8
BAB I PENDAHULUAN Kesehatan adalah hak azasi manusia, dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia,serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Guna mewujudkan hal tersebut,maka Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk lebih mengutamakan upaya-upaya peningkatan kesehatan (Promotif) dan pencegahan penyakit atau masalah kesehatan (Preventif), tanpa mengesampingkan upaya- upaya penanggulangan atau penyembuhan (Kuratif) dan pemulihan (Rehabilitatif) sesuai dengan Paradigma Sehat yang ada. Pendidikan pasien dan keluarga dirumah sakit membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam perawatan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang perawatan dalam pelayanan kesehatan. Berbagai disiplin ilmu yang ada dirumah sakit memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarganya. Pendidikan yang efektif diawali dengan assesment kebutuhan pembelajaran pasien dan keluarganya. Assesment ini menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran, tetapi bagaimana pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Pembelajaran dipengaruhi oleh kapan waktu pelaksanaan dalam proses perawatan. Pendidikan mencakup pengetahuan yang diperlukan 1

Pedoman Sangat Sah

  • Upload
    romario

  • View
    214

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tewww

Citation preview

Page 1: Pedoman Sangat Sah

BAB IPENDAHULUAN

Kesehatan adalah hak azasi manusia, dan sekaligus merupakan investasi sumber daya

manusia,serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk

memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat

Indonesia. Guna mewujudkan hal tersebut,maka Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk

lebih mengutamakan upaya-upaya peningkatan kesehatan (Promotif) dan pencegahan

penyakit atau masalah kesehatan (Preventif), tanpa mengesampingkan upaya-upaya

penanggulangan atau penyembuhan (Kuratif) dan pemulihan (Rehabilitatif) sesuai dengan

Paradigma Sehat yang ada.

Pendidikan pasien dan keluarga dirumah sakit membantu pasien berpartisipasi lebih

baik dalam perawatan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan

tentang perawatan dalam pelayanan kesehatan. Berbagai disiplin ilmu yang ada dirumah sakit

memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarganya. Pendidikan yang efektif diawali

dengan assesment kebutuhan pembelajaran pasien dan keluarganya. Assesment ini

menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran, tetapi bagaimana pembelajaran

dapat dilaksanakan dengan baik. Pembelajaran dipengaruhi oleh kapan waktu pelaksanaan

dalam proses perawatan. Pendidikan mencakup pengetahuan yang diperlukan selama proses

perawatan. Pendidikan mencakup pengetahuan yang diperlukan selama proses perawatan dan

pengetahuan yang diperlukan setelah psien dipindahkan ke tempat perawatan lain atau

dipulangkan. Dengan demikian, pendidikan dapat mencakup informasi mengenai sumber

daya di masyarakat untuk perawatan tambahan dan perawatan tindak lanjut (follow up) yang

dibutuhkan serta bagaimana cara mengakses layanan gawat darurat jika diperlukan.

Pasien dan keluarga yang datang kerumah sakit mempunyai sosial, pendidikan dan

ekonomi yang berbeda-beda sehingga edukasi dirumah sakit sangat penting guna menggugah

kesadaran minat pasien dan keluarga untuk berperan positif dalam penyembuhan dan

pencegahan penyakit. Oleh karena itu edukasi dirumah sakit merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.

1

Page 2: Pedoman Sangat Sah

BAB IIKETENTUAN UMUM

2. 1 Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

Pendidikan pasien dan keluarga (PPK) adalah upaya-upaya yang di laksanakan dalam

rangka memberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga pasien

agar meraka dapat menolong diri mereka sendiri (pasien tersebut) yang berarti orang tersebut

mampu menghadapi masalah-masalah kesehatan potensial (yang mengancam) dengan cara

mencegahnya dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi dengan cara

menanganinya secara efektif serta efisien. Dengan kata lain, masyarakat mampu berperilaku

hidup sehat dalam rangka memecahkan masalah-masalah kesehatan yang sudah di derita

maupun yang potensial (mengancam), yang dilakukan secara mandiri yang sesuai sosial

ekonomi budaya yang dimilikinya.

Pendidikan pasien dan keluarga (PPK) diberikan ketika pasien berinteraksi dengan

dokter, perawat, gizi, farmasi, terapis dan lain sebagainya. Masing-masing memberikan

penyuluhan/pendidikan secara spesifik mulai dari pasien baru masuk, dalam proses

perawatan/pelaksanaan terapi dan persiapan pasien pulang.

2. 2 Tujuan dan Sasaran Pendididkan Pasien dan Keluarga

2.1.1 Tujuan dan Sasaran PPK

Tujuan umum dan pendidikan pasien dan keluarga adalah meningkatkan kemampuan

individu dan keluarga untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersuber

daya masyarakat sesuai sosekbud masyarakat tersebut, serta terciptanya lingkungan yang

kondusif untuk mendorong kemampuan tersebut.

Sedangkan sasaran pendidikan pasien dan keluarga atau PPK adalah :

1. Pasien yang sedang melakukan perawatan di RSU. Sari Mutiara Medan (baik di ruang

rawat jalan maupun rawat inap), sejak pasien tersebut masuk Rumah Sakit sampai

dengan keluar Rumah Sakit.

2. Keluarga pasien yang sedang mendampingi pasien, terutama keluarga pasien dan

anak-anak atau keluarga pasien usia lanjut maupun pasien dengan keterbatasan fisik

maupun mental.

2

Page 3: Pedoman Sangat Sah

2. 3 Pelaksanaan Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

2.3.1 Assesement/Pengkajian Kebutuhan Komunikasi/Pendidikan dan Pengajaran

Pendidikan pasien dan keluarga di rencanakan dengan melakukan assement

kebutuhan/pendidikan dan pengajaran meliputi penilaian tentang kepercayaan dan nilai-

nilai yang di anut pasien dan keluarganya, kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan dan

bahasa, hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik dan kognitif serta

kemampuan pasien untuk menerima informasi yang diberikan.

Proses assesment kebutuhan komunikasi/pendidikan dan pengajaran pasien di RSU. Sari

Mutiara Medan dilaksanakan dengan efektif sehingga dapat menghasilkan keputusan

tentang pengobatan pasien yang harus segera di lakukan dan kebutuhan pengobatan

lanjutan untuk emergensi, efektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika kondisi pasien

berubah.

Proses assesment pasien adalah proses yang terus menerus yang digunakan pada sebagian

besar unit kerja rawat inap dan rawat jalan di RSU. Sari Mutiara Medan dan di catat pada

form pengkajian keperawatan rawat inap dan rawat jalan.

Kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga diidentifikasi pada saat melakukan pengkajian

awal pasien termasuk kebutuhan sarana dan interpreter.

Proses assesment pada pasien anak-anak dan pasien dengan penurunan kesadaran

dilakukan kepada orang tua pasien, keluarga atau penanggung jawab pasien.

2.3.2 Pendidikan Pasien dan Keluarga Di Rawat Inap

Setiap pasien dan keluarga rawat inap yang baru masuk rumah sakit berhak mendapatkan

informasi yang lengkap mengenai peraturan rumah sakit, fasilitas dan cara penggunaanya,

penyakitnya, pemeriksaan, terapi (obat, diet, dan terapi lainnya), perawatan, keamanan

pasien/pencegahan infeksi dan pelayanan kesehatan lain yang diperlukan oleh pasien.

Setiap pasien dan keluarga rawat inap selama perawatan berhak mendapatkan edukasi

mengenai perkembangan penyakit, prognosa, pemeriksaan lanjut, tindakan medis,

perubahan terapi, terapi lanjutan (obat, diet dan terapi lainnya), perawatan lanjutan dan

pelayanan lanjutan kesehatan lain yang diperlukan oleh pasien. Diberikan sesuai dengan

situasi dan keadaan perkembangan penyakit pasien.

3

Page 4: Pedoman Sangat Sah

Setiap pasien dan keluarga rawat inap yang akan pulang atau persiapan pulang berhak

mendapatkan pendidikan mengenai kondisi penyakit pasien saat pulang, terapi (obat, diet,

dan terapi lainnya) yang akan di lanjutkan dirumah, data-data yang di bawa pulang dan

kegunaanya, pemeriksaan/kontrol selanjutnya, kebutuhan home visite jika diperlukan.

Pendidikan/edukasi pada pasien anak-anak dan pasien dengan penurunan kesadaran

diberikan kepada orang tua pasien, keluarga atau penanggung jawab pasien.

Edukasi dan support psikologis diberikan kepada pasien dengan penyakit kronis, pasien

terminal, pasien dalam pengobatan khemoterapi, pasien dalam kegawatan/intensif.

Dokumentasi pemberian pendidikan/edukasi dicatat pada Formulir Edukasi Multidisiplin

RM-5.3

2.3.3 Pendidikan Pasien dan Keluarga Di Rawat Jalan

Setiap pasien dan keluarga rawat jalan mendapatkan pendidikan/edukasi tentang

pelayanan kesehatan di rumah sakit (sesuai dengan penyakitnya).

Setiap pasien dan keluarga rawat jalan mendapatkan pendidikan/edukasi tentang

penyakitnya dengan jelas.

Setiap pasien dan keluarga pasien mendapatkan penjelasan mengenai terapi/tindakan

medis, pengobatan dan diet sesuai dengan penyakitnya.

Dokumentasi pemberian edukasi di Rawat Jalan di catat di Formulir edukasi

terintergrasi Rawat Jalan

2.3.4 Pendidikan Pasien dan Keluarga Di Rawat Jalan yang di Laksanakan Secara

Penyuluhan Kelompok

Setiap pasien dan keluarga pasien di rawat inap mendapatkan penyuluhan/edukasi

tentang masalah kesehatan, penyakit, cara pencegahan, dan

pengobatan/penatalaksanaan yang ada di rumah sakit yang dapat di lakukan dengan

penyuluhan kelompok di ruangan tertentu.

Dokumentasi pemberian penyuluhan/edukasi di Rawat Inap yang dilaksanakan

penyuluhan kelompok di catat di Formulir edukasi terintergrasi Rawat Jalan

Penyuluhan Kelompok.

4

Page 5: Pedoman Sangat Sah

2.3.5 Petugas /Edukator PPK

Pendidikan pasien dan keluarga diberikan secara kolaboratif oleh multidisiplin ilmu

yang terlibat dalam perawatan pasien dimana mereka yang memberikan penyuluhan

memiliki pengetahuan tentang materi sesuai kebutuhan pasien, keterampilan

komunikasi yang baik dan waktu yang cukup untuk melakukannya.

Pendidikan Pasien dan Keluarga di laksanakan oleh Dokter Umum, Dokter Spesialis,

Perawat/Bidan, Ahli Gizi/Nutrisionis, Apoteker, Dokter Rehabilitasi Medis,

Rohaniawan.

2.3.6 Metode PPK

Metode pendidikan pasien dan keluarga dipilih dengan mempertimbangkan

nilai dan preferensi pasien dan keluarganya sehingga dapat berpartisipasi dalam proses

perawatan dan untuk memastikan bahwa mereka sudah memiliki pemahaman yang

benar tentang kesehatan.

Metode yang dapat gunakan :

Ceramah

Observasi

Simulasi

Diskusi

Demonstrasi

Praktek langsung

2.3.7 Form PPK

Pendidikan pasien dan keluarganya dicatac secara terintegrasi/seragam oleh

semua staf dan di simpan dalam rekam medis pasien. Form terintegrasi yang terkait dengan

pendidikan pasien dan keluarga pasien yaitu :

1. Formulir Assesment (pengkajian Kebutuhan Pedidikan/Komunikasi dan pengajaran).

2. Formulir Edukasi Multidisplin (Rawat Inap )

3. Formulir Edukasi Terintegrasi Rawat Jalan (Rawat Jalan)

4. Formulir Edukasi Terintegrasi Rawat Jalan Penyuluhan kelompok (Rawat Jalan)

2.3.8 Media PPK

5

Page 6: Pedoman Sangat Sah

Leaflet

Buku materi pendidikan pasien dan keluarga

6