16
1 PERCOBAAN VI PANCA INDERA I. TUJUAN PERCOBAAN Mengenal mekanisme fisiologi dan sifat-sifat indera  II. TINJAUAN PUSTAKA Macam-macam alat indera pada manusia: a. Lidah (indera pengecap) Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam,  bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit. Pada hakekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrinsic lidah melakukan semus gerakan halus, sementaea otot ektrinsik mengaitkan lidah pada  bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting  pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduaduk makanan, menekannya pada langit dan gigi dan akhirnya mendorong masuk faring Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap  berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Bila lidah digulung kebelakang, maka tampaklah  permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bila dijulurkan maka ujung lidah akan meruncing, dan bila terletak tenang didasar mulut, maka ujung lidah berbentuk  bulat. Selaput lender (membrane mukosa ) lidah selalu lembab, dan pada waktu sehat  berwarna merah jambu. Permukaan atas nya seperti beludru dan ditutupi papil-papil, yang terdiri atas 3 jenis. a. Papillae sirkumualata adalah jenis papillae yang terbesar, dan masing- masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Tersusun berjejer membentuk huruf V  pada bagian belakang lidah.  b. Papillae fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan  berbentuk jamur.

panca_indra.docx

Embed Size (px)

Citation preview

PERCOBAAN VIPANCA INDERAI. TUJUAN PERCOBAANMengenal mekanisme fisiologi dan sifat-sifat inderaII. TINJAUAN PUSTAKAMacam-macam alat indera pada manusia:a. Lidah (indera pengecap) Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit.Pada hakekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrinsic lidah melakukan semus gerakan halus, sementaea otot ektrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduaduk makanan, menekannya pada langit dan gigi dan akhirnya mendorong masuk faring Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Bila lidah digulung kebelakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bila dijulurkan maka ujung lidah akan meruncing, dan bila terletak tenang didasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat.Selaput lender (membrane mukosa ) lidah selalu lembab, dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atas nya seperti beludru dan ditutupi papil-papil, yang terdiri atas 3 jenis.a. Papillae sirkumualata adalah jenis papillae yang terbesar, dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Tersusun berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah.b. Papillae fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur.c. Papillae filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. berfungsi untuk menerima rasa sentuh, daripada rasa pengecapan yang sebenarnya.

b. Kulit ( indera peraba)

Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.

c. Mata ( indera pelihat)

Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada disekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Dimata terdapat reseptor khusus cahaya yang disebut fotoreseptor. Setiap mata mempunyai satu lapisan reseptor, suatu sistem lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor , dan sistem saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.

Struktur dan anatomi mata Bola mata Umumnya mata dilukiskan sebagai bola, tetapi sebetulnya lonjong dan bukan bulat seperti bola. Bola mata mempunyai garis tengah kira-kira 2 cm, bahgian depannya bening, serta terdiri dari 3 lapisan :1. Lapisan luar, fibrus, yang merupakan lapisan peyangga2. Lapisan tengah, vaskulker3. Lapisan dalam, lapisan sarafBagian-bagian yang termasuk kedalam bola mata memiliki fungsi yang berbeda, sebagai berikut:1. Sklera Melindugi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat melekatnya bola mata.2. Otot-otot Otot-otot yang melekat pada mata : Muskulus reseptor superior : menggerakan mata ke atas Muskulus reseptor inferior : menggerakan mata ke bawah3. Kornea : memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksikan cahaya4. Badan siliaris : menyokong lensa dan mengandung otot yang memungkinkan lensa untuk berakomodasi.5. Iris : mengendalikan cahaya yang masuk ke mata melalui pupil, mengandung pigmen.6. Lensa : memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa7. Bintik kuning (fovea) : bagian retina yang mengandung sel kerucut 8. Bintik buta : daerah saraf optic meninggalkan bagian dalam bola mata9. Vitreous humor : menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata10. Aquous humor : menjaga bentuk kantong bola mataBola mata dibagi menjadi 3 lapisan, dari luar kedalam yaitu: Tunica vibrosa terdiri dari sclera Tunica vascilosa merupakan bagian tengah bola mata. Tunica nervosa ( retina) merupakan reseptor mata yang terlrtak pada bagian belakang koroid.Alat-alat tambahan mata terdiri dari : Alis : terdiri dari rambut kasar yang terletal melintang diatas mata, fungsinya untuk melindungi mata dari cahaya dan keringat. Kelopak mata : ada 2, yaitu atas dan bawah kelopak mata atas lebih banyak bergerak dari kelopak yang bawah. Untuk menutup mata dilakukan oleh otot-otot yang melingkari kelopak mata atas dan bawah yaitu musculus orbicularis oculi. Bulu mata : barisan bulu-bulu terletak disebelah anterior dari kelenjar meibow, kelenjar sroacea yang terletak pada akar bulu-bulu mata disebut kelenjar Zeis. Apparatus lacrimalis : terdiri dari kelenjar lacrimal, ductus lacrimalis, canalis lacrimalis, dan ductus nassolacrimalis.Cara kerja mata: cahaya memasuki mata melalui pupil. Lensa mata mengarahkan cahaya sehingga benda jatuh keretina. Kemudian ujung saraf penerima yang ada pada retina menyampaikan bayangan benda itu ke otak. Setelah diproses di otak kit adapt melihat benda itu.d. Telinga (indera pendengar) Telinga adalah oragan pendengaran. Saraf yang melayani indera ini adalah saraf cranial kedelapan atau nervus auditorius. Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam. Telinga luar terdiri atas aurikel atau pinna. Liang ini berukuran panjang sekitar 2 cm sepertiga luarnya adalah tulang rawan sementara 2/3 dalamnya berupa tulang. Bagian tulang rawan tidak lurus serta bergerak kearah atas dan belakang. Telinga tengah atau rongga timpani adalah bilik kecil yang mengandung udara. Rongga itu terletak sebelah dalam membrana timpani atau gendang telinga, yang memisahkan rongga itu dari meatus auditorius externa. Rongga itu sempit serta memiliki dinding tulang dan dinding membranosa, sementara pada bagian belakangnya bersambung dengan antrum mastoid dalam proses mastoideus pada tulang temporalis, melalui sebuah celah yang disebut aditus. Tulang-tulang pendengaran adalah tiga tulang kecil yang tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai yang bersambung dari membrane timpani menuju rongga telingga bagian dalam . Rongga telinga bagian dalam berada dalam bagian os petrosum tulang temporalis. Rongga telinga bagian dalam ini terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga itu disebut labirin tulang, dab dilapisi membran sehingga membentuk labirin membranosa. Kokhlea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya laksana sebuah rumah siput. Belitan-belitan itu melingkari sebuah sumbu berbentuk kerucut yang memilki bagian tengah dari tulang, dan disebut modiulus. Dalam setiap belitan ini terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfe, sementara cairan diluar labirin membranosa dalam labirin tulang disebut perilimfe. Nervus auditorius (saraf pendengaran) terdiri dari 2 bagian: salah satu dari padanya pengimpalan sensibilitas dari bagian vestibuler rongga telinga dalam, yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan. Bagian kokhlearis pada nervus auditorius adalah saraf pendengar yang sebenarnya.e. Hidung (indera penciuman)

Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau. Rasa penciuman dirangsang oleh gas yang terhirup ataupun oleh unsur-unsur halus. Rasa penciuman ini sangat peka, dan kepekaan ini mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk suatu waktu yang cukup lama.Indra penciuman mempunyai reseptor yang hampir sama dengan resptor pengecap yaitu kemoreseptor. Organ penciuman ini terdri atas dua lapisa :a. Epitel olfaktorius yang terdiri atas sel resptor penciuman ( sel olfaktorius), sel penyokong (sel sustenkular) dan sel basal. Epitel ini dalam keadaan hidup tampak berwarna kekuningan.b. Lamina propria merupakan lapisan yang terdapat dibawah epitel olfaktorius dan disusun oleh jaringan ikat longgar. Lapisan ini mengandung akson sel olfaktorius, pembuluh darah dan kelenjar olfaktorius ( dikenal sebagai kelenjar bowman) yang mengajasilakn secret serosa.Alat indera dibagi 3 kelompok :a. Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indera pembau (hidung) dan indera pengecap (lidah).b. Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan indera peraba (kulit) dan indera pendengaran (hidung).c. Photoreseptor/fotoreseptor adalah alat indera yang meresepon terhadap rangsangan cahaya seperti indera penglihatan (mata).

III. BAHAN DAN ALAT BAHAN- Larutan kinin sulfat 0,1%- Larutan HCl 0,0009 N- Larutan kinin sulfat 0,000008 M- Kapas- Larutan sukrosa 0,01 M dan 5%- Kamfer- Larutan asam asetat 1%- Minyak Permen- Larutan Natrium klorida 0,01 M dan 10%- Minyak Cengkeh ALAT- Model anatomis telinga- Garpu tala- Model anatomis mata- Jam/Stopwatch- Pengukur pupil mata- Penutup mata- Lampu senter- Penutup hidung- Pipet tetes- Plat warna inhihara- Kartu snellen

IV. CARA KERJAA. Penglihatan (Visual)1. Anatomi mataAmati mata kambing/sapi yang tersedia dan temukan bagian-bagian mata yang terpenting dan temukan juga bagian-bagian tersebut pada model anatomic mata manusia, kemudian cantumkan bagian-bagian dari gambar 7.1 pada text book.1. Fisiologi penglihatan a. Refleks akomodasi 1. Ukur pupil mata dan amati adanya perbedaan ukuran pupil mata di bawah sinar biasa dan sinar terang.2. Ukur pupil mata bila mata melihat objek pada jarak 5 meter maupun 20 cm.3. Tabel pengamatan:Jarak / keadaan cahayaGelapTerang

20 cm

5 cm

b. Titik dekat1. Fokuskan mata pada objek (mis : pensil/Batang pengaduk) berjarak 1 meter.2. Perlahan-lahan gerakkan objek mendekati mata sampai objek terlihat berganda.3. Gerakkan kembali menjauh sampai objek tampak lagi sebagai objek tunggal.Jarak ini disebut titik dekat untuk akomodasi.4. Tabel pengamatan:Jarak terlihat bargandaJarak kembali menjadi objek tunggal

Jarak (cm)

c. Bintik Buta1. Bintik buta adalah area pada retina dimana saraf-saraf optis dan pembuluh darah meninggalkan retina, dengan demikian tidak memiliki reseptor visual.2. Tutup mata kiri, fokuskan mata kanan pada salib dengan jarak 60 cm.3. Dengan mata kanan tetap terfokus pada tanda salib, gerakkan gambar ini mendekati mata. Pada jarak tertentu bintik-bintik hitam akan hilang, tapi muncul kembali pada jarak yang lebih dekat.Hitung jarak ini.4. Tabel pengamatan:Objek(titik hitam)tak tampakObjek Nampak kembali

Jarak (cm)

d. Ketajaman penglihatan1. Uji ketajaman penglihatan dengan kartu snellen yang ditentukan pada jarak yang ditentukan (bagi yang berkaca mata lakukanlah uji ini dengan dan tanpa kaca mata)2. Ketajaman penglihatan dinyatakan sebagai:V= d/DD = Jarak pada mana huruf seharusnya dapat dibaca (mata normal)D = Jarak pada mana huruf dapat dilihat dengan jelas (dapat dibaca)B. Kecap/ rasa1. Anatomi LidahPada Gambar 7.3 Anatomi Lidah2. Distribusi reseptor kecapDengan menggunakan satu tetes dari larutan dibawah ini, tentukan lokasi reseptor untuk empat jenis rasa lidah:- Larutan kinin sulfat 0,1%- Larutan sukrosa 5%- Larutan asam asetat 1%- Larutan natrium klorida 10%Tiap kali setelah mengecap satu rasa, kumurlah dengan air tawar:Jenis larutanLokasi reseptor

Larutan kinin sulfat 0,1%

Larutan sukrosa 5%

Larutan asam asetat 1%

Larutan natrium klorida 10%

3. Nilai ambang rasaa. Larutan-larutan berikut merupakan larutan yang memiliki rasa pada nilai ambang rasa lidah (pada rata-rata orang)- Pahit: kinin 0,000008 M- Manis: sukrosa 0,1 M- Asam: asam klorida 0,009 M- Asin: natrium klorida 0,01 Mb. Seluruh anggota kelompok cobalah apakah hal ini benar, dengan meneteskan tiap tetes larutan pada lidah yang bersih.Sebelum dicicipi, larutan dipanaskan dulu 37C dan sewaktu mencicipi lidah tidak goyang.RasaZatKosentrasiPembuktian

PahitKinin0,000008 M

ManisSukrosa0,1 M

AsamAsam klorida0,009 M

AsinNatrium klorida0,01 M

C. Pendengaran1. AnatomiGambar 7.4 Anatomi Telinga2. Ketajaman pendengaran Pada saat melakukan uji ini, ruangan harus sepi Tempatkan seluruh jam yang berdetak pada telinga kanan salah satu anggota kelompok mata harus tertutup dan telinga kiri disumbat dengan kapas Jatuhkan jam perlahan-lahan, kemudian tentukan jarak dimana detak jam tepat tak terdengar lagi Jauhkan jam tersebut sedikit lagi dan kemudian perlahan-lahan dekatkan kembali pada telinga.Tentukan jarak dimana detak jam tepat terdengar kembali.Apakah jarak yang diperoleh dengan kedua cara tersebut diatas sama besar? Lakukanlah hal yang sama pada telinga kiri dengan telinga kanan yang tersumbat Bandingkanlah ketajaman pendengaran telinga kanan dan kiri Tabel pengamatan:Bunyi AlarmTelinga

KananKiri

Jarak (m)

3. Uji Weber Uji ini merupakan salah satu uji untuk menentukan ketulian.Uji ini tidak dilakukan diruangan yang sepi Pukulkan sebuah garputala(sedapatnya dengan frekuensi 512 cps) pada lutut saudara, kemudian gigit garputala ini diantara gigi, dengan bibir terbuka Orang dengan pendengaran normal akan melokalisir suara yang terdengar seakan berasal pada posisi median Bila seseorang menderita ketulian konduksi pada satu telinga, maka suara ini akan lebih jelas terdengar pada telinga tersebut Bila ketulian saraf yang diderita pada salah satu telinga, maka suara ini akan lebih jelas terdengar ditelinga yang normal Untuk mendapatkan keadaan yang serupa ketulian konduksi, lakukan percobaan ini dengan satu telinga tersumbat kapas4. Komponen pendengaranMulai dari telinga luar ketelinga bagian dalamKomponen alat pendengaranFungsi

5. Uji keseimbangan Satu orang anggota kelompok berdiri tegak, kemudian merapatkan kakinya dan menutup matanya Dalam keadaan demikian, catat apakah ia sanggup berdiam selama 5 menit tanpa bergerak Bila alat keseimbanagn dalam keadaan tidak baik, maka seseorang tidak sanggup memelihara keseimbangannyaD. Penciuman1. AnatomiGambar sel epitel ofaktorius2. Adaptasi penciuman Tutup mata salah satu anggota kelompok Cium kamfer pada satu lubang hidung, lubang hidung lainnya ditutup Apakah bau tersebut langsung tercium? Bila tercium terus menerus, catat waktu yang dibutuhkan sampai subjek tak dapat lagi mendeteksi bau tersebut(waktu adaptasi) Langsung minta kepada subjek agar ia membedakan/mengenali bau minya permen dan minyak cengkeh dengan lubang hidung yang telah teradaptasi tadi Catat pengamatan saudara dan cari landasan-landasan teorinya Adaptasikan lagi salah satu lubang hidungnya dengan kamfer Catat pengamatan saudara Tabel pengamatan:BahanAdaptasi organ penciuman

KananKiri

Kamfer

Cengkeh

Minyak permen

3. Transmisi Impuls penciumanGambar Transmisi impuls penciuman manusia, secara skematis.4. Interaksi rasa dengan penciuman Tutup kedua lubang hidung subjek dan kedua matanya. Pada lidah subjek yang terjulur, tempatkan bergantian potongan-potongan jambu air, bawang merah dan kentang. Apakah dapat diindentifikasi makanan-makanan ini? Ulangi dengan lubang hidung terbuka

5. Nystagmus dan uji air es Ikuti refleks nystagmus pada tiap anggota kelompok dengan cara memutar kepala kesatu arah sembil memeperhatikan suatu objek yang diam Akan terjadi pergeakan bola mata mengikuti dan suatu saat terjadi loncatan dari bola mata Masukkan air es kedalam salah satu telinga. Uraikan perasaan yang dialami dan catat ada atau tidaknya nystagnimus.E. Visceral refleks1. Refleks foto pupil2. Refleks konsensual terhadap cahaya (Consensual light refeks)3. Refleks akomodasi4. Refleks siliospinal5. Refleks sfingter cardiak F. Pengujian fungsi saraf cranial1. Pengujian fungsi saraf cranial Lakukan percobaan-percobaan berikut ini amati serta cata hasilnya. Tentukan saraf mana yang diuji pada masing-masing percobaan dan bahas hasil yang diperoleh.a. Bedakan bermacam-macam bau dengan menggunakan kedua lubang hidung (kopi, nanas, teh, cuka)b. Bacalah tulisan dengan tiap mata jika menggunakan kaca mata tetaplah dipakai.c. Berikan sinar pada masing-masing mata secara terpisah. Amati dan ukur perubahan ukuran pupil mata. Amati pergerakan mata dengan menggerakkan jari ke atas, bawah, kiri dan kanan.d. Katupkan rahang atas dan bawah, rabalah kekerasan otot kunyah. Lakukan uji sensasi sentuhan pada seluruh muka dengan menggunakan kapas.e. Gerakkan mata ke samping.f. Kerutkan dahi, senyum dan bersiullah.g. Bisikkan kata-kata pada teman anda dan suruhlah ia mengulangi kata-kata tersebut.h. Berjalanlah, jagalah keseimbangan badan sambil sebelah kaki diangkat.i. Berbicaralah dan menelan. Amati apakah ada kelainan.j. Naikkan pundak yang sebelumnya telah diberi tekanan. Belokkan kepala ke arah yang diberi tekanan.k. Julurkan lidah.2. Distribusi dan fungsi saraf cranialTempatkan bagian tubuh berikut sesuai dengan distribusi saraf cranialnya.Organ dalam rongga perut dan rongga dada, otot kunyah, kulit muka dan kepala, gigi, otot sterocleidoinastoid, telinga dalam, otot mata ekstrinsil, otot trapezius, iris mukosa lidah, otot-otot ekspresi muka, mukosa faring, mukosa hidung, otot lidah, retina, otot menelan.

V. JAWABAN PERTANYAAN-PERTANYAAN1. Apa yang dimaksud dengan akomodasi ? otot-otot mana yang terlihat dalam akomodasi ini dan bagaimana kerjanya ?Jawab : Akomodasi adalah kemampuan dari mata untuk : mencembungkan/memperbesar daya lensa mata sehingga stimulus penglihatan/obyek yang terletak lebih dekat dari PR (Punctum Remotum), masih dapat dilihat dengan jelas.Akomodasi pada mata diatur oleh saraf parasimpatis. Perangsangan serabut parasimpatis pada mata akan menyebabkan muskulus siliaris berkontraksi, kemudian merelaksasi ligamen lensa dan meningkatkan daya biasnya. Dengan meningkatnya daya bias, mata dapat memfokuskan benda yang lebih dekat. 2. Bagaimana terjadinya bentuk dan posisi iris pada akomodasi untuk melihat ?Jawab :Akomodasi pada mata diatur oleh saraf parasimpatis. Perangsangan serabut parasimpatis pada mata akan menyebabkan muskulus siliaris berkontraksi, kemudian merelaksasi ligamen lensa dan meningkatkan daya biasnya. Dengan meningkatnya daya bias, mata dapat memfokuskan benda yang lebih dekat.3. Apakah yang dimaksud dengan presbiopi, myiopi dan hipermetropi ?Jawab : MiopiaMiopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif). HipermetropiHipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung (positifl. PresbiopiaPresbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi ka.rena daya akomodasi mata mulai berkurans. Kelainan ini dialami oleh orang tua sehingga disebut juga mata tua. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap, yaitu bagian atas berlensa cekung (negatif) dan bagian bawah berlensa cembung (positif).

4. Bagaimana mengoreksi kelainan-kelainan ini ?Jawab :Pemeriksaan refraksi terdiri dari 2 yaitu refraksi subyektif dan refraksi obyektif. Refraksi subyektif tergantung respon pasien untuk mendapatkan koreksi refraksi yang memberikan tajam penglihatan terbaik.

Gambar 4. Pemeriksaan MataRefraksi obyektif dilakukan dengan retinoskopi. Mayoritas retinoskopi menggunakan sistem proyeksi streak yang dikembangkan oleh Copeland. Retinoskopi dilakukan saat akomodasi pasien relaksasi dan pasien disuruh melihat ke suatu benda pada jarak tertentu yang diperkirakan tidak membutuhkan daya akomodasi.Idealnya, pemeriksaan kelainan refraksi dilakukan saat akomodasi mata pasien istirahat. Pemeriksaan mata sebaiknya dimulai pada anak sebelum usia 5 tahun. Pada usia 20 50 tahun dan mata tidak memperlihatkan kelainan, maka pemeriksaan mata perlu dilakukan setiap 1 2 tahun. Setelah usia 50 tahun, pemeriksaan mata dilakukan setiap tahun.5. Apa pula yang dimaksud dengan emmetropia ?Jawab :Emetropi adalah terjadi jika berkas cahaya sejajar dari benda jauh berada dalam fokus tajam pada retina ( muskulus siliaris berelaksasi)6. Jelaskan perubahan-perubahan kimia apa dalam menerima sensasi cahaya dan warnaJawab :

7. Apa yang sesungguhnya terjadi pada keadaan buta warna ?Jawab :Penderita buta warna tidak dapat membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. dan biru. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dari pada perempuan.8. Organ apa dari mata yang mengalami kelainan pada keadaan buta warna ?Jawab :Buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga warna objek yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya. Pada keadaan normal, terdapat bagian mata yang disebut retina. Retina memiliki dua macam sel yaitu sel batang (rod cells) dan sel kerucut (cone cells) yang peka terhadap cahaya. Sel batang ini lebih peka pada malam hari dan juga warna hitam dan putih. Sedangkan sel kerucut lebih banyak bekerja pada siang hari yang peka terhadap berbagai warna. Sel kerucut ada 3 jenis yang masing masing paling peka terhadap spektrum warna merah, hijau dan biru.9. Apakah yang terjadi pada keadaan buta warna merah-hijau ?Jawab :Buta warna merah hijau sejauh ini merupakan bentuk paling umum buta warna. Seorang individu dengan bentuk ini buta warna sebenarnya tidak buta untuk kedua merah dan hijau pada waktu yang sama, tetapi lebih baik buta warna merah, atau buta warna hijau. Namun hasilnya sama, ketidakmampuan untuk membedakan antara berbagai warna merah dan hijau.10. Buatlah bagian lidah dan sebutkan bagian-bagian yang memiliki dan yang tidak memiliki reseptor kecap.Jawab :

11. Apakah yang dimaksud dengan decibel dan decibel zero pada sistem pendengaran ?Jawab : Selain dari frekuensi, suara juga dapat diukur dari kebisingan (loudness). Jika batas kebisingan dinyatakan dengan 0 desibel, maka suara bisikan kira-kira mempunyai kebisingan 20 desibel dan percakapan normal mempunyai kebisingan 50 hingga 70 desibel. Suara dengan tingkat kebisingan lebih dari 170 desibel bisa menyebabkan kerusakan gendang telinga.12. Jelaskan fungsi dan bagian-bagian dari organ cortiJawab :Organ corty merupakan organ reseptor yang menimbulkan imfuls saraf akibat getaran membran basiliaris. Reseptor sensoris dalam organ corti adalah dua jenis sel rambut (sel rambut dalam dan sel rambut luar

13. Jelaskan bagian-bagian dan fungsi olfaktory membraneJawab :Membran olfaktoria terletak pada bagian superior rongga hidung, sel-sel reseptor untuk penciuman adalah sel-sel olfaktoria tang merupakan sel bipolar berasal dari SSP. Sel olfaktoria terangsang apabila udara mengalir keatas, masuk daerah superior hidung. Reseptor olfaktoria memberi respon dalam milidetik terhadap senyawa yang mudah menguap.Indera penciuman, indera olfaktorius, berhubungan dengan struktur sensorik. Reseptor olfaktorius ini diklasifikasikan sebagai kemoreseptor, yang berarti bahwa mereka dirangsang oleh bahan kimia yang larut dalam kelembaban dari jaringan hidung. Sekali reseptor olfaktorius sudah dirangsang, impuls sensorik berjalan disepanjang nervus olfaktorius (saraf kranial I). Informasi sensorik kadang-kadang diinterpretasikan sebagai penciuman dalam korteks olfaktorius dari lobus temporalis. Reseptor olfaktorius beradaptasi secara cepat.14. Kemukakan rute impuls saraf pada penglihatan, kecap (rasa), pendengaran dan penciuman.Jawab : Mekanisme melihatJika suatu benda terkena cahaya, benda akan memantulkan berkas-berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya tersebut masuk melalui lensa mata serta bagian-bagian lainnya menuju ke retina. Pada mata yang normal, bayangan benda akan jatuh tepat di bintik kuning pada retina. Rangsangan cahaya yang diterima oleh retina tersebut selanjutnya akan diteruskan oleh urat saraf penglihatan ke pusat penglihatan di otak untuk diinterpretasikan atau diterjemahkan. Akhirnya, kita dapat melihat benda tersebut. Mata normal (emetrop) merupakan mata yang dapat memfokuskan cahaya yang masuk tepat pada bintik kuning. Mata normal dapat melihat benda yang jauh maupun yang dekat. Jarak benda terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata disebut titik jauh. Jarak benda terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata disebut titik dekat. Titik dekat pada anak-anak umumnya masih dekat. Makin tua titik dekatnya umumnya makin jauh. Mekanisme mendengarApabila sampai pada telinga kita, gelombang suara akan masuk ke telinga bagian luar melalui saluran pendengaran dan akhirnya sampai pada membran timpani. Gelombang suara ini menggetarkan membran dan tulang martil. Selanjutnya tulang landasan dan tulang sanggurdi ikut bergetar. Akhirnya tingkap bundar ikut bergetar juga. Getaran ini akan menggetarkan cairan di dalam rumah siput. Cairan yang bergetar menstimulasi ujung-ujung saraf. Impuls dari ujung saraf ini diteruskan ke saraf pendengar di otak besar. Kekhususan pola impuls ditentukan oleh pola gelombang suara yang diterima. Otak besar menerima impuls ini, kemudian menerjemahkannya dan kita mempersepsikannya sebagai suara. Mekanisme kecap / rasaUjung saraf pengecap berlokasi di kuncupkuncup pengecap pada lidah. Kuncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah di bagian depan hingga belakang. Makanan yang dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam mulut, makanan akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut. Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita. Mekanisme penciumanPada saat kita menarik napas, udara masuk ke dalam rongga hidung. Gas memasuki rongga hidung bercampur dengan lendir, kemudian menstimulasi ujung-ujung saraf. Impuls ini diteruskan ke saraf pembau di pusat saraf, dan akhirnya diinterpretasikan sebagai bau. Indra pembau (pencium) ini bersangkut paut dengan indra pengecap. Jika terjadi gangguan pada indra pembau, kita tidak dapat mengecap dengan baik.

16