23
CASE 25 Gainesboro Machine Tools Corporation FINANCIAL MANAGEMENT DOSEN : Reza Masri, SE., MBA. DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 Kelas Eksekutif B-25A 25P1205 Antonio Fernandez 25P1208 Caesar Aulia 25P1210 Deci Marlina 25P1224 Mike Silvia 25P1225 Muhammad Ridwan Nawawi 25P1229 R. M. Pradana Ramadista 25P1231 Randu Aditara PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN

Paper Gainesboro Machine Tools Corporation

  • Upload
    zacky

  • View
    75

  • Download
    34

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gainesboro

Citation preview

CASE 25Gainesboro Machine Tools Corporation

FINANCIAL MANAGEMENTDOSEN : Reza Masri, SE., MBA.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3Kelas Eksekutif B-25A25P1205Antonio Fernandez

25P1208Caesar Aulia

25P1210Deci Marlina

25P1224Mike Silvia

25P1225Muhammad Ridwan Nawawi

25P1229R. M. Pradana Ramadista

25P1231Randu Aditara

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMENUNIVERSITAS GADJAH MADA2013ContentsCover Background3Pendahuluan3Latar Belakang Kasus3Sekilas Mengenai Perusahaan3Target Perusahaan6Kebijakan Dividen Perusahaan6Perubahan Nama Dan Promosi Image Baru10Underlying Theories11Kebijakan Dividen11Information Content, Signaling, Hypothesis, Clientele Effect12Residual payment dividend12Setting kebijakan dividen12Buy back stock13Stock dividends vs stock splits13Analysis & Recommendation14

Cover BackgroundPendahuluan Gainesboro Machine Tools Corporation adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam berbagai macam produksi perkakas mesin maupun peralatan listrik, didirikan pada tahun 1923 di Concord, New Hampshire oleh James Gaines dan David Searboro. Perusahaan berjalan dengan baik dan terus berkembang hingga pada tahun 2004 terjadi badai Katarina di Amerika Serikat yang menghancurkan kawasan tenggara AS. Badai ini mengakibatkan perekonomian di AS goyang, dan menjatuhkan harga saham sebesar 18% Gainesboro menjadi $22.15. Dikarenakan harga saham yang jatuh, beberapa perusahaan berencana untuk membeli kembali sahamnya sedangkan beberapa perusahaan lain memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan membaiknya perekonomian di AS. Ashely Swenson sebagai CFO dari Gainesboro menghadapi dilema dalam menghadapi masalah ini di tahun 2005, BOD dari Gainesboro meminta rekomendasinya untuk kebijakan dividen. Ashley Swenson sendiri masih mempertimbangkan pilihan yang terbaik untuk perusahaan, apakah dana perusahaan akan dibagikan untuk para shareholder dalam bentuk dividen atau akan dilakukan pembelian kembali saham perusahaan.

Latar Belakang KasusGainesboro merupakan perusahaan yang bisa dikatakan cukup baik dan mudah diprediksi dalam pendapatan dan pembagian dividen sebelum tahun 2000. Tiga tahun setelahnya, dividen yang diberikan oleh Gainesboro melampaui pendapatan dan tepat tahun 2003, dividen yang dibayarkan berkurang. Puncaknya adalah ketika tahun 2004, dimana terjadi banyak kerugian sehingga tidak ada dividen di tahun itu. Untuk rencana di tahun berikutnya, perusahaan berencana untuk melanjutkan pembayaran dividen. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan merubah nama perusahaan menjadi Gainesboro Advanced Systems International, Inc. dengan harapan membuat para investor mempunyai persepsi yang positif terhadap perusahaan.Langkah lain yang diambil oleh perusahaan adalah dengan melakukan restrukturisasi perusahaan dengan memperbarui divisi operasional. Selain itu sebuah peralatan mesin yang didesign dengan computer sepertinya menunjukkan pertanda baik untuk diterima masyarakat luas. Hal inilah yang menjadi dasar dari Gainesboro untuk kembali bersaing di tahun 2005.

Sekilas Mengenai PerusahaanGainesboro didirikan pada tahun 1923 oleh dua lulusan teknik mesin. Bisnis awal Gainesboro mengembangkan peralatan mesin, hingga tahun 1940 perusahaan ini memproduksi kendaraan lapis baja sebagai peralatan untuk perang. Setelah perang berakhir, Gainesboro mulai memproduksi peralatan untuk industry dan puncaknya pada 1975, Gainesboro berhasil memperoleh reputasi yang baik sebagai produsen yang inovatif dalam peralatan industry dan mesin.Pada tahun 1980, Gainesboro mulai memasuki bidang CAD/CAM setelah merger dengan perusahaan software hingga sepuluh tahun berikutnya, Gainesboro menjadi salah satu pemimpin dalam industry ini. Tahun 1998, sebuah standard untuk CAD/CAM ditetapkan tetapi karena strategi yang terlalu agresif membuat penjualan menurun. Gainesboro mengalami penurunan pendapatan dari $911 juta di tahun 1998 menjadi $757 juta di tahun 2004.Untuk menghadapi masalah ini, mereka menambah budget untuk R&D dan membuat dua restrukturisasi besar pada tahun 2002 dengan menjual line of business yang kurang menguntungkan, menjual beberapa asset dan mengurangi jumlah karyawan. Pengehematan ini mengurangi sekitar $65 juta biaya, dan di tahun 2004 strategi yang mereka ambil adalah dengan mengubah strategi manufaktur dan mulai mengadopsi prosedur yang administrative serta memperbaiki pendekatan marketing mereka. Dari sini bisa dikurangi lagi biaya sebesar $89 juta, sehingga jika ditotal sudah ada penghematan sebanyak $154 juta.

Dari laporan keuangan bisa terlihat bahwa kerugian yang dialami Gainesboro cukup besar pada tahun 2002 mencapai $61 juta dan pada tahun 2004 mencapai $141 juta. Kerugian ini mencapai $202 juta, dan masih ada potensial kerugian walaupun sudah dilakukan efisiensi biaya yang mencapai $154 juta.

Pada tahun 2005 penghasilan domestik yang diharapkan adalah sebesar $90 juta dan pada 2006 diharapkan mencapai $150 juta. Untuk pendapatan internasional sekarang hanya 15% dari total pendapatan perusahaan, target untuk tahun 2007 adalah adanya penambahan sekitar $150 juta dari perdagangan internasional. Faktor yang sekiranya akan berpengaruh ke penjualan adalah para competitor yang sedang membangun produk serupa dan dalam waktu kurang lebih dari setahun akan mulai dipasarkan, sedangkan factor lain karena tidak mendukungnya perekonomian di Amerika Serikat pada waktu itu. Hal ini yang menjadi beberapa tantangan bagi Gainesboro untuk mencapai target mereka. Target PerusahaanGainesboro ditargetkan untuk mencapai pertumbuhan 15% per tahun secara compound, dan diharapkan target pendapatan pada tahun 2005 yang hanya $870 juta menjadi $2000 jg di tahun 2011 nanti, mengingat sudah begitu banyak strategi restrukturisasi dan pengembangan teknologi perusahaan. Untuk mencapai hal ini, pihak management Gainesboro mengeluarkan tiga poin aturan, yaitu produksi yang dilakukan 75% dari penjualan peralatan CAD/CAM dan sisanya adalah penjualan mesin tradisional. Poin kedua dari mereka adalah dengan mulai semakin agresif memasuki pasar internasional agar terjadi peningkatan dari 15% menjadi 50% nantinya di tahun 2011. Sebagai langkah ketiga, management ingin memperluas perusahaan dengan melakukan joint venture dan akuisisi, sehingga bisa menambah produk baru dan proses research baru sebesar 50% di tahun 2011 nanti.

Mereka juga ingin mentargetkan ratio D/E semakin kecil, karena ingin mengurangi jumlah hutang pada tahun 2004 yang mencapai 22%. Dari data juga terlihat shareholders yang ada didalam perusahaan ini, yang tentunya harus bisa menjadi pertimbangan untuk menjalankan strategi yan g sudah ada pada pihak management.

Kebijakan Dividen PerusahaanGainesboro sudah memiliki beberapa alternative untuk kebijakan ini jika dilihat dari berbagai situasi dana kondisi yang ada seperti grafik di bawah, saham Gainesboro sebenarnya dalam kondisi yang cukup baik meningkat namun pada tahun 2002 dengan expense yang cukup besar, saham sempat jatuh tetapi bisa terlihat kenaikan di tahun 2003 yang cukup baik namun kembali jatuh ketika terjadi bencana alam di Amerika Serikat.

Swenson menawarkan beberapa alternative kebijakan untuk kondisi yang seperti ini Zero-dividend payout Dengan strategi ini, diharapkan peningkatan untuk teknologi dan CAD/CAM, namun membutuhkan dana yang cukup banyak dan mungkin akan menjadikan Gainesboro berubah arah dari sebuah perusahaan peralatan listrik tradisional menjadi sebuah perusahaan dengan teknologi dalam CAD/CAM. Harapan dari solusi ini adalah apresiasi yang tinggi terhadap modal karena akan lebih dikenal sebagai perusahaan dengan teknologi cukup tinggi, namun kekurangannya akan memberikan dividen kecil sekali atau tidak sama sekali. Dengan kondisi ini maka seolah-olah perusahaan di waktu yang akan mendatang kemungkinan akan memberikan dividen yang cukup besar, namun tantangannya strategi ini bisa membuat investor panic jg. 40% dividend payout or a DPS $0.20Strategi ini akan mengembalikan pembayaran dividen menjadi $0.80 dengan harapan akan menambah pemeseanan dan penjualan barang, sehingga memberikan signal yang baik ke shareholders bahwa perusahaan sudah berhasil mengatasi masalahnya dan yakin dengan pendapatan di masa mendatang. Para investment banker menyarankan untuk kembali ke model usaha semula menjadi perusahaan peralatan listrik dan mesin dengan total perbandingan 62%, dimana 36% untuk peralatan listrik dan 26% untuk peralatan mesin. Beberapa manager juga berpendapat bahwa pertumbuhan sebesar 10-20% nantinya akan diikuti pertumbuhan pembayaran dividen menjadi 30-50%. Residual-dividend payoutBeberapa orang dari divisi finance menyarankan agar Gainesboro baru membayar dividen jika alokasi dana setelah dialokasikan ke project adalah ketika NPV bernilai positif, dengan mendapatkan target ini diharapkan dana yang tidak digunakan nantinya bisa dijadikan dividen. Harapan dari metode ini adalah tingkat kepercayaan yang akan meningkat untuk investor dan kenaikan value perusahaan. Bagi Swenson, metode ini bisa mengakibatkan dividen yang tidak menentu, karena sangat tergantung dari nilai project yang ada dan dimungkinkan akan mengakibatkan pengaruh yang kurang baik terhadap harga saham perusahaan. Dari study yang dia pelajari, diambil sebuah kesimpulan bahwa perusahaan yang lambat berkembang akan membayar dividen dalam jumlah tinggi, dan sebaliknya untuk perusahaan yang cepat berkembang akan membayar dividen dalam jumlah yang relative rendah.

Dari data tersebut di atas, Swenson membuat suatu analisa dengan gambaran bahwa target pertumbuhan perusahaan adalah 15% compound dan target pembayaran dividen adalah 40% maka dibuatlah sebuah analisa untuk forecasting berikut

Perubahan Nama Dan Promosi Image BaruBerdasarkan survey yang dilakukan oleh direktur investor relation, didapatkan bahwa keberadaan Gainesboro sebenarnya sangat disadari oleh masyarakat namun Gainesboro menempati posisi yang tidak terlalu tinggi dibandingkan pesaingnya sehingga menjadi salah satu factor return untuk shareholders dan prospek untuk berkembang. Target untuk mengatasi hal ini adalah dengan menaikkan keberadaan perusahaan dengan image yang baru, dan sebuah nama diambil karena menjanjikan untuk strategi baru perusahaan menjadi Gainesboro Advanced Systems International, Inc. namun biaya yang harus dikeluarkan untuk campaign program ini dimungkinkan sekitar $10 juta. Namun sang pendiri, Stephen Gaines kurang setuju dengan ide ini, karena terkesan kurang masuk akal.

Underlying TheoriesKebijakan DividenSebuah keputusan untuk pembayaran hasil dari pendapatan atau menahan dan mereinvestasikan dana tersebut untuk kepentingan perusahaan.Dalam kebijakan dividen, akan banyak sekali pertimbangan termasuk seberapa besar dividen yang akan dibayarkan, seberapa stabil pembayaran dividen sebuah perusahaan, seberapa sering pembayaran dividen dalam setahun, dan apakah kebijakan ini akan diumumkan ke masyarakan yang menjadi shareholders.Teori dalam kebijakan dividen Dividend irrelevance Investor tidak peduli dengan seberapa besar hasil yang dibayarkan. Investor bisa membuat kebijakan sendiri, jika mereka menginginkan uang cash maka mereka bisa menjual saham, atau jika mereka tidak menginginkan cash mereka bisa menggunakan dividen untuk membeli saham. Bird-in-the-hand Investor mengaharapkan hasil pembayaran yang besar. Investor berpikir bahwa dividen lebih tidak beresiko dibandingkan kemungkinan kenaikan harga saham. Tax preference Investor mengaharapkan hasil pembayaran yang kecil. Asumsi mereka adalah laba ditahan akan membawa kenaikan harga saham dalam jangka panjang, yang jika dikenai pajak hanya 20% akan lebih kecil dibandingkan dengan dividen yang bisa mencapai lebih dari 38.6%.Kemungkinan efek untuk harga saham dan cost of equity terlampir untuk beberapa metode yang digunakan

Dalam penentuan kebijakan dividen tidak ada teori yang bisa dikatakan paling benar karena manager menggunakan judgment ketika menentukan kebijakan, walaupun analisa dilakukan tetapi harus disesuaikan dengan judgment yang ada.

Information Content, Signaling, Hypothesis, Clientele Effect Pada dasarnya manager tidak suka untuk keputusan pengurangan dividen, sehingga mereka tidak akan menaikkan dividen jika mereka tidak berpikir bahwa kenaikannya akan sustain dalam jangka panjang. Hal inilah yang menjadi pandangan investor bahwa dividen naik sebagai sebuah signal bahwa management melihat prospek yang baik di masa mendatang. Kenaikan harga saham ketika pembayaran dividen naik, akan menunjukkan ekspektasi yang cukup tinggi untuk nilai EPS di masa mendatang, bukan semata-mata hanya sebuah keinginan untuk kenaikan dividen itu sendiri. Beragamnya investor menginginkan jenis kebijakan yang berbeda, misalnya untuk investor muda atau investor yang sudah pension. Kebijakan dividen lalu dari sebuah perusahaan menentukan jenis investor yang ada. Efek dari investor yang ada, membuat kesulitan dalam penentuan kebijakan dividen. Pajak dan biaya broker bisa membuat investor berpindah perusahaan untuk investasi.

Residual payment dividendPendekatan ini dilakukan dengan mencari retained earnings yang dibutuhkan untuk capital budgeting, dari sisa earnings yang masih ada dijadikan dana untuk pembayaran dividen. Kebijakan ini meminimalisir biaya awal yang pada akhirnya akan mengurangi nilai WACC.Semakin sedikit investasi yang baik akan membuat capital budget mengecil sehingga pada akhirnya akan menjadikan pembayaran dividen yang besar, begitu pula sebaliknya jika ada investasi yang baik maka pembayaran dividen akan dikurangi.Keuntungan dari metode ini adalah mengurangi penerbitan saham baru dan biaya untuk penerbitannya, namun dilain sisi akan menimbulkan dampak pada dividen yang beragam, sehingga dapat meningkatkan resiko karena mengirimkan signal yang kurang baik untuk investor.Metode ini bisa dipertimbangkan untuk membuat target pembayaran yang kira-kira akan diberikan namun lebih baik tidak diikuti secara ketat aturannya, karena adanya banyak pertimbangan di atas.

Setting kebijakan dividenLangkah yang perlu dilakukan dalam menetapkan kebijakan dividen perusahaan adalah sebagai berikut Melakukan forecast kebutuhan modal untuk jangka waktu yang sudah direncanakan, biasanya digunakan jangka waktu 5 tahun. Menetapkan target untuk struktur modal di masa mendatang. Memperkirakan kebutuhan equity tahunan. Menetapkan target pembayaran dividen berdasarkan pendekatan residual model. Mengatur target pertumbuhan dividen jika dimungkinkan dengan membuat variasi struktur modal jika dibutuhkan, karena pada umumnya beberapa pertumbuhan dividen muncul dengan sendirinya.

Buy back stockMetode ini digunakan untuk membeli kembali saham dari para pemegang saham, dengan alasan sebagai alternative daripada mendistribusikan cash sebagai dividen dan untuk menghilangkan cash dari hasil penjualan asset.Keuntungan metode ini adalah, pemegang saham diberi kebebasan untuk menerima tawaran ini atau tidak, selain itu dapat menghindari sebuah penetapan dividen yang tidak dapat dimaintain di masa mendatang. Selain itu hasil saham yang dibeli dapat dijual kembali untuk meningkatkan cash sejumlah yang dibutuhkan. Namun ada kemungkinan menjadi signal negative karena perusahaan dianggap tidak memiliki kesempatan investasi yang lebih baik lagi. Selain itu pemegang saham bisa diperlakukan tidak adil karena dimungkinkan tidak mendapatkan informasi yang baik. Perusahaan juga harus menetapkan harga yang lebih tinggi untuk pembelian sehingga dimungkinkan harus mengeluarkan dana yang lebih banyak untuk saham perusahaan sendiri.

Stock dividends vs stock splitsPendekatan stock dividend adalah bahwa perusahaan mengeluarkan sebuah saham baru yang setara dividen dalam bentuk cash, jika 10% berarti mendapatkan 10 share dari 100 share yang dimiliki. Sedangkan untuk metode stock split adalah dengan menaikkan jumlah share yang beredar, misalnya dirubah menjadi perbandingan 2:1 sehingga akan membuat para shareholder mendapatkan bagian yang lebih banyak. Kedua metode ini menambah jumlah share yang beredar di masyarakat, harga saham akan turun dengan kedua metode ini tetapi tidak membuat kekayaan yang dimiliki investor berubah. Metode stock split biasanya digunakan untuk menjaga harga dalam nilai yang paling optimal.

Analysis & RecommendationAnalysisBuy back stockPerusahaan bisa saja membeli sahamnya yang sedang turun, namun akan timbul kesulitan baru karena belum tentu para pemegang saham ingin menjual sahamnya dan kondisi ini lebih banyak merugikan pemegang saham jika informasi yang diberikan tidak jelas. Hal ini bisa membawa signal negative terhadap perusahaan, yang bisa membuat investor lari. Selain itu kondisi keuangan perusahaan sedang kurang baik, jika metode ini maka akan ada pengeluaran yang lebih tinggi untuk membeli sahamnya kembali dari para pemegang saham.

Residual-dividend payoutPendekatan ini baik secara perhitungan finansial karena mengusahakan nilai NPV positif dulu baru dilakukan pembagian dividen. Tetapi hal ini bisa membawa signal negatif bagi para investor karena bisa menimbulkan keragaman nilai pembagian dividen, sehingga bisa menimbulkan resiko adanya investasi yang kurang baik dari perusahaan.

Dari perhitungan terlihat ketidakstabilan pembayaran dividen yang dimungkinkan menimbulkan sentimen negative dari para investor.

Payout dividendDari data yang ada dapat buat financial model serta proyeksi asumsi untuk tahun 2005 hingga 2011, pendekatan yang digunakan adalah kenaikan sales per tahun sebesar 15% compound dengan asumsi kebijakan dividen yang digunakan adalah 40% namun maksimum D/E ratio tidak boleh melebihi 40%.

Dari perhitungan di atas sudah bisa disimpulkan perusahaan dalam keadaan cukup baik, namun ketika dihitung ke dalam balance sheets, D/E ratio yang diharapkan hanya maksimum sebesar 40% meningkat melebihi batas yang ditetapkan, sehingga perlu disusun sebuah sensitivity analysis untuk dicari solusi yang lebih baik. Adapun paket yang digunakan untuk parameter adalah dividen dan sales, dalam hal ini diasumsikan bagaimana sensitivity analysis dengan pembayaran dividen 0%, 20%, 40% serta bagaimana pendekatan sensitivity analysis jika sales bisa mencapai yang diharapkan yaitu 15% dan pendekatan pesimistis jika sales hanya mencapai 10%. Dari sini akan dihitung sensitivity analysis untuk nilai debt dan nilai D/E ratio.

Perhitungan dengan nilai pertumbuhan sales 10%

Perhitungan dengan nilai pertumbuhan sales 15%

Dari hasil sensitivity analysis didapatkan pembagian dividen sebesar 20% dengan target optimis sales 15% menunjukkan hasil yang paling baik dan tetap menjaga D/E ratio di bawah 40%

Recommendation Dilihat dari para investor yang ada di Gainesboro, dengan mayoritas disana adalah orang yang menginginkan investasi dalam jangka panjang sehingga perusahaan harus memberikan signal positif kepastian kepada investor bahwa perusahaan akan memberikan dividen yang besar di masa mendatang. Secara perbandingan dengan perusahaan lain, Gainesboro sebaiknya mulai berpindah bisnis utama dari perusahaan peralatan mesin dan listrik menjadi perusahaan CAD/CAM dengan asumsi penambahan cost untuk campaign dan marketing perubahan nama perusahaan menjadi Gainesboro Advanced Systems International, Inc. sekitar $10 juta, selain itu dari penjualan, persaingan untuk usaha di peralatan mesin dan listrik sudah cukup ketat sehingga Gainesboro akan sulit untuk kembali masuk ke bisnis ini kembali. Metode yang harus diambil oleh Ashley Swenson adalah dengan tetap membagikan dividen sebesar 20% agar tetap bisa menjaga D/E ratio yang baik dari perusahaan. Exhibit 2200320042005*Cash & Equivalents$13,917$22,230$25,665Accounts Receivable$208,541$187,235$217,510Inventories$230,342$203,886$217,221Prepaid Expenses$14,259$13,016$15,011Other$22,184$20,714$21,000 Total Current Assets$489,243$447,081$496,407

Property, Plant & Equipment$327,603$358,841$410,988 Less Depreciation$167,414$183,486$205,530Net Property, Plant & Equipment$160,189$175,355$205,458Intangible Assets$9,429$2,099$1,515Other Assets$15,723$17,688$17,969

Total Assets$674,584$642,223$721,349

Bank Loans$34,196$71,345$74,981Accounts Payable$36,449$34,239$37,527Current Portion of Long-Term Debt$300$150$1,515Accruals & Other$129,374$161,633$183,014 Total Current Liabilities$200,319$267,367$297,037

Deferred Taxes$16,986$13,769$16,526Long-Term Debt$9,000$8,775$30,021Deferred Pension Costs$44,790$64,329$70,134Other Liabilities$2,318$5,444$7,505 Total Liabilities$273,413$359,684$421,223

Common Stock, $1 Par Value$18,855$18,855$18,835Capital in Excess of Par$107,874$107,907$107,889Cumulative Translation Adjustment$(6,566)$20,208$26,990Retained Earnings$291,498$146,065$156,875Less Treasury Stock at Cost$(10,490)$(10,494)$(10,464) Total Shareholder Equity$401,171$282,541$300,125

Total Liabilites & Equity$674,584$642,225$721,348

Exhibit 419942004SharesPercentageSharesPercentageFounders' Families2,39013%2,42113%Employees & Families3,67720%3,15517%Institutional Investors Growth-Oriented2,39013%1,1386% Value-Oriented1,4718%2,42113%Individual Investors Long-Term Retirement6,80337%4,80626% Short-Term; Trading-Oriented9195%2,42113% Other; Unknown7354%2,23912%Total18,385100%18,601100%

Exhibit 7Expected Return on Total Capital (next 3-5 years)Current Dividend PayoutCurrent Dividend YieldExpected Growth Rate of Sales (next 3-5 years)High-Payout Companies Crescent Real Estate Equities Co.5.0123.08.9nmf Equity Office Properties Trust5.596.67.2nmf Frontline, Ltd.20.0115.035.3-5.0 Scudder High Income Trustnmf96.49.2nmf TEPPCO Partners, LP12.0104.06.75.0 UIL Holdings4.5112.06.05.5

Zero-Payout Companies Amgen Inc.17.50.00.018.5 Cisco Systems, Inc.49.00.00.016.0 Coach, Inc.22.50.00.020.5 eBay Inc.26.00.00.032.0 Oracle Corporation31.00.00.014.5 Research in Motion Limited13.50.00.030.0 Yahoo! Inc.14.50.00.031.0

Exhibit 8Assumptions20052006200720082009201020111. Sales Growth Rate15%15%15%15%15%15%15%2. Net Income as % of Sales2.1%4.0%5.0%5.5%6.0%5.6%8.0%3. Dividend-Payout Ratio40.0%40.0%40.0%40.0%40.0%40.0%40.0%Projections2005200620072008200920102011Sales$870.1$1,000.6$1,150.7$1,323.3$1,521.8$1,750.1$2,012.6

Net Income$18.3$40.0$57.5$72.8$91.3$98.0$161.0Depreciation$22.5$25.5$30.0$34.5$40.5$46.5$52.5Total$40.8$65.5$87.5$107.3$131.8$144.5$213.5

Capital Expenditures$43.8$50.4$57.5$66.2$68.5$78.8$90.6Change in Working Capital$19.5$22.4$25.8$29.6$34.0$38.5$44.3Total$63.3$72.8$83.3$95.8$102.5$117.3$134.9

Excess Cash$(22.5)$(7.3)$4.2$11.5$29.3$27.2$78.6Dividend$7.3$16.0$23.0$29.1$36.5$39.2$64.4

After Dividend Excess Cash$(29.8)$(23.3)$(18.8)$(17.6)$(7.2)$(12.0)$14.2

Exhibit 12002200320042005*Net Sales$858,263$815,979$756,638$870,000Cost of Sales$540,747$501,458$498,879$549,750 Gross Profit$317,516$314,521$257,759$320,250

Research & Development$77,678$70,545$75,417$77,250Selling, General & Administrative$229,971$223,634$231,008$211,500Restructuring Costs$65,4480.0$89,4110.0 Operating Profit (Loss)$(55,581)$20,342$(138,077)$31,500

Other Income (Expense)$(4,500)$1,065$(3,458)$(4,200) Income (Loss) Before Taxes$(60,081)$21,407$(141,535)$27,300Income Taxes (Benefit)$1,241$8,415$(750)$9,282

Net Income (Loss)$(61,322)$12,992$(140,785)$18,018Earnings (Loss) per Share$(3.25)$0.69$(7.57)$0.98Dividends per Share$0.77$0.25$0.25$0.39