Upload
badu
View
120
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ORGANISASI SOSIAL DAN PERKAWINAN. Organisasi Sosial ditinjau dari dasar pembentukannya terbagi atas 4 rupa:. 1. Peristiwa perkawinan: somah, keluarga inti. 2. Ketunggalan darah atau atas dasar hubungan darah: kerabat atau sanak saudara ( kin group). - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Organisasi Sosial ditinjau dari dasar pembentukannya terbagi atas 4 rupa:
1. Peristiwa perkawinan: somah, keluarga inti2. Ketunggalan darah atau atas dasar hubungan darah: kerabat atau sanak saudara (kin group)3. Ketunggalan tempat pemukiman: desa, kampung, kota
4. Niat bersama untuk mengejar pamrih/tujuan tertentu: himpunan profesi, serikat usaha, kelompok arisan, dll
MASYARAKAT TRADISIONAL
banyak fungsi terangkum menjadi satu, di satu
tangan organisiasi dan tidak terpencar ke dalam
banyak kesatuan organisasi Organisasi model 4 (niat bersama) tidak banyak
dijumpai
Merupakan saat peralihan terpenting dalam lingkaran kehidupan seorang individu
Dari sudut kebudayaan, perkawinan merupakan pengatur kelakuan manusia berkenaan dengan kehidupan seksualnya
Dengan adanya pengaturan tersebut menyebabkan seorang manusia tidak dapat melakukan hubungan kelamin dengan sembarang orang
Perkawinan menurut UU Perkawinan No. 1 th 74:
Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Perkawinan Parsudi Suparlan
Hubungan permanen antara laki-laki dan perempuan yang diakui sah oleh masyarakat yang bersangkutan berdasarkan atas peraturan perkawinan yang berlaku.
Perilaku dan kondisi seksual manusia yang mendasari berkembangnya pranata perkawinan: Kecenderungan manusia untuk membentuk
pasangan
pasangan antara jodoh-jodoh dalam kehidupan
manusia cenderung bertahan lama
pasangan yang tetap dan mantap menunjang
secara positif evolusi sosial manusia
memungkinkan peningkatan daya survive manusia
mengurangi persaingan antar laki-laki untuk
memperebutkan perempuan
dengan pasangan yang tetap menunjang upaya
untuk melindungi dan membesarkan anak
Fungsi perkawinan Koentjaraningrat
mengatur kelakuan manusia yang bersangkutan
dengan kehidupan seksualnya
memberi kejelasan akan hak dan kewajiban
serta perlindungan pada hasil persetubuhan
memenuhi kebutuhan akan teman hidup
memenuhi kebutuhan akan gengsi, harta dan naik
kelas dalam masyarakat
memenuhi buhungan baik antar kelompok kerabat
Jenis-jenis perkawinan
Berdasarkan jumlah pasangan
monogami Poligami
poligini
poliandri
Berdasarkan asal jodoh
indogami eksogami
Berdasarkan perbedaan kedudukan sosial
hipergami hipogami
Pilihan jodoh dalam perkawinan
Dalam setiap masyarakat biasanya ada pengaturan tentang pilihan jodoh atau larangan untuk berjodoh.
1. Marriage preferences (perkawinan yang dianggap ideal). Dalam banyak masyarakat, terutama yang berkekerabatan unilineal, biasanya ada preferensi untuk kawin dengan saudara sepupu silang (cross cousin) yaitu anak saudara perempuan ayah atau anak saudara laku-laki ibu.
di Masyarakat Jawa misalnya dalam pilihan jodoh biasanya juga mempertimbangkan bobot, bibit, bebet.
2. Larangan untuk mengambil jodoh berdasarkan pertimbangan atau pengaturan tertentu
- berkainan dengan hubungan darah/keturunan
- berkaitan dengan kepercayaan/keyakinan
- faktor adat-istiadat lainnya.
PERKAWINAN: KONTRAK
SOSIAL
ADAT
AGAMA
NEGARA
Cara memperoleh jodoh dalam perkawinan:1. Kawin beli (bride price)
Dengan memberikan sejumlah mas kawin kepada gadis atau kerabat gadis
Arti dasar mengganti kerugian berkaitan dengan adat menetap setelah menikah virilokal
Sehingga mas kawin merupakan kompensasi keuntungan yang didapat kerabat laki-laki
Di banyak etnis pengertian mas kawin beli
Besar kecilnya seringkali ditetapkan secara berunding pertimbangan kedudukan, kecantikan, usia, dll
2. Kawin lewat pengabdian (bride service)
Seringkali juga mengandung unsur religi/ kepercayaan berkait dengan upaya menangkal efek krisis dalam proses peralihan
Mas kawin/harta pembelian kadang juga datang dari pihak perempuan , disebut uang jumputan (dowry) untuk memperkuat hubungan baik antar dua kelompok kerabat
Sbg penggati mas kawin, pemuda harus bekerja pd keluarga kerabat gadis
3. Pertukaran gadis (bride exchange)Mengharuskan pihak laki-laki yang melamar gadis
menyediakan seorang gadis dari kelompoknya untuk dikawin laki-laki dari keluarga pihak gadis
4. Melarikan calon mempelai perempuan
5. Kawin lari
6. Kawin pungut
Gadis calon mempelai diculik/dilarikan sbg akibat keluarga pihak pgadis tidak menyetujui atau mas kawin terlalu tinggi
Atas kesepakatan/sepengetahuan dari kerabat kedua pihak, untuk menghindari mas kawin yang ditetapkan oleh adat
Biasanya terjadi pd masyarakat berkekerabatan patrilineal tidak memiliki anak laki-laki
7. Perkawinan sororat/lanjutan
8. Perkawinan levirat/pengganti
Duda mengawini saudara perempuan mantan isterinya yang telah meninggal
Janda kawin dengan saudara laki-laki mantan suaminya yang telah meninggal
Adat menetap setelah menikah
1. Utrolokal (bebas menetap)
2. Virilokal (sekitar kerabat suami)
3. Uxorilikal (sekitar kerabat istri)
4. Bilokal (kerabat istri/suami)
5. Neolokal (tempat baru)
6. Avunkulokal (sekitar saudara laki2 ibu)
7. Natolokal (tempat tinggal msg2 slm waktu ttt)
PERCERAIANPenghentian hubungan perkawinan karena kehendak pihak-pihak atau salah satu pihak dalam hubungan perkawinan
Tidak menghentikan status mereka sebagai orang tua
Schusky mengisyaratkan: - hubungan perkawinan kontraktual - hubungan orang tua-anak non kontraktual
Pada masyarakat sederhana prosedur perceraian cenderung mudah urusan keluarga
Alasan yang sering dipakai sebagai dasar:
1. Ketiadaan anak
2. Kesehatan/ kemalasan isteri
PERKAWINAN KELUARGA:
• Merupakan kesatuan sosial terkecil yang dipunyai oleh manusia sebagai makhluk sosial
• Suatu kesatuan kehidupan yang terbentuk atas dasar ikatan perkawinan
Bentuk paling dasar: sebuah keluarga terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan sebagai suami isteri ditambah anak-anak mereka yang belum menikah Disebut dengan keluarga inti/nuclear family/conjugal family. resminya terbentuk oleh hubungan perkawinan yang syah.
Penyimpangan: kumpul kebo, kawin baku piara, gendakan
Pengecualian: keluarga inti tidak lengkap (suami & isteri tidak hidup bersama dalam satu rumah, karena berbagai alasan:• keluarga matrifokal• keluarga patrifokal• Pada suku Ashanti: suami isteri tinggal di kerabat masing-masing.
Bentuk keluarga yang kompleks lainya:
1. Fraternal/ joint family: dua atau lebih saudara sekandung (biasanya laki-laki) yg sudah kawin dan membentuk keluarga inti sendiri-sendiri kemudian bergabung menjadi satu
2. Polyginous family
3. Polyandrous family
4. Marriage group
Fungsi Keluarga:
1. Reproduksi
2. Sosialisasi
3. Ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi
4. Pengaturan kehidupan seksual
5. Proteksi/ perlindungan yang menjamin keamanan dan keselamatan
KERABAT: orang yang dianggap/ digolongkan mempunyai hubungan keturunan/darah atau hubungan perkawinan dengan EGO.
Ketentuan mengenai siapa yang tergolong sebagai kerabat EGO dibuat berdasarkan atas sistem kekerabatan yang berlaku dalam masyarakat ybs di mana EGO adalah salah seorang warganya
KEKERABATAN: Serangkaian aturan yang mengatur penggolongan orang yang sekerabat, yang melibatkan adanya berbagai tingkatan hak dan kewajiban di antara orang-orang yang sekerabat, yang membedakannya dengan hubungan-hubungan mereka dengan orang-orang yang tidak tergolong sekerabat.
SIMBOL-SIMBOL KEKERABATAN:
Fa Mo
Si Br Si WiEgo
: laki-laki
: perempuan
: hub. perkawinan
: keturunan
: hub. saudara kandung
SO DA
: Saudara kembar
: mati: Kawin tidak sah
Fa : father
Mo : Mother
So : son
Da : daughter
Wi : wife
Si : sister
Br : brother