Upload
alair
View
165
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pengertian “Filsafat”. Etimologi: ”Philosophia”. PANCASILA S E B A G AI SISTEM FILSAFAT. “PHILE”: CINTA. SOPHIA: KEBIJAKSANAAN. FILSAFAT: “CINTA KEBIJAKSANAAN” (hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati). Filsafat Secara Esensial. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Pengertian “Filsafat”
“PHILE”: CINTA SOPHIA: KEBIJAKSANAAN
FILSAFAT: “CINTA KEBIJAKSANAAN”
(hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati)
Dr. IRJ Gred:
Filsafat sbg ilmu pengetahuan yg timbul dari prinsip2 yg diketahui dg kekuatan budi kodrati manusia dgn mencari sebab musababnya yg terdalam.
Filsafat Secara Esensial
Gunawan Setiardjo: Filsafat selalu mencari sebab musababnya yg terdalam, mencari ha-kekat realita. Jadi bila kita berfilsafat kita beru-saha utk berpikir yg mendasar dan mendalam, berpikir radikal, dgn mencari akar yg terdalam dgn menggunakan budi kodrati manusia sendiri.
Etimologi: ”Philosophia”
Filsafat adalah suatu aktivitas berpikir manusia yang dilakukan secara
mendalam dan komprehensif dalam rangka menemukan kebenaran yang
hakiki.
Pemikiran secara kritik dan sistematik untuk mencari hakekat atau kebenaran.
Pemikiran secara rasional untuk menyusun sistem pengetahuan tentang kehidupan
manusia.
1. Filsafat sbg jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran dari para filsuf terdahulu: rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dll.
2. Filsafat sbg suatu jenis problema yg dihadapi oleh manusia sbg hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi manusia berusaha mencari kebenaran yg timbul dari persoalan yg bersumber pada akal manusia.
1. Filsafat sbg proses pemecahan permasalahan dgn menggunakan cara dan metode tertentu yg sesuai dgn obyeknya.
2. Filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dina-mis, bukan suatu dogma yg kaku, lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses yg dinamis dgn menggunakan metode tersendiri.
Cakupan Pengertian/Pengelompokan Filsafat
Filsafat Sebagai Produk: Filsafat Sebagai Proses:
Manusia dlm hidupnya tak bisa terhindar dari kegiatan
berfilsafat
Memiliki akal budi dan potensi pikir
Jika Anda berpikir bahwa dalam hidup ini materilah yg esensial dan mutlak
Berfilsafat “Materialisme
Jika Anda berpikir bahwa kebenaran pengetahuan itu bersumber dari rasio manusia/akal manusia
Berfilsafat “Rasionalisme”
Jika Anda berpikir bahwa dalam hidup ini yang terpenting adalah kenikmatan dan kepuasan lahiriah
Berfilsafat “Hedonisme”
Jika Anda berpandangan bahwa dalam hidup bermasyarakat/berne-gara, kebebasan individulah yang terpenting
Berfilsafat “Individualisme/liberalisme”
Kenapa?
CIRI2 BERPIKIR FILSAFAT1. Bersifat kritis2. Bersifat terdalam3. Bersifat konseptual4. Bersifat Komprehensif (menyeluruh)5. Bersifat Koheren (Runtut)6. Bersifat Rasional7. Bersifat sistematis8. Bersifat Universal9. Bersifat Bebas
ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGIMenghasilkan:
Manfaat Mempelajari Filsafat
1. Memperoleh kebenaran yg hakiki.2. Melatih kemampuan berfikir logis3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana4. Melatih berpikir rasional dan
komprehensif5. Menyeimbangkan antara pertimbangan
dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup
6. Mengasilkan tindakan yang bijaksana.
PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT
“Sistem” memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen
2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3) Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4) Keseluruhannya dimaksudkan utk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem)
5) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Voich, 1974)
Pengertian “Sistem”
Pancasila sebagai suatu “SISTEM”:
1) PANCASILA MERUPAKAN KESATUAN BAGIAN-BAGIAN (yaitu SILA-SILA PANCASILA)
2) TIAP SILA PANCASILA MEMPUNYAI FUNGSI SENDIRI-SENDIRI
3) TIAP SILA PANCASILA TIDAK DAPAT BERDIRI SENDIRI-SENDIRI DAN TIDAK SALING BERTENTANGAN.
4) KESELURUHAN SILA PANCASILA MERUPAKAN SUATU KESATUAN YANG SISTEMATIS (MAJEMUK TUNGGAL).
FUNGSI SILA-SILA PANCASILA
FUNDAMEN MORAL NEGARA
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
menjiwai
FUNDAMEN POLITIK NEGARA
DASAR MEMBENTUK NEGARA
TUJUAN NEGARA
SISTEM NEGARA
Negara Persatuan melindungi
segenap
Bangsa Indonesia S-3
Keadilan Sosial
bagi
Seluruh Rakyat
S-5
Kerakyatan Permusyawaratan
Perwakilan
S-1 & S-2
S-4
Adalah cinta kebijaksanaan yang berlandaskan (dengan berpedoman) pada lima asas/prinsip
FILSAFAT PANCASILA:
Pemikiran secara kritik dan sistematik untuk mencari hakekat atau kebenaran lima prinsip
kehidupan manusia.
atau
Pancasila tersusun secara harmonis dalam suatu sistem filsafat. Ajaran Pancasila adalah suatu sistem filsafat.
MENGAPA PANCASILA DISEBUT FILSAFAT?
Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia berdasarkan atas ucapan Bung Karno yg menya-takan bahwa Pancasila adalah isi jiwa bgs Indo.
MUH. YAMIN
SOEDIRMAN KARTO-HADIPRODJO
NOTONAGORO
Kedudukan Pancasila dalam negara Indonesia, dalam pengertian sebagai dasar filsafat. Sifat kefilsafatan dasar negara tsb diwujudkan dalam rumus abstrak kelima sila Pancasila.
ROESLAN ABDOELGANI
Pancasila adalah filsafat negara yang lahir seba-gai collectieve ideologies dari seluruh Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa dan tumbuh serta lahir dalam kehidupan sehari-hari bgs Indonesia (pengkajian yg mendalam dari
dalam diri bgs Indonesia).
INTI
Sistem Filsafat Pancasila Memiliki Kriteria dan Sifat2 Universal dan Memiliki Ciri-ciri
khas Nasional, sbb:
1) Sistematis, fundamental, universal, integral dan radikal mencari kebenaran yg hakiki.
2) Filsafat yang monoteis dan religius yg mempercayai adanya sumber kesemestaan, yaitu Tuhan YME.
3) Monodualisme dan monopluralisme atau integralistik yg mengutamakan ketuhanan, kesatuan, dan kekeluargaan.
4) Satu kesatuan totalitas yang bulat dan utuh antar sila-sila Pancasila.
5) Memiliki corak universal: terutama sila I dan II
Memiliki corak khas nasional Indonesia: sila III, IV, V.
6) Harmoni idiil (asas selaras, serasi dan seimbang)
7) Memiliki ciri-ciri dimensi idealitas, realitas dan fleksibilitas.
Hakekat Manusia Monodualis dan Monopluralis
Susunan Kodrat
Jasmani
Rohani
Sifat Kodrat
Makhluk Individu
Makhluk Sosial
Kedudukan Kodrat
Pribadi Berdiri Sendiri
Makhluk Tuhan YME
Monodualis
Monodualis
Monodualis
M o
n o
p l u
r a l i s
M o
n o
p l u
r a l i s
Siapa Manusia itu?Siapa Manusia itu?
Potensi Jasmani dan Rohani Manusia
Susunan Kodrat
Jasmani/Raga:
Rohani/Jiwa
Fisis anorganis
Vegetatif
Animal
Akal: kebenaran pe-ngetahuan manusiaRasa: Keindahan
Kehendak: Moral/Etika
Notonagoro
Potensi rohaniah manu-sia dlm kaitannya dgn upaya utk memperoleh pengetahuan yg benar
MemoriesReseptif (mau menerima & terbuka)
KritisKreatif
Potensi atau daya utk meresapkan pengeta-huan/tingkatan transfor-masi pengetahuan:
DemonstrasiImajinasi
AsosiasiAnalogiRefleksi
Intuisi
Inspirasi
Ilham
Pengertian Nilai
Keberhargaan (worth)
Kebaikan (goodness)
Tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai/melakukan penilaian.
Sifat/kualitas yg
melekat pada suatu obyek
Kemanfaatan/Kegunaan
MENILAI = menimbang, kegiatan meng-hubungkan sesuatu dg sesuatu yg lain, kemudian diambil suatu keputusan.
N I L
A I
Pandangan Notonagoro tentang Nilai (Value)
Harapan, cita2, idealisme
NILAI (VALUE)
Nilai Material
Segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia: makanan, papan, pakaian, OR., uang,
Segala sesuatu yang berguna bagi manusia utk mengadakan aktivitas/ kegiatan: laptop, hp, kendaraan, uang
Segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia utk mengadakan aktivitas/kegiatan
Nilai Vital
Nilai Kerokhanian
Nilai yang bersumber pada akal, rasio, budi atau cipta manusia.
Nilai yang bersumber pada perasaan manusia.
Nilai yang bersumber pada unsur kehendak/karsa manusia.
Nilai yang tertinggi & mutlak, berhub dgn kepercayaan & keyakinan manusia, bersumber pada wahyu Tuhan YME.
Nilai Kebenaran
Nilai Keinda-han/Estetis
Nilai Kebaikan/ Moral
Nilai Religius
Penggolongan Nilai Menurut Notonagoro
Pandangan Notonagoro tentang “Nilai-nilai
Pancasila”
Nilai-nilai Pancasila termasuk nilai kerokhanian, tetapi nilai kerokha-nian yang mengakui nilai material dan nilai vital.
Dengan demikian, nilai-nilai Panca-sila mengandung nilai-nilai lain se-cara lengkap dan harmonis, yaitu: - Nilai material, - Nilai vital, - Nilai kebenaran, - Nilai keindahan/estetis, - Nilai kebaikan/moral, - Nilai kesucian, yang secara keseluruhan bersifat sistematik hierarkhis.
DIAGRAM HIERARKHIS PIRAMIDAL PANCASILA
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yg Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
M e
n j
i w a
i
meliputi
meliputimeliputi
1 2 3 4 5
Kesatuan bertingkat yang tiap sila di muka sila lainnya merupakan basis atau pokok pangkalnya, dan tiap sila berikutnya merupakan pengkhususan dari sila di mukanya.
Menurut Notonagoro:
Susunan Sila-sila Pancasila Membentuk Hierarkhis Piramidal
“HIERARKHIS PIRAMIDAL
PANCASILA”
Faedah Praktis hubungannya dgn bentuk susunan
Hierarkhis Piramidal Pancasila
Berkaitan dgn pengamalan Pancasila.
Dalam pengamalan Pancasila yg asasi / paling utama adalah mengamalkan sila pertama.
Jika seseorang mengamalkan sila pertama secara konsekuen secara langsung ia sudah mengamalkan semua sila.
Orang bertakwa thdp Tuhan YME
Berkemanusiaan
Berpersatuan
Berkerakyatan
Berkeadilan
pasti
Kesatuan Sila Sila Pancasila Saling Mengualifikasi
Sila Sila Pancasila Memiliki Hubungan yang Saling
Mengualifikasi/Saling Mengisi dalam Rangka Susunan
Hierarkhis Piramidal
Kesatuan saling menyifati yang tiap sila mengandung keempat sila lainnya,
sehingga sila-sila Pancasila itu merupakan satu kesatuan tidak
terpisahkan.
Jelaslah bahwa tiap sila Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sila
yang lain, selalu berkait-kaitan, merupakan satu kesatuan yg utuh,
yg disebut dengan istilah “MAJEMUK TUNGGAL”
Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila
Proses Penghayatan Terhadap Pancasila: - Pengetahuan yg cukup - Mengeth. kebenaran Panc.
Ditingkatkan ke dalam Hati Sanubari
Kemampuan dan Kebiasaan Melakukan
Perbuatan Pengamalan Pancasila dlm kehidupan
sehari-hari
Ditingkatkan menjadi mentalitas:
Penilaian Diri Sendiri Setiap Melakukan
Perbuatan
Kepribadian Pancasila: Bila kondisi penghayatan & pengamalan Pancasila optimal
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai, dan landasan yang mendasar.