Upload
wiedy23
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Parent’s Role to Prevent Smoking Behavior and Smoking Behavior to Male Adolescence
1/9
1
PERAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH PERILAKU MEROKOK DENGAN
PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA PUTRA
PARENT’S ROLE TO PREVENT SMOKING BEHAVIOR AND SMOKING BEHAVIOR
TO MALE ADOLESCENCE
Bayu Hendra SukmaSandy Kurniajati
STIKES RS. Baptis Kediri
ABSTRAK
Perilaku merokok kebanyakan terjadi saat individu berusia remaja dan berlanjut sampai iamemasuki dewasa, bahkan hingga usia lanjut. Peran orang tua dalam pembentukan perilakusangatlah dibutuhkan dalam masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran. Tujuandari penelitian ini adalah menganalisis hubungan peran orang tua dalam mencegah perilakumerokok dengan perilaku merokok pada remaja putra di SMA Negeri 3 Kediri. Desain dari peneli tian ini yaitu adalah korelasi. Populasi adalah semua remaja putra di SMA Negeri 3Kediri. Besar sampel adalah 92 responden pengambilan sampel menggunakan teknik simplerandom sampling . Variabel independen penelitian adalah peran orang tua dalam mencegah perilaku merokok ,dan Variabel dependen adalah perilaku merokok Data dikumpulkan denganmenggunakan kuesioner di analisis menggunakan uji mann withney dengan α < 0,05. Hasil
peneli tian menunjukkan sebagian besar responden mempunyai peran orangtua yang baik yaitusebanyak 82 responden atau (89,1%). Lebih dari 50% merokok yaitu sebanyak 55 remaja(59,8%). Setelah dilakukan uji statistik mann-whitney pada peran orang tua dengan perilaku
merokok pada remaja putra di SMAN 3 Kediri dengan tar af signifikasnsi yang ditetapkan α <0,05 maka didapatkan p=0,170. p>α maka Ho di terima dan Ha ditolak sehingga tidak ada
hubungan peran orang tua dengan perilaku merokok pada remaja putra di SMAN 3 Kediri.Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan peran orang tua dengan perilakumerokok pada remaja putra di SMAN 3 Kediri, hal ini disebabkan karena beberapa faktoreksternal dari lingkungan remaja.
Kata Kunci : peran orang tua, perilaku merokok, remaja putra.
ABSTRACT
Smoking behavior mostly occurs when the individuals in teenage and continues untilthey entered adolescence, even more will continue until elderly. The parent’s role in building
the behavior is mostly needed in adolescence. The objective of this research is to analyze thecorrelation between parent’s role to prevent smoking behavior and smoking behavior to maleadolescence at SMA Negeri 3 Kediri. The design of this research was correlation. The population was all of the male adolescence of the SMA Negeri 3 Kediri. The samp les were 92respondents using simple random sampling. The independent variable was parent’s role and the
dependent variable was the smoking behavior. The data was collected using the questionnaire,then analyzed using Mann withney test with α < 0,05. The result showed most respondents had
good parent’s role, they were 82 respondents (89.1%). More than 50% adolescence wassmoking. They were 55 respondents (59.8%). The result statistic test of Mann-Whitney, the parent’s role with smoking behavior of male adolescence at SMA Negeri 3 Kediri with
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
8/19/2019 Parent’s Role to Prevent Smoking Behavior and Smoking Behavior to Male Adolescence
2/9
2
significant level showed p=0,170.p> α. it meant Ho was accepted and Ha was rejected, so thatthere was no correlation between parent’s role to prevent smoking behavior and smoking
behavior to male adolescence at SMA Negeri 3 Kediri. The conclusion of this research, therewas no correlation between parent’s role to prevent smoking behavior and smoking behavior tomale adolescence at SMA Negeri 3 Kediri, because of some external factors from environmentof adolescents.
Keywords: parent’s role, smoking behavior, male adolescence
Pendahuluan
Merokok merupakan sebuah kebiasaan
yang dapat memberikan kenikmatan bagisiperokok namun di lain pihak dapat
menimbulkan dampak buruk baik bagi si
perokok itu sendiri maupun orang disekitarnya (Soetjiningsih, 2004). Perilakumerokok kebanyakan terjadi saat individu berusia remaja dan berlanjut sampai ia
memasuki dewasa, bahkan hingga usialanjut. Perilaku merokok tersebut digunakansebagian besar orang untuk mengatasimasalah emosional.Studi Mirnet menemukan bahwa perilaku merokok diawali oleh rasaingin tahu dan pengaruh lingkungan sosial.
Modelling (meniru perilaku orang lain)menjadi salah satu determinan dalammemulai perilaku merokok (Sarafino, 2004).Keluarga mempunyai peran penting dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak.Karena sejak dilahirkan anak diasuh dalamkeluarga sehingga pertumbuhan dan perkembangan hidupnya tidak akan terlepasdari apa yang akan disediakan atau diberikanoleh keluarga. Faktor keluarga yangmempengaruhi perilaku merokokdiantaranya hubungan orang tua kurang
harmonis, orang tua terlalu otoriter,
kurangnya komunikasi dengan orang tua,keuangan yang berlebihan atau kekurangan,keluarga yang merokok khususnya padaorang tua karena orang tua merupakan figure bagi anaknya. Peran orang tua dalam pembentukan perilaku sangatlah dibutuhkan
dalam masa remaja dikenal sebagai masayang penuh kesukaran. Hal ini disebabkanmasa remaja merupakan masa transisi antaraanak-anak ke masa dewasa, masa transisi iniseringkali menghadapkan remaja pada
situasi yang membingungkan yang biasanya
situasi membingungkan ini diatasi dengan perilaku yang tidak terkontrol salah satunyaadalah perilaku merokok (Aula, 2010).
Hasil survey sosial dan ekonomi
nasional (SUSENAS) 2001 menunjukkan bahwa persentase penduduk yang merokok
di pedesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan sekitar 66% (Fajar, 2010).
Sedangkan angka merokok di kalanganremaja yang duduk di bangku SMA adalah34% (Aula, 2010). Menurut hasil laporan badan kesehatan dunia (WHO) tahun 2008,Indonesia menempati urutan ketiga
terbanyak dengan jumlah perokok yangmencapai 146.860.000 jiwa (Aulia, 2010).Sebanyak 24,1% dari total keseluruhanremaja laki-laki di Indonesia adalah perokokaktif. Menurut laporan riset kesehatan tahun
2007 provinsi Jawa Timur, persentase perokok tiap hari di provinsi Jawa Timur24,3% dengan karakteristik umur 15-19tahunsebanyak 19,1% merupakan perokok
aktif.Hasil penelitian yang dilakukan
RISKESDAS 2007 di Kabupaten Kedirimenunjukkan, remaja usia 15-19 tahunsebanyak 19,1% merupakan perokok aktif,sedangkan di kota Kediri sendiri dengankarakteristik usia yang sama menunjukkan36,1% merupakan perokok aktif.Berdasarkan hasil wawancara yangdilakukan peneliti di SMA Negeri 3 Kediri pada tanggal 16 November 2011 terdapat 7
dari 10 orang siswa mengatakan pernah
merokok dan 3 orang sisanya mengatakantidak pernah merokok. Hasil dari wawancara pada 7 siswa tersebut 5 diantaranyamengatakan belajar merokok dari teman dan
lingkungan, sedangkan 2 sisanyamengatakan mengenal rokok dari iklan danmedia massa.
Peran penting terhadap perilaku untuktidak merokok pada anak remaja adalah
adanya perhatian dan bimbingan dari orangtua (Sulistyowati, 2000). Salah satu alasan
tidak merokok pada remaja adalah dilarang
orangtua dan remaja tidak merokok kalauada reaksi penolakan atau akan timbulmasalah bila orangtua mengetahui kalau
8/19/2019 Parent’s Role to Prevent Smoking Behavior and Smoking Behavior to Male Adolescence
3/9
3
anaknya merokok. Asap rokok mengandungkurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnyadapat menyebabkan kanker bagi tubuh, TBC,PPOK. Beberapa zat yang sangat berbahayayaitu tar, nikotin, dan karbon monoksidaselain asap rokok yang baru mati di asbak
mengandung tiga kali lipat bahan pemicukanker di udara dan 50 kali mengandung
bahan pengiritasian mata dan pernapasan.Semakin pendek rokok semakin tinggi kadarracun yang siap melayang ke udara. Suatu
tempat yang dipenuhi polusi asap rokokadalah tempat yang lebih berbahaya daripada
polusi di jalanan raya yang macet.Peranan orang tua dalam mencegah
atau menghindari remaja putra untuk tidakmerokok sangat besar, ini terbukti denganorang tua ataupun guru di sekolah selalumemberikan cara efektif untuk terhindar dari perilaku merokok, seperti membatasi
kesempatan merokok di sekolah, tempatumum, kendaraan umum, tempat kerja, danterutama di rumah karena waktu yang paling banyak dihabiskan seorang anak adalah dirumah. Peran orang tua lebih ditingkatkan
lagi dengan cara sering berkomunikasi danmembantu untuk menemukan alasanmerokok, serta cara untuk menolak ajakantemannya dan sebisa mungkin menjauhkan
diri dari teman perokok. Anggota keluargayang merokok disarankan untuk tidakmerokok didepan anak dan berusaha untuk berhenti merokok, jika perlu melibatkanteman dekat dalam membantu remaja untuk berhenti atau menolak untuk merokok. Dalam perilaku merokok peran keluargasangat utama sekali dalam mencegah haltersebut sehingga perlu kita ketahui peranibu dan bapak dalam keluarga,yaitu : Peranibu dalam keluarga adalah ibu sebagai
pendidik, teladan, sedangkan peran ayah
adalah ayah berpartisipasi dalam pendidikananak, (Gunarsa, 2004). Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti inginmengetahui tentang Hubungan peran
orangtua dalam mencegah perilaku merokok pada remaja putra di SMA Negeri 3 KotaKediri.
Metodologi Penelitian
Desain yang digunakan dalampenelitian ini adalah korelasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswalaki-laki kelas satu di SMA Negeri 3 kelas
satu dengan jumlah populasi sebanyak 120siswa yang terdiri dari 9 kelas. Dalam penelit ian ini sampel diambil dari Siswalaki-laki kelas satu di SMA Negeri 3 Kediriyang memenuhi kriteria inklusi. Peneliti
menggunakan simple random sampling dalam menetapkan responden yang akan
diambil dalam 9 kelas. Variabelindependennya adalah peran orangtua.Variabel dependennya adalah perilaku
merokok.
Hasil Penelitian
Data Umum
Data umum karakteristik responden yangmeliputi umur, tempat tinggal, dan uang saku.
Tabel 1 Responden berdasarkan umursiswa kelas X di SMAN 3 Kediri
Umur Frekuensi %
15 Tahun 8 8,7
16 Tahun 76 82,6
17 Tahun 7 7,6
18 Tahun 1 1,1
Total 92 100
Karakteristik responden berdasarkanumur siswa kelas X di SMAN 3 Kediri dari
92 responden didapatkan sebagian besarsiswa berusia 16 tahun sebanyak 76responden (82,6%).
Tabel 2 Responden berdasarkan tempattinggal siswa kelas X di SMAN 3
KediriTempat Tinggal Frekuensi %
Kos 5 5,5
Orang Tua 52 56,5
Keluarga 35 38,0
Lain-Lain 0 0
Total 92 100
Karakteristik responden berdasarkantempat tinggal siswa kelas X di SMAN 3Kediri dari 92 responden didapatkan lebih
8/19/2019 Parent’s Role to Prevent Smoking Behavior and Smoking Behavior to Male Adolescence
4/9
4
dari 50% bertempat tinggal dengan orangtua, yaitu sebanyak 52 responden (56,5)%.
Tabel 3 Responden berdasarkan uangsaku per hari siswa kelas X diSMAN 3 Kediri
Uang Saku per hari Frekuensi
5000 49 53,2
10000 25 27,2
15000 9 9,8
20000 9 9,8
>20000 0 0
Total 92 100
Karakteristik responden berdasarkan
uang saku per hari siswa kelas X di SMAN 3Kediri dari 92 responden didapatkan lebih
dari 50% responden memiliki uang saku
sebesar 5000 yaitu sebanyak 49 respondenatau (53,2 %).
Data Khusus
Data khusus menampilkankarakteristik responden berdasarkan peran
orang tua dalam mencegah perilakumerokok, perilaku merokok, dan hubungan peran orangtua dalam mencegah perilakumerokok pada remaja putra di SMAN 3Kediri.
Tabel 4 Responden berdasarkan peranorang tua siswa kelas X diSMAN 3 Kediri
Peran
orangtuaFrekuensi %
Baik 82 89,1Cukup 10 10,9
Kurang 0 0
Total 92 100
Karakteristik responden berdasarkan peran orang tua siswa kelas X di SMAN 3Kediri dari 92 responden sebagian besarresponden mempunyai peran orangtua yang baik yaitu sebanyak 82 responden atau(89,1%).
Tabel 5 Perilaku merokok siswa kelas Xdi SMAN 3 Kediri
Perilaku Merokok Frekuensi %
Tidak Merokok 37 40,2
Merokok 55 59,8
Total 92 100
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa dari 92 responden didapatkan lebih
dari 50% merokok yaitu sebanyak 55 remaja(59,8%).
Tabel 6 Tabulasi silang antara peran orangtua dalam mencegah perilaku merokok pada remaja putra di SMAN 3 Kediri pada tanggal 01 Mei – 03 Mei 2012.
Perilaku
Merokok
Peran Orang TuaTotal
Baik Cukup Kurang
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
TidakMerokok
35 94,6 2 5,4 0 0 37 100
Merokok 47 85,5 8 14,5 0 0 55 100
Total 82 89,1 10 10,9 0 0 92 100
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa sebagian besar resonden mempunyai peranorang tua yang baik dan mempunyai perlaku merokok yaitu sebanyak 47 responden (85,5%),responden yang mempunyai peran orang tua baik dan mempunyai perilaku tidak merokok yaitusebanyak 35 responden (35%), responden yang mempunyai peran orang tua cukup danmempunyai perilaku merokok yaitu sebanyak 8 responden (14,5%), dan responden yangmempunyai peran orang tua cukup dan mempunyai perilaku tidak merokok yaitu sebanyak 2responden (5,4%).
8/19/2019 Parent’s Role to Prevent Smoking Behavior and Smoking Behavior to Male Adolescence
5/9
5
Tabel 7 Uji statistik Mann-whitney pada
peran orangtua dalam mencegah perilaku merokok pada remaja putra di SMAN 3 Kediri tanggal 01Mei - 03 Mei 2012.
peran orang tuaMann-Whitney U 924.500
Wilcoxon W 2464.500
Z -1.374
Asymp. Sig. (2-tailed) .170
Setelah dilakukan uji statistik Mann-whitney pada peran orang tua dengan perilaku merokok pada remaja putra diSMAN 3 Kediri dengan taraf signifikasiyang ditetapkan α< 0,05 maka didapatkan p=
0,170. Karena p>α maka Ho di terima danHa ditolak sehingga tidak ada hubungan peran orang tua dengan perilaku merokok pada remaja putra di SMAN 3 Kediri.
Pembahasan
Orang Tua Dalam Mencegah Perilaku
Merokok Dengan Perilaku Merokok Pada
Remaja Putra
Hasil penelitian didapatkan bahwasebagian besar responden mempunyai peranorang tua yang baik yaitu sebanyak 82responden atau (89,1%). Responden berdasarkan umur didapatkan sebagian besarsiswa berusia 16 tahun sebanyak 76responden (82,6%). Responden berdasarkantempat tinggal didapatkan lebih dari 50% bertempat tinggal dengan orang tua, yaitu
sebanyak 52 responden (56,5)%. Responden berdasarkan uang saku per hari didapatkanlebih dari 50% responden memiliki uang
saku sebesar 5000 yaitu sebanyak 49responden atau (53,3 %).
Peran adalah pola tingkah laku yangdiharapkan dari seseorang yang mendudukisuatu jabatan atau pola tingkah laku yang
diharapkan (Freadman, 2001). Seseorangdiharapkan dapat menjalankan peran yangdimilikinya dengan baik. Misalnya peran perawat, diharapkan seorang perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan secara professional kepada pasien sesuai dengan peran yang dia miliki. Orang tua adalah
komponen keluarga yang terdiri dari ayahdan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah
ikatan perkawinan yang sah yang dapatmembentuk sebuah keluarga (Junaidi, 2011).Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam proses perkembangan perilaku anak. Maka diharapkan orang tua
dapat memberikan teladan yang baik kepadaanak. Peran orang tua yang baik adalah
orang tua dapat menjalankan tugas danfungsinya sesuai dengan perannya masing-masing. Peran orang tua lebih ditingkatkan
lagi dengan cara sering berkomunikasi danmembantu untuk menemukan alasan
merokok, serta cara untuk menolak ajakantemannya dan sebisa mungkin menjauhkan
diri dari teman perokok (Gunarsa, 2004).Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
sebagian besar mempunyai peran orang tuayang baik, hal ini disebabkan karenasebagian besar responden berusia 16 tahun
dan tinggal dengan orang tua. Dengansemakin dekatnya interaksi antara anakdengan orang tua maka peran orang tua akansemakin baik. Beberapa peran orang tuadalam mencegah perilaku merokok yaitu
(Anonim, 2007) Sebagai pendengar :Mendengarkan secara aktif menunjukankasih sayang dan perhatian orang tua kepadaanak. Hindari kata negatif atau sikap anda
yang negatif, seperti menghakimi, menuduh,mengkritik, mencela atau terlalu banyakmemberi nasihat pada anak seolah andamerasa benar sendiri. Tunjukkan perhatiananda dengan cara memberi dorongan non-verbal dan gunakan nada lembut dalammenjawab pertanyaannya. Sebagai pendorong : Tingkatkan percaya diri anakdengan memberi pujian dan dorongan untukhal-hal kecil atau sepele yang dilakukannya.Mengarahkan keinginan atau cita-citanya
sesuai kemampuan dan berikan tanggung
jawab yang dapat membangun kepercayaandirinya yang sesuai kemampuan dirinya.
Sebagai Pengarah : Sejak dini ajarkananak untuk bisa membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk. Hal inimemungkinkan anak berani mengambilkeputusan atas dorongan hati nuraninya, bukan karena tekanan atau bujukan teman.Dengan begitu anak akan mampu menolak
tawaran untuk merokok, kalau perlu ajarkan juga cara untuk menolak ajakan temannya .
Sebagai Teladan : Jika anda orang tua
perokok maka berusahalah untuk berhentikarena seribu kiat anda menasehatinya, tidakakan didengar oleh anak anda jika orang tua
8/19/2019 Parent’s Role to Prevent Smoking Behavior and Smoking Behavior to Male Adolescence
6/9
6
tidak mencontohkannya (Suseno, 2006).Sebagai orang tua, anda harus mampu
memberi contoh yang baik karena anak akanmampu meniru tingkah laku orang tuanyauntuk pertama kali.
Peranan orang tua dalam mencegah ataumenghindari remaja putra untuk tidak
merokok sangat besar, ini terbukti denganorang tua ataupun guru di sekolah selalu
memberikan cara efektif untuk terhindar dari perilaku merokok, seperti membatasikesempatan merokok di sekolah, tempat
umum, kendaraan umum, tempat kerja, danterutama di rumah karena waktu yang paling
banyak dihabiskan seorang anak adalah dirumah. Peran adalah pola tingkah laku yang
diharapkan dari seseorang danmemungkinkan menjauhkan prilaku negatifanak. Sesuai dengan teori bahwa peran orangtua sebagai pendengar yang mendengarkansecara aktif menunjukan kasih sayang dan
perhatian kepada anak, menunjukkan perhatian dengan cara memberi doronganyang positif. Orang tua juga sebagai teladanterlebih responden tinggal serumah orang tua berusahalah menasehati, dan orang tua akan
berusaha memberi contoh yang baiksehingga perilaku merokok pada repondendapat terhindari. Dengan adanya peran yang baik dari orang tua terhadap perilaku
merokok pada remaja ini, maka remaja akantumbuh dalam pergaulan yang baik danmemilih untuk hidup sehat tanpa rokok.
Hasil penelitian didapatkan bahwa lebihdari 50% merokok yaitu sebanyak 55 remaja(59,8%). Sebagian besar resondenmempunyai peran orang tua yang baik danmempunyai perlaku merokok yaitu sebanyak47 responden (85,5%), responden yangmempunyai peran orang tua baik danmempunyai perilaku tidak merokok yaitu
sebanyak 35 responden (35%), responden
yang mempunyai peran orang tua cukup danmempunyai perilaku merokok yaitusebanyak 8 responden (14,5%), danresponden yang mempunyai peran orang tua
cukup dan mempunyai perilaku tidakmerokok yaitu sebanyak 2 responden (5,4%).
Masa remaja mempunyai karakteristikyang khas yaitu semua tugas perkembangan pada masa ini dipusatkan pada
penanggulangan sikap dan pola perilakuyang ke kanak-kanakan dan mengadakan
persiapan untuk menghadapi masa dewasa.
Salah satu perilaku yang muncul adalah perilaku merokok yang dianggap sebagaisimbol kematangan, perilaku ini seringkali
dimulai pada usia sekolah menengah pertama (Hurlock, 2003). Seorang remaja
akan menganggap bahwa perilaku merokokdapat menjadikan dirinya lebih dewasa.Remaja yang merokok akan merasa dirinyasudah memasuki masa dewasa, seorangremaja menginginkan suatu kebebasan.
Perilaku merokok adalah aktifitas individuyang berhubungan dengan perilaku
menghisap tembakau, merokok yang diukurmelalui intensitas merokok, waktu merokokdan fungsinya pada kehidupan sehari-hari
(Komalasari dan Helmi, 2000). Faktor yangMempengaruhi Perilaku Merokok Menurut
Sarafino Tahun 2004 Adalah FaktorBiologis : Banyak Penelitian menunjukkan
bahwa nikotin dalam rokok merupakan salahsatu bahan kimia yang berperan penting padaketergantungan merokok. Perilaku merokok pada remaja sudah menjadi sebuah hal yangwajar dilakukan pada masa sekarang ini.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku merokok pada remaja. FaktorPsikologis : Merokok dapat bermakna untukmeningkatkan konsentrasi, menghalau rasakantuk, mengakrabkan suasana sehingga
timbul rasa persaudaraan, juga dapatmemberikan kesan modern dan berwibawa,sehingga bagi individu yang sering bergauldengan orang lain, perilaku merokok sulit
untuk dihindari. Faktor Lingkungan Sosial :Lingkungan sosial berpengaruh terhadapsikap, kepercayaan dan perhatian individu pada perokok. Seseorang akan berperilakumerokok dengan memperhatikan lingkungansosialnya. Faktor Demografis : Faktor inimeliputi umur dan jenis kelamin. Orangyang merokok pada usia dewasa semakin banyak (Smet, 2004) akan tetapi pengaruh jenis kelamin zaman sekarang sudah tidakterlalu berperan karena baik pria maupun
wanita sekarang sudah merokok. Faktor
Sosial-Kultural : Kebiasaan budaya, kelassosial, tingkat pendidikan, penghasilan, dangengsi pekerjaan akan mempengaruhi perilaku merokok pada individu. Faktor
Sosial Politik : menambahkan kesadaranumum berakibat pada langkah-langkah politik yang bersifat melindungi bagi oranglain yang tidak merokok dan usahamelancarkan kampanye-kampanye promosi
kesehatan untuk mengurangi perilakumerokok (Smet, 2004).
Berdasarkan hasil penelitian sebagian
besar responden merokok padahal peranorang tua pada responden baik, hal ini dapatdisebabkan oleh beberapa faktor yang dapat
8/19/2019 Parent’s Role to Prevent Smoking Behavior and Smoking Behavior to Male Adolescence
7/9
7
menyebabkan perilaku merokok salahsatunya lingkungan sosial yang berpengaruh
terhadap sikap, kepercayaan dan perhatianindividu sehingga seseorang akan berperilaku merokok dengan memperhatikanlingkungan sosialnya. Merokok dapatmenjadi alasan untuk meningkatkan
konsentrasi, mengakrabkan suasana sehingga bagi responden mempunyai , perilaku
merokok sulit untuk dihindari. Dampak yangdialami oleh seorang remaja yang merokokantara lain uang saku akan habis hanya
untuk membeli rokok, selain itu dari segikesehatan juga akan sangat berbahaya bagi
pertumbuhan remaja pada waktu sekarangdan nanti. Berbagai macam penyakit seperti
penyakit kardiovaskuler, kanker, TBC danPPOK dapat menyerang remaja bila polamerokok sudah menjadi kebiasaan remaja.
Setelah dilakukan uji statistik mann-whitney pada peran orang tua dengan
perilaku merokok pada remaja putra diSMAN 3 Kediri dengan taraf signifikasnsiyang ditetapkan α≤0,05 maka didapatkan p=0,170. Karena p>α maka Ho di terima danHa ditolak sehingga tidak ada hubungan
peran orang tua dengan perilaku merokok pada remaja putra di SMAN 3 Kediri . Darihasil tabulasi silang diketahui bahwasebagian besar resonden mempunyai peran
orang tua yang baik dan mempunyai perlakumerokok yaitu sebanyak 47 responden(85,5%), responden yang mempunyai peranorang tua baik dan mempunyai perilakutidak merokok yaitu sebanyak 35 responden(35%), responden yang mempunyai peranorang tua cukup dan mempunyai perilakumerokok yaitu sebanyak 8 responden(14,5%), dan responden yang mempunyai peran orang tua cukup dan mempunyai perilaku tidak merokok yaitu sebanyak 2
responden (5,4%),
Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang
pada situasi sosial tertentu (Kozier Barbara,2005). Pada dasarnya perilaku merokokmerupakan sebuah perilaku yang kompleksyang melibatkan beberapa tahap. Perilakumerokok pada remaja umumnya melalui
serangkaian tahapan yang ditandai olehfrekuensi dan intensitas merokok yang
berbeda pada setiap tahapnya (Mathew dkk
dalam Richardson, 2002). Beberapa faktoryang mempengaruhi remaja merokok antaralain: Pengaruh Orang Tua, Pengaruh teman,
Pengaruh lingkungan (Iklan), Faktorkepribadian.(Triswanto, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkantidak ada hubungan peran orang tua dengan perilaku merokok pada remaja putra diSMAN 3 Kediri. hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain
karena Seseorang mempunyai teman yangmerokok. Kebiasaan merokok merupakan
salah satu pengaruh buruk yang didapat daritemannya karena untuk dapat diterima dan bergabung menjadi anggota kelompok
sebaya, seorang remaja harus bisamenjalankan peran dan tingkah laku sesuai
dengan harapan dan tuntunan kelompoksebaya mungkin juga karena pengaruh
lingkungan yang sebagian besar terdapat banyak individu yang merokok. Mungkin juga karena faktor kepribadian, orang biasanya berkebiasaan merokok karenaalasan ingin tahu, ingin melepaskan
kebosanan, stres dan rasa sakit lain yangmereka rasakan seperti tidak bisa tidur daningin mendapat kenikmatan. Seorang remajayang hidup jauh dari orang tua belum tentudia akan memiliki perilaku merokok, ini
bisa disebabkan oleh remaja yang memiliki pendirian teguh bahwa dia tidak maumerokok.
Sebaliknya seorang remaja yang
tinggal dengan oang tua tidak menjadi jaminan bahwa mereka tidak akan merokok.Jika lingkungan remaja di rumah sebagian besar merokok, maka remaja akan cenderungmemiliki perilaku merokok juga.
Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan pada 92
responden tanggal 01 Mei 2012 – 03 Mei
2012 yang bertempat di SMAN 3 Kediridapat disimpulkan bahwa peran orangtua pada siswa remaja SMAN 3 Kediri kelas Xterhadap perilaku merokok yang baik yaitu
sebanyak 82 responden dan lebih dari 50siswa merokok. Peran orangtua yang baikdalam mencegah perilaku remaja merokokternyata tidak berhubungan dengan perilakusiswa yang diteliti di SMAN 3 Kediri kelas
X. beberapa faktor yang dapat menetukan perilaku merokok pada siswa adalah faktor
lingkungan atau pengawasan siswa berupa
pengaruh informasi.
8/19/2019 Parent’s Role to Prevent Smoking Behavior and Smoking Behavior to Male Adolescence
8/9
8
Saran
Diharapkan remaja dapat memahami bahaya merokok sehingga mereka dapatmengurangi perilaku merokok sedikit demisedikit, supaya mereka dapat hidup sehat
tanpa rokok. Dengan hasil penelitian inidiharapkan SMAN 3 dapat meningkatkan
pengawasan terhadap anak didik tentangperilaku merokok. Pihak sekolah
diharapkan dapat memberikan penyuluhantentang bahaya merokok secara mandiri dan berkala. Sedangkan bagi peneliti selanjutnyadapat meneruskan penelitian tentang perilaku merokok dengan metode lain.Karena dalam perilaku merokok masih banyak sekali hal yang menarik untuk
diteliti.
Daftar Pustaka
Aula, Lisa Ellizabeth, (2010). Stop Smoking(Sekarang atau Tidak Sama Sekali).Yogyakarta : Garailmu
Gunarsa, (2004) Nikotin dalam tembakaudan bahaya merokok bagi kesehatan.
http://arsanasv .co.id.cc//nikotindalam tembakau dan bahaya merokok bagi kesehatan.Rineka Cipta:Jakarta.
Hurlock, B. Elizabeth. (2003). Psikologi Perkembangan: Suatu PendekatanSepanjang Rentang Kehidupan.Terjemahan oleh Istidawanti danSoedjarwo. Jakarta: Erlangga.
Junaidi. (2011). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Refika Aditama.Komalasari & Helmi (2000). Faktor-Faktor
Penyebab Perilaku Merokok PadaRemaja. jurnal psikologi Rinekacipta:Jakarta
Kozier, Barbara. (2005). Sikap Dan PeranOrang Tua Terhadap Perilaku Merokok Di Kalangan Remaja.
Jakarta : Bina IlmuRichardson, at all. (2002) Diferentiating
Stages of Smoking Intensity AmongAdolescents: Stage-SpesifikPsychologycal and Social influences. Journal of Consulting and Clinical Psychology
Sarafino. (2004). Perilaku Merokok di Kalangan Pria Dewasa Dini.
Soetjiningsih, (2004). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : CV. Agung Seto
Smet. (2004). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta.
Suseno, (2009).Jangan mengancam anak
Merokok . Surabaya : intisariTriswanto sugeng. D. (2007). Stop merokok .
Yogyakarta : Progresif Book.
8/19/2019 Parent’s Role to Prevent Smoking Behavior and Smoking Behavior to Male Adolescence
9/9
9