16
The 18 th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015 EVALUASI KINERJA SIMPANG DENGAN SINYAL YANG TAK BERFUNGSI DI JL. KEMBANGAN RAYA, JAKARTA BARAT Yanuar Nugraha Program Studi Teknik Sipil-FTSP Institut Sains dan Teknologi Nasional Jl. Moh. Kahfi II, Jagakarsa Jakarta 12620 e-mail: Endang Widjajanti Program Studi Teknik Sipil-FTSP Institut Sains dan Teknologi Nasional Jl. Moh. Kahfi II, Jagakarsa Jakarta 12620 e-mail:[email protected] Abstract The directive of President about “Program Pro Rakyat Klaster IV should be followed with the development of low cost vehicles to enhance economic activities in the rural area, agricultural sector, and small scale industries. Low cost rural transport policy implementation give positively impact, those are can absorbs domestic components, goods distribution, rural people movements and enhance the rural economy. This paper discusses the development of low cost goods vehicles in order to support of the presidential policy. The result of the study is the development of the specifications of the rural goods vehicles. Keyword: goods vehicle, low cost, rural Abstrak Simpang Kembangan Raya merupakan simpang sebidang.yang sering mengalami kemacetan. Simpang ini diatur dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), namun pada saat ini kondisi sinyal yang tak berfungsi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengaturan Simpang Kembangan Raya bila diatur dengan APILL memberikan kinerja lalu lintas yang lebih baik bila dibandingkan dengan tanpa APILL. Pengaturan simpang dengan APILL 3 fase dan pelebaran pendekat memberikan kinerja yang terbaik dibandingkan dengan dua alternatif lainnya.. Kata kunci: simpang tak bersinyal, APILL, sinyal tak berfungsi LATAR BELAKANG Simpang Kembangan Raya merupakan simpang sebidang.yang sering mengalami kemacetan, ditandai dengan tingginya tundaan dan antrian pada jam – jam tertentu yaitu pada saat penduduk

Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

  • Upload
    dotuyen

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

EVALUASI KINERJA SIMPANG DENGAN SINYAL

YANG TAK BERFUNGSI DI JL. KEMBANGAN RAYA,

JAKARTA BARAT

Yanuar NugrahaProgram Studi Teknik Sipil-FTSP

Institut Sains dan Teknologi Nasional Jl. Moh. Kahfi II, Jagakarsa

Jakarta 12620e-mail:

Endang WidjajantiProgram Studi Teknik Sipil-FTSP

Institut Sains dan Teknologi Nasional Jl. Moh. Kahfi II, Jagakarsa

Jakarta 12620e-mail:[email protected]

AbstractThe directive of President about “Program Pro Rakyat Klaster IV should be followed with the development of low cost vehicles to enhance economic activities in the rural area, agricultural sector, and small scale industries. Low cost rural transport policy implementation give positively impact, those are can absorbs domestic components, goods distribution, rural people movements and enhance the rural economy. This paper discusses the development of low cost goods vehicles in order to support of the presidential policy. The result of the study is the development of the specifications of the rural goods vehicles.Keyword: goods vehicle, low cost, rural

AbstrakSimpang Kembangan Raya merupakan simpang sebidang.yang sering mengalami kemacetan. Simpang ini diatur dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), namun pada saat ini kondisi sinyal yang tak berfungsi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengaturan Simpang Kembangan Raya bila diatur dengan APILL memberikan kinerja lalu lintas yang lebih baik bila dibandingkan dengan tanpa APILL. Pengaturan simpang dengan APILL 3 fase dan pelebaran pendekat memberikan kinerja yang terbaik dibandingkan dengan dua alternatif lainnya..Kata kunci: simpang tak bersinyal, APILL, sinyal tak berfungsi

LATAR BELAKANGSimpang Kembangan Raya merupakan simpang sebidang.yang sering mengalami kemacetan, ditandai dengan tingginya tundaan dan antrian pada jam – jam tertentu yaitu pada saat penduduk berangkat kerja, sekolah, berdagang dan kembali pulang kerumah. Simpang ini diatur dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), namun pada saat ini kondisi sinyal yang tak berfungsi. Untuk mengetahui akibat tidak berfungsinta APILL perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja simpang dimana hasilnya dapat dijadikan dasar untuk perencanaan manajemen lalu lintas pada simpang tersebut.

TUJUANmengevaluasi kinerja simpang dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997 ) serta memberikan rekomendasi alternatif pemecahan masalah pada persimpangan Jl. Kembangan Raya, Jakarta Barat.

Page 2: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

METODOLOGI PENDEKATANMetodologi pendekatan yang digunakan untuk melaksanakan penelitian disajikan pada Gambar 1.

EVALUASI KINERJA LALU LINTAS SIMPANG TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI (1997)

MULAI

KAJIAN PUSTAKA

EVALUASI DATA SEKUNDER

VALIDASI DATA DENGAN SURVAI VOLUME LALU LINTAS & GEOMETRIK PERSIMPANGAN

PENGOLAHAN DATA

DS > 0.75

SELESAI

ALTERNATIF PERBAIKAN DENGAN SIMPANG BERSINYAL

KESIMPULAN DAN SARAN

REKOMENDASI PERBAIKAN SIMPANG

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINAL DENGAN METODE MKJI (1997)

TIDAK

YA

Gambar 1. Metodologi Pendekatan

Lokasi penelitian adalah persimpangan pada Jl. Kembangan Raya, Jakarta Barat. Nama ruas jalan pada masing-masing pendekat disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Nama Ruas Jalan pada Pendekat Simpang Jl KembanganPendekat Nama Jalan

Utara Kembangan UtamaTimur Kembangan Raya yang menuju KedoyaSelatan Kembangan Timur yang menuju MeruyaBarat Kembangan Raya yang ( merupakan akses ke Tol Jakarta – Merak) Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data arus lalu lintas dan geometrik persimpangan. Pengumpulan data arus lalu lintas dilakukan melalui pencacahan lalu lintas dan geometrik persimpangan didapatkan melalui pengukuran Lay-out dan kondisi geometrik persimpangan Jl. Kembangan Raya disajikan pada Gambar 2

Page 3: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

Gambar 2. Kondisi Geometrik Persimpanagn

ANALISIS Arus Lalu Lintas Pada Jam SibukArus lalu lintas pada jam sibuk pagi, siang dan sore hari disajikan pada disajikan pada Tabel 2 dan Gambar 3.

Tabel 2 Arus Lalu Lintas pada jam Sibuk

Pagi Hari (07.15-08.15)

Siang Hari (12.00-13.00)

Page 4: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

Sore Hari (17.00-18.00)

Pagi Hari Siang Hari Malam Hari

Gambar 3. Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk (smp/jam)

Kapasitas dan Perilaku Lalu Lintas Simpang Tidak BersinyalPerhitungan kapasitas dan perilaku lalu lintas persimpangan pada jam sibuk pagi adalah sebagai berikut.Kapasitas ( C ) smp/jamC = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

= 3400 x 1.023 x 1.2 x 1.05 x 0.975 x 1.151 x 1.0 x 0.837= 4115.1 smp/jam

Arus lalu lintas ( Qtot ) smp/jam = 3579.8 smp/jamDerajat kejenuhan ( DS )

DS =

Tundaan lalu lintas simpang ( DT1)Karena DS = 0.870 atau > 0.6, maka DT1 = 1.0504 / ( 0.2742 – 0.2042 x DS ) – (1 – DS ) x 2 = 10.617 smp/jam

Tundaan lalu lintas jalan utama ( DTMA )Untuk DS > 0.6 DTMA = 1.05034 / ( 0.346 – 0.246 x DS ) – ( 1 – DS ) x 1.8

= 7.723 det/smp

Page 5: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

Tundaan lalu lintas jalan minor ( DTMI )QMA = 2014.4 smp/jam , QMI = 1565.4 smp/jamDTMI = ( QTOT x DT1 – QMA x DTMA ) / QMI

= ( 3579.8 x 10.617 -2014.4 x 7.723 ) / 1565.4= 14.342 det/smp

Tundaan geometrik simpang (DG), det/smpUntuk DS < 1.0 maka DG = ( 1 – DS ) x ( PT x 6 + ( 1 – PT ) x 3 ) + DS x 4DG = ( 1 – 0.870 ) x ( 0.53 x 6 + ( 1 – 0.53 ) x 3 + 0.870 x 4= 4.077

Tundaan simpang (D), det/smpD = DG + DT14.077 + 10.617 = 14.694 det/smp

Peluang antrian ( QP% )Untuk DS = 0.870 maka dari gambar 2.20 didapatQP % = 47.71 x DS – 24.68 x DS2 + 56.47 x DS3

= 47.71 x 0.870 – 24.68 x 0.8702 + 56.47 x 0.8703

= 60 %QP % = 9.02 x DS + 20.66 x DS2 + 10.49 x DS3

= 9.02 x 0.870 + 20.66 x 0.8702 + 10.49 x 0.8703

= 30 %

Ringkasan hasil perhitungan kapasitas dan perilaku lalu lintas pada simpang Jalan

Kembangan Raya disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Kapasitas dan Perilaku Lalu Lintas Simpang Jl. Kembangan Raya

Parameter Pagi( 07.15 – 08.15 )

Siang( 12.00 – 13.00 )

Sore( 17.00 – 18.00 )

Kapasitas (smp/jam) 4115,1 ≈ 4114,6 4403,3 4491,4Arus Lalu Lintas (smp/jam) 3579.8 ≈ 3580,7 3180.2 3705.6

Derajat Kejenuhan 0.870 0.722 0.825Tundaan Lalu Lintas Simpang (det/smp) 10.607 ≈ 10.626 7.731 9.585

Tundaan Lalu Lintas Jl. Utama (det/smp) 7.723 ≈ 7.728 5.738 7.028

Tundaan Lalu Lintas Jl Minor (det/smp) 14.342 ≈ 14.353 9.503 12.027

Tundaan Geometrik Simpang (det/smp) 4,077 ≈ 4.076 4.136 4.071

Tundaan Simpang (det/smp) 14,694 ≈ 14.702 11.867 13.656

Peluang Antrian (%) 30 - 60 21 - 42 27 - 54

Page 6: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

Alternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu LintasAlternatif perbaikan manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja/perilaku lalu lintas simpang Jl. Kembangan Raya adalah:

1. 1. Alternatif 1: Pengoperasian APILL dengan 4 fase2. 2. Alternatif 2: Pengoperasian APILL dengan 4 fase dan pelebaran minimum3. 3. Alternatif 3: Pengoperasian APILL dengan 4 fase dan pelebaran minimum

Analisis kapasitas fdan kinerja simpang pada ketiga alternative di atas dilakukan terhadap

kondisi arus lalu lintas jam sibuk pagi.

Alternatif 1: Pengoperasian APILL dengan 4 fase

Gambar 4. Pembagian Fase Pengoperasian APILL pada Simpang Jl. Kembangan Raya

Tabel 4. Kinerja Perbaikan Simpang Alternatif 1 Pada Jam Sibuk Pagi Hari

ParameterKode Pendekat

Utara Utara - RT Selatan Selatan - RT Timur Barat

Arus Total (smp/jam) 2640.8

Page 7: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

ParameterKode Pendekat

Utara Utara - RT Selatan Selatan - RT Timur Barat

Waktu Hilang Total (det) 20

Waktu Siklus (det) 201

Arus Jenuh (smp/jam) 3951 1535 2713 1536 1998 2249

Waktu Hijau (det) 31 43 31 43 47 60

Kapasitas (smp/jam) 617.8 328.6 424.2 328.7 59.5 667.0

Derajat Kejenuhan 0.917 0.917 0.646 0.492 0.917 0.917

Panjang Antrian (meter) 153 238 100 110 250 315

Rasio Kendaraan Terhenti 1.010 1.087 0.870 0.791 1.032 0.984

Jumlah Kendaraan Terhenti (smp/jam) 572 327 238 128 442 602

Tundaan Lalu Lintas Rata - Rata (det/smp) 108.6 119.5 83.1 69.3 106.5 91.6

Tundaan Geometrik Rata -Rata (det/smp) 4.0 3.8 3.9 4.4 4.1 4.0

Tundaan Rata - Rata (det/smp) 112.7 123.3 87.0 73.8 110.6 95.6

Tundaan Total (smp.det) 63821 37154 23842 11926 47361 58497

Tundaan Simpang Rata - Rata (det/smp) 91.9

Alternatif 2: Pengoperasian APILL dengan 4 fase dan pelebaran minimumPerubahan lebar pendekat pada simpang dan gambar geometriknya dapat dilihat pada

gambar 4.3 :

Page 8: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

Arah Utara = 9,00 m 9.00 mArah Timur = 3,125 m 4,125 mArah Selatan = 7,00 m 7,00 mArah Barat = 3,3 m 4,4 m

Gambar 4. Pelebaran Pendekat dan Geometrik Baru Simpang Jl. Kembangan Raya (Alternatif 2)

Tabel 4. Kinerja Perbaikan Simpang Alternatif 2 Pada Jam Sibuk Pagi Hari

ParameterKode Pendekat

Utara Utara - RT Selatan Selatan - RT Timur Barat

Arus Total (smp/jam)2640.8

Waktu Hilang Total (det)

20

Waktu Siklus (det)119

Arus Jenuh (smp/jam)3951 1535 2713 1536 2637 2999

Waktu Hijau (det)20 28 20 28 23 29

Kapasitas (smp/jam) 667.7 355.1 458.5 355.3 28.6 721.0

Derajat Kejenuhan0.848 0.848 0.598 0.455 0.848 0.848

Panjang Antrian (meter)153 238 100 110 189 236

Rasio Kendaraan Terhenti

1.081 1.210 0.874 0.773 1.129 1.052

Jumlah Kendaraan Terhenti (smp/jam)

612 365 240 125 483 643

Page 9: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

ParameterKode Pendekat

Utara Utara - RT Selatan Selatan - RT Timur Barat

Tundaan Lalu Lintas Rata - Rata (det/smp)

71.3 82.9 49.0 39.3 75.6 64.8

Tundaan Geometrik Rata -Rata (det/smp)

4.3 3.6 3.9 4.5 4.3 4.0

Tundaan Rata - Rata (det/smp)

75.6 86.5 52.9 43.7 79.9 68.8

Tundaan Total (smp.det)

42801 26048 14505 7073 34210 42091

Tundaan Simpang Rata - Rata (det/smp)

63.1

Alternatif 3: Pengoperasian APILL dengan 4 fase dan pelebaran minimumPerubahan lebar pendekat pada simpang dan gambar geometriknya dapat dilihat pada

gambar 4.3 :Arah Utara = 9,00 m ,.00 mArah Timur = 3,125 m 4,125 mArah Selatan = 7,00 m 7,.00 mArah Barat = 3,3 m 4,8 m

Gambar 4. Pelebaran Pendekat dan Geometrik Baru Simpang Jl. Kembangan Raya (Alternatif 2)

Page 10: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

FASE 2

FASE 1

FASE 3

Tabel 4. Kinerja Perbaikan Simpang Alternatif 3 Pada Jam Sibuk Pagi Hari

ParameterKode Pendekat

Utara Selatan Timur Barat

Arus Total (smp/jam) 3063.5

Waktu Hilang Total (det) 20

Waktu Siklus (det) 77

Arus Jenuh (smp/jam) 5543.0 4254.8 2544.7 2959.9

Waktu Hijau (det) 22 22 13 22

Kapasitas (smp/jam) 1603.9 1231.1 21.7 828.2

Derajat Kejenuhan 0.739 0.440 0.976 0.739

Panjang Antrian (meter) 84 52 136 92

Rasio Kendaraan Terhenti 0.842 0.733 1.657 0.874

Page 11: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

ParameterKode Pendekat

Utara Selatan Timur Barat

Jumlah Kendaraan Terhenti (smp/jam) 997 397 709 534

Tundaan Lalu Lintas Rata - Rata (det/smp) 26.7 22.4 95.8 28.9

Tundaan Geometrik Rata -Rata (det/smp) 3.4 3.4 6.6 3.5

Tundaan Rata - Rata (det/smp) 30.1 25.8 102.4 32.4

Tundaan Total (smp.det) 35598.6 13990.1 43829.7 19812.4

Tundaan Simpang Rata - Rata (det/smp) 37.0

Perbandingan Pengoperasian Simpang Tak Bersinyal dan BersinyalRingkasan perbandingan hasil perhitungan derajat kejenuhan dan tundaan rata-rata simpang tidak bersinyal dan bersinyal pada setiap periode jam sibuk yang disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Derajat Kejenuhan Dan Tundaan Rata – Rata

Penanganan Simpang

Derajat Kejenuhan Tundaan Simpang (det/smp)

Pagi Siang Sore Pagi Siang SoreTidak Bersinyal 0.870 0.772 0.825 14.702 11.867 13.656Bersinyal Alt 1 0.853 0.801 0.850 91.9 80.0 90.5Bersinyal Alt 2 0.741 0.767 0.774 63.1 56.1 57.4Bersinyal Alt 3 0.482 0.516 0.521 37.0 33.5 41.7

Hasil perhitungan pada Tabel 4.menunjukkan bahwa : kinerja simpang melalui analisa bersinyal alternatif 3 lebih baik dibandingkan analisa

yang lain. kinerja simpang tidak bersinyal ditinjau dari nilai tundaan rata – rata, lebih baik bila

dibandingkan simpang bersinyal. Namun akan menghasilkan tundaan total yang lebih kecil, mengingat derajat kejenuhan pada simpang besinyal jauh lebih kecil.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan

Page 12: Panduan PENYERAHAN dan PENULISAN …fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T173.doc · Web viewAlternatif Perbaikan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Alternatif perbaikan manajemen

The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015

Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA --------, 2011, Keputusan Presiden No.10 Tahun 2011 tentang Tim Koordinasi Peningkatan

dan Perluasan Program Pro-Rakyat--------, 1993, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 63 Tahun 1993 tentang

Persyaratan Ambang Batas Laik Jalan Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, Kereta Tempelan, Karoseri,

--------, 2009, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 141 Tahun 2003 Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Dan Kendaraan Bermotor Yang Sedang Diproduksi. (Current Production)

Kementerian Lingkungan Hidup,2012, Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan 2012, Jakarta--------, 2013, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2013 Tentang

Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

--------, 2013, Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.

Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia(MKJI). DirektoratJendral Bina Marga, Jakarta.Hobbs. F.D. 1995. Perencanaan Dan Teknik Lalu Lintas. edisi kedua. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.Morlok EK, 1985, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, ahli bahasa oleh Johan K. Hainim, Erlangga, Jakarta.Abubakar, 1999. “Rekayasa Lalu Lintas”, Cetakan Pertama, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta.Budiman, 2003, Evaluasi Tingkat Kinerja Simpang Tak Bersinyal Cirendeu, Tugas Akhir Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Sains Dan Teknologi Nasional, Jakarta.Richard, H.M., 1997, Evaluasi Kinerja Persimpangan Bersinyal JL. Pemuda Bekasi Raya, Tugas Akhir Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Sains Dan Teknologi Nasional, Jakarta.Suteja, I.R., 2011, Analisis Kebutuhan Penanganan Simpang Empat Gerung Di Lombok Barat, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram Jl Majapahit 62 Mataram.