Paper Fisdas Energi Nuklir

Embed Size (px)

Citation preview

ENERGI NUKLIR (NUCLEAR ENERGY)(Prospek Pemanfaatan bagi Perkembangan Teknologi di Indonesia)

Disusun oleh: Indriani (11/316690/PA/13819)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011

ENERGI NUKLIR

A. Pendahuluan Energi nuklir merupakan energi yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Hasil energi dan radiasinya dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan energi Indonesia yang kian meningkat. Prinsip kerja dari energi nuklir ini sangat enguntungkan ditinjau dari tingkat efektifitas maupun dari segi finansial dalam jangka panjang. Dari segi efektifitas, energi nuklir merupakan solusi efektif dalam memperoleh energi dalam jumlah yang cukup besar dengan cara yang eektif dan efisien. Dengan jumlah reaktan yang kecil akan dihasilkan energi yang sangat besar serta berkesinambungan. Sedangkan dari segi finansial, energi nuklir memiliki keunggulan pada jumlah dana yang dibutuhkan dalam pengoperasian fasilitas tersebut. Dengan tarif pengoperasian yang stabil karena tidak terpengaruh fluktuasi harga bahan bakar fosil, energi nuklir merupakan salah satu cara efektif dalam menghemat anggaran nasional. B. Aplikasi Energi Nuklir dalam Kehidupan Energi nuklir merupakan energi yang fleksibel dan dapat dimanfaatkan secara luas dalam berbagai aspek kehidupan, contohnya di bidang kesehatan, listrik, dan industri. Pada bidang kesehatan, energi nuklir dimanfaatkan untuk pengobatan kanker. Dengan memanfaatkan radiasi dari logam Cobalt,iodium, dan karbon , sel-sel kanker/tumor disinari radiasi untuk menghambat pertumbuhan sel-sel tersebut. Terapi radiasi (di Amerika Utara), atau radioterapi (di Inggris dan Australia) juga disebutonkologi radiasi, dan kadang-kadang disingkat XRT, adalah penggunaan medis radiasi ionisasi sebagai bagian dari perawatan kanker untuk mengontrol sel-sel ganas (jangan dikelirukan dengan radiologi, penggunaan radiasi pada pencitraan medis dan diagnosis). Radioterapi dapat digunakan untuk curative atau ajuvan pengobatan kanker. Hal ini digunakan sebagai perawatan paliatif (di mana obat tidak mungkin dan tujuannya adalah untuk pengendalian penyakit lokal atau gejala lega) atau sebagai terapi pengobatan (di mana terapi memiliki manfaat kelangsungan hidup dan dapat kuratif). Tubuh total iradiasi (TBI) adalah teknik radioterapi digunakan untuk mempersiapkan tubuh untuk menerima transplantasi sumsum tulang. Radioterapi memiliki beberapa aplikasi dalam kondisi non-ganas, seperti perawatan trigeminal neuralgia, tiroid parah penyakit mata, pterygium, pigmen villonodular synovitis, pencegahan keloid scar pertumbuhan dan Pencegahan pengerasan osifikasi heterotopic. Penggunaan radioterapi dalam kondisi non-ganas terbatas sebagian oleh kekhawatiran tentang risiko kanker yang disebabkan oleh radiasi.

Radioterapi digunakan untuk pengobatan tumor ganas (kanker), dan dapat digunakan sebagai terapi utama. Hal ini juga umum untuk menggabungkan radioterapi dengan operasi, kemoterapi dan terapi hormon atau campuran dari tiga. Jenis paling umum kanker dapat diperlakukan dengan radioterapi dalam beberapa cara. Maksud perawatan yang tepat (curative ajuvan, neoadjuvant, terapi, atau paliatif) akan tergantung pada jenis tumor, lokasi, dan panggung, serta kesehatan umum pasien. Terapi radiasi biasanya diterapkan ke tumor kanker. Bidang radiasi juga mungkin termasuk pengeringan kelenjar getah bening jika mereka klinis atau radiologically terlibat dengan tumor, atau jika ada dianggap risiko subklinis ganas penyebaran. Hal ini diperlukan untuk menyertakan margin jaringan normal sekitar tumor untuk memungkinkan ketidakpastian di harian set-up dan internal. l tumor gerak. Ketidakpastian ini dapat disebabkan oleh gerakan internal (misalnya, respirasi dan kandung kemih mengisi) dan gerakan kulit eksternal tanda relatif terhadap posisi tumor. Untuk cadangan jaringan normal (seperti kulit atau organ radiasi yang harus melewati untuk mengobati tumor), berbentuk radiasi sinar ditujukan dari beberapa sudut paparan berpotongan pada tumor, menyediakan banyak lebih besar diserap dosis yang ada daripada dalam jaringan sekitarnya, sehat. Terapi radiasi telah digunakan sebagai pengobatan kanker untuk lebih dari 100 tahun, dengan akar awal ditelusuri dari penemuan sinar-x pada tahun 1895 oleh Wilhelm Rntgen. Bidang terapi radiasi mulai tumbuh di awal 1900-an sebagian besar berkat karya terobosan pemenang Hadiah Nobel ilmuwan Marie Curie, yang menemukan unsur-unsur radioaktif polonium dan radium. Hal ini mulai era baru dalam pengobatan dan penelitian. Radium digunakan dalam berbagai bentuk hingga pertengahan 1900-an ketika kobalt dan sesium unit datang ke penggunaan. Pemercepat medis telah digunakan untuk sebagai sumber radiasi sejak akhir 1940-an. Dengan penemuan Godfrey Hounsfield dihitung tomography (CT) pada tahun 1971, tiga dimensi perencanaan menjadi kemungkinan dan dibuat pergeseran dari 2-D untuk radiasi 3-D pengiriman; Berbasis CT perencanaan memungkinkan dokter untuk lebih akurat menentukan distribusi dosis yang menggunakan gambar tomographic aksial anatomi pasien. Orthovoltage dan kobalt unit memiliki sebagian besar digantikan oleh megavoltage pemercepat, berguna untuk menembus energi dan kurangnya sumber radiasi fisik. Munculnya teknologi pencitraan yang baru, termasuk Pencitraan Resonansi Magnetis (MRI) pada 1970-an dan positron emission tomography (PET) pada 1980-an, telah pindah terapi radiasi dari 3-D conformal terapi modulasi intensitas radiasi (IMRT) dan terapi radiasi dipandu gambar (IGRT). Kemajuan ini telah menghasilkan hasil pengobatan yang lebih baik dan lebih sedikit efek samping

Untuk pemanfaatan di bidang listrik, energi nuklir dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin guna memperoleh energi listrik. Dengan kata lain, memanfaatkan energi panas untuk kemudian diubah menjadi energi kinetik. Dari energi kinetik yang menggerakkan turbin kemudian diteruskan ke generator untuk diubah menjadi energi listrik dan disalurkan menuju jaringan listrik nasional. Dibidang industri, Distributed Control System (DCS) dan Nucleonic Control System (NCS) telah dipergunakan untuk mendeteksi berbagai kesalahan atau kelainan pada sistem kerja alat industri. DSC dan NSC akan secara otomatis melakukan pengendalian jika terdapat ada kelainan dalam operasi terutama dalam sistem produksi. Dibidang peternakan, tehnik nuklir telah dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin untuk anak ayam, penggemukan hewan ternak, peningkatan daya tahan ternak terhadap penyakit, dan lain sebagainya. C. Prospek Aplikasi Energi Nuklir di Indonesia Prospek aplikasi energi nukir di Indonesia masih terbentang luas. Ditunjang sumber daya alam yang tersedia, Indonesia sebenarnya mampu untuk memanfaatkan energi nuklir secara tepat guna. Selain itu, dengan posisi Indonesia sebagai negara dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat, dimungkinkan adanya pembangunan fasilitas pengolahan energi nuklir. Selain itu, dengan didukung semangat untuk menghijaukan negeri, energi nuklir dapat menjadi pilihan untuk mengurangi tingkat polusi serta penghematan bahan bakar fosil yang sampai saat ini masih dijadikan bahan bakar utama dalam pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia. Energi nuklir dapat dijadikan solusi guna memenuhi kebutuhan energi dalam jangka waktu yang panjang dan efektif serta efisien. D. Simpulan

Terdapat beberapa pemanfaatan energi nuklir di beberapa bidang : Pada bidang kesehatan Radioterapi juga disebut onkologi radiasi, dan kadang-kadang disingkat XRT, adalah penggunaan medis radiasi ionisasi sebagai bagian dari perawatan kanker untuk mengontrol sel-sel ganas (jangan dikelirukan dengan radiologi, penggunaan radiasi pada pencitraan medis dan diagnosis).

Pada bidang kelistrikanEnergi nuklir dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin guna memperoleh energi listrik. Dengan kata lain, memanfaatkan energi panas untuk kemudian diubah menjadi energi kinetik. Dari energi kinetik yang menggerakkan turbin kemudian diteruskan ke generator untuk diubah menjadi energi listrik dan disalurkan menuju jaringan listrik nasional.

Pada bidang industriDibidang industri, Distributed Control System (DCS) dan Nucleonic Control System (NCS) telah dipergunakan untuk mendeteksi berbagai kesalahan atau kelainan pada sistem kerja alat industri. DSC dan NSC akan secara otomatis

melakukan pengendalian jika terdapat ada kelainan dalam operasi terutama dalam sistem produksi.

Pada bidang peternakan

Teknik nuklir telah dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin untuk anak ayam, penggemukan hewan ternak, peningkatan daya tahan ternak terhadap penyakit, dan lain sebagainya. E. Daftar Pustaka http://www.wikipedia.org/pemanfaatan_nuklir http://www.batan.go.id http://www.agus12.blogspot.com