34
PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI ORANG PRIBADI I NYOMAN WIDIA 08111880729 [email protected] inwdahsyat.wordpress.com

PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

  • Upload
    pippa

  • View
    110

  • Download
    11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI. I NYOMAN WIDIA 08111880729 [email protected] inwdahsyat.wordpress.com. Pembahasan Materi. Pendahuluan Subjek Pajak Objek Pajak Cara Menghitung Penggabungan Penghasilan Kompensasi Kerugian Angsuran Surat Pemberitahuan. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADIORANG PRIBADI

I NYOMAN [email protected]

Page 2: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Pembahasan MateriPembahasan Materi

PendahuluanPendahuluan Subjek PajakSubjek Pajak Objek PajakObjek Pajak Cara MenghitungCara Menghitung Penggabungan PenghasilanPenggabungan Penghasilan Kompensasi KerugianKompensasi Kerugian Angsuran Angsuran Surat PemberitahuanSurat Pemberitahuan

Page 3: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Undang-Undang Pajak PenghasilanUndang-Undang Pajak Penghasilan

UU No. 7 Tahun 1983UU No. 7 Tahun 1983UU No. 7 Tahun 1991UU No. 7 Tahun 1991UU No. 10 Tahun 1994UU No. 10 Tahun 1994UU No. 17 Tahun 2000UU No. 17 Tahun 2000

Hukum Pajak MaterialHukum Pajak Material

Page 4: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Pajak Penghasilan dikenakan Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Subjek Pajak atas terhadap Subjek Pajak atas Penghasilan yang diterima Penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam atau diperolehnya dalam tahun pajak.tahun pajak.

Page 5: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

SUBJEK PAJAKSUBJEK PAJAK

Page 6: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Yang menjadi Subjek PajakYang menjadi Subjek Pajak

1) Orang Pribadi1) Orang Pribadi2) Warisan yang belum terbagi2) Warisan yang belum terbagi

BadanBadan

Bentuk Usaha TetapBentuk Usaha Tetap

Page 7: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

SUBJEK PAJAK ORANG PRIBADISUBJEK PAJAK ORANG PRIBADI

OP DALAM NEGERIOP DALAM NEGERI bertempat tinggal di bertempat tinggal di

Indonesia Indonesia atauatau berada di Indonesia berada di Indonesia

lebih dari 183 hari lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dalam jangka waktu 12 bulan 12 bulan atauatau

dalam suatu tahun dalam suatu tahun pajak berada di pajak berada di Indonesia dan berniat Indonesia dan berniat untuk bertempat untuk bertempat tinggal di Indonesiatinggal di Indonesia

OP LUAR NEGERIOP LUAR NEGERI tidak bertempat tidak bertempat

tinggal di Indonesia tinggal di Indonesia atauatau

berada di Indonesia berada di Indonesia tidak lebih dari 183 tidak lebih dari 183 hari dalam jangka hari dalam jangka waktu 12 bulanwaktu 12 bulan

yang memperoleh yang memperoleh penghasilan dari penghasilan dari IndonesiaIndonesia

Page 8: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

PERBEDAANPERBEDAAN

Subjek Pajak Dalam Subjek Pajak Dalam NegeriNegeri Penghasilan dari Penghasilan dari

Indonesia dan dari Indonesia dan dari luar.luar.

Dasar pengenaan : Dasar pengenaan : penghasilan neto penghasilan neto dengan tarif umum dengan tarif umum (psl.17)(psl.17)

Wajib Wajib menyampaikan SPT menyampaikan SPT TahunanTahunan

Subjek Pajak Luar Subjek Pajak Luar NegeriNegeri Penghasilan dari Penghasilan dari

Indonesia sajaIndonesia saja Dasar pengenaan : Dasar pengenaan :

penghasilan bruto penghasilan bruto dengan tarif dengan tarif sepadan (psl.26)sepadan (psl.26)

Tidak wajibTidak wajib

Page 9: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Saat Timbul dan Berakhirnya Saat Timbul dan Berakhirnya

Kewajiban pajak subjektif OP DN dimulai pada Kewajiban pajak subjektif OP DN dimulai pada saat OP tsb dilahirkan, berada, atau berniat saat OP tsb dilahirkan, berada, atau berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia dan untuk bertempat tinggal di Indonesia dan berakhir pada saat meninggal dunia atau berakhir pada saat meninggal dunia atau meninggalkan Indinesia untuk selamanyameninggalkan Indinesia untuk selamanya

Kewajiban pajak subjektif OP LN dimulai pada Kewajiban pajak subjektif OP LN dimulai pada saat OP tsb menerima/memperoleh saat OP tsb menerima/memperoleh penghasilan dari Indonesia dan berakhir pada penghasilan dari Indonesia dan berakhir pada saat tidak lagi memperoleh penghasilan dari saat tidak lagi memperoleh penghasilan dari IndonesiaIndonesia

Kewajiban pajak subjektif warisan dimulai Kewajiban pajak subjektif warisan dimulai pada saat timbulnya warisan dan berakhir pada saat timbulnya warisan dan berakhir pada saat warisan tsb selesai dibagi pada saat warisan tsb selesai dibagi

Page 10: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Bukan Subjek PajakBukan Subjek Pajak Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat

atau pejabat lain dari negara asing, dan orang atau pejabat lain dari negara asing, dan orang yang diperbantukan dengan syarat bukan WNI yang diperbantukan dengan syarat bukan WNI dan di Indonesia tidak memperoleh/menerima dan di Indonesia tidak memperoleh/menerima penghasilan lain berdasarkan asas timbal balikpenghasilan lain berdasarkan asas timbal balikContoh: Duta Besar, Konsulat, Atase beserta Contoh: Duta Besar, Konsulat, Atase beserta keluargakeluarga

Pejabat perwakilan org. internasional yg Pejabat perwakilan org. internasional yg ditetapkan Menkeu dg syarat bukan WNI dan ditetapkan Menkeu dg syarat bukan WNI dan tidak menjalankan usaha/melakukan tidak menjalankan usaha/melakukan kegiatan/pekerjaan lain untuk memperolaeh kegiatan/pekerjaan lain untuk memperolaeh penghasilan di Indonesiapenghasilan di IndonesiaContoh: Staf perwakilan UNESCO, UNICEFContoh: Staf perwakilan UNESCO, UNICEF

Page 11: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

OBJEK PAJAKOBJEK PAJAK

Page 12: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Objek PPh OP adalah Penghasilan, Objek PPh OP adalah Penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima/diperoleh ekonomis yang diterima/diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia WP, baik yang berasal dari Indonesia atau dari luar Indonesia yang dapat atau dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan WP ybs., menambah kekayaan WP ybs., dengan nama dan dalam bentuk dengan nama dan dalam bentuk apapun. apapun.

Page 13: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Pengelompokan PenghasilanPengelompokan Penghasilan

Penghasilan yang merupakan Objek Penghasilan yang merupakan Objek PajakPajakPasal 4 ayat (1)Pasal 4 ayat (1)

Penghasilan yang merupakan Objek Penghasilan yang merupakan Objek PPh FinalPPh FinalPasal 4 ayat (2)Pasal 4 ayat (2)

Penghasilan yang bukan merupakan Penghasilan yang bukan merupakan Objek PPhObjek PPhPasal 4 ayat (3)Pasal 4 ayat (3)

Page 14: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Penghasilan yang merupakan Objek Penghasilan yang merupakan Objek PPhPPh

Penghasilan dari Usaha atau Penghasilan dari Usaha atau kegiatankegiatan

Penghasilan dari pekerjaanPenghasilan dari pekerjaanPenghasilan dari ModalPenghasilan dari ModalPenghasilan Lain-lainPenghasilan Lain-lain

Page 15: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Penghasilan neto dari UsahaPenghasilan neto dari Usaha

Penghasilan dari Usaha dan/atau Penghasilan dari Usaha dan/atau Pek. BebasPek. Bebasditambahditambah

Penyesuaian Fiskal PositifPenyesuaian Fiskal Positifdikurangidikurangi

Penyesuaian Fiskal NegatifPenyesuaian Fiskal NegatifSama denganSama dengan

Penghasilan Neto DN setelah Penghasilan Neto DN setelah penyesuaian fiskalpenyesuaian fiskal

Page 16: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Penyesuaian fiskal positifPenyesuaian fiskal positif Biaya yg dikeluarkan untuk kepentingan pribadi WP atau Biaya yg dikeluarkan untuk kepentingan pribadi WP atau

orang yg menjadi tanggungannyaorang yg menjadi tanggungannya Premi Askes, Askec, As.Jiwa, As. Dwiguna, & As. Beasiswa Premi Askes, Askec, As.Jiwa, As. Dwiguna, & As. Beasiswa

yang dibayar WPyang dibayar WP Penggantian /imbalan sehub. Pekerjaan atau jasa dalam Penggantian /imbalan sehub. Pekerjaan atau jasa dalam

bentuk naturbentuk natur Jumlah yg melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada Jumlah yg melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada

pihak yang mempunyai hub. Istimewapihak yang mempunyai hub. Istimewa Harta hibahan, sumbangan/bantuanHarta hibahan, sumbangan/bantuan PPhPPh Gaji yang dibayarkan kepada pemilikGaji yang dibayarkan kepada pemilik Sanksi Adm.Sanksi Adm. Selisih penyusutanSelisih penyusutan Biaya 3 M untuk Pengh. Final dan Bukan ObjekBiaya 3 M untuk Pengh. Final dan Bukan Objek Lain-lainLain-lain

Page 17: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Penyesuaian Fiskal NegatifPenyesuaian Fiskal Negatif

Pengh yg dikenakan PPh Final dan Pengh yg dikenakan PPh Final dan Pengh yg bukan objek pajak, tetapi Pengh yg bukan objek pajak, tetapi termasuk dalam peredaran usahatermasuk dalam peredaran usaha

Selisih penyusutanSelisih penyusutanLain-lainLain-lain

Page 18: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Penghasilan yang dikenakan PPh Penghasilan yang dikenakan PPh FinalFinal

Penjualan saham di Bursa EfekPenjualan saham di Bursa Efek Hadiah undianHadiah undian Bunga deposito/tabungan/giro/SBIBunga deposito/tabungan/giro/SBI Sewa tanah dan/atau bangunanSewa tanah dan/atau bangunan Pengalihan hak atas tanah dan/atau Pengalihan hak atas tanah dan/atau

bangunanbangunan Bunga obligasi yang dijual di Bursa EfekBunga obligasi yang dijual di Bursa Efek Uang tebusan pensiun & THT yang Uang tebusan pensiun & THT yang

diterima sekaligusditerima sekaligus Uang pesangonUang pesangon Imbalan jasa/pekerjaan diterima WP OP LNImbalan jasa/pekerjaan diterima WP OP LN

Page 19: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Penghasilan yg Bukan Objek Penghasilan yg Bukan Objek PajakPajak

Bantuan/sumbanganBantuan/sumbanganHarta hibahanHarta hibahanWarisanWarisan Imbalan sehubungan dengan Imbalan sehubungan dengan

pekerjaan yang diterima dalam pekerjaan yang diterima dalam bentuk natura dan/atau kenikmatanbentuk natura dan/atau kenikmatan

Bagian laba yg diterima anggota dari Bagian laba yg diterima anggota dari CV, firma, persekutuan, CV, firma, persekutuan, perkumpulan, dan kongsiperkumpulan, dan kongsi

Page 20: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

CARA MENGHITUNG PPHCARA MENGHITUNG PPH

Page 21: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Penghasilan NetoPenghasilan Neto

Pembukuan (Penghasilan Bruto - Pembukuan (Penghasilan Bruto - Biaya-biaya)Biaya-biaya)

Norma Penghitungan Penghasilan Norma Penghitungan Penghasilan NetoNeto

Page 22: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Penghasilan Tidak Kena PajakPenghasilan Tidak Kena Pajak Rp 1Rp 133..2200.000 untuk WP00.000 untuk WP Rp 1.200.000 tambahan untuk WP kawinRp 1.200.000 tambahan untuk WP kawin Rp 1Rp 133..2200.000 tambahan untuk seorang istri yg:00.000 tambahan untuk seorang istri yg:

Bukan karyawati, tapi punya penghasilan dari Bukan karyawati, tapi punya penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas yg tidak ada hubungannya dg usaha/pekerjaan bebas yg tidak ada hubungannya dg usaha/pek.bebas suami, anak yg belum dewasausaha/pek.bebas suami, anak yg belum dewasa

Bekerja sbg karyawati pada pemberi kerja yg bukan sbg Bekerja sbg karyawati pada pemberi kerja yg bukan sbg pemotong pajak walaupun tidak mempunyai pengh.dari pemotong pajak walaupun tidak mempunyai pengh.dari usaha/pek.bebasusaha/pek.bebas

Bekerja sbg karyawati pada lebih dari satu pemberi kerjaBekerja sbg karyawati pada lebih dari satu pemberi kerja

Rp 1.200.000 tambahan untuk setiap anggota Rp 1.200.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, maks. 3 orangtanggungan sepenuhnya, maks. 3 orang

Warisan tidak punya PTKPWarisan tidak punya PTKP

Page 23: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Beberapa contohBeberapa contoh

TK/1 : Tidak kawin dg 1 orang TK/1 : Tidak kawin dg 1 orang tanggungantanggungan

K/3 : Kawin dengan 3 tanggunganK/3 : Kawin dengan 3 tanggunganK/I/3 : Kawin, istri punya penghasilan, K/I/3 : Kawin, istri punya penghasilan,

dengan 3 tanggungandengan 3 tanggunganPH : WP kawin tapi pisah harta dan PH : WP kawin tapi pisah harta dan

penghasilanpenghasilanHB/3 : Kawin yg telah hidup berpisah HB/3 : Kawin yg telah hidup berpisah

dengan 3 tanggungandengan 3 tanggungan

Page 24: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Tarif PajakTarif Pajak

TarifTarif Lapisan penghasilanLapisan penghasilan

5%5% Rp 0 – Rp 25.000.000Rp 0 – Rp 25.000.000

10%10% Rp 25.000.000 – Rp 50.000.000Rp 25.000.000 – Rp 50.000.000

15%15% Rp 50.000.000 – Rp 100.000.000Rp 50.000.000 – Rp 100.000.000

25%25% Rp 100.000.000 – Rp Rp 100.000.000 – Rp 200.000.000200.000.000

35%35% Di atas Rp 200.000.000Di atas Rp 200.000.000

Page 25: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Kredit PajakKredit Pajak

Angsuran PPh Pasal 25Angsuran PPh Pasal 25STP (hanya pokok)STP (hanya pokok)Fiskal Luar NegeriFiskal Luar NegeriPemotongan pihak lain:Pemotongan pihak lain:

PPh Pasal 21PPh Pasal 21PPh Pasal 23PPh Pasal 23PPh Pasal 24PPh Pasal 24

Page 26: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

PENGGABUNGAN PENGHASILANPENGGABUNGAN PENGHASILAN

Page 27: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

WP OP menganut prinsip keluarga WP OP menganut prinsip keluarga sebagai satu kesatuan ekonomis, sebagai satu kesatuan ekonomis, sehingga seluruh penghasilan atau sehingga seluruh penghasilan atau kerugian dari wanita yang telah kerugian dari wanita yang telah kawin pada awal tahun pajak atau kawin pada awal tahun pajak atau bagian tahun pajak, begitu juga bagian tahun pajak, begitu juga kerugian yg berasal dari tahun-kerugian yg berasal dari tahun-tahun sebelumnya yang belum tahun sebelumnya yang belum dikompensasikan dianggap dikompensasikan dianggap sebagai penghasilan atau kerugian sebagai penghasilan atau kerugian suami.suami.

Page 28: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Penggabungan Penghasilan tidak berlaku Penggabungan Penghasilan tidak berlaku jika:jika:

Penghasilan istri semata-mata Penghasilan istri semata-mata diterima atau diperoleh dari satu diterima atau diperoleh dari satu pemberi kerjapemberi kerja

Penghasilan suami-istri dikenakan Penghasilan suami-istri dikenakan pajak secara terpisahpajak secara terpisah

Page 29: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

KOMPENSASI KERUGIANKOMPENSASI KERUGIAN

Page 30: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Kompensasi KerugianKompensasi Kerugian

Selama 5 tahun sejak dialaminya Selama 5 tahun sejak dialaminya kerugiankerugian

Hanya dapat dinikmati oleh WP OP Hanya dapat dinikmati oleh WP OP yang menyelenggarakan pembukuanyang menyelenggarakan pembukuan

Page 31: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

ANGSURAN PPHANGSURAN PPH

Page 32: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

Cara MenghitungCara Menghitung

1/12 dari PPh yg dibayar sendiri dalam 1/12 dari PPh yg dibayar sendiri dalam tahun pajak sebelumnyatahun pajak sebelumnya

WP memperoleh penghasilan tidak WP memperoleh penghasilan tidak teraturteratur

SPT Tahunan disampaikan lewat batas SPT Tahunan disampaikan lewat batas waktuwaktu

WP menerima SKP untuk tahun pajak laluWP menerima SKP untuk tahun pajak laluTerdapat sisa kerugian dari tahun Terdapat sisa kerugian dari tahun

sebelumnya.sebelumnya.WP OP Pengusaha TertentuWP OP Pengusaha Tertentu

Page 33: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

FISKAL LUAR NEGERIFISKAL LUAR NEGERI

Rp 1.000.000 lewat udaraRp 1.000.000 lewat udaraRp 500.000 lewat lautRp 500.000 lewat laut Jika dibayar sendiri merupakan kredit Jika dibayar sendiri merupakan kredit

pajak dalam SPT Tahunan PPh OPpajak dalam SPT Tahunan PPh OP Jika dibayar perusahaan merupakan Jika dibayar perusahaan merupakan

kredit pajak dalam SPT Tahunan PPh kredit pajak dalam SPT Tahunan PPh BadanBadan

Page 34: PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

SEKIAN SEKIAN DAN DAN

TERIMA KASIHTERIMA KASIH