Upload
wira-sasmita-p
View
253
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
partus prematur
Citation preview
MORNING REPORT PPI
IDENTITAS• Nama : Ny. NH• Umur : 24 th• Alamat : semolowaru
selatan I/8• Pendidikan : SMA• Pekerjaan : IRT• Agama : Islam• Suku : madura• Status: Menikah
• Nama : Tn.I• Umur : 28 th• Alamat : semolowaru
selatan I/8• Pendidikan : SMA• Pekerjaan : Swasta• Agama : Islam• Suku : madura• Status: Menikah
MRS : 23-09-2015 (06.00 WIB)No RM: 748834
ANAMNESA
RPS :pasien datang ke RSU haji Surabaya dengan GI P0-0 UK 33 - 34 minggu. pasien mengeluh kenceng – kenceng sejak kemarin pukul 14.00, kenceng-kenceng dirasa terus menerus sampai saat ini. darah lendir belum keluar, ketuban belum dirasakan merembes. – HPHT : 23 – 01– 2015 – TP : 30 – 10 – 2015 33 – 34 minggu
RPDHipertensi –DM –Asma Alergi -
RPK• Hipertensi –• DM –• Asma Alergi -
• R/ Persalinan :1. Hamil ini
• R/ menikah : – 1x selama 9 bulan
• R/ KB : -• R/ ANC :
– 5x ke SPOG
PEMERIKSAAN FISIK
• Status umum :– Kesadaran : compos mentis– GCS : 456– Tekanan darah : 110 / 80 mmHg– Nadi : 84 x/menit– RR : 20 x/menit– Cor : dbn– Pulmo : dbn– Abdomen : soepel, Gravida
• Status obstetri :– TFU : 29 cm – His : (+)– DJJ : (+) 12 – 12 – 12 – VT : Φ 1 cm / 25% / kepala / ss mell / ket (+) /
HI / UPD ~ N
DIAGNOSA
• G1 P0-0 UK 33 – 34 minggu /TH + PPI + TBJ 2400 gram
PLANNING
• MRS• Cek DL, UL• Nifedipin 2x 30 mg per oral, selang 8 jam dilanjutkan 3x 20 mg
selama 2x 24 jam• Injeksi Dexamethason 2x 16 mg selama 2x 24 jam• Bila 2x 24 jam His (-), DJJ (+) baik pro KRS,• Swab vagina• Mx : keluhan / VS / DJJ / His
23– 09– 2015 / 15.00
• S : keluhan (-)• O : STU : CM, AICD (-)
TD 110/70 N 88x/’ RR 20x/’ STO : His (+) DJJ (+) 12 – 12 – 12
VT : Φ 2 cm / 25% / kepala / ss mell / ket (+) / HI / UPD ~ N
• A : G1 P0-0 UK 31 – 32 minggu /TH + PPI + TBJ 2400 gram• P : Nifedipin 3x 20 mg per oral selama 2x 24 jam
Injeksi Dexamethason 2x 16 mg
Mx : keluhan / VS / DJJ / His
• Persalinan preterm dapat di definisikan sebagai
persalinan yang terjadi antara usia kehamilan 20-37
minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir.
DEFINISI
• Badan Kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa
bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan 37 minggu atau kurang.
DEFINISI
.
• Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI di Semarang
tahun 2005 menetapkan bahwa persalinan preterm
adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 22-
37 minggu .
DEFINISI
Dari beberapa pengertian partus preterm diatas, dapat
disimpulkan bahwa partus preterm iminen adalah:
adanya suatu ancpersalinan aman pada kehamilan
dimana akan timbul pada umur kehamilan yang belum
aterm (20 sampai 37 minggu)
DEFINISI
MASALAH
• Peningkatan mortalitas dan morbiditas perinatal
• Kelainan jangka panjang maupun jangka pendek pada bayi prematur :– RDS (respiratory distress syndrome)– Perdarahan intra/ periventrikuler– Nectrotizing entero cilitis– Displasi bronko- pulmonar– Sepsis– PDA
MASALAH
Masalah jangka panjang :• Disfungsi neurologi – Cerebral palsi– Retinopati– Retardasi mental– Disfungsi neurobehavioral dan prestasi di
sekolah.
• Persalinan premature merupakan kelainan proses yang multifaktorial
• Kombinasi keasdaan obstetri, sosisodemografi dan faktor medic mempunyai pengaruh terjadinya persalinan prematur.
• Kadang hanya resiko tunggal dijumpai seperti distensi berlebih uterus, ketuban pecah dini, atau trauma.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
• Banayak kausus persalinan prematur sebagai akibat
proses patogenik yang merupakan mediator
biokimia yang mempunyai dampak terjadinya
kontraksi rahim dan pembukaan servik, yaitu :
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
• Akibat aksis kelenjar hipotalamus-hipofisis-adrenal baik pada ibu maupun janin, akibat stres pada ibu atau janin.
• Inflamasi desidua-korioamnion atau sistemik akibat infeksis ascenden dari traktus genitourinaria atau infeksi sistemik.
• Perdarahan desidua
• Peregangan uterus patologis
• Kelainan pada uterus atau serviks.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
• Faktor janin dan placenta ;– Perdarahan trisemester awal– Perdarahan antepartum (placenta previa, solusio placenta,
vasa previa)– Ketuban pecah dini– Pertumbuhan janin terhambat– Cacat bawaan janin– Kehamilan ganda– polihidamnion
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
• Faktor ibu – Penyakit berat pada ibu– Diabetes militus– Preeklamsi– Infeksi saluran kemih/ genitalia/ intrauterin– Penyakit infeksi dengan demam– Stres psikologis– Kelainan bentuk uterus/ serviks– Riwayat persalinan preterm/ abortus berulang– Inkompetensi serviks– Pemakaian obat narkotik– Trauma– Perokok berat– Kalainan imunologi
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
• Sebagai komplikasi medis/ obstetris
1) Perdarahan placenta, dengna pembentukan prostaglandin dan mungkin induksi stres
2) Janin mati, kelainan konsepsi, atau kelainan kongenital3) KPD, infeksi lain, bakteriuri, kolonisasi genital (infeksi akan
membentuk sitokin dan pelepasan lemak bioaktif yang natinya membentuk prostaglandin)
4) Plasentasi yang kurang baik
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
6) Distensi uterus (gameli, hidramnion), oligohidramnion7) Riwayat pernah melahirkan prematur atau kegugiuran8) Kelainan cerviks yang inkompeten atau yang pendek9) Penyakit berat pada ibu10) Kurang gizi mengakibatkan anemia, kekurangan zn, asam folat11) Penambahan berat yang kurang saat kehamilan12) Anomali uterus atau fetal
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
a. Kontraksi uterus dengan atau tanpa rasa sakit
b. Rasa berat dipanggulc. Kejang uterus yang mirip dengan
dismenoread. Keluarnya cairan pervaginame. Nyeri punggung
TANDA DAN GEJALA
• Beberapa criteria dapat dipakai sebagai diagnosis partue preterm iminen, yaitu:
• Kontraksi yang berulang sedikitnya setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam wakti 10 menit
• Adanya nyeri punggung bawah
• Perdarahan bercak
• Perasaan menekan daerah serviks
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan serviks menunjukkan telah terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm dan penipisan 50 – 80%
• Persentasi janin rendah sampai mencapai spina isciadika
• Selaput ketuban pecah dapat merupakan tanda awal terjadinya persalina preterm
• Terjadi pada usia kehamilan 22 – 37 minggu
DIAGNOSIS
• Menejemen persalinan preterm bergantung pada beberapa faktor.
– Keadaan selaput ketuban. Pada umumnya persalinan tidak dihambat bila selaput
ketuban sudah pecah
– Pembukaan serviks. Persalinan akan sulit dicegah bila pembukaan sudah mencapai
4 cm
– Umur kehamilan. Makin muda usia kehamilan, upaya mencegah persalinanmakin
peril dilakukan. Persalinan dapat dipertimbnagkan bila TBJ > 2.000 atau kehamilan
> 34 minggu.
– Penyebab/ komplikasi persalinan preterm. Preeklamsi, amnionitis, perdarahan
aktif, fetal distress
– Kemampuan neonatal intensive care facilities.
PENATALAKSANAAN
• Tentukan kemungkinan penanganan selanjutnya:
– Pertahankan Janin hingga kelahiran aterm– Tunda persalinan 2-3 hari untuk memberikan obat
pematangan paru janin– Biarkan terjadi persalinan
PENATALAKSANAAN
• Beberapa langkah yang dapat dilakukan pada persalinan preterm :
– Menghambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolitik (salbutamol, MgsO4, nifedipin, nitrat) dan tirah baring.
– Pematangan surfaktan paru janin dengan kortikosteroid, kortikosteroid diberikan bila usia kehamilan kurang dari 35 minggu.
» Betametason 2 x 12 mg im dengan jarak pemeberian 24 jam» Deksametasoen 4 x 6 mg im dengan jarak pemberian 12 jam
– Bila perlu dilakukan pencegahan infeksi• Antibiotika hanya diberikan bilamana kehamilan mengandung resiko
terjadinya infeksi seperti pada kasus KPD. Antibiotika yang dapat diberikan adalah :» Eritromicin 3 x 500 mg selama 3 hari PO» Ampisislin 3 x 500 mg selama 3 hari PO
PENATALAKSANAAN
• Hindari kehamilan pada ibu terlalu muda (kurang dari 17 tahun)
• Hindari jarak kehamilan terlalu dekat• Menggunakan kesempatan periksa hamil dan meperoleh
pelayanan antenatal yang baik• Anjurkan tidak merokok maupun mengonsumsi obat
terlarang• Hindari kerja berat dan cukup istirahat• Obati penyakit yang dapat menyebabkan persalinan
preterm• Kenali dan obati infeksi genital/ saluran kencing• Deteksi dan penanganan faktor resiko terhadap
persalianan preterm.
PENCEGAHAN
EVIDENCE BASED MEDICINE
Evidence Based Medicine