Upload
bayu-andoro
View
856
Download
234
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TIK
Citation preview
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA i
KATA PENGANTAR
Kebijakan peningkatan mutu pendidikan secara nasional perlu didukung dengan
peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di satuan pendidikan. Sejalan
dengan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Depdiknas tentang rintisan sekolah
kategori mandiri, sekolah bertaraf internasional, pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan pelaksanaan KTSP, maka Direktorat Pembinaan SMA memprogramkan
kegiatan pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK bagi guru SMA
sebagai langkah untuk mewujudkan peningkatan kualitas pembelajaran di satuan
pendidikan.
Kegiatan pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK bagi guru tersebut
telah dilaksanakan sejak tahun 2005, baik bagi satuan pendidikan rintisan sekolah
kategori mandiri, sekolah bertaraf internasional, maupun sekolah rintisan
pendidikan berbasis keunggulan lokal telah menghasilkan sejumlah bahan ajar
berbasis TIK. Dalam rangka terbangun saling tukar informasi, pengalaman, masalah,
bahan ajar dan sebagainya bagi semua guru mata pelajaran tersebut serta
mempertimbangkan potensi dan kemauan satuan pendidikan, serta semangat para
guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA melalui wahana TIK, maka
Direktorat Pembinaan SMA perlu menghimpun kekuatan satuan pendidikan dan para
guru tersebut dengan memfasilitasi melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar
(PSB) SMA secara nasional.
Panduan Pengelolaan Pusat Sumber Belajar ini dibuat untuk memberikan gambaran
menyeluruh tentang penyelenggaraan Pusat Sumber Belajar (PSB) SMA sehingga
dapat dijadikan sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait di dalamnya, serta
dapat memberikan motivasi kepada satuan pendidikan penyelenggara rintisan
sekolah PSB untuk mencapai profil PSB secara optimal. Dalam panduan ini
dikemukakan tentang: latar belakang, tujuan, konsep PSB, hirarki
penyelenggaraanPSB-SMA , mekanisme penyelenggaraanPSB-SMA , profil PSB,
supervisi, evaluasi dan pelaporan.
Direktorat Pembinaan SMA menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam kegiatan pengembangan program Pusat Sumber Belajar (PSB) SMA,
dan khususnya kepada Tim Perumus dan Tim Penyempurna yang telah bekerja keras
mewujudkan buku Panduan Pengelolaan Pusat Sumber Belajar ini.
Jakarta,
Direktur Pembinaan SMA,
--------------------------------
NIP.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Tujuan .......................................................................................................... 2
C. Hasil yang diharapkan ............................................................................... 2
BAB II BAHAN AJAR BERBASIS TIK ............................................................................ 3
A. Bahan Ajar ................................................................................................... 3
B. Bahan Ajar Berbasis TIK ............................................................................ 3
1. Pengertian .......................................................................................... 3
2. Keunggulan ......................................................................................... 4
BAB III PENYUSUNAN DAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK ................ 5
A. Tahap Perencanaan ................................................................................... 5
B. Tahap Persiapan ......................................................................................... 6
C. Tahap Penyusunan ................................................................................... 10
D. Tahap Penelaahan ................................................................................... 11
E. Tahap Pemanfaatan................................................................................. 11
BAB V PENUTUP ................................................................................................................ 12
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................................... 13
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 Pasal 20 mengamanatkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran. Dipertegas dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar. Ini berarti bahwa pendidik harus menyiapkan sumber belajar sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Apabila sumber belajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada atau sulit diperoleh maka pendidik diharapkan mampu mengembangkan sendiri bahan ajar yang diperlukan sebagai sumber belajar.
Bahan ajar merupakan salah satu lingkup penting yang menjadi cakupan kegiatan dalam PSB-SMA dalam fungsinya sebagai wahana belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sebagai bagian dari sumber belajar, bahan ajar memiliki peran penting dalam perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran. Oleh karena itu pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam proses pembelajaran, misalnya berkaitan dengan penyampaian materi pembelajaran yang abstrak, rumit, atau asing.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 2 tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014 bahwa kebutuhan akan penguasaan dan penerapan IPTEK dalam rangka menghadapi tuntutan global berdampak pada semakin meningkatnya peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, meningkatnya kebutuhan untuk berbagi informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan TIK, serta perkembangan internet yang menghilangkan batas wilayah dan waktu untuk melakukan komunikasi dan akses terhadap informasi. Kondisi di atas menuntut diberlakukannya kebijakan di bidang TIK.
TIK diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis TIK diharapkan mampu membantu peserta didik menggambarkan sesuatu yang abstrak tersebut, misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, atau skema. Demikian pula materi yang rumit, harus dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik, sehingga menjadi lebih mudah dipahami. Peserta didik saat ini telah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) hampir dalam setiap kegiatan mereka sehari-hari. Namun, hal ini tidak mereka dapatkan di sekolah karena belum banyak pendidik yang memanfaatkan bahan ajar berbasis TIK.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 2
Seiring dengan perkembangan teknologi, terdapat banyak sekali keragaman dalam penggunaannya. Beberapa pendidik ada yang sudah menggunakan TIK dalam proses pembelajaran selama bertahun-tahun dan terampil dalam menggunakannya, cekatan dalam memperoleh teknologi baru, mengadopsi dan menerapkannya dalam setiap pelajaran. Namun, sebagian pendidik masih kurang percaya diri dalam menggunakan TIK, menerapkannya dalam pembelajaran, dan kurangnya informasi terhadap kemampuan TIK dalam hal perencanaan, pembelajaran maupun penilaian.
Berdasarkan hal di atas, maka diperlukan panduan bagi pendidik SMA sebagai salah satu referensi dalam pengembangan bahan ajar. Penggunaan TIK secara efektif di dalam kelas, bukan hanya menjalankan sebuah teknologi tetapi bagaimana menggunakan TIK untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Direktorat Pembinaan SMA melalui Pusat Sumber Belajar SMA (PSB-SMA) menyusun panduan dan pembinaan berkaitan dengan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK.
B. Tujuan
Panduan pengembangan bahan ajar berbasis TIK dibuat dengan tujuan: 1. memberi pemahaman kepada pendidik tentang arti penting
pengembangan dan pemanfaatan bahan ajar berbasis TIK; 2. memberi acuan kepada pendidik dalam menyusun dan mengembangkan
bahan ajar yang efektif pada kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan masing-masing sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang telah ditetapkan;
3. memberi acuan bagi pendidik untuk memanfaatkan aplikasi pendukung yang sesuai dalam penyusunan bahan ajar berbasis TIK;
4. meningkatkan kompetensi pendidik dalam penyusunan bahan ajar berbasis TIK, baik untuk pembelajaran di kelas maupun untuk tutorial.
C. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari Panduan Pengembangan Bahan Ajar berbasis TIK adalah: 1. terpahaminya arti penting pengembangan bahan ajar berbasis TIK bagi
pendidik; 2. tersedianya acuan bagi pendidik dalam menyusun dan mengembangkan
bahan ajar yang efektif pada kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan masing-masing sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang telah ditetapkan;
3. tersedianya acuan bagi pendidik untuk memanfaatkan aplikasi pendukung yang sesuai dalam penyusunan bahan ajar berbasis TIK;
4. meningkatnya kompetensi pendidik dalam penyusunan bahan ajar berbasis TIK, baik untuk pembelajaran di kelas maupun untuk tutorial.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 3
BAB II
BAHAN AJAR BERBASIS TIK
A. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dicapai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Bahan ajar juga bisa diartikan sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Dengan bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat mencapai suatu Kompetensi Dasar secara runtut dan sistematis, yang pada akhirnya secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai: 1. pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik;
2. pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya;
3. alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Sedangkan manfaat pengembangan bahan ajar yang dilakukan oleh pendidik adalah: 1. diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik. 2. tidak lagi tergantung kepada buku teks pelajaran yang terkadang sulit
diperoleh. 3. menjadi lebih kaya karena dikembangkan menggunakan berbagai
referensi. 4. menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman pendidik dalam
menulis.
B. Bahan Ajar Berbasis TIK
1. Pengertian
Bahan Ajar Berbasis TIK adalah bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan menggunakan alat bantu TIK untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Oleh karena itu penggunaan Bahan Ajar Berbasis TIK sebagai bahan ajar multimedia menjadi salah satu pilihan yang baik untuk pelaksanaan pembelajaran.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 4
Dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan bahan ajar TIK memungkinkan peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi dasar (KD) secara sistematis, interaktif dan inovatif sehingga kompetensi yang diharapkan dapat tercapai secara utuh dan terpadu.
2. Keunggulan
Keunggulan bahan ajar berbasis TIK antara lain sebagai berikut: a. Aktifitas pembelajaran menjadikan siswa lebih aktif, dengan
adanya bahan ajar berbasis TIK, b. Peran pendidik tidak lagi sebagai sumber belajar utama, tetapi
akan kolaborasi dengan peserta didik. Terkadang peserta didik akan menjadi sumber belajar.
c. Penampilan keberhasilan, memberikan kemudahan bagi pendidik dalam proses pembelajaran untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak.
d. Penggunaan teknologi, proses pembelajaran lebih komunikatif, ekspresif dan kolaboratif.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 5
BAB III
PENYUSUNAN DAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK
Bahan Ajar Berbasis TIK memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahan ajar
biasa seperti buku, modul, handout dan lain-lain. Karakteristik umum bahan ajar
berbasis TIK adalah dalam hal penggunaan TIK untuk penyusunan maupun
penggunaannya.
Sesuai dengan arah pengembangan bahan ajar berbasis TIK yang dilakukan oleh
Direktorat Pembinaan SMA, penyusunan bahan ajar berbasis TIK harus memenuhi
kaidah-kaidah dan alur yang telah ditetapkan, mulai dari tahap perencanaan,
persiapan, penyusunan, penelaahan dan pemanfaatan.
A. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dalam menyusun bahan ajar berbasis TIK bertujuan untuk
menentukan karakteristik SK-KD suatu mata pelajaran apakah
pembelajarannya dapat dikembangkan menggunakan bahan ajar berbasis
TIK.
Seperti halnya pada pemetaan SK-KD dalam penyusunan silabus, maka
pemetaan SK-KD dalam penyusunan bahan ajar juga harus memperhatikan
tingkatan ranah berfikir dan karakteristik materi yang dikembangkankannya.
Dengan analisis ini diharapkan diperoleh gambaran yang jelas mengenai jenis
bahan ajar yang dapat digunakan, strategi penggunaan bahan ajar serta
alokasi waktu yang tepat
Pemetaan SK-KD untuk menentukan jenis bahan ajar yang digunakan untuk
pembelajaran dapat menggunakan format sebagai berikut :
Dari format diatas dapat dilihat bahwa secara umum pemetaan SK-KD dalam
penyusunan bahan ajar memiliki karakteristik yang sama dengan yang
digunakan untuk penyusunan silabus. Namun untuk kepeluan penyusunan
bahan ajar, harus secara tegas diidentifikasikan Karakteristik Materi dan Jenis
Bahan ajar yang akan disusun.
Kelas SK KD THP Indikator
Pencapaian THP
Karakteristik Materi
Kegiatan Pembela
jaran
Jenis Bahan Ajar
Alokasi Waktu
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 6
Identifikasi karakteristik materi penting dalam menentukan jenis bahan ajar
yang akan disusun maupun digunakan. Identifikasi karakteristik materi harus
mengacu pada pada SK, KD maupun Indikator pencapaian.
Ada tiga karakteristik materi yang diperoleh dari hasil identifikasi, yaitu : 1. Kongkrit, materi yang secara nyata dapat dilihat dan dirasakan, seperti
batu, kayu, awan, dan sebagainya 2. Abstrak, materi yang tidak nyata maupun dapat dirasakan atau
memerlukan alat bantu untuk membuktikannya, seperti rumus kimia, bentuk sel, bentuk bakteri, aliran udara dan sebagainya
3. Simulatif, yaitu materi memerlukan permodelan atau aktifitas yang dimodelkan, seperti terjadinya gerak melingkar, terjadinya aliran angin, terjadinya banjir, terjadinya gunung meletus dan sebagainya
Ada tiga variabel yang digunakan untuk menentukan jenis bahan ajar dalam suatu pembelajaran, yaitu: Karakteristik materi dan Tahap berfikir pada Indikator Pencapaian serta jenis kegiatan pembelajarannya. Pada umumnya, materi yang bersifat abstrak dan simulatif memerlukan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk memahami karena memerlukan tingkat berfikir yang kompleks. Indikator pencapaian yang memerlukan tahap berfikir tinggi memerlukan materi yang mudah dikenali dan terkadang memerlukan media untuk memudahkan dalam pencapaian materi ajar. Pada umumnya materi abstrak atau simulatif, memerlukan tahap berfikir tinggi serta kegiatan pembelajaran yang bersifat tatap muka akan lebih mudah dipahami peserta didik apabila menggunakan bahan ajar berbasis TIK dalam kegiatan pembelajarannya.
B. Tahap Persiapan
1. Penentuan Materi Ajar
Penetuan materi ajar merupakan kegiatan pengumpulan dan identifikasi
materi ajar yang akan digunakan untuk menyusun bahan ajar berbasis
TIK. Penentuan materi harus mengacu dari hasil analisis SK, KD dan
indikator pencapaian yang telah dibuat melalui pemetaan SK-KD.
2. Penentuan Jenis Software
Saat ini banyak sekali software yang dapat digunakan untuk menyusun
bahan ajar berbasis TIK dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Penentuan jenis software sangat tergantung dari kemampuan penyusun
dalam memanfatkan software yang ada.
Beberapa software yang dapat digunakan untuk penyusunan bahan ajar
berbasis TIK antara lain Microsoft Power Point, Macromedia Flash,
Authorware dan software Open source lain.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 7
3. Penentuan Jenis dan Model
Pengembangan bahan ajar berbasis TIK diperlukan untuk meningkatkan interaktivitas peserta didik dengan materi yang diajarkan. Dengan demikian harus dirancang agar menarik peserta didik.
Peserta didik akan merasa tertarik untuk belajar dengan bahan ajar berbasis TIK apabila:
a. terdapat tantangan b. terlibat dalam mengambil sebuah keputusan c. diperbolehkan untuk mengeksplorasi bahan ajar d. mendapatkan informasi tambahan yang sesuai e. diperbolehkan untuk berbuat kesalahan tanpa disertai sanksi f. pembelajaran menyenangkan bagi mereka
Interaktivitas bahan ajar sangat tergantung pada karakteristik materi yang akan diajarkan. Terdapat empat tingkatan interaktifitas yang dapat ditempuh. Tidak semua materi diharuskan memiliki interaktifitas yang tinggi, bergantung dari materi yang akan disampaikan. Tahapan itu terbagi sebagai berikut : a. Tingkat I: Pasif
Pada tingkatan ini, peserta didik hanya bertindak sebagai penerima informasi. Peserta didik membaca teks atau melihat gambar yang ditampilkan. Interaksi yang terjadi hanya pada saat peserta didik menekan tombol navigasi untuk maju ke halaman berikutnya atau mundur ke halaman sebelumnya.
Tingkat I saat ini masih mendominasi bahan ajar yang telah dibuat oleh pendidik di seluruh Indonesia. Tingkat ini masih relevan apabila yang disampaikan adalah pengetahuan.
Pada tingkat I ini dapat diterapkan evaluasi pilihan ganda, rollover sederhana (jika mouse melewati suatu area tertentu, maka area tersebut berubah), animasi sederhana, pop-up (pada saat peserta didik mengklik satu tombol, akan keluar informasi tambahan).
b. Tingkat II: Interaksi Terbatas Pada tingkatan ini, peserta didik memberikan respon sederhana atas instruksi yang diberikan. Tambahan dari tingkat I adalah, pada tingkat ini terdapat pilihan ganda berdasarkan soal cerita, menjodohkan antara teks dan gambar. Simulasi mungkin ada tetapi peserta didik hanya mengikuti alur atau prosedur yang ditampilkan, peserta didik belum memasukkan respon terhadap apa yang dilihat. Dapat juga dimasukkan animasi interaktif yang memungkinkan peserta didik menyelidiki atau mengeksplorasi lebih jauh.
Tingkat II baik digunakan untuk pembelajaran yang bersifat pemahaman.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 8
c. Tingkat III: Interaksi kompleks Pada tingkat ini, peserta didik mulai memberikan respon yang bervariasi terhadap petunjuk yang diberikan. Selain interaksi yang ada pada tingkat sebelumnya, pada tingkat ini peserta didik mengisi sebuah kotak isian dan memanipulasi gambar yang disajikan untuk menakar sampai sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan.
Pada tingkat ini, peserta didik dapat memasukkan variabel nyata yang diinginkan. Variabel yang dimasukkan akan berpengaruh terhadap simulasi yang terjadi pada layar.
Tingkat III baik digunakan untuk pembelajaran yang bersifat Aplikasi dan Analisa.
d. Tingkat IV: Interaksi langsung Interaksi langsung menciptakan sebuah bahan ajar yang bertindak seperti layaknya yang akan terjadi pada dunia nyata. Peserta didik terlibat dalam sebuah simulasi yang mirip dengan kehidupan nyata. Stimuli dan respon dikoordinasikan dengan lingkungan nyata. Pembelajaran dan penilaian langsung terjadi, dan bahan ajar ini memungkinkan kolaborasi dengan peserta didik lain atau dengan pendidik.
Tingkat IV baik digunakan untuk pembelajaran yang bersifat Sintesa dan Evaluasi.
Berdasarkan pada tingkatan interaktivitas diatas, penyusun juga bisa
menentukan model bahan ajar yang dikelompokkan berdasarkan cara
pemanfaatannya, yaitu : bahan ajar yang digunakan secara klasikal
(Media Pembelajaran Presentasi), bahan ajar yang digunakan secara
mandiri oleh peserta didik (Media Pembelajaran Mandiri), dan bahan
ajar yang digunakan secara langsung menggunakan jaringan komputer
(Media Pembelajaran Online).
4. Penyusunan Storyboard
Storyboard (cetak biru bahan ajar) sebagai kerangka acuan dalam
menyusun bahan ajar berbasis TIK berupa urutan tampilan bahan ajar
yang akan dikembangkan.
Penyusunan storyboard adalah salah satu cara alternatif untuk membuat
kerangka pembuatan bahan ajar berbasis TIK. Storyboard
menggabungkan alat bantu narasi dan visual pada selembar kertas
sehingga naskah dan visual terkoordinasi dengan baik.
Komponen yang harus ada pada storyboard meliputi urutan tampilan,
Materi Tampilan, Diskripsi, Navigasi dan Tata letak/disain tampilan.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 9
Berikut ini adalah contoh storyboard:
Storyboard
(Judul Bahan Ajar)
A. Identitas Bahan Ajar
1. Standar Kompetensi : 4. Menggunakan operating system(OS)
komputer
2. Kompetensi Dasar : 4.3. Melakukan Manajemen file
3. Indikator Pencapaian :
• Melakukan menu pulldown
• Membuat folder
• Menggunakan drag and drop • Mengenal tipe file • Mengganti nama file
• Memanggil file
• Mengedit file • Menyimpan file
• Menyalin file
4. Kelas/Semester : X/2
5. Model Bahan Ajar : Presentasi
B. Storyboard
No Materi Tampilan Deskripsi Navigasi Disain
tampilan
1 Judul Bahan Ajar dan
identitas Bahan ajar
Berisi judul dan identitas
bahan ajar, berguna untuk
memperkenalkan topik
materi yang akan diberikan
dan peruntukannya
1. Home untuk
keluar dari
materi
2. Next untuk ke slide
selanjutnya
2 Standar Kompetensi-
Kompetensi Dasar berisi SK-KD yang akan
disampaikan dst dst
3 Indikator dst dst dst
4 Materi dst dst dst
5 Materi dst dst dst
6 Materi dst dst dst
7 Materi dst dst dst
Judul
Identitas Bahan
Ajar
Identitas
Institusi
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 10
C. Tahap Penyusunan
Kegiatan penyusun bahan ajar berbasis TIK tergantung dari karakteristik materi yang akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran, sesuai dengan RPP yang telah disiapkan.
Penyusunan bahan ajar harus mengikuti kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan bahan ajar. Secara umum, bahan ajar sekurang-kurangnya harus memuat :
1. Identitas , meliputi judul, kelas, semester dan identitas penyusun Pada umumnya judul bahan ajar, kelas, semester dan identitas terletak pada halaman muka (beranda). Hal ini penting diperhatikan agar memudahkan pemakai dalam memilih bahan ajar yang akan digunakan.
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar harus diinformaskan dalam bahan ajar yang disusun karena sebagai acuan bagi pemakai mengenai kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari materi yang terdapat pada bahan ajar tersebut.
3. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian menggambarkan hasil-hasil yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari materi yang ada pada bahan ajar. Indikator pencapaian lebih menekankan pada aspek hasil belajar yang merupakan tahapan untuk mencapai kompetensi sesuai dengan standar kompetensi maupun kompetensi dasarnya
4. Materi Bahan Ajar
Materi bahan ajar berbasis TIK harus memperhatikan tingkat interaktivitas bahan ajar yang disusun. Pengorganisaian materi bahan ajar harus mencerminkan aspek yang dilihat dari : a. Kompleksitas, materi harus dikembangkan dari yang sederhana
menuju yang kompleks baik dalam pengembangan konsep maupun contoh-contoh pendukungnya
b. Urgenitas, materi inti harus dikembangkan lebih dulu dari pada materi pengembangan.
c. Keruntutan, materi harus memberikan pemahaman yang runtut terhadap pemahaman konsep. Penyusunan materi yang tidak runtut menyulitkan peserta didik dalam memahami hubungan antar konsep dan sulit memetakan dalam pikiran.
5. Latihan soal
Latihan soal atau pemberian contoh permasalahan merupakan hal penting yang ada pada bahan ajar berbasis TIK karena dapat untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang diberikan pada saat pembelajaran. Pemberian contoh soal dan permasalahan juga bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi yang ada pada bahan ajar melalui pembahasan bersama
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 11
6. Uji kompetensi Bahan ajar yang baik harus menyertakan bahan uji kompetensi yang disusun berdasarkan kisi-kisi yang disesuaikan dengan SK, KD dan Indikator Pencapaiannya. Soal Pada Uji Kompetensi umumnya disertai balikan (feedback) agar peserta didik dapat mengetahui kompetensi mana yang telah tercapai dan mana yang belum tercapai
7. Referensi
Referensi adalah acuan atau sumber materi yang digunakan dalam penyusunan bahan ajar. Penyertaan referensi pada bahan ajar penting untuk menghindari plagiasi dan dapat dijadikan sebagai rujukan apabila memerlukan informasi lebih lanjut
D. Tahap Penelaahan
Tahap Penelaahan Bahan ajar merupakan evaluasi terhadap bahan ajar yang telah disusun apakah sudah memenuhi syarat ataukah perlu penyempurnaan . merupakan dalam menyusun bahan ajar berbasis TIK.
Bahan ajar berbasis TIK yang hendak dijadikan sebagai konten pada website PSB-SMA harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan instrumen yang telah dikembangkan.
Telaah dilakukan oleh guru yang menguasai TIK, telah memahami konsep penyusunan bahan ajar serta menguasai instrumen telaah bahan ajar. Hasil Telaah akan menunjukkan bahan ajar tersebut siap digunakan atau harus melalui proses revisi terlebih dahulu.
E. Tahap Pemanfaatan
Bahan Ajar yang telah melalui tahap penelaahan dan telah memenuhi kriteria
dapat dimanfaatkan untuk beberapa keperluan, antara lain :
1. Memanfaatkan hanya untuk pembelajaran, baik di kelas, sebagai
tutorial mandiri maupun digunakan dalam jaringan komputer secara
online. Dalam tahapan ini, diperlukan petunjuk yang jelas tentang
mekanisme penggunaanya berkaitan dengan perlatan pendukung,
spesifikasi computer, kecepatan internet minimal, dan sebagainya.
2. Menempatkan bahan ajar di website sekolah atau jaringan intranet
sekolah, dan menjadi sumber belajar yang dapat diakses sewaktu-waktu
oleh warga sekolah.
3. Mengirimkan ke PSB-SMA untuk diupload di website dan disebarluaskan
untuk dimanfaatkan oleh pengguna website lainnya.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 12
BAB V
PENUTUP
1. Bahan Ajar Berbasis TIK adalah bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan menggunakan alat bantu TIK untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
2. Bahan Ajar Berbasis TIK memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahan
ajar biasa seperti buku, modul maupun handout. Karakteristik umum bahan
ajar berbasis TIK adalah dalam hal penggunaan TIK untuk penyusunan maupun
penggunaannya.
3. Arah pengembangan bahan ajar berbasis TIK yang dilakukan oleh Direktorat
Pembinaan SMA melalui website PSB-SMA, maka penyusunan bahan ajar
berbasis TIK harus memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditetapkan, baik pada
tahap perencanaan, persiapan, penyusunan, penilaian atau validasi dan
pengiriman bahan ajar berbasis TIK.
4. Penilaian bahan ajar berbasis TIK harus sesuai dengan kaidah yang terdapat di
dalam instrumen yaitu substansi materi, desain pembelajaran, tampilan
(komunikasi visual), dan pemanfaatan software.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 13
LAMPIRAN 1
KOMPONEN DAN INSTRUMEN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK
A. Komponen Penelaahan Bahan Ajar
1. Komponen Instrumen penelaahan bahan ajar mengacu pada empat bagian yaitu:
a. Subtansi Materi : kebenaran, kedalaman, kekinian, dan keterbacaan
a.1. Kebenaran : bahan ajar yang disajikan tidak menyimpang dari kebenaran ilmu
a.2. Kedalaman : bahan ajar yang disajikan sesuai dengan kedalaman materi
a.3. Kekinian : bahan ajar yang disajikan sesuai dengan perkembangan ilmu
a.4. Keterbacaan : bahan ajar yang disajikan menggunakan tata bahasa yang baku dan dapat dimengerti
b. Desain Pembelajaran : judul, SK, KD, indikator, materi, contoh soal, latihan, penyusun, dan referensi
b.1. Judul : sesuai dengan materi
b.2. SK : sesuai dengan SI
b.3. KD : sesuai dengan SI
b.4. Indikator : penanda pencapaian kompetensi peserta didik atau peserta didik
b.5. Materi : sesuai dengan SK – KD
b.6. Contoh soal : sesuai dengan indikator pencapaian
b.7. Latihan : sesuai dengan indikator pencapaian
b.8. Penyusun : identitas penyusun
b.9. Referensi : mencantumkan daftar rujukan
c. Tampilan (komunikasi visual) : navigasi, tipografi, media, warna, animasi dan simulasi
c.1. navigasi : kemudahan akses antar slide
c.2. Tipografi : proporsional antara besar huruf dan ruang slide
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 14
c.3. Media : gambar, suara, video sesuai dengan materi yang disajikan
c.4. Warna : harmonisasi warna
c.5. animasi : animasi sesuai dengan peruntukan
c.6. Layout : desain tampilan bahan ajar
d. Pemanfaatan Software : interaktif, software pendukung, keaslian
d.1. Interaktif : Umpan balik dari sistem ke pengguna atau sebaliknya, termasuk mekanisme tanggapan saran dari pengguna
d.2. Software pendukung : penggunaan software pendukung selain software utama pembuatan bahan ajar
d.3. Keaslian : keaslian karya bahan ajar
2. Skor merupakan angka dalam skala ordinal yang diberikan pada setiap indikator menunjukkan tingkat kondisi indikator. Skor diberikan dalam skala 1-4.
3. Total skor maksimum adalah 70. Cara penghitungan nilai adalah dengan membagi skor yang didapat dengan skor maksimum dikalikan 100.
Contoh: total skor untuk bahan ajar Ekonomi berjudul Kelangkaan mendapatkan skor 50. Maka nilai yang diperoleh adalah (50/70) x 100 = 7,14
Kriteria nilai adalah sebagai berikut:
a. < 5,1 : Kurang
b. 5,1 – 7,0 : Cukup
c. 7,1 – 9,0 : Baik
d. 9,1 – 10 : Sangat Baik
4. Untuk kriteria nilai kurang dan cukup dikembalikan kepada penyusun untuk direvisi
5. Untuk kategori penilaian baik dan sangat baik, langsung dikirimkan ke pihak Penanggung Jawab Pelaksana PSB Inti untuk diteruskan kepada Penanggung Jawab Mata Pelajaran.
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 15
B. Instrumen Penelaahan Bahan Ajar Berbasis TIK
Panduan dalam menilai bahan ajar:
1. Substansi Materi
No Indikator Kriteria Skor
1
Kebenaran Salah satu item terpenuhi 1
a. Sesuai dengan kaidah keilmuan
2-3 item terpenuhi 2
b. Testable/teruji
Semua item terpenuhi 3 c. Faktualitas (berdasarkan
fakta)
d. Logis/rasional
2
Cakupan Materi Salah satu item terpenuhi 1
a. Kelengkapan materi
b. Eksplorasi/pengembangan 2-3 item terpenuhi 2
c. Kolaborasi dengan materi yang lain/mata pelajaran yang lain Semua item terpenuhi 3
d. Deskriptif/Imajinatif
3
Kekinian
Salah satu item terpenuhi 1 a. Aktualitas (dilihat dari segi materi)
b. Up to date (menggunakan contoh aplikasi/penerapan berdasarkan kondisi nyata saat ini)
2-3 item terpenuhi 2
c. Inovatif (memunculkan hal-hal yang baru) Semua item terpenuhi 3
4 Keterbacaan
Bahasa tidak baku dan tidak dapat dimengerti
1
Bahasa baku tetapi tidak dapat dimengerti
2
Bahasa tidak baku dan dapat dimengerti
3
Bahasa baku dan dapat dimengerti 4
2. Tampilan Komunikasi Visual
No Komponen Penilaian Kriteria Skor
1 Navigasi
Tidak menggunakan navigasi sama sekali.
1
Menggunakan navigasi dasar tetapi ada navigasi yang tidak berfungsi.
2
Menggunakan navigasi dasar dan hyperlink walaupun salah satu ada yang tidak berfungsi.
3
Menggunakan navigasi dasar dan
hyperlink yang berfungsi dengan baik. 4
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 16
2 Huruf
Tidak bisa terbaca dengan baik pada jarak 5 m setelah diproyeksikan
1
Terbaca, tapi tidak proporsional. 2
Terbaca dan proporsional, tapi komposisi huruf tidak tepat.
3
Terbaca, proporsional dan komposisi huruf baik.
4
3 Media (Film, suara, gambar, animasi)
Tidak menggunakan media sama sekali.
1
Menggunakan media tapi ada salah satu elemen yang tidak berfungsi atau penambahan media mengganggu pembelajaran.
2
Media lebih dari satu dan berfungsi dengan baik.
3
4 Warna
Warna terlalu mencolok/terlalu pucat. 1
Komposisi warna cukup baik, tetapi
tampilan warnanya terlalu monoton. 2
Komposisi warna baik dan
tampilannya menarik. 3
5 Animasi (slide)
Tidak ada animasi sama sekali. 1
Memakai animasi tetapi berlebihan
(tiap slide lebih dari 2 animasi dan
memperlambat tampilan).
2
Menggunakan animasi yang sesuai
dengan konteks dan tidak
memperlambat tampilan slide.
3
6 Layout
Tata letak desain mengganggu
keterbacaan dan pembelajaran. 1
Tata letak desain proporsional dan
menarik. 2
3. Desain Pembelajaran
No Komponen Penilaian Kriteria Skor
1 Judul
Tidak ada judul 1
Ada judul, tapi kurang sesuai isi 2
Ada judul, sesuai isi tapi kurang efektif
3
Ada judul yang menarik dan sesuai isi 4
2 SK-KD Tidak mencantumkan SK-KD 1
Mencantumkan SK-KD 2
3 Tujuan Pembelajaran
Tidak ada tujuan pembelajaran 1
Ada Tujuan pembelajaran tapi tidak sesuai dengan SK-KD
2
Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK-KD
3
Sesuai dengan SK-KD dan
menunjukkan manfaat yang diperoleh 4
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 17
bagi peserta didik
4 Materi Tidak sesuai dengan tujuan
pembelajaran 1
Sesuai dengan tujuan pembelajaran
tapi tidak ada apersepsi maupun
pengayaan
2
Sesuai dengan tujuan pembelajaran,
ada apersepsi tapi tidak ada
pengayaan
3
Sesuai dengan tujuan pembelajaran,
ada apersepsi dan pengayaan materi 4
5 Contoh Soal Tidak ada contoh soal 1
Ada contoh soal tapi tidak sesuai
dengan tujuan pembelajaran 2
Ada contoh soal sesuai dengan tujuan
pembelajaran 3
Ada contoh soal sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan menstimulus
peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan
4
6 Latihan/Tes/Simulasi Tidak ada latihan/tes/simulasi 1
Ada latihan/tes/simulasi tapi tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran 2
Ada latihan/tes/simulasi yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran 3
Ada latihan/tes/simulasi yang
memungkinkan peserta didik untuk
menguasai kompetensi melampaui
kompetensi dasar yang diharapkan
4
7 Penyusun Tidak terdapat identitas penyusun
(nama, institusi, informasi kontak) 1
Terdapat identitas penyusun (nama,
institusi, informasi kontak) 2
8 Referensi Tidak terdapat referensi 1
Contoh Referensi
a. Bahan sumber (media
elektronik/cetak) Terdapat 1 - 5 referensi 2
b. Kutipan (foot note)
Terdapat > 5 referensi 3 c. Nara Sumber
(wawancara/dialog/pernya
taan/model)
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 18
4. Pemanfaatan Software
No. Komponen Penilaiain Kriteria Skor
1 Interaktivitas (umpan balik dari sistem ke pengguna)
Tidak ada interaktivitas 1
Terdapat interaktivitas pada butir soal
2
Terdapat interaktivitas baik itu pada butir soal maupun pada proses pembelajaran
3
Interaktivitas yang dilakukan peserta didik disimpan dalam database
4
2 Software Pendukung
Tidak memanfaatkan software pendukung dalam proses pembuatan bahan ajar
1
Memanfaatkan 1 software pendukung dalam proses pembuatan bahan ajar
2
Memanfaatkan 2-3 software pendukung dalam proses pembuatan bahan ajar
3
Memanfaatkan lebih dari 3 software pendukung dalam proses pembuatan bahan ajar
4
3 Originalitas
Gambar/suara/video/animasi sepenuhnya mengambil dari sumber lain
1
Gambar/suara/video/animasi sebagian dibuat sendiri dan sisanya mengambil dari sumber yang lain
2
Gambar/suara/video/animasi sepenuhnya dibuat sendiri
3
Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
©2010 Direktorat Pembinaan SMA 19
LAMPIRAN 2. Checklist Prosedur Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
� Membuat folder utama dan sub folder untuk menyimpan gambar, media,
dan file pendukung lainnya.
� Mengembangkan storyboard (cetak biru bahan ajar) sebagai kerangka acuan
dalam menyusun bahan ajar.
� Membuat Graphic User Interface (GUI) atau tampilan bahan ajar untuk
halaman judul dan halaman isi.
� Memasukkan petunjuk penggunaan program, informasi mengenai cara
penggunaan bahan ajar.
� Mencantumkan informasi pendukung berkaitan dengan kesesuaian SK-KD,
Indikator, dan Tujuan Pembelajaran.
� Menyusun konten bahan ajar.
� Menambah teks dan desain bahan ajar berbasis TIK PSB-SMA yang memuat:
(1) Beranda: judul, kelas, dan semester; (2) SK-KD; (3) Indikator
Pencapaian; (4) Materi Bahan Ajar; (5) Latihan soal; (6) Uji kompetensi; (7)
Referensi; (8) Penyusun.
� Menambah animasi.
� Menambah interaktifitas.
� Menambah narasi dan multimedia.
� Menyimpan dalam folder yang telah ditentukan.
� Validasi
a. Menilai bahan ajar yang telah disusun berdasarkan instrumen yang
telah dikembangkan oleh PSB-SMA Direktorat Pembinaan SMA.
b. Diujicobakan terlebih dahulu terhadap sebagian peserta didik.
c. Merevisi bahan ajar berdasarkan hasil uji coba.
� Pengiriman
a. Menyerahkan file bahan ajar berbasis TIK kepada Penanggung Jawab
Pelaksana sekolah PSB-SMA.
b. Penanggung Jawab Pelaksana Sekolah PSB-SMA wajib mengirimkan
bahan ajar berbasis TIK tersebut kepada Penanggung Jawab Mata
Pelajaran PSB-SMA.
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
NASIONAL