Upload
dangmien
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PEDOMAN pemantauan perkembangan
PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH
PERATURAN KEPALA BPKP NOMOR : PER–690/K/D4/2012
TANGGAL 25 Mei 2012
ii
KATA PENGANTAR
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP,
adalah Sistem Pengendalian Intern yang harus diselenggarakan secara menyeluruh
di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Penyelenggaraan SPIP
yang dilakukan di kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda)
mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan
pertanggungjawaban. Penyelenggaraan SPIP harus dilakukan secara menyeluruh
dan terintegrasi dengan kegiatan operasional K/L dan pemda.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, BPKP sebagai
pembina penyelenggaraan SPIP di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, telah menyusun pedoman teknis penyelenggaraan SPIP, sebagaimana
tertuang dalam dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-1326/K/LB/2009 tanggal
7 Desember 2009 tentang Pedoman Teknis Umum Penyelenggaraan SPIP. Pedoman
ini juga telah dilengkapi dengan 25 buah Pedoman Teknis Penyelenggaraan unsur-
unsur SPIP.
Selanjutnya, karena penyelenggaraan SPIP di lingkungan Instansi
Pemerintah perlu memerlukan waktu yang relatif lama, perlu adanya Pedoman
Pemantauan Perkembangan Penyelenggaraan SPIP sebagai upaya untuk
mengevaluasi proses penerapan dan efektivitas penyelenggaraan SPIP masing-
masing Unit Organisasi di masing-masing Kementerian/Lembaga atau Pemerintah
Daerah. Eksistensi Laporan Perkembangan Penyelenggaraan SPIP sebagai hasil
Penggunaan Pedoman ini diharapkan dapat mendorong instansi pemerintah pusat
dan daerah untuk melakukan percepatan penyelenggaraan SPIP.
Pedoman ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan dan saran
perbaikan dari para pengguna sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan.
Jakarta, 25 Mei 2012
Kepala BPKP,
Mardiasmo
NIP 19580510 198303 1 004
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... II
DAFTAR ISI ............................................................................................. III
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 1
B. TUJUAN DAN MANFAAT PEDOMAN ................................................................ 2
C. RUANG LINGKUP PEDOMAN ...................................................................... 2
D. PENGGUNA PEDOMAN .............................................................................. 3
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN .......................................................................... 3
BAB II PEMANTAUAN TAHAPAN PENGEMBANGAN SPIP .............................................. 5
A. TAHAP PERSIAPAN PENYELENGGARAAN SPIP .................................................... 5
1. SOSIALISASI PENERAPAN SPIP ...................................................................... 5
2. PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS SPIP ............................................................. 6
3. PENERBITAN PERATURAN MENTERI ATAU PERATURAN KEPALA TENTANG PENGEMBANGAN SPIP ............................................................................... 6
4. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SPIP ................................................................ 6
5. WORKSHOP PEDOMAN .............................................................................. 6
6. DIAGNOSTIC ASSESSMENT (DA) .................................................................... 7
B. TAHAP PENYELENGGARAAN SPIP .................................................................. 7
1. PENYUSUNAN DISAIN PENYELENGGARAAN SPIP ................................................ 7
2. PENGUATAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN ..................................................... 7
3. PENILAIAN RISIKO (IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO); ..................................... 11
4. PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGENDALIAN ............................................... 12
5. INFORMASI DAN KOMUNIKASI. .................................................................... 13
6. PEMANTAUAN ....................................................................................... 14
BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP ........................... 16
A. POLA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP ...................................... 16
1. TATA CARA PENGISIAN RENCANA TINDAK DALAM BARIS KERTAS KERJA ................... 17
2. TATACARA PENGISIAN KOLOM KERTAS KERJA ................................................. 17
B. PENGUKURAN PROGRES RENCANA TINDAK ..................................................... 17
1. TAHAP PERSIAPAN .................................................................................. 18
A. SOSIALISASI PENERAPAN SPIP ..................................................................... 18
B. PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS SPIP ............................................................ 19
C. PENETAPAN PERATURAN MENTERI/PERATURAN KEPALA TENTANG PENERAPAN SPIP ... 19
D. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SPIP ............................................................... 19
E. WORKSHOP PEDOMAN ............................................................................. 20
iv
F. DIAGNOSTIC ASSESSMENT (DA) ................................................................... 20
2 TAHAP PENYELENGGARAAN ...................................................................... 20
A. PENYUSUNAN DESAIN PENYELENGGARAAN SPIP ............................................... 21
B. PENGUATAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN .................................................... 21
C. PENILAIAN RISIKO (IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO); ..................................... 21
D. PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGENDALIAN ............................................... 22
E. INFORMASI DAN KOMUNIKASI ..................................................................... 22
F. PEMANTAUAN ....................................................................................... 24
C. TATA CARA PENGUKURAN PROGRESS PENGEMBANGAN SPIP UNIT MANDIRI ............ 26
D. TATA CARA PENGUKURAN PROGRESS PENGEMBANGAN SPIP TINGKAT K/L DAN PEMDA ........................................................................................................ 25
BAB IV PELAPORAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN SPIP .......................................... 26
A. MATERI LAPORAN ................................................................................... 26
B. SISTEMATIKA PELAPORAN ........................................................................ 27
LAMPIRAN
1
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di lapangan dengan menggunakan
Pedoman Teknis atau Pedoman Pelaksanaan perlu dipantau oleh Satgas dan
dikomunikasikan ke Menteri/Kepala Lembaga atau Gubernur/Bupati/Walikota
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang proses dan pengembangan SPIP
sekaligus bahan evaluasi penerapan SIIP di lingkungannya. Bab ini memuat
gambaran umum upaya pemenuhan kebutuhan tersebut.
A. LATAR BELAKANG
Sesuai Pasal 59 ayat (1) PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP), salah satu tugas pembinaan penyelenggaraan SPIP
adalah menyusun Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP. Sehubungan dengan
hal tersebut, BPKP telah menerbitkan pedoman, yang dituangkan dalam
Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-1326/K/LB/2009 tanggal 7 Desember 2009
tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah. Pedoman ini terdiri dari 25 buah Pedoman Teknis Penyelenggaraan
sesuai dengan jumlah sub unsur yang ada dalam SPIP.
Selain Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP, BPKP juga mengembangkan
Pedoman Pelaksanaan SPIP sebagai upaya pengembangan unsur-unsur SPIP
terintegrasi. Pedoman Pelaksanaan ini berisi atau mengatur langkah-langkah
konkret pengembangan masing-masing sub unsur namun terintegrasi dalam
rangka penyelenggaraan SPIP.
Terhadap pengembangan SPIP terintegrasi di suatu K/L atau Pemda, yang
subunsurnya tetap terdiri dari 25 buah dan yang bisa jadi dikembangkan oleh
berbagai unit organisasi dalam suatu K/L perlu dilakukan pemantauan oleh
pimpinan K/L/Pemda. Pemantauan ini diperlukan untuk mengukur progres
pengembangan SPIP sebagaimana terlah direncanakan dalam Disain
Penyelenggaraan SPIP. Untuk meningkatkan efektivitas pemantauan tersebut
2
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB I PENDAHULUAN
diperlukan pedoman pemantauan, oleh karena itu dipandang perlu untuk
menyusun Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Pengembangan SPIP di lingkungan
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
B. TUJUAN DAN MANFAAT PEDOMAN
Pedoman ini disusun sebagai upaya untuk memberi acuan baku bagi K/L/Pemda
dalam melaksanakan pemantauan pengembangan SPIP terintegrasi di
lingkungan K/L/Pemda dalam menerapkan SPIP sesuai dengan karakteristik
organisasi instansi pemerintah serta sesuai dengan PP 60 Tahun 2008.
Pemantauan tentu dilakukan terhadap rencana pengembangan SPIP
sebagaimana telah dirancang dalam Disain Penyelenggaraan SPIP.
Dengan Pedoman Pemantauan Pengembangan SPIP ini, instansi pemerintah
pusat maupun daerah diharapkan terdorong untuk mengukur progress
penyelenggaraan SPIP dan mengevaluasi keberhasilan pengembangan dan
penyelenggaraan SPIP dalam membantu K/L/Pemda mencapai tujuan
organisasinya.
C. RUANG LINGKUP PEDOMAN
Ruang lingkup Pedoman Pemantauan Pengembangan Penyelenggaraan SPIP
meliputi pemantauan terhadap dua tahap pengembangan SPIP yaitu Tahap
Persiapan dan Tahap Penyelenggaraan.
1. Pemantauan Tahap Persiapan akan meliputi
a. Sosialisasi Penerapan SPIP;
b. Pembentukan Satuan Tugas SPIP;
c. Penetapan Permen/Perka tentang Penerapan SPIP;
d. Pendidikan dan Pelatihan SPIP;
e. Workshop Pedoman;
f. Diagnostic Assessment (DA).
2. Pemantauan Tahap Penyelenggaraan akan meliputi
3
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB I PENDAHULUAN
a. Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP;
b. Penguatan Lingkungan Pengendalian;
c. Penilaian Risiko (Identifikasi dan Analisis Risiko);
d. Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian;
e. Penyelenggaraan Informasi dan Komunikasi SPIP;
f. Penyelenggaraan Pemantauan SPIP.
D. PENGGUNA PEDOMAN
Pihak-pihak yang dituju sebagai pengguna Pedoman Pemantauan
Pengembangan Penyelenggaraan SPIP terutama adalah:
a. Pimpinan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
b. Satuan Tugas (Satgas) Penyelenggaraan SPIP pada tingkat
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah maupun Satuan Tugas (Satgas)
SPIP pada tingkat unit organisasi mandiri;
c. Inspektorat Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
d. BPKP dalam melakukan pembinaan SPIP.
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian pedoman dibagi dalam empat bab. Setelah Pendahuluan
di Bab I ini, BAB II akan berisi Pemantauan Tahapan Pengembangan SPIP yang
terdiri dari dua subbab yaitu pemantauan terhadap parameter Tahap Persiapan
Pengembangan SPIP dan pemantauan terhadap parameter Penyelenggaraan
SPIP sebagaimana dituangkan dalam ruang lingkup pedoman ini.
Bab III, Tata Cara Pemantauan Pengembangan SPIP terdiri dari dua subbab,
berisikan langkah-langkah yang lebih konkrit tentang pelaksanaan pemantauan
pengembangan SPIP berupa: uraian tentang cara mengisi parameter yang telah
ditetapkan dalam tahap Persiapan Penerapan SPIP dan tahap Penyelenggaraan
SPIP.
4
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB I PENDAHULUAN
Bab IV, Pelaporan Pelaksanaan Pemantauan, akan menyajikan pesan penting
yang harus menjadi perhatian seluruh K/L/Pemda, serta menetapkan sejauh
mana pengembangan penerapan SPIP akan dilaksanakan. Di dalamnya juga
terdapat pernyataan tentang perlunya komitmen bersama untuk melaksanakan
pemantauan pengembangan SPIP dan untuk melaksanakan evaluasi penerapan
SPIP secara menyeluruh, baik evaluasi secara mandiri (Control self
assessment/CSA) maupun secara terpisah oleh pihak eksternal.
5
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
BAB II
PEMANTAUAN TAHAPAN PENGEMBANGAN SPIP
Pemantauan Pengembangan SPIP merupakan alat bagi manajemen mengelola
pengembangan dan penyelenggaraan SPIP, termasuk bagi Satuan Tugas (Satgas)
Penyelenggaraan SPIP di suatu Instansi Pemerintah baik Satgas tingkat unit maupun
tingkat K/L, jika ada. Pemantauan diarahkan pada hal-hal yang dibutuhkan oleh
manajemen dalam suatu pengembangan fisik suatu sebagai parameter
pengembangan SPIP, yaitu terutama pada output dari rencana tindak di masing-
masing tahapan pengembangan SPIP.
A. TAHAP PERSIAPAN PENYELENGGARAAN SPIP
Dalam tahap Persiapan akan terdapat enam parameter yang dipantau yaitu
Sosialisasi Penerapan SPIP, Pembentukan Satgas, Penetapan Peraturan Menteri
atau Peraturan Kepala tentang Penyelenggaraan SPIP, Workshop Pedoman SPIP
dan Diagnostic SPIP, serta Pendidikan dan Pelatihan SPIP.
1. Sosialisasi Penerapan SPIP
Pemantauan Sosialisasi Penerapan SPIP merupakan
parameter pamahaman secara umum mengenai SPIP.
Parameter ini akan diwakili oleh porsi pegawai Unit Mandiri
yang telah mengikuti sosialisasi SPIP. Ukuran yang diterapkan
dalam memantau parameter sosialisasi adalah persentase
pegawai Unit Mandiri yang telah mengikuti sosialisasi
penerapan SPIP.
6
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
2. Pembentukan Satuan Tugas SPIP
Pemantauan Pembentukan Satuan Tugas SPIP merupakan
parameter tentang telah adanya organisasi (adhoc) yang
bertanggung jawab mengembangkan SPIP pada unitnya.
Ukuran yang diterapkan dalam memantau parameter
Pembentukan Satgas SPIP adalah Eksistensi Surat keputusan
Pembentukan Satgas SPIP di Unit Mandiri.
3. Penerbitan Peraturan Menteri atau Peraturan Kepala tentang Pengembangan SPIP
Pemantauan Peraturan Menteri atau Peraturan Kepala
tentang Pengembangan SPIP merupakan parameter
komitmen Pimpinan dalam pengembangan SPIP. Ukuran yang
ditetapkan dalam memantau Peraturan Menteri atau
Peraturan Kepala tentang Pengembangan SPIP adalah
Peraturan Menteri atau Peraturan Kepala itu sendiri.
4. Pendidikan dan Pelatihan SPIP
Pemantauan Pendidikan dan Pelatihan SPIP merupakan
parameter kecukupan modal pengembangan bagi Satgas
SPIP. Ukuran yang diterapkan dalam memantau Pendidikan
dan Pelatihan SPIP adalah dari persentase anggota Satgas
SPIP Unit Mandiri yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan SPIP.
5. Workshop Pedoman
Pemantauan Workshop Pedoman merupakan parameter
bekal dan modal bagi pengembangan SPIP berdasarkan
tahapan yang akan diuraikan dalam rencana tindak. Ukuran
yang diterapkan dalam memantau Workshop Pedoman adalah
realisasi kegiatan Workshop Pedoman setidaknya/minimal
mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Diagnostic assessment;
7
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
b. Penyusunan Disain Penyelenggaraan SPIP;
c. Penilaian risiko;
d. Kegiatan pengendalian , dan
e. Pemantauan.
6. Diagnostic Assessment (DA)
Pemantauan Diagnostic Assessment (DA) merupakan
parameter pemetaan kondisi penerapan SPIP di Unit Mandiri.
Ukuran yang diterapkan dalam memantau Diagnostic
Assessment (DA) adalah realisasi kegiatan Diagnostic
Assessment (DA) yang dilakukan pada Unit Mandiri.
B. TAHAP PENYELENGGARAAN SPIP
Dalam tahap Penyelenggaraan akan terdapat enam parameter yang dipantau
yaitu Penyusunan GD SPIP, Penguatan Lingkungan Pengendalian, Penilaian
Risiko (Identifikasi dan Analisis Risiko), Penyelenggaraan Aktivitas
Pengendalian, Penyelenggaraan Informasi dan Komunikasi, Penyelenggaraan
Pemantauan.
1. Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP
Pemantauan Penyusunan Grand Design SPIP merupakan
parameter guidance atau pedoman untuk pengembangan
detail dan penerapan selanjutnya. Ukuran yang diterapkan
dalam memantau Penyusunan Disain Penyelenggaraan SPIP
adalah Surat Keputusan (SK) pimpinan K/L/Pemerintah
Daerah tentang penetapan Grand Design Perkembangan
Penyelenggaraan SPIP pada Unit Mandiri.
2. Penguatan Lingkungan Pengendalian
Pemantauan Penguatan Lingkungan Pengendalian merupakan
paremeter pondasi dari penerapan SPIP agar K/L/pemerintah
daerah memiliki dasar pijakan yang kuat untuk
8
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
pengembangannya. Ukuran Penguatan Lingkungan
Pengendalian adalah dilaksanakannya parameter atau
rencana tindak penguatan (Areas of Improvement atau AOI)
berkaitan dengan Lingkungan Pengendalian antara lain
sebagai berikut:
a. Penegakan integritas dan nilai etika
Pemantauan penegakan integritas dan nilai etika
merupakan parameter diterapkannya nilai-nilai etika
yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk
pengembangan SPIP. Ukuran yang diterapkan dalam
memantau penegakan integritas dan nilai etika adalah:
1) Eksistensi Aturan perilaku;
2) Penetapan role model keteladanan untuk aturan
perilaku;
3) Penegakan disiplin kehadiran;
4) Eksistensi aturan penyusunan laporan pengabaian
pengendalian;
5) Eksistensi aturan jika ada kebijakan tidak etis.
b. Pemeliharaan komitmen terhadap kompetensi
Pemantauan pemeliharaan komitmen terhadap
kompetensi merupakan parameter keteguhan Unit
Mandiri untuk tetap mempertahankan kompetensi setiap
jajarannya dalam pelaksanann tugas. Ukuran yang
diterapkan dalam memantau Pemeliharaan komitmen
terhadap kompetensi adalah :
1) Eksistensi analisis tugas/uraian jabatan dan peran.
2) Eksistensi standar (persyaratan minimal) jabatan dan
peran.
3) Eksistensi pelaksanaan/pengembangan SDM untuk
jabatan dan peran.
9
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
4) Eksistensi fit and proper test dalam pengusulan
pejabat.
c. Kepemimpinan yang kondusif
Pemantauan kepemimpinan yang kondusif merupakan
parameter tercapainya Unit Mandiri yang efektif dan
efisien. Ukuran yang diterapkan dalam memantau
kepemimpinan yang kondusif adalah:
1) Penerapan manajemen modern (tapkin dan renja).
2) Pemanfaatan tapkin dan renja tahunan (RKT) sebagai
pedoman kerja .
3) Pemanfaatan sistem informasi sebagai alat kendali
dalam pengertian responsif terhadap laporan
periodik yang dibuat.
4) Penyelenggaraan laporan akuntabilitas (kinerja dan
keuangan).
d. Struktur organisasi sesuai kebutuhan
Pemantauan struktur organisasi sesuai kebutuhan
merupakan parameter pengendalian Unit Mandiri dalam
mewujudkan struktur dan kewenangan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ukuran
yang diterapkan dalam memantau struktur organisasi
sesuai kebutuhan adalah:
1) Kelompok kerja (pokja), dalam pengertian semakin
banyak jumlah pokja berarti struktur organisasi yang
ada belum sesuai dengan kebutuhan.
2) Pimpinan proyek/PPK di luar struktur, dalam
pengertian jika terjadi demikian berarti struktur
organisasi yang ada belum sesuai dengan kebutuhan.
Pengukuran tersebut merupakan pengukuran negatif.
Jika, Satgas/Pimpinan Proyek/Pejabat Pembuat
10
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
Komitmen (PPK) semakin banyak, maka kondisi struktur
organisasi masih belum efektif dan efisien.
e. Pendelegasian wewenang
Pemantauan pendelegasian wewenang merupakan
parameter efektivitas pendelegasian kewenangan dan
tanggung jawab kepada pegawai oleh pimpinan Unit
Mandiri. Ukuran yang diterapkan adalah eksistensi aturan
pendelegasian kewenangan.
f. Pembinaan SDM berpeduli visi dan misi
Pemantauan pembinaan SDM berpeduli visi dan misi
merupakan parameter efektivitas pembinaan SDM di Unit
Mandiri yang peduli terhadap visi dan misi Unit Mandiri.
Ukuran yang diterapkan dalam memantau pembinaan
SDM berpeduli visi dan misi adalah:
1) Eksistensi peta kebutuhan SDM sesuai visi dan misi
bagi tingkat entitas dan sesuai lingkup tugas unit
bagi tingkat kegiatan.
2) Eksistensi panduan penilaian penugasan SDM sesuai
visi, misi bagi tingkat entitas dan sesuai lingkup
tugas unit bagi tingkat kegiatan.
3) Eksistensi korelasi kinerja berupa pencapaian visi,
misi/lingkup tugas dengan pemberian reward
berupa promosi/penghargaan.
g. Peningkatan efektivitas APIP
Pemantauan peningkatan efektivitas APIP merupakan
parameter penguatan fondasi pengendalian intern di Unit
Mandiri. Ukuran yang diterapkan dalam peningkatan
efektivitas APIP adalah:
1) Eksistensi laporan hasil pengawasan bagi
perbaikan program/peningkatan kinerja.
11
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
2) Eksistensi telaah sejawat untuk memastikan
kualitas hasil pengawasan.
h. Pembinaan hubungan kerja dengan instansi pemerintah
lain
Pemantauan pembinaan hubungan kerja dengan instansi
pemerintah lain merupakan parameter terciptanya
hubungan yang harmonis sebagai fondasi SPIP. Ukuran
yang diterapkan dalam memantau parameter Pembinaan
hubungan kerja dengan instansi pemerintah lain adalah
ketersediaan dana kegiatan tepat waktu, dalam arti
hubungan kerja yang baik dengan instansi lain
memungkinkan dana yang diperlukan untuk kegiatan
tersedia tepat pada waktunya
3. Penilaian Risiko (Identifikasi dan Analisis Risiko)
Pemantauan Penilaian Risiko dilakukan terhadap tiga level
manajemen, yaitu:
a. Level Strategik
Pemantauan penilaian risiko level strategik didasarkan
pada telah dilaksanakannya penilaian risiko pada level
strategik. Ukuran yang diterapkan dalam memantau
penilaian risiko pada level strategik adalah prioritas
kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP level
strategik.
b. Level Organisasional
Pemantauan penilaian risiko level organisasional
didasarkan pada telah dilaksanakannya penilaian risiko
pada level organisasional. Ukuran yang diterapkan dalam
memantau penilaian risiko pada level organisasional
adalah prioritas kegiatan sesuai dengan desain
penyelenggaran SPIP level organisasional.
12
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
c. Level Operasional
Pemantauan penilaian risiko level operasional didasarkan
pada telah dilaksanakannya penilaian risiko pada level
operasional. Ukuran yang diterapkan dalam memantau
penilaian risiko pada level operasional adalah prioritas
kegiatan sesuai dengan desain penyelenggaran SPIP level
operasional.
4. Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian
Pemantauan penyelenggaraan kegiatan pengendalian
dilakukan terhadap tiga level manajemen, yaitu:
a. Level Strategik
Pemantauan Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian
level strategik merupakan prasyarat efektivitas
pengendalian dan penanganan risiko pada level strategik.
Ukuran yang diterapkan dalam memantau
penyelenggaraan kegiatan pengendalian level strategik
adalah prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari
penilaian risiko pada level strategik.
b. Level Organisasional
Pemantauan Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian
level organisasional merupakan prasyarat efektivitas
pengendalian dan penanganan risiko oleh level
organisasional. Ukuran yang diterapkan dalam memantau
penyelenggaraan kegiatan pengendalian level
organisasional adalah prioritas kegiatan sesuai dengan
hasil dari penilaian risiko pada level organisasional.
c. Level Operasional
Pemantauan penyelenggaraan kegiatan pengendalian
level operasional merupakan prasyarat efektivitas
pengendalian dan penanganan risiko oleh level
13
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
operasional. Ukuran yang diterapkan dalam memantau
penyelenggaraan kegiatan pengendalian level operasional
adalah prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari
penilaian risiko pada level operasional.
5. Penyelenggaraan Informasi dan Komunikasi.
Pemantauan terhadap penyelenggaraan informasi dan
komunikasi dilakukan terhadap tiga parameter, yaitu:
a. Analisis Informasi SPIP
Pemantauan terhadap Analisis Informasi SPIP merupakan
parameter efektivitas sistem informasi yang ada untuk
mengetahui apakah sistem yang ada mampu menyediakan
informasi yang dibutuhkan. Ukuran yang diterapkan
dalam memantau Analisis Informasi SPIP adalah:
1) Analisis Informasi Kinerja SPIP
2) Analisis Kebutuhan Stakeholder
3) Analisis Efektivitas Sistem Informasi yang Ada
b. Pengembangan Sistem Informasi SPIP
Pemantauan Pengembangan Sistem Informasi SPIP
merupakan parameter desain sistem informasi yang
dikembangkan sehingga mampu menyajikan secara lebih
teknis informasi yang dibutuhkan stakeholders
sebagaimana tertuang dalam analisis informasi SPIP.
Ukuran yang diterapkan dalam memantau Implementasi
Sistem SPIP adalah:
1) Penyusunan Desain Sistem Informasi SPIP
2) Pengembangan Sistem Informasi SPIP
3) Penyusunan SOP Sistem Informasi SPIP.
14
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
c. Implementasi Sistem SPIP
Pemantauan Implementasi Sistem SPIP merupakan
parameter pengukuran capaian kinerja dan penggunaan
sumber daya termasuk risiko yang melekat di dalamnya,
sebagai bahan untuk mengendalikan kinerja dan risiko
tersebut. Ukuran yang diterapkan dalam memantau
Implementasi Sistem SPIP adalah:
1) Sarana dan Bentuk Komunikasi
2) Pelaporan Informasi Kinerja SPIP
6. Pemantauan
Pemantauan terhdap unsur Pemantauan SPIP dilakukan
sebagai pengujian efektivitas penyelenggaraan SPI sekaligus
menjadi indikator efektivitas pencapaian tujuan Unit Mandiri.
Pemantauan dilakukan dengan parameter sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Control Self Assessment (CSA)
Pelaksanaan Control Self Assessment (CSA) merupakan
parameter evaluasi mandiri terhadap pencapaian
efektivitas pelaksanaan SPIP dilakukan oleh setiap unit
risk yang terlibat, melalui pembuatan checklist/daftar
simak terhadap pelaksanaan dan pencapaian setiap unsur
SPI. Ukuran yang diterapkan dalam pelaksanaan Control
Self Assessment (CSA) adalah pembuatan dan pengisian
daftar simak menyangkut proses evaluasi mulai dari
faktor-faktor yang dievaluasi, indikasi kekuatan
pengendalian yang sudah dilaksanakan, indikasi
kelemahan pengendalian yang masih memerlukan
perbaikan dan pemberian nilai (skor) dan pencapaian
masing-masing unsur SPIP.
15
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP
b. Evaluasi Perkembangan SPIP
Evaluasi Perkembangan SPIP merupakan parameter
evaluasi eksternal yang dilakukan oleh suatu Tim Evaluasi
SPI dari Pembina SPIP atau BPK RI sesuai dengan masalah
evaluasi. Masalah evaluasi biasanya didapatkan dari
pelaporan yang dihasilkan oleh Laporan Pemantauan atau
hal lain yang diidentifikasi mengganggu tercapainya
tujuan. Ukuran yang diterapkan dalam pelaksanaan
evaluasi pengembangan SPIP adalah evaluasi terpisah
dengan metodologi evaluasi yang ditentukan oleh tim
evaluator.
c. Pengukuran Tingkat Maturitas SPIP
Pemantauan terhadap pelaksanaan pengukuran Tingkat
Maturitas (Maturity Level) SPIP merupakan parameter
pengukuran terhadap keandalan SPIP. Pengukuran
Maturity Level dilakukan baik di tingkat Unit Mandiri
maupun tingkal K/L atau Pemda. Ukuran yang diterapkan
dalam Penngukuran Tingkat Maturitas SPIP adalah
Eksistensi Laporan Pengukuran Tingkat Maturitas SPIP.
16
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
BAB III
TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PERKEMBANGAN SPIP
Untuk memberikan keseragaman tentang Pengukuran Parameter Perkembangan
SPIP, keseluruhan parameter terkait digabungkan dalam suatu Kertas Kerja
Pemantauan dengan format sebagaimana disajikan dalam Lampiran 1 sampai
Lampiran 6. Bab ini akan menjelaskan mengenai petunjuk pengisian Kertas Kerja
Pemantauan Perkembangan Penyelenggaraan SPIP. Kertas Kerja Pemantauan
tersebut dibuat untuk penghitungan dua hal yaitu (1) menghitung capaian
kemajuan penerapan SPIP di tingkat Unit Mandiri dan (2) menghitung capaian
kemajuan penyelenggaraan SPIP di tingkat Kementerian/Lembaga atau Pemerintah
Daerah. Capaian kemajuan penerapan di tingkat Unit Mandiri diukur berdasarkan
akumulasi capaian tertimbang dalam Kertas Kerja Matriks Pemantauan
Perkembangan/Penyelenggaraan SPIP (Form PP-1); sedangkan capaian kemajuan
di tingkat K/L atau Pemda (Form PP-4) dihitung berdasarkan akumulasi capaian
kemajuan penyelenggaraan SPIP di tingkat Unit Mandiri (Form PP-2).
Untuk menentukan capaian kemajuan penyelenggaraan SPIP baik di tingkat Unit
Mandiri maupun di tingkat K/L atau Pemda, setiap komponen rencana tindak
diberikan bobot. Besaran bobot sangat ditentukan pada besaran prioritas dan nilai
kontribusi setiap tahapan penyelenggaraan SPIP dalam pencapaian keberhasilan
pencapaian tujuan organisasi. Diyakini besaran bobot ini dapat berbeda bagi suatu
unit mandiri maupun K/L atau Pemda, namun harus ditentukan berdasarkan
pertimbangan proporsional dan profesional.
A. POLA PENGUKURAN PARAMETER PERKEMBANGAN SPIP
Dengan asumsi bahwa perkembangan SPIP paling tidak telah melewati tahapan
penyusunan Desain Penyelenggaraan (DP) SPIP Unit Mandiri, seluruh rencana
tindak pegembangan SPIP Unit Mandiri telah dapat diidentifikasi dalam Kertas
Kerja Pemantauan Pengembangan SPIP dengan format sebagaimana disajikan
17
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
dalam lampiran 1 (Lihat Form PP-1). Tatacara Pengisian Form dua dimensi
(baris dan kolom) tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tata cara Pengisian Rencana Tindak dalam Baris Kertas Kerja
Pada hakekatnya Rencana Tindak dalam baris Kertas Kerja
Pemantauan Perkembangan SPIP (KK PP SPIP) sudah tetap kecuali
hal-hal yang unik di Unit Mandiri terkait, khususnya tentang rencana
kerja penguatan lingkungan pengendalian, penilaian risiko, dan
penyelenggaraan kegiatan pengendalian.
Penyusunan Rencana Kerja detil pada tahap penguatan lingkungan
pengendalian berdasarkan Area of Improvement (AOI) yang
berkaitan dengan lingkungan pengendalian. Penyusunan rencana
kerja detil pada tahap penilaian risiko berdasarkan prioritas
kegiatan sesuai dengan DP SPIP. Adapun penyusunan rencana kerja
penyelenggaraan kegiatan pengendalian berdasarkan prioritas
kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko.
2. Tatacara Pengisian Kolom Kertas Kerja
Kolom isian dalam KK PP SPIP terdiri dari judul kolom dan isi kolom.
Judul kolom [kolom (1) sampai dengan kolom (9)] sudah pasti, tidak
dapat ditambah atau dikurangi. Isi kolom bervariasi, ada yang
permanen dan tidak dapat diubah, yaitu isi kolom: “Tahapan”,
“Capaian (%)”, “Bobot” (kecuali untuk bobot rincian rencana tindak
penguatan lingkungan pengendalian, penilaian risiko, dan
penyelenggaraan kegiatan pengendalian yang bobotnya dapat
berbeda untuk tiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Unit
Mandiri), dan “Capaian Tertimbang”. Isi kolom yang tidak permanen
dan harus diisi sesuai kebutuhan, adalah kolom “Rencana
Tindak”(rincian rencana tindak penguatan lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, dan penyelenggaraan kegiatan pengendalian),
“Rencana”, dan “Realisasi”.
18
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
B. PENGUKURAN KEMAJUAN REALISASI RENCANA TINDAK
Pengukuran kemajuan realisasi rencana tindak dilakukan baik dalam tahap
persiapan maupun tahap penyelenggaraan SPIP.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi enam tahap mulai dari sosialisasi SPIP,
Pembentukan Satgas, penetapan Peraturan Menteri/Pimpinan
Lembaga atau Kepala Daerah, Pendidikan dan Pelatihan SPIP,
Workshop pedoman hingga Diagnostic Assessment (DA) terhadap Unit
Mandiri.
a. Sosialisasi SPIP
Dalam tahap ini, parameter kegiatan atau rencana tindaknya
adalah para pegawai yang mengikuti sosialiasi penerapan
SPIP yang satuan parameternya diukur dengan persentase
pegawai yang mengikutinya. Rencana ditetapkan oleh Unit
Mandiri sesuai dengan target yang ingin dicapai, misalnya:
30% atau 50% dari pegawai yang ada di level entitas/Unit
Mandiri. Rencana tindak sosialisasi SPIP tidak berlaku pada
saat pengisian Form PP-1 pada level K/L/Pemerintah Daerah.
Pengisian kolom realisasi disesuaikan dengan jumlah pegawai
yang mengikuti sosialisasi sampai dengan waktu pelaporan
pemantauan penerapan SPIP dibandingkan dengan jumlah
pegawai yang ada. Contoh penghitungan sebagai berikut:
Jumlah pegawai level Unit Mandiri =100 orang. Rencana
pegawai yang mengikuti sosialisasi penerapan SPIP sejumlah
90 orang, berarti rencana sebesar 90%. Jika pada saat
pelaporan pemantauan jumlah pegawai yang telah mengikuti
sosialisasi 60 orang, maka realisasi dihitung sebagai berikut:
Realisasi= 60/90 x100%=67%
Angka realisasi tersebut kemudian diisikan ke kolom
“realisasi” di sebelah kanan kolom “rencana”.
19
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
Dokumen pendukung realisasi adalah daftar hadir pegawai
yang mengikuti sosialisasi dan diperkuat dengan notulen
kegiatan sosialisasi tersebut.
b. Pembentukan Satuan Tugas SPIP
Rencana tindak yang akan diukur pada tahap ini adalah
adanya Surat Keputusan (SK) dari Pimpinan K/L/Pemerintah
Daerah.
Data pendukung realisasi adalah copy SK.
c. Penetapan Peraturan Menteri/Peraturan Kepala tentang Penyelenggaraan SPIP
Dalam tahap ini, rencana tindaknya adalah penetapan
Peraturan Menteri (Permen)/Peraturan Kepala (Perka)
tentang Penyelenggaraan SPIP. Satuan parameternya berupa
“Permen/Perka” karena perlu ada ketetapan formal dari
pucuk pimpinan organisasi sebagai landasan pengembangan
SPIP pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang
bersangkutan.
Data pendukung realisasi adalah copy Permen/Perka.
d. Pendidikan dan Pelatihan SPIP
Parameter pendidikan dan pelatihan SPIP, rencana tindaknya
adalah Tim Satgas Pengembangan SPIP mengikuti Pendidikan
dan Pelatihan SPIP.
Rencana ditetapkan oleh K/L/Pemda sesuai dengan target
yang ingin dicapai, misalnya: 90% atau 100% dari anggota
satgas yang ada, baik di level entitas maupun level kegiatan.
Pada saat pelaporan pemantauan, kolom realisasi diisi
dengan persentase anggota satgas yang mengikuti diklat
dibandingkan dengan jumlah anggota satgas yang ada.
Data pendukung realisasi adalah sertifikat Diklat.
20
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
e. Workshop Pedoman
Workshop Pedoman sedikitnya atas lima pedoman, antara
lain:
1) Diagnostic assessment;
2) Penyusunan Desain Penyelenggaraan (DP);
3) Penilaian risiko;
4) Kegiatan pengendalian, dan
5) Pemantauan.
Masing-masing rencana tindak satuan parameternya
adalah “pedoman”. Kolom “Rencana” ditetapkan sesuai
dengan kebutuhan level entitas/Unit Mandiri atau level
K/L/Pemda.
Data pendukung realisasi adalah laporan kegiatan
workshop yang dilengkapi dengan daftar hadir peserta.
f. Diagnostic Assessment (DA)
Diagnostic Assessment (DA) terdiri dari satu rencana tindak,
yaitu DA terhadap Unit Mandiri.
Satuan parameternya adalah “kegiatan”. Data pendukung
adalah laporan hasil kegiatan DA
2. Tahap Penyelenggaraan
Dalam tahap ini terdapat beberapa kegiatan berupa:
a. Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP
Rencana tindak pada parameter Penyusunan Desain
Penyelenggaraan SPIP adalah penyusunan Desain
Penyelenggaraan tersebut, dengan satuan parameter berupa
“SK Desain Penyelenggaraan SPIP”. Realisasi dilaporkan jika
telah terbit SK mengenai Desain Penyelenggaraan SPIP pada
21
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang
bersangkutan.
b. Penguatan Lingkungan Pengendalian
Parameter Penguatan Lingkungan Pengendalian adalah
berupa dilaksanakannya rencana tindak penguatan Area of
Improvement (AOI) yang berkaitan dengan Lingkungan
Pengendalian. AOI tersebut diuraikan dalam kolom rencana
tindak. Kolom “satuan” diisi sesuai dengan rencana tindaknya
seperti “kegiatan”, “laporan”, dan sebagainya. Jumlah
kegiatan yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan dan
kewenangan dari K/L/Pemerintah Daerah atau entitas/Unit
Mandiri masing-masing.
c. Penilaian Risiko (Identifikasi dan Analisis Risiko)
Parameter Pemantauan Penilaian Risiko diterapkan
terhadap tiga level manajemen ditambah satu kegiatan
ad hoc, yaitu:
1) Level Strategik
Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas
kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP
level strategik. Satuan parameter masing-masing
adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai
dengan rencana tindak di unit mandiri. Umumnya,
penilaian risiko pada level strategik berada pada
tingkat K/L/Pemerintah Daerah meskipun pada kondisi
tertentu juga dapat berada pada tingkat unit mandiri.
2) Level Organisasional
Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas
kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP
level organisasional. Satuan parameter masing-masing
adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai
22
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
dengan rencana tindak di tingkat K/L/Pemerintah
Daerah/entitas/unit mandiri.
3) Level Operasional
Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas
kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP
level operasional. Satuan parameter masing-masing
adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai
dengan rencana tindak di unit mandiri.
4) Kegiatan Ad Hoc
Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas
kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP
kegiatan ad hoc. Satuan parameter masing-masing
adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai
dengan rencana tindak di unit mandiri.
Kegiatan ad hoc adalah kegiatan yang dilaksanakan di
luar peran dari K/L/Pemerintah Daerah/entitas/unit
mandiri namun menggunakan sumber daya yang cukup
signifikan, contohnya: pengadaan barang/jasa.
d. Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian
Parameter Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian
diterapkan terhadap tiga level manajemen ditambah satu
kegiatan ad hoc mengikuti prioritas kegiatan yang telah
diisikan ke dalam kolom penilaian risiko, yaitu:
1) Level Strategik
Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas
kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko pada
level strategik. Satuan parameter masing-masing
adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai
dengan rencana tindak di unit mandiri. Umumnya,
penilaian risiko pada level strategik berada pada
tingkat K/L/Pemerintah Daerah meskipun pada kondisi
23
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
tertentu juga dapat berada pada tingkat entitas/unit
mandiri.
2) Level Organisasional
Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas
kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko pada
level organisasional. Satuan parameter masing-masing
adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai
dengan rencana tindak di unit mandiri.
3) Level Operasional
Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas
kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko pada
level operasional. Satuan parameter masing-masing
adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai
dengan rencana tindak di unit mandiri.
4) Kegiatan Ad Hoc
Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas
kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP
kegiatan ad hoc. Satuan parameter masing-masing
adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai
dengan rencana tindak di unit mandiri.
e. Informasi dan Komunikasi
Pemantauan Informasi dan Komunikasi dilakukan terhadap
tiga parameter, yaitu:
a. Analisis Informasi SPIP
Ukuran yang diterapkan dalam memantau Analisis
Informasi SPIP adalah:
1) Sosialisasi arti penting informasi Risk, Kinerja, dan
Kendali dalam Sistem Informasi SPIP
2) Analisis Kebutuhan Stakeholder
24
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
3) Analisis Efektivitas Sistem Informasi yang ada
Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”,
dan kolom “rencana” diisi “1”. Kolom “realisasi” diisi
“1” apabila analisis butir 1) sampai dengan 3) di atas
telah dilaksanakan, dan “0” jika belum.
b. Pengembangan Sistem Informasi SPIP
Ukuran yang diterapkan dalam memantau
Implementasi Sistem SPIP adalah:
1) Penyusunan Desain Sistem Informasi SPIP
2) Pengembangan Sistem Informasi SPIP
3) Penyusunan SOP Sistem Informasi SPIP
Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”,
dan kolom “rencana” diisi “1”. Kolom “realisasi” diisi
“1” apabila kegiatan butir 1) sampai dengan 3) di atas
telah dilaksanakan, dan “0” jika belum.
c. Implementasi Informasi dan Komunikasi
Ukuran yang diterapkan dalam memantau
Implementasi Sistem SPIP adalah:
1) Komunikasi on line Risiko, Kontrol, dan Kinerja
2) Pelaporan Informasi Kinerja SPIP
Satuan parameter masing-masing adalah “Kegiatan”, dan
kolom “rencana” disesuaikan dengan rencana di unit
mandiri.
f. Pemantauan
Pemantauan dilakukan dengan parameter sebagai berikut:
1) Pelaksanaan Control Self Assessment (CSA) SPIP
25
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
Ukuran yang diterapkan adalah dilakukannya Control Self
Assessment (CSA) SPIP terhadap pelaksanaan kegiatan
utama.
Parameternya adalah pelaksanaan CSA SPIP dengan
satuan “Kegiatan”. Kolom “rencana” diisi sesuai dengan
rencana CSA SPIP dari unit mandiri.
2) Evaluasi Terpisah Penyelenggaraan SPIP
Ukuran yang diterapkan adalah dilakukannya evaluasi
SPIP oleh Inspektorat, BPKP, atau BPK, terhadap
pelaksanaan kegiatan utama. Evaluasi terpisah
penyelenggaraan SPIP adalah evaluasi dengan metodologi
evaluasi yang ditentukan oleh tim evaluator.
Parameternya adalah adanya evaluasi SPIP dengan satuan
“Laporan”. Kolom “rencana” diisi sesuai dengan rencana
evaluasi SPIP.
3) Pengukuran Tingkat Maturitas SPIP
Ukuran yang diterapkan adalah dilakukannya pengukuran
tingkat maturitas SPIP.
Parameternya adalah adanya kegiatan pengukuran
tingkat maturitas SPIP dengan satuan “Laporan”. Kolom
rencana diisi sesuai dengan rencana pengukuran tingkat
maturitas SPIP.
Kolom “realisasi” diisi “1” apabila laporan atas kegiatan butir
1) sampai dengan 3) di atas telah diterbitkan, dan “0” jika
belum.
26
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP
C. TATA CARA PENGUKURAN KEMAJUAN PERKEMBANGAN SPIP UNIT MANDIRI
Capaian kemajuan penyelenggaraan SPIP di tingkat unit mandiri dihitung
berdasarkan akumulasi capaian tertimbang dalam Kertas Kerja Matriks
Pemantauan Pengembangan/Penyelenggaraan SPIP (Lampiran 1/Form PP-1)
sebagaimana diuraikan pada butir A dan B. Kemajuan perkembangan
penyelenggaraan SPIP secara ringkas dapat dilihat di Lampiran 2/Form PP-2.
D. TATA CARA PENGUKURAN KEMAJUAN PERKEMBANGAN SPIP TINGKAT K/L DAN PEMDA
Capaian kemajuan di tingkat K/L atau Pemda (Lampiran 4/Form PP-4) dihitung
berdasarkan akumulasi Capaian Kemajuan Penyelenggaraan SPIP di tingkat Unit
Mandiri sebagaimana diuraikan pada butir C.
26
PEDOMAN PPEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB PELAPORAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN SPIP
BAB IV
PELAPORAN PEMANTAUAN PERKEMBANGAN SPIP
Sebagai wujud akuntabilitas dari kegiatan pemantauan perkembangan SPIP, unit
mandiri wajib menyampaikan Laporan Triwulanan (Form PP-3) kepada Penanggung
Jawab Penyelenggaran SPIP K/L atau Pemda. Laporan Triwulanan pemantauan
perkembangan SPIP wajib disertai dengan Form PP-2 sebagai lampiran dari laporan.
Namun pengiriman Form PP-1 sifatnya diserahkan kebijakannya kepada K/L.
Penanggung Jawab Penyelenggaran SPIP K/L atau Pemda juga wajib melaporkan
perkembangan SPIP K/L atau Pemda secara triwulanan (Form PP-5) kepada
Pimpinan K/L atau Pemda dan secara tahunan (Form PP-6). Laporan Tahunan wajib
disertai dengan Form PP-4 disampaikan kepada Pimpinan K/L/Pemerintah Daerah
dengan tembusan kepada BPKP.
A. MATERI LAPORAN
Materi yang dilaporkan adalah seluruh pelaksanaan langkah-langkah dalam
penyelenggaraan SPIP mulai dari persiapan, penyelenggaraan, sampai dengan
pemantauan. Laporan tersebut memuat informasi antara lain:
1. Pelaksanaan kegiatan
Dalam hal ini dijelaskan semua tahapan penyelenggaraan SPIP, mulai dari
tahap persiapan dan penyelenggaraan.
2. Hambatan Kegiatan
Di sini dijelaskan hambatan pelaksanaan kegiatan bila ditemukan hambatan
yang menyebabkan tidak tercapainya target kegiatan penyelenggaraan SPIP.
3. Rencana Tindak
27
PEDOMAN PPEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB PELAPORAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN SPIP
Pemberian saran diberikan dalam kaitan adanya ditemukan hambatan
pelaksanaan kegiatan yang sekaligus merupakan pemecahan masalah agar
tidak terulang kembali kejadian yang serupa.
B. SISTEMATIKA PELAPORAN
1) Laporan Triwulanan
Laporan Triwulanan dibuat dalam bentuk surat, disini dilaporkan kemajuan
pelaksanaan SPIP selama satu triwulan (Form PP-3 untuk entitas/unit
mandiri dan Form PP-5 untuk K/L/Pemerintah Daerah), yaitu hal-hal yang
memuat:
- Dasar Hukum dan Tujuan Pelaporan
- Narasi Rencana tindak yang telah dilaksanakan dan yang belum
dilaksanakan, hambatan serta saran pemecahannya.
- Lampiran berupa tabel pelaksanaan SPIP selama triwulan pelaporan.
2. Laporan Tahunan
Laporan Tahunan dibuat dalam bentuk surat (Form PP-6), berisi
uraian kemajuan pelaksanaan penyelenggaraan SPIP pada tahun
bersangkutan, yaitu memuat (a) Pendahuluan berupa Dasar Hukum,
Tujuan Pelaporan, dan Ruang Lingkup, (b) Uraian tentang Penyelenggaraan
SPIP yang memuat rencana tindak yang telah dan belum dapat
dilaksanakan, hambatan penyelenggaraan SPIP dan saran pemecahannya,
dan (c) Rencana Aksi Tahun berikutnya dan usulan kepada pimpinan unit
kerja.
d. LAMPIRAN
Pada bagian ini dilampirkan data-data detil yang biasanya tidak tepat
dituangkan dalam badan laporan.
Lampiran 1
FORM : PP-1Tahun……….
Unit Kerja : ........................................Periode : ........................................ Triwulan ke : ....
Rencana Realisasi1 2 3 4 5 6 7 = 6/5x100 8 9 = 7x8A PERSIAPAN (Bobot 20%)
1 Sosialisasi Penerapan SPIP Mengikuti sosialisasi Penerapan SPIP % Pegawai 22 Pembentukan Satuan Tugas SPIP Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penerapan SPIP SK Satgas 23 Penetapan Permen/Perka tentang Penerapan SPIP Menetapkan Peraturan Menteri atau Peraturan Kepala tentang Penerapan SPIP Permen/Perka 24 Pendidikan dan Pelatihan SPIP Tim Satgas Pengembangan SPIP mengikuti Pendidikan dan Pelatihan SPIP % Satgas 25 Workshop Pedoman Tim Satgas mengikuti Workshop Pedoman SPIP Kegiatan 26 Diagnostic Assessment (DA) Diagnostic Assessment (DA) terhadap Unit Mandiri Kegiatan 10
B PENYELENGGARAAN SPIP (Bobot 80%)1 Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP Penyusunan Desain Penyelenggaraan (DP) SPIP SK DP SPIP 102 Penguatan Lingkungan Pengendalian Uraikan Area of Improvement (AOI) yang berkaitan dengan Lingkungan Pengendalian
a. Uraian AOI Kegiatanb. Uraian AOI, dst... Kegiatan
Penguatan Lingkungan Pengendalian 203 Penilaian Risiko (Identifikasi dan Analisis Risiko) Uraikan Prioritas Kegiatan sesuai dengan DP SPIP
a Level Strategik1) Uraikan Prioritas Kegiatan sesuai dengan DP SPIP Kegiatan2) dst... Kegiatan
b Level Organisasional1) Uraikan Prioritas Kegiatan sesuai dengan DP SPIP Kegiatan2) dst... Kegiatan
c Level Operasional1) Uraikan Prioritas Kegiatan sesuai dengan DP SPIP Kegiatan2) dst... Kegiatan
Penilaian Risiko 204 Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian Uraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko
a Level Strategik1) Uraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko Kegiatan2) dst... Kegiatan
b Level Organisasional1) Uraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko Kegiatan2) dst... Kegiatan
Capaian Tertimbang
Volume
MATRIK PEMANTAUAN PENGEMBANGANSISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
No. Tahapan Rencana Tindak Satuan Capaian (%) Bobot
Rencana Realisasi1 2 3 4 5 6 7 = 6/5x100 8 9 = 7x8
c Level Operasional1) Uraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko Kegiatan2) dst... Kegiatan
Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian 205 Informasi dan Komunikasi a Analisis Informasi SPIP
1) Analisis Informasi Kinerja SPIP Kegiatan2) Analisis Kebutuhan stakeholder Kegiatan3) Analisis Efektifitas Sistim Informasi yang ada Kegiatan
b Pengembangan Sistem Informasi yang ada Kegiatan1) Penyusunan Desain Sistem Informasi SPIP Kegiatan2) Pengembangan Sistem Informasi SPIP Kegiatan3) Penyusunan SOP Sistem InformasiSPIP Kegiatan
c Implementasi Informasi dan Komunikasi1) Komunikasi on line , Risiko, Control , dan Kinerja Kegiatan2) Pelaporan Informasi Kinerja SPIP Kegiatan
Informasi dan Komunikasi 56 Pemantauan Pemantauan Pengembangan Penyelenggaraan SPIP
a Pelaksanaan Control Self Assessment (CSA) atau Evaluasi Laporanb Pelaksanaan Evaluasi Pengembangan SPIP Kegiatanc Pengukuran Maturity Level SPIP Kegiatan
Pemantauan Pengembangan Penyelenggaraan SPIP 5Jumlah 100
Jakarta,………………………..20..Kepala………
…………………………….NIP………………………….
Penjelasan :Kolom 1 : Nomor urut dari rincian tahapanKolom 2 : Rincian nama tahapan penyelenggaraan SPIPKolom 3 : Rincian rencana tindak yang disesuaikan dengan tahapan penyelenggaraan SPIP dan disesuaikan kondisi AOI dan lain sebagainyaKolom 4 : Ukuran Satuan untuk masing-masing rincian rencana tindak. Hal ini juga disesuaikan kondisi di masing-masing unitKolom 5 : Besaran rencana yang ditargetkan dari masing-masing rencana tindakKolom 6 : Besaran realisasi yang dicapai untuk masing-masing rencana tindakKolom 7 : Besaran presentase capaian yaitu besaran realisasi dibagi dengan besaran rencana dari masing-masing rencana tindak dalam bentuk presentaseKolom 8 : Besaran bobot yang diberikan untuk masing-masing rincian tindak dalam bentuk presentase. Nilai bobot diatas hanyalah contoh yang dapat berbeda-beda besarannya untuk masing-masing unit mandiri
secara total nilai akumulasi bobot ini harus berjumlah 100 %.Kolom 9 : Nilai tertimbang dari masing-masing rencana tindak yang merupakan hasil perkalian presentase capaian masing-masing rincian rencana tindak dengan bobot yang diberikan.
Akumulasi nilai tertimbang inilah yang merupakan progress capaian sebuah unit mandiri dalam penyelenggaraan SPIP nya
BobotCapaian
TertimbangNo. Tahapan Rencana Tindak Satuan Volume Capaian (%)
Lampiran 2
FORM : PP-2Unit Kerja : …………………………….. Tahun
Periode : ……………………………. ……….
SATUAN CAPAIAN BOBOTRENCANA REALISASI (%)
1 2 3 4 5 6 = 5/4x100 7 8 = 6x7A PERSIAPAN1 Sosialisasi Penerapan SPIP % Pegawai 22 Pembentukan Satuan Tugas SPIP SK Satgas 2
3 Penetapan Permen/Perka tentang Penerapan SPIP Permen/ Perka 2
4 Pendidikan dan Pelatihan SPIP % Satgas 25 Workshop Pedoman Kegiatan 26 Diagnostic Assessment (DA) Kegiatan 10
B PENYELENGGARAAN SPIP1 Penyusunan DP SPIP SK DP SPIP 102 Penguatan Lingkungan Pengendalian Kegiatan 203 Penilaian Risiko (Identifikasi dan Analisis Risiko) Kegiatan 204 Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian Kegiatan 205 Informasi dan Komunikasi Kegiatan 56 Pemantauan Kegiatan 5
100
Jakarta,………………………..20..Kepala………
…………………………….NIP………………………….
Penjelasan :Kolom 1 : Nomor urut dari rincian tahapan Kolom 2 : Rincian nama tahapan penyelenggaraan Kolom 3 : Ukuran Satuan untuk masing-masing tahapan penyelenggaraan SPIP Kolom 4 : Besaran rencana yang ditargetkan dari masing-masing tahapan Kolom 5 : Besaran realisasi yang dicapai untuk masing-masing tahapan Kolom 6 : Besaran presentase capaian yaitu besaran realisasi dibagi dengan besaran rencana dari masing-masing tahapan dalam bentuk presentase Kolom 7 : Besaran bobot yang diberikan untuk masing-masing tahapan dalam bentuk presentase. Nilai bobot diatas hanyalah contoh yang dapat berbeda-beda besarannya untuk masing-masing unit mandiri. Secara total nilai akumulasi bobot ini harus berjumlah 100 %. Kolom 8 : Nilai tertimbang dari masing-masing tahapan yang merupakan hasil perkalian presentase capaian masing-masing tahapan dengan bobot yang diberikan. Akumulasi nilai tertimbang inilah yang merupakan progress capaian sebuah unit mandiri dalam penyelenggaraan SPIP nya
MATRIK PEMANTAUAN PENGEMBANGANSISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Jumlah
NO TAHAPAN Capaian Tertimbang
VOLUME
1
KOP UNIT MANDIRI
Nomor
Lampiran
:
:
.........
Satu Berkas
..........
Hal : Laporan Pemantauan Perkembangan
Penyelenggaraan SPIP ..... (Unit Mandiri)
Triwulan ....Tahun .........
Yth. Penanggungjawab Penyelenggaraan SPIP K/L/Pemda
di .............
Dengan ini kami sampaikan laporan pemantauan perkembangan penyelenggaraan SPIP
..... (Unit Mandiri) Triwulan.....Tahun ........., dengan uraian sebagai berikut:
A. Progres Penyelenggaraan SPIP
Sebagaimana terlihat pada Matriks Ringkas Pemantauan Perkembangan Penyelenggaraan
SPIP..... (Unit Mandiri) terlampir (Lampiran 2), perkembangan Penyelenggaraan SPIP..... (Unit
Mandiri) adalah sebesar ....%. Matriks tersebut merupakan ringkasan dari Matriks Detil
Pemantauan Perkembangan Penyelenggaraan SPIP..... (Unit Mandiri) yang diselenggarakan
tersendiri untuk itu.
Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, kemajuan penyelenggaraan SPIP di .....
(Unit Mandiri) adalah sebesar ....%. Perkembangan dimaksud terutama dalam kegiatan berikut:
Persiapan penyelenggaraan SPIP ....% (..... dari maksimal 20 poin)
Penyelenggaraan SPIP ....% (.... dari maksimal 80 poin)
B. Dasar Hukum
Penyelenggaraan SPIP pada ..... (Unit Mandiri) didasarkan pada beberapa aturan berikut:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);
2) Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-687/K/D4/2012 tanggal 25 Mei 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP;
3) Keputusan Kepala ..... (Unit Mandiri) Nomor ................. tanggal .......... tentang Satuan
Tugas Penyelenggaraan SPIP ..... (Unit Mandiri);
4) Keputusan Kepala ..... (Unit Mandiri) Nomor ............... tanggal .......... tentang Desain
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern ..... (Unit Mandiri).
FORM PP-3
2
C. Tujuan Pelaporan
Pelaporan pemantauan perkembangan penyelenggaraan SPIP menginformasikan kemajuan
penyelenggaraan SPIP ......(Unit Mandiri) selama triwulan.......tahun ...... termasuk hambatan
serta rencana pemecahannya dengan tujuan untuk .....................................................
D. Uraian Perkembangan Penyelenggaraan SPIP
Sesuai rancangan desainnya, pembangunan fisik penyelenggaraan SPIP ..... (Unit Mandiri)
meliputi tahap persiapan dan penyelenggaraan. Perkembangan penyelenggaraan SPIP
sampai dengan triwulan........tahun ....... adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Kegiatan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut:
Di sini dijelaskan realisasi kegiatan mulai kegiatan sosialisasi, pembentukan satuan
tugas, penetapan Permen/Perka tentang Penerapan SPIP, pendidikan dan pelatihan
SPIP, workshop pedoman, dan pelaksanaan diagnostic assessment (DA).
2. Penyelenggaraan
Kegiatan dalam tahap penyelenggaraan adalah sebagai berikut:
Di sini dijelaskan realisasi kegiatan mulai kegiatan penyusunan desain
penyelenggaraan SPIP, penguatan lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, sampai dengan pemantauan.
Rincian kemajuan penyelenggaraan SPIP dapat dilihat pada lampiran.
3. Hambatan dan Rencana Pemecahan
Uraian hambatan dan rencana pemecahannya.
Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan perkenan Bapak, kami ucapkan terima
kasih.
Pimpinan Unit Mandiri,
...................................
NIP. ...........................
Tembusan Yth. :
1. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (untuk K/L)
2. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi ...... (untuk Pemda)
3. Inspektur ... (Kepala Unit Pengawas Intern)
Lampiran 4
FORM : PP-4
Capaian Penyelenggaraan BobotSPIP
1 2 3 4 5 = 3 X 41 Unit Mandiri A 102 Unit Mandiri B 103 Unit Mandiri C 104 Unit Mandiri D 105 Unit Mandiri E 106 Unit Mandiri F 107 Unit Mandiri G 108 Unit Mandiri H 109 Unit Mandiri I 10
10 Unit Mandiri J 10
100
Jakarta, ………. 20..………..
……………NIP ………………..
Penjelasan :Kolom 1 : Nomor urut dari rincian tahapan Kolom 2 : Nama Unit Mandiri yang jumlahnya sesuai Unit Mandiri yang ada pada K/L atau Pemda Kolom 3 : Besaran realisasi capaian penyelengaraan SPIP di unit mandiri (Hasil capaian tertimbang Form : PP2 Kolom 4 : Besaran bobot yang diberikan untuk masing-masing unit mandiri dalam bentuk presentase. Nilai bobot diatas hanyalah contoh yang dapat berbeda-beda besarannya tergantung jumlah unit mandiri yang ada. Secara total nilai akumulasi bobot ini harus berjumlah 100 %. Kolom 5 : Nilai tertimbang dari masing-masing unit mandiri yang merupakan hasil perkalian presentase capaian masing-masing unit mandiri dengan bobot yang diberikan. Akumulasi nilai tertimbang inilah yang merupakan progress capaian sebuah K/L atau Pemda dalam penyelenggaraan SPIP nya
MATRIK PEMANTAUAN PENGEMBANGANSISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Jumlah
NO Unit Mandiri SPIP Capaian Tertimbang
Kementerian/Lembaga : ………………… Tahun
Periode : …………………………...... ......................
1
KOP K/L/PEMDA
Nomor
Lampiran
:
:
.........
Satu Berkas
..........
Hal : Laporan Pemantauan Perkembangan
Penyelenggaraan SPIP ......(K/L/Pemda)
Triwulan ....Tahun .........
Yth. Pimpinan K/L/Pemda
di .............
Dengan ini kami sampaikan laporan pemantauan perkembangan penyelenggaraan SPIP
..... (K/L/Pemda) Triwulan.....Tahun ........., dengan uraian sebagai berikut:
A. Progres Penyelenggaraan SPIP
Sebagaimana terlihat pada Matriks Ringkas Pemantauan Perkembangan Penyelenggaraan
SPIP..... (K/L/Pemda) terlampir (Lampiran 2), perkembangan Penyelenggaraan SPIP.....
(K/L/Pemda) adalah sebesar ....%. Matriks tersebut merupakan ringkasan dari Matriks Detil
Pemantauan Perkembangan Penyelenggaraan SPIP..... (K/L/Pemda) yang diselenggarakan
tersendiri untuk itu.
Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, kemajuan penyelenggaraan SPIP di .....
(Unit Mandiri) adalah sebesar ....%. Perkembangan dimaksud terutama dalam kegiatan berikut:
Persiapan penyelenggaraan SPIP ....% (..... dari maksimal 20 poin)
Penyelenggaraan SPIP ....% (.... dari maksimal 80 poin)
B. Dasar Hukum
Penyelenggaraan SPIP pada ..... (K/L/Pemda) didasarkan pada beberapa aturan berikut:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);
2) Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-687/K/D4/2012 tanggal 25 Mei 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP;
3) Keputusan Kepala ..... (K/L/Pemda) Nomor ................. tanggal .......... tentang Satuan
Tugas Penyelenggaraan SPIP ..... (K/L/Pemda);
4) Keputusan Kepala ..... (K/L/Pemda) Nomor ............... tanggal .......... tentang Desain
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern ..... (K/L/Pemda).
FORM PP-5
2
C. Tujuan Pelaporan
Pelaporan pemantauan perkembangan penyelenggaraan SPIP menginformasikan kemajuan
penyelenggaraan SPIP ....... (K/L/Pemda) selama triwulan.......tahun ...... termasuk hambatan
serta rencana pemecahannya dengan tujuan untuk .....................................................
D. Uraian Perkembangan Penyelenggaraan SPIP
Sesuai rancangan desainnya, pembangunan fisik penyelenggaraan SPIP ..... (K/L/Pemda)
meliputi tahap persiapan dan penyelenggaraan. Perkembangan penyelenggaraan SPIP
sampai dengan triwulan........tahun ....... adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Kegiatan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut:
Di sini dijelaskan realisasi kegiatan mulai kegiatan sosialisasi, pembentukan satuan
tugas, penetapan Permen/Perka tentang Penerapan SPIP, pendidikan dan pelatihan
SPIP, workshop pedoman, dan pelaksanaan diagnostic assessment (DA).
2. Penyelenggaraan
Kegiatan dalam tahap penyelenggaraan adalah sebagai berikut:
Di sini dijelaskan realisasi kegiatan mulai kegiatan penyusunan desain
penyelenggaraan SPIP, penguatan lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, sampai dengan pemantauan.
Rincian kemajuan penyelenggaraan SPIP dapat dilihat pada lampiran.
3. Hambatan dan Rencana Pemecahan
Uraian hambatan dan rencana pemecahannya.
Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan perkenan Bapak, kami ucapkan terima
kasih.
Penanggungjawab
Penyelenggaraan SPIP
K/L/Pemda,
...................................
NIP. ...........................
Tembusan Yth. :
1. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (untuk K/L)
2. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi ...... (untuk Pemda)
3. Inspektur ... (Kepala Unit Pengawas Intern)
1
KOP K/L/PEMDA/UNIT MANDIRI
Nomor
Lampiran
:
:
.........
Satu Berkas
..........
Hal : Laporan Pemantauan Perkembangan
Penyelenggaraan SPIP..............................
(K/L/Pemda/Unit Mandiri) Tahun .........
Yth. Penanggungjawab Penyelenggaraan SPIP K/L/Pemda (laporan dari Pimpinan Unit
Mandiri)
Pimpinan K/L/Pemda (laporan dari Penanggungjawab Penyelenggaraan SPIP
K/L/Pemda)
di .............
Dengan ini kami sampaikan laporan pemantauan perkembangan penyelenggaraan SPIP
..... (K/L/Pemda/Unit Mandiri) Tahun .........., dengan uraian sebagai berikut:
A. Progres Penyelenggaraan SPIP
Sebagaimana terlihat pada Matriks Ringkas Pemantauan Perkembangan Penyelenggaraan
SPIP.................(K/L/Pemda/Unit Mandiri) Tahun .........terlampir (Lampiran 2), perkembangan
Penyelenggaraan SPIP.................(K/L/Pemda/Unit Mandiri) adalah sebesar ....%. Matriks
tersebut merupakan ringkasan dari Matriks Detil Pemantauan Perkembangan Penyelenggaraan
SPIP.................(K/L/Pemda/Unit Mandiri) yang diselenggarakan tersendiri untuk itu.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kemajuan penyelenggaraan SPIP di
.................(K/L/Pemda/Unit Mandiri) adalah sebesar ....%. Perkembangan dimaksud terutama
dalam kegiatan berikut:
Persiapan penyelenggaraan SPIP ....% (..... dari maksimal 20 poin)
Penyelenggaraan SPIP ....% (.... dari maksimal 80 poin)
B. Dasar Hukum
Penyelenggaraan SPIP pada .................(K/L/Pemda/Unit Mandiri) didasarkan pada
beberapa aturan berikut:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);
2) Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-687/K/D4/2012 tanggal 25 Mei 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP;
FORM PP-6
2
3) Keputusan Kepala ..... (K/L/Pemda/Unit Mandiri) Nomor ................. tanggal ..........
tentang Satuan Tugas Penyelenggaraan SPIP ..... (K/L/Pemda/Unit Mandiri);
4) Keputusan Kepala ..... (K/L/Pemda/Unit Mandiri) Nomor ............... tanggal .......... tentang
Desain Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern ..... (K/L/Pemda/Unit Mandiri).
C. Tujuan Pelaporan
Pelaporan Pemantauan Perkembangan Penyelenggaraan SPIP menginformasikan kemajuan
penyelenggaraan SPIP ..........(K/L/Pemda/Unit Mandiri) selama tahun ...... termasuk hambatan
serta rencana pemecahannya dengan tujuan untuk ..............................................................
D. Uraian Perkembangan Penyelenggaraan SPIP
Uraian tentang penyelenggaraan SPIP yang memuat rencana tindak yang telah dan belum
dapat dilaksanakan, hambatan penyelenggaraan SPIP dan saran pemecahannya.
E. Rencana Aksi Tahun Berikutnya
Uraian tentang rencana aksi tahun berikutnya dan usulan kepada pimpinan.
Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan perkenan Bapak, kami ucapkan terima
kasih.
Pimpinan Unit Mandiri (jika
laporan ditujukan kepada
Penanggungjawab
Penyelenggaraan SPIP
K/L/Pemda)
Penanggungjawab
Penyelenggaraan SPIP
K/L/Pemda (jika laporan ditujukan
kepada Pimpinan K/L/Pemda)
...................................
NIP. ...........................
Tembusan Yth. :
1. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (untuk K/L)
2. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi ...... (untuk Pemda)
3. Inspektur ... (Kepala Unit Pengawas Intern)