43
 PEDOMAN PELATIHAN, MODUL dan MATERI “DOKTER KECIL” 

Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

Embed Size (px)

Citation preview

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 1/43

 

PEDOMAN

PELATIHAN, MODUL dan MATERI “DOKTER KECIL” 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 2/43

 

DAFTAR ISI DAFTAR ISI.......................................................................... 2 MARS DOKTER KECIL...................................................... 3 PENGERTIAN DOKTER KECIL........................................ 4  PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)... 8 OBAT-OBATAN SEDERHANA....................................... 11 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)....................................................... 15 PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR........................ 21 KEBERSIHAN PRIBADI.................................................. 23 PEMBIDAIAN.................................................................... 29 IMUNISASI......................................................................... 38 KESEHATAN GIGI DAN MULUT................................... 40 KESEHATAN LINGKUNGAN......................................... 44 PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA........................ 49 ILMU GIZI.......................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 62 

‘ 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 3/43

 

MARS DOKTER KECIL 

Mari kawan-kawan maju berjuangTantang musuh yang menyerang Sedia bantuan guru dan orangtua

Adalah mengabdi sesama 

Bekerja bergiat slalu berusaha

Bantu petugas medis Menjauhkan penyakit yang akan mendekat

Ayo kawan siap bekerja 

Menimbang mengukur

Tugas kitapun bidang PPPK  Menuntut ilmu kesehatan praktis

Guna membantu sahabat Dan masyarakat menerima kita 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 4/43

 

PENGERTIAN DOKTER KECIL 

A.  Definisi Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan

sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid pada

khususnya dan sekolah pada umumnya. 

B.  Tugas Dan Kewajiban 1.  Selalu bersikap dan berperilaku sehat 2.  Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha

kesehatan terhadap dirinya masing-masing. 3.  Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.  4.  Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan

 pelayanan kesehatan di sekolah. 5.  Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah, misalnya

: a.  Pekan kebersihan 

 b.  Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan c.  Pekan gizi

 d.  Pekan kesehatan gigi e.  Pekan kesehatan mata, dll 

C.  Kriteria Peserta Dokter Kecil 1.  Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. 2.  Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil  

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 5/43

3.  Berprestasi di sekolah 4.  Berbadan sehat 5.  Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab 6.  Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat 7.  Berbudi pekerti baik dan suka menolong 8.  Di izinkan orang tua 

D.  Kegiatan Dokter Kecil 1.  Menggerakkan teman asal saling mengadakan : a.  Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi 

 b.  Penimbangan dan pengukuran tinggi badan c.  Penelitian penglihatan d.  Pemeriksaan cacar, BCG e.  Pemeriksaan kesehatan gigi 2.  Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya 3.  Pengobatan sederhana 4.  Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan kebun sekolah  5.  Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas,

 perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi, tempat

sampah, saluran pembuangan. 6.  Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam kebakaran, alat

 bermain, lapangan bermain. 7.  Pencatatan dan pelaporan. 8.  Rujukan. 

E.  Pencatatan Kegiatan 

Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam

 buku laporan dokter kecil yaitu : 1.  Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat a.  Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan 

 b.  Hasil pengematan ketajaman penglihatan c.  Jenis pertolongan pertama yang diberikan d.  Hasil pengamatan pengguntingan kuku e.  Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN) 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 6/43

f.  Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya : 1)  Menggunting kuku secara rutin 2)  Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter) 3)  Tidur tidak terlalu larut malam 4)  Jangan baca buku sambil tiduran 5)  Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis 6)  Membuang sampah pada tempatnya, dll. g.  Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :  1)  Hasil pengamatan pada warung sekolah 2)  Kebiasaan teman membuang sampah 3)  Melihat orang buang sampah dari mobil 4)  Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.  2.  Kegiatan yang ada di kelas a.  Piket kebersihan kelas 3.  Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan,

dll 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 7/43

 

PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) 

A.  Pengertian Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan

lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk 

 perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan

agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga

 belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan

ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga

 peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal

menjadi sumber daya yang lebih berkualitas. 

B.  Tujuan 1.  Umum: 

Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta

didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan

 pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka

 pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. 

2.  Khusus: Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta

didik/siswa yang di dalamya mencakup : a.  Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup

sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di

 perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat. 

C.  Ruang Lingkup Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan

TRIAS UKS), yang meliputi: 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 8/43

1.  Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui: a.  Kegiatan intrakulikuler  

 b.  Kegiatan ekstrakulikuler  

2.  Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif 

(terpadu dan menyeluruh), meliputi: a.  Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) 

 b.  Kegiatan pencegahan (preventif) c.  Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) 

3.  Pembinaan lingkunag kehidupan sekolah sehat : Mencakup: 

a.  Kegiatan bina lingkungan fisik   b.  Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial 

D.  Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu,

menyeluruh, serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat)

departemen yaitu Departemen pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama,

departemen kesehatan dan departemen dalam nengeri. Kerjasama 4 Departemen ini

dituangkan dalam surat keputusan bersama 4 menteri sejak tahun 1984. 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 9/43

 

OBAT-OBATAN SEDERHANA 

A.  Cara penyimpanan obat dan peralatan kesehatan 1.  Obat-obat dan alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci 

2.  Penyimpanan obat dipisah-pisahkan a.  Obat dalam (obat yang diminum/dimakan) 

 b.  Obat luar  c.  Obat keras 

3.  Tempat obat/botol obat diberi etiket yang jelas a.  Etiket obat yang diminum 

 b.  Etiket obat luar berwarna biru (misalnya salep-salep) c.  Etiket obat keras, ditandai dengan palang merah/tengkorak (misalnya Lysol, kreolin) 

4.  Tempat obat : a.  Obat berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat 

 b.  Obat-obatan berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kaleng-

kaleng kecil dan ditutup dengan baik  c.  Obat-obatan berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot

 plastik) dan ditutup dengan rapat 

5.  Membersihkan dan menyimpan alat-alat a.  Alat-alat seperti penekan lidah, pinset anatomi, pinset hidung, sendok obat, gelas obat

seharusnya :

-  Dicuci bersih setelah dipakai 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 10/43

-  Direbus dan diangkat setelah sepuluh menit mendidih -  Dikeringkan dan disimpan di tempat khusus (almari) 

 b.  Baskom dan bengkok setelah dipakai dibersihkan dengan air dan sabun dilap sampai

kering (sebelumny digantung dengan mulut kebawah) bagian luar dan dalam diberi

 bedak supaya tidak lengket, ditiupkan udara dalam kantong, baru disimpan c.  Pengatur suhu (thermometer) setiap selesai dipakai dicuci dengan air sabun,

keringkan digosok dengan kapas yang diberi alcohol sedikit baru disimpan dalam

larutan lysol. 

B.  Contoh Obat-Obatan Sederhana No  Nama

Obat Tanda

gejala Cara

pemakaian  Keterangan 1.  Salep Ichtiol  Anak 

dengan

 bisul yang

 belum

matang 

Dioleskan dibisul-

ditutup dengan

kain kasa-

diplester  

2.  Salep

Levertan Untuk luka

yang sedang

menyembuh

terutama

luka bakar  

Dioleskan diluka-

ditutup dengan

kasa-dibalut 

3.  Kapas Digunakan untuk 

membersihkan

luka, mengoleskan

obat, mengambil

Tidak boleh

untuk menutup

 perdarahan

kecuali bila

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 11/43

 benda asing

dimata (klilipan) diletakkan

didalam kain

kasa 4.  Lysol/Dentol/ 

Detol Cairan yang dapat

digunakan untuk 

mencuci tangan,

membersihkan

alat-alat dan lain-

lain 

Dilarutkan di air 

 bersih takaran 1

cc Lysol untuk 2

lt air  

5.  Plester Digunakan untuk 

menutup luka

setelah diberikan

kasa terlebih

dahulu 

Bila plester 

diberi bensin

sedikit akan

lebih lengket

dikulit 6.  Creolin  Larutan yang

digunakan untuk 

membersihkan

lantai

rumah/lantai

kamar mandi 7. Pipet Untuk meneteskan

obat mata dll 8.  Betadine dan

yodium Dioleskann pada

 pinggir luka

dengan kapas

untuk 

membersihkan

kulit 

Betadine bila

diberi air sedikit

dapat untuk 

mencuci luka

 baru yang kotor-

yodium untuk 

membersihkan

kulit yang

diiris/dioperasi

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) 

A.  Arti P3K  

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 12/43

Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat

cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah

sakit) 

B.  Tujuan P3K  1.  Mencegah cidera bertambah parah 2.  Menunjang upaya penyembuhan 

C.  Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K  P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak  

A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan  U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib

(polisi/keamanan setempat) T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat  

D.  Peralatan P3K terdiri atas

1.  Bahan yang minimal harus tersedia a.  Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.

  b.  Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater, Providone iodine c.  Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol d.  Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum. 2.  Alat minimal yang disediakan a.  10 pembalut cepat 

 b.  Pembalut gulung c.  Pembalut segitiga d.  Kapas e.  Plester  f.  Kassa steril g.  Gunting h.  Pinset 

E.  Pelaksanaan P3K  Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 13/43

1.  Periksa kesadaran Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab

gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban

tidak sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah

sakit

2.  Periksa pernafasan Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat

cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan

memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan

 pernafasan buatan. 3.  Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah 

Apakah teraba denyut jantung? Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan 

4.  Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :  Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan

tempat yang sakit Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan

ditolong dan ajaklah bercakap-cakap 

F.  Gangguan yang diderita korban kecelakaan :  Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa : 

Gangguan umum : Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan

mengancam jiwa korban, misalnya

1.  Gangguan pernapasan 

a.  Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas   b.  Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan , menghisap

asap atau gas beracun c.  Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar  d.  Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar  e.  Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru f.  Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 14/43

2.  Gangguan kesadaran a.  Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali  

 b.  Penyebab 1)  Benturan/ pukulan kepala 2)  Sinar terik matahari langsung mengenai kepala 3)  Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam 4)  Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll. c.  Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang d.  Prioritas pertolongan :

1)  Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan 2)  Korban yang kesadarannay berkurang e.  Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP) f.  Tindakan P3K : 1)  Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya 2)  Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya merah

 berikan bantal 3)  Longgarkan semua pakaian yang mengikat 4)  Bila penderita sadar berikan minum yang hangat 5)  Beri selimut supaya badannya hangat 6)  Jika perlu kirim ke rumah sakit 3.  Gangguan peredaran darah/berat (syok) a.  Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak dan alat vital

lain kekurangan darah oleh berbagai sebab 

 b.  Penyebab : 1)  Kekurangan darah/cairan (muntaber) 2)  Luka bakar yang luas 3)   Nyeri yang hebat 4)  Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu 

c.  Penggolongan 1)  Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat (100x/menit),

korban gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau 2)  Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak 

teratur, nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit) 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 15/43

d.  Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang e.  Tindakan P3K  

1)  Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan di kepala

tidurkan terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada

 patah tulang dan perdarahan dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya 2)  Pakaian korban dikendorkan 3)  Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat 4)  Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya 5)  Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian 6)  Bila munteber beri oralit 

4.  Perdarahan

a.  Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang rusaknya.

Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan ke dalam   b.  Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah c.  Penggolongan 1)  Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri 2)  Perdarahan pembuluh darah balik atau vena 3)  Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler  d.  Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi  e.  Tindakan P3K  

1)  Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan 2)  Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan 

PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR  

A.  Penyakit kulit Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 16/43

 Pencegahan: 

a.  Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan air bersih  b.  Menghindari kontak dengan penderita c.  Menghindari mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita d.  Pakaian penderita dicuci dengan bersih 

B.  Penyakit TBC Pencegahan: 

a.  Hindari kontak dengan penderita  b.  Vaksinasi dengan BCG semasa bayi c.  Makan makanan yang bergizi 

C.  ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas) Contoh: influenza, dan radang tenggorokan 

Pencegahan: a.  Banyak makan makanan yang mengandung vit. C seperti sayur dan buah 

 b.  Hindari kena hujan c.  Kurangi minuman dingin d.  Hindari daerah yang berasap dan berdebu e.  Hindari kontak dengan penderita f.  Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan g.  Ingus jangan dibuang sembarangan 

D.  Penyakit pada saluran pencernaan Contoh: kolera, disentri, typus, dan diare 

Pencegahan: a.  Menjaga kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman 

 b.  Alat yang dipakai penderita dicuci dengan sabun 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 17/43

 

KEBERSIHAN PRIBADI 

Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus

selalu diingat, dilaksanakan di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup

 bersihharus dimulai dari diri pribadi baru lingkungannya, karena orang yang biasa

hidup bersih tidak senang melihat lingkungan yang kotor. A.  Mandi

 Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap kita selalu dikkotori

oleh debu yang beterbangan disekitar kita, sehingga bila kita tidak bersihkan badan

kita akan penuh daki bau yang tidak sedap. Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar,

mandi yang baik dan benar adalah sebanyak dua kali sehari yaitu: setelah bangun

tidur (pada pagi hari) dan setelah bekerja (artinya setelahmelakukan kegiatan-kegiatan

selama sehari) sebaiknya dilakukan pada sore hari. Bagian muslimdengan melakukan

wudhu sebanyak 5 kali sehari adalah suatu upaya untuk menjaga tubuh tetap bersih

dan segar, maka hidup bersih dan menjaga kesehatan adalah bagian dari iman.  Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi meggunakan air 

yang bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang kering dan bersih untuk 

mengeringkan tubuh kita setelah mandi. Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur serta perhatikanlah

kuku jari tangan dan kaki agar dirawat setiap hari, sehingga kita bebas dari kotoran

yang menempel dari tubuh kita. 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 18/43

Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang bersih

dan sesuai dengan peranan kita dimasyarakat (pelajar, mahasiswa, pegawai dll) sebab

 pakaian disamping melindungi badan juga menumbuhkan kepercayaan diri dan

memupuk kepribadian. Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab bila tidak 

 penampilan kita akan berbau yang tidak sedap dan kita akan dijauhi oleh kawan-

kawan. 

Pupuklah kebiasaan-kebiasaan: Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan menggunakan sabun

sebelum makan dan sesudah buang air besar dan kecil, minumlah air yang sudah

dimasak, gunakan jambankalau mau buang air besar/buang air kecil dan bersihkan

tempat tinggal kita dari sampah dan genangan air. 

B.  Pakaian Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai dengan postur 

tubuh artinya tidak terlalu ketat maupun tidak terlalu longgar, sopan artinya enak 

dipandang dan sesuai sdengan kebudayaan kita, selalu dicuci setelah habis dipakai

serta disetrika, agar tampak rapih. C.  Badan

Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga keberihan

dan kesehatannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya adalah suatu kewajiban

yang tidak bisa ditunda-tunda sebab kelangsungan tubuh kita hidup kita, patut

disukuri bila kita memiliki tubuh dan badan yang normal dan sehat. 

D.  Makan dan Minum Untuk menjaga kesehatan tubuh, makan dan minum adalah merupakan

kebuuthan pokok manusia untuk dapat bergerak dan menjalankan aktivitas kegiatan

apapun, tubuh memerlukan energi atau tenaga yang kesemuanya ini diperoleh dari

apa yang kita makan, minum sehari-hari. Makanan yang seimbang mengandung

unsur: a.  Hidrat arang/ karbohhidrat: nasi, roti, sagu, jagung dan lain-lain 

 b.  Protein: daging, telur, tahu, tempe, dll 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 19/43

c.  Vitamin dan mineral: sayur-sayuran dan buah-buahan d.  Air minum untuk memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh kita e.  Istirahat, rekreasi dan kesehatan mental (rohani) 

Setelah melakukan kegiatan sehari-hari tubuh kita memerlukan istirahat baik 

 jiwa dan rohanikehidupan manusia sangat dipengaruhi dengan keseimbangan antara

kesehatan jasmani rohani oleh karena itu istirahat yang cukup dan rekreasi yang

seimbang adalah obat agar kita tetap sehat. Usia manusia sepertiganya digunakan untuk tidur dalam sehari kita wajib tidur 

selama 8 jam, maka gunakanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk tidur dengan

nyenyakagar sewaktu kita bangun tubuh sudah segar dan siap melakukan kegiatan

atau aktivitas kembali. Olahraga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah satu contoh bentuk 

rekreasi yang menyehatkan, dan melakukan kegiatan lintas alam, jalan pagi setiap hari

minggu, sepeda santai, senam kesegaran, dan lain-lain yang teratur adalah suatu

upaya untuk menjaga kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani. 

E.  Kebersihan Atau Kesehatan Pribadi Meliputi 1.  Melindungi jaringan dibawahnya 

Fungsi kulit: a.  Melindungi jaringan dibawahnya 

 b.  Melindungi cairan tubuh c.  Mengatur suhu tubuh d.  Sebagai indera peraba e.  Membentuk vitamin D f.  Sebagai alat sekresi

 Cara memelihara kulit: 

a.  Mandi dan memakai sabun minimal 2kali sehari  b.  Habis mandi dikeringkan dengan handuk yang bersih c.  Memakai pakaian yang bersih 2.  Memlihara kebersihan rambut 

Rambut berfungsi untuk melindungi kepala terhadap suhu yang datang dari luar baik 

 panas maupun dingin Cara merawat rambut: 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 20/43

a.  Mencuci rambut dengan teratur 2 kali seminggu  b.  Menyisir rambut 3.  Mamlihara kebersihan mata 

Fungsi mata: a.  Sebagian indera penglihatan 

 b.  Membantu keseimbangan dan menyampaikan pesan Cara membersihkan mata: 

a.  Ambil kapas simpan di ujung lidi  b.  Celupkan di boorwater atau air matang c.  Usapkan dari arah pinggir ke tengan menuju ke arah hidung 4.  Memelihara kebersiahan kuku 

Cara membersihkan kuku: a.  Memotong kuku sekurang-kurangnya 1 kali seminggu 

 b.  Mencuci kuku dengan sabun 5.  Memelihara kesehatan hidung 

Didalam hidung terdapat bulu dan lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk 

dari kotoran debu sehingga udara masuk ke paru-paru lebih bersih 6.  Memelihara kebersihan telinga 

Fungsi telinga sebagai alat pendengarn dan keseimbangan tubuh Cara membersihkan: 

a.  Bersihkan daun telinga pada waktu mandi ingat lekuk-lekuknya  b.  Bersihkan kotoran berkali-kali c.  Telinga jangan sampai kemasukan air  7.  Memelihara kebersihan mulut dan gigi 

Lihat uraian pada kesehatan gigi dan mulut 8.  Membersihkan kaki dan tangan 

Cara memelihara: a.  Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang sesuatu 

 b.  Cuci kaki setiap kali kotor  c.  Pakai alas kaki atau sandal yang pas dan tidak sempit 9.  Pakai pakaian dan keperluan pribadi atau peralatan yang bersih 

Cara memelihara: a.  Mengganti pakaian yang kotor dengan yang bersih 

 b.  Pakai-pakaian yang sesuai dengan ukuran badan 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 21/43

c.  Jangan memaki pakaian atau barang pribadi milik orang lain d.  Jangan menggantung pakaian di kamar  e.  Bedakan pakaian sekolah dengan pakaian rumah 10.  Memelihara kebersihan sesudah buang air besar dan buang air kecil  

Kotoran manusia banyak sekali mengandung kuman yang berbahaya bagi kesehatan

oleh karena itu jarang dibuang sembarangan tapi harus di jamban atau WC bukan di

sungai, buang air kecil tidak boleh dilantai kamar mandi, sesudah buang air kecil

disiram sampai bersih agar tidak menimbulkan bau. 

PEMBIDAIAN 

A.  PEMBALUTAN 1.  Pengertian 

Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu

agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki. 

2.  Tujuan 

Tujuan dari pembalutan, yaitu ; a.  Menahan sesuatu misalnya bidai ( spalk ), kasa penutup luka, dan sebagainya agar 

tidak bergeser dari tempatnya.  b.  Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan). c.  Menunjang bagian tubuh yang cedera. d.  Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak. e.  Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi. 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 22/43

3.  Macam-macam alat balut a.  Mitella (pembalut segitiga)   Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai

ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm. 

  Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan,

 pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.   Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.

 b.  Dasi (cravat)   Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk 

 pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm. 

  Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepalayang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir. 

  Cara membalut:  Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.   Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya

saling menarik.  Kedua ujung diikatkan secukupnya. c.  Pita (pembalut gulung)   Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering

adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak 

mudah kendor.   Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:  2,5 cm : untuk jari-jari  5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan  7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki  10 cm : untuk paha dan sendi pinggul  10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung. 

d.  Plester (pembalut berperekat)   Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir,

untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan

 plester disebut  strapping . Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke proksimal

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 23/43

dan untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya difiksasi

dengan plester.

  Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi

dengan kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb). 

  Cara membalut luka terbuka dengan plester:  Luka diberi antiseptik   Tutup luka dengan kassa  Letakkan pembalut plester. e.  Pembalut lainnya   Snelverband : pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru

dibuka saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.   Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk 

menutup luka-luka kecil.

f.  Kassa steril   Adalah potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi

sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.   Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati

(misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester. 

4.  Prosedur pembalutan a.  Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:    Bagian dari tubuh yang mana,   Luka terbuka atau tidak,   Bagaimana luas luka,   Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak. 

 b.  Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi. c.  Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan

 pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu

direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:   Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi

luka selama didesinfeksi.   Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.  

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 24/43

  Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh

 bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.   Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang

tidak hanyut ketika disiram dibersihkan. 

  Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya

dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.   Kemudian berikan balutan yang menekan. 

Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat

dilakukan dengan cara:   Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan

yang lebih mantap dapat diberikan.   Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama

15 menit.   Pengikatan dengan tourniquet .

  Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.   Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima

 jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)   Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain

atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain,

 perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah

menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.   Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan

kasa steril.   Elevasi bagian yang terluka d.  Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:   Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi   Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain   Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.   Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah

letaknya di sebelah distal.   Tidak mudah kendor atau lepas. 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 25/43

 B.  PEMBIDAIAN 

1.  Pengertian Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang

mengalami cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel

sebagai fixator/imobilisator. 

2.  Tujuan a.  Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah

kerusakan lebih lanjut  b.  Mempertahankan posisi yang nyaman c.  Mempermudah transportasi korban d.  Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera e.  Mempercepat penyembuhan 

3.  Prinsip Pembidaian a.  Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan

dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan

ke tandu medis darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan

 pembidaian.  b.  Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus

dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu

dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada

keraguan, perlakukan sebagai fraktur. Tanda dan gejala patah tulang: 

  Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang:

 pembengkakan, memar, rasa nyeri.   Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah

akan memberikan nyeri yang hebat pada penderita.   Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama

 bentuk dan panjangnya. 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 26/43

  Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak 

dapat digunakan lagi. c.  Melewati minimal dua sendi yang berbatasan. 

4.  Jenis Alat Bidai a.  Bidai Keras 

Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang

kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna

dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi

syarat di lapangan.

Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.  b.  Bidai Traksi 

Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya

dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang

 paha. Contoh : bidai traksi tulang paha 

c.  Bidai Improvisasi Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.

Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan

improvisasi si penolong. Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain. 

d.  Gendongan Belat/Bebat Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain

segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan

 pergerakan daerah cedera. Contoh : gendongan lengan. 

5.  Prosedur Pembidaian a.  Siapkan alat-alat selengkapnya 

 b.  Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya

dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya. c.  Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur 

dahulu pada sendi yang sehat. 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 27/43

d.  Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara

 bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau

 penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang. e.  Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari

sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian

fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota

tubuh yang dibidai. f.  Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara

keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak. g.  Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai. h.  Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas. 

IMUNISASI 

A.  Pengertian Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC,

Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.  

B.  Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi 

1.  TBC 2.  Dipteri 3.  Pertusis 4.  Tetanus 5.  Campak  6.  Polio 7.  Hepatitis B 

C.  Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi Manfaat imunisasi adalah: 

-  Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak,

dan Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak diperlukan. -  Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.

Bahaya bila tidak diimunisasi: 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 28/43

-  Anak akan mudah erserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat

menimbulkan kematian. Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur 

hidup/kematian. 

D.  Tempat imunisasi 1.  Puskesmas a.  KIA 

 b.  UKS c.  Posyandu d.  Calon penganten e.  Balai pengobatan 2.  Non Puskesmas a.  Rumah sakit 

 b.  Rumah sakit bersalin c.  Rumah bersalin d.  Dokter praktek anak  e.  Dokter umum praktek  f.  Dokter spesialis kebidanan g.  Bidan praktek  h.  Klinik  i.  Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak) E.  Siapa yang harus di imunisasi 1.  Bayi (0-11 bi) : BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B 2.  Anak SD kelas 1 : DT 3.  Anak SD kelas VI (Wanita) : TT 4.  Calon Penganten (Wanita) : TT 5.  Ibu Hamil : TT 6.  Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada waktu

 bayi : Hepatitis B 

KESEHATAN GIGI DAN MULUT 

A.  Bagian-bagian terpenting dari mulut 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 29/43

1.  Bibir  Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik 

 pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut. Kita memerlukan bibir untuk: 

a.  Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.  b.  Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman c.  Berbicara dengan jelas 

2.  Lidah Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah

ada tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan

 perasa. Kita memerlukan lidah untuk  

a.  Mengecap makanan dan minuman  b.  Menelan c.  Menjilat d.  Berbicara 

3.  Gigi Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan

ini disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian

ini tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut

akar gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat

halus. Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak mudah copot. Kegunaan gigi untuk: 

a.  Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan 

 b.  Mengucapkan kata-kata dengan jelas c.  Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis. 

4.  Gusi

Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda.

Tetapi kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini

disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat

melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 30/43

(tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran

yang menggelembungdan seringkali gusinya berwarna merah. Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi

kepada tulang rahang 

B.  Penyakit gigi dan mulut Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi

 berlubang(keropos) dan gusi berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan

 bakteri, sisa makanan menyebabkan bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat

 pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat

dilihat dengan memakai zat perwarna). Bila kita makan makanan/minum yang

mengandung gula dan lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa

makanan yang nempel pada gigi dan gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan diubah

oleh bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email)

sehingga menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi

akan menyebabakan peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah

 berdarah. Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadikarang gigi. Karang giri ini akan memperparah peradangan gusi. 

C.  Kelainan rongga mulut 1.  Gigi berjejal 2.  Sariawan 3.  Kelainan akibat kebiasaan buruk  

a.  Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas

mendongos.  b.  Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi patah. 

D.  Cara menyikat gigi yang baik  1.  Sikat bagian luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-mundur 

 berulang-ulang. Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi 2.  Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam  

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 31/43

3.  Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas

dan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang. 4.  Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat gigi

seperti dalam gambar. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.  5.  Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-gerakan

 pendek dan lembut

KESEHATAN LINGKUNGAN 

A.  Lingkungan sehat Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara

 benar. 

Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi: 1.  Lingkungan sekolah yang sehat a.  Lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halamn untuk bermain

dan olah raga  b.  Bangunan yang kokoh, pencahayaan baik dengan suasana yang nyaman c.  Tata ruang yang rapi d.  Terdapat kotak P3K  e.  Terdapat tabung pemadam kebakaran f.  Terdapat tempat penampungan sampah yang tertutup 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 32/43

g.  Terdapat tempat cuci tangan dan penyediaan air minum h.  Terdapat hubungan yang harmonis antar sesama penghuni sekolah 

Pembinaan lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra

kurikuler. Kegiatan intra kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes atau

 pendidikan kesehatan yang disatukan dengan mata pelajaran lain yang relevan. 

2.  Perumahan Syarat rumah sehat secara sederhana: 

a.  Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran

yang memadai, misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan

tempat cuci pakaian.  b.  Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran

 pembuangan air hujan c.  Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela

harus menghadap arah angin d.  Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang cukup untuk 

membaca. e.  Dinding lantai harus kering dan tidak lembab f.  Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit. g.  Halaman rumah harus selalu dibersihkan h.  Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah i.  Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus 

3.  Pengadaan Air bersih Syarat-syarat air bersih: 

a.  Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan segar. 

 b.  Syarat kimiawi: tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb, Zn, Cu, Mg,

dan Hg

c.  Syarat bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit, misal E. coli. Sumber air bersih dapat diperoleh dari: 

a.  Sumur pompa tangan  b.  Sumur gali tertutup c.  Mata air yang dirawat atau air perpipaan  

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 33/43

d.  Penampungan air hujan, letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari lubang

 penampungan tinja atau kotoran Air sehat Merupakan air bersih yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit penyakit. 

4.  Pembuangan kotoran manusia Tempat pembuangan kotoran manusia yang baik adalah di WC/jamban/kakus. Syarat pembuatan kakus yang baik yaitu: 

a.  Tertutup, harus terlindungi dari matahari dan hujan  b.  Pada lokasi yang tidak mengganggu pemandangan, dan tidak menimbulkan bau. c.  Lantainya disapu dan disikat bersih biar tidak licin d.  Dindingnya sering dibersihkan dan tampak terang e.  Air dalam bak sering diganti dengan yang baru 

Tiga jenis jamban keluarga: 1.  Jamban leher angsa 

Air dibagian leher angsa berguna agar menahan bau tinja agar tidak keluar. Pipa udara

dari lubang tinja gunanya untuk membuang bau busuk. 2.  Jamban cemplung 3.  Jamban plengsengan 

Kotoran langsung dialirkan melalui pipa yang dipasang miring ke lubang

 penampungan kotoran. 

5.  Pembuangan air limbah Air limbah disalurkan melalui pipa atau got ke tempat penampungan air limabah,

sungai yang letaknya lebih rendah dari dapur, tempat mandi dan tempat cucian.  Syarat pembuangan air limbah yang sehat: 

a.  Tidak mengotori sumur, sungai dan danau  b.  Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan kecoa c.  Tidak menyebabkan kecelakaan d.  Tidak mengganggu pemandangan 

6.  Pembuangan sampah Cara pembuangan sampah: 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 34/43

a.  Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah  b.  Dibakar  c.  Dibuat kompos d.  Untuk makanan ternak  e.  Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang ke laut. 

Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain: menceret, muntaber,

disentri, typus, dan penyakit kaki gajah. Keuntungan membuang sampah yang benar: a).  Terhindar dari timbulnya penyakit 

 b).  Dapat menghasilkan pupuk  c).  Keadaan bersih dapat menimbulkan kepuasan batin tersendiri d).  Menciptakan keindahan e).  Menimbulkan suasana nyaman 

7.  Pencemaran lingkungan Pencemaran lingkungan dapat berupa: 

a.  Pencemaran air dan tanah  b.  Pencemaran udara c.  Pencemaran suara d.  Pencemaran bahan-bahan radioaktif  

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 35/43

 

PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA A.  Pendahuluan

Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang berfungsi

sangat besar untuk memungkinkan manusia tersebut menerima informasi dari

lingkungan kehidupan sekitarnya.melalui penglihatan tersebut seseorang sejak awal

dadri pertumbuhan fisik maupun mentalnya akan mendapatkan rangsangan dalam

 pengembangan selanjutnya. Dengan indera penglihatan seseorang akan mengadakan

kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu menyesuiikan dan mempertahankan

kehidupannya dalam lingkungannya serta mampu menghindarkan diri dari berbagai

ancaman yang mungkin aad disekitarnya.

B.  Bagian-Bagian Mata 1)  Kelopak Mata 2)  Bulu mata 3)  Konjungtiva (selaput lendir) 4)  Kornea (selaput bening) 5)  Pupil (manik-manik) 

C.  Pemeriksaan Mata 1)  Tajam Penglihatan 

-  Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam penglihatan

seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran baku yang ada. -  Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan

memperlihatkan seri simbol dengan ukuran berbeda-beda pada jarak tertentu terhadap

 penderiata dan menentukan ukuran huruf terkecil yang da[at dikenal/ dilihat

 penderita. -  Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart -  Teknik pemeriksaan : 

  Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan 

  Mata yang kiri atau kanan ditutup. 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 36/43

  Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai dari baris atas

kebawah dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat dibaca.  -  Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30 dikatakan tajam

 penglihatan 6/30. Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan tajam penglihatan

6/10. Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6. 2)  Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar : a)  Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup dengan baik. 

 b)  Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar. c)  Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan. d)  Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar 

kembali bila tidak disinari lampu senter dan benar-benar hitam.  3)  Memperhatikan gerakan dan arah bola mata a)  Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan. 

 b)  Arah kedua bola mata kedepan. 

D.  Menjaga Kesehatan Mata 1.  Membiasakan makan makanan yang bergizi (banyak mengandung Vitamin A seperti

sayu-sayuran hijau, telur, buah-buahan dll.). 2.  Membasuh muka dan membersihkan kulit sekitar mata dengan air bersih.  3.  Duduklah dengan sikap badan yang tegak (jangan berbaring) pada waktu membaca

dan menulis. Sinar lampu yang baik untuk membaca adalah yang datang dari sebelah

kiri. Letak lampu hendaknya cukup jauh dari sisi meja sehingga tidak terjadi bayangn

dari tubuh. Bacaan terletak kira-kira 40cm dari mata. 4.  Memaksakan diri berlebih-lebihan untuk membaca tidak baik untuk kesehatan mata.

Istirahatlah sejenak bila merasa penat saat membaca dengan melihat-lihat objek yang

 jauh atau pemandangan yang hijau/ berwarna-warni. 5.  Jangan mnggunakan alat-alat bersama-sama dengan orang yang sakit mata karena

 bisa menular seperti handuk, saputangan dan alt tulis. 6.  Jangan bermain-main dengan benda tajam atau benda-benda lain yang berbahaya. 

E.  Kelainan-Kalainan Mata Dan Penanganannya 1.  Konjungtivitis (radang selaput lendir) 

Tanda-tanda : 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 37/43

-  mata merah dengan/ tanpa kotoran -   perih dan kadang-kadang gatal serta berair. -  tidak disertai penurunan tajam penglihatan 

Tindakan : -  Kirim ke Puskesmas -  Hindarkan alatnya -  Awasi apakah meneruskan pengobatan 2.  Keratitis (Radang selaput bening mata) 

Tanda-tanda : -  Mata merah dan sila -  Disertai penurunan tajam penglihatan 

Tindakan : kirim segera ke Puskesmas 3.  Trauma zat kimia pada mata 

Tindakan : -  Segera sesudah terkena, mata diguyur air (misalnya dengan teko, gayung dll) selama

30 menit terus menerus. Segera kirim ke Puskesmas.  4.  Trauma mata 

Tanda-tanda : -  Robek pada kelopak mata -  Luka sayat pada selaput bening mata. 

Tindakan : -  Tutup mata dengan pembalut steril -  Jangan menekan bola mata dengan apapun -  Kirim segera ke Puskesmas 5.  Kemasukan benda asing/ kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam: 

Tindakan : angkat kotoran/ benda asing hati-hati dengan menggunakan kapas lidi atau

kapas balan. 

F.  Pemeriksaan Pendengaran /Telinga Tujuan : Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan

kelainan yang menetap dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi mereka

yang menderita gangguan pendengaran (pengaturan tempat duduk dan sebagainya) Alat yang dipakai :

 1.  a. Cara berbisik untuk pemeriksaan pendengaran kasar. 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 38/43

 b. Garpu tala/ arloji (jam tangan) c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti. 

2.  Kayu/ pita pengukur jarak. 3.  Ruangan/ tempat yang tenang. 

Cara :  Pemeriksaan dengan cara berbisik : a.  Jelaskan maksud pemeriksaan pada murid 

 b.  Pilih ruangan yang tenang di luar kelas yang jauh dari keributan. c.  Ukur jarak anak dengan pemeriksa sejauh 6m/20 feet. 

Dahulukan telinga kanan, anak berdiri dengan telinga kanan menghadap pemeriksa

serta lobang telinga kiri ditutup rapat dengan tangan kirinya. Bisikan kata-kata yang sederhana dan mudah ditangkap. Anak sebaiknya tidak melihat pada mulut pemeriksa. Bila jarak 6m/ 20 feet dapat mengulang kata-kata dengan baik, maka pendengaran

anak adalah 20/ 20 atau 6/ 6 Bila anak tidak dapat mengulang kata-kata dengan jelas, maka pemeriksaan maju satu

meter dan berbisik mengulang kata-kata tadi, bila anak dapat mengulang dengan jelas

maka pendengaran anak tersebut adalah 5/6 atau 15/20 Demikian seterusnya, dan periksalah juga telinga yang kiri dengan cara yang sama. 

d.  Hasil catatan dicatat dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.  e.  Bagi anak-anak kelas I dan II karena masih kecil penjelasannya harus sedemikian

rupa sehingga tidak bingung dan ragu-ragu. f.  Pemeriksaan pendengaran dilakukan1 tahun 1 kali atau setiap saat bila dianggap

 perlu.  Pemeriksaan dengan jam tangan 

Yaitu dengan mendengarkan detik jarum jam dan dihitung jarak dimana anak tidak 

dapat mendengarkan lagi detik jarum jam tersebut (beberapa cm)  Pemeriksaan dengan audio meter  

Dikerjakan dirumah sakit yang lengkap dibagian telinga hidung dan tenggorokan

(THT). Pemeriksaan ini dilakukan bila dengan pemeriksaan berbisik ditemui kelainan

diteruskan ke rumah sakit. Tanda-tanda dan keluhan pada anak dengan penurunan ketajaman pendengaran. 

1.  Kurang perhatian/ kurang minat dalam mengikuti pembicaraan biasa. 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 39/43

2.  Terlamabat menjawab jika dipanggil 3.  Sering salah menjawab 4.  Kurang mengerti atau tidak mengerti sama sekali bila diberi penjelasan-penjelasan

dikelas. 5.  Memalingkan kepala untuk mendekatkan telinga yang masih baik kepda orang yang

 berbicara. 6.  Suka menarik diri dari pergaulan temannya, senang bermain sendiri, menjadi anak 

yang anti sosial atau pemarah, penangis. 7.  Telinga mengeluarkan kotoran/ cairan, tersumbat. 

ILMU GIZI 

Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari

makanan (zat gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh. 

A.  Fungsi Makanan 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 40/43

Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu: 1.  Sebagai zat pembangun 

Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan mineral)

terdapat dalam telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-

sel darah perlu diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga

 bulan) akan mengalami kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses

 biologis di dalam tubuh. Unsur dalam makanan yang berfungsi mengganti,

membengun dan memelihara sel-sel adalah protein dan mineral.  2.  Sebagai sumber tenaga 

Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam

makanan pokok, seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng,

mentega dan lain-lain. 3.  Sebagai zat pengatur  

Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu

(vitamin dan mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan

 penggunaan zat-zat gizi yang lain. 

B.  Zat gizi Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas yang

kesemuanya tertuang dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam makanan terdapat 5

kelompok zat yaitu : a.  Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu dan lan-lain.

 b.  Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti telur,

tempe, tahu, kacang kedelai, kacang-kacangan, ikan dan lain-lain. c.  Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan minyak 

(minyak goreng). d.  Vitamin 

Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.

  Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat

 pada daun singkong, papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini akan

menyebabkan kebutaan dan pertumbuhan terhambat.   Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika kekurangan

akan mengakibatkan kekurangan nafsu makan. 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 41/43

  Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika kekurangan

menyebabkan kelumpuhan tungkai.   Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam peningkatan

daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit. 

  Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan

sinar ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka

akan terjadi penghambatan pertumbuhan tulang.   Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan

vitamin yang lain.   Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat dalam

hati sapi maupun ayam. Kekuarangan vitamin K akan menyebabkan darah sukar membeku. 

e.  Mineral: banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral yang

 penting adalah Fe (zat besi) dan Ca (kalsium). Zat besi biasanya terdapat dalam

 bayam, kangkung, telur dan sayuran hijau yang lainnya. Zat besi itu sendiri penting

untuk pembentukan sel darah merah. Kekurang zat besi dalam tubuh akan

menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi belajar menurun yang bisanya dikenal

dengan keadaan kurang darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam ikan laut. Kalsium

 berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang bersama dengan vitamin D. kekurangan

kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis). 

C.  Kantin sekolah Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan

diadakannya kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan bagi anak sekolah

selama berada di sekolah agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak dijumpai

masalah dalam ilmu gizi dilingkungan sekolah yaitu diantaranya: KEP (kekuarangan

energy protein), anemia (kekurangan Fe),dan Gaki.

Syarat warung sekolah sehat: a.  Tenaga

Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat, bebas dari

 penyakit menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 42/43

kerja yang tinggi. Selain itu juga harus pandai dalam memilah bahan makanan yang

cocok dan bergizi. Cotoh guru UKS.  b.  Dana 

Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah

maupun iuran orang tua murid. c.  Lokasi dan ruang makan 

Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn

dengan jamban, kamar mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang

cukup luas, bersih dan nyaman serta ventilasi cukup. 

D. Makanan sehat disekolah Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi

kurang lebih 50-300 kalori yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat makanan

siang hari. Makanan yang disediakan disekolah dapat digolongkan sebagai berikut: a.  Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:  Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap, getuk dan lain-

lain.  Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur kacang ijo dan

lain-lain.  Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas, nangka, melon. 

 b.  Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat teaga, zat pembangaun dan zat

 pengatur, seprti soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket, risoles,

nasi kuning, lontong sayur, nasi rames, batagor, siomay, pecel dan lain-lain  Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik dan

 bergizi. Anak-anak dan remaja sering memilih makanan sumber zat tenaga seperti

gula, serat makan-makanan yang berlemak atau banyak zat tepung. Apabila makan

makanan yang banyak mengandung zat gula dapat merusak gigi dan kegemukan.

Walupun penambahan zat flour dalam air diharapkan akan mencegah kerusakan gigi,

tetapi untuk pecaagahan lebih baiknya apabila makan tidak terlalu berlebihan.  

E.  Pertumbuhan dan perkembangan

Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka digunakan

KMS yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan.Tujuan dari penggunaan KMS adalah : 

7/15/2019 Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelatihan-dokter-kecil 43/43

  Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.   Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-hari.    Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.   Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara kesehatan anak 

sekolah.