20
TUGAS KONSTRUKSI BAJA I SAMBUNGAN DALAM STRUKTUR BAJA Sambungan di dalam struktur baja merupakan bagian yang tidak mungkin diabaikan begitu saja, karena kegagalan pada sambungan dapat mengakibatkan kegagalan struktur secara keseluruhan. Sambungan diperlukan apabila: 1. Panjang batang standar tidak cukup 2. Sambungan yang dibuat untuk menyalurkan gaya dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya, misal sambungan antara balok dan tiang 3. Sambungan pada struktur rangka batang, dimana batang-batang penyusun selain membentuk kesetimbangan pada satu titik kumpul, umumnya diperlukan pelat simpul sebagai media penyambung 4. Sambungan yang sengaja dibuat untuk membentuk sendi gerber 5. Untuk membentuk batang tersusun 6. Pada tempat dimana terdapat perubahan dimensi penampang lintang batang akiat perubahan besarnya gaya. Syarat syarat sambungan yang harus diperhatikan: 1. Harus kuat, aman tetapi cukup hemathemat 2. Di tempat yang mudah terlihat, dan sambungan seyogyanya dibuat seindah mungkinmungkin 3. Mudah dikerjakan, baik pada saatspabrikasi maupun pemasanganya di lapanganlapangan 4. Karena kekakuan sambungan dari paku keling, baut dan las berbeda, maka pada satu titik kumpul sambungan sebaiknya dihindari penggunaan alat penyambung yang berbeda-bedabeda SAMBUNGAN PAKU KELING

Paku keling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sambungan

Citation preview

Page 1: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

SAMBUNGAN DALAM STRUKTUR BAJA

Sambungan di dalam struktur baja merupakan bagian yang tidak mungkin diabaikan

begitu saja, karena kegagalan pada sambungan dapat mengakibatkan kegagalan struktur secara

keseluruhan.

Sambungan diperlukan apabila:

1. Panjang batang standar tidak cukup

2. Sambungan yang dibuat untuk menyalurkan gaya dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya, misal sambungan antara balok dan tiang

3. Sambungan pada struktur rangka batang, dimana batang-batang penyusun selain membentuk kesetimbangan pada satu titik kumpul, umumnya diperlukan pelat simpul sebagai media penyambung

4. Sambungan yang sengaja dibuat untuk membentuk sendi gerber

5. Untuk membentuk batang tersusun

6. Pada tempat dimana terdapat perubahan dimensi penampang lintang batang akiat perubahan besarnya gaya.

Syarat syarat sambungan yang harus diperhatikan:

1. Harus kuat, aman tetapi cukup hemathemat

2. Di tempat yang mudah terlihat, dan sambungan seyogyanya dibuat seindah mungkinmungkin

3. Mudah dikerjakan, baik pada saatspabrikasi maupun pemasanganya di lapanganlapangan

4. Karena kekakuan sambungan dari paku keling, baut dan las berbeda, maka pada satu titik kumpul sambungan sebaiknya dihindari penggunaan alat penyambung yang berbeda-bedabeda

Dari ketiga cara penyambungan, paku keling, las, dan baut, penyambungan dengan las

adalah yang paling kaku. Dan sambungan dengan paku keling lebih kaku dibandingkan dengan

sambungan baut.

SAMBUNGAN PAKU KELING

Page 2: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

SAMBUNGAN PAKU KELING

Paku keling (rivet) adalah salah satu alat penyambung atau profil baja, selain baut dalam

las. Paku keling terdiri dari sebuah baja yang pendek yang mudah ditempa dan berbentuk

mangkuk setengah bulatan. Pada saat paku keling dalam keadaan plastis, paku keling dipukul

dengan palu sehingga akan terbentuk sebuah kepala lagi pada sisi yang lainnya. Dan biasanya,

paku keling akan mengembang sehingga mengisi seluruh lubang. Penggunaan paku keling

sebagai alat penyambung lebih kaku bila dibandingkan dengan penggunaan baut. Paku keling

memiliki bentuk seperti berikut :

Gambar 1. Bentuk Umum Paku Keling

Disyaratkan . Jika melebihi 4d, maka pada saat dikeling akan terjadi batang

Jockey Pet ( pelengkungan batang paku keling akibat pengelingan ).

Pada umumnya paku keling yang dipakai pada struktur baja adalah paku keling yang

dipasang di bengkel dan paku keling yang dipasang di lapangan. Sebagaimana telah dijelaskan

pada pendahuluan, paku keling terdiri secara sederhana dari sebuah baja yang pendek, mudah

ditempa dan berbentuk mangkuk setengah bulatan. Tetapi bisa juga kepala paku keling tersebut

berbentuk bonggolan. Pada saat paku keling berada dalam keadaan plastis, paku keling dipukul

dengan palu sehingga akan terbentuk sebuah kepala lagi pada sisi yang lainnya, dan paku keling

tersebut mengembang serta mengisi seluruh lubang.

Selama proses penempaan, sebuah alat bucking di tempatkan dibawah kepala paku keling

di sisi belakang sambungan, untuk memegang paku keling supaya tidak bergerak dan berfungsi

sebagai landasan. Setelah ditempa, paku keling kemudian menjadi angin dingin dan pendek,

proses pemendekkan ini akan memberikan tekanan pada pelat-pelat yang disambung.

SAMBUNGAN PAKU KELING

d = diameter paku keling ( mm )S = Jumlah tebal baja yang disambung

Page 3: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

Didalam perhitungan, prinsip sambungan dengan menggunakan paku keling sama saja

dengan prinsip sambungan dengan menggunakan baut. Yang membedakannya hanyalah

tegangan izin. Untuk mengetahui tegangan izinnya dapat dilihat PPBBI pasal 8.3. ayat (1).

Kecuali kombinasi tegangan geser dan tegangan tarik yang diizinkan sama dengan kombinasi

tegangan geser dan tegangan tarik pada sambungan baut, yaitu :

Hal ini didasarkan kepada pendapat Gunawan dan Margaret (1991) yang menyatakan bahwa pada PPBBI rumus tersebut ditulis salah. Besarnya tegangan gizi dalam menghitung kekuatan paku keling adalah :Tegangan geser yang diizinkan : = 0,8 Tegangan tarik yang diizinkan : tr = 0,8 Tegangan tumpuan yang diizinkan : tr = 2 σ untuk S1 > 2 d

tr = 1,6 σ untuk1,5 d ≤ S1 ≤ 2 dDimana :S1 = Jarak dari paku keling yang paling luar ke tepi bagian yang disambungD = Diameter pake keling.

= Tegangan dasar menurut tabel 1 (pasal 2.2), kecuali untuk tumpuanmenggunakan tegangan dasar bahan yang disambung.

Menurut bentuk kepalanya, paku keling dibedakan 3 (tiga) macam :a. Paku keling kepala mungkum / utuh

Gambar 2. Paku keling kepala mungkum / utuh

b. Paku keling kepala setengah terbenam

SAMBUNGAN PAKU KELING

d = diameter paku keling ( mm )D = 1,6 d @ 1,8 dH = 0,6 d @ 0,7 dh = 0,4 d @ 0,6 d

d = diameter paku keling ( mm )D = 1,6 dH = 0,4 d @ 0,6 d

Page 4: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

Gambar 3. Paku keling kepala kepala setengah terbenam

c. Paku keling kepala terbenam

Gambar 4. Paku keling kepala kepala terbenam

Paku keling untuk konstruksi baja terdapat beberapa macam ukuran diameter yaitu :Ø 11 mm, Ø 14 mm, Ø17 mm, Ø 20 mm, Ø 23 mm, Ø 26 mm, Ø 29 mm, dan Ø 32 mm.

Simbol-Simbol ( Tanda Gambar ) Lubang Paku Keling :

Paku keling dengan Kepala Setengah Terbenam :

Paku keling dengan Kepala Terbenam :

SAMBUNGAN PAKU KELING

d = diameter paku keling ( mm )D = 1,6 d @ 1,8 dH = 0,6 d @ 0,8 d

Page 5: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

KETENTUAN PENEMPATAN PAKU KELING / BAUT PADA SAMBUNGAN BAJA

Ketentuan Umum: Secara umum penempatan paku keling / baut pada sambungan konstruksi baja dipasang dengan jarak-jarak sebagai berikut :

Syarat Keamanan Sambungan :tebal pelat penyambung ( t’+t’ ) ≥ tebal baja batang utama ( t )2t’ ≥ tu = Jarak ujung = 2d – 3dc = Jarak tepi = 1,5d – 3ds = Jarak antar pk/baut = 3d – 7d ( atau maksimum 14 t )Khusus untuk batang tekan s = 3d – 4,5d ( maks 9 t )

Ketentuan Khusus Penempatan Paku Keling /Baut Pada Baja Profil :a) Pada Profil Baja Siku ( L )

SAMBUNGAN PAKU KELING

Page 6: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

b) Pada Profil Baja INP

c) Pada Profil Baja Kanal

SAMBUNGAN PAKU KELING

b = Lebar baja sikut = tebal baja sikuw = Jarak as lubang paku keling/bautd = diameter yang diijinkan

Page 7: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

d) Pada Profil Baja DIN / DIE / DIR / DIL

Ketentuan banyaknya paku keling / baut dalam satu deret : Menurut penelitian di laboratorium untuk pemasangan satu deret paku keling yang

menahan gaya normal ( tarik / tekan ) dimana deretan paku keling berada pada garis gerja gaya, ternyata untuk satu deret yang terdiri £ 5 buah paku keling masing-masing paku menahan gaya relatif sama. Jadi gaya normal yang harus ditahan dibagi sama rata oleh kelima paku keling tersebut. Namun jika banyaknya paku keling dalam satu deret lebih dari 5 buah maka masing-masing paku keling menahan gaya yang besarnya mulai tidak sama rata. Oleh karena itu jika dalam perhitungan paku keling / baut dalam konstruksi sambungan ketemunya memerlukan lebih dari 5 buah paku/baut, maka harus dipasang dalam susunan 2 deret atau lebih.

SAMBUNGAN PAKU KELING

Page 8: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

SAMBUNGAN PAKU KELING

Page 9: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

SAMBUNGAN PAKU KELING

Page 10: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

SAMBUNGAN PAKU KELING

Page 11: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

SAMBUNGAN PAKU KELING

Page 12: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

Contoh Perhitungan :

Diketahui suatu sambungan seperti tergambar, gaya yang bekerja = 25 ton dan diameter pake

keling = 20 mm. Lebar pelat = 300 mm, dan tebal pelat = 12 mm dan 16 mm. Mutu baja BJ 37.

Ditanya: 1. Hitung Besarnya Tegangan yang timbul2. Periksa Tegangan yang timbul terhadap tegangan izin3. Hitunglah besarnya gaya yang dapat didukung sambungan tersebut.

SAMBUNGAN PAKU KELING

Jawab : 1) Besarnya tegangan yang timbul

a. Tegangan tarik : σ = P / Fn

Fn = Fbr– t (d + 0,1 mm) 3 lubang = (30 x

1,6) – 1,6 (2,0 + 0,1) 3 = 37,92 cm2

Maka σ = P / Fn = 25000 kg / 37,92 cm = 659,28

kg/cm2

b. Tegangan Geser : τ = P / nFs

Fs = 2 (1/4 π d2) = 2 (1/4 x 3,14 x

2,02) = 6,28 cm2

Page 13: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

SAMBUNGAN PAKU KELING

Maka : τ = P / nFs = 25000 . 3 x 6,28 =

1326,96 kg / cm2

c. Tegangan tumpu :σ = P / nFtp

Ftp = d x t = 2,0 cm x 1,6 cm = 3,20

Page 14: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

SAMBUNGAN PAKU KELING

σ tp = P / nFtp = 2500 kg / 3 x 3,20 cm2 =

2604,16 kg / cm2

Page 15: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

SAMBUNGAN PAKU KELING

2) Periksa terhadap tegangan yang dizinkan

a. Tegangan tarik : σ trk < 0,8σ

b. Tegangan geser : τ < 0,8 σ

• Gaya Tarik : Ptrk = Fn x 0,8σ = 37,92 cm2 x 0,8 x 1600 kg/cm2

= 48537,6 kg = 48,537 ton

• Gaya geser : Pgr = n x Fs x 0,6σ = 3 x 6,28 cm2 x 0,8 x 1600

kg/cm2 = 24115,2 kg = 24,115ton

• Kekuatan tumpu : Ptp = n x Ftp xσ tp = 3 x 3,2 cm2 x 3200

kg/cm2 = 30720 kg = 30,720 ton

659, 28 kg/cm2 < 0,8 x 1600 kg/cm2 ternyata 659,28 kg/cm2 < 1280

kg/cm2

1326,96 kg/cm2 > 0,8 x 1600 kg/cm2 ternyata 1326,96 kg/cm2 >

1280 kg/cm2

c. Tegangan tumpu : σ tp = 2 σ 2604, 16 kg/cm2 > 2 x 1600

kg/cm2

ternyata 2604, 16 kg/cm2 > 3200 kg/cm2 Kalau anda perhatikan, tegangan izin inilah

yang membedakan baut dengan paku keling

3) Besarnya gaya yang dapat didukung sambungan adalah :

Page 16: Paku keling

TUGAS KONSTRUKSI BAJA I

SAMBUNGAN PAKU KELING