27
PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA MAKALAH diajukangunamemenuhitugas semester genap Pendidikan Kewarganegaraan Oleh: Kelompok 1 Nuryatul Laili (130210101059) SitiRukaiyatulHasanah (130210101066) Nindi Indiana (130210101072) Kelas: KWN 30 Dosen Pengampu: Gandung Wirawan, M.Pd.

PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

MAKALAH

diajukangunamemenuhitugas semester genap

Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh: Kelompok 1

Nuryatul Laili (130210101059)

SitiRukaiyatulHasanah (130210101066)

Nindi Indiana (130210101072)

Kelas: KWN 30

Dosen Pengampu:

Gandung Wirawan, M.Pd.

UPT BSMKU

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada AllahSWT. atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan tak lupa juga penulis berterimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini dalam hal

dukungan materi maupun non materi.

Judul yang menjadi tugas makalah ini adalah Pancasila sebagai Dasar

Filsafat Negara. Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara Republik Indonesiaini

merupakan sebuah materi dalam kajian kewarganegaraan yang sangat penting

artinya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme tiap warga negara Republik

Indonesia. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah umum

Pendidikan Kewarganegaraan.

Penulis telah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Namun, tiada ada gading yang tak retak. Apabila terdapat kesalahan, penulis

bersedia menerima kritik dan saran pembaca. Penulis berharap makalah ini

bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan pembaca. Terimakasih atas

perhatian pembaca, penulis mohon maaf atas kesalahan yang tidak disadari dalam

penulisan makalah ini.

Jember, Februari 2015

Penulis

Page 3: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur

pemerintahan negara atau dengan kata lain pancasila merupakan suatu

dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila merupakan

sumber dari segala sumber hukum, pancasila merupakan kaidah hukum

negara yang secara konstitusional mengatur Negara Kesatuan Republik

Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta

pemerintah negara.

Pancasila dijadikan sebuah landasan pemikiran bagi bangsa

Indonesia dalam menjalankan mekanisme tata pemerintahan untuk

mecapai tujuan dan cita-cita negara sehingga pancasila dijadikan sebuah

tonggak ukur terciptanya kehidupan bernegara yang aman, tertib, adil,

makmur dan sejahtera. Ke-5 pilar pancasila merupakan manifestasi dari

sebuah tujuan dibentuknya Negara Indonesia dimana setiap poin-poin

yang terdapat dalam pancasila memiliki makna yang saling berkaitan dan

saling menopang satu sama lain sehingga tidaklah dinamakan sebagai

pancasila jika ada salah satu poinnya yang tidak dapat dipenuhi oleh

bangsa dan negara.

Oleh karena itu, makalah ini disusun sebagai salah satu wadah

untuk memahami nilai-nilai pancasila (subscriber of value Pancasila)

sebagai filsafat negara untuk memahami secara detail hakekat pancasila

sebagai dasar negara dan landasn negara sehingga kita memiliki rasa

penerimaan dan penghargaan atas nilai-nilai Pancasila serta

mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam sikap, tingkah laku, dan

perbuatan bangsa Indonesia sehingga mencerminkan sifat khas sebagai

manusia Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Page 4: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

1. Apapengertiandari pancasila?

2. Apapengertiandari filsafat?

3. Bagaimana makna pancasila sebagai dasar filsafat negara?

4. Bagaimana makna pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian pancasila

2. Mengetahui pengertian filsafat

3. Mengetahui makna pancasila sebagai dasar filsafat negara

4. Mengetahui makna pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

BAB 2. PEMBAHASAN

Page 5: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

2.1 Pengertian Pancasila

Pancasila secara etimologis berasal dari kata Panca yang artinya

lima dan syiila yang artinya dasar (pancasila = lima dasar). Perkataan

Pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan buddha yaitu dalam

Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat suatu

ajaran moral untuk mencapai nirwana/surga melalui Pancasila yang

isinya 5 J, yaitu:

1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh

2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri

3. Jangan berhubungan kelamin/Dilarang berzina

4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong

5. Jangan mjnum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman

keras

Pancasila secara Terminologis bermula padatanggal 1 Juni 1945

Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila

sebagai Dasar Negara. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia

memproklamirkan kemerdekaan, kemudian keesokan harinya 18

Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk Pembukaannya

dimana didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar Negara

yang diberi nama Pancasila. Jadi walaupun pada Alinea 4 Pembukaan

UUD 1945 tidak termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud

dasar Negara Indonesia adalah Pancasila.

Berikut rumusan pancasila berdasarkan panitia PPKI:

1. Pancasila menurut Mr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di

dalam sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945 isinya sebagai

berikut:

1. Prikebangsaan,

2. Prikemanusiaan,

Page 6: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

3. Priketuhanan,

4. Prikerakyatan,

5. Kesejahteraan Rakyat.

2. Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1

Juni 1945 di depan sidang BPUPKI, sebagai berikut:

1. Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia,

2. Internasionalisme/Prikemanusiaan,

3. Mufakat/Demokrasi,

4. Kesejahteraan Sosial,

5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Presiden Soekarno mengusulkan ke-5 Sila tersebut dapat diperas

menjadi Trisila, yaitu

1. Sosio Nasional : Nasionalisme dan Internasionalisme;

2. Sosio Demokrasi : Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat;

3. Ketuhanan YME.

Dan masih menurut Ir. Soekarno Trisila masih dapat diperas lagi

menjadi Ekasila atau Satusila yang intinya adalah Gotong Royong.

3. Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22

Juni 1945 rumusannya, sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi

pemeluk-pemeluknya,

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,

3. Persatuan Indonesia,

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan

permusyawaratan perwakilan,

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kesimpulan dari bermacam-macam pengertian pancasila

tersebut yang sah dan benar secara konstitusional adalah pancasila

yang tercantum dalam Pembukaan UUD1945, Hal ini diperkuat

Page 7: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

dengan adanya ketetapan MPRS NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres

No.12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan,

penulisan dan Rumusan Pancasila Dasar Negara RI yang sah dan

benar adalah sebagai mana yang tercantum dalam Pembukaan UUD

1945.

2.2 Pengertian Filsafat

Secara etimologi, filsafat adalah istilah atau kata yang berasal

dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Kata itu terdiri dari dua kata

yaitu philo, philos, philein, yang mempunyai arti cinta/ pecinta/

mencintai dan sophia yang berarti kebijakan, kearifan, hikmah,

hakikat kebenaran. Jadi secara harafiah istilah filsafat adalah cinta

pada kebijaksanaan atau kebenaran yang hakiki.

Secara terminologi, pengertian filsafat dari para ahli (filsuf):

1. Plato

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran

yang asli.Dalam karya tulisnya “Republik” Plato menegaskan bahwa

para filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of

truth). Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide

yang abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato, filsafat merupakan

pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pandangan

tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan digolongkan

sebagai filsafat spekulatif.

2. Aristoteles

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang

terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,

politik dan estetika.

3. Immanuel Kant

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal

dari segala pengetahuan, yang tercakup di dalam empat persoalan.

Page 8: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

4. Socrates

Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau

berupa perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan

bahagia. Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa

manusia akan menemukan kebahagiaan dan keadilan jika mereka

mampu dan mau melakukan peninjauan diri atau refleksi diri sehingga

muncul koreksi terhadap diri secara obyektif.

5. Prof. Drs. Notonegoro, S.H.

Filsafat adalah pengetahuan atau ilmu pengetahuan yangmencari dan

mempelajari yangada (ontologi) dan hakekat yangada

(metafisika)dengan perenungan (kontemplasi) yang

mendalam(radikal) sampai menemukan substansinya.

6. Drs. Hasbullah Bakry, S.H.

Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yangmendalam

mengenai Ketuhanan (theologi), alamsemesta (kosmologi)

danmanusia(antropologi), sehingga menghasilkan pengetahuan

bagaimana hakekatnya sejauh yangdapat dicapai akal manusia dan

bagaimana sikap manusiaitu seharusnya setelah mencapainya.

2.3 Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara

Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-

dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan

diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang

paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling

sesuai bagi bangsa Indonesia.

Pembukaan UUD 1945 sangatlah penting karena pada alinea IV

tercantum ketentuan pokok yg bersifat fundamental, yaitu dasar

filsafat negara RI yang dirumuskan dalam kata-kata berikut:

“...maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam satu

Undang-Undang Dasar Indonesia, yang terbentuk dalam satu Negara

Page 9: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan

kepada:

Satu : Ketuhanan Yang Maha Esa

Dua : Kemanusiaan yang adil dan beradab

Tiga : Persatuan Indonesia

Empat:Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dalam

permusyawaratan/perwakilan

Lima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kelima dasar ini tercakup satu nama/istilah yang amat penting

bagi kita bangsa Indonesia, yaitu: Pancasila. Istilah atau perkataan

“Pancasila” memang tidak tercantum dalam pembukaan maupun

dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam alinea IV

dari Pembukaan UUD 1945 hanyalah disebutkan, bahwa negara

Republik Indonesia berdasarkan kepada 5 prinsip atau azas yang

disebutkan diatas, tanpa menyebutkan “Pancasila”.

Bahwa kelima prinsip atau dasar tersebut adalah pancasila, kita

harus mengadakan penafsiran sejarah (maupun penafsiran sistimatika)

yakni menghubungkannya dengan sejarah lahirnya pemakaian istilah

pancasila itu sendiri pada tanggal 1 Juni 1945, seperti telah dijelaska

diatas.

Pancasila sebagai filsafat negara RI diusulkan oleh Ir.Soekarno

dalam pidatonya didepan sidang Badan Penyelidik Persiapan

Kemerdekaan pada tanggal 1 Juni 1945. Dan dalam pidato tersebut,

seperti telah dijelaskan diatas, Ir.Soekarno mengusulkan 5 dasar

negara Indonesia yang sekaligus dinamakannya pancasila:

Pancaberarti lima, sedangkan lima berarti dasar asas kesusilaan.

Page 10: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

Adapun perkataan/istilah “pancasila” yang diperkenalkan pada 1

Juni 1945 itu menurut Prof. Mr. Moh. Yamin dalam bukunya yang

berjudul proklamasi dan konstitusi sebenarnya sudah sejak abad XIV

dipakai di tanah Indonesia (dan perkataan sansekerta itu berarti 5

dasar).

Berkenaan dengan istilah atau perkataan pancasila, Prof. Moh.

Yamin selanjutnya menulis dalam bukunya yang lain berjudul

Pembahasan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia pada halaman

437 antara lain sebagai berikut: “perkataan pancasila”, yang kini telah

menjadi istilah hukum, mula-mulanya ditempa dan dipakai oleh Ir.

Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 untuk menamai

panduan sila yang lama. Perkataan itu diambil dari peradaban

Indonesia lama sebelum abad XIV.

Kata kembar itu kedua-duanya berasal dari bahasa sansekerta:

Panca dan Sila. Dalam bahasa sansekerta, Pancasila ada dua macam

artinya. Pancasila dengan huruf i biasa artinya: berbatu sendi yang

lima; Pancasila dengan huruf i yang panjang bermakna ‘5 peraturan

tingkah laku yang penting. Kata sila juga hidup dalam kata kesusilaan

dan kadang-kadang juga berarti etika.

Dalam bahasa indonesia kedua pengertian diatas dirasakan

sudah menjadi satu panduan antara sendi yang lima dengan lima

tingkah laku yang senonoh.

Istilah pancasila dipakai dalam buku nasional Negara

Kertagama di zaman keemasan kerajaan Majapahit karangan

pujangga Empu Prapanca pada pertengahan XIV dalan sarga XLII

untuk menyatakan perintah kesusilaan yang lima. Juga istilah itu

dipakai oleh Empu Tantular teman Prapanca dalam buku Sutasoma.

Istilah pancasila telah masuk kedalam bahasa indonesia dan mendapat

Page 11: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

tempat serta arti yang mendalam sebagai istilah kesusastraan dan

sebagai istilah hukum.

Dengan tidak menyebut nama pancasila, maka sila yang lima ini

disebutkan dalam suatu rangkaian keseluruhan kata Pembukaan

Konstitusi 1945. Tempatnya itu adalah alinea IV, yang berisi sintesis

dari perjuangan kemerdekaan. Makna dari sila yang lima ini disusun

dalam lukisan lambang Pancasila Burung Garuda dengan

menempatkan Sila Ketuhanan dalam bentuk bintang segilima

sehingga sila itu sewajarnya ditempatkan pada nomor satu. Sila peri

kemanusiaan dilukiskan dengan lambang kalung cincin dan persegi

atau pria wanita turun temurun.

Sila peri kebangsaan, yang berpusat kepada Persatuan Indonesia

dilukiskan dalam lambang pohon beringin yang melindungi bangsa.

Sila peri kerakyatan yang digambarkan dengan tanduk kepala banteng

sebagai lambang tenaga rakyat. Sila keadilan sosial yang dilukiskan

dengan lambang sandang pangan berupa kapas dan padi.

Perlu kiranya kita mengetahui bahwa Prof. Mr. Moh. Yamin

pada tanggal 29 Mei 1945 disepan sidang BPUPKI telah pula

mengucapkan pidato yang berjudul “asas dan dasar negara kebangsaan

republik Indonesia”, yang menganjurkan asas-asas dan dasar-dasar

negara Indonesia, yang terdiri atas:

1. Peri kebangsaan

2. Peri kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial)

Pidato Prof. Moh. Yamin termuat dalam sebuah buku yang

berjudul Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945 jilid 1

halaman 83-107.

Page 12: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

Dari uraian diatas, dapatlah kiranya kita menarik kesimpulan

bahwa pancasila sebagai istilah perkataan sansekerta sudah dikenal di

tanah air sejak abad XIV, sedangkan pancasila dalam bentuk

formalnya sebagai dasar filsafat negara Indonesia baru diusulkan pada

tanggal 1 Juni 1945; Pancasila resmi serta sah menurut hukum

menjadi dasar falsafah negara pada tanggal 18 agustus 1945 pada

waktu PPKI mengesahkan pembukaan UUD 1945. Alhasil

disimpulkan sebagai berikut:

a. Pancasila resmi dan sah menurut hukum menjadi dasar republik

Indonesia pada tanggal 18 agustus 1945. Dan kemudian melalui

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan Ketetapan MPRS

No.XX/MPRS/1996 berhubungan dengan ketetapan

No.I/MPR/1998, No.I/MPR/1993, pancasila tetap menjadi dasar

filsafat negara Indonesia hingga sekarang.

b. Pancasila sebagai dasar filsafat negara diusulkan pada 1 Juni

1945.

c. Pancasila sebagai istilah perkataan sansekerta sudah dikenal di

tanah air kita seja abad XIV.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia, dapatlah kita

temukan dalam beberapa dokumen historis dan di dalam perundang-

undangan negara Indonesia seperti dibawah ini:

a. Dalam pidato 1 Juni 1945

b. Dalam alinea IV naskah politik yang bersejarah tanggal 22 Juni

1945, yang kemudian dijadikan naskah rancangan pembukaan

UUD 1945 (yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta)

c. Dalam alinea IV Pembukaan UUD Proklamasi 1945

d. Dalam alinea IV Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia

Serikat 27 Desember 1949

Page 13: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

e. Dalam alinea IV Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia

17 Agustus 1950

f. Dalam pembukaan alinea IV UUD 1945 setelah Dekrit Presiden 5

Juli 1959 sampai sekarang ini

2.3 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan

jelas kearah mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan

pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan

memandang persoalan-persoalan yang dihadapi dan menentukan arah

serta cara bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan

tersebut. Tanpa memiliki pandangan hidup, maka suatu bangsa akan

merasa terus terombang ambing dalam menhadapi persoalan-persoalan

didalam masyarakat sendiri maupun persoalan-persoalan besar umat

manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini.

Dengan pandangan hidup yang jelas suatu bangsa akan memiliki

pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah

politik, ekonomi, sosial budaya yang timbul dalam gerak masyarakat

yangmakin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula,

suatu bangsa akan membangun dirinya.

Dalam pandangan hidup ini, terkandung konsep dasar mengenai

kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran

yang dianggap baik. Pada akhirnya, pandangan hidup suatu bangsa

adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri,

yang diyankini kebenarannya dan menimbulkan tekat pada bangsa itu

untuk mewujudkannya. Karena itulah, dalam melaksanakan

pembangunan misalnya, kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau

meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain, tanpa

menyesuaikannya dengan pandangan hidup dan kebutuhan-kebutuhan

kita sendiri. Pandangan hidup yang baik dan memuaskan bagi suatu

Page 14: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

bangsa, belum tentu baik dan memuaskan bagi bangsa yang lain.

Karena itu, pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang

sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian bangsa itu.

Negara Republik Indonesia memang tergolong mudah dalam

barisan negara-negara di dunia. Tetapi bangsa indonesia lahir dari

sejarah dan kebudayaan yang tua, melalui gemilangnya kerajaan

sriwijaya, majapahit dan mataram. Kemudian mengalami masa

penderitaan akibat penjajahan bangsa lain sepanjang 3,5 abad, sampai

akhirnya bangsa indonesia berhasil memproklamasikan

kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945.

Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,

melainkan telah melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh

sejarah perjuangan bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman

bangsa-bangsa lain, dengan diilhami bangsa kita dan gagasan-gagasan

besar bangsa kita sendiri. Karena pancasila sudah merupakan

pandangan hidup yang berakar pada kepribadian bangsa, maka ia

diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan.

Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam

rumusan yang agak berbeda, namun dalam 3 buah UUD, yaitu UUD

1945, mukadimah konstitusi RIS, dan mukadimah UUDS RI 1950,

pancasila tetap tercantum di dalamnya. Pancasila yang selalu

dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita, pancasila yang selalu

menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan

ancaman terhadap ekstitensi bangsa kita merupakan bukti sejarah

bahwa bangsa kita selalu dikehendaki bangsa indonesia sebagai dasar

kerohanian negara, dikehendaki sebagai dasar negara. Dasar ini jelas

dikehendaki oleh seluruh rakyat indonesia karena pancasila sebenarnya

telah lama tertanam dalam kalbu rakyat indonesia. Karena itu,

pancasila juga merupakan dasar negara yang mampu mempersatukan

rakyat indonesia.

Page 15: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

Manusia yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,

dikodratkan hidup secara mengelompok. Kelompok manusia itu akan

selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Perkembangan diri

manusia yang mengelompok itu sampai pada suatu keadaan dimana

mereka terjalin ikatan hubungan yang kuat dan serasi. Ini merupakan

pertanda adanya kelompok manusia itu dengan ciri-ciri kelompok

tertentu, yang membedakan mereka dengan kelompok manusia lain.

Kelompok ini membesar dan menjadi suku-suku bangsa. Tiap suku

bangsa dibedakan oleh perbedaan nilai-nilai dan moral yang mereka

patuhi bersama. Berdasarkan hal ini, kita dapat menyebutkan adanya

kelompok suku bangsa minangkabau, batak, sunda, jawa, madura,

minahasa, bugis, dan banyak lagi suku bangsa di tanah air. Semua suku

bangsa itu merupakan modal dasar terbentuknya kesadaran berbangsa

dan adanya bangsa indonesia yang kita miliki kini adalah bagian dari

bangsa itu waktu sekarang ini.

Kelompok-kelompok manusia tersebut dikatakan suku bangsa,

karena mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup kelompok ini akan

membedakan mereka dengan kelompok suku bangsa lain di nusantara

ini. Jadi kita kenal ada pandangan hidup suku batak, sunda, jawa, serta

banyak lagi pandangan hidup suku bangsa di indonesia ini. Pandangan

hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk memenuhi

kehidupan di dunia dan bekal mereka di hari akhir. Bangsa indonesia

yang terdiri atas berbagai suku bangsa tersebut meyakini bahwa

kehidupan, di dunia dan hari akhir. Berdasarkan hal tersebut, kita

menemukan persamaan pandangan hidup diantara suku-suku bangsa di

tanah air, ialah keyakinan merekaakan adanya dua dunia kehidupan.

Inilah yang menya tukan pandangan hidup bangsa indonesia, walaupun

mereka terdiri atas berbagai suku yang berbeda.

Manusia indonesia yang terikat oleh keyakinan pada Tuhan Yang

Maha Kuasa dan kuatnya tradisi sebagai sumber norma dan kehidupan

Page 16: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

dalam masyarakat adalah tali persamaan pandangan hidup antara

berbagai suku di nusantara ini. Pandangan hidup kita bernegara dan

berbangsa tersimpul dalam filsafat kita pancasila. Pancasila

memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang indonesia tentang

masa depan yang ditempuhnya. Inilah pandangan hidup orang

indonesia sebagaimana tertuang dalam kelima sila pancasila.

BAB 3. PENUTUP

Page 17: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

3.1 Kesimpulan

1. Pancasila adalah suatu istilah yang berisi 5 dasar yang tertuang

dalam pembukaan UUD 1945

2. Filsafat adalah ilmu tentang segala sesuatu yang menyelidiki

keterangan yang sedalam-dalamnya.

3. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara karena pancasila

hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh

founding fathers kita yang kemudian dituangkan dalam suatu

sistem yang tepat

4. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa karena dengan

pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-

persoalan yang dihadapi dan menentukan arah serta cara bagaimana

bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tersebut

3.2 Saran

Sebagai warga negara indonesia, hendaklah kita menjadikan pancasila

sebagai pedoman kehidupan dalam berbangsa dan bernegara serta

mengamalkan nilai-nilai dari pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

Djanarko, I. Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Surabaya diakses 25 Februari

2015 http://indridjanarko.dosen.narotama.ac.id/files/2011/05/Modul-

Pancasila-3-Pancasila-Sebagai-Sistem-Filsafat.pdf

Kansil, C. 2011. Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Rineka Cipta

Sutrisno, S. 2006. Filsafat dan Ideologi Pancasila. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Widyanarko, A. 2011. Falsafah Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara.

Yogyakarta diakses 25 Februari 2015

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=91388&val=4998

_____. Pancasila sebagai Sistem Filsafat diakses 25 Februari 2015

http://gatot_sby.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17756/BAB++II.pdf