31
Orthopaedic Diagnosis dr. Daniel Hadinata Susanto 19 Desember 2014

Orthopaedic Diagnosis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

am

Citation preview

Orthopaedic Diagnosis

Orthopaedic Diagnosisdr. Daniel Hadinata Susanto19 Desember 2014

TerstrukturMekanisme injuri / trauma !!!Symptoms: Nyeri, stiffness (kaku), bengkak, deformitas, kelemahan, instabilitas, perubahan sensasi, hilangnya fungsikapan? mendadak/ bertahap? Tiba-tiba/ setelah kejadian ttt? Perubahan/ progresivitas? Hal yang memperberat/ memperingan?Riwayat penyakit dahuluRiwayat keluargaSocial background

HistoryKeluhan terbanyak dalam bidang ortopedi

Grade I (mild): nyeri yang dapat diacuhkanGrade II (moderate): nyeri yang tidak dapat diacuhkan, mengganggu fungsi sehari-hari dan membutuhkan pengobatan berkalaGrade III (severe): nyeri sepanjang waktu, memerlukan pengobatan konstanGrade IV (excruciating): nyeri yang tidak tertahankan dan menyebabkan disabilitas

Pain

Mintalah pasien untuk menunjukkan lokasi nyeri.Referred painNyeri pada kulit (superficial) biasanya dapat jelas terlokalisir, sebaliknya nyeri organ dalam (profundus) biasanya difus dengan distribusi yg luas (ex: lesi hip joint dapat menimbulkan nyeri pada lutut; isciatic pain dapat dirasakan di gluteus, paha, dan tungkai)Pain

General: penyakit sistemik (ex. Rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis)Lokal: sendi tertentu bedakan dengan limitasi gerak karena nyeri!

Kapan timbul? Pada sendi mana saja?StiffnessDapat terjadi pada jaringan lunak, sendi, dan tulang.Apakah terjadi setelah mengalami trauma? (fraktur??)Berkembang cepat (hematoma/ hemarthrosis) atau lambat (inflamasi, infeksi, efusi sendi, tumor)?Nyeri? (inflamasi akut, infeksi, tumor)Hilang timbul atau menetap?Perubahan ukuran?SwellingKeluhan pasien:Tubuh yang melengkung (dapat berupa kelainan vertebrae)Tungkai atau lengan yang bengkok (dapat berupa angulasi maupun rotasi)Tungkai yang pendek sebelah (diskrepensi)Deformitas

Disfungsi sendi berkepanjangan dapat menyebabkan kelemahan pada otot yang bersangkutan.Kelemahan pada salah satu ekstremitas ataupun sekelompok otot dapat mengindikasikan adanya gangguan neurologisWeaknessGerak sendi yang abnormal atau lebih dari biasa (joint laxity)Bila ada riwayat trauma, dapat disebabkan oleh ruptur ligamen sendi. InstabilityKesemutan atau mati rasa dapat mengindikasikan adanya gangguan saraf.Penekanan oleh struktur sekitar (ex. Prolaps diskus intervertebralis)Iskemia lokal (ex. Terperangkap dalam fibro-osseus tunnel; CTS)Neuropati periferSangat penting untuk mengetahui distribusi dapat diketahui letak gangguanTanyakan hal yang memperberat maupun memperingan

Change in sensibilityTanyakan dampak gangguan yang dialami terhadap aktivitas sehari-hari pasienKeluhan dapat berbeda satu sama lain tergantung pekerjaan dan aktivitas sehari-hariLoss of FunctionRiwayat penyakit, trauma yang pernah dialami, dan riwayat pengobatan, penggunaan alkohol dan obat-obat terlarang.Twisted ankle bertahun-tahun yg lalu dapat menjadi clue adanya osteoarthritisPenyakit GI ankylosing spondilitis, osteoporosisRiwayat histerektomiPenggunaan steroidPast HistoryRiwayat kelainan muskuloskeletal pada keluargaPada kasus suspek infeksi sendi atau tulang, tanyakan juga apakah ada yang menederita penyakit menular pada keluarga atau orang sekitar (ex. Tuberkulosis)Family HistoryRiwayat nutrisi, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan obat terlarang, pekerjaan (repetitive movement? athletes?), riwayat bepergian ke daerah endemis infeksi (ex. TBC).Dukungan keluarga dan orang sekitarSocial BackgroundSistematisDimulai saat pertama berjumpa dengan px.Amati keadaan umum, postur, cara berjalan (gait), ekspresi nyeri (ex. Cara jalan menyeret menyiratkan adanya nyeri pada hip joint, lutut yang tidak stabil, atau foot drop)Must be undressed!!Periksa kedua sisi (normal dan sakit) bandingkanLook, Feel, and MovePemeriksaan FisikShape and PostureKurus/ obesitas?Tulang belakang lurus atau ada kelainan?Tinggi bahu sama?Edema? Benjolan?Deformitas? Diskrepensi?Kulit warna, scar, memar, luka

Look

Kulit: hangat/ dingin? Lembab/ kering?Jaringan lunak: benjolan fluktuasi, konsistensi, ukuran, mobile?Tulang dan sendiKontinuitas tulangPembengkakan sendiTendernessAVN distal pulsasi, sensasi (neurologis), CRTFeel

Gerak aktif (+ kekuatan otot)Gerak pasif (bandingkan dengan aktif)ROMDiukur mulai posisi anatomis sampai limitasi gerak (nyeri/ keterbatasan anatomis)Ex. Flexi lutut 00-1400 full ekstensi sampai 1400GoniometerAbnormal/false/unstable movement/ pseudoarthrosisProvocative test / apprehension test / special testMove

Pada kasus fraktur atau dislokasi ekstremitas bawah dapat dilakukan pengukuran, antara lain:Anatomical lengthTrue length (SIAS maleolus medial ipsilateral)Appearance lengthGambaran khas pada lesi nervus perifer (ex. Claw hand, drop hand, drop foot, dsb.)Tonus otot (spastik, flaccid)Kekuatan ototPemeriksaan NeurologisIdentitas pxJaringan lunakEdema, kalsifikasiTulangKontinuitas, densitas, garis fraktur, hubungan antar tulang (dislokasi, subluksasi), deformitas (malunion)SendiCelah sendi, spur formation

Radiologis

Pada kasus fraktur, pemeriksaan radiologis mengikuti rule of two2 views (AP, lateral)2 joints (proximal dan distal fraktur)2 limbs (pada anak, untuk membandingkan dengan extremitas normal)2 occasionsThank You