Upload
della-nadya
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Papper Biologi
1/10
MAKALAH BIOLOGI
TUMBUHAN BINTANGUR (Calophyllum soulattri) SEBAGAI BAHAN
ANTIRETROVIRAL PENGHAMBAT PERKEMBANGAN VIRUS HIV-
AIDS
Fakultas/ Program pendidikan : MIPA/Kimia
Disusun oleh:
Alestia Fitrika Cahyaning K1A015020 2015
Della Nadya Ayu Aprilia K1A015040 2015
Dio Anshori Nurhakim K1A015057 2015
Faqihudin Akhmad Yusuf KA1015008 2015
Pudyasri Ashardhini K1A015030 2015
Wahyudi K1A015050 2015
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015
8/19/2019 Papper Biologi
2/10
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Biologi mengenai Bioprospeksi yang
berjudul Tumbuhan Bintangur (Calophyllum soulattri ) sebagai bahan
antiretroviral Penghambat Perkembangan Virus HIV .
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Purwokerto, 14 Desember 2015
Penyusun
8/19/2019 Papper Biologi
3/10
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................. ............................ ................ 1
DAFTAR ISI .................................................. ............................ ........................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................... ........................... ........................... ... 1
A. Latar Belakang ........................ ........................... ........................... ............ 1
B. Rumusan Masalah ....................... ............................ ........................... ....... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................... ........................... ........................... ... 3
BAB III KESIMPULAN ....................... ............................ ........................... ....... 6
DAFTAR PUSTAKA ........................ ........................... ........................... ............ 7
8/19/2019 Papper Biologi
4/10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangPerkembangan jenis penyakit baru meningkat dari tahun ke tahun, dan
banyak obat yang beredar saat ini sudah tidak mampu lagi mengatasi jenis
penyakit baru tersebut. Oleh karena itu pencarian jenis obat baru masih terus
berlangsung sampai kapanpun. Selama ini sebagian besar pemenuhan
kebutuhan obat baru diperoleh dari hasil sintesis atau analog dari obat yang
telah ada yang 80% kerangka dasarnya diketahui atau diadopsi dari bahan
alam kelautan (sponges, tunicate dan lain-lain), tanaman, maupun
mikroorganisme. Bahan alam merupakan pilihan utama sebagai sumber obat
karena bahan alam mampu menghasilkan gambaran kerangka senyawa yang
unik dan aktivitas farmakologi yang menakjubkan sehingga diharapkan
senyawa tersebut dapat member kontribusi dalam penemuan obat pilihan
dimasa mendatang. Salah satu penyakit yang cara pengobatan dan
penyembuhannya terus diteliti adalah penyakit AIDS (Aquires Immune
Deficiency Syndrome). Penyakit ini merupakan sekumpulan gejala atau
infeksi yang timbul karena rusaknya system kekebalan tubuh manusia akibat
infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV dapat
memperlemah kekebalan tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan
menjadi rentan terhadap oportunistik seperti TBC ataupun mudah terkena
tumor.
Keanekaragaman flora hayati merupakan kekayaan alam yang dimiliki
Indonesia. Potensi alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengobatan
tradisional. Penelitian kandungan kimia tumbuhan yang bermanfaat untuk
pengobatan dapat berasal dari berbagai macam spesies tumbuhan. Salah
satunya adalah tumbuhan Bintangur dari family Clusiaceae dari genus
Calophyllum. Keistimewaan tanaman ini adalah terbukti bisa digunakan
sebagai penghambat pertumbuhan virus HIV. Seperti kita ketahui, Sejumlah
obat telah diluncurkan di pasaran untuk menghambat proses pertumbuhan
virus HIV sehingga penderita AIDS bisa memiliki waktu lebih banyak untuk
8/19/2019 Papper Biologi
5/10
2
menghabiskan sisa umurnya. Tumbuhan bintangur ini mengandung senyawa
costatolide dalam getah daunnya. Hasil penelitian menunjukkan senyawa
castotolide A cukup efektif menekan pertumbuhan virus HIV. Tumbuhan dari
genus Calophyllum yang cukup banyak jenisnya dapat dimanfaaatkan untukkeperluan pengobatan antara lain sebagai anti malaria (Hay et al., 2004),
cancer chemopreventive (Ito et al., 2001), antimikroba (Yimdjo et al., 2004)
dan menekan pertumbuhan virus HIV (Patil et al., 1993). Manfaat beberapa
spesies tunbuhan dari genus Calophyllum lainnya adalah Getah C.
Inophyllum digunakan sebagai obat pereda kejang dan rendaman daunnya
digunakan untuk mencuci mata yang meradang. Biji C. Inophyllum dan C.
Soulattri mampu digunakan untuk mengobati kudis, borok, dan penumbuh
rambut. Seduhan dari daun dan akar C. Soulattri berkhasiat sebagai obat oles
terhadap nyeri encok sedangkan getah C. Wallichianum dapat digunakan
untuk mengobati kudis dan penyakit kulit lainnya (Heyne, 1987).
Manfaat dari tumbuhan genus Calophyllum ini tidak terlepas dari
senyawa kimia yang terkandung didalamnya. Kelompok senyawa bahan alam
yang telah diisolasi dari tumbuhan genus Calophyllum cukup beragam,
diantaranya golongan senyawa turunan santon, kumarin, benzodipiron,
kromanon, biflavonoid, triterpen dan steroid (Noldin et al., 2006; Su et al.,
2006). Senyawa turunan santon dan kumarin merupakan senyawa yang paling
banyak dilaporkan, dimana senyawa santon umumnya diisolasi dari bagian
kulit dan kayu sedangkan kumarin umumnya terdapat ada bagian daun.
Belakangan ini ditemukan pula senyawa (+)-inophyllums B yang termasuk
golongan piranokumarin berkhasiat sebagai anti HIV dari ekstrak daun
tumbuhan C. inophyllum (Laure et al., 2008).
B.
Rumusan Masalah1. Senyawa aktif apa yang terkandung dalam tumbuhan Bintangur sehingga dapat
mengobati penderita HIV ?
8/19/2019 Papper Biologi
6/10
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tumbuhan bintangur yang berasal dari genus Calophyllum
memberikan banyak manfaat bagi penobatan berbagai penyakit. Semua
bagian tubuh dari tumbuhan ini memiliki manfaat serta keragaman spesiesnya
memiliki fungsi masing-masing untuk penyembuhan berbagai penyakit.
Termasuk obat untuk penyakit HIV. Calophyllum selain disebut sebagai
tumbuhan bintangur, juga dikenal secara luas di masyarakat dengan istilah
Nyamplung. Tanaman ini memang tidak habis-habis untuk dibahas potensi
yang dimilikinya. Berperan penting diantaranya sebagai sumber pangan,
sandang, sumber obat, bahan baku kosmetik, bahan bakar nabati berupa bio-
ethanol sebagai solusi krisis energy yang ramah lingkungan dan yang sangan
penting adalah sebagai pabrik oksigen di bumi.
Calophyllum soulattri di daerah jawa dikenal sebagai bintangur atau
slatri atau nyamplung. Pohon slatri memiliki tinggi hingga 28 m dengan besar
batang 50 cm, batang bundar, lurus, jarang berbanir, kayu ringan, berwarna
merah muda, mengkilat dengan urat yang tidak teratur, mempunyai kekerasan
yang sedang, kayu mengeluarkan cairan warna kuning yang lambat laun
berubah menjadi kemerahan. Daunnya hijau mengkilat, tulang daun
membelah tegas, pertulangan daun menyirip dan tampak tidak jelas, bentuk
daun oval lancip, ujung daun tumpul atau tajam, permukaan daun licin,
tangkai daun panjangnya 1,5-2 cm. Buahnya oval ataupun lonjong, bagian
atas meruncing, berwarna ungu muda, kulit biji tipis, panjang 1-1,25 cm.
bungan muncul dari tangkai, berkelopak 4, berwarna putih atau kekuningan
dengan diameter 1,25-2 cm, benang sarinya putih atau kekuningan dan berbau
harum (Sulianti dkk, 2006).
8/19/2019 Papper Biologi
7/10
Klasifikasi tumbuha
1.
Kingdom
2.
Subkingdom
3.
Superdivisio
4.
Divisio
5.
Kelas
6.
Sub-kelas
7.
Ordo
8.
Familia
9.
Genus
10.
Spesies
Calophyl
digunakan secar
obat dengan seb
untuk kuda aga
berkhasiat seba
sebagai obat
dimanfaatkan u
untuk obat urus
harum sehingga
Penelitia
tanaman binang
Gambar 1. Bunga Calophyl
Calophyllum soulatrtri :
: Plantae (tumbuhan)
: Tracheobionta (berpembuluh)
: Spermatophyta (menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
: Dilleniidae
: Theales
: Clusiaceae
: Calophyllum
: Calophyllum soulattri BURM. F
lum soulattri merupakan tanaman oba
tradisional. Gelam kayunya ditemukan dal
tan babakan slatri, babakan slatri ini diguna
selalu berada dalam keadaan terbaik. Da
ai obat, seduhan daun (dan akar-akarny
les terhadap nyeri encok. Minyak dan
tuk plitur, minyak rambut, minyak urut,
urus dan rematik. Bagian bunga dari tumb
sering dipergunakan sebagai pengharum pew
berdasarkan atas chemotaxonomy adalah p
r (Calophyllum soulattri) yang banyak t
lum soulattri Gambar 2. Cal
4
t yang sering
am perdagangan
an sebagai jamu
unnya dianggap
) dipergunakan
bijinya dapat
berkhasiat juga
uhan ini berbau
angi pakaian.
enelitian potensi
mbuh subur di
ophyllum soulattri
8/19/2019 Papper Biologi
8/10
Hutan Ternate.
benua Asia dan
untuk daerah t
Calophyllum somultiguna, geta
kumarin, Calan
tanaman yang d
getah daun dan
mengandung res
Calophyllum so
pertumbuhan
menghambat en
dalam pegobata
Secara s
dapat ditemuka
kulit buah. Der
batang maupun
kumarin yang bi
inhibitor pada
bereplikasi di da
E, inophyllum
Calanolide (deri
alaami yang me
menghambat laj
masuknya HIV
sehingga tidak te
Gambar 3. Terjadinya
ernate merupakan daerah peralihan flora
Australia, sehingga diharapkan diperoleh ha
ersebut dan tidak didapatkan di daerah
ulattri merupakan tanaman yang unik kh tanaman Calophyllum soulattri menga
olide-A dalam konsentrasi sangat besar
ikatakan bermanfaat sebagai bahan obat H
batang tanaman. Anggota family Clusiace
in, minyak atsiri, steroid, tannin, triterpen, d
ulattri terdapat kumarin yang ampuh m
IV. Calanolide-A aktif sebagai antiviru
im RNA transcriptase, dan senyawa ini
terhadap penderita HIV.
esifik kumarin terdapat di berbagai maca
dalam sel daun, pucuk daun, sel akar, sel
vate kumarin yang terdapat pada getah b
kulit tersebut adalah Calanolide-A deri
sa digunakan sebagai obat anti HIV karena
enzim reverse transcriptase sehingga
lam sel, atau dikenal dengan istilah senyaw
, inophyllum G-1, dan inophyllum G-2 b
vate ssenyawa kumarin) adalah kandunga
iliki potensi besar sebagai bahan antiretrov
u perkembangan HIV. Senyawa tersebut
e dalam sel target dengan menghambat aktif
rjadi fusi antara HIV dan target sel seperti d
membran fusi pada HIV
5
an fauna antara
sil yang spesifik
lain. Tanaman
rena disampingndung senyawa
(40%). Bagian
V-AIDS adalah
e ini umumnya
n saponin. Pada
enghambat laju
s HIV dengan
telah digunakan
m tanaman dan
iji, maupun sel
agian daun dan
vative senyawa
sifatnya sebagai
IV tidak bisa
inophyllum A-
ersifat antiviral.
dari makanan
ral karena dapat
dapat memblok
itas protein gp41
lam gambar 3.
8/19/2019 Papper Biologi
9/10
6
BAB III
KESIMPULAN
Salah satu penyakit yang cara pengobatan dan penyembuhannya terus
diteliti adalah penyakit AIDS (Aquires Immune Deficiency Syndrome).
Penyakit ini merupakan sekumpulan gejala atau infeksi yang timbul karena
rusaknya system kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus). Meski belum ada obat yang mampu
menyembuhkan penderita HIV secara total namun dengan memanfaatkan
Calanolide-A yang merupakan derivative senyawa kumarin yang terkandung
dalan tumbuhan Bintangur dapat dijadikan sebagai bahan antiretroviral yangdapat memperlambat laju perkembangan virus HIV.
8/19/2019 Papper Biologi
10/10
7
DAFTAR PUSTAKA
Hay, A.E., J.J. He ‘lesbeux, O. Duval, M. Laba, P. Grellier, P. Richomme. 2004.
Antimalarial xanthones from Calophyllum caledonicum and Garcinia
vieillardii, Life Sciences Vol 75, 3077-3085.
Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jillid 3, Badan Litbang
Kehutanan, Jakarta.
Ito, C., M. Itogawa, Y. Mishina, V.C. Filho and F. Enjo, et. Al. 2003. Chemical
Constituents of Calophyllum brasiliense. 2. Structure of Three New
Coumarins and Cancer Chemopreventive Activity of 4-Substituted
Coumarins, Journal Natural Product, Vol.66, 368-371.
Laure, F., P. Raharivelomananaa, J. Franc, O. Butauda, J.P. Bianchini, E. M.
Gaydou. 2008. Screening of anti-HIV-1 Inophyllums by HPLC-DAD of
Calophyllum inophyllum Leaf Extract from French Polynesia Islands,Analytica Chimica Acta Vol 624, 147-153.
Muslihah Ika Noor. 2013. Calophyllum inophyllum: Obat HIV AIDS. [online].
Diunduh dari https://onrizal.files.wordpress.com/2013/09/2013e1_4.pdf
diakses pada tanggal 12 Desember 2015.
Noldin, V. F. D.B Isaias and V.C Filho. 2006. Calophyllum genus: chemical and
pharmalogical importance, Quim. Nova, Vol.29, 549-554.
Patil, D., A.J. Freyer, D.S Eggleston, R.C Haltiwanger, M.F Bean, et. al. 1993.
The Inopyllums, Novel Inhibitors of HIV-1 Reverse Transcriptase
Isolated from the Malaysian Tree, Calophyllum inophyllum Linn, JournalMedical Chemistry, Vol.36, No. 26, 4130-4138.
Wahyuono, Subagus. 2012. Evaluasi Bioaktivitas Obat Koleksi Kalimantan
Tengah. Jurnal Biologi Farmasi Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.
Yimdjo, M.C., A.G Azebaze, A.E. Nkengfack, A.M. Meyer, B. Bodo, et. Al.
2004. Antimicrobial and Cytotoxic Agents from Calophyllum inophyllum,
Phytochemistry, Vol.65, 2789-2795.
https://onrizal.files.wordpress.com/2013/09/2013e1_4.pdfhttps://onrizal.files.wordpress.com/2013/09/2013e1_4.pdf