18
1| Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 *) Penulis Penanggung Jawab OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT KOTA BEKASI Oleh : Bayu Prasetyo Pambudi, Jupri *) , Dadang Sungkawa *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Email : [email protected], [email protected] ABSTRAK Pembangunan fasilitas umum tidak dapat dilaksanakan tanpa memepertimbangkan kebutuhan ekologi, terutama dalam hal penataan kota. Berdasarkan peraturan pemerintah mengenai penataan wilayah, sebuah kota wajibnya memiliki ruang terbuka hijau minimal 30%. Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang sedang melakukan pembangunan di aspek ruang terbuka hijau, dalam hal ini taman kota. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan taman kota, peran serta masyarakat dalam memanfaatkan taman kota dan mengetahui respon pemerintah terhadap keberadaan taman kota. Metode yang digunakan ialah observasi lapangan, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan persentase dan teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah random sampling sehingga populasi dari penelitian ini masyarakat sekitar yang sedang mengunjungi taman kota. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan taman kota ialah jarak tempat tingggal dan kondisi fisik taman kota, selain itu taman dengan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan taman kota paling tinggi ialah Taman Pekayon sedangkan respon pemerintah lebih kepada merawat dan menjaga taman kota yang ada, serta berencana akan menambah jumlah taman kota yang akan disebar di 12 kecamatan hingga tahun 2018. Agar pengelolaan taman kota dapat ditingkatkan maka perawatan taman harus dilakukan secara rutin. Selain itu masyarakat sebagai pengunjung taman kota harus bisa menjaga fasilitas taman kota yang tersedia. Kata Kunci : Optimalisasi, RTH, Taman Kota,Bekasi. Abstract Construction of public facilities can not be implemented without considering enviromental factors, especially in term of urban planning. Based on goverment regulatiion regarding the arrangement of the city, a city must have a green open space at least 30%. Bekasi is one of the cities that are doing development in aspects of green open space, in this case the city park. The purpose of this study is to identify factors that affect the public in using city park. Community participation in using the city park and knowing the goverment’s response to the presence of city park. The method used in this research is descriptive method with data collection throught

OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

1| Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015

*) Penulis Penanggung Jawab

OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT KOTA BEKASI

Oleh :

Bayu Prasetyo Pambudi, Jupri*), Dadang Sungkawa*)

Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

Email :

[email protected], [email protected]

ABSTRAK

Pembangunan fasilitas umum tidak dapat dilaksanakan tanpa memepertimbangkan kebutuhan

ekologi, terutama dalam hal penataan kota. Berdasarkan peraturan pemerintah mengenai

penataan wilayah, sebuah kota wajibnya memiliki ruang terbuka hijau minimal 30%. Kota

Bekasi merupakan salah satu kota yang sedang melakukan pembangunan di aspek ruang terbuka

hijau, dalam hal ini taman kota. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi faktor yang

mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan taman kota, peran serta masyarakat dalam

memanfaatkan taman kota dan mengetahui respon pemerintah terhadap keberadaan taman kota.

Metode yang digunakan ialah observasi lapangan, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang

diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan persentase dan teknik pengambilan sampel

yang digunakan ialah random sampling sehingga populasi dari penelitian ini masyarakat sekitar

yang sedang mengunjungi taman kota. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang

mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan taman kota ialah jarak tempat tingggal dan

kondisi fisik taman kota, selain itu taman dengan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan

taman kota paling tinggi ialah Taman Pekayon sedangkan respon pemerintah lebih kepada

merawat dan menjaga taman kota yang ada, serta berencana akan menambah jumlah taman kota

yang akan disebar di 12 kecamatan hingga tahun 2018. Agar pengelolaan taman kota dapat

ditingkatkan maka perawatan taman harus dilakukan secara rutin. Selain itu masyarakat sebagai

pengunjung taman kota harus bisa menjaga fasilitas taman kota yang tersedia.

Kata Kunci : Optimalisasi, RTH, Taman Kota,Bekasi.

Abstract

Construction of public facilities can not be implemented without considering enviromental

factors, especially in term of urban planning. Based on goverment regulatiion regarding the

arrangement of the city, a city must have a green open space at least 30%. Bekasi is one of the

cities that are doing development in aspects of green open space, in this case the city park. The

purpose of this study is to identify factors that affect the public in using city park. Community

participation in using the city park and knowing the goverment’s response to the presence of

city park. The method used in this research is descriptive method with data collection throught

Page 2: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

2 | Pambudi,Bayu, dkk

Optimalisasi Pemanfaatan Taman...

observaton, interview and documentation study. The result show that factors that affect the

community in using the park is home to the ciry park distance and the physical condition of the

city park, in addition to that. A city park with community participation in using the highest city

park is Pekayon Park while the goverment response is to maintain and develop the existing city

park as well as plans to increase the number of city park that will be held in 12 district until

2018. In order for the management of urban parks can be improved park maintenance should

be performed routinely. Moreover, society as a city park visitors should be able to keep the city

park facilities to be used again

Keywords: Optimalization, Green Space, City Park, Bekasi

PENDAHULUAN

Kota merupakan suatu pusat dari

populasi yang luas serta padat

penduduknya, juga merupakan tempat

masyarakat untuk melakukan aktivitas

ekonomi, sosial dan politik serta

memiliki posisi geografi yang relatif

tetap dan kekuasaan pemerintah yang

spesifik.

Kota juga merupakan kawasan

pemukiman yang pada umumnya

dibangun untuk masyarakat yang

mendominasi tata ruang perkotaan dan

telah memiliki berbagai infrastruktur

yang dapat memenuhi kebutuhan

warganya secara mandiri.

Walaupun begitu, tata ruang

perkotaan yang baik baru dapat terpenuhi

jika terdapat penghijauan di pekarangan

pemukiman maupun perkantoran.

Menurut Jansson dan Lindgren (2012).

Tata ruang perkotaan yang baik

diutamakan pada keberadaan ruang

terbuka publik seperti taman umum,

taman bermain dan ruang terbuka hijau

pemukiman. Penyediaan ruang terbuka

hijau tidak hanya menjadi kewajiban

pemerintah, tetapi juga merupakan

kewajiban masyarakat maupun

pemerintah.

Salah satu bentuk peran serta

masyarakat adalah ikut menciptakan

RTH atau ruang terbuka hijau di

lingkungan sekitarnya dalam bentuk

pekarangan maupun taman di areal

pemukiman. Selain itu masyarakat juga

berkewajiban untuk merawat dan

menjaga ruang terbuka yang sudah ada.

Ruang terbuka hijau sendiri jika

dimanfaatkan dengan baik dapat

berfungsi secara estetis, hidrologis,

klimatologis, protektif maupun sosial

budaya (Hastuti, 2011). Sementara

menurut Van Dill En (2011), kualitas

suatu ruang terbuka hijau berhubungan

dengan kesehatan penghuni pemukiman

sekitar ruang terbuka hijau itu sendiri.

Page 3: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

3| Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015

*) Penulis Penanggung Jawab

Ruang terbuka hijau sendiri

merupakan unsur utama dalam tata ruang

kota. Menurut Direktorat Jenderal

Penataan Ruang (2006) ruang terbuka

hijau harus dibangun di antara struktur

bangunan sebagai pelunak maupun

penyejuk lingkungan. Pada prinsipnya,

ruang terbuka hijau diciptakan agar dapat

menekan efek negatif yang ditimbulkan

dari padatnya aktifitas perkotaan, seperti

penurunan tingkat peresapan air, polusi

dan peningkatan temperatur. Semakin

sedikit jumlah ruang terbuka hijau akan

berakibat fatal, yaitu naiknya suhu bumi

dan perubahan cuaca yang berakibat pada

pemanasan global. Saat ini eksistensi

ruang terbuka hijau semakin berkurang

dikarenakan adanya alih fungsi lahan

ruang terbuka hijau menjadi lahan

pemukiman maupun perkantoran, adanya

penebangan pohon-pohon di daerah

perkotaan yang dilakukan pemerintah

maupun masyarakat juga dan tidak

diikuti dengan upaya penanaman kembali

dengan pohon yang baru berdampak juga

pada berkurangnya ruang terbuka hijau.

Direktorat Jenderal Penataan

Ruang menyatakan berdasarkan Undang-

Undang No 26 Tahun 2007 mengenai tata

ruang perkotaan, sebuah kota wajibnya

memiliki ruang terbuka hijau minimal

30% dari total luas wilayah. Ruang

terbuka hijau yang dimaksud terbagi

menjadi dua, yaitu ruang terbuka publik

dan ruang terbuka privat dengan proporsi

masing-masing 20% untuk ruang terbuka

publik dan 10% untuk ruang terbuka

privat. Penetapan besaran luas ruang

terbuka hijau ini berdasarkan dari

pengembangan ruang terbuka hijau kota.

Upaya penataan wilayah perkotaan sesuai

dengan pengembangan kota akan

menciptakan keseimbangan serta

keserasian antara lingkungan alam

maupun lingkungan buatan atau binaan.

Direktorat Jenderal Penataan

Ruang (2006) juga menyatakan bahwa

kota-kota di indonesia pada umumnya

memiliki kesulitan dalam meningkatkan

ruang terbuka hijau kota sehingga

beberapa kota di indonesia hanya sekedar

mempertahankan ruang terbuka yang

sudah ada walaupun belum memenuhi

persentase 30% dari yang diwajibkan.

Target untuk memenuhi persentase ruang

terbuka hijau konon semakin sulit untuk

direalisasikan akibat adanya tekanan

kebutuhan sarana dan prasarana kota.

Seperti struktur bagunan dan pelebaran

jalur jalan yang semakin meningkat yang

disebabkan oleh peningkatan jumlah

penduduk. Hal ini merupakan bukti

kurang diperhatikannya eksistensi ruang

terbuka hijau dan bahkan sering

dikorbankan. Padahal seharusnya ruang

terbuka memiliki nilai ekologis maupun

Page 4: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

4 | Pambudi,Bayu, dkk

Optimalisasi Pemanfaatan Taman...

ekonomis tinggi bagi terwujudnya

lingkungan kota yang sehat.

Keberadaan ruang terbuka di

perkotaan sering diabaikan baik oleh

masyarakat maupun pemerintah, karena

dianggap tidak memberikan keuntungan

ekonomi dan ini berakibat kepada luas

ruang terbuka yang semakin berkurang.

Ini disebabkan karena meningkatnya

kebutuhan lahan yang diiringi dengan

meningkatnya pertumbuhan penduduk.

Pertumbuhan penduduk yang meningkat

akan memberikan pengaruh yang besar

pada pemanfaatan lahan sehingga perlu

perhatian khusus dari pihak-pihak yang

berkaitan dengan penyediaan ruang

publik untuk masyarakat.

Dari sekian banyaknya jenis ruang

terbuka yang ada di perkotaan, salah

satunya adalah taman kota. Taman kota

merupakan suatu kawasan ruang terbuka

hijau di wilayah perkotaan, lengkap

dengan fasilitas yang ada untuk

kebutuhan masyarakat sebagai termpat

rekreasi, selain menjadi tempat rekreasi,

taman kota merupakan elemen kota yang

memiliki banyak fungsi. Selain untuk

mendapatkan keindahan taman juga

berfungsi sebagai tempat

bermain,berolahraga,pemelihara

ekosistem tertentu serta pelembut

arsitektur kota.

Es Savas (2000) menyatakan

bahwa taman kota ditempatkan sebagai

public goods yaitu natural resources atau

man made features yang dapat dinikmati

masyarakat secara gratis. Pemerintah di

negara-negara maju pada umumnya

sangat serius dalam memperhatikan

aspek pertamanan. Di beberapa negara

maju sudah banyak taman kota yang

dikembangkan untuk kepentingan publik.

Fokusnya ialah meningkatkan kualitas

taman, menambah dan memperbaiki

pepohonan, mengawasi kebersihan dan

keamanan. Dalam pengelolaan taman

kota tersebut bukan tanggung jawab

pemerintah, melainkan melalui lembaga

swadaya masyarakat yang bekerja sama

dengan pemerintah dan masyarakat yang

tinggal di sekitar taman kota. Saat ini

taman kota merupakan hal yang wajib

dibangun pemerintah setempat dalam

memperindah tata ruang kota, tidak

terkecuali dengan Kota Bekasi.

Kota Bekasi memiliki wilayah

yang relatif datar dan berbatasan

langsung dengan provinsi DKI Jakarta

sebagai ibu kota indonesia. Potensi

daerah Kota Bekasi yang tidak memiliki

hutan menyebabkan perkembangan kota

menuju daerah perdagangan, jasa serta

industri.

Karena letak Kota Bekasi yang

berbatasan langsung dengan ibukota,

Page 5: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

5| Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015

*) Penulis Penanggung Jawab

menyebabkan datangnya arus urbanisasi

yang signifikan dari masyarakat yang

ingin mengadu nasib di ibukota dan ini

berdampak pada berkurangnya areal

lahan RTH yang dialih fungsikan

menjadi pemukiman penduduk yang

semakin meluas.

Banyaknya lahan yang beralih

fungsi menjadi lahan pemukiman

membuat pemerintah mengalami

kesulitas dalam membangun ruang

terbuka hijau, dalam hal ini taman kota.

Saat ini jumlah taman kota di Kota

Bekasi berjumlah lima taman, sebagian

taman tersebut memiliki infrastruktur

taman yang memadai.

Walaupun begitu dengan adanya

infrastruktur taman yang memadai, masih

banyak masyarakat yang belum mampu

menjaga fasilitas publik yang banyak

digunakan orang.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peran masyarakat dalam

mengidentifikasi faktor yang

mempengaruhi masyarakat dalam

memanfaatkan taman kota dan

mengetahui respon pemerintah terhadap

keberadaan taman kota yang ada.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian

ini ialah metode deskriptif. Penggunaan

metode penelitian deskriptif ini

diharapkan akan memberikan penjelasan

mengenai peran masyarakat dalam

pemanfaatan taman kota di Kota Bekasi.

Teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data ialah observasi

lapangan, wawancara, studi dokumentasi

serta studi literatur setelah itu peneliti

menganalisis data yang diperoleh

dilapangan dengan menggunakan analisis

persentase yang melihat seberapa banyak

kecenderungan frekuensi jawaban yang

diberikan oleh responden.

P=𝑓

𝑛𝑥 100%

Sumber:Arikunto (2006:57)

Dimana:

P = Persentase

F = Frekuensi dari setiap jawaban yang

dipilih responden.

N=Jumlah dari seluruh frekuensi

alternatif jawaban yang menjadi

pilihan responden

Populasi dari penelitian ini adalah

seluruh masyarakat yang mengunjungi

taman kota, pengambilan sampel ini

menggunakan random sampling. Yaitu

pengambilan anggota sampel secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini akan

dijelaskan mengenai hasil penelitian:

Page 6: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

6 | Pambudi,Bayu, dkk

Optimalisasi Pemanfaatan Taman...

1. Karakteristik Responden

Pengunjung Taman Kota

a. Jenis kelamin pengguna taman

Gambaran responden mengenai jenis

kelamin dianggap perlu karena akan

mengetahui kecenderungan pengguna

taman kota berdasarkan jenis kelamin,

hasil pengumpulan data dari 150

responden yang tersebar di 5 taman kota

berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai

berikut:

Tabel 1

Jenis Kelamin Pengguna Taman

Nama Taman Pria Wanita

Jum

lah

Perse

ntase

Jum

lah

Perse

ntase

Taman Bina

Bangsa

20 66% 10 34%

Taman

Pekayon

14 46% 16 54%

Taman

Terminal

19 64% 11 36%

Taman Alun

Alun

18 60% 12 40%

Taman

Bantar

Gebang

16 53% 14 47%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat

bahwa jenis kelamin pria lebih

mendominasi dari jumlah pengunjung

taman kota di Kota Bekasi, dengan

persentase lebih dari 50 %, sementara

pengunjung wanita memiliki persentase

kurang dari 50%.

b. Pengguna taman berdasarkan usia

Tabel 2

Pengguna Taman Berdasarkan Usia

Nama

Taman

Usia Ju

ml

ah

10-20

Tahu

n

21-30

Tahu

n

31-40

Tahu

n

>40

Tah

un

Taman

Bina

Bangsa

7 12 8 3 30

Taman

Pekayon

2 22 4 2 30

Taman

Terminal

9 17 1 3 30

Taman

Alun

Alun

4 14 11 1 30

Taman

Bantar

Gebang

5 13 12 0 30

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat

dijelaskan bahwa usia pengunjung taman

kota cukup bervariasi dan merata, mulai

dari anak anak maupun dewasa. Usia

pengunjung terbanyak adalah pengnjung

dengan usia 21-30 tahun, dikarenakan

usia tersebut merupakan usia produktif

dan memliki semangat yang tinggi dalam

beraktifitas.

c. Pengguna taman berdasarkan tingkat

pendidikan

Page 7: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

7| Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015

*) Penulis Penanggung Jawab

Tabel 3

Pengguna Taman Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

Nama Taman Tingkat Pendidikan

SD SM

P

SM

A

P

T

Juml

ah

Taman Bina

Bangsa

0 7 11 12 30

Taman

Pekayon

1 5 12 12 30

Taman

Terminal

8 11 9 2 30

Taman Alun

Alun

4 7 9 10 30

Taman Bantar

Gebang

3 9 14 4 30

Jumlah 16 39 55 40 150

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat

dijelaskan sebagian besar masyarakat

yang mengunjungi taman kota di Kota

Bekasi sudah pernah mengenyam bangku

pendidikan, dengan jumlah terbanyak

yaitu responden yang sudah atau sedang

menempuh SMA.

d. Pengguna taman kota berdasarkan

status pekerjaan.

Tabel 4

Pengguna Taman Kota

Berdasarkan Status Pekerjaan

Nama Taman P

N

S

Wiras

wasta

Pelaja

r,

mahas

iswa

Perse

ntase

Taman Bina

Bangsa

16

%

36% 48% 100%

Taman

Pekayon

43

%

50% 7% 100%

Taman

Terminal

0

%

10% 90% 100%

Taman Alun

Alun

58

%

36% 6% 100%

Taman

Bantar

Gebang

16

%

14% 70% 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat

dijelaskan bahwa pengunjung Taman

Bina Bangsa, Taman Bantar Gebang,

Taman Terminal merupakan pengunjung

dengan kategori pelajar dan mahasiswa

terbanyak yang mengunjungi taman kota

tersebut. Sementara Taman Pekayon dan

Taman Alun Alun didominasi oleh

pengunjung dengan jenis pekerjaan PNS

dan wiraswasta.

2. Pemanfaatan Taman Kota sebagai

ruang publik

a. Tujuan utama mengunjungi taman

kota

Ruang publik merupakan suatu ruang

yang digunakan untuk umum. Menurut

Budiharjo dan Sujarto (1999:91) fungsi

dari ruang publik adalah “sebagai tempat

bermain dan berolahraga, tempat

bersantai, tempat komunikasi sosial,

tempat peralihan termasuk menunggu.

Untuk mengetahui apakah ruang publik

Page 8: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

8 | Pambudi,Bayu, dkk

Optimalisasi Pemanfaatan Taman...

taman kota di bekasi telah dimanfaatkan

secara maksimal oleh masyarakat maka

harus diketahui tujuan utama masyarakat

mengunjungi taman kota. Pengumpulan

data dari 150 responden berdasarkan

tujuan utama mengunjungi taman kota

adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Tujuan Utama Mengunjungi

Taman Kota

Tujuan

Utama

Taman Kota

Tam

an

Bina

Ban

ga

Tama

n

Peka

yon

Tama

n

Termi

nal

Tam

an

Alun

Alun

Tam

an

Bant

ar

Geba

ng

Rekreasi 17% 36% 0% 10% 36%

Menikma

ti

Lingkung

an Taman

Kota

33% 43% 21% 33% 40%

Singgah

Sementar

a

0% 0% 73% 10% 0%

Olahraga 50% 21% 6% 47% 24%

Persentase 100

%

100% 100% 100

%

100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat

dijelaskan bahwa pengunjung Taman

Bina Bangsa, Taman Alun Alun dan

Taman Bantar Gebang lebih cenderung

untuk menikmati lingkungan taman serta

berolahraga, ini dikarenakan banyaknya

pepohonan disekitar taman yang

membuat suasana taman kota menjadi

teduh dan asri serta adanya jogging track

yang bisa digunakan pengunjung untuk

berolahraga. Sementara masyarakat yang

mengunjungi Taman Pekayon lebih

cenderung menikmati lingkungan taman

serta berekreasi bersama teman maupun

keluarga. Masyarakat yang mengunjungi

Taman Terminal sendiri lebih cenderung

hanya sekedar singgah sementara untuk

menunggu kendaraan umum yang mereka

tunggu maupun menunggu kedatangan

anggota keluarga yang sedang menuju

perjalanan ke Terminal Bekasi, ini

dikarenakan lokasi taman yang

berdekatan dengan Terminal Bekasi.

b. Intensitas mengunjungi taman kota

dalam sebulan

Tabel 6

Intensitas Mengunjungi Taman

Kota Dalam Sebulan

Nama

Taman

Intensitas Mengujungi

Taman Kota Dalam

Sebulan

Pers

enta

se

1 kali 2-4 kali >4

kali

Taman

Bina

Bangsa

3% 80% 17% 100

%

Taman

Pekayon

3% 87% 10% 100

%

Taman 16% 70% 14% 100

Page 9: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

9| Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015

*) Penulis Penanggung Jawab

Terminal %

Taman

Alun Alun

7% 73% 20% 100

%

Taman

Bantar

Gebang

16% 66% 18% 100

%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat

dijelaskan bahwa sebagian besar

responden mengunjungi taman kota

sebanyak 2-4 kali dalam sebulan, hal ini

menandakan bahwa sebagian besar

responden cukup intens dan berkala

dalam mengunjungi taman kota di Bekasi

sebagai ruang publik.

c. Lama mengunjungi taman kota

Tabel 7

Lama Mengunjungi Taman

Nama Taman Lama Kunjungan Persen

tase <30

menit

1-2

jam

>2

jam

Taman Bina

Bangsa

13% 65% 22% 100%

Taman

Pekayon

4% 86% 10% 100%

Taman

Terminal

60% 40% 0% 100%

Taman Alun

Alun

3% 93% 4% 100%

Taman

Bantar

Gebang

23% 77% 0% 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat

dijelaskan bahwa sebagian besar

masyarakat yang mengunjungi Taman

Bina Bangsa, Taman Pekayon, Taman

Alun Alun dan Taman Bantar Gebang

menghabiskan waktu selama 1-2 jam, hal

ini dikarenakan sebagian besar

pengunjung taman kota melakukan

aktivitas berolahraga dan berekreasi

bersama keluarga, sehingga waktu

selama 2 jam dirasa cukup, sementara itu

sebagian besar masyarakat yang

mengunjungi Taman Terminal memilih

untuk memanfaatkan waktu di taman

kurang dari 30 menit, ini dikarenakan

luas taman yang tidak terlalu luas dan

tidak adanya fasilitas penunjang taman

kota yang bisa digunakan masyarakat

yang mengunjungi Taman Terminal,

sehingga masyarakat yang berada di

Taman Terminal hanya singgah

sementara

d. Bersama siapa mengunjungi taman

Tabel 8

Bersama Siapa Mengunjungi

Taman

Nama

Taman

Bersama Siapa Pers

entas

e Sen

diri

Kel

uar

ga

Te

ma

n

Rom

bong

an

Taman

Bina

20

%

43% 30

%

7% 100

%

Page 10: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

10 | Pambudi,Bayu, dkk

Optimalisasi Pemanfaatan Taman...

Bangsa

Taman

Pekayon

13

%

36% 51

%

0% 100

%

Taman

Terminal

33

%

16% 45

%

6% 100

%

Taman

Alun Alun

13

%

58% 29

%

0% 100

%

Taman

Bantar

Gebang

30

%

27% 33

%

10% 100

%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat

dijelaskan bahwa sebagian besar

masyarakat datang ke taman kota

bersama keluarga maupun teman,

kemudian banyak juga yang datang

sendiri maupun bersama rombongannya.

Ini menunjukan bahwa masyarakat yang

mengunjungi taman kota datang selain

untuk menikmati suasana taman juga

untuk berkomunikasi dan berinteraksi,

baik dengan keluarga, teman ataupun

rombongan mereka. Ini menggambarkan

manusia sebagai makhluk sosial yang

selalu berinteraksi dengan individu lain

disekitarnya.

3. Kondisi Taman Kota

a. Taman Hijau Pekayon

Taman Hijau Pekayon terletak di

Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi

dengan jumlah penduduk sebanyak

215.050 jiwa. Taman ini dibangun

berdasarkan program P2KH atau

Program Pengembangan Kota

Hijau(P2KH). Program ini dibuat

berdasarkan implementasi Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW)

Kabupaten/Kota yang dicetuskan oleh

Direktorat Penataan Ruang Kementrian

Pekerjaan Umum pada tahun 2011.

Taman Hijau Pekayon memiliki

fasilitas seperti arena bermain anak,

lapangan basket, lahan untuk untuk

berkebun serta pendopo. Selain itu ada

pula fasilitas penerangan terbuat dari

lampu taman dengan daya dari energi

matahari. Arena parkir dan jogging track.

Total luas dari taman ini mencapai 4.980

m2.

Fasilitas yang terdapat di Taman

Pekayon masih dalam kondisi yang baik,

ini dikarenakan adanya perawatan yang

dilakukan masyarakat setempat dengan

membentuk LSM GPL (Gerakan Peduli

Lingkungan) Pekayon, dimana LSM

tersebut bertujuan untuk menciptakan

lingkungan yang bersih serta asri dan

tujuan tersebut diaplikasikan dengan

membangun Taman Pekayon yang

dulunya berupa lapangan.

b. Taman Alun Alun Kota Bekasi

Taman Alun Alun Kota Bekasi

terletak di kawasan Alun Alun Kota

Bekasi yang berada Kelurahan

Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan,

Kota Bekasi. Taman ini diresmikan pada

Page 11: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

11| Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015

*) Penulis Penanggung Jawab

tanggal 1 Desember 2012 oleh walikota

bekasi saat itu Dr. H. Rahmat Effendi.

Taman yang dikelola oleh Badan

Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH)

Kota Bekasi ini terletak ditengah instansi

pemerintah antara lain RSUD Kota

Bekasi Pengadilan Negeri Kota Bekasi

dan Polres Kota Bekasi.

Taman Alun Alun Bekasi memiliki

fasilitas arena bermain anak, jalur

pedestrian serta tempat pengolahan

kompos. Total luas taman ini adalah

3.500 m2.

Fasilitas yang terdapat di taman ini

dalam kondisi yang cukup baik selain itu

adanya petugas yang terdapat disekitar

taman menjadikan kebersihan taman

terjaga.

c. Taman Bantar Gebang

Taman Bantar Gebang merupakan

taman kedua setelah Taman Pekayon

yang dibangun oleh Program

Pengembangan Kota Hijau (P2KH) atas

kerjasama antara Direktorat Jenderal

Penataan Ruang, Kementrian Pekerjaan

umum dengan Pemerintah Kota Bekasi.

Taman yang diresmikan pada 12

Januari 2015 ini terletak di Kecamatan

Bantar Gebang, Kota Bekasi.

Taman Bantar Gebang memiliki

fasilitas arena bermain anak, lapangan

serta jalur pedestrian. Total luas taman

ini mencapai 6000 m2.

Walaupun usia taman tergolong masih

muda, beberapa fasilitas yang terdapat di

taman ini sudah dalam kondisi tidak

layak pakai seperti arena bermain anak

berupa ayunan yang penyangganya sudah

patah sehingga tidak bisa digunakan

selain itu terdapat aksi vandalisme

dibeberapa fasilitas taman, ini

dikarenakan masyarakat yang belum

sadar untuk menjaga fasilitas taman yang

ada.

d. Taman Terminal Bekasi

Taman Terminal Bekasi atau Taman

Cut Mutia terletak di kawasan terminal

bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, Kota

Bekasi. Taman ini diresmikan pada

tanggal 15 Agustus 1987 dan diresmikan

oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II

Bekasi saat itu, H. Suko Martono.

Berbeda dengan taman sebelumnya,

taman yang memiliki luas sekitar 2000

m2 ini tidak memiliki berbagai

infrastruktur taman. Selain itu banyaknya

gelandangan, pengamen yang sering

berkumpul di Taman Cut Mutia

menyebabkan enggannya masyarakat

untuk berkunjung ke taman tersebut.

e. Taman Bina Bangsa

Taman Kota Bina Bangsa merupakan

taman kedua milik Kota Bekasi yang

dibangun dan direhabilitasi setelah

Taman Alun Alun Bekasi pada awal 2011

lalu. Taman ini terletak di Kecamatan

Page 12: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

12 | Pambudi,Bayu, dkk

Optimalisasi Pemanfaatan Taman...

Bekasi Selatan, Kota Bekasi dan berada

di jantung kota bekasi dikarenakan

berdekatan dengan Kantor Walikota

Bekasi.

Taman Kota Bina Bangsa memiliki luas

sekitar 3 hektar dengan berbagai fasilitas

pelengkap taman kota, sayangnya

walaupun berdekatan dengan Kantor

Walikota Bekasi, ketika malam tiba

taman ini digunakan para tunawisma

untuk beristirahat dan terjadinya kegiatan

prostitusi yang terjadi di Taman Bina

Bangsa.

4. Respon Pemerintah Terhadap

Keberadaan Taman Kota di Bekasi

Pembangunan di Kota Bekasi yang

berlangsung pesat saat ini menyebabkan

jumlah lahan terbangun sudah mencapai

52,09 %. Sedangkan yang belum

terbangun 48.91 %. Sisanya merupakan

RTH sebesar 11,4 %. Sementara sisanya

sudah dikuasai oleh pengembang

perumahan.

Padahal idealnya komposisi RTH di

sebuah daerah adalah 30 % sesuai dengan

Undang Undang Nomor 26 tahun 2007

mengenaii penataan ruang.

Selain adanya peraturan penataan

ruang terhadap pengembang agar turut

serta membangun ruang publik.

Pemerintah Kota Bekasi juga terus

membangun ruang publik salah satunya

berupa taman kota. Tahun ini sudah lima

taman kota yang dimiliki Pemerintah

Kota Bekasi, sedangkan sisanya ialah

jalur hijau. Saat ini Pemerintah Bekasi

berencana akan menambah jumlah

taman yang terdapat di Bekasi. Program

1000 taman yang dicanangkan oleh Dinas

Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan

Jalan Umum (DPPJU) ini selain

bertujuan untuk menambah 400 jumlah

taman yang nantinya akan dibangun di 12

kecamatan , juga untuk menambah kuota

penyediaan RTH yang saat ini baru

mencapai 14 %. Taman tersebut nantinya

akan dibangun di sekitar jalan arteri,

perkantoran dan pemukiman kota.

5. Analisis Penilaian Pengunjung

Terhadap Fasilitas Taman

Berdasarkan gambar 1 dapat

dijelaskan bahwa taman dengan nilai

keindahan taman dan kenyamanan taman

paling tinggi ialah Taman Alun Alun

dengan nilai 97 untuk keindahan taman

yang berarti cukup dan nilai 114 yang

berarti sangat baik untuk kenyamanan

taman . Banyaknya tanaman hias serta

pepohonan yang tersusun dengan rapi

serta terdapatnya air mancur yang

terdapat di tengah taman memperindah

image Taman Alun Alun sebagai ruang

publik.

Taman dengan penilaian kondisi

tempat parkir paling tinggi ialah taman

Pekayon. Dan Taman Bantar Gebang ,

Page 13: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

13| Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015

*) Penulis Penanggung Jawab

ini dikarenakan lokasi parkir yang

berada di depan taman dan tidak

menghalangi kendaraan yang melaju

serta terdapat tempat parkir untuk sepeda

Taman dengan penilaian terhadap

arena bermain anak dan kondisi

keamanan paling tinggi ialah Taman Bina

Bangsa dengan nilai 118 dan 114 yang

berarti baik. Taman alun alun memiliki

Gambar 1

Penilaian Pengunjung Terhadap Fasilitas Taman Kota

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

fasilitas arena bermain anak yang

tersebar di sekitar taman. Walaupun

memiliki berbagai jenis arena bermain

anak, perawatan terhadap kondisi fasilitas

tersebut diperlukan agar bisa digunakan

dikemudian hari. Selain itu terdapatnya

pos keamanan polisi yang terdapat di luar

taman dan adanya petugas keamanan

yang berada di sekitar taman

menyebabkan pengunjung merasa aman

selama berada di Taman Bina Bangsa.

Taman dengan penilaian terhadap

keadaan vegetasi paling baik ialah Taman

Alun Alun dengan nilai 132 yang berarti

sangat baik. Perawatan yang dilakukan

secara berkala oleh petugas taman

terhadap kondisi yang terdapat di Taman

Alun Alun menyebabkan tanaman hias

dan pepohonan yang terdapat disekitar

taman tidak layu.

Taman dengan kondisi ketertiban,

pencahayaan taman dan kondisi tempat

0 50 100 150

Keindahan Taman

Kenyamanan Taman

Tempat Parkir

Arena Bermain Anak

Kondisi Keamanan

Keadaan Vegetasi

Ketertiban

Pencahayaan Taman

Kondisi Tempat Duduk

Kondisi Jalur Pedestrian

Kondisi Kebersihan

Fasilitas Taman

Taman Kota Bantar Gebang

Taman Kota Alun Alun

Taman Kota Terminal

Taman Kota Pekayon

Taman Kota Bina Bangsa

Penilaian:

30 - 53 Sangat tidak

baik

54 - 77 Kurang baik

78 - 101 Cukup

102 - 125 Baik

126 - 150 Sangat baik

Page 14: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

14 | Pambudi,Bayu, dkk

Optimalisasi Pemanfaatan Taman...

duduk paling baik ialah Taman Pekayon

dengan nilai 131, 125, 120 yang berarti

sangat baik dan baik. Adanya papan

peringatan untuk tidak membuang

sampah yang terdapat disekitar taman

dan terdapatnya tempat sampah disetiap

sudut taman menyebabkan pengunjung

turut andil dalam menjaga lingkungan

taman, selain itu tidak adanya pedagang

kaki liar atau PKL yang berjualan

didalam taman menjadikan suasana

taman menjadi tertib. Kondisi

pecahayaan taman yang terdapat di

Taman Pekayon juga dalam kondisi yang

baik, ini dikarenakan lampu yang masih

bisa digunakan dan hanya dinyalakan

ketika malam hari dan kondisi tempat

duduk yang terdapat disekitar taman

dalam kondisi yang bagus karena tidak

adanya coretan – coretan yang terdapat di

bangku taman.

Taman dengan penilaian kondisi

jalur pedestrian paling tinggi ialah Taman

Alun Alun dengan nilai 133 yang berarti

sangat baik. Kondisi jalur pedestrian

yang terdapat di taman dalam kondisi

yang bagus dan tidak terdapat kerikil

tajam disepanjang jalur, selain itu

terdapat jalur refleksi yang terdapat di

selatan taman.

Taman dengan penilaian kondisi

kebersihan dan fasilitas taman paling

tinggi ialah Taman Pekayon dengan nilai

119 dan 126 yang berarti baik dan sangat

baik. Adanya papan peringatan untuk

tidak membuang sampah sembarangan

menyebabkan masyarakat yang

mengunjungi Taman Pekayon turut serta

dalam menjaga lingkungan taman dengan

tidak membuang sampah sembarangan.

Taman dengan penilaian kondisi

fasilitas taman paling tinggi ialah Taman

Pekayon dengan nilai 126 yang berarti

sangat baik, ini dikarenakan terdapatnya

fasilitas taman yang masih bisa

digunakan dan adanya peran masyarakat

setempat dalam merawat taman tersebut.

Berdasarkan analisis yang sudah

dijabarkan, dapat dijelaskan bahwa

Taman Pekayon memiliki enam

penilaian dengan kategori baik.

Walaupun tidak memiliki lahan taman

yang luas seperti Taman Bina Bangsa.

Taman Pekayon memiliki fasilitas dan

kebersihan taman yang terawat, ini

dikarenakan lahan taman yang tidak

terlalu luas sehingga mudah untuk

merawat fasilitas taman yang tersedia,

selain itu, adanya inisiatif masyarakat

Pekayon Indah untuk merawat taman

dengan mencetuskan lembaga swadaya

masyarakat bernama Gerakan Peduli

Lingkungan (GPL) Pekayon yang

bergerak di bidang lingkungan terutama

dalam menjaga dan merawat fasilitas

taman menjadikan pengunjung merasa

Page 15: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

15| Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015

*) Penulis Penanggung Jawab

nyaman dan aman selama berada di

Taman Pekayon dikarenakan adanya

aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat

sekitar di Taman Pekayon.

Sementara Taman Alun Alun

memiliki empat penilaian dengan

kategori baik dalam aspek keindahan,

kenyamanan taman, kondisi vegetasi dan

kondisi jalur pedestrian.. Kawasan taman

yang luas serta jenis vegetasi yang

beragam menjadikan pengunjung merasa

nyaman dan teduh selama berada di

Taman Alun Alun. Selain itu adanya

petugas yang berjaga di sekitar taman

membuat pengunjung merasa aman

selama berada di Taman Alun Alun.

Taman Bina Bangsa memiliki dua

penilaian dalam kategori cukup untuk

aspek kondisi arena bermain anak dan

keamanan. Walaupun memiliki fasilitas

bermain anak yang lengkap dan pos

keamanan yang berada di sekitar taman.

Perawatan secara berkala diperlukan agar

fasilitas bermain anak tersebut bisa

digunakan kedepannya, selain itu,

diperlukan petugas taman yang juga

berjaga di malam hari untuk

meminimalisir kegiatan prostitusi

ketika malam hari yang membuat

pengunjung merasa tidak nyaman ketika

melewati taman saat malam hari.

Taman Bantar Gebang memiliki

satu penilaian untuk aspek kondisi tempat

parkir. Taman yang diresmikan pada

awal tahun 2015 ini memiliki fasilitas

penunjang taman kota yang memadai,

sayangnya walaupun merupakan taman

kota baru, sudah ada beberapa fasilitas

taman yang sudah tidak layak pakai

seperti ayunan dengan besi pengaitnya

yang sudah patah sehingga tidak bisa

digunakan, terdapatnya bekas vandalisme

di bangku taman juga menunjukan

kurangnya kesadaran masyarakat dalam

menjaga dan merawat Taman Bantar

Gebang.

Taman Terminal tidak memiliki

hasil penilaian yang baik . Taman yang

terletak di persimpangan jalan djuanda

dan Jalan cut mutia ini tidak memiliki

lahan yang luas, letaknya yang berada

dipersimpangan jalan dan terdapatnya

monumen patriot Kota Bekasi

menjadikan taman terminal sebagai

“pintu masuk ke Kota Bekasi”.

Taman Terminal hanya memiliki

fasilitas penunjang taman berupa air

mancur, vegetasi serta beberapa

monumen yang terdapat di sekitar taman.

Walaupun begitu, adanya gelandangan

yang berkeliaran di sekitar taman saat

siang dan malam hari membuat

pengunjung merasa tidak nyaman ketika

melewati Taman Terminal.

Dari penjelasan yang sudah

dijelaskan dapat disimpulkan bahwa,

Page 16: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

16 | Pambudi,Bayu, dkk

Optimalisasi Pemanfaatan Taman...

masih terdapat fasilitas taman kota yang

sudah tidak layak digunakan, ini

dikarenakan kurangnya kesadaran

pengunjung dalam menjaga dan merawat

fasilitas taman, selain itu pengawasan

oleh petugas taman juga diperlukan

terhadap fasilitas maupun lingkungan

taman, ini berfungsi untuk mengurangi

aksi perusakan fasilitas taman dan

meminimalisir perbuatan tidak

menyenangkan yang terjadi di taman

kota. Oleh karena itu harus ada kerja

sama antar pemerintah dengan

masyarakat pengguna taman agar bisa

saling menjaga dan merawat eksistensi

taman kota di Kota Bekasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang

sudah dikemukakan dapat disimpulkan

bahwa:

Faktor-faktor yang mempengaruhi

masyarakat untuk memanfaatkan taman

kota ialah jarak antara tempat tinggal

dengan taman kota. Masyarakat lebih

memilih untuk mengunjungi taman kota

yang lebih dekat dengan tempat

tinggalnya, seperti Taman Pekayon.

Pengunjung yang berada di Taman

Pekayon sebagian besar ialah masyarakat

yang tinggal di sekitar taman. Lalu sarana

yang digunakan untuk mencapai taman

juga merupakan salah satu faktor

pemanfaatan taman kota. Karena

masyarakat lebih memilih mengunjungi

taman terdekat dengan sarana kendaraan

yang mudah digunakan.

Taman Pekayon merupakan taman

dengan peran serta masyarakat dalam

pemanfaatan taman kota paling baik

diantara keempat taman lainnya. Ini

dikarenakan adanya inisiatif dari

masyarakat sekitar untuk menciptakan

LSM. Dimana LSM ini bertujuan untuk

menciptakan lingkungan yang bersih

serta asri dan tujuan tersebut

diaplikasikan dengan membangun Taman

pekayon yang dulunya berupa lapangan.

Selain itu Taman Pekayon juga

digunakan untuk kegiatan seni dan

musyawarah antar masyarakat sekitar.

Selain adanya campur tangan

masyarakat dalam menjaga taman kota,

pemerintah juga harus bisa menjaga dan

merawat fasilitas taman kota yang

tersedia, sehingga taman kota bisa

dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Dalam meningkatkan keberadaan ruang

terbuka hijau di Bekasi, pemerintah

setempat juga harus turut meningkatkan

jumlah taman kota yang ada di Bekasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous,2012. Optimalisasi Penyediaan

Ruang Terbuka Hijau Privat di Kota

Cimahi.

Page 17: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

17| Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015

*) Penulis Penanggung Jawab

Anonymous,2010. Pengaruh Ruang Terbuka

Hijau Terhadap Iklim Mikro di Kota

Pasuruan

Anonymous,2011.Tindakan Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau Pemukiman di Kota

Purwodadi.

Badan Perencana Pembangunan Daerah Kota

Bekasi. 2013. Kota Bekasi Dalam Angka

2013. Bekasi. BAPPEDA.

Dinas Tata Kota Bekasi. (2014). Jurnal Tata

Kota Edisi 01. Bekasi. Dinas Tata Kota

Bekasi

Hernawati, Ati. 2010. Pemanfaatan Jembatan

Penyebrangan Orang di Kota Bandung.

Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia.

Iriani,Lia Yulia. 2013.Legal Aspek

Pengendalian Pemanfaatan Ruang di

Kota Bandung. Bandung. Puslitbang

Kementrian Pekerjaan Umum

Kharis Theo, Ronald Aji.2013. Pemanfaatan

Tegalega Sebagai Ruang Publik Oleh

Masyarakat Kota Bandung.Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Mawardah, Luluk. 2013. Penataan Ruang

Terbuka Hijau sebagai Cara Optimalisasi

Pembentukan Karakter Kota Pacitan.

Surabaya. Institut Teknologi Adhi Taman

Surabaya.

Silain,Safar.MM.2011.Penelitian Sosial Untuk

Penulisan Skripsi dan Tesis. In Media

Sukawi. 2008. Taman Kota dan Upaya

Pengurangan Suhu Lingkungan

Perkotaan (Studi Kasus Kota Semarang).

Semarang. Universitas Diponogoro.

Tika, Moh. Pabundu. (2005). Metode Penelitian

Geografi. Jakarta : Bumi Aksara.

Undang-Undang Republik Indonesia (2007) UU

No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

Ruang. Jakarta : DPR RI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013).

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Bandung: UPI Press.

Widiawati, Kurnia. 2013. Taman Kota dan

Jalur Hijau Jalan Sebagai Ruang

Terbuka Hijau Publik di Banjarbaru.

Banjarbaru. Universitas Lambung

Mangkurat..

Page 18: OPTIMALISASI PEMANFAATAN TAMAN KOTA OLEH MASYARAKAT …antologi.upi.edu/...Pemanfaatan_Taman_Kota_oleh_Masyarakat_Kota… · swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah

18 | Pambudi,Bayu, dkk

Optimalisasi Pemanfaatan Taman...