4
http://destindonesia.com/2013/12/08/panduan-wisata-banda-aceh/ Panduan Wisata Banda Aceh Banda Aceh adalah ibu kota Provinsi Aceh, yang menjadi provinsi paling barat di Indonesia. Sebuah bencana besar pernah melanda kota ini pada 26 Desember 2004, yaitu terjadinya gempa dan tsunami dahsyat yang menghilangkan lebih dari seratus ribu nyawa serta menghancurkan sebagian besar kota. Kini, Banda Aceh sudah berbenah menjadi sebuah kota yang rapi kembali. Malah beberapa destinasi wisata baru bermunculan pasca terjadinya bencana tsunami dan bisa menggairahkan potensi wisata di Banda Aceh, dengan mengundang banyak wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang ke sana. Selain itu, Banda Aceh merupakan kota yang unik, karena menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang memberlakukan hukum islam. Jika melihat ke belakang, Banda Aceh adalah ibukota Kerajaan Aceh Darussalam yang disebut-sebut sebagai salah satu kota tua islam di dunia. Tidak mengherankan jika hingga kini masyarakat Aceh masih lekat dengan ajaran-ajaran islami dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi Banda Aceh memiliki Bandara Sultan Iskandar Muda yang sedikit berada di luar kota, tepatnya terletak di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura II dengan melayani penerbangan domestik dan internasional. Untuk penerbangan domestik, Bandara Sultan Iskandar Muda dihubungkan dengan kota-kota seperti Medan dan Jakarta oleh maskapai penerbangan seperti Lion Air dan Garuda Indonesia, serta beberapa kota-kota kecil di Sumatera Utara dan Aceh yang dioperasikan dengan pesawat kecil milik Susi Air. Sedangkan untuk rute internasional, Banda Aceh dihubungkan oleh maskapai penerbangan FireFly ke Penang dan AirAsia ke Kuala Lumpur. Untuk menuju pusat kota dari Bandara Sultan Iskandar Muda, hanya terdapat dua pilihan transportasi. Pertama adalah dengan

Panduan Wisata Banda Aceh.docx

Embed Size (px)

Citation preview

http://destindonesia.com/2013/12/08/panduan-wisata-banda-aceh/Panduan Wisata Banda AcehBanda Aceh adalah ibu kota Provinsi Aceh, yang menjadi provinsi paling barat di Indonesia. Sebuah bencana besar pernah melanda kota ini pada 26 Desember 2004, yaitu terjadinya gempa dan tsunami dahsyat yang menghilangkan lebih dari seratus ribu nyawa serta menghancurkan sebagian besar kota.Kini, Banda Aceh sudah berbenah menjadi sebuah kota yang rapi kembali. Malah beberapa destinasi wisata baru bermunculan pasca terjadinya bencana tsunami dan bisa menggairahkan potensi wisata di Banda Aceh, dengan mengundang banyak wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang ke sana.Selain itu, Banda Aceh merupakan kota yang unik, karena menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang memberlakukan hukum islam. Jika melihat ke belakang, Banda Aceh adalah ibukota Kerajaan Aceh Darussalam yang disebut-sebut sebagai salah satu kota tua islam di dunia. Tidak mengherankan jika hingga kini masyarakat Aceh masih lekat dengan ajaran-ajaran islami dalam kehidupan sehari-hari.TransportasiBanda Aceh memiliki Bandara Sultan Iskandar Muda yang sedikit berada di luar kota, tepatnya terletak di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura II dengan melayani penerbangan domestik dan internasional. Untuk penerbangan domestik, Bandara Sultan Iskandar Muda dihubungkan dengan kota-kota seperti Medan dan Jakarta oleh maskapai penerbangan seperti Lion Air dan Garuda Indonesia, serta beberapa kota-kota kecil di Sumatera Utara dan Aceh yang dioperasikan dengan pesawat kecil milik Susi Air. Sedangkan untuk rute internasional, Banda Aceh dihubungkan oleh maskapai penerbangan FireFly ke Penang dan AirAsia ke Kuala Lumpur.Untuk menuju pusat kota dari Bandara Sultan Iskandar Muda, hanya terdapat dua pilihan transportasi. Pertama adalah dengan Bus Damri Bandara yang menarik ongkos Rp 15.000 dan melakukan pemberhentian terakhir di depan Masjid Raya Baiturrahman, tepat di pusat kota. Jika ingin menggunakan jasa Bus Damri Bandara, sebaiknya lekas keluar dari area bandara setelah Anda keluar dari pesawat. Bus Damri Bandara tidak beroperasi setiap saat, melainkan hanya saat ada penerbangan saja. Penerbangan di Banda Aceh ini tidak ramai, sehingga jika Anda tertinggal Bus Damri, maka harus menunggu sampai ada pesawat berikutnya yang mendarat. Opsi kedua adalah dengan menggunakan jasa taksi gelap (travel) yang banyak tersedia di bandara. Di Bandara Sultan Iskandar Muda memang tidak ada taksi resmi. Jika ingin menggunakan jasa taksi gelap ini Anda harus pandai menawar. Ongkos ke pusat kota dengan taksi gelap ini sekitar Rp 50.000 hingga Rp 150.000.Selain dengan pesawat, alternatif transportasi lain yang bisa digunakan untuk melakukan perjalanan ke Banda Aceh adalah dengan bus dari Medan. Cukup banyak perusahaan otobus yang memiliki rute Medan-Banda Aceh dan sebaliknya, antara lain Bus Pelangi, PMTOH, Kurnia, dan Liberty. Perjalanan darat dengan bus ini memakan waktu sekitar 12 jam dengan tarif antara Rp 150.000 sampai dengan Rp 230.000, sesuai dengan kelas bus yang disediakan.Objek WisataSebagai kota yang sangat lekat dengan ajaran-ajaran islam, objek wisata di Banda Aceh tidak jauh-jauh dari wisata sejarah islam di kota itu maupun wisata religi, serta wisata alam pantai yang cantik karena lokasinya berada di daerah pesisir. Selain itu, Banda Aceh juga menyimpan banyak objek wisata yang merupakan imbas dari bencana tsunami dahsyat pada tahun 2004. Masjid Raya Baiturrahman Museum Tsunami Aceh Museum Rumoh Aceh Makam Sultan Iskandar Muda Monumen Pesawat Dakota DC-3 RI-001 Kapal PLTD Apung I Komplek Pemakaman Kerkhof Belanda Kapal di Atas Rumah (Lampulo) Pantai Ulee Lheeue Pantai Lhok NgaCara Berkeliling Banda AcehAnda bisa mengeliling berbagai spot wisata menarik di Banda Aceh dengan menggunakan jasa labi-labi, yaitu sebuah angkutan umum yang menyerupai angkot. Bedanya, angkot di sini pintunya tidak di samping, melainkan di belakang. Selain labi-labi, becak motor menjadi alat transportasi yang bisa diandalkan. Sebaiknya lakukan tawar-menawar dulu sebelum naik becak motor ke tujuan Anda. Biasanya pemilik becak motor akan memberikan harga tinggi jika tahu Anda bukan orang lokal. Ingin transportasi yang lebih nyaman? Silakan gunakan taksi!Kuliner dan BelanjaAceh terkenal dengan kopinya yang luar biasa lezat. Apalagi cara penyajian kopi di Aceh juga sangat menarik. Di Kota Banda Aceh Anda bisa menemukan sangat banyak kedai-kedai kopi yang siap memanjakan lidah Anda dengan Kopi Aceh. Selain itu, biasanya pada kedai-kedai ini juga menyediakan Mie Aceh yang sudah terkenal hingga ke daerah-daerah lain. Kedai Mie Aceh yang cukup direkomendasikan di sini antara lain Mie Lala (Jalan Syiah Kuala) dan Mie Razali (Jalan T. Panglima Polem, Peunayong)Di samping itu, Nasi Gurih merupakan makanan yang harus Anda cicipin saat berada di Banda Aceh. Di pagi hari cukup banyak kedai yang menyediakan menu Nasi Gurih untuk sarapan. Sementara untuk makan khas Melayu, Anda bisa menikmati aneka masakan canai di Canai Mamak KL yang terletak di Jalan Teuku Umar No. 51.Untuk aktivitas belanja, Pasar Aceh, yang terletak di belakang Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu tempat yang menari untuk berbelanja souvenir. Di sini Anda bisa berbelanja di pasar sambil berinteraksi dengan warga lokal. Selain itu terdapat toko souvenir bernama Pusaka Souvenir yang terletak di di Jalan Sri Ratu Safiatuddin No. 78 dan Rencong Aceh di Jalan Mohd. Jam No. 1-E, Banda Aceh.AkomodasiBanda Aceh memiliki pilihan hotel yang cukup beragam dengan harga mulai dari Rp 100.000 per malam. Salah satu hotel yang menawarkan tarif dengan harga tersebut adalah Hotel Prapat di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 19. Anda bisa memesan hotel tersebut dengan menghubungi nomor telepon 0651-22159. Tepat di samping kanan dan kiri Hotel Prapat terdapat Hotel Wisata dan Hotel Medan jika Anda membutuhkan penginapan yang lebih nyaman.