117
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN APLIKASI QLUE (Studi Kasus di Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan) Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) MUHAMAD FADLY ROBBY NIM. 1112111000054 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1438 H / 2017 M

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PENGGUNAAN APLIKASI QLUE

(Studi Kasus di Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu,

Jakarta Selatan)

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

MUHAMAD FADLY ROBBY

NIM. 1112111000054

Program Studi Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1438 H / 2017 M

Page 2: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN APLIKASI

QLUE

(Studi Kasus di Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta

Selatan)

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 Januari 2017

Muhamad Fadly Robby

Page 3: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Muhamad Fadly Robby

NIM : 1112111000054

Program Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN APLIKASI QLUE

(Studi Kasus di Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan)

dan telah memenuhi peryaratan untuk diuji.

Jakarta, 23 Januari 2017

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Husnul Khitam, M.Si

NIP. 197609182003122003 NIP. 198308072015031003

Page 4: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN APLIKASI

QLUE

(Studi Kasus di Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta

Selatan)

oleh

Muhamad Fadly Robby

1112111000054

telah dipertahankan dalam siding ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23

Januari 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Sosiologi.

Ketua, Sekretaris,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Dr. Joharotul Jamilah, M. Si

NIP. 197609182003122003 NIP. 196808161997032002

Penguji I, Penguji II,

Dr. Joharotul Jamilah, M. Si Mohammad Hasan Ansori, Ph. D

NIP. 196808161997032002

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 23 Januari 2017

Ketua Program Studi Sosiologi

FISIP UIN Jakarta

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si

NIP. 197609182003122003

Page 5: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

v

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisis “Partisipasi Sosial Dalam Penggunaan Aplikasi

Qlue (Studi Kasus di Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta

Selatan).” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis partisipasi dan motif

dalam penggunaan aplikasi Qlue di Kelurahan Ragunan. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data

melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Kemudian, data yang terkumpul

dikategorikan sesuai dengan tema-tema yang telah ditentukan dan selanjutnya

dianalisis dengan menggunakan kerangka teori. Kerangka teori yang digunakan

adalah konsep tindakan sosial Weber, dengan melihatnya pada empat tipe tindakan,

yaitu: rasionalitas sarana-tujuan (instrumental), rasionalitas nilai, tindakan

afektual, dan tindakan tradisional.

Peneliti menemukan bahwa partisipasi sosial di Kelurahan Ragunan dalam

penggunaan aplikasi Qlue terbilang masih baru. Penggunaan aplikasi sebagai

bentuk partisipasi masyarakat baru dirasakan di beberapa bidang saja, terutama bagi

aparatur pemerintahan dan RT/RW. Bagi masyarakat sendiri belum semuanya

merasakan dampak dari penggunaan tersebut. Ada beberapa dampak positif dari

penggunaan aplikasi tersebut, diantaranya yaitu meningkatnya sistem pelayanan

publik, cepatnya masalah dari laporan warga yang teratasi, dan juga meningkatkan

rasa kepedulian masyarakat akan lingkungan sekitarnya. Hasil dari analisa tersebut

dapat disimpulkan bahwa motif dari penggunaan aplikasi Qlue oleh masyarakat

bisa dilihat berdasarkan empat tipe tindakan menurut Weber. Pertama, rasionalitas

sarana-tujuan, artinya bahwa masyarakat menggunakan aplikasi tersebut dengan

berorientasi pada suatu tujuan tertentu. Kedua, rasionalitas nilai, bahwa masyarakat

menggunakan aplikasi Qlue karena merasa adanya suatu manfaat yang baik bagi

masyarakat. Ketiga, tindakan afektual, ada beberapa masyarakat yang

menggunakan aplikasi tersebut karena rasa keingintahuannya. Keempat, tindakan

tradisional, tidak semua warga memilih untuk menggunakan aplikasi tersebut

sebagai sarana partisipasi mereka di lingkungan, mereka lebih memilih melakukan

kegiatan yang sudah ada dan akan selalu dilaksanakan di lingkungan.

Kata kunci : partisipasi sosial, motif tindakan, penggunaan aplikasi Qlue

Page 6: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya peneliti dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Shalawat serta salam tak lupa peneliti haturkan kepada junjungan

baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, semoga kita

menjadi pengikutnya yang kelak mendapatkan syafa’at di akhirat kelak. Amin.

Adapun judul penulisan skripsi ini adalah “Partisipasi Masyarakat Dalam

Penggunaan Aplikasi Qlue (Studi Kasus di Kelurahan Ragunan, Kecamatan

Pasar Minggu, Jakarta Selatan)”. Pada penulisan skripsi ini penulis menyadari

masih belum sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan penulis.

Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang

memberikan dukungan, bimbingan, pengarahan dan bantuan kepada penulis. Oleh

karena itu, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam penulisan ilmiah ini, terutama kepada :

1. Orang tua dan keluarga yang tidak pernah lepas berdoa dan mendukung

penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Zulkifli, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

vii

3. Bapak Husnul Khitam, M.Si., sebagai Sekretaris Program Studi Sosiologi,

dan sebagai dosen pembimbing penulis, yang telah memberikan ilmunya

dan dengan sabar serta perhatian untuk membimbing peneliti dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Sosiologi,

yang telah membantu dan mendukung proses penulisan skripsi ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen pengajar Prodi Sosiologi, FISIP, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu, motivasi, dan

bimbingannya selama penulis masih berkuliah

6. Para staff pengurus bidang akademik dan administrasi, FISIP UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu kepengurusan berkas dan

administrasi dalam proses penulisan skripsi ini.

7. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan FISIP UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis untuk mengakses

buku-buku dan literatur.

8. Seluruh teman-teman Sosiologi angkatan 2012 yang selalu memberikan

semangat dan dukungannya.

9. Kawan-kawan Animal, yang sudah membantu, berdiskusi, memberikan

masukan dan berkeluh kesah bersama selama proses penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang

penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan ketulusan yang

telah diberikan kepada penulis. Atas segala kerendahan hati, penulis mohon

Page 8: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

viii

maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan. Semoga penelitian ini dapat

dipahami dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Jakarta, 23 Januari 2017

Muhamad Fadly Robby

Page 9: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pernyataan Masalah ............................................................................... 1

1.2 Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

1.5 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 5

1.6 Kerangka Teoritis ................................................................................. 12

1.6.1 Partisipasi Sosial ................................................................... 12

1.6.2 Konsep Tindakan Weber ....................................................... 15

1.7 Metodologi Penelitian .......................................................................... 18

1.8 Sistematika Penulisan .......................................................................... 23

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Kelurahan Ragunan ............................................... 25

2.2 Pembangunan Konsep Kota Pintar ...................................................... 29

2.3 Gambaran Umum Aplikasi Qlue ......................................................... 32

a. Profil Aplikasi Qlue ....................................................................... 32

b. Latar Belakang Aplikasi Qlue ........................................................ 35

c. Sosialisasi Aplikasi Qlue ............................................................... 36

d. Alur Pelaporan via Qlue ................................................................. 37

2.4 Profil PPSU ......................................................................................... 38

BAB III TEMUAN DAN ANALISIS DATA

a. Partisipasi Sosial di Kelurahan Ragunan ............................................ 41

Page 10: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

x

b. Motif Penggunaan Aplikasi Qlue Oleh Masyarakat di Kelurahan

Ragunan ............................................................................................... 46

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 53

4.2 Saran .................................................................................................. 54

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 56

Lampiran Lampiran ................................................................................................ xv

Page 11: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Kependudukan di Kelurahan Ragunan Berdasarkan Pekerjaan .... 28

Page 12: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Kelurahan Ragunan .................................................................... 27

Page 13: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Ragunan Berdasarkan Laki-laki dan

Perempuan .............................................................................................................. 26

Page 14: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ............................................................................................................. xv

Lampiran 2 ........................................................................................................... xvi

Lampiran 3 ......................................................................................................... xviii

Page 15: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pernyataan Masalah

Globalisasi hingga saat ini memberikan pengaruh yang cukup besar

dalam kehidupan manusia, terutama dikarenakan terus berkembangnya

teknologi. Pengaruh tersebut dapat berupa dampak positif maupun negatif. Oleh

karena itu masalah seperti ini sangat menarik apabila dikaji lebih dalam dengan

menggunakan pandangan sosiologi, karena dengan semakin berkembang

pesatnya teknologi maka juga memunculkan kemungkinan adanya pengaruh

yang diberikan terhadap masyarakat, terutama dari segi perubahan sosial.

Dalam penelitian ini perubahan yang dimaksud adalah beralihnya bentuk

partisipasi konvensional dengan memafaatkan sebuah kemajuan teknologi yang

menjadi sebagai perantara. Bentuk partisipasi sosial konvensional ini berupa

keaktifan individu di lingkungannya seperti peduli akan kebersihan lingkungan,

sarana dan prasarana umum, hingga bermusyawarah.

Tingginya pengguna internet aktif di Indonesia yang selama tahun 2015

yaitu sebesar 88,1 juta pengguna dan 79 juta di antaranya adalah pengguna aktif

media sosial dari total populasi masyarakat Indonesia yaitu sebesar 259,1 juta

jiwa (We Are Social, 2016). Hal ini perlu mendapat perhatian, karena kemajuan

ini jika tidak disikapi dengan baik, maka yang akan muncul di kehidupan adalah

sebuah individualisme baru atau bentuk keterasingan baru, di mana seseorang

Page 16: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

2

akan terasingkan dengan kondisi sekitarnya karena terlalu terfokus pada ‘layar’

yang ada di depan matanya.

Masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai bergotong-royong

atau kerja bakti, bermusyawarah, dan lain sebagainya. Namun, saat ini sangat

sulit untuk melihat hal tersebut, karena kita tahu belakangan ini dampak yang

diberikan oleh arus globalisasi khususnya dari kemajuan teknologi informasi

seperti media sosial memberikan efek yang cukup signifikan terhadap

perubahan perilaku dari individu, seperti mulai hilangnya rasa kepedulian

terhadap lingkungan bahkan masyarakat sekalipun.

Melihat dampak yang diberikan dari teknologi khususnya media sosial

terhadap individu, sehingga saat ini memunculkan sebuah ide solusi untuk

mengatasi masalah ini berupa pengembangan aplikasi berbasis smartphone

yang bernama ‘Qlue’. ‘Qlue’ merupakan aplikasi yang dibuat oleh pihak swasta

yang kemudian bekerja sama dengan pemerintah DKI Jakarta dengan

menawarkan sebuah solusi atau lebih tepatnya mencoba menggabungkan ranah

media sosial (teknologi) dengan masalah lingkungan. Solusi utama yang

diberikan oleh kehadiran ‘Qlue’ adalah memanfaatkan laporan-laporan yang

masuk dari masyarakat ke pemerintah untuk segera ditindaklanjuti sehingga

terjadinya sebuah perubahan kota yang lebih baik, hal ini dengan cara mengajak

atau mendorong lebih pada partisipasi aktif warga untuk melaporkan berbagai

permasalahan yang ada di sekitar mereka.

Page 17: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

3

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh ‘Qlue’ seperti yang dilansir

laman detik.com, mengenai pengumuman kelurahan terbaik sekaligus

memberikan data dari jumlah laporan per kategori masalah selama tiga bulan

terkahir (Januari - Maret 2016), seperti pelanggaran secara umum yang

memiliki total sekitar 16.557; sampah 14.796; fasilitas umum 11.264; parkir liar

10.120; dan jalan rusak 7.659 laporan (Rachmatunnisa, 2016). Melihat sangat

tingginya jumlah tersebut, menunjukkan bahwa masyarakat juga cukup

berperan besar dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kepeduliannya

dengan lingkungan sekitarnya hanya saja dengan cara yang berbeda.

Teknologi dan sosial merupakan satu kesatuan, karena masyarakat

modern saat ini dibangun berdasarkan teknologi dan informasi (Castells, 2004).

Maksudnya adalah teknologi informasi yang menjadi dasar dari pembentukan

masyarakat sehingga melahirkan masyarakat modern yang tidak dapat lepas

dari teknologi namun tetap dapat terhubung dengan orang lain hanya saja batas-

batas atau sekat tersebut kini telah dihilangkan. Satu lagi pendapat yang

menyebutkan bahwa teknologi merupakan sebuah dasar dari suatu masyarakat

dikemukakan oleh Fischer, pandangan Fischer ini menjelaskan bahwa

masyarakat saat ini terbentuk dari sebuah kemajuan teknologi, di mana

teknologi menjadi agen perubahan sosial dan telah menjadi sebuah budaya yang

sangat melekat dengan setiap individu (Castells, 2004).

Penggunaan aplikasi ‘Qlue’ ini perlu disikapi apa dampak yang

diberikan pada partisipasi warga di lingkungannya. Kekhawatiran muncul

ketika berbicara dampak dari arus perkembangan teknologi yang tidak dapat

Page 18: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

4

dibendung, apakah benar aplikasi ‘Qlue’ ini dalam pelaksanaannya di

masyarakat membuat sebuah dampak yang positif bagi partisipasi warga atau

sebaliknya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengambil judul “Partisipasi

Masyarakat Dalam Penggunaan Aplikasi Qlue (Studi Kasus di Kelurahan

Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan)” untuk melihat bagaimana

aplikasi ‘Qlue’ ini digunakan oleh masyarakat dalam proses partisipasi di

lingkungannya.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Ada beberapa pertanyaan yang akan menjadi acuan untuk penelitian ini.

1. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam penggunaan aplikasi Qlue di

Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan?

2. Apa motif yang melatarbelakangi penggunaan aplikasi Qlue di

masyarakat Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta

Selatan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dari pernyataan masalah di atas, maka tujuan umum

dari penelitian ini untuk:

1. Memberikan penjelasan partisipasi masyarakat dalam penggunaan

aplikasi Qlue di Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta

Selatan.

Page 19: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

5

2. Memberikan penjelasan motif dari masyarakat menggunakan aplikasi

Qlue sebagai bentuk partisipasi di Kelurahan Ragunan, Kecamatan

Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dapat menampilkan informasi tentang perkembangan teknologi yang

memberikan dampak dalam proses partisipasi sosial.

2. Memberikan informasi mengenai motif dari penggunaan sebuah

teknologi dalam proses partisipasi sosial.

3. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan kajian ilmu

sosiologi.

1.5 Tinjauan Pustaka

Untuk membantu peneliti dalam melakukan penelitian kali ini, disini akan

digunakan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang sekiranya bisa

membantu dan juga relevan untuk penelitian ini. Penelitian terdahulu yang saya

kumpulkan untuk sebagai acuan dan yang mungkin relevan untuk penelitian

kali ini diantaranya:

1. Tinjauan pustaka yang pertama dari jurnal yang berjudul Globalisasi,

Postmodernisme dan Tantangan Kekinian Sosiologi Indonesia. Jurnal

tersebut ditulis oleh Hamzah Fansuri yang seorang dosen dari jurusan

Sosiologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Jurnal tersebut

diterbitkan pada tahun 2012. Menggunakan berbagai pandangan

sosiologis klasik dan kontemporer dalam memahami fenomena

globalisasi dan postmodernisme yang menjadi tantangan bagi

Page 20: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

6

sosiologis di Indonesia saat ini, diantaranya solidaritas sosial (Emile

Durkheim); kapitalisme (Karl Marx); rasionalitas (Max Weber);

mobilitas sosial (John Urry); the network society (Manuel Castells);

dan consumer society (Jean Baudrillard). Jurnal ini menggunakan

metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan

data kepustakaan. Fokusnya adalah dengan membandingkan beberapa

teori klasik dengan teori kontemporer dalam melihat fenomena

globalisasi dan postmodernisme yang kini tidak lagi relevan untuk

digunakan pada saat ini, karena pada teori klasik tidak dapat

menjelaskan secara keseluruhan apa yang terjadi saat ini karena hanya

terbatas pada masanya saja saat teori tersebut dikeluarkan. Maka hal

tersebut menjadi sebuah tantangan bagi sosiologi di Indonesia dalam

melihat fenomena tersebut dengan mengembangkan pemikiran-

pemikiran baru untuk melihat apa yang akan terjadi ke depannya.

2. Jurnal yang kedua berjudul Seeing Spatially: People, Networks and

Movements in Digital and Urban Spaces. Jurnal ini ditulis oleh

Merlyna Lim (2014) yakni seorang cendekiawan dari Technology and

Public Engagement di Arizona State University dari Social

Transformation and Consortium for Science. Jurnal ini menggunakan

pendekatan network society Manuel Castells dan metode kualitatif

deskriptif dengan mengangkat studi kasus yang terjadi di beberapa

negara yang mengalami konflik dari gerakan sosial. Fokus utama dari

jurnal ini adalah menganalisis hubungan antara gerakan sosial, ruang

Page 21: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

7

kota dan media digital, kemudian dalam tulisan tersebut menawarkan

konsep interaksi dialektis antara media digital dan ruang kota. Tulisan

tersebut mencoba melihat keterkaitan antara penggunaan media digital

sebagai alat untuk melaksanakan sebuah gerakan sosial. Media digital

jika dalam konteks gerakan sosial, dapat dipahami sebagai bentuk

perpanjangan hubungan dari jaringan. Dengan adanya jaringan

tersebut akan lebih memudahkan untuk memobilisasi massa untuk

ikut melaksanakan gerakan sosial.

3. Tinjauan yang ketiga dari jurnal yang ditulis oleh Lois B. Defleur dari

Washington State University. Tulisannya berjudul “Technology,

Social Change, and the Future of Sociology”, dengan fokus pada

membicarakan bagaimana teknologi sebagai penentu dari suatu

perubahan sosial dan juga membahas bagaimana sosiologi untuk ke

depannya dalam melihat berbagai masalah sosial yang baru seperti

masalah teknologi dengan masyarakat saat ini. Lois menggunakan

pendekatan determinisme teknologi milik William F. Ogburn dan

Gerhard Lenski, serta Gendron dengan konsep utopian dan

distopiannya.

4. Jurnal yang ditulis oleh Juliana Lumintang sebagai dosen program

studi Sosiologi Fispol di Unsrat. Tulisannya berjudul “Teknologi

Komunikasi dan Perubahan Sosial”. Fokusnya adalah ingin

mendeskripsikan bagaimana teknologi komunikasi seperti media

massa dapat memberikan pengaruh terhadap perubahan sosial serta

Page 22: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

8

melihat dampak hingga faktor apa saja yang mendorong dan

menghambat perubahan sosial yang dikarenakan teknologi

komunikasi. Juliana menggunakan metode kepustakaannya untuk

mengkaji teori, konsep dan pendapat yang berkaitan dengan

perubahan sosial dan teknologi.

5. Literature yang kelima dari jurnal yang ditulis oleh Nur Firiyah

dengan judul “Teknologi Informasi Komunikasi dan Perannya Dalam

Proses Perubahan Sosial”. Fokusnya adalah melihat beralih fungsinya

teknologi yang sebelumnya hanya sebagai alat yang memudahkan

manusia, menjadi sebuah agen perubahan sosial. Perubahan tersebut

berdampak positif dan negatif. Positifnya diantaranya siapa pun dapat

menjadi sumber informasi, keseragaman gaya akibat percampuran

budaya global dengan lokal, demokrasi menjadi lebih baik, perubahan

layanan publik dan lain sebagainya, sedangkan negatifnya akan

munculnya masalah sosial baru seperti cyber crime. Ia menggunakan

metode kepustakaan yaitu teori dari Weber mengenai rasionalisme

sekaligus dengan melihat dari beberapa fakta yang ada.

6. Tinjauan selanjutnya dari jurnal yang ditulis oleh Sulistyaningsih yang

merupakan mahasiswi dari jurusan Sosiologi FISHUM UIN Sunan

Kalijaga. Tulisannya yang berjudul “Teknologi Informasi dan

Perubahan Sosial di Era Globalisasi” menekankan pada dampak yang

diberikan dari arus globalisasi bagi masyarakat khususnya dari

perkembangan teknologi informasi yang tidak dapat dihindari.

Page 23: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

9

Beragam dampak positif dan negatif yang disajikan oleh

perkembangan teknologi yang juga secara khusus membahasnya

dengan melihatnya pada kasus-kasus yang ada di Indonesia.

Pendekatan yang digunakan dalam melihat teknologi dan perubahan

sosial yaitu dari Marx dan Weber serta juga Habermas yang secara

khusus menjelaskan mengenai globalisasi.

7. Jurnal berikutnya ditulis oleh Topan Samudin yang merupakan dosen

tetap di Yayasan FISIP Universitas Muhammadiyah Palu. Tulisannya

yang berjudul “Pengaruh Teknologi Pertanian Terhadap Perubahan

Sosial Pada Masyarakat Etnis Kaili Kori di Desa Labuan Toposo

Wilayah Kecamatan Palu Utara Kotamadya Palu” berfokus pada

melihat bagaimana masyarakat Kaili Kori dalam memanfaatkan

teknologi baik tradisional maupun maju dalam bercocok tanam serta

mencoba untuk menerapkan teknologi modern pada bidang pertanian

lewat survey yang dilakukan untuk menggantikan teknologi

tradisional yang digunakan. Tujuannya adalah dengan menerapkan hal

tersebut apakah akan menimbulkan sebuah perubahan sosial bagi

masyarakat setempat di mana masyarakat tersebut terkenal sangat

memegang tradisi leluhur mereka. Metode penelitian yang digunakan

adalah deskriptif analisis dengan tujuan memberikan gambaran yang

sangat jelas dan akurat mengenai obyek kajian.

Sebagai pembanding untuk penelitian ini, berikut persamaan dan

perbedaan dengan penelitian sebelumnya: Pada literatur yang pertama, terdapat

Page 24: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

10

kesamaan pada metode yang digunakan, yaitu menggunakan metode penelitian

kualitatif deskriptif. Kemudian dari segi fokus penelitian, perbedaannya jelas

terlihat karena yang ditulis oleh Hamzah hanya sebatas penelitian kepustakaan

yang mempertanyakan teori klasik dalam melihat fenomena globalisasi dan

postmodernisme, sedangkan dalam penelitian saya akan sangat fokus pada

fenomena yang terjadi dengan langsung menganalisa penggunaan sebuah

aplikasi/teknologi dalam proses partisipasi di masyarakat.

Selanjutnya literature kedua yang ditulis oleh Merlyna Lim.

Persamaannya hanya pada metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif.

Persamaan juga bisa dilihat pada fokus penelitiannya, pada penelitian Lim

fokusnya pada bagaimana adanya hubungan media digital dengan gerakan

sosial. Di sini ia melihat bahwa sebuah kemajuan teknologi informasi (media

digital) dapat memberikan efek yang cukup besar dalam pelaksanaan gerakan

sosial saat ini. Sedangkan pada penelitian yang saya lakukan adalah melihat

bahwa kehadiran suatu kemajuan teknologi di bidang aplikasi dapat

memberikan efek pada suatu kegiatan partisipasi di lingkungan masyarakat.

Perbedaannya adalah pada penggunaan kajian teori, Lim lebih berfokus pada

teori network society milik Castell, sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan konsep dari Weber yaitu tindakan sosial.

Kemudian literature yang ditulis oleh Lois B. Defleur memiliki

persamaan pada fokus yang diangkat, yaitu pada bagaimana teknologi yang

mendapatkan perhatian penting dari ilmu sosiologi khususnya membahas

perubahaan sosial akibat teknologi serta untuk sosiologi ke depannya dalam

Page 25: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

11

melihat masalah-masalah baru yang akan muncul. Perbedaannya terletak pada

pendekatan yang digunakan, yang digunakan oleh Lois adalah determinisme

teknologi dan utopian serta dystopian, sedangkan penelitian ini akan

menggunakan konsep tindakan sosial Weber untuk melihat bagaimana

masyarakat menggunakan sebuah aplikasi sebagai bentuk partisipasi di

lingkungannya serta melihat motif dari penggunaan teknologi/aplikasi tersebut.

Literature yang keempat dari Juliana Lumintang yang memiliki

persamaan pada fokus yang coba diangkat, yaitu melihat dampak yang

diberikan dari perkembangan teknologi bagi masyarakat. Perbedaannya

pendekatan yang digunakan, karena Juliana hanya sebatas menggunakan

metode kepustakaan saja tanpa langsung mendapatkan data di lapangan untuk

melihat fenomena yang terjadi.

Literature yang kelima dari Nur Fitriyah memiliki persamaan pada fokus

penelitian, yaitu melihat dampak-dampak apa saja yang diberikan oleh

kemajuan teknologi informasi baik itu positif maupun negatif. Persamaan juga

terdapat pada teori yang digunakan, ia lebih memfokuskan kajiannya pada

pandangan Weber tentang rasionalitas, sedangkan penelitian ini mendasarkan

pemikirannya pada tindakan sosial Weber.

Selanjutnya jurnal dari Sulistyaningsih hampir sama dengan apa yang

ditulis oleh Nur Fitriyah, yaitu memiliki persamaan dalam fokus namun

memiliki sedikit perbedaan karena fokus yang diangkat oleh Sulistyaningsih

cakupannya lebih besar di mana melihat perubahan sosial dari dampak positif

Page 26: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

12

dan negatif yang disebabkan oleh perkembangan teknologi. Perbedaannya pada

pendekatan yang digunakan, di mana Sulistyaningsih lebih menggunakan

kajian kepustakaan dan data-data dari kasus yang ada, sedangkan penelitian ini

melihat kasus yang diangkat dengan turun langsung ke lokasi penelitian.

Terakhir jurnal yang ketujuh dari Topan Samudin yaitu sama-sama

mengangkat kasus pengaruh dari penggunaan teknologi bagi masyarakat dan

juga dari metode yang digunakan. Perbedaannya adalah penelitian yang

dilakukan oleh Samudin lebih mengarah percobaan untuk menerapkan

teknologi modern untuk melihat perubahan sosial apa yang akan terjadi apabila

hal tersebut diterapkan, sedangkan penelitian ini melihat masalah pada aspek

partisipasi sosialnya karena kemajuan teknologi berupa penggunaan aplikasi

oleh masyarakat.

Dari semua tinjauan pustaka yang disebutkan di atas telah dijelaskan

sedikit persamaan dan perbedaan dengan penulisan skripsi ini. Semuanya akan

tetap menjadi acuan atau tinjauan yang cukup relevan karena dalam tulisan ini

akan sama-sama menjelaskan bagaimana sebuah kemajuan teknologi dapat

membuat suatu perubahan bagi masyarakat dengan melihatnya menggunakan

pandangan sosiologis kontemporer.

1.6 Kerangka Teoritis

1.6.1 Partisipasi Sosial

Partisipasi sosial tidak ada yang benar-benar dapat

mendefinisasikannya secara detail dan tunggal. Banyak beragam

Page 27: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

13

pemahaman mengenai konsep ini, ada yang mengkaitkannya pada

sebuah partisipasi politik misal keikutsertaan individu dalam kegiatan

politik melalui pemilihan yang sederhana dapat dipahami secara umum,

dan ada juga yang mengkaitkannya dalam proses kelangsungan pada

suatu bidang ekonomi seperti keikutsertaan seorang individu dalam

pengambilan keputusan di suatu organisasi atau perusahaan. Namun,

partisipasi tidak hanya bisa dipahami secara sesederhana itu dengan

melihatnya sebagai bentuk pengambilan voting dalam suatu forum.

Proses partisipasi lebih memerlukan suatu dialog terbuka dan

keterlibatan masyarakat secara aktif, serta membutuhkan hak suara

individu dalam pengambilan keputusan yang dapat mempengaruhi suatu

forum (Stiglitz, 2002:165).

Proses partisipasi berfokus pada keikutsertaan dan keaktifan

individu, jadi apabila seorang individu ikut serta namun hanya berperan

sebagai pendengar saja tanpa memberikan pendapatnya, maka individu

tersebut tidak termasuk dalam pengertian berpartisipasi, karena proses ini

apabila berjalan dengan sebagaimana mestinya akan mengarahkan pada

suatu hasil perubahan (Stiglitz, 2002). Partisipasi dan keterlibatan tidak

hanya masalah bagi para pejabat pemerintahan atau manager saja apabila

dalam hal keberlangsungan suatu daerah atau perusahaan, tetapi juga

diperlukan keikutsertaan individu di luar itu untuk penguatan modal

sosial dan organisasi yang memiliki kemampuan yang lebih baik

Page 28: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

14

(Stiglitz, 2002). Ada beberapa alasan dari World Bank untuk suatu

program dapat melibatkan partisipasi dari masyarakat:

1. Masyarakat memiliki sejumlah besar pengalaman dan wawasan apa yang

bekerja dan apa yang tidak bekerja serta alasannya.

2. Melibatkan masyarakat dalam proyek atau program perencanaan dapat

meningkatkan komitmen mereka untuk program tersebut.

3. Melibatkan masyarakat dapat membantu mereka untuk mengembangkan

keterampilan teknis dan manajerial dan dengan demikian meningkatkan

kesempatan mereka untuk bekerja.

4. Melibatkan masyarakat membantu meningkatkan sumber daya yang

tersedia untuk program tersebut.

5. Melibatkan masyarakat adalah cara untuk membawa 'pembelajaran

sosial' untuk kedua perencana dan penerima manfaat. 'pembelajaran

sosial' berarti pengembangan kemitraan antara profesional dan orang-

orang lokal, di mana, masing-masing dari mereka dapat mengambil

pelajaran dari satu sama lain (World Bank dalam Rifkin dan Maria,

2002:40).

Menurut Stiglitz (2002), partisipasi sangat penting dalam

mempengaruhi perubahan yang terkait dengan transformasi

pembangunan, jadi apabila seorang individu mengutarakan pendapatnya

yang lebih mengarah pada aspek perubahan, mungkin pendapat tersebut

akan lebih mudah diterima dibandingkan ditolak. Jadi Stiglitz percaya

atau dapat dikatakan optimis akan proses partisipasi lebih efektif untuk

menuju pada transformasi pembangunan masyarakat secara luas. Ada

beberapa contoh partisipasi sosial menurut ARKS Keys to Participation-

Scotland (1999) diantaranya:

Menulis surat keluhan tentang layanan bus

Membantu untuk menjalankan karang taruna setempat

Membawakan makanan untuk lansia

Page 29: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

15

Bergabung untuk membantu membersihkan sungai di dekat

rumah

Menghadiri pertemuan publik

Bergabung dengan serikat pekerja

Voting pada pemilihan umum

Menjadi anggota komite organisasi di tingkat lokal atau nasional

Dan lain sebagainya

Oleh karena itu dalam penelitian ini yang dimaksudkan dalam

bentuk partisipasi sosial adalah seperti kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan lingkungan sekitar baik tempat tinggal atau

lingkungan di mana ia beraktivitas. Contoh dari bentuk partisipasi ini

antara lain: kegiatan kerja bakti / gotong royong, musyawarah, kegiatan

posyandu, karang taruna, atau bisa juga aksi kepedulian terhadap

kebersihan lingkungan dan lain sebagainya.

1.6.2 Konsep Tindakan Weber

Weber sebagai sosiolog lebih memusatkan pemikirannya pada

studi analisis yang bersifat interpretative, Weber melihat bagaimana

individu menjalani dan memberi makna terhadap hubungan sosial

dimana individu menjadi bagian didalamnya. Ia juga memandang bahwa

individu sebagai batas teratas dan pembawa tingkah laku yang bermakna

(Weber, 1946:65). Oleh karena itu maka Weber menyebut sosiologi

sebagai ilmu interpretative atau pemahaman (Weber, 1946: 66). Karena

ia melihat bahwa dengan melakukan pemahaman pada aspek tindakan

sosial maka kita juga akan mengetahui apa makna dari suatu tindakan

Page 30: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

16

yang dilakukan oleh individu, atau juga bisa memahami dari apa yang

dilakukan oleh diri kita sendiri melalui introspeksi diri.

Pusat perhatiannya pada tindakan sosial karena ia melihat bahwa

pada tindakan sosial ada sebuah campur tangan dari proses pemikiran

(dan tindakan bermakna yang ditimbulkan olehnya) antara terjadinya

stimulus dengan respons (Ritzer, 2009:136). Jadi ia menyatakan bahwa

suatu tindakan dapat dianalisis apabila individu telah melekatkan suatu

makna subjektifnya pada tindakannya tersebut (Weber dalam Ritzer,

2009).

Weber menggunakan metodologi tipe idealnya untuk

menjelaskan makna tindakan dengan mengidentifikasi empat tipe

tindakan dasar (Ritzer, 2009:137), yaitu rasionalitas sarana-tujuan

(instrumental), rasionalitas nilai, tindakan afektual dan tindakan

tradisional. Yang pertama adalah rasionalitas sarana-tujuan, atau

tindakan “yang ditentukan oleh harapan terhadap perilaku objek dalam

lingkungan dan perilaku manusia lain; harapan-harapan ini digunakan

sebagai ‘syarat’ atau ‘sarana’ untuk mencapai tujuan-tujuan actor lewat

upaya dan perhitungan yang rasional (Weber dalam Ritzer, 2009:137).

Dengan kata lain tindakan berdasarkan tipe ini adalah suatu tindakan

akan bernilai rasional apabila mendasarkannya pada suatu pencapaian

tujuan. Jadi ada suatu tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang dengan

melakukan suatu tindakan, oleh karena itu Weber menjelaskannya

Page 31: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

17

sebagai tindakan dari tujuan actor atau individu melalui perhitungan

rasionalnya.

Kemudian yang kedua adalah rasionalitas nilai, atau tindakan

yang “ditentukan oleh keyakinan penuh kesadaran akan nilai perilaku-

perilaku etis, estetis, religius atau bentuk perilaku lain, yang terlepas dari

prospek keberhasilannya” (Weber dalam Ritzer, 2009:137). Tindakan ini

masih didasarkan pada pertimbangan rasionalitas, hanya saja tidak

melihat pada kemungkinan dari keberhasilan tindakannya. Ia hanya

melakukan atas apa yang menurutnya pantas atau tidak sesuai dengan

keyakinannya. Kemudian tipe yang ketiga adalah tindakan afektual, yaitu

tindakan yang ditentukan oleh emosi actor (Ritzer, 2009:137). Tipe ini

lebih sedikit dari fokus perhatian Weber, karena tindakannya ini berasal

dari sentimen atau seperti yang dijelaskan sebelumnya dari emosi aktor.

Tindakan ini juga bersifat perbuatan yang kurang rasional menurut

Weber, karena tindakan ini seperti tidak ada dasar yang dapat dijelaskan

secara nyata, semua penilaian kembali pada sang aktor tersebut (Weber,

1946).

Tipe yang keempat yaitu tindakan tradisional, seperti yang

dijelaskan oleh Weber dalam Ritzer (2009) adalah tindakan yang

ditentukan oleh cara bertindak aktor yang biasa dan telah lazim dilakukan

(h.137). Weber menjelaskan tipe tindakan ini sebagai tindakan yang

biasa dilakukan oleh seorang individu atau bersifat kebiasaan, tipe ini

Page 32: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

18

yang biasa pula lebih banyak muncul dalam kehidupan karena sifatnnya

yang sangat umum.

Untuk memahami tindakan sosial ini, Weber menyebutkan

bahwa keempat tipe tersebut tidak selamanya bisa dijelaskan secara

bersamaan atau keseluruhan dapat terjadi pada suatu tindakan seseorang,

bisa juga hanya beberapa tipe saja yang terlihat dan bisa dipahami.

Menurutnya pula sosiolog harus lebih memahami tindakan yang

beorientasi pada rasionalitas ketimbang memahami tindakan yang

didominasi oleh perasaan atau tradisi (Ritzer, 2009:138).

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kualitatif

deskriptif karena peneliti ingin mendeskripsikan serta menjelaskan hasil-

hasil temuan yang ada di lapangan dari objek yang akan diteliti. Menurut

Taylor dan Bogdan (dalam Bagong Suyanto, 2006: 166) ”Penelitian

kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data

deskriptif mengenai kata-kata lisan atau tulisan, dan tingkah laku yang

dapat diamati dari orang-orang yang diteliti”. Penggunaan metode

kualitatif digunakan agar mendapatkan data dari informan secara detail

dengan cara ikut masuk ke dalam fenomena tersebut sehingga peneliti pun

dapat memahami bagaimana suatu perubahan sosial dapat terjadi di

Page 33: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

19

masyarakat Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta

Selatan.

1.7.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai pada bulan Juli 2016 sampai dengan

bulan Oktober 2016. Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Ragunan,

Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Adapun alasan peneliti

memilih lokasi tersebut karena berdasarkan data yang terdapat dalam

aplikasi ‘Qlue’ dari satu Kecamatan Pasar Minggu dalam jangka waktu

selama 3 bulan, jumlah pengaduan tertinggi terdapat pada Kelurahan

Ragunan dengan total 171 laporan, disusul dengan Pasar Minggu

sebanyak 164 laporan dan Jati Padang dengan 116.

1.7.3 Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini akan

menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil

penelitian yang ada di lokasi penelitian dengan cara melakukan observasi

dan wawancara di wilayah Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar

Minggu, Jakarta Selatan. Adapun sumber data sekunder akan

menggunakan literature kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian.

Seperti data demografi penduduk Kelurahan Ragunan serta data yang

dikeluarkan dari ‘Qlue’. Sumber data sekunder untuk menunjang data

primer yang diperoleh di lapangan.

Page 34: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

20

1.7.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang benar-benar akurat dan relevan,

maka peneliti akan mengumpulkan data dengan cara:

1. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian, data penelitian tersebut dapat

diamati oleh peneliti (Bungin, 2013: 143). Observasi yang akan

dilakukan adalah dengan mengamati aspek sosial masyarakat

Kelurahan Ragunan, seperti lingkungan sosialnya dan perilaku

masyarakatnya, kemudian hasil dari pengamatan akan dicatat untuk

menperoleh kejelasan dari perubahan sosial di masyarakat setempat.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti

berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi (Soehartomo,

2011: 70). Menurut Kartodirdjo Sartono dalam Bungin (2013)

kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas

termasuk monument, artefak, foto, tape, microfilm, disc, cdrom, hard-

disk, dan sebagainya (h.154). Bentuk dokumentasi yang akan

dikumpulkan diantaranya berupa gambar atau foto, rekaman

wawancara dan catatan pendukung lainnya guna mendapatkan data

primer serta gambaran umum dari Kelurahan Ragunan, Kecamatan

Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Page 35: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

21

3. Wawancara

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data)

kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau

direkam dengan alat perekam (Soehartomo, 2011: 67). Pengumpulan

data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan sumber data

atau narasumber maupun pihak yang berkepentingan serta

berhubungan dengan penelitian. Pengambilan data informan ini

menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling

adalah teknik yang dalam pengambilan anggota sampel diserahkan

pada pertimbangan pengumpul data yang menurut peneliti sesuai

dengan maksud dan tujuan penelitian (Soehartomo, 2011: 63).

Penggunaan teknik adalah agar peneliti mendapatkan data dan

informasi yang tepat untuk menggambarkan penelitian ini. Adapun

informan yang akan diwawancarai diantaranya:

No Nama Jenis Kelamin Posisi / Status

1

Elita

Yunanda

Perempuan

Head of Communication,

Qlue Performa Indonesia

2

Rama

Raditya

Laki-laki CEO / Founder Qlue

3 Isno Usnodo Laki-laki

Sekretaris Kelurahan

Ragunan

Page 36: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

22

4

Jumiati

Solihin

Perempuan Istri Ketua RT 001 RW 04

5 Sutrisman Laki-laki Ketua RT 006 RW 04

6 Rohim Laki-laki Ketua RW 01

7 Angga Laki-laki

Anggota PPSU Kel.

Ragunan

8 Muklis Laki-laki

Mahasiswa / Masyarakat

Kel. Ragunan

9 Husin Laki-laki Masyarakat Kel. Ragunan

10 Darma Laki-laki Masyarakat Kel. Ragunan

11 Bams Laki-laki Masyarakat Kel. Ragunan

Adapun informasi yang akan diambil secara umum adalah

bagaimana hubungan masyarakat Kelurahan Ragunan dengan Kepala

Lurah saat ini dan partisipasi masyarakatnya dengan

membandingkannya antara sebelum bergantinya kepemimpinan

maupun dari sebelum dan sesudah hadirnya aplikasi ‘Qlue’.

Kemudian mencari tahu apakah benar dengan hadirnya aplikasi

‘Qlue’ memberikan perubahan sosial bagi masyarakat Kelurahan

Ragunan, khususnya dari segi pola relasi dan partisipasi.

1.7.5 Metode Analisis Data

Analisis data kualitatif dimulai dengan, 1) mengorganisasikan data

2) mengelompokkan data 3) memberikan keterangan data, dan 4) menulis

laporan (Sarwono, 2006: 239-240). Pengolahan data dimulai dengan

Page 37: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

23

mempelajari kembali data yang telah dikumpulkan baik dari hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi guna dapat memilih data yang

sesuai atau tidak dengan penelitian. Kemudian data yang telah didapat

akan dikelompokkan sesuai dengan kategori yang ditentukan dan

sekaligus memberikan keterangan dari setiap data tersebut. Terakhir

adalah menganalisis dari data yang telah terkumpul secara keseluruhan

dan menarik kesimpulan dari hasil analisis data tersebut.

1.8 Sistematika Penulisan

Dibawah ini diuraikan penjelasan masing-masing bab yang terdapat

dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan secara singkat tentang pernyataan

masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, kajian teoritis, metode penelitian yang digunakan

dan sistematika penelitian yang masing-masing dijelaskan dalam

tiap subbab.

BAB II : GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum lokasi

penelitian, latar belakang pembangunan konsep kota pintar,

gambaran umum dari aplikasi Qlue dan profil dari PPSU.

Page 38: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

24

BAB III : TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini menguraikan temuan lapangan mengenai partisipasi

masyarakat dalam penggunaan aplikasi Qlue di Kelurahan Ragunan,

serta analisis mengenai motif dari masyarakat menggunakan

aplikasi Qlue.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan mengenai partisipasi masyarakat

dalam penggunaan aplikasi Qlue dan motif masyarakat

menggunakan aplikasi Qlue. Serta bab ini berisi saran untuk

penelitian yang selanjutnya.

Page 39: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

25

BAB II

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Kelurahan Ragunan

Penelitian ini berlokasi di wilayah Kelurahan Ragunan, Kecamatan

Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Visi dan misi dari Kelurahan Ragunan adalah

sebagai berikut,

Visi

Mewujudkan Ragunan sebagai kelurahan modern yang tertata rapi, menjadi

tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang

berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan

publik.

Misi

• Mewujudkan Ragunan sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten

dengan rencana Tata Ruang Wilayah Kelurahan Ragunna.

• Menjadikan Ragunan sebagai wilayah yang tertata dan bebas dari masalah

banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain.

• Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus

memiliki kesadaran dalam memelihara kota.

• Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada

pelayanan publik.

Kelurahan Ragunan dipimpin oleh Sih Purwanti AMP sebagai Lurah,

Isno Usnodo sebagai Sekretaris Lurah, Ricki Mufti Hakiki sebagai Ka. Sie

Pemerintahan dan Trantib, Bachtiar sebagai Ka. Sie Kebersihan dan Sarana

Umum, dan Hj. Rohati SE sebagai Ka. Sie Pemberdayaan Ekonomi dan

Kesmas. Kelurahan Ragunan lebih dikenal masyarakat sebagai tempat wisata

karena terdapat Taman Margasatwa Ragunan yang lokasinya berhadapan

langsung dengan kantor kelurahan. Kantor Kelurahan Ragunan juga

Page 40: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

26

bersedelahan dengan Terminal Bis Ragunan dan sekitar 300 m dengan Badan

Diklat Kejaksaan RI ke arah timur. Adapun yang menjadi ikon Kelurahan

Ragunan selain Taman Margasatwa Ragunan yaitu Bumi Perkemahan Ragunan,

RSUD Pasar Minggu, dan Kementerian Pertanian.

Kelurahan Ragunan adalah salah satu Kelurahan yang terletak di

Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Berdasarkan data dari arsip

kelurahan, kelurahan dengan Kode Pos 12550 tersebut memiliki jumlah

penduduk 50.474 dan luas wilayah 5.05 Km2 yang terdiri dari 13.795 Keluarga

(KK), 108 RT, 11 RW. Dari jumlah penduduk tersebut, untuk jumlah penduduk

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada grafik 2.1 di bawah ini, yaitu laki-

laki sebanyak 22552 jiwa dan perempuan sebanyak 21840 jiwa. Juga

berdasarkan data yang dimuat dalam laman Jakarta.go.id terdapat penduduk

WNA yang tinggal di wilayah Kelurahan Ragunan yang tercatat sebanyak 5

jiwa penduduk.

Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Ragunan

Berdasarkan Laki-laki dan Perempuan

Luas wilayah tersebut merupakan hasil dari pemekaran Kelurahan Pasar

Minggu dan dulunya permasuk ke dalam Kelurahan Jakagarsa (Wawancara

dengan Isno Usnodo selaku Sekretaris Kelurahan Ragunan, 25 Juli 2016).

Laki

Perempuan

Page 41: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

27

Kantor Kelurahan Ragunan yang saat ini berada di alamat Jl. Saco 4 No. 1 RT

9 RW 5, telah ada atau lebih tepatnya pindah sekitar pada tahun 1980-an yang

sebelumnya berada di dalam wilayah Jl. Saco, Gg. Cani (Wawancara dengan

Ibu Jumiati Solihin. Ragunan, 01 Agustus 2016).

Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Ragunan adalah sebagai berikut:

- Batas Wilayah Utara : Jl. Pejaten Barat Kelurahan Pejaten Barat

- Batas Wilayah Selatan : Jl. Sagu Kecamatan Jagakarsa

- Batas Wilayah Barat : Jl. Ampera raya dan Jl. Cilandak KKO

- Batas Wilayah Timur : Jl. Kebagusan Raya dan Jl. Jati Padang

Gambar 2.1 Peta Kelurahan Ragunan

Sumber : Maps.google.com

Page 42: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

28

Dari segi ekonomi, di bawah ini terdapat data kependudukan Kelurahan

Ragunan berdasarkan bidang-bidang pekerjaan yang diambil dari data Dinas

Kependudukan & Catatan Sipil tahun 2014. Di antara beragamnya jenis

pekerjaan ada, profesi karyawan swasta merupakan jumlah pekerjaan yang

paling banyak dengan total 12438, diikuti dengan jumlah profesi paling sedikit

yaitu pada bidang industri dengan total hanya 3. Jika dilihat dari data tersebut,

jumlah profesi yang diambil oleh warga Kelurahan Ragunan terbilang cukup

beragam namun tidak termasuk pada kategori tidak bekerja, rumah tangga,

pelajar dan juga pensiunan. Dari data tersebut juga kita dapat lihat bahwa

jumlah pengangguran atau yang tidak bekerja juga terbilang cukup banyak

dengan jumlah 7337 jiwa.

Table 2.1 Data Kependudukan di Kelurahan Ragunan Berdasarkan Pekerjaan

Tidak

Bekerja

Rumah

Tangga Pelajar Pensiunan PNS TNI Polisi Perdagangan Industri Konstruksi

7337 8173 9774 739 995 186 153 7 3 4

Transportasi Karyawan

swasta

Karyawan

BUMN

Karyawan

BUMD

Karyawan

Honorer

Buruh

Harian

Lepas

PRT Seniman Wartawan Guru

4 12438 157 4 21 249 10 21 27 306

Dosen Pengacara Notaris Konsultan Dokter Bidan Perawat Sopir Pedagang Wiraswasta

52 20 8 16 92 6 13 56 116 2990

Sumber : Data Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Tahun 2014

Sedangkan data kependudukan berdasarkan etnis atau suku yang ada di

Kelurahan Ragunan saat ini diungkapkan oleh Isno Usnodo merupakan

gabungan atau pencampuran dari berbagai suku karena seperti yang kita ketahui

bahwa dengan tingginya tingkat pendatang dari luar Jakarta yang setiap

tahunnya terus bertambah, mengakibatkan tidak banyak lagi untuk penduduk

asli yang terdapat dalam suatu wilayah di DKI Jakarta khususnya Kelurahan

Page 43: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

29

Ragunan. Juga dilanjutkan dengan presentase perkiraan jumlah penduduk yaitu

sekitar 60% merupakan pendantang. Secara mayoritas memang etnis yang

terdapat dalam Kelurahan Ragunan merupakan pendatang, namun juga masih

terdapatnya warga pribumi meskipun tidak banyak, ditambah jika melihat data

bahwa ada juga WNA yang tinggal di kelurahan ini meskipun hanya berjumlah

5 orang.

2.2 Pembangunan Konsep Kota Pintar

Jakarta sebagai Ibukota sudah sepantasnya menjadi contoh bagi kota-

kota lain di Indonesia dan Jakarta juga menjadi sebuah cerminan dari NKRI.

Sebagai sebuah kota, Jakarta saat ini memiliki banyak sekali masalah yang

sangat kompleks, diantaranya masalah urbanisasi, keamanan, masalah sosial

kemasyarakatan, lingkungan, serta masalah yang terus berlanjut seperti

kemacetan dan banjir yang selalu menghiasi keseharian warga Ibukota. Oleh

karena itu berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 903

Tahun 2016 tentang Pemberian Uang Penyelenggaraan Tufas Dan Fungsi

Rukun Tetangga Dan Rukun Warga, untuk memecahkan masalah-masalah

tersebut maka diperlukan upaya yang melibatkan lembaga masyarakat

(RT/RW) sebagai bentuk penyelesaian bersama Pemerintah melalui aplikasi

Jakarta Smart City.

Dalam Kepgub yang sama dijelaskan bahwa aplikasi Jakarta Smart City

adalah aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk

memberikan informasi Jakarta melalui mitra aplikasi yang bekerjasama dengan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta antara lain Qlue. Tujuan dari Jakarta Smart

Page 44: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

30

City adalah salah satu media penyampaian laporan informasi

kejadian/kondisi/kegiatan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan

adanya aplikasi ini akan memudahkan Pemerintah menerima laporan atau

penyampaian masalah dari warga sehingga dapat dengan cepat diatasi.

Konsep Jakarta Smart City mengambil dari landasan hokum inovasi

kota cerdas yang termuat dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, di dalamnya terdapat Bab XXI mengenai Inovasi Daerah di antaranya

dari Pasal 386-390. Dalam Pasal 387 mengenai prinsip kebijakan inovasi: a)

peningkatan efisiensi; b) perbaikan efektivitas; c) perbaikan kualitas pelayanan;

d) tidak ada konflik kepentingan; e) berorientasi kepada kepentingan umum; f)

dilakukan secara terbuka; g) memenuhi nilai-nilai kepatutan; dan h) dapat

dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan diri sendiri. Jadi

dengan kata lain adalah konsep kota pintar adalah untuk menciptakan

pemerintahan yang lebih efektif dan memenuhi kebutuhan masyarakatnya

dengan memaksimalkan pelayanan publik serta menciptakan sistem

pemerintahan yang transparan.

Dalam Bab I Pasal 1 UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Umum

bahwa setiap warga negara berhak menerima pelayanan baik dalam bentuk

barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik. Undang-undang ini menjadi landasan kuat

untuk terciptanya pemerintahan yang transparan, karena jjika berkaca dari

masalah beberapa tahun kebelakang di mana pelayanan administratif

pemerintah kepeda masyarakat terbilang minim bahkan menyulitkan. Konsep

Page 45: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

31

Jakarta Smart City juga bertujuan untuk melibatkan partisipasi aktif warga

Jakarta dengan pemberian masukan dan kritikan lewat aplikasi yang telah

disediakan oleh Pemprov yaitu Qlue, sehingga kota Jakarta menjadi kota yang

pintar karena melibatkan warganya, melibatkan pemerintahnya, kekuasaannya,

ruangnya, dan ruangnya untuk menjadikan semua kehidupan lebih baik (Portal

Jakarta Smart City, 2016).

Kembali pada Kepgub No. 903 Tahun 2016, yaitu tugas RT dan RW

yang memiliki kewajiban melaporkan perkembangan kejadian/kondisi/kegiatan

di wilayahnya dalam bentuk upaya dan kinerja pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya melalui aplikasi Jakarta Smart City. Adapun kewajiban RT dan RW

ini bersamaan dengan peraturan mengenai pembagian uang insentif yang

jelaskan sebagai variable cost,

merupakan uang yang diberikan sebagai insentif atas upaya dan kinerja

kelembagaan RT dan RW melalui penyempaian laporan perkembangan

kejadian/kondisi/kegiatan di wilayahnya setiap hari minimal 3 (tiga)

laporan melalui aplikasi Jakarta Smart City, dengan ketentuan:

1) Setiap 1 (satu) laporan pengurus RT mendapatkan sebesar

Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dengan maksimal 3 (tiga)

laporan/hari sehingga nilai maksimal yang diperoleh sebesar

Rp.900.000,00/bulan.

2) Setiap 1 (satu) laporan pengurus RW mendapatkan sebesar

Rp.12.500,00 (dua belas ribu lima ratus rupiah) dengan

maksimal 3 (tiga) laporan/hari sehingga nilai maksimal yang

diperoleh sebesar Rp.1.125.000,00/bulan.

RT dan RW sebagaimana pejabat publik lainnya saat ini diwajibkan

untuk menggunakan aplikasi mitra dari Jakarta Smart City yaitu Qlue untuk

melaksanakan kewajibannya sebagai mana yang tertera pada Kepgub di atas.

Saat ini semua Kelurahan dan Kecamatan yang ada di DKI Jakarta telah

Page 46: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

32

menggunakan aplikas Qlue sebagai media untuk mereka menerima laporan

masalah yang telah disebutkan sebelumnya dan untuk menganggapinya secara

cepat dan tepat.

2.3 Gambaran Umum Aplikasi Qlue

a) Profil Aplikasi Qlue

Qlue merupakan sebuah media pelaporan bagi masyarakat DKI

Jakarta untuk melaporkan dan mengeluhkan terkait fasilitas umum dan

pelayanan publik. Aplikasi Qlue bertujuan untuk mendorong adanya

perubahan kota yang lebih baik dalam rangka mewujudkan program Jakarta

Smart City jika konteksnya di Jakarta, jika konteksnya di Indonesia, Qlue

mempunyai visi untuk menciptakan Smart Nation. Jadi, Qlue adalah sebuah

gerakan melalui aplikasi untuk mendorong perubahan kota yang lebih baik

di manapun kotanya, menurut Elita Yunanda sebagai head of

communication.

Sebagai aplikasi penyedia layanan pelaporan warga, Qlue tidak

hanya dimanfaatkan oleh pemerintah saja dalam hal peningkatan pelayanan

bagi masyarakat Jakarta, namun Qlue juga dimanfaatkan oleh pihak swasta

dalam hal peningkatan kualitas layanan kepada konsumen melalui laporan-

laporan yang masuk sebagaimana dengan ‘menu pelaporan swasta’ yang

terdapat dalam aplikasi Qlue. Jadi misi Qlue adalah ingin mengajak warga

untuk berpartisipasi secara aktif melaporkan berbagai macam permasalahan

yang ada di sekitar mereka agar dapat ditindaklanjuti pemerintah ataupun

pihak swasta.

Page 47: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

33

Adapun alasan Qlue mau bekerjasama dengan pemerintah adalah

untuk mewujudkan visi dan misi yang diusung mereka untuk menciptakan

Smart City dan Smart Nation, karena hal tersebut tidak akan terwujud

apabila kerjasama antara Qlue dan pemerintah tidak terjadi. Jadi dengan

kerjasama ini, Qlue berada sebagai posisi penyedia layanan pelaporan untuk

mensukseskan program Jakarta Smart City, dan di pihak pemerintah

memberikan timbal balik berupa sosialisasi dan publikasi terkait aplikasi

Qlue sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas (Wawancara tanggal 3

Agustus 2016).

Qlue hadir dengan model media sosial, yang biasa saat ini disebut

sebagai media sosialnya pemerintah, karena dalam aplikasi ini user dapat

terhubung langsung dengan aparat pemerintah seperti camat, lurah, ketua

RT/RW atau bahkan gubernur sekalipun. Perbedaannya dengan media

sosial pada umumnya ialah terletak pada tampilan yang disuguhkan, dalam

media sosial pada umumnya menyajikan tulisan berupa status atau kegiatan

pribadi pengguna, sedangkan dalam aplikasi Qlue, tampilan yang muncul

berupa foto serta keterangan dari keluhan atau laporan mengenai masalah

yang ditemui oleh pengguna.

Pengguna atau user tidak diwajibkan untuk mengisi data pribadinya

secara detail karena Qlue ingin tetap menjaga kerahasian pengguna, dan

juga dalam hal pelaporan, Qlue memverifikasi laporan bukan dari siapa

yang melaporkan (jadi siapapun bisa saja melapor menggunakan aplikasi

ini, baik warga Jakarta sendiri ataupun warga dari luar Jakarta), tetapi dari

Page 48: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

34

dengan sistem geotagging dan didukung bukti foto atau video yang berguna

untuk melacak lokasi dan permasalahannya. Selain itu, Qlue memiliki filter

by system untuk mengakurasi laporan yang masuk dibantu dengan dedicated

admin, komunitas user Kopas & Police Qlue serta tim command center dari

Jakarta Smart City. User Kopas adalah user yang membantu Qlue untuk

mendelete laporan & komentar yang bersifat SARA. Di user Kopas itu ada

fitur khusus yang bisa delete laporan-laporan yang sifatnya negatif. Kopas

& Police Qlue dipilih karena dedikasi mereka aktif di ‘Qlue’(Wawancara

dengan Elita Yunanda tanggal 3 Agustus 2016).

Menurut Rama Raditya selaku CEO Qlue, saat ini Qlue tidak hanya

berfokus pada yang ada di DKI Jakarta saja, kedepannya mereka akan

menargetkan ke kota-kota lain yang ada di Indonesia, bahkan dengan

harapan dapat menjangkau kota-kota di negara lain. Untuk pelaporan ke

swasta atau perusahaan, tidak hanya mengacu pada perusahaan yang ada di

Jakarta saja melainkan perusahaan lain yang ada di luar Jakarta yang juga

telah bekerjasama dengan Qlue. Mayoritas pengguna saat ini lebih banyak

didominasi dari Jabodetabek, tentunya hal ini tidak lepas dari banyaknya

masyarakat dari luar Jakarta yang bekerja di Jakarta yang akhirnya ikut serta

menggunakan aplikasi ini. Menurut Rama, Qlue ini juga sudah hadir di kota-

kota lain selain Jakarta, meskipun dapat digunakan tetapi tidak ada tindak

lanjut dari pihak terkait apabila laporan tersebut dikirimkan, namun

menurutnya hal ini dapat berguna sebagai bentuk awareness bagi warga

Page 49: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

35

sekitar untuk saling berbagi informasi apabila ada masalah yang ditemui di

sekitar mereka.

b) Latar Belakang Aplikasi Qlue

Sejarah awal berdirinya Qlue seperti yang dikemukakan oleh Elita

Yunanda sebagai head of communication yaitu sebagai berikut:

“Pada awalnya Qlue lahir dari unek-unek yang dirasakan oleh Rama

Raditya yang juga merupakan founder dari aplikasi ini. Saat itu ia

merasa bahwa masalah di kota ini sudah terlalu banyak, karena itu

berangkat dari permasalahan tersebut kemudian ia membuat suatu

solusi digital yaitu Qlue untuk pelaporan warga. Qlue itu berdiri

sudah lama sekitar tahun 2014 yang lalu atau lebih tepatnya pada

bulan Juli, kemudian bertepatan dengan program pemerintah yang

saat itu sedang membuka tender untuk mendukung program Jakarta

Smart City, maka mereka (Pemprov) butuh aplikasi untuk

menampung segala keluhan warga. Kemudian Qlue terpilih sebagai

salah satu partner dari Pemerintah DKI Jakarta untuk membantu

program Jakarta Smart City dalam hal pelaporan warga.

(Wawancara tanggal 15 Juni 2016).

Alasan dari kemunculan aplikasi Qlue di masyarakat ditegaskan

bahwa itu merupakan murni dengan tujuan utama untuk membawa

perubahan bagi kota Jakarta dikarenakan banyaknya masalah yang harus

segera diselesaikan. Meski begitu, sebagai sebuah perusahaan Qlue pastinya

tidak akan lepas dari orientasi bisnis, karena bagaimanapun setiap

Page 50: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

36

perusahaan pasti akan memikirkan bagaimana keberlangsungannya dengan

memikirkan bisnis dan profit. (Wawancara dengan Elita Yunanda tanggal 3

Agustus 2016).

Disamping Qlue yang menjadi partner untuk Jakarta Smart City dari

pihak swasta, kemudian program ini juga didukung oleh aplikasi CROP

yang juga sebagai partner namun dibuat langsung oleh Pemprov DKI

Jakarta. CROP merupakan aplikasi yang ditujukan untuk aparat pemerintah

menindak lanjuti segala laporan Qlue. Jadi dalam pelaksanaannya adalah

Qlue berupa format untuk masyarakat melapor, kemudian pemerintahnya

menindaklanjuti lewat CROP. Tapi pemerintah juga bisa menindaklanjuti

lewat Qlue juga. (Wawancara tanggal 15 Juni 2016).

c) Sosialisasi Aplikasi Qlue

Proses sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Qlue yang pertama kali

adalah ditujukan untuk pemerintahan, seperti kecamatan, kelurahan,

RT/RW, serta PPSU. Diutamakan ke kelurahan karena kelurahan saat ini

diibaratkan oleh Pemprov sebagai estate manager dari wilayahnya, jadi

mereka harus tahu segala masalah yang ada di lingkungannya.

Sosialisasi juga dilakukan oleh pihak Qlue untuk

memperkenalkannya ke masyarakat, salah satunya dengan adanya team

marketing yang bertugas mempromosikan aplikasi ini ke masyarakat.

Kemudian seiring berjalannya waktu, Qlue juga menjalin kerjasama dengan

beberapa komunitas untuk melakukan publikasi dengan mengangkat

berbagai isu-isu yang sedang marak di masyarakat seperti peringatan hari-

Page 51: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

37

hari nasional, dan juga yang baru-baru ini lewat peringatan hari lahir kota

Jakarta yang ke 489.

Menurut Elita, sosialisasi atau perkenalan aplikasi Qlue ini tidak

hanya dilakukan oleh pihak Qlue sendiri atau pemerintah saja, tapi juga

dipengaruhi oleh faktor user atau pengguna yang aktif menggunakan

aplikasi ini dengan memperkenalkannya kepada rekan, atau relasi mereka

untuk juga menggunakan Qlue. Faktor user ini dilatarbelakangi oleh adanya

kepercayaan yang dibangun sedikit demi sedikit di masyarakat mengenai

pelayanan masyarakat saat ini. Berdasarkan seminar-seminar yang telah

dilakukan oleh Qlue, “masih banyak sekitar 70-80% yang tidak mengetahui

siapa Lurahnya, RT/RW-nya, dan juga yang tadinya birokrasi sebelumnya

cenderung lamban dan tidak adanya transparansi, sekarang berkat adanya

Qlue rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin mereka terus naik”.

Terhitung hingga saat ini pengguna Qlue telah mencapai 500.000 pengguna

dengan 60-70% tercatat sebagai pengguna aktif. (Wawancara tanggal 15

Juni 2016).

d) Alur Pelaporan via Qlue

Berdasarkan skema pelaporan yang diunggah oleh Jakarta Smart

City seperti dalam lampiran I, laporan yang telah dibuat oleh user akan

masuk kepada admin, tugas admin di sini adalah untuk memverifikasi

laporan yang masuk, jika ada laporan yang tidak sesuai maka laporan akan

otomatis terhapus dan tidak sampai ke pihak kecamatan atau kelurahan.

Adapun kriteria untuk laporan tersebut tidak sesuai adalah seperti

Page 52: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

38

mengandung kata-kata yang tidak pantas, SARA, laporan yang sepele, itu

semua akan otomatis dihapus oleh admin.

Kemudian admin juga bertugas untuk memantau jika ada laporan

yang salah tempat seperti misalnya yang seharusnya lapor di swasta tapi

masuknya ke pemerintah atau yang harusnya di forum tapi di pemerintah,

maka admin akan segera memperbaiki laporan tersebut dengan

memindahkannya. Setelah validasi dilakukan oleh admin, kemudian

laporan langsung diteruskan ke Pemprov DKI Jakarta (Jakarta Smart City)

sehingga mereka juga mengetahui datanya, lalu baru akan diteruskan ke

kelurahan terdekat dari tempat laporan. Setelah laporan masuk ke kelurahan,

maka kelurahan akan melakukan tindak lanjut berdasarkan kategori masalah

yang dilaporkan dengan meneruskannya ke pihak-pihak terkait. Setelah

laporan selesai diproses, hasil dari tindak lanjut akan di-upload oleh

petugas, kemudian akan masuk lagi ke admin untuk kembali memvalidasi

notifikasi tindak lanjut (TL), setelah itu baru akan masuk ke laporan pertama

berupa bulatan berwarna hijau yang menandakan laporan telah selesai

diproses. (Wawancara tanggal 15 Juni 2016).

2.4 Profil PPSU

PPSU atau Penanganan Prasarana dan Sarana Umum merupakan satuan

unit baru yang berada langsung di bawah kelurahan yang ada di DKI Jakarta.

Untuk memudahkan kinerja pemerintah khususnya kelurahan dalam

menanggapi masalah yang datang, maka saat ini pemerintah telah membagi dua

level birokrasi, yaitu level management dan level lapangan. Level management

Page 53: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

39

seperti kita tahu ditempati oleh anggota PNS, sedangakan pada level lapangan

atau birokrasi baru ditempati oleh PPSU yang merupakan aparat tambahan

honorer untuk membantu kelurahan menindaklanjuti laporan yang masuk dari

aplikasi ‘Qlue’ (Wawancara dengan Elita Yunanda tanggal 15 Juni 2006).

Petugas PPSU biasa dikenal oleh masyarakat Jakarta sebagai pasukan

orange karena seragam yang dikenakan mereka berwarna orange saat bertugas

ke lingkungan warga atau pun di jalan-jalan umum di Jakarta sehingga hal itu

menjadi identitas tersendiri bagi mereka. Tugas dari PPSU adalah segala

sesuatu yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan, bencana, atau kerusakan

prasarana dan sarana umum. PPSU diperkirakan sudah berumur 1 tahun sejak

dibentuk oleh Pemprov pada bulan Agustus tahun lalu.

Cara kerja PPSU dalam menanggapi laporan ada dua: pertama langsung

dari kelurahan, maksudnya perintah untuk menindak laporan warga langsung

dari kelurahan, sedangkan yang kedua yaitu dari RT/RW yang prosesnya juga

tidak jauh berbeda dengan alur dari kelurahan. Cara kerjanya ini akan

diklasifikasikan terlebih dahulu masalah apa yang dilaporkan baru akan

langsung mendapat perintah untuk menindak lanjuti masalah tersebut

(Wawancara dengan Angga tanggal 11 Agustus 2016).

Di dalam satuan unit PPSU, terbagi menjadi beberapa grup yang dibagi

ke beberapa wilayah agar memudahkan penindaklanjutan laporan di lokasi

terdekat, dan di PPSU terdapat mandor yang bertugas memantau laporan-

laporan yang masuk dari aplikasi ‘Qlue’ dan menkonfirmasikannya dengan

pihak kecamatan dan kelurahan untuk mengetahui posisi dari laporannya

Page 54: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

40

sehingga nantinya mandor akan mengeluarkan perintah untuk menggerakan

salah satu grup untuk ke lokasi yang tersebut.

Page 55: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

41

BAB III

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

3.1 Partisipasi Sosial di Kelurahan Ragunan

Partisipasi sosial masyarakat di lingkungan Kelurahan Ragunan pada saat

ini masih berjalan dengan semestinya. Semua masih mengedepankan adanya

kegiatan di lingkungan guna mempererat solidaritas antar warga. Bentuk

kegiatan yang selalu rutin dilakukan biasanya adalah kerja bakti atau gotong-

royong, musyawarah dengan forum RT atau RW, kegiatan karang taruna hingga

posyandu. Sedikitnya kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan setiap satu bulan

sekali, hampir seluruh warga tingkat antusias dalam mengikuti kegiatan

terbilang cukup tinggi, seperti yang dinyatakan oleh Sutrisman selaku RT 006

RW 04 dan warga yang mengakui bahwa di lingkungan tempat tinggal mereka

jika mengadakan kegiatan maka keikutsertaan warga cukup tinggi.

Sebenarnya dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan pastinya tidak

semua warga akan antusias untuk mengikutinya, terlebih pada saat ini di mana

masyarakat sudah sangat disibukkan oleh pekerjaan atau profesi mereka

sehingga sulit meluangkan waktu untuk ikut serta dalam kegiatan dengan

warga, hal ini seperti yang dinyatakan oleh Isno,

“Ya perlu diakui ini menjadi masalah tersendiri, jadi memang kita akui

telah menurunkan rasa kegotong-royongan. Di satu sisi bukan hanya itu

saja, tapi juga dari faktor lain seperti kesibukan, kita tahu kan kota

semakin maju maka akan semakin individualistis. Kalau desa kan

semakin tradisional tingkat rasa gotong-royongnya akan semakin

besar.” (Wawancara Pribadi 26 Juli 2016).

Page 56: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

42

Jadi semakin majunya sebuah kota maka tentunya akan melahirkan sikap

individualistis, warga sehari-harinya lebih banyak disibukkan oleh profesinya,

sehingga tidak mengherankan apabila pada saat ini jika ada kegiatan seperti

gotong-royong partisipasi dari warga menjadi rendah. Dari sikap individualistis

yang disebabkan kesibukan tersebut kita dapat melihat lebih jauh ke dalam

apakah yang menyebabkan rendahnya partisipasi warga dalam mengikuti

kegiatan, hal ini dijelaskan oleh Angga sebagai anggota PPSU yang juga

merasakannya sebagai bagian dari warga, ia menyebutkan bahwa,

“Setiap beda orang beda pendapat ya, jadi kalau orangnya itu rajin ya

rajin terus, sering ikut kerja bakti ya ikut, kan ada juga tuh orang yang

kalau misal ada sampah plastik aja nih ga mau pungut. Yang rajin, rajin,

yang males, ya males, kan beda-beda ya namanya juga orang.”

(Wawancara Pribadi 11 Agustus 2016).

Jadi apa yang dikatakan oleh Angga adalah semua kembali kepada diri

masing-masing apakah mereka peduli akan lingkungannya atau tidak. Berbicara

mengenai kepedulian lingkungan, Ibu Jumiati sebagai Istri dari ketua RT 001

RW 04 mengatakan bahwa,

“Kebersihan rumah itu kan tanggung jawab kita yang punya rumah,

kalau bersama kan ibaratnya kalau kita lagi kerja bakti, cuman kan ada

juga warganya yang tidak sadar diri.” (Wawancara pribadi 01 Agustus

2016).

Beliau menyayangkan sikap dari warganya yang tidak memiliki

kesadaran akan kebersihan lingkungannya, dan bahkan ia juga mengatakan ada

warga yang halaman rumahnya selalu dipenuhi sampah namun tidak pernah

terpikirkan untuk membersihkannya. Menurutnya sebagai perngurus RT

mereka sudah memberikan himbauan untuk membersihkan, namun entah

Page 57: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

43

mereka punya kesadaran atau tidak. Ia juga membandingkan dengan dahulu

yang menyebutkan bahwa,

“Tapi jika membandingkan dengan dulu, tingkat kesadaran warga akan

kebersihan terbilang berada di atas rata-rata, kalau dulu masih banyak

yang buang sampah sembarangan. Hanya saja kalau di sini terkendala

di saluran air saja, karena khususnya RT sini masih sering terjadi

banjir.” (Wawancara pribadi 01 Agustus 2016).

Kemudian jika membandingkan partisipasi dahulu dengan sekarang

sudah tentu dahulu memiliki tingkat partisipasi yang terbilang cukup tinggi

seperti yang dikatakan oleh Ibu Jumiati di atas, sedangkan saat ini tingkat

pertisipasi warga sudah mulai mengalami penurunan seiring berkembangnya

zaman dan teknologi. Saat ini dengan hadirnya aplikasi Qlue yang menandakan

era digital bagi masyarakat kota Jakarta menjadi perhatian yang cukup penting,

menurut Isno,

“Qlue ini sudah menjadi evolusi mental yang tadinya belum terlalu

individualistis jadi semakin individualistis secara tidak langsung.”

(Wawancara pribadi 26 Juli 2016).

Jadi kehadiran aplikasi ini untuk warga DKI Jakarta khususnya

Kelurahan Ragunan bagi Isno telah merubah sikap orang yang sebelumnya

tidak terlalu indivualistis menjadi semakin individualistis tanpa disadari baik

oleh orang tersebut atau orang lain yang ada di sekitarnya. Hadirnya aplikasi ini

memberikan dampak positif dan juga negatif, Isno secara rinci menjelaskan

dampaknya tersebut sebagai berikut,

“Dampaknya secara garis besar positif. Yang pertama meningkatkan

kinerja pemerintah, yang kedua meningkatkan awareness terlepas dari

mental dari perilaku orang yang memang berbeda-beda. Juga ikut andil

dalam meningkatkan kepedulian. Kadang ini juga memunculkan

masalah baru, misal kalau ada warga yang complain akan satu hal,

Page 58: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

44

maka dari RT setempat akan diusut dalam artian mencari siapa yang

mengirim laporan tersebut, kadang yang sering terjadi yang

mengirimkan Qlue ini memang orangnya tidak gaul, tidak pernah keluar

rumah, lalu tiba-tiba kirim Qlue dan sebagainya. Ini yang sering terjadi

seperti itu, jadi bukan orang yang guyub atau bukan yang dapat

bersosialisasi sama warga tiba-tiba dia kirim Qlue, dan setelah dicari

ternyata ini loh orangnya tidak pernah keluar, tapi itu akhirnya jadi

pintu untuk kita kasih nasihat dan akhirnya dia mau mengerti dan

akhirnya juga mau ikut guyub.” (Wawancara pribadi 26 Juli 2016).

Ada dua poin dari dampak positif yang dikemukakan Isno, yang pertama

yaitu meningkatkan kinerja pemerintah. Seperti yang kita tahu bahwa dalam

UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik di dalamnya dijelaskan bahwa

aparatur pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan publik

secara maksimal, ditambah dengan adanya penggunaan aplikasi tersebut yang

mengharuskan setiap Lurah atau Camat dapat aktif dengan meningkatkan

kinerjanya. Kemudian yang kedua adalah meningkatkan awareness dan

kepedulian terlepas dari sifat individu masing-masing maksudnya adalah

aplikasi ini pada dasarnya sangat berguna untuk saling berbagi tentang masalah-

masalah yang ada di sekitar, selain untuk kepedulian bahwa warga jadi memiliki

andil dalam kehidupan bermasyarakat dengan ikut melaporkan. Terlepas dari

sifat individu masing-masing maksudnya adalah aplikasi ini juga memiliki sisi

lain yang negatif, seperti yang telah dicontohkan oleh Isno bahwa bisa saja

aplikasi ini digunakan oleh orang yang sebelumnya tidak bergaul dengan warga

sekitar atau apa yang disebut Isno dengan guyub, tiba-tiba melaporkan yang

mungkin saja belum tentu hal tersebut harus dilaporkan. Namun dengan adanya

hal tersebut pula yang memberi ruang pihak kelurahan untuk dapat memberikan

nasihat kepada individu tersebut untuk segera berbaur dengan lingkungannya.

Page 59: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

45

Angga pun juga memberikan pendapatnya terkait penggunaan aplikasi

Qlue dalam partisipasi warga, ia menyebutkan bahwa,

“Ya pasti kalau itu kan ada positifnya, ada juga negatifnya kan

semuanya. Negatifnya bikin orang jadi males kan, jadi ga mau kerja,

misal di halaman rumahnya sendiri nih ada sampah sedikit dia foto,

padahal dia bisa kerjain sendiri. Positifnya ya semuanya bisa jadi lebih

bersih dengan cepat.” (Wawancara pribadi 11 Agustus 2016).

Ia mengemukakan lebih pada bagaimana positif dan negatif lebih

kembali kepada sifat dari individu penggunanya dan secara teknis akan

membuat segala permasalahan menjadi lebih cepat ditangani.

Kemudian bagi pengurus RT dan RW sendiri, aplikasi ini memberikan

beragam dampak, seperti menjadi lebih aktifnya pengurus RT yang setiap

harinya harus berkeliling ke lingkungan warga untuk melaporkan

lingkungannya (Wawancara Ibu Jumiati 01 Agustus 2016). Selain menjadi

aktif, RT menggunakan aplikasi tersebut disebabkan untuk mendapatkan dana

operasional yang mengharuskan mereka mengirimkan laporan sebanyak

minimal 3 kali sehari, seperti yang dikatakan oleh Ruslani yang menggunakan

aplikasi tersebut hanya berorientasi untuk memenuhi kewajiban agar dana

operasional tersebut dapat dicairkan (Wawancara Ruslani 11 Agustus 2016).

Jadi rata-rata pengguna aplikasi Qlue adalah aparat kecamatan, kelurahan, RT

dan RW yang memang diwajibkan untuk menggunakannya dikarenakan tugas

mereka dan juga faktor yang berorientasi pada dana operasional, untuk

masyarakat biasa penggunanya terbilang masih sedikit apalagi dengan adanya

warga yang hingga saat ini belum mengetahui bahwa telah ada aplikasi Qlue

untuk mendorong partisipasi warga. Untuk dampak keseluruhan dari aplikasi

Page 60: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

46

ini ke masyarakat tidak terlalu signifikan, hanya dapat dirasakan oleh beberapa

orang yang memang mengerti saja seperti yang dirasakan oleh Darma yang

menyebutkan bahwa dengan adanya aplikasi tersebut semuanya menjadi lebih

cepat teratasi (Wawancara pribadi 30 Oktober 2016).

3.2 Motif Penggunaan Aplikasi Qlue Oleh Masyarakat di Kelurahan Ragunan

Seperti telah dipaparkan di atas bahwa penggunaan aplikasi Qlue bagi

masyarakat Kelurahan Ragunan dalam hal partisipasi sosial di lingkungan

menunjukkan adanya suatu peningkatan. Mengacu pada pertanyaan penelitian

di atas, di sini peneliti akan menjelaskan tentang motif dari penggunaan aplikasi

Qlue dalam partisipasi sosial bagi masyarakat Kelurahan Ragunan. Untuk

menjelaskan motif dari penggunaan aplikasi tersebut akan menggunakan

konsep tindakan sosial yang dijelaskan oleh Max Weber. Dalam penelitian ini,

peneliti mencoba menjelaskan apa motif yang melatar belakangi masyarakat

dalam menggunakan aplikasi Qlue khususnya dalam hal bentuk partisipasi

mereka di lingkungannya.

Weber menjelaskan makna atau motif dari tindakan sosial dengan

membaginya menjadi empat (4) tipe, yaitu rasionalitas sarana-tujuan

(instrumental), rasionalitas nilai, tindakan afektual dan tindakan tradisional.

Berdasarkan data yang telah didapat dilapangan maka dapat dikatakan bahwa

motif seseorang menggunakan aplikasi Qlue dalam partisipasi sosial dapat

dilihat melalui empat tipe tindakan yang dilakukan individu yang dikemukakan

Weber yang meliputi:

Page 61: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

47

1. Rasionalitas sarana-tujuan (instrumental)

Sesuai dengan pertanyaan dan data-data yang telah didapat di

lapangan, didapatkan fakta bahwa salah satu motif seseorang

menggunakan aplikasi Qlue dalam partisipasi sosial adalah karena ada hal-

hal tertentu yang ingin dituju. Jika dilihat berdasarkan data, ada beberapa

orang yang memang menggunakan aplikasi ini karena suatu kepentingan

tertentu. Mereka menggunakan aplikasi Qlue sebagai media sarana untuk

mencapai tujuan mereka. Jelas terlihat bahwa penggunaan yang

berorientasi pada suatu pertimbangan karena materi yang dijanjikan adalah

bagi RT dan RW. Mereka menggunakan jelas selain karena adanya

instruksi yang mewajibkan mereka menggunakan aplikasi Qlue, selain itu

mereka juga mempertimbangkan adanya besaran dana operasional yang

akan diberikan apabila mereka dapat memenuhi kewajiban mereka

melaporkan kondisi lingkungannya dengan menggunakan aplikasi Qlue.

Seperti yang dikatakan oleh Ruslani, sebagai ketua RT 007/01 yang

menggunakan aplikasi tersebut hanya berorientasi untuk memenuhi

kewajiban agar dana operasional tersebut dapat dicairkan (Wawancara

Ruslani 11 Agustus 2016).

Pemberian dana operasional ini sendiri merupakan perintah

langsung yang dibuat oleh gubernur lewat Kepgub Provinsi DKI Jakarta

No. 903 Tahun 2016 tentang Pemberian Uang Penyelenggaraan Tufas dan

Fungsi Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Karena apabila mereka tidak

memenuhi kewajibannya dengan melaporkan sedikitnya 3x dalam sehari

Page 62: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

48

maka dijelaskan bahwa dana tersebut tidak akan dicairkan, meskipun

dalam praktiknya dana tetap cair tanpa minimal laporan dalam per hari

yang dijelaskan dalam aturan tersebut.

Selain RT dan RW yang menggunakan aplikasi Qlue karena

beberapa pertimbangan, dari pihak kelurahan pun juga menggunakan

aplikasi tersebut selain karena perintah atau aturan yang mewajibkan

mereka menggunakan, mereka juga saat ini dengan tuntutan yang secara

tidak langsung mengharuskan mereka berlomba dengan kelurahan lain

agar mencapai peringkat yang baik di DKI Jakarta. Seperti yang dijelaskan

oleh Isno selaku Sekretaris Kelurahan Ragunan bahwa selain mereka

diwajibkan untuk menindaklanjuti laporan warga yang masuk, mereka

(kelurahan) juga memiliki pertimbangan dalam menangani setiap laporan

yang masuk tersebut, karena banyaknya laporan dan jumlah

penindaklanjutan akan sangat mempengaruhi peringkat mereka dalam

menentukan kelurahan manakah yang terbaik di DKI Jakarta (Wawancara

pribadi, 25 Juli 2016). Jadi penggunaan aplikasi Qlue dari pihak kelurahan

dapat dikatakan sebagai bentuk tindakan yang berorientasi pada suatu

tujuan, karena adanya tujuan dari kelurahan untuk berlomba-lomba dengan

kelurahan dan dinas SKPD yang lain dalam penindaklanjutan untuk

mendapatkan peringkat atau ranking yang baik.

2. Rasionalitas nilai

Berdasarkan data dan temuan di lapangan menunjukkan bahwa

penggunaan aplikasi Qlue bagi masyarakat kelurahan Ragunan yang

Page 63: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

49

menganggap bahwa dengan menggunakan aplikasi Qlue akan memiliki

dampak yang baik bagi masyarakat dan lingkungan. Tindakan ini yang

dijelaskan Weber sebagai tindakan yang berorientasi pada nilai atau apa

yang dianggap baik bagi masyarakat.

Masyarakat menggunakan aplikasi Qlue karena ada yang

beranggapan bahwa penggunaan aplikasi ini karena akan memberikan

pengaruh yang cukup baik bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini

dirasakan dari beberapa orang yang telah peneliti wawancara lapangan,

seperti dari Isno selaku Sekretaris Kelurahan Ragunan yang beranggapan

bahwa selain kelurahan memiliki tujuan dalam penggunaan aplikasi Qlue

bagi meningkatkan kinerja pemerintah, ia juga merasa bahwa dengan

menggunakan aplikasi ini masyarakat akan dapat meningkatkan

awareness terlepas dari mental dan perilaku masing-masing (Wawancara

pribadi, 25 Juli 2016). Menurutnya dengan menggunakan aplikasi ini

diharapkan masyarakat dapat lebih meningkatkan rasa kepeduliannya

terhadap lingkungan sekitarnya.

Pendapat lain dikemukakan oleh Ibu Jumiati Solihin selaku istri

ketua RT 001/04, mengatakan bahwa menggunakan aplikasi Qlue

menjadikan RT dan RW untuk lebih aktif dalam memonitor

lingkungannya. Hal ini menurutnya sangat positif karena ketua RT dapat

melihat lingkungannya secara langsung dan bisa secara luas mengetahui

informasi-informasi yang ada di wilayah lainnya (Wawancara pribadi, 01

Agustus 2016). Kemudian menurut Angga sebagai anggota PPSU

Page 64: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

50

sependapat dengan Darma sebagai warga Kelurahan Ragunan yang

merasakan dengan menggunakan aplikasi tersebut semuanya menjadi

lebih cepat teratasi dan lingkungan lebih bersih. Secara pribadi pun Darma

mengungkapkan bahwa dengan adanya aplikasi tersebut membuat

pemerintah saat ini bisa menjadi lebih aktif dalam menganggapi keluhan

masyarakat, dan juga segala urusan administrasi menjadi lebih mudah

untuk saat ini (Wawancara pribadi, 30 Oktober 2016). Apa yang telah

disebutkan oleh beberapa narasumber menunjukkan bahwa mereka

menggunakan aplikasi tersebut sebagai bentuk partisipasi mereka di

lingkungan yaitu dengan alasan bahwa adanya manfaat yang cukup baik

dalam program aplikasi ini, selain meningkatnya rasa kepedulian

masyarakat dengan lingkungan sekitarnya, juga meningkatkan kinerja

pemerintah saat ini.

3. Tindakan afektual

Tindakan ini lebih mengedepankan emosi dari individu. Motif dari

tindakan afektual ini bisa dilihat dalam kasus ini yaitu dari masyarakat itu

sendiri dalam penggunaan aplikasi Qlue. Dalam hal ini Muklis sebagai

warga Kelurahan Ragunan menjelaskan bahwa ia menggunakan aplikasi

tersebut pada awalnya hanya tahu melalui kegiatan karang taruna yang ia

ikuti, dan karena ingin lebih mengetahui aplikasi tersebut yang kemudian

mendorongnya untuk mencoba ikut menggunakannya. Lanjutnya ia

menjelaskan pula bahwa penggunaan aplikasi tersebut bisa saja menjadi

sebuah kebutuhan namun tidak terlalu menjadi sebuah ketergantungan,

Page 65: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

51

karena menurutnya aplikasi tersebut akan berguna apabila digunakan saat

dibutuhkan pada saat tertentu saja, seperti jika terjadinya banjir dan lain

sebagainya yang bersifat keadaan darurat (Wawancara pribadi, 6

September 2016).

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi

Qlue bagi warga bisa saja merupakan sebuah bentuk dari rasa

keingintahuan, sehingga dalam hal ini bisa dikatakan bahwa salah satu

motif dari warga menggunakan aplikasi Qlue sebagai media untuk

berpartisipasi di lingkungannya bukan karena kesadaran pribadi dari setiap

individu untuk menggunakannya.

4. Tindakan tradisional

Menurut Weber, tindakan ini merupakan tindakan yang biasa

dilakukan oleh individu atau aktor. Kebiasaan-kebiasaan ini merupakan

sebuah nilai yang telah tertanam dalam suatu masyarakat sehingga sulit

untuk diubah. Dalam kasus ini, penggunaan aplikasi Qlue bagi masyarakat

dalam penerapannya masih banyak kendala, terutama bagi masyarakat

yang lebih terbiasa melakukan kegiatan partisipasi di lingkungan yang

sifatnya konvensional. Hal ini terlihat berdasarkan data dan temuan yang

ada di lapangan menyebutkan bahwa rata-rata masyarakat baik ketua RT

maupun RW mengungkapkan kalau kegiatan-kegiatan tersebut masih terus

ada hingga saat ini. Kegiatan seperti kerja bakti, posyandu, karang taruna

dan lain sebagainya masih merupakan bentuk kegiatan utama yang selalu

dilakukan oleh warga. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Rohim

Page 66: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

52

selaku ketua RW 01 yang menyebutkan bahwa ada atau tidaknya aplikasi

Qlue, tidak ada pengaruhnya bagi kehidupan warga, seluruh kegiatan yang

ada di lingkungan selalu rutin berjalan (Wawancara pribadi, 11 Agustus

2016).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Jumiati Solihin selaku

istri ketua RT 001/04, menjelaskan bahwa mau menggunakan atau tidak

aplikasi Qlue, pada dasarnya masyarakat di lingkungan tidak ada

pengaruhnya atau biasa saja. Untuk masalah kebersihan halaman rumah

menurutnya kembali pada pribadi masing-masing apakah memiliki

kesadaran atau tidak, dan menjadi tanggung jawab pribadi (Wawancara

pribadi, 01 Agustus 2016). Jadi berdasarkan data tersebut menunjukkan

bahwa penggunaan aplikasi Qlue bagi masyarakat Kelurahan Ragunan

tidak semuanya memilih menggunakan, masih ada beberapa yang

beranggapan bahwa kegiatan yang sudah ada di lingkungan akan

seterusnya untuk dipertahankan dan dilaksanakan.

Page 67: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

53

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Partisipasi sosial masyarakat di Kelurahan Ragunan dalam penggunaan

aplikasi Qlue menunjukkan beragam pendapat. Dampak yang diberikan

dengan hadirnya aplikasi ini pun beragam, baik positif maupun negatif.

Positif untuk meningkatkan seluruh pelayanan yang ada di DKI Jakarta.

Selain peningkatan pelayanan, dengan masyarakat menggunakan aplikasi

ini juga secara tanpa sadar telah membangkitkan dan meningkatkan rasa

kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan adanya rasa

kepedulian tersebut yang juga mendorong masyarakat untuk ikut andil

dalam masalah-masalah yang mereka temui di sekitar mereka. Hadirnya

aplikasi ini pun dirasakan bagi masyarakat terkait pelayanan publik yang

menjadi lebih baik, yang secara teknis saat ini semuanya menjadi lebih cepat

untuk ditangani. Penggunaan aplikasi ini pun dampaknya dirasakan oleh

pengurus RT dan RW yang saat ini bisa menjadi lebih aktif di

lingkungannya dengan melaporkan kondisi lingkungannya ke pihak

kelurahan, sehingga RT saat ini tidak hanya tahu bagaimana kondisi di

lingkungannya saja, melainkan wilayah dari lingkup RT atau RW yang lain

pun bisa mengetahuinya. Adapun dampak negatif dari penggunaan aplikasi

Page 68: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

54

ini adalah menjadi semakin individualistisnya sikap warga terhadap sekitar,

meskipun harus diakui semua itu kembali kepada individu masing-masing.

2. Motif dari penggunaan aplikasi Qlue dalam partisipasi sosial masyarakat

Kelurahan Ragunan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bisa dilihat

bahwa ada beberapa motif yang melatarbelakangi penggunaan aplikasi

tersebut. Pertama, bahwa penggunaan aplikasi tersebut ada yang

mendasarkan pada alasan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua,

menunjukkan bahwa sebagian masyarakat dan para pengurus RT dan RW

menganggap penggunaan dari aplikasi Qlue memiliki sesuatu yang positif

atau memiliki manfaat yang baik khususnya bagi masyarakat. Ketiga,

adapula masyarakat yang menggunakan aplikasi tersebut atas dasar rasa

keingintahuannya untuk mencoba menggunakannya. Dan yang keempat,

bahwa tidak semua warga memilih untuk menggunakan aplikasi Qlue

sebagai bentuk dari partisipasi mereka di lingkungan, karena kegiatan yang

ada di lingkungan selalu ada dan selalu rutin untuk dilaksanakan.

4.2 Saran

Dengan melihat dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar

penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam

mengenai fenomena kemajuan suatu teknologi yang harus mendapat perhatian

lebih pada studi sosiologi. Karena penelitian sosiologi yang memfokuskan

kajian yang berhubungan dengan teknologi khususnya di Indonesia masih

sangat sedikit, sehingga dalam penelitian ini masih banyak kekurangan dalam

menjelaskan fenomena tersebut. Hal inilah yang menjadi hambatan bagi peneliti

Page 69: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

55

dalam menyelesaikan penelitian ini karena masih sedikitnya rujukan apalagi

mengenai kasus-kasus baru seperti saat ini sangat menarik untuk diteliti lebih

lanjut.

Untuk itu, kedepannya diharapkan agar penelitian selanjutnya dapat

menjelaskan fenomena-fenomena yang berhubungan dengan kemajuan

teknologi dapat menjelaskannya dengan menggunakan perspektif sosiologi

yang lebih mendalam dan dapat berkontribusi dalam perkembangan ilmu

pengetahuan.

Page 70: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

56

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-format

Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan, Publik,

Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran. Jakarta: Kencana. 2013.

Castells, Manuel. The Network Society: A Cross-Cultural Perspective. Cheltenham:

Edward Elgar Publishing Limited. 2004.

Castells, Manuel. The Rise of the Network Society. Chichester: Wiley-Blackwell

Publishing Ltd. 2010.

Coleman, James S. Dasar-dasar Teori Sosial. Bandung: Nusa Media. 2011.

Elliot, Anthony. Contemporary Social Theory. London dan New York: Routledge.

2014.

Henslin, James M. Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi, Edisi 6 Jilid 2. Jakarta:

Penerbit Erlangga. 2007.

Lauer, Robert H. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta.

1993.

Martono, Nanang. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern,

Postmodern, dan Poskolonial. Jakarta: Rajawali Pers. 2014.

Nasrullah, Rulli. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2015.

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Kencana. 2011.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:

Penerbit Graha Ilmu. 2006.

Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. Pengantar Sosiologi (Pemahaman Fakta dan

Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya). Jakarta:

Kencana. 2011.

Soehartomo, Irawan. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2011.

Page 71: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

57

Soekanto, Soerjono. W. F. Ogburn: Ketertinggalan Kebudayaan. Jakarta: Rajawali.

1986.

Suyanto, Bagong, dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif

Pendekatan. Jakarta: Kencana, 2007.

Sztompka, Piötr. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada. 2004.

Weber, Max. From Max Weber: Essays in Sosiology, Oxford University Prees,

1946. (dialihbahasakan oleh Noorkholish). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Offset, 2009.

JURNAL

-----. ARKS Keys to Participation-Scotland: What is Participation?. 1999.

Defleur, Lois B. Technology, Sosial Change, and the Future of Sociology. Pasific

Sociological Review, Vol. 25 (4): 403-417. 1982.

Fansuri, Hamzah. Globalisasi, Postmodernisme dan Tantangan Kekinian Sosiologi

di Indonesia. Jurnal Sosiologi Islam, Vol. 2 (1): 25-40. 2012.

Fitriyah, Nur. Teknologi Informasi Komunikasi dan Perannya Dalam Proses

Perubahan Sosial. Diunduh 13 Mei 2016 (http://portal.fisip-unmul.ac.id).

Lim, Merlyna. Seeing Spatially: People, Networks and Movements in Digital and

Urban Spaces. IDPR, 36 (1): 51-72. 2014.

Lumintang, Juliana. Teknologi Komunikasi dan Perubahan Sosial. Jurnal Logos

Spectrum, Vol. 9 (2): 161-171. 2014.

Rifkin, Susan B. dan Maria Kangere. What is Participation?.

DigitalCommons@ILR. 37-49. 2002. Diunduh 6 Agustus 2016

(http://digitalcommons.ilr.cornell.edu/gladnetcollect/60).

Samudin, Topan. Pengaruh Teknologi Pertanian Terhadap Perubahan Sosial Pada

Masyarakat Etnis Kaili Kori di Desa Labuan Toposo Wilayah Kecamatan

Palu Utara Kotamadya Palu. J. Sains & Teknologi, Vol. 15 (1): 68-79.

2013.

Stiglitz, Joseph E. Participation and Comprehensive Development: Perspectives

from the Comprehensive Development Paradigm. Review of Development

Economics, Vol 6(2): 163-182. 2002.

Sulistyaningsih. Teknologi Informasi dan Perubahan Sosial di Era Globalisasi.

Jurnal Sosiologi Dialektika Masyarakat, Vol. 26 (1): 43-53. 2011.

Page 72: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

58

PERUNDANG-UNDANGAN

DKI Jakarta. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 903

Tahun 2016 Tentang Pemberian Uang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

Rukun Tetangga dan Rukun Warga. 2016

Republik Indonesia. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah. 2014.

Republik Indonesia. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan

Publik. 2009.

PENUNJANG

-----. Digital in 2016: We Are Social’s Compendium of Global Digital, Social, and

Mobile Data, Trends, and Statistics. We Are Social. Diunduh 15 April 2016

(http://wearesocial.com/uk/special-reports/digital-in-2016). 2016.

Achmad. Statistik Daerah Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2015. Jakarta: BPS

Kota Administrasi Jakarta Selatan. 2015.

Rachmatunnisa. Kelurahan Terbaik di Jakarta Jatuh Kepada…. Diunduh 15 April

2016

(http://inet.detik.com/read/2016/04/15/163956/3189030/398/kelurahan-

terbaik-di-jakarta-jatuh-kepada?). 2016.

Page 73: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xv

LAMPIRAN 1

Alur Pelaporan Via Aplikasi

Sumber: Jakarta Smart City

Page 74: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xvi

LAMPIRAN 2

Gambaran Aplikasi Qlue

Penggunaan aplikasi Qlue pada smartphone Android dan beberapa contoh laporan

warga.

Sumber: Aplikasi Qlue

Gambar 1 dan 2: User atau pengguna yang melaporkan PJU (Penerangan Jalan

Umum) yang tertutup pohon. Ada 3 indikator dalam aplikasi Qlue, merah (belum

diproses); kuning (sedang diproses); hijau (selesai penindaklannjutan).

Page 75: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xvii

Gambar 3: Penindaklanjutan yang dilakukan oleh staff terkait.

Sumber: Aplikasi Qlue

Laporan-laporan warga antara wilayah Lebak Bulus hingga Pasar Rebo.

Keterangan:

Merah : Belum diproses

Kuning: Sedang diproses

Hijau : Selesai ditindaklanjuti

Sumber: Qlue My City

Page 76: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xviii

LAMPIRAN 3

Transkrip Wawancara

Transkrip 1

Wawancara dengan Elita Yunanda

Head of Communication, Qlue Performa Indonesia

Tempat : Globe Building Lantai 3, Jl. Warung Jati Barat Kav.31-33, Jakarta

Selatan

Waktu : Rabu, 15 Juni 2016 pukul 15.20-15.45

P: Peneliti

N: Narasumber

P Apa itu Qlue? Dan sejak kapan berdirinya?

N Qlue ini sebuah media sosial pelaporan untuk mendorong perubahan kota yang

lebih baik dalam rangka mewujudkan program Jakarta Smart City kalau konteksnya

di Jakarta. Kalau konteksnya di Indonesia, kita juga punya visi untuk menciptakan

smart nation, jadi keywordnya itu aplikasi untuk mendorong perubahan kota yang

lebih baik di manapun kotanya.

P Kemunculan Qlue ini atas dasar inovasi dari teman-teman Qlue sendiri atau

pemerintah?

N Awalnya itu di tahun 2014 yaitu tepatnya pada bulan Juli, sebelumnya founder kami

namanya Rama Raditya, dia punya unek-unek mengenai masalah kota ini, karena

itu berangkat dari permasalahan yang ada di kota untuk membuat suatu solusi

digital yaitu Qlue untuk pelaporan warga. Qlue itu sebenarnya sudah lama sekitar

beberapa waktu yang lalu, kemudian bertepatan dengan program pemerintah yang

saat itu buka tender yang mendukung untuk program Jakarta Smart City, makanya

mereka butuh aplikasi untuk menampung segala keluhan warga. Nah, pas kan saat

itu dan Pemprov adakan tender terbuka dan kita ikut kemudian Qlue terpilih sebagai

Page 77: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xix

salah satu partner dari pemerintah DKI Jakarta untuk membantu program Jakarta

Smart City dalam hal pelaporan warga.

P Lalu integrasinya dengan aplikasi CROP itu bagaimana?

N Oh kalau CROP itu miliknya Jakarta Smart City. Jadi Jakarta Smart City punya

beberapa aplikasi pendukung dan salah satunya Qlue. CROP itu aplikasi yang

ditujukan untuk aparat pemerintah menindak lanjuti segala laporan Qlue. Jadi Qlue

formatnya untuk masyarakat melapor, kemudian pemerintahnya menindaklanjuti

lewat CROP. Tapi pemerintah juga bisa menindaklanjuti lewat Qlue juga.

P Lalu apa alasan mengapa aplikasi ini dapat terus bertahan dan berkembang? Kan

banyak aplikasi-aplikasi yang paling cuma bertahan sebentar ada di masyarakat,

apalagi kalau melihat kenyataan masih banyak yang belum tahu dan bagaimana

sekaligus sosialisasi dari teman-teman Qlue memperkenalkannya kepada

masyarakat?

N Jadi kita memang mempublikasikan aplikasi ini secara free, kemudian pemerintah

juga membantu untuk publikasi mengenai Qlue, kita lakukan sosialisasi dari awal,

terutama pemerintah ke kelurahan, karena kelurahan itu menjadi estate manager

kan. Sosialisasi yang pertama harus ke kelurahan karena mereka harus tahu,

istilahnya ada masalah di wilayahnya, makanya estate manager harus tahu tentang

masalah-masalah yang ada di lingkungannya. Apakah Qlue bisa eksis, karena Qlue

ini inovasi yang bisa menjawab tantangan masyarakat kemudian aplikasi kita juga

tidak sekedar untuk upload foto trus laporin, tapi kita juga menambahkan gimmick

fication seperti avatar jadi masyarakat itu ga hanya pake aplikasi buat lapor doang,

tapi mereka juga bisa dapet poin yang bisa ditukar yang membuat masyarakat juga

user friendly lah. Jadi kita memang tahu bahwa penetrasi internet di Indonesia itu

sangat tinggi, makanya kita pake sistem modelnya media sosial.

P Lalu kalau masalah alur pelaporan dari aplikasi Qlue, itu kan secara garis besar saya

sudah tahu, jadi dari laporan disalurkan kepada pemerintah dulu atau admin?

N Jadi misalnya laporan masuk itu, sebenarnya Qlue ini tuh punya sistem buat

memfilter setiap laporan untuk hal tertentu dengan keyword-keyword yang misalnya

mengandung kata-kata mesum, SARA, itu otomatis terdelete tapi kita juga ada

Page 78: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xx

dedicated admin yang tugasnya memantau setiap laporan misalnya ada laporan

yang salah kategori yang harusnya lapor di swasta tapi masuknya ke pemerintah

atau yang harusnya di forum tapi di pemerintah. Ada juga soal laporan sepele

misalnya ada botol jatuh lalu difoto dan di situ ga ada tempat sampah, kita delete

juga. Pokoknya laporan yang ga jelas kita delete, jadi memang setelah itu misalnya

ga sesuai akan didelete kemudian di Qlue akan divalidasi, kemudian laporan ini

akan masuk ke kelurahan terdekat dari tempat laporan. Laporan akan divalidasi oleh

admin kemudian disalurkan ke kelurahan, nah kelurahan tinggal menindaklanjuti.

Jadi Qlue ini sebagai perantara saja.

P Kalau secara statistik data, saat ini sudah ada berapa pengguna aktif dari aplikasi

Qlue?

N Penggunanya lebih dari 500 ribu, aktifnya sekitar 60-70%.

P Kalau dilihat dari data yang pernah dikeluarkan oleh Qlue selama periode Januari-

Maret, di situ kan menunjukkan bahwa banyak sekali laporan yang dilakukan oleh

masyarakat terkait masalah di Jakarta, yang berarti juga menunjukkan kalau yang

saya simpulkan itu banyak warga yang membutuhkannya. Jadi bagaimana

mengenai cara Qlue memperkenalkannya pertama kali ke masyarakat?

N Selain sosialisasi yang tadi sudah dijelaskan, kita juga ada team marketing yang

membantu mempromosikan Qlue ini, bahkan kita juga menjalin komunikasi dengan

kota-kota lain. Selain activity marketing on ground, global land, yang ada di Jakarta

ada beberapa isu besar yang kita angkat buat memperkenalkan Qlue. Kita juga

gabung sama komunitas-komunitas untuk melakukan publikasi, lewat media-media

juga sama. Ada satu faktor juga yang mempengaruhi kenapa user itu semakin

meninhgkat dan laporan juga, keran itu juga dipengaruhi oleh faktor pemerintah,

mereka semakin cepat merespon, maka kepercayaan masyarakat juga semakin

tinggi atau meningkat. Yang tadinya skeptic atau tadinya ga tau atau ga percaya

dengan pemerintah, jadi mereka tau ‘oh laporanku dikerjakan, bagus dan juga cepat,

ga perlu ribet’, makanya itu makin banyak orang untuk melapor dan dia akan bilang

ke teman-teman atau komunitasnya untuk menggunakan Qlue.

Page 79: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxi

P Mungkin yang terakhir saya ingin tahu dampak apa yang bisa diciptakan oleh Qlue

baik dari segi fisik maupun sosial?

N Kalau dampaknya kita bisa bikin perubahan kota jadi lebih baik. Contohnya kita

ada laporan sekitar 5000-7000an laporan untuk pemerintah aja, bayangkan kalau

dari 5000-7000 laporan ini ditindaklanjuti oleh pemerintah, saat ini ada 4000

laporan masalah yang ada di DKI yang terselesaikan, itu contoh konkritnya ada

perubahan yang lebih baik setiap harinya menggunakan Qlue ini, karena banyaknya

laporan sudah contoh real dampak perubahan kota yang bisa kita lihat sekarang ini.

Tadinya birokrasi yang lama, lamban, ga ada transparansi, itu jadi lebih kelihatan

kinerjanya dan juga terlihat dari rangking staff aja kita bisa akses secara real time.

Kalau dampak sosialnya masyarakat akan jadi lebih mudah berinteraksi dengan

pemerintah yang tadinya ada gap antara pemerintah dengan masyarakat, sekarang

bisa berinteraksi dengan menggunakan Qlue, bisa mention, bisa langsung pesan

pribadi, bisa tahu lurahnya, kita yang tadinya ga tahu nama RTnya siapa sekarang

kita tahu, banyak sekali hampir setiap kita ada diskusi, 70-80% tuh ga tahu nama

RT/RW atau lurahnya dan jangan salah kalau Qlue ini membuat andil dalam

membuka lapangan baru dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai adanya

PPSU, jadi kan pemerintah memang merampingkan birokrasi di level

management/atas dan menambah birokrasi di level lapangan yaitu PPSU, karena

banyak laporan yang masuk ke kelurahan, mereka akan kewalahan kan untuk

menindaklanjuti laporannya makanya pemerintah memberikan aparat tambahan

honorer yaitu PPSU ini, tugasnya untuk membantu kelurahan menindaklanjuti

laporan di wilayahnya.

Page 80: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxii

Transkrip 2

Wawancara dengan Isno Usnodo

Sekretaris Kelurahan Ragunan

Tempat : Kantor Kelurahan Ragunan, Jl. Saco 4 No. 1 RT 9 RW 5 Jakarta

Selatan

Waktu : Senin, 25 Juli 2016, Pukul 13.10-13.29

P: Peneliti

N: Narasumber

P Sebelumnya saya ingin tahu mengenai sejarah dari Kelurahan Ragunan seperti apa?

N Sejarah Kelurahan Ragunan sendiri tidak ada yang pasti karena tidak ada data pasti

atau arsip mengenai hal tersebut. Hanya saja yang pasti itu Ragunan ini sebenarnya

merupakan wilayah dari pemekaran Pasar Minggu dan dulunya Ragunan masuk ke

dalam Kelurahan Jagakarsa. Namun, jika ditanya historical dari Kelurahan Ragunan

ini hampir tidak ada yang pasti, bahkan kapan bangunan ini (kantor kelurahan)

dibangun juga tidak ada yang tahu.

P Lalu bagaimana dengan etnis atau suku yang tinggal di Kelurahan Ragunan ini?

N Jika membicarakan Etnis atau Suku yang ada di Kelurahan Ragunan ini saya rasa

sekarang ini sudah merupakan pencampuran suku karena seperti kita tahu bahwa

banyaknya pendatang yang terus masuk ke Jakarta mengakibatkan tidak banyak lagi

penduduk yang memang asli dari wilayah ini. Untuk total persentase penduduk

Kelurahan Ragunan bisa dikatakan sekitar 60% lebih merupakan warga pendatang.

P Ada atau tidak mengenai catatan konflik atau potensi konflik baik itu antar warga

atau bahkan warga dengan orang kelurahan?

N Kalau konflik sih sejauh ini yang saya tahu tidak ada baik itu antar warga atau warga

dengan kelurahan. Paling kalau soal konflik biasanya ada penyebabnya seperti

perilaku orang-orang tertentu misalnya di lampu merah yang perempatan itu kalau

malam suka diadain balap liar, itu kan jadi pemicu konflik kalau missal ada apa-apa

Page 81: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxiii

padahal yang ikut-ikutan juga belum tentu semuanya warga sini, kan itu bisa dari

mana-mana. Mungkin itu aja kalau soal konflik, selebihnya tidak ada.

P Kalau soal sistem birokrasi di sini seperti apa pak, jika melihat dari masa sebelum

dan sesudah pemerintahan gubernur saat ini?

N Ohh kalau itu ada perbedaan sedikit dengan yang dahulu sebelum masa

pemerintahan Gubernur Ahok. Sebenarnya tidak terlalu terlihat apa yang berubah,

bahkan dari strukturnya sendiri tidak ada perubahan, hanya saja sekarang lebih

ditekankan pada perubahan kultur pada kelurahan atau badan apapun yang ditujukan

sebagai pelayanan masyarakat DKI Jakarta. Maksudnya perubahan kultur di sini

adalah bagaimana pelayanan yang diberikan oleh kelurahan kepada warganya. Kita

tahu kan kalau dahulu ada prinsip “buat apa dipermudah kalau bisa dipersulit”, itu

kalau cara berpikir orang kelurahan atau RT/RW dahulu. Kalau sekarang beda,

justru kebalikannya “buat apa sulit kalau bisa dipermudah”, jadi sekarang lebih

ditekankan bahwa instansi harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada

warganya, seperti misalnya pembuatan KTP, kalau dulu itu kan apa-apa harus pakai

uang baru bisa diproses, sekarang beda karena sistem yang baru sudah membuatnya

menjadi free atau gratis, bahkan untuk pengambilan KTP saja sekarang dari pihak

kelurahan kalau perlu akan menelpon warganya satu per satu jika KTP-nya sudah

selesai diproses untuk segera diambil.

P Kemudian kalau kita membicarakan Qlue, bagaimana dengan Kelurahan Ragunan

ini dengan adanya aplikasi tersebut? Serta bagaimana cara atau alur penindak

lanjutan masalah yang dilaporkan?

N Kalau Qlue memang kita menggunakan aplikasi tersebut berdasarkan peraturan dari

gubernur langsung untuk digunakan dalam menindak lanjuti mengenai masalah

pelaporan warga. Cara kerja penindak lanjutan laporan via Qlue ini ada dua jalan,

yaitu ada yang langsung dan ada juga yang dialihkan ke pihak yang lain seperti misal

laporan sampah, kita alihkan ke PPSU untuk menindaknya, atau misal kemacetan

yang masih masuk ke dalam wilayah kami, kita alihkan ke Dishub sebagaimana

pihak yang berwenang mengerjakan tugas tersebut.

Page 82: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxiv

Qlue ini sebenarnnya basisnya masih model yang belum valid, siapapun bisa punya

akunnya, atau bisa juga misal satu orang punya dua akun. Kadang ada laporan yang

tidak jelas atau fake (palsu). Pelapor itu sifatnya kan macam-macam, ada yang benar-

benar melaporkan, ada juga yang tidak, dan kelurahan juga tidak selalu bisa

menindak lanjuti dengan cepat, kadang juga agak lama tergantung bagaimana

prosesnya seperti misalnya permasalahan tanah, kan itu tidak bisa kita selesaikan

secara instan, butuh proses yang panjang.

P Kalau penindak lanjutan yang dilakukan oleh PPSU itu cara kerjanya seperti apa?

N Cara kerja PPSU dalam menanggapi laporan juga ada dua: pertama langsung dari

kelurahan, maksudnya perintah untuk menindak laporan warga itu langsung dari

kami (kelurahan), sedangkan yang kedua yaitu dari RT/RW yang prosesnya juga

tidak jauh berbeda dengan alur dari kelurahan. Cara kerjanya ini akan

diklasifikasikan terlebih dahulu masalah apa yang dilaporkan baru akan langsung

keluar perintah untuk menindak lanjuti.

P Kalau yang saya dengar penggunaan Qlue itu diwajibkan untuk instansi

pemerintahan salah satunya kelurahan yang merupakan perintah dari pemerintah

pusat atau Pemprov, lalu bagaimana isi lebih jelasnya mengenai peraturan tersebut?

N Saya agak lupa kalau peraturan pastinya seperti apa, tapi intinya semua instansi baik

kelurahan atau dinas SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait mempunyai dua

aplikasi, yaitu Qlue dan CROP. CROP itu digunakan untuk penuntasan masalah, jadi

kalau di Qlue itu kan ada tiga indikator, yaitu merah, kuning, hijau, nah untuk

melakukan disposisi dan sebagai macamnya itu melalui CROP, meskipun terakhir

lewat Qlue juga bisa untuk pen-TL-an (tindak lanjut) terkait pelaporan.

P Bagaimana kewajiban kelurahan dalam penggunaan aplikasi Qlue?

N Kalau dari kelurahan tidak ada kewajiban untuk pelaporan, tapi kelurahan

mempunyai kewajiban untuk menindaklanjuti laporan warga, baik itu lewat Qlue,

SMS, atau media-media lainnya yang memang telah disahkan oleh Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta. Jadi memang kita memiliki kewajiban men-TL

(menindaklanjuti), kemudian hasil TL tersebut akan dilaporkan ke pusat tergantung

seberapa besar tingkat masalahnya. Misalnya terkait mediasi, ada sengketa tanah,

Page 83: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxv

kemudian ada laporan banyak, kan tidak bisa kalau hanya lewat foto saja, tapi kalau

misal terkait dengan hal-hal seperti sampah atau yang sederhana, itu bisa lewat foto

atau dokumentasi yang bisa dilakukan lewat Qlue.

P Kalau hubungan pemerintah yang di sini posisinya adalah kelurahan dengan warga,

dulu dengan sekarang kondisinya seperti apa?

N Dulu dan sekarang posisinya sama, jadi RT, RW, LMK fungsinya untuk koordinasi.

Jadi secara struktur tidak ada kaitannya, tapi hubungannya hanya sebatas koordinasi.

Jadi ketika ada permasalahan warga, fungsi RT, RW itu untuk menjembatani

permasalahan yang ada di warga.

P Kalau misalkan warga sendiri ada atau tidak yang langsung kontak lewat Qlue ke

pihak kelurahan?

N Ada, pernah ada. Tapi kalau ada masalah langsung diselesaikan. Jadi kan seperti

yang sudah saya bilang bahwa pola aspirasi itu bisa dengan berbagai channel, dengan

aplikasi Qlue bisa, lewat RT RW bisa, dengan SMS juga bisa. Jadi apapun media

atau channelnya akan kita TL selama itu bentunya akurat dan valid.

P Pernah atau tidak dari kelurahan membuat interaksi langsung atau mediasi dengan

warga saat ini? Jika membandingkannya dengan dahulu dengan sekarang seperti

apa?

N Jadi sebenarnya fungsi kelurahan itu harus bersatu dengan masyarakat. Jadi mau

tidak mau kelurahan harus ada di dalam masyarakat, jadi bukan lagi sebagai

kewajiban melainkan sebuah kebutuhan, kebutuhan untuk menjalin komunikasi

dengan warga dengan cara apapun. Di Kelurahan Ragunan sendiri ada forum RT,

RW, LMK, kalau ada pertemuan-pertemuan di RT kami datang baik informal

maupun formal. Kemudian kalau ada undangan-undangan seperti halal bihalal,

sampai acara-acara santunan anak yatim, pertemuan-pertemuan seperti itu kami

datang sampai juga kerja bakti. Jadi bentuknya sudah kebutuhan bukan lagi

kewajiban, karena kita membutuhkan itu untuk meningkatkan kinerja pemerintah,

kalau wajib kan hanya sekedar menggugurkan kewajiban, misal kita datang ke

sebuah tempat, kalau itu wajib lalu dikerjakan ya sudah. Jadi juga bisa meningkatkan

kepercayaan warga kepada pemerintah. Sampai melayat pun atau ada yang

Page 84: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxvi

meninggal kami turut datang. Apalagi kalau misal ada warga yang berhubungan

dengan masalah tertentu seperti tidak memiliki BPJS, kita akan bantu dan support.

P Kalau dampak Qlue bagi kelurahan bagaimana?

N Qlue ini kan aplikasi yang masih sangat prematur. Kalau pimpinan kan melihat Qlue

bagian dari kerja, sebagai key performance indicator (KPI). Jika tingkat

penindaklanjutan dari kelurahan bagus, maka peringkat pimpinan juga akan bagus.

Tapi memang ada problem soal Qlue, misalnya ada satu kelurahan, Qlue (laporan)

itu hampir tidak ada, hanya ada satu atau dua, otomatis mendapat peringkat yang

tinggi, karena Qlue itu sebenarnya kan untuk kesadaran warga, jadi kalau

pendekatannya ada dua, kalau semakin banyak Qlue (laporan) maka semakin banyak

masalah di wilayah itu, yang kedua semakin sedikit Qlue (laporan) berarti warganya

memang tidak ada yang sadar dengan wilayahnya. Ini yang tidak jelas mengenai

Qlue, sehingga kadang-kadang kami dari pihak kelurahan membicarakan soal

penanganan dari Qlue yang sekitar 200 sekian perbulan kita bisa tangani 80%

dibandingkan dengan kelurahan lain yang dalam satu bulan hanya 5 laporan yang

isinya hanya laporan dan sebagainya, kalau membicarakan personal itu kami masih

bisa tegak, tapi kalau bicara masalah jumlah yang kita TL kan bukan cuma apa yang

bisa kita tangani, apa yang dinas SKPD lain tangani, itu yang masih jadi problem.

P Kalau masalah kasus waktu penolakan RT RW terhadap penggunaan aplikasi Qlue,

bagaimana dengan di Kelurahan Ragunan?

N Di Ragunan secara prinsip tidak ada masalah, RT RW bisa menjalankan itu dengan

baik, tapi memang ada kendala di beberapa RT RW terkait faktor usia, faktor

pendidikan dan sebagainya. Tapi hal-hal yang bersifat edukatif tentang Qlue ke RT

RW tetap kita jalankan.

P Lalu dengan adanya faktor-faktor usia, pendidikan dan sebagainya tersebut

bagaimana mereka tetap menjalankan kewajiban menggunakan Qlue?

N Kita dorong agar dia tetap menggunakan, kita memberi kemudahan dengan bisa

dibantu anaknya, bisa dibantu dengan pengurus lain. Kan Qlue ini tidak mengikat

pada ketua RT, tapi dia mengikat pada pengurus RT, hanya statusnya saja. Jadi kalau

ketua RT tidak bisa, pengurus yang lain bisa.

Page 85: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxvii

P Partisipasi masyarakat dulu dengan sekarang seperti apa? Misalnya kerja bakti atau

lain sebagainya?

N Ya perlu diakui ini menjadi masalah tersendiri, jadi memang kita akui telah

menurunkan rasa kegotong-royongan. Di satu sisi bukan hanya itu saja, tapi juga

dari faktor lain seperti kesibukan, kita tahu kan kota semakin maju maka akan

semakin individualistis. Kalau desa kan semakin tradisional tingkat rasa gotong-

royongnya akan semakin besar. Jadi memang Qlue ini sudah menjadi evolusi mental

yang tadinya belum terlalu individualistis jadi semakin individualistis secara tidak

langsung.

P Kalau saat ini bagaimana partisipasi warga di lingkungan? Apa hanya berpartisipasi

lewat media yang sudah disebutkan saja atau masih ada kegiatan-kegiatan sosial

lainnya yang sifatnya secara langsung?

N Support warga dengan adanya guyub itu masih tetap ada, apalagi jika melihatnya

pada wilayah-wilayah yang cenderung cukup padat, menengah kebawah dan lain

sebaganinya. Tapi kalau wilayah yang memang seperti komplek relatif agak rendah.

P Jadi kesimpulannya bagaimana terkait dampak Qlue bagi kelurahan sendiri maupun

bagi warga?

N Dampaknya secara garis besar positif. Yang pertama meningkatkan kinerja

pemerintah, yang kedua meningkatkan awareness terlepas dari mental darn perilaku

orang yang memang berbeda-beda. Juga ikut andil dalam meningkatkan kepedulian.

Kadang ini juga memunculkan masalah baru, misal kalau ada warga yang complain

akan satu hal, maka dari RT setempat akan diusut dalam artian mencari siapa yang

mengirim laporan tersebut, kadang yang sering terjadi yang mengirimkan Qlue ini

memang orangnya tidak gaul, tidak pernah keluar rumah, lalu tiba-tiba kirim Qlue

dan sebagainya. Ini yang sering terjadi seperti itu, jadi bukan orang yang guyub atau

bukan yang dapat bersosialisasi sama warga tiba-tiba dia kirim Qlue, dan setelah

dicari ternyata ini loh orangnya tidak pernah keluar, tapi itu akhirnya jadi pintu untuk

kita kasih nasihat dan akhirnya dia mau mengerti dan akhirnya juga mau ikut guyub.

Page 86: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxviii

Transkrip 3

Wawancara dengan Ibu Jumiati Solihin

Istri Ketua RT 001 RW 04

Tempat : Rumah Ketua RT 001 RW 04, Jl. Saco, Gg. Cani, Kelurahan

Ragunan

Waktu : Senin, 01 Agustus 2016, Pukul 10.32-10.47

P: Peneliti

N: Narasumber

P Kalau boleh tau sebelumnya, bapak menggunakan aplikasi ‘Qlue’ sendiri atau

dibantu dengan keluarga atau sekretaris?

N Kalau itu bapak sendiri yang menggunakan aplikasinya

P Kenapa mau menggunakan aplikasi tersebut?

N Alasannya agar kita bisa tahu mana RT yang aktif dan mana yang tidak di

lingkungannya. Tujuan penggunaan aplikasi ini juga supaya ketua RT tidak hanya

diam di rumah saja, dengan aplikasi ini mau tidak mau kan dia (Ketua RT) harus

keliling lingkungannya untuk mencari-cari informasi. Selain itu juga dia bisa

melihat luas, maksudnya meskipun dia hanya berada di rumah atau di wilayah RT

nya saja, tapi kan dia jadi bisa tahu informasi-informasi yang ada di daerah lain.

P Saat ini pak RT masih sering mengajak warga untuk melakukan kegiatan-kegiatan

bersama seperti kerja bakti atau tidak?

N Ya, cukup sering meskipun tidak setiap bulan diadakan, walaupun dalam beberapa

bulan sekali pasti akan diadakan.

P Dengan adanya PPSU saat ini, apakah warga di sini masih tetap menjaga kebersihan

lingkungannya atau bergantung dengan PPSU tersebut?

N Kalau itu kan tergantung bagaimana warganya sendiri masih punya kesadaran atau

tidak. Karena kalau dari RT sendiri sudah sering memberikan informasi untuk

kebersihan seperti itu, tapi kembali lagi pada diri masing-masing masih punya

kesadaran atau tidak. Tapi jika membandingkan dengan dulu, tingkat kesadaran

Page 87: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxix

warga akan kebersihan terbilang berada di atas rata-rata, kalau dulu masih banyak

yang buang sampah sembarangan. Hanya saja kalau di sini terkendala di saluran air

saja, karena khususnya RT sini masih sering terjadi banjir.

P Untuk di RT ini, apakah pernah ada kasus seperti yang dikatakan oleh pak Sekel

soal pelapor yang tiba-tiba memfoto misal sampah di lingkungan RTnya tanpa

koordinasi dengan pengurus RT terlebih dahulu?

N Kalau di sini sepertinya belum ada soal kasus seperti itu. Pokoknya untuk di wilayah

RT sini kalau ingin melapor atau bagaimana agar dipikir-pikir terlebih dahulu

supaya kita sendiri juga tidak terkena imbasnya, kan kalau lurah dapat masalah

otomatis RTnya juga. Mau tidak mau kalau ingin melapor harus dipertimbangkan

dulu.

P Bagaimana mengenai sosialisasi pengenalan aplikasi yang pertama kali ke pengurus

RT?

N Untuk pengenalan waktu itu dilakukan di kantor kelurahan, mendapat himbauan

untuk menggunakan aplikasi tersebut, meskipun di awal penggunaannya masih

terkendala beberapa hal seperti sulit untuk menggunakannya sampai akhirnya minta

tolong sama saudara yang mengerti aplikasi untuk diajarkan bagaimana cara

pakainya, cara pengirimannya seperti apa, apalagi bapak kan baru pertama kali pakai

yang seperti itu. Selama ini kan cuma bisa telpon, sms, sudah. Dia tidak mengerti

aplikasi apa-apa. Makanya waktu di kelurahan juga diarahkan caranya bagaimana,

tapi kan yang namanya orang tua meskipun dikasih gambaran-gambaran soal cara

pakainya tidak langsung masuk ke otak, tetap saja akhirnya dia privat sama orang

yang bisa sampai berhari-hari hingga bisa. Dulu hampir mau nyerah dia, karena dia

bingung caranya, tapi lama-kelamaan karena sering megang ya akhirnya mulai

biasa, akhirnya sekarang ya sudah tidak ada masalah.

P Berarti dulu pernah keberatan pakai aplikasi itu?

N Iya dulu pernah keberatan, bahkan sampai “aduh, pusing kalau kaya begini”. Sms

saja kita masih suka ga ngerti, apalagi ini ‘Qlue’ harus begini-begini terus kirim,

harus ini itu dulu, ya tapi karena sudah lama akhirnya jadi biasa.

Page 88: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxx

P Kalau mengenai masalah yang waktu itu soal RT RW se-DKI yang menolak untuk

menggunakan aplikasi ini? Dari RT sini ikut menolak atau tidak?

N Ikut. Tapi mau bagaimana lagi kalau sekarang memang diharuskan atau diwajibkan,

jadi mau tidak mau. Selama kita masih jadi pengurus RT mau tidak mau harus.

Ibaratnya meskipun kita menolak tapi kalau sudah diwajibkan ya harus.

P Hubungan dengan kelurahan bagaimana?

N Baik. Tidak ada masalah jadi pelayanan juga baik.

P Ibu tinggal di sini sudah berapa lama?

N Dari sejak lahir, sudah 45 tahun.

P Berarti tahu soal sejarah dari Kelurahan Ragunan ini? Mayoritas penduduk di sini

bagaimana?

N Iya tahu. Mayoritas di sini itu pendatang, tapi masih banyak juga orang pribumi asli

sini.

P Kalau dulu itu pernah ada kasus tidak di sini misal konflik antar warga atau apa gitu?

N Tidak ada. Pokoknya semenjak kelurahan pindah yang dulunya di dekat masjid di

belakang ini, kemudian pindah ke depan sini sekitar tahun 80an, itu tidak ada

masalah sepertinya. Tapi kalau untuk dengan lurahnya sendiri saya juga kurang tahu

pernah ada masalah atau tidak, tapi kalau untuk dari lurah ke warga tidak ada

masalah.

P Kalau ibu lurahnya sendiri sering keliling tidak ke sini atau ke RT atau RW lain?

N Semenjak dilantik menjadi lurah sepertinya tidak pernah keliling.

P Memang dulunya ibu lurah berasal dari RT mana?

N Kurang tahu juga saya.

P Bukan dari sini (Kelurahan Ragunan)?

N Bukan dari sini. Tidak tahu dia pindahan dari mana.

P Kalau aplikasinya sendiri ada pengaruhnya atau tidak di lingkungan ini?

N Tidak ada, biasa saja. Tidak ada masalah apa-apa. Jadi warga di sini tuh sebenarnya

kan tidak mengerti apa-apa apalagi saat ini RT pakai ‘Qlue’ saja tidak ada yang tahu.

Yang tahu atau yang mengerti hanya sekitar RT dan pengurus-pengurusnya saja. Itu

saja yang mengerti, kalau warga lainnya tidak ada yang tahu soal ‘Qlue’. Jadi

Page 89: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxxi

mereka biasa saja tidak ada yang dipengaruhi atau apa. Misal RT foto atau apa lewat

‘Qlue’, mereka sikapnya biasa saja tidak sampai misal sekarang ada ‘Qlue’ jadi

banyak yang bersih-bersih agar terlihat lingkungannya baik, tidak seperti itu karena

mereka sendiri tidak tahu mengenai ‘Qlue’. Paling hanya RTnya saja yang jadi lebih

aktif karena harus keliling ke warga-warga untuk melaporkan lingkungannya, kalau

warga biasa saja karena mereka tidak tahu. Kecuali misal RT kumpulin warga jadi

satu, lalu memberitahu kalau RT sekarang sudah pakai ‘Qlue’ dan menjelaskan cara

kerjanya, jadi kalau misal lingkungan kotor jadi ketahuan sama kelurahan, lalu

kelurahan datang melihat, kalau diberikan ultimatum seperti itu takut ditegur sama

lurahnya. Tapi saat ini tidak seperti itu, warga tidak ada yang tahu, hanya pengurus

RT saja. Jadi mau pakai ‘Qlue’ atau tidak yang begini adanya kalau di lingkungan

ini. Jadi kalau misal kebersihan rumah itu kan tanggung jawab kita yang punya

rumah, kalau bersama kan ibaratnya kalau kita lagi kerja bakti, cuman kan ada juga

warganya yang tidak sadar diri. Ada kan rumah mereka di depan dekat jalan, tapi

kalau kita lihat yang namanya sampah, daun-daun berserakan, mereka diam saja.

Kalau kita jalan kan pemandangan jadi tidak enak, harusnya kan mereka sadar diri

mengingat posisi rumah mereka yang ada di dekat jalan yang sering dilewati orang.

Bisa saja kan apa itu orang kelurahan yang lewat situ atau siapa saja kan. Kalau

tidak percaya lihat saja nanti tuh ada di depan, banyak sampah berserakan. Bapak

sebagai RT sudah menegur, tapi kan cape kalau harus setiap hari ditegur. Kalau kita

yang bersihkan takutnya mereka tersinggung, tapi merekanya juga tidak sadar diri

akan kebersihan lingkungan. Padahal mereka tahu kalau bapak pakaui ‘Qlue’, bisa

di bilang mereka sebagai sekretarisnya RT. Kalau bapak mau foto tapi takut mereka

tersinggung, tapi kalau didiamkan, mereka tidak ada inisiatif untuk membersihkan

rumahnya. Jadi dari warga yang tahu bapak pakai ‘Qlue’ saja, mereka sikapnya biasa

apalagi warga yang tidak tahu.

Page 90: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxxii

Transkrip 4

Wawancara dengan Bapak Sutrisman

Ketua RT 006 RW 04

Tempat : Rumah Ketua RT 006 RW 04, Jl. H. Khair, Kelurahan Ragunan

Waktu : Senin, 01 Agustus 2016, Pukul 11.02-11.14

P: Peneliti

N: Narasumber

P Bagaimana dengan penggunaan aplikasi ‘Qlue’ bagi bapak sebagai ketua RT?

N Pemakaian aplikasinya sendiri sejak dari bulan Juni sudah tidak jalan, dalam artian

tidak lagi mengirimkan laporan. Handphone juga kan pinjam dari anak, memang

dari kelurahan sendiri tidak ada dan dari pertama-tama kita juga soal ‘Qlue’ dari

bulan Mei sudah full lah untuk laporannya, cuman sejak Juni itu sudah bingung

untuk kedepannya bagaimana. Kalau kegiatan kita di RT-RT sendiri misal kerja

bakti, yang memberatkannya ini adalah aturan tiga kali dalam sehari yang harus

melaporkan kegiatan atau kondisi di lingkungannya. Saya terus terang saja, mau

bohong apa lagi. Tapi saya sebagai RT di sini menerangkan bahwa di lingkungan

ini tidak terjadi apa-apa, posyandu juga tetap jalan. Tapi kalau cuma posyandu saja

kan bisa dihitung, kegiatan RT bisa dihitung, tidak selalu ada setiap hari. Kalau saya

berharap untuk pembuatan laporannya minimal satu dalam satu hari, bukan tiga

karena terkesan memberatkan. Kita juga mencari hal-hal yang positif kan untuk

dilaporkan, jadi pada akhirnya kita bingung apa lagi yang mau kita foto kan karena

tidak ada kegiatan. Tapi yang penting untuk kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang

bisa kita laporkan. Apalagi pelayanan masyarakat sekarang kan tidak seperti dulu

lagi, KTP saja sudah seumur hidup, apa lagi yang mau kita layanin? Paling ya kalau

satu minggu sekali baru ada pelayanan, bahkan tidak ada sama sekali. Makanya di

beberapa RT sekitar sini tidak berjalan, bingung-bingung juga.

P Kalau yang waktu demo mengenai penolakan RT RW se-DKI soal aturan pelaporan

tiga kali sehari bapak ikut atau tidak?

Page 91: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxxiii

N Oh itu tidak ikut. Kalau saya yang begitu-begitu saya memang tidak ikut, tapi kalau

yang mereka lakukan untuk kebaikan ya saya dukung-dukung saja. Kalau untuk

demo-demo si saya tidak pernah ikut, bahkan dari RW kita juga tidak pernah ada

instruksi untuk demo itu. Yasudahlah saya anggap ini sebagai resiko sendiri saja,

kalau memang dari kelurahan melihat ada RT yang tidak jalan atau bagaimana dan

ingin mengganti ketua RT ya silahkan, RT mau dipecat ya silahkan saja.

P Masalah penggunaan aplikasi ini sendiri keberatan atau tidak?

N Sebenarnya aplikasi ‘Qlue’ ini sendiri programnya bagus, cuman jangan pakai

aturan yang tiga kali seharinya itu, kalau aturan lainnya sih saya tidak masalah.

Tidak keberatan, bagus kok programnya, apalagi kalau pelayanan di masyarakat jadi

bagus.

P Kalau dari warga masih aktif dalam menjaga lingkungannya atau bergantung dengan

aplikasi?

N Dari warga sih masih sangat aktif, malah kalau lagi ada kegiatan lalu kita mau foto

saja malah lari, sambil bercanda bilang “lu enak dapet duit, gue kaga”. Kalau lagi

ada kegiatan misal kegiatan kerja bakti lalu mau kita foto, saya dibercandain sama

yang lain “enak foto-foto dapet 10.000, lah gue ga dapet”. Untuk kegiatan-kegiatan

sih kita tidak harus melaksanakan di RT kita saja, kan kalau program kegiatan itu

biasanya dari RW misal pembabatan rumbut buat lansia, mengadakan senam kita

adakan meski dalam lingkup RW. Kebersihan tidak ada masalah, jumantik juga

tidak ada masalah, kerja bakti juga, pelayanan warga semua lancar, hanya masalah

aturan laporannya itu saja yang saja tidak suka.

P Kalau hubungannya dengan kelurahan bagaimana?

N Baik, sangat baik. Bahkan saya sering kontek-kontekan, kalau di antara yang lain

saya yang paling rajin si, di antara yang lain mungkin karena hampir tidak adanya

kegiatan di RT lain. Lurah juga sudah hapal kalau ada kegiatan apa di sini.

P Untuk dari warga pernah ada laporan atau tidak soal teguran atau lingkungan?

N Ya, waktu bulan puasa pas kita mau adakan acara buka puasa bersama, karena kita

kan ga ada ‘Qlue’ tidak jalan waktu itu, jadi kita masih pakai SPJ, tolong SPJ ini

terakhir saja dilaporin, nanti Juli efektif. Kadang istri bantuin untuk laporin lewat

Page 92: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxxiv

‘Qlue’, tapi yang lain tidak tahu itu bisa sampai 150 laporan setiap bulan, saya suka

bingung itu. Kok bisa 150 sebulan, apa beritanya gitu? Kan kita minimal 90, karena

3x30 itu saja si, cuman karena ada yang 150 saya jadi bingung juga bagaimana

caranya. Kita mau berita bohong apa lagi yang mau laporkan.

P Kalau soal dana itu benar dapat dari Pemda?

N Iya kalau itu dapat, operasional dapat tetap jalan walaupun itu tidak tepat waktu.

P Itu dapatnya dari mana?

N Dari kelurahan langsung, jadi kan 10.000 x 3 x 30 kan jadi 900.000 sebulan

ditambah 75.000 untuk uang pulsa, memang aturan dulu begitu.

P Aturan yang tiga kali sehari itu aturan yang lama lalu coba diterapkan dengan

aplikasi atau memang ada aturan barunya seperti itu?

N Iya memang aturannya sekarang seperti itu, harus tiga kali. Cuman masih banyak

kendala dalam jumlah laporannya, yang seharusnya laporan-laporan kita masuk ke

kelurahan yang nantinya akan langsung dimonitor, tapi kadang ada juga laporan

yang tidak masuk. Yang seharusnya misal laporan kita sudah banyak tapi di

kelurahan jumlah datanya tidak banyak.

P Yang saya tahu kan aturan tiga kali itu aturan yang digunakan saat belum adanya

aplikasi, misal pembuatan surat pengantar baru dilaporkan, nah yang sekarang itu

aturan lama tapi coba diterapkan dengan aturan baru yang pakai aplikasi dan

diwajibkan?

N Iya sebenarnya untuk pembuatan surat pengantar juga termasuk dalam laporan

karena itu juga kegiatan, cuman kan warga tidak setiap hari minta surat keterangan

atau pengantar. Dan juga masa iya setiap orang ada sedang menyapu pelataran

halamannya sendiri kita foto? Kalau ada kegiatan bersama baru kita foto. Laporan

kita itu tidak sampai ke gubernur, hanya sampai kelurahan saja. Kalau banjir juga

kita laporkan agar lurahnya juga turun tangan.

P Kalau warga RT 006 ada yang pakai ‘Qlue’ atau tidak?

N Dari warga tidak ada, cuma kita saja sebagai pengurus yang menggunakan. Banyak

sih soal kendala jumlah laporan dalam sehari itu, berat gitu kita pikir mau apa gitu

yang mau difoto, kan tidak mungkin juga ada ibu-ibu lagi ngobrol lalu kita foto, kita

Page 93: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxxv

kirim. Sebenarnya hanya itu saja, kalau pemerintah mau menerapkan itu tidak perlu

aturan itu lah, kegiatan kita juga sudah positif, dari penimbangan, dari apa, kegiatan

keagamaan, tapi kan tidak sampai 90 sebulan.

P Kalau di RT sini ada dampak khusus tidak dari hadirnya aplikasi ini?

N Tidak ada, sama saja seperti sebelumnya. Bahkan RT 004 dari awal ada himbauan

pakai ‘Qlue’ tidak pernah kirim, sudah pasrah dia, kalau harus dicopot ya sudah, tapi

dari kelurahan biasa saja tuh karena dari kegiatan RT kita juga semua aktif, tidak

harus lapor lewat aplikasi, orang kelurahan juga sudah tahu.

P Kalau RT 004 alasannya apa tidak menggunakan aplikasi?

N Ya dia pertama alasannya karena sudah tua, sudah 60 lebih, sudah gitu dia juga

sama, apa lagi yang mau difoto. Sudah kehabisan ide, saya juga begitu. Kadang

kalau habis foto kita bingung apa beritanya yang mau dikirim. Orang yang lewat

memang sering kalau ada sampah lalu difoto, ada apa lalu foto, tapi kan kita tidak

tahu kapan itu pembersihan dari PPSUnya. Atau dikasih tahu kalau ada PPSU yang

sedang bersih-bersih, tapi pas ke lokasinya sudah tidak ada. Kan tidak bisa

melaporkan beritanya saja tanpa foto. Nah ini kan sekarang sudah tanggal 1, kita

mau coba lagi nih bagaimana ‘Qlue’nya, pusing lagi. Kalau pagi-pagi kita keluar

buat cari apa yang mau difoto, jadi mikir lagi. Bahkan pernah di dekat rumah sakit

hewan waktu antar anak sekolah, ada bapak-bapak sedang menyapu, saya foto saja

meskipun bukan warga saya. Kalau dari kelurahan melihat kita tidak ada kontribusi

lalu ingin ada penggantian silahkan saja, saya yakin pada akhirnya sama juga

masalahnya. Siapapun yang jadi RT tapi kalau tidak ada kegiatan yang mau

dilaporkan ya sama saja. Jadi tidak terlalu pengaruh sekali ada atau tidaknya aplikasi

ini, biasa saja.

Page 94: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxxvi

Transkrip 5

Wawancara dengan Elita Yunanda

Head of Communication, Qlue Performa Indonesia

Tempat : Globe Building Lantai 3, Jl. Warung Jati Barat Kav.31-33, Jakarta

Selatan

Waktu : Rabu, 3 Agustus 2016 pukul 14.30-14.41

P: Peneliti

N: Narasumber

P Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa yang menjadi alasan utama dibuatnya aplikasi

‘Qlue’ adalah karena banyaknya masalah yang ada di perkotaan, selain karena

masalah tersebut, apakah ada alasan lain dibalik kemunculan aplikasi Qlue?

Misalnya karena ada peluang keuntungan atau ada hal lainnya seperti kebanyakan

startup yang juga muncul belakangan ini.

N Tidak ada. Latar belatang utama dibuatnya ‘Qlue’ karena terinspirasi dari banyak

masalah yang ada di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta, seiring berjalannya

waktu ‘Qlue’ menjadi aplikasi laporan warga yang dapat membawa perubahan

positif bagi sebuah kota menjadi Smart City. Terkait keuntungan, perlu dibedakan

antara objektif visi dan misi ‘Qlue’ dengan orientasi bisnis, setiap perusahaan pasti

pada akhirnya berorientasi pada keberlangsungan bisnis dan profit.

P Selain sudah disebutkan kalau ‘Qlue’ bekerja sama dengan pemerintah lewat tender

yang saat itu diadakan oleh Pemprov DKI, kenapa lebih memilih untuk bekerjasama

dengan pemerintah, tidak memutuskan untuk berdiri sendiri saja? Apa keuntungan

bila bergabung dengan pemerintah?

N Karena ‘Qlue’ merupakan solusi bagi perkotaan yang menjadi perantara komunikasi

antara pemerintah dengan warga. Pada prakteknya ‘Qlue’ berkembang tidak hanya

dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dalam hal meningkatkan pelayanan terhadap

warga tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh swasta dalam hal peningkatan kualitas

layanan kepada konsumen melalui laporan-laporan yang masuk di ‘Qlue’. Visi &

Page 95: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxxvii

misi kami adalah untuk menciptakan Smart City lebih luasnya menciptakan Smart

Nation bahkan tidak hanya di Indonesia saja, itu tidak dapat tercapai tanpa kami

menjalin kerjasama dengan pemerintah.

P Seperti apa sistem kerja sama yang dibangun dengan pemerintah, juga dengan

aplikasi CROP? Karena disebutkan dari pihak kelurahan bahwa untuk tindaklanjut

atau ingin merubah status indikator proses harus dengan CROP.

N Kerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui UPT (Unit Pelaksana

Teknis) Jakarta Smart City, kami menyediakan aplikasi pelaporan warga dan share

API (Application Programming Interface) laporan kemudian timbal baliknya

pemerintah memberikan sosialisasi dan publikasi terkait ‘Qlue’ kepada masyarakat.

Semua kerjasama ini gratis atau full barter. Sedangkan untuk aplikasi CROP, adalah

aplikasi buatan Pemprov DKI Jakarta yang digunakan oleh aparat pemerintah untuk

menindaklanjuti laporan di ‘Qlue’. Jadi di sini sebenarnya aparat pemerintah

diberikan dua pilihan dalam penindaklanjutan, pertama lewat CROP atau juga bisa

langsung dengan lewat ‘Qlue’.

P Bagaimana ‘Qlue’ memproteksi data user?

N Kami memiliki database user yang tidak disebarluaskan kepada siapapun, bahkan

kepada Pemprov DKI Jakarta sekalipun. Untuk kenyamanan pengguna, di ‘Qlue’

mereka juga tidak diwajibkan mengisi data pribadi secara detail karena sifatnya

anonymous. Jadi kerahasiaan pengguna dijamin oleh ‘Qlue’.

P Karena ‘Qlue’ ini bentuknya media sosial, jadi siapapun bebas untuk menggunakan

atau melaporkan bahkan ada yang memiliki 1 akun, bagaimana ‘Qlue’ membuat

data user bisa valid dalam artian bahwa untuk mencegah laporan-laporan yang tidak

bertanggung jawab sehingga membuat masalah kepada pihak kelurahan terkait?

N Kami memverifikasi laporan berdasarkan laporan user bukan dari siapa yang

melapor, dengan sistem geotagging dan didukung dengan bukti foto atau video

berguna untuk melacak lokasi dan permasalahannya. Selain itu, kami memiliki filter

by system untuk mengkurasi laporan yang masuk dibantu dengan dedicated admin,

komunitas user Kopas & Police Qlue serta tim command center dari Jakarta Smart

City.

Page 96: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxxviii

P Kalau yang komunitas user Kopas & Police Qlue itu apa maksudnya?

N Itu user yang membantu kita buat mendelete laporan & komen yang bersifat SARA.

Di user Kopas itu ada fitur khusus yang bisa delete laporan-laporan yang sifatnya

negatif. Kopas & Police Qlue dipilih karena dedikasi mereka aktif di ‘Qlue’ dan

diseleksi khusus sama tim kami.

P Apa andil ‘Qlue’ kepada Pemprov selain penyedia layanan pelaporan warga untuk

disalurkan ke Jakarta Smart City?

N Kami merupakan perusahaan penyedia aplikasi yang mendukung program Jakarta

Smart City, tidak hanya itu kami juga membantu pembangunan sistem CROP pada

awal proses pendirian program Jakarta Smart City hingga sekarang. Kami terus

berkomitmen memberikan kontribusi dalam membangun Jakarta melalui program

Jakarta Smart City setidaknya hingga 10 tahun ke depan.

Page 97: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xxxix

Transkrip 6

Wawancara dengan Bapak Ruslani

Ketua RT 007 RW 01

Tempat : Rumah Ketua RT 007 RW 01

Waktu : Kamis, 11 Agustus 2016 pukul 11.50-12.07

P: Peneliti

N: Narasumber

P Jadi bapak terakhir kali pakai aplikasi ‘Qlue’ itu kapan?

N Kalau ditanya kapan terakhir pakai sih sekarang juga masih pakai atau aktif. Kalau

awalnya itu sekitar bulan Januari sudah mulai diberlakukan.

P Alasan untuk menggunakan aplikasi tersebut kenapa pak?

N Ya jadi itu karena kita ikutin peraturan gubernur saja.

P Jadi bukan karena kemauan sendiri untuk menggunakannya?

N Oh tidak. Jadi sebenarnya awalnya kan dari keluhan RW terkait melaporkan

kegiatan RT terkait dengan dana yang diperlukan untuk sesuai dengan operasional.

Kebetulan untuk membuat itu kan per triwulan, tiga bulan aturannya, terkait dengan

kwitansi-kwitansi biasanya. Umumnya kan kita kalau ada kerja bakti atau apa kan

beli gorengan kan ga pakai kwitansi, sedangkan dituntut harus pakai kwitansi, jadi

setiap mau ada apa untuk kegiatan harus melampirkan kwitansi, mau gam au kita

juga harus rekayasa, masa kita beli pisang goreng saja kan ga mungkin pakai bon.

Nah sekarang karena perkembangannya, kita harus pakai ‘Qlue’, dengan foto. Jadi

kalau ada apa untuk operasional harus kita foto. Tapi yang ga diterima sama RT RW

nya ya foto itu pengirimannya satu hari 3 kali, itu untuk sekali kirim nilainya 10.000,

jadi kalau ga kirim ya operasional ga dapat.

P Itu diwajibkan ya pak?

N Iya. Jadi kan dari RT kan di mana-mana banyak penolakan.

P Jadi untuk penolakan itu bagaimana tuh pak?

Page 98: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xl

N Untuk masalah itu yang saya tau untuk di wilayah Rawa Bambu sudah eskalasi RT

RW menolak.

P Bapak ikut waktu penolakan itu?

N Oh tidak. Itu yang protes dari Jakarta Barat apa Jakarta Timur gitu. Tapi kalau

ditanya rata-rata RT di sini menolak lah, kalau saya menolak ‘Qlue’nya juga

menolak Ahok nya.

P Kendalanya apa tuh pak kenapa bisa menolak?

N ‘Qlue’nya kan itu harus pakai memori yang besar, pakai Samsung yang Ace 2 saja

ga bisa, download aplikasinya saja ga bisa akhirnya saya beli yang Lenovo tuh, jadi

harus bermodal juga. Udah download lalu harus langsung laporan, ternyata ada

kendala di frekuensi apa, kadang mau kadang ga, kadang kirim bisa kadang juga ga,

makanya akhirnya kan rugi juga kalau satu hari ga bisa kirim.

P Ohh jadi lebih ke masalah teknis saja ya pak, bukan masalah aturan atau apa?

N Kalau untuk foto mah saya apa saja, kadang saluran air saya foto, saya kan PNS, ini

karena ada saudara yang lagi meninggal jadi lagi izin pulang, nanti abis sholat Zuhur

balik lagi. Kalau saya malah jam setengah 7 sudah berangkat, cuman kan jadi jam

setengah 7 kurang, pulang kan jam 5, apa yang mau difoto coba? Makanya foto

jembatan, foto saluran air, ya udah itu saja, kasih judul saja misal kebersihan

lingkungan atau monitoring, kebersihan saluran air, sudah. Pada umumnya kan

lingkungan kita itu kondusif aman paling ga ya sampah-sampah dikit lah, kalau

untuk masalah aturan itu saya sih gam au ambil pusing, pokoknya foto apa saja, lagi

ada orang nyapu foto kirim. Ya kendalanya ya itu tadi kalau misalnya operasinalnya

kan sebulan 975 awalnya, pas ada ‘Qlue’ potong 75 buat pulsa, sisanya 900 itu

dihitung dari pengiriman foto. Kalau ga kirim ya ga sampai segitu. Kalau misal

sehari sekali kan paling sebulan cuma dapat 30 foto.

P Kalau misal ga kirim sehari ga sampai 3 kali bagaimana tuh pak?

N Ya ga tau juga, ini kan Juli baru mulai diberlakukan, dan ini untuk Juli belum cair.

Makanya kalau misal ga ikut aturan itu ya saya dapatnya dikit, kan saya jarang kirim

foto. Jadi sistem pembayarannya itu tiga bulan sekali, kan dihitung dari Januari-

Page 99: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xli

Februari-Maret, lalu April-Mei-Juni, itu sudah cair, Juli-Agustus-September ini

belum.

P Jadi sekarang untuk operasional RT itu tergantung dari pengiriman foto?

N Iya kana da tuh dari peraturan Gubernur itu, nomor berapa itu, kan diwajibkan buat

minimal 3 kali, kalau yang seperti saya yang PNS jarang di rumah kan susah, paling

cuma Sabtu-Minggu saja. Maunya kepala RT tuh foto buat tambahan saja, kan

operasional kan sudah 900, kirim foto nah nilai 10.000 itu maunya kita buat

tambahan saja.

P Jadi sistemnya sekarang satu foto itu nilainya untuk murni operasional saja bukan

terpisah dengan kegiatan?

N Bukan, jadi kalau ga kirim ya ga dapat operasional.

P Kalau dulu peraturannya bagaimana tuh?

N Kalau dulu kan bikin kwitansi. Misal kegiatan kerja bakti, konsumsi misal 400.000

nanti kita rinciin buat apa saja. Jadi kalau sekarang kita ga bikin kwitansi tapi pakai

foto. Kalau lagi ada apa ya kita foto dapat 10.000, nanti sore foto lagi, pokoknya ya

3 kali sehari. Saya sih gimana kalau ga ngirim-ngirim ga dibayar ya serahin saja KK

nya sama Lurah, biar Lurah atur saja lah. Kan kalau kita kan dipilih warga, kata

Ahok kan kalau RT RW ga mau lapor disuruh mengundurkan diri, emang kita

diangkat sama Ahok? Kan kita diangkat sama warga, kalau dari warganya ga mau

gimana? Kita kan dipilih warga.

P Kan kalau yang kita dengar lewat berita itu kata Ahok kan RT RW yang menolak

karena ada oknum bisnisin lahan parkir yang sekarang sudah ga bisa lagi karena

pakai ‘Qlue’?

N Itu kan kalau yang punya lahan, kan ga semua RT ada, kaya saya emang ada lahan

apa? Ga ada apa-apanya kan, mungkin cuma segelintir RT yang punya lahan aja itu

atau yang di daerah Kota atau di Barat saja itu, kalau di kampung sih mau parkirin

apaan? Yang pungli-pungli ga ada, malah kalau ada orang susah ya, biasanya kan

ada bantuan, tapi kalau ga mau kasih ya ga apa-apa.

P Kalau komunikasi dengan orang kelurahan bagaimana pak?

Page 100: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xlii

N Kalau orang kelurahan mah baik-baik saja, cuman kalau dari RT nya ga jalan kasih

laporan, lurahnya yang ditegur. Kalau dari RT nya ga ada masalah.

P Kalau dengan warga bagaimana?

N Kalau sama warga sih baik-baik saja, saya juga sudah 5 kali jadi RT, orang dari

warga juga ga ada lagi yang mau jadi RT.

P Dari warga ada yang tau kalau bapak pakai aplikasi itu?

N Tau, banyak yang tau. Paling kalau lagi foto pada nanyain “pak RT foto-foto mulu”,

ya saya jawab saja buat laporan, lama-lama kan ngerti juga.

P Tapi dari warga ada juga atau ga yang pakai juga apa ga aplikasinya?

N Ya pokoknya untuk pengurus RT RW semua harus pakai, kalau warga sih ga ada.

Paling ada beberapa orang yang pakai tapi laporannya ga ke kelurahan, langsung ke

wali kota atau pemerintahan.

P Partisipasi warga bagaimana? Kalau sekarang sama dulu itu bagimana? Ada

perbedaan atau tidak?

N Kalau itu sih ga ada bedanya ya, biasa-biasa saja. Saya dari tahun 98 sampai

sekarang baik-baik aja sih. Paling kalau terakhir ini sekarang jadi ada karang taruna

aja.

P Kalau karang tarunanya itu bagaimana pak?

N Bagus sih, aktif juga buat minta iuran warga. Yang tadinya ga ada iuran dari warga,

sekarang jadi ada yang narikin. Biasanya ada kendalanya dari warga yang belum

pernah ikut karang taruna. Ada yang aktif itu anaknya pak RW, masih sekolah

sekarang, baru masuk SMA.

P Lalu ada pengaruhnya atau tidak warga sini dari aplikasi itu?

N Ya ga ada lah, orang warga ga ada yang pakai, kan yang pakai cuma pengurus RT

RW aja karena terkait laporan itu juga alasan pakainya, kalau warga kan ga ada

kewajiban lapor apa-apa.

P Warga pernah ada masalah di lingkungan apa ga?

N Ga ada sih kalau dari warga. Kalau ada masalah atau apa juga sekarang ga pakai

aplikasi ‘Qlue’, paling pada pakai WA (Whatsapp), kan kita ada grup kelurahan,

jadi kalau ada apa-apa saya juga lebih milih pakai WA aja ke kelurahan, kaya

Page 101: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xliii

kemarin tuh ada ledakan tabung gas langsung direspon, kalau ‘Qlue’ kan muter-

muter dulu, ga langsung sampai ke lurah, terus tugasin tim orange nya, baru panggil

polisi, bisa-bisa jadi kebakaran duluan, sampai sekarang statusnya masih belum

diproses.

Page 102: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xliv

Transkrip 7

Wawancara dengan Bapak Rohim

Ketua RW 01

Tempat : Rumah Ketua RW 01

Waktu : Kamis, 11 Agustus 2016 pukul 12.30-12.43

P: Peneliti

N: Narasumber

P Jadi saya sebelumnya mau tanya bapak masih aktif pakai aplikasi ‘Qlue’ apa ga?

N Kalau ‘Qlue’ udah jarang banget.

P Kapan kira-kira terakhir pakai?

N Udah lama, saya lupa tuh, kira-kira pas bulan Juni apa Juli kayanya.

P Alasannya kenapa ga pakai lagi sekarang?

N Ya ga pakai aja, ga tau juga apa lagi yang mau difoto, kita kan bukan tukang foto,

ngapain pakai foto-foto segala buat laporan doang.

P Kalau dari warga ada yang pakai juga apa ga?

N Ga ada, warga juga ga ada yang tau tuh soal ‘Qlue’ cuman saya saja sama RT. Lagi

kalau pun ada itu dikirimnya ga ke RT/RW, langsung ke walikota.

P Kalau hubungan warga dengan kelurahan bagaimana pak?

N Oh biasa lah, baik-baik aja. Kalau prinsip kita itu satu, tunduk sama peraturan.

Kerja bakti juga, biasa-biasa aja, normal semuanya.

P Bagi warga atau bapak sendiri ada pengaruhnnya atau tidak?

N Ga ada, itu kan cuma proyeknya orang Smart City saja, kan temannya ahok itu yang

proyekin itu. Jadi dia ngasih proyek orang, tapi kita (pengurus RT/RW) yang

jalanin, itu pun kalau ada, kalau ga kan diganti. Banyak si yang sebenarnya nolak

pakai aplikasi itu, bukan saya aja.

P Jadi meskipun ada aplikasi ini, bagaimana keaktifan warga di lingkungan? Misal

kaya di sini kan pemasangan bendera di jalan atau gimana?

Page 103: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xlv

N Ya biasa-biasa aja, kegiatan iurannya dari warga juga, karang taruna RT ada, RW

ada, jadi kalau kegiatan ya pasti ada kegiatan masing-masing. Ga ada pengaruhnya

‘Qlue’ itu, itu kan cuma aplikasi, kadang malah jelek-jelekin orang juga. Sekarang

kan semua serba aplikasi-aplikasi, harusnya kalau dia (Pemprov) mau jalanin itu ya

silahkan aja, tapi ga usah pakai wajib 3 kali seharinya itu, kan kita jadi bingung.

Aplikasinya sih sebenarnya ga masalah, cuman ya aturannya itu.

P Kalau misal kita ga melapor 3 kali sehari itu ada pengaruhnya apa ga?

N Ga ada, kemarin kan mulainya kalau ga salah kan dari Januari, Februari, Maret,

April, Mei, itu ada yang semua orang di Cipete tuh kalau mau tanya ga ada tuh RT-

nya yang ngelawan, lagi saya pikir buat apaan, kemaren saya banyak nih kirim udah

4, kalau sebulan kan harusnya 90, katanya kalau ga itu ga dibayar, tapi sampai

sekarang saya tetap dibayar. Ada yang blank sama sekali ga ada, banyak tuh

sekarang yang gam au kirim, kalau ada kan saya bisa cek, kan kita ada forum tuh,

ada forum ‘Qlue’ khusus Kelurahan Ragunan, kita buka-buka ga ada tuh laporan

dari RT itu, makanya sekarang saya juga ga kirim, ngapain kan, emang gua pikirin.

Lagi kita kan dipilih sama warga bukan sama dia (Ahok), mau maen mecat-mecat

aja, gubernur sial dangkalan itu kalau saya bilang.

P Jadi sekarang bapak udah ga pakai?

N Ada saya pakai, tapi jarang ngirim, kan cuma buat lapor di wilayah Kelurahan

Ragunan aja, kalau di luar jalur itu ga boleh. Kalau misal ada laporan, kita punya 2

nih, ada Whatsapp, ada ‘Qlue’, malah jadi keseringan lewat Whatsapp gampangan,

bisa langsung nyampe. Ini kalau ‘Qlue’ kalau lagi error ga nyampe, ga efektif lah.

Itu kan Cuma buat nguntung-nguntungin temennya doang, ini kan proyek, makanya

besok jangan dipilih dia. Ente tinggal di mana?

P Saya tinggalnya mah di situ deket, di Kebagusan.

N Nah Kebagusan kan Jakarta juga, makanya jangan pilih dia nanti.

Page 104: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xlvi

Transkrip 8

Wawancara dengan Angga

Anggota PPSU Kelurahan Ragunan

Tempat : Kantor Kelurahan Ragunan

Waktu : Kamis, 11 Agustus 2016 pukul 12.57-13.11

P: Peneliti

N: Narasumber

P PPSU itu sudah ada dari kapan?

N Udah setahun, dari Agustus tahun kemarin juga kalau ga salah.

P Fungsi PPSU itu untuk apa saja?

N Semuanya, pokoknya untuk kebersihan lingkungan, bencana-bencana gitu,

pokoknya semuanya.

P Ada kesulitan atau ga kalau pengerjaan dari laporan di lapangan?

N Kesulitan sih banyak, tapi yam au ga mau kita harus tetap diusahain.

P Kalau laporannya yang masuk gimana tuh prosesnya?

N Melalui foto laporannya, jadi nanti kan kita ada mandor, jadi laporannya itu yang

diterima mandor langsung kita cari lokasinya untuk ditindaklanjuti. Mandor itu

kalau ada laporan dia konfirmasi terus baik ke kelurahan atau ke kecamatan buat tau

lokasi pastinya di mana, jadi pokoknya intinya ya kirim-kiriman foto gitu.

P Kalau menurut abang efektif apa ga nih dengan adanya aplikasi ‘Qlue’ untuk sarana

pengaduan warga?

N Ya pasti kalau itu kan ada positifnya, ada juga negatifnya kan semuanya. Negatifnya

bikin orang jadi males kan, jadi ga mau kerja, misal di halaman rumahnya sendiri

nih ada sampah sedikit dia foto, padahal dia bisa kerjain sendiri. Positifnya ya

semuanya bisa jadi lebih bersih dengan cepat.

P Kalau sehari itu biasanya ada berapa masalah atau laporan yang dikerjain sama tim?

Page 105: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xlvii

N Pertamanya sih atau dulu itu cuma satu, dua, tiga, tapi sekarang bisa sampai 20an

laporan dalam sehari. Itu sih waktu seminggu yang lalu, ga tau sih kalau minggu ini,

mungkin bisa lebih banyak, karena kan ini sifatnya ga tetap, bisa sedikit bisa banyak.

P Satu tim ini cakupannya sampai ke wilayah yang Pejaten itu?

N Iya, pokoknya selama itu masih Kelurahan Ragunan.

P Tapi ada pembagian wilayah-wilayahnya ga? Apa semua satu tim keliling terus?

N Jadi kita di PPSU itu dibagi berapa grup, dibagi ke beberapa wilayah, jadi kalau dari

pagi ya kita biasa sapu-sapu jalanan, tapi kalau ada ‘Qlue’ ya tinggal lihat

laporannya itu ada di wilayah mana, tinggal hubungin tim terdekat laporannya. Tapi

kadang ga satu grup gerak ke satu lokasi itu, bisa misal dua orang, jadi fleksibel

gitu. Kadang kalau misalnya udah parah banget hampir semuanya kita turun ke

lokasi laporannya. Kalau memang harus rame-rame ya semuanya, kalau bisa

ditanganin sama beberapa orang ya cuma beberapa orang aja yang turun.

P Kalau dari adanya aplikasi ini menurut abang ada pengaruhnya apa ga? Misal buat

lingkungan apa buat masyarakat.

N Membawa lah, ada pengaruhnya banget. Misalnya kemarin ada di depan rumah

orang, itu got sih, jadi dia udah lapor RT-nya supaya dikerjain, soalnya kan itu kalau

ujan airnya itu udah parah banget bisa tumpah ke jalan soalnya udah mampet banget,

katanya udah berbulan-bulan, nah dia baru banget coba kan ‘Qlue’ ini, dia siang

baru ngirim laporannya, paling beberapa menit kemudaian ada orang dateng, dia

kaget juga karena langsung dikerjain. Ya jadi cepat tanggap lah.

P Kalau pengaduannya itu harus pakai ‘Qlue’ atau harus ke RT dulu?

N Tergantung, kalau masalahnya berat bisa langsung pakai ‘Qlue’, tapi kalau mau

lewat RT juga bisa tinggal ajuin proposal aja. Misal ada kerja bakti atau apa, jadi ga

perlu tergantung dari aplikasi aja. Itu kan kalau warga awam kan ga tau kalau misal

harus buat proposal dulu, sedangkan itu kalau masalahnya sepele kan bisa langsung

‘Qlue’ aja dan bisa langsung kita kerjain juga kan jadi selesai masalahnya. Kalau

mau ajuin proposal kan alurnya ribet ya, harus ke mana dulu, trus dioper ke mana

lagi kan.

Page 106: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xlviii

P Kalau sebelum adanya aplikasi, partisipasi masyarakat itu bagaimana? Kan abang

juga sebelum jadi PPSU kan jadi warga juga, nah itu abang ngeliatnya bagaimana

tuh?

N Kurang tau sih, kalau menurut saya sih ada, cuman kan beda orang beda pendapat

ya, jadi kalau orangnya itu rajin ya rajin terus, sering ikut kerja bakti ya ikut, kan

ada juga tuh orang yang kalau misal ada sampah plastik aja nih ga mau pungut. Yang

rajin, rajin, yang males, ya males, kan beda-beda ya namanya juga orang. Kaya

sekarang misal ada hal-hal yang sepele gitu difoto, kaya gini nih di depan toko gitu,

ada sampah dikit kan, harusnya kan dia bisa kerjain sendiri, tapi ini difoto, kita ya

nangkepnya itu kemungkinan dia lagi coba aplikasinya atau dia lagi iseng mau

ngerjain kita, soalnya selain itu ga ada kemungkinan lain tuh. Ya kita mikirnya ga

semua orang bener kan, jadi banyak juga kan yang foto ga jelas, kaya ada tuh botol

satu doang difoto, kan kita mau gam au tetap harus kerjain, soalnya foto laporannya

itu langsung sampai ke DKI, jadi ada forum DKI kan kalau misal ketahuan ada

laporan yang ga dikerjain ya Lurahnya yang dimarahin. Padahal kan kalau dia mau

ya tinggal ambil terus buang ke tempat sampah, selesai kan, ini kita lagi kerja

dipanggil kan disuruh TL laporannya itu.

P Kalau PPSU itu emang mulainya dari jam berapa?

N Kita itu jalan pagi, jam 7 sampai jam 12 istirahat, nanti jam 1-nya jalan lagi sampe

jam 4. Kalau di PPSU itu hampir semuanya harus kerja, jadi ga ada tuh yang nyantai-

nyantai, kaya misal di jam-jam kerja tadi tuh, coba aja dateng ke sini (kantor

kelurahan) ada PPSU apa ga, pasti ada di wilayahnya masing-masing.

Page 107: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

xlix

Transkrip 9

Wawancara dengan Muklis

Mahasiswa / Masyarakat Kelurahan Ragunan

Tempat : Perempatan Lampu Merah Ragunan

Waktu : Selasa, 6 September 2016 pukul 15.20-15.35

P: Peneliti

N: Narasumber

P Bisa jelasin ga gimana hubungan warga Ragunan sama pemerintah sekarang ini

dengan sesudah adanya aplikasi Qlue kalo diliat dari tempat tinggal mas?

N Kalo hubungannya sih yang saya tau baik-baik aja, kalo antar warga bisa dibilang

cukup erat ya, apalagi di sini kan daerahnya rawan banjir, antisipasi dari pihak

kelurahan juga ga langsung ditanganin, makanya sesama warga ya cukup erat buat

saling bantu kalo tau-tau ada banjir. Tapi pas sekarang ada aplikasi Qlue itu ya

lumayan lah kalo ada banjir penanganannya jadi lebih cepat, itu aja si.

P Kalo interaksinya gimana tuh antara warga sama orang kelurahan?

N Interaksi juga kayanya biasa aja ya, cuma sebatas kebutuhan urusan pengurusan

kaya misal ktp, kk, pokoknya yang berhubungan sama pendudukan dah.

P Bentuk partisipasi yang ada di warga ada apa aja si kalo boleh tau?

N Bentuk yang kaya gimana ya maksudnya?

P Ya jadi tuh warga kalo di lingkungan sering ikut kegiatan apa aja misal apa itu di

lingkungan RTnya atau RW?

N Ohh kalo itu paling biasanya ada gotong royong / kerja bakti, membersihkan

selokan, ada forum musyawarah juga, karang taruna remaja sama kegiatan

posyandu. Itu aja si yang saya tau.

P Pas adanya aplikasi ini gimana tuh kegiatannya? Masih jalan apa gimana?

N Sesudah adanya aplikasi ini yang saya liat juga masih tetep jalan, ga terlalu

berpengaruh lah kayanya.

P Kalo ngeliat dari antusias warga ngelaksanain kegiatan lingkungannya itu gimana?

Page 108: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

l

N Kalo itu sih saya rasa antusias warga cukup tinggi, apalagi kan yang saya udah

bilang tadi kalo daerah kita itu rawan banjir jadi warga juga giat kalo misal ada kaya

kerja bakti gitu.

P Oh iya kalo boleh tau, mas tau aplikasi Qlue ini dari mana?

N Kalo tau aplikasi Qlue ini tadinya saya ga tau si, cuman pas saya kebetulan ikut di

karang taruna remaja sini, saya dikasih tau sama pak RT kalo ada aplikasi buat

lapor-lapor gitu katanya.

P Apa si alesan mas mau pake aplikasi itu, apalagi kalo misal kita bandingin kalo ga

pake?

N Alesannya si ya karena lebih simple aja, cepet, efisien dan lebih murah, ga perlu

sms, telpon, cuma perlu foto, terus kirim, dan langsung bisa diproses.

Kalo bandingin sama ga pake ya sistemnya itu lama dan ribet, ngabisin banyak

waktu juga, ga berbasis online, dan ga semua warga kan punya akses langsung ke

kelurahan, kalo pake Qlue kan semua orang bisa.

P Kalo gitu menurut mas aplikasi ini jadi kebutuhan warga ga?

N Bisa jadi kebutuhan tapi ga terlalu, karena cuma dibutuhkan pada saat tertentu aja

misal tadi kalo lagi ada banjir baru kepake, kalo ga terlalu penting atau darurat

banget ya ga pake.

P Tapi aplikasi ini efektif ga kalo buat nanggepin masalah yang dilaporin?

N Cukup efektif si, karena kan penanganannya jadi agak lebih cepat dilaksanakan

dibandingkan tanpa aplikasi.

P Jadi pas ada aplikasi ini itu jadi pengaruh ga buat ke hubungan warga sama orang

kelurahan? Misal apa jadi lebih deket atau ga.

N Ga terlalu ada pengaruhnya si, biasa aja warga sini, karena baik sebelum atau

sesudah adanya aplikasi atau mau ada atau ga ya hubungannya begini aja, ga ada

yang berubah.

P Mungkin yang terakhir kalo kita liat dari kasus yang waktu itu di berita soal

penolakan RT RW menggunakan aplikasi ini, di RT sini itu ikut nolak ga?

N Di wilayah saya si ga ada yang kaya gitu (penolakan aplikasi) kayanya, karena

menurut saya pribadi aplikasi ini cukup membantu warga sekitar.

Page 109: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

li

Transkrip 10

Video Wawancara Liputan 6 dengan CEO Qlue Rama Raditya

Durasi : 00:06:40

P Qlue saat ini begitu populer, sebenarnya apa latar belakang dan misi yang diusung

Qlue?

N Sebenarnya kita cukup simple, kita ingin membawa perubahan ke lingkugan kita

dan secara skala besar negara kita dan kedepannya juga satu dunia. Dengan

mengajak partisipasi warga untuk melaporkan kondisi permasalahan yang ada di

sekitar mereka agar dapat ditindaklanjuti langsung oleh pihak terkait yaitu

pemerintah kota, Pemprov, juga PLN dan lain-lain. Harapan kita dengan adanya itu

dari hal yang tadinya tidak baik menjadi lebih baik.

P Apa sistem yang dipakai Qlue untuk menampung laporan tiap termasuk mengenai

keamanan data dari pelapor?

N Keamanan memang menjadi yang nomor satu bagi kita, walaupun datanya ini bisa

dibilang tidak cukup sensitif tapi ini memang data internal dan data-data ini cukup

penting karena juga bisa dipakai berbagai macam hal. Dari sistemnya sendiri, Qlue

saat melaporkan langsung masuk ke server kami, kami langsung reply ke Pemprov

DKI Jakarta sehingga mereka juga bisa melihat datanya setelah itu kita tampung

sesuai dengan kelurahan, jadi kelurahan-kelurahan yang ada di Jakarta, nanti

mereka akan menerima notifikasi lurahnya dari situ mereka bisa menindaklannjuti

laporannya sesuai dengan misal ada dinas kebersihan, dinas perhubungan juga

menerima notifikasi terkait laporan yang cocok dengan label yang diarahkan ke

mereka.

P Bagaimana cara Qlue manjaring lebih banyak pengguna?

N Sebenarnya sih kalau kita lihat, kita ada beberapa aktifitas yang terus dijalanin, ada

yang sifatnya digital, ada juga yang sifatnya onground, menggandeng komunitas,

menggandeng agen-agen perubahan yang ada di kota itu, kita ingin mengajak

warga-warga yang juga semangat untuk membawa perubahan agar bisa bergabung

juga di Qlue agar mereka bisa menyampaikan ke orang-orang terdekat mereka.

Page 110: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

lii

Sebenarnya yang paling efektif memang kalau kita lihat dari situ, karena dari

sistemnya sendiri yaitu bagaimana sistemnya dapat efektif dulu, karena memang

kalau misal ada yang lapor tapi ga ditindaklanjut ga ada gunanya juga. Kalau

sistemnya ga sesuai dengan ekspektasi si pengguna buat apa dipakai kan, dengan

adanya sistem semakin bagus, saya rasa kami easy lah untuk orang-orang convert

untuk pakai Qlue.

P Apa kendala yang dihadapi Qlue dari upaya menjaring lebih banyak pengguna?

N Kendalanya sih mungkin dari scaling ke kota-kota lain walaupun itu bukan kendala

ya tetapi itu menjadi challenge untuk kita overcome, ini kan partner kita bukan

Pemprov DKI Jakarta saja, berbagai macam perusahaan lain dan begitu juga kota-

kota lain. Yang kita targetkan bukan kota-kota lain aja, tapi seluruh kota di

Indonesia, kalau bisa kota-kota di negara lain juga, nah itu yang menjadi challenge

kita sekarang.

P Selain Jakarta, kota mana saja yang menjadi target Qlue selanjutnya?

N Sebenarnya kan ga juga ya, jadi kan Qlue ini ada laporan untuk perusahaan, kita ga

cuma perusahaan yang ada di Jakarta, kalau misal perusahaannya di Palembang, jadi

laporannya ya di Palembang, jadi intinya pun satu Indonesia udah pake.

P Bagaimana dengan pengguna Qlue di kota lain?

N Datanya sih udah banyak dipakai di kota-kota lain kalau lihat data perharinya sudah

banyak yang muncul, saya ga bisa spesifiknya berapa, saya cuma bisa pastiin yang

paling banyak itu di Jabodetabek, ada Jogja, ada Bali, ya kaya gitu-gitu lah banyak

juga.

P Apakah ada tindak lanjut dari kota-kota tersebut?

N Ya walaupun mereka tidak ditindak lanjut, tapi kan Qlue ini pas foto terus lapor,

jadi kaya ngeshare misal “di daerah rumah saya ada lobang, oh ya saya juga liat ada

lobang nih”, jadi mereka saling ngobrol juga, awareness buat masing-masing

individual yang ada di sekitar situ. Jadi kadang-kadang orang-orang juga ga ekspek

buat ditindaklanjut, karena orang Indonesia suka komplain aja ada masalah, kita

match ya jadi cocok.

Page 111: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

liii

P Qlue saat ini sudah memiliki layanan Qlue Transit, Qlue Safe dan Qlue Play.

Apakah ada rencana Qlue menghadirkan layanan lain?

N Kita lagi mau fokus ke Qlue nya aja sih, sebagai suatu wadah aspirasi masyarakat

untuk diinject Smart City Dashboard yang ada di tiap kota, karena kan solusinya ini

bukan cuma Qlue yang ada di masyarakat, masyarakat sih taunya kan si Qlue,

sebenarnya dibelakangnya kita membuat dashboard yang bisa menampung laporan

itu, dibuat analisa dari situ dan lain-lain. Nah dashboard-dashboard inilah yang kita

kembangkan juga sekaligus aplikasi Qlue nya. Qlue Transit, Qlue Safe, kedepannya

kita tetap jalan, tapi sekarang ini kita lagi fokus ke Qlue.

P Apa Qlue memiliki pertimbangan khusus untuk kota atau pihak yang ingin bekerja

sama?

N Kita ada banyak partner, sebenarnya ada yang beberapa lah yang ajak kita ke sana,

jadi kita ga ada initiate ngincer misal saya pengen banget kota Bandung, ga juga.

Cuman kalau kebetulan kenal ajak Qlue ikut, dan memang partnernya ini juga cukup

kuat kebanyakan Telco Company, kan mereka juga punya semacam smart city,

punya tim yang sama kan visinya sama kita, cuman problemnya dengan Telco ini

mereka punya solusi yang sifatnya vertical, jadi mereka punya IoT di bases kaya

towernya mereka, GPS, segala macam, cuman mereka ga punya underline

horizontal platform, sedangkan kita punya platform itu, nah itu dimatching aja jadi

cocok.

Page 112: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

liv

Transkrip 11

Wawancara dengan Husin

Masyarakat Kelurahan Ragunan

Tempat : GOR Ragunan

Waktu : Minggu, 30 Oktober 2016 pukul 08.10

P: Peneliti

N: Narasumber

P Gini pak, saya mau tanya soal lingkungan tempat tinggal bapak, kira-kira kalo

hubungan warga setempat sama orang kelurahan gimana?

N Ya baik-baik aja si selama ini, kelurahan dan warga saling dukung mendukung lah.

P Kalo interaksinya gimana tuh pak?

N Interaksi… maksudnya gimana tuh mas?

P Ya warga di sekitar rumah bapak gimana nih komunikasi antar warganya atau sama

orang kelurahannya?

N Ya selama ini ga ada hambatan sih, apa yang kita sampein ke pemerentah sampe

semua lah. Kalo pun kadang lama ya kadang tetep didengerin.

P Trus kalo komunikasi antar warga gimana tuh pak?

N Kalo warga sih adem-adem aja tuh satu sama laen, akur lah kita sama orang sini.

P Kalo di lingkungan warga ada kegiatan ga? Misal ada kerja bakti atau musyawarah

gitu.

N Ada sih, kita kerja bakti sebulan sekali minimal, kalo musyawarah biasanya rapat-

rapat RT RW sih saya suka ikut-ikut aja gitu, ga ada kerjaan soalnya.

P Tapi warga banyak tuh yang ikutan kegiatan RT juga?

N Banyak lah, dari muda sampe tua, bocah kecil juga pada ikutan kadang ikut-ikutan

doang

P Kalo soal aplikasi Qlue bapak tau apa ga tuh?

N Apaan tuh ya? Ga pernah denger kayanya, ga tau saya.

Page 113: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

lv

P Iya jadi Qlue itu aplikasi buat lapor-lapor pak misal kalo ada sampah trus kita foto

nanti dibersihin tuh sama yang petugas orange, bisa juga dipake buat lapor misal

macet, banjir, banyak dah pak.

N Ohh jadi pake hp gitu ya mas? Jadi gampang gitu ya?

P Iya begitu pak jadi apa-apanya jadi lebih gampang.

Page 114: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

lvi

Transkrip 12

Wawancara dengan Darma

Masyarakat Kelurahan Ragunan

Tempat : GOR Ragunan

Waktu : Minggu, 30 Oktober 2016 pukul 08.23

P: Peneliti

N: Narasumber

P Maaf mas saya mau tanya soal aplikasi Qlue nih, mas kira-kira tau apa ga tuh soal

gituan?

N Ohh Qlue, iya tau tau, kenapa tuh?

P Mas tau aplikasi itu awalnya dari mana tuh?

N Saya sih tau itu dari temen-temen kerjaan sih katanya ada aplikasi baru buat laporin

masalah-masalah lingkungan gitu kaya macet sampah, sama jalan rusak gitu.

P Nah iya mas, jadi saya mau tanya kalo di lingkungan tempat tinggal mas tuh

sekarang gimana tuh pas udah ada aplikasi ini dibanding dulu, misal kaya hubungan

warga sama orang kelurahan tuh kaya gimana?

N Hubungan ya? Kalo hubungannya mah biasa bang bae-bae aja kaya dulu-dulu…

tapi sekarang mendingan laah udah enakan pelayanan jadi bagus, ke kelurahan jadi

enakan gak ribet kalo mau ngurus-ngurus apa-apa.

P Trus kalo kegiatan warga di lingkungan sekarang kaya gimana?

N Yaaa sama aja siih bang. Dari dulu-dulu juga warga sini mah klo disuruh gotroy

(gotong-royong) agak susah ada aja alesannya. Paling mah itu-itu aja orangnya.

Tapi semenjak ada aplikasi Qlue itu jadi enakan laah got sama jalanan jadi agak

bersihan, soalnya kan tiap pagi ada yang nyapuin.

P Emang alesannya mas mao pake aplikasi itu apaan?

N Yaaa kalo alesan mah saya ikut-ikutan aja sama biar cepet aja gitu ditanganin klo

ada masalah-masalah misalnya macet. Klo pas saya dijalan terus kejebak macet itu

sering saya fotoin biar cepet ada tindakan.

Page 115: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

lvii

P Nih kan mas pake aplikasinya, emang seberapa butuh si menurut mas aplikasinya

buat warga?

N Yaaa kalo menurut saya pribadi siih butuh, soalnya gini bang yang saya tau kan dari

aplikasi itu kita jadi bisa ngelaporin masalah-masalah yang ada disekitar kita secara

langsung, jadi gak ribet lah istilahnya. Terus juga bisa langsung di tindak sama

pasukan orange kalo kita lapor masalah sampah.

P Emang efektif apa ga si kalo menurut mas aplikasinya?

N Menurut saya sih efektif. Soalnya kan tinggal pencet-pencet foto terus kirim dah.

Abis itu tinggal nunggu respon.

P Kalo hubungan warga sama orang kelurahan sekarang itu menurut mas

dipengaruhin ga si sama aplikasi Qlue itu?

N Kalo hubungannya mah saya kurang paham dah itu gimana. Tapi yang jelas gara-

gara aplikasi Qlue ini siih menurut saya pemerintah jadi aktif nanggepin keluhan

masyarakat. Gak kaya dulu ribet klo mau ngelapor-ngelapor. Udah gitu juga

sekarang enaknya klo ngurus-ngurus surat di kelurahan gampang gak dipungut

biaya macem-macem. Pada takut kan sekarang.

Page 116: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

lviii

Transkrip 13

Wawancara dengan Bams

Masyarakat Kelurahan Ragunan

Tempat : GOR Ragunan

Waktu : Minggu, 30 Oktober 2016 pukul 08.40

P: Peneliti

N: Narasumber

P Hubungan masyarakat di lingkungan mas itu sekarang kaya gimana ya kalo boleh

tau?

N Maksudnya gimana tuh?

P Ya jadi misal hubungan antar warga gimana trus antar warga sama kelurahan tuh

gimana juga?

N Kalo masyarakat sama masyarakat di sini sih lumayan baik ya, apalagi soal interaksi

gitu kan, di sini suka ada gotong royong tiap hari minggu gitu, cukup bagus sih

menurut saya.

P Trus kalo hubungan masyarakat sama pemerintah atau kelurahan gimana?

N Hubungan masyarakat sama pemerintah ya? Kalo soal masyarakat sama

pemerintah, kayanya kalo di sini agak kurang deh.

P Agak kurangnya kaya gimana tuh maksudnya?

N Iya soalnya kalo ngeliat si banyak masih banyak kaya jalanan bolong, itu tuh

sampah-sampah kadang kurang ya kadang dari pemerintah ada kontribusinya ya

khususnya soal-soal jalanan bolong lah kan bisa bahaya banget bagi pengendara

motor. Jadi warga juga ga terlalu percaya banget sama pemerintah.

P Ohh gitu, tapi mas udah tau belom kalo ada aplikasi Qlue?

N Aplikasi apaan tuh? Baru denger kayanya.

P Ya jadi fungsinya si yang saya tau buat lapor-lapor gitu kalo ada masalah di

lingkungan kita gitu. Jadi kita kalo mao ngadu ada masalah, pemerintah bisa

langsung tau.

Page 117: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41236/1/MUHAMAD... · Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik ... sebagai Ketua Program

lix

N Ohh gitu ya? Wah saya kurang banyak tau nih soal aplikasi Qlue kurang ngikutin

jaman nih mas maklum lah pekerja.