149
Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka Program Percepatan Peningkatan Ekonomi Nasional dalam 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, Kementerian Pertanian telah mencanangkan 4 (empat) target utama, yaitu : (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; (2) peningkatan diversifikasi pangan; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; dan (4) peningkatan kesejahteraan petani. Berdasarkan 4 (empat) target utama tersebut, maka arah kebijakan pembangunan tanaman pangan, adalah : (1) pelestarian swasembada padi (2) peningkatan produksi jagung dan kedelai menuju swasembada; (3) peningkatan produksi kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubi jalar; (4) pengembangan tanaman pangan alternatif lainnya. Untuk itu Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mewujudkan dalam Catur Strategi Tanaman Pangan, yaitu : (1) peningkatan produktivitas; (2) perluasan areal dan optimasi lahan; (3) penurunan konsumsi beras dan pengembangan diversifikasi pangan; serta (4) perbaikan manajemen. Salah satu dari Catur Strategi Tanaman Pangan adalah pengamanan produksi melalui upaya menurunkan susut hasil pada saat panen dan setelah panen dengan cara penanganan pascapanen yang baik. Kondisi saat ini tingkat susut hasil (losses) masih cukup tinggi. Agar susut hasil tanaman pangan dapat diturunkan, maka kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM), seperti aparat/petugas dan penyuluh pertanian serta para petani

Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka Program Percepatan Peningkatan Ekonomi

Nasional dalam 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2014, Kementerian Pertanian telah

mencanangkan 4 (empat) target utama, yaitu : (1) pencapaian

swasembada dan swasembada berkelanjutan; (2) peningkatan

diversifikasi pangan; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing

dan ekspor; dan (4) peningkatan kesejahteraan petani.

Berdasarkan 4 (empat) target utama tersebut, maka arah

kebijakan pembangunan tanaman pangan, adalah : (1)

pelestarian swasembada padi (2) peningkatan produksi jagung

dan kedelai menuju swasembada; (3) peningkatan produksi

kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubi jalar; (4)

pengembangan tanaman pangan alternatif lainnya.

Untuk itu Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mewujudkan

dalam Catur Strategi Tanaman Pangan, yaitu : (1) peningkatan

produktivitas; (2) perluasan areal dan optimasi lahan; (3)

penurunan konsumsi beras dan pengembangan diversifikasi

pangan; serta (4) perbaikan manajemen.

Salah satu dari Catur Strategi Tanaman Pangan adalah

pengamanan produksi melalui upaya menurunkan susut hasil

pada saat panen dan setelah panen dengan cara penanganan

pascapanen yang baik.

Kondisi saat ini tingkat susut hasil (losses) masih cukup tinggi.

Agar susut hasil tanaman pangan dapat diturunkan, maka

kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM),

seperti aparat/petugas dan penyuluh pertanian serta para petani

Page 2: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

2

dalam kelompok tani (poktan)/gabungan kelompok tani

(gapoktan) untuk menangani pascapanen perlu lebih

ditingkatkan. Upaya ini dapat dilaksanakan melalui Bimbingan

Teknis dan Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman

Pangan.

Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi di bidang

sarana pascapanen serta meningkatnya kebutuhan sarana

pascapanen oleh petani, di sisi lain harga sarana pascapanen

yang umumnya masih belum terjangkau petani, maka

pemerintah berupaya memfasilitasi kebutuhan tersebut melalui

Bantuan Sarana Pascapanen.

Pada Tahun Anggaran 2012 untuk mendukung kegiatan

penanganan pascapanen tanaman pangan, Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan mengalokasikan dana Dekonsentrasi di

Provinsi dan Tugas Pembantuan di Kabupaten/Kota untuk

komoditi padi, jagung, kedelai, ubikayu dan ubi jalar yang

dialokasikan pada 31 Provinsi dan 204 Kabupaten/Kota meliputi

kegiatan Bantuan Sarana Pascapanen, Bimbingan Teknis dan

Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan.

Agar kegiatan tersebut dapat berjalan efektif dan efisien serta

sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka

diperlukan Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman

Pangan sebagai acuan bagi pelaksana program/kegiatan dalam

melaksanakan kegiatan Penanganan Pascapanen Tanaman

Pangan Tahun Anggaran 2012.

Page 3: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

3

1.2. Tujuan dan Sasaran

1.2.1. Tujuan

1) Memberikan pedoman teknis sebagai acuan dalam

pelaksanaan Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

Tahun Anggaran 2012 bagi petugas di Provinsi dan

Kabupaten/Kota agar pelaksanaan kegiatan terarah dan

sesuai anggaran yang tersedia.

2) Memberikan penjelasan tentang kriteria penerima bantuan

dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh berbagai pihak

yang terlibat, baik oleh petugas Dinas Pertanian Provinsi,

Kabupaten/Kota dan poktan/gapoktan penerima bantuan.

3) Meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan program dan

kegiatan Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

antara pihak pelaksana di Pusat dan Daerah.

4) Memberikan sarana penanganan pascapanen tanaman

pangan dan optimalisasi pemanfaatannya.

5) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan

kegiatan dan anggaran pascapanen untuk memudahkan

pemantauan, monitoring dan evaluasi sesuai sasaran yang

ingin dicapai.

1.2.2. Sasaran

1) Terlaksananya kegiatan Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan TA 2012 sesuai acuan kegiatan.

2) Terlaksananya pemahaman terhadap penjelasan tentang

kriteria penerima bantuan dan kewajiban yang harus

dipenuhi, baik oleh petugas Dinas Pertanian Provinsi,

Page 4: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

4

Kabupaten/Kota maupun poktan/gapoktan penerima

bantuan.

3) Terlaksananya peningkatan koordinasi dalam menerapkan

program dan kegiatan Penanganan Pascapanen Tanaman

Pangan TA 2012 antara pihak pelaksana di Pusat dan

Daerah.

4) Tercapainya pemberian sarana penanganan pascapanen

tanaman pangan dan optimalisasi pemanfaatannya melalui

pendayagunaan sarana tersebut.

5) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan

kegiatan dan anggaran pascapanen tanaman pangan serta

memudahkan pemantauan, monitoring dan evaluasi kinerja

sesuai sasaran yang ingin dicapai.

1.2.3. Definisi/Pengertian Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan : 1. Panen (berdasarkan Permentan 44/OT.140/10/ 2009)

merupakan serangkaian kegiatan pengambilan hasil

budidaya tanaman dengan cara dipetik, dipotong, ditebang,

dikuliti, disadap dan atau dicabut pada umur/waktu, cara

dan/atau sarana yang tepat.

2. Pascapanen padi adalah kegiatan yang dimulai dari proses

panen sampai dengan proses yang menghasilkan beras.

Kegiatannya meliputi pengumpulan, penumpukan,

perontokan, pembersihan, pengangkutan, pengeringan,

penggilingan, penyimpanan dan pengemasan.

Page 5: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

5

3. Sarana pascapanen padi adalah alat dan atau mesin (alsin)

pascapanen padi yang antara lain terdiri dari alsin panen

(paddy mower, reaper dan stripper), perontokan (power

thresher dan pedal thresher), dan revitalisasi penggilingan

padi terdiri dari Husker, Separator, Polisher, Paddy Cleaner,

dan Moisture tester atau komponen polisher (screen, milling,

spiral). 4. Model/percontohan sarana pengering padi (gabah) adalah

sebuah model uji coba alat dan atau mesin pengering

vertical dryer dengan kapasitas 3,5 – 6 ton per proses yang

mutu hasil pengeringannya diharapkan lebih baik dari pada

lantai jemur dan atau flat bed dryer.

5. Pascapanen jagung merupakan semua kegiatan yang

dilakukan sejak proses pemanenan jagung dari ontong

basah sampai pipilan kering. Kegiatannya meliputi

pemanenan, pengeringan, pemipilan, penyimpanan dan

pengangkutan.

6. Sarana pascapanen jagung adalah alat dan atau mesin

(alsin) pascapanen jagung yang terdiri dari alat mesin

pengering (dryer), alat pengukur kadar air (moisture tester),

alat mesin pemipil jagung (corn sheller), alat mesin sortasi

dan terpal.

7. Pascapanen kedelai adalah kegiatan yang dimulai dari

proses panen sampai dengan proses yang menghasilkan biji

kedelai yang siap dipasarkan. Kegiatannya panen,

pengeringan, perontokan, pembersihan biji, dan

penyimpanan.

Page 6: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

6

8. Brangkasan kedelai adalah hasil panen kedelai yang terdiri

atas batang beserta polongnya.

9. Biji kedelai adalah hasil perontokan brangkasan kedelai dan

telah lepas dari kulit polongnya.

10. Sarana pascapanen kedelai adalah alat dan atau mesin

(alsin) pascapanen kedelai yang terdiri dari alsin panen

(sabit atau sabit bergerigi), perontokan (power thresher dan

pedal thresher), dan pengeringan (bed dryer).

11. Pascapanen ubikayu/ubijalar adalah suatu kegiatan yang

dimulai dari pemanenan sampai proses produksi minimal

(minimized process) untuk menghasilkan produk setengah

jadi (intermediate products) seperti gaplek dan atau chips.

Kegiatan yang meliputi penanganan saat panen,

pengumpulan, pengupasan, perajangan, penjemuran,

pengangkutan dan penyimpanan.

12. Sarana pascapanen ubikayu/ubijalar adalah alat dan atau

mesin (alsin) pascapanen ubikayu/ubijalar antara lain

pengungkit, pengupas, perajang, penyawut, pengepres,

pengering.

13. Kelompoktani atau poktan adalah kumpulan petani yang

dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan

kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan

keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha

anggota.

14. Gabungan kelompoktani atau gapoktan adalah kumpulan

beberapa kelompoktani yang bergabung dan bekerja sama

untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

Page 7: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

7

15. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau

lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan.

16. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan

oleh suatu atau beberapa satuan kerja dan terdiri dari

sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik berupa

personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk

peralatan, teknologi, dan dana untuk hasil keluaran (output)

dalam bentuk barang/jasa.

17. Bantuan sosial adalah semua pengeluaran negara dalam

bentuk transfer uang/barang yang diberikan kepada

masyarakat melalui kementerian negara / lembaga dan/atau

pemerintah daerah guna melindungi masyarakat dari

kemungkinan terjadinya berbagai resiko sosial.

18. Dana bantuan sosial adalah penyaluran uang atau transfer

uang kepada pelaku pertanian yang mengalami resiko sosial

budaya keterbatasan modal, sehingga mampu mengakses

pada lembaga permodalan secara mandiri.

19. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN

yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai Wakil Pemerintah

di Provinsi yang mencakup semua penerimaan dan

pengeluaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan, tidak

termasuk dana yang dialokasikan untuk Instansi Vertikal

Pusat di Daerah.

20. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari

APBN yang dilaksanakan oleh Daerah (Provinsi, Kabupaten)

yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam

rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.

Page 8: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

8

21. Monitoring adalah mengamati perkembangan pelaksanaan

kegiatan, mengidentifikasi serta mengantisipasi

permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat

diambil tindakan sedini mungkin. Monitoring dilaksanakan

secara berkesinambungan dan bertujuan

memberikan indikasi awal dari perkembangan atau

kekurangan suatu program/kegiatan yang sedang berjalan.

22. Evaluasi adalah suatu penilaian dalam kurun waktu tertentu

yang mencoba untuk menilai relevansi secara sistematis dan

objektif, efisiensi, efektivitas pelaksanaan, dan

dampak/keberhasilan dari program dan kegiatan yang

sedang berjalan maupun yang telah selesai. Evaluasi dapat

diartikan pula merupakan rangkaian kegiatan

membandingkan realisasi masukan (input), keluaran

(output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.

Pemantauan dilakukan pada seluruh program/kegiatan,

sedangkan evaluasi dapat dilakukan secara lebih selektif.

Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi merupakan alat

yang diperlukan untuk pelaporan dan pengendalian.

23. Pelaporan adalah bentuk penyampaian informasi mengenai

hasil pelaksanaan program/kegaiatan yang dituangkan ke

dalam formulir yang telah ditentukan secara berkala dan

sesuai dengan petunjuk pengisiannya.

Page 9: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

9

II. PELAKSANAAN KEGIATAN BANTUAN SARANA

PASCAPANEN TANAMAN PANGAN

2.1. Latar Belakang

Bantuan sarana pascapanen tanaman pangan merupakan

salah satu wujud kepedulian Pemerintah Pusat dalam rangka

mengembangkan penerapan manajemen dan teknologi sarana

pascapanen sebagai upaya menurunkan susut hasil tanaman

pangan terutama di lokasi penerima bantuan. Pada Tahun Anggaran 2012, bantuan sarana pascapanen

dialokasikan pada 31 provinsi di 204 Kabupaten/Kota untuk 504

poktan/gapoktan. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif Dinas

Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk merencanakan

dan memfasilitasi dalam merealisasikan bantuan sarana

pascapanen tanaman pangan agar dapat menurunkan susut

hasil dan memperbaiki mutu hasil tanaman pangan. Dalam menyusun Rencana Operasional Kegiatan (ROK)

ditingkat Kabupaten/Kota, pelaksanaan bantuan sarana

pascapanen harus dirancang diawal Tahun Anggaran 2012

(Pebruari – April 2012), sehingga saat pelaksanaan kegiatan

panen dan pascapanen, bantuan sarana tersebut dapat segera

dipergunakan.

2.2. Tujuan

Memfasilitasi sarana pascapanen tanaman pangan agar dapat

menurunkan susut hasil dan memperbaiki mutu hasil tanaman

pangan.

Page 10: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

10

2.3. Pelaksanaan

Pelaksanaan bantuan sarana pascapanen tanaman pangan

agar dialokasikan pada daerah sentra produksi padi, jagung,

kedelai untuk mendukung kegiatan Sekolah Lapangan

Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Tahun 2012 dan di

daerah sentra pengembangan ubikayu dan ubi jalar.

2.3.1. Kriteria Poktan/Gapoktan Penerima Bantuan

Sarana Pascapanen Tanaman Pangan

Kriteria poktan/gapoktan penerima bantuan adalah sebagai

berikut :

1. Berada di lokasi sentra produksi, mendukung kegiatan

SL-PTT Padi, Jagung, Kedelai, dan masih tinggi tingkat

susut hasilnya dan berpotensi baik untuk menurunkan

tingkat susut hasil tersebut serta merupakan usulan

daerah. Untuk ubikayu dan ubijalar berada di lokasi sentra

pengembangan. 2. Penerima bantuan sarana pascapanen padi diarahkan

untuk mendukung program Peningkatan Produksi Beras

Nasional (P2BN). Sedangkan penerima bantuan sarana

pascapanen jagung, kedelai, ubikayu dan ubijalar

diharapkan berada di lokasi yang memiliki potensi pasar,

industri yang menggunakan bahan baku dari komoditi

tersebut dengan didukung kemitraan/mitra usaha,

Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. 3. Organisasi poktan/gapoktan yang aktif, mempunyai

komitmen dan mau bekerjasama baik dengan lingkungan

maupun dengan Pemerintah dalam mendukung

pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan.

Page 11: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

11

4. Bersedia dan mampu menerima bantuan dan

mengoptimalkan alsin bantuan dan mengoptimalkan sesuai

dengan pedoman teknis 5. Bersedia dan mampu bertanggung jawab dalam

memanfaatkan dan merawat bantuan sarana pascapanen

tanaman pangan yang diterimanya dengan baik. 6. Harus mengupayakan bantuan alsin sarana pascapanen

tersebut untuk dimanfaatkan bagi seluruh anggota

kelompok dan dapat dikembangkan untuk poktan/gapoktan

disekitarnya. 7. Dapat mengelola bantuan sarana pascapanen tersebut

secara profesional dan dapat memberikan keuntungan

sosial ekonomi bagi poktan/gapoktan. 8. Berpengalaman dalam mengoperasionalkan sarana

pascapanen tanaman pangan dan merupakan binaan Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota setempat. 9. Memiliki modal untuk membiayai operasional kegiatan

usaha sarana pascapanen tersebut. 10. Memiliki tabungan bank atas nama kelompok atau pengurus

poktan/gapoktan yang diketahui oleh petugas Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota.

Kriteria khusus bagi gapoktan penerima bantuan sarana

pengering padi (gabah) /vertical dryer adalah : 1. Kepemilikan luas lahan gapoktan dan atau wilayah binaan

gapoktan minimal 100 ha.

Page 12: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

12

2. Bersedia menyediakan tanah untuk penempatan sarana

pascapanen. Lahan tersebut diharapkan tidak bermasalah dan

tidak ada gugatan di kemudian hari dari pihak tertentu yang

dikuatkan dengan surat perjanjian tentang status dan

pemanfaatan lahan tersebut.

3. Bersedia menyiapkan bangunan untuk vertical dryer, ukuran

minimal p x l (13 x 10) m dan tinggi minimal 6,5 m sesuai

pedoman teknis dengan memanfaatkan bantuan biaya yang

telah dialokasikan.

4. Gapoktan yang belum dapat menyediakan tanah untuk

penempatan sarana pascapanen padi, sebagaimana point 2

agar menjalin kerjasama/ kemitraan dengan penggilingan padi

terdekat yang dikuatkan dengan surat perjanjian.

5. Salah satu point dalam surat perjanjian kerjasama/ kemitraan

dengan penggilingan padi tersebut adalah penggilingan

diwajibkan menyisihkan sebagian sisa keuntungannya untuk

gapoktan dalam upaya penguatan kapasitas permodalan yang

ditampung dalam tabungan gapoktan.

6. Dinas Pertanian Kabupaten mengusulkan minimal 3 (tiga) calon

gapoktan penerima bantuan sarana pengering padi

(gabah)/vertical dryer ke Dinas Pertanian Provinsi. Setelah

dilakukan verifikasi oleh Tim Verifikasi Dinas Pertanian

Provinsi, maka 1 (satu) calon penerima ditetapkan melalui

Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi.

7. Dalam pembelian sarana pengering padi (gabah)/ vertical dryer

oleh gapoktan harus mengacu pada spesifikasi yang telah

ditetapkan dalam pedoman teknis seperti pada Lampiran 10

dan harus mendapat persetujuan Dinas Pertanian Provinsi.

Page 13: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

13

8. Dalam pembelian sarana pengering padi (gabah)/ (vertical

dryer) agar dilaksanakan pengawalan oleh Dinas Pertanian

Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

2.3.2. Mekanisme Pemberian Bantuan

Mekanisme pemberian bantuan dapat dilakukan sebagai

berikut: 1. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melakukan identifikasi calon

penerima dan calon lokasi (CPCL) bantuan sarana

pascapanen tanaman pangan APBN 2012 berdasarkan

proposal yang dibuat poktan/gapoktan dan menganalisa serta

memverifikasi secara obyektif dengan memperhatikan kriteria

yang dipersyaratkan.

2. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota menetapkan calon penerima

bantuan atas dasar hasil verifikasi dan membuat kesepakatan

tertulis dengan pihak penerima bantuan dan dibuat dalam

bentuk Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota tentang penetapan calon penerima bantuan

sarana pascapanen tanaman pangan. 3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pertanian Kabupaten

mengajukan pencairan administrasi keuangan ke Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kabupaten/Kota

yang dilengkapi dengan SK penetapan calon penerima

bantuan, Rencana Usaha Kelompok (RUK), surat perjanjian

pendayagunaan bantuan sarana pascapanen tanaman pangan

dan fotocopy rekening bank poktan/gapoktan penerima

bantuan agar KPPN dapat mentransfer dana bantuan tersebut

langsung ke rekening poktan/gapoktan penerima bantuan.

Page 14: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

14

4. Dana bantuan segera dicairkan oleh poktan/ gapoktan dan

dibelikan sarana pascapanen tanaman pangan yang

dibutuhkan poktan/gapoktan dengan pengawalan teknis dari

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota bersama Dinas Pertanian

Provinsi.

5. Khusus dalam pengadaan Sarana Pengering Padi

(gabah)/vertical dryer yang merupakan MODEL/

PERCONTOHAN, penetapan Surat Keputusan calon penerima

bantuan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi (Lihat Sub Bab

2.3.1. Kriteria Poktan/ Gapoktan Penerima Bantuan Sarana

Pascapanen Tanaman Pangan).

Page 15: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

15

Poktan/gapoktan

Transfer dana

Gambar 1.

Alur Mekanisme Bantuan

Sarana Pascapanen Tanaman Pangan

PEMERINTAH/ KEMENTAN

Dinas Pertanian Provinsi

Dinas Pertanian Kabupaten/kota

Poktan/gapoktan

Poktan/gapoktan

Keterangan:

: alur kebijakan pemberian

: pengusulan bantuan

: dasar penetapan CPCL oleh daerah

: konsultasi dan persetujuan CPCL

vertical dryer ke Provinsi

: alur pencairan dana

: Pengawalan CPCL

Daerah sentra produksi,SL-PTT PJK dan daerah pengembangan

ubikayu & ubi jalar

Poktan/gapoktan berpengalaman operasionalkan

sarana pascapanen

Poktan/gapoktan Masih Aktif

Poktan/gapoktan

bersedia memenuhi kewajiban

PPK

KPPN

Mengelola sarana pascapanen

secara Profesional

Proposal dari poktan/gapoktan

Page 16: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

16

2.3.3. Ketentuan Pelaksanaan Bantuan

Ketentuan pelaksanaan bantuan sarana pascapanen tanaman

pangan adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah menyediakan bantuan dana belanja sosial melalui

transfer uang ke rekening bank poktan/gapoktan penerima

bantuan untuk pembelian sarana pascapanen tanaman pangan

melalui dana APBN 2012 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Kementerian Pertanian yang dialokasikan pada DIPA Tugas

Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Tahun 2012. 2. Penerima bantuan adalah poktan/gapoktan yang berada dalam

wilayah binaan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota sesuai kriteria

yang telah ditetapkan.

3. Dalam memilih pembelian sarana pascapanen diutamakan

yang dapat atau mempunyai potensi untuk menurunkan susut

hasil terbesar.

4. Dalam pembelian jenis sarana yang telah dipilih tersebut tetap

mengacu pada Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan TA 2012, sedangkan spesifikasinya

disesuaikan dengan spesifikasi teknis lokasi dengan

mempertimbangkan standar mutu/persyaratan teknis minimal.

5. Untuk sarana pascapanen yang menggunakan mesin

penggerak/motor dapat menggunakan produsen/pengrajin di

daerah sepanjang sudah memiliki Sertifikat Produk Pengguna

Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI) atau Surat

Keterangan Kesesuaian (SKK) atau minimal harus memiliki

laporan hasil uji/test report yang masih berlaku dari lembaga

pengujian yang terakreditasi/ditunjuk Pemerintah. Sedangkan

Page 17: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

17

untuk sarana yang tidak menggunakan mesin penggerak/

motor tidak harus dilengkapi dengan test report. Namun harus

mempertimbang kan mutu yang terbaik dari alat tersebut.

Adapun contoh spesifikasi sarana pascapanen terlampir.

Khusus spesifikasi Model/Percontohan Sarana Pengering Padi

(Gabah)/Vertical Dryer harus sesuai dengan spesifikasi

terlampir.

6. Sarana pascapanen tanaman pangan yang dibeli, khususnya

vertical dryer harus dalam kondisi baru, baik, terakit sempurna

dan dilengkapi dengan petunjuk operasional/manual

penggunaan dan perawatan sarana tersebut. Khusus vertical

dryer harus memiliki jaminan suplai barang/suku cadang,

jaminan purna jual selama 2 tahun, jaminan ketersediaan suku

cadang minimal 5 tahun, jaminan mutu dan keaslian barang

dari produsen (pabrikan) tersebut. 7. Produsen (pabrikan) penyedia sarana pengering padi (gabah)/

vertical dryer berkewajiban memberikan pelatihan operasional

penggunaan dan pemeliharaan sarana tersebut serta

memberikan pengawalan teknis berupa bimbingan teknis

apabila masih diperlukan.

8. Dalam kuitansi pembelian harus mencantumkan tanggal dan

tempat pembelian, nama sarana pascapanen tanaman pangan

yang dibeli, model/tipe, merk dan harganya, serta

ditandatangani oleh penjual dan dicap oleh toko/produsen

tempat pembelian sarana pascapanen tanaman pangan

tersebut. Besarnya nilai total pembelian sarana pascapanen

harus sesuai dengan total nilai dana bantuan yang diterima

oleh poktan/gapoktan.

Page 18: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

18

Salinan/copy kuitansi pembelian disampaikan kepada Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota, Dinas Pertanian Provinsi dan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan c.q. Direktorat

Pascapanen Tanaman Pangan selambat-lambatnya 2 (dua)

minggu setelah tanggal pembelian.

9. Sarana pascapanen tersebut segera dimanfaatkan oleh

poktan/gapoktan sesuai dengan rencana optimalisasi

operasional pemanfaatan alsin sesuai dengan jadwal panen

dan pascapanen diwilayah tersebut. 10. Dalam memanfaatkan bantuan sarana pascapanen,

poktan/gapoktan penerima bantuan agar dapat merencanakan

pemanfaatan dana hasil usaha pelayanan jasa sarana tersebut

dan menyisihkan sebagian dana tersebut ke dalam kas

kelompok untuk biaya perawatan dan perbaikan dan

menambah sarana pascapanen yang dibutuhkan.

11. Perlu dibuatkan surat perjanjian tertulis antara poktan/

gapoktan penerima bantuan pascapanen tanaman pangan

dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota yang menyatakan

bahwa bantuan sarana tersebut benar-benar dimanfaatkan

untuk mengoptimalkan dukungan program Peningkatan

Produksi Tanaman Pangan/Peningkatan Produksi Beras

Nasional (P2BN) seperti pada Lampiran 4.

12. Salinan/copy naskah perjanjian pada butir 11 disampaikan

secara berjenjang kepada Dinas Pertanian Provinsi dan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian

c.q. Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan selambat-

lambatnya 2 (dua) minggu setelah naskah perjanjian

ditandatangani. Dengan demikian SK penetapan penerima

Page 19: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

19

bantuan, surat perjanjian, fotocopy kuitansi pembelian

selanjutnya dikirim ke Dinas Pertanian Kabupaten, Provinsi dan

Pusat. Berkas untuk Pusat dikirim ke : Direktur Pascapanen Tanaman Pangan

d/a. Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan

Jl. Ragunan No. 15 Pasar Minggu

Jakarta Selatan 12520

Telp. 021–7806090

Fax. 021 - 78032318/7804658

Email : [email protected]

13. Apabila terjadi penyalahgunaan bantuan, maka Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota berhak memberikan sanksi kepada

poktan/gapoktan yang bersangkutan. Salah satu sanksi

penyalahgunaan bantuan tersebut, Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota dapat merealokasi ke poktan/gapoktan baru

yang terdekat di desa/kecamatan tersebut di Kabupaten/Kota

yang sama. Khusus untuk Model/Percontohan Sarana

Pascapanen berupa alat dan mesin pengering padi

(gabah)/vertical dryer, sanksi terhadap penyalahgunaan

bantuan tersebut diberikan oleh Dinas Pertanian Provinsi. 14. Sanksi pelanggaran tersebut diatur oleh Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota yang telah disosialisasikan pada poktan/

gapoktan penerima bantuan dan dipahami seluruh sanksi dan

resikonya sebelum membuat perjanjian sebagaimana pada

butir 13.

15. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Provinsi

bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pemanfaatan sarana

Page 20: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

20

pascapanen tanaman pangan yang diperoleh poktan/gapoktan

binaannya.

2.3.4. Pola Pengadaan

Bantuan sarana pascapanen tanaman pangan yang

dilaksanakan pada TA 2012 merupakan upaya Pemerintah

dalam membantu poktan/gapoktan melalui pemberian dana :

Belanja Sosial, dengan pola pengadaan berupa transfer dana

ke rekening bank milik poktan/gapoktan penerima bantuan

sesuai dengan paket bantuan sarana pascapanen.

Untuk masing-masing komoditi telah ditentukan dalam DIPA

APBN Tanaman Pangan 2012 dan dialokasikan pada DIPA

Tugas Pembantuan pada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

sebagai berikut :

1. Dana senilai Rp 130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah)

per paket bantuan sarana pascapanen padi dialokasikan di

31 Provinsi, 183 Kabupaten/ Kota pada 431 poktan/gapoktan;

2. Dana senilai Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah)

per paket bantuan sarana pascapanen jagung dialokasikan

di 6 Provinsi, 11 Kabupaten pada 15 poktan,

3. Dana senilai Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) per

paket bantuan sarana pascapanen kedelai dialokasikan di 14

Provinsi, 20 Kabupaten pada 25 poktan/gapoktan,

4. Dana senilai Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) per

paket bantuan sarana pascapanen ubikayu dialokasikan di 1

Provinsi, 4 Kabupaten pada 12 poktan/gapoktan.

Page 21: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

21

5. Dana senilai Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) per

paket bantuan sarana pascapanen ubi jalar dialokasikan di 2

Provinsi, 9 Kabupaten pada 10 poktan/gapoktan.

6. Dana senilai Rp 676.000.000,- (enam ratus tujuh puluh enam

juta rupiah) per paket bantuan sarana pengering padi

dialokasikan di 9 Provinsi, 11 Kabupaten pada 11 gapoktan.

Bantuan sarana pengering padi merupakan kegiatan Model/

Percontohan Sarana Pascapanen berupa alat dan mesin

pengering padi (gabah)/vertical dryer, dengan rincian

peruntukannya sebagai berikut :

a. Dana senilai Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah)

untuk pembelian sarana pengering padi (gabah)(Vertical

Dryer).

b. Dana senilai Rp 76.000.000,- (tujuh puluh enam juta

rupiah) digunakan sebagai bantuan penyediaan

bangunan untuk penempatan sarana pengering padi.

Penerima 1 (satu) paket bantuan sarana pascapanen untuk

masing-masing komoditi padi, jagung, kedelai, ubi kayu atau ubi

jalar diperuntukkan bagi 1 (satu) poktan/gapoktan. Sedangkan

penerima 1 (satu) paket bantuan sarana pengering padi/Vertical

Dryer diperuntukkan bagi 1 (satu) gapoktan.

Page 22: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

22

Pilihan jenis sarana pascapanen tanaman pangan yang akan

dibeli berupa :

1. Sarana Pascapanen Padi

A. Paket Bantuan Sarana Pascapanen Padi

1) Sarana panen berupa : mesin pemanen padi tipe sandang

(paddy mower) atau mesin pemanen padi tipe pisau

bergerigi gerak bolak balik 4 alur pemotongan (reaper)

atau mesin panen padi tipe sisir (stripper).

2) Sarana perontokan berupa : alat mesin perontok padi tipe

Hold On (Pedal Thresher Bermotor) atau alat mesin

perontok padi tipe Throw In (Power Thresher). Setiap alat

perontok dilengkapi 2 unit terpal dengan ukuran 8 x 8 m

sebagai alas saat merontokkan padi.

3) Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil (PPK) merupakan

pilihan alat/mesin PPK antara lain : Husker; Separator

(ayakan); Polisher; Isi Polisher (screen, milling, spiral);

paddy cleaner dengan implemen/pelengkap tambahan

berupa : pengukur kadar air (moisture tester digital), mesin

jahit karung, timbangan duduk/digital. B. Model/Percontohan Sarana Pengering Padi

(Gabah)/Vertical Dryer 1) Sarana Pengering Padi (Gabah)/Vertical Dryer merupakan

1 (satu) paket sarana pengering padi (gabah) tipe vertikal

kapasitas tampung 3,5 – 6 ton dengan tungku sekam dan

kelengkapannya (yaitu : paddy cleaner kapasitas 3,5 – 6

ton/jam, pengukur kadar air (moisture tester) digital, mesin

jahit karung, timbangan duduk digital ukuran 300 - 500 kg,

Page 23: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

23

200 buah karung tebal ukuran besar dan 2 unit alat

pemadam api ringan ukuran minimal 6 kg). 2) Bangunan untuk penempatan Sarana Pengering Padi

(gabah)/Vertical Dryer. Bangunan disesuaikan dengan

tata letak vertical dryer.

2. Sarana Pascapanen Jagung

a. Sarana Pengering (Dryer)

b. Alat pengukur kadar air (Moisture Tester)

c. Alat Mesin Pemipil Jagung (Corn Sheller) dengan

kelengkapan 2 unit terpal 8 x 8 m.

d. Alat Mesin Sortasi

3. Sarana Pascapanen Kedelai

a. Sarana panen berupa : Sabit bergerigi.

b. Power Thresher (alat mesin perontok kedelai tipe throw

in) dengan kelengkapan 2 unit terpal ukuran 8 x 8 m.

c. Pedal Thresher bermotor dengan kelengkapan 2 unit

terpal 8 x 8 m.

d. Mesin pengering kedelai/dryer dengan kapasitas tampung

250 – 1000 kg brangkasan atau 1 ton biji kedelai dengan

menggunakan tungku gas/minyak tanah.

4. Sarana Pascapanen Ubi kayu/Ubi jalar

a. Alat pengungkit ubi kayu/ubi jalar.

b. Alat Perajang ubi kayu/ubi jalar.

c. Alat Penyawut ubi kayu/ubi jalar.

d. Alat Pengering Tipe bak ubi kayu/ubi jalar.

e. Alat Pengepres ubi kayu/ubi jalar.

f. Alat Angkut/Gerobak dorong roda 1 (satu).

Page 24: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

24

Apabila terdapat kelebihan/sisa anggaran dalam pembelian

sarana pascapanen tersebut diatas, maka agar lebih efektif, sisa

anggaran tersebut dapat dibelikan sarana pendukung yang

berkaitan dan sesuai dengan jenis bantuan sarana

pascapanennya, sedangkan pengaturannya disesuaikan

dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.

Alokasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan per

Kabupaten/kota sesuai dengan komoditi seperti pada Lampiran.

2.3.5. Pengawalan Kegiatan

Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran penanganan

pascapanen tanaman pangan, serta mendukung kegiatan di

daerah, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada tahun 2012

selain memberikan bantuan sarana pascapanen juga

mengalokasikan kegiatan penanganan pascapanen tanaman

pangan berupa bimbingan teknis dan apresiasi di tingkat

Provinsi dan di tingkat Kabupaten/Kota, dengan perincian

sebagai berikut :

2.3.5.1. Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan

Dalam rangka meningkatkan produksi tanaman pangan (padi,

jagung, kedelai, ubikayu dan ubi jalar), khususnya untuk

komoditi padi, jagung, dan kedelai dalam mendukung program

SL-PTT dan program Peningkatan Produksi Beras Nasional

(P2BN), maka penanganan pascapanen tanaman pangan

mempunyai peranan penting dalam mengamankan produksi

tanaman pangan.

Page 25: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

25

Untuk menurunkan susut hasil tanaman pangan, maka

diperlukan upaya penanganan pascapanen tanaman pangan

dengan baik dan benar. Untuk itu pada Tahun Anggaran 2012

dialokasikan kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan

Pascapanen Tanaman Pangan, agar penanganan pascapanen

di tingkat petani/kelompoktani sesuai dengan yang diharapkan,

sehingga dapat memberikan dampak terhadap peningkatan

produksi tanaman pangan khususnya padi, jagung, kedelai, ubi

kayu dan ubi jalar melalui penurunan susut hasil produksi.

Kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan Pasca panen

Tanaman Pangan terdiri dari kegiatan penentuan CPCL

penerima bantuan, Koordinasi/Konsultasi, Pembinaan,

Bimbingan Teknis, Apresiasi serta Monitoring dan Evaluasi

dilaksanakan di 31 provinsi maupun 204 Kabupaten/Kota. Bimbingan teknis dilaksanakan secara periodik, mulai dari

persiapan, pelaksanaan bantuan sarana pascapanen dan

berjenjang mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota sampai

dengan tingkat poktan/gapoktan penerima bantuan. 1) Bimbingan Teknis Tingkat Pusat :

Pusat melakukan kegiatan bimbingan teknis berupa

sosialisasi, bimbingan teknis, pembinaan serta monitoring

dan evaluasi pelaksanaan penanganan pascapanen dan

pelaksanaan bantuan sarana pascapanen tanaman pangan

disesuaikan dengan ketersediaan dana.

2) Bimbingan Teknis Tingkat Provinsi

Provinsi melakukan bimbingan teknis dalam hal pelaksanaan

penanganan pascapanen dan pelaksanaan bantuan sarana

pascapanen tanaman pangan ke Kabupaten/Kota penerima

Page 26: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

26

bantuan pascapanen tanaman pangan disesuaikan dengan

ketersediaan dana. Kegiatan bimbingan teknis di Tingkat Provinsi berupa :

a. Rapat koordinasi penanganan pascapanen tanaman

pangan

b. Pembinaan penanganan pascapanen tanaman pangan

c. Apresiasi penanganan pascapanen tanaman pangan

(15 Provinsi)

d. Monitoring dan evaluasi ke Kabupaten/Kota

e. Konsultasi pascapanen ke pusat

f. Menghadiri pertemuan pascapanen tingkat nasional.

3) Bimbingan Teknis Tingkat Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota melakukan bimbingan teknis dalam hal

pelaksanaan penanganan pasca panen dan pelaksanaan

bantuan sarana tanaman pangan ke lokasi dan

poktan/gapoktan penerima bantuan pascapanen tanaman

pangan disesuaikan dengan ketersediaan dana.

Kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota berupa :

a. Rapat koordinasi

b. Penentuan CPCL dan verifikasi kelayakan penerima

bantuan

c. Bimbingan teknis penanganan pascapanen tanaman

pangan

d. Apresiasi penanganan pascapanen tanaman pangan

e. Monitoring dan evaluasi ke lokasi

f. Koordinasi/konsultasi ke Provinsi

Kegiatan pascapanen tanaman pangan berada pada DIPA

Dekonsentrasi bidang tanaman pangan (Tingkat Provinsi)

Page 27: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

27

dan DIPA Tugas Pembantuan bidang tanaman pangan

(Tingkat Kabupaten/Kota), sehingga petugas Provinsi/

Kabupaten/Kota yang menangani pelaksanaan pascapanen

berada pada bidang pascapanen sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya.

2.3.5.2. Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

Penanganan pascapanen akan memberikan hasil sesuai

yang diharapkan apabila dilakukan secara baik dan benar.

Untuk itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan

secara optimal dan menguntungkan serta berkelanjutan,

sehingga mampu memberikan manfaat yang signifikan dalam

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Agar tingkat susut hasil tanaman pangan dapat diturunkan,

maka perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan

Sumber Daya Manusia (SDM) seperti petugas/aparat

pertanian, penyuluh pertanian dan petani serta pelaku usaha

dalam menangani pascapanen di tingkat lapang melalui

kegiatan Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman

Pangan agar dapat memberikan dampak terhadap

peningkatan produksi tanaman pangan untuk tingkat Provinsi

(15 provinsi) dan di tingkat Kabupaten/Kota yang merupakan

bagian dari kegiatan bimbingan teknis.

Kegiatan Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman

Pangan tingkat Provinsi dialokasikan di 15 Provinsi (Aceh,

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,

Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara

Page 28: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

28

Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi

Selatan).

Kegiatan Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman

Pangan berupa pertemuan apresiasi penanganan

pascapanen tanaman pangan di tingkat provinsi bagi

aparat/petugas/penyuluh di Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota

yang menangani pasca panen tanaman pangan dan di

tingkat Kabupaten/Kota bagi poktan/gapoktan.

Sedangkan Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman

Pangan di tingkat Kabupaten/Kota dialokasikan di setiap

Kabupaten/Kota penerima bantuan sarana pascapanen

tanaman pangan baik untuk pascapanen padi, jagung,

kedelai, ubi kayu maupun ubi jalar.

Materi apresiasi antara lain : kebijakan pascapanen, teknis

penanganan pascapanen (Good Handling Practices),

teknologi dan manajemen pascapanen sebagai upaya

pengendalian/menurunkan susut hasil, manajemen usaha,

kemitraan usaha, dan sistem manajemen mutu. Jumlah

peserta dan nara sumber disesuaikan dengan anggaran yang

tersedia. Komposisi materi berupa teori 30 % dan praktek

70 %.

Di dalam DIPA APBN Dekonsentrasi, kegiatan Apresiasi

Penanganan Pascapanen Tanaman Tangan di Tingkat

Provinsi terpisah dengan kegiatan Bimbingan Teknis.

Sedangkan pada DIPA APBN Tugas Pembantuan, kegiatan

Apresiasi Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan di

Tingkat Kabupaten/Kota merupakan sub bagian dari kegiatan

Bimbingan Teknis.

Page 29: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

29

III. MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PELAPORAN

3.1. Monitoring dan Evaluasi

Agar pelaksanaan kegiatan penanganan pascapanen tanaman

pangan dapat berhasil, maka diperlukan monitoring dan evaluasi

secara berkesinambungan dalam rangka mengamati

perkembangan pelaksanaan kegiatan dan anggaran penanganan

pascapanen tanaman pangan yang berasal dari Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk dapat

mengetahui dengan pasti pencapaian hasil, kemajuan dan

kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan program dan kegiatan

penanganan pascapanen tanaman pangan tahun 2012 serta

perkembangan bantuan sarana pascapanen agar dapat dinilai

dan dipelajari untuk perbaikan pelaksanaan rencana program

dan penyempurnaan kebijakan di masa yang akan datang.

3.2. Pelaporan

Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

penanganan pascapanen APBN TA 2012 dan berdasarkan hasil

bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi, maka pelaporan perlu

dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Dinas

Pertanian Provinsi secara berkala dan berjenjang kepada Pusat

minimal setiap tiga bulan sekali. Laporan hasil pelaksanaan

kegiatan mencakup :

Page 30: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

30

1) Perkembangan perubahan perilaku poktan/ gapoktan dalam

penanganan pascapanen tanaman pangan secara baik dan

benar.

2) Perkembangan pendayagunaan sarana pasca panen

tanaman pangan.

3) Optimalisasi pemanfaatan sarana pascapanen tanaman

pangan yang ditunjukkan dengan jumlah jam operasional.

4) Neraca pembukuan keuangan dan keuntungan ekonomis

penggunaan sarana pascapanen tanaman pangan yang

ditunjukkan dengan laporan keuangan poktan/gapoktan.

5) Hasil panen, susut hasil, mutu hasil dan rendeman tanaman

pangan yang diperoleh dari hasil panen.

6) Permasalahan yang dihadapi, baik teknis maupun manajerial.

7) Masukan dari poktan/gapoktan yang dapat digunakan

sebagai acuan dalam menyusun kebijakan di masa yang

akan datang.

Page 31: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

31

IV. PENUTUP

Pedoman Teknis ini masih perlu dilengkapi dengan Petunjuk

Pelaksanaan ditingkat Provinsi dan Petunjuk Teknis yang

ditingkat kabupaten/kota. Diperlukan peran aktif Dinas Pertanian

Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam merealisasikan kegiatan

penanganan pascapanen tanaman pangan. Keberhasilan

kegiatan tersebut dalam upaya penanganan pascapanen ini

sangat tergantung kepada komitmen semua pihak (stakeholder)

yang terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Dengan adanya pedoman teknis ini diharapkan program

penanganan pascapanen dari APBN Tahun Anggaran 2012

dapat terlaksana secara efektif dan efisien, sehingga mampu

memberikan andil yang signifikan dalam upaya penurunan susut

hasil tanaman pangan.

Page 32: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

32

Page 33: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

33

Page 34: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

34

Page 35: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

35

Lampiran 1.

Alokasi Dukungan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Per Provinsi TA. 2012

PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR

(PAKET) (PAKET) (PAKET) (PAKET) (PAKET)

1 ACEH 21 - 2 - -

2 SUMUT 19 - 1 - -

3 SUMBAR 13 4 - - -

4 RIAU 7 - - - -

5 JAMBI 7 - 1 - -

6 SUMSEL 27 - 1 - -

7 BENGKULU 5 - - - -

8 LAMPUNG 26 - 1 - -

9 BABEL 2 - - - -

10 BANTEN 10 - 2 - -

11 JABAR 45 - 2 - -

12 JATENG 61 3 3 - -

13 DI YOGYAKARTA 5 - 2 - -

14 JATIM 54 2 3 - -

15 BALI 7 - 2 - -

16 NTB 18 4 2 - -

17 NTT 4 - - 12 -

18 KALBAR 10 - - - -

19 KALTENG 2 - - - -

20 KALSEL 23 - - - -

21 KALTIM 4 - - - -

22 SULUT 10 - 1 - -

23 SULTENG 9 - - - -

24 SULSEL 34 - 2 - -

25 SULTRA 4 1 - - -

26 SULBAR 2 - - - -

27 GORONTALO 4 1 - - -

28 MALUKU 2 - - - -

29 MALUKU UTARA 2 - - - -

30 PAPUA BARAT 3 - - - 6

31 PAPUA 2 - - - 4

Jumlah 442 15 25 12 10

No Provinsi

SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN

Page 36: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

36

Lampiran 2.

Alokasi Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Per Kabupaten/Kota TA. 2012

PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR

KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA

1 ACEH 21 - 2 - -

1 Kab. Aceh Besar 4 - - - -

2 Kab. Aceh Selatan 2 - - - -

3 Kab. Aceh Tenggara 2 - - - -

4 Kab. Aceh Timur 4 - - - -

5 Kab. Aceh Utara 4 - - - -

6 Kab. Aceh Pidie 3 - - - -

7 Kab. Bireuen 2 - 2 - -

2 SUMUT 19 - 1 - -

1 Kab. Asahan 1 - - - -

2 Kab. Deli Serdang 4 - - - -

3 Kab. Labuhan Batu 2 - - - -

4 Kab. Langkat 4 - 1 - -

5 Kab. Mandailing Natal 2 - - - -

6 Kab. Simalungun 4 - - - -

7 Kab. Tapanuli Selatan 2 - - - -

3 SUMBAR 13 4 - - -

1 Kab. Agam 2 - - - -

2 Kab. Lima Puluh Kota 2 1 - - -

3 Kab. Padang Pariaman 2 - - - -

4 Kab. Pasaman 2 - - - -

5 Kab. Pasaman Barat - 2 - - -

6 Kab. Pesisir Selatan 1 - - - -

7 Kab. Tanah Datar 2 1 - - -

8 Kab. Solok Selatan 2 - - - -

4 RIAU 7 - - - -

1 Kab. Indragiri Hilir 2 - - - -

2 Kab. Rokan Hilir 2 - - - -

3 Kab. Rokan Hulu 1 - - - -

4 Kab. Siak 2 - - - -

No Provinsi/KAB/KOTASARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN

Page 37: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

37

PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR

KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA

5 JAMBI 7 - 1 - -

1 Kab. Kerinci 2 - - - -

2 Kab. Merangin 2 - - - -

3 Kab. Tanjung Jabung Barat - - 1 - -

4 Kab. Tj. Jabung Timur 2 - - - -

5 Kota Jambi 1 - - - -

6 SUMSEL 27 - 1 - -

1 Kab. Banyuasin 4 - - - -

2 Kab. Lahat 2 - - - -

3 Kab. Muara Enim 3 - - - -

4 Kab. Musi Banyuasin 4 - - - -

5 Kab. Musi Rawas 3 - 1 - -

6 Kab. Ogan Ilir 3 - - - -

7 Kab. Ogan Komering Ilir 1 - - - -

8 Kab. Ogan Komering Ulu 3 - - - -

9 Kab. OKU Timur 4 - - - -

7 BENGKULU 5 - - - -

1 Kab. Bengkulu Utara 1 - - - -

2 Kab. Kaur 1 - - - -

3 Kab. Seluma 1 - - - -

4 Kab. Lebong 1 - - - -

5 Kab Bengkulu Tengah 1 - - - -

8 LAMPUNG 26 - 1 - -

1 Kab. Lampung Barat 3 - - - -

2 Kab. Lampung Selatan 3 - - - -

3 Kab. Lampung Tengah 4 - 1 - -

4 Kab. Lampung Utara 2 - - - -

5 Kab. Lampung Timur 3 - - - -

6 Kab. Tanggamus 2 - - - -

7 Kab. Tulang Bawang 2 - - - -

8 Kab. Way Kanan 2 - - - -

9 Kab. Pesawaran 2 - - - -

10 Kab. Mesuji 1 - - - -

11 Kab. Pringsewu 1 - - - -

12 Kab. Tulangbawang Barat 1 - - - -

9 BABEL 2 - - - -

1 Kab. Bangka 2 - - - -

10 BANTEN 10 - 2 - -

1 Kab. Lebak 4 - - - -

2 Kab. Pandeglang 1 - 2 - -

3 Kab. Serang 2 - - - -

4 Kab. Tangerang 3 - - - -

No Provinsi/KAB/KOTASARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN

Page 38: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

38

PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR

KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA

11 JABAR 45 - 2 - -

1 Kab. Bandung 2 - - - -

2 Kab. Bekasi 2 - - - -

3 Kab. Bogor 3 - - - -

4 Kab. Ciamis 3 - - - -

5 Kab. Cianjur 4 - 1 - -

6 Kab. Cirebon 4 - - - -

7 Kab. Garut 3 - 1 - -

8 Kab. Indramayu 4 - - - -

9 Kab. Karawang 1 - - - -

10 Kab. Kuningan 2 - - - -

11 Kab. Majalengka 3 - - - -

12 Kab. Subang 4 - - - -

13 Kab. Sukabumi 3 - - - -

14 Kab. Kota Sukabumi 2 - - - -

15 Kab. Sumedang 2 - - - -

16 Kab. Tasikmalaya 3 - - - -

12 JATENG 61 3 3 - -

1 Kab. Banjarnegara 2 - - - -

2 Kab. Banyumas 3 - - - -

3 Kab. Batang 2 - - - -

4 Kab. Blora 2 - - - -

5 Kab. Boyolali 2 2 - - -

6 Kab. Brebes 2 - - - -

7 Kab. Cilacap 4 - - - -

8 Kab. Demak 2 - - - -

9 Kab. Grobogan 2 1 2 - -

10 Kab. Jepara 2 - - - -

11 Kab. Karanganyar 2 - - - -

12 Kab. Kebumen 2 - - - -

13 Kab. Kendal 2 - - - -

14 Kab. Klaten 2 - - - -

15 Kab. Kudus 2 - - - -

16 Kab. Magelang 2 - - - -

17 Kab. Pati 3 - - - -

18 Kab. Pekalongan 2 - - - -

19 Kab. Pemalang 2 - - - -

20 Kab. Purbalingga 2 - - - -

21 Kab. Purworejo 2 - - - -

22 Kab. Rembang 2 - - - -

23 Kab. Semarang 3 - - - -

24 Kab. Sragen 3 - - - -

25 Kab. Sukoharjo 2 - - - -

26 Kab. Tegal 1 - - - -

27 Kab. Temanggung 2 - - - -

28 Kab. Wonogiri 2 - 1 - -

No Provinsi/KAB/KOTA

SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN

Page 39: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

39

PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR

KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA

13 DI YOGYAKARTA 5 - 2 - -

1 Kab. Bantul 2 - 1 - -

2 Kab. Gunung Kidul 1 - 1 - -

3 Kab. Kulon Progo 2 - - - -

14 JATIM 54 2 3 - -

1 Kab. Banyuwangi 4 - 2 - -

2 Kab. Blitar 2 - - - -

3 Kab. Bojonegoro 2 - - - -

4 Kab. Bondowoso 2 - - - -

5 Kab. Gresik 2 - - - -

6 Kab. Jember 5 - - - -

7 Kab. Jombang 3 - - - -

8 Kab. Kediri 2 - - - -

9 Kab. Lamongan 1 - - - -

10 Kab. Lumajang 3 - - - -

11 Kab. Madiun 3 - - - -

12 Kab. Magetan 2 - - - -

13 Kab. Malang 1 - - - -

14 Kab. Mojokerto 3 - - - -

15 Kab. Nganjuk 3 - - - -

16 Kab. Ngawi 1 - - - -

17 Kab. Pacitan 2 2 - - -

18 Kab. Pasuruan 2 - - - -

19 Kab. Ponorogo 3 - 1 - -

20 Kab. Probolinggo 2 - - - -

21 Kab. Situbondo 2 - - - -

22 Kab. Trenggalek 2 - - - -

23 Kab. Tuban 2 - - - -

15 BALI 7 - 2 - -

1 Kab. Badung 2 - 2 - -

2 Kab. Buleleng 1 - - - -

3 Kab. Gianyar 3 - - - -

4 Kab. Tabanan 1 - - - -

16 NTB 18 4 2 - -

1 Kab. Bima 4 - 1 - -

2 Kab. Dompu 2 2 - - -

3 Kab. Lombok Barat 1 - - - -

4 Kab. Lombok Tengah 3 - 1 - -

5 Kab. Lombok Timur 3 1 - - -

6 Kab. Sumbawa 4 - - - -

7 Kab. Sumbawa Barat 1 1 - - -

No Provinsi/KAB/KOTA

SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN

Page 40: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

40

PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR

KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA

17 NTT 4 - - 12 -

1 Kab. Manggarai 2 - - 3 -

2 Kab. Manggarai Barat 2 - - 3 -

3 Kab. Sumba Barat Daya - - - 3 -

4 Kab. Timor Timur Selatan - - - 3 -

18 KALBAR 10 - - - -

1 Kab. Landak 2 - - - -

2 Kab. Kapuas Hulu 2 - - - -

3 Kab. Pontianak 1 - - - -

4 Kab. Sambas 3 - - - -

5 Kab. Kubu Raya 2 - - - -

19 KALTENG 2 - - - -

1 Kab. Kapuas 2 - - - -

20 KALSEL 23 - - - -

1 Kab. Barito Kuala 4 - - - -

2 Kab. Hulu Sungai Selatan 2 - - - -

3 Kab. Hulu Sungai Tengah 3 - - - -

4 Kab. Hulu Sungai Utara 3 - - - -

5 Kab. Kota Baru 2 - - - -

6 Kab. Tabalong 2 - - - -

7 Kab. Tanah Laut 2 - - - -

8 Kab. Tapin 3 - - - -

9 Kab. Balangan 2 - - - -

21 KALTIM 4 - - - -

1 Kab. Bulungan 2 - - - -

2 Kab. Kutai Kertanegera 2 - - - -

22 SULUT 10 - 1 - -

1 Kab. Bolaang Mangondow 3 - - - -

2 Kab. Minahasa 2 - - - -

3 Kab. Kep. Talaud 1 - - - -

4 Kab. Minahasa Selatan 2 - - - -

5 Kab. Bolmong Utara 2 - 1 - -

23 GORONTALO 4 1 - - -

1 Kab. Gorontalo 3 1 - - -

2 Kab. Pohuwato 1 - - - -

No Provinsi/KAB/KOTA

SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN

Page 41: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

41

PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR

KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA

24 SULTENG 9 - - - -

1 Kab. Banggai 2 - - - -

2 Kab. Toli-Toli 2 - - - -

3 Kab. Donggala 3 - - - -

4 Kab. Parigi Moutong 2 - - - -

25 SULSEL 34 - 2 - -

1 Kab. Bantaeng 2 - - - -

2 Kab. Barru 3 - - - -

3 Kab. Bone 3 - 1 - -

4 Kab. Bulukumba 2 - - - -

5 Kab. Enrekang 2 - - - -

6 Kab. Gowa 2 - - - -

7 Kab. Luwu Utara 1 - - - -

8 Kab. Maros 3 - 1 - -

9 Kab. Pinrang 3 - - - -

10 Kab. Sidenreng Rappang 3 - - - -

11 Kab. Soppeng 2 - - - -

12 Kab. Takalar 2 - - - -

13 Kab. Wajo 4 - - - -

14 Kab. Luwu Timur 2 - - - -

26 SULTRA 4 1 - - -

1 Kab. Konawe 2 1 - - -

2 Kab. Kolaka 2 - - - -

27 SULBAR 2 - - - -

1 Kab. Mamuju 2 - - - -

28 MALUKU 2 - - - -

1 Kab. Pulau Buru 2 - - - -

29 MALUT 2 - - - -

1 Kab. Halmahera Timur 2 - - - -

30 PAPUA BARAT 3 - - - 6

1 Kab. Manokwari 2 - - - 2

2 Kab. Sorong 1 - - - 1

3 Kab. Sorong Selatan - - - - 1

5 Kab. Teluk Bintuni - - - - 1

6 Kab. Teluk Wondama - - - - 1

31 PAPUA 2 - - - 4

1 Kab. Jayawijaya - - - - 1

2 Kota Jayapura 1 - - - -

3 Kab. Keerom - - - - 1

4 Kab. Nabire - - - - 1

5 Kab. Merauke 1 - - - 1Jumlah 442 15 25 12 10

No Provinsi/KAB/KOTA

SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN

Page 42: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

42

Lampiran 3.

Alokasi Bantuan Sarana Pascapanen Padi (Vertical Dryer) TA. 2012

No Provinsi/KabupatenSarana Pascapanen

Padi (paket)

1 SUMBAR 1

Kab. Pesisir Selatan 1

2 SUMSEL 1

Kab. Ogan Komering Ilir 1

3 JABAR 1

Kab. Karawang 1

4 JATENG 1

Kab. Tegal 1

5 JATIM 2

Kab. Lamongan 1

Kab. Ngawi 1

6 SULSEL 1

Kab. Luwu Utara 1

7 BALI 2

Kab. Buleleng 1

Kab. Tabanan 1

8 NTB 1

Kab. Lombok Barat 1

9 BANTEN 1

Kab. Pandeglang 1

Jumlah 9 Provinsi, 11 Kab

Page 43: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

43

Lampiran 4.

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENDAYAGUNAAN BANTUAN SARANA

PASCAPANEN Pada hari ini.......... tanggal ............ bulan................tahun ...... yang bertandatangan di bawah ini : 1. Nama : .................................................. Jabatan : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ..................................... Alamat : ............................................................... ..................................... (ditulis lengkap) Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. Nama : .............................................................. Jabatan : Ketua Kelompoktani/Gabungan Kelompok tani ..................................... Alamat : ............................................................. ......................................(ditulis lengkap) Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian pendayagunaan bantuan sarana pascapanen melalui dana belanja sosial dari APBN 2012 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian dengan ketentuan sebagai berikut: I. Sarana pascapanen yang didayagunakan adalah :

1. a. Nama sarana : ........................... b. Merk : .......................... c. Kapasitas : .......................... d. Spesifikasi teknis : (Terlampir) e. Jumlah : ................(unit)

f. Kondisi sarana : Baik dan siap operasional

2. a. Nama sarana : ........................... b. Merk : .......................... c. Kapasitas : ..........................

Page 44: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

44

d. Spesifikasi teknis : (Terlampir) e. Jumlah : ................(unit)

f. Kondisi sarana : Baik dan siap operasional

(Jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan sarana yang dibeli oleh

poktan/gapoktan). Fotocopy kuitansi pembelian diberikan kepada

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Provinsi dan Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan Kementerian Pertanian c.q. Direktorat

Pascapanen Tanaman Pangan).

II. Pihak Pertama berkewajiban :

a. Melakukan pendampingan, bimbingan teknis dan manajemen,

pembinaan, monitoring dan supervisi kepada Pihak Kedua.

b. Memfasilitasi Pihak Kedua berhubungan dengan,

bengkel/pengrajin, dealer atau penyedia sarana pascapanen

(pabrikan).

III. Pihak Kedua akan mendayagunakan dan mengembangkan

bantuan sarana pascapanen tersebut dengan cara :

a. Bersedia dan mampu menerima bantuan sesuai dengan

pedoman pelaksanaan.

b. Bersedia dan mampu bertanggung jawab dalam memanfaatkan

dan merawat bantuan sarana pascapanen padi yang

diterimanya dengan baik.

c. Khusus pembelian sarana pengering/vertical dryer gapoktan

bersedia menyediakan tanah dan mendirikan bangunan untuk

penempatan sarana pascapanen. Lahan tersebut tidak

bermasalah dan tidak ada gugatan dikemudian hari dari pihak

tertentu yang dikuatkan dengan surat perjanjian.

Page 45: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

45

d. Jika belum dapat menyediakan tanah untuk penempatan

sarana pascapanen, diharapkan agar menjalin kerjasama /

kemitraan dengan penggilingan padi terdekat yang dikuatkan

dengan surat perjanjian.

e. Mengelola bantuan sarana pascapanen tersebut secara baik

dan benar serta dapat memberikan keuntungan bagi

poktan/gapoktan.

f. Mengadministrasikan/mencatat semua kegiatan usaha sarana

pascapanen tersebut termasuk administrasi keuangannya.

g. Menyiapkan modal kerja (biaya operasional) untuk kegiatan

usaha sarana pascapanen tersebut.

h. Dapat menyisihkan dana hasil usaha pelayanan sarana

tersebut ke dalam kas kelompok untuk perbaikan dan

menambah sarana alsintan yang dibutuhkan secara swadana

dalam jangka waktu tertentu.

i. Menyiapkan dan menyampaikan laporan setiap 1 (satu) musim

sekali mengenai pelaksanaan kegiatan usahanya dan

dilaporkan kepada Pihak Pertama (Kepala Dinas Pertanian

kabupaten/Kota)

IV. Apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan kewajibannya sesuai

dengan aturan yang telah ditetapkan, maka bantuan sarana

pascapanen tersebut akan ditarik oleh pihak Pertama dan akan

diberikan ke poktan/gapoktan lain. Pihak Kedua tidak dapat

menuntut ganti rugi dan tetap melaksanakan kewajiban-kewajiban

yang belum dilaksanakan sebelumnya.

Perjanjian kerjasama ini berlaku 5 (lima) tahun atau selama

umur ekonomis sarana pascapanen tersebut sejak ditandatangani,

dan dibuat rangkap 5 (lima) yang masing-masing mempunyai

Page 46: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

46

kekuatan hukum yang sama dan 2 (dua) diantaranya bermaterai

cukup.

Demikian perjanjian pendayagunaan bantuan sarana

pascapanen ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

PIHAK KEDUA Ketua Poktan/

Gapoktan

(…………………….)

PIHAK PERTAMA Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota

(…………………….) Nip. …………………

MENGETAHUI Kepala Dinas Pertanian Provinsi

(…………………….) Nip. ………………..

Page 47: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

47

Lampiran 5.

CONTOH SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN SARANA PASCAPANEN PADI

(DILUAR MODEL/PERCONTOHAN)

1. Mesin Pemanen Padi Tipe Gunting (Reaper)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a.  Tipe motor bensin 4 langkah

b.  Daya maksimum 4 – 6 HP

c.  Jenis bahan bakar bensin

2 UNIT REAPER

2.1. Dimensi keseluruhan a. Panjang maksimum 2550 mm

b. Lebar maksimum 1550 mm

c. Tinggi maksimum 1350 mm

d. Berat operasi minimum 137 kg

2.2. Sistem Transmisi Transmisi roda gigi dan rantai

Kopling pemotongan dog clutch

a.  Gerakan Pisau bolak - balik

b.  Tinggi Pemotongan 60 - 350 mm

c.  Lebar Pemotongan 1200 mm

d. Jumlah baris pemotongan padi 4 baris (row)

1 MOTOR PENGGERAK

2.3. Sistem Pemotongan

Page 48: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

48

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a.  Kapasitas lapang efektif min 0,2 Ha/jam

b.  Kecepatan jalan pemanenan maks 3,6 km/jam

c.  Susut panen maksimum 3.00%

d.  Konsumsi bahan bakar maks 1,5 - 5 l/jam

e.  Efisiensi lapang pemanenan min 70%

a.  Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan 1 buah

b.  Tool kit 1 set

c.   Brosur atau leaflet 1 set

5 TEST REPORT masih berlaku

4 PERLENGKAPAN

3 UNJUK KERJA

Page 49: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

49

Keterangan :

1. Motor penggerak

2. Pegangan Kemudi

3. Tuas Penyalur tenaga daari motor

penggerak ke unit pemotongan/unit

roda penggerak

4. Poros penyalur tenaga motor

penggerak ke unit pemotong

5. Rantai penyalur tenaga dari motor

penggerak ke roda

6. Roda mesin pemanen padi

7. Tuas pengatur kecepatan jalan

mesin

8. Unit pembawa

9. Pisau pemotong

10. Pembagi alur potongan Gambar 2. Contoh Gambar Reaper

a. ingperontok b. Dinding sampingsilinder

perontok c. Dudukan gigi perontok d. Gigi perontok e. Pedal f. Rantai g. Sproket h. Meja penguman

Page 50: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

50

2. PEMANEN PADI TIPE SANDANG (PADDY MOWER)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 MOTOR PENGGERAK a.   Tipe 2 tak, direct injection

b.   Putaran motor optimum 5000 - 7000 rpm

c.   Daya maksimum 2 HP

d.   Volume langkah silinder 25 – 50 cc

e.   Bahan Bakar bensin campur

2 UNIT PADDY MOWER

2.1 Dimensi

2.1.1. Unit keseluruhan a. Panjang 1900 – 2000 mm

b. Lebar 300 – 700 mm

c. Tinggi 400 – 500 mm

d. Bobot operasi maksimum 10 kg

2.1.2. Pisau Pemotong a. Diameter luar 200 – 300 mm

b. Diameter lubang pisau pemotong 25,4 + 0,2

c. Tebal pisau minimum 1,2 mm

d. Putaran pisau 2000 – 9500 rpm

2.1.3. Selubung poros a. Panjang selubung 1490 – 1525

b. Diameter lubang pisau pemotong 26 – 28

c. Panjang poros 1500 – 1550

d. Diameter poros minimum 8

2.1.4. Pengarah a. Diameter 150 – 285 mm

b. Tinggi 250 – 400 mm

Page 51: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

51

NO. SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

2.2. Bahan konstruksi :

2.2.1. Mata pisau pemotong Carbide, kekerasan minimum 60 HRC

HSS, kekerasan minimum 50 HRC

2.2.2. Selubung poros a. Paduan aluminium atau bahan

lain

tahan karat, ringan, dan tidak lentur

baja perkakas

b. Poros 0,8 mm, tahan karat

2.2.3. Pengarah a. Dinding plat pengarah :

aluminium, plastik, serat

kaca, baja

6 mm

lunak, tebal minimum

b. Penutup pisau (cover):

besi plat aluminium 0,8 mm

diameter minimum

a. Kapasitas lapang efektif

minimum

0.04 ha/jam

b. Susut panen maksimum 1.20%

c. Efisiensi lapang pemanenan

minimum

90%

d. Konsumsi bahan bakar

maksimum

1,2 1/jam

Kenyamanan kerja :

a.  Kebisingan maksimum 90 dB

b. Getaran mekanis maksimum 9,0 m/detik2

3 UNJUK KERJA

4 PELAYANAN

Page 52: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

52

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a.   Tali penyandang ada

b.  Tool kit 1 set

c.   Suku cadang :

- Pisau potong piringan 1 set

- Busi 2 buah

- Kabel transmisi 1 set

d. Buku petunjuk pengoperasian dan

perawatan 1 set

e. Brosur atau leaflet 1 set

6 TEST REPORT masih berlaku

5 PERLENGKAPAN

Page 53: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

53

Gambar 3. Contoh Gambar Paddy Mower

Keterangan : 1. Motor Penggerak 5. Pelindung (pengaman)

2. Pengikat stang pengarah 6. Pisau pemotong (circulating blade)

3. Stang pengarah 7. Pengarah

4. Selubung poros

Page 54: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

54

3. Pemanen Padi Tipe Sisir (Stripper) NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 Unit Keseluruhan a. Panjang 2500 - 3200 mm

b. Lebar 1400 - 1900 mm

c. Tinggi 1200 - 1700 mm

d. Bobot operasi maksimum 250 kg

2 Motor Penggerak a. Daya maksimum 8 - 10 kW

b. Putaran maksimum 3600 rpm

3 Sistem Transmisi Full Gear 1 gigi maju dan 1 gigi mundur

4 Penyisir a. Jumlah baris minimum 8 baris

b. Jumlah mata sisir tiap baris 18 - 30 unit

5 Konstruksi

a. Mata Sisir Karet Berserat Kuat lentur dan tahan gesekan

b. Silinder Penyisir a). Dinding Plat Baja MS, tebal minimal 3 mm

b). Selubung Plat Baja MS, tebal minimal 2 mm

c. Roda Penggerak Plat Baja MS tebal minimal 3 mm

d. Bak Penampung Plat Baja MS tebal minimal 1,2 mm

6 Unjuk Kerja a. Kapasitas lapang efektif min 0,13 ha/jam

b. Efisiensi kerja 80%

c. Kehilangan hasil maksimum 2.60%

Page 55: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

55

Gambar 4. Contoh gambar Stripper

Keterangan : 1. Motor Penggerak

2. Penutup

3. Hidung Mesin

4. Silinder Penyisir

5. Transmisi

6. Tuas Kopling Mundur

7. Tuas Kopling Maju

8. Pegangan

9. Bak Penampung

10. Tuas Pengatur Tapak

Peluncur (skid)

11. Pengarah Tanaman

Page 56: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

56

4. PERONTOK PADI (POWER THRESHER)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

MOTOR PENGGERAK a. Tipe 4 langkah (4 tak)

direct injection

b. Bahan bakar solar

c.  Sistem pendingin radiator/hopper

d. Daya minimum 5 – 8 HP

e.  Bobot mesin maksimum 95 kg

2 UNIT THRESHER

2.1. Dimensi keseluruhan a. Panjang 1000 - 1800 mm

b. Lebar 1100 - 1300 mm

c. Tinggi meja pengumpan 1000 - 1600 mm

2.2. Dimensi silinder perontok a. Panjang 550 – 680 mm

b. Diameter 240 – 350 mm

2.3. Putaran silinder perontok a.  Manual 200 – 300 rpm

dengan beban b. Motor 400 – 720 rpm

2.4. Bobot tanpa motor 180 kg

penggerak maksimum

3 BAHAN KONSTRUKSI

3.1.   Rangka

- Rangka tegak dan datar Besi siku minimum 35 x 35 x 3 mm

- Dinding Plat baja, tebal min 1,2 mm

3.2.   Unit silinder perontok

- Dinding samping silinder Plat baja, tebal min 1,2 mm

- Dudukan gigi perontok Plat baja, tebal min 1,2 mm

3.3.   Gigi perontok Besi baja, diameter baut/paku min 3 mm

3.4.   Penutup transmisi Plat baja, tebal minimum 1,2 mm

3.5.   Saringan gabah Plat baja, tebal minimum 5 mm

1

Page 57: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

57

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

4 UNJUK KERJA a. Kapasitas input minimum

- Padi potong panjang 500 kg/jam

- Padi potong pendek 1000 kg/jam

b. Kapasitas perontokan minimum 650 kg/jam

- Padi potong panjang 500 kg/jam

- Padi potong pendek 1500 kg/jam

c. Tingkat kebersihan minimum 90%

d. Efisiensi perontokan minimum 95%

e. Kehilangan hasil maksimum 5%

f. Peningkatan gabah rusak maks 3%

5 PELAYAN Kenyamanan kerja :

- Kebisingan maksimum 90 Db

Keamanan kerja :

- Plat penutup bagian transmisi ada

6 PERLENGKAPAN a.  Roda karet standar 1 pasang (kanan dan kiri)

b.  Batang pipa pendorong 1 pasang (kanan dan kiri)

c.  Tool kit 1 set

d.  Buku petunjuk pengoperasian & perawatan 1 set

e.  Brosur atau leaflet 1 set

f. Terpal ukuran 8 x 8 m 2 unit

7 TEST REPORT masih berlaku

Page 58: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

58

Gambar 5. Contoh Gambar Power Thresher

Keterangan :

1. Meja pengumpan 5. Dudukan motor

2. Tutup Silinder perontok 6. Lubang pengeluaran gabah

3. Lubang pengeluaran jerami 7. Pulley silinder perontok

4. Kipas penghembus 8. Roda transportasi

Page 59: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

59

5. MESIN PEMANEN PADI TIPE HOLD ON (PEDAL THRESHER BERMOTOR)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 MOTOR PENGGERAK a.     Tipe 2 langkah (2 tak)

b.    Bahan bakar Bensin

c.     Daya minimum 2,5 HP

d.    Sistem Pendingin Radiator

2 UNIT THRESHER :

2.1 Dimensi a. Panjang keseluruhan 700 - 1100 mm

b. Lebar keseluruhan 600 - 950 mm

c. Tinggi keseluruhan 800 – 900 mm

d. Panjang silinder perontok 500 - 1000 mm

e. Diameter silinder perontok 240 - 350 mm

f. Bobot operasional maksimum 85 kg

2.2 Bahan dan Konstruksi a. Kerangka utama, Besi siku min. 33 X 33 X 2 mm

b. Dinding, plat baja, tebal min. 1 mm

c. Meja pengumpan

kayu, tebal minimum 20 mm

atau plat baja, tebal minimum 1.5 mm

d. Silinder perontok

- panjang 525 – 530 mm

- diameter 340 mm

Page 60: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

60

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

e. Gigi perontok

( bentuk V atau U terbalik )

- besi baja, diameter minimum 2,5 mm

- jumlah gigi perontok/baris 9 - 14 buah

- panjang gigi perontok 63 - 65 mm

3 UNJUK KERJA a. Kapasitas perontokan minimum :

- dengan pedal 200 kg/jam

- dengan motor 350 kg/jam

b. Tingkat kebersihan min :

- dengan pedal 90%

- dengan motor 90%

4 PELAYANAN a. Kenyamanan kerja :

Kebisingan maksimum 90 dB

b.Keamanan kerja :

Plat penutup bagian transmisi Ada

5 PERLENGKAPAN a. Tool kit 1 set

b. Buku petunjuk pengoperasian & perawatan 1 set

c. Brosur atau leaflet 1 set

d. Terpal ukuran 8 x 8 m 2 unit

6 TEST REPORT masih berlaku

Page 61: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

61

Gambar 6. Contoh Gambar Pedal Thresher Bermotor

Keterangan :

1. Rangka tegak 2. Rangka datar 3. Dindingperontok 4. Dinding sampingsilinder perontok 5. Dudukan gigi perontok 6. Gigi perontok 7. Pedal 8. Rantai 9. Sproket

10. Meja penguman 11. Motor penggerak 12. Puli 13. Sabuk V 14. silinder perontok

P : panjang L : lebar T : tinggi

Page 62: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

62

6. PENGUPAS GABAH (HUSKER)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 Dimensi Keseluruhan

a. Panjang 810 - 1350 mm

b. Lebar 600 - 800 mm

c. Tinggi 1400 - 1600 mm

2 Unit Pengupas Sekam

a. Kapasitas masukan 1000 - 1500 kg/jam

b. Putaran Poros Utama 1050 - 1200 rpm

c. Diameter rol karet 200 - 225 mm

d. Lebar rol karet 150 - 155 mm

3 Unjuk Kerja

a. Rendemen min 82%

b. Persentase BPK min 70%

c. Persentase Gabah maks 24%

d. Husking ratio min 76%

Page 63: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

63

Gambar 7. Contoh Gambar Husker

Page 64: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

64

7. AYAKAN (SEPARATOR)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 Dimensi

a. Panjang 1110 - 1450 mm

b. Lebar 1000 - 1030 mm

c. Tinggi 1100 - 2000 mm

2 Kapasitas 750 - 1200 kg/jam

3 Tenaga penggerak maks 1 HP

Page 65: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

65

8. PENYOSOH BERAS (POLISHER)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 Dimensi keseluruhan a. Panjang 1200 - 1500 mm

b. Lebar 400 - 660 mm

c. Tinggi 975 - 1350 mm

d. Tanaga penggerak 12 - 15 HP

2 Unit Penyosoh

a. Kapasitas masukan 500 - 1750 kg/jam

b. Putaran Poros Utama 700 - 1000 rpm

c. Bobot mesin penyosoh 120 - 250 kg

d. Tinggi bagian pengumpan maks 1000 - 1350 mm

3 Unjuk Kerja

a. Rendemen minimal 64%

b. Beras Kepala minimal 74%

c. Derajad Sosoh minimal 80%

d. Kebisingan maksimal 94,02 dB

Page 66: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

66

Gambar 8. Contoh Gambar Polisher

Keterangan :

1. Corong pemasukan 2. Ruang pengatur pemasukan BPK 3. Ruang poles beras 4. Pulley transmisi utama 5. Pulley penghembus udara 6. Rang penghembus udara 7. Pengatur pengeluaran beras 8. Ruang pengeluaran beras

Page 67: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

67

Lampiran 6.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN SARANA PASCAPANEN

PADI/GABAH (MODEL/PERCONTOHAN)

1. Spesifikasi Sarana Pengering (Vertical Dryer)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 Unit Dryer

a. Kapasitas tampung 3,5 - 6 ton/proses

b. Dimensi

- panjang 2600 - 5000 mm

- lebar 2000 - 3000 mm

- tinggi 4000 - 8000 mm

c. Daya motor listrik maksimum 7,5 kW

d. Kecepatan aliran udara 7,5 - 20 m/detik

2 Konstruksi

a. Ruang pengering a. Dinding ruang Stainless Steel, tebal minimal 0,8 mm

b. Penyalur udara Stainless Steel, tebal minimal 0,8 mm

b. Ruang tempering Dinding ruang Plat Baja MS/SPCC, tebal minimal 0,8 mm

Page 68: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

68

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

c. Kipas (Blower)

a. Tipe Axial/Centrifugal

b. Rumah kipas Plat Baja MS, tebal minimal 1 mm

c. Poros Kipas Baja S45C, diameter minimal 25 mm

d. Daun Kipas Plat Baja MS, tebal minimum 1,2 mm

e. Dudukan Kipas (optional) Plat Baja MS, tebal minimum 1,2 mm

d. Elevator

a. Mangkok Plastik, tebal minimal 2 mm

b. Sabuk elevator Karet berserat tebal minimal 3 mm

c. Dinding elevator Plat Baja MS/SPCC, tebal minimal 0,8 mm

3 Unjuk kerja

a. Kadar air maksimum 14.0%

b. Keragaman kadar air maks 2.0%

c. Peningkatan biji rusak maks 5.0%

d. Laju pengeringan 0,5 - 1,5 %

e. Suhu gabah rata-rata min 38

C

Page 69: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

69

Gambar 9. Contoh Gambar Vertical Dryer

Keterangan :

1. Sumber Panas

2. Plenum

3. Ruang Pengering

4. Kipas/Blower

5. Ruang Tempering

6. Elevator

7. Aliran Udara Panas

a. Panjang mesin

b. Lebar mesin

c. Tinggi mesin

Page 70: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

70

2. Tungku Pemanas dan Generator

A. Tungku Pemanas Siklonik

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 Unit Tungku 1. Tipe Siklonik, Indirect

2. Dimensi

a. Panjang 3000 - 4500 mm

b. Lebar 1250 - 2500 mm

c. Tinggi 3200 - 5000 mm

3. Bahan Bakar Sekam / Biomass

2 Konstruksi

a. Tungku 1. Screen Abu/Arang Plat Baja, tebal minimal 30 mm

2. Ruang Bakar Utama

- Dinding tahan api bata/semen tahan api, suhu 300

C - 1500

C

- Dinding luar ruang bakar Stainless Steel, tebal minimal 2 mm

3. Volume ruang pembakaran 0,5 - 4 m³

4. Saluran udara panas ke dryer Plat Baja, tebal minimum 1,2 mm

b. Heat Exchanger Material Stainless Steel, tebal minimal 1 mm

Page 71: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

71

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

c. Pembawa Sekam Pipa saluran udara pembawa sekam Plat Baja, tebal minimal 2 mm

d. Blower Sekam 1. Daya motor penggerak 0,37 - 2,2 kW

2. Kecepatan putaran poros minimum 1440 rpm

e. Blower Udara Bersih 1. Daya motor penggerak 0,75 - 2,2 kW

2. Kecepatan putaran poros 1420 - 1450 rpm

3 Unjuk Kerja

1. Konsumsi Daya terpakai 2,61 - 6,65 kW

2. Konsumsi Sekam maksimal 60 kg/jam

3. Suhu Udara Panas keluar 70 -300

C

4. Efisiensi panas yang keluar dari tungku 50 - 70 %

4 Kelengkapan

1. Sensor Tekanan ada

2. Cyclone ada

3. Sensor Overheat ada

4. Toolkit 1 set

Page 72: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

72

B. Tungku Sekam Sistem Pemanas Tidak Langsung (Tipe Datar/Horizontal)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 Unit Tungku 1. Tipe Indirect/Tidak Langsung

2. Dimensi

a. Panjang 2800 - 4000 mm

b. Lebar 1500 - 3500 mm

c. Tinggi 3500 - 4500 mm (termasuk cerobong *)

3. Bahan Bakar Sekam

2 Konstruksi

a. Tungku 1. Ruang Bakar Utama

- Dinding tahan api Stainless Steel (316 L) tebal minimal 3 mm atau

Batu/semen tahan api

- Dinding luar ruang bakar Plat Baja MS, tebal minimal 2 mm

2. Volume ruang pembakaran 0,38 - 4 m³

3. Saluran udara panas ke dryer Plat Baja MS, tebal minimal 2 mm

b. Blower Udara Bersih 1. Daya motor penggerak 4 - 6,5 kW

2. Kecepatan putaran minimal 1500 rpm

Keterangan : *) pemasangan disesuaikan dengan bangunan

Page 73: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

73

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

3 Unjuk Kerja

1. Konsumsi Daya terpakai 3 - 7,5 kW

2. Konsumsi Sekam maksimal 60 Kg/Jam

3. Suhu Udara Panas keluar maksimal 90 °C

4. Efisiensi panas yang keluar dari tungku 40 - 70 %

4 Kelengkapan

a. Temperatur Control Ada

b. Pengukur Kelembaban Ada

c. Pengukur Tekanan Udara Ada

d. Toolkit 1 set

C. Generator

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 Unit Generator

1. Voltase 3 phase, 380V

2. Kapasitas 30 - 50 kVA

Page 74: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

74

Gambar 10. Contoh gambar tungku pemanas

Tungku sekam tipe vertical Tungku sekam tipe datar

Page 75: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

75

Gambar 11. Tata Letak Bangunan untuk Vertical Dryer (Tampak Atas)

Page 76: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

76

Gambar 12. Tata Letak Bangunan untuk Vertical Dryer (Tampak Samping)

Page 77: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

77

3. PEMBERSIH PADI/GABAH (PADDY CLEANER)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 Kapasitas 3,5 - 6 ton/jam

2 Dimensi Keseluruhan

a). Panjang 1870 - 2300 mm

b). Lebar 1139 - 1240 mm

c) Tinggi 1250 - 1563 mm

3 Motor penggerak

a). Jenis motor penggerak listrik 3 phase

b). Daya maksimum 0.75 kW

c). Voltase 220 V/380 V; 50 Hz

d). Putaran motor 1450 RPM

d). Jarak eksentris 15 mm

4 Unit Ayakan

a) Dimensi ayakan 1760 x 1000 mm

b) Ukuran lubang ayakan Ø min. 10 mm

5 Rangka

Dimensi Besi Siku (PxLxT) 40 x 40 x 3 mm

Dimensi Besi UNP (PxLxT) 80 x 50 x 4 mm

6 Unjuk Kerja

a) Kapasitas Input 3000 - 5000 kg/jam

b) Kapasitas Output 3000 - 4100 kg/jam

c) Tingkat kebersihan min 97 %

Page 78: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

78

Gambar 13. Contoh Gambar Paddy Cleaner

Page 79: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

79

4. PENGUKUR KADAR AIR (MOISTURE TESTER)

NO SPESIFIKASI PERSYARATAN

1 Aplikasi : Padi, jagung serta biji-bijian

2 Range Pengukuran : 6 – 40%

4 Tingkat Presisi : ± 0.5% (Kadar air diatas 20%)

5 Format Display : Digital

Page 80: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

80

Lampiran 7.

CONTOH SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN SARANA PASCAPANEN JAGUNG

1. SPESIFIKASI MOISTURE TESTER (PENGUKUR KADAR AIR)

Moisture Tester digunakan untuk mengukur kadar air hasil panen. Tujuan penggunaan

moisture tester adalah untuk mengetahui kadar air jagung pada proses pengeringan sehingga

didapatkan hasil pemipilan yang maksimal.

Spesifikasi teknis :

1. Rentang pengukuran : 10 – 40 %

2. Akurasi minimum : 0,2%

3. Display : Digital

4. Power : Battery

5. Kelengkapan : sikat, sendok, penjepit dan wadah

6. Bobot minimum : 500 gr

Page 81: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

81

2. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN MESIN PENGERING JAGUNG

TIPE BAK DATAR BERBAHAN BAKAR SOLAR / BERBAHAN BAKAR BIOMASSA

NO PARAMETER TEKNIS

1 a. Jenis

b. Bahan Bakar

c. Sistem pendingin

d. Daya

e. Bobot maksimum

2

a. Kerangka tangki, plat baja MS

b. Pelindung kompor, plat baja MS

3 Sistem Pemanasan

a. Panjang 1500 - 3000 mm

b. Lebar 1200 - 2500 mm

c. Tinggi 1500 - 4000 mm

Biomassa

Motor Diesel

PERSYARATAN

Solar

tebal minimum 1,2 mm

2.2. Bahan bakar Solar

3.1. Dimensi

3.2. Bahan bakar

tebal minimum 1,2 mm

90 kg

UNIT KOMPOR DAN TANGKI

Tidak langsung (Heat

Exchanger)

UNIT TUNGKU PEMANAS

(UNTUK PENGERING BERBAHAN

BAKAR BIOMASSA)

Radiator

6 - 8.5 HP

SPESIFIKASI

MOTOR PENGGERAK

BAHAN BAKAR (BURNER )

2.1. Dimensi

Page 82: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

82

NO PARAMETER TEKNIS

4

a. Panjang

b. Lebar

c. Tinggi

Diameter maksimum

Dimensi (PxLxT) maksimum 720 x 360 x 140 cm

Kapasitas tampung

3.2. Konstruksi Bak pengering a. Kerangka utama plat baja MS tebal minimum 1,2 mm

b. Dinding bak, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm

c. Penyekat plenum, plat baja MS diameter lubang maks 3 mm

d. Corong pembuangan, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm

e. Penguat corong, besi strip tebal minimum 1,2 mm

lebar maksimum 25 mm

f. Saluran penghantar panas, terpal kain tebal 0,5 mm - 1,2 mm

3.3. Kipas (blower )

a. Tipe Aksial a. Rumah kipas, plat baja MS tebal 1,2 mm - 1,5 mm

b. Poros kipas, baja S 45 C diameter 32 mm

c. Daun kipas, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm

d. Dudukan kipas, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm

b. Tipe Sentrifugal a. Rumah kipas, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm

b. Poros kipas, baja S 45 C diameter 38 mm

c. Daun kipas, plat baja MS tebal minimum 2 mm

d. Dudukan kipas, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm

2. Daya tampung gabah 3 - 5 ton

800 - 1350 mm

b. Bak (jika bundar/silindris) 3600 - 5500 mm

1. a. Bak (jika persegi panjang) 5000 - 8000 mm

2000 - 2500 mm

UNIT DRYER

3.1. Dimensi :

SPESIFIKASI PERSYARATAN

Page 83: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

83

NO PARAMETER TEKNIS

5 UNJUK KERJA a. Kadar air akhir (basis basah) 14%

b. Keseragaman kadar air maks. 2%

c. Peningkatan biji retak maks. 35%

d. Peningkatan biji pecah maks. 7%

e. Efisiensi pengeringan minimum 75%

f. Efisiensi sistem pemanasan min.

a. Pemanasan langsung 90%

b. Pemanasan tidak langsung 75%

g. Laju pengeringan 3 - 5 %/jam

h. Laju konsumsi bahan bakar kompor 6 l/jam

maksimum

6 PERLENGKAPAN a. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan 1 set

b. Tool kit 1 set

c. Thermometer 1 buah

d. Manometer/air pressure switch 1 buah

7 TEST REPORT masih berlaku

SPESIFIKASI PERSYARATAN

Page 84: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

84

Keterangan A:

1. Motor penggerak 2. Bak pengering 3. Plat Berlubang (performed plate) 4. Kompor (Burner) 5. Kipas (Blower) 6. Tangki Bahan Bakar

7. Kipas (Blower)

8.

Gambar 14. A. Contoh Gambar Mesin Pengering Jagung

Dan B. Contoh Gambar Tungku Biomassa

Keterangan B : 1. Cerobong Asap 2. Blower 3. Penukar Panas 4. Ruang Pembakaran

12. Saluran masuk

A B

Page 85: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

85

3. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN MESIN PEMIPIL JAGUNG TANPA KUPAS KELOBOT (CORN SHELLER)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 MOTOR PENGGERAK a. Jenis Motor Diesel

b. Bahan Bakar Solar

c. Sistem pendingin Radiator

d. Daya 6.5 - 8.5 HP

e. Bobot maksimum 80 kg

2 UNIT PEMIPIL

2.1. Dimensi Keseluruhan : a. Panjang 1300 - 2000 mm

b. Lebar 1000 - 1200 mm

c. Tinggi 1400 - 1800 mm

2.2. Dimensi Silinder Pemipil : a. Panjang 400 - 900 mm

b. Diameter 100 - 300 mm

2.3. Putaran silinder pemipil 500 - 800 rpm

tanpa beban

2.4. Bobot tanpa motor 200 kg

penggerak maksimum

3 BAHAN KONSTRUKSI

3.1. Rangka

- Rangka tegak dan datar Besi siku minimum 40 x 40 x 5 mm

- Dinding Plat baja, tebal minimum 1.2 mm

Page 86: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

86

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

3.2. Unit silinder pemipil

- Dinding samping silinder Plat baja, tebal minimum 4 mm

- Dudukan gigi pemipil Plat baja, tebal minimum 4 mm

3.3. Gigi pemipil Besi baja, diameter minimum 20 mm

3.4. Jumlah Gigi Pemipil 20 - 28

3.5. Tinggi Gigi Pemipil 50 - 70 mm

3.6. Penutup transmisi Plat baja, tebal minimum 1.2 mm

3.7. Saringan lubang persegi, panjang sisi 10 - 20 mm

4 UNJUK KERJA a. Kapasitas pemipilan minimum 750 kg/jam

b. Tingkat kebersihan minimum 95%

c. Tingkat kerusakan maksimum 5%

d. Efisiensi pemipilan minimum 95%

e. Persentase Kehilangan hasil maks. 5%

f. Prosentase Biji Tak Terpipil, maks 1%

5 PELAYANAN Kenyamanan kerja :

- Kebisingan maksimum 90 dB

6 PERLENGKAPAN a. Roda karet standar 1 pasang

b. Batang pipa pendorong 1 pasang

c. Tool Kit 1 set

d. Buku petunjuk pengoperasian dan 1 set

perawatan

7 TEST REPORT masih berlaku

Page 87: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

87

Gambar 15. Mesin Pemipil Jagung

Keterangan : 1. Rangka

2. Saluran keluar produk

3. Motor penggerak

4. Saluran keluar kotoran

5. Pulley

6. Saluran masuk

7. Concave atas

8. Plat

9. Fan

10. As silinder pemipil

11. Penutup Pulley

Page 88: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

88

4. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN MESIN SORTASI JAGUNG

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 MOTOR PENGGERAK a. Jenis Motor

b. Bahan Bakar Bensin

c. Daya minimum 5 Hp

2 UNIT SORTASI

2.1. Dimensi Keseluruhan : a. Panjang 1500 - 2000 mm

b. Lebar 1000 - 1300 mm

c. Tinggi 1500 - 1800 mm

2.2. Bagian Pengumpan : a. Dimensi bagian atas

- Panjang 500 - 800 mm

- Lebar 300 - 500 mm

b. Tinggi 250 - 350 mm

c. Dimensi lubang bawah

- Panjang 400 - 600 mm

- Lebar 150 - 300 mm

d. Kemiringan minimum 45˚ dari bidang

2.3. Bagian Pengayak a. Diameter meja

- Panjang 1500 - 2000 mm

- Lebar 500 - 1000 mm

Page 89: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

89

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

b. Bukaan ayakan atas

- Panjang 1200 - 1500 mm

- Lebar 500 - 800 mm

c. Bukaan ayakan bawah

- Panjang 1200 - 1500 mm

- Lebar 500 - 800 mm

2.4. Lubang Pengeluaran a. Dimensi lubang pengeluaran kasar

- Panjang 180 - 200 mm

- Lebar 50 - 75 mm

b. Dimensi lubang pengeluaran sedang

- Panjang 50 - 60 mm

- Lebar 70 - 90 mm

c. Dimensi lubang pengeluaran halus (utama)

- Panjang 30 - 40 mm

- Lebar 70 - 90 mm

3 BAHAN KONSTRUKSI

3.1. Rangka

- Rangka tegak dan datar Besi siku minimum 40 x 40 x 5 mm

- Dinding Plat baja, tebal minimum 1.2 mm

3.2. Unit pengayak

- Dinding pengayak Plat baja, tebal minimum 1.2 mm

- Kawat Pengayak Stainless, diameter minimum 1 mm

3.3. Penutup transmisi Plat baja, tebal minimum 1.2 mm

4 UNJUK KERJA a. Kapasitas pengumpanan minimum 1100 kg/jam

b. Kapasitas pengeluaran minimum 400 kg/jam

5 PELAYANAN Kenyamanan kerja :

- Kebisingan maksimum 90 dB

6 PERLENGKAPAN a. Tool Kit 1 set

b. Buku petunjuk pengoperasian 1 set

dan perawatan

Page 90: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

90

Gambar 16. Mesin Sortasi Jagung

Keterangan : 1. Rangka

2. Saluran masuk

3. Bak penampungan

4. Pegas

5. Saluran keluar

Page 91: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

91

Lampiran 8.

CONTOH SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN SARANA PASCAPANEN KEDELAI

1. SABIT BERGERIGI NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

Plat baja carbon

- Kekerasan minimum 600 HV

Plastik polipropilena

-       Panjang gagang 120 – 150 mm

-       Diameter gagang 24 – 30 mm

3 MATA SABIT Pipih melengkung pada satu sisinya

bergerigi

12-16 gerigi per inci

-       Panjang pisau maksimum 140 mm

-       Panjang bagian kepala 130 – 150 mm

-       Lebar pisau 22 – 28 mm

-       Lebar busur 165 – 170 mm

-       Tebal sabit 1,4 – 1,6 mm

-       Tinggi gerigi 0,9 – 1,1 mm

-       Jarak gerigi 1,8 – 2,5 mm

-       Jari-jari lengkung sabit 180 - 200 mm

-       Panjang total 280 – 290 mm

-       Bobot sabit maksimum 110 g

- Kapasitas pemanenan minimum 0,013 ha/jam

- Susut panen maksimum 1.00%

5 UNJUK KERJA

1 BAHAN UTAMA SABIT/

DAUN PISAU

2 GAGANG SABIT

4 DIMENSI

Page 92: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

92

Gambar 17. Contoh Gambar Sabit Bergerigi

Keterangan :

P : panjang mata sabit L : lebar sabit bagian kepala

W : lebar mata sabit T : tebal sabit A : panjang sabit utuh B : panjang pegangan C : diameter pegangan Komponen : 1. Mata pisau melengkung

dengan gigi runcing pada

bagian dalam lengkungan

2. Gagang sabit

Page 93: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

93

2. PERONTOK KEDELAI (POWER TRESHER) MULTIGUNA SKALA SEDANG

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN1 Unit Power Tresher A. Kapasitas 500 kg / jam

B. Dimensi :

a. Panjang 1048 - 1650 mm

b.Lebar 825 - 1210 mm

c.Tinggi 1100 - 1450 mm

d.Tinggi Pengumpan 1180 - 1350 mm

g.Berat tanpa Motor Penggerak 68 kg

h. Bobot operasional 83 - 100 kg

2 Unit Penggerak a. Jenis Daya Penggerak Motor diesel

b Dimensi (p x l x t) 312 x 362 x 335 mm

c. Sistim penyalaan Tarik / Recoil

d. Pulley mesin 75 mm (dua alur)

e. Daya maksimum 5,5 - 6,5 HP

f. Bahan Bakar Solar

g. Putaran motor 2200 - 3600 RPM

h. Sistim Pendingin Udara

i. Berat kosong 15 kg

Page 94: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

94

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

3 Unit Silinder Perontok - Panjang Drum 580 - 720 mm

- Diameter drum Perontok 560 mm

- Diameter silinder perontok 210 - 300 mm

- As silinder perontok 25 mm

- Jumlah baris 6 - 8 buah

- Jumlah gigi perbaris 6 -7 buah

- Jarak antar baris 80 - 120 mm

- Panjang Gigi 50 -75 mm

- Diameter Gigi 8 -12 mm

- Jarak antar Gigi 65 - 70 mm

- Pulley perontok 300 mm

- Kipas pelempar jerami /brangkasan 1 buah

- Jumlah sudut 3 buah

- Bahan Besi Plat

- Dimensi sudut (p x l x tebal) 120 x 50 x 2,5 mm

- Kipas pemisah hampa / bernas 1 buah

- Jumlah sudut 6 buah

- Bahan plastik

- Dimensi sudut 100 x 60 x 3 mm

- Pulley kipas pemisah 75 mm

- V- Belt A- 66

4 Unit Kipas Pembersih (Blower) A. Tipe Blower Axial

a. Jumlah sudut kipas 7 buah

b. Diameter daun kipas 330 mm

c. Panjang daun kipas 100 mm

5 Sistem Pengangkutan Tipe Pikul dan roda

Jumlah lengan 2 buah

Page 95: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

95

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

6 Unit Pengeluaran (Outlet) a. Dimensi Pengeluaran :

Panjang 310 - 480 mm

Lebar 270 - 470 mm

Tinggi dari muka tanah (TO) 370 - 380 mm

b. Kemiringan alas pengeluaran 20 - 25 °

c. Dimensi pengeluaran jerami/tongkol/brangkasan

Panjang 150 -245 mm

Lebar 135 - 485 mm

Tinggi dari muka tanah 280 - 380 mm

7 Unit Saringan ( Concave ) a.Tipe Setengah Lingkaran

b.Dimensi :

Panjang 160 -440 mm

Lebar 315 mm

c. Lubang saringan berbentuk belah ketupat (16 x16 mm)

8 Unit Concav atas a. Dimensi (p x l x t ) 610 x 400 x 260 mm

b. Jari-jari kelengkungan 260 mm

c. Auger 4 buah

d. Kemiringan 10°

e. Tinggi auger 27 mm

f. Tebal auger 4 mm

9 Sistim Penerusan Daya / Transmisi a. Diameter Pulley motor penggerak 80 - 110 mm

b. Diameter pulley silinder perontok 270 - 315 mm

c. Diameter pulley kipas 70 - 78 mm

d. Ukuran V belt silinder perontok B - 47, B - 68

e. Ukuran V belt silinder kipas / blower B - 38 , B - 63

Page 96: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

96

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

10 Unit Pemasukan Bahan a. Dimensi meja pengumpan

Panjang 240 - 720 mm

Lebar 200 - 550 mm

Ketinggian dari tanah 980 - 1180 mm

b. Dimensi Lubang pemasukan

Panjang 200 - 240 mm

Lebar 150 -200 mm

11 Unjuk Kerja a. Kapasitas Perontokan 1200 - 2000 kg/jam

b. Efesiensi Perontokan min 99 %

c. Putaran silinder perontok 683 rpm

d. Gabah/biji rusak atau retak 0

e. Kebersihan Biji / Gabah min 95 %

f. Persentase biji utuh rata-rata 99%

g. Kadar air rata-rata 17%

12 Lain -Lain a. Tingkat Kebisingan 83 - 89 dB

b. Pemakian Bahan Bakar 0,45 - 0,55 lt / jam

c. Test Report ada

13 Perlengkapan a. Roda ada

b. Batang Pipa ada

c. Tool Kit ada

d. Petunjuk Operasional Alat ada

Page 97: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

97

Gambar 18. Contoh Gambar Perontok Kedelai/Power Threser Multiguna

Page 98: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

98

3. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN ALAT PERONTOK KEDELAI (PEDAL TRESHER BERMOTOR) MULTIGUNA

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

1 Unit Pedal Tresher A. Kapasitas : 250 kg/ jam (Menggunakan Pedal)

400 kg / jam (Menggunakan Motor)

B. Dimensi :

a. Panjang 700 - 1100 mm

b.Lebar 600 - 950 mm

c.Tinggi 800 - 1220 mm

2 Unit Penggerak a. Daya maksimal 3.5 dk / 400 rpm

b. Bahan Bakar Bensin

c. Putaran mesin 3600 mm

e. Sistem Pendingin Udara

3 Unit Silinder Perontok a. Panjang Drum 530 mm

b. Diameter drum Perontok 375 mm

c. Jumlah baris Gigi 12 buah

d. Jumlah gigi perbaris 10 dan 11 buah

e. Bentuk gigi V - terbalik

f. Jarak antar baris 80 - 120 mm

Page 99: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

99

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATANg. Lebar Gigi 31 - 33 mm

h. Tinggi Gigi 49 - 50 mm

h. Diameter besi Gigi 5 mm

i. Dudukan Gigi (besi siku) 35 X 35 X 3,5 mm

j. Jarak antar gigi 50 - 57 mm

k. Jumlah gigi sproket silinder 14 gigi (saat menggunakan pedal)

l. Diameter Pulley silinder perontok 350 mm (saat menggunakan motor)

4 Meja Pengumpan a. Dimensi meja pengumpan

Panjang 765 mm

Lebar 130 mm

Tebal bahan 2 mm

Tinggi dari dasar 770 mm

Lobang pemasukan 670 X 440 mm

5 Lubang Pengeluaran a. Dimensi Lubang Pengeluaran

Panjang 685 mm

Lebar penutup 750 mm

b. Penutup :

Bahan penutup Terpal

Rangka besi 9 mm dan 5 mm

Panjang 665 mm

Lebar penutup 697 mm

Tinggi 455 mm

Page 100: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

100

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN6 Penggerak Pedal dan motor a. Dimensi Penggerak pedal

Panjang 555 mm

Lebar 100 mm

Tebal 3 mm

b. Diameter As pedal 15 mm

c. Jumlah gigi sproklet pengayuh 46 buah

d. Jumlah gigi sproklet perontok 15 buah

e. Lebar ayunan pedal 112,4 mm

7 Penggerak Motor a. Daya maksimum 3,5 dK / 4000 rpm

b. Daya rata-rata 2,7 dK / 3600 rpm

c. Bahan bakar Bensin

d. Sistem pendinginan Udara

e. Pulley motor 80 mm

f. V-belt B-51 (satu buah)

8 Rangka Ukuran besi siku 35 X 35 X 3 mm

9 Sistem Pengangkut a. Tipe Angkat

b. Jumlah Handle 2 buah

10 Uji Unjuk Kerja A. Menggunakan Pedal

a. Kapasitas pengumpanan 190 kg / jam

b. Kapasitas perontokan 74 kg / jam

c. Persentase Tingkat kebersihan 87,36 (tanpa ayakan)

d. Efisiensi perontokan ( % ) 94

e. Putaran silinder perontok 130 - 150 rpm

f. Persentase butir / biji retak 0,00%

Page 101: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

101

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATANB. Menggunakan Motor

a. Kapasitas Pengumpanan 422,07 kg / jam

b. Kapasitas Perontokan 123,91 kg / jam

c. Persentase tingkat kebersihan 82.98%

d. Persentase butir / biji rusak 0.97%

d. Efisiensi penerusan daya 97.51%

e. Efisiensi Perontokan 98.85%

f. Putaran silinder perontok 643 rpm

11 Kenyamanan Tingkat kebisingan saat operasi 77,8 dB

12 Perlengkapan c. Tool Kit 1 Set

d. Petunjuk Operasional Alat dan Perawatan 1 Set

e. Brosur 1 Set

13 Test Report Masih berlaku

Page 102: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

102

Contoh 19. Gambar Contoh Pedal Thresher Bermotor

Page 103: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

103

4. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN MESIN PENGERING / DRYER TIPE BAK DATAR (FLAT BED DRYER)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN1 1 Unit Mesin Pengering Kedelai A. Kapasitas : 250 -1000 Kg / Proses

B. Dimensi :

a. Panjang 7000 mm

b. Lebar 1540 mm

c. Tinggi 1100 mm

2 UNIT PENGGERAK A. Jenis daya penggerak Motor diesel

B. Sistem Pembakaran direct Injection

C. Daya Maksimum 5,5 - 6,5 hp

D. Putaran motor 2200 RPM

E. Bahan Bakar Solar

F. Sistem Pendingin Air / Radiator

3 BOX DRYER 1. Bak Pengering

A. Dimensi ( jenis kotak) :

a. Panjang 2300 - 4000 mm

b. Lebar 1100 -1200 mm

c. Tinggi 1100 - 1200 mm

2. Konstruksi Material :

a. Tebal Plat dinding 1 - 1,2 mm

b. Tebal Plat Berlubang 1 mm

c. Diameter Plat Berlubang 2 mm

Page 104: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

104

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN4 UNIT PEMANAS A. Bahan Bakar Gas/minyak tanah

B. Dimensi :

a. Panjang 1730 m

b. Lebar 1620 m

c. Tinggi 700 m

C. Kebutuhan Daya Blower Tungku 200 watt

5 UNIT BLOWER (KIPAS) 1. Tipe Kipas Aksial

A. Diameter Kipas 400 mm

B. Dimensi Unit Kipas :

a. Panjang 1300 mm

b. Lebar 1210 mm

c. Tinggi 770 mm

C. Jumlah sudut Kipas 4 buah

D. Putaran Kipas 2500 rpm

2. Tipe Kipas Sentrifugal

A. Diameter Kipas 16 - 22 inch

6 UJI UNJUK KERJA A. Kadar air akhir 14%

B. suhu rata-rata penegeringan 36,44 ° C

C. Persentase biji retak 0.8 %

D. Efisiensi Panas Pengeringan 71.57%

7 PERLENGKAPAN A. Buku Petunjuk pengoperasian dan perawatan 1 Buah

B. Tool Kit 1 Set

C. Brosur atau Leaflet Dryer kedelai 1 Buah

D. Termometer 1 Buah

E. Manometer / air pressure switch 1 Buah

8 TEST REPORT Masih Berlaku

Page 105: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

105

Gambar 20. Gambar Contoh Pengering Multiguna

Page 106: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

106

Lampiran 9.

CONTOH SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN SARANA PASCAPANEN UMBI

1. Pengungkit Ubikayu

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a. Panjang 140-160 cm

b. Lebar 15-25 cm

c. Diameter Pengungkit 1,25 inchi

a. Pipa 1,25 inchi

b. Plat strip dan besi siku 4x4 cm

3 Test Report masih berlaku

1 Dimensi

2. Bahan

Page 107: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

107

Gambar 21. Contoh Gambar Pengungkit Ubikayu

Page 108: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

108

2. Pengungkit Ubijalar

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a. Panjang 140-160 cm

b. Lebar 15-25cm

c. Diameter Pengungkit 1,25 inchi

a. Pipa 1,25 inchi

b. Plat strip dan besi siku 12 mm

3 Test Report masih berlaku

Bahan

1 Dimensi

2.

Page 109: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

109

Gambar 22. Contoh Gambar Pengungkit Ubijalar

Page 110: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

110

3. Perajang Manual Ubikayu/Ubijalar

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a. Panjang 25-35 cm

b. Lebar 25-35 cm

c. Tinggi 35-45 cm

d. Bahan rangka aluminium cor

2 a. Diameter 28 cm

b. Jumlah pisau 4 buah

c. Bahan alumunium

3 Test Report masih berlaku

Pringan Pisau

1 Dimensi

Page 111: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

111

Gambar 23. Contoh Gambar Perajang Manual

Page 112: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

112

4. Perajang Mekanis (Ubikayu/ubijalar)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a. Tenaga penggerak Motor listrik 0,5 HP; atau

Motor bensin 5,5 HP

b. Kapasitas 150-200 kg/jam

a. Panjang 60-80 cm

b. Lebar 40-60 cm

c. Tinggi 60-80 cm

a. Diameter 28 cm

b. Jumlah pisau 4 buah

a. Holo 4x4 cm dan besi siku

b. Cover/dinding Stainless dan alumunium

5 Test Report Masih berlaku

4 Rangka

3 Piringan Pisau

2 Dimensi

1 Motor Penggerak

Page 113: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

113

Gambar 24. Contoh Gambar Perajang Mekanis

Page 114: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

114

5. Penyawut Manual

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a. Panjang 35-45 cm

b. Lebar 35-45 cm

c. Tinggi 35-45 cm

2 Piringan a. Bahan Stainless stell

1 Dimensi

Page 115: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

115

Gambar 25. Contoh Gambar Penyawut Manual

Page 116: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

116

6. Penyawut Mekanis

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a. Tenaga penggerak Motor listrik 0,5 HP; atau

Motor bensin 5,5 HP

b. Kapasitas 150-200 kg/jam

a. Panjang 70-90 cm

b. Lebar 60-80 cm

c. Tinggi 70-90 cm

a. Diameter 28 cm

b. Jumlah pisau 4 buah

a. Holo 4x4 cm dan besi siku

b. Cover/dinding Stainless dan alumunium

5 Test Report Masih berlaku

4 Rangka

1 Motor Penggerak

2 Dimensi

3 Piringan Pisau

Page 117: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

117

Gambar 26. Contoh Gambar Penyawut Mekanis

Page 118: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

118

7. Pengepres (Model Pengungkit) Ubikayu/Ubijalar

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a. Panjang 190-210 cm

b. Lebar 40-60 cm

c. Tinggi 40-60 cm

2 Tuas Pengungkit a. Diameter pipa 1,5 inchi

3 Rangka a. Besi UNP 60 x 60 mm

4 Tabung Pengepres a. Diameter pipa 25 cm x 30 cm

b. Bahan Stainless

c. Kapasitas 3-5 kg/press

5 Test Report Masih berlaku

1 Dimensi

Page 119: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

119

Gambar 27. Contoh Gambar Pengepres (Model Pengungkit)

Page 120: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

120

8. Pengering Tipe Rak (Ubikayu/Ubijalar)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a. Tenaga penggerak Motor bensin 5,5 HP

b. Bahan bakar Minyak/solar/gas

c. Kapasitas 100 kg

a. Panjang 265-285 cm

b. Lebar 70-90 cm

c. Tinggi 110-130 cm

3 Dinding a. Bahan Besi plat 1 mm

4 Test Report Masih berlaku

1 Motor Penggerak

2 Dimensi

Page 121: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

121

Gambar 28. Contoh Gambar Pengering Tipe Rak

Page 122: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

122

9. Gerobak Dorong (Ubikayu/Ubijalar)

NO SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN

a. Panjang 110-130 cm

b. Lebar 60-80 cm

c. Tinggi 40-60 cm

d. Bahan rangka aluminium cor

2 Pipa a. Diameter 1,25 inchi

b. Jumlah pisau 4 buah

c. Bahan alumunium

3 Test Report masih berlaku

1 Dimensi

Page 123: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

123

Gambar 29. Contoh Gambar Gerobak Dorong

Page 124: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

124

Lampiran 10.

INFORMASI PRODUSEN SARANA PASCAPANEN PADI

1. REAPER

PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX

PT. Yamindo Jl. Ir. H.Juanda No.42 Jakarta T.021 - 3858066, 3813814

Ds. Sumberrejo, Kec. Pandaan Kab. Pasuruan, Jawa Timur F.0343 - 631361-2, 632435-37

HP. 08121017564

CV. Adi Setia Utama Jaya Jl. Kalimas Timur No 146, Surabaya 60162 Jawa Timur T. 031 – 3521650

F. 031 – 3540701

HP. 0811320519

PT. Rutan/PT. Agrindo Jl. Ikan Dorang No. 7 Surabaya Jawa Timur T. 031 – 3550191

F. 031 – 3536977

Jl. MT. Haryono No. 7 Jakarta T. 021-83785335

F. 021-83707123

HP. 081615391991

Page 125: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

125

2. PADDY MOWER

PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX

PT. Nusantara Multi Agro Jl. Perak Timur N0. 228 Surabaya, Jawa Timur T. 031-3285179, 3285180

F. 031-3285179, 3298845

Jl. Pangeran Jayakarta 121/56, Jakarta T. 021-6284541, 6260220

F. 021- 6284540

HP. 081332348963

PT. Bahagia Jaya Sejahtera Jl Raya Jatiwaringin No. 218 Pondok Gede, Jakarta Timur T. 021 - 84666823

HP. 08118000875

Bengkel Las Peni Bentakan RT 1 RW 1 Baki Sukoharjo Jawa Tengah T. 0271 – 625374

HP. 081548308044

PT. Agro Tunas Teknik Jl. Raya Gamprit No. 43 T. 021 – 8486976, 98266323

Pondok Gede, Jakarta Timur F. 021- 8486976

HP. 0818718995

Page 126: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

126

3. STRIPPER

PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX

CV. Adi Setia Utama Jaya Jl. Kalimas Timur No 146, Surabaya 60162 Jawa Timur T. 031 – 3521650

F. 031 – 3540701

HP. 0811320519

CV. Chandue Tanindo Jl. Salo No.77 Kel. Pinrang, Walang Sawito, Kab. Pinrang T. 0421 923318

Sulawesi Selatan 91212 F. 0421 - 922445

HP. 081342529232

Page 127: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

127

4. SARANA PERONTOK (THRESHER)

PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX

PT. Pura Barutama Grup Jl. Kudus- Pati KM 12 Terban Kudus Jawa Tengah T.0291 - 431121,431606

F.0921-433755

HP. 0818742569

CV. Adi Setia Utama Jaya Jl. Kalimas Timur No 146, Surabaya 60162 Jawa Timur T. 031 - 3521650

F. 031 – 3540701

HP. 0811320519

PT. Bahagia Jaya Sejahtera Jl Raya Jatiwaringin No. 218 Pondok Gede, Jakarta Timur T. 021 - 84666823

HP. 08118000875

Bengkel Peni Bentakan RT 1 RW 1 Baki, Sukoharjo Jawa Tengah T. 0271- 625374

HP. 081548308044

Page 128: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

128

PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX

PT. Agro Tunas Teknik Jl. Raya Gamprit No. 43 T. 021 – 8486976, 98266323

Pondok Gede, Jakarta Timur F. 021- 8486976

HP. 0818718995

PT. Yamindo Jl. Ir. H.Juanda No.42 Jakarta T.021 - 3858066, 3813814

Ds. Sumberrejo, Kec. Pandaan Kab. Pasuruan Jawa Timur T.0343 – 631361-2, 632435-37

HP. 08121017564

PT. Mitra Balai Industri Jl.Bukit Selatan 7, D 3/14 (Bukit Modern) Pondok Cabe, T. 021 - 7422285,

Jakarta Selatan F. 021 – 74706636

HP. 08161873887,

PT. Kencana Fajar Jaya Petemon Barat 123 Surabaya T. 031 - 5353619

F. 031 - 5452265

Page 129: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

129

PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX

PT. Rutan/PT. Agrindo Jl. Ikan Dorang No. 7 Surabaya Jawa Timur T. 031 – 3550191

F. 031 – 3536977

Jl. MT. Haryono No. 7 Jakarta T. 021-83785335

F. 021-83707123

HP. 081615391991

PT. Metavisi Sentra Integra Jl. Raya Jakarta-Bogor km. 48 Bogor 16912 T. 08888774477

F.021 - 87913999

HP.08568158193

PT. Duta Dirgantara Jl. Simo Hilir Raya Timur 3 C/4 Surabaya Jawa Timur T. 081233011888

F. 031 – 7321445

Page 130: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

130

2. REVITALISASI PENGGILINGAN PADI KECIL (PPK)

PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX

CV. Adi Setia Utama Jaya Jl. Kalimas Timur No 146, Surabaya 60162 T. 031 – 3521650

Jawa Timur F. 031 – 3540701

HP. 0811320519

PT. Pura Barutama Grup Jl. Kudus- Pati KM 12 Terban Kudus Jawa Tengah T.0291 - 431121,431606

F.0921-433755

HP. 0818742569

PT. Rutan/PT. Agrindo Jl. Ikan Dorang No. 7 Surabaya Jawa Timur T. 031 – 3550191

F. 031 – 3536977

Jl. MT. Haryono No. 7 Jakarta T. 021-83785335

F. 021-83707123

HP. 081615391991

PT. Yamindo Jl. Ir. H.Juanda No.42 Jakarta T.021 - 3858066, 3813814

Ds. Sumberrejo, Kec. Pandaan Kab. Pasuruan, F.0343 - 631361-2, 632435-37

Jawa Timur HP. 08121017564

Page 131: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

131

3. SARANA PENGERING (VERTICAL DRYER)

PABRIKAN ALAMAT TELP DAN FAX

CV. Cahaya Prima Lestari Jl. Darmo Permai Timur 7/2 Surabaya 60189 T. 031 - 7322168

(SUNCUE Dryer) Jawa Timur F. 031 - 7322168

HP. 0813 - 30953671

PT. Pura Barutama Grup Jl. Kudus- Pati KM 12 Terban Kudus Jawa Tengah T.0291 - 431121,431606

HP. 0818742569

PT. Rutan/PT. Agrindo Jl. Ikan Dorang No. 7 Surabaya Jawa Timur T. 031 – 3550191

F. 031 – 3536977

Jl. MT. Haryono No. 7 Jakarta T. 021-83785335

F. 021-83707123

HP. 081615391991

Page 132: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

132

Lampiran 11.

INFORMASI PRODUSEN SARANA PASCAPANEN JAGUNG

PRODUSEN ALAMAT TELP dan FAX

Pengering jagung :

PT. Bahagia Jaya Sejahtera Jl. Raya Jatiwaringin No.

218, Pondok Gede,

Jakarta Timur

Telp. 021-84666823

Hp. 08118000875

Telp. 031-3521650

Fax. 031-3540701

Hp. 0811320519

Telp. 021-8486976, 98266323

Fax. 021-8486976

Hp. 0818718995

Pemipil Jagung Tanpa

Kupas Kelobot :

PT. Bahagia Jaya Sejahtera

Jl. Raya Jatiwaringin No.

218, Pondok Gede,

Jakarta Timur

Telp. 021-84666823 Hp.

08118000875

PT. Kelma Niaga Sampurna Jl. Palem 2 No. 904

Jakamulya, Bekasi Selatan

Telp. 021-8211680 Hp.

081281444009

CV. Harpa Delima

Engineering

Komplek Bermis, A3,

Cibogo, Cisauk, Serpok,

Tangerang

Telp. 021-75870219

Hp. 081287900414

Sortasi Jagung :

PT. Bahagia Jaya Sejahtera Jl. Raya Jatiwaringin No.

218, Pondok Gede,

Jakarta Timur

Telp. 021-84666823

Hp. 08118000875

CV. Adi Setia Utama Jaya Jl. Kalimas Timur No.146,

Surabaya 60162, Jawa

TimurPT. Agro Tunas Teknik Jl. Raya Gamprit No.43,

Pondok Gede, Jakarta

Timur

Page 133: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

133

Lampiran 12.

INFORMASI PRODUSEN SARANA PASCAPANEN KEDELAI

1. DRYER

NO PRODUSEN ALAMAT TELP / FAX1 PT. MITRA BALAI INDUSTRI JL. BUKIT SELATAN 7, D 3/14, PONDOK CABE TELP : (021) 7422285, 7404618

PAMULANG, TANGERANG SELATAN 15418 FAX : (021) 74706636

HP : 08161873887 / 08118880104

2 PT. DUTA DIRGANTARA JL. SIMO HILIR RAYA TIMUR 3 C/4 TELP : 081233011888

SURABAYA - JAWA TIMUR FAX : 031 - 7321445

3 CV. ADI SETIA UTAMA JAYA JL. KALIMAS TIMUR NO. 146 TELP : (031) 3521650

SURABAYA - 60162 - JAWA TIMUR FAX : (031) 3540701

HP : 0811320519

4 PT. BAHAGIA JAYA SEJAHTERA JL. RAYA JATIWARINGIN NO. 218 TELP : (021) 84666823

PONDOK GEDE, JAKARTA TIMUR HP : 08118000875

5 PT. TRIMITRA SUKSES BERSAMA JL. NIRWANA 27 BLOK D - 20 SUNTER TELP : (021) 6507755

JAKARTA UTARA 14350 FAX : (021) 6507733

HP : 08161980492

6 PT. AGRO TUNAS TEKNIK JL. RAYA GAMPRIT NO. 43 PONDOK GEDE TELP : (021) 8486976, 98266323

JAKARTA TIMUR FAX : (021) 8486976

HP : 0818718995

Page 134: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

134

2. SABIT BERGERIGI

PRODUSEN ALAMAT TELP / FAX1 PT. KAMBA SAMBILAN KOMPLEK RUKO MEGA GROSIR TELP : (021) 42884856

CEMPAKA MAS BLOK C-18/27 FAX : (021) 42884925

JAKARTA PUSAT HP : 0811802156

2 PT. METAVISI SENTRA INTEGRA JL. RAYA JAKARTA-BOGOR KM. 48 TELP : 08888774477

BOGOR 16912 JAWA BARAT FAX : (021) 87913999

HP : 08568158193

3. PEDAL THRESHER DAN POWER THRESHER

NO PRODUSEN ALAMAT TELP / FAX

1 PT. MITRA BALAI INDUSTRI JL. BUKIT SELATAN 7, D 3/14, PONDOK CABE TELP : (021) 7422285, 7404618

PAMULANG, TANGERANG SELATAN 15418 FAX : (021) 74706636

HP : 08161873887 / 08118880104

2 PT. DUTA DIRGANTARA JL. SIMO HILIR RAYA TIMUR 3 C/4 TELP : 081233011888

SURABAYA - JAWA TIMUR FAX : 031 - 7321445

3 PT. BAHAGIA JAYA SEJAHTERA JL. RAYA JATIWARINGIN NO. 218 TELP : (021) 84666823

PONDOK GEDE, JAKARTA TIMUR HP : 08118000875

4 CV. ADI SETIA UTAMA JAYA JL. KALIMAS TIMUR NO. 146 TELP : (031) 3521650

SURABAYA - 60162 - JAWA TIMUR FAX : (031) 3540701

HP : 0811320519

5 PT. AGRO TUNAS TEKNIK JL. RAYA GAMPRIT NO. 43 PONDOK GEDE TELP : (021) 8486976, 98266323

JAKARTA TIMUR FAX : (021) 8486976

HP : 0818718995

6 PT. MITRA BINA USAHA BERSAMA JL. KAWASAN INDUSTRI dan PERGUDANGAN TELP : (021) 7422285

TAMAN TEKNO A2 /46 - TANGERANG HP : 08118880104 / 08161873887

Page 135: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

135

Lampiran 13.

INFORMASI PRODUSEN SARANA PASCAPANEN UMBI

NO PRODUSEN ALAMAT TELP DAN FAX

1 PT. Buatan Guna Indonesia Jl. Soka No. 17 Bandung 40113 Telp : (022) 7271738, (022) 3813814

Fax : (022) 7271738

Website : www.bgi.co.id

E-mail : [email protected]

2 PT. Agro Tunas Teknik Jl. Gamprit Raya No. 78 Telp : (021) 8486976, (021) 84994265

Jatiwaringin, Pondok Gede Bekasi 17411

3 Subari Puspitek Asri Sektor I Blok B No 32 Telp : (021) 92029799

Kelurahan Pagadangan HP : 081284846455

Kecamatan Pagedangan

Tangerang, Banten 15339

Page 136: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

136

Page 137: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

137

Form Laporan Provinsi

Page 138: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

138

Page 139: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

139

Lampiran 14.

Contoh Form Laporan Pembelian dan Penggunaan Sarana Pascapanen ………..*)

Provinsi :……………………

No. Nama Poktan Jenis Sarana Jumlah Merk Kapasitas

Kab./Kota Kecamatan Desa Penerima Bantuan Pascapanen Unit Jam/Hari Ton/Hari

Kemampuan KerjaAlamat

Ket : *) Diisi sarana pascapanen sesuai dengan komoditi yang memperoleh bantuan

Page 140: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

140

Lampiran 15.

Contoh Form Laporan Keuangan dari Pemanfaatan Bantuan Sarana Pascapanen …….. *)

Provinsi :……………………

No. Poktan/Gapoktan Jenis Sarana Pendapatan Pengeluaran Saldo (kas)

Kab/Kota Kecamatan Desa Penerima Bantuan Pascapanen (Rp) (Rp) (Rp)

Alamat

Ket : *) Diisi sarana pascapanen sesuai dengan komoditi yang memperoleh bantuan

Page 141: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

141

Lampiran 16.

Contoh Form Permasalahan Yang Dihadapi Penerima Bantuan Sarana Pascapanen …………….*)

Provinsi :……………………

No. Kab/Kota Permasalahan Pemecahan Permasalahan Pemecahan Lain-Lain

Teknis Manajerial

Ket : *) Diisi sarana pascapanen sesuai dengan komoditi yang memperoleh bantuan

Page 142: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

142

Lampiran 17.

Provinsi : Komoditi :

Kabupaten/

No. Kota Nama Nama Nama Nama

Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari

Ket : *) Sarana disesuaikan dengan komoditi dapat lebih dari 1 jenis dan disebutkan nama sarananya

Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana

CONTOH FORM PEMANFAATAN SARANA PASCAPANEN

Padi, Jagung dan Serealia Lain, Kedelai dan Aneka Kacang, Aneka Umbi

Sarana Pascapanen (unit)

Panen *) Perontokan *) Pengeringan *) Lainnya *)

Page 143: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

143

Form Laporan Kabupaten/Kota

Page 144: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

144

Lampiran 18.

Contoh Form Laporan Pembelian dan Penggunaan Sarana Pascapanen ……………*)

Provinsi :

Kabupaten :

No. Nama Poktan Jenis Sarana Jumlah Merk Kapasitas

Penerima Bantuan Kecamatan Desa Pascapanen Unit Jam/Hari Ton/Hari

Kemampuan KerjaAlamat

Ket : dilampirkan fotocopy kuitansi pembelian

Page 145: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

145

Lampiran 19.

Contoh Form Laporan Keuangan Poktan/Gapoktan dari Pemanfaatan Bantuan Sarana Pascapanen ………….……**)

Provinsi :…………………… Kab./Kota: …………………….

No. Poktan/Gapoktan Jenis Sarana Pendapatan Pengeluaran Saldo (kas)

Penerima Bantuan Kecamatan Desa Pascapanen (Rp) (Rp) *) (Rp)

Alamat

Ket : **) Diisi sarana pascapanen sesuai dengan komoditi yang memperoleh bantuan *) Diuraikan jika pengeluaran lebih dari 1 komponen

Page 146: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

146

Lampiran 20.

Conton Form Laporan Pemanfaatan Sarana Pascapanen ……….*)

Provinsi : Kab./Kota : Poktan/Gapoktan Penerima Bantuan : Alamat :

No. Nama Sarana Tanggal Pembelian Total Luas Lahan Yang Menggunakan Total Produksi dari Kondisi Teknis Sarana Perawatan Yang

Pasca panen Sarana Pascapanen (kolom 2) (Ha) kolom 4 (Ton) Operasional/Tidak Yang Telah Dilakukan Dilakukan Sendiri Bengkel Terdekat

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Perawatan

Ket : *) Diisi sarana pascapanen sesuai dengan komoditi yang memperoleh bantuan

Page 147: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

147

Lampiran 21.

Contoh Form Permasalahan Yang Dihadapi Penerima Bantuan Sarana Pascapanen Padi Lampiran 22.

Provinsi :…………………… Kab./Kota: …………………….

No. Poktan/Gapoktan Permasalahan Pemecahan Permasalahan Pemecahan Lain-Lain Pemecahan

Penerima Bantuan Kecamatan Desa Teknis Masalah Manajerial Masalah

Alamat

Page 148: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

148

Lampiran 22

::

Komoditi

Tanaman

Pangan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan Kebutuhan Ketersediaan

Ket :a) Blangko isian disesuaikan dengan komoditi

b) dan

c) Total luas panen dan produksi per kabupaten/kota untuk setiap komoditi

d) Sarana disesuaikan dengan komoditi

1) s/d 7) Sebutkan nama sarana pascapanen

Jumlah

Sarana Pengering (unit) d) Sarana Lainnya (unit)

d)

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

CONTOH FORM KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

Padi, Jagung dan Serealia lain, Kedelai dan Aneka Kacang, Aneka Umbi a)

PROVINSI

KABUPATEN

No.Luas Panen

(ha) b)

Produksi

(ton) c)

SARANA PASCAPANEN

Sarana Panen (unit) d) Sarana Perontok (unit)

d)

Page 149: Pedoman Teknis Pasca Panen Tanaman Pangan 2012

Pedoman Teknis

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2012

149

Lampiran 23.

Provinsi : Kabupaten/Kota :

Komoditi

No. Tanaman Nama Nama Nama Nama

Pangan Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari Sarana Ton/hari Jam/hari

Ket :*) Sarana disesuaikan dengan komoditi dapat lebih dari 1 jenis dan disebutkan nama sarananya

Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana Kemampuan Kerja per Unit Sarana

CONTOH FORM PEMANFAATAN SARANA PASCAPANEN

Padi, Jagung dan Serealia Lain, Kedelai dan Aneka Kacang, Aneka Umbi

Sarana Pascapanen (unit)

Panen *) Perontokan *) Pengeringan *) Lainnya *)