28

Papo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Papo

Citation preview

PENATALAKSANAAN PENYAKIT PENATALAKSANAAN PENYAKIT ARTERI OKLUSI KRONIKARTERI OKLUSI KRONIK

A. PENDAHULUAN

Sumbatan arteri kronik

1. Angioneuropati

2. Peny. Arteri oklusi : proses degenerasi

proses radang

3. Angiopati

PAOK sering krn atherosklerosis orang tua

Gangguan aliran darah

Laki-laki = perempuan, ekstremitas inf laki2 >

Faktor2 risiko yg meningkatkan PAOK

- merokok

- riwayat klg atherosklerosis

- DM

- level kolesterol yg tinggi

- orang yg gemuk

- org yg tdk aktif scr fisik

Menyokong tdk hanya berkembangnya proses

peny. tp juga memperburuk kondisi peny.

B. TUJUAN

Memahami : - Definisi PAOK

- Anatomi arteri

- Patogenesis atherosklerosis

- Hemodinamik oklusi arteri

- Faktor2 resiko

- Gambaran klinik

- Evaluasi diagnostik

Diharapkan dpt pencegah dan

penatalaksanan yg tepat pada PAOK

C. TINJAUAN PUSTAKA

1. 1. Definisi PAOK : - anatomis

- fungsional

2. AnatomiArteri Perifer

a. Ekstremitas Inferior

b. Ekstremitas Superior

3. Patogenesis Atherosklerosis

- Atherosklerosis ?

- Proses atherogenesis deposisi lipid

- Perkembangan plak atherosklerotik 3 stadium

Std I : endapan lipid dlm t. intima

Std II : pembentukan plak fibrous

Std III : plak atheroskl yg berkomplikasi

- Plak atheroskl tjd pd seluruh sistem arteri

endotel yg licin mrp perlindungan penting

- Plak atheroskl cenderung berkembang pd :

- arteri yg bercabang bifurkasio, trifurkasio

- arteri yg melengkung arkus aorta

- arteri yg menyempit stenosis

- Kpn plak ateroskl menimbulkan sign/simptom : tgt

1. letak plak

2. berat ringannya sumbatan : segmental, stenosis,

ekstensif, oklusif

3. kebutuhan metabolik distal sumbatan

4. sistem kolateral yg terbentuk

4. Hemodinamik Oklusi Arteri

1. Art. kolateral

2. Tahanan segmental

3. Tahanan vaskuler

perifer

- Pada keadaan normal

- Pada Olah raga

- Pada Oklusi sedang

- Pada Oklusi lanjut

5. Faktor-faktor resiko

- Multifaktorial

1. F. endogen : usia, anomali metabolisme

2. F. eksogen : merokok, gaya hidup, trauma

6. Gambaran Klinik

- Gejala : - kesemutan - nyeri

- klaudikasio - impoten

- kram otot

- Tanda : - kuku menebal - pucat

- kulit mengkilap - dingin

- hilang rambut2 - ulkus

- menurun/tdk ada pulsasi distal

- Oklusi jalur aortoiliaka tubuh akan membtk

kolateral u/ mempertahankan fungsi organ

distal oklusi

- Ada 4 sistem kolateral yg memintas oklusi - Aortoiliaka :- 1. mll dd perut : - a. epigastrika sup a. epigastrik inf - a. femoralis komunis- 2. mll pinggang :

a. lumbalis a. iliaka sirkumfleksa a. femoralis komunis

3. mll mesenterium :

a. mesenterika sup a. mesenterika inf a. hemoroid sup et inf a. iliaka interna

4. mll m. gluteus :

a. glutea sup et inf et a. obturatoria a. femoralis profunda

- Impotensi vaskologenik sumbatan aorto-

iliaka Leriche syndrom

- Beratnya insufisiensi aliran drh pd ekst. Inferior

dibagi mjd 4 std mnrt Fontaine :

1. Std I : tjd penyempitan art, tp perfusi jar cukup

kesemutan, geringgingan, defisit denyut nd

2. Std II : perfusi jar tdk memadai pd aktifitas ttn

klaudikasio, jrk jln memendek

3. Std III : perfusi tdk memadai pd saat istirahat

nyeri istirahat iskemik

4. Std IV : Iskemia nekrosis jar/ ulserasi

iskemik

7. Evaluasi Diagnostik

a. Plethysmografi

- merekam dyt arteri jari & ekstremitas

- mengukur TD ekstremitas & jari segmental

- Normal : TD jari 60 % TD pergelangan

- TD sistolik penis 70% TD brakhialis

b. USG Doppler

- dpt utk screening peny oklusi art

- dpt mengetahui lokasi anatomi oklusi

& fisiologi arteri

- dpt mengukur TD distal oklusi

c. ABI ( Ankle Brachial Index )

- Membagi TD sistol pergelangan kaki dgn

TD sistol lengan pada sisi yg sama

- ABI pd klaudikasio 0,5 – 0,9

- ABI pd nyeri iskemik < 0,5 dgn TD absolut

< 50 mmHg

d. Tekanan darah yg terekam dgn treadmill

- TD pergelangan kaki sblm dan ssd latihan

- Normal : pen tdk lebih 20 % dan lama masa

pulih 3 menit

- Pd PAOK, pen TD s/d pd tkt yg sgt rendah

atau tdk diperoleh & masa pulih > 20 menit

e. Arteriografi

- mrp prosedur invasif

- dpt mengetahui anatomi arteri dan kelainannya,

pola lesi oklusi, letak & derajat sumbatan

- tdk utk skrining pasien yg dicurigai PAOK

8. Penanganan PAOK

1. Konservatif

2. Radiologi intervensional (PTA)

3. Terapi bedah

Konservatif

- tgt hasil px klaudikasio intermiten

- tujuan :

- membatasi progres peny.

- memberi kesempatan berkembang

sistem kolateral

- mencegah trauma atau infeksi

- yg terpenting : mencegah bertambahnya proses

atherosklerosis

Olah raga

- dilakukan scr teratur min 3 bln

- kegagalan biasanya krn hilangnya motivasi

- ps diinstruksikan berjln s/d muncul KI stop

hingga nyeri hilang jln lagi

- kontraind : angina pectoris, ppok, dekomp

kordis, paok berat dgn gangren / ulkus

Penghentian merokok

- paok dgn KI byk pd perokok

- rokok : - menstimuli proses atherogenesis

- mengganggu fx platelet, endotel &

metabolisme lipid

- vasokonstriksi arteriola

- penghentian merokok :

- memperbaiki KI

- memperpanjang jrk jln

- menghambat proses atherogenesis

- memperbaiki patensi graft & memperthnkan

Terapi Farmakologik

a. Hemoreologik agent : Pentoxifylin

b. Antitrombotik agent

- Aspirin + dipiridamol

- Ticlopidine

- Prostaglandin

Kontrol Gula darah

Kontrol Hiperlipidemia

Kontrol Hipertensi

Radiologi intervensional (PTA)

Terapi Bedah

- PAOK calon operasi : penyelamatan ekstr

atau perlindungan fungsi

- Pasien gangren, ulserasi iskemik, nyeri istirahat

iskemik, KI yg gagal tx konservatif

- Rekonstruksi arteri lebih proksimal terlebih dulu

1. End-arterektomi

2. Bypass graft

Bypass graft aortobifemoral

Bypass iliofemoralis

Bypass ekstraanatomi

3. Simpatektomi

- lumbal atau thorakal

- vasodilatasi perifer & memperbaiki

sirkulasi kulit

- Kerugian : - hanya memuaskan wkt terbatas

- sedikit peran pd paok

- tdk memperbaiki KI

4. Amputasi