STRUKTUR PERULANGAN

PASCAL MEMILIKI TIGA JENIS PERULANGAN :

I. FORII. WHILE ..DOIII. REPEAT..UNTIL

I. FOR- PERULANGAN DENGAN JUMLAH PERULANGAN TERTENTU- PERULANGAN INI BERGANTUNG PADA SUATU VARIABEL

INTEGER- SETIAP PERULANGAN, VARIABEL TERSEBUT AKAN

BERTAMBAH ATAU BERKURANG SATU- BATAS BAWAH ATAU ATAS DITENTUKAN OLEH KEDUA

BATAS TERSEBUT ( LOOPING TERTENTU )- SYNTAX LOOPING FOR :

FOR v_int := n_awal TO / DOWN TO n_akhir DO

.............................. ; statement

v_int ...ADALAH VARIABEL YANG DITENTUKAN OLEH n_awal SEBAGAI HARGA AWAL

n_akhir ADALAH VARIABEL YANG MENENTUKAN PERULANGAN HARUS BERHENTI

CONTOH :

ROPGRAM CONTOHFOR1;

USES CRT;

VAR

I:INTEGER;

BEGIN

CLRSCR;

FOR I:= 10 TO 20 DO WRITELN (‘CETAK I:’,I);

END.

BILA PADA AREA PROGRAM ADA PERINTAH LEBIH DARI SATU, MAKA HARUS DIBUAT BLOK YANG DIMULAI DENGAN KATA “BEGIN” DAN DIAKHIRI DENGAN KATA “END;”

CONTOH :

PROGRAM CONTOH2;

USES CRT;

VAR

I: INTEGER;

BEGIN

CLRSCE;

FOR I:= 1 TO 5 DO

BEGIN

WRITELN(‘ISI DARI I ADALAH:’,I);

IF I <> 5 THEN WRITELN (‘ISI I NAIK SATU’)

ELSE WRITELN (‘IS TERAKHIRI’);

END;

END.

II.WHILE ..DO

- ADALAH PERULANGAN DENGAN SUATU KONDISI

- DAPAT DISAMAKAN DENGAN KONDISI “IF” YANG MELAKUKAN PERULANGAN

- SECARA LOGIKA DAPAT DISAMAKAN DENGAN “IF” DITAMBAH ” GO TO”

- SYNTAX LOOPING WHILE :

WHILE kondisi DO

.........................; statement

PERULANGAN “WHILE .. DO” BIASA MENGERJAKAN LEBIH DARI SATU PERINTAH, JADI PERLU ADANYA SATU BLOK YANG MENYATAKAN PERINTAH-PERINTAH YANG AKAN DILAKSANAKAN OLEH KONDISI BENAR “WHILE..DO”

CONTOH:

PROGRAM WHILE4;

USES CRT;

VAR

I : INTEGER;

BEGIN

CLRSCR;

I := 1;

WHILE I<= 10 DO

BEGIN

WRITELN(‘ISINYA I ADALAH:’,I);

INC(I);

END;

END.

HASILNYA ADALAH :

- NILAI ISINYA ADALAH :1

... ... ... ...

ISINYA ADALAH :10

- PERINTAH “INC” ADALAH UNTUK PERTAMBAHAN BERTINGKAT NILAI I

- WHILE ..DO TIDAK MELAKUKAN PERTAMBAHAN TERHADAP NILAI I, SEPEERTI “FOR”

KONDISI WHILE ..DO DAPAT MEMBERIKAN LEBIH DARI SATU KONDISI, HAL INI DAPAT MEMAKAI OPERATOR “AND ATAU OR”

CONTOH :

PROGRAM WHILE5;

USES CRT;

VAR

I:INTEGER;

BEGIN

CLRSCR;

I:= 10;

WHILE (I >= 10 ) AND ( I <= 20 ) DO

BEGIN

WRITELN(‘HARGA I ADALAH:’,I);

INC (I);

END;

END.

- BILA MEMAKAI OPERATOR “AND” ATAU “OR”, LETAKKAN KONDISI TERSEBUT DALAM KURUNG

PERHATIKAN PERULANGAN WHILE .. DO BERIKUT YANG BERTINGKAT DENGAN DUA BUAH” WHILE”, ADALAH BATAS SATU “WHILE” DENGAN “WHILE” LAIN

PROGRAM WHILE6;

USES CRT;

VAR

I:INTEGER;

BEGIN

CLRSCR;

I:= 1;

WHILE I <= 10 DO

BEGIN

WRITELN (‘WHILE PERTAMA’);

WHILE I MOD 2 = 0 DO

WRITELN (‘WHILE KEDUA’);

INC (I);

END;

END.

HASILNYA ADALAH :

- PADA LAYAR MONITOR AKAN MUNCUL 10 KALI KATA “WHILE PERTAMA” DAN LIMA KALI “WHILE KEDUA”

- PROGRAM AKAN MENAMPILKAN “WHILR PERTAMA” TIAP KALI MASUK KE DAERAH “WHILE PERTAMA”, DENGAN KONDISI I LEBIH KECIL ATAU SAMA DENGAN 10 DAN MENAMPILKAN “WHILE KEDUA” BILA MASUK KE “WHILE KEDUA” DENGAN KONDISI BILA SISA BAGI DARI I ADALAH 0

ADA KEMUNGKINAN KONDISI PERULANGAN AKAN KELUAR DARI PERULANGAN, KARENA WHILE YANG TINGKATNYA LEBIH DALAM AKAN MELAKSANAKAN PERULANGAN TERUS SAMPAI KONDISI WHILE TERSEBU TERPENUHI, BARU PROSES WHILE YANG TINGKATNYA LEBIH LUAR AKAN DILAKSANAKAN KEMBALI MASUK LAGI KE WHILE YANG LEBIH DALAM BILA TERJADI PERULANGAN

III. REPEAT .. UNTIL

- PENGECEKEN PADA AKHIR LOOPING ( KEBALIKAN DENGAN WHILE .. DO )

- SINTAX PENULISAN :

REPEAT

.........................; statement1

.........................; statement2

UNTIL

Statement kondisi;

- Statement1 DAN statement2 ADALAH PROSES YANG DIJALANKAN BILA KONDISI TIDAK TERPENUHI SYARATNYA

- Statement1 DAN statement2 INI PASTI SATU KALI DILAKSANAKAN LEBIH DAHULU, SEBELUM DILAKUKAN PERULANGAN DENGAN KONDISI YANG MEMENUHI

PROGRAM REPEAT7;

USES CRT;

VAR

I: INTEGER;

BEGIN

CLRSCR;

I := 0;

REPEAT

INC(I);

WRITELN(‘HARGA I ADALAH :’,I);

UNTIL I = 10;

END.

- BEDA PROGRAM DI ATAS DENGAN WHILE .. DO ADALAH TIDAK ADANYA BEGIN DAN END

- HASIL PROGRAM DI ATAS SAMA DENGAN HASIL PROGRAM WHILE .. DO

UNTUK LEBIH JELASNYA BAHWA PROSES YANG AKAN DILAKSANKAN TELAH DIJALANKAN SATU KALI DAHULU SEBELUM MEMBANDINGKAN DENGAN KONDISI DAN MELAKUKAN PERULANGAN, ATAU DENGAN MENGGANTI PERINTAH UNTIL DENGAN KATA “UNTIL I > 0;” YANG BERARTI TAKMUNGKIN DILAKSANAKAN PERULANGAN KARENA PADA SAAT MASUK KE UNTIL, I TELAH BERNILAI 1

PERHATIKAN PEOGRAM BERIKUT!

PROGRAM REPEAT8;

USES CRT;

VAR

I:INTEGER;

BEGIN

CLRSCR;

I:= 0;

REPEAT

INC (I);

J := 0;

REPEAT

INC (J);

WRITELN(‘HARGA J ADALAH:’,J);

UNTIL J=2;

WRITELN(‘NILAI I ADALAH :’,I);

UNTIL I=5;

END.