15
KELAS PERSIAPAN KAA (2 Korintus 8:1-15) Penjelasan Ayat: Pengumpulan Uang atau Pemberian Kasih Untuk Jemaat Yerusalem (8:1 – 9:15) Ayat-ayat ini mengajarkan bagaimana memberi dengan tulus: 1. Teladan Jemaat Makedonia (8:1-7) Paulus mengatakan bahwa sekalipun jemaat Makedonia mengalami banyak tekanan dan penderitaan, tetapi malah mereka meminta supaya mereka juga dapat ambil bagian dalam membantu jemaat di Yerusalem sedaya mampu mereka. Paulus mengatakan bahwa ternyata mereka memberikan lebih besar daripada apa yang diharapkan Paulus. Bahkan mereka memberikan diatas kemampuan mereka. Paulus mengatakan bahwa mereka telah memberikan diri mereka kepada Tuhan tetapi juga harta atau apa yang mereka miliki. 2. Motivasi Pemberian (8:8-15) Paulus mengatakan bahwa memberi itu harus dengan prinsip membantu dengan ikhlas dan atas dorongan kasih, bukan karena perintah. Memberi juga harus belajar dari apa yang Tuhan telah lakukan dimana Dia rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya. Dia rela menderita supaya kita bebas dari hukuman dan Dia melakukan itu dengan tulus, bukan karena ingin dibalas, tetapi Dia iklas melakukannya dan dengan kasih. Paulus mengatakan bahwa dia hanya menasehati jemaat itu. Supaya mereka memberi dengan tulus dan iklas. Paulus mengatakan bahwa jika mereka memberi dengan rela hati maka itu akan diterima, dia juga mengatakan bahwa pemberian itu bukan atas apa yang tidak ada pada mereka tetapi dengan apa yang ada pada mereka. Artinya bahwa mereka tidak perlu berhutang untuk memberi tetapi brikanlah semampunya saja. Paulus juga mengatakan bahwa mereka dibebani bukan supaya orang lain mendapat keringanan, artinya bahwa memberi itu bukan untuk merugikan mereka dan menguntungkan yang lain, tetapi supaya yang berkelebihan dapat membantu untuk mencukupi yang berkekurangan. 3. Berkat-Berkat Yang Menantikan Orang Yang Murah Hati (9:6-15) Dalam ayat 6 Paulus mengatakan bahwa orang yang menabur banyak akan menuai banyak dan orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit. Ini berarti seperti analogi petani yang menanam tanaman di kebun atau di sawah, jika ia menanam banyak maka dia akan

PA 2 Korintus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kristen

Citation preview

KELAS PERSIAPAN KAA (2 Korintus 8:1-15)

Penjelasan Ayat:

Pengumpulan Uang atau Pemberian Kasih Untuk Jemaat Yerusalem (8:1 9:15)Ayat-ayat ini mengajarkan bagaimana memberi dengan tulus:1. Teladan Jemaat Makedonia (8:1-7)Paulus mengatakan bahwa sekalipun jemaat Makedonia mengalami banyak tekanan dan penderitaan, tetapi malah mereka meminta supaya mereka juga dapat ambil bagian dalam membantu jemaat di Yerusalem sedaya mampu mereka. Paulus mengatakan bahwa ternyata mereka memberikan lebih besar daripada apa yang diharapkan Paulus. Bahkan mereka memberikan diatas kemampuan mereka. Paulus mengatakan bahwa mereka telah memberikan diri mereka kepada Tuhan tetapi juga harta atau apa yang mereka miliki.2. Motivasi Pemberian (8:8-15)Paulus mengatakan bahwa memberi itu harus dengan prinsip membantu dengan ikhlas dan atas dorongan kasih, bukan karena perintah. Memberi juga harus belajar dari apa yang Tuhan telah lakukan dimana Dia rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya. Dia rela menderita supaya kita bebas dari hukuman dan Dia melakukan itu dengan tulus, bukan karena ingin dibalas, tetapi Dia iklas melakukannya dan dengan kasih. Paulus mengatakan bahwa dia hanya menasehati jemaat itu. Supaya mereka memberi dengan tulus dan iklas. Paulus mengatakan bahwa jika mereka memberi dengan rela hati maka itu akan diterima, dia juga mengatakan bahwa pemberian itu bukan atas apa yang tidak ada pada mereka tetapi dengan apa yang ada pada mereka. Artinya bahwa mereka tidak perlu berhutang untuk memberi tetapi brikanlah semampunya saja. Paulus juga mengatakan bahwa mereka dibebani bukan supaya orang lain mendapat keringanan, artinya bahwa memberi itu bukan untuk merugikan mereka dan menguntungkan yang lain, tetapi supaya yang berkelebihan dapat membantu untuk mencukupi yang berkekurangan.

3. Berkat-Berkat Yang Menantikan Orang Yang Murah Hati (9:6-15)Dalam ayat 6 Paulus mengatakan bahwa orang yang menabur banyak akan menuai banyak dan orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit. Ini berarti seperti analogi petani yang menanam tanaman di kebun atau di sawah, jika ia menanam banyak maka dia akan mendapatkan lebih banyak dari yang menanam sedikit. Tetapi jangan dipahami bahwa ukuran banyak atau sedikit diukur dengan jumlah materi yang diberikan. Tadi diatas Paulus telah mengatakan bahwa memberi itu sedaya mampu mereka. Yesus pernah mengatakan bahwa pemberian sepeser dari seorang janda, justru itu lebih besar dari yang memberi banyak tapi dari kelimpahan atau kelebihannya. Jadi dalam hal itu janda itulah yang memberi banyak dan yang akan menuai banyak. Jadi dalam hal inipun kita harus memahami secara demikian. Tatkala jemaat itu memberi dengan kemampuan mereka tanpa mengurangi apa yang mampu lakukan maka amereka akan menuai banyak. Lain halnya dengan orang yang memberi tetapi mengurangi dari apa yang dia mampu maka dia akan menuai sedikit. Kemudian Paulus mengingatkn supaya mereka memberi bukan dengan keterpaksaan sebab Allah memberikan segala kasih karunia supaya jemaat itu berkecukupan.

Hal Apa Yang dapat di Ajarkan

1. Jemaat makedonia adalah jemaat yang hidup untuk memberi. Mereka meskipun dalam kondisi yang tidak dalam kecukupan, namun mereka saling membantu dan belajar memberikan dari apa yang ada dalam diri mereka. Pemberian seseorang tidak tergantung dari kondisi besar atau kecilnya, melainkan tergantung dari sikap hati yang tulus dalam memberi. Apa yang kita tabor tidak akan sia-sia, meskipun dengan mencucurkan air mata, karena suatu kelak kita akan menuai berkas-berkasnya.

Penulis : Paulus

Tema : Kemuliaan Melalui Penderitaan

Tanggal Penulisan: Tahun 55/56

Latar Belakang

Paulus menulis surat kiriman ini kepada jemaat di Korintus dan kepada

orang percaya di seluruh Akhaya (2Kor 1:1), dengan menyebut namanya

sendiri sebanyak dua kali (2Kor 1:1; 2Kor 10:1). Setelah mendirikan jemaat

di Korintus selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan jemaat itu

sering berhubungan karena masalah dalam jemaat

(Lihat

"PENDAHULUAN SURAT 1KORINTUS" 08185).

Urutan hubungan ini dan latar belakang penulisan 2 Korintus adalah sebagai

berikut:

(1) Setelah beberapa kali berhubungan dan surat-menyurat yang awal di

antara Paulus dengan jemaat itu (misalnya: 1Kor 1:11; 1Kor 5:9;

1Kor 7:1), maka Paulus menulis surat 1 Korintus dari Efesus

(awal tahun 55/56).

(2) Berikut, Paulus menyeberangi Laut Aegea menuju Korintus untuk

menangani masalah yang berkembang dalam jemaat. Kunjungan ini di

antara 1 dan 2 Korintus (bd. 2Kor 13:1-2) merupakan suatu kunjungan

yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun bagi jemaat itu

(2Kor 2:1-2).

(3) Setelah kunjungan ini, ada laporan disampaikan kepada Paulus di Efesus

bahwa para penentang di Korintus itu masih menyerang pribadinya dan

wewenang rasulinya, dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian

jemaat itu untuk menolak Paulus.

(4) Sebagai tanggapan terhadap laporan ini, Paulus menulis surat

2 Korintus dari Makedonia (akhir tahun 55/56).

(5) Segera sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke Korintus lagi

(2Kor 13:1), dan tinggal di situ selama lebih kurang tiga bulan

(bd. Kis 20:1-3a). Dari situ ia menulis kitab Roma.

Tujuan

Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan orang di Korintus.

(1) Pertama, ia menulis untuk mendorong mayoritas dalam jemaat di Korintus

yang tetap setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.

(2) Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang

terus-menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan

dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan

beritanya.

(3) Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang

dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak

wewenang dan tegurannya. Paulus meneguhkan kembali integritas dan

wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka

terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.

Kitab 2 Korintus berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan

untuk kunjungannya yang akan datang.

Survai

Kitab 2 Korintus mempunyai tiga bagian utama.

(1) Pada bagian pertama (pasal 1-7; 2Kor 1:1--7:16), Paulus mulai dengan

mengucap syukur kepada Allah atas penghiburan yang dikaruniakan-Nya di

tengah-tengah penderitaan untuk Injil, memuji jemaat Korintus karena

mendisiplinkan orang yang berbuat dosa serius sambil mempertahankan

integritas Paulus dalam kaitan dengan perubahan rencana perjalanannya.

Dalam 2Kor 3:1--6:10 Paulus menyumbangkan pengertian yang paling

luas dalam PB mengenai sifat yang benar dari pelayanan Kristen. Ia

menekankan pentingnya pemisahan dari dunia ini (2Kor 6:11--7:1) dan

mengungkapkan sukacitanya ketika mendengar dari Titus tentang

pertobatan banyak anggota jemaat di Korintus yang sebelumnya telah

menentang wewenangnya (pasal 7; 2Kor 7:1-16).

(2) Di pasal 8, 9; (2Kor 8:1-24 dan 2Kor 9:1-15), Paulus menasihati

jemaat Korintus untuk menandingi kemurahan hati orang Makedonia yang

dengan sepenuh hati telah menyumbangkan persembahan yang telah

dikumpulkannya untuk orang Kristen yang menderita di Yerusalem.

(3) Pada pasal 10, 13; (2Kor 10:1--13:13), nada surat berubah. Di sini

Paulus mempertahankan kerasulannya dengan menguraikan panggilannya,

kualifikasi, dan penderitaannya sebagai seorang rasul yang benar.

Dengan ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan mengenal

rasul-rasul palsu di antara mereka dan dengan demikian mereka dapat

luput dari disiplin yang lebih lanjut ketika ia sendiri datang lagi.

Paulus mengakhiri kitab 2 Korintus dengan satu-satunya ucapan berkat

yang menyinggung Trinitas dalam PB (2Kor 13:14).

Ciri-ciri Khas

Empat ciri utama menandai surat ini:

(1) Kitab ini merupakan surat yang paling banyak memberitahukan riwayat

hidup Paulus. Banyak petunjuk pada dirinya ini, dibuatnya dengan

rendah hati, minta maaf dan bahkan dengan malu, tetapi karena terpaksa

mengingat situasi yang ada di Korintus.

(2) Kitab ini melampaui semua surat kiriman lain dari Paulus dalam hal

menyatakan kuatnya dan dalamnya kasih serta keprihatinan bagi anak

rohaninya.

(3) Kitab ini berisi teologi yang paling lengkap dalam PB mengenai

penderitaan Kristen (2Kor 1:3-11; 2Kor 4:7-18; 2Kor 6:3-10;

2Kor 11:23-30; 2Kor 12:1-10) dan mengenai hal memberi secara

kristiani (pasal 8-9; 2Kor 8:1--9:15).

(4) Istilah-istilah kunci, seperti: kelemahan, dukacita, air mata, bahaya,

kesukaran, penderitaan, penghiburan, kemegahan, kebenaran, pelayanan,

dan kemuliaan, menggarisbawahi sifat unik dari surat ini.

Ayat 1-5

- Siapa mereka? jemaat-jemaat di Makedonia Bagaimana keadaan mereka?sangat miskin dan menderita Tetapi coba perhatikan ayat 4-5 soal memberi, buat mereka tidak ada masalah.

Ayat 7 Siapa mereka? jemaat Korintus Bagaimana mereka? kaya dalam segala sesuatu Tetapi sekalipun mereka kaya, tapi pelit.

Latar BelakangKisah Perjalanan Rasul Paulus, ditandai juga dengan pengumpulan dana bagi orang-orang kudus di Yerusalem. Pengumpulan dana itu berlangsung sekitar 5 tahun (Thn 52-57 M). Dana itu terkumpul dari jemaat-jemaat di Galatia, Makedonia, Akhaya dan Asia Kecil. Perwakilan dari jemaat-jemaat itulah yang kemudian menemani Rasul Paulus ketika ia membawa bantuan itu ke Yerusalem.Bantuan ditujukan kepada saudara-saudara Yahudi Kristen yang keadaannya dilukiskan dalam Kis 11:27-30 (Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius. Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea. Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.).Pada zaman itu pula, bangsa Yahudi dikenakan pajak yang besar, bahkan pajak berganda, karena mereka harus membayar pajak kepada Kekaisaran Roma dan Pemerintahan Yahudi.Secara global dapat kita lihat Karya Tuhan dengan mengizinkan kekurangan di Yerusalem dan bantuan dari jemaat-jemaat Kristen pertama, yaitu bahwa jurang perbedaan antara golongan Yahudi Kristen dan Non-Yahudi Kristen menjadi punah, karena perasaan sepenanggungan dalam Kristus yang erat dan kental sehingga saling membantu seperti jemaat mula-mula di Yerusalem pun terjadi di jemaat-jemaat di luar Yerusalem.Selebihnya tentang penyampaian bantuan itu ditulis oleh Rasul Paulus di Kis 15:25-27 Tetapi sekarang aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada orang-orang kudus. Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem. Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.Surat 2 Korintus2Kor1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya.Surat ini ditulis Rasul Paulus dari Makedonia di sekitar tahun 56 M.Paulus berjanji di dalam suratnya yang pertama, bahwa dia akan mengunjungi mereka setelah dia melintasi Makedonia dan mungkin tinggal di situ selama musim dingin (1 Kor.16:5-9). Kelihatannya, Paulus tidak datang, dan ada orang-orang di dalam jemaat yang mengeritik Paulus karena dia tidak memenuhi janjinya (2 Kor. 1:15-2:1). Lagi pula ada orang-orang di Korintus yang mengeritik Paulus tentang beberapa hal seperti menyalahgunakan sumbangan yang dikumpulkannya dari jemaat-jemaat untuk jemaat di Yerusalem (2 Kor. 8:19-21;12:17,18). Mereka berkata bahwa Paulus bukan seorang rasul benar (2 Kor. 12:11,12). Mereka berkata bahwa Paulus berani dalam suratnya, tetapi lemah dan takut kalau berhadapan muka (2 Kor. 10:1,9-11). Mereka berkata bahwa Paulus tidak meminta dibayar waktu memberitakan injil di antara mereka, maka pemberitaannya tidak berharga atau berguna (2 Kor. 11:6-12). Jadi Paulus juga menulis surat ini untuk menjawab tantangan-tantangan orang lain terhadap Paulus sendiri dan membela kerasulannya.Garis Besar surat 2 Kor ini adalah:I. Paulus membela dirinya dan pelayanannya (1-7)II. Persembahan untuk orang Kristen di Yerusalem (8-9)III. Paulus membela kerasulannya (10:1-12:19)IV. Rencana Paulus untuk mengunjungi lagi (12:20-13:14)Jemaat-jemaat MakedoniaYang dimaksud oleh Rasul Paulus dengan jemaat-jemaat Makedonia pada konteks bacaan ini (2Kor8:1), adalah:-. Jemaat Filipi-. Jemaat Tesalonika-. Jemaat Berea(lihat peta di Alkitab - Makedonia sekarang adalah Yunani)

Dengan demikian, gambaran Paulus bahwa jemaat-jemaat Makedonia berada dalam pelbagai penderitaan dan sangat miskin dapat kita cocokkan dengan apa yang ia gambarkan dalam:-. Fil 1:27-30 = Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.-. 1Tes2:14 = Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi.-. 2Tes1:4-5 .... sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.Karakteristik jemaat-jemaat di Makedonia dapat kita kenal dari nasihat Paulus kepada jemaat di Tesalonika dalam 1Tes 4:9-10 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.Dari Makedonia ini pulalah, surat 2 Korintus ini ditulis Rasul Paulus.Jemaat KorintusBerbeda dengan jemaat-jemaat Makedonia, jemaat di Korintus hidup dalam keadaan ekonomi yang cukup, bahkan melimpah, karena Korintus adalah kota perdagangan yang besar yang dihampiri oleh kapal-kapal dagang dari berbagai negara.Korintus adalah ibu kota propinsi Akhaya dan adalah kota terbesar dan terpenting di daerah itu. Kota Korintus terletak di antara dua pelabuhan yang penting: Pelabuhan di kota Kengkrea pada Teluk Saronika sekitar 9 km dari Korintus, dan pelabuhan di kota Lekhaion pada Teluk Korintus sekitar 3 km dari Korintus. Ada kapal-kapal muatan yang berlabuh pada dua pelabuhan itu dan muatannya dibongkar dan dimuat di dalam kereta-kereta dan diangkut ke pelabuhan sebelah untuk dimuat pada kapal lain yang menunggu di situ. Ini menghemat waktu dan risiko dari pada kapal-kapal itu harus berlayar 350 kilometer keliling tanjung Akhaya itu. Oleh karena banyaknya kapal yang berlabuh di situ, ada banyak pelaut yang mampir di situ hanya beberapa hari sambil menunggu muatan di kapal dibongkar atau dimuat.Tetapi hidup dalam kecukupan bukan berarti tanpa pergumulan, dari surat 1 Korintus, kita bisa melihat, bahwa dalam jemaat ini sangat banyak pergumulam seperti perpecahan, percabulan, persembahan berhala dan ajaran-ajaran sesat.jemaat Korintus didirikan oleh Rasul Paulus dalam perjalanannya yang ke-2 (Kis 18:1-17), dan beberapa waktu kemudian, Apolos pergi dan melayani di Korintus (Kis. 18:27-19:1).

Konteks Bacaan 2 Kor 8:1-7Contoh Jemaat-jemaat MakedoniaAyat 1 dan 2 menjelaskan dengan gamblang tentang apa yang terjadi di sana.1. Mereka dianugerahkan Kasih Karunia2. Anugerah Kasih Karunia yang dialami berbuah sukacita & kemurahan hati, tanpa dihalangi oleh keadaan mereka yang mengalami pelbagai penderitaan dan miskin.Dan semua ini menjadi contoh bagi jemaat di Korintus yang keadaannya jauh lebih baik dari Makedonia.Paulus tidak menyebutkan jumlahnya, tetapi sikap dan pengorbanan mereka yang menjadi contoh. Dalam hal ini Rasul Paulus mengacu pada ajaran Kristus Yesus di Mark 12:41-44 = Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."Ayat 3 -5 mencontohkan 3 karakteristik jemaat Makedonia dalam memberi. (perhatikan kata "Aku Bersaksi, ..." yang menandakan Paulus sendiri menyaksikan dan mengalami hal ini).1. Mereka memberi, bukan saja menurut kemampuan mereka tetapi bahkan melampaui kemampuan mereka. (ay 3)Ini menandakan bahwa mereka "Tidak Kuatir" akan keadaan mereka setelah memberi. Suatu penggenapan atas ajaran Kristus di Mat 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?2. Mereka memberi dengan kerelaan (ay 4)Perhatikan di sini, bahwa mereka tidak merasa itu sebagai suatu hal yang memberi = mengeluarkan, tetapi menerima = beroleh kasih karunia, dengan mengambil bagian dalam pelayanan orang kudus.3. Mereka memberi diri mereka secara penuh kepada Allah (ay 5) dan karena itulah maka mereka membantu Paulus dalam pengumpulan dana tersebut.Dengan ini pula, mereka menggenapi ajaran Hukum Kasih di Mat 22:37-39 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.ay 6 menghimbau supaya pelayanan kasih itupun terjadi di Korintus, sebagaimana yang telah mereka mulai tetapi terhenti - Rasul Paulus mengharapkan bahwa dengan kunjungan Titus nanti hal ini dapat diselesaikan.ay 7 Rasul Paulus menekankan kelebihan jemaat Korintus yang kaya dalam segala sesuatu, seperti Iman, perkataan, pengetahuan, kesungguhan untuk membantu dan kasih - dan menghimbau supaya mereka melengkapi itu dengan kaya dalam pelayanan kasih.jemaat Korintus kaya secara lokal, tetapi kekayaan mereka belum dilengkapi dengan pelayanan kasih sebagai buah kasih anugerah Allah.Selanjutnya sampai akhir perikop di ayat 15 menjelaskan, bahwa Paulus tidak memaksa, tetapi hendaknya dengan kerelaan. Perhatikan konsep keseimbangan yang diajarkan Paulus di ayat 13-15, sebagai suatu penggenapan atas ajaran Kristus dalam Khotbah di bukit dengan ucapan Berbahagialah (Mat 5:3-11).AplikasiDengan uraian di atas, aplikasinya menjadi sederhana untuk diterapkan dalam kehidupan kita, bahwa "memberi adalah suatu tindakan penggenapan atas menerima Kasih Karunia Allah".Mari wujudkan apa yang jemaat-jemaat Makedonia telah rintis;1. Memberi menurut kemampuan, bahkan melampaui kemampuan tanpa kuatir apapun.2. Memberi dengan kerelaan, karena memberi adalah beroleh kasih karunia.3. Memberi dengan secara penuh memberi diri kepada Allah dengan demikian mengasihi sesama.

Full Life : JEMAAT-JEMAAT DI MAKEDONIA.

Nas : 2Kor 8:1-9:15

Dua pasal ini berisi petunjuk-petunjuk mengenai pengumpulan persembahan bagi orang percaya yang miskin di Yerusalem. Kata-kata Paulus berisi pengajaran yang paling lengkap tentang pemberian orang Kristen yang tedapat dalam PB. Prinsip-prinsip yang diberikan di sini menjadi pedoman bagi orang percaya dan jemaat sepanjang masa

(lihat cat. --> 2Kor 8:2 berikut).

[atau ref. 2Kor 8:2]

[8:2]2Full Life : KAYA DALAM KEMURAHAN.

Nas : 2Kor 8:2

Dua pasal ini menyingkapkan prinsip-prinsip dan janji-janji penting yang menyangkut pemberian orang Kristen:

1. 1) Kita ini milik Allah; apa yang kita punyai dipegang sebagai sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepada kita (ayat 2Kor 8:5).

2. 2) Kita harus membuat keputusan yang mendasar dalam hati kita untuk hidup bagi Allah dan bukan untuk uang (ayat 2Kor 8:5; Mat 6:24).

3. 3) Kita memberi untuk menolong mereka yang membutuhkan bantuan (ayat 2Kor 8:14; 9:12; Ams 19:17; Gal 2:10;

lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT),

meluaskan Kerajaan Allah (1Kor 9:14; Fili 4:15-18), menyimpan harta di sorga (Mat 6:20; Luk 6:32-35) dan belajar takut akan Tuhan (Ul 14:22-23).

4. 4) Hal memberi itu harus menurut pendapatan kita (ayat 2Kor 8:3,12; 1Kor 16:2).

5. 5) Hal memberi itu dipandang sebagai suatu bukti dari kasih kita (ayat 2Kor 8:24) dan harus dilakukan sebagai pengorbanan (ayat 2Kor 8:3) dan dengan sukarela (2Kor 9:7).

6. 6) Dengan memberi kepada Allah, kita tidak saja menaburkan uang, melainkan juga iman, waktu, dan pelayanan. Dengan demikian kita akan menuai iman dan berkat yang lebih besar (ayat 2Kor 8:5; 9:6,10-12).

7. 7) Ketika Allah menyediakan kelimpahan, itu adalah supaya kita dapat melipatgandakan perbuatan baik kita (2Kor 9:8; Ef 4:28).

8. 8) Hal memberi meningkatkan penyerahan kita kepada Allah (Mat 6:21) dan mengaktifkan pekerjaan Allah dalam keadaan keuangan kita (Luk 6:38). Untuk lebih banyak keterangan mengenai pokok ini,

lihat art. PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN.

[8:9]3Full Life : IA ... MENJADI MISKIN.

Nas : 2Kor 8:9

Suatu bagian penting dari hakikat dan sifat Kristus ialah memberi secara berkorban. Karena Ia telah menjadi miskin, maka sekarang kita mengambil bagian dalam kekayaan kekal-Nya. Allah menginginkan sikap yang sama di kalangan orang percaya sebagai bukti bahwa kasih karunia-Nya berkerja di dalam diri kita. Semua anugerah kasih karunia dan keselamatan, kerajaan sorga, dan bahkan aib demi Kristus, merupakan kekayaan kekal yang telah kita terima sebagai pengganti bagi dosa kita yang menjijikkan (Luk 12:15; Ef 1:3; Fili 4:11-13,18-19; Ibr 11:26; Wahy 3:17).