Upload
lukman-abdurrachman
View
391
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka Program Percepatan Peningkatan Ekonomi
Nasional dalam 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014, Kementerian Pertanian telah
mencanangkan 4 (empat) target utama, yaitu : (1) pencapaian
swasembada dan swasembada berkelanjutan; (2) peningkatan
diversifikasi pangan; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing
dan ekspor; dan (4) peningkatan kesejahteraan petani.
Berdasarkan 4 (empat) target utama tersebut, maka arah
kebijakan pembangunan tanaman pangan, adalah : (1)
pelestarian swasembada padi (2) peningkatan produksi jagung
dan kedelai menuju swasembada; (3) peningkatan produksi
kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubi jalar; (4)
pengembangan tanaman pangan alternatif lainnya.
Untuk itu Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mewujudkan
dalam Catur Strategi Tanaman Pangan, yaitu : (1) peningkatan
produktivitas; (2) perluasan areal dan optimasi lahan; (3)
penurunan konsumsi beras dan pengembangan diversifikasi
pangan; serta (4) perbaikan manajemen.
Salah satu dari Catur Strategi Tanaman Pangan adalah
pengamanan produksi melalui upaya menurunkan susut hasil
pada saat panen dan setelah panen dengan cara penanganan
pascapanen yang baik.
Kondisi saat ini tingkat susut hasil (losses) masih cukup tinggi.
Agar susut hasil tanaman pangan dapat diturunkan, maka
kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM),
seperti aparat/petugas dan penyuluh pertanian serta para petani
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
2
dalam kelompok tani (poktan)/gabungan kelompok tani
(gapoktan) untuk menangani pascapanen perlu lebih
ditingkatkan. Upaya ini dapat dilaksanakan melalui Bimbingan
Teknis dan Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman
Pangan.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi di bidang
sarana pascapanen serta meningkatnya kebutuhan sarana
pascapanen oleh petani, di sisi lain harga sarana pascapanen
yang umumnya masih belum terjangkau petani, maka
pemerintah berupaya memfasilitasi kebutuhan tersebut melalui
Bantuan Sarana Pascapanen.
Pada Tahun Anggaran 2012 untuk mendukung kegiatan
penanganan pascapanen tanaman pangan, Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan mengalokasikan dana Dekonsentrasi di
Provinsi dan Tugas Pembantuan di Kabupaten/Kota untuk
komoditi padi, jagung, kedelai, ubikayu dan ubi jalar yang
dialokasikan pada 31 Provinsi dan 204 Kabupaten/Kota meliputi
kegiatan Bantuan Sarana Pascapanen, Bimbingan Teknis dan
Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan efektif dan efisien serta
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka
diperlukan Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman
Pangan sebagai acuan bagi pelaksana program/kegiatan dalam
melaksanakan kegiatan Penanganan Pascapanen Tanaman
Pangan Tahun Anggaran 2012.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
3
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.2.1. Tujuan
1) Memberikan pedoman teknis sebagai acuan dalam
pelaksanaan Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan
Tahun Anggaran 2012 bagi petugas di Provinsi dan
Kabupaten/Kota agar pelaksanaan kegiatan terarah dan
sesuai anggaran yang tersedia.
2) Memberikan penjelasan tentang kriteria penerima bantuan
dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh berbagai pihak
yang terlibat, baik oleh petugas Dinas Pertanian Provinsi,
Kabupaten/Kota dan poktan/gapoktan penerima bantuan.
3) Meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan
antara pihak pelaksana di Pusat dan Daerah.
4) Memberikan sarana penanganan pascapanen tanaman
pangan dan optimalisasi pemanfaatannya.
5) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan
kegiatan dan anggaran pascapanen untuk memudahkan
pemantauan, monitoring dan evaluasi sesuai sasaran yang
ingin dicapai.
1.2.2. Sasaran
1) Terlaksananya kegiatan Penanganan Pascapanen
Tanaman Pangan TA 2012 sesuai acuan kegiatan.
2) Terlaksananya pemahaman terhadap penjelasan tentang
kriteria penerima bantuan dan kewajiban yang harus
dipenuhi, baik oleh petugas Dinas Pertanian Provinsi,
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
4
Kabupaten/Kota maupun poktan/gapoktan penerima
bantuan.
3) Terlaksananya peningkatan koordinasi dalam menerapkan
program dan kegiatan Penanganan Pascapanen Tanaman
Pangan TA 2012 antara pihak pelaksana di Pusat dan
Daerah.
4) Tercapainya pemberian sarana penanganan pascapanen
tanaman pangan dan optimalisasi pemanfaatannya melalui
pendayagunaan sarana tersebut.
5) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan
kegiatan dan anggaran pascapanen tanaman pangan serta
memudahkan pemantauan, monitoring dan evaluasi kinerja
sesuai sasaran yang ingin dicapai.
1.2.3. Definisi/Pengertian Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan : 1. Panen (berdasarkan Permentan 44/OT.140/10/ 2009)
merupakan serangkaian kegiatan pengambilan hasil
budidaya tanaman dengan cara dipetik, dipotong, ditebang,
dikuliti, disadap dan atau dicabut pada umur/waktu, cara
dan/atau sarana yang tepat.
2. Pascapanen padi adalah kegiatan yang dimulai dari proses
panen sampai dengan proses yang menghasilkan beras.
Kegiatannya meliputi pengumpulan, penumpukan,
perontokan, pembersihan, pengangkutan, pengeringan,
penggilingan, penyimpanan dan pengemasan.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
5
3. Sarana pascapanen padi adalah alat dan atau mesin (alsin)
pascapanen padi yang antara lain terdiri dari alsin panen
(paddy mower, reaper dan stripper), perontokan (power
thresher dan pedal thresher), dan revitalisasi penggilingan
padi terdiri dari Husker, Separator, Polisher, Paddy Cleaner,
dan Moisture tester atau komponen polisher (screen, milling,
spiral). 4. Model/percontohan sarana pengering padi (gabah) adalah
sebuah model uji coba alat dan atau mesin pengering
vertical dryer dengan kapasitas 3,5 – 6 ton per proses yang
mutu hasil pengeringannya diharapkan lebih baik dari pada
lantai jemur dan atau flat bed dryer.
5. Pascapanen jagung merupakan semua kegiatan yang
dilakukan sejak proses pemanenan jagung dari ontong
basah sampai pipilan kering. Kegiatannya meliputi
pemanenan, pengeringan, pemipilan, penyimpanan dan
pengangkutan.
6. Sarana pascapanen jagung adalah alat dan atau mesin
(alsin) pascapanen jagung yang terdiri dari alat mesin
pengering (dryer), alat pengukur kadar air (moisture tester),
alat mesin pemipil jagung (corn sheller), alat mesin sortasi
dan terpal.
7. Pascapanen kedelai adalah kegiatan yang dimulai dari
proses panen sampai dengan proses yang menghasilkan biji
kedelai yang siap dipasarkan. Kegiatannya panen,
pengeringan, perontokan, pembersihan biji, dan
penyimpanan.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
6
8. Brangkasan kedelai adalah hasil panen kedelai yang terdiri
atas batang beserta polongnya.
9. Biji kedelai adalah hasil perontokan brangkasan kedelai dan
telah lepas dari kulit polongnya.
10. Sarana pascapanen kedelai adalah alat dan atau mesin
(alsin) pascapanen kedelai yang terdiri dari alsin panen
(sabit atau sabit bergerigi), perontokan (power thresher dan
pedal thresher), dan pengeringan (bed dryer).
11. Pascapanen ubikayu/ubijalar adalah suatu kegiatan yang
dimulai dari pemanenan sampai proses produksi minimal
(minimized process) untuk menghasilkan produk setengah
jadi (intermediate products) seperti gaplek dan atau chips.
Kegiatan yang meliputi penanganan saat panen,
pengumpulan, pengupasan, perajangan, penjemuran,
pengangkutan dan penyimpanan.
12. Sarana pascapanen ubikayu/ubijalar adalah alat dan atau
mesin (alsin) pascapanen ubikayu/ubijalar antara lain
pengungkit, pengupas, perajang, penyawut, pengepres,
pengering.
13. Kelompoktani atau poktan adalah kumpulan petani yang
dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan
kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan
keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota.
14. Gabungan kelompoktani atau gapoktan adalah kumpulan
beberapa kelompoktani yang bergabung dan bekerja sama
untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
7
15. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan.
16. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan
oleh suatu atau beberapa satuan kerja dan terdiri dari
sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik berupa
personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk
peralatan, teknologi, dan dana untuk hasil keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa.
17. Bantuan sosial adalah semua pengeluaran negara dalam
bentuk transfer uang/barang yang diberikan kepada
masyarakat melalui kementerian negara / lembaga dan/atau
pemerintah daerah guna melindungi masyarakat dari
kemungkinan terjadinya berbagai resiko sosial.
18. Dana bantuan sosial adalah penyaluran uang atau transfer
uang kepada pelaku pertanian yang mengalami resiko sosial
budaya keterbatasan modal, sehingga mampu mengakses
pada lembaga permodalan secara mandiri.
19. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN
yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai Wakil Pemerintah
di Provinsi yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan, tidak
termasuk dana yang dialokasikan untuk Instansi Vertikal
Pusat di Daerah.
20. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari
APBN yang dilaksanakan oleh Daerah (Provinsi, Kabupaten)
yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
8
21. Monitoring adalah mengamati perkembangan pelaksanaan
kegiatan, mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat
diambil tindakan sedini mungkin. Monitoring dilaksanakan
secara berkesinambungan dan bertujuan
memberikan indikasi awal dari perkembangan atau
kekurangan suatu program/kegiatan yang sedang berjalan.
22. Evaluasi adalah suatu penilaian dalam kurun waktu tertentu
yang mencoba untuk menilai relevansi secara sistematis dan
objektif, efisiensi, efektivitas pelaksanaan, dan
dampak/keberhasilan dari program dan kegiatan yang
sedang berjalan maupun yang telah selesai. Evaluasi dapat
diartikan pula merupakan rangkaian kegiatan
membandingkan realisasi masukan (input), keluaran
(output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.
Pemantauan dilakukan pada seluruh program/kegiatan,
sedangkan evaluasi dapat dilakukan secara lebih selektif.
Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi merupakan alat
yang diperlukan untuk pelaporan dan pengendalian.
23. Pelaporan adalah bentuk penyampaian informasi mengenai
hasil pelaksanaan program/kegaiatan yang dituangkan ke
dalam formulir yang telah ditentukan secara berkala dan
sesuai dengan petunjuk pengisiannya.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
9
II. PELAKSANAAN KEGIATAN BANTUAN SARANA
PASCAPANEN TANAMAN PANGAN
2.1. Latar Belakang
Bantuan sarana pascapanen tanaman pangan merupakan
salah satu wujud kepedulian Pemerintah Pusat dalam rangka
mengembangkan penerapan manajemen dan teknologi sarana
pascapanen sebagai upaya menurunkan susut hasil tanaman
pangan terutama di lokasi penerima bantuan. Pada Tahun Anggaran 2012, bantuan sarana pascapanen
dialokasikan pada 31 provinsi di 204 Kabupaten/Kota untuk 504
poktan/gapoktan. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif Dinas
Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk merencanakan
dan memfasilitasi dalam merealisasikan bantuan sarana
pascapanen tanaman pangan agar dapat menurunkan susut
hasil dan memperbaiki mutu hasil tanaman pangan. Dalam menyusun Rencana Operasional Kegiatan (ROK)
ditingkat Kabupaten/Kota, pelaksanaan bantuan sarana
pascapanen harus dirancang diawal Tahun Anggaran 2012
(Pebruari – April 2012), sehingga saat pelaksanaan kegiatan
panen dan pascapanen, bantuan sarana tersebut dapat segera
dipergunakan.
2.2. Tujuan
Memfasilitasi sarana pascapanen tanaman pangan agar dapat
menurunkan susut hasil dan memperbaiki mutu hasil tanaman
pangan.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
10
2.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan bantuan sarana pascapanen tanaman pangan
agar dialokasikan pada daerah sentra produksi padi, jagung,
kedelai untuk mendukung kegiatan Sekolah Lapangan
Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Tahun 2012 dan di
daerah sentra pengembangan ubikayu dan ubi jalar.
2.3.1. Kriteria Poktan/Gapoktan Penerima Bantuan
Sarana Pascapanen Tanaman Pangan
Kriteria poktan/gapoktan penerima bantuan adalah sebagai
berikut :
1. Berada di lokasi sentra produksi, mendukung kegiatan
SL-PTT Padi, Jagung, Kedelai, dan masih tinggi tingkat
susut hasilnya dan berpotensi baik untuk menurunkan
tingkat susut hasil tersebut serta merupakan usulan
daerah. Untuk ubikayu dan ubijalar berada di lokasi sentra
pengembangan. 2. Penerima bantuan sarana pascapanen padi diarahkan
untuk mendukung program Peningkatan Produksi Beras
Nasional (P2BN). Sedangkan penerima bantuan sarana
pascapanen jagung, kedelai, ubikayu dan ubijalar
diharapkan berada di lokasi yang memiliki potensi pasar,
industri yang menggunakan bahan baku dari komoditi
tersebut dengan didukung kemitraan/mitra usaha,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. 3. Organisasi poktan/gapoktan yang aktif, mempunyai
komitmen dan mau bekerjasama baik dengan lingkungan
maupun dengan Pemerintah dalam mendukung
pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
11
4. Bersedia dan mampu menerima bantuan dan
mengoptimalkan alsin bantuan dan mengoptimalkan sesuai
dengan pedoman teknis 5. Bersedia dan mampu bertanggung jawab dalam
memanfaatkan dan merawat bantuan sarana pascapanen
tanaman pangan yang diterimanya dengan baik. 6. Harus mengupayakan bantuan alsin sarana pascapanen
tersebut untuk dimanfaatkan bagi seluruh anggota
kelompok dan dapat dikembangkan untuk poktan/gapoktan
disekitarnya. 7. Dapat mengelola bantuan sarana pascapanen tersebut
secara profesional dan dapat memberikan keuntungan
sosial ekonomi bagi poktan/gapoktan. 8. Berpengalaman dalam mengoperasionalkan sarana
pascapanen tanaman pangan dan merupakan binaan Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota setempat. 9. Memiliki modal untuk membiayai operasional kegiatan
usaha sarana pascapanen tersebut. 10. Memiliki tabungan bank atas nama kelompok atau pengurus
poktan/gapoktan yang diketahui oleh petugas Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota.
Kriteria khusus bagi gapoktan penerima bantuan sarana
pengering padi (gabah) /vertical dryer adalah : 1. Kepemilikan luas lahan gapoktan dan atau wilayah binaan
gapoktan minimal 100 ha.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
12
2. Bersedia menyediakan tanah untuk penempatan sarana
pascapanen. Lahan tersebut diharapkan tidak bermasalah dan
tidak ada gugatan di kemudian hari dari pihak tertentu yang
dikuatkan dengan surat perjanjian tentang status dan
pemanfaatan lahan tersebut.
3. Bersedia menyiapkan bangunan untuk vertical dryer, ukuran
minimal p x l (13 x 10) m dan tinggi minimal 6,5 m sesuai
pedoman teknis dengan memanfaatkan bantuan biaya yang
telah dialokasikan.
4. Gapoktan yang belum dapat menyediakan tanah untuk
penempatan sarana pascapanen padi, sebagaimana point 2
agar menjalin kerjasama/ kemitraan dengan penggilingan padi
terdekat yang dikuatkan dengan surat perjanjian.
5. Salah satu point dalam surat perjanjian kerjasama/ kemitraan
dengan penggilingan padi tersebut adalah penggilingan
diwajibkan menyisihkan sebagian sisa keuntungannya untuk
gapoktan dalam upaya penguatan kapasitas permodalan yang
ditampung dalam tabungan gapoktan.
6. Dinas Pertanian Kabupaten mengusulkan minimal 3 (tiga) calon
gapoktan penerima bantuan sarana pengering padi
(gabah)/vertical dryer ke Dinas Pertanian Provinsi. Setelah
dilakukan verifikasi oleh Tim Verifikasi Dinas Pertanian
Provinsi, maka 1 (satu) calon penerima ditetapkan melalui
Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi.
7. Dalam pembelian sarana pengering padi (gabah)/ vertical dryer
oleh gapoktan harus mengacu pada spesifikasi yang telah
ditetapkan dalam pedoman teknis seperti pada Lampiran 10
dan harus mendapat persetujuan Dinas Pertanian Provinsi.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
13
8. Dalam pembelian sarana pengering padi (gabah)/ (vertical
dryer) agar dilaksanakan pengawalan oleh Dinas Pertanian
Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
2.3.2. Mekanisme Pemberian Bantuan
Mekanisme pemberian bantuan dapat dilakukan sebagai
berikut: 1. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melakukan identifikasi calon
penerima dan calon lokasi (CPCL) bantuan sarana
pascapanen tanaman pangan APBN 2012 berdasarkan
proposal yang dibuat poktan/gapoktan dan menganalisa serta
memverifikasi secara obyektif dengan memperhatikan kriteria
yang dipersyaratkan.
2. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota menetapkan calon penerima
bantuan atas dasar hasil verifikasi dan membuat kesepakatan
tertulis dengan pihak penerima bantuan dan dibuat dalam
bentuk Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota tentang penetapan calon penerima bantuan
sarana pascapanen tanaman pangan. 3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pertanian Kabupaten
mengajukan pencairan administrasi keuangan ke Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kabupaten/Kota
yang dilengkapi dengan SK penetapan calon penerima
bantuan, Rencana Usaha Kelompok (RUK), surat perjanjian
pendayagunaan bantuan sarana pascapanen tanaman pangan
dan fotocopy rekening bank poktan/gapoktan penerima
bantuan agar KPPN dapat mentransfer dana bantuan tersebut
langsung ke rekening poktan/gapoktan penerima bantuan.
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
14
4. Dana bantuan segera dicairkan oleh poktan/ gapoktan dan
dibelikan sarana pascapanen tanaman pangan yang
dibutuhkan poktan/gapoktan dengan pengawalan teknis dari
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota bersama Dinas Pertanian
Provinsi.
5. Khusus dalam pengadaan Sarana Pengering Padi
(gabah)/vertical dryer yang merupakan MODEL/
PERCONTOHAN, penetapan Surat Keputusan calon penerima
bantuan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi (Lihat Sub Bab
2.3.1. Kriteria Poktan/ Gapoktan Penerima Bantuan Sarana
Pascapanen Tanaman Pangan).
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
15
Poktan/gapoktan
Transfer dana
Gambar 1.
Alur Mekanisme Bantuan
Sarana Pascapanen Tanaman Pangan
PEMERINTAH/ KEMENTAN
Dinas Pertanian Provinsi
Dinas Pertanian Kabupaten/kota
Poktan/gapoktan
Poktan/gapoktan
Keterangan:
: alur kebijakan pemberian
: pengusulan bantuan
: dasar penetapan CPCL oleh daerah
: konsultasi dan persetujuan CPCL
vertical dryer ke Provinsi
: alur pencairan dana
: Pengawalan CPCL
Daerah sentra produksi,SL-PTT PJK dan daerah pengembangan
ubikayu & ubi jalar
Poktan/gapoktan berpengalaman operasionalkan
sarana pascapanen
Poktan/gapoktan Masih Aktif
Poktan/gapoktan
bersedia memenuhi kewajiban
PPK
KPPN
Mengelola sarana pascapanen
secara Profesional
Proposal dari poktan/gapoktan
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
16
2.3.3. Ketentuan Pelaksanaan Bantuan
Ketentuan pelaksanaan bantuan sarana pascapanen tanaman
pangan adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah menyediakan bantuan dana belanja sosial melalui
transfer uang ke rekening bank poktan/gapoktan penerima
bantuan untuk pembelian sarana pascapanen tanaman pangan
melalui dana APBN 2012 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian yang dialokasikan pada DIPA Tugas
Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Tahun 2012. 2. Penerima bantuan adalah poktan/gapoktan yang berada dalam
wilayah binaan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota sesuai kriteria
yang telah ditetapkan.
3. Dalam memilih pembelian sarana pascapanen diutamakan
yang dapat atau mempunyai potensi untuk menurunkan susut
hasil terbesar.
4. Dalam pembelian jenis sarana yang telah dipilih tersebut tetap
mengacu pada Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen
Tanaman Pangan TA 2012, sedangkan spesifikasinya
disesuaikan dengan spesifikasi teknis lokasi dengan
mempertimbangkan standar mutu/persyaratan teknis minimal.
5. Untuk sarana pascapanen yang menggunakan mesin
penggerak/motor dapat menggunakan produsen/pengrajin di
daerah sepanjang sudah memiliki Sertifikat Produk Pengguna
Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI) atau Surat
Keterangan Kesesuaian (SKK) atau minimal harus memiliki
laporan hasil uji/test report yang masih berlaku dari lembaga
pengujian yang terakreditasi/ditunjuk Pemerintah. Sedangkan
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
17
untuk sarana yang tidak menggunakan mesin penggerak/
motor tidak harus dilengkapi dengan test report. Namun harus
mempertimbang kan mutu yang terbaik dari alat tersebut.
Adapun contoh spesifikasi sarana pascapanen terlampir.
Khusus spesifikasi Model/Percontohan Sarana Pengering Padi
(Gabah)/Vertical Dryer harus sesuai dengan spesifikasi
terlampir.
6. Sarana pascapanen tanaman pangan yang dibeli, khususnya
vertical dryer harus dalam kondisi baru, baik, terakit sempurna
dan dilengkapi dengan petunjuk operasional/manual
penggunaan dan perawatan sarana tersebut. Khusus vertical
dryer harus memiliki jaminan suplai barang/suku cadang,
jaminan purna jual selama 2 tahun, jaminan ketersediaan suku
cadang minimal 5 tahun, jaminan mutu dan keaslian barang
dari produsen (pabrikan) tersebut. 7. Produsen (pabrikan) penyedia sarana pengering padi (gabah)/
vertical dryer berkewajiban memberikan pelatihan operasional
penggunaan dan pemeliharaan sarana tersebut serta
memberikan pengawalan teknis berupa bimbingan teknis
apabila masih diperlukan.
8. Dalam kuitansi pembelian harus mencantumkan tanggal dan
tempat pembelian, nama sarana pascapanen tanaman pangan
yang dibeli, model/tipe, merk dan harganya, serta
ditandatangani oleh penjual dan dicap oleh toko/produsen
tempat pembelian sarana pascapanen tanaman pangan
tersebut. Besarnya nilai total pembelian sarana pascapanen
harus sesuai dengan total nilai dana bantuan yang diterima
oleh poktan/gapoktan.
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
18
Salinan/copy kuitansi pembelian disampaikan kepada Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota, Dinas Pertanian Provinsi dan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan c.q. Direktorat
Pascapanen Tanaman Pangan selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu setelah tanggal pembelian.
9. Sarana pascapanen tersebut segera dimanfaatkan oleh
poktan/gapoktan sesuai dengan rencana optimalisasi
operasional pemanfaatan alsin sesuai dengan jadwal panen
dan pascapanen diwilayah tersebut. 10. Dalam memanfaatkan bantuan sarana pascapanen,
poktan/gapoktan penerima bantuan agar dapat merencanakan
pemanfaatan dana hasil usaha pelayanan jasa sarana tersebut
dan menyisihkan sebagian dana tersebut ke dalam kas
kelompok untuk biaya perawatan dan perbaikan dan
menambah sarana pascapanen yang dibutuhkan.
11. Perlu dibuatkan surat perjanjian tertulis antara poktan/
gapoktan penerima bantuan pascapanen tanaman pangan
dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota yang menyatakan
bahwa bantuan sarana tersebut benar-benar dimanfaatkan
untuk mengoptimalkan dukungan program Peningkatan
Produksi Tanaman Pangan/Peningkatan Produksi Beras
Nasional (P2BN) seperti pada Lampiran 4.
12. Salinan/copy naskah perjanjian pada butir 11 disampaikan
secara berjenjang kepada Dinas Pertanian Provinsi dan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
c.q. Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu setelah naskah perjanjian
ditandatangani. Dengan demikian SK penetapan penerima
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
19
bantuan, surat perjanjian, fotocopy kuitansi pembelian
selanjutnya dikirim ke Dinas Pertanian Kabupaten, Provinsi dan
Pusat. Berkas untuk Pusat dikirim ke : Direktur Pascapanen Tanaman Pangan
d/a. Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan
Jl. Ragunan No. 15 Pasar Minggu
Jakarta Selatan 12520
Telp. 021–7806090
Fax. 021 - 78032318/7804658
Email : [email protected]
13. Apabila terjadi penyalahgunaan bantuan, maka Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota berhak memberikan sanksi kepada
poktan/gapoktan yang bersangkutan. Salah satu sanksi
penyalahgunaan bantuan tersebut, Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dapat merealokasi ke poktan/gapoktan baru
yang terdekat di desa/kecamatan tersebut di Kabupaten/Kota
yang sama. Khusus untuk Model/Percontohan Sarana
Pascapanen berupa alat dan mesin pengering padi
(gabah)/vertical dryer, sanksi terhadap penyalahgunaan
bantuan tersebut diberikan oleh Dinas Pertanian Provinsi. 14. Sanksi pelanggaran tersebut diatur oleh Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota yang telah disosialisasikan pada poktan/
gapoktan penerima bantuan dan dipahami seluruh sanksi dan
resikonya sebelum membuat perjanjian sebagaimana pada
butir 13.
15. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Provinsi
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pemanfaatan sarana
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
20
pascapanen tanaman pangan yang diperoleh poktan/gapoktan
binaannya.
2.3.4. Pola Pengadaan
Bantuan sarana pascapanen tanaman pangan yang
dilaksanakan pada TA 2012 merupakan upaya Pemerintah
dalam membantu poktan/gapoktan melalui pemberian dana :
Belanja Sosial, dengan pola pengadaan berupa transfer dana
ke rekening bank milik poktan/gapoktan penerima bantuan
sesuai dengan paket bantuan sarana pascapanen.
Untuk masing-masing komoditi telah ditentukan dalam DIPA
APBN Tanaman Pangan 2012 dan dialokasikan pada DIPA
Tugas Pembantuan pada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
sebagai berikut :
1. Dana senilai Rp 130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah)
per paket bantuan sarana pascapanen padi dialokasikan di
31 Provinsi, 183 Kabupaten/ Kota pada 431 poktan/gapoktan;
2. Dana senilai Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah)
per paket bantuan sarana pascapanen jagung dialokasikan
di 6 Provinsi, 11 Kabupaten pada 15 poktan,
3. Dana senilai Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) per
paket bantuan sarana pascapanen kedelai dialokasikan di 14
Provinsi, 20 Kabupaten pada 25 poktan/gapoktan,
4. Dana senilai Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) per
paket bantuan sarana pascapanen ubikayu dialokasikan di 1
Provinsi, 4 Kabupaten pada 12 poktan/gapoktan.
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
21
5. Dana senilai Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) per
paket bantuan sarana pascapanen ubi jalar dialokasikan di 2
Provinsi, 9 Kabupaten pada 10 poktan/gapoktan.
6. Dana senilai Rp 676.000.000,- (enam ratus tujuh puluh enam
juta rupiah) per paket bantuan sarana pengering padi
dialokasikan di 9 Provinsi, 11 Kabupaten pada 11 gapoktan.
Bantuan sarana pengering padi merupakan kegiatan Model/
Percontohan Sarana Pascapanen berupa alat dan mesin
pengering padi (gabah)/vertical dryer, dengan rincian
peruntukannya sebagai berikut :
a. Dana senilai Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah)
untuk pembelian sarana pengering padi (gabah)(Vertical
Dryer).
b. Dana senilai Rp 76.000.000,- (tujuh puluh enam juta
rupiah) digunakan sebagai bantuan penyediaan
bangunan untuk penempatan sarana pengering padi.
Penerima 1 (satu) paket bantuan sarana pascapanen untuk
masing-masing komoditi padi, jagung, kedelai, ubi kayu atau ubi
jalar diperuntukkan bagi 1 (satu) poktan/gapoktan. Sedangkan
penerima 1 (satu) paket bantuan sarana pengering padi/Vertical
Dryer diperuntukkan bagi 1 (satu) gapoktan.
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
22
Pilihan jenis sarana pascapanen tanaman pangan yang akan
dibeli berupa :
1. Sarana Pascapanen Padi
A. Paket Bantuan Sarana Pascapanen Padi
1) Sarana panen berupa : mesin pemanen padi tipe sandang
(paddy mower) atau mesin pemanen padi tipe pisau
bergerigi gerak bolak balik 4 alur pemotongan (reaper)
atau mesin panen padi tipe sisir (stripper).
2) Sarana perontokan berupa : alat mesin perontok padi tipe
Hold On (Pedal Thresher Bermotor) atau alat mesin
perontok padi tipe Throw In (Power Thresher). Setiap alat
perontok dilengkapi 2 unit terpal dengan ukuran 8 x 8 m
sebagai alas saat merontokkan padi.
3) Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil (PPK) merupakan
pilihan alat/mesin PPK antara lain : Husker; Separator
(ayakan); Polisher; Isi Polisher (screen, milling, spiral);
paddy cleaner dengan implemen/pelengkap tambahan
berupa : pengukur kadar air (moisture tester digital), mesin
jahit karung, timbangan duduk/digital. B. Model/Percontohan Sarana Pengering Padi
(Gabah)/Vertical Dryer 1) Sarana Pengering Padi (Gabah)/Vertical Dryer merupakan
1 (satu) paket sarana pengering padi (gabah) tipe vertikal
kapasitas tampung 3,5 – 6 ton dengan tungku sekam dan
kelengkapannya (yaitu : paddy cleaner kapasitas 3,5 – 6
ton/jam, pengukur kadar air (moisture tester) digital, mesin
jahit karung, timbangan duduk digital ukuran 300 - 500 kg,
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
23
200 buah karung tebal ukuran besar dan 2 unit alat
pemadam api ringan ukuran minimal 6 kg). 2) Bangunan untuk penempatan Sarana Pengering Padi
(gabah)/Vertical Dryer. Bangunan disesuaikan dengan
tata letak vertical dryer.
2. Sarana Pascapanen Jagung
a. Sarana Pengering (Dryer)
b. Alat pengukur kadar air (Moisture Tester)
c. Alat Mesin Pemipil Jagung (Corn Sheller) dengan
kelengkapan 2 unit terpal 8 x 8 m.
d. Alat Mesin Sortasi
3. Sarana Pascapanen Kedelai
a. Sarana panen berupa : Sabit bergerigi.
b. Power Thresher (alat mesin perontok kedelai tipe throw
in) dengan kelengkapan 2 unit terpal ukuran 8 x 8 m.
c. Pedal Thresher bermotor dengan kelengkapan 2 unit
terpal 8 x 8 m.
d. Mesin pengering kedelai/dryer dengan kapasitas tampung
250 – 1000 kg brangkasan atau 1 ton biji kedelai dengan
menggunakan tungku gas/minyak tanah.
4. Sarana Pascapanen Ubi kayu/Ubi jalar
a. Alat pengungkit ubi kayu/ubi jalar.
b. Alat Perajang ubi kayu/ubi jalar.
c. Alat Penyawut ubi kayu/ubi jalar.
d. Alat Pengering Tipe bak ubi kayu/ubi jalar.
e. Alat Pengepres ubi kayu/ubi jalar.
f. Alat Angkut/Gerobak dorong roda 1 (satu).
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
24
Apabila terdapat kelebihan/sisa anggaran dalam pembelian
sarana pascapanen tersebut diatas, maka agar lebih efektif, sisa
anggaran tersebut dapat dibelikan sarana pendukung yang
berkaitan dan sesuai dengan jenis bantuan sarana
pascapanennya, sedangkan pengaturannya disesuaikan
dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.
Alokasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan per
Kabupaten/kota sesuai dengan komoditi seperti pada Lampiran.
2.3.5. Pengawalan Kegiatan
Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran penanganan
pascapanen tanaman pangan, serta mendukung kegiatan di
daerah, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada tahun 2012
selain memberikan bantuan sarana pascapanen juga
mengalokasikan kegiatan penanganan pascapanen tanaman
pangan berupa bimbingan teknis dan apresiasi di tingkat
Provinsi dan di tingkat Kabupaten/Kota, dengan perincian
sebagai berikut :
2.3.5.1. Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen
Tanaman Pangan
Dalam rangka meningkatkan produksi tanaman pangan (padi,
jagung, kedelai, ubikayu dan ubi jalar), khususnya untuk
komoditi padi, jagung, dan kedelai dalam mendukung program
SL-PTT dan program Peningkatan Produksi Beras Nasional
(P2BN), maka penanganan pascapanen tanaman pangan
mempunyai peranan penting dalam mengamankan produksi
tanaman pangan.
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
25
Untuk menurunkan susut hasil tanaman pangan, maka
diperlukan upaya penanganan pascapanen tanaman pangan
dengan baik dan benar. Untuk itu pada Tahun Anggaran 2012
dialokasikan kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan
Pascapanen Tanaman Pangan, agar penanganan pascapanen
di tingkat petani/kelompoktani sesuai dengan yang diharapkan,
sehingga dapat memberikan dampak terhadap peningkatan
produksi tanaman pangan khususnya padi, jagung, kedelai, ubi
kayu dan ubi jalar melalui penurunan susut hasil produksi.
Kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan Pasca panen
Tanaman Pangan terdiri dari kegiatan penentuan CPCL
penerima bantuan, Koordinasi/Konsultasi, Pembinaan,
Bimbingan Teknis, Apresiasi serta Monitoring dan Evaluasi
dilaksanakan di 31 provinsi maupun 204 Kabupaten/Kota. Bimbingan teknis dilaksanakan secara periodik, mulai dari
persiapan, pelaksanaan bantuan sarana pascapanen dan
berjenjang mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota sampai
dengan tingkat poktan/gapoktan penerima bantuan. 1) Bimbingan Teknis Tingkat Pusat :
Pusat melakukan kegiatan bimbingan teknis berupa
sosialisasi, bimbingan teknis, pembinaan serta monitoring
dan evaluasi pelaksanaan penanganan pascapanen dan
pelaksanaan bantuan sarana pascapanen tanaman pangan
disesuaikan dengan ketersediaan dana.
2) Bimbingan Teknis Tingkat Provinsi
Provinsi melakukan bimbingan teknis dalam hal pelaksanaan
penanganan pascapanen dan pelaksanaan bantuan sarana
pascapanen tanaman pangan ke Kabupaten/Kota penerima
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
26
bantuan pascapanen tanaman pangan disesuaikan dengan
ketersediaan dana. Kegiatan bimbingan teknis di Tingkat Provinsi berupa :
a. Rapat koordinasi penanganan pascapanen tanaman
pangan
b. Pembinaan penanganan pascapanen tanaman pangan
c. Apresiasi penanganan pascapanen tanaman pangan
(15 Provinsi)
d. Monitoring dan evaluasi ke Kabupaten/Kota
e. Konsultasi pascapanen ke pusat
f. Menghadiri pertemuan pascapanen tingkat nasional.
3) Bimbingan Teknis Tingkat Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota melakukan bimbingan teknis dalam hal
pelaksanaan penanganan pasca panen dan pelaksanaan
bantuan sarana tanaman pangan ke lokasi dan
poktan/gapoktan penerima bantuan pascapanen tanaman
pangan disesuaikan dengan ketersediaan dana.
Kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota berupa :
a. Rapat koordinasi
b. Penentuan CPCL dan verifikasi kelayakan penerima
bantuan
c. Bimbingan teknis penanganan pascapanen tanaman
pangan
d. Apresiasi penanganan pascapanen tanaman pangan
e. Monitoring dan evaluasi ke lokasi
f. Koordinasi/konsultasi ke Provinsi
Kegiatan pascapanen tanaman pangan berada pada DIPA
Dekonsentrasi bidang tanaman pangan (Tingkat Provinsi)
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
27
dan DIPA Tugas Pembantuan bidang tanaman pangan
(Tingkat Kabupaten/Kota), sehingga petugas Provinsi/
Kabupaten/Kota yang menangani pelaksanaan pascapanen
berada pada bidang pascapanen sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
2.3.5.2. Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan
Penanganan pascapanen akan memberikan hasil sesuai
yang diharapkan apabila dilakukan secara baik dan benar.
Untuk itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan
secara optimal dan menguntungkan serta berkelanjutan,
sehingga mampu memberikan manfaat yang signifikan dalam
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Agar tingkat susut hasil tanaman pangan dapat diturunkan,
maka perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan
Sumber Daya Manusia (SDM) seperti petugas/aparat
pertanian, penyuluh pertanian dan petani serta pelaku usaha
dalam menangani pascapanen di tingkat lapang melalui
kegiatan Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman
Pangan agar dapat memberikan dampak terhadap
peningkatan produksi tanaman pangan untuk tingkat Provinsi
(15 provinsi) dan di tingkat Kabupaten/Kota yang merupakan
bagian dari kegiatan bimbingan teknis.
Kegiatan Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman
Pangan tingkat Provinsi dialokasikan di 15 Provinsi (Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
28
Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi
Selatan).
Kegiatan Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman
Pangan berupa pertemuan apresiasi penanganan
pascapanen tanaman pangan di tingkat provinsi bagi
aparat/petugas/penyuluh di Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota
yang menangani pasca panen tanaman pangan dan di
tingkat Kabupaten/Kota bagi poktan/gapoktan.
Sedangkan Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman
Pangan di tingkat Kabupaten/Kota dialokasikan di setiap
Kabupaten/Kota penerima bantuan sarana pascapanen
tanaman pangan baik untuk pascapanen padi, jagung,
kedelai, ubi kayu maupun ubi jalar.
Materi apresiasi antara lain : kebijakan pascapanen, teknis
penanganan pascapanen (Good Handling Practices),
teknologi dan manajemen pascapanen sebagai upaya
pengendalian/menurunkan susut hasil, manajemen usaha,
kemitraan usaha, dan sistem manajemen mutu. Jumlah
peserta dan nara sumber disesuaikan dengan anggaran yang
tersedia. Komposisi materi berupa teori 30 % dan praktek
70 %.
Di dalam DIPA APBN Dekonsentrasi, kegiatan Apresiasi
Penanganan Pascapanen Tanaman Tangan di Tingkat
Provinsi terpisah dengan kegiatan Bimbingan Teknis.
Sedangkan pada DIPA APBN Tugas Pembantuan, kegiatan
Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan di
Tingkat Kabupaten/Kota merupakan sub bagian dari kegiatan
Bimbingan Teknis.
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
29
III. MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PELAPORAN
3.1. Monitoring dan Evaluasi
Agar pelaksanaan kegiatan penanganan pascapanen tanaman
pangan dapat berhasil, maka diperlukan monitoring dan evaluasi
secara berkesinambungan dalam rangka mengamati
perkembangan pelaksanaan kegiatan dan anggaran penanganan
pascapanen tanaman pangan yang berasal dari Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk dapat
mengetahui dengan pasti pencapaian hasil, kemajuan dan
kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan program dan kegiatan
penanganan pascapanen tanaman pangan tahun 2012 serta
perkembangan bantuan sarana pascapanen agar dapat dinilai
dan dipelajari untuk perbaikan pelaksanaan rencana program
dan penyempurnaan kebijakan di masa yang akan datang.
3.2. Pelaporan
Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
penanganan pascapanen APBN TA 2012 dan berdasarkan hasil
bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi, maka pelaporan perlu
dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Dinas
Pertanian Provinsi secara berkala dan berjenjang kepada Pusat
minimal setiap tiga bulan sekali. Laporan hasil pelaksanaan
kegiatan mencakup :
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
30
1) Perkembangan perubahan perilaku poktan/ gapoktan dalam
penanganan pascapanen tanaman pangan secara baik dan
benar.
2) Perkembangan pendayagunaan sarana pasca panen
tanaman pangan.
3) Optimalisasi pemanfaatan sarana pascapanen tanaman
pangan yang ditunjukkan dengan jumlah jam operasional.
4) Neraca pembukuan keuangan dan keuntungan ekonomis
penggunaan sarana pascapanen tanaman pangan yang
ditunjukkan dengan laporan keuangan poktan/gapoktan.
5) Hasil panen, susut hasil, mutu hasil dan rendeman tanaman
pangan yang diperoleh dari hasil panen.
6) Permasalahan yang dihadapi, baik teknis maupun manajerial.
7) Masukan dari poktan/gapoktan yang dapat digunakan
sebagai acuan dalam menyusun kebijakan di masa yang
akan datang.
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
31
IV. PENUTUP
Pedoman Teknis ini masih perlu dilengkapi dengan Petunjuk
Pelaksanaan ditingkat Provinsi dan Petunjuk Teknis yang
ditingkat kabupaten/kota. Diperlukan peran aktif Dinas Pertanian
Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam merealisasikan kegiatan
penanganan pascapanen tanaman pangan. Keberhasilan
kegiatan tersebut dalam upaya penanganan pascapanen ini
sangat tergantung kepada komitmen semua pihak (stakeholder)
yang terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Dengan adanya pedoman teknis ini diharapkan program
penanganan pascapanen dari APBN Tahun Anggaran 2012
dapat terlaksana secara efektif dan efisien, sehingga mampu
memberikan andil yang signifikan dalam upaya penurunan susut
hasil tanaman pangan.
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
32
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
33
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
34
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
35
Lampiran 1.
Alokasi Dukungan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Per Provinsi TA. 2012
PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR
(PAKET) (PAKET) (PAKET) (PAKET) (PAKET)
1 ACEH 21 - 2 - -
2 SUMUT 19 - 1 - -
3 SUMBAR 13 4 - - -
4 RIAU 7 - - - -
5 JAMBI 7 - 1 - -
6 SUMSEL 27 - 1 - -
7 BENGKULU 5 - - - -
8 LAMPUNG 26 - 1 - -
9 BABEL 2 - - - -
10 BANTEN 10 - 2 - -
11 JABAR 45 - 2 - -
12 JATENG 61 3 3 - -
13 DI YOGYAKARTA 5 - 2 - -
14 JATIM 54 2 3 - -
15 BALI 7 - 2 - -
16 NTB 18 4 2 - -
17 NTT 4 - - 12 -
18 KALBAR 10 - - - -
19 KALTENG 2 - - - -
20 KALSEL 23 - - - -
21 KALTIM 4 - - - -
22 SULUT 10 - 1 - -
23 SULTENG 9 - - - -
24 SULSEL 34 - 2 - -
25 SULTRA 4 1 - - -
26 SULBAR 2 - - - -
27 GORONTALO 4 1 - - -
28 MALUKU 2 - - - -
29 MALUKU UTARA 2 - - - -
30 PAPUA BARAT 3 - - - 6
31 PAPUA 2 - - - 4
Jumlah 442 15 25 12 10
No Provinsi
SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
36
Lampiran 2.
Alokasi Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Per Kabupaten/Kota TA. 2012
PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
1 ACEH 21 - 2 - -
1 Kab. Aceh Besar 4 - - - -
2 Kab. Aceh Selatan 2 - - - -
3 Kab. Aceh Tenggara 2 - - - -
4 Kab. Aceh Timur 4 - - - -
5 Kab. Aceh Utara 4 - - - -
6 Kab. Aceh Pidie 3 - - - -
7 Kab. Bireuen 2 - 2 - -
2 SUMUT 19 - 1 - -
1 Kab. Asahan 1 - - - -
2 Kab. Deli Serdang 4 - - - -
3 Kab. Labuhan Batu 2 - - - -
4 Kab. Langkat 4 - 1 - -
5 Kab. Mandailing Natal 2 - - - -
6 Kab. Simalungun 4 - - - -
7 Kab. Tapanuli Selatan 2 - - - -
3 SUMBAR 13 4 - - -
1 Kab. Agam 2 - - - -
2 Kab. Lima Puluh Kota 2 1 - - -
3 Kab. Padang Pariaman 2 - - - -
4 Kab. Pasaman 2 - - - -
5 Kab. Pasaman Barat - 2 - - -
6 Kab. Pesisir Selatan 1 - - - -
7 Kab. Tanah Datar 2 1 - - -
8 Kab. Solok Selatan 2 - - - -
4 RIAU 7 - - - -
1 Kab. Indragiri Hilir 2 - - - -
2 Kab. Rokan Hilir 2 - - - -
3 Kab. Rokan Hulu 1 - - - -
4 Kab. Siak 2 - - - -
No Provinsi/KAB/KOTASARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
37
PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
5 JAMBI 7 - 1 - -
1 Kab. Kerinci 2 - - - -
2 Kab. Merangin 2 - - - -
3 Kab. Tanjung Jabung Barat - - 1 - -
4 Kab. Tj. Jabung Timur 2 - - - -
5 Kota Jambi 1 - - - -
6 SUMSEL 27 - 1 - -
1 Kab. Banyuasin 4 - - - -
2 Kab. Lahat 2 - - - -
3 Kab. Muara Enim 3 - - - -
4 Kab. Musi Banyuasin 4 - - - -
5 Kab. Musi Rawas 3 - 1 - -
6 Kab. Ogan Ilir 3 - - - -
7 Kab. Ogan Komering Ilir 1 - - - -
8 Kab. Ogan Komering Ulu 3 - - - -
9 Kab. OKU Timur 4 - - - -
7 BENGKULU 5 - - - -
1 Kab. Bengkulu Utara 1 - - - -
2 Kab. Kaur 1 - - - -
3 Kab. Seluma 1 - - - -
4 Kab. Lebong 1 - - - -
5 Kab Bengkulu Tengah 1 - - - -
8 LAMPUNG 26 - 1 - -
1 Kab. Lampung Barat 3 - - - -
2 Kab. Lampung Selatan 3 - - - -
3 Kab. Lampung Tengah 4 - 1 - -
4 Kab. Lampung Utara 2 - - - -
5 Kab. Lampung Timur 3 - - - -
6 Kab. Tanggamus 2 - - - -
7 Kab. Tulang Bawang 2 - - - -
8 Kab. Way Kanan 2 - - - -
9 Kab. Pesawaran 2 - - - -
10 Kab. Mesuji 1 - - - -
11 Kab. Pringsewu 1 - - - -
12 Kab. Tulangbawang Barat 1 - - - -
9 BABEL 2 - - - -
1 Kab. Bangka 2 - - - -
10 BANTEN 10 - 2 - -
1 Kab. Lebak 4 - - - -
2 Kab. Pandeglang 1 - 2 - -
3 Kab. Serang 2 - - - -
4 Kab. Tangerang 3 - - - -
No Provinsi/KAB/KOTASARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
38
PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
11 JABAR 45 - 2 - -
1 Kab. Bandung 2 - - - -
2 Kab. Bekasi 2 - - - -
3 Kab. Bogor 3 - - - -
4 Kab. Ciamis 3 - - - -
5 Kab. Cianjur 4 - 1 - -
6 Kab. Cirebon 4 - - - -
7 Kab. Garut 3 - 1 - -
8 Kab. Indramayu 4 - - - -
9 Kab. Karawang 1 - - - -
10 Kab. Kuningan 2 - - - -
11 Kab. Majalengka 3 - - - -
12 Kab. Subang 4 - - - -
13 Kab. Sukabumi 3 - - - -
14 Kab. Kota Sukabumi 2 - - - -
15 Kab. Sumedang 2 - - - -
16 Kab. Tasikmalaya 3 - - - -
12 JATENG 61 3 3 - -
1 Kab. Banjarnegara 2 - - - -
2 Kab. Banyumas 3 - - - -
3 Kab. Batang 2 - - - -
4 Kab. Blora 2 - - - -
5 Kab. Boyolali 2 2 - - -
6 Kab. Brebes 2 - - - -
7 Kab. Cilacap 4 - - - -
8 Kab. Demak 2 - - - -
9 Kab. Grobogan 2 1 2 - -
10 Kab. Jepara 2 - - - -
11 Kab. Karanganyar 2 - - - -
12 Kab. Kebumen 2 - - - -
13 Kab. Kendal 2 - - - -
14 Kab. Klaten 2 - - - -
15 Kab. Kudus 2 - - - -
16 Kab. Magelang 2 - - - -
17 Kab. Pati 3 - - - -
18 Kab. Pekalongan 2 - - - -
19 Kab. Pemalang 2 - - - -
20 Kab. Purbalingga 2 - - - -
21 Kab. Purworejo 2 - - - -
22 Kab. Rembang 2 - - - -
23 Kab. Semarang 3 - - - -
24 Kab. Sragen 3 - - - -
25 Kab. Sukoharjo 2 - - - -
26 Kab. Tegal 1 - - - -
27 Kab. Temanggung 2 - - - -
28 Kab. Wonogiri 2 - 1 - -
No Provinsi/KAB/KOTA
SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
39
PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
13 DI YOGYAKARTA 5 - 2 - -
1 Kab. Bantul 2 - 1 - -
2 Kab. Gunung Kidul 1 - 1 - -
3 Kab. Kulon Progo 2 - - - -
14 JATIM 54 2 3 - -
1 Kab. Banyuwangi 4 - 2 - -
2 Kab. Blitar 2 - - - -
3 Kab. Bojonegoro 2 - - - -
4 Kab. Bondowoso 2 - - - -
5 Kab. Gresik 2 - - - -
6 Kab. Jember 5 - - - -
7 Kab. Jombang 3 - - - -
8 Kab. Kediri 2 - - - -
9 Kab. Lamongan 1 - - - -
10 Kab. Lumajang 3 - - - -
11 Kab. Madiun 3 - - - -
12 Kab. Magetan 2 - - - -
13 Kab. Malang 1 - - - -
14 Kab. Mojokerto 3 - - - -
15 Kab. Nganjuk 3 - - - -
16 Kab. Ngawi 1 - - - -
17 Kab. Pacitan 2 2 - - -
18 Kab. Pasuruan 2 - - - -
19 Kab. Ponorogo 3 - 1 - -
20 Kab. Probolinggo 2 - - - -
21 Kab. Situbondo 2 - - - -
22 Kab. Trenggalek 2 - - - -
23 Kab. Tuban 2 - - - -
15 BALI 7 - 2 - -
1 Kab. Badung 2 - 2 - -
2 Kab. Buleleng 1 - - - -
3 Kab. Gianyar 3 - - - -
4 Kab. Tabanan 1 - - - -
16 NTB 18 4 2 - -
1 Kab. Bima 4 - 1 - -
2 Kab. Dompu 2 2 - - -
3 Kab. Lombok Barat 1 - - - -
4 Kab. Lombok Tengah 3 - 1 - -
5 Kab. Lombok Timur 3 1 - - -
6 Kab. Sumbawa 4 - - - -
7 Kab. Sumbawa Barat 1 1 - - -
No Provinsi/KAB/KOTA
SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
40
PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
17 NTT 4 - - 12 -
1 Kab. Manggarai 2 - - 3 -
2 Kab. Manggarai Barat 2 - - 3 -
3 Kab. Sumba Barat Daya - - - 3 -
4 Kab. Timor Timur Selatan - - - 3 -
18 KALBAR 10 - - - -
1 Kab. Landak 2 - - - -
2 Kab. Kapuas Hulu 2 - - - -
3 Kab. Pontianak 1 - - - -
4 Kab. Sambas 3 - - - -
5 Kab. Kubu Raya 2 - - - -
19 KALTENG 2 - - - -
1 Kab. Kapuas 2 - - - -
20 KALSEL 23 - - - -
1 Kab. Barito Kuala 4 - - - -
2 Kab. Hulu Sungai Selatan 2 - - - -
3 Kab. Hulu Sungai Tengah 3 - - - -
4 Kab. Hulu Sungai Utara 3 - - - -
5 Kab. Kota Baru 2 - - - -
6 Kab. Tabalong 2 - - - -
7 Kab. Tanah Laut 2 - - - -
8 Kab. Tapin 3 - - - -
9 Kab. Balangan 2 - - - -
21 KALTIM 4 - - - -
1 Kab. Bulungan 2 - - - -
2 Kab. Kutai Kertanegera 2 - - - -
22 SULUT 10 - 1 - -
1 Kab. Bolaang Mangondow 3 - - - -
2 Kab. Minahasa 2 - - - -
3 Kab. Kep. Talaud 1 - - - -
4 Kab. Minahasa Selatan 2 - - - -
5 Kab. Bolmong Utara 2 - 1 - -
23 GORONTALO 4 1 - - -
1 Kab. Gorontalo 3 1 - - -
2 Kab. Pohuwato 1 - - - -
No Provinsi/KAB/KOTA
SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
41
PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
24 SULTENG 9 - - - -
1 Kab. Banggai 2 - - - -
2 Kab. Toli-Toli 2 - - - -
3 Kab. Donggala 3 - - - -
4 Kab. Parigi Moutong 2 - - - -
25 SULSEL 34 - 2 - -
1 Kab. Bantaeng 2 - - - -
2 Kab. Barru 3 - - - -
3 Kab. Bone 3 - 1 - -
4 Kab. Bulukumba 2 - - - -
5 Kab. Enrekang 2 - - - -
6 Kab. Gowa 2 - - - -
7 Kab. Luwu Utara 1 - - - -
8 Kab. Maros 3 - 1 - -
9 Kab. Pinrang 3 - - - -
10 Kab. Sidenreng Rappang 3 - - - -
11 Kab. Soppeng 2 - - - -
12 Kab. Takalar 2 - - - -
13 Kab. Wajo 4 - - - -
14 Kab. Luwu Timur 2 - - - -
26 SULTRA 4 1 - - -
1 Kab. Konawe 2 1 - - -
2 Kab. Kolaka 2 - - - -
27 SULBAR 2 - - - -
1 Kab. Mamuju 2 - - - -
28 MALUKU 2 - - - -
1 Kab. Pulau Buru 2 - - - -
29 MALUT 2 - - - -
1 Kab. Halmahera Timur 2 - - - -
30 PAPUA BARAT 3 - - - 6
1 Kab. Manokwari 2 - - - 2
2 Kab. Sorong 1 - - - 1
3 Kab. Sorong Selatan - - - - 1
5 Kab. Teluk Bintuni - - - - 1
6 Kab. Teluk Wondama - - - - 1
31 PAPUA 2 - - - 4
1 Kab. Jayawijaya - - - - 1
2 Kota Jayapura 1 - - - -
3 Kab. Keerom - - - - 1
4 Kab. Nabire - - - - 1
5 Kab. Merauke 1 - - - 1Jumlah 442 15 25 12 10
No Provinsi/KAB/KOTA
SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
42
Lampiran 3.
Alokasi Bantuan Sarana Pascapanen Padi (Vertical Dryer) TA. 2012
No Provinsi/KabupatenSarana Pascapanen
Padi (paket)
1 SUMBAR 1
Kab. Pesisir Selatan 1
2 SUMSEL 1
Kab. Ogan Komering Ilir 1
3 JABAR 1
Kab. Karawang 1
4 JATENG 1
Kab. Tegal 1
5 JATIM 2
Kab. Lamongan 1
Kab. Ngawi 1
6 SULSEL 1
Kab. Luwu Utara 1
7 BALI 2
Kab. Buleleng 1
Kab. Tabanan 1
8 NTB 1
Kab. Lombok Barat 1
9 BANTEN 1
Kab. Pandeglang 1
Jumlah 9 Provinsi, 11 Kab
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
43
Lampiran 4.
CONTOH SURAT PERJANJIAN PENDAYAGUNAAN BANTUAN SARANA
PASCAPANEN Pada hari ini.......... tanggal ............ bulan................tahun ...... yang bertandatangan di bawah ini : 1. Nama : .................................................. Jabatan : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ..................................... Alamat : ............................................................... ..................................... (ditulis lengkap) Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. Nama : .............................................................. Jabatan : Ketua Kelompoktani/Gabungan Kelompok tani ..................................... Alamat : ............................................................. ......................................(ditulis lengkap) Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian pendayagunaan bantuan sarana pascapanen melalui dana belanja sosial dari APBN 2012 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian dengan ketentuan sebagai berikut: I. Sarana pascapanen yang didayagunakan adalah :
1. a. Nama sarana : ........................... b. Merk : .......................... c. Kapasitas : .......................... d. Spesifikasi teknis : (Terlampir) e. Jumlah : ................(unit)
f. Kondisi sarana : Baik dan siap operasional
2. a. Nama sarana : ........................... b. Merk : .......................... c. Kapasitas : ..........................
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
44
d. Spesifikasi teknis : (Terlampir) e. Jumlah : ................(unit)
f. Kondisi sarana : Baik dan siap operasional
(Jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan sarana yang dibeli oleh
poktan/gapoktan). Fotocopy kuitansi pembelian diberikan kepada
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Provinsi dan Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Kementerian Pertanian c.q. Direktorat
Pascapanen Tanaman Pangan).
II. Pihak Pertama berkewajiban :
a. Melakukan pendampingan, bimbingan teknis dan manajemen,
pembinaan, monitoring dan supervisi kepada Pihak Kedua.
b. Memfasilitasi Pihak Kedua berhubungan dengan,
bengkel/pengrajin, dealer atau penyedia sarana pascapanen
(pabrikan).
III. Pihak Kedua akan mendayagunakan dan mengembangkan
bantuan sarana pascapanen tersebut dengan cara :
a. Bersedia dan mampu menerima bantuan sesuai dengan
pedoman pelaksanaan.
b. Bersedia dan mampu bertanggung jawab dalam memanfaatkan
dan merawat bantuan sarana pascapanen padi yang
diterimanya dengan baik.
c. Khusus pembelian sarana pengering/vertical dryer gapoktan
bersedia menyediakan tanah dan mendirikan bangunan untuk
penempatan sarana pascapanen. Lahan tersebut tidak
bermasalah dan tidak ada gugatan dikemudian hari dari pihak
tertentu yang dikuatkan dengan surat perjanjian.
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
45
d. Jika belum dapat menyediakan tanah untuk penempatan
sarana pascapanen, diharapkan agar menjalin kerjasama /
kemitraan dengan penggilingan padi terdekat yang dikuatkan
dengan surat perjanjian.
e. Mengelola bantuan sarana pascapanen tersebut secara baik
dan benar serta dapat memberikan keuntungan bagi
poktan/gapoktan.
f. Mengadministrasikan/mencatat semua kegiatan usaha sarana
pascapanen tersebut termasuk administrasi keuangannya.
g. Menyiapkan modal kerja (biaya operasional) untuk kegiatan
usaha sarana pascapanen tersebut.
h. Dapat menyisihkan dana hasil usaha pelayanan sarana
tersebut ke dalam kas kelompok untuk perbaikan dan
menambah sarana alsintan yang dibutuhkan secara swadana
dalam jangka waktu tertentu.
i. Menyiapkan dan menyampaikan laporan setiap 1 (satu) musim
sekali mengenai pelaksanaan kegiatan usahanya dan
dilaporkan kepada Pihak Pertama (Kepala Dinas Pertanian
kabupaten/Kota)
IV. Apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan, maka bantuan sarana
pascapanen tersebut akan ditarik oleh pihak Pertama dan akan
diberikan ke poktan/gapoktan lain. Pihak Kedua tidak dapat
menuntut ganti rugi dan tetap melaksanakan kewajiban-kewajiban
yang belum dilaksanakan sebelumnya.
Perjanjian kerjasama ini berlaku 5 (lima) tahun atau selama
umur ekonomis sarana pascapanen tersebut sejak ditandatangani,
dan dibuat rangkap 5 (lima) yang masing-masing mempunyai
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
46
kekuatan hukum yang sama dan 2 (dua) diantaranya bermaterai
cukup.
Demikian perjanjian pendayagunaan bantuan sarana
pascapanen ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
PIHAK KEDUA Ketua Poktan/
Gapoktan
(…………………….)
PIHAK PERTAMA Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota
(…………………….) Nip. …………………
MENGETAHUI Kepala Dinas Pertanian Provinsi
(…………………….) Nip. ………………..
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
47
Lampiran 5.
CONTOH SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN SARANA PASCAPANEN PADI
(DILUAR MODEL/PERCONTOHAN)
1. Mesin Pemanen Padi Tipe Gunting (Reaper)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Tipe motor bensin 4 langkah
b. Daya maksimum 4 – 6 HP
c. Jenis bahan bakar bensin
2 UNIT REAPER
2.1. Dimensi keseluruhan a. Panjang maksimum 2550 mm
b. Lebar maksimum 1550 mm
c. Tinggi maksimum 1350 mm
d. Berat operasi minimum 137 kg
2.2. Sistem Transmisi Transmisi roda gigi dan rantai
Kopling pemotongan dog clutch
a. Gerakan Pisau bolak - balik
b. Tinggi Pemotongan 60 - 350 mm
c. Lebar Pemotongan 1200 mm
d. Jumlah baris pemotongan padi 4 baris (row)
1 MOTOR PENGGERAK
2.3. Sistem Pemotongan
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
48
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Kapasitas lapang efektif min 0,2 Ha/jam
b. Kecepatan jalan pemanenan maks 3,6 km/jam
c. Susut panen maksimum 3.00%
d. Konsumsi bahan bakar maks 1,5 - 5 l/jam
e. Efisiensi lapang pemanenan min 70%
a. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan 1 buah
b. Tool kit 1 set
c. Brosur atau leaflet 1 set
5 TEST REPORT masih berlaku
4 PERLENGKAPAN
3 UNJUK KERJA
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
49
Keterangan :
1. Motor penggerak
2. Pegangan Kemudi
3. Tuas Penyalur tenaga daari motor
penggerak ke unit pemotongan/unit
roda penggerak
4. Poros penyalur tenaga motor
penggerak ke unit pemotong
5. Rantai penyalur tenaga dari motor
penggerak ke roda
6. Roda mesin pemanen padi
7. Tuas pengatur kecepatan jalan
mesin
8. Unit pembawa
9. Pisau pemotong
10. Pembagi alur potongan Gambar 2. Contoh Gambar Reaper
a. ingperontok b. Dinding sampingsilinder
perontok c. Dudukan gigi perontok d. Gigi perontok e. Pedal f. Rantai g. Sproket h. Meja penguman
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
50
2. PEMANEN PADI TIPE SANDANG (PADDY MOWER)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 MOTOR PENGGERAK a. Tipe 2 tak, direct injection
b. Putaran motor optimum 5000 - 7000 rpm
c. Daya maksimum 2 HP
d. Volume langkah silinder 25 – 50 cc
e. Bahan Bakar bensin campur
2 UNIT PADDY MOWER
2.1 Dimensi
2.1.1. Unit keseluruhan a. Panjang 1900 – 2000 mm
b. Lebar 300 – 700 mm
c. Tinggi 400 – 500 mm
d. Bobot operasi maksimum 10 kg
2.1.2. Pisau Pemotong a. Diameter luar 200 – 300 mm
b. Diameter lubang pisau pemotong 25,4 + 0,2
c. Tebal pisau minimum 1,2 mm
d. Putaran pisau 2000 – 9500 rpm
2.1.3. Selubung poros a. Panjang selubung 1490 – 1525
b. Diameter lubang pisau pemotong 26 – 28
c. Panjang poros 1500 – 1550
d. Diameter poros minimum 8
2.1.4. Pengarah a. Diameter 150 – 285 mm
b. Tinggi 250 – 400 mm
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
51
NO. SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
2.2. Bahan konstruksi :
2.2.1. Mata pisau pemotong Carbide, kekerasan minimum 60 HRC
HSS, kekerasan minimum 50 HRC
2.2.2. Selubung poros a. Paduan aluminium atau bahan
lain
tahan karat, ringan, dan tidak lentur
baja perkakas
b. Poros 0,8 mm, tahan karat
2.2.3. Pengarah a. Dinding plat pengarah :
aluminium, plastik, serat
kaca, baja
6 mm
lunak, tebal minimum
b. Penutup pisau (cover):
besi plat aluminium 0,8 mm
diameter minimum
a. Kapasitas lapang efektif
minimum
0.04 ha/jam
b. Susut panen maksimum 1.20%
c. Efisiensi lapang pemanenan
minimum
90%
d. Konsumsi bahan bakar
maksimum
1,2 1/jam
Kenyamanan kerja :
a. Kebisingan maksimum 90 dB
b. Getaran mekanis maksimum 9,0 m/detik2
3 UNJUK KERJA
4 PELAYANAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
52
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Tali penyandang ada
b. Tool kit 1 set
c. Suku cadang :
- Pisau potong piringan 1 set
- Busi 2 buah
- Kabel transmisi 1 set
d. Buku petunjuk pengoperasian dan
perawatan 1 set
e. Brosur atau leaflet 1 set
6 TEST REPORT masih berlaku
5 PERLENGKAPAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
53
Gambar 3. Contoh Gambar Paddy Mower
Keterangan : 1. Motor Penggerak 5. Pelindung (pengaman)
2. Pengikat stang pengarah 6. Pisau pemotong (circulating blade)
3. Stang pengarah 7. Pengarah
4. Selubung poros
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
54
3. Pemanen Padi Tipe Sisir (Stripper) NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 Unit Keseluruhan a. Panjang 2500 - 3200 mm
b. Lebar 1400 - 1900 mm
c. Tinggi 1200 - 1700 mm
d. Bobot operasi maksimum 250 kg
2 Motor Penggerak a. Daya maksimum 8 - 10 kW
b. Putaran maksimum 3600 rpm
3 Sistem Transmisi Full Gear 1 gigi maju dan 1 gigi mundur
4 Penyisir a. Jumlah baris minimum 8 baris
b. Jumlah mata sisir tiap baris 18 - 30 unit
5 Konstruksi
a. Mata Sisir Karet Berserat Kuat lentur dan tahan gesekan
b. Silinder Penyisir a). Dinding Plat Baja MS, tebal minimal 3 mm
b). Selubung Plat Baja MS, tebal minimal 2 mm
c. Roda Penggerak Plat Baja MS tebal minimal 3 mm
d. Bak Penampung Plat Baja MS tebal minimal 1,2 mm
6 Unjuk Kerja a. Kapasitas lapang efektif min 0,13 ha/jam
b. Efisiensi kerja 80%
c. Kehilangan hasil maksimum 2.60%
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
55
Gambar 4. Contoh gambar Stripper
Keterangan : 1. Motor Penggerak
2. Penutup
3. Hidung Mesin
4. Silinder Penyisir
5. Transmisi
6. Tuas Kopling Mundur
7. Tuas Kopling Maju
8. Pegangan
9. Bak Penampung
10. Tuas Pengatur Tapak
Peluncur (skid)
11. Pengarah Tanaman
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
56
4. PERONTOK PADI (POWER THRESHER)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
MOTOR PENGGERAK a. Tipe 4 langkah (4 tak)
direct injection
b. Bahan bakar solar
c. Sistem pendingin radiator/hopper
d. Daya minimum 5 – 8 HP
e. Bobot mesin maksimum 95 kg
2 UNIT THRESHER
2.1. Dimensi keseluruhan a. Panjang 1000 - 1800 mm
b. Lebar 1100 - 1300 mm
c. Tinggi meja pengumpan 1000 - 1600 mm
2.2. Dimensi silinder perontok a. Panjang 550 – 680 mm
b. Diameter 240 – 350 mm
2.3. Putaran silinder perontok a. Manual 200 – 300 rpm
dengan beban b. Motor 400 – 720 rpm
2.4. Bobot tanpa motor 180 kg
penggerak maksimum
3 BAHAN KONSTRUKSI
3.1. Rangka
- Rangka tegak dan datar Besi siku minimum 35 x 35 x 3 mm
- Dinding Plat baja, tebal min 1,2 mm
3.2. Unit silinder perontok
- Dinding samping silinder Plat baja, tebal min 1,2 mm
- Dudukan gigi perontok Plat baja, tebal min 1,2 mm
3.3. Gigi perontok Besi baja, diameter baut/paku min 3 mm
3.4. Penutup transmisi Plat baja, tebal minimum 1,2 mm
3.5. Saringan gabah Plat baja, tebal minimum 5 mm
1
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
57
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
4 UNJUK KERJA a. Kapasitas input minimum
- Padi potong panjang 500 kg/jam
- Padi potong pendek 1000 kg/jam
b. Kapasitas perontokan minimum 650 kg/jam
- Padi potong panjang 500 kg/jam
- Padi potong pendek 1500 kg/jam
c. Tingkat kebersihan minimum 90%
d. Efisiensi perontokan minimum 95%
e. Kehilangan hasil maksimum 5%
f. Peningkatan gabah rusak maks 3%
5 PELAYAN Kenyamanan kerja :
- Kebisingan maksimum 90 Db
Keamanan kerja :
- Plat penutup bagian transmisi ada
6 PERLENGKAPAN a. Roda karet standar 1 pasang (kanan dan kiri)
b. Batang pipa pendorong 1 pasang (kanan dan kiri)
c. Tool kit 1 set
d. Buku petunjuk pengoperasian & perawatan 1 set
e. Brosur atau leaflet 1 set
f. Terpal ukuran 8 x 8 m 2 unit
7 TEST REPORT masih berlaku
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
58
Gambar 5. Contoh Gambar Power Thresher
Keterangan :
1. Meja pengumpan 5. Dudukan motor
2. Tutup Silinder perontok 6. Lubang pengeluaran gabah
3. Lubang pengeluaran jerami 7. Pulley silinder perontok
4. Kipas penghembus 8. Roda transportasi
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
59
5. MESIN PEMANEN PADI TIPE HOLD ON (PEDAL THRESHER BERMOTOR)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 MOTOR PENGGERAK a. Tipe 2 langkah (2 tak)
b. Bahan bakar Bensin
c. Daya minimum 2,5 HP
d. Sistem Pendingin Radiator
2 UNIT THRESHER :
2.1 Dimensi a. Panjang keseluruhan 700 - 1100 mm
b. Lebar keseluruhan 600 - 950 mm
c. Tinggi keseluruhan 800 – 900 mm
d. Panjang silinder perontok 500 - 1000 mm
e. Diameter silinder perontok 240 - 350 mm
f. Bobot operasional maksimum 85 kg
2.2 Bahan dan Konstruksi a. Kerangka utama, Besi siku min. 33 X 33 X 2 mm
b. Dinding, plat baja, tebal min. 1 mm
c. Meja pengumpan
kayu, tebal minimum 20 mm
atau plat baja, tebal minimum 1.5 mm
d. Silinder perontok
- panjang 525 – 530 mm
- diameter 340 mm
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
60
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
e. Gigi perontok
( bentuk V atau U terbalik )
- besi baja, diameter minimum 2,5 mm
- jumlah gigi perontok/baris 9 - 14 buah
- panjang gigi perontok 63 - 65 mm
3 UNJUK KERJA a. Kapasitas perontokan minimum :
- dengan pedal 200 kg/jam
- dengan motor 350 kg/jam
b. Tingkat kebersihan min :
- dengan pedal 90%
- dengan motor 90%
4 PELAYANAN a. Kenyamanan kerja :
Kebisingan maksimum 90 dB
b.Keamanan kerja :
Plat penutup bagian transmisi Ada
5 PERLENGKAPAN a. Tool kit 1 set
b. Buku petunjuk pengoperasian & perawatan 1 set
c. Brosur atau leaflet 1 set
d. Terpal ukuran 8 x 8 m 2 unit
6 TEST REPORT masih berlaku
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
61
Gambar 6. Contoh Gambar Pedal Thresher Bermotor
Keterangan :
1. Rangka tegak 2. Rangka datar 3. Dindingperontok 4. Dinding sampingsilinder perontok 5. Dudukan gigi perontok 6. Gigi perontok 7. Pedal 8. Rantai 9. Sproket
10. Meja penguman 11. Motor penggerak 12. Puli 13. Sabuk V 14. silinder perontok
P : panjang L : lebar T : tinggi
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
62
6. PENGUPAS GABAH (HUSKER)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 Dimensi Keseluruhan
a. Panjang 810 - 1350 mm
b. Lebar 600 - 800 mm
c. Tinggi 1400 - 1600 mm
2 Unit Pengupas Sekam
a. Kapasitas masukan 1000 - 1500 kg/jam
b. Putaran Poros Utama 1050 - 1200 rpm
c. Diameter rol karet 200 - 225 mm
d. Lebar rol karet 150 - 155 mm
3 Unjuk Kerja
a. Rendemen min 82%
b. Persentase BPK min 70%
c. Persentase Gabah maks 24%
d. Husking ratio min 76%
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
63
Gambar 7. Contoh Gambar Husker
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
64
7. AYAKAN (SEPARATOR)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 Dimensi
a. Panjang 1110 - 1450 mm
b. Lebar 1000 - 1030 mm
c. Tinggi 1100 - 2000 mm
2 Kapasitas 750 - 1200 kg/jam
3 Tenaga penggerak maks 1 HP
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
65
8. PENYOSOH BERAS (POLISHER)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 Dimensi keseluruhan a. Panjang 1200 - 1500 mm
b. Lebar 400 - 660 mm
c. Tinggi 975 - 1350 mm
d. Tanaga penggerak 12 - 15 HP
2 Unit Penyosoh
a. Kapasitas masukan 500 - 1750 kg/jam
b. Putaran Poros Utama 700 - 1000 rpm
c. Bobot mesin penyosoh 120 - 250 kg
d. Tinggi bagian pengumpan maks 1000 - 1350 mm
3 Unjuk Kerja
a. Rendemen minimal 64%
b. Beras Kepala minimal 74%
c. Derajad Sosoh minimal 80%
d. Kebisingan maksimal 94,02 dB
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
66
Gambar 8. Contoh Gambar Polisher
Keterangan :
1. Corong pemasukan 2. Ruang pengatur pemasukan BPK 3. Ruang poles beras 4. Pulley transmisi utama 5. Pulley penghembus udara 6. Rang penghembus udara 7. Pengatur pengeluaran beras 8. Ruang pengeluaran beras
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
67
Lampiran 6.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN SARANA PASCAPANEN
PADI/GABAH (MODEL/PERCONTOHAN)
1. Spesifikasi Sarana Pengering (Vertical Dryer)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 Unit Dryer
a. Kapasitas tampung 3,5 - 6 ton/proses
b. Dimensi
- panjang 2600 - 5000 mm
- lebar 2000 - 3000 mm
- tinggi 4000 - 8000 mm
c. Daya motor listrik maksimum 7,5 kW
d. Kecepatan aliran udara 7,5 - 20 m/detik
2 Konstruksi
a. Ruang pengering a. Dinding ruang Stainless Steel, tebal minimal 0,8 mm
b. Penyalur udara Stainless Steel, tebal minimal 0,8 mm
b. Ruang tempering Dinding ruang Plat Baja MS/SPCC, tebal minimal 0,8 mm
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
68
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
c. Kipas (Blower)
a. Tipe Axial/Centrifugal
b. Rumah kipas Plat Baja MS, tebal minimal 1 mm
c. Poros Kipas Baja S45C, diameter minimal 25 mm
d. Daun Kipas Plat Baja MS, tebal minimum 1,2 mm
e. Dudukan Kipas (optional) Plat Baja MS, tebal minimum 1,2 mm
d. Elevator
a. Mangkok Plastik, tebal minimal 2 mm
b. Sabuk elevator Karet berserat tebal minimal 3 mm
c. Dinding elevator Plat Baja MS/SPCC, tebal minimal 0,8 mm
3 Unjuk kerja
a. Kadar air maksimum 14.0%
b. Keragaman kadar air maks 2.0%
c. Peningkatan biji rusak maks 5.0%
d. Laju pengeringan 0,5 - 1,5 %
e. Suhu gabah rata-rata min 38
⁰
C
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
69
Gambar 9. Contoh Gambar Vertical Dryer
Keterangan :
1. Sumber Panas
2. Plenum
3. Ruang Pengering
4. Kipas/Blower
5. Ruang Tempering
6. Elevator
7. Aliran Udara Panas
a. Panjang mesin
b. Lebar mesin
c. Tinggi mesin
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
70
2. Tungku Pemanas dan Generator
A. Tungku Pemanas Siklonik
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 Unit Tungku 1. Tipe Siklonik, Indirect
2. Dimensi
a. Panjang 3000 - 4500 mm
b. Lebar 1250 - 2500 mm
c. Tinggi 3200 - 5000 mm
3. Bahan Bakar Sekam / Biomass
2 Konstruksi
a. Tungku 1. Screen Abu/Arang Plat Baja, tebal minimal 30 mm
2. Ruang Bakar Utama
- Dinding tahan api bata/semen tahan api, suhu 300
⁰
C - 1500
⁰
C
- Dinding luar ruang bakar Stainless Steel, tebal minimal 2 mm
3. Volume ruang pembakaran 0,5 - 4 m³
4. Saluran udara panas ke dryer Plat Baja, tebal minimum 1,2 mm
b. Heat Exchanger Material Stainless Steel, tebal minimal 1 mm
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
71
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
c. Pembawa Sekam Pipa saluran udara pembawa sekam Plat Baja, tebal minimal 2 mm
d. Blower Sekam 1. Daya motor penggerak 0,37 - 2,2 kW
2. Kecepatan putaran poros minimum 1440 rpm
e. Blower Udara Bersih 1. Daya motor penggerak 0,75 - 2,2 kW
2. Kecepatan putaran poros 1420 - 1450 rpm
3 Unjuk Kerja
1. Konsumsi Daya terpakai 2,61 - 6,65 kW
2. Konsumsi Sekam maksimal 60 kg/jam
3. Suhu Udara Panas keluar 70 -300
⁰
C
4. Efisiensi panas yang keluar dari tungku 50 - 70 %
4 Kelengkapan
1. Sensor Tekanan ada
2. Cyclone ada
3. Sensor Overheat ada
4. Toolkit 1 set
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
72
B. Tungku Sekam Sistem Pemanas Tidak Langsung (Tipe Datar/Horizontal)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 Unit Tungku 1. Tipe Indirect/Tidak Langsung
2. Dimensi
a. Panjang 2800 - 4000 mm
b. Lebar 1500 - 3500 mm
c. Tinggi 3500 - 4500 mm (termasuk cerobong *)
3. Bahan Bakar Sekam
2 Konstruksi
a. Tungku 1. Ruang Bakar Utama
- Dinding tahan api Stainless Steel (316 L) tebal minimal 3 mm atau
Batu/semen tahan api
- Dinding luar ruang bakar Plat Baja MS, tebal minimal 2 mm
2. Volume ruang pembakaran 0,38 - 4 m³
3. Saluran udara panas ke dryer Plat Baja MS, tebal minimal 2 mm
b. Blower Udara Bersih 1. Daya motor penggerak 4 - 6,5 kW
2. Kecepatan putaran minimal 1500 rpm
Keterangan : *) pemasangan disesuaikan dengan bangunan
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
73
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
3 Unjuk Kerja
1. Konsumsi Daya terpakai 3 - 7,5 kW
2. Konsumsi Sekam maksimal 60 Kg/Jam
3. Suhu Udara Panas keluar maksimal 90 °C
4. Efisiensi panas yang keluar dari tungku 40 - 70 %
4 Kelengkapan
a. Temperatur Control Ada
b. Pengukur Kelembaban Ada
c. Pengukur Tekanan Udara Ada
d. Toolkit 1 set
C. Generator
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 Unit Generator
1. Voltase 3 phase, 380V
2. Kapasitas 30 - 50 kVA
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
74
Gambar 10. Contoh gambar tungku pemanas
Tungku sekam tipe vertical Tungku sekam tipe datar
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
75
Gambar 11. Tata Letak Bangunan untuk Vertical Dryer (Tampak Atas)
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
76
Gambar 12. Tata Letak Bangunan untuk Vertical Dryer (Tampak Samping)
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
77
3. PEMBERSIH PADI/GABAH (PADDY CLEANER)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 Kapasitas 3,5 - 6 ton/jam
2 Dimensi Keseluruhan
a). Panjang 1870 - 2300 mm
b). Lebar 1139 - 1240 mm
c) Tinggi 1250 - 1563 mm
3 Motor penggerak
a). Jenis motor penggerak listrik 3 phase
b). Daya maksimum 0.75 kW
c). Voltase 220 V/380 V; 50 Hz
d). Putaran motor 1450 RPM
d). Jarak eksentris 15 mm
4 Unit Ayakan
a) Dimensi ayakan 1760 x 1000 mm
b) Ukuran lubang ayakan Ø min. 10 mm
5 Rangka
Dimensi Besi Siku (PxLxT) 40 x 40 x 3 mm
Dimensi Besi UNP (PxLxT) 80 x 50 x 4 mm
6 Unjuk Kerja
a) Kapasitas Input 3000 - 5000 kg/jam
b) Kapasitas Output 3000 - 4100 kg/jam
c) Tingkat kebersihan min 97 %
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
78
Gambar 13. Contoh Gambar Paddy Cleaner
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
79
4. PENGUKUR KADAR AIR (MOISTURE TESTER)
NO SPESIFIKASI PERSYARATAN
1 Aplikasi : Padi, jagung serta biji-bijian
2 Range Pengukuran : 6 – 40%
4 Tingkat Presisi : ± 0.5% (Kadar air diatas 20%)
5 Format Display : Digital
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
80
Lampiran 7.
CONTOH SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN SARANA PASCAPANEN JAGUNG
1. SPESIFIKASI MOISTURE TESTER (PENGUKUR KADAR AIR)
Moisture Tester digunakan untuk mengukur kadar air hasil panen. Tujuan penggunaan
moisture tester adalah untuk mengetahui kadar air jagung pada proses pengeringan sehingga
didapatkan hasil pemipilan yang maksimal.
Spesifikasi teknis :
1. Rentang pengukuran : 10 – 40 %
2. Akurasi minimum : 0,2%
3. Display : Digital
4. Power : Battery
5. Kelengkapan : sikat, sendok, penjepit dan wadah
6. Bobot minimum : 500 gr
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
81
2. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN MESIN PENGERING JAGUNG
TIPE BAK DATAR BERBAHAN BAKAR SOLAR / BERBAHAN BAKAR BIOMASSA
NO PARAMETER TEKNIS
1 a. Jenis
b. Bahan Bakar
c. Sistem pendingin
d. Daya
e. Bobot maksimum
2
a. Kerangka tangki, plat baja MS
b. Pelindung kompor, plat baja MS
3 Sistem Pemanasan
a. Panjang 1500 - 3000 mm
b. Lebar 1200 - 2500 mm
c. Tinggi 1500 - 4000 mm
Biomassa
Motor Diesel
PERSYARATAN
Solar
tebal minimum 1,2 mm
2.2. Bahan bakar Solar
3.1. Dimensi
3.2. Bahan bakar
tebal minimum 1,2 mm
90 kg
UNIT KOMPOR DAN TANGKI
Tidak langsung (Heat
Exchanger)
UNIT TUNGKU PEMANAS
(UNTUK PENGERING BERBAHAN
BAKAR BIOMASSA)
Radiator
6 - 8.5 HP
SPESIFIKASI
MOTOR PENGGERAK
BAHAN BAKAR (BURNER )
2.1. Dimensi
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
82
NO PARAMETER TEKNIS
4
a. Panjang
b. Lebar
c. Tinggi
Diameter maksimum
Dimensi (PxLxT) maksimum 720 x 360 x 140 cm
Kapasitas tampung
3.2. Konstruksi Bak pengering a. Kerangka utama plat baja MS tebal minimum 1,2 mm
b. Dinding bak, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm
c. Penyekat plenum, plat baja MS diameter lubang maks 3 mm
d. Corong pembuangan, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm
e. Penguat corong, besi strip tebal minimum 1,2 mm
lebar maksimum 25 mm
f. Saluran penghantar panas, terpal kain tebal 0,5 mm - 1,2 mm
3.3. Kipas (blower )
a. Tipe Aksial a. Rumah kipas, plat baja MS tebal 1,2 mm - 1,5 mm
b. Poros kipas, baja S 45 C diameter 32 mm
c. Daun kipas, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm
d. Dudukan kipas, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm
b. Tipe Sentrifugal a. Rumah kipas, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm
b. Poros kipas, baja S 45 C diameter 38 mm
c. Daun kipas, plat baja MS tebal minimum 2 mm
d. Dudukan kipas, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm
2. Daya tampung gabah 3 - 5 ton
800 - 1350 mm
b. Bak (jika bundar/silindris) 3600 - 5500 mm
1. a. Bak (jika persegi panjang) 5000 - 8000 mm
2000 - 2500 mm
UNIT DRYER
3.1. Dimensi :
SPESIFIKASI PERSYARATAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
83
NO PARAMETER TEKNIS
5 UNJUK KERJA a. Kadar air akhir (basis basah) 14%
b. Keseragaman kadar air maks. 2%
c. Peningkatan biji retak maks. 35%
d. Peningkatan biji pecah maks. 7%
e. Efisiensi pengeringan minimum 75%
f. Efisiensi sistem pemanasan min.
a. Pemanasan langsung 90%
b. Pemanasan tidak langsung 75%
g. Laju pengeringan 3 - 5 %/jam
h. Laju konsumsi bahan bakar kompor 6 l/jam
maksimum
6 PERLENGKAPAN a. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan 1 set
b. Tool kit 1 set
c. Thermometer 1 buah
d. Manometer/air pressure switch 1 buah
7 TEST REPORT masih berlaku
SPESIFIKASI PERSYARATAN
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
84
Keterangan A:
1. Motor penggerak 2. Bak pengering 3. Plat Berlubang (performed plate) 4. Kompor (Burner) 5. Kipas (Blower) 6. Tangki Bahan Bakar
7. Kipas (Blower)
8.
Gambar 14. A. Contoh Gambar Mesin Pengering Jagung
Dan B. Contoh Gambar Tungku Biomassa
Keterangan B : 1. Cerobong Asap 2. Blower 3. Penukar Panas 4. Ruang Pembakaran
12. Saluran masuk
A B
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
85
3. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN MESIN PEMIPIL JAGUNG TANPA KUPAS KELOBOT (CORN SHELLER)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 MOTOR PENGGERAK a. Jenis Motor Diesel
b. Bahan Bakar Solar
c. Sistem pendingin Radiator
d. Daya 6.5 - 8.5 HP
e. Bobot maksimum 80 kg
2 UNIT PEMIPIL
2.1. Dimensi Keseluruhan : a. Panjang 1300 - 2000 mm
b. Lebar 1000 - 1200 mm
c. Tinggi 1400 - 1800 mm
2.2. Dimensi Silinder Pemipil : a. Panjang 400 - 900 mm
b. Diameter 100 - 300 mm
2.3. Putaran silinder pemipil 500 - 800 rpm
tanpa beban
2.4. Bobot tanpa motor 200 kg
penggerak maksimum
3 BAHAN KONSTRUKSI
3.1. Rangka
- Rangka tegak dan datar Besi siku minimum 40 x 40 x 5 mm
- Dinding Plat baja, tebal minimum 1.2 mm
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
86
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
3.2. Unit silinder pemipil
- Dinding samping silinder Plat baja, tebal minimum 4 mm
- Dudukan gigi pemipil Plat baja, tebal minimum 4 mm
3.3. Gigi pemipil Besi baja, diameter minimum 20 mm
3.4. Jumlah Gigi Pemipil 20 - 28
3.5. Tinggi Gigi Pemipil 50 - 70 mm
3.6. Penutup transmisi Plat baja, tebal minimum 1.2 mm
3.7. Saringan lubang persegi, panjang sisi 10 - 20 mm
4 UNJUK KERJA a. Kapasitas pemipilan minimum 750 kg/jam
b. Tingkat kebersihan minimum 95%
c. Tingkat kerusakan maksimum 5%
d. Efisiensi pemipilan minimum 95%
e. Persentase Kehilangan hasil maks. 5%
f. Prosentase Biji Tak Terpipil, maks 1%
5 PELAYANAN Kenyamanan kerja :
- Kebisingan maksimum 90 dB
6 PERLENGKAPAN a. Roda karet standar 1 pasang
b. Batang pipa pendorong 1 pasang
c. Tool Kit 1 set
d. Buku petunjuk pengoperasian dan 1 set
perawatan
7 TEST REPORT masih berlaku
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
87
Gambar 15. Mesin Pemipil Jagung
Keterangan : 1. Rangka
2. Saluran keluar produk
3. Motor penggerak
4. Saluran keluar kotoran
5. Pulley
6. Saluran masuk
7. Concave atas
8. Plat
9. Fan
10. As silinder pemipil
11. Penutup Pulley
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
88
4. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN MESIN SORTASI JAGUNG
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 MOTOR PENGGERAK a. Jenis Motor
b. Bahan Bakar Bensin
c. Daya minimum 5 Hp
2 UNIT SORTASI
2.1. Dimensi Keseluruhan : a. Panjang 1500 - 2000 mm
b. Lebar 1000 - 1300 mm
c. Tinggi 1500 - 1800 mm
2.2. Bagian Pengumpan : a. Dimensi bagian atas
- Panjang 500 - 800 mm
- Lebar 300 - 500 mm
b. Tinggi 250 - 350 mm
c. Dimensi lubang bawah
- Panjang 400 - 600 mm
- Lebar 150 - 300 mm
d. Kemiringan minimum 45˚ dari bidang
2.3. Bagian Pengayak a. Diameter meja
- Panjang 1500 - 2000 mm
- Lebar 500 - 1000 mm
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
89
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
b. Bukaan ayakan atas
- Panjang 1200 - 1500 mm
- Lebar 500 - 800 mm
c. Bukaan ayakan bawah
- Panjang 1200 - 1500 mm
- Lebar 500 - 800 mm
2.4. Lubang Pengeluaran a. Dimensi lubang pengeluaran kasar
- Panjang 180 - 200 mm
- Lebar 50 - 75 mm
b. Dimensi lubang pengeluaran sedang
- Panjang 50 - 60 mm
- Lebar 70 - 90 mm
c. Dimensi lubang pengeluaran halus (utama)
- Panjang 30 - 40 mm
- Lebar 70 - 90 mm
3 BAHAN KONSTRUKSI
3.1. Rangka
- Rangka tegak dan datar Besi siku minimum 40 x 40 x 5 mm
- Dinding Plat baja, tebal minimum 1.2 mm
3.2. Unit pengayak
- Dinding pengayak Plat baja, tebal minimum 1.2 mm
- Kawat Pengayak Stainless, diameter minimum 1 mm
3.3. Penutup transmisi Plat baja, tebal minimum 1.2 mm
4 UNJUK KERJA a. Kapasitas pengumpanan minimum 1100 kg/jam
b. Kapasitas pengeluaran minimum 400 kg/jam
5 PELAYANAN Kenyamanan kerja :
- Kebisingan maksimum 90 dB
6 PERLENGKAPAN a. Tool Kit 1 set
b. Buku petunjuk pengoperasian 1 set
dan perawatan
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
90
Gambar 16. Mesin Sortasi Jagung
Keterangan : 1. Rangka
2. Saluran masuk
3. Bak penampungan
4. Pegas
5. Saluran keluar
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
91
Lampiran 8.
CONTOH SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN SARANA PASCAPANEN KEDELAI
1. SABIT BERGERIGI NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
Plat baja carbon
- Kekerasan minimum 600 HV
Plastik polipropilena
- Panjang gagang 120 – 150 mm
- Diameter gagang 24 – 30 mm
3 MATA SABIT Pipih melengkung pada satu sisinya
bergerigi
12-16 gerigi per inci
- Panjang pisau maksimum 140 mm
- Panjang bagian kepala 130 – 150 mm
- Lebar pisau 22 – 28 mm
- Lebar busur 165 – 170 mm
- Tebal sabit 1,4 – 1,6 mm
- Tinggi gerigi 0,9 – 1,1 mm
- Jarak gerigi 1,8 – 2,5 mm
- Jari-jari lengkung sabit 180 - 200 mm
- Panjang total 280 – 290 mm
- Bobot sabit maksimum 110 g
- Kapasitas pemanenan minimum 0,013 ha/jam
- Susut panen maksimum 1.00%
5 UNJUK KERJA
1 BAHAN UTAMA SABIT/
DAUN PISAU
2 GAGANG SABIT
4 DIMENSI
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
92
Gambar 17. Contoh Gambar Sabit Bergerigi
Keterangan :
P : panjang mata sabit L : lebar sabit bagian kepala
W : lebar mata sabit T : tebal sabit A : panjang sabit utuh B : panjang pegangan C : diameter pegangan Komponen : 1. Mata pisau melengkung
dengan gigi runcing pada
bagian dalam lengkungan
2. Gagang sabit
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
93
2. PERONTOK KEDELAI (POWER TRESHER) MULTIGUNA SKALA SEDANG
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN1 Unit Power Tresher A. Kapasitas 500 kg / jam
B. Dimensi :
a. Panjang 1048 - 1650 mm
b.Lebar 825 - 1210 mm
c.Tinggi 1100 - 1450 mm
d.Tinggi Pengumpan 1180 - 1350 mm
g.Berat tanpa Motor Penggerak 68 kg
h. Bobot operasional 83 - 100 kg
2 Unit Penggerak a. Jenis Daya Penggerak Motor diesel
b Dimensi (p x l x t) 312 x 362 x 335 mm
c. Sistim penyalaan Tarik / Recoil
d. Pulley mesin 75 mm (dua alur)
e. Daya maksimum 5,5 - 6,5 HP
f. Bahan Bakar Solar
g. Putaran motor 2200 - 3600 RPM
h. Sistim Pendingin Udara
i. Berat kosong 15 kg
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
94
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
3 Unit Silinder Perontok - Panjang Drum 580 - 720 mm
- Diameter drum Perontok 560 mm
- Diameter silinder perontok 210 - 300 mm
- As silinder perontok 25 mm
- Jumlah baris 6 - 8 buah
- Jumlah gigi perbaris 6 -7 buah
- Jarak antar baris 80 - 120 mm
- Panjang Gigi 50 -75 mm
- Diameter Gigi 8 -12 mm
- Jarak antar Gigi 65 - 70 mm
- Pulley perontok 300 mm
- Kipas pelempar jerami /brangkasan 1 buah
- Jumlah sudut 3 buah
- Bahan Besi Plat
- Dimensi sudut (p x l x tebal) 120 x 50 x 2,5 mm
- Kipas pemisah hampa / bernas 1 buah
- Jumlah sudut 6 buah
- Bahan plastik
- Dimensi sudut 100 x 60 x 3 mm
- Pulley kipas pemisah 75 mm
- V- Belt A- 66
4 Unit Kipas Pembersih (Blower) A. Tipe Blower Axial
a. Jumlah sudut kipas 7 buah
b. Diameter daun kipas 330 mm
c. Panjang daun kipas 100 mm
5 Sistem Pengangkutan Tipe Pikul dan roda
Jumlah lengan 2 buah
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
95
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
6 Unit Pengeluaran (Outlet) a. Dimensi Pengeluaran :
Panjang 310 - 480 mm
Lebar 270 - 470 mm
Tinggi dari muka tanah (TO) 370 - 380 mm
b. Kemiringan alas pengeluaran 20 - 25 °
c. Dimensi pengeluaran jerami/tongkol/brangkasan
Panjang 150 -245 mm
Lebar 135 - 485 mm
Tinggi dari muka tanah 280 - 380 mm
7 Unit Saringan ( Concave ) a.Tipe Setengah Lingkaran
b.Dimensi :
Panjang 160 -440 mm
Lebar 315 mm
c. Lubang saringan berbentuk belah ketupat (16 x16 mm)
8 Unit Concav atas a. Dimensi (p x l x t ) 610 x 400 x 260 mm
b. Jari-jari kelengkungan 260 mm
c. Auger 4 buah
d. Kemiringan 10°
e. Tinggi auger 27 mm
f. Tebal auger 4 mm
9 Sistim Penerusan Daya / Transmisi a. Diameter Pulley motor penggerak 80 - 110 mm
b. Diameter pulley silinder perontok 270 - 315 mm
c. Diameter pulley kipas 70 - 78 mm
d. Ukuran V belt silinder perontok B - 47, B - 68
e. Ukuran V belt silinder kipas / blower B - 38 , B - 63
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
96
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
10 Unit Pemasukan Bahan a. Dimensi meja pengumpan
Panjang 240 - 720 mm
Lebar 200 - 550 mm
Ketinggian dari tanah 980 - 1180 mm
b. Dimensi Lubang pemasukan
Panjang 200 - 240 mm
Lebar 150 -200 mm
11 Unjuk Kerja a. Kapasitas Perontokan 1200 - 2000 kg/jam
b. Efesiensi Perontokan min 99 %
c. Putaran silinder perontok 683 rpm
d. Gabah/biji rusak atau retak 0
e. Kebersihan Biji / Gabah min 95 %
f. Persentase biji utuh rata-rata 99%
g. Kadar air rata-rata 17%
12 Lain -Lain a. Tingkat Kebisingan 83 - 89 dB
b. Pemakian Bahan Bakar 0,45 - 0,55 lt / jam
c. Test Report ada
13 Perlengkapan a. Roda ada
b. Batang Pipa ada
c. Tool Kit ada
d. Petunjuk Operasional Alat ada
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
97
Gambar 18. Contoh Gambar Perontok Kedelai/Power Threser Multiguna
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
98
3. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN ALAT PERONTOK KEDELAI (PEDAL TRESHER BERMOTOR) MULTIGUNA
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
1 Unit Pedal Tresher A. Kapasitas : 250 kg/ jam (Menggunakan Pedal)
400 kg / jam (Menggunakan Motor)
B. Dimensi :
a. Panjang 700 - 1100 mm
b.Lebar 600 - 950 mm
c.Tinggi 800 - 1220 mm
2 Unit Penggerak a. Daya maksimal 3.5 dk / 400 rpm
b. Bahan Bakar Bensin
c. Putaran mesin 3600 mm
e. Sistem Pendingin Udara
3 Unit Silinder Perontok a. Panjang Drum 530 mm
b. Diameter drum Perontok 375 mm
c. Jumlah baris Gigi 12 buah
d. Jumlah gigi perbaris 10 dan 11 buah
e. Bentuk gigi V - terbalik
f. Jarak antar baris 80 - 120 mm
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
99
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATANg. Lebar Gigi 31 - 33 mm
h. Tinggi Gigi 49 - 50 mm
h. Diameter besi Gigi 5 mm
i. Dudukan Gigi (besi siku) 35 X 35 X 3,5 mm
j. Jarak antar gigi 50 - 57 mm
k. Jumlah gigi sproket silinder 14 gigi (saat menggunakan pedal)
l. Diameter Pulley silinder perontok 350 mm (saat menggunakan motor)
4 Meja Pengumpan a. Dimensi meja pengumpan
Panjang 765 mm
Lebar 130 mm
Tebal bahan 2 mm
Tinggi dari dasar 770 mm
Lobang pemasukan 670 X 440 mm
5 Lubang Pengeluaran a. Dimensi Lubang Pengeluaran
Panjang 685 mm
Lebar penutup 750 mm
b. Penutup :
Bahan penutup Terpal
Rangka besi 9 mm dan 5 mm
Panjang 665 mm
Lebar penutup 697 mm
Tinggi 455 mm
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
100
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN6 Penggerak Pedal dan motor a. Dimensi Penggerak pedal
Panjang 555 mm
Lebar 100 mm
Tebal 3 mm
b. Diameter As pedal 15 mm
c. Jumlah gigi sproklet pengayuh 46 buah
d. Jumlah gigi sproklet perontok 15 buah
e. Lebar ayunan pedal 112,4 mm
7 Penggerak Motor a. Daya maksimum 3,5 dK / 4000 rpm
b. Daya rata-rata 2,7 dK / 3600 rpm
c. Bahan bakar Bensin
d. Sistem pendinginan Udara
e. Pulley motor 80 mm
f. V-belt B-51 (satu buah)
8 Rangka Ukuran besi siku 35 X 35 X 3 mm
9 Sistem Pengangkut a. Tipe Angkat
b. Jumlah Handle 2 buah
10 Uji Unjuk Kerja A. Menggunakan Pedal
a. Kapasitas pengumpanan 190 kg / jam
b. Kapasitas perontokan 74 kg / jam
c. Persentase Tingkat kebersihan 87,36 (tanpa ayakan)
d. Efisiensi perontokan ( % ) 94
e. Putaran silinder perontok 130 - 150 rpm
f. Persentase butir / biji retak 0,00%
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
101
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATANB. Menggunakan Motor
a. Kapasitas Pengumpanan 422,07 kg / jam
b. Kapasitas Perontokan 123,91 kg / jam
c. Persentase tingkat kebersihan 82.98%
d. Persentase butir / biji rusak 0.97%
d. Efisiensi penerusan daya 97.51%
e. Efisiensi Perontokan 98.85%
f. Putaran silinder perontok 643 rpm
11 Kenyamanan Tingkat kebisingan saat operasi 77,8 dB
12 Perlengkapan c. Tool Kit 1 Set
d. Petunjuk Operasional Alat dan Perawatan 1 Set
e. Brosur 1 Set
13 Test Report Masih berlaku
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
102
Contoh 19. Gambar Contoh Pedal Thresher Bermotor
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
103
4. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN MESIN PENGERING / DRYER TIPE BAK DATAR (FLAT BED DRYER)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN1 1 Unit Mesin Pengering Kedelai A. Kapasitas : 250 -1000 Kg / Proses
B. Dimensi :
a. Panjang 7000 mm
b. Lebar 1540 mm
c. Tinggi 1100 mm
2 UNIT PENGGERAK A. Jenis daya penggerak Motor diesel
B. Sistem Pembakaran direct Injection
C. Daya Maksimum 5,5 - 6,5 hp
D. Putaran motor 2200 RPM
E. Bahan Bakar Solar
F. Sistem Pendingin Air / Radiator
3 BOX DRYER 1. Bak Pengering
A. Dimensi ( jenis kotak) :
a. Panjang 2300 - 4000 mm
b. Lebar 1100 -1200 mm
c. Tinggi 1100 - 1200 mm
2. Konstruksi Material :
a. Tebal Plat dinding 1 - 1,2 mm
b. Tebal Plat Berlubang 1 mm
c. Diameter Plat Berlubang 2 mm
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
104
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN4 UNIT PEMANAS A. Bahan Bakar Gas/minyak tanah
B. Dimensi :
a. Panjang 1730 m
b. Lebar 1620 m
c. Tinggi 700 m
C. Kebutuhan Daya Blower Tungku 200 watt
5 UNIT BLOWER (KIPAS) 1. Tipe Kipas Aksial
A. Diameter Kipas 400 mm
B. Dimensi Unit Kipas :
a. Panjang 1300 mm
b. Lebar 1210 mm
c. Tinggi 770 mm
C. Jumlah sudut Kipas 4 buah
D. Putaran Kipas 2500 rpm
2. Tipe Kipas Sentrifugal
A. Diameter Kipas 16 - 22 inch
6 UJI UNJUK KERJA A. Kadar air akhir 14%
B. suhu rata-rata penegeringan 36,44 ° C
C. Persentase biji retak 0.8 %
D. Efisiensi Panas Pengeringan 71.57%
7 PERLENGKAPAN A. Buku Petunjuk pengoperasian dan perawatan 1 Buah
B. Tool Kit 1 Set
C. Brosur atau Leaflet Dryer kedelai 1 Buah
D. Termometer 1 Buah
E. Manometer / air pressure switch 1 Buah
8 TEST REPORT Masih Berlaku
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
105
Gambar 20. Gambar Contoh Pengering Multiguna
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
106
Lampiran 9.
CONTOH SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN SARANA PASCAPANEN UMBI
1. Pengungkit Ubikayu
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Panjang 140-160 cm
b. Lebar 15-25 cm
c. Diameter Pengungkit 1,25 inchi
a. Pipa 1,25 inchi
b. Plat strip dan besi siku 4x4 cm
3 Test Report masih berlaku
1 Dimensi
2. Bahan
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
107
Gambar 21. Contoh Gambar Pengungkit Ubikayu
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
108
2. Pengungkit Ubijalar
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Panjang 140-160 cm
b. Lebar 15-25cm
c. Diameter Pengungkit 1,25 inchi
a. Pipa 1,25 inchi
b. Plat strip dan besi siku 12 mm
3 Test Report masih berlaku
Bahan
1 Dimensi
2.
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
109
Gambar 22. Contoh Gambar Pengungkit Ubijalar
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
110
3. Perajang Manual Ubikayu/Ubijalar
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Panjang 25-35 cm
b. Lebar 25-35 cm
c. Tinggi 35-45 cm
d. Bahan rangka aluminium cor
2 a. Diameter 28 cm
b. Jumlah pisau 4 buah
c. Bahan alumunium
3 Test Report masih berlaku
Pringan Pisau
1 Dimensi
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
111
Gambar 23. Contoh Gambar Perajang Manual
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
112
4. Perajang Mekanis (Ubikayu/ubijalar)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Tenaga penggerak Motor listrik 0,5 HP; atau
Motor bensin 5,5 HP
b. Kapasitas 150-200 kg/jam
a. Panjang 60-80 cm
b. Lebar 40-60 cm
c. Tinggi 60-80 cm
a. Diameter 28 cm
b. Jumlah pisau 4 buah
a. Holo 4x4 cm dan besi siku
b. Cover/dinding Stainless dan alumunium
5 Test Report Masih berlaku
4 Rangka
3 Piringan Pisau
2 Dimensi
1 Motor Penggerak
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
113
Gambar 24. Contoh Gambar Perajang Mekanis
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
114
5. Penyawut Manual
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Panjang 35-45 cm
b. Lebar 35-45 cm
c. Tinggi 35-45 cm
2 Piringan a. Bahan Stainless stell
1 Dimensi
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
115
Gambar 25. Contoh Gambar Penyawut Manual
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
116
6. Penyawut Mekanis
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Tenaga penggerak Motor listrik 0,5 HP; atau
Motor bensin 5,5 HP
b. Kapasitas 150-200 kg/jam
a. Panjang 70-90 cm
b. Lebar 60-80 cm
c. Tinggi 70-90 cm
a. Diameter 28 cm
b. Jumlah pisau 4 buah
a. Holo 4x4 cm dan besi siku
b. Cover/dinding Stainless dan alumunium
5 Test Report Masih berlaku
4 Rangka
1 Motor Penggerak
2 Dimensi
3 Piringan Pisau
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
117
Gambar 26. Contoh Gambar Penyawut Mekanis
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
118
7. Pengepres (Model Pengungkit) Ubikayu/Ubijalar
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Panjang 190-210 cm
b. Lebar 40-60 cm
c. Tinggi 40-60 cm
2 Tuas Pengungkit a. Diameter pipa 1,5 inchi
3 Rangka a. Besi UNP 60 x 60 mm
4 Tabung Pengepres a. Diameter pipa 25 cm x 30 cm
b. Bahan Stainless
c. Kapasitas 3-5 kg/press
5 Test Report Masih berlaku
1 Dimensi
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
119
Gambar 27. Contoh Gambar Pengepres (Model Pengungkit)
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
120
8. Pengering Tipe Rak (Ubikayu/Ubijalar)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Tenaga penggerak Motor bensin 5,5 HP
b. Bahan bakar Minyak/solar/gas
c. Kapasitas 100 kg
a. Panjang 265-285 cm
b. Lebar 70-90 cm
c. Tinggi 110-130 cm
3 Dinding a. Bahan Besi plat 1 mm
4 Test Report Masih berlaku
1 Motor Penggerak
2 Dimensi
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
121
Gambar 28. Contoh Gambar Pengering Tipe Rak
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
122
9. Gerobak Dorong (Ubikayu/Ubijalar)
NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN
a. Panjang 110-130 cm
b. Lebar 60-80 cm
c. Tinggi 40-60 cm
d. Bahan rangka aluminium cor
2 Pipa a. Diameter 1,25 inchi
b. Jumlah pisau 4 buah
c. Bahan alumunium
3 Test Report masih berlaku
1 Dimensi
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
123
Gambar 29. Contoh Gambar Gerobak Dorong
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
124
Lampiran 10.
INFORMASI PRODUSEN SARANA PASCAPANEN PADI
1. REAPER
PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX
PT. Yamindo Jl. Ir. H.Juanda No.42 Jakarta T.021 - 3858066, 3813814
Ds. Sumberrejo, Kec. Pandaan Kab. Pasuruan, Jawa Timur F.0343 - 631361-2, 632435-37
HP. 08121017564
CV. Adi Setia Utama Jaya Jl. Kalimas Timur No 146, Surabaya 60162 Jawa Timur T. 031 – 3521650
F. 031 – 3540701
HP. 0811320519
PT. Rutan/PT. Agrindo Jl. Ikan Dorang No. 7 Surabaya Jawa Timur T. 031 – 3550191
F. 031 – 3536977
Jl. MT. Haryono No. 7 Jakarta T. 021-83785335
F. 021-83707123
HP. 081615391991
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
125
2. PADDY MOWER
PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX
PT. Nusantara Multi Agro Jl. Perak Timur N0. 228 Surabaya, Jawa Timur T. 031-3285179, 3285180
F. 031-3285179, 3298845
Jl. Pangeran Jayakarta 121/56, Jakarta T. 021-6284541, 6260220
F. 021- 6284540
HP. 081332348963
PT. Bahagia Jaya Sejahtera Jl Raya Jatiwaringin No. 218 Pondok Gede, Jakarta Timur T. 021 - 84666823
HP. 08118000875
Bengkel Las Peni Bentakan RT 1 RW 1 Baki Sukoharjo Jawa Tengah T. 0271 – 625374
HP. 081548308044
PT. Agro Tunas Teknik Jl. Raya Gamprit No. 43 T. 021 – 8486976, 98266323
Pondok Gede, Jakarta Timur F. 021- 8486976
HP. 0818718995
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
126
3. STRIPPER
PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX
CV. Adi Setia Utama Jaya Jl. Kalimas Timur No 146, Surabaya 60162 Jawa Timur T. 031 – 3521650
F. 031 – 3540701
HP. 0811320519
CV. Chandue Tanindo Jl. Salo No.77 Kel. Pinrang, Walang Sawito, Kab. Pinrang T. 0421 923318
Sulawesi Selatan 91212 F. 0421 - 922445
HP. 081342529232
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
127
4. SARANA PERONTOK (THRESHER)
PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX
PT. Pura Barutama Grup Jl. Kudus- Pati KM 12 Terban Kudus Jawa Tengah T.0291 - 431121,431606
F.0921-433755
HP. 0818742569
CV. Adi Setia Utama Jaya Jl. Kalimas Timur No 146, Surabaya 60162 Jawa Timur T. 031 - 3521650
F. 031 – 3540701
HP. 0811320519
PT. Bahagia Jaya Sejahtera Jl Raya Jatiwaringin No. 218 Pondok Gede, Jakarta Timur T. 021 - 84666823
HP. 08118000875
Bengkel Peni Bentakan RT 1 RW 1 Baki, Sukoharjo Jawa Tengah T. 0271- 625374
HP. 081548308044
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
128
PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX
PT. Agro Tunas Teknik Jl. Raya Gamprit No. 43 T. 021 – 8486976, 98266323
Pondok Gede, Jakarta Timur F. 021- 8486976
HP. 0818718995
PT. Yamindo Jl. Ir. H.Juanda No.42 Jakarta T.021 - 3858066, 3813814
Ds. Sumberrejo, Kec. Pandaan Kab. Pasuruan Jawa Timur T.0343 – 631361-2, 632435-37
HP. 08121017564
PT. Mitra Balai Industri Jl.Bukit Selatan 7, D 3/14 (Bukit Modern) Pondok Cabe, T. 021 - 7422285,
Jakarta Selatan F. 021 – 74706636
HP. 08161873887,
PT. Kencana Fajar Jaya Petemon Barat 123 Surabaya T. 031 - 5353619
F. 031 - 5452265
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
129
PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX
PT. Rutan/PT. Agrindo Jl. Ikan Dorang No. 7 Surabaya Jawa Timur T. 031 – 3550191
F. 031 – 3536977
Jl. MT. Haryono No. 7 Jakarta T. 021-83785335
F. 021-83707123
HP. 081615391991
PT. Metavisi Sentra Integra Jl. Raya Jakarta-Bogor km. 48 Bogor 16912 T. 08888774477
F.021 - 87913999
HP.08568158193
PT. Duta Dirgantara Jl. Simo Hilir Raya Timur 3 C/4 Surabaya Jawa Timur T. 081233011888
F. 031 – 7321445
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
130
2. REVITALISASI PENGGILINGAN PADI KECIL (PPK)
PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX
CV. Adi Setia Utama Jaya Jl. Kalimas Timur No 146, Surabaya 60162 T. 031 – 3521650
Jawa Timur F. 031 – 3540701
HP. 0811320519
PT. Pura Barutama Grup Jl. Kudus- Pati KM 12 Terban Kudus Jawa Tengah T.0291 - 431121,431606
F.0921-433755
HP. 0818742569
PT. Rutan/PT. Agrindo Jl. Ikan Dorang No. 7 Surabaya Jawa Timur T. 031 – 3550191
F. 031 – 3536977
Jl. MT. Haryono No. 7 Jakarta T. 021-83785335
F. 021-83707123
HP. 081615391991
PT. Yamindo Jl. Ir. H.Juanda No.42 Jakarta T.021 - 3858066, 3813814
Ds. Sumberrejo, Kec. Pandaan Kab. Pasuruan, F.0343 - 631361-2, 632435-37
Jawa Timur HP. 08121017564
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
131
3. SARANA PENGERING (VERTICAL DRYER)
PABRIKAN ALAMAT TELP DAN FAX
CV. Cahaya Prima Lestari Jl. Darmo Permai Timur 7/2 Surabaya 60189 T. 031 - 7322168
(SUNCUE Dryer) Jawa Timur F. 031 - 7322168
HP. 0813 - 30953671
PT. Pura Barutama Grup Jl. Kudus- Pati KM 12 Terban Kudus Jawa Tengah T.0291 - 431121,431606
HP. 0818742569
PT. Rutan/PT. Agrindo Jl. Ikan Dorang No. 7 Surabaya Jawa Timur T. 031 – 3550191
F. 031 – 3536977
Jl. MT. Haryono No. 7 Jakarta T. 021-83785335
F. 021-83707123
HP. 081615391991
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
132
Lampiran 11.
INFORMASI PRODUSEN SARANA PASCAPANEN JAGUNG
PRODUSEN ALAMAT TELP dan FAX
Pengering jagung :
PT. Bahagia Jaya Sejahtera Jl. Raya Jatiwaringin No.
218, Pondok Gede,
Jakarta Timur
Telp. 021-84666823
Hp. 08118000875
Telp. 031-3521650
Fax. 031-3540701
Hp. 0811320519
Telp. 021-8486976, 98266323
Fax. 021-8486976
Hp. 0818718995
Pemipil Jagung Tanpa
Kupas Kelobot :
PT. Bahagia Jaya Sejahtera
Jl. Raya Jatiwaringin No.
218, Pondok Gede,
Jakarta Timur
Telp. 021-84666823 Hp.
08118000875
PT. Kelma Niaga Sampurna Jl. Palem 2 No. 904
Jakamulya, Bekasi Selatan
Telp. 021-8211680 Hp.
081281444009
CV. Harpa Delima
Engineering
Komplek Bermis, A3,
Cibogo, Cisauk, Serpok,
Tangerang
Telp. 021-75870219
Hp. 081287900414
Sortasi Jagung :
PT. Bahagia Jaya Sejahtera Jl. Raya Jatiwaringin No.
218, Pondok Gede,
Jakarta Timur
Telp. 021-84666823
Hp. 08118000875
CV. Adi Setia Utama Jaya Jl. Kalimas Timur No.146,
Surabaya 60162, Jawa
TimurPT. Agro Tunas Teknik Jl. Raya Gamprit No.43,
Pondok Gede, Jakarta
Timur
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
133
Lampiran 12.
INFORMASI PRODUSEN SARANA PASCAPANEN KEDELAI
1. DRYER
NO PRODUSEN ALAMAT TELP / FAX1 PT. MITRA BALAI INDUSTRI JL. BUKIT SELATAN 7, D 3/14, PONDOK CABE TELP : (021) 7422285, 7404618
PAMULANG, TANGERANG SELATAN 15418 FAX : (021) 74706636
HP : 08161873887 / 08118880104
2 PT. DUTA DIRGANTARA JL. SIMO HILIR RAYA TIMUR 3 C/4 TELP : 081233011888
SURABAYA - JAWA TIMUR FAX : 031 - 7321445
3 CV. ADI SETIA UTAMA JAYA JL. KALIMAS TIMUR NO. 146 TELP : (031) 3521650
SURABAYA - 60162 - JAWA TIMUR FAX : (031) 3540701
HP : 0811320519
4 PT. BAHAGIA JAYA SEJAHTERA JL. RAYA JATIWARINGIN NO. 218 TELP : (021) 84666823
PONDOK GEDE, JAKARTA TIMUR HP : 08118000875
5 PT. TRIMITRA SUKSES BERSAMA JL. NIRWANA 27 BLOK D - 20 SUNTER TELP : (021) 6507755
JAKARTA UTARA 14350 FAX : (021) 6507733
HP : 08161980492
6 PT. AGRO TUNAS TEKNIK JL. RAYA GAMPRIT NO. 43 PONDOK GEDE TELP : (021) 8486976, 98266323
JAKARTA TIMUR FAX : (021) 8486976
HP : 0818718995
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
134
2. SABIT BERGERIGI
PRODUSEN ALAMAT TELP / FAX1 PT. KAMBA SAMBILAN KOMPLEK RUKO MEGA GROSIR TELP : (021) 42884856
CEMPAKA MAS BLOK C-18/27 FAX : (021) 42884925
JAKARTA PUSAT HP : 0811802156
2 PT. METAVISI SENTRA INTEGRA JL. RAYA JAKARTA-BOGOR KM. 48 TELP : 08888774477
BOGOR 16912 JAWA BARAT FAX : (021) 87913999
HP : 08568158193
3. PEDAL THRESHER DAN POWER THRESHER
NO PRODUSEN ALAMAT TELP / FAX
1 PT. MITRA BALAI INDUSTRI JL. BUKIT SELATAN 7, D 3/14, PONDOK CABE TELP : (021) 7422285, 7404618
PAMULANG, TANGERANG SELATAN 15418 FAX : (021) 74706636
HP : 08161873887 / 08118880104
2 PT. DUTA DIRGANTARA JL. SIMO HILIR RAYA TIMUR 3 C/4 TELP : 081233011888
SURABAYA - JAWA TIMUR FAX : 031 - 7321445
3 PT. BAHAGIA JAYA SEJAHTERA JL. RAYA JATIWARINGIN NO. 218 TELP : (021) 84666823
PONDOK GEDE, JAKARTA TIMUR HP : 08118000875
4 CV. ADI SETIA UTAMA JAYA JL. KALIMAS TIMUR NO. 146 TELP : (031) 3521650
SURABAYA - 60162 - JAWA TIMUR FAX : (031) 3540701
HP : 0811320519
5 PT. AGRO TUNAS TEKNIK JL. RAYA GAMPRIT NO. 43 PONDOK GEDE TELP : (021) 8486976, 98266323
JAKARTA TIMUR FAX : (021) 8486976
HP : 0818718995
6 PT. MITRA BINA USAHA BERSAMA JL. KAWASAN INDUSTRI dan PERGUDANGAN TELP : (021) 7422285
TAMAN TEKNO A2 /46 - TANGERANG HP : 08118880104 / 08161873887
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
135
Lampiran 13.
INFORMASI PRODUSEN SARANA PASCAPANEN UMBI
NO PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX
1 PT. Buatan Guna Indonesia Jl. Soka No. 17 Bandung 40113 Telp : (022) 7271738, (022) 3813814
Fax : (022) 7271738
Website : www.bgi.co.id
E-mail : [email protected]
2 PT. Agro Tunas Teknik Jl. Gamprit Raya No. 78 Telp : (021) 8486976, (021) 84994265
Jatiwaringin, Pondok Gede Bekasi 17411
3 Subari Puspitek Asri Sektor I Blok B No 32 Telp : (021) 92029799
Kelurahan Pagadangan HP : 081284846455
Kecamatan Pagedangan
Tangerang, Banten 15339
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
136
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
137
Form Laporan Provinsi
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
138
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
139
Lampiran 14.
Contoh Form Laporan Pembelian dan Penggunaan Sarana Pascapanen ………..*)
Provinsi :……………………
No. Nama Poktan Jenis Sarana Jumlah Merk Kapasitas
Kab./Kota Kecamatan Desa Penerima Bantuan Pascapanen Unit Jam/Hari Ton/Hari
Kemampuan KerjaAlamat
Ket : *) Diisi sarana pascapanen sesuai dengan komoditi yang memperoleh bantuan
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
140
Lampiran 15.
Contoh Form Laporan Keuangan dari Pemanfaatan Bantuan Sarana Pascapanen …….. *)
Provinsi :……………………
No. Poktan/Gapoktan Jenis Sarana Pendapatan Pengeluaran Saldo (kas)
Kab/Kota Kecamatan Desa Penerima Bantuan Pascapanen (Rp) (Rp) (Rp)
Alamat
Ket : *) Diisi sarana pascapanen sesuai dengan komoditi yang memperoleh bantuan
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
141
Lampiran 16.
Contoh Form Permasalahan Yang Dihadapi Penerima Bantuan Sarana Pascapanen …………….*)
Provinsi :……………………
No. Kab/Kota Permasalahan Pemecahan Permasalahan Pemecahan Lain-Lain
Teknis Manajerial
Ket : *) Diisi sarana pascapanen sesuai dengan komoditi yang memperoleh bantuan
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
142
Lampiran 17.
Provinsi : Komoditi :
Kabupaten/
No. Kota Nama Nama Nama Nama
Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari
Ket : *) Sarana disesuaikan dengan komoditi dapat lebih dari 1 jenis dan disebutkan nama sarananya
Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana
CONTOH FORM PEMANFAATAN SARANA PASCAPANEN
Padi, Jagung dan Serealia Lain, Kedelai dan Aneka Kacang, Aneka Umbi
Sarana Pascapanen (unit)
Panen *) Perontokan *) Pengeringan *) Lainnya *)
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
143
Form Laporan Kabupaten/Kota
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
144
Lampiran 18.
Contoh Form Laporan Pembelian dan Penggunaan Sarana Pascapanen ……………*)
Provinsi :
Kabupaten :
No. Nama Poktan Jenis Sarana Jumlah Merk Kapasitas
Penerima Bantuan Kecamatan Desa Pascapanen Unit Jam/Hari Ton/Hari
Kemampuan KerjaAlamat
Ket : dilampirkan fotocopy kuitansi pembelian
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
145
Lampiran 19.
Contoh Form Laporan Keuangan Poktan/Gapoktan dari Pemanfaatan Bantuan Sarana Pascapanen ………….……**)
Provinsi :…………………… Kab./Kota: …………………….
No. Poktan/Gapoktan Jenis Sarana Pendapatan Pengeluaran Saldo (kas)
Penerima Bantuan Kecamatan Desa Pascapanen (Rp) (Rp) *) (Rp)
Alamat
Ket : **) Diisi sarana pascapanen sesuai dengan komoditi yang memperoleh bantuan *) Diuraikan jika pengeluaran lebih dari 1 komponen
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
146
Lampiran 20.
Conton Form Laporan Pemanfaatan Sarana Pascapanen ……….*)
Provinsi : Kab./Kota : Poktan/Gapoktan Penerima Bantuan : Alamat :
No. Nama Sarana Tanggal Pembelian Total Luas Lahan Yang Menggunakan Total Produksi dari Kondisi Teknis Sarana Perawatan Yang
Pasca panen Sarana Pascapanen (kolom 2) (Ha) kolom 4 (Ton) Operasional/Tidak Yang Telah Dilakukan Dilakukan Sendiri Bengkel Terdekat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Perawatan
Ket : *) Diisi sarana pascapanen sesuai dengan komoditi yang memperoleh bantuan
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
147
Lampiran 21.
Contoh Form Permasalahan Yang Dihadapi Penerima Bantuan Sarana Pascapanen Padi Lampiran 22.
Provinsi :…………………… Kab./Kota: …………………….
No. Poktan/Gapoktan Permasalahan Pemecahan Permasalahan Pemecahan Lain-Lain Pemecahan
Penerima Bantuan Kecamatan Desa Teknis Masalah Manajerial Masalah
Alamat
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
148
Lampiran 22
::
Komoditi
Tanaman
Pangan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan
Ket :a) Blangko isian disesuaikan dengan komoditi
b) dan
c) Total luas panen dan produksi per kabupaten/kota untuk setiap komoditi
d) Sarana disesuaikan dengan komoditi
1) s/d 7) Sebutkan nama sarana pascapanen
Jumlah
Sarana Pengering (unit) d) Sarana Lainnya (unit)
d)
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
CONTOH FORM KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2012
Padi, Jagung dan Serealia lain, Kedelai dan Aneka Kacang, Aneka Umbi a)
PROVINSI
KABUPATEN
No.Luas Panen
(ha) b)
Produksi
(ton) c)
SARANA PASCAPANEN
Sarana Panen (unit) d) Sarana Perontok (unit)
d)
Pedoman Teknis
Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012
149
Lampiran 23.
Provinsi : Kabupaten/Kota :
Komoditi
No. Tanaman Nama Nama Nama Nama
Pangan Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari
Ket :*) Sarana disesuaikan dengan komoditi dapat lebih dari 1 jenis dan disebutkan nama sarananya
Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana
CONTOH FORM PEMANFAATAN SARANA PASCAPANEN
Padi, Jagung dan Serealia Lain, Kedelai dan Aneka Kacang, Aneka Umbi
Sarana Pascapanen (unit)
Panen *) Perontokan *) Pengeringan *) Lainnya *)