12
OVULASI, KONSEPSI, NIDRASI DAN PLACENTASI Ovulasi adalah keluarnya sel telur dari folikel yang sudah matang. Konsepsi atau pembuahan adalah pertemuan antara ovum dan spermatozoon. Nidrasi atau inplantasi adalah bersarangnya sel telur di selaput lender rahum / endometrium pada fase sekresi (desidua). Placentasi adalah pembentukan placenta. Pada waktu ovulasi, ovum keluar dari folikel yang sudah matang, kemudian ovum tersebut ditangkap oleh fibril dibawa masuk ke ostium tuba abdominalis yang kemudian disalurkan kearah medial tuba (dari ampula ke isthmus kemudian ke bagian intestinalis) masuk ke katub uteri. Konsepsi terjadi dalam ampula dekat istmus.

OVULASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Obvulasi

Citation preview

Page 1: OVULASI

OVULASI, KONSEPSI, NIDRASI DAN PLACENTASI

Ovulasi adalah keluarnya sel telur dari folikel yang sudah matang.

Konsepsi atau pembuahan adalah pertemuan antara ovum dan spermatozoon.

Nidrasi atau inplantasi adalah bersarangnya sel telur di selaput lender rahum / endometrium pada fase sekresi (desidua).

Placentasi adalah pembentukan placenta.

Pada waktu ovulasi, ovum keluar dari folikel yang sudah matang, kemudian ovum tersebut ditangkap oleh fibril dibawa masuk ke ostium tuba abdominalis yang kemudian disalurkan kearah medial tuba (dari ampula ke isthmus kemudian ke bagian intestinalis) masuk ke katub uteri.

Konsepsi terjadi dalam ampula dekat istmus.

Sebelum terjadi konsepsi, spermatozoon mempunyai pronukleus yang haploid (22 xx + y or x), demikian juga ovum yang telah mengalami pembelahan dan sudah matang hanya memilki pronukleus yang haploid. Apabila pronukleus ovum dan spermatozoon menjadi satu (telah terjadi konsepsi) maka

Page 2: OVULASI

akan terbentuklah zygot yang mengandung bahan genetik pria dan wanita yang bersangkutan dengan jumlah 44 xx + 2 xx atau 44 xx + 2 xy.

Beberapa jam setelah terjadinya konsepsi, terjadilah pembelahan yang disebut zygot yang terdiri dari 2 sel dan dalam 3 hari terbentuklah sekelompok sel yang sama besarnya yang dalam stadium ini dinamakan Morula. Oleh gerakan silia atau rambut didalam tuba dan kontraksi dari tuba, maka morula itu disalurkan melalui tuba pars istmica pars interstisial rongga rahim. Sampai rongga rahim, pertumbuhannya sudah sampai tingkat Blastula, kemudian pada saat dia bersarang pada selaput lendir rahim sampai pada pertumbuhan yang disebut Blastokista (Blastocyst).

Dari konsepsi sampai ke nidrasi butuh waktu 5½ - 6 hari. Bila telah terjadi nidrasi barulah dikatakan hamil.

Pada stadium perkembangan blastula, sel-sel berdiferensiasi menjadi:

- Sel-sel besar yang bakal menjadi embrio- Sel-sel yang lebih kecil membentuk

dinding blastula yang nantinya menjadi trofoblast. Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan dan mencairkan jaringan endometrium dalam fase sekresi

Page 3: OVULASI

yang disebut desidua, hal ini disebut berimplantasi.

Blastula dengan bagian yang mengandung inner cell mass masuk kedalam desidua sehingga terjadi luka dan kemudian luka desidua ini menutup kembali.

Pada saat nidrasi, kadang-kadang terjadi perdarahan yang tidak lain adalah akibat dari lukanya bagian desidua dari endometrium, tanda ini dikenal dengan : Hartman.

Umumnya nidrasi terjadi pada desidua dinding depan atau belakang kandung / fundus uteri.

Pada waktu terjadi nidrasi, dinding blastula yang menjadi trofoblast telah membentuk jonjot korion atau villi korialis (vili chorialis).

Selanjutnya inner mass cell mulai berdiferensiasi yaitu:

- sel-sel yang lebih kecil membentuk entoderm dan kantung kuning telur (yolk sac)

- sel-sel yang lebih besar membentuk ektoderm dan ruang amnion.

Dengan demikian, didalam blastula terdapat suatu embrional plate yang dibentuk antara 2 ruangan yaitu ruangan amnion dan yolk sac.Sel-sel fibroblas mesodermal tumbuh sekitar embrio dan tumbuh melapisi bagian dalam

Page 4: OVULASI

dari trofoblas dan kedua lapisan ini disebut korion.Trofoblas yang sangat hiperplastik tumbuh tidak sama tebalnya dan terdiri dari dua lapisan, yaitu:

1. Sebelah luar yang disebut lapisan syncito-trophoblast yang terdiri dari nukleus-nukleus tersebar dan tidak rata dalam sitoplasma sehingga tampak sebagai multinuklei tanpa batas-batas sel yang jelas dan lapisan ini langsung berhubungan dengan darah ibu. dimana vili korialis punya

kemampuan untuk menghancurkan desidua dan juga a. Spiralis sehingga terbentuk ruangan dan ruangan ini terisi oleh darah dari a. Spiralis sehingga morula terbenam didalamnya sehingga disebutkan bahwa syncito-tropoblas berhubungan langsung dengan darah ibu.

2. Sel sebelah dalam yaitu lapiran Cyto-tropoblast atau lapisan Langhans, yang terdiri dari sel-sel mononukleus.

Vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis (desidua adalah tempat dimana dia bermigrasi) tumbuh dan bercabang-cabang dengan baik.

Page 5: OVULASI

Korion disini disebut korion frondosum, pada korion frondosum ini didalamnya didapatkan bakal jadi tali pusat (body stall).Korion yang berhubungan dengan desidua kapsularis berangsur-angsur menghilang karena makin kurang mendapatkan suplay makanan, korion ini menjadi gundul karena itu disebut korion laeve.

Mulai dari saat nidrasi, trofoblast telah mengeluarkan hormon yang disebut Human Chorionik Gonadotropin (HCG), produksi hormon ini meningkat mencapai puncaknya pada antara 60-70 hari kehamilan, lalu turun lagi pada tingkat/level terendah yaitu pada 100-120 hari dan hilang sesudah 2 minggu melahirkan (post partus).

Diduga bahwa fungsi HCG adalah :1. Mempertahankan korpus luteum supaya

bertahan atau tumbuh terus sehingga masih tetap menghasilkan progesteron sampai placenta terbentuk, dengan kata lain bahwa progesteron sudah cukup untuk dapat mempertahankan kehamilan itu. (karena bila korpus luteum dikeluarkan akan terjadi keguguran, karenanya bila akan mengadakan operasi tumor harus ditunggu sampai telah terbentuk placenta yang akan ambil alih tugas dari korpus luteum).

Page 6: OVULASI

2. Mengadakan stimulan testis fetus untuk memproduksi testosteron.

3. Dapat menstimulasi produksi androgen dari kelenjar suprarenal fetus (Fetus Adrenal Gland) diketahui kelenjar suprarenal terdiri atas 3 bagian:

a.Zona retikularis hasilkan hormon Androgen

b.Zona fasikulata hasilkan hormon Hidrocortison

c.Zona granulosa hasilkan hormon Aldosteron

Pemeriksaan kehamilan :- Dengan menggunakan tehnik yang tidak

sensitif HCG dapat diperiksa pada urine 26 hari sesudah konsepsi atau lewat dari 12 hari dari haid yang diharapkan.

- Dapat pula dengan tehnik yang disebut Radio Reseptor Assay (RRA) yang dapat mendeteksi 200mlU/ml serum. Dalam 200mlU/ml ini pada puncak siklus mengandung 175 mlU/ml LH dan yang 25mlU/ml sisanya itu adalah HCG.

- Test yang sangat sensitif disebut Radio Immune Assay (RIA), dengan pemeriksaan ini sudah dapat dideteksi kehamilan 24 jam sesudah implantasi atau 7 hari sesudah ovulasi.

Page 7: OVULASI

Pertumbuhan embrio terjadi pada embrional plate yang pada perkembangannya terdiri atas 3 lapisan yaitu:

1.Sel ektoderm2.Sel mesoderm3.Sel endoderm

Sementara itu ruang amnion tumbuh dengan cepat dan mendesak eksoselom, dan akhirnya dinding ruang amnion mendekati korion. Mesoblast antara ruang amnion dan embrio menjadi padat, dinamakan Body Stalk dan merupakan hubungan antara dinding trofoblas dengan embrio. Body Stalk ini nantinya menjadi tali pusat (umbilikus).Yolk sack dan alantois pada embrio merupakan alat ekskresi, namun mereka tidak terus berkembang dan sisa-sisanya dapat ditemukan dalam tali pusat dan sisa-sisa ini dapat menjadi kista pada bayi.

Tali pusat yang berasal dari body stalk ini mengandung pembuluh darah yang disebut juga vaskular stalk. Dari perkembangan ruang amnion dapat dilihat bahwa bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion. Didalam tali pusat terdapat jaringan lembek yang disebut: Selei Wharton, yang berfungsi untuk melindungi pembuluh darah didalamnya yaitu:

- 2 arteri umbilicalis- 1 vena umbilicalis

Page 8: OVULASI

Hal ini yang menyebabkan bila tali pusat dijepit tidak akan mempengaruhi pada pembuluh darah tersebut.

Kedua arteri dan satu vena ini menghubungkan sistem kardiovaskuler janin dan plasenta. Sistem kardiovaskuler janin dibentuk kira-kira minggu ke-10,s edang diferensiasi sistem kardiovaskluer ini sudah terjadi pada minggu ke-3 dan ke-4 masa embrional. Jadi pada saat ini dengan USG kita dapat melihat denyut jantung, sedangkan dengan stetoskop kita akan mendengar setelah 18 minggu.

Kelanjutan sifat trofoblast menghancurkan jaringan.

Trofobalst menghancurkan desidua termasuk arteri spiralis dan vena didalam desidua itu dengan perantaraan enzim. Akibat hancurnya desidua tersebut terbentuklah ruangan-ruangan yang berisi darah dari yang berasal dari pembuluh darah tersebut. Proses ini berjalan terus sampai timbul ruangan-ruangan interviliar sehingga vili korialis seolah-oleh terapung diantara ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta. Sebagian dari vili korialis tetap melekat pada desidua. Desidua yang tidak dihancurkan oleh trofoblas membentuk septum-septum plasenta yang dapat dilihat dibagian permukaan maternal plasenta.

Page 9: OVULASI

Dengan menjadi matangnya plasenta, vili korialis dalam ruang interviller tadi berkembang dengan cepat, masing-masing vilus yang besar dengan cabang-cabangnya yang demikian banyak membentuk Satu Cotyledon. Dan satu plasenta membentuk 15-20 Cotyledon. Fetal Cotyledon ini kira-kira berjumlah 200.Tiap cabang vili korialis terdapat sistem vena serta arteri umbilicalis, sebagian besar cabang-cabang ini tergenang didalam ruangan interviler yang berisi darah ibu yang mengandung banyak zat makanan dan zat asam bagi janin.Darah ibu dan darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan vili korialis juga stroma. Sel-sel desidua lainnya yang tidak dihancurkan oleh trofoblas membentuk lapisan fibrinoid yang disebut lapisan Nitabuch. Ketika melahirkan, placenta terlepas dari endometrium pada lapisan Nitabuch ini.