Upload
salman-alfarisy
View
426
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 1/111
I S S N : 0126 - 4796KATALOG BPS : 9205.10.1406
KerjasamaCooperative
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KAMPARThe Development Planning Board of Kampar Regency
DenganWith
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAMPARThe Central Board of Statistic of Kampar Regency
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 2/111
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAMPARJl. HR. Subrantas Siswanto No. 82 BangkinangTelp/Fax : (0762) 20046Email : bps [email protected]
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 3/111
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
KABUPATEN KAMPAR
Gross Domestic Regional Product (GRDP)
of Kampar Regency 2009
I S S N : 0216 - 4796
No. Katalog BPS/ BPS Catalogue Number : 9205.10.1406
Nomor Publikasi/ Publication Number : 14.061.06.02
NASKAH/ Manuscript : Seksi Statistik Neraca dan Analisis
Statistic of Neraca and Analysis Section
DITERBITKAN OLEH/ Published by : BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN KAMPAR
The Central Board of Statistic of Kampar
Regency
KERJA SAMA DENGAN/ Cooperatif with:
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KAMPAR
The Regional Development Planning Board of Kampar Regency
“Boleh Dikutip Dengan Menyebutkan Sumbernya”
“May be cited with reference to the source”
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 4/111
i
BUPATI KAMPAR
SAMBUTAN
Bupati KAMPAR
Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum Wr. Wb
Tersedianya berbagai data statistik yang terinci, terpercaya dan tepat waktusangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan agar
dapat tercapai target dan sasaran yang telah ditetapkan.Kebijakan – kebijakan pembangunan yang telah diambil pada masa lalu perlu
dilihat dan dinilai kembali hasil – hasil dan implikasinya pada masa kini. Data statistikProduk Domestik Regional Bruto (PDRB) akan sangat berguna dan diperlukan untukmemberikan gambaran tentang keadaan ekonomi masa lalu dan masa kini sertasasaran yang ingin dicapai di masa datang.
Penyajian hasil penghitungan PDRB sangat penting artinya bagi PemerintahDaerah, karena selain untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkatkemakmuran masyarakat daerah Kabupaten Kampar juga dapat untuk melihat tingkatinflasi dan deflasi setiap tahunnya serta sebagai gambaran struktur perekonomiandaerah yang dapat dijadikan indikator dalam merumuskan kebijakan pembangunan.
Sehubungan dengan itu, saya menghimbau para perencana dan pengambilkeputusan untuk dapat memanfaatkan data ini sesuai dengan kebutuhan.
Akhirnya kepada semua pihak baik instansi pemerintah maupun swasta, sayamengharapkan partisipasi dan peran sertanya dalam upaya membantu mewujudkandata statistik yang komprehensif, tepat waktu dan terpercaya dimasa datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bangkinang, November 2010
BUPATI KAMPAR
BURHANUDDIN HUSIN
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 5/111
ii
REGENT OF KAMPAR REGENCY
F O R E W O R D
Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum Wr. Wb
The availability of various statistical data which comprehensive, believable and accurate needed of supplementing the existence of suitable development
planning in order to reach the proper goal.It is necessary to control and evaluate the development policies made in the
past toward the development output achieved so far The Gross Regional Domestic Product (GRDP) data are very useful to be description of the previous economic situation, nowdays and the future.
Having publish the GRDP in one of the great significance to the Regional Government as besides having recognize theeconomic growth and social prosperity of Kampar Regency population, and it is also needed to see inflation and deflation and to have descriptive of economic structure which can be an indicator in the future.
In connection with we invite all planners and decision makers to refer this book in preparing good plans.
Finally to all government institutions or who have helped and have participated to complete this publication, we express our thanks
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bangkinang, November 2010REGENT OF KAMPAR REGENCY
BURHANUDDIN HUSIN
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 6/111
iii
PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
B A N G K I N A N G
Kata Sambutan
Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan di berbagai bidangmaka data statistik yang akurat , handal , tepat waktu dan terpercaya semakin harisemakin dirasakan kebutuhannya. Hal tersebut sangat berguna bagi perumusan
kebijakan Pemerintah Daerah serta untuk mengevaluasi hasil – hasil pembangunanyang telah dilaksanakan.
Dengan berbagai usaha baik secara mandiri maupun bekerjasama denganpihak – pihak lain, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) KabupatenKampar secara terus menerus mengusahakan kelengkapan data statistik yangsangat diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar.
Publikasi PDRB Kabupaten Kampar 2009 merupakan kelanjutan daripublikasi – publikasi sebelumnya dan merupakan salah satu hasil kerjasama denganBadan Pusat Statistik Kabupaten Kampar. Publikasi ini dapat dimanfaatkan sebagaiindikator untuk mengetahui, mengukur sejauh mana tingkat pertumbuhan danperkembangan sektor – sektor ekonomi di Kabupaten Kampar, juga untuk bahan
evaluasi tentang kebijakan dan hasil – hasil pembangunan yang telah dilaksanakan.Akhirnya kepada semua pihak yang telah ikut serta, baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam mewujudkan publikasi ini, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bangkinang, November 2010
BAPPEDA KABUPATEN KAMPARK e p a l a,
N U R A H M I Pembina Utama Muda. NIP. 19590607 198603 1 003
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 7/111
iv
PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
B A N G K I N A N G
F O R E W O R D
Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum Wr. Wb
In line with development activities in all fields, the need of statistical data for regional development increases from day to day, it means any activity of development need availability of data which is accurate, comprehensive, and believable for planning and policy making of regional development and it also needed for evaluation
of the previous development activities.
The Regional Development Planning Board of Kampar Regency, they effort both self or in cooperation with others, they continuously try to complete the statistical data which urgently needed by Regional Development.
The publication of GRDP of Kampar Regency 2009 is continuation of those od previous years a cooperative of between The Regional Development Planning Board of Kampar Regency and The Central Board of Statistics of Kampar Regency, it has many users such as; as an indicator of economic growth on all sectors in Kampar Regency, and as an indicator of development program.
Finally we express our thanks to all who have participated in completing this
publication.Wassalamualaikum Wr. Wb
Bangkinang, November 2010
HEAD OF REGIONAL DEVELOPMENTPLANNING BOARD OF KAMPAR REGENCY
N U R A H M I
Pembina Utama Muda. NIP. 19590607 198603 1 003
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 8/111
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum Wr. Wb
Penerbitan publikasi PDRB Kabupaten Kampar 2009 ini merupakan salah
satu publikasi yang secara rutin setiap tahunnya diterbitkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Kampar bekerjasama dengan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Kampar.
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) ini dapat digunakan sebagaisalah satu indikator untuk melihat dan mengukur pertumbuhan ekonomi pada suatu
daerah sebagai hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Dalam publikasi ini
disajikan data – data mengenai PDRB menurut sektor, pertumbuhan menurut
sektor, distribusi dan perkapita, indeks kuantum baik atas dasar harga berlaku
maupun harga konstan 2000.
Dengan tersedianya data PDRB ini akan dapat membantu para konsumen
data baik pemerintah maupun swasta dalam mengevaluasi dan menganalisa
pertumbuhan / perkembangan ekonomi di daerah ini sebagai hasil pembangunan
yang telah dilaksanakan. Diharapkan angka yang disajikan dalam publikasi ini dapat
membantu dan dipakai sebagai dasar untuk mengambil kebijaksanaan dalam
mensukseskan pembangunan di daerah ini.
Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian publikasi ini, semoga penerbitan publikasi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bangkinang, November 2010
BADAN PUSAT STATISTIKKABUPATEN KAMPAR
K e p a l a
H. ZULKIFLI,SM. S.SiNIP. 19580808 198103 1 010
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 9/111
vi
P R E F A C E
Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum Wr. Wb
The 2009 GRDP of Kampar Regency is an annual publication published by
The Central Board of Statistics of Kampar Regency in cooperation with The Regional
Development Planning Board of Kampar Regency.
Gross Domestic Regional Product (GRDP) is an indicator could be used to
observe and measure of economic growth within a region, as so far to evaluate the
implementation of regional development. The publication contains; Gross Regional Domestic Product by sector, its growth by sector, distribution and percapita, index of
quantum at current price and at constant 2000 price.
The availability of GRDP data will help data consumers such government and
private to evaluate and analyse economic growth in a region as the result of
development implementation. We expect the figures presented on the publication
used as a basic of policies making in order to get development success.
On this occasion we express our thanks to all who have helped to complete
this publication, and we do hope this publication will be useful for all.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bangkinang, November 2010
THE CENTRAL BOARD OF STATISTICSOF KAMPAR REGENCY
H e a d
H. ZULKIFLI,SM. S.SiNIP. 19580808 198103 1 010
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 10/111
vii
DAFTAR ISIContents
SAMBUTAN BUPATI KAMPAR The Regent of Kampar Regency Foreword ............... i
SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KAMPAR The Head of Development Planning Board of Kampar Regency Foreword ..................................... iii
KATA PENGANTAR Preface ....................................................................................... v
DAFTAR ISI Contents ..............................................................................................vii
DAFTAR TABEL List of Table ....................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR List of Picture ................................................................................ x
BAB I. PENDAHULUAN Introduction .................................................................... 1
BAB II. URAIAN SEKTORAL Sectoral Description .................................................. 25
BAB III. TINJAUAN UMUM EKONOMI KABUPATEN KAMPAR General Evaluation of Economic of Kampar Regency ..............................................51
III.1. Arah dan Strategi Pembangunan Kabupaten KamparDevelopment Direction and Strategy of Kampar Regency ................. 51
III.2. Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth ........................................ 55
III.3. Kontribusi Sektoral Sectoral Contribution ......................................... 59
III.4. PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional KabupatenKampar Percapita GRDP and Percapita Regional Income of Kampar Regency ................................................................................ 67
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 11/111
viii
DAFTAR TABELList of Table
1. Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Kampar Atas DasarHarga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 - 2009 Gross
Regional Domestic Product (GRDP) of Kampar Regency at Current Price by Industrial Origin, 2005 – 2009 ......................................................................... 73
2. Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Kampar Atas DasarHarga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 - 2009 Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Kampar Regency at Constant 2000 Price by Industrial Origin, 2005 – 2009 ................................................................ 75
3. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Atas Dasar HargaBerlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 - 2009 Percentage Distribution of GRDP of Kampar Regency at Current Price by Industrial Origin, 2005 – 2009 ..............................................................................................77
4. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Atas Dasar HargaKonstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 - 2009 Percentage Distribution of GRDP of Kampar Regency at Constant 2000 Price by Industrial Origin, 2005 – 2009 .............................................................................. 79
5. Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Kampar Atas Dasar HargaBerlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 - 2009 Index of GRDP of Kampar Regency at Current Price by Industrial Origin, 2005 – 2009 .................. 81
6. Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Kampar Atas Dasar HargaKonstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 - 2009 Index of
GRDP of Kampar Regency at Constant 2000 Price by Industrial Origin,2005 – 2009 .......................................................................................................... 83
7. Indeks Berantai PDRB Kabupaten Kampar Atas Dasar Harga BerlakuMenurut Lapangan Usaha Tahun 2005 - 2009 Link Index of GRDP of Kampar Regency at Current Price by Industrial Origin, 2005 – 2009 .................. 85
8. Indeks Berantai PDRB Kabupaten Kampar Atas Dasar Harga Konstan2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 - 2009 Link Index of GRDP of Kampar Regency at Constant 2000 Price by Industrial Origin, 2005 – 2009 ...... 87
9. Indeks Implisit PDRB Kabupaten Kampar Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2005 - 2009 Implicit Index of GRDP of Kampar Regency at Current Price by Industrial Origin, 2005 - 2009 ................................................................ 89
10. Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Kabupaten Kampar AtasDasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Regional Income and Percapita of Kampar Regency At Current Price, 2005 – 2009 ..................... 91
11. Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Kabupaten Kampar AtasDasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 – 2009 Regional Income and Percapita of Kampar Regency At Constant 2000 Price, 2005 – 2009 ............................................................................................... 93
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 12/111
ix
12. Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka PerkapitaKabupaten Kampar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan UsahaTahun 2005 - 2009Index of Regional Income and Percapita of Kampar Regency At Current Price, 2005 – 2009 .............................................................. 95
13. Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka Perkapita
Kabupaten Kampar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut LapanganUsaha Tahun 2005 - 2009Index of Regional Income and Percapita of Kampar Regency At Constant 2000 Price, 2005 – 2009 ..................................... 97
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 13/111
x
DAFTAR GAMBARList of Picture
1. Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Kampar AtasDasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 - 2009
Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Kampar Regency at Current Price by Industrial Origin, 2008 – 2009 ............................................... 71
2. Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Kampar AtasDasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 -2009 Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Kampar Regency atConstant 2000 Price by Industrial Origin, 2008 – 2009 ................................... 71
3. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Atas Dasar HargaBerlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 PercentageDistribution of GRDP of Kampar Regency at Current Price by IndustrialOrigin, 2009 ..................................................................................................... 72
4. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Atas Dasar HargaKonstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 PercentageDistribution of GRDP of Kampar Regency at Constant 2000 Price byIndustrial Origin, 2009 ..................................................................................... 72
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 14/111
I. PENDAHULUAN
I.1. PENJELASAN UMUM
Perencanaan pembangunan ekonomi suatu negara atau daerah,
memerlukan bermacam – macam data statistik untuk dasar penentuan
strategi kebijaksanaan agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan
tepat dan terarah. Strategi dan kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang
telah diambil pada masa lalu perlu dimonitor dan dilihat hasil – hasilnya.
Berbagai data statistik yang merupakan ukuran kuantitas mutlak diperlukan
untuk memberikan gambaran tentang keadaan masa lalu dan masa kini serta
sasaran – sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan datang.
Pada hakekatnya pembangunan ekonomi adalah rangkaian usaha dan
kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
memperluas lapangan kerja, pemerataan pembagian pendapatan
masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan
pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan
tersier. Dengan perkataan lain arah dari pembangunan ekonomi adalah
meningkatkan pendapatan masyarakat dengan tingkat pemerataan yang
lebih baik. Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan
masyarakat perlu disajikan statistik pendapatan regional secara berkala,
untuk digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional atau
regional khususnya dibidang ekonomi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 15/111
I. INTRODUCTION
II.1. EXPLANATORY NOTE
Various statistical data needed to be analysis, to determine and
direct the development planning of a region on economic sector in order to
reach the proper goal.
The stepping up of development of all economic sectors in a region during
the pr Actually economic development purposes to increase social life, to
create wider job opportunities and equal distribution eceeding years must
be evaluated by their results, so for achieved.
Actually economic development purposes to increase social life, to
create wider job opportunities and equal distribution of social income and
to make movement of economic activity (from primary sector to secondary
and tertiarry). In other word economic development aims to improve the
distribution of social income. The series data of GRDP needed for these
purposes as a development planning.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 16/111
Angka – angka PDRB ini dapat juga dipakai sebagai bahan evaluasi
dari hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik
pemerintah maupun swasta.
Untuk memenuhi kebutuhan data regional, Badan Pusat Statistik
Kabupaten Kampar telah melaksanakan penghitungan PDRB Kabupaten
Kampar secara berkala, untuk memberikan gambaran tentang perekonomian
di Kabupaten Kampar sebagai hasil pembangunan yang telah dilaksanakan
di daerah ini.
Salah satu manfaat dari data PDRB adalah untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah region. Hal ini diperoleh dengan
membandingkan besaran yang ada (atas dasar harga konstan) dengan tahun
yang dihitung. Sedangkan struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat
dari besarnya kontribusi masing – masing sektor terhadap total PDRB daerah
tersebut. Disamping itu, data – data yang terangkum dalam PDRB dapat
digunakan sebagai indikator untuk mengukur:
- Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah
- Tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita
- Perubahan / pergeseran struktur ekonomi
- Tingkat inflasi dan deflasi
- Tingkat kemakmuran masyarakat
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 17/111
The figures of GRDP used also to evaluate the result of
development which carried out by government and private institution.
To meet the need for regional data, The Central Board of Statistics
of Kampar Regency try to count GRDP (gross regional domestic product)
of Kampar Regency seriesly, this needed in order to have economic
illustrationof Kampar Regency its result of economic development.
One of GRDP advantages is to have or recognize economic growth
in a region. The comparison figures of GRDP at constant price to be
considered economic growth figure, the contribution of economic sector at
total of GRDP.
While the contribution of each sector to total of GRDP in a region to
be regarded as a economic sector. The data compiled at GRDP is
considered as an indicator of :
- Economic growth in a region
- The growth of percapita income
- Changes / Shifts of economic structure
- Inflation and deflation rate
- Level of population prosperity
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 18/111
I.2. PERUBAHAN TAHUN DASAR 1993 KE TAHUN DASAR 2000
Pada publikasi Pendapatan Regional Kabupaten Kampar tahun
2004 telah diperkenalkan angka tahun dasar 2000. Dan untuk penghitungan
angka PDRB Kabupaten Kampar seterusnya akan menggunakan tahun
dasar 2000.
Adapun alasan kenapa dirubah tahun dasar dari tahun 1993 ke tahun
2000, berikut ini dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
1). Pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan tahun dasar 1993
menjadi makin tidak realisitis karena perubahan struktur ekonomi yang
relatif cepat. Perkembangan ekonomi nasional dan regional dewasa
ini makin bergeser ke sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif tinggi.
2). Struktur ekonomi tahun 1993 belum tersentuh dampak deregulasi dan
debirokratisasi.
3). Menurut rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagaimana
tertuang dalam buku panduan yang baru “Sistem Neraca Nasional”
dinyatakan bahwa penghitungan PDB/PDRB atas dasar harga konstan
sebaiknya dimutakhirkan secara periodik dengan menggunakan tahun
referensi yang berakhiran 0 dan 5, dan hal ini juga sudah didukung oleh
komitmen para pimpinan BPS se-negara Asean untuk menetapkan tahun
2000 sebagai tahun dasar baru. Sehingga peristiwa ini membawa dampak
kepada seluruh provinsi-provinsi di Indonesia untuk memakai tahun
dasar 2000.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 19/111
I.2. SHIFTING OF 1993 BASE YEAR TO 2000
The 2004 Gross Regional Domestic Product publication, introduced
2000 basic year. Hence forth Gross Regional Domestic Product of
Kampar Regency counted by 2000 basic year.
There are many reasons to change the 1993 basic year into 2000
basic year are as follows:
1). The rapid change of economic structure consequences the growth of
economic at constant 1993 price lower. The current growth of national
or regional economics shift to the sectors of high growth.
2). The 1993 economic structure not impacted of deregulation and
debirocratitation.
3). In accordance with United Nation Organization (UNO) recommendation
said in new reference book “National Balance System” that it is better to
calculate GDP/GRDP at constant price to be updated by reference year
ended 0 or 5 as a basic year periodically, it is also supported by high
official BPS entire of ASEAN and issued year 2000 as new basic year. It
gives an impact to provinces in Indonesia to adopt 2000 as a basic year.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 20/111
4). Karena cakupan terus disempurnakan, dalam jangka waktu tujuh tahun
telah terjadi perubahan struktur/bentuk komoditas serta kombinasi harga
yang sangat signifikan. Perbaikan cakupan terutama di sektor pertanian.
Perubahan komoditas umumnya di sektor industri pengolahan
(elektronik/tehnologi informatika). Disisi lain juga terjadi perubahan dalam
komposisi harga antara sektor primer, sekunder dan tersier.
5). Perkembangan ekonomi dunia dalam kurun waktu 1993-2000 yang
diwarnai oleh globalisasi tentunya akan berpengaruh kepada
perekonomian domestik. Masih dalam periode tersebut , pada
pertengahan tahun 1997 hadirnya krisis ekonomi juga berdampak
kepada perubahan struktur perekonomian Indonesia. Secara ringkas,
bisa dinyatakan bahwa struktur ekonomi tahun 2000 telah berbeda
dengan tahun 1993.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 21/111
4). As the perfect coverage during seven years has been made a shifting of
commodities structure and combination of signification price. The revision
of coverage mainly done an agriculture sector. Shifting of Commodity
generally on sector of manufacturing industry (electronic / technology
Inform). On the other side there is a shifting of composition of price
among primary, secondary and tertiarry.
5). The domestic economy in period 1993 – 2000 influenced by trend of world
economy. Still in the period, there was happened monetary crisis, has an
impact to structure of economy of Indonesia. The conclusion is 2000
economic structure is different with 1993.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 22/111
I.3. KONSEP DAN DEFINISI
Untuk memudahkan penggunaan dan memahami PDRB ada
beberapa konsep dan definisi yang penting untuk diketahui di dalam
penghitungan Pendapatan Regional.
I.3.1. Output
Yang dimaksud Output adalah nilai barang dan jasa yang
dihasilkan dalam suatu periode tertentu biasanya satu tahun. Jenis
Output ada 3 (tiga) macam, yaitu :
1) Output Utama (output yang menjadi tujuan utama produksi)
2) Output Sampingan, bukan tujuan utama produksi, dan
3) Output Ikutan, output yang terjadi bersama – sama / tak dapat
dihindarkan dengan output utamanya.
I.3.2 Biaya Antara
Biaya Antara terdiri, barang – barang tidak tahan lama dan jasa
yang digunakan / habis dalam proses produksi. Barang – barang yang
tahan lama, umurnya lebih dari 1 (satu) tahun, dan tidak habis dalam
proses produksi tidak termasuk sebagai biaya antara, dan disebut
Barang Modal.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 23/111
1
I.3 CONCEPT AND DEFINITION
To make easier the GRDP usage and to have understanding about
it, we have to know its concepts and definitions.
I.3.1. Output
Output is the value of good and services produced within a
certain period usually a year. There are 3 kinds of output namely:
1) Primary Output (the main purpose of production)
2) Additional Output
3) Followed Output
I.3.2 Intermediate Cost
Intermediate cost consist of undurable goods and services, they
are used on production process by units of product at a certain time.
Durable goods, those used more than a year excluding intermediate
cost and called capital.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 24/111
1
I.3.3. Nilai Tambah Bruto
Nilai Tambah Bruto ( NTB ) merupakan selisih antara nilai output
dengan biaya antara, dengan kata lain merupakan produk dari proses
produksi. Produk ini terdiri atas:
a. Pendapatan Faktor Produksi, terdiri dari :
- Upah dan gaji sebagai balas jasa pegawai
- Sewa Tanah sebagai balas jasa tanah
- Bunga sebagai balas jasa modal
- Keuntungan sebagai balas jasa Kewirausahaan
b. Penyusutan barang modal yang dipakai untuk produksi
c. Pajak Tak Langsung Netto, yakni pajak tidak langsung dikurangi
subsidi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 25/111
1
I.3.3 Gross Value Added
Gross Value Added (GVA) is the subtraction between output
value with intermediate cost it means product from production process.
The product consist of:
a. Income of production cost consist of:
- Wage and Salary
- Land Rent
- Interest
- Profit
b. Capital Reduction
c. Nett Indirect Tax / indirect tax minus subsidy
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 26/111
1
I.3.4. Penghitungan PDRB
Cara menghitung PDRB dapat diperoleh melalui tiga pendekatan
penghitungan yaitu Pendekatan Produksi, Pendekatan Pendapatan dan
Pendekatan Pengeluaran.
a. Pendekatan Produksi
PDRB adalah jumlah seluruh nilai akhir barang dan jasa yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka
waktu tertentu. Unit – unit produksi tersebut dalam penyajiannya
dikelompokkan ke dalam 9 (sembilan) sektor lapangan usaha / sektor,
yaitu :
1. Listrik, Gas dan Air Bersih
2. Bangunan
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Angkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan
9. Jasa – jasa
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 27/111
1
I.3.4 GRDP Calculation
GRDP provided by using 3 methods, namely: production approach,
income approach and expenditure approach.
a. Production Approach
GRDP is the total value of final goods and services produced by
all units of economic in a region during a certain time. The production
units are divided into 9 sectors or original industries namely:
1. Agriculture
2. Mining and Quarrying
3. Manufacturing Industries
4. Electricity, Gas and Clean Water
5. Construction
6. Trade, Hotel and Restaurant
7. Transportation and Communication
8. Financial, Ownership of dwelling and business services
9. Services
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 28/111
1
b. Pendekatan Pendapatan
PDRB dengan pendekatan melalui pendapatan adalah jumlah
semua balas jasa ( upah dan gaji, sewa tanah , bunga modal dan
keuntungan ) yang diterima oleh faktor – faktor produksi. Semua
penghitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak
tak langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB disini, kecuali faktor
pendapatan termasuk juga komponen penyusutan dan pajak tidak
langsung netto. Jumlah semua komponen pendapatan ini menurut sektor
disebut Nilai Tambah Bruto seluruh sektor.
c. Pendekatan Pengeluaran
PDRB adalah jumlah seluruh komponen permintaan akhir yang terdiri
dari :
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang
tidak mencari keuntungan
2. Konsumsi Pemerintah
3. Pembentukan modal tetap domestik bruto
4. Perubahan stok, dan
5. Ekspor Netto ( Ekspor dikurangi Impor )
Dari tiga pendekatan tersebut, secara konsep hasil
penghitungannya haruslah sama besar. Selanjutnya PDRB yang telah
diutarakan diatas disebut Produk Domestik Regional Bruto atas dasar
harga pasar, karena masih mencakup komponen pajak tidak langsung
netto.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 29/111
1
b. Income Approach
GRDP is equivalent to the total income receives by factor of
production engaged on process of production in a region during a
certain time such as: wages and salaries, land rent, capital interest and
profit the figures are obtained before reducing income tax and other
direct tax. Besides income factor GRDP covers the components of
reduction and net direct tax. The summing up of all incomes by sector
called gross value added.
c. Expenditure Approach
GRDP is the summation agregation of the final demand such as:
1. Household expenditure and non profit institution expenditure
2. Government expenditure
3. Gross domestic fixed capital formation
4. Change in stock
5. Net export in a certain time / export minus import
According to the 3 approaches method, conceptually total of expenditure must be
same as total of goods and final services produced and also same as
total of income to their production cost. Furthermore, the GRDP
explained above called Gross Regional Domestic Product at current
prices, caused it covers component of net direct tax.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 30/111
1
Jika PDRB atas dasar harga pasar dikurangi komponen
penyusutan akan menjadi PDRN (Produk Domestik Regional Netto) atas
dasar harga pasar, jika dikeluarkan lagi komponen pajak tidak langsung
netto akan menjadi PDRN atas dasar harga biaya faktor produksi.
Sedangkan Pendapatan Regional adalah PDRN atas dasar harga
biaya faktor produksi dikurangi dengan selisih pendapatan yang mengalir
keluar / masuk (dalam penghitungan ini diasumsikan nilainya sama
dengan nol ).
Jadi dalam penghitungan ini PDRN atas dasar harga biaya faktor
produksi dianggap sebagai Pendapatan Regional.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 31/111
1
When GRDP at current price subtracted by reduction of
component it become Net Regional Domestic Product at current price,
then subtracted by net indirect tax it become Net Regional Domestic
Product at factor cost of production.
Meanwhile Regional Income is Net Regional Domestic Product
at production cost subtracted by the different of run out / in of income
(it is assumpted 0 value). Thus on this calculation Net Regional
Domestic Product assumpted as Regional Income.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 32/111
1
I.3.5. PDRB Perkapita
Bila PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun
yang tinggal di wilayah bersangkutan, maka akan diperoleh suatu nilai
PDRB perkapita. Sedangkan Pendapatan Regional Perkapita adalah
PDRN atas dasar harga biaya faktor produksi dibagi dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun yang tinggal di wilayah tersebut.
I.4. CARA PENYAJIAN ANGKA INDEKS
PDRB seperti yang telah diuraikan dapat disajikan dalam dua bentuk,
yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan
2000, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada penyajian PDRB atas dasar harga berlaku semua agregat dinilai
atas dasar harga yang berlaku pada masing – masing tahun, baik pada
saat menilai komponen produksi dan biaya antara maupun komponen
output, nilai tambah dan pengeluaran
b. Pada penyajian PDRB atas dasar harga konstan 2000, semua agregat
pendapatan dinilai atas dasar harga yang terjadi pada tahun dasar.
Karena menggunakan harga tetap, maka perkembangan agregat dari
tahun ke tahun semata – mata hanya disebabkan oleh perkembangan
riil dari kuantum produksi tanpa mengandung fluktuasi harga yang terjadi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 33/111
2
I.3.5 Per Capita GRDP
When the total of GRDP divided by total of population mid year it
will be obtained per capita GRDP, it is a description of value added of
Gross Regional Domestic Product per person. While per capita Regional
Income is Net Regional Domestic Product at factor cost to be divided by
population mid year.
I.4. THE WAY of GRDP PUBLICATION and INDEX FIGURES
GRDP as description before, it seriesly issued by two types namely
GRDP at current price and at constant price (2000 basic year), to be
explained as follows:
a. The estimation at current price all income agregate evaluated at current
price for each year , such production and intermediate cost,
components of value added and expenditure of Gross Regional
Domestic Product.b. The estimation at constant price (base year 2000), all income agregate
evaluated at constant price / 2000 base year. Because the using of fix
price, the trend of agregate influenced only by the real trend of
production quantum without price fluctuation.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 34/111
2
Peranan sektoral diperoleh dengan cara membagi nilai
masing – masing sektor dengan nilai total seluruh sektor PDRB dikalikan 100.
Dalam penyajiannya peranan sektor diberi judul Distribusi Persentase.
- Indeks Perkembangan diperoleh dengan membagi nilai pada masing –
masing tahun dengan nilai tahun pada tahun dasar dikali 100
- Indeks Berantai diperoleh dengan membagi nilai pada masing – masing
tahun dengan nilai pada tahun sebelumnya dikali 100
- Indeks Harga Implisit diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB atas
dasar harga berlaku dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan
untuk masing – masing tahun dikalikan 100.
I.5. PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN
Agregat yang dimaksud tersebut dapat berupa PDRB secara
keseluruhan, nilai tambah sektoral (PDRB sektoral) ataupun komponen
penggunaan PDRB. Ada empat cara untuk memperoleh nilai tambah sektoral
atas dasar harga konstan, yaitu:
I.5.1. Revaluasi
Penilaian semua produksi (output) dan biaya antara (input antara)
masing – masing tahun dengan harga pada tahun dasar dan hasilnya
merupakan output dan biaya antara atas dasar harga konstan.
Selanjutnya Nilai Tambah Bruto atas dasar harga konstan diperoleh dari
selisih antara output dan biaya antara hasil penghitungan diatas.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 35/111
2
The GRDP also served by sectoral and index namely: index figures,
link index and implicit price index. The explanation as follows: The role of
sectoral is obtained from the value of each sector divided by the total value
of GRDP multiplied by 100 (in related year). In servicing the role of sectoral
is title percentage distribution of gross Regional Domestic Product
- The figures at index is obtained from the value of each year divided by
value of base year, and it multiplied by 100
- The link index is obtained from value in each year divided by the value
of previous year and it multiplied by 100
- The implicit price is obtained from GRDP value at current prices
divided by GRDP at constant price for each year and it multiplied by
100
I.5. GRDP at CONSTANT PRICE
Agregate here means GRDP in the whole, value added of sector
(sector GRDP), or utilization component of GRDP. There 4 ways to obtain
value added at constant price namely:
I.5.1. Revaluation
Revaluation is conducted by evaluating each year production and
intermediate cost using the base year. This process produced output
and intermediate cost at constant 2000 price. Furthermore gross
value added at constant price is obtained by using the different
between output and intermediate cost.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 36/111
2
I.5.2. Ekstrapolasi
Diperoleh dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar
dengan indeks produksi. Indeks Produksi sebagai ekstrapolator dapat
erupakan indeks dari masing – masing produksi yang dihasilkan atau
indeks dari berbagai indikator produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah
perusahaan dan lainnya sesuai dengan jenis kegiatan yang dihitung.
Ekstrapolasi juga dapat dilakukan terhadap penghitungan output
atas dasar harga konstan, kemudian dengan menggunakan ratio tetap
nilai tambah atas dasar harga konstan yang sama. Ratio tersebut
diperoleh dari Survey Khusus Pendapatan Regional (SKPR).
I.5.3. Deflasi
Yaitu dengan cara membagi nilai tambah atas dasar harga berlaku
masing – masing tahun dengan Indeks Harga Konsumen atau Indeks
Harga Perdagangan Besar.
I.5.4. deflasi Berganda
Dalam deflasi berganda ini yang dideflasi adalah output dan biaya
antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih output dan
biaya antara hasil deflasi tersebut. Indeks yang digunakan sebagai
deflator biasanya merupakan Indeks Harga Produsen atau Indeks Harga
Perdagangan Besar sesuai dengan cakupan komoditinya.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 37/111
2
I.5.2. Extrapolation
The value added of a certain year 2000 constant price is obtained by
multiplying value added at constant 2000 price with a production
index. The production index, generally termed the extrapolation may
constituate the true index of production or an index derived from
other production indicator such as man power, number of
establishment and others.
Extrapolation may also be computed by multiplying the output
at a constant price by a fix ratio of value added to ratio. The
ratio is obtained from special survey (SKPR).
I.5.3. Deflation
The value added at constant price is obtained by dividing each
year’s value added at current price by respecting year’s price index of
consumer price or wholesale price.
I.5.4. Double Deflation
In double deflation, output and its intermediate cost are both
deflated, while value added is obtained from subtracting the deflated
intermediate cost from deflated output. The price index used as a
deflator is either producer price index or wholesale price index.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 38/111
2
II. URAIAN SEKTORAL
Dalam bab ini dijelaskan tentang ruang lingkup, konsep dan definisi, serta
cara – cara penghitungan nilai output dan nilai tambah atas dasar harga berlaku
dan harga konstan 2000.
II.1. Sektor Pertanian
II.1.1. Ruang Lingkup
Sektor Pertanian mencakup semua kegiatan ekonomi yang
usahanya didapat dari alam dan merupakan benda atau barang biologis
(hidup). Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah:
Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan
Sub sektor ini meliputi semua kegiatan ekonomi yang
menghasilkan komoditi tanaman bahan makanan, seperti padi – padian,
jagung, kacang – kacangan, sayur – sayuran, buah – buahan dan tanaman
bahan makanan lainnya.
Sub Sektor Tanaman Perkebunan
Sub sektor tanaman perkebunan meliputi semua jenis kegiatan
yang menghasilkan tanaman perkebunan baik yang diusahakan oleh rakyat
maupun oleh perusahaan – perusahaan perkebunan.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 39/111
2
II. SECTORAL DESCRIPTION
This chapter descripted, coverage, concept and definition, and also
method of calculating value output and value added at current price and constant
2000 price.
II.1. Agriculture Sector
II.1.1. Coverage
Agriculture sector covers all economic activities produced from
natural or biologis thing. The activity covers:
Food Crops Sub – Sector
It covers all economic activities produced farm food crops, such
as: cereal/paddy, maize, peanuts, vegetables, fruits and other food
crops.
Estates Sub – Sector
It covers both cultivated by household and estate. These are
produced farm estate.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 40/111
2
Sub Sektor Peternakan
Sub sektor ini meliputi semua jenis kegiatan baik pembibitan
maupun budi daya segala jenis ternak dengan tujuan untuk
dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong dan diambil hasilnya, baik yang
dilakukan oleh rakyat maupun oleh perusahaan peternakan.
Sub Sektor Kehutanan
Sub sektor ini meliputi semua jenis kegiatan penebangan serta
pengambilan daun – daunan, getah – getahan dan akar – akaran serta hasil
hutan lainnya termasuk juga kegiatan perburuan.
Sub Sektor Perikanan
Sub sektor perikanan meliputi semua kegiatan penangkapan,
pembenihan dan budi daya semua jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang
ada di air tawar maupun di air asin.
II.1.2. Metode Penghitungan
Pendekatan penghitungan yang digunakan adalah pendekatan
produksi. Nilai Output diperoleh dari hasil perkalian antara produksi dengan
harga produsennya. NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
metode revaluasi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 41/111
2
Livestock Sub – Sector
The sub sector covers all cattle activities such as: cultivation of
seedling and cultured of all kinds of cattle. For the purpose of breeding
and slaughtered, both cultivated by households and establishments.
Forestry Sub – Sector
The activity includes felling of trees, leaves collecting, latex,
rubber and including animal hunting.
Fishery Sub – Sector
Fishery Sub – Sector covers: fishing, breeding and cultured in
kind of fish, both on fresh water and salted.
II.1.2. Estimate Method
Method on computation used production method. The output
value is obtained by multiplying the tital value of production to cost
producer. Gross value added at constant 2000 price computed by
revaluation method.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 42/111
2
II.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor ini mencakup seluruh kegiatan pengambilan berbagai jenis barang
tambang (kecuali migas), mineral dan bahan galian yang tersedia di alam,
termasuk kedalam kegiatan ini adalah pembuatan garam kasar dengan
penguapan air laut.
II.2.1. Ruang Lingkup
Sektor ini dikelompokkan dalam dua bagian yaitu : sub sektor
pertambangan dan sub sektor penggalian.
Sub sektor Pertambangan
Sub sektor ini meliputi seluruh kegiatan pengambilan dan persiapan
pengolahan lanjutan, serta keseluruhan kegiatan lainnya yang bertujuan
untuk dimanfaatkan.
Sub sektor Penggalian
Sub sektor ini mencakup seluruh kegiatan penggalian dan
pengambilan segala jenis barang galian yang pada umumnya berada pada
permukaan bumi.
II.2.2. Metode Penghitungan
Prosedur penghitungan output dan nilai tambah atas dasar harga
berlaku dilakukan dengan pendekatan produksi. Sedangkan penghitungan
output dan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan
cara revaluasi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 43/111
3
II.2. Mining and Quarrying Sector
The sector covers all mining activities on various mines (except oil
and gas), mineral and quarrying, supply by natural including salt
producer.
II.2.1. Coverage
The sector grouped into 2 sub sector, mining sub sector and
quarrying sub sector
Mining Sub – Sector
Mining sub sector covers all its activities of taking out and
preparation for process and other activities.
Quarrying Sub – Sector
Quarrying sub sector covers all its activities of taking out of
all kind of quarrying thing.
II.2.2. Estimate Method
Method of output and value added at current price
computation is carried out by production approach. Meanwhile
output and value added at constant 2000 price method computation
is carried out by revaluation.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 44/111
3
II.3. Sektor Industri Pengolahan
Kegiatan sektor industri pengolahan mencakup dua sub sektor,
yaitu: sub sektor industri pengolahan besar sedang dan industri kecil dan
kerajinan rumah tangga (IKKR).
II.3.1. Ruang Lingkup
Industri Pengolahan Besar Sedang
Dalam penghitungan PDRB seri baru ini ( 2000 = 100 ), sama
dengan penghitungan PDRB seri lama ( 2000 = 100 )
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga
Sub sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga (IKKR)
dikelompokkan ke dalam sembilan kelompok industri.
II.3.2. Metode Penghitungan
Penghitungan Output dan nilai tambah untuk sub sektor industri besar
sedang digunakan metode pendekatan produksi, untuk output dan nilai
tambah atas dasar harga konstan 2000 menggunakan metode deflasi.
Sedangkan untuk sub sektor industri kecil dan kerajinan rumah
tangga metode penghitungan output dan nilai tambah menggunakan
pendekatan tenaga kerja, dan penghitungan untuk output dan nilai
tambah atas dasar harga konstan 2000 menggunakan metode deflasi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 45/111
3
II.3. Manufacturing Industry
The activity manufacturing industry covers: Large scale
manufacturing industry, Medium scale, Small scale manufacturing
industry and Home industry.
II.3.1. Coverage
Large / Medium Scale Industry
In computing there is a same between recent series
(2000=100) with the later series (2000=100).
Small Scale Industry and Home Industry
Small scale industry and home industry grouped to nine
industrial group.
II.3.2. Estimate Method
To estimate output and value added, the large scale
and medium scale industry, refer to production approach
method, however output and value added at constant 2000
price refer to deflation method. Meanwhile the small scale
industry and home industry computing of output and value
added refer to labour force approach and computing of output
and value added at constant 2000 price refer to deflation
method.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 46/111
3
II.4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
II.4.1. Ruang Lingkup
Sub sektor Listrik
Kegiatan ini mencakup pembangkitan dan penyaluran
tenaga listrik baik yang diusahakan oleh PLN maupun Non PLN,
dengan tujuan untuk dijual.
Sub sektor Air Bersih
Kegiatan sub sektor air bersih mencakup seluruh proses
untuk menghasilkan air bersih / minum, serta pendistribusian dan
penyalurannya secara langsung melalui pipa dan alat lainnya ke
rumah tangga, instansi pemerintah maupun swasta. Kegiatan ini
dapat dilakukan oleh perusahaan air minum (PAM) ataupun bukan
PAM.
II.4.2. Metode Penghitungan
Penghitungan output dan nilai tambah untuk sub sektor listrik
menggunakan metode pendekatan produksi. Output dan nilai
tambah sub sektor listrik adalah penjumlahan dari output / nilai
tambah PLN dan Non PLN. Untuk penghitungan output dan nilai
tambah atas dasar harga konstan 2000 menggunakan metode
revaluasi. Untuk penghitungan output dan nilai tambah sub sektor
air bersih menggunakan metode pendekatan produksi dan NTB atas
dasar harga konstan 2000 dengan metode revaluasi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 47/111
3
II.4. Electricity, Gas and Water Supply
II.4.1 Coverage
Electricity Sub – Sector
The sub sector covers generation and distribution electric
power, which carried out by PLN (State Owned Electricity
Company) and Non-PLN.
Water Supply Sub – Sector
Water supply covers all processes to product clean water
/ drinking water and its distribution to households, government /
private institutions.
II.4.2. Estimate Method
To compute output and value added, electricity sub
sector refer to production approach method. Output and value
added of electricity sub sector are the total of output / value
added PLN and non PLN. To compute output and value added
at constant 2000 price refer to revaluation method.
The water supply sub sector is calculated through production
approach, while output and gross value added at constant
2000 price refer to revaluation method.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 48/111
3
II.5. Sektor Bangunan
II.5.1. Ruang Lingkup
Kegiatan sektor bangunan mencakup seluruh kegiatan
pembuatan, pembangunan dan perbaikan – perbaikan baik
ringan maupun berat dari semua jenis bangunan konstruksi.
II.5.2. Metode Penghitungan
Metode penghitungan untuk output dan nilai tambah sektor
bangunan atas dasar harga berlaku menggunakan pendekatan
pendapatan dan penghitungan output dan nilai tambah atas dasar
harga konstan 2000 menggunakan metode deflasi.
II.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sub sektor Perdagangan
Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor perdagangan meliputi
seluruh kegiatan membeli dan menjual baik barang baru maupun barang
bekas, untuk tujuan penyaluran pendistribusian tanpa merobah sifat
barang, baik kegiatan dari pedagang besar (grosir/importir) maupun
pedagang eceran.
Sub sektor Hotel
Sub sektor Hotel mencakup seluruh kegiatan penyediaan
akomodasi yang menggunakan sebahagian maupun seluruh bangunan
yang digunakan untuk penginapan.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 49/111
3
II.5. Construction Sector
II.5.1. Coverage
Construction sector covers whole activities such:
production, construction and repairment; heavy / light repair
for all kinds of construction.
II.5.2. Estimate Method
Computation method for output and value added at
current price of construction sector refer to income approach
and value added at constant 2000 price refer to deflation
approach.
II.6. Trade, Hotel and Restaurant
Trade Sub – Sector
This sub sector covers whole of trade activities such as
buying and selling of new and second hand goods, for the purpose
of collection and distribution without modifying the form and nature
of the goods, both whole sale trade and retail trade.
Hotel Sub – Sector
Hotel sub sector covers the provision of accommodation
those using a part or all building.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 50/111
3
Sub sektor Restoran
Kegiatan sub sektor restoran mencakup semua kegiatan usaha
penjualan, penyediaan makanan dan minuman jadi yang pada umumnya
dikonsumsi di tempat penjualan.
II.6.1. Metode Penghitungan
Penghitungan output dan nilai tambah untuk sub sektor
perdagangan menggunakan pendekatan metode arus barang
(commodity flow), sub sektor hotel menggunakan metode
pendekatan produksi dan restoran menggunakan metode
pendekatan pengeluaran konsumsi makanan dan minuman jadi
diluar rumah. Untuk penghitungan output dan nilai tambah atas
dasar harga konstan 2000 menggunakan metode revaluasi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 51/111
3
Restaurant Sub – Sector
This sub sector covers whole activities like; sale and supply
of food and drink (readyable food/drink) they consumed / served at
permanent / mobile selling places.
II.6.1. Estimate Method
The calculating of in trade sub sector is done through
commodity flow approach, and hotel sub sector is calculated
by production approach. While restaurant sub sector is
calculated by household expenditure for food/beverage
consumption outside. The calculation of output and gross
value added at constant prices refer to revaluation methode.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 52/111
3
II.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
II.7.1 Ruang Lingkup
Sub sektor Pengangkutan
Sub sektor ini mencakup kegiatan jasa angkutan jalan raya,
jasa angkutan laut, jasa angkutan udara dan jasa penunjang
angkutan.Angkutan Jalan Raya meliputi kegiatan pengangkutan
barang dan penumpang dengan menggunakan alat angkut
kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun tidak bermotor.
Angkutan Laut meliputi seluruh kegiatan pengangkutan barang dan
penumpang yang menggunakan kapal laut yang beroperasi di
dalam dan keluar daerah domestik.
Angkutan Udara meliputi semua kegiatan pengangkutan
penumpang dan barang dengan menggunakan pesawat udara
yang diusahakan oleh perusahaan – perusahaan penerbangan
yang beroperasi di daerah tersebut.
Jasa Penunjang Angkutan mencakup kegiatan yang bersifat
menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan.
Sub sektor Komunikasi
Sub sektor ini terdiri dari pos dan giro, telekomunikasi dan
jasa penunjang telekomunikasi. Pos dan giro mencakup kegiatan
pemberian jasa pengiriman surat, wesel dan paket pos. Sedangkan
telekomunikasi meliputi kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain
dalam hal pengiriman berita melalui telegram, telex dan telpon.
Sedangkan jasa penunjang telekomunikasi meliputi kegiatan lainnya
yang menunjang kegiatan telekomunikasi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 53/111
4
II.7. Transportation and Communication Sector.
II.7.1. Coverage
Transportation Sub – Sector
This sub sector covers public transportation by road,
sea, air and tranportation and supporting services. This sub
sector activities are: goods and passengers transportation by
vehicle motorized and vehicle non motorized .
Sea transportation covers whole activities goods and
passengers transportation by ship, those operated in / out
region.
Air transportation covers activities of passengers and goods
transportation by aircraft, those operated by aircraft
companies in the region.
Supporting service covers whole activities those support and
speed up their transportation.
Communication Sub – Sector
This sub sector covers; postal, telecommunication and
communication supporting services. The postal covers mail
service, money order and despatch of packages operated by
PT.Posindo. Value added at constant 2000 price is obtained
by extrapolation.
Value added at current price is counted by using the data
those source the representative office of telecommunication of
Riau Province. Value added at constant 2000 price is counted
by using production index covers duration of local/interlocal
conversation.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 54/111
4
II.7.2. Metode Penghitungan
Penghitungan nilai tambah untuk sub sektor angkutan jalan
raya atas dasar harga berlaku menggunakan pendekatan produksi.
Penghitungan nilai tambah sub sektor angkutan laut melalui
pendekatan alokasi. Penghitungan nilai tambah dan output atas
dasar harga konstan 2000 menggunakan cara deflasi.
Nilai tambah sub sektor angkutan udara atas dasar harga berlaku
diperoleh dari laporan tahunan keuangan bandar udara, dan nilai
tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
menggunakan cara deflasi.
Sub sektor jasa penunjang angkutan, penghitungan output dan nilai
tambahnya diperoleh dari survey khusus pendapatan regional
( SKPR ). Sedangkan penghitungan output dan nilai tambah atas
dasar harga konstan 2000 menggunakan metode deflasi.
Sub sektor pos dan giro penghitungan nilai tambah atas dasar harga
berlaku menggunakan data yang diperoleh dari PT. POSINDO. Nilai
tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan
menggunakan cara ekstrapolasi.
Penghitungan nilai tambah atas dasar harga berlaku sub sektor
telekomunikasi dihitung berdasarkan data yang bersumber dari
Kanwil Telekomunikasi Riau. Penghitungan nilai tambah atas dasar
harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan Indeks Produksi
Gabungan Tertimbangan yang meliputi jumlah menit percakapan
lokal dan interlokal.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 55/111
4
II.7.2. Calculation Method
Calculating the value added to highway transportation sub-
sector at current prices using the production approach. Calculating
value added sub sector of sea transport through the allocation
approach. Calculation of value added and output at 2000 constant
prices using the deflation.
The added value of air transport sub sector at current prices
obtained from financial annual reports airports, and value added
based on constant 2000 prices is calculated by using deflation.
Supporting services to transport sub sector, the calculation of output
and value added obtained from a special survey of regional income
(SKPR). While the calculation of output and value added based on
constant 2000 prices using the deflation method.
Sub-sector of post and giro calculating the value added at current
prices using data obtained from the PT. Posindo. Value added
based on constant 2000 prices is obtained by using the
extrapolation method.
Calculation of value added at current prices of telecommunications
sub-sector is calculated based on data obtained from the Office of
Telecommunications Riau. The calculation of value added at 2000
constant prices are calculated by using the Index of Production Joint
Tertimbangan which includes the number of minutes of local calls
and long distance.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 56/111
4
II.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Secara garis besar sektor ini terbagi atas tiga kelompok kegiatan
utama yaitu: Usaha Perbankan dan Moneter (Otoritas Moneter),
Lembaga Keuangan Bukan Bank, Sewa bangunan dan jasa perusahaan.
II.8.1. Ruang Lingkup
Sub sektor Bank, meliputi Bank Indonesia dan bukan Bank
Indonesia. Sub sektor lembaga keuangan bukan bank mencakup
kegiatan asuransi, koperasi (KUD dan Non KUD), pegadaian dan
dana pensiun. Kemudian sub sektor jasa penunjang keuangan
mencakup pedagang valuta asing, pasar modal dan lainnya.
II.8.2. Metode Penghitungan
Penghitungan nilai tambah sub sektor Bank atas dasar
harga berlaku diperoleh dari laporan tahunan Bank Indonesia
dan atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi.
Penghitungan nilai tambah asuransi atas dasar harga berlaku
diperoleh melalui survey khusus pendapatan regional (SKPR) dan
data sekunder. Penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan
2000 diperoleh dengan metode deflasi. Penghitungan nilai tambah
koperasi berasal dari data SKPR. Penghitungan nilai tambah atas
dasar harga konstan 2000 dengan menggunakan metode deflasi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 57/111
4
II.8. Financial, Ownership of Dwelling and business Service.
This sector to be divided into 3 main activities namely:
Banking, Moneter financial institution (non-Bank), Ownership of
dwelling and establishment service.
II.8.1. Coverage
Bank sub sector covers Bank Indonesia and other
commercial Bank.The Financial Institution (non Bank) sub
sector covers; insurance, cooperative (village cooperative unit
and non village cooperative), pawnshop and pension fund.
Then supporting financial sub sector covers foreign
currencies, capital markets and others.
II.8.2. Estimate Methode
The gross value added of Bank at current price is
obtained from annual report of Bank Indonesia and value
added at constant 2000 price is obtained from deflation
method. The gross value added of insurance at current price is
obtained from special survey (SKPR) and secondary data.
The gross value added at constant 2000 price is obtained
from deflation method. The calculating of cooperative value
added is from special survey (SKPR). The value added at
constant 2000 price is obtained by deflation method.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 58/111
4
Nilai tambah untuk sub sektor sewa bangunan dan tanah diperoleh
dari selisih output dengan biaya antara, dan penghitungan atas
dasar harga konstan 2000 dengan menggunakan metode deflasi.
Sub sektor jasa penunjang keuangan seperti pedagang valuta
asing dihitung dengan cara yang sama dengan sub sektor asuransi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 59/111
4
The value added of Ownership of dwelling / land is obtained
from the substraction between output and intermediate cost.
The gross value added at constant 2000 price by deflation.
The supporting service of financial do as same as insurance
sub sector.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 60/111
4
II.9. Sektor Jasa – jasa
Sektor jasa – jasa terdiri dari sub sektor jasa pemerintahan umum
dan sub sektor jasa swasta.
II.9.1. Ruang Lingkup
Sub sektor jasa sosial dan kemasyarakatan mencakup jasa
pendidikan (sekolah swasta), jasa pendidikan luar sekolah (kursus),
jasa kesehatan swasta dan jasa kemasyarakatan lainnya. Sub sektor
jasa hiburan mencakup seluruh kegiatan hiburan seperti bioskop,
panggung kesenian, radio swasta, taman hiburan dan sebagainya.
Sub sektor jasa perorangan dan rumah tangga mencakup kegiatan
perbengkelan ( mobil, motor, sepeda, alat – alat elektronik) dan jasa
perorangan (tukang binatu, salon , tukang semir, tukang jahit, dan
sebagainya).
II.9.2. Metode Penghitungan
Nilai tambah sektor pemerintahan dan Hankam terdiri dari
upah dan gaji rutin pegawai pemerintah pusat dan daerah. Upah dan
gaji yang dihitung mencakup upah dan gaji belanja rutin dan
sebagian dari belanja pembangunan.
Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung
dengan cara ekstrapolasi. Penghitungan nilai tambah sub sektor jasa
sosial kemasyarakatan atas dasar harga berlaku melalui pendekatan
produksi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 61/111
4
II.9. Services Sector
Services consist of government service sub sector and
private service sub sector.
II.9.1. Coverage
Social service and community service sector cover education
service (private school) non formal education services
(course), private health services and other community sub
sector. Entertainment sub sector covers all entertainment
activities such as; cinema, art stage performance,
broadcasting and others. Personal service sub sector and
household service sub sector cover repair shop (auto repair
shop, motorcycle, bicycle and electronic equipment) and
personal service such; laundry, beauty parlour, boy polish,
taylor and others.
II.9.2 Estimate Method
Value added of government and government defence
sub sector cover; routine wage and salary of central and local
civil servants. Wage and salary cover routine wage and salary
and development expenditure.
Value added at constant 2000 price is obtained extrapolation.
While value added at current price is obtained by
production approach.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 62/111
4
Sedangkan atas dasar harga konstan 2000 dengan metode
ekstrapolasi. Nilai tambah sub sektor jasa hiburan dan kebudayaan
atas dasar harga berlaku juga melalui pendekatan produksi, dan atas
dasar harga konstan 2000 menggunakan metode deflasi.
Penghitungan untuk nilai tambah atas dasar harga
berlaku sub sektor jasa perorangan dan rumah tangga dengan
pendekatan produksi. Dan penghitungan nilai tambah atas dasar
harga konstan 2000 menggunakan metode deflasi.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 63/111
5
And at constant 2000 price is obtained by deflation
method. production approach. Value added of entertainment
services and culture sub sector at current price is obtained by
Value added of personal and household service sub
sector at current price is obtained by production approach,
while at constant 2000 price is obtained by deflation method.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 64/111
5
III. TINJAUAN UMUM EKONOMI KABUPATEN KAMPAR
III.1 Arah dan Strategi Pembangunan Kabupaten Kampar
Pembangunan Kabupaten Kampar dilaksanakan secara bertahap
berencana dan berkesinambungan dalam jangka panjang dan jangka
menengah lima tahunan. Pembangunan daerah adalah bagian integral dari
upaya pembangunan secara nasional, yang hakekatnya adalah upaya yang
terencana untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah yang handal
dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
mengelola sumber daya secara berdaya guna dan berhasil guna bagi
kemajuan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Sesuai dengan Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Kampar yaitu
terwujudnya Kabupaten Kampar Negeri Agamis, Berbudaya, Berdaya, dan
Sejahtera tahun 2020, maka ditetapkan misi, strategi dan arah kebijakan
pembangunan Kabupaten Kampar tahun 2007 – 2011 yang secara makro
dituangkan dalam bentuk Program Lima Tahunan melalui Rencana
Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kebijaksanaan umum pembangunan Kabupaten Kampar kedepan
diantaranya adalah mengembangkan industri yang berbasis pertanian dengan
tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup, pada bidang ekonomi
dengan titik berat pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas ,
industri yang mengolah bahan mentah yang ada di daerah dalam rangka
meningkatkan pendapatan masyarakat dan devisa negara ,
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 65/111
5
III. GENERAL EVALUATION OF ECONOMIC OF KAMPAR REGENCY
III.1 Development Difection And Strategy of Kampar Regency
The development of Kampar Regency is implementd gradual, planned
and continius within long and medium five years. Regional is an integral of
part of national development effort. Actually it is a planned effort to improve
regional administrative capacity into good and professional to be of servis
society and to manage resources effectively for high economic growth and
social welfare.
Relatet to development vision of Kampar Regency Which bring into the
religious region, cultered forceful and welfare in 2020, so the strategic and
development policies of Kampar Regency 2007-2011 created in five years
Medium Term Development Plant Area (RPJMD)
The government development policy in the future namely: to develop
industry on agriculture base and always keep live environment on economic
sector, focus development of agriculture business sector widely such
manufacture industries those process raw material in the regency for the
purpose of improving social income and state deviden to enlarge labour forces
opportunities and to keep balance economic structure.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 66/111
5
perluasan kesempatan kerja serta keseimbangan struktur perekonomian
daerah . Untuk mencapai tujuan tersebut pembangunan sektor
pertanian, industri dan perhubungan merupakan prioritas utama tanpa
mengabaikan sektor lainnya. Dalam pelaksanaan pembangunan dengan di
dukung oleh sumber daya manusia melalui pendidikan keterampilan sesuai
dengan tuntutan kebutuhan pembangunan.
Pembangunan yang dilaksanakan ini diharapkan akan mampu
merangsang pertumbuhan ekonomi yang merupakan syarat mutlak dalam
perkembangan selanjutnya tanpa mengabaikan aspek pemerataan.
Pemerataan hasil pembangunan dilakukan dengan penyebaran pelaksanaan
proyek pembangunan sesuai dengan konsep perwilayahan terutama di
daerah – daerah relatif tertinggal.
Secara spesifik, pembangunan sektor unggulan adalah untuk memacu
laju pertumbuhan ekonomi regional serta untuk meningkatkan
kontribusinya terhadap Pembentukan total Produk Domestik Regional
Bruto ( PDRB ) Propinsi serta Nasional (PDB).
Agregat – agregat pedapatan regional disajikan dalam dua bentuk yaitu
atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000. PDRB atas
dasar harga berlaku masih dipengaruhi oleh faktor inflasi, sedangkan atas
dasar harga konstan faktor inflasi tersebut sudah dieliminir / dihilangkan.
Dengan demikian PDRB atas dasar harga konstan benar – benar
menggambarkan kenaikan pendapatan dari peningkatan produksi tanpa
pengaruh kenaikan harga.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 67/111
5
To have these goals above the development on agriculture, industries and
transportation are the main priority without ignoring other sectors. The
development must be supported by skill human resources to meet some
requitment, whose get training.
The development has been doing to be hoped to be able to stimulate
economic growth as a basic requitment for future development without
egnoring even distribution economic groun of development result. The even
distribution provided means to carry out development project through out
isolated area.
Specifically, development on primary sector is to raise economic
growth on a region and also to increase its contribution to Gross Regional
Domestic Product (GRDP) and Gross Domestic Product (GDP).
Agregates of Regional income presented in two types: namely at
current price and at constant 2000 price. GRDP at current price still influenced
by inflation factor, howener inflation has been eliminated in calculating GRDP
at constant price, Thus GRDP at constant price factor just descript increase of
income from raise of production without influencing price raise.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 68/111
5
III.2. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kampar pada tahun 2009 sedikit
melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2008.
Rata – rata pertumbuhan ekonomi Kampar tahun 2008 sebesar 7,97 %
kemudian melambat menjadi 6,88 % pada tahun 2009 tetapi masih lebih tinggi
jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Propinsi Riau yaitu 6,44 %
dan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Pada Tabel 3.2.1 menggambarkan sektor-sektor ekonomi di daerah ini
tahun 2009. Pada tahun 2009 Semua sektor mengalami perlambatan kecuali
pada sektor Angkutan dan Komunikasi yang mengalami percepatan
diantaranya adalah:
- Sektor Angkutan dan komunikasi Tahun 2008 pertumbuhannya sebesar
7,49 % kemudian naik menjadi 8,61 % pada Tahun 2009.
- Sektor bangunan tahun 2008 pertumbuhannya sebesar 10,19 % melambat
menjadi 10,14 % pada Tahun 2009
- Pada tahun 2008 laju pertumbuhan sektor pertanian 6,51 % kemudian
melambat menjadi 5,56 % pada Tahun 2009.
- Sektor Industri pengolahan pada Tahun 2008 pertumbuhannya sebesar
10,50 % melambat menjadi 9,30 % pada Tahun 2009.
- Sektor perdagangan hotel dan restoran Tahun 2008 pertumbuhannya
sebesar 10,36 % melambat menjadi 8,60 % pada Tahun 2009.
- Sektor pertambangan dan penggalian tahun 2008 sebesar 13,61 %
kemudian melambat menjadi 11,55 % pada Tahun 2009.
III. 2 Economic Growth
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 69/111
5
Economic growth of Kampar Regency in 2009 was higher than the
priod of 2008. The average growth of economic of Kampar Regency in 2008, it
was recorded at 7,97% in 2009 decreased to 6,88%, though higher than Riau
Province growth, that recorded at 6,44 % in 2009 contrary to it was higher
than national growth which was amounted.
Table : 3.21 describes economic sectors of the region in period 2008.
Almost all sectors increase as follows:
- Transportation and communication sector growth in 2008 was ammounted
to from 7,49% to 8,61% in 2009.
- Construction sector growth in 2008 was recorded at 10,19% and
decreased to 10,14% in 2009
- In 2008 agriculture sector growth was recorded at 6.51% and in 2009
decreased to 5,56% in 2009.
- Manufacturing industry sector growth in 2008 was recorded at 10,50%
decreased to 9,30% in 2009.
- Trade hotel and restaurant sector growth in 2008 was recorded at 10,36%
decreased to8,60% in 2009.
- Mining and quarrying sector growth in 2008 was recorded at 13,61% and
decreased to 11,55% in 2009
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 70/111
5
- Sektor jasa – jasa pada Tahun 2008 pertumbuhannya sebesar 8,04 %
melambat menjadi 5,97 % pada Tahun 2009.
- Sektor Listrik, gas dan air bersih Tahun 2008 pertumbuhannya sebesar
9,29 % melambat menjadi 6,85 % pada Tahun 2009.
- Dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada Tahun 2008
pertumbuhannya sebesar 12,41 % kemudian Tahun 2009 melambat
menjadi 8,82 %.
Kalau dibandingkan pertumbuhan antar sektor ekonomi pada tahun 2009
pertumbuhan tertinggi adalah sektor Pertambangan dan Pengalian sebesar 11,55
%, kemudian diikuti oleh sektor Bangunan yaitu 10,14 %, sektor industri pengolahan
yaitu sebesar 9.30%, ,selanjutnya sektor Keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan 8.82%, sektor Angkutan dan Komunikasi 8.61 %, Perdagangan hotel
dan restoran 8.60 %, sektor listrik, gas dan air bersih 6.85 %. sektor jasa-jasa
sebesar 5.97 %, Sementara itu Sektor pertanian hanya mampu mencapai 5.56 % .
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 71/111
5
- Services sector growth in 2007 was recorded at 8,04% and increased to
5,97% in 2009.
- Electricity, gas and clean water sector growth in 2008 was recorded at 9,29
% decreased to 6,85 % in 2009.
- Finance, ownership of dwelling and establishmen services growth in 2008
was recorded at 12,41 % decreased to 8,82 % in 2009.
The rank comparison on enter economic sector in 2009 are as follows:
mining and quarrying sector was recorded at 11,55 %, then construction
sector was recorded at 10,14%, manufacturing industry ammounted to 9,30%,
and followed Finance, Ownership of Dwelling and Business Service
ammounted to 8,82%, transportation and comunication was 8,81%, trade
sector hotel and restaurant ammounted 8,60%, Electricity,Gas and Drinking
Waterlectricity sector 6,85%, and services sector was recorded at 5,97%,
Meanwhile agriculture sector 5,56%.
Tabel : 3.2.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Kampar 2005 – 2009
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 72/111
5
Table : 3.2.1 GRDP Growth of Kampar Regency 2005 – 2009
S E K T O RS E C T O R
2005 2006 2007 2008 2009
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. PertanianAgriculture
2. Pertambangan dan PenggalianMining and Quarrying
3. Industri PengolahanManufacturing Industries
4. Listrik, Gas dan Air BersihElectricity,Gas and Drinking Water
5. Bangunan
Construction 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
Trade,Hotel and Restaurant 7. Angkutan dan Komunikasi
Transportation and Communication 8. Keuangan, Persewaan dan jasa
perusahaanFinance, Ownership of Dwelling and Business Service
9. Jasa – jasaServices
7.14
8.35
6.77
4.36
4.07
9.70
8.76
12.22
6.37
6.69
13.72
8.31
5.74
8.68
9.54
8.93
10.64
7.96
6.71
13.93
10.69
9.14
9.82
9.42
8.65
11.72
7.79
6.51
13.61
10.50
9.29
10.19
10.36
7.49
12.41
8.04
5,56
11,55
9,30
6,85
10,14
8,60
8,61
8,82
5,97
PDRB 7.33 7.71 7.99 7.97 6,88
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 73/111
6
III.3. Kontribusi Sektoral
Sejalan dengan RPJMD Kabupaten Kampar, kebijaksanaan
pembangunan daerah Kabupaten Kampar pada RPJMD tahun 2007 - 2011
diletakkan kepada bidang ekonomi dengan titik berat pembangunan sektor
pertanian dalam arti luas dan meningkatkan industri yang mengolah bahan
mentah yang ada di daerah, guna meningkatkan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja serta keseimbangan pembangunan Daerah tanpa
mengabaikan sektor lainnya.
Untuk melihat lebih jauh mengenai struktur ekonomi Kampar dapat
dilihat dari peranan masing – masing sektor terhadap pembentukan PDRB
Kampar. Dalam penghitungan PDRB tahun 2009 ini menggunakan tahun
dasar 2000 dengan klasifikasi sembilan sektor seperti yang diuraikan pada
tabel A.
Pada tabel 3.3.1. terlihat bahwa sumbangan masing – masing sektor
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut:
sumbangan sektor pertanian sebesar 57.14 %, industri pengolahan 16.72 %,
perdagangan, hotel dan restoran 7.63 % , bangunan 6.44 %, jasa – jasa
4,63 %, pertambangan dan penggalian 3,40 %, angkutan dan komunikasi 2,76
%, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 1,12 % , serta listrik, gas dan
air bersih sebesar 0,10 %. Dari kontribusi masing – masing sektor terlihat tiga
sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Kampar masing – masing adalah sektor pertanian, sektor
industri pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
III.3 Contribution by sector
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 74/111
6
In line with basic structure of RPJMD of Kampar Regency,
the 2007 - 2011 RPJMD focus on agriculture sector and increasing
manufacture industry sector those process raw material located in the
regency, It purpose is to improve social income, job opportunities and also to
keep the balance the implementation of Regional Development without
neglecting other sectors
To recognize economic structure of Kampar Regency so far can be see
on each sectors role to GRDP. The 2008 computed by 2000 basic year, it
devided into 9 sectors those described on table A.
Table 3.3.1 shows contribution of each sector to grdp of Kampar
Regency such: Agriculture sector by 57.14 %, manufacturing industries by
16.72 %, trade, hotel and restaurant by 7.63 %, construction by 6.44 %,
services by 4.63 %, mining and quarrying 3.40 %, transportation and
communication 2.76 %, finance, ownership of dwelling and establishment
services by 1.12 %, and electricity, gas and drinking water by 0.10 %. There
are 3 sectors contribute bigger than other sector namely: agriculture sector,
manufacturing industries sector and trade, hotels and restaurant sector. In
2009 period the agriculture sector contributed 57.14 % or 7,921,961.80 million
Rupiahs.
Pada Tahun 2009 sektor pertanian memberikan sumbangan terhadap PDRB
yakni sebesar 57.14 % dengan nilai Rp. 7.921.961,80 juta rupiah.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 75/111
6
Jika diamati lebih lanjut peranan masing – masing sektor terhadap
pembentukan PDRB Kampar pada tahun – tahun sebelumnya, peranan sektor
pertanian cendrung semangkin menurun. Sedangkan peranan diluar sektor
pertanian cendrung meningkat. Perubahan struktur ini memungkinkan untuk
mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara sektor pertanian dengan
sektor lainnya diluar pertanian. Sesuai dengan arahan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP Nas) maupun RPJPD
Kabupaten Kampar bahwa sektor pertanian tetap menjadi sektor andalan tapi
akan ditunjang oleh sektor industri yang handal tanpa mengabaikan sektor
lainnya. Sebagai contoh salah satu komoditi hasil pertanian di daerah
ini adalah kelapa sawit , karet, dan lain-lain, kemudian untuk mengolah kelapa
sawit ini banyak didirikan pabrik - pabrik kelapa sawit (PKS) yang
mengolah buah kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO).
Dampak dari pembangunan pabrik kelapa sawit ini akan menambah
kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan lain-lain. Diharapkan dalam
jangka panjang sektor industri ini akan menjadi “Leading Sector” dan mampu
mendorong pertumbuhan sektor lainnya.
When we observe each sector contribution to GRDP in preceding
years, the agriculture sector inclined decreased. Contrary to role on other
sectors inclined increased. The change of structure might be crease the
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 76/111
6
balance economic structure between agriculture sector and other sectors In
line with RPJP Nas statement and RPJPD of Kampar Regency, it said that
economic sector of Kampar Regency always relies on agriculture sector, but it
to be supported by industry sector without ignoring other sector. Example one
of agriculture product of the Regency is Palm Oil, rubber and other,
so there are many palm oil manufacturings have been built in order to process
palm oil into Crude Palm Oil(CPO).
The impact of palm oil manufacturies is to add job opportunities,
increase of income and others. It is hoped in longterm will become leading
sector and able to stimulate other sectors.
Sumbangan kedua terbesar setelah sektor pertanian adalah sektor
industri pengolahan. Pada tahun 2002 sumbangan industri pengolahan
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kampar sebesar 16,90 % dengan
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 77/111
6
nilai ± Rp 584,28 milyar. Kemudian kontribusinya meningkat menjadi 20,19 %
dengan nilai yang cukup besar yaitu ± Rp 868,23 milyar pada tahun 2003,
pada tahun 2004 kontribusinya naik menjadi 20,57 % dengan nilai menjadi ±
Rp. 1.043,53 milyar . Kemudian pada tahun 2005 hingga 2009 kontribusinya
terus mengalami penurunan dengan masing-masing 19,72 % dengan nilai ±
Rp. 1.191,045 milyar dan 18,84 % dengan nilai ± Rp.1.389,026 milyar dan
17,87 % dengan nilai Rp. 1.643,445 milyar serta 17,31 % dengan nilai Rp.
1.961,051 milyar, dan pada tahun 2009 sumbangan sektor Industri terhadap
pembentukan PDRB menjadi 16.72 % atau Rp. 2.318.596,12 milyar. Dan
kontribusi ketiga terbesar setelah sektor pertanian dan sektor industri
pengolahan adalah sektor perdagangan hotel, dan restoran.
Pada tahun 2002 sumbangan sektor ini menyumbang sebesar 8,42%
dengan nilai ± Rp 290,90 milyar kemudian tahun 2003 naik menjadi 7,99 %
dengan nilai Rp. 343,76 milyar, tahun 2004 naik menjadi 8,30 % dengan nilai
± Rp 421,09 milyar, kemudian pada tahun 2005 terjadi penurunan hingga
2007 dan sedikit mengalami kenaikan pada tahun 2008 dan 2009.
The second contribution come from manufacturing industries sector . In
2002 contribution of manufacturing industries was recorded at 16.90% by
584.28 billion rupiahs, then in 2003 the contribution increase to 20.19% it was
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 78/111
6
a high value approximately 868.23 billion rupiahs , and in 2004 the
contribution increased to 20.57% or approximately 1,043.53 billion rupiahs.
During 2005 - 2008 its contribution decreased slightly each 19.72% tge value
approximately 1,191.05 billion rupiahs ang 18.87% or approximately 1,389.03
billion rupiahs and 17.87% approximately 1,643.445 billion rupiahs and
17,31% approximately 1,961.051 billion rupiahs rupiahs and in 2009 the
contribution increase to 16.72 % approximately 2,318,596.12 billion rupiahs .
The third high contribution after agricultere and manufacturing industries was
trade, hotel and restaurant.
In 2002 contribution of this sector was recorded at 8.42% or
opproximately 290.90 billion rupiahs and in 2004 it was slightly decreased it
was recorded at 8.30 % or approximately 421.09 billion rupiahs, later then in
the year 2005 happened degradation till 2007 and a little a few increase in the
year 2008 and 2009.
Dengan kontribusi pada tahun 2005 sebesar 7,43 % dengan nilai ±
Rp 448,81 milyar, tahun 2006 turun menjadi 6,98 % dengan nilai ± Rp. 514,89
milyar, tahun 2007 sebesar 6,52% dengan nilai Rp. 599,79 milyar dan tahun
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 79/111
6
2008 menjadi 6,89 % dengan nilai Rp. 780,89 milyar, tahun 2009 7.63 % atau
Rp. 1.057,59 milyar.
Sedangkan sumbangan sektor lainnya diluar tiga sektor diatas seperti
pertambangan dan penggalian, keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan,angkutan dan komunikasi, bangunan masing-masing
dibawah 7 %.
Sementara itu sektor yang memberikan sumbangan terkecil dalam
pembentukan PDRB Kabupaten Kampar ini adalah sektor listrik, gas, dan air
bersih. Pada tahun 2002 sumbangan sektor ini sebesar 0,12 % dengan nilai
Rp. 4,28 milyar, kemudian tahun 2004 kontribusinya tetap 0,12 % dengan nilai
meningkat sebesar Rp. 6,13 milyar , pada tahun 2005 tetap sebesar 0,12 %
tapi nilainya naik menjadi Rp. 7,04 milyar dan pada tahun 2006 terjadi sedikit
penurunan menjadi 0,11 % dengan nilai sedikit meningkat yaitu Rp. 7,93
milyar kemudian pada tahun 2007 juga mengalami penurunan menjadi 0.10 %
dengan nilai Rp. 9,209 milyar, dan pada tahun 2008 dan 2009 sama-sama
0,10 % dengan nilai Rp. 10,99 milyar dan Rp. 13.91 milyar. seperti terlihat
pada tabel 3.3.1 dibawah ini.
With in the year 2005, decreased to 7.43% or approximately 448.81
billion rupiahs, in 2006 decreased to 6.99 % or approximately 514.89 billion
rupiahs, and in 2007 decreased to 6.52% or approximately 599.79 billion
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 80/111
6
rupiahs and in 2008 decreased to 6.89% or approximately 780,888 billion
rupiahs, in 2009 decreased to 7.63 % or 1,057.59 billion rupiahs.
Meanwhile contribution of other sector as described above such mining,
quarriying, finance, ownership of dwelling, establishment services
transportation and communication and contruction each less then 7%.
The smallest contribution to GRDP of Kampar Regency are: electricity,
gas and drinking water. In 2002 this sector contributed 0.12%, the value was
4.28 billion rupiahs, in 2004 still contributed 0.12% its value increased to 6.13
billion rupiahs in 2005 was 0.12% the value incresrased to 7.04 billion rupiahs
and in 2006 it was decreased slightly become 0.11% and the value increased
slightly become 7.93 billion rupiahs. In 2007 it was decreased slightly become
0,10% and the value 9,209 billion rupiah and in 2008 and 2009 was 0,10%
and the value 10,99 billion rupiah and 13,91 billion rupiahs. as presented at
table 3.3.1.
Tabel 3.3.1. Distribusi Persentase PDRB Kampar Atas DasarTable 3.3.1. Percentage Distribution of GRDP of Kampar Regency
Harga Berlaku 2005 – 2009At Current Price, 2003 – 2008
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 81/111
6
LAPANGAN USAHA S E C T O R
2005 2006 2007 2008 2009
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. PertanianAgriculture
2. Pertambangan dan penggalianMining and Quarrying
3. Industri PengolahanManufacturing Industries
4. Listrik, Gas dan Air BersihElectricity,Gas and Drinking Water
5. BangunanConstruction
6. Perdagangan, Hotel danrestoranTrade,Hotel and Restaurant
7. Angkutan dan KomunikasiTransportation and Communication
8. Keuangan, Persewaan danJasa PerusahaanFinance, Ownership of Dwelling and Business Service
9. Jasa – JasaServices
56.73
2.90
19.72
0.12
3.57
7.43
2.60
1.14
5.80
58.75
3.05
18.84
0.11
3.30
6.98
2.55
1.08x
5.34
59.52
3.24
17.97
0.10
4.15
6.56
2.52
1.02
4.93
59.30
3.28
17.31
0.10
4.89
6.89
2.62
1.05
4.56
57.14
3.40
16.72
0.10
6.44
7.63
2.76
1.12
4.63
P D R B 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
III.4. PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional PerkapitaKabupaten Kampar
PDRB Perkapita dan pendapatan Regional Perkapita adalah cerminan
besarnya nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi yang ada
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 82/111
6
di kabupaten ini pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun yang bersangkutan.
Berbagai upaya dari hasil Pembangunan yang telah dilakukan di
daerah ini, Atas harga berlaku PDRB perkapita Kabupaten Kampar
mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan.
Begitu juga PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (riil) tahun 2009
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2008.
Pada tahun 2008 Produk Domestik Regional Bruto perkapita Kampar
atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 17,58 juta, kemudian tahun 2009
meningkat menjadi Rp. 20,94 Juta atau meningkat 19,10 %. Sedangkan
secara riil atas dasar harga konstan 2000 PDRB perkapita Kampar tahun
2008 sebesar Rp. 6,32 juta , kemudian tahun 2009 menjadi Rp. 6,58 juta
atau naik sebesar 4,04 %. Kenaikan perkapita ini terjadi karena harga kelapa
sawit di pasaran dunia naik dan mulai membaiknya perekonomian
masyarakat.
III.4 Per Capita GRDP and Percapita Regional Kampar Regency.
Percapita of GRDP and percapita Regional Income are reflection of
value added produced by all production fator in Kampar Regency during a
certain year alloweded by population mid year.
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 83/111
7
There are same efforts have been done as a result of development
program. Percapita GRDP of Kampar Regency at current prices has a good
increase.
Did too per capita GRDP at connstant 2000 prices was increased compared to
the previous year.
In 2008 percapita GRDP of Kampar Regency at current priced was
recorded at 17.58 million rupiahs, then in 2009 period increased to 20.94
million rupiahs or it increased by 19,10 %. Meanwhile at constant 2000 prices
percapita GRDP of Kampar Regency in 2008 was recorded at 6,32 million
rupiahs, and in 2009 become 6,58 million rupiahs or increased by 4.04 %.
Increase of this perkapita happened because price of palm world marketing
go up and start the recovery of economics of society .
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 84/111
71
Gambar 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN KAMPAR
TANPA MIGAS ATAS DASAR HARGA BERLAKU
TAHUN 2008 - 2009
- 50
450
950
1450
1950
2450
2950
3450
P e r t a
n i a n
P e n g g a l
i a n
I n d
u s t r i
L i s
t r i k , a i r
B a n
g u n a n
P e r
d a g
a n g a n
P e n
g a n g k u
t a n
K e u
a n g a
n
J a s
a - j a s
a
2008 2009
Gambar 2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN KAMPAR
TANPA MIGAS ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000
TAHUN 2008 - 2009
0
500
1000
1500
2000
P e r t a
n i a
n
P
e n g g a l i a
n
I n d u s t r i
L i s t r i k
, a i r
B
a n g u n a n
P e r d a g a n g a n
P e n g
a n g k u
t a n
K
e u a n g a n
J a s a
- j a s a
2008
2009
2 008 2009
5/7/2018 PDRB2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdrb2009 85/111
72
Gambar 3. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN KAMPAR
TANPA MIGAS ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2009
1.12% 4.69%
2.76%
7.63%
6.44%
0.10%
16.72%
3.40%
57.14%
Pertanian Penggalian Industri Listrik,air Bangunan
Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa
Gambar 4. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN KAMPAR
TANPA MIGAS ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000
TAHUN 2009
57.78%
5.07%
8.67%
0.11%
4.60%11.14% 3.47%
1.30%
7.86%
Pert anian Penggalian I ndustri Listrik ,air Bangunan
Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa