1
Di dalam artikel penelitian ini dijelaskan hubungan antara affective commitment dengan collective self-concept dan hubungan antara continuance commitment dengan individual self-concept. Terdapat dua jenis komitmen yaitu, affective dan continuance. Affective commitment melibatkan sebuah pengenalan dan ikatan emosional pada organisasi seseorang. Continuance commitment melibatkan penjagaan keanggotaan di dalam sebuah organisasi dengan berdasarkan pada perceived costs terkait dengan kepergian. Komitmen organisasi sangatlah penting karena sangat dekat dengan turnover. Dalam penelitian ini kedua peneliti menguji hubungan yang menarik antara level self-concept yang spesifik dan jenis-jenis komitmen. Komitmen organisasi menunjukkan hubungan psikologi antara para karyawan dengan organisasinya di mana tingkat untuk terjadinya turnover lebih sedikit. Karyawan dengan affective commitment cenderung bekerja untuk keuntungan organisasinya. Jenis komitmen ini berasal dari faktor intrinsik dan keinginan personal yang kuat untuk tetap berada di organisasinya. Karyawan dengan continuance commitment tetap pada organisasinya karena mereka disediakan dengan keuntungan dan hasil yang enggan untuk mereka korbankan. Teori terbaru memberikan tiga level self-concept, yaitu individual, relational, dan collective. Pada level individual

Organizational Behavior

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pembahasan Case Study

Citation preview

Di dalam artikel penelitian ini dijelaskan hubungan antara affective commitment dengan collective self-concept dan hubungan antara continuance commitment dengan individual self-concept. Terdapat dua jenis komitmen yaitu, affective dan continuance. Affective commitment melibatkan sebuah pengenalan dan ikatan emosional pada organisasi seseorang. Continuance commitment melibatkan penjagaan keanggotaan di dalam sebuah organisasi dengan berdasarkan pada perceived costs terkait dengan kepergian. Komitmen organisasi sangatlah penting karena sangat dekat dengan turnover. Dalam penelitian ini kedua peneliti menguji hubungan yang menarik antara level self-concept yang spesifik dan jenis-jenis komitmen. Komitmen organisasi menunjukkan hubungan psikologi antara para karyawan dengan organisasinya di mana tingkat untuk terjadinya turnover lebih sedikit. Karyawan dengan affective commitment cenderung bekerja untuk keuntungan organisasinya. Jenis komitmen ini berasal dari faktor intrinsik dan keinginan personal yang kuat untuk tetap berada di organisasinya. Karyawan dengan continuance commitment tetap pada organisasinya karena mereka disediakan dengan keuntungan dan hasil yang enggan untuk mereka korbankan. Teori terbaru memberikan tiga level self-concept, yaitu individual, relational, dan collective. Pada level individual