Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kilas balik awal 2007: strategi memperkuat basis pasar
• Pertumbuhan nilai kontrak (IDR) yang diperoleh perseroan selama 4 tahun terakhir ini ternyata lebih Mnggi dan lebih konstan diban‐dingkan pertumbuhan volume kerja (sqm)
• Mana lebih penMng antara pengu‐asaan pasar (sqm) dan nilai kon‐trak (laba, IDR)?
• Ada masa menanam, ada masa memanen
• Profit memang penMng namun jangan mengorbankan penguasa‐an pasar
• Dari waktu kewaktu, manajemen meninjau ulang strategi persero‐an
2
Kontrak baru terMnggi dalam 5 tahun terakhir ini
TAHUN SQM IDR (tn)
2003 452.302 1.288
2004 654.937 1.660
2005 422.845 1.305
2006 482.173 1.939
2007 1.182.368 2.883
• Kontrak baru yang diperoleh selalu meningkat nilainya
• Namun, Mdak didapatkan korelasi konstan antara nilai dan volume kontrak baru
• Perseroan memang menekankan lebih pada nilai pekerjaan yang Mnggi untuk menghasilkan laba yang lebih Mnggi dari laba rata‐rata industri
• Perlu disadari bahwa posisi di pasar tetap harus dijaga, karena itu strategi usaha berubah dari waktu ke waktu
3
Man proposes, God disposes
LABA KOTOR MENGURANG
MASALAH
• Keterlambatan proyek‐proyek tertentu akibat pasok oleh pemilik proyek yang terlambat dan sub‐kontraktor yang ditunjuk pemilik proyek memperkecil laba
• Akibatnya kenaikan revenue 2007 Mdak tercermin dalam laba bersih 2007 yang mengecil dibandingkan laba 2006
• Seluruh musibah telah diperhitungkan dan dibebankan pada tahun 2007, Mdak terbawa ke tahun 2008
• Upaya perbaikan system dan pencegahan telah dilakukan untuk menghindarkan musibah yang sama dimasa mendatang
4
Sekilas tahun 2007
Iklim Usaha Pada umumnya membaik
Perolehan proyek baru Meningkat Mnggi
Pendapatan usaha Meningkat
Marjin Laba Kotor Menurun, lebih rendah dari anggaran
Kerjasama Operasi RelaMf tetap, baik pendapatan maupun laba
Beban Usaha Meningkat, wajar terkendali
Pendapatan Lain lain Perolehan hasil investasi reksa dana yang lebih Mnggi daripada deposito berjangka
Laba Bersih Menurun, lebih rendah dari anggaran
5
Biaya mulai merayap Mnggi
• Sejak Juni 2007, harga besi mulai bergerak naik. Perlahan, namun terus terjadi. – 15% dari biaya konstruksi adalah untuk biaya besi – Sampai akhir tahun 2007, kenaikan harga mendekaM 70% – TOTAL masih mampu mengatasinya karena perjanjian
pengikatan harga dengan melakukan pembayaran tunai – Sementara itu, harga besi di pasar internasional masih terus
merayap naik, mencapai kenaikan 100% (April/Mei 2008) • Gejolak harga minyak menaikkan pula bahan bahan bagi
pekerjaan Mekanikal – Elektrikal, – Peranannya adalah 30% dari keseluruhan biaya konstruksi
• Kenaikan harga semen yang Mdak dapat dihindarkan – 6% dari biaya konstruksi
6
Biaya di masa mendatang
• Biaya, tak dapat dihindarkan lagi, akan terus meningkat.
• Perseroan harus melakukan berbagai langkah strategis untuk mengatasinya – Ditambah lagi wacana pengenaan PPh final 3% dari revenue bagi perusahaan konstruksi
– Harga besi yang masih akan meningkat lagi – Pengaruh dihenMkannya subsidi BBM di Indonesia Akan memaksa perusahaan konstruksi menaikkan harga ke Mngkat lebih realisMk
7
Komitmen TOTAL terhadap industri jasa konstruksi di Indonesia
• OpMmisme terhadap masa depan industri jasa konstruksi • Keyakinan untuk terus berkembang
– 200 karyawan baru di tahun 2007, – 300 karyawan baru di tahun 2008. – Survey kepuasan pelanggan oleh lembaga profesional independen – Pembinaan Human Capital secara holisMk – Pengadaan fasilitas dan peralatan untuk menunjang kinerja opMmal – Manajemen Keuangan yang tangguh – Penataan organisasi sesuai dengan strategi baru
• Hubungan dengan Investor yang terkelola baik, serta program komunikasi yang tertata rapi kepada komunitas pasar modal, di dalam dan di luar negeri
• Peningkatan program Good Corporate Governance
8
Kinerja Keuangan
lihat pula LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN yang disajikan pada buku Laporan Tahunan
Laporan Keuangan tahun 2006 telah disajikan kembali sebagai akibat dari penyesuaian yang harus dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan Undang Undang No 40 tentang Perusahaan Terbatas
9
Perkembangan marjin
Perseroan menghasilkan marjin yang lebih Mnggi dari rata‐rata industri jasa konstruksi di Indonesia
Pemanfaatan dana belum terpakai
• Perseroan mempercayakan pengelolaan dana belum terpakai kepada Credit Suisse dan CiMbank, lewat kantor mereka di Jakarta
• Seluruhnya, dana diinvestasikan ke reksa dana berjumlah Rp. 37 miliar
• Keuntungan tercatat 2007 Rp. 10,359 miliar
11
Sekilas neraca 2007 JUMLAH AKTIVA LANCAR Meningkat 33 %
Uang muka sub‐kontraktor Meningkat 164.82%
Biaya dibayar dimuka Meningkat 69.60%
Tagihan brudo kepada pemberi kerja Meningkat 66.87%
Piutang kepada pihak keMga Menurun 48.59%
Piutang Usaha Menurun 30.67%
Kas, setara kas Menurun 13.72%
JUMLAH AKTIVA Meningkat 30.80%
KEWAJIBAN LANCAR Meningkat 56.34%
Beban yang masih harus dibayar Meningkat 85.38%
Uang Muka Proyek Meningkat 82.55%
Hutang Retensi Meningkat 67.89%
Kewajiban diesMmasi atas Imbalan Kerja Meningkat 23.33%
HUTANG BANK Tetap Nol.
FASILITAS KREDIT BANK (TERSEDIA) Meningkat menjadi Rp. 101 bn
12
Peningkatan pos‐pos neraca
• Secara umum terjadi peningkatan pos‐pos neraca karena peningkatan kegiatan usaha (uang muka sub‐kontraktor, tagihan brudo kepada pemberi kerja dsb)
• Demikian juga penurunan kas dan setara kas terjadi karena meningkatnya kegiatan usaha yang selalu menyebabkan mis‐match antara tagihan dan pembayaran
• Perlu dianMsipasi kebutuhan modal kerja akibat peningkatan nilai kontrak baru yang diperoleh pada 2007 dan selanjutnya, terutama mega proyek – Peningkatan fasilitas kredit pada bank menjadi Rp. 101 miliar
14