22
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan di industri pengelolaan investasi serta untuk mendukung terintegrasinya transaksi dan pasca transaksi industri pengelolaan investasi dan terciptanya sentralisasi data nasabah di industri pengelolaan investasi, diperlukan sistem pengelolaan investasi yang terpadu; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: RPOJK PERMINTAAN TANGGAPAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

OTORITAS JASA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /POJK.04/2016

TENTANG

SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Menimbang : a.! bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi

kegiatan di industri pengelolaan investasi serta

untuk mendukung terintegrasinya transaksi dan

pasca transaksi industri pengelolaan investasi dan

terciptanya sentralisasi data nasabah di industri

pengelolaan investasi, diperlukan sistem

pengelolaan investasi yang terpadu;

b.! bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Sistem

Pengelolaan Investasi Terpadu;

Mengingat : 1.! Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3608);

2.! Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5253);

MEMUTUSKAN:

RPOJK PERMINTAAN TANGGAPAN

Page 2: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-2-

Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1!

Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang

dimaksud dengan:

1.! Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu yang

selanjutnya disebut S-INVEST adalah sistem atau

sarana elektronik terpadu yang mengintegrasikan

seluruh proses Transaksi Produk Investasi,

Transaksi Aset Dasar, dan pelaporan di industri

pengelolaan investasi.

2.! Transaksi Produk Investasi adalah kegiatan yang

berkaitan dengan penjualan (subscription),

pembelian kembali/pelunasan (redemption),

dan/atau pengalihan investasi (switching) Produk

Investasi.

3.! Transaksi Aset Dasar adalah kegiatan yang

berkaitan dengan perolehan (investasi) dan

pelepasan (divestasi) aset dasar Produk Investasi.

4.! Produk Investasi adalah Reksa Dana, Dana Investasi

Real Estat, Pengelolaan Dana Nasabah Secara

Individual, dan produk investasi lain yang

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

5.! Penyedia S-INVEST adalah Pihak yang menyediakan,

mengelola, dan menatalaksanakan S-INVEST.

6.! Pengguna S-INVEST adalah Pihak yang

menggunakan S-INVEST.

7.! Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah

Pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian

sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan

Formatted:!Indent:!Left:!!*0.02!cm,!Hanging:!!0.94!cm

Deleted:,penjualan dan pembelian

Formatted:!Font!color:!Auto,!Not!Strikethrough

Page 3: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-3-

Pihak lain.

BAB II

TUJUAN

Pasal 2!

S-INVEST diselenggarakan dalam rangka meningkatkan

efisiensi Transaksi Produk Investasi dan Transaksi Aset

Dasar di industri pengelolaan investasi termasuk

penyediaan sentralisasi data nasabah, dan pelaporan.

BAB III

PENYEDIA DAN PENGGUNA S-INVEST

Bagian Kesatu

Penyedia S-INVEST

Pasal 3!

Yang dapat melakukan kegiatan sebagai Penyedia S-

INVEST adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

yang telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa

Keuangan.

Pasal 4!

Penyedia S-INVEST paling kurang wajib :

a.! Menyediakan layanan penggunaan S-INVEST yang

paling kurang meliputi:

1)! Layanan pendaftaran Produk Investasi; dan

2)! Cakupan layanan S-INVEST sebagaimana diatur

dalam peraturan ini.

b.! Memiliki dan menetapkan mekanisme atau prosedur

operasional standar penyelenggaraan S-INVEST

c.! Memiliki rencana kelangsungan bisnis terkait

penyelenggaraan S-INVEST;

d.! Memiliki fasilitas pengganti pusat data terkait

penyelenggaraan S-INVEST di tempat yang aman

dan terpisah dari pusat data utama;

Deleted:,Jasa

Page 4: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-4-

e.! Memastikan terselenggaranya kegiatan dan

keberlangsungan kegiatan S-INVEST;

f.! Memastikan keamanan dan kehandalan S-INVEST;

g.! Memiliki mekanisme dan prosedur operasional

standar penanganan pengaduan Pengguna

S-INVEST; dan

h.! Bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan

karena kesalahan atau kelalaiannya dalam

penyediaan S-INVEST.

Pasal 5!

(1)! Penyedia S-INVEST wajib menetapkan peraturan

yang mengatur prosedur dan tata cara

penyelenggaraan S-INVEST.

(2)! Peraturan yang mengatur prosedur dan tata cara

penyelenggaraan S-INVEST sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) wajib memperoleh persetujuan Otoritas

Jasa Keuangan.

(3)! Peraturan yang mengatur prosedur dan tata cara

penyelenggaraan S-INVEST sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) paling kurang mencakup:

a.! Persyaratan dan tata cara pendaftaran Pengguna

S-INVEST, termasuk pembatalan dan penolakan

pendaftaran Pengguna S-INVEST;

b.! Persyaratan dan tata cara pendaftaran Produk

Investasi, termasuk pembatalan pendaftaran

Produk Investasi;

c.! Tata cara penggunaan S-INVEST;

d.! Hak dan kewajiban Pengguna S-INVEST;

e.! Batasan akses penggunaan S-INVEST;

f.! Penatalaksanaan data Transaksi Produk

Investasi dan Transaksi Aset Dasar di S-INVEST;

g.! Mekanisme pelaporan dan pengambilan data

dalam rangka pemenuhan kewajiban pelaporan

Page 5: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-5-

Pengguna S-INVEST; dan

h.! Penghentian sementara waktu pemberian

layanan kepada Pengguna S-INVEST.

Pasal 6!

Penyedia S-INVEST dilarang mengungkapkan data

nasabah, data Transaksi Produk Investasi, dan/atau

data Transaksi Aset Dasar kepada pihak ketiga, kecuali

telah memperoleh persetujuan sebelumnya dari

Pengguna S-INVEST atau diwajibkan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 7!

Penyedia S-INVEST dapat melakukan penghentian

sementara waktu pemberian layanan kepada Pengguna

S-INVEST, apabila diperintahkan oleh Otoritas Jasa

Keuangan.

Bagian Kedua

Pengguna S-INVEST

Pasal 8!

(1)! Setiap Pihak yang melakukan kegiatan Transaksi

dan Pasca Transaksi di bidang pengelolaan investasi

wajib terdaftar sebagai Pengguna S-INVEST.

(2)! Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

Manajer Investasi, Perantara Pedagang Efek anggota

bursa, Agen Penjual Efek Reksa Dana, Bank

Kustodian, Bank sebagai dealer, dan pihak lain yang

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Pasal 9!

(1)! Setiap Pihak yang terdaftar sebagai Pengguna

S-INVEST wajib:

a.! Mematuhi persyaratan, prosedur dan tata cara

pendaftaran serta penggunaan S-INVEST;

b.! Mematuhi peraturan yang ditetapkan Penyedia

Deleted:,Mekanisme

Deleted:,p

Deleted:,pihak yang tidak berhak (unauthorized person)

Deleted:,dan nasabah

Formatted:!Font:Bookman!Old!Style,!12!pt,!Not!Highlight

Formatted:!Font:Bookman!Old!Style,!12!pt,!Not!Highlight

Deleted:,Jasa

Formatted:!Indent:!Left:!!0.17!cm,!Hanging:!!0.75!cm

Deleted:,Bank sebagai agen pembayar (paying agent),

Deleted:,penerbit EBA-SP

Page 6: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-6-

S-INVEST;

c.! Menandatangani perjanjian penggunaan

S-INVEST dengan Penyedia S-INVEST;

d.! Menjaga kerahasiaan dan keamanan akses

penggunaan S-INVEST;

e.! Menyediakan sistem yang terkoneksi dengan

S-INVEST;

f.! Memiliki mekanisme atau prosedur operasional

standar berkaitan dengan penggunaan S-

INVEST;

g.! Memiliki rencana kelangsungan bisnis terkait

penggunaan S-INVEST;

h.! Memiliki fasilitas pengganti pusat data terkait

penggunaan S-INVEST di tempat yang aman dan

terpisah dari pusat data utama; dan

i.! Bertanggung jawab atas kerugian yang

ditimbulkan karena kesalahan atau kelalaiannya

dalam penggunaan S-INVEST.

(2)! Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), setiap Pengguna S-INVEST yang bertindak

sebagai agen penjual Produk Investasi atau Manajer

Investasi yang melakukan penjualan Produk

Investasi wajib:

a.! Membuka rekening terpisah dalam S-INVEST

untuk kepentingan setiap nasabah;

b.! Memastikan kepemilikan nomor identitas

tunggal pemodal dari setiap nasabah Produk

Investasi;

c.! Menyampaikan nomor identitas tunggal

pemodal kepada nasabah;

d.! Memastikan setiap nasabah menyampaikan data

nasabah yang akurat, lengkap dan terkini; dan

e.! Memasukkan data nasabah dan data Transaksi

Deleted:,Membuka rekening bagi nasabah dalam rangka segregation account dalam proses Transaksi S-INVEST dan menyampaikan rekening nasabah tersebut kepada nasa

Formatted:!StrikethroughFormatted:!StrikethroughFormatted:!Strikethrough

Deleted:,

Page 7: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-7-

Produk Investasi yang akurat, lengkap dan

terkini ke S-INVEST.

(3)! Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), setiap Pengguna S-INVEST yang bertindak

sebagai Bank Kustodian wajib melakukan

pendaftaran dan pengkinian data Produk Investasi.

Pasal 10!

Pengguna S-INVEST dilarang mengungkapkan Data

Nasabah, dan/atau data Transaksi Produk Investasi,

kepada pihak ketiga, kecuali telah memperoleh

persetujuan sebelumnya dari nasabah atau diwajibkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

BAB IV

SUMBER DATA, PRODUK INVESTASI, CAKUPAN LAYANAN DAN

BATASAN AKSES PENGGUNAAN S-INVEST

Bagian Kesatu

Sumber Data S-INVEST

Pasal 11!

(1)! Data Nasabah, data Transaksi Produk Investasi

dan data Transaksi Aset Dasar yang ada dalam S-

INVEST didasarkan pada data yang disampaikan

oleh Pengguna S-INVEST.

(2)! Pengguna S-INVEST wajib memastikan bahwa data

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah benar

dan akurat.

Pasal 12!

Informasi terkait data nasabah, Transaksi Produk

Investasi, dan Transaksi Aset Dasar yang terdapat

dalam S-INVEST, dapat diakses dan digunakan oleh

Penyedia S-INVEST dan Pengguna S-INVEST sesuai

dengan batasan akses yang telah ditetapkan dalam

Deleted:,pihak yang tidak berhak (unauthorized person)

Page 8: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-8-

S-INVEST.

Pasal 13!

Dalam hal terjadi sengketa terkait informasi data

nasabah, Transaksi Produk Investasi dan Transaksi

Aset Dasar, data yang digunakan dan diakui

kebenarannya adalah data yang terdapat dalam

S-INVEST.

Bagian Kedua

Produk Investasi

Pasal 14!

(1)! Produk Investasi wajib terdaftar di S-INVEST.

(2)! Kewajiban pendaftaran Produk Investasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan

oleh Pengguna S-INVEST yang bertindak sebagai

Bank Kustodian.

(3)! Pendaftaran Produk Investasi dalam S-INVEST

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib

dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah

diperolehnya surat pernyataan efektif atau

tercatat atas Produk Investasi dari Otoritas Jasa

Keuangan.

Bagian Ketiga

Cakupan Layanan S-INVEST

Pasal 15!

(1)! Cakupan layanan S-INVEST terdiri atas kegiatan

Transaksi Produk Investasi, Transaksi Aset Dasar,

sentralisasi data, pelaporan dan layanan lain yang

telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa

Keuangan.

(2)! Cakupan layanan S-INVEST terkait kegiatan

Transaksi Produk Investasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi paling kurang pemrosesan

pesanan dalam rangka penjualan (subscription),

Page 9: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-9-

pembelian kembali/pelunasan (redemption),

dan/atau pengalihan investasi (switching).

(3)! Cakupan layanan S-INVEST terkait kegiatan

Transaksi Aset Dasar sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi paling kurang:

a.! Perolehan (investasi) dan pelepasan (divestasi)

aset dasar Produk Investasi;

b.! Alokasi;

c.! Pairing & matching;

d.! Konfirmasi transaksi;

e.! Instruksi penyelesaian.

(4)! Cakupan layanan S-INVEST terkait kegiatan

pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi paling kurang:

a.! Pelaporan yang terkait dengan pemenuhan

kewajiban pelaporan Pengguna S-INVEST ke

Otoritas Jasa Keuangan atau pun otoritas lain

yang berwenang dalam rangka pemenuhan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b.! Pelaporan yang terkait dengan laporan

Transaksi Produk Investasi kepada nasabah;

c.! Pelaporan yang terkait dengan laporan berkala

atas Produk Investasi kepada nasabah.

Bagian Keempat

Batasan Akses Penggunaan S-INVEST

Pasal 16!

Dalam rangka menunjang keamanan dan menjaga

kerahasiaan data dalam penggunaan S-INVEST,

Penyedia S-INVEST wajib menetapkan batasan akses

S-INVEST bagi setiap Pengguna S-INVEST.

Pasal 17!

Setiap Pengguna S-INVEST wajib mematuhi batasan

Deleted:,(post trade)

Formatted:!Indonesian,!Not!Highlight

Formatted:!Indent:!Left:!!0.93!cm,!Hanging:!!0.75!cm

Page 10: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-10-

akses penggunaan S-INVEST yang ditetapkan oleh

Penyedia S-INVEST.

BAB V

PELAPORAN

Pasal 18!

(1)! Penyedia S-INVEST wajib menyampaikan laporan

kepada Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat

hal-hal sebagai berikut:

a.! Rencana perubahan atau pengembangan sistem

termasuk penambahan layanan dan fitur sistem

yang memerlukan penyesuaian sistem Pengguna

S-INVEST;

b.! Kegagalan sistem seperti gangguan dan/atau

kerusakan pusat data yang menyebabkan

Pengguna S-INVEST tidak dapat menggunakan

sistem;

c.! Kegagalan keamanan sistem yang disebabkan

karena peretasan sistem; dan/atau

d.! Kegagalan sistem yang disebabkan oleh kondisi

kahar (force majeur) seperti bencana alam.

(2)! Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a, disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum

implementasi perubahan atau pengembangan

sistem dilaksanakan.

(3)! Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b, huruf c, dan huruf d disampaikan paling lambat 2

(dua) hari kerja sejak terjadinya hal tersebut.

(4)! Dalam hal batas waktu penyampaian laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)

jatuh pada hari libur, laporan tersebut wajib

disampaikan pada 1 (satu) hari kerja berikutnya.

(5)! Penyedia S-INVEST wajib memberitahukan segera

pada hari yang sama kepada Pengguna S-INVEST

Deleted:,dan/atau jaringan

Deleted:,sebagian besar

Deleted:,1

Deleted:,satu

Formatted:!Indonesian

Page 11: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-11-

apabila terjadi hal-hal sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d.

Pasal 19!

Pengguna S-INVEST yang bertindak sebagai Bank

Kustodian Reksa Dana wajib menyampaikan:

a.! laporan yang memperlihatkan posisi keuangan dari

masing-masing Reksa Dana kepada Otoritas Jasa

Keuangan;

b.! informasi keuangan Reksa Dana kepada Manajer

Investasi pada setiap awal hari kerja

sebagaimana dimaksud dalam peraturan Tentang

Laporan Reksa Dana melalui S-INVEST.

Pasal 20!

Pengguna S-INVEST yang bertindak sebagai Bank

Kustodian Reksa Dana Penyertaan Terbatas wajib

menyampaikan laporan Reksa Dana Penyertaan

Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

Tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi

Kolektif Penyertaan Terbatas melalui S-INVEST.

Pasal 21!

Laporan Produk Investasi selain Reksa dana, yang wajib

disampaikan melalui S-INVEST ditetapkan oleh Otoritas

Jasa Keuangan.

Pasal 22!

Kewajiban Bank Kustodian untuk menyampaikan:

a.! Surat/bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah

penjualan (subscription), pembelian

kembali/pelunasan (redemption), dan/atau

pengalihan (switching) saham atau Unit Penyertaan

Reksa Dana kepada pemegang saham atau Unit

Penyertaan Reksa Dana;

b.! laporan berkala kepada setiap pemegang saham atau

Deleted:,terbuka

Deleted:,terbuka

Formatted:!Font:Italic

Formatted:!Font:Italic

Formatted:!Font:Italic

Page 12: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-12-

Unit Penyertaan terkait mutasi kepemilikan saham

atau Unit Penyertaan Reksa Dana serta posisi

kepemilikan saham atau Unit Penyertaan; dan

c.! laporan kegiatan bulanan Manajer Investasi kepada

Otoritas Jasa Keuangan;

sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangan

yang berlaku, wajib dibuat berdasarkan data yang

diunduh melalui S-INVEST.

BAB VI

SANKSI

Pasal 23!

(1)! Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di

bidang Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan

berwenang mengenakan sanksi administratif

terhadap setiap pihak yang melakukan pelanggaran

ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini,

termasuk pihak-pihak yang menyebabkan

terjadinya pelanggaran tersebut berupa:

a.! Peringatan tertulis;

b.! Denda, yaitu kewajiban untuk membayar

sejumlah uang tertentu;

c.! Pembatasan kegiatan usaha;

d.! Pembekuan kegiatan usaha;

e.! Pencabutan izin usaha;

f.! Pembatalan persetujuan; dan

g.! Pembatalan pendaftaran.

(2)! Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f,

atau huruf g dapat dikenakan dengan atau tanpa

didahului pengenaan sanksi administratif berupa

peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a.

Page 13: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-13-

(3)! Sanksi administratif berupa denda sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dikenakan

secara tersendiri atau secara bersama-sama dengan

pengenaan sanksi administratif sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e,

huruf f, atau huruf g.

Pasal 24!

Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 23 ayat (1), Otoritas Jasa Keuangan dapat

melakukan tindakan tertentu terhadap setiap pihak

yang melakukan pelanggaran ketentuan Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan ini.

Pasal 25!

Otoritas Jasa Keuangan dapat mengumumkan

pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 23 ayat (1) dan tindakan tertentu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 kepada

masyarakat.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 26!

(1)! Kewajiban untuk menggunakan dan

menyampaikan laporan melalui S-INVEST

sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan ini secara penuh, mulai berlaku pada

tanggal 1 September 2016.

(2)! Pada saat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini

mulai berlaku sampai dengan kewajiban untuk

menggunakan dan menyampaikan laporan melalui

S-INVEST berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan ini berlaku secara penuh sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Pengguna S-INVEST harus

melakukan uji coba penggunaan sistem melalui

sistem yang ditetapkan oleh Penyedia S-INVEST.

Formatted:!Indonesian

Page 14: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-14-

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 2016

KETUA DEWAN KOMISIONER

OTORITAS JASA KEUANGAN,

MULIAMAN D. HADAD

Diundangkan di Jakarta

Pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR

PENJELASAN

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27!

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku

pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Negara

Republik Indonesia.

Page 15: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-15-

ATAS

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /POJK.04/2016

TENTANG

SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU

I.! UMUM

Pengaturan pengelolaan investasi di bidang Pasar Modal tidak hanya

meliputi produk pengelolaan investasi seperti Reksa Dana, Efek Beragun Aset,

Dana Investasi Real Estat, Kontrak Pengelolaan Dana Nasabah Individual, dan

produk investasi lain yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melainkan

juga meliputi pengaturan mengenai pihak-pihak yang melakukan kegiatan

pengelolaan investasi seperti Manajer Investasi, Bank Kustodian, Agen Penjual

Efek Reksa Dana, atau pun Bank sebagai dealer.

Bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan pengelolaan

investasi, perlu adanya Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu yang didukung

dengan infrastruktur peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang memadai.

Dimana pengaturan tersebut dimaksudkan untuk memberikan landasan

hukum bagi penyediaan dan penggunaan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu

di Indonesia.

Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu merupakan sarana elektronik

terpadu yang yang mengintegrasikan seluruh proses Transaksi Produk

Investasi, Transaksi Aset Dasar, dan pelaporan di industri pengelolaan investasi.

Dalam peraturan ini, diatur mengenai Penyedia dan Pengguna Sistem

Pengelolaan Investasi Terpadu termasuk kewajiban dan larangannya, sumber

data, batasan akses informasi, dan pelaporan.

II.! PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Page 16: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-16-

Pasal 4

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Contoh mekanisme atau prosedur operasional standar

penyelenggaraan S-INVEST dalam ketentuan ini misalnya;

mekanisme penatalaksanaan Transaksi Aset Dasar dan Pasca

Transaksi Produk Investasi.

Huruf c

Pada praktiknya “rencana kelangsungan bisnis” biasa disebut

dengan business continuity plan.

Huruf d

Pada praktiknya “fasilitas pengganti pusat data” biasa disebut

dengan disaster recovery center.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Pasal 5

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Page 17: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-17-

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan Manajer Investasi, Perantara Pedagang Efek, dan

Bank Kustodian adalah Manajer Investasi, Perantara Pedagang Efek dan

Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-

undangan di bidang Pasar Modal.

Yang dimaksud dengan Agen Penjual Efek Reksa Dana adalah Agen

Penjual Efek Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

Tentang Agen Penjual Efek Reksa Dana.

Yang dimaksud dengan Bank sebagai dealer adalah Bank Umum

sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangan yang berlaku, yang

bertindak sebagai dealer dari surat utang atau obligasi.

Pasal 9

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Page 18: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-18-

Yang dimaksud dengan sistem yang terkoneksi adalah sistem yang

memungkinkan pertukaran data antara Pengguna Jasa S-INVEST

dan Penyedia Jasa S-INVEST.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Yang dimaksud dengan rekening terpisah adalah rekening milik

nasabah yang ada di S-INVEST.

Huruf b

Yang dimaksud dengan nomor identitas tunggal pemodal yang pada

praktiknya sering disebut dengan single investor identification adalah

nomor identitas tunggal pemodal pada Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 10

Page 19: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-19-

Cukup jelas

Pasal 11

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 12

Batasan akses yang dimaksud dalam ketentuan ini misalnya data nasabah

Reksa Dana ABC hanya dapat diakses oleh Manajer Investasi dan Bank

Kustodian Reksa Dana ABC.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Ayat (1)

Sentralisasi data dalam ketentuan ini mencakup sentralisasi data

nasabah, data Transaksi Produk Investasi dan data Transaksi Aset Dasar.

Data yang tersentralisasi dimaksud, dapat dapat dipergunakan Otoritas

Jasa Keuangan dalam rangka pengawasan kegiatan pengelolaan investasi.

Ayat (2)

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Yang dimaksud dengan alokasi adalah penentuan jumlah atau

proporsi suatu Efek untuk suatu Produk Investasi.

Huruf c

Yang dimaksud dengan Pairing & matching adalah proses

pemasangan/pencocokan Efek .

Page 20: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-20-

Huruf d

Konfirmasi transaksi pada praktiknya biasa disebut dengan “trade

confirmation”.

Yang dimaksud dengan konfirmasi transaksi adalah konfirmasi

transaksi Efek dari Perantara Pedagang Efek sebagaimana dimaksud

dalam peraturan perundangan di Bidang Pasar Modal.

Huruf e

Instruksi penyelesaian pada praktiknya biasa disebut dengan

“settlement instruction”.

Yang dimaksud dengan instruksi penyelesaian adalah instruksi atas

penyelesaian transaksi Efek yang diberikan oleh Manajer Investasi

kepada Perantara Pedagang Efek.

Ayat (4)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Yang dimaksud dengan laporan Transaksi Produk Investasi kepada

nasabah adalah konfirmasi dan laporan kepada nasabah atas

penjualan (subscription), pembelian kembali/pelunasan

(redemption), dan/atau pengalihan investasi (switching) Produk

Investasi sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan yang

berlaku, yang informasinya dapat disampaikan melalui sistem

AKSes.

Huruf c

Yang dimaksud dengan laporan berkala atas Produk Investasi

kepada nasabah adalah laporan berkala kepada nasabah yang

berkaitan dengan jumlah kepemilikan Produk Investasi nasabah

sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku,

yang informasinya dapat disampaikan melalui sistem AKSes.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Page 21: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-21-

Pasal 18

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR…

Page 22: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - ojk.go.id · SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

-22-