2
Pasien wanita usia 24 tahun di diagnosis G1P0A0 hamil 39 minggu dengan ketuban pecah dini (8jam) dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan obstetric, dan pemeriksaan penunjang: Anamnesis Pasien G1P0A0 hamil 39 minggu dengan keluhan utama keluar air-air dari kemaluannya sejak 8 jam yang lalu. Air-air yang keluar berwarna jernih sampai celana dalam basah. Riwayat keputihan diakui pasien saat hamil. Pasien sebelumnya sudah memeriksakan keluhannya ke bidan terdekat dan dari pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 1 cm. Sesuai dengan tinjauan pustaka dari segi anamnesis dapat dipikirkan bahwa pasien mengalami ketuban pecah dini. Definisi Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum proses persalinan dimulai. 1 Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm. 2 Pada pasien ini kehamilan usia 39 minggu sehingga masuk kedalam ketuban pecah dini aterm yang nantinya akan berpengaruh pada tatalaksana selanjutnya. Pada pasien ini juga didapatkan riwayat keputihan selama kehamilan yang merupakan salah satu factor predisposisi dari ketuban pecah dini yaitu infeksi. Dimana pada keadaan infeksi terjadi peningkatan interleukin-1 (IL-1) dan prostaglandin. Peningkatan ini menghasilkan kolagenase jaringan sehingga terjadi depolimerasi kolagen pada selaput korion yang menyebabkan selaput ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan. Selain itu pasien sudah memasuki usia kehamilan >37 minggu yang merupakan salah

Pasien Wanita Usia 24 Tahun Di Diagnosis G1P0A0 Hamil 39 Minggu Dengan Ketuban Pecah Dini

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pasien

Citation preview

Page 1: Pasien Wanita Usia 24 Tahun Di Diagnosis G1P0A0 Hamil 39 Minggu Dengan Ketuban Pecah Dini

Pasien wanita usia 24 tahun di diagnosis G1P0A0 hamil 39 minggu dengan ketuban pecah dini

(8jam) dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan obstetric, dan pemeriksaan

penunjang:

Anamnesis

Pasien G1P0A0 hamil 39 minggu dengan keluhan utama keluar air-air dari kemaluannya

sejak 8 jam yang lalu. Air-air yang keluar berwarna jernih sampai celana dalam basah. Riwayat

keputihan diakui pasien saat hamil. Pasien sebelumnya sudah memeriksakan keluhannya ke

bidan terdekat dan dari pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 1 cm.

Sesuai dengan tinjauan pustaka dari segi anamnesis dapat dipikirkan bahwa pasien

mengalami ketuban pecah dini. Definisi Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban

sebelum proses persalinan dimulai.1 Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan

preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.2 Pada pasien ini kehamilan

usia 39 minggu sehingga masuk kedalam ketuban pecah dini aterm yang nantinya akan

berpengaruh pada tatalaksana selanjutnya.

Pada pasien ini juga didapatkan riwayat keputihan selama kehamilan yang merupakan

salah satu factor predisposisi dari ketuban pecah dini yaitu infeksi. Dimana pada keadaan infeksi

terjadi peningkatan interleukin-1 (IL-1) dan prostaglandin. Peningkatan ini menghasilkan

kolagenase jaringan sehingga terjadi depolimerasi kolagen pada selaput korion yang

menyebabkan selaput ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan. Selain itu pasien sudah

memasuki usia kehamilan >37 minggu yang merupakan salah satu etiologi dari ketuban pecah

dini, yang menyebabkan kelemahan fokal terjadi pada selaput janin diatas os servikal internal

yang memicu robekan.

Pemeriksaan obstetric dan penunjang

Dari hasil pemeriksaan didapatkan Inspeksi anogenital didapatkan vulva dan vagina

tenang, discharge pervaginam (+), sedangkan pada inspekulo didapatkan hasil berupa portio

licin, ostium terbuka 7cm, valsava (+) dan tampak cairan ketuban keluar dari ostium uteri

eksterna (OUE) dengan tes lakmus (+). Dari pemeriksaan dalam, hasilnya adalah portio

kenyal, pembukaan 7 dan ketuban dinyatakan (+).

Berdasarkan kepustakaan pemeriksaan diatas dapat menunjang ditegakkannya diagnosis

ketuban pecah dini.

Page 2: Pasien Wanita Usia 24 Tahun Di Diagnosis G1P0A0 Hamil 39 Minggu Dengan Ketuban Pecah Dini

Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan obstetric dan penunjang yang didapatkankan sehingga

dapat tegak diagnosis ketuban pecah dini. Penanganan pada pasien ini adalah pemberian

antibiotic ceftriaxone 1x2gr IM untuk mencegah infeksi pada ibu dan janin dan oxytoxin

5u/500cc RL/24 jam untuk pematangan cervix. Penanganan diatas sesuai dengan beberapa

tinjauan pustaka yang menyatakan bahwa kehamilan >37 minggu diberikan antibiotic dan

induksi untuk pematangan cervix.