10
PAPER PRODUKTIVITAS PERAIRAN Analisis Eutrofikasi Pada Danau Tondano Disusun oleh : Ganisa Tri Agustina 230110130086 Perikanan B UNIVERSITAS PADJADJARAN

Paper Produktivitas Perairan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

prdper

Citation preview

Page 1: Paper Produktivitas Perairan

PAPER PRODUKTIVITAS PERAIRAN

Analisis Eutrofikasi Pada Danau Tondano

Disusun oleh :

Ganisa Tri Agustina 230110130086

Perikanan B

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

JATINANGOR

2015

Page 2: Paper Produktivitas Perairan

Pendahuluan

Danau dan waduk merupakan sumber daya air tawar yang berada di

daratan yang berpotensi sangat besar serta dapat dikembangkan dan

didayagunakan bagi pemenuhan berbagai kepentingan. Secara prinsip danau

adalah habitat air tergenang yang merupakan cekungan yang berfungsi

menampung air dan menyimpan air yang berasal dari air hujan, air tanah, mata air

ataupun air sungai.

Danau dan waduk secara teknis berfungsi sebagai sumber air baku, tempat

hidup berbagai biota air, pengatur dan penyeimbang tata air, pengendali banjir dan

sungai pembangkit tenaga listrik dan lainnya. Selain itu, danau bersifat multi

fungsi, yaitu fungsi ekologi, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, dan

keagamaan.

Karena fungsi dari danau sangat besar bagi kehidupam manusia dan

terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air danau. Maka

perlu untuk kita jaga agar dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Salah satu

contoh hal yang menyebabkan kualitas air danau menurun adalah eutrofikasi.

Eutrofikasi

Eutrofikasi secara alami terjadi dalam waktu yang panjang. Vollenweider

(1968) dalam Landner (1976) menyatakan eutrofikasi adalah pengkayaan nutrien

yang dikuti oleh kemunduran kualitas air. Definisi yang paling mendasar

membatasi eutrofikasi dalam pengertian pengkayaan badan air dengan nutrien

inorganik, khususnya nitrogen dan fosfor yaitu limbah yang dihasilkan oleh

limbah rumah tangga seperti detergen. Selain itu limbah tersebut juga dapat

dihasilkan dari limbah peternakan, limbah industri, dan berasal dari pertanian.

Eutrofikasi dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena

aktifitas manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan. Hampir 90% disebabkan

oleh aktifitas manusia di bidang pertanian.

Ada tiga perubahan ekosistem yang disebabkan oleh pengkayaan unsur hara dan

eutrofikasi yaitu:

Page 3: Paper Produktivitas Perairan

1. Perubahan dalam metabolisme komunitas.

2. Perubahan populasi dan,

3. Komunitas dengan pengkayaan unsur hara.

Terdapat dua cara untuk mengendalikan eutrofikasi, yaitu:

1. Pengendalian Preventive

Pengendalian preventive contohnya adalah dengan tidak membuang sampah

kesungai, tidak memakai deterjen secara berlebihan, tidak melakukan

pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari

lingkungan / peraiaran. Merupakan pengendalian efek jangka panjang

2. Pengendalian Curative

Pengendalian kuratif contohnya adalah mengelolah sampah, membuang

sampah ditempatnya, tidak membuang sampah kesungai. Merupakan efek jangka

pendek .

Adapun dua cara untuk menanggulangi eutrofikasi, yaitu:

1. Attacking symptoms

Attacking symptoms adalah penanggulangan dengan mencegah pertumbuhan

vegetasi penyebab eutrofikasi lalu menambah atau meningkatkan oksigen terlarut

di dalam air. Adapun metode yang dilakukan adalah Chemical Treatment, aerasi

dan Harvesting Algae

2. Getting at the root cause

Getting at the root cause adalah penanggulangan dengan mengurangi nutrient

dan sedimen berlebih yang masuk ke dalam air.

Eutrofikasi memiliki 6 tahapan, 6 tahapan tersebut adalah

1. Bertambahnya nitrat dan fosfat

2. Pertumbuhan tanaman

3. Kematian tanaman

4. Pertumbuhan bakteri

5. Penurunan kadar Oksigen

6. Suffocation / kesulitan bernafas pada organisme

Page 4: Paper Produktivitas Perairan

Studi Kasus

Danau Tondano merupakan danau alami dan terbesar di Sulawesi Utara.

Danau Tondano adalah bagian hulu sungai Tondano yang terletak di Kabupaten

Minahasa. Danau

Inlet Tondano adalah dari beberapa sungai besar maupun sungai kecil

yang sebagian besar merupakan sungai musiman. Selain dari sungai sumber air

lainnya dari saluran irigasi dan saluran pemukiman. Sedangkan outlet hanya ada

satu saluran yaitu Sungai Tondano yang bermuara di Teluk Manado. Seiring

dengan berjalannya waktu, daerah yang ada disekitar Danau Tondano lahannya

digunakan menjadi lahan pemukiman, lahan pertanian, saluran limbah rumah

tangga, peternakan ikan, obyek wisata dan lain sebagainya.

Perubahan fungsi lahan Danau Tonado menjadi lahan pemukiman dan

budidaya sangat memberikan kontribusi peningkatan konsentrasi beberapa unsur

hara melalui penggunaan limbah organik dan non-organik pada setiap penggunaan

lahan. Salah satu akibatnya adalah kemungkinan terjadinya eutrofikasi pada

Danau Tonado.

Untuk mengetahui besarnya konsentrasi Nitrogen dan Fosfor yang masuk

ke danau yang menyebabkan terjadinya eutrofikasi, maka diperlukan penelitian,

yaitu dengan mengambil sampel air dan mengukur debit air di beberapa titik yang

telah di tentukan di sepanjang area tangkapan Sungai Sungean yang mewakili

berbagai penggunaan lahan yang ada. Kandungan N dan P dalam sampel air

kemudian dianalisa di Laboratorium Baristand dengan menggunakan metode

analisis Makrokedjahl dalam data N dan Spektofotometrik pada data P .

Hasil penelitian terhadap Eutrofikasi Danau Tondano adalah sebagai

berikut :

Tabel 1. Hasil Pengamatan Nitrogen ( N ) Pada Sungai SungeanJenis Lahan Blok 1 Blok 2 Rata-Rata

Hutan 0,25 0,182 0,211

Lahan Pertanian 2,58 2,745 2,662

Pemukiman 524,44 406,78 464,24

Page 5: Paper Produktivitas Perairan

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penggunaan lahan

berpengaruh nyata terhadap pengkayaan nitrogen Danau Tondano. Tingginya

sumbangan dari area pemukiman, kemungkinan disebabkan oleh sisa-sisa

pembuangan limbah organik rumah tangga (sisa air cucian), industri,peternakan

(kotoran hewan), dan pertanian (pupuk). Peningkatan jumlah penduduk di sekitar

area Sungai Sungean dapat mengganggu keseimbangan lingkungan perairan. Hal

ini akan memberikan kontribusi kepada laju penambahan zat hara dan limbah

organik lainnya yang masuk ke badan air, akibatnya dapat terjadi eutrofik pada

danau perairan tersebut.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Fosfor ( P ) Pada Sungai SungeanJenis Lahan Blok 1 Blok 2 Rata-Rata

Hutan 0,007 0,005 0,006

Lahan Pertanian 0,022 0,014 0,018

Pemukiman 5,239 6,639 5,939

Besarnya fosfor yang ada pada Sungai Sungean adalah akibat sejumlah

besar kompos dan pakan ternak yang digunakan, serta limbah rumah tangga

terutama detergen. Selain penggunaan detergen yang besar akibat peningkatan

jumlah penduduk, juga limbah buangan (kotoran manusia dan hewan ternak) yang

langsung masuk Sungai Sungean.

Data hasil analisis sampel pada Tabel 1 dan 2 menunjukkan penggunaan

lahan hutan dan pertanian di area tangkapan Sungai Sungean kurang membawa

dampak terhadap laju eutrofikasi danau Tondano. Sedangkan penggunaan lahan

pemukiman dengan nilai yang besar mengindikasikan pengaruhnya yang besar

terhadap laju eutrofikasi di danau Tondano. Hasil berbagai penelitian,

dikemukakan bahwa fosfor membawa dampak yang lebih besar terhadap laju

eutrofikasi danau atau perairan, dimana hanya dengan 10 ppb sudah dapat

menumbuhkan algae dan tumbuhan air lainnya (eceng gondok). Menurut

Sastrawijaya (2000), fosfor dan nitrogen merupakan unsur pembatas dalam proses

eutrofikasi.

Bila rasio N dan P > 12, maka sebagai faktor pembatas adalah P,

sedangkan rasio N dan P < 7 maka sebagai pembatas adalah N. Bila rasio N dan P

Page 6: Paper Produktivitas Perairan

yang berada antara 7 dan 12 menandakan bahwa N dan P bukan sebagai faktor

pembatas. Hasil analisis rasio N dan P untuk aliran air sungai Sungean diperoleh

untuk Hutan, Pertanian dan Pemukiman berturut-turut 0,000725, 0,00373 dan

0,001154. Hasil menandakan bahwa sungai Sungean sebagai pembatas adalah N.

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: Paper Produktivitas Perairan

Lumingkewas, Santi. 2012. The Role of Land Use in Catchment area of Sungean River to Eutrofication of Tondano Lake. Jurnal Fakultas Kehutanan dan Agrikultur Universitas Sam Ratulangi.

Manu, Gaspar. 2010. Studi Fitoplankton Di Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol VI No 1