Upload
pipid-prabhawanty
View
1
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
resume partai politik
Citation preview
PARTAI POLITIK
Definisi Partai Politik
Partai politik, per definisi, merupakan sekumpulan orang yang secara terorganisir mem-bentuk
sebuah lembaga yang bertujuan merebut kekuasaan politik secara sah untuk bisa menjalankan
program-programnya. Parpol biasanya mempunyai asas, tujuan, ideolog, dan misi tertentu yang
diterjemahkan ke dalam program-programnya. Parpol juga mempunyai pengurus dan massa
Fungsi-Fungsi Partai Politik
Partai politik sebagai sebuah instrumen politik memiliki beberapa macam fungsi partai politik
diantaranya:
1. melakukan sosialisasi politik, pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota
masyarakat.
2. rekrutmen politik yaitu seleksi dan pemilihan atau pengangkatan seseorang atau
sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik.
3. partisipasi politik, kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan
dan pelaksanaan kebijakan umum dan ikut menentukan pemimpin pemerintahan.
4. pemandu kepentingan, mengatur lalu lintas kepentingan yang seringkali bertentangan dan
memiliki orientasi keuntungan sebanyak-banyaknya.
5. komunikasi politik, partai politik melakukan proses penyampaian informasi mengenai
politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah.
6. pengendalian konflik, partai politik melakukan pengendalian konflik mulai dari
perbedaan pendapat sampai pada pertikaian fisik antar individu atau kelompok.
7. Kontrol politik, partai politik melakukan kegiatan untuk menunjukan kesalahan,
kelemahan dan penyimpangan dalam isi kebijakan atau pelaksaan kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah.
Fungsi utama partai politik adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan
program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu dengan cara ikut pemilihan umum.
Partai politik juga melakukan kegiatan meliputi seleksi calon-calon, kampanye dan
melaksanakan fungsi pemerintahan (legislatif dan eksekutif).
Sistem Partai Politik
Maurice Duverger membagi sistem partai politik menjadi tiga sistem utama yaitu :
1. Sistem partai Tunggal
Sistem partai ini biasanya berlaku di dalam negara-negara Komunis seperti Cina dan Uni
Soviet
2. Sistem dua partai
Sistem partai seperti ini dianut sebagian negera yang menggunakan paham liberal
pemilihan di negara-negara tersebut mengguanakan sistem distrik. Negara yang
menganut sistem dua partai adalah Amerika Serikat dan Inggris.
3. Sistem Multipartai
Sistem partai seperti ini dianut oleh negara Belanda, Perancis, di dalam ssitem ini
menganut partai mayoritas dan minoritas dan diikuti oleh lebih dari dua partai.
Tujuan Partai Politik
Berdasarkan basis sosial dan tujuan partai politik dibagi menjadi empat tipe yaitu:
1. Partai politik berdasarkan lapisan masyarakat yaitu bawah, menengah dan lapisan atas.
2. Partai politik berdasarkan kepentignan tertentu yaitu petani, buruh dan pengusaha.
3. Partai politik yang didasarkan pemeluk agama tertentu.
4. Partai politik yang didasarkan pada kelompok budaya tertentu.
Partai Politik di Indonesia
Indonesia menganut sistem kepertaian dengan sistem multi partai, sejak reformasi 1998
Indonesia menganut sistem multi partai. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengetahui perkembangan partai politik di Indonesia adalah melakukan penaksiran (assessment)
terhadap tingkat pelembagaan yang telah berlangsung dalam suatu partai politik Yang dimaksud
dengan pelembagaan partai politik ialah proses pemantapan partai politik baik dalam wujud
perilaku yang memola maupun dalam sikap atau budaya.
Sejarah Partai Politik di Indonesia
Pada tahun 1939 di Hindia Belanda telah terdapat beberapa fraksi dalam volksraad yaitu Fraksi
Nasional, Perhimpunan Pegawai Bestuur Bumi-Putera, dan Indonesische Nationale Groep.
Sedangkan di luar volksraad ada usaha untuk mengadakan gabungan dari Partai-Partai Politik
dan menjadikannya semacam dewan perwakilan nasional yang disebut Komite Rakyat Indonesia
(K.R.I). Di dalam K.R.I terdapat Gabungan Politik Indonesia (GAPI), Majelisul Islami A’laa
Indonesia (MIAI) dan Majelis Rakyat Indonesia (MRI). Fraksi-fraksi tersebut di atas adalah
merupakan partai politik – partai politik yang pertama kali terbentuk di Indonesia.
Selama Jepang berkuasa di Indonesia, kegiatan Partai Politik dilarang, kecuali untuk golongan
Islam yang membentuk Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI).
Setelah merdeka, Indonesia menganut sistem Multi Partai sehingga terbentuk banyak sekali
PArtai Politik. Memasuki masa Orde Baru (1965 – 1998), Partai Politik di Indonesia hanya
berjumlah 3 partai yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Golongan Karya, dan Partai Demokrasi
Indonesia. Di masa Reformasi, Indonesia kembali menganut sistem multi partai.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Partai Politik di Indonesia sejak masa
merdeka adalah:
1. Maklumat X Wakil Presiden Muhammad Hatta (1955)
2. Undang-Undang Nomor 7 Pnps Tahun 1959 tentang Syarat-Syarat dan Penyederhanaan
Kepartaian
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1960 tentang Pengakuan, Pengawasan, dan
Pembubaran Partai-Partai
4. Undang-Undang Nomor 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya
5. Undang-Undang Nomor 3 tahun 1985 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya
6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik
7. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik
8. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (berlaku saat ini)