7

Click here to load reader

PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-3.pdf3) Zona kerentanan gerakan tanah rendah merupaka daerah yang secara umum terjadi gerakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-3.pdf3) Zona kerentanan gerakan tanah rendah merupaka daerah yang secara umum terjadi gerakan

454

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALN O M O R : 1452 K/10/MEM/2000TANGGAL : 3 November 2000

PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

I. PENDAHULUAN

Keperluan informasi gerakan tanah di Indone-sia mulai dirasakan perlu sejak kisaran tahun 1980antara lain untuk penunjang perencanaan pembuatanjaringan jalan, bendungan, perumahan/pemukiman,maupun pengembangan wilayah dalam upayamitigasi bencana alam gerakan tanah.

Dalam dekade terakhir terasa bahwa bencanaalam gerakan tanah makin sering terjadi danbanyak mengakibatkan korban jiwa, kehancuranlahan, dan infrastruktur. Karena itu perlu adanyasuatu bentuk informasi mengenai tingkat kerentanansuatu daerah untuk terkena atau terjadi gerakantanah. Bentuk informasi ini diwujudkan dalam suatupeta zona kerentanan gerakan tanah. Sehinggainformasi kerentanan gerakan tanah sebagaiinformasi awal, untuk analisa resiko terjadinyabencana dan analisa kebutuhan penanggulanganbencana serta sebagai acuan dasar untukpengembangan wilayah berikut pembangunan infrastruktur.

II. TUJUAN

Tujuan dibuatnya pedoman ini adalah untukmemberi acuan dalam melakukan pemetaan zonakerentanan gerakan tanah agar dapat diperolehkeseragaman arti dan kualitas peta zona kerentanangerakan tanah.

III. PENGERTIAN

1. Zona kerentanan gerakan tanah adalah suatuareal/ daerah yang mempunyai derajatkerentanan relatif (relative susceptibility) untukterjadi gerakan tanah.

2. Pedoman pemetaan zona kerentanan gerakantanah adalah tata cara atau prosedur bakudengan persyaratan minimal yang dipergunakanuntuk menentukan derajat kerentanan relatifsuatu areal/daerah untuk dapat terjadi gerakantanah.

3. Peta zona kerentanan gerakan tanah adalah petayang memberi/memuat informasi tentang tingkatkecenderungan untuk dapat terjadi gerakantanah di suatu daerah.

4. Gerakan tanah adalah perpindahan materialpembentuk lereng, berupa batuan, bahan

timbunan, tanah atau material campurantersebut, bergerak ke arah bawah dan keluarlereng (Varnes, D.J., 1978).

5. Peta parameter adalah peta-peta tematik yangdipergunakan sebagai peta dasar dalam analisistumpang tindih (overlaying) untuk penentuankriteria zona kerentanan gerakan tanah. Petaparameter yang digunakan adalah peta geologi,peta sudut lereng dan peta tata lahan.

6. Peta geologi adalah peta yang menggambarkansebaran tiap satuan/formasi batuan, strukturgeologi dan susunan stratigrafinya.

7. Peta sudut lereng adalah peta yangmenggambarkan besarnya sudut lereng suatuwilayah. Pembagian sudut lereng tersebutdikelompokkan dalam kisaran 0-5%, 5-10%,10-15%, 15-30%,30-70% dan >70%.

8. Peta tata lahan adalah peta yang menggam-barkan penggunaan lahan suatu wilayah saatini dan dikelompokkan dalam lahan hutan,perkebunan, kebun campuran, tegalan, sawahdan pemukiman/perkampungan.

9. Unit adalah daerah satuan kelompok batuanyang mempunyai kesamaan dalam peta geologi.

10. Klas adalah daerah yang mempunyai kisarankemiringan lereng sama dalam suatu peta sudutlereng.

11. Tipe adalah daerah yang mempunyai kesamaandalam penggunaan lahan pada peta tata lahan.

12. Peta sebaran gerakan tanah adalah peta yangmenggambarkan sebaran gerakan tanah padasuatu wilayah.

13. Skala peta adalah perbandingan jarak di petadengan jarak sebenarnya yang dinyatakandengan angka atau garis atau gabungankeduanya.

14. Pembagian batasan ukuran gerakan tanah adalahdibagi sebagai :

a. Gerakan tanah besar, mempunyai lebarmaksimum lebih besar dari 150 m.

b. Gerakan tanah kecil, mempunyai lebarmaksimum 15 m sampai 150 m.

c. Gerakan tanah sangat kecil, mempunyailebih kurang dari 15m.

Page 2: PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-3.pdf3) Zona kerentanan gerakan tanah rendah merupaka daerah yang secara umum terjadi gerakan

455

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

15. Lebar gerakan tanah adalah ukuran lebarmaksimal pada sumbu yang tegak lurus arahgerakan dari gerakan tanah.

IV. LINGKUP KEGIATAN

Pedoman ini meliputi persyaratan teknik danmetode pemetaan sebagai berikut :

1. Persyaratan Teknik

a. Persyaratan Peta

Peta tematik dan peta sebaran gerakantanah disyaratkan mempunyai skala yangsama, dan terdigitasi dalam bentuk poligon.

b. Pembagian Zona Kerentanan GerakanTanah

Zona kerentanan gerakan tanah dapatdibagi sebanyak banyaknya menjadi 4(empat) yaitu :

1) Zona kerentanan gerakan tanah tinggimerupakan daerah yang secara umummempunyai kerentanan tinggi untukterjadi gerakan tanah. Gerakan tanahberukuran besar sampai sangat keciltelah sering terjadi dan akan cenderungsering terjadi.

2) Zona kerentanan gerakan tanahmenengah merupakan daerah yangsecara umum mempunyai kerentananmenengah untuk terjadi gerakan tanah.Gerakan tanah besar maupun kecildapat terjadi terutama di daerah yangberbatasan dengan lembah sungai,gawir, tebing pemotongan jalan danpada lereng yang mengalami gangguan.Gerakan tanah masih mungkin dapataktif kembali terutama oleh curah hujanyang tinggi.

3) Zona kerentanan gerakan tanah rendahmerupaka daerah yang secara umumterjadi gerakan tanah. Pada zona inigerakan tanah umumnya jarang terjadikecuali jika mengalami gangguan padalerengnya.

4) Zona kerentanan gerakan tanah sangatrendah, merupakan daerah yangmempunyai kerentanan sangat rendahuntuk terjadi gerakan tanah. Pada zonaini sangat jarang atau hampir tidakpernah terjadi gerakan tanah. Tidakdiketemukan adanya gekala-gejalagerakan tanah lama atau baru kecualipada daerah sekitar tebing sungai.Umumnya merupakan daerah datarsampai landai dan tidak dibentuk oleh

onggokan material gerakan tanahmaupun lempung mengembang.

2. Metode Pemetaan Zona Kerentanan GerakanTanah.

Metode analisis yang dipergunakan adalahmetode analisis gabungan antara metodepemetaan tidak langsung dan metode pemetaanlangsung. Pekerjaan ini menggunakan cara SIGdan sebagai gambaran dapat dilihat padaGambar 1.

Cara tidak langsung adalah denganprosedur analisis tumpang tindih (overlaying)untuk mencari pengaruh faktor-faktor yangterdapat pada peta-peta parameter terhadapsebaran (distribusi) gerakan tanah, kemudiandengan analisis menggunakan SIG (SistemInformasi Geografi) dapat ditentukan zonasikerentanan gerakan tanahnya (dijelaskan dalam2a).

Cara langsung adalah dengan langsungmemetakan di lapangan dengan memper-hitungkan faktor : morfologi, geologi, strukturdan lain-lain (dijelaskan dalam 2b).

Cara gabungan adalah kedua peta zonakerentanan gerakan tanah cara tidak langsungdan cara langsung ditumpang tindih sehinggamenghasilkan peta zona kerentanan gerakantanah final/goal map (dijelaskan dalam 2c.).

a. Metoda Tidak Langsung

Metoda ini didasarkan atas perhitungankerapatan (density) gerakan tanah dan nilaibobot (weight value) dari masing-masingunit/klas/tipe pada setiap peta parameter.Dua cara perhitungan dapat dilakukan,yaitu perhitungan berdasarkan luas gerakantanah dan perhitungan berdasarkan jumlahdari gerakan tanahnya. Dalam pekerjaanini digunakan perhitungan berdasarkanluas gerakan tanahnya.

Sedangkan nilai bobot dari tiap unit/klas/tipe pada setiap peta parameter dihitungsebagai berikut :

Tiap unit/klas/tipe dari individu peta pa-rameter telah ditumpang tindih dengan petadistribusi gerakan tanah pada tiap unit/klas/tipenya. Metode ini disebut metodestatistik.

Luas gerakan tanah pada (unit/klas/tipe)Kerapatan (unit/klas/tipe) =

Luas (unit/klas/tipe)

Luas gerakan tanah pada (unit/klas/tipe) Luas seluruh gerakan tanah pada petaNilai bobot (unit/klas/tipe) =

Jumlah luas (unit/klas/tipe) Luas seluruh daerah peta

Page 3: PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-3.pdf3) Zona kerentanan gerakan tanah rendah merupaka daerah yang secara umum terjadi gerakan

456

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Tahapan dan prosedur perhitungan adalah sebagaiberikut :

1) Tumpang tindih antara peta parameter dan petadistribusi penyebaran gerakan tanah

2) Hitung luas daerah yang terkena gerakan tanah,dan luas seluruh peta.

3) Hitung kerapatan gerakan tanah (dalam persen)pada seluruh daerah peta.

4) Hitung kerapatan gerakan tanah (dalam persen)pada setiap unit/klas/tipe.

5) Hitung nilai bobot pada tiap unit/klas/tipe.

6) Pemberian nomor (urutan) nilai bobot pada tiappeta parameter.

7) Membuat tabel klasifikasi untuk meng-klasifikasi ulang nilai bobot berdasarkan petaparameter.

8) Jumlahkan semua nilai bobot dari tiap petaparameter.

9) Klasifikasikan hasil dari penjumlahan maksimaldibagi menjadi 4 zona, yaitu zona : Kerentanansangat rendah, rendah, menengah dan tinggi.

Hasil penjumlahan tersebut akan mempunyaikisaran dari nilai negatif hingga nilai positif tertentu.Misal dari -5 sampai dengan +8, sesuai bobot padapeta. Cara pembagian zona adalah terdiri dari :Sangat rendah, rendah, menengah dan tinggi,dengan patokan yang dapat digunakan adalah padabatas nilai 0 untuk batas antara zona rendah danmenengah. Selanjutnya semua nilai negatif dibagidua menjadi zona sangat rendah dan rendah.Sedangkan semua nilai positif dibagi dua zonajuga menjadi zona menengah dan tinggi.

Contoh : Hasil penjumlahan : -5 sampai dengan +8

Dalam tabel dapat dibuat klasifikasi sebagaiberikut :

-5-4 Zona sangat rendah-3

-2 Zona rendah-10 Batas antara zona rendah dan zona

menengah12 Zona menengah34

56 Zona tinggi78

b. Metoda Langsung

Kriteria untuk zona kerentanan gerakan tanahini didasarkan pada kondisi lapangan, yang meliputi :

1) Penelitian gerakan tanah di lapangan, meliputi :

a) Morfologib) Kondisi keairanc) Pengambilan contoh tanah/batuan.d) Geologie) Kondisi tata lahanf) Struktur Geologig) Aktifitas manusiah) Keterdapatan gerakan tanah.

2) Mempelajari sifat fisik dan keteknikan tanahhasil uji laboratorium.

3) Melakukan analisis balik untuk mencari nilaikuat geser pada saat harga faktor keamanan(F) = 1

4) Melakukan analisis kemantapan lereng

5) Menyusun tingkat kerentanan gerakan tanah.

Seperti halnya pada zona kerentanan yangdihasilkan dari proses statistik/pemetaan tidaklangsung, pemetaan langsung juga dibagi maksimaldalam 4 (empat) zona, yaitu : Kerentanan sangatrendah, rendah, menengah dan tinggi.

Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 2 (PetunjukPemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah denganPemetaan Langsung)

c. Metoda penggabungan

Dari dua peta yang telah dihasilkan yaitu hasilmetoda pemetaan tidak langsung dan metodepemetaan langsung ditumpang tindihkan sehinggadihasilkan peta final

Penentuan nilai final (lihat tabel di bawah)didasarkan pada penilaian profesional (Profesionaljudgement).

Contoh penggabungan adalah sebagai berikut :

Page 4: PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-3.pdf3) Zona kerentanan gerakan tanah rendah merupaka daerah yang secara umum terjadi gerakan

457

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Keterangan :

1 = Kerentanan Gerakan Tanah Sangat Rendah2 = Kerentanan Gerakan Tanah Rendah3 = Kerentanan Gerakan Tanah Menengah4 = Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi

(*) Penentuan angka-angka pada kolom tersebut di atasagar didasarkan penilaian secara profesional

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

ttd.

Purnomo Yusgiantoro

Pemetaan Tidak Pemetaan Peta Zona KerentananLangsung Langsung Gerakan Tanah Final

(*)

1 1 11 2 11 3 21 4 32 1 12 2 22 3 32 4 33 1 23 2 33 3 33 4 44 1 24 2 34 3 44 4 4

Page 5: PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-3.pdf3) Zona kerentanan gerakan tanah rendah merupaka daerah yang secara umum terjadi gerakan

458

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Page 6: PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-3.pdf3) Zona kerentanan gerakan tanah rendah merupaka daerah yang secara umum terjadi gerakan

459

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Gambar 2

PETUNJUK PEMETAAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAHPEMETAAN LANGSUNG (DIRECT MAPPING)

Mempelajari laporan terdahulu mengenai geologi, geologi teknik, hidrogeologi, kegempaan, dangerakan tanah daerah penelitian.

Inventarisasi sebaran gerakan tanah

Penelitian gerakan tanah di lapangan, meliputi pengamatan :

ˆ Morfologi- Kemiringan lereng medan- Erosi oleh aliran atau sungai- Gerakan tanah lama- Abrasi gelombang laut

ˆ Geologi- Posisi dan kedudukan batuan- Sifat fisik dan keteknikan batuan- Sifat fisik dan keteknikan tanah lapukan batuan.

Struktur geologi- Sesar, antiklin, sinklin- Kekar, breksiasi

Kondisi keairan- Genangan air pada lereng- Rembesan, mata air- Air tanah dangkal

ˆ Kondisi tata lahan/vegetasi penutup pada lereng/lokasi sekitarˆ Aktivitas manusia pada/sekitar lereng

- Pemotongan/penimbunan lereng- Penggalian/penambangan- Getaran peledakan, mesin, lalu lintas- Penebangan hutan- Pembuatan bangunan- Saluran air

Keterdapatan gerakan tanah. Jika terdapat gerakan tanah, dilakukan pengamatan :- Jenis dan dimensi gerakan tanah.- Kedalaman dan material bidang lincir- Faktor penyebab gerakan tanah- Mekanisme gerakan tanah- Resiko bahaya yang dapat timbul.

pengambilan contoh tanah/batuan

Page 7: PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-3.pdf3) Zona kerentanan gerakan tanah rendah merupaka daerah yang secara umum terjadi gerakan

460

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Mempelajari sifat keteknikan tanah, hasil pengujian laboratorium mekanika tanah/batuanˆ Jenis tanahˆ Batas atterberg

ˆ Kuat geser (C’, ø)

Melakukan analisis balik untuk mencari nilai kuat geser tanah yang bekerja, sesaat sebelum terjadigerakan tanah (F = 1).

Melakukan analisis kestabilan lereng untuk mencari faktor keamanan lereng pada kisaran lereng tertentu,untuk tiap jenis tanah lapukan batuan.DanMelakukan analisis dengan metoda proyeksi stereografis untuk menentukan kemantapan lereng batuan.

Melakukan analisis statistik untuk :- Memperkirakan kemiringan lereng kritis untuk terkena gerakan tanah, pada tiap-tiap jenis tanah

lapukan batuan, berdasarkan pengamatan lapangan, dan- Mengetahui hubungan dan pengaruh tata lahan terhadap gerakan tanah.

Menyusun tingkat kerentanan gerakan tanah untuk tiap tanah lapukan batuan pada kisaran kemiringanlereng medan tertentu, dengan memakai model :

F < 1,2: Kerentanan tinggi

1,2 < F < 1,7 : Kerentanan menengah1,7 < F < 2,0 : Kerentanan rendahF > 2,0

: Kerentanan sangat rendah