26
DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYAMINERAL Integrated Microhydro Development and Application Program IMIDAP 2010 BUKU 2 F PEDOMAN STUDI KELAYAKAN LINGKUNGAN IMIDAP-P-027-2010

Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGIDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Integrated Microhydro Development and Application ProgramIMIDAP

2010

BUKU 2 F

PEDOMAN

STUDI KELAYAKAN LINGKUNGAN

IMIDAP-P-027-2010

Page 2: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGIDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Integrated Microhydro Development and Application ProgramIMIDAP

2010

IMIDAP-P-027-2010

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

Cetakan : 1 2 3 4 5

Page 3: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

TIM PENYUSUN

BUKU 2F

STUDI KELAYAKAN LINGKUNGANPEDOMAN

Abdul Kadir Damanik Kementerian UKM

Agus Irfan Gunawan PT. Wiratman and Associates

Agus Widianto Yayasan Bina Lingkungan Hidup

Arie Sudaryanto Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Chandra Adriawan IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

Chayun Boediyono Yayasan Bina Lingkungan Hidup

Christian Mamesah P4TK BMTI – TEDC, Depdiknas

Dadan Kusdiana Direktorat Jenderal LPE, Departemen ESDM

Damayanti R Kementerian Lingkungan Hidup

Djoko Winarno Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia

Endang Rosawati BNI Syariah

Eddy Permadi CV. Cihanjuang Inti Teknik

Faisal Rahadian Asosiasi Hidro Bandung

Farhan NY Indonesia Sustainable Energy and

Environment

Ifnu Setyadi PT. Pro Rekayasa

Machfud UNDP – Environment Unit

Marhento Wintolo P3KT KEBT, Departemen ESDM

Mochammad Ainul Yaqin IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

Mukmin Atmoprawiro Institut Teknologi Bandung

Nota Effiandi Politeknik Negeri Padang

Nur Aryanto Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

(BPPT)

Kusetiadi Rahardjo PT. Heksa Prakarsa Teknik

Ronggo Kuncahyo IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

Yanto Wibowo Puslitbang Air – Departemen PU

Zendra Permana Zen IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

iii

Page 4: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

KATA PENGANTAR

Buku pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada

pemerintah provinsi dan atau kabupaten/kota dalam menyusun dan

menilai studi kelayakan yang dibuat inisiator dalam upaya memenuhi

kaidah dan asas kelayakan dari berbagai aspek. Selanjutnya studi

kelayakan tersebut diajukan untuk mendapat alokasi pembiayaan baik

anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran

pendapatan dan belanja daerah (APBD) tingkat provinsi dan atau

kabupaten/kota.

Selain pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, buku pedoman ini dapat

menjadi acuan bagi investor atau pihak yang berkepentingan dengan

pengembangan energi listrik tenaga mikrohidro.

Pedoman teknis ini bersifat dinamis sehingga secara periodik dapat

ditinjau kembali dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada.

Pemerintah atau badan lainnya yang ditunjuk Pemerintah diharapkan

selalu dapat meninjau kembali pedoman teknis ini, pemberlakuannya

serta perubahan yang diperlukan.

Selain itu pedoman teknis ini bersifat tidak mengikat, diperlukan peran

aktif dari pemilik project, perencana dan pabrikan serta pelaksana. Peran

paling penting adalah pada pemilik project dimana peran pengawasan

langsung berada.

Sifat paling penting dari pedoman teknis ini adalah tidak membatasi

perkembangan mikrohidro dan menjadi eksklusif namun sebaliknya

pedoman teknis ini tidak memberikan kelonggaran yang berlebihan

sehingga meninggalkan kualitas yang diperlukan untuk keberlanjutan

v

Page 5: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).

Terima kasih diucapkan kepada seluruh pihak atas kerjasamanya dalam

penyusunan buku pedoman ini dan tim penyusun menyampaikan

permohonan maaf apabila terdapat hal yang kurang. Masukan dan saran

untuk penyempurnaan buku pedoman ini masih diharapkan dari seluruh

pihak.

vi

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

Page 6: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

vii

DAFTAR ISI

Tim Penyusun

Daftar Gambar

Daftar Tabel

Pedoman Penyusunan Upaya

Pengelolan Lingkungan Hidup (UKL)dan

Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

................................................................... iii

................................................................ ix..................................................................... xi

Lingkup Kegiatan Studi ...........

Program Pengelolaan dan PemantauanLingkungan Hidup ............................. 11

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan

Bab 2

Bab 3 Penyusunan Laporan Studi Kelayakan

Lingkungan

Daftar Pustaka

Lampiran

................................................................ v.......................................................................... vii

……………….............................. 11.1. Umum ........................................................ 11.2. Maksud dan Tujuan .................................... 21.3. .................. 31.4. Kriteria Kelayakan ...................................... 3

....... 52.1. Persiapan ...................................…............. 52.2. Kemungkinan Dampak Lingkungan ............ 52.3.

........

……............................................... 13

................................................................. 15

.......................................................................... 17

Page 7: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH

Page 8: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Prakiraan Dampak Pembangunan Konstruksi

Page 9: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Pedoman studi kelayakan ini merupakan rangkaian terpadu lingkup

kegiatan dan pemberian kriteria penilaian kualitatif dan kuantitatif suatu

lokasi potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) mulai dari

tahap awal, studi potensi, pemilihan spesifikasi teknis komponen peralatan

yang sesuai hingga penyusunan laporan studi kelayakan.

Pedoman studi kelayakan ini terdiri dari beberapa buku, sebagaimana

ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH

1

Page 10: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

1.2. Maksud dan Tujuan

Studi ini dimaksudkan untuk mengkaji tentang dampak keberadaan

rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH)

terhadap lingkungan setempat. Lingkungan yang dimaksud adalah

lingkungan fisik, karena lingkungan non fisik tersusun pada buku

pedoman lainnya, sebagaimana dapat dilihat pada Pedoman Studi

Kelayakan Sosial Budaya Pembangunan PLTMH – Buku 2E.

Setiap pembangunan yang dilaksanakan adalah melakukan eksplorasi

maupun modifikasi terhadap lingkungan, sehingga pada akhirnya akan

mempengaruhi keseimbangan dan daya dukung lingkungan. Pencapaian

keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan maka

perlu dilakukan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Berdasarkan sebab itu setiap pemrakarsa rencana atau kegiatan

selayaknya harus mampu mengenali dengan dini dampak yang akan

timbul dari rencana usaha yang akan dilakukan sehingga dapat dikelola

sedemikian rupa sehingga tidak melanggar hak-hak orang lain untuk

mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat.

Analisis terhadap dampak lingkungan dari pembangunan mikrohidro

tersebut diperlukan untuk mengetahui perubahan kondisi lingkungan.

Berdasarkan analisis dampak tersebut, akan diperoleh hasil analisis yang

bisa membantu memperkecil segala resiko perubahan lingkungan. Resiko

sosial yang perlu dihindari antara lain perubahan kondisi aliran,

perubahan kondisi sumberdaya alam dan resiko teknis dari pelaksanaan

terhadap masyarakat di sekitar. Apabila hal tersebut tidak dapat dihindari

maka harus tersedia kompensasi yang adil dalam bentuk langsung

maupun tidak langsung.

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

Page 11: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

1.3. Lingkup Kegiatan Studi

1.4. Syarat Kelayakan

Lingkup kegiatan yang memerlukan kajian antara lain :

a. Pelaksanaan pembangunan PLTMH di kawasan lindung dengan

mengunakan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

b. Pelaksanaan pembangunan PLTMH di luar kawasan lindung

berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no. 86 tahun

2002.

Lingkup kegiatan akan diutamakan sesuai Keputusan Menteri Lingkungan

Hidup no. 86 tahun 2002 yang memberikan kemudahan dalam

pembangunan PLTMH kapasitas < 10 MW dimana kajian detail hanya

melakukan upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan

lingkungan (UPL) dengan kegiatan studi meliputi :

a. Menginventarisasi tentang kondisi lingkungan fisik dan

pemanfaatannya oleh masyarakat.

b. Identifikasi dampak rencana pembangunan pembangkit tenaga listrik

tenaga mikrohidro.

c. Analisis parameter yang dikelola berdasarkan aspek fisika, biologi

dan kimia dengan metode sederhana.

d. Pembobotan dan tolok ukur dampak kepentingan yang bersifat

kuantitatif dan kualitatif.

Secara umum persyaratan kelayakan lingkungan dinilai dengan tidak

adanya nilai negatif dari berbagai aspek. Apabila terdapat nilai negatif

maka harus diupayakan modifikasi atau tindakan sedemikian rupa

sehingga rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro

menjadi bernilai positif.

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

3

Page 12: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

BAB 2

PEDOMAN PENYUSUNAN

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)

2.1. Persiapan

2.2. Kemungkinan Dampak Lingkungan

a. Tahap Prakonstruksi

Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) diperlukan untuk memenuhi

persyaratan perizinan pembangunan PLTMH. Dokumen ini dibuat

dengan merujuk pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no. 86 tahun

2002 sebagaimana di contohkan dalam Lampiran 1 yang disesuaikan

dengan pembangunan pembangkit mikrohidro.

Informasi kemungkinan dampak yang akan terjadi dilakukan secara

analisis hipotesis/teoritis. Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan

sebagai langkah awal didasarkan terhadap dampak hipotesis/teoritis yang

diperkirakan akan menimbulkan perubahan mendasar terhadap

komponen/parameter lingkungan baik pada tahap prakonstruksi,

konstruksi maupun pascakonstruksi.

Dampak yang akan terjadi pada tahap prakonstruksi cenderung terhadap

komponen lingkungan sosial, ekonomi dan budaya. Dampak tersebut

terjadi dengan adanya kegiatan survai lapangan, pengadaan dan

pembebasan lahan untuk bangunan air dan daerah penyangganya.

Melalui kegiatan survai lapangan dan rencana kegiatan pengadaan dan

5

Page 13: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

pembebasan lahan diperkirakan akan timbul beberapa dampak mendasar

yaitu :

- Keberatan penduduk pemilik lahan untuk menyediakan

pembebasan lahan untuk tapak bangunan yang mungkin

diperlukan.

- Apabila penduduk tidak keberatan dengan kegiatan pembebasan

lahan, maka dampak yang diprakirakan akan terjadi yaitu dalam

menentukan besarnya nilai ganti rugi.

- Apabila tidak terjadi kesepakatan yang baik antara pihak pemilik

konstruksi dan penduduk pemilik/penggarap lahan yang

diperlukan konstruksi maka akan menimbulkan ketidakpuasan

penduduk yang pada gilirannnya akan menimbulkan persepsi yang

kurang baik dan masyarakat terhadap pembangunan pembangkit

tenaga listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).

Dampak yang akan terjadi pada tahap konstruksi dengan adanya kegiatan

konstruksi yang diperkirakan akan dilaksanakan yaitu mobilisasi peralatan

berat dan material, rekrutmen tenaga kerja, pengadaan material dan

pekerjaan sipil lainnya. Dampak terhadap komponen Iingkungan yang

diperkirakan akan terjadi pada tahap konstruksi, yaitu

- Dampak Terhadap Sumberdaya Alam

i. Dampak Kelestarian Alam

ii. Dampak Terhadap Sumberdaya Biologi

- Dampak Terhadap Komponen Fisik-Kimia

i. Perubahan iklim mikro

ii. Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan

b. Tahap Konstruksi

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

6

Page 14: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

iii. Kerusakan tanah

iv. Dampak terhadap hidrologi

- Dampak Terhadap Komponen Lingkungan Fisiologi

i. Terganggunya biota darat

ii. Terganggu biota perairan

- Dampak Terhadap Komponen Lingkungan Sosial, Ekonomi dan

Budaya

i. Terganggunya estetika dan kenyamanan lingkungan

ii. Terbukanya kesempatan kerja

Tahap pascakonstruksi, dampak diperkirakan akan terjadi terhadap

komponen lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya. Kegiatan yang

menjadi sumber dampak yaitu pemeliharaan bangunan sipil PLTMH dan

di sekitarnya.

- Dampak terhadap sumberdaya alam

Tahap pascakonstruksi, bangunan yang akan dibangun

diperkirakan akan menimbulkan dampak terjaganya kelestarian

sumberdaya alam. Hal ini akan terjadi apabila konstruksi

bangunan yang akan dibangun mempertimbangkan kondisi

lingkungan yang ada, sehingga dengan adanya bangunan tersebut

akan menghilangkan pengaruh banjir dan genangan.

- Dampak terhadap komponen lingkungan sosial, ekonomi dan

budaya

Kegiatan pendayagunaan sumber air di daerah tersebut akan

meningkatkan intensitas kegiatan masyarakat di sekitarnya.

Mengacu pada semua potensi yang dimiliki, terutama dan aspek

top soil

c. Tahap Pascakonstruksi

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

7

Page 15: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

No

Tahapan KegiatanKonstruksi dan

Komponen KegiatanSumber Dampak

KomponenLingkungan dan

Perkiraan PrediksiDampak Terjadi

Sebaran Dampak

A Prakonstruksi

1 Pengadaan/Pembebasan Lahan

Dampak terhadapkomponen lingkungansosial, ekonomi danbudaya

a. Keberatanpenduduk untukmenyediakan lahansempadan sungai

Dampak yang akan terjadi disekitar bangunan sumber airyang berada di lingkungankota/pemukiman penduduk

b. masalah nilai gantirugi untukpembebasan lahansungai

Dampak yang akan terjadi disekitar bangunan sumber airyang berada di lingkungankota/pemukiman penduduk

c. Persepsimasyarakatterhadap konstruksi

Dampak yang akan terjadi disekitar bangunan s umber airyang berada di lingkungankota/pemukiman penduduk

Tabel 1. Prakiraan Dampak Pembangunan Konstruksi

sumberdaya lahan, penduduk serta areal pertanian dan

ketersediaan sarana, maka daerah studi dinilai memiliki potensi

untuk dikembangkan. Pengembangan daerah yang dimaksudkan

adalah meningkatkan perekonomian lainnya. Dampak ini lebih

bersifat positif terhadap peningkatan kualitas daerah tersebut, serta

pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakatnya.

Prakiraan dampak-dampak lingkungan yang diprakirakan akan terjadi

akibat kegiatan pengembangan daerah tersebut dapat dilihat pada Tabel

1.

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

8

Page 16: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

No

Tahapan KegiatanKonstruksi dan

Komponen KegiatanSumber Dampak

KomponenLingkungan dan

Perkiraan PrediksiDampak Terjadi

Sebaran Dampak

B Konstruksi

1 Mobilisasi peralatanberat dan material

Dampak terhadapkomponen lingkunganfisika - kimia

2 Rekrutmen tenagakerja

Dampak terhadapkomponen lingkungansosial, ekonomi dansosial

Penerimaan tenagakerja

Terbukanyakesempatan kerjabagi penduduksetempat

Dampak yang akan terjadi disekitar bangunan sumber airyang berada di lingkungankota/pemukiman penduduk

Penerimaan tenagakerja dari luar daerah

Kesempatan kerjabagi pendu duk dariluar daerah

? Interaksi tenagapendatangpenduduk.

? Konflik sosial

Dampak yang akan terjadi disekitar bangunan sumber airyang berada di lingkungankota/pemukiman penduduk

3 Pekerjaan Sipil Dampak terhadapkomponen lingkunganfisika – kimia

Pembukaan lahanlahan ( land clearing )yang menyebabkanhilangnya vegetasisempadan sungai

a. Perubahan iklimmikro (temperaturdan arah/kecepat -an angin)

Dampak akan terjadi padabangunan pendayagunasumber air

b. Dampak terhadapfisiologi dangeologi

Pembukaan lahanuntuk tapak bangunanPLTMH

Perubahan sempadansungai

Dampak akan terjadi diseluruh bangunanpendayaguna sumber air

? Pengerukan dasarbangunan

? Pembangunan/penimbunan tanahgalian

Kerusakan top soiltanah

Dampak akan terjadi diseluruh bangunanpendayaguna sumber air

a. Dampak terhadaphidrologi

Tabel 1. Prakiraan Dampak Pembangunan Konstruksi (lanjutan)

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

9

Page 17: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

No

Tahapan KegiatanKonstruksi dan

Komponen KegiatanSumber Dampak

KomponenLingkungan dan

Perkiraan PrediksiDampak Terjadi

Sebaran Dampak

Pembangunanbangunan PLTMH

Terganggunya sistemaliran sungai/ salurandan pembuangan air

Dampak akan terjadi diseluruh bangunanpendayaguna sumber air

Pembangunanbangunan PLTMHyang mengganggusistem irigasi dan ataudrainase

Peluang terjadigenangan/banjir dibagian darat daribangunan

Dampak akan terjadi disekitar bangunan yangmelintas drainase , saluranirigasi dan atau sungai

Pekerjaanpembangunanbangunan PLTMH

Penurunan kualitasair sungai

Dampak yang terjadi disekitar lokasi bangunan yangberbatasan langsung/dekatdengan lingkungan perairan

KomponenLingkungan Biologi

Dampak yang terjadi disekitar bangunan PLTMHyang curam

Pembukaan lahan(land clearing ) tapakbangunan

a. Terganggunyavegetasi

Penggalian pondasitapak bangunan yangmenyebabkankekeruhan ekosistemperairan di sekitartapak

b. terganggunya biotaperairan di sekitartapak konstruksi

Dampak terhadapKomponenLingkungan Sosial,Ekonomi, dan Budaya

Pekerjaan pem -bangunan bangunanyang menimbulkanpermukiman penduduk

a. Terganggunyaestetikakenyamananlingkungan

Ceramah dan gang -guan kegiatan pem -bangunan bangunan

b. terganggunyakesehatanpenduduk

c. konflik sosialantara tenaga kerjakonstruksi denganpenduduk

Tabel 1. Prakiraan Dampak Pembangunan Konstruksi (lanjutan)

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

10

Page 18: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

No

Tahapan KegiatanKonstruksi dan

Komponen KegiatanSumber Dampak

KomponenLingkungan dan

Perkiraan PrediksiDampak Terjadi

Sebaran Dampak

C Pascakonstruksi

Pemeliharaan bangun -an dan sempadansungai/saluran

Dampak terhadapkomponen lingkungansosial, ek onomi danbudaya

Aktivitas pembangunanperumahan penduduk

a. Terbentuknyalingkungan yangkumuh di sekitarbangunanpendayagunasumber air

Penggunaan daerahsempadan sungai/saluran menjadiprasarana pembangun-an kebersihan sampahdan sarana sanitasilainnya

b. Penurunan sanitasilingkungan dankesehatanmasyarakat

c. Konflik sosialantara petugaspemeliharaanbangunan dansempadansungai/salurandengan penduduksektiar

Catatan : Prakiraan dampak disesuaikan untuk pengisian Formulir pada Lampiran 1.

2.3. Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Program secara singkat dan jelas menguraikan sebagai berikut.

a. Langkah yang dilakukan untuk mencegah dan mengelola dampak

termasuk upaya untuk menangani dan menanggulangi keadaan

darurat, misalnya upaya untuk mencegah terjadinya potensi

longsor dan banjir.

b. Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk mengetahui

efektifitas pengelolaan dampak dan ketaatan terhadap peraturan

Tabel 1. Prakiraan Dampak Pembangunan Konstruksi (lanjutan)

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

11

Page 19: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

di bidang lingkungan hidup, misalnya dengan pembangunan

terasiring untuk pengamanan aliran air yang dimanfaatkan.

c. Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektivitas

pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap peraturan di

bidang lingkungan hidup, contohnya baku mutu kebisingan.

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

12

Page 20: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

BAB 3

PENYUSUNAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN LINGKUNGAN

Bentuk penyusunan laporan hasil studi kelayakan lingkungan

pembangunan PLTMH yang disajikan dalam Buku Pedoman Studi

Kelayakan Lingkungan Pembangunan PLTMH ini bukan merupakan

standar baku. Pemangku kepentingan dapat menyusun

sesuai versi masing-masing. Format penyusunan laporan dalam buku

pedoman ini disusun sebagai petunjuk praktis membantu memudahkan

penulisan laporan hasil studi potensi yang memudahkan kegiatan studi

kelayakan lanjut berdasarkan referensi laporan ini.

Laporan Hasil Studi Kelayakan Lingkungan Pembangunan PLTMH dapat

disusun sebagai berikut.

a. Halaman sampul laporan

b. Ringkasan Eksekutif

c. Daftar Isi

d. Daftar Gambar

e. Daftar Tabel

f. Daftar Lampiran

g. Pendahuluan

Bab ini berisi tentang , latar belakang, maksud dan

tujuan serta lingkup kegiatan studi hidrologi yang telah dilakukan

dan boleh dijelaskan dengan jadual waktu dan gambaran hasil yang

dicapai.

Kegiatan studi potensi ini dapat dilakukan masyarakat baik

perorangan dan atau lembaga, maka pada bab ini dapat

(stakeholders)

project statement

13

Page 21: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

dicantumkan identitas maupun profil lembaga yang diuraikan

identitas, status dan alamat jelas.

h. Profil Sosial Budaya Lokasi PLTMH

Bab ini menjelaskan gambaran sosial budaya berdasarkan data

primer yang telah dilakukan dan didapat seperti struktur sosial

masyarakat, kelembagaan tingkat desa, norma budaya, agama dan

data lain yang mendukung.

i. Lokasi Bangunan PLTMH

Bab ini memberikan gambarkan layout skema sistem PLTMH,

rencana posisi bangunan dan profil lokasi. Bab ini dapat dilengkapi

dengan dokumentasi foto dan atau gambar. Hal yang paling

substansi pada bab ini adalah sketsa rencana sistem PLTMH

dan konsumen daya listrik.

j. Bab Perkiraan Perubahan Sosial Budaya

Bab ini menjelaskan aspek sosial budaya, perkiraan dampak,

identifikasi sosial budaya, perkiraan perubahan struktur dan

demografi masyarakat, perkiraan perubahan struktur ekonomi,

pendapatan dan metode mata pencaharian.

k. Rekomendasi Studi Kelayakan

Bab ini memuat saran, rekomendasi, hasil komparasi

dengan lokasi PLTMH sejenis dan atau lokasi berdekatan untuk

langkah perubahan sosial masyarakat dan norma budaya.

l. Lampiran-lampiran data, gambar, foto dan referensi.

layout

review

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

14

Page 22: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, , The British HydropowerAssociation, 2005

Anonim, ,BC Hydro Engineering, 2004

Anonim,, Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan, 2005

Anonim,, ABS Alaskan, 2002

Khennas, Smail dan Barnett, Andrew,, The

Department for International Development, UK and The World Bank,2000

Nugroho, Amin,, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian

Universitas Diponegoro, 2004

Penche, Celso, , Directorate Generalfor Energy (DG VII), European Commision, 1998

Srimawarti, , Pusat PenelitianLingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, 2004

Sumarno, , Pusat Penelitian LingkunganHidup, Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, 2004

Supriharyono, ,Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian UniversitasDiponegoro, 2004

Suratmo, F. Gunarwan, , GadjahMada University Press, 2002

A Guide UK Mini-Hydro Developments

Handbook for Developing MICRO HYDRO in British Columbia

Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro(PLTMH)

Micro Hydro Power : A Guide to Small-Scale Water PowerSystems

Best Practices for SustainableDevelopment of Microhydro Power in Developing Countries

Pendekatan Pengelolaan dan Prinsip PemantauanLingkungan

How to Develop A Small Hydro Site

Pengertian, Proses dan Manfaat UKL-UPL

Proses Degradasi Lingkungan

Metode Identifikasi dan Prediksi Dampak Lingkungan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

15

Page 23: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

Wibowo, Catoer,, Ford Foundation, Mini Hydro Power Project

(MHPP) dan Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL), 2005

Langkah Pembangunan Pembangkit Listrik TenagaMikrohidro (PLTMH)

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

16

Page 24: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

FORMULIR ISIAN

PEDOMAN PELAKSANAAN

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL)

DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)

A. IDENTITAS PEMRAKARSA

B. RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN

Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang

bertanda tangan di bawah ini menyampaikan UKL dan UPL dari rencana usaha dan atau kegiatan dengan

benar dan akan mematuhi segala persyaratan dan kewajiban yang telah ditentukan dalam UKL dan UPL serta

izin yang diterbitkan oleh pejabat dari instansi yang berwenang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Nama Perusahaan : _______________________________________________

2. Nama Penanggung Jawab : ______________________________________

3. Rencana Usaha dan atau Kegiatan : ________________________________________

4. Alamat Kantor : ________________________________________________________

Nomor Telepon/Fax : _______________________________________________

1. Nama Rencana Usaha : ______________________________________

dan atau Kegiatan

2. Lokasi Rencana Usaha : ______________________________________

dan atau Kegiatan

Tuliskan lokasi rencana usaha dan atau kegiatan, seperti antara lain : nama jalan, desa, kecamatan,

kabupaten/kota dan propinsi tempat akan dilakukannya rencana usaha dan atau kegiatan.

Kegiatan yang mempunyai skala usaha dan atau kegiatan besar, seperti kegiatan pertambangan, perlu

dilengkapi dengan peta lokasi kegiatan dengan skala yang memadai (1:50.000 bila ada) dan letak lokasi

berdasarkan garis lintang dan garis bujur.

3. Skala Pembangkitan Listrik: ___________________________________ kW

17

Lampiran 1.

Page 25: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan atau Kegiatan Pembangunan Pembangkit Mikrohidro

Prakonstruksi :

a. Pembebasan lahan.

b. Penggunaan dan pemafaatan Air.

Konstruksi :

a. Pembukaan atau pemanfaatan lahan untuk akses ke tempat pembangkit

(jelaskan secara singkat luasan lahan dan teknik pembukaan lahan).

b. Pembangunan pembangkitan mikrohidro sebagaimana diuraikan dalam studi kelayakan sipil.

c. Menyiapkan standar keamanan dan kekuatan untuk pembangunan sipil pembangkit mikrohidro.

Operasi :

a. Kebisingan sesuai dengan baku mutu kebisingan (kepmen no. 48/men LH/11/96, maksimal 85 dB)

untuk kepentingan operator.

b. Pemeliharaan Lingkungan (jelaskan tahap-tahap pemeliharaan lingkungan komponen

pembangkit).

c. Terbukanya peluang kerja dan meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Uraikan secara singkat dan jelas :

1. Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap lingkungan hidup.

2. Jenis dampak lingkungan hidup yang terjadi.

3. Ukuran yang menyatakan besaran dampak.

C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

BUKU 2F

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

LINGKUNGAN

18

Page 26: Pedoman Studi Kelayakan Lingkungan (BUKU 2F)

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGIDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Jalan H.R. Rasuna Said Blok X2 Kav. 7 & 8Kuningan, Jakarta 12950