5
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2 94 OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PADA LINI PERAKITAN PT.X DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINTASAN Ahmad Iskandar*, Dwi Rahmalina**, Susanto Sudiro*** PT. Komatsu Indonesia, Jakarta* Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila,Jakarta** Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila,Jakarta*** Abstract This research discusses about optimalization process production at assembling line Helmet Company. Order from customers increases and resulted the production at the maximum level. At this level order still increases, then the existing production process will be not normal. From the shows the production process is still not running in the good condition and makes the imbalance of the assembly lines. To solve it then do the line balancing process. Line balancing process performed with the Helgeson-Birnie, Moodie Young, and New Bidirectiona method. The Result from this research showed that the Moodie Young method is better to design the line balance, with a level of line efficiency 85,78%, Balance delay 14,22%, Smoothing Index 6, 32 with 10 numbers of work station and increases production capacity 40,62 %. Keyword : Optimalization Process, Assembly line, Helgeson- Birnie, Moodie Young, New Bidiretional, Increase Capasity I PENDAHULUAN Persaingan yang ketat antar industri manufaktur khususnya di bidang otomotif dan permintaan konsumen yang terus meningkat tiap tahunnya, membuat para pelaku industri otomotif harus mengeluarkan ide-ide inovatif dalam rangka meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia seoptimal mungkin untuk menghasilkan tingkat produk semaksimal mungkin baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Tanpa mengurangi kualitas dari produk, para pelaku industri otomotif melakukan pengurangan biaya (cost reduction) mulai dari memodifikasi proses, memodifikasi urutan kerja, memodifikasi layout, menurunkan biaya lembur dan lain-lain yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut Permintaan helm dari pelanggan mengalami peningkatan setiap tahunnya, dapat dilihat pada Gambar 1 bahwa terdapat peningkatan permintaan dari pelanggan dari tahun ketahun. Peningkatan permintaan tersebut merupakan suatu hal yang perlu di antisipasi, karena apabila tidak diantisipasi selain pengiriman yang tidak terkontrol, biaya operasional produksi akan bertambah dikarenakan banyak hal seperti jam lembur yang tinggi, ongkos produksi tinggi, dan lain-lain. Gambar 1 Grafik Jumlah Permintaan Pelanggan (Sumber: Data Order Departemen Marketing Departement PT. X) Perusahaan memiliki kebijakan dalam memberlakukan lembur, batas maksimal dari lembur yang digunakan adalah sebesar 15% dari total jam kerja perbulan, dimana dari beberapa bulan terakhir lembur yang terjadi untuk mengejar target produksi tersebut telah melewati kebijakan dari perusahaan. Dari Gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah lembur lini perakitan produksi yang digunakan telah melewati kebijakan ideal perusahaan. Dalam 5 bulan terakhir

OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PADA LINI PERAKITAN PT.X

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PADA LINI PERAKITAN PT.X

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

94

OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PADA LINI PERAKITAN PT.XDENGAN METODE KESEIMBANGAN LINTASAN

Ahmad Iskandar*, Dwi Rahmalina**, Susanto Sudiro***PT. Komatsu Indonesia, Jakarta*

Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila,Jakarta**Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila,Jakarta***

Abstract

This research discusses about optimalization process production at assembling lineHelmet Company. Order from customers increases and resulted the production at the maximumlevel. At this level order still increases, then the existing production process will be not normal.

From the shows the production process is still not running in the good condition andmakes the imbalance of the assembly lines. To solve it then do the line balancing process. Linebalancing process performed with the Helgeson-Birnie, Moodie Young, and New Bidirectionamethod.

The Result from this research showed that the Moodie Young method is better to designthe line balance, with a level of line efficiency 85,78%, Balance delay 14,22%, Smoothing Index 6,32 with 10 numbers of work station and increases production capacity 40,62 %.

Keyword : Optimalization Process, Assembly line, Helgeson- Birnie, Moodie Young, NewBidiretional, Increase Capasity

I PENDAHULUAN

Persaingan yang ketat antar industrimanufaktur khususnya di bidang otomotifdan permintaan konsumen yang terusmeningkat tiap tahunnya, membuat parapelaku industri otomotif harus mengeluarkanide-ide inovatif dalam rangka meningkatkanpemanfaatan sumber daya yang tersediaseoptimal mungkin untuk menghasilkantingkat produk semaksimal mungkin baikdari segi kuantitas maupun kualitas. Tanpamengurangi kualitas dari produk, parapelaku industri otomotif melakukanpengurangan biaya (cost reduction) mulaidari memodifikasi proses, memodifikasiurutan kerja, memodifikasi layout,menurunkan biaya lembur dan lain-lain yangbertujuan untuk memaksimalkan keuntunganyang diperoleh oleh perusahaan tersebut

Permintaan helm dari pelangganmengalami peningkatan setiap tahunnya,dapat dilihat pada Gambar 1 bahwa terdapatpeningkatan permintaan dari pelanggan daritahun ketahun. Peningkatan permintaantersebut merupakan suatu hal yang perlu diantisipasi, karena apabila tidak diantisipasiselain pengiriman yang tidak terkontrol,biaya operasional produksi akan bertambahdikarenakan banyak hal seperti jam lembur

yang tinggi, ongkos produksi tinggi, danlain-lain.

Gambar 1 Grafik Jumlah PermintaanPelanggan

(Sumber: Data Order Departemen MarketingDepartement PT. X)

Perusahaan memiliki kebijakandalam memberlakukan lembur, batasmaksimal dari lembur yang digunakanadalah sebesar 15% dari total jam kerjaperbulan, dimana dari beberapa bulanterakhir lembur yang terjadi untuk mengejartarget produksi tersebut telah melewatikebijakan dari perusahaan.

Dari Gambar 1 diatas dapat dilihatbahwa jumlah lembur lini perakitan produksiyang digunakan telah melewati kebijakanideal perusahaan. Dalam 5 bulan terakhir

Page 2: OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PADA LINI PERAKITAN PT.X

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

95

rasio lembur tertinggi terjadi pada bulanagustus sebesar 32,5 % dan yang terkecilterjadi pada bulan november sebesar 26,5%.Jumlah jam lembur meningkat dikarenakanhasil output dari bagian perakitan tidakmemenuhi jumlah target yang telahdirencanakan sebelumnya, sehinggadibutuhkan waktu tambahan untuk dapatmemenuhi jumlah permintaan pelanggan

Gambar 2 Grafik Rasio lemburlini perakitan(Sumber: Departemen Produksi - Bagian

Perakitan PT. X)Dengan kondisi order yang

meningkat dan jumlah lembur yang telahmelebihi kebijakan perusahaan, makapeningkatan kapasitas produksi harusdilakukan. Peningkatan kapasitas produksitersebut dapat dilakukan denganmenurunkan waktu siklus hingga samadengan takt time agar kapasitas terpasangperusahaan dapat memenuhi order daricustomer yang meningkat. Sebagaiperusahaan yang memiliki kapasitasproduksi yang tinggi, diperlukan strategi danperencanaan yang baik untuk meningkatkankapasitas produksinya. Salah satu hal yangharus diperhatikan adalah masalahkeseimbangan lintasan.

Berdasarkan pengamatan yangdilakukan, proses produksi yangberlangsung di lini perakitan perusahaanbelum berjalan dengan baik sehinggamengakibatkan ketidakseimbangan lintasan.

Ketidakseimbangan lintasan dalamkegiatan produksi di pabrik dapat dilihat darimenganggurnya beberapa stasiun kerja,sedangkan di stasion kerja lainnya tetapbekerja secara penuh. Hal ini disebabkanoleh waktu yang dibutuhkan oleh suatustasiun kerja untuk menyelesaikan pekerjaanlebih cepat dari kecepatan lintasan yangtelah ditentukan.Kecepatan lintasan tersebutditentukan dari tingkat kapasitas,permintaan, serta waktu operasi terpanjang[2].

Gambar 3 Grafik waktu kerja setiap elemenkerja terpasang perakitan Helm

Cara terbaik untuk mengatasiketidakseimbangan lintasan adalah denganmelakukan line balancing. Line balancingmerupakan penyeimbangan penugasanelemen-elemen kerja dari suatu lintasanperakitan ke stasiun kerja untukmeminimumkan banyaknya statiun kerja danmeminimumkan total harga idle time padasemua statiun kerja untuk tingkat outputtertentu, sehingga memperoleh suatu arusproduksi yang lancar dalam rangkamendapatkan utilisasi yang tinggi atasfasilitas, tenaga kerja, dan peralatan

Selain itu dari hasil wawancarayang telah dilakukan, didapatkan beberapahal yang dapat mempengaruhi kelancaranpada bagian produksi lini perakitan PT Xsehingga mengakibatkan produktifitasmenjadi rendah ada beberapa faktor antaralain faktor manusia (man), metode (method),mesin (machine), bahan baku (material), danlingkungan (environment).

Gambar 4 Diagram penyebab produktifitasproduksi lini perakitan rendah

Page 3: OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PADA LINI PERAKITAN PT.X

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

96

II METODE PENELITIAN

Gambar 5 Diagram Alir MetodologiPenelitian

Gambar 6 Diagram Perhitungan WaktuStandar Setiap Elemen Kerja

Adapun data-data yang dikumpulkandi lapangan yang dimaksud adalah :1. Data flow process lini perakitan Helm

PT X.2. Data Stasiun kerja dan operator pada

lini perakitan helm PT X.3. Data elemen kerja dan urutan kerja

pada masing-masing stasiun kerja4. Data waktu proses setiap elemen kerja5. Data jumlah order

6. Data Waktu kerja efektif

Pada tahap pengolahan data dananálisis, yaitu tahapan dimana data-datayang telah terkumpul di olah dan dianalisis.Tahap ini terdiri dari :1. Perhitungan waktu standar setiap elemen

kerja2. Perhitungan waktu siklus lintasan

perakitan3. Pembentukan Rancangan Keseimbangan

lintasan dengan metode Helgeson –Birnie

4. Pembentukan Rancangan Keseimbanganlintasan dengan metode Moodie Young

5. Pembentukan Rancangan Keseimbanganlintasan dengan metode NewBidirectional

6. Perhitungan Efisiensi, Balance Delay,dan Smooting Index (SI)

III HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil pengolahan data yangdilakukan adalah sebagai berikut : Waktu kerja Efektif :

1 Hari / 2 shift = 15 jam1 Bulan (24 HK) = 330 Jam

Tarikan Customer/order = 104.000 pcs Total Elemen Kerja = 45

Elemen Total waktu Elemen = 97, 85

detik Cycle Time = 11,42

detik

1. Metode Keseimbangan Lintasan denganMetode Helgeson-Birnie

Gambar 7 Grafik waktu kerja setiap elemenkerja Metode Helgeson-Birnie

Adapun hasil perhitungan untukMetode Helgeson-Birnie adalah sebagaiberikut :

Page 4: OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PADA LINI PERAKITAN PT.X

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

97

Tabel 1. Kriteria perfomansi MetodeHelgeson-Birnie

2. Metode Keseimbangan Lintasan denganMetode Moodie Young

Gambar 8 Grafik waktu kerja setiap elemenkerja Metode Moodie Young

Adapun hasil perhitungan untukMetode Moodie Young dapat dilihat padaTabel 2. adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria perfomansiMetode Moodie Young

3. Metode Keseimbangan Lintasan denganMetode New Bidirecitonal

Gambar 9 Grafik waktu kerja setiap elemenkerja Metode New Bidirecitonal

Adapun hasil perhitungan untukMetode Moodie Young dapat dilihat padaTabel 2. adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Kriteria perfomansiMetode New Bidirecitonal

Dari hasil penelitian Metodepenyeimbangan lintasan yang terbaik untukmenjawab permasalahan penelitian adalahdengan Metode Moodie Young,

Tabel 4. Tabel Perbandingan Kriteriaperfomansi Metode Moodie Young dengan

kondisi terpasang

Page 5: OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PADA LINI PERAKITAN PT.X

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

98

IV KESIMPULAN

Dari seluruh kegiatan yang dilakukandalam peneltian ini dapat diambilkesimpulan sebagai berikut :

Dari proses penyeimbangan lintasandengan menggunakan berbagai metode(Helgeson Birnie, Moodie Young, dan NewBidirectional) yang telah dilakukan,rancangan keseimbangan lintasan yangmenunjukan perfomansi terbaik adalaahMetode Moodie Young, dengan tingkatefisiensi lintasan sebesar 85,78 %, balancedelay 14,22 % smoothing index 7,29 danjumlah stasiun kerja yang diperlukan adalah10 stasiun kerja. Hasil tersebut tentunyalebih baik dibandingkan dengan kondisisebelumnya dimana untuk tingkat efisiensisebesar 61,62 % balance delay 38,38 % dansmoothing index 15,83 Sedangkanrancangan keseimbangan lintasan yangmenunjukan perfomansi terendah adalahmetode Hegeson Birnie dengan tingkatefisiensi lintasan sebesar 77,89 % balancedelay 22,11%, smoothing index 9,85 danjumlah stasiun kerja yang diperlukan adalah11 stasiun kerja Apabila rancangan kesimbangan

lintasan hasil proses line balancingdengan metode Moodie Youngdiaplikasikan maka waktu siklus akanmenurun dari 16,10 detik menjadi11.42 detik dan akan terjadipeningkatan kapasitas sebesar 91 pcsperhari atau sekitar 40,62 %. hal iniakan memenuhi target perusahaanuntuk meningkatkan kapasitas produksidengan menurunkan waktu siklushingga sama dengan takt time,sehingga oder dari customer yangmeningkat dapat terpenuhi.

Daftar Pustaka

[1] Talbot, F.B., Gehrlein, W. V. danPatterson, J. H., 1986, ComparativeEvaluation of Heuristics Line BalancingTechniques. Management Science, 32,430-454.

[2] Kusuma, Hendra. 2004. ManajemenProduksi: Perencanaan dan PengendalianProduksi. Yogyakarta : Andi

[3] Boysen, N., Fliedner, M., and Scholl, A.,2007. “A Classification of Assembly LineBalancing Problems.” European Journalof Operational Research, Vol. 38, 183

[4] Purnomo, H. 2004. Pengantar TeknikIndustri, Edisi Kedua, Yogyakarta:Penerbit Ghaha Ilmu

[5] Yeh D-H and Kao Hsiu-Hseuh. 2009. ANew Bidirectional Heuristic for theAssembly Line Balancing Problem,Computers & Industrial Engineering 57,115-1160

[6] Barnes, Ralph M. 1980. Motion andTime Study: Design and Measurement ofWork, 7th edition, Newyork : Wiley

[7] Sutalksana, I. Z., John H. Tjakraatmadja,dan Ruhana Anggawisastra. 1979.Teknik Tata Cara Kerja, Bandung:Penerbit Departement Teknik Industri –ITB

[8] Wignjosoebroto, S. 2008. Ergonomi,Studi Gerak dan waktu : Teknik Analisisuntuk Peningkatan Produktivitas kerja.Surabaya: Penerbit Guna Widya.

[9] Benyamin W. Niebel and AndrisFreivalds. 2003. Methods, Standards,and Work Design, 11th, McGrawHill

[10] Shamuvel VPandit, Sunil J Kadam,Avinash Kharat, Chetan U Nayakawade.2014. Productivity Improvement byApplication of Line Balancing.International Journal of InnovativeResearch in Science, Engineering andTechnology. Vol.3, Issue 4

[11] Md. Niaz Morshed & Kazi SaifujjamanPalash. 2014. Assembly Line Balancingto Improve Productivity using WorkSharing Method in Apparel Industry.Global Journal of Researches inEngineering: G Industrial Engineering.Volume 14 Issue 3 Version 1.0

[12] P.Vidyut Chandra, Medisetty SaiCharan, Nadir Sumiran, Rahul Jacobi,Siddhant Umesh Sawant. 2013. Analysisof Production Line’s in anManufacturing Unit with an Intention toObtain Line Balancing throughReduction of Cycle Time and Lead Time.International Journal of EngineeringScience and Innovative Technology(IJESIT). Volume 2, Issue 5.