Upload
ikhlas235656
View
22
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
HJGYYONNLJ
Citation preview
LAPORAN TUGAS
STUDI KASUS : Concept Design Services
Diajukansebagaitugas
Matakuliah Operations and Productions Management
Kelompok2
1. Bambang Sunaryo (2401150042)
2. Andri Alferius. S (2401150015)
3. Aprila Wiguna (2401150016)
4. Fuadi Hilman (2401150044)
5. WindaKristihansari (2401150034)
Program Studi Magister Manajemen
Telkom Economics and Business School
Telkom University
Bandung
2015
Concept Design ServiceConcept Design Serivice (CDS) merupakan perusahaan manufacture injeksi dan
pencetak komponen plastik yang didirikan oleh James Thompson pada tahun 1960.
Perusahaan ini awalnya berfokus kepada pasar industri, kemudian beralih dan berkonsentrasi
pada pengembangan produk household. CDS telah memperluas jangkauannya dengan
memproduksi dan mendistribusikan peralatan rumah tangga yang dijual dengan brand yang
dimiliki.
CASE FACTSPada tahun 1989 CDS telah mampu memproduksi sekitar 200 homeware. Tak hanya
memproduksi dengan jumlah cukup banyak, CDS pun telah mampu mengembangkan
konsistensi dari sumber pasokannya dengan produk yang berkualitas. Pencapaian positif
tersebut akhirnya diikuti pengambilan keputusan untuk menutup semua bisnis yang terkait
dengan pelanggan industri di tahun 1990.
Dalam rangka meningkatkan profit dan eksistensi posisinya dipasar, tahun 1992 CDS
meluncurkan produk kitchen dengan nama brand “Concept”. Langkah tersebut didukung
dengan promosi yang baik, seperti pembuatan display yang menarik, brosur berkualitas,
melibatkan magazine hingga media televisi. Hasilnya, “Concept” telah mampu memberikan
kontribusi 70% pendapatan yang diperoleh.
Besarnya peluang pasar, menuntut CDS untuk mampu memproduksi beberapa produk
dengan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. CDS pun mengganti mesin tuanya
dengan 24 mesin terbarunya yang memiliki kemampuan produksi lebih besar, tentunya
dengan kualitas yang tinggi. Dengan mesin baru tersebut, CDS sekarang mampu
meningkatkan produksinya 600%.
Layanan pasok merupakan jantung dari perangkat layanan perusahaan kepada
customer. Ketersediaan yang cukup dari produk akan memberikan kesan yang baik dari
pelanggan. Untuk memenuhi ketersediaan tersebut Linda yang merupakan manager pasokan
harus mampu menjaga ketersediaan inventory. Selama ini Linda dapat menjaga ketersediaan
inventrory sekitar 92% . Namun sayang sekali perstasi tersebut tidak didukung oleh space
gudang yang masih terbatas.
CDS terus melakukan pengembangan terhadap bisnisnya, pada akhir 1999 ia
memperkenalkan produk “ Concept Office” dan melangkahkan kesuksesannya dipasr baru
tersebut. Concept Office menawarkan kotak penyimpanan ataupun meja yang bergaya dan
1
penuh warna kepada pasar kantor. Selain itu, CDS mengembangkan bisnisnya dengan
menjalin aliansi dengan design house di Jerman dan Italia
Jawab Pertanyaan
1. How successful have Concept Design Services’ strategies been since the decision to exit the industrial products market?Jawab : ”Concept” brand name dalam 1 tahun berhasil memiliki 3000 retail outlet yang
mendaftar, “Concept” menyumbang lebih dari 70 % dari revenue CDS. Harga dan margin yang didapatkan dari Concept jauh lebih tinggi daripada focus. Beberapa customer menjadikan produk CDS sebagai tampilan untuk mempercantik dapur mereka, bahkan menjadi simbol dari gaya hidup mereka. Concept mendapatka profit yang sangat tinggi, baik antara CDS maupun ribuan retailer. CDS membangun partnership dengan beberapa European design houses, dan yang paling sukses dengan designer itali, kerjasama design house telah memproduksi produk yang unik dengan margin yang sangat tinggi dan meningkatkan value dari marketing, distribusi dan kopetensi manufaktur. Kolaborasi dari retailer services membuat CDS memiliki peran penting dalam keseluruhan kategori dari peralatan rumah tangga dari plastik untuk supermarket yang luas. Supermarket mempercayakan CDS untuk meyuplai produk yang sesuai dengan customer mereka.
2. In what ways have the marketing strategies affected the activities of the Manufacturing Operations and Supply Services departments?Jawab : Efek dari strategi marketing terhadap manufacturing operation adalah pada
produktifitas dari proses operasi produksi, semakin produktif proses produksi akan berpengaruh dalam pemenuhan permintaan penjualan. Efek strategi marketing pada supply services departement adalah jika terjadi permintaan mendadak sales dengan jumlah tertentu, makan akan berefek pada penjadwalan dari penggunaan, efisiensi dan pembongkaran.
3. What have been the main features of the strategies adopted by Manufacturing and Supply Services during the 1990s? What operations-based competitive advantages were developed under the influence of these strategies? Were the strategies clearly developed or did they simply evolve, or both?Jawab : Peningkatan produktivitas dengan efisiensi mesin produksi& perencanaan
produksi dan penjadwalan pengiriman. Iya, operations-based competitive advantages dipengaruhi oleh strategi-strategi ini. Strategi-strategi ini terlibat dan dikembangkan melalui kemampuan design CDS, bersama dengan manufacturing, proses order, pengambilan order dan layanan distribusi guna strategi aliansi dengan beberapa partner.
2
4. How might the development of the design house and major retailer services marketsaffect the operation of the Manufacturing and Supply Services departments?More specifically, what new capabilities may be required to serve these new markets effectively and profitably?Jawab : Pengembangan design house mempengaruhi proses produksi seiring dengan
produk unik yang dihasilkan dari design house. Pengembangan major retailer services mempengaruhi proses perencanaan produksi dan proses distribusi ke supermarket. Design capabilities, bersama dengan manufacturing, proses order, pengambilan order dan layanan distribusi.
5. What changes, if any, would you recommend for the business to continue its growth in sales and profit?Jawab : Rekomendasi untuk CDS, agar juga memfokuskan pada control mulai dari
produksi hingga distribusi, sehingga kualitas dari produk tetap terjaga dan tidak mengecewakan customer. Dan juga control terhadap partnership agar tidak ada pihak yang dirugikan dengan menjalin kerjasama bisnis.
3