18
 PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN STRATEGIS DI NEGARA – NEGARA MAJU Perdag angan internasio nal adalah perdagang an yang dilak ukan oleh  pe ndu duk suatu neg ara den gan pen dud uk neg ara lain atas das ar kes epa kat an  be rsama. Pen dud uk yang dimaks ud dap at ber upa antarperorangan (indiv idu de ngan indi vi du), antara indi vi du dengan  pemerintah su at u ne ga ra atau  peme rintah suatu negara dengan pemeri ntah negara lain. Di ban yak negara,  perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Mes kip un per dag ang an int ernasi onal tel ah terj adi sel ama ribuan tahun, damp aknya terhadap kepen tinga n ekono mi, sosi al, dan politik baru diras akan  be ber apa aba d bel aka nga n. Per dag angan int ernasi ona l pun tur ut men dor ong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan ke hadiran  perusahaan multinasional. Faktor Pendorong Ba ny ak fa kt or ya ng me nd oron g su at u ne ga ra me la ku ka n pe rdagan ga n internasional, di antaranya sebagai berikut : Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara Ada nya per bedaan kemampuan pen gua saa n ilmu pen get ahu an dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu  pasar  baru untuk menjual produk tersebut. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,   budaya, dan jumlah  penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil  produksi dan adanya keterbatasan produksi. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. 1

Paper Ekonomi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 1/18

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN

KEBIJAKAN PERDAGANGAN STRATEGIS

DI NEGARA – NEGARA MAJU

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh

 penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

  bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu

dengan individu), antara individu dengan  pemerintah suatu negara atau

  pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,

 perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan

GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun,

dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan

  beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong

Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran  perusahaan 

multinasional.

Faktor Pendorong 

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan

internasional, di antaranya sebagai berikut :

• Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri

• Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara

• Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi

• Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu  pasar  baru untuk 

menjual produk tersebut.

• Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, 

 budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil

 produksi dan adanya keterbatasan produksi.

• Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

1

Page 2: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 2/18

• Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari

negara lain.

• Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat

hidup sendiri.

 Manfaat perdagangan internasional 

Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai

 berikut:

• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di

setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, 

tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan

internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak 

diproduksi sendiri.

• Memperoleh keuntungan dari spesisialisasi

Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh

keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara 

dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang

diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara

tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

• Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Terkadang, para  pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat

  produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi

kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.

Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan

mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut

keluar negeri.

• Transfer teknologi moder

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari

teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen.

2

Page 3: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 3/18

 Peraturan / Regulasi Perdagangan Internasional 

Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian  bilatera antara

dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme 

kebanyakan negara memiliki tarif  tinggi dan banyak pembatasan dalam

  perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada

kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini

mendominasi pemikiran diantaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu

dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-

tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dan WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi global dalam perdagangan

internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-kadang berujung pada

 protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang

tidak menguntungkan secara mutual.

Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar 

negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan

  proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti

 proteksi tarif  untuk  agrikultur  oleh Amerika Serikat dan Eropa.  Belanda dan

Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka

secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat,  Inggris, Australia dan

Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain

(seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas

karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga

keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri

langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari  biaya transaksi 

dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.

Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari

 perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini

telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi

agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan

3

Page 4: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 4/18

 penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional

  besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan

kebanyakan barang dan jasa lainnya.

Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif 

dalam rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia

selama depresi besar  membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya

memperdalam depresi tersebut.

Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade

Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti

MerCOSUR  di Amerika Selatan,  NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan

Meksiko, dan Uni Eropa antara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun

2005 membicarakan pembuatan dari  Free Trade Area of America (FTAA) gagal

total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan

serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment ) juga gagal pada tahun-

tahun belakangan ini.

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk 

suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Jika

dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka

 perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.

Rumitnya perdagangan internasional disebabkan oleh hal-hal berikut.

1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.

2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya.

Barang-barang tersebut harus melewati berbagai macam peraturan seperti pabean

(batas-batas wilayah yang dikenai pajak), yang bersumber dari pembatasan yang

dikeluarkan pemerintah.

4

Page 5: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 5/18

3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa,

mata uang, taksiran atau timbangan, hukum dalam perdagangan, dsb.

4. Sumber daya alam yang berbeda.

• Kebijakan Perdagangan Bebas

Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa

adanya hambatan apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun

hambatan kuota.

• Kebijakan proteksi

Ada dua alasan kuat yang mendorong lahirnya kebijakan proteksionisme, yaitumelindungi perekonomian domestik dari tindakan negara atau perusahaan asing

yang tidak adil, dan melindungi industri-industri domestik yang baru berdiri

(infant industry). Industri-industri domestik yang baru berdiri biasanya

memiliki struktur biaya yang masih tinggi, sehingga sulit bersaing dengan

industri asing yang memiliki struktur biaya rendah (karena sudah memiliki

skala ekonomi yang besar). Proteksi bertujuan untuk melindungi industri

domestik yang sedang berada dalam tahap perkembangan. Proteksi ini

memberi kesempatan kepada industri domestik untuk belajar lebih efisien dan

memberi kesempatan kepada tenaga kerjanya utnuk memperoleh keterampilan.

Kebijakan proteksi biasanya bersifat sementara. Jika suatu saat industri

domestik dirasakan sudah cukup besar dan mampu bersaing dengan industri

asing, maka proteksi akan dicabut.

Ada banyak hambatan yang digunakan sebagai instrument kebijakan

 proteksionis. Hambatan itu bertujuan utnuk melindungi industri dalam negeri

terhadap persaingan luar negeri. Bentuk hambatan proteksionis dalam

 perdagangan luar negeri tersebut, yaitu:

1. Tarif 

Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang

diperdagangkan. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan

harga barang. Tarif yang paling umum adalah tarif atas barang-barang

impor atau yang biasa disebut bea impor. Tujuan dari bea impor adalah

5

Page 6: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 6/18

membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan

mendorong konsumen menggunakan produk domestik. Semakin tinggi

tingkat proteksi suatu negara terhadap produk domestiknya, semakin

tinggi pula tarif pajak yang dikenakan. Perbedaan utama antara tarif dan

  proteksi lainnya adalah bahwa tarif memberikan pemasuka kepada

 pemerintah sedangkan kuota tidak.

2. Kuota

Kuota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan.

Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota

ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang

diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang

diproduksi, dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang

diekspor. Tindakan untuk membatasi atau mengurangi jumlah barang

impor ada yang diakukan secara sukarela yang disebut sebagai

 pembatasan ekspor sukarela (Voluntary Export Restriction = VER). VER 

adalah kesepakatan antara negara pengekspor untuk membatasi jumlah

  barang yang dijualnya ke negara pengimpor.

Tujuan dari kuota ekspor adalah untuk keuntungan negara pengekspor,

agar dapat memperoleh harga yang lebih tinggi. Kuota produksi

  bertujuan untuk mengurangi jumlah ekspor. Dengan demikian,

diharapkan harga di pasaran dunia dapat ditingkatkan.

Tujuan utama pelaksanaan kuota adalah untuk melindungi produksi

dalam negeri dari serbuan-serbuan luar negeri.

3. Dumping dan Diskriminasi harga

Praktik diskriminasi harga secara internasional disebut dumping, yaitu

menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam

negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat

meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara

 pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara

 pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan

dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor 

6

Page 7: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 7/18

memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih

tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk 

menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain.

Kebijakan ini hanya berlaku sementara, haraga produk akan dinaikkan

sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai pasar 

internasional. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk 

mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri

mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian

sewaktu melakukan predatory dumping.

4. Subsidi

Kebijakan subsidi biasanya diberika untuk menurunkan biaya produksi

 barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih

murah dan bersaing di pasar internasional. Tujuan dari subsidi ekspor 

adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat

menawarkan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat diturunkan

sebesar subsidi tadi. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan

yang tidak jujur dan dapat menjurus kea rah perang subsidi. Hal ini

karena semua negara ingin mendorong ekspornya dengan cara

memberikan subsidi.

5. Larangan Impor 

Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk 

asing ke dalam pasar domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena

alasan politik dan ekonomi.

C. Teori Perdagangan Internasional 

I. Teori Klasik 

• Absolute Advantage dari Adam Smith

Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan

moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory)

  perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan

7

Page 8: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 8/18

 perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan

 banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin

 banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut

(Labor Theory of value )

Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai

tenaga kerja, Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan

anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-

satunya factor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen,

factor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas. dapat

dijelaskan dengan contoh sebagai berikut: Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika

dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga kerja yang homogen menghasilkan

dua barang yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit gandum dan

 pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja. Di

Inggris setiap unit gandum dan pakaian masing-masing membutuhkan tenaga

kerja sebanyak 10 unit dan 2 unit.

Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit

Produksi Amerika Inggris

Gandum 8 10

Pakaian 4 2

Dari tabel diatas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi

gandum sedang Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit

tenaga kerja di Inggris sedang di Amerika hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian

di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit.

Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa Amerika memiliki absolute

advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki absolute advantage pada

 produksi pakaian. Dikatakan absolute advantage karena masing-masing negara

dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara absolut lebih

rendah dari negara lain.

8

Page 9: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 9/18

Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas

antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana

terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara.

Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut

maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.

• Comparative Advantage : JS Mill

Teori ini menyatakan bahwa suatu Negara akan menghasilkan dan kemudian

mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan

mengimpor barang yang dimiliki comparative diadvantage (suatu barang yang

dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau

dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar )

Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga

kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Contoh :

Produksi 10 orang dalam 1 minggu

Produksi Amerika Inggris

Gandum 6 bakul 2 bakul

Pakaian 10 yard 6 yard

Menurut teori ini perdagangan antara Amerika dengan Inggris tidak akan timbul

karena absolute advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada Amerika

semua. Tetapi yang penting bukan absolute advantagenya tetapi comparative

Advantagenya.

Besarnya comparative advantage untuk Amerika , dalam produksi gandum 6

 bakul disbanding 2 bakul dari Inggris atau =3 : 1. Dalam produksi pakaian 10 yard

dibanding 6 yard dari Inggris atau 5/3 : 1. Disini Amerika memiliki comparative

advantage pada produksi gandum yakni 3 : 1 lebih besar dari 5/3 : 1.

Untuk Inggris, dalam produksi gandum 2 bakul disbanding 6 bakul dari Amerika

atau 1/3 : 1. Dalam produksi pakaian 6 yard dari Amerika Serikat atau = 3/5: 1.

9

Page 10: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 10/18

Comparative advantage ada pada produksi pakaian yakni 3/5 : 1 lebih besar dari

1/3 : 1. Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Amerika dengan Inggris,

dengan spesialisasi gandum untuk Amerika dan menukarkan sebagian gandumnya

dengan pakaian dari Inggris. Dasar nilai pertukaran (term of Trade ) ditentukan

dengan batas - batas nilai tujar masing - masing barang didalam negeri.

Kelebihan untuk teori comparative advantage ini adalah dapat menerangkan

 berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran dimana kedua hal ini

tidak dapat diterangkan oleh teori absolute advantage.

II. Comparative Cost Dari David Ricardo

1. Cost Comparative Advantage ( Labor efficiency )

Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara akan

memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi

  produksi dan mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat berproduksi

relative lebih efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi

relative kurang/tidak efisien. Berdasarkan contoh hipotesis dibawah ini maka

dapat dikatakan bahwa teori comparative advantage dari David Ricardo adalah

cost comparative advantage.

Data Hipotesis Cost Comparative

Negara Produksi 1 Kg gula 1 m Kain

Indonesia 3 hari kerja 4 hari kerja

China 6 hari kerja 5 hari kerja

Indonesia memiliki keunggulan absolute dibanding Cina untuk kedua produk 

diatas, maka tetap dapat terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan

kedua Negara melalui spesialisasi jika Negara-negara tersebut memiliki cost

comparative advantage atau labor efficiency.

Berdasarkan perbandingan Cost Comparative advantage efficiency, dapat dilihat

 bahwa tenaga kerja Indonesia lebih effisien dibandingkan tenaga kerja Cina dalam

10

Page 11: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 11/18

 produksi 1 Kg gula ( atau hari kerja ) daripada produksi 1 meter kain ( hari bkerja)

hal ini akan mendorong Indonesia melakukan spesialisasi produksi dan ekspor 

gula.

Sebaliknya tenaga kerja Cina ternyata lebih effisien dibandingkan tenaga kerja

Indonesia dalam produksi 1 m kain ( hari kerja ) daripada produksi 1 Kg gula

( hari kerja) hal ini mendorong cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor 

kain.

2. Production Comperative Advantage ( Labor produktifiti)

Suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika

melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut

dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang dimana negara

tersebut berproduksi relatif kurang / tidak produktif 

Walaupun Indonesia memiliki keunggulan absolut dibandingkan cina untuk kedua

  produk, sebetulnya perdagangan internasional akan tetap dapat terjadi danmenguntungkan keduanya melalui spesialisasi di masing-masing negara yang

memiliki labor productivity. kelemahan teori klasik Comparative Advantage tidak 

dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan fungsi produksi antara 2 negara.

Sedangkan kelebihannya adalah perdagangan internasional antara dua negara

tetap dapat terjadi walaupun hanya 1 negara yang memiliki keunggulan absolut

asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki perbedaan dalam cost

Comparative Advantage atau production Comparative Advantage.

Teori ini mencoba melihat kuntungan atau kerugian dalam perbandingan relatif.

Teori ini berlandaskan pada asumsi:

1. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh

  jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang

tersebut, dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga

kerja yang dipergunakan untuk memproduksinya.

11

Page 12: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 12/18

2. Perdagangna internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan

 barang.

3. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal

 pemasaran

4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak 

 berpengaruh.

Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu ,

suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang

dan mengekspornya bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan

akan mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai

kerugian dalam memproduksi.

Paham klasik dapat menerangkan comparative advantage yang diperoleh dari

  perdagangan luar negeri timbul sebagai akibat dari perbedaan harga relatif 

ataupun tenaga kerja dari barang-barang tersebut yang diperdagangkan.

III. Teori Modern

Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan

  baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang

menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif 

Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan

negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu

keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari

keunggulan komparatif adalah:

1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu

negara.

2. Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi,

apakah labor intensity atau capital intensity.

12

Page 13: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 13/18

Sebagai perbandingan, berikut ini contoh kebijakan - kebijakan perdagangan

strategis di Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang :

 Perdagangan Uni Eropa

Uni Eropa merupakan salah satu mitra dagang yang terkemuka dan paling terbuka

di antara semua mitra dagang di dunia. Uni Eropa juga merupakan pasar tunggal

terbesar di dunia. Secara bersama-sama, ke-27 Negara Anggota Uni Eropa

mewakili hanya 7% dari jumlah penduduk dunia, namun mereka mewakili hampir 

20% dari impor dan ekspor dunia. Seperangkat peraturan perdagangan, cukai, dan

  prosedur administrasi berlaku bagi seluruh kawasan Uni Eropa, yang

mempermudah akses para eksportir negara-negara yang sedang berkembang ke

Uni Eropa. Ke-27 Negara Anggota Uni Eropa juga merundingkan perjanjian-

 perjanjian perdagangan sebagai sebuah blok, melalui Komisi Eropa.

Mata uang tunggal Eropa, euro (€), akan membantu pasar tunggal mencapai

 potensinya secara penuh. Enambelas dari 27 Negara Anggota Uni Eropa saat ini

telah menggunakan euro, sehingga menghilangkan ketidakpastian yang terkait

dengan ketidakstabilan nilai tukar. Efek penciptaan perdagangan (trade creation)

dihasilkan oleh dampak positif terhadap pertumbuhan euro yang ekonomis, yang

  juga menguntungkan Indonesia sebagai suatu peluang untuk memperluas

 pinjaman luar negerinya.

Tujuan strategis Uni Eropa adalah untuk membuka pasarnya sendiri yang juga

dilakukan oleh negara-negara lain. Uni Eropa berupaya untuk secara bertahap

menghilangkan hambatan-hambatan terhadap perdagangan, pada laju yang dapat

diterima baik oleh Uni Eropa maupun Negara-negara lain, menyelesaikan

 perselisihan secara damai, dan membentuk sebuah badan dengan peraturan yang

disepakati secara internasional untuk melindungi dari diskriminasi, sekaligus

meningkatkan transparansi dan pengawasan masyarakat.

Membuka perdagangan merangsang perekonomian secara keseluruhan, dengan

meningkatnya pendapatan negara-negara eksportir, sekaligus memberikan kepada

13

Page 14: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 14/18

konsumen pilihan barang atau jasa yang lebih beragam dengan harga yang lebih

murah. Uni Eropa melihat keterbukaan progresif terhadap perdagangan sebagai

satu bagian dari strategi pembangunan yang telah mengangkat ratusan juta orang

keluar dari kemiskinan di negara-negara sedang berkembang, dan dapat

melakukan hal yang sama untuk ratusan juta orang lainnya. Apabila disertai

dengan kebijakan-kebijakan pendukung yang tepat dan digunakan dengan benar,

maka kebijakan-kebijakan perdagangan dapat memberikan peluang bagi

 peningkatan pembangunan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Pembangunan

merupakan suatu prinsip mendasar bagi strategi perdagangan Uni Eropa, yang

 bertujuan untuk mendukung integrasi negara-negara sedang berkembang secara

 bertahap ke dalam ekonomi dunia dan sistem perdagangan multilateral.

Salah satu alat Uni Eropa yang paling efisien dalam mendukung negara-negara

sedang berkembang untuk melakukan integrasi secara bertahap tersebut adalah

apa yang disebut dengan  Generalised System of Preferences (GSP) (preferensi

  berupa fasilitas keringanan bea masuk untuk negara-negara yang sedang

  berkembang), yang memberikan akses istimewa untuk barang-barang yang

diproduksi di negara-negara sedang berkembang. Akses istimewa ini

  berkontribusi dalam membuat Uni Eropa menjadi pasar ekspor terbesar untuk 

negara-negara sedang berkembang. Melalui sistem GSP, ekspor Indonesia juga

dapat memasuki Uni Eropa dengan bea masuk yang lebih rendah atau nol atas

  berbagai produk. Pada tahun 2007, Indonesia merupakan salah satu penerima

manfaat terbesar dari sistem GSP di dunia dengan jumlah ekspor yang

mendapatkan perlakuan istimewa ke Uni Eropa mencapai total € 3 miliar.

Cara terbaik untuk memajukan liberalisasi perdagangan yang bermanfaat bagi

semua adalah melalui wadah Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang

  beranggotakan 153 negara. Melalui peran pentingnya dalam perundingan

  perdagangan internasional, Uni Eropa adalah pendukung gigih WTO yang

memainkan peran kunci dalam perundingan-perundingan perdagangan

internasional dalam usaha menuju perdagangan yang adil dan globalisasi yang

terkontrol dalam putaran perundingan perdagangan multilateral yang disebut

14

Page 15: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 15/18

dengan Agenda Pembangunan Doha (Doha Development Agenda/DDA). Agenda

Pembangunan Doha terdiri atas pembukaan pasar lebih lanjut dan pembuatan

  peraturan tambahan, yang didasari oleh komitmen untuk mengambil langkah-

langkah yang diperlukan untuk mengintegrasikan negara-negara sedang

 berkembang ke dalam sistem perdagangan dunia, khususnya dengan memperkuat

 bantuan untuk membangun kapasitas. Tujuan utama Putaran Doha adalah untuk 

menempatkan pembangunan di tengah-tengah sistem perdagangan dunia dalam

satu cara yang akan membantu mereka dalam memerangi kemiskinan.

Uni Eropa merupakan salah satu kekuatan perdagangan utama di dunia dengan

komitmen multilateral yang kuat. Pasar tunggal Uni Eropa, yang merupakan

seperangkat peraturan dagang, cukai dan prosedur bersama yang berlaku di

seluruh 27 Negara Anggota, menjadikan Uni Eropa sebagai suatu pasar yang

sangat menarik bagi negara-negara lain.

Sementara itu, Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu

mitra penting bagi Uni Eropa baik dalam perdagangan maupun investasi.

Bagi Indonesia, Uni Eropa merupakan tujuan ekspor nonmigas terbesar, dan

volume perdagangan di antara kedua belah pihak terus mengalami tren

  pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir. Para investor Eropa juga telah

membuktikan bahwa mereka merupakan salah satu mitra Indonesia yang paling

stabil dan dapat diandalkan.

Tugas utama dari Delegasi Uni Eropa di Indonesia adalah memfasilitasi arus

  perdagangan dan investasi antara Uni Eropa dan Indonesia, serta membantu

  perusahaan-perusahaan dalam menjawab tantangan-tantangan dan rintangan-

rintangan yang mereka hadapi ketika melakukan usaha lintas batas. Pada saat

yang bersamaan, Uni Eropa sedang memfasilitasi ekspor Indonesia ke Uni Eropa

melalui pemberian akses istimewa ke pasarnya melalui skema Generalised System

of Preference (GSP). Guna membantu mendukung perluasan perdagangan lebih

15

Page 16: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 16/18

lanjut antara Uni Eropa dan Indonesia, Uni Eropa memberikan bantuan kepada

Indonesia melalui kerjasama ekonomi dan perdagangan.

 A. Kebijakan Perdagangan Amerika Serikat 

Amerika serikat mempunyai suatu komitmen ideologi pasar bebas yang

menghalangi setiap tindakan pengarahan secara eksplisit oleh pemerintah atas

 perekonomian sebagaimana yang dilakukan oleh Jepang pada awalnya, namun

ada bidang-bidang tertentu dimana pemerintah mempunyai peranan penting dalam

memajukan industri-industrinya.Kiprah pemerintah amerika serikat yang paling penting adalah di sektor pertanian,

  pemerintah melakukan tindakan-tindakan yang sangat mirip dengan apa yang

disebut sebagai kebijakan perdagangan strategis atas dasar kriteria canggih. Salah

satu contoh di sektor pertanian, yang sebagian besar masih merupakan

 perladangan keluarga, masalah ini sangat akut. Setiap kali seorang petani berhasil

melakukan suatu terobosan atau menemukan inovasi baru, maka metode baru itu

dapat segera ditiru oleh ribuan petani lainnya yang bisa meraih keuntungan tanpamenanggung resiko, namun menimbulkan kerugian sehingga menghilangkan

insentif ekonomis bagi mereka yang kreatif untuk mencipta. Dalam rangka

mengatasi masalah ini, pemerintah Amerika Serikat sejak lama terlibat secara

langsung dalam penyelenggaraan berbagai penelitian yang berkaitan langsung

dengan upaya pengembangan teknik-teknik pertanian maupun dalam penyebaran

teknik-teknik yang telah disempurnakan itu melalui sebuah lembaga khusus, yakni

 Agricultural Extension Service.

Peranan penting lainnya yang dijalankan oleh pemerintah Amerika Serikat adalah

di bidang pertahanan. Hal ini bertolak dari kenyataan Amerika memiliki

  pendapatan nasional yang lebih besar daripada negara-negara industri maju

lainnya dan juga disebabkan oleh pengeluaran pemerintah yang relatif besar untuk 

  pertahanan. Tidak mengejutkan tentunya kalau dikatakan Amerika Serikat

mendominasi produk barang-barang militer seperti pesawat tempur yang

melibatkan skala ekomonis besar.

16

Page 17: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 17/18

B.  Kebijakan Perdagangan Jepang 

Sampai tahun 1990, Jepang merupakan suatu kisah keberhasilan spektakuler dari

dunia industri maju. Meskipun hancur akibat Perang Dunia Kedua dan langsung

dihadang periode kelesuan ekonomi, Jepang berhasil membuat dekade-dekade

selanjutnya penuh dengan kisah keberhasilan usaha pembangunan dan

 pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan.

Sejak akhir Perang Dunia Kedua sampai dekade 1970-an, Jepang menghadapi

 perekonnomian yang serba “kekurangan”. Baik nilai mata uang asing maupun

suku bunga sengaja dibuat lebih rendah tingkat sesungguhnya, sehingga valuta

asing dan dana kredit dijatah secara ketat. Alokasi sumber dana yang sangat

langka ini pada dasarnya dikendalikan secara langsung oleh pemerintah.

Pengendalian mereka terhadap alokasi sumber-sumber daya yang vital itu dengan

sendirinya memberikan kekuasaan yang sangat besar dalam menentukan arah

  pertumbuhan perekonomian Jepang. Pihak pemerintah mengistimewakan

 penyalurn dana yang sangat langka tersebut ke industri-industri berat dengan nilai

tamabh per pekerja yang tinggi dan tang memiliki imbas atau keterkaitan yang

luas dengan industri-industri padat karya tradisional seperti tekstil. Mereka

  berusaha mengerahkan segenap sumber daya untuk mengembangkan sektor-

sektor industri tersebut yang mereka yakini mengandung keunggulan komparatif 

Jepang.

Kebijakan perdagang strategis Jepang sejak pertengahan dekade 1970-an

ditujukan untuk mendorong sekumpulan sektor industri baru. Perangkat kebijakan

 perdagangan strategis Jepang kini merupakan suatu perpaduan dari subsidi-subsidi

tak mencolok berupa dana bantuan bagi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan

  penelitian dan pengembangan serta penggalakan proyek-proyek penelitian

 bersama antara pemerintah dan industri yang bertujuan untuk mengembangkan

teknologi-teknologi baru yang bisa lebih diandalkan dan lebih banyak memebri

harapan. Dengan demikian, produk-produk konsumsi Jepang yang begitu besar 

  jasanya bagi keberhasilan ekspor Jepang tidak mencerminkan keberadaan dan

manfaat kebijakan perdagangan strategis Jepang yang baru.

17

Page 18: Paper Ekonomi

5/12/2018 Paper Ekonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-ekonomi-55a35d441e936 18/18

Kesimpulan

 

1. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh

 penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

 bersama. Perdagangan internasional merupakan salah satu faktor peningkatan

GDP.

2. Banyak faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional dan manfaat

yang diakibatkan oleh perdagangan internasional tersebut.

3. Peraturan perdagangan internasional ditetapkan oleh dua negara yang terlibat

  perdagangan, serta oleh organisasi multilateral dalam bidang perdagangan

untuk peraturan yang sifatnya global.

4. Teori-teori perdagangan internasional dikemukakan oleh para ahli sebagai

gambaran dari bentuk manisfestasi perdagangan negara-negara di dunia.

5. Uni Eropa merupakan salah satu mitra dagang yang terkemuka dan paling

terbuka di antara semua mitra dagang di dunia dan juga merupakan pasar 

tunggal terbesar di dunia.

6. Kebijakan perdagang strategis Amerika Serikat menguatkan sektor-sektor 

tertentu terutama sektor pertanian dan pertahanan.

7. Kebijakan perdagang strategis Jepang mengandalkan pemerintahnya untuk 

mengendalikan sumber daya yang ada sebagai keunggulan komparatif Jepang

dan menggalakan teknologi dan industri sebagai salah satu kekuatan dunia

untuk saat ini.

18