85
OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM PROSES PERKOLASI DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertonii M.) DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Far.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Totok Lasmono Hadi Purwanto NIM : 058114167 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 i

OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

  • Upload
    buihanh

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM PROSES

PERKOLASI DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertonii M.) DENGAN

APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Far.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Totok Lasmono Hadi Purwanto

NIM : 058114167

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

i

Page 2: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM PROSES

PERKOLASI DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertonii M.) DENGAN

APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Far.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Totok Lasmono Hadi Purwanto

NIM : 058114167

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

ii

Page 3: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

iii

Page 4: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

iv

Page 5: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

Untuk Tuhan Yesus yang selalu menjagaku

Untuk Mama & Papa yang selalu memberi dukungan

Untuk Kakak dan Adikku yang selalu memberi semangat

Dan untuk Alamamaterku

Kebersamaan adalah....

Berbagi rasa, memberi kedamaian, saling memperhatikan,

saling mengasihi, mengerti artinya dicintai dan mencintai,

menerima apa adanya.

Sukses adalah suatu hal yang tidak dapat kita bayar

dengan tunai. Kita harus membayarnya dengan cara

mencicil dan melakukan pembayaran setiap hari

-Zig ziglar-

v

Page 6: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

vi

Page 7: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Optimasi Volume Etanol dan

Akuades dalam Proses Perkolasi Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii M.)

dengan Aplikasi Desain Faktorial ” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

sarjana pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini merupakan bagian dari penelitian payung ”Optimasi Proses

Isolasi Steviosida Sebagai Pemanis Pengganti Gula” yang dibiayai Hibah PHK A3

Dikti tahun 2008. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari

banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan

ucapan terima kasih kepada:

1. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku dosen pembimbing I atas bimbingan dan

pengarahannya baik selama penelitian maupun penyusunan skripsi ini.

2. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II atas bimbingan

dan pengarahannya baik selama penelitian maupun penyusunan skripsi ini.

3. Romo Drs. Petrus Sunu Hardiyanta, S.J., S.Si. selaku penguji atas segala

masukan, kritik, dan sarannya.

4. Yustina Sri Hartini M.Si., Apt selaku penguji atas segala masukan, kritik,

dan sarannya.

5. Mas Wagiran, Mas Sigit, Mas Andri, dan Mas Sarwanto atas bantuannya

selama peneliti bekerja di laboratorium Farmakognosi Fitokimia.

vii

Page 8: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

viii

Page 9: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

ix

Page 10: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

INTISARI

Pada penelitian ini dilakukan optimasi volume etanol dan akuades sebagai cairan penyari dalam proses perkolasi daun S. rebaudiana. Desain faktorial diaplikasikan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan dan pengaruh interaksi antara etanol dan akuades, serta volume cairan penyari yang optimum untuk mendapatkan ekstrak dengan kadar steviosida tertinggi.

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni menggunakan desain faktorial dengan dua faktor yaitu volume etanol dan akuades. Penelitian diawali dengan determinasi tanaman, pembuatan serbuk, defatisasi dan penyarian secara perkolasi. Analisis kualitatif perkolat dengan KLT silika gel F254 dan fase gerak kloroform:metanol:akuabides (10:15:2) serta deteksi bercak dengan pereaksi KI dan vanilin-asam sulfat. Penetapan kadar steviosida dengan mengukur luas area di bawah kurva (AUC) menggunakan software Image-J. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan Yate’s Treatment dengan tingkat kepercayaan 95 % untuk mengetahui tingkat signifikansi tiap faktor dan interaksi keduanya dalam menentukan respon kadar steviosida.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa etanol merupakan faktor dominan yang signifikan berpengaruh dengan nilai F hitung 47,2498 lebih besar dari F tabel 10,128 sedangkan interaksi tidak berpengaruh terhadap respon kadar steviosida. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan area optimum volume cairan penyari untuk mendapatkan ekstrak dengan kadar steviosida tertinggi (> 7% b/b).

Kata kunci : steviosida, perkolasi, desain faktorial, Image-J, Yate’s Treatment

x

Page 11: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

ABSTRACT

The optimation of ethanol and aquadest volumes as solvent were performed in percolation process of S. rebaudiana leaves. Factorial design was applied in this research. This research has the objectives to know the dominant factor and interaction effect between ethanol and aquadest, also the optimum volumes of solvent to get the highest concentration of stevioside within the extract.

This research was included to be a pure experimental research using application factorial design of two factors, ethanol and aquadest. This research was preceded by determination of plant, powderisation, defatitation, and extraction by percolation. Qualitative analysis of percolate by TLC silica gel F254 and mobile phase chloroform:methanol:aquabidest (10:15:2) also detection of spot with KI and vanilin-sulphuric acid reagents. Assay the concentration of stevioside by measure area under curve using software image-J. Data of this research are analysed statistically using Yate’s Treatment with confidence level 95% to know the significance level of each factor and interaction between them to determine the respon stevioside concentration.

The results of data analyse show that ethanol is the significance dominant factor with F value 47,2498 higher than F tabel 10,128 and interaction have no effect to the respon stevioside concentration. Based on the results of research , it was found optimum area volume of solvent to get the highest concentration of stevioside within the extract (> 7% w/w).

Keywords : stevioside, percolation, factorial design , Image-J, Yate’s Treatment

xi

Page 12: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

HALAMAN JUDUL............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

HALAMAN PEENGESAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...........................vi

PRAKATA............................................................................................................vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. ix

INTISARI..............................................................................................................x

ABSTRAK ............................................................................................................xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................xii

DAFTAR TABEL.................................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1

1. Perumusan Masalah ..................................................................................4

2. Keaslian Penelitian....................................................................................5

3. Manfaat Penelitian ....................................................................................5

B. Tujuan Penelitian...........................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................6

A. Stevia rebaudiana Bertonii M. ......................................................................6

xii

Page 13: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

1. Uraian Tanaman .........................................................................................6

2. Kegunaan ....................................................................................................7

3. Kandungan Kimia ......................................................................................8

B. Glikosida........................................................................................................10

1. Umum........................................................................................................10

2. Diterpen.....................................................................................................10

C. Steviosida.......................................................................................................11

D. Penyarian .......................................................................................................12

E. Perkolasi ........................................................................................................14

F. Sokhletasi.......................................................................................................17

G. Pengeringan ...................................................................................................17

H. Desain Faktorial.............................................................................................18

I. KLT .. ...........................................................................................................20

J. Image J ..........................................................................................................24

K. Landasan Teori ..............................................................................................24

L. Hipotesis .......................................................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................26

A. Jenis dan Rancangan Penelitian.....................................................................26

B. Variabel dan Definisi Operasional ................................................................26

1. Klasifikasi Variabel ....................................................................................26

2. Definisi Operasional ...................................................................................26

C. Bahan Penelitian ............................................................................................27

D. Alat Penelitian ...............................................................................................28

E. Tata Cara Penelitian.......................................................................................28

1. Determinasi Tanaman S.rebaudiana

2. Pembuatan serbuk simplisia S.rebaudiana

a. Pengumpulan Bahan .............................................................................28

b. Sortasi Kering .......................................................................................28

c. Pembuatan serbuk.................................................................................29

3. Pembuatan Ekstrak Tanaman S.rebaudiana .............................................29

xiii

Page 14: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

a. Defatisasi serbuk simplisia ...................................................................29

b. Ekstraksi serbuk simplisia secara erkolasi dengan adanya variasi

volume etanol dan akuades.............................................................. 29

4. Analisis Kualitatif Steviosida....................................................................30

5. Analisis Kuantitatif Steviosida..................................................................30

a. Pembuatan larutan standar steviosida 2 mg/ml. ...................................30

b. Pembuatan kurva baku..........................................................................31

c. Penetapan kadar steviosida dalam ekstrak S. rebaudiana dengan

program ImageJ. ...................................................................................31

6. Analisis Hasil.. ..........................................................................................32

a. Analisis hasil kadar steviosida dengan desain faktorial .......................32

b. Yate’s Treatment...................................................................................32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman....................................................................................34

B. Pembuatan Serbuk Simplisia Stevia rebaudiana...........................................34

1. Pengumpulan Bahan ...................................................................................34

2. Sortasi Kering .............................................................................................35

3. Pembuatan serbuk.......................................................................................35

C. Pembuatan Ekstrak Cair Dari Daun Stevia rebaudiana ................................36

1. Defatisasi serbuk simplisia .........................................................................36

2. Perkolasi dengan aplikasi Desai Faktorial..................................................37

D. Analisis Kualitatif Ekstrak Tanaman S. rebaudiana (Bert.)..........................39

E. Analisis Kuantitatif Ekstrak Tanaman S. rebaudiana (Bert.)........................42

1. Pembuatan Kurva baku .............................................................................42

2. Penentuan kadar sampel dengan software Image J...................................44

F. Analisis Hasil Kadar Steviosida ....................................................................44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................49 A. Kesimpulan....................................................................................................49

B. Saran .............................................................................................................49

xiv

Page 15: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................50

Lampiran ..............................................................................................................53

Biografi Penulis.....................................................................................................67

xv

Page 16: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

DAFTAR TABEL

Tabel I. Gugus gula glikosida steviol...................................................................... 9

Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level19

Tabel III. Perbandingan volume etanol dan akuades yang digunakan pada

perkolasi ................................................................................................. 30

Tabel IV. Harga Rf baku dan sampel ekstrak steviosida ...................................... 42

Tabel V. Data jumlah steviosida (µg) dengan AUC ............................................. 43

Tabel VI. Data Kadar steviosida (% b/b) untuk masing-masing percobaan ........ 44

Tabel VII. Hasil Analisis Satistik Yate’s Treatment............................................. 46

xvi

Page 17: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Stevia rebaudiana Bert.......................................................................... 7

Gambar 2. Struktur glikosida steviol ...................................................................... 9

Gambar 3. Struktur kimia steviosida..................................................................... 11

Gambar 4. Kromatogram baku steviosida dan ekstrak steviosida deteksi vanilin

asam sulfat.............................................................................................. 41

Gambar 5. Kurva baku hubungan jumlah steviosida (µg) dengan AUC .............. 43

Gambar 6. Pengaruh akuades terhadap kadar steviosida yang terekstrak pada

etanol level rendah dan tinggi ................................................................ 45

Gambar 7. Pengaruh etanol terhadap kadar steviosida yang terekstrak pada

akuades level rendah dan tinggi ............................................................. 45

Gambar 8. Contour Plot Kadar Steviosida ........................................................... 48

xvii

Page 18: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi......................................................... 54

Lampiran 2. Data Penimbangan Baku Steviosida................................................ 56

Lampiran 3. Data Kurva Baku Steviosida............................................................ 56

Lampiran 4. Data kadar steviosida pada sampel.................................................. 57

Lampiran 5. Data Desain Faktorial dan Efek masing-masing Faktor..................57

Lampiran 6. Perhitungan Persamaan Desain Faktorial ..................................... ...58

Lampiran 7. Perhitungan Yate’s Treatment ......................................................... 60

Lampiran 8. Foto simplisia kering dan serbuk daun Stevia rebaudiana .............. 63

Lampiran 9. Foto Alat .......................................................................................... 64

Lampiran 10. Foto Larutan Pereaksi Semprot ..................................................... 64

Lampiran 11. Foto Perkolat...................................................................................65

xviii

Page 19: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sekarang ini, perhatian masyarakat di Indonesia akan pentingnya

pencegahan penyakit dan perbaikan kesehatan semakin besar. Salah satu penyakit

yang banyak diderita dan bersifat kronis adalah diabetes. Upaya peningkatan

kesehatan berkaitan dengan penyakit ini adalah mengurangi konsumsi gula atau

menggunakan pemanis dengan nilai kalori yang rendah seperti pada pemanis

buatan (Widodo, 2008).

Pemanis buatan adalah adalah bahan tambahan pangan yang dapat

menyebabkan rasa manis pada produk pangan yang tidak atau sedikit mempunyai

nilai gizi atau kalori, hanya boleh ditambahkan ke dalam produk pangan dalam

jumlah tertentu (Anonim,2004). Pada mulanya pemanis buatan ini ditujukan untuk

penderita penyakit diabetes dan pencegahan terjadinya caries pada gigi. Namun

dikarenakan kemudahan untuk mendapatkan dan harganya yang relatif murah,

penggunaan pemanis buatan ini meluas pada masyarakat umum termasuk yang

tidak mengidap diabetes ( Wati, 2004).

Zat pemanis sintetis yang sering digunakan adalah Ca atau Na sakarin

dan siklamat. Penggunaan sakarin pada konsentrasi tinggi menimbulkan rasa pahit

getir dan pada jangka panjang dikhawatirkan memicu terjadinya kanker (Achyar,

2005). Penggunaan siklamat berbahaya bagi kesehatan karena senyawa hasil

metabolismenya yaitu sikloheksamina bersifat karsinogenik yang dapat

merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus (Mudjajanto, 2005).

1

Page 20: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

2

Oleh karena itu, banyak dilakukan penelitian mengenai pemanis

pengganti gula yang sedikit atau hampir tidak mengandung kalori tetapi lebih baik

untuk kesehatan. Salah satu yang potensial untuk dikembangkan adalah pemanis

alami dari tanaman Stevia rebaudiana Bertonii atau yang lebih dikenal dengan

nama stevia (Midmore and Rank, 2002).

Stevia rebaudiana Bertonii, spesies yang paling manis, mengandung

seluruh glikosida di daunnya, dan steviosida merupakan komponen yang paling

banyak terkandung di dalamnya (3% - 8% dari berat kering daunnya) (Melis,

1992). Steviosida memiliki tingkat kemanisan 110-270 kali dibandingkan gula

(Midmore and Rank, 2002). Keuntungan menggunakan steviosida adalah karena

stabil, rendah kalori, menjaga kesehatan gigi dengan menurunkan intake gula, dan

baik untuk penderita diabetes, stabil dipanaskan sampai 2000C, stabil dalam asam,

dan tidak terfermentasi (Geuns, 2003).

Hasil penelitian toksisitas steviosida, menunjukkan tidak adanya efek

toksik yang muncul pada tikus dengan pemberian steviosida sampai 7% dari

makanan selama tiga bulan. Hasil penelitian jangka pendek juga menunjukkan

tidak adanya efek mutagenik ataupun genotoksik dari steviosida (Bakal and

Nabors, 1986).

Proses ekstraksi konvensional untuk mendapatkan ekstrak yang

mengandung glikosida steviol pada umumnya mengunakan metode yang sama

yaitu daun stevia diekstrak dengan air atau alkohol panas. Glikosida steviol

berupa serbuk putih kekuningan yang larut dalam air dan etanol (Kuznesof, 2007).

Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa kristal steviosida dapat diperoleh

Page 21: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

3

melalui ekstraksi dengan etanol panas (Martono, Kristopo, Sihasale, 2007)

ataupun dengan ekstraksi dengan air panas (Matsushita, 1979). Perolehan kristal

yang dihasilkan pada penelitian Matsushita sebesar 7,5% sedangkan penelitian

Martono dkk hanya sebesar 0,97%. Perbedaan perolehan kristal yang jauh ini

belum menunjukkan bahwa air berperan lebih besar dalam penyarian steviosida.

Hal ini dapat dikarenakan perbedaan daun S. rebaudiana yang digunakan dalam

masing-masing penelitian. Menurut Lutony (1993) kandungan steviosida pada

daun S. rebaudiana di Jepang dapat mencapai 20% sedangkan di Indonesia

kurang dari 20 %. Selain itu juga dimungkinkan adanya perbedaan dalam proses

deklorofilasi dan kristalisasi yang dapat mempengaruhi perolehan kristal

steviosida sesudah proses ekstraksi.

Berdasarkan hasil recovery kristal kedua penelitian di atas dibandingkan

dengan kandungan steviosida yang terdapat dalam daun, dirasa perlu ditingkatkan

recovery kristal yang diperoleh. Proses awal dalam peningkatan recovery kristal

ini dengan cara meningkatkan jumlah steviosida yang tersari.

Langkah yang dapat dilakukan guna meningkatkan penyarian biasanya

digunakan campuran penyari antara etanol dan air. Perbandingan jumlah etanol

dan air tergantung pada bahan yang akan disari. Dari pustaka dapat ditelusuri

kandungannya baik zat aktif maupun zat lainnya sehingga dapat dilakukan

beberapa percobaan untuk mencari perbandingan pelarut yang tepat

(Anonim,1986).

Pada penelitian ini dilakukan optimasi volume etanol dan akuades

sebagai cairan penyari pada daun S. rebaudiana. Aplikasi desain faktorial

Page 22: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

4

digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat diketahui pengaruh dari masing-

masing penyari dan interaksinya serta volume cairan penyari yang optimum untuk

mendapatkan ekstrak dengan kadar steviosida tertinggi. Melalui metode ini dapat

dikurangi trial and error dalam percobaan jika dibandingkan dengan meneliti efek

faktor secara terpisah (Bolton,1997). Proses ekstraksi yang dilakukan pada

penelitian ini menggunakan perkolasi pada suhu 300C sehingga akan

meningkatkan efisiensi dari proses ekstraksi dengan mengurangi biaya

operasional bahan bakar yang dibutuhkan dibandingkan dengan kedua penelitian

sebelumnya yang menggunakan etanol ataupun air panas.

Diharapkan dengan ditemukannya area optimum cairan penyari akan

diperoleh batasan level dari faktor yang diteliti untuk mendapatkan ekstrak

dengan kandungan steviosida terbesar. Pemanfaatan teknologi pengolahan,

khususnya proses ekstraksi ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan perolehan

kristal yang diperoleh sehingga juga dapat meningkatkan nilai ekonomis daun S.

rebaudiana serta pengembangannya sebagai bahan alternatif pemanis pengganti

gula yang alami.

1. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, masalah yang muncul dapat dirumuskan

sebagai berikut :

a. Manakah yang paling dominan antara etanol 96%, akuades, atau interaksi

keduanya dalam menentukan kadar steviosida yang tersari?

b. Apakah ditemukan area optimum cairan penyari untuk mendapatkan ekstrak

dengan kandungan steviosida terbesar (> 7%b/b) ?

Page 23: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

5

2. Keaslian Penelitian

Sejauh penelusuran pustaka penulis, penelitian tentang optimasi volume

cairan penyari etanol dan akuades pada proses perkolasi daun S.rebaudiana

terhadap perbedaan kadar steviosida yang tersari dengan aplikasi desain faktorial

belum pernah dilakukan oleh peneliti lain.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan, khususnya dalam bidang kefarmasian sains teknologi mengenai

aplikasi desain faktorial pada proses perkolasi steviosida dari daun S.

rebaudiana.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan data mengenai

pengaruh volume etanol dan akuades ataupun interaksinya dalam proses

perkolasi daun S. rebaudiana serta volume cairan penyari paling optimal

untuk mendapatkan ekstrak dengan kadar steviosida terbesar.

B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh yang dominan antara etanol, akuades, ataupun interaksi

keduanya dalam menentukan kadar steviosida yang tersari.

2. Menemukan area optimum cairan penyari untuk mendapatkan ekstrak dengan

kandungan steviosida terbesar.

Page 24: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Stevia rebaudiana Bertonii M.

1. Uraian Tanaman

Stevia rebaudiana Bertonii M. merupakan salah satu anggota dari 154

jumlah spesies stevia dan salah satu dari hanya dua yang menghasilkan glikosida

steviol (Soejarto, Douglas, Farnsworth 1982). S. rebaudiana merupakan anggota

dari famili Compositae. Tanaman ini merupakan tanaman perenial bersemak kecil,

yang dapat tumbuh hingga ketinggian 65 cm. Percepatan pembungaan dari

tanaman ini setelah tumbuh minimal empat daun sejati telah dapat dilakukan.

Reproduksi dari gamet jantan dan betinanya mirip dengan angiospermae

angiosperms. Stevia adalah diploid dan mempunyai 11 pasang kromosom, yang

sebagian besar karakteristiknya dari anggota genus yang berasal dari Amerika

Selatan (Brandle and Rosa, 1992).

Tanaman ini merupakan tanaman asli dari daerah Rio Monday, dataran

tinggi di Paraguay. Tanaman ini dapat mencapai tinggi 80 cm saat semua bagian

matang. Stevia pertama kali dibawa ke daerah eropa pada tahun 1887 ketika M.S

Bertonii mempelajari karakteristik unik dari Indian dan Mestizos Paraguay

(Lewis, 1992). Daun dari S. rebaudiana ini digunakan sebagai agen pemanis yang

biasa digunakan. Sebuah usaha besar untuk membuat stevia sebagai hasil

pertanian di Jepang dimulai oleh Sumida (1968). Sejak saat itu, stevia mulai

dikenal sebagai hasil pertanian di beberapa negara diantaranya: Brazil, Korea,

6

Page 25: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

7

Meksiko, Amerika Serikat, Indonesia, Tanzania, dan sejak tahun 1990 di Kanada

(Brandle and Rosa, 1992).

Gambar 1. Stevia rebaudiana Bertonii M.

2. Kegunaan

S. rebaudiana telah digunakan selama ratusan tahun sebagai pemanis

alami, dan sangat membantu dalam terapi diabetes. Tanaman ini juga mempunyai

efek pada tekanan darah, beraksi sebagai vasodilator pada binatang yang

mempunyai tekanan darah normal maupun hipertensi. Tanaman ini menurunkan

tekanan darah degan meningkatkan efek diuretik dan natriuretik pada tikus. S.

rebaudiana mempunyai aksi cardiotonik dengan cara menormalkan tekanan darah

dan mengatur detak jantung. Ekstrak S. rebaudiana merupakan bakterisidal

dengan spektrum luas termasuk diantaranya strain E. Coli. Steviol –aglikon

stevia- merupakan senyawa mutagenik bagi Salmonella sp dan bakteri lain dengan

berbagai kondisi, juga sangat efektif untuk membunuh Candida albicans. S.

rebaudiana juga berperan dalam membersihkan plak gigi. Dari paparan di atas

dapat dikatakan S. rebaudiana dapat digunakan sebagai bahan pemanis, penurun

tekanan darah, mempunyai efek hipoglikemik dan sebagai anti bakteri (Sapna,

Avinash, Mukul, Pathak, 2008).

Page 26: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

8

3. Kandungan Kimia

S. rebaudiana spesies yang paling manis, mengandung seluruh glikosida di

daunnya, dan steviosida merupakan komponen yang paling banyak terkandung di

dalamnya (3% - 8% dari berat kering daunnya) (Melis, 1992). Kandungan

steviosida pada batang bervariasi antara 1,54-3,85 % (Megeji, Kumar, Singh,

Kaul, Ahuja, 2005). Rebaudiosida A merupakan kandungan pemanis terbesar

kedua setelah steviosida yaitu 30-40% dari total pemanis, dan merupakan senyawa

yang manis dengan tingkat kemanisan 180-400 kali kemanisan gula dan tidak

menimbulkan after taste (Midmore and Rank, 2002). Selain itu masih ada masih

ada rebaudiosida C (1-2%), dulcosida A & C, kumarin, asam sinamat,

fenilpropanoid, dan beberapa minyak atsiri (Midmore and Rank, 2002). Impurities

yang terdapat pada ekstrak daun stevia merupakan ciri khas dari material tanaman,

seperti pigmen dan sakarida. Senyawa - senyawa non fraksi glikosida dari ekstrak

daun stevia terdiri dari : spathulenol; asam dekanoat; 8,11,14- asam ecosatrienoic;

2-metiloktadekan; pentacosane; octacosane; stigmasterol; b-sitosterol; a- dan b-

amyrin; lupeol; b-amyrin asetat; dan pentasiklik triterpen. Senyawa-senyawa

tersebut merupakan substansi non polar mewakili 56% dari total ekstrak non

glikosida, 44% lainnya masih belum teridentifikasi (Kuznesof, 2007). Pada

tanaman stevia, minimal terdapat 95% dari total tujuh golongan glikosida steviol

(Kuznesof, 2007).

Page 27: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

9

Gambar 2. Struktur glikosida steviol

Tabel I. Gugus gula glikosida steviol

Glikosida Diterpen R1 R2 Tingkat

Kemanisan

(Sukrosa = 1)

Steviosida Glu Glu - Glu 150 - 300

Rebausida Glu Glu 100 - 120

Steviolbiosida H Glu – Glu 100 - 125

Rebaudiosida A Glu Glu – Glu

Glu

250 - 450

Rebaudiosida B H Glu – Glu

Glu

300 - 350

Rebaudiosida C

(Dulkosida B)

Ram Glu – Ram

Glu

50 - 120

Rebaudiosida D Glu – Glu Glu – Glu

Glu

250 - 450

Rebaudiosida E Glu – Glu Glu – Glu 150 – 300

Dulkosida A Glu Glu – Ram 50 - 120

Glu = β-D-Glukopironasil Ram = α-L-Ramnopironasil (Mantovanelli dkk, 2004).

Page 28: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

10

B. Glikosida

1. Umum

Glikosida adalah senyawa yang bila terhidrolisis menghasilkan molekul

gula (glikon) dan senyawa bukan gula (a-glikon). Ikatan antara gikon dan aglikon

dapat berupa atom O, S, N, dan C, sehingga terdapat empat macam ikatan antara

glikon dan aglikon dalam glikosida, yaitu ikatan O-heterosid, ikatan S-heterosid,

ikatan N-heterosid, ikatan C-heterosid (Mursyidi, 1990). Pembagian glikosida

berdasarkan aglikonnya : golongan antrakinon, golongan saponin, golongan

sianofor, golongan tiosianat, golongan flavonol, golongan alkohol, golongan

aldehid, golongan lakton, golongan fenol, golongan lain dan senyawa nitrat,

golongan kardioaktif (Mursyidi, 1990).

Glikosida pada umumnya adalah larut baik dalam air dan etanol, dalam

bahan pelarut seperti eter, kloroform, benzen, tidak larut. Asam encer dan basa

encer, dan seringkali pemanasan suatu larutan dalam air menyebabkan pemisahan

glikosida (Voigt, 1994).

2. Diterpen

Terpen merupakan senyawa hasil kondensasi linier asam asetat dengan

dua atom karbon. Asam asetat melalui berbagai cara akan menjadi asam malonat

yang akhirnya menjadi beberapa senyawa terpen. Terpen merupakan senyawa

hidrokarbon jenuh atau tak jenuh dengan jumlah atom C merupakan kelipatan

lima. Selanjutnya senyawa terpen digolongkan atas dasar jumlah atom C

penyusunnya. Istilah terpen diganti dengan terpenoid mengingat senyawa

hidrokarbon tersebut mempunyai gugus fungsional yang mengandung atom O,

Page 29: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

11

dan diketahui bahwa biosintetik terpenoid merupakan polimerisasi senyawa

isopren. Terpenoid bisa digolongkan menjadi :

a. Monoterpenoid dengan jumlah atom C = 10

b. Seskuiterpenoid dengan jumlah atom C =15

c. Diterpenoid dengan jumlah atom C = 20

d. Sesterpenoid dengan jumlah atom C = 25

e. Triterpenoid dengan jumlah atom C = 30

f. Tetraterpenoid dengan jumlah atom C = 40 (Mursyidi, 1990).

C. Steviosida

Steviosida merupakan pemanis utama (60-70%) dari pemanis total dalam

Stevia sp, dan diketahui mempunyai tingkat kemanisan 110-270 kali kemanisan

gula. Steviosida inilah yang bertanggung jawab terhadap after taste yang

seringkali dilaporkan (licorice after taste) (Midmore and Rank, 2002). Ekstrak

stevia mengandung persentase besar glikosida diterpen steviol, steviosida dan

rebaudiosida A (Kuznesof, 2007).

Gambar 3. Struktur kimia steviosida (Nanayakkara et al., 1987).

Page 30: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

12

Larutan steviosida pada rentang pH 3-9 dengan suhu 1000C selama 1

jam tidak menunjukkan penurunan kadar yang signifikan. Steviosida

dipertimbangkan mengalami dekomposisi pada pH 10. Penelitian lain

menunjukkan steviosida sangat stabil dalam larutan asam dan dengan adanya

garam. Steviosida tidak berinteraksi dengan bahan makanan dan tidak

menyebabkan browning. Selain itu steviosida juga tidak terfermentasi sehingga

tidak kariogenik (Bakal and Nabors, 1986).

D. Penyarian

Penyarian adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut dari bahan yang

tidak dapat larut dengan pelarut cair. Simplisia yang disari mengandung zat aktif

yang dapat larut dan zat yang tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein,

dan lain-lain (Anonim,1986). Proses penyarian dapat dipisahkan menjadi :

pembuatan serbuk, pembasahan, penyarian dan pemekatan (Anonim,1986).

Pada umumnya penyarian akan bertambah baik bila permukaan serbuk

simplisia yang bersentuhan dengan cairan penyari makin luas. Tetapi dalam

pelaksanaannya tidak selalu demikian, karena penyarian masih tergantung juga

pada sifat fisik dan kimia simplisia yang bersangkutan (Anonim,1986).

Pembasahan serbuk sebelum dilakukan penyarian dimaksudkan untuk

memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada cairan penyari memasuki

seluruh pori-pori dalam simplisia sehingga mempermudah penyarian selanjutnya

(Anonim,1986).

Page 31: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

13

Pada dasarnya proses ekstraksi dibedakan menjadi dua fase:

Fase pencucian. Pada penyatuan cairan ekstraksi dengan material

simplisia maka sel-sel yang dirusak atau terusakkan dengan operasi penghalusan

langsung kontak dengan bahan pelarut. Komponen sel yang terdapat di sini

dengan lebih mudah dapat diambil atau dicuci. Dalam fase pertama ekstraksi ini,

sebagian bahan aktif akan tiba-tiba berpindah ke dalam bahan pelarut. Semakin

halus serbuk simplisia, maka semakin optimal jalannya proses pencucian simplisia

(Voigt, 1994).

Fase ekstraksi. Yang lebih kompleks adalah peristiwa selanjutnya, yaitu

fase ekstraksi karena untuk melarutkan komponen dalam sel yang tidak terluka

bahan pelarut harus mendesak masuk ke dalamnya. Membran sel yang mengering

dan menciut yang terdapat dalam simplisia mula-mula harus dirubah dalam suatu

keadaan, yang memungkinkan suatu pelintasan bahan pelarut ke dalam bagian sel.

Hal itu terjadi melalui pembengkakan, dengan demikian membran mengalami

suatu pembengkakan volume melalui pengambilan molekul bahan pelarut.

Kemampuan mengikat dari zat perancah terhadap molekul cairan, menyebabkan

struktur perancak tersebut menjadi longgar, sehingga terbentuk ruang

antarmiselar, yang memungkinkan bahan ekstraksi mencapai ke dalam ruang

dalam sel. Peristiwa pembengkakan ini dalam skala tinggi disebabkan oleh air

(Voigt, 1994).

Mengalirnya bahan pelarut ke dalam ruang sel juga mengakibatkan

protoplasma membengkak, dan bahan kandungan dalam sel akan terlarut sesuai

dengan kelarutannya. Mereka berpindah sejauh mereka terlarut molekuler,

Page 32: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

14

mengikuti difusi melalui ruang antarmiselar. Gaya yang bekerja adalah gaya difusi

melalui adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan cairan

ekstraksi yang mula-mula masih tanpa bahan aktif. Bahan kandungan sel akan

mencapai ke dalam cairan di sebelah luar selama difusi melintasi melintasi

membran sampai terbentuknya suatu keseimbangan konsentrasi antara larutan di

sebelah dalam dan di sebelah luar sel (Voigt, 1994).

Penyarian dipengaruhi oleh :

a. Derajat kehalusan serbuk

b. Perbedaan konsentrasi yang terdapat mulai dari pusat serbuk simplisia sampai

ke permukaannya, maupun pada perbedaan konsentrasi yang terdapat pada lapisan

batas, sehingga suatu titik akan dicapai, oleh zat-zat yang tersari jika ada daya

dorong yang cukup untuk melanjutkan perpindahan massa (Anonim,1986).

Jenis ekstraksi mana dan bahan ekstraksi mana (cairan ekstraksi,

menstruum) yang digunakan, terutama tergantung dari kelarutan bahan kandungan

serta stabilitasnya. Oleh karena banyak bahan tumbuhan larut alkohol, maka air

atau etanol lebih disukai penggunaannya sebagai cairan pengekstraksi (Voigt,

1994).

Ekstrak adalah sediaaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari

simplisia atau nabati menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari

secara langsung (Anonim, 1979).

E. Perkolasi

Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan

cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Serbuk simplisia

Page 33: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

15

ditempatkan dalam suatu bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat

berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut,

cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai keadaaan

jenuh (Anonim, 1986).

Prinsip perkolasi adalah sebagai berikut : serbuk simplisia ditempatkan

dalam suatu bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan

penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan

melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak

ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan di atasnya

dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan. Kekuatan yang

berperan pada perkolasi antara lain : gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan

permukaan, difusi osmosa, adhesi, daya kapiler, dan daya geseran (friksi)

(Anonim, 1986).

Alat yang digunakan untuk perkolasi disebut perkolator, cairan yang

digunakan untuk perkolasi disebut cairan menstrum, larutan yang keluar dari

perkolator disebut sari atau perkolat sedangkan sisa setelah dilakukannya

penyarian disebut ampas atau sisa perkolasi (Anonim, 1986).

Serbuk simplisia yang akan diperkolasi tidak langsung dimasukkan ke

dalam bejana perkolator, tetapi dibasahi atau dimaserasi terlebih dahulu dengan

cairan penyari. Maserasi dilakukan dalam bejana tertutup (Anonim, 1986).

Setelah maserasi, massa dimasukkan ke dalam perkolator. Pemindahan

dilakukan sedikit-demi sedikit untuk mengatur kecepatan pengaliran cairan

penyari. Bila ada kekhawatiran bahwa aliran cairan penyari terlalu cepat, hingga

Page 34: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

16

zat aktif tidak tersari sempurna maka penekanan dapat dilakukan dengan agak

kuat. Sebaiknya bila perkolat tidak menetes, berarti massa terlalu padat atau

serbuk simplisia terlalu halus. Bila hal ini terjadi, isi perkolator harus dibongkar,

dan kemudian dimasukkan kembali dengan penekanan yang agak longgar

(Anonim, 1986).

Cairan penyari dituangkan perlahan-lahan hingga di atas permukaan

massa masih tergenang dengan cairan penyari. Cairan penyari harus selalu

ditambahkan sehingga terjaga adanya lapisan cairan penyari di atas permukaan

massa (Anonim, 1986).

Keran diatur sehingga kecepatan menetes 1ml tiap menit. Jika penetesan

terlalu cepat, penyarian tidak sempurna, sebaliknya penetesan terlalu lambat akan

membuang waktu dan kemungkinan menguap lebih besar (Anonim, 1986).

Untuk menentukan akhir perkolasi dapat dilakukan pemeriksaan zat aktif

secara kualitatif pada perkolat terakhir (Anonim, 1986).

Cara perkolasi lebih baik daripada dengan cara maserasi, karena aliran

penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan larutan yang

konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat perbedaaan

konsentrasi, ruangan diantara butir-butir serbuk simplisia membentuk saluran

tempat mengalir cairan penyari. Karena kecilnya saluran pipa kapiler tersebut,

maka kecepatan pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas, sehingga dapat

meningkatkan perbedaan konsentrasi (Anonim, 1986).

Page 35: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

17

F. Sokhletasi

Bahan yang akan diekstraksi berada dalam sebuah kantung ekstraksi

(kertas, karton dan sebagainya) di dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas yang

bekerja kontinu (perkolator). Wadah gelas yang mengandung kantung diletakkan

di antara labu suling dan suatu pendingin aliran balik dan dihubungkan dengan

melalui pipa pipet (Voigt, 1994).

Uap cairan penyari naik ke atas melalui pipa samping, kemudian

diembunkan kembali oleh pendingin tegak. Cairan turun ke labu melalui tabung

yang berisi serbuk simplisia. Cairan penyari sambil turun melarutkan zat aktif

serbuk simplisia. Karena adanya sifon maka setelah cairan mencapai permukaan

sifon, seluruh cairan akan kembali ke labu. Cara ini lebih menguntungkan karena

uap panas tidak melalui serbuk simplisia, tetapi melalui pipa samping (Anonim,

1986).

G. Pengeringan

Tujuan pengeringan adalah mendapatkan simplisia yang tidak mudah

rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lama. Caranya dengan

mengurangi kadar air. Air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu

dapat merupakan media pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya. Enzim

tertentu dalam sel masih dapat bekerja, menguraikan senyawa aktif sesaat setelah

sel mati dan selama bahan simplisia tersebut masih mengandung air tertentu

(Anonim, 1985).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa reaksi enzimatis tidak berlangsung

bila kadar air dalam simplisia kurang dari 10%, dengan demikian proses

Page 36: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

18

pengeringan sudah dapat menghentikan proses enzimatik dalam sel bila kadar

airnya mencapai kurang dari 10%. Penghentian reaksi peruraian enzimatik akan

mencegah penurunan mutu atau perusakan simplisia (Anonim, 1985).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengeringan adalah suhu

pengeringan, kelembaban udara, waktu pengeringan, dan luas permukaan bahan.

Suhu pengeringan tergantung dari bahan simplisia dan cara pengeringannya.

Bahan simplisia yang dikeringkan pada suhu 30-900C, tetapi suhu yang terbaik

adalah tidak melebihi 600C (Anonim, 1985).

Berbagai cara pengeringan telah dikenal dan digunakan orang. Pada

dasarnya dikenal dua macam pengeringan, yaitu pengeringan alamiah dengan

menggunakan sinar matahari secara langsung, dan yang satu dengan diangin-

anginkan. Selain pengeringan alamiah ada juga pengeringan buatan yaitu dengan

merancang suatu alat pengering sederhana, praktis, dan murah dengan hasil yang

cukup baik. Proses pengeringan diharapkan terkontrol untuk mencegah dan

menghindari perubahan kimia karena panas sinar matahari yang mengandung

sinar ultraviolet ( Anonim, 1985).

H. Desain Faktorial

Metode factorial design adalah sistem desain eksperimental dimana

faktor-faktor yang terlibat dalam suatu reaksi atau proses dapat dievaluasi secara

simultan dan mengukur efek dari faktor-faktor tersebut. Teknik ini bisa diterapkan

dalam masalah farmasi, dan menjadi dasar bagi berbagai macam percobaan atau

penelitian untuk mencari pemecahan yang optimum (Armstrong dan James,

1996).

Page 37: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

19

Factorial design sederhana salah satunya adalah dengan dua faktor pada

dua level (rendah dan tinggi). Hal ini berarti ada dua faktor yang masing-masing

faktor diuji pada dua level yang berbeda, yaitu pada level rendah dan tinggi

(Bolton, 1990).

Optimasi campuran dua bahan (berarti ada dua faktor) dengan desain

faktorial (two level factorial design) dilakukan berdasarkan:

Y = bo + b1X1 + b2X2 + b12X1X2Dengan: Y = respon hasil atau sifat yang diamati

X1, X2 = level bagian A, level bagian B bo, b1, b2, b12 = koefisien dapat dihitung dari hasil percobaaan bo = rata-rata hasil semua percobaan b1, b2, b12 = koefisien yang dihitung dari hasil percobaan

Pada desain faktorial dua level dan dua faktor diperlukan empat

percobaan (2n=4, dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah faktor).

Penamaan formula untuk 4 percobaan adalah formula (1) untuk percobaan I,

formula a untuk percobaan II, formula b untuk percobaan III, dan formula ab

untuk percobaan IV (Bolton, 1990)

Rancangan percobaan desain faktorial sebagai berikut: Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua

faktor dan dua level

Percobaan Faktor A Faktor B Interaksi

1 - - +

a + - -

b - + -

ab + + +

Keterangan: (-) = level rendah (+) = level tinggi Percobaan(1) = faktor A level rendah, faktor B rendah

Percobaan a = faktor A level tinggi, faktor B rendah

Page 38: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

20

Percobaan b = faktor A level rendah, faktor B tinggi

Percobaan ab = faktor A level tinggi, faktor B tinggi (Bolton, 1997).

Efek masing-masing faktor dan interaksinya dapat dihitung sebagai rata-

rata selisih antara respon pada level rendah dengan respon pada level tinggi. Efek

dan interaksi faktor yang diteliti dapat dirumuskan menjadi persamaan berikut:

Efek faktor A= ((a-(1)) + (ab-b)) / 2

Efek faktor B = ((b-(1)) + (ab-a)) / 2

Interaksi = ((ab-b)) + ((1)-a) / 2 (Bolton, 1997).

Desain faktorial memiliki beberapa keuntungan. Metode ini memiliki

efisiensi yang maksimum untuk memperkirakan efek yang dominan dalam

menentukan respon. Keuntungan utama desain faktorial adalah bahwa metode ini

memungkinkan untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor, maupun efek

interaksi antar faktor. Metode ini ekonomis, dapat mengurangi jumlah penelitian

jika dibandingkan dengan meneliti dua efek faktor secara terpisah (Bolton, 1997).

I. KLT

Kromatografi lapis tipis ialah metode pemisahan fisikokimia. Lapisan

yang memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir-butir (fase diam), ditempatkan

pada penyangga yang berupa pelat gelas, logam, atau lapisan yang cocok.

Campuran yang akan dipisahkan berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau

pita (awal). Setelah pelat atau lapisan ditaruh di dalam bejana tertutup rapat yang

berisi larutan pengembang yang cocok (fase gerak), pemisahan terjadi selama

perambatan kapiler (pengembangan). Selanjutnya senyawa yang tidak berwarna

harus ditampakkan (dideteksi) (Stahl, 1985).

Page 39: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

21

Fase diam dibuat dari salah satu penjerap yang khusus digunakan untuk

KLT yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan. Panjang lapisan tersebut 200 mm

dengan lebar 200 atau 100 mm. Untuk analisis, tebalnya 0,1-0,3 mm, biasanya 0,2

mm. Sebelum digunakan, lapisan disimpan dalam lingkungan yang tidak lembab

atau bebas dari uap laboratorium (Stahl, 1985).

Fase gerak ialah medium angkut dan terdiri atas satu atau beberapa

pelarut. Pelarut bergerak di dalam fase diam, yaitu suatu lapisan berpori, karena

ada gaya kapiler. Pelarut yang digunakan hanyalah bertingkat mutu analitik dan

bila diperlukan, sistem pelarut multikomponen ini harus berupa suatu campuran

sesederhana mungkin yang terdiri atas maksimum tiga komponen. Pada

kromatografi jerap, pelarut pengembang dapat dikelompokkan ke dalam deret

eluotropik berdasarkan sifat elusinya. Misalnya, heksana nonpolar mempunyai

efek elusi lemah, kloroform cukup kuat, dan metanol yang polar efek elusinya

kuat. Tetapan dielektrik memberi informasi mengenai kepolaran suatu senyawa.

Laju rambat tergantung kepada viskositas pelarut dan tentu juga kepada struktur

lapisan (misalnya butiran penjerap) (Stahl, 1985).

Fase gerak dapat berupa hampir segala macam pelarut atau campuran

pelarut. Silika gel merupakan fase diam yang paling banyak digunakan dalam

KLT. Material ini dapat langsung digunakan atau dicampur dengan pengikat

misalnya kalsium sulfat untuk membuat lapisan yang lebih kohesif. Bila

digunakan pengikat CaSO4 maka pada namanya diberi tanda G, misalnya silika

gel G, dan bila dicampur dengan indikator fluoresensi diberi tanda F, misalnya

silika gel GF (Stahl,1985).

Page 40: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

22

Sistem pelarut untuk KLT dapat dipilih dari pustaka, tapi lebih sering

kita mencoba-coba saja karena waktu yang diperlukan sebentar. Sistem yang

paling sederhana adalah campuran pelarut organik yang dipakai untuk

memisahkan molekul yang mempunyai satu dan atau dua gugus fungsi. Pelarut

diotak – atik terutama dengan mengubah – ubahnya dan mencampurnya agar

diperoleh kepolaran yang tepat untuk pemisahan tertentu, biasanya dengan

menggunakan deret eluotropi sebagai pedoman. Tiga faktor yang harus kita ingat

ketika mencampur pelarut untuk membuat pengembang campuran. Faktor pertama

ialah bahwa hanya pelarut yang mempunyai kepolaran yang serupa yang dapat

dicampur. Faktor kedua ialah bahwa kepolaran campuran tidak merupakan fungsi

linier dari susunan campuran tetapi merupakan fungsi logaritma. Akhirnya, harus

diingat bahwa kita dapat memakai landaian antara dua pelarut pada beberapa

metode (Gritter, 1991).

Penotolan dimulai 1,5 cm dari tepi pelat bagian bawah, jarak antara 2

totolan 1cm dan diameter totolan 2-5mm. Sampel ditotolkan pada pelat yang

sudah dilapisi dengan menggunakan mikropipet atau syringe dengan volume

penotolan 1-5µl (Gritter, 1991).

Pengembangan merupakan proses pemisahan campuran cuplikan akibat

pelarut pengembang merambat naik dalam lapisan. Jarak pengembangan normal

yaitu jarak antara mulai penotolan dan hingga batas perambatan adalah 10 cm. Di

samping larutan cuplikan selalu ada larutan pembanding yang dikromatografi

pada saat bersamaan. Campuran ini terdiri dari 1-5 senyawa yang diketahui

dengan konsentrasi yang diketahui pula (Gritter, 1991).

Page 41: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

23

KLT merupakan metode fisikokimia, artinya pada saat pendeteksian

lokasi bercak dari komponen yang terpisah yang tidak berwarna umumnya

dilakukan dengan cara fisika dan kimia. Cara fisika yaitu dengan melihat senyawa

berfluoresensi di bawah lampu UV atau melihat senyawa tidak berfluoresensi

dengan latar belakang berfluoresensi. Adapun cara kimia yaitu dilakukan

penyemprotan dengan substansi kimia yang akan memberikan noda atau bercak

baik yang terlihat pada cahaya tampak ataupun sebagai noda yang tampak pada

lampu ultraviolet (Hardjono, 1983).

Deteksi paling sederhana adalah jika senyawa menunjukkan penyerapan

di daerah UV gelombang pendek ( radiasi utama kira-kira 254 nm) atau jika

senyawa ini dapat dieksitasi ke fluoresensi radiasi UV gelombang pendek dan atau

gelombang panjang (365 nm). Jika dengan kedua cara ini senyawa tidak dapat

dideteksi maka harus dicoba dengan reaksi kimia. Pertama tanpa pemanasan lalu

bila perlu dengan pemanasan (Stahl, 1985).

Jarak pengembangan pada senyawa pada kromatogram biasanya

dinyatakan dengan angka Rf atau hRf

Rf = Jarak titik pusat bercak dari penotolan Jarak rambat fase gerak

Angka Rf berjarak antara 0,00 dan 1,00 dan hanya dapat ditentukan dua

desimal. hRf ialah angka Rf dikalikan faktor 100 (Stahl, 1985).

Page 42: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

24

J. Image-J

Image J adalah suatu software Java yang digunakan untuk memproses

suatu gambar yang dirancang untuk memproses dan menganalisis suatu gambar,

seperti gambar sel secara 3 dimensi, gambar radiological, atau sistem multi

gambar perbandingan sistem hemologi. Image J dirancang dan dibuat menjadi

program yang lebih mudah dipahami dan digunakan untuk proses mempelajari

suatu gambar. Image J dapat digunakan untuk menghitung area, statistik, nilai

pixel dan intensitas dari suatu objek gambar, seperti penggunaan KLT

densitometer (Anonim, 2008). Lempeng KLT yang telah dielusi kemudian

dihitung intensitas bercaknya menggunakan program Image J (Zeligs and

Bradlow, 2006).

K. Landasan Teori

Sebagian besar literatur mengekstrak tanaman S. rebaudiana dengan air

atau alkohol (etanol atau metanol) panas. Penyarian dengan campuran air dan

etanol ini biasanya digunakan untuk meningkatkan penyarian. Perbandingan

antara jumlah etanol dan air yang digunakan untuk penyarian tergantung pada

bahan yang akan disari.

Cara penyarian simplisia dapat dibedakan menjadi infudasi, maserasi,

perkolasi dan penyarian berkesinambungan. Penyarian dengan campuran air dan

etanol dilakukan dengan cara maserasi atau perkolasi. Penyarian dengan perkolasi

umumnya dapat memberikan hasil penyarian yang lebih baik dibandingkan

maserasi. Hal ini dikarenakan adanya aliran cairan penyari menyebabkan

konsentrasi yang lebih rendah sehingga dapat meningkatkan derajat perbedaan

Page 43: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

25

konsentrasi. Pada maserasi, penyarian yang terjadi tidak maksimal dikarenakan

adanya keseimbangan konsentrasi antara cairan penyari dengan sel simplisia.

Steviosida merupakan senyawa glikosida diterpen steviol yang

merupakan kandungan utama dalam daun S. rebaudiana. Glikosida steviol

merupakan golongan senyawa yang larut dalam air maupun etanol.

Proses penyarian steviosida secara perkolasi menggunakan campuran

etanol dan air ini diharapkan dapat meningkatkan kadar steviosida yang tersari.

Digunakan variasi volume etanol dan air dalam proses penyarian sehingga melalui

desain faktorial dapat diketahui faktor mana yang paling berpengaruh dalam

menentukan kadar steviosida, serta volume cairan penyari optimum untuk

mendapatkan ekstrak dengan kadar steviosida terbesar.

L. Hipotesis

Hi(1) : kadar steviosida yang didapatkan melalui perkolasi daun S.rebaudiana

menggunakan volume etanol level rendah berbeda dengan volume etanol

level tinggi.

Hi(2) : kadar steviosida yang didapatkan melalui perkolasi daun S.rebaudiana

menggunakan volume akuades level rendah berbeda dengan volume

akuades level tinggi.

Hi(3) : ada interaksi antara volume etanol dan volume akuades dalam menentukan

respon kadar steviosida pada perkolasi daun S.rebaudiana.

Page 44: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental murni karena

adanya intervensi atau perlakuan terhadap subyek uji, dengan desain penelitian

secara desain faktorial.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Klasifikasi Variabel

a. Variabel Bebas

Volume etanol dan akuades masing-masing 150 ml dan 375 ml.

b. Variabel Tergantung

Kadar steviosida yang tersari dari daun S. rebaudiana.

c. Variabel Pengacau Terkendali

1) Suhu sokhlet diatur pada rentang 640C – 650C.

2) Suhu ekstraksi menggunakan 300C

d. Variabel Pengacau Tak Terkendali

Lama dan proses pengeringan simplisia setelah dipanen.

2. Definisi Operasional

a. Perkolasi merupakan suatu metode ekstraksi menggunakan variasi jumlah

pelarut etanol dan akuades dengan perkolator yang telah dimodifikasi

menggunakan pemanas dengan suhu 300C, kecepatan tetesan 1ml/menit.

26

Page 45: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

27

b. Ekstrak Steviosida merupakan ekstrak cair yang didapatkan secara

perkolasi 300C dengan variasi volume etanol dan akuades yang berasal

dari serbuk daun S. rebaudiana.

c. Etanol yang dimaksud dalam penelitian ini adalah etanol 96 %

d. Air yang dimaksud dalam penelitian ini adalah akuades

e. Respon adalah besaran yang akan diamati perubahan efeknya, besarnya

dapat dikuantitatifkan. Dalam penelitian ini, respon yang dimaksud adalah

banyaknya steviosida.

f. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi level dan faktor.

g. Area optimum adalah area dimana variasi volume etanol dan akuades

menghasilkan ekstrak dengan kadar steviosida >7% b/b dari bobot serbuk

kering daun S. rebaudiana.

h. Steviosida yang dimaksud dalam penelitian ini adalah steviosida yang

setara dengan baku steviosida (99,2% assay dengan HPLC BM 804,87

Wako Jepang).

i. Penetapan kadar steviosida dengan menghitung luas area di bawah kurva

(AUC) bercak pada lempeng KLT dengan program Image J.

C. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: simplisia daun S.

rebaudiana yang diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) Tawangmangu, baku steviosida

dari Wako Jepang serial number 196-8131 kandungan 99,2%, heksan teknis,

etanol 96% teknis, akuades, lempeng Silika Gel GF 254 precoated (E. Merck),

Page 46: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

28

kloroform p.a., metanol p.a., akuabides, pereaksi semprot KI, pereaksi semprot

vanilin-asam sulfat.

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: alat-alat gelas,

grinder, ayakan mesh 50, oven, lemari es, sokhlet, seperangkat alat perkolasi,

perangkat KLT, neraca analitik (Precision Balance, model GB-3002, Melter

Todelo), hot plate magnetic stirer merk Cenco Instrument, pipet kapiler 1 µl merk

Einmal-Mikropipetten, lampu UV 254 nm, chamber, scanner, program Image J.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi Tanaman S. rebaudiana

Determinasi Tanaman S. rebaudiana dilakukan oleh Balai Besar Penelitian

dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T)

menurut Backer (1968).

2. Pembuatan serbuk simplisia S. rebaudiana

a. Pengumpulan bahan

Penelitian ini menggunakan simplisia daun S. rebaudiana yang diperoleh

dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tananaman Obat dan Obat

Tradisional (B2P2TO2T).

b. Sortasi Kering

Sortasi kering dilakukan dengan cara memisahkan daun S. rebaudiana dari

batang, bunga, ranting dan juga pengotor lain yang masih tertinggal

sehingga hanya didapatkan daun saja.

Page 47: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

29

c. Pembuatan serbuk

Daun tanaman S. rebaudiana hasil sortasi yang telah dioven selama satu

hari, diserbuk menggunakan grinder (mesin penyerbuk). Kemudian serbuk

diayak dengan ayakan nomor mesh 50. Proses pengayakan untuk setiap

500 gram serbuk berlangsung selama 5 menit hingga diperoleh derajat

kehalusan serbuk yang dikehendaki.

3. Pembuatan Ekstrak Tanaman S. rebaudiana

a. Defatisasi serbuk simplisia

Lima puluh gram daun S. rebaudiana yang telah halus, dipisahkan dari

senyawa – senyawa non polar menggunakan pelarut heksan sejumlah

volume 2 kali sirkulasi dengan alat soklet. Sokletasi ini dilakukan selama

2 x 8 jam, dengan jumlah sirkulasi 3 – 4 kali per 10 menit pada suhu

640C – 650C. Simpan residu sampel dalam oven suhu 400C. Setelah

kering residu sampel kemudian siap untuk diekstraksi.

b. Ekstraksi serbuk simplisia secara perkolasi dengan adanya variasi

volume etanol dan akuades

Tiga puluh gram serbuk daun S. rebaudiana dibasahi dengan larutan

penyari terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam bejana tertutup

selama 3 jam. Massa tersebut kemudian dipindahkan sedikit demi sedikit

ke dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati–hati. Selanjutnya

dituangi dengan cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes

dan diatas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari. Kemudian

perkolator ditutup dan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1 ml/menit

Page 48: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

30

serta ditambahkan berulang–ulang cairan penyari secukupnya sehingga

selalu terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia dan diatur suhu

perkolator sesuai yang diinginkan yaitu 300C. Digunakan variasi volume

pelarut etanol dan akuades seperti pada tabel III:

Tabel III. Perbandingan volume etanol dan akuades yang digunakan pada perkolasi

Percobaan Etanol 96 % (ml) Akuades (ml) (1) 150 150 a 150 375 b 375 150 ab 375 375

Proses perkolasi dihentikan setelah didapatkan ekstrak dengan volume total sesuai

desain percobaan. Replikasi dilakukan sebanyak 2 kali.

4. Analisis Kualitatif Steviosida

Analisis kualitatif kandungan steviosida dilakukan dengan KLT

menggunakan fase diam Silika Gel F254 dan fase geraknya kloroform:

metanol: akuabides (10:15:2). Pengelusian dilakukan sepanjang 15 cm.

Pendeteksian bercak yang diamati menggunakan lampu UV 254 nm. Pelat

KLT tersebut kemudian disemprot dengan pereaksi KI dan vanilin-asam

sulfat kemudian dipanaskan di atas hotplate hingga terbentuk spot

kehitaman.

Page 49: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

31

5. Analisis Kuantitatif Steviosida

a. Pembuatan larutan standar steviosida 2 mg/ml

Larutan standar steviosida 2 mg/ml dibuat dengan menimbang kurang

lebih seksama 10 mg baku steviosida dan dilarutkan dengan akuabides

sampai 5 ml.

c. Pembuatan kurva baku

Larutan standar steviosida (2 mg/ml) ditotolkan pada lempeng Silika Gel

F254 dengan pipa mikro kapiler, dengan jumlah totolan masing-masing

1µl, 2µl, 3µl, 4µl, 5µl, 6µl, dan 7µl dimana masing-masing totolan

tersebut mengandung seri jumlah standar steviosida sebanyak 2µg, 4µg,

6µg, 8µg, 10µg, 12µg, dan 14µg. Kemudian dielusi dengan fase gerak

kloroform : metanol : akuabides (10:15:2). Selanjutnya dilakukan

pengukuran luas area di bawah kurva (AUC) bercak menggunakan

program Image J. Kemudian ditentukan persamaan kurva baku y = Bx +

A antara seri baku dengan luas area.

d. Penetapan kadar steviosida dalam ekstrak S. rebaudiana dengan

program Image J

Pemisahan dilakukan dengan KLT dengan fase diam Silika Gel F254 dan

fase geraknya kloroform:methanol: akuabides (10:15:2). Larutan sampel

ditotolkan pada pelat dengan pipa mikro kapiler sebanyak 3µl, kemudian

dielusi dengan jarak elusi 15 cm dengan batas bawah 2 cm.

Page 50: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

32

Kadar steviosida diketahui dengan memasukkan luas area di bawah

kurva (AUC) bercak yang ditetapkan pada Image J sebagai nilai Y

dalam persamaan kurva baku.

6. Analisis Hasil

a. Analisis hasil kadar steviosida dengan desain faktorial

Berdasarkan respon tiap kombinasi dapat diperoleh persamaan desain

faktorial :

Y = b0 + b1XA + b2XB + b12XAXB

Keterangan :

Y = respon hasil percobaaan/sifat yang diamati, dalam hal ini

kadar steviosida

XA = faktor pertama, dalam hal ini etanol 96%

XB = faktor kedua, dalam hal ini akuades

b0, b1, b2, b12 = koefisien yang dapat dihitung berdasarkan hasil

percobaan

Dari persaamaan desain faktorial dapat dibuat suatu profil kadar

steviosida dengan adanya variasi volume etanol dan akuades yang digunakan.

Kemudian dapat dihitung besarnya efek etanol, efek akuades maupun interaksi

yang dihasilkan.

b. Yate’s Treatment

Data kuantitatif kadar steviosida perkolat tanaman S. rebaudiana yang

diperoleh dianalisis menggunakan Yate’s Treatment dengan taraf kepercayaan

Page 51: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

33

95% untuk melihat signifikansi dari tiap faktor dan interaksinya dalam

mempengaruhi respon kadar steviosida.

Sebelumya ditentukan terlebih dahulu, hipotesis alternatif (Hi) yang

menyatakan respon kadar steviosida faktor level rendah berbeda dengan respon

kadar steviosida faktor level tinggi dan ada interaksi antara faktor dalam

mempengaruhi respon, sedangkan H0 merupakan negasi dari Hi yang menyatakan

respon kadar steviosida faktor level rendah tidak berbeda dengan respon kadar

steviosida faktor level tinggi dan tidak ada interaksi antara faktor dalam

mempengaruhi respon. Hi diterima dan H0 ditolak bila harga F hitung lebih besar

dari F tabel. F tabel diperoleh dari Fα (numerator, denominator) dengan taraf

kepercayaan 95 %. Derajat bebas dan interaksi sebagai numerator yaitu 1, dan

derajat bebas experimental error sebagai denomimator yaitu 3, sehingga diperoleh

harga F tabel untuk interaksi pada semua respon adalah F0,05(1,3) = 10,128

Area kadar steviosida yang terbesar (>7% b/b) dapat diperoleh dari

contour plot antara volume etanol dengan volume akuades.

Page 52: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan untuk mendapatkan kepastian akan

kebenaran tanaman yang diselidiki sesuai dengan yang dimaksud dalam

penelitian. Determinasi dilakukan dengan mencocokkan tanda serta ciri-ciri yang

ada pada tanaman dengan kunci determinasi yang ada dalam buku acuan.

Determinasi tanaman stevia ini dilakukan oleh Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tananaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) menurut

Backer (1968).

Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan di Balai Besar Penelitian

dan Pengembangan Tananaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T)

Tawangmangu, tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stevia

rebaudiana Bertonii M. (lampiran 1).

B. Pembuatan Serbuk simplisia S rebaudiana

1. Pengumpulan bahan

Penelitian ini menggunakan simplisia daun S. rebaudiana yang diperoleh

dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tananaman Obat dan Obat

Tradisional (B2P2TO2T). Pihak B2P2TO2T mengumpulkan simplisia S.

rebaudiana yang dipanen oleh petani di sekitar daerah Tawangmangu setiap dua

bulan sekali. Berdasarkan keterangan B2P2TO2T, simplisia ini merupakan

varietas jumbo yang dipanen pada umur daun yang sama oleh para petani.

34

Page 53: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

35

2. Sortasi Kering

Sortasi kering dilakukan dengan tujuan memisahkan daun S. rebaudiana

dari bagian-bagaian yang tidak diinginkan seperti batang, bunga, ranting dan juga

pengotor lain yang masih tertinggal seperti adanya tanah atau kerikil. Dalam

penelitian ini digunakan daun dari tanaman S. rebaudiana dikarenakan kandungan

steviosidanya paling tinggi (3% - 8% dari berat kering daunnya).

3. Pembuatan serbuk

Daun S. rebaudiana hasil sortasi kemudian dikeringkan. Pengeringan ini

dilakukan dengan oven pada suhu 400C – 500C selama satu hari. Peletakan daun

dalam oven ini haruslah rata dan tidak terlalu tebal untuk menjamin keseragaman

dan keefektivan pengeringan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan

adalah suhu pengeringan, kelembaban udara, aliran udara, waktu pengeringan dan

luas permukaan bahan. Daun yang sudah kering ini nantinya akan mempermudah

penyerbukan dengan grinder (mesin penyerbuk).

Proses pengayakan serbuk dilakukan dengan menggunakan ayakan no

mesh 50. Menurut Matsushita (1979), range ukuran mesh penyerbukan daun S.

rebaudiana antara 50-400. Melalui pengayakan ini akan diperoleh ukuran partikel

serbuk yang kecil ( ≤ ukuran mesh 50) sehingga proses ekstraksi bertambah baik.

Hal ini dikarenakan luas kontak area antara cairan penyari dengan serbuk makin

besar.

Proses pengayakan untuk setiap 500 gram serbuk berlangsung selama 5

menit hingga diperoleh derajat kehalusan partikel yang dikehendaki. Berdasarkan

Page 54: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

36

orientasi jika terlalu cepat, banyak serbuk yang belum terpisah secara maksimal.

Sedang jika terlalu lama, maka proses pengayakan tidak akan efisien.

C. Pembuatan Ekstrak Cair Dari Daun Stevia rebaudiana

1. Defatisasi serbuk simplisia

Defatisasi ini bertujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa non

polar yang terkandung dalam daun seperti lemak, minyak esensial, dan pigmen

tumbuhan. Senyawa non polar ini perlu dihilangkan untuk meminimalkan

pengaruhnya terhadap proses ekstraksi steviosida. Senyawa-senyawa yang relatif

non polar ini dapat ikut tersari oleh adanya etanol, selain itu air juga dapat

melarutkan lemak sehingga akan ikut meningkatkan kejenuhan. Senyawa-

senyawa non polar pada S. rebaudiana menurut Kuznesof (2007) meliputi

dekanoic acid, pentacosane, octacosane, stigmasterol, lupeol, dan pentacyclic

triterpene. Melalui defatisasi ini, diharapkan proses ekstraksi steviosida yang

dilakukan pada tahap selanjutnya akan lebih optimal. Pelarut heksan digunakan

dalam defatisasi ini, dikarenakan kepolarannya yang sangat rendah sehingga akan

lebih efektif dalam menyari senyawa non polar dan tidak mengurangi kadar

steviosida yang nantinya tersari yang bersifat relatif polar.

Defatisasi ini dilakukan dengan cara sokletasi atau penyarian

berkesinambungan. Cairan penyari (heksan) dipanaskan pada suhu 640C - 650C.

Uap penyari akan naik ke atas dan akan mengembun karena didinginkan oleh

pendingin balik. Embun ini akan turun melalui serbuk dan akan melarutkan

senyawa non polarnya. Proses penyarian ini berkelanjutan (kontinu), sehingga

keuntungannya diperlukan cairan penyari yang lebih sedikit. Volume yang

Page 55: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

37

digunakan sejumlah 2 x sirkulasi untuk menjamin agar proses penyarian terus

berlangsung (tidak kehabisan atau hangus). Lama defatisasi ini 2 x 8 jam, yang

menunjukkan bahwa tiap 8 jam dilakukan penggantian cairan penyari (heksan)

agar proses penyarian lebih efektif (cairan penyari yang baik haruslah murni atau

azeotrop). Waktu dan jumlah sirkulasi sudah dioptimasi untuk menghasilkan titik

akhir defatisasi yang menunjukkan cairan terlihat jernih (indikator visual sudah

habisnya senyawa yang terlarut oleh heksan).

2. Perkolasi dengan aplikasi Desain Faktorial

Ekstraksi secara perkolasi ini dilakukan dengan mengalirkan cairan

penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Cairan penyari akan

dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk dan akan melarutkan zat aktif dalam

sel-sel sampai jenuh. Pembasahan atau maserasi ini penting untuk simplisia yang

mengandung bahan yang mudah mengembang jika kontak dengan air. Jika bahan

tersebut langsung dialiri cairan penyari tanpa pembasahan, maka cairan penyari

tidak dapat menembus ke seluruh bagian sel dengan sempurna (penyarian tidak

efektif karena tidak seluruh sel mengembang). Apabila bahan tersebut dibasahi

terlebih dahulu, seluruh sel serbuk akan mengembang dan aliran cairan penyari

akan merata.

Penekanan serbuk pada perkolator bertujuan untuk mengatur kecepatan

aliran penyari. Kecepatan aliran penyari harus disesuaikan antara aliran penyari

dari keran menstrum dengan aliran dari keran perkolat. Kecepatan aliran penyari

yang digunakan adalah 1ml/menit. Penggunaan kecepatan tetesan 1 ml/menit ini

didasarkan atas kandungan zat aktif steviosida pada daun yang relatif kecil(<

Page 56: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

38

10%). Penetesan yang terlalu cepat menyebabkan penyarian tidak sempurna,

sedangkan penetesan yang terlalu lambat akan menyebabkan kemungkinan

menguapnya cairan penyari lebih besar dan tidak efisien dalam hal waktu

penyarian.

Kondisi penyarian harus dijaga agar selalu ada selapis cairan penyari di

atas serbuk (tergenangi). Jika serbuk kering terutama pada bagian permukaan

dapat menyebabkan adanya gelembung-gelembung udara yang mengganggu

penyarian. Cairan penyari tidak dapat menembus sel-sel zat aktif karena terhalang

oleh gelembung udara. Selain itu aliran perkolat akan melambat karena gaya

aliran ke bawah berkurang jika tidak ada selapis cairan penyari di atas serbuk.

Pada proses perkolasi ini digunakan suhu 300C untuk meningkatkan

efisiensi proses ekstraksi dengan mengurangi beban bahan bakar sekaligus

mengontrol suhu proses ekstraksi. Suhu dapat meningkatkan kelarutan bahan aktif

dalam cairan penyari. Oleh karenanya dengan suhu yang terkontrol ini diharapkan

dapat mengurangi variabilitas penelitian sehingga perolehan kadar steviosida yang

didapatkan hanya berasal dari pengaruh variasi volume etanol dan akuades.

Titik akhir perkolasi pada umumnya sampai didapatkan perkolat yang

tidak berwarna/jernih. Namun, dikarenakan pada penelitian ini menggunakan

desain faktorial yang level rendah dan level tinggi masing-masing faktornya

berhubungan dengan volume total, maka titik akhir perkolasi didasarkan pada

volume total perkolat yang sesuai untuk masing-masing percobaan dengan

kecepatan alir yang sama yaitu 1ml/menit.

Page 57: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

39

Pada penelitian ini, pertimbangan yang digunakan untuk menentukan

level rendah tiap faktor 150 ml dengan total volume 300 ml adalah perbandingan

minimal serbuk dengan cairan penyari untuk mendapatkan hasil ekstrak yang

cukup memberikan respon adalah 1 : 10. Serbuk yang digunakan 30 g, sehingga

total volume cairan penyari minimal adalah 300 ml. Level tinggi tiap faktor yang

digunakan adalah 375 ml. Hal ini didasari pertimbangan total volume cairan

penyari yang digunakan yakni 750 ml. Pada saat orientasi, penyarian dengan

volume 750 ml didapatkan tetesan perkolat yang mulai terlihat bening, yang dapat

diindikasikan penyarian telah mendekati titik maksimalnya. Selain itu, diharapkan

dengan penggunaan volume penyari pada rentang level tersebut dapat

memberikan hasil yang berbeda secara signifikan terhadap kadar steviosida.

D. Analisis Kualitatif Ekstrak Tanaman S. rebaudiana (Bert.)

Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan prinsip Kromatografi

lapis Tipis (KLT). Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa ekstrak yang

dihasilkan benar mengandung senyawa yang dikehendaki, dalam hal ini adalah

steviosida.

Penggunaan fase diam Silika Gel F254 adalah karena bersifat polar

sehingga dapat mengikat senyawa yang akan kita pisahkan yaitu steviosida yang

bersifat relatif polar. Selain itu, fase diam yang cocok digunakan untuk pemisahan

senyawa terpenoid adalah Silika Gel F254. Fase gerak yang digunakan adalah

kloroform: metanol: akuabides ( 10:15:2) dengan sifat kepolaran campuran yang

lebih kuat daripada fase diam, sehingga dapat mengelusi steviosida. Digunakan

Page 58: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

40

campuran dari tiga komponen ini dikarenakan satu pelarut saja (akuabides) dapat

menggerakkan bercak terlalu jauh sedangkan jika kloroform saja tidak dapat

menggerakkan bercak cukup jauh. Pencampuran akuabides dan kloroform saja

dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya pemisahan pelarut pada saat

dikembangkan, karena perbedaan kepolaran yang cukup jauh (sesuai deret

eleutropik). Oleh karena itu, fungsi penambahan metanol disini untuk mengatasi

perbedaan kepolaran yang cukup jauh sehingga nantinya fase gerak dapat lebih

tercampur, selain juga untuk mengubah kepolaran campuran fase gerak.

Analisis kualitatif steviosida dilakukan dengan menotolkan sampel

ekstrak dan baku steviosida pada lempeng Silika Gel F254, kemudian dielusi

dengan fase gerak kloroform: metanol: akuabides (10:15:2) yang telah dijenuhkan

dalam bejana dengan jarak perambatan 15 cm. Pendeteksian bercak dilakukan

dengan pereaksi semprot KI dan vanilin asam sulfat. Melalui pereaksi semprot KI

dapat dideteksi adanya senyawa yang memiliki atom oksigen yang ditunjukkan

dengan timbulnya bercak berwarna kecoklatan. Hasil penelitian menunjukkan

adanya bercak berwarna kecoklatan setelah disemprot dengan pereaksi KI.

Diketahui bahwa steviosida memiliki atom O sebagai jembatan antara aglikon

dengan glikon, sehingga bercak tersebut dapat digunakan sebagai indikasi awal

adanya steviosida. Penyemprotan dengan vanilin asam sulfat dan dilakukan

pemanasan pada suhu 100-110 0C selama beberapa menit sampai terbentuk spot

kehitaman. Adanya spot kehitaman (arang) ini menunjukkan adanya senyawa

organik. Diketahui bahwa steviosida merupakan senyawa organik dengan rumus

molekul C38H60O18.

Page 59: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

41

Gambar 4. Kromatogram baku steviosida dan ekstrak steviosida deteksi vanilin asam sulfat

Keterangan Fase Diam : Silika Gel F254 Fase gerak : kloroform: metanol: akuabides (10:15:2) Deteksi : vanilin asam sulfat a : sampel rep 1 etanol : akuades = 375 : 375 b : sampel rep 2 etanol : akuades = 375 : 375 c : sampel rep 1 etanol : akuades = 375 : 150 d : sampel rep 2 etanol : akuades = 375 : 150 e : sampel rep 1 etanol : akuades = 150 : 375 f : sampel rep 2 etanol : akuades = 150 : 375 g : sampel rep 1 etanol : akuades = 150 : 150 h : sampel rep 2 etanol : akuades = 150 : 150 i : baku steviosida

Page 60: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

42

Tabel IV. Harga Rf baku dan sampel ekstrak steviosida dideteksi dengan

vanilin asam sulfat Baku Sampel

Bercak i a b c d e f g h Rf 0,78 0,76 0,76 0,76 0,77 0,78 0,78 0,77 0,77

Warna Bercak

gelap gelap gelap gelap gelap gelap gelap gelap gelap

Melalui hasil yang diperoleh dari KLT pada gambar 4 dan tabel IV,

diketahui bahwa sampel ekstrak mengandung steviosida. Hal ini ditunjukkan dari

kedelapan bercak sampel ekstrak, yang semuanya memiliki harga Rf mirip dengan

Rf standar steviosida yaitu 0,78 dan intensitas warna bercak yang menyerupai

baku.

E. Analisis Kuantitatif Ekstrak Tanaman Stevia rebaudiana (Bert.).

1. Pembuatan Kurva baku

Kurva baku yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan seri

jumlah baku steviosida(µg), bukan menggunakan seri kadar baku seperti pada

umumnya pembuatan kurva baku. Hal ini dikarenakan minimnya jumlah baku

steviosida yang tersedia untuk dibuat seri kadar baku yang sesuai. Pembuatan seri

baku berdasarkan massa atau jumlahnya ini dilakukan dengan jumlah penotolan

yang berbeda-beda. Semakin banyak totolan menunjukkan semakin besar massa

steviosida yang terelusi.

Persamaan kurva baku dibuat dengan memplotkan seri massa steviosida

(berdasarkan jumlah totolan) dengan luas area di bawah kurva (AUC) melalui

software Image-J . Sebelumnya, lempeng KLT di scan terlebih dahulu sehingga

didapatkan image untuk dianalisis dengan software Image-J.

Page 61: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

43

Persamaan kurva baku ini dibuat dengan menggunakan data pada totolan

kedua sampai totolan keenam. Hal ini dikarenakan totolan pertama sulit teramati

(terlalu tipis), sedangkan pada totolan ketujuh, visualisasi bercaknya menyulitkan

Image-J untuk mendapatkan data luas bercak di bawah kurva (AUC) yang sesuai

sehingga data bercak ketujuh tidak dimasukkan dalam perhitungan persamaan

kurva baku. Data nilai AUC dari totolan baku kedua sampai keenam masih

meliputi nilai AUC sampel, sehingga persamaan kurva baku yang diperoleh dapat

digunakan untuk mengetahui jumlah steviosida pada sampel.

Tabel V. Data jumlah steviosida (µg) dengan AUC Jumlah Totolan AUC Jumlah

steviosida (µg) 2 26,876 4,0560 3 35,408 6,0840 4 42,789 8,1120 5 51,176 10,1400 6 62,056 12,1680

Kurva Baku

0

20

40

60

80

0 2 4 6 8 10 12 14

jumlah Steviosida (mikrogram)

AUC

Gambar 5. Kurva baku hubungan jumlah steviosida (µg) dengan AUC

Persamaan kurva baku yang didapatkan melalui perhitungan adalah Y =

4,2469X + 9,2098 dengan nilai r = 0,9975.

Page 62: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

44

2. Penentuan kadar sampel dengan Software Image J

Penentuan kadar sampel dilakukan sama seperti pada pembuatan kurva

baku, hanya saja jumlah totolan yang digunakan tetap yaitu 3 µl. Data yang

diperoleh adalah :

Tabel VI. Data Kadar steviosida (% b/b) untuk masing-masing percobaan

Pengulangan Uji

1 a b ab

1 3,6227 5,5953 3,6598 8,3992 2 2,7630 5,3066 4,4363 7,1767

Rata-rata 3,1929 5,4509 4,0481 7,7879 SD 0,6079 0,2041 0,5491 0,8644

Berdasarkan tabel VI diketahui bahwa rata-rata kadar steviosida terbesar

didapatkan pada percobaaan ab yaitu dengan menggunakan volume etanol 375 ml

dan volume akuades 375 ml.

F. Analisis Hasil Kadar Steviosida

Data kadar steviosida yang didapatkan berdasarkan tiap-tiap percobaan

diolah lebih lanjut menggunakan aplikasi desain faktorial, sehingga didapatkan

efek etanol 96 % = 2,9989; efek akuades = 1,5961; efek interaksi = 0,7409.

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa efek etanol 96% paling dominan.

Hubungan pengaruh peningkatan level etanol 96 % dan akuades terhadap

kadar steviosida yang terekstrak, dapat dilihat dari gambar berikut :

Page 63: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

45

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

100 150 200 250 300 350 400

volume akuades (ml)

Kad

ar s

tevi

osid

a (%

b/b

)

etanol level tinggietanol level rendah

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

100 150 200 250 300 350 400

Volume Etanol (ml)

Kada

r ste

vios

ida

(% b

/b)

akuades level tinggiakuades level rendah

Gambar 6. Pengaruh akuades terhadap kadar steviosida yang

tersari

Gambar 7. Pengaruh etanol terhadap kadar steviosida yang

tersari

Pada etanol 96% level rendah, peningkatan akuades akan meningkatkan

kadar steviosida yang tersari. Pada etanol 96% level tinggi, peningkatan akuades

juga meningkatkan kadar steviosida yang tersari (gambar 6).

Pada akuades level rendah, peningkatan etanol 96% akan meningkatkan

kadar steviosida yang tersari. Pada akuades level tinggi, peningkatan etanol 96%

juga meningkatkan kadar steviosida yang tersari (gambar 7).

Melalui hubungan kedua gambar di atas, diketahui bahwa etanol 96%

maupun akuades memiliki efek meningkatkan kadar steviosida yang tersari. Akan

tetapi, efek dari etanol dalam meningkatan kadar steviosida yang didapatkan lebih

besar. Hal ini dapat terlihat dari jarak antar garis etanol level rendah dan tinggi

yang lebih lebar dengan jarak antar garis akuades level rendah dan tinggi. Hal ini

juga terlihat dari perhitungan desain faktorial pada lampiran 5 dimana nilai efek

etanol 96% paling besar yaitu 2,9989. Adanya interaksi antara etanol 96 % dan

akuades ditunjukkan dengan garis yang tidak sejajar pada masing-masing kurva.

Page 64: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

46

Namun untuk menentukan faktor mana yang paling berpengaruh dalam

meningkatkan kadar steviosida yang tersari haruslah diuji terlebih dahulu secara

statistik apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak. Pengujian secara statistik

ini menggunakan Yate’s Treatment. Melalui pengolahan data secara statistik

didapatkan hasil ‘:

Tabel VII. Hasil Analisis Satistik Yate’s Treatment Source of variation

Degrees of freedom Sum of Squares Mean Squares

F

Replicates 1 28602,3431 28602,3431 Treatment 3 2176268,182 725422,7273

a 1 1618920,183 1618920,183 47,2515b 1 458546,7641 458546,7641 13,3836ab 1 98801,2349 98801,2349 2,8837

Experimental error 3 102785,2749

0,3807

Total 7 2307655,8

Ket : a= etanol b= akuades ab= interaksi

Nilai Ftabel (1,3) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 10,128.

Berdasarkan analisis statistik Yate’s Treatment (Tabel VII) diketahui nilai Fhitung

etanol 96% 47,2515 > 10,128 , sedangkan Fhitung akuades 13,3836 > 10,128,

sehingga Hi1 diterima yang menunjukkan kadar steviosida yang didapatkan pada

perkolasi daun S. rebaudiana menggunakan volume etanol 96% level tinggi

berbeda dengan perkolasi daun S. rebaudiana menggunakan volume etanol 96%

level rendah (lampiran 7). Hi2 juga diterima yang menunjukkan kadar steviosida

yang didapatkan pada perkolasi daun S. rebaudiana menggunakan volume

akuades level tinggi berbeda dengan perkolasi daun S. rebaudiana menggunakan

volume akuades level rendah (lampiran 7).

Page 65: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

47

Nilai Fhitung interaksi lebih kecil dari F tabel sehingga Hi3 ditolak, Ho3

diterima yang menunjukkan tidak ada interaksi antara volume etanol 96% dengan

volume akuades dalam menentukan respon kadar steviosida rendah (lampiran 7).

Hal ini menunjukkan interaksi tidak berpengaruh secara signifikan, sehingga

respon kadar steviosida lebih dipengaruhi oleh faktor yang digunakan, dalam hal

ini etanol 96% dan akuades. Namun etanol 96% memberikan efek yang paling

dominan, dikarenakan nilai F-nya paling besar.

Efek etanol yang paling dominan ini, dapat dikarenakan kelarutan

steviosida yang lebih larut dalam etanol dibandingkan dengan akuades. Hal ini

menyebabkan pada saat penyarian dengan komponen etanol lebih besar, lebih

banyak pula steviosida yang tersari. Hal ini sesuai dengan penelitian Moussa,

Zeitoun dan Hassan (2003) tentang sifat fisikokimia stevia, yang menyatakan

bahwa stevia sweetener highly soluble in ethanol and methanol, soluble in water.

Dari hasil penetapan kadar steviosida pada tiap-tiap percobaan,

didapatkan persamaan desain faktorial Y = 1,7761+ 5,6449 x 10-3 XA - 5,8978 x

10-4 XB + 2,9270 x 10-5 XAXB. Melalui persamaan tersebut dibuat contour plot

untuk menentukan area optimum volume etanol 96% dan akuades dalam

mendapatkan ekstrak dengan kadar steviosida yang terbesar yaitu >7% b/b dari

bobot kering daun terbatas pada level yang telah ditentukan. Penentuan

penggunaan kadar steviosida yang terbesar yaitu >7% b/b didasarkan pada

penelitian Melis (1992) yang menunjukkan bahwa kadar steviosida pada daun S.

rebaudiana berada pada rentang 3-8 % b/b dari bobot kering daun. Oleh

karenanya dalam penelitian ini dipilih kadar steviosida yang diharapkan tersari

Page 66: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

48

yakni >7% b/b, sehingga steviosida yang nantinya didapatkan dapat lebih

maksimal.

Gambar 8. Contour Plot kadar steviosida yang didapatkan dari ekstraksi

Berdasarkan contour plot (gambar 8) diketahui adanya area optimum

volume etanol dan akuades untuk mendapatkan kadar steviosida >7% b/b dari

bobot kering daun. Bobot serbuk kering yang digunakan adalah 30 g, maka

jumlah steviosida terbesar yang diharapkan tersari adalah > 2,1 g

Page 67: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Etanol 96% berpengaruh paling dominan dalam menentukan kadar steviosida

yang terekstrak.

2. Ditemukan area optimum volume penyari etanol dan akuades untuk

menghasilkan ekstrak dengan kadar steviosida terbesar ( >7% b/b).

B. Saran

1. Perlu dilakukan optimasi terhadap penggunaan etanol 96%, akuades, dan suhu

sehingga dapat diketahui pengaruh ketiga faktor tersebut dan interaksinya

terhadap kadar steviosida yang terekstrak.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk pembentukan kristal steviosida dari

ekstrak yang dihasilkan.

49

Page 68: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

50

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, 105-123, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 16-17, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta Anonim, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, 9, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta Anonim, 2004, Keputusan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan

Republik Indonesia No. hk.00.05.5.1.4547 tentang Persyaratan Penggunaan bahan Tambahan Pangan pemanis Buatan dalam Produk Pangan. Tahun 2004, BPOM, Jakarta

Anonim, 2008, http://www.scientistsolution.com/t11475-image+j.html, diakses

tanggal 20 okober 2008

Achyar, 2005, Zat Aditif Pada Makanan, http://www.pppgtertulis.or.id/index.php?id=16, diakses tanggal 5

November 2008

Amstrong, N.A., James, K.C., 1996, 131 – 165, Pharmaceutical Experimental Design and Interpretation, Taylor and Francis, USA

Backer, C.A., Bakhuizen van den Brink R.C., 1968, flora of Java, Volume I & II,

2, Warta Tumbuhan Obat, Volume I

Bakal, A.I., Nabors, L.O., 1986, Alternative Sweeteners, 295-304, Marcel Dekker, Inc., Ner York

Bolton, S., 1990, Pharmaceutical StatisticPractical and Clinical Application, 2ndI

Ed., 308-553, Marcell Dekker Inc., New York Bolton,S.,1997, Pharmaceutical StatisticPractical and Clinical Application , 3rd

Ed., 326, Marcell Dekker Inc., New York

Brandle, J.E., dan Rosa, N., 1992, Heritability for yield, leaf: stem ratio and stevioside content estimated from a landrace cultivar of Stevia rebaudiana. Can. J. Plant Sci. 72: 1263-1266

Geuns, J.M.C.,2003, 64, 913-921, Molecules of Interest : Stevioside,

Phytochemistry,

Page 69: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

51

Gritter, R.J., Bobit, J.M., Schwarting, A.E., 1991, 107-155, Introduction to

Chromatography, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, Cetakan II, Penerbit ITB, Bandung

Hardjono, S., 1983, Kromatografi, 32-34, Laboratorium Analisa Kimia Pusat,

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Kuznesof, P.M., 2007, 1-8, Steviol Glycosides : Chemical and Technical

Assessment Lewis W.H., 1992, Economic Botanical, 336, Great Britain Lutony, 1993, Tanaman Sumber Pemanis, Jakarta : Penebar Swadaya.

Mantovanelli, I.C.C., Ferretti, E.C., M. R. Simões, M.R., dan C. Ferreira da Silva. 2004. The effect of temperature and flow rate on the clarification of the aqueous stevia-extract in a fixed-bed column with zeolites. Braz. J. Chem. Eng. São Paulo . vol.21 no.3: 449-458.

Martono, Y., Kristopo, H., Sihasale, L.R.,2007, Recovery produk ekstrak steviosida sebagai bahan alternatif pengganti gula dari Stevia rebaudiana (Bert.), laporan penelitian, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Satya Wacana : Salatiga

Matshushita, 1979, 1-5, Separation of Sweet Component from Natural Sweet

Extracts Megeji, N.W., Kumar, J.K., Singh, V., Ahuja, P.S., Introducing Stevia

rebaudiana, a natural zero-calorie sweetener, Institute of Himalayan Bioresource Technology, Palampar 176 061, India, Current Science, Vol.88, No.5, 10 Maret 2005.

Melis, M.S., 1992, 213-217, Stevioside effect on renal function of normal and

hypertensive rats, Journal of Ethnopharmacology 36(3), USA

Midmor, D.J., and Rank, A.H., 2002, A New Rural Industry – Stevia- to Replace Imported Chemical Sweeteners, RIRDC Rural Industries Research & Development Corporation

Moussa, M.M; Zeitoun. A.M.; ZeitounA.A. and Hassan I. Mona, 2003, Physicochemical properties of stevia sweeteners as natural low caloric sweetener, Egypt. J. Dairy Sci..31,pp 61-70, 31(??), 61 - 7 http://www.freewebs.com/stevia, diakses tanggal 20 desember 2008

Page 70: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

52

Mudjajanto, E.S. 2005. Keamanan Jajanan Tradisional. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0502/17/ilpeng/1563189.htm, diakses tanggal 5 November 2008

Mursyidi, A.,1990, Analisis Metabolit Sekunder, 192-193, 245, Penerbit: Proyek

Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama Antar Universitas (Bank Dunia XVII)-PAU Bioteknologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Nanayakkara, N.P., Klocke, J.A., Compadre, C.M., Hussain, R.A., Pezzuto, J.M.

& Kinghorn, A.D. (1987) Characterization and feeding deterrent effects on the aphid, Schizaphis graminum, of some derivatives of the sweet compounds, stevioside and rebaudioside A. J. Nat. Prod., 50, 434-441.

Sapna, S., Avinash, K., Mukul, T., Pathak, A.K., 2008, Pharmacognosy and

Phytochemical Investigation of Stevia rebaudiana, Pharmacognosy magazine,vol 4, issue 13 (suppl), Jan-Mar 2008

Soejarto DD, Douglas K, dan Farnsworth NR. 1982. Potential sweetening agents of plant origin. III. Organoleptic evaluation of Stevia leaf herbarium samples for sweetness. J Nat;45(5):590-599.

Stahl, E., 1985, Drug Analysis by Chromatography and Microscopy : a practical supplement to to pharmacopias, diterjemahkan oleh Kosasih P. dan Soediro, 205-207, ITB, Bandung

Sumida T (1968). Reports on stevia introduced from Brazil as a new sweetness resource in Japan (English summary). J. Cent. Agric. Exp. Stn. 31: 1-71.

Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran teknologi Farmasi, edisi ke-5, diterjemahkan

oleh Soendani Noerono, 565-572, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Wati, H.H., 2004, Kadar Pemanis Buatan Pada Minuman Yang Dijual Di Sekolah

Dasar Di Kecamatan Wonoayu Kabupaten, Sidoarjo, http://etd.library.ums.ac.id/go.php? id= jiptummpp-gdl-s1-2004 hennyhikma-132, diakses tanggal 8 januari 2009.

Widodo, R., 2008, Mengenal Pemanis Buatan Mutakhir, http://www.untag-

sby.ac.id/index.php?mod=berita&id=128, diakses tanggal 8 januari 2009 Zeligs, Michael A., and H. Leon Bradlow, 2006, Diindolylmethane (DIM), formed

spontaneously from Indole-3-carbinol (I3C), is the dominant anti-proliferative indol in cell culture media after adding I3C, http://www.aidic.it/IBIC2008/webpapers/86Alupuli.pdf, diakses tanggal 22 Desember 2008

Page 71: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

53

Lampiran

Page 72: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

54

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

Page 73: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

55

Page 74: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

56

Lampiran 2. Data Penimbangan Baku Steviosida

Berat Cawan = 13,36065 g

Berat Cawan + Zat = 13,37079 g

Berat Zat = 0,01014 g

= 10,14 mg add 5 ml

Konsentrasi Baku Steviosida = 2,028 mg/ml

Kadar Steviosida dalam 1µl (1 totolan ) = 2,028 µg

Lampiran 3. Data Kurva Baku Steviosida

Jumlah Totolan AUC Massa (µg) 2 26,876 4,0560 3 35,408 6,0840 4 42,789 8,1120 5 51,176 10,1400 6 62,056 12,1680

A = 9,2098

B = 4,2469

R = 0,9975

Persamaan kurva baku:

Y = 4,2469X + 9,2098

Page 75: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

57

Lampiran 4. Data kadar steviosida pada sampel

Rep Volume Etanol (ml)

Volume Akuades

(ml)

Suhu (0C)

AUC Sampel

Kadar Sampel (µg/3µl)

Kadar Sampel

(mg/total volume)

Kadar sampel (% b/b)

Kadar sampel

Rata-rata (% b/b)

1 150 150 30 44,411 10,868 1086,8 3,6227 2 150 150 30 55,367 8,289 828,9 2,7630

3,1929

1 375 150 30 47,842 9,592 1678,6 5,5953 2 375 150 30 49,947 9,097 1591,975 5,3066

5,4509

1 150 375 30 41,507 6,274 1097,95 3,6598 2 150 375 30 35,854 7,605 1330,875 4,4363 4,0481

1 375 375 30 45,785 10,079 2519,75 8,3992 2 375 375 30 52,013 8,612 2153 7,1767

7,7879

Lampiran 5. Data Desain Faktorial dan Efek masing-masing Faktor

Kondisi Volume etanol

Volume akuades

Interaksi Rata-rata kadar

sampel (1) - - + 3,1929 a + - - 5,4509 b - + - 4,0481 ab + + + 7,7879

Efek etanol 96 % = - 3,1929 + 5,4509 - 4,0481 + 7,7879 2

= 2,9989 Efek akuades = - 3,1929 - 5,4509 +4,0481 + 7,7879

2 = 1,5961

Efek interaksi = 3,1929 - 5,4509 - 4,0481 + 7,7879 2

= 0,7409

Page 76: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

58

Lampiran 6. Perhitungan Persamaan Desain Faktorial

Persamaan

Y = b0 + b1XA + b2XB + b12XA

Formula 1

3,1929 = b0 + b1(150) + b2(150) + b12 (150) (150)

3,1929 = b0 + 150 b1 +150 b2 + 22500 b12 (1)

Formula a

5,4509 = b0 + b1(375) + b2(150) + b12 (375) (150)

5,4509 = b0 + 375 b1 +150 b2 + 56250 b12 (a)

Formula b

4,0481 = b0 + b1(150) + b2(375) + b12(150) (375)

4,0481 = b0 + 150 b1 +375 b2 + 56250 b12 (b)

Formula ab

7,7879 = b0 + b1(375) + b2(375) + b12(375) (375)

7,7879 = b0 + 375 b1 +375 b2 + 140625 b12 (ab)

Page 77: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

59

Eliminasi persamaan (1) dan (a)

3,1929 = b0 + 150 b1 +150 b2 + 22500 b12

5,4509 = b0 + 375 b1 +150 b2 + 56250 b12 -

-2,2580 = -225 b1 – 33750 b12 (I)

Eliminasi persamaan (b) dan (ab)

4,0481 = b0 + 150 b1 +375 b2 + 56250 b12

7,7879 = b0 + 375 b1 +375 b2 + 140625 b12 -

-3,7398 = -225 b1 – 84375 b12 (II)

Eliminasi persamaan (I) dan (II)

-2,2580 = -225 b1 – 33750 b12

-3,7398 = -225 b1 – 84375 b12 -

1,4818 = 50625 b12

b12 = 2,9270 x 10-5

Eliminasi persamaan (1) dan (b)

3,1929 = b0 + 150 b1 +150 b2 + 22500 b12

4,0481 = b0 + 150 b1 +375 b2 + 56250 b12 -

-0,8552 = -225 b2 –33750 b12 (III)

Substitusi b12 ke persamaan (I)

-2,2580 = -225 b1 – 33750 b12

-2,2580 = -225 b1 – 33750 x 2,9270 x 10-5

-2,2580 = -225 b1 – 0,9879

Page 78: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

60

-1,2701 = -225 b1

b1 = 5,6449 x 10-3

Substitusi b12 ke persamaan (III)

-0,8552 = -225 b2 –33750 b12

-0,8552 = -225 b2 – 33750 x 2,9270 x 10-5

-0,8552 = -225 b2 – 0,9879

0,1327 = -225 b2

b2 = - 5,8978 x 10-4

Substitusi b1,b2,b12 ke persamaan (1)

3,1929 = b0 + 150 b1 +150 b2 + 22500 b12

3,1929 = b0 +150 x 5,6449 x 10-3 +150 x - 5,8978 x 10-4 +22500 x 2,9270 x

10-5

3,1929 = b0 + 0,8467 – 0,0885 + 0,6586

b0 = 1,7761

Persamaan Desain Faktorial

Y = 1,7761+ 5,6449 x 10-3 XA - 5,8978 x 10-4 XB + 2,9270 x 10-5 XAXB

Faktor A = Volume Etanol Faktor B = Volume Akuades

Lampiran 7. Perhitungan Yate’s Treatment

Faktor etanol A1 A2

Replikasi b1 b2 b1 b2

1 3,6227 3,6598 5,5953 8,3992 2 2,7630 4,4363 5,3066 7,1767

Page 79: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

61

2yΣ = total sum of squares2yΣ = (3,6227)2 + (2,7630)2 +(3,6598)2 + (4,4363)2 +( 5,5953)2 + (5,3066)2 +

(8,3992)2 +(7,1767)2 – 8

)40,9596( 2

= 235,3520 – 209,7111 = 25,6409

Ryy = replicate sum of squares

Ryy = ( ) ( ) ( )8

40,95964

19,682621,2770 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 210,0289 – 209,7111 = 0,3178 Tyy = treatment sum of squares

Tyy = ( ) ( ) ( )8

40,95962

15,5759)()9019,10(8,09616,3857 22222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +++

= 233,8920 – 209,7111 = 24,1809 Eyy = experiment al error sum of squares = 25,6409 – 0,3178 – 24,1809 = 1,1422 Ayy = sum of squares associated with the different level of a

= ( ) ( ) ( )8

40,95964

26,477814,4818 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 227,6991 – 209,7111 = 17,9880 Byy = sum of squares associated with the different level of b

= ( ) ( ) ( )8

40,95964

23,67217,2876 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 214,8062 - 209,7111 = 5,0951

Abyy = sum of squares associated with the interaction of the two factor A & B Abyy = 24,1809 - 17,9880 - 5,0951 = 1,0978

Page 80: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

62

Source of variation

Degrees of freedom

Sum of Squares

Mean Squares F

Replicates 1 0,3178 0,3178 Treatment 3 24,1809 8,0603

a 1 17,9880 17,9880 47,2498 b 1 5,0951 5,0951 13,3836 ab 1 1,0978 1,0978 2,8837

Experimental error 3 1,1422 0,3807

Total 7 25,6409

Nilai F tabel (1,3) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 10,128

HIPOTESIS

1. Hi = kadar steviosida yang didapatkan melalui perkolasi daun S.rebaudiana

menggunakan volume etanol level rendah berbeda dengan volume etanol

level tinggi.

Ho = kadar steviosida yang didapatkan melalui perkolasi daun S.rebaudiana

menggunakan volume etanol level rendah tidak berbeda dengan volume

etanol level tinggi.

2. Hi = kadar steviosida yang didapatkan melalui perkolasi daun S.rebaudiana

menggunakan volume akuades level rendah berbeda dengan volume

akuades level tinggi.

Ho = kadar steviosida yang didapatkan melalui perkolasi daun S.rebaudiana

menggunakan volume akuades level rendah tidak berbeda dengan

volume akuades level tinggi

3. Hi = ada interaksi antara volume etanol dan volume akuades dalam

menentukan respon kadar steviosida pada perkolasi daun S.rebaudiana.

Ho = tidak ada interaksi antara volume etanol dan volume akuades dalam

menentukan respon kadar steviosida pada perkolasi daun S.rebaudiana

Page 81: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

63

Lampiran 8. Foto simplisia kering dan serbuk daun Stevia rebaudiana

Simplisia kering

Serbuk sebelum defatisasi Serbuk setelah defatisasi

Page 82: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

64

Lampiran 9. Foto Alat

Perkolator Sokhlet

Lampiran 10. Foto Larutan Pereaksi Semprot

KI Vanilin-asam sulfat

Page 83: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

65

Lampiran 11. Foto Perkolat

Etanol : Akuades = 150 : 150 rep 1 Etanol : Akuades = 150 : 150 rep 2

Etanol : Akuades = 375 : 150 rep 1 Etanol : Akuades = 375 : 150 rep2

Etanol : Akuades = 150 : 375 rep 1 Etanol : Akuades = 150 : 375 rep2

Page 84: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

66

Etanol : Akuades = 375 : 375 rep 1 Etanol : Akuades = 375 : 375 rep 2

Page 85: OPTIMASI VOLUME ETANOL DAN AKUADES DALAM … · E. Tata Cara Penelitian ... merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus ... dan steviosida merupakan komponen yang paling

67

Biografi Penulis

Penulis yang bernama lengkap Totok Lasmono Hadi

Purwanto, lahir di Madiun pada tanggal 10 Mei 1987

adalah anak keenam dari delapan bersaudara pasangan

Bapak Simo dan Ibu Sulasmi. Penulis menyelesaikan

pendidikan taman kanak-kanak di TK Petra Madiun pada

tahun 1992-1993, SD Petra Madiun tahun 1993-1999,

SLTP Santo Yusuf Madiun pada tahun 1999-2002, dan

dilanjutkan di SMA Kolese Santo Yusuf Malang pada

tahun 2002-2005. Selepas SMA penulis masuk ke Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dan menyelesaikan studinya sampai tahun 2009.

Selama kuliah, penulis pernah menjadi Asisten Praktikum Biokimia, dan

Praktikum Kromatografi. Selain itu, penulis juga aktif di berbagai kepanitiaan

seperti Inisiasi Fakultas Farmasi TITRASI 2006 (Perlengkapan), Inisiasi Fakultas

Farmasi TITRASI 2007 (Ketua Bidang Umum), Pharmacy Performance Maserasi

2006 (Pubdekdok), Pharmacy Event Cup 2006 (Acara), Pengobatan Gratis JMKI

2007 (Keamanan).