13
IDENTIFIKAST DAN KARAKTERISASI JAMT]R PENI-YEBAB REBAH KECAMB AW'opre emergence damping off' PADA PEMBIBITAN AWAL KELAPA SAWIT, JALAT{ TUANKU TAMBUSAT UJUNG, PEKANBARU YUNEL YEITITA' ABSTRAK Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)merupakan salah satu tanaman produktd daerah tropis yang cukup berkembang di Indonesia. Propinsi Riau merupakan daerah yang sangat potensial dalom pengembangan tanaman kelapa sawit karena didukwzg oleh topografi taruah yang cenderung rata dan beriklim basah. Hal ini dapat dilihat dari luas m'eal perkebtman kelapa satvit yang terus meningkat. Kelapa sawit merupakan salah satu sumber daya alam yang menjanjikan, karena penggunaannya yang sangat kontpleks sehingga bernilai ekonomis tinggi. Keadaan ini menyebabkon pertambahan areal perkebtman kelapa sawit terus mengalami peninglmtan secara signifikan dari tahun ke tahun terutama di daerah Riau, baik yang dikelola langsung oleh pemerintalt, pihak swasta maupun masyarakat. Bagi Indonesia, tanantan kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangtman perkebunan nasional. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber perolehan devisa negara. Kelapa sawit termasuk produk yang banyak diminati oleh investor knrena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Banyak para investor ycnzg menginvestasikcn modalnya untuk membangun perkebzman dan pabrik pengolahan kelapa sswit. Metode penelitian adalah berupa st.{rney ke lapangan da:z kelnudian melakukan analysis deskriptif. Sampel tanaman yang terserang penyakit tanaman diambil, kemudion di periksa dan dibiakkan dilaboratorium penyakit tumbuhon Fakultas Pertrmian Universitas Riau. Penelitian berlangsung selama 6 bulon, dari bulan Maret 2009 sampai Desember 2009. Dari hasil peruelitiafi, ternyata ditemukan j jenis patogen penyebab penyakit pre enxergence damping offpada tanaman kelapa sawit yaitu Furasium sp, Pythium sp, Phoma sp. Kata kunci ; Elaeis quineensis Jacg, Fttsarium sp, Pythium sp, Phoma sp t Fakultur Pertanian Universitas Riau 209

off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

IDENTIFIKAST DAN KARAKTERISASI JAMT]R PENI-YEBAB REBAH

KECAMB AW'opre emergence damping off' PADA PEMBIBITAN AWAL

KELAPA SAWIT, JALAT{ TUANKU TAMBUSAT UJUNG, PEKANBARU

YUNEL YEITITA'

ABSTRAK

Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)merupakan salah satu tanaman produktddaerah tropis yang cukup berkembang di Indonesia. Propinsi Riau merupakan daerah yangsangat potensial dalom pengembangan tanaman kelapa sawit karena didukwzg olehtopografi taruah yang cenderung rata dan beriklim basah. Hal ini dapat dilihat dari luasm'eal perkebtman kelapa satvit yang terus meningkat. Kelapa sawit merupakan salah satusumber daya alam yang menjanjikan, karena penggunaannya yang sangat kontplekssehingga bernilai ekonomis tinggi. Keadaan ini menyebabkon pertambahan arealperkebtman kelapa sawit terus mengalami peninglmtan secara signifikan dari tahun ke tahunterutama di daerah Riau, baik yang dikelola langsung oleh pemerintalt, pihak swastamaupun masyarakat. Bagi Indonesia, tanantan kelapa sawit memiliki arti penting bagipembangtman perkebunan nasional. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja yangmengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber perolehan devisa negara.Kelapa sawit termasuk produk yang banyak diminati oleh investor knrena memiliki nilaiekonomis yang cukup tinggi. Banyak para investor ycnzg menginvestasikcn modalnya untukmembangun perkebzman dan pabrik pengolahan kelapa sswit. Metode penelitian adalahberupa st.{rney ke lapangan da:z kelnudian melakukan analysis deskriptif. Sampel tanamanyang terserang penyakit tanaman diambil, kemudion di periksa dan dibiakkandilaboratorium penyakit tumbuhon Fakultas Pertrmian Universitas Riau. Penelitianberlangsung selama 6 bulon, dari bulan Maret 2009 sampai Desember 2009.Dari hasil peruelitiafi, ternyata ditemukan j jenis patogen penyebab penyakit pre enxergencedamping offpada tanaman kelapa sawit yaitu Furasium sp, Pythium sp, Phoma sp.

Kata kunci ; Elaeis quineensis Jacg, Fttsarium sp, Pythium sp, Phoma sp

t Fakultur Pertanian Universitas Riau

209

Page 2: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

PENDAHT]LUAFI

Kelapa Sawit

Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq) adalah salah satu dari beberapa palma

yang menghasilkan minyak untuk tujuan komersil. Minyak sawit selain digunakan

sebagai margarine, dapat juga digunakan untuk industri sabun, lilin dan dalam

pembuatan lembaran-lembaran timah serta industri kosmetik.

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq)merupakan tanaman perkebunan

penting bagi Indonesia sebagai komoditi andalan untuk ekspor maupun untuk

komoditi yang diharapkan dalam meningkatkan pendapatan petani perkebunan

Indonesia (Lubis,1992).Tanamankelapa sawit mempunyai keunggulan yakni minyak

sawit mentah (Crude Palm OiI) mengandung provitamin A dan vitamin E dalam

benhrk tokoferol yang berguna unhrk mencegah kanker dan penyempitan pembuluh

darah. Minyak inti sawit mentah (Crude Palm Oit) dapat menghasilkan metilester

yang dapat digunakan sebagai bahan bakar diesel (Asosiasi Peneliti dan

Pengembangan Perkebunan Indonesia, 2005).

Hal ini dapat dilihat dari luas areal penanaman kelapa sawit yang terus

meningkat. Data luas dan produksi perkebunan kelapa sawit didaerah Riau pada

tahun 2008 menunjukkan adarrya peningkatan luas areal dan produksi tanaman yang

cukup berarti jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu luas areal berkisar

1.530.150 ha dengan produksi 3,17 ton/ha (Badan Pusat Statisil{, 2003).

SoiI borne diseases

Penyakit biotik yang menyerang bibit kelapa sawit pada pembibitan awal,

hidup ditanah dikelompokkan sebagai soil borne diseases (penyakit tular tanah).

Penyakit tanaman yang menyerang benih yang baru berkecambah (yang belum

tumbuh menembus perrnukaan tanah) dikelompokkan sebagai pre emergence

damping off, Sedangkan penyakit tanaman yang menyerang bibit yang telah tumbuh

menembus permukaan tanah dikelompokkan sebagai post emergence datnping offPatogen penyebab penyakit tumbuhan yang hidup di tanah, menyerang benih yang

baru berkecambah, menyerang bibit yang baru berkecambah menyerang bibit yang

210

Page 3: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

F.

;*

cii

Ig

I:!i-t-I

baru muncul ke permukaan tanah, kebanyakan kelompok baktert, nematoda dan

jarnur tumbuhan.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah hasil survey dilapangan (pada kebun pembibitan)

terhadap benih yang tidak muncul keatas permukaan tanah (pre emergence damping

ofi)bermanfaatbagi pemilik kebun pembibitan kelapa sawit dan instansi yang terkait.

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) bukanlah tanaman asii

Indonesia, melainkan berasal dari Afrika Barat. Walaupun demikian kelapa sawit

cocok dikembangkan di daerah luar asalnya termasuk Indonesia. Klasifikasi botani

tanaman kelapa sawit adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Sperrnatophyta, Kelas :

Monocotyledonae, ordo : Cocoideae, Famili : Palmmaceae, Genus : Elaeis, Spesies :

guinensis (Lubis, 1992).

Kelapa sawit (Elaeis guineensls Jacq) merupakan tanaman perkebunan yang

memeg2ng peranan penting bagi Indonesia sebagai komoditi untuk ekspor (Lubis,

1992). Kelapa sawit baik berupa bahan mentah maupun hasil olaharurya menduduki

peringkat tertinggi penyumbang devisa negara dan mampu menciptakan kesempatan

kerja bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan peningkatan luas areal perkebunan

kelapa sawit di Provinsi R.iau yarrg terus meningkat. Data luas dan produktivitasnya

perkebunan kelapa sawit di daerah Riau pada tahun 2005 mencapai 1.424.814 Ha,

tahun 2006.mencapai 1.530.150 Ha dan tahun 2007 mencapai 1.671.381. total

produktivitas tahun 2005 berkisar 2,39 kglha, tahun 2006 berkisar 3,04 kg/ ha, dan

tahun 2007 berkisar 3,17 kdha (Badan Pusat Statistik,200S).

Menurut Semangun (2008), tanaman sawit sangat banyak manfaatnya, seperti

minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun,

kosmetik, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit dapat

digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang

dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi. mampu melarutkan bahan

277

Page 4: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang

tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik.

Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah.

Bagran daging bnah *"r*hasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi

bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis trrrunannya. Kelebihan minyak nabati

dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan

karoten tinggr.

Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetik.

Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, biia masak

berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat, daging dan kulit buahnya

mengandung minyak yang digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabgn dan lilin.Ampas (bungkil) digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam,

sedangkantempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.

Meningkatnya luas arcal perkebunan kelapa sawit di daerah Riau,

mengakibatkan kebutuhan bibit kelapa sawit yang berkualitas meningkat. pada

pembibitan kelapa sawit sistem ganda ada2 tahap pembibitan yaitu pembibitan tahap

awal Qtre nursery) dan pembibitan utama (main nursery) yaitu kecambah di tanam

dengan menggunakan palybag kecil sampai bibit berumus 3 bulan, dan pembibitan

utama menggunakan polybag besar sampai berumur 12 bulan (ppKS, 2005)"

Pembibitan ini diharapkan akan menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas tinggi,

sehingga memiliki kekuatan dan pertumbuhan yang optimal serta mempunyai

ketahanan terhadap serangan patogen.

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah tumbuhan industri 'penting

penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar ftiodiesel).Perkebunannya rnenghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan

perkebunan lama dikonversi meqjadi perkebunan kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit

(Elaeis guineensis) saat ini merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang

menduduki posisi penting di sektor pertanian umurrnya, dan sektor perkebunan

khususnya. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelepah. Minyak

dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah.

212

Page 5: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

Kelapa sawit merupakan salah satu sumber daya alam yang menja$ikan,

karena penggunaannya yang sangat kornpleks sehingga bernilai ekonomis tinggi.

Keadaan ini menyebabkan pertambahan arcal, perkebunan kelapa sawit terus

mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahwr terutama didaerah Riau,

baik yang dikelola langsung oleh pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat.

Menwut informasi Badan Pusat Statistik Provinsi Riau (2007), perkembangan

luas kebun kelapa sawit di Riau selama tiga tahun sangat menunjukkan peningkatan

yang cukup tinggi, disamping karna prospek yang sangat menjanjikan, j.rgu banyak

yang mengalih fungsikan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Dalam tiga tahtm

terakhir menunjukkan peningkatan luas perkebunan pada tahun 2004 seluas

1.340.036 hektar, pada tahun 2005 seluas 1.424.8L4 hektar dan pada tahrn 2006

seluas 1.530. I 50 hektar.

Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis) baik yang berorientasi pasar lokal

maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian

lingungan selain tentunya kuantitas produksi.

Perkembangan ekspor yang terus meningkat disertai dengan harga yang

semakin membaik di pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri menunjukkan

bahwa tanaman kelapa sawit cukup potensiai untuk dikembangkan. Salah satu

diantaranya adalah bahan perbanyakan tanaman berupa bibit, untuk itu perlu tindakan

kultur teknis atau perawatan bibit yang baik anlara lain dengan jalan pemupukan pada

waktu di pembibitan awal dan di pembibitan utama.

Kualitas bibit kelapa sawit merupakan faktor penentu produksi buah kelapa

sawit nantinya. Semakin baik kualitas bibit kelapa sawit maka akan berpengaruh baik,

terhadap produksi buah yang akan dihasilkan. Banyak faktor yang menentukan

keberhasilan pembibitan kelapa sawit, antara lain adalah kualitas medium tanam

dalam menyediakan unsur hara dan ketahanan bibit kelapa sawit tersebut terhadap

serangan hama dan penyakit.

Kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar dihutan-hutan,

lalu dibudidayakan. Tanaman kelapa sawit memerlukan kondisi lingkungan yang baik

agar mampu tumbuh dan berproduksi secara optimal. Keadaan iklim dan tanah

213

Page 6: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

merupakan faktor utama bagi perhrmbuhan kelapa sawit, disarnping faktor.faktorlainnya seperti sifat genetika, perlakuakn budidaya dan penerapan teknologi lainnya.

Iklim merupakan salah satu faktor pembatas pertumbuhan dan produksi

tanaman yang dibudidayakan. Iklim rnerupakan faktor yang sulit bahkan tidak dapat

dikendalikan. Menurut Mustafa (2004), budidaya tanaman apapun pada areal terbuka

sangat dipengaruhi iklim, demikian juga tanaman kelapa sawit. Kelapa sawit mudah

mengalami stres akibat kekurangan air. Hal ini mengakibatkan menunrnnya produksi

dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, sebelum membudidayakan kelapa sawitkeadaan iklim setempat mutlak dipertimbangkan. Faktor iklim yang mempengaruhi

perhrmbuhan dan produksi kelapa sawit meliputi curah hujan, radiasi sinar matahari,

suhu dan kelembaban udara.

Serangan penyakit kelapa sawit pada pembibitan awal menyebabkan kualitasbibit menurun, demikian pula kualitas bibit yang layak ditanam pada pembibitan

utama juga berkurang (Sukamto, 2008).

Menurut Singh (1978), penyakit kecambahpre emergence damping offadalahpada saat bibit belum muncul ke permukaan tanah. Radikel dan plumule yang baru

kelaur dari biji medadi busuk secara keseluruhan (contplete roting). Hal ini terjadidibawah permukaan tanah, selanjutnya dijelaskan pula bahwa penyebab preemergence damping offadalah patogen kelompok soil borne deseases (patogen tulartanah) diantaranya : Pythium sp, phytophthora sp, sclerotturu sp, Botrytis sp,

Fusarium sp, Rhizoctonia sp, Gloneerella sp"

Proses Infeksi Jamur Patogenik

Proses Infeksi merupakan hubungan timbal balik antara patogen dan tanaman

inangnya" Ada tiga fase penyerangan jamur pada tanaman inangnya, yaitu fase-fase

sebelum, selama dan sesudah penyerangan (penetrasi)

1. Fase sebelumlnfeksi

Kebanyakan jamur patogen, sebeium terjadinya infeksi lebih dahulu terjadiperkecambahan spora yang membentuk tabung kecambah (germ tube) yarg dalam

keadaan tertentu membenfuk apresorium atau alat infeksi lainnya di atas permukaan

214

Page 7: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

taRaman inang. Perkembangan patogen sebelum infeksi dipengaruhi oleh beberapa

faktor, seperti faktor-faktor fisis, kimia, dan biologis. Menurut Mardinus (200d),

berhasilnya jamur menyerang tanaman pertama-tama bergantung padaperkecambahan spora dan dapatnya patogen sementara bertahan pada permukaan

inangnya.

2. Fase selama Infeksi

Penghalang (barrier) pada permukaan tanaman harus dihancurkan(dipatahkan) lebih dulu oleh patogen sebelum dapat memasuki tanaman. Jika jamur

tidak sanggup mengatasi hal ini, maka infeksi tidak akan terjadi. Fenghalang mekanis

seperti kutikula yang tebal sering dapat mencegah jamu patogen dan begitu pulapenghalang yang berasal dari bahan kimia dapat melawan infeksi. Misalnya susunan

kimia dari jaringan tanaman (seperti epiderrnis) tidak dipengaruhi oleh enzim-enzimyang dihasilkan oleh jamur patogen, sehingga tidak memungkinkan terjadinya

infeksi.

Jamur-jamur patogen dapat masuk kedalam tanaman inang :

a. Langsung menerobos kutikula atau epidermis.

b. Melalui luka alami, dan

c. Melalui luka akibat aktifitas budidaya pertanian, seperti akibat

pemangkasan tanaman dan sebagainya"

3" Fase Sesudahlnfeksi

Proses infeksi sesudah parasit memasuki tanaman inangnya terus berlangsung

dan dapat ditentukan dengan adanya substrat yang dibutuhkan patogen sertia infeksitanaman inang terhadap patogen.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di kebun pemtrribitan JI" Tuanku TambusdiUjung dan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Perlanian Universitas Riau.

215

Page 8: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

Penelitian berlangsung selama 6 bulan, mulai bulan Maret 2009 sampai Agustus

2009.

Bahan dan AIat

Bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah benih kelapa sawit yang tidak

muncul keatas permukaan tanah, setelah 9 minggu ditanam pada polybag di

pembibitan awal- Benih dicongkel yang secara fisik telah berubah warna" kemudian

dicuci dengan air mengalir, dimasukkan kedalam kantong plastik bersih dan dibawa

ke Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Riau. Bahan

yang lainnya : aquades, alkohol T\Yo,Potato Dextrosa Agar (pDA). Tissue, plastik,

kapas dan kertas saring serta kertas HVS.

AIat yang dipakai adalah : tugal, pisau, inkubator, oven, auto clave, Folimer

laminar airflow, pinset, lampu bunsen petridish serta alat fulis.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah berupa survey ke lapangan (ke pembibitan kelapa

sawit), sampel diambil secara acak diantara tarurman yang sehat pada 4 bedengan

pembibitan, kemudian melalcukan Analysis Deskriptif. Sampel yang terserang

penyakit pre emergence damping off, diperiksa dan dibiakkan di Laboratorium

Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian (Jniversitas Riau.

Sampel tanaman kelapa sawit yang terserang penyakit tanaman diambil pada

kebun pembibitan kelapa sawit Jl. Tuanku Tambusai ujung. Kondisi pembibitan

cukup bagus, jarak tanam yang dipakai juga baik, sehingga bibit yang tidak tumbuh

(tidak muncul kepermukaan tanah) secara tyatanampak diantara bibit yang tumbuh

sehat. Areal pembibitan tertata dengan baik, benih yang tidak tumbuh persentase <

l0Yo. Dat'. 4 (empat) bedengan, sampel diarnbil secara acak 16 polybag. Kemudian

diperiksa di Laboratorium Penyakit Tumbuhan. Secara fisik kulit biji telah rusak,

telah berubah warna.

Awal pemeriksanaan, dengan menggunakan metode moist chamber (biakal

basah). Benih yang terserang dicuci dengan air mengalir, kemudian direndam 5 menit

dalam aquadesh, dicelupkan dalam alkohol TA%o kemudian dibilas kembali dengan

216

Page 9: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

aquadesh steril. Sampel dibiakkan didaiam petridish yang telah dialas dengan kertas

saring lembab. Pengamatan dilakukan setelah 3 hari dibiakkan dan 5 hari dibiakkan.

Pada hari ke 5 nampak tumbuh kumpulan hifa jamur (miselium).

Selanjutnyta dilakukan pembiakan didalam media PDA yang telah disterilkan

(dengan metoda Tyndalisasi). Pada hari ke 3 tampak kumpulan hifa jamur

(miselium). Kemudian dilalmkan biakan mumi.

HASIL DAN PEMBAHASAI{

Pada pengamatan secara makroskopis warna bibit yang baru tumbuh telah

berubah menjadi kuning, coklat dan kehitaman. Ada juga bibit yang baru turmbuh

menjadi keropos, warnanya berubah menjadi merah muda dan coklat.

Hasil pengamatan secara mikroskopis, temyata jenis jamur tular tanah yang

menyerang bibit kelapa sawit "pre emergence damping off' adalah jamur Fusarium

sp, Pythium sp, dan Phoma,qp. Jamur ini tergolong parasit pada tanaman.

Jamtr Fusariumsp, secara milroskopis mempunyai ciri-ciri :

- Mempunyai hifa yang sederhana

- Mempunyaikonidiospora

- Konidiospora terbenhrk pada percabangan sporodochium

- Warna miselium merah muda

- Konidia hialin (tidak berwama)

- Mikrokonidia satu sel, berbentuk oval atau oblong-

Pengamatan secara mikroskopis, sesuai dengan gambar dibawah ini.

277

Page 10: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

Klas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

a. Hifa

b- Bentuk konidiospora

c. Konidiospora yang terbentuk pada percabangan

sporodochium

Menurut Barnett (1976) dan Gupta (1978), jamur Fusariumsp tennasuk :

Kingdom : Fungi

Deuteromycetes

Moniliales

Tuberculilaceae

Fusarium

Fusariunz sp

Fusarium sp adalahjamur yang amat penting dan paling banyak jumlahnya

dari famili Tuberculilaceae. Miseliumnya ekstensif, kadang-kadang berwama merah

muda atau kadang-kadang berwarna kuning. Hifanya'bersepta dan intracelluler (hidup

didalam sel inang)"

Jamur Phoma sp secara mikroskopis :

- Mempunyai hifa

- Mempunyai Fycnidium yang berbentuk globose dan kadang-kadang

osliole.

- Mempunyai konidia yang hialin, kadang-kadang berwama kuoing sampai

coklat.

218

Page 11: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

OoOO

O

C

Keterangan : A Pycnidium

Permukaan atas Pycnidium

Konidia yang sebagian telah terlepas

D : Pycnidium, yang didalamnya terdapat banyak konidia

Menurut Holliday (1980) merupakan jamur patogen tanaman, menimbulkan

gejala nekrotik dan busuk. Jamur ini termasuk patogen tular tanah" Disarnping

sebagai patogen tular tanah, jamur juga bertahan sebagai saprofit berasosiasi dengan

tumbuhan legeminosa.

Jamur Pythium sp secara mikroskopis mempunyai ciri-ciri :

- Mempunyai hifa

- Mempunyai sporangiospor yang terdapat didalam sporangium

- Pada kondisi berair, terbentrk zoospora dengan 2 flagella"

- Pembentukan zoospora didalam vesikel

Pengamatan secara mikrosopis sesuai dengan gambar dibawah ini

Pengamatan jamur Phoma ^qp dapat dilihat pada gambar dibawah ini

B

C

219

Page 12: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

ffi' \il,, 6Th,

))P#| />\' -t)/ -l{"

Klas

Sub klas

Ordo

Famiii

Genus

Species

1,2,3 : Bentuk sporangia

4,5,6,7 : Pembentukan zoospora didalam vesikel

8,9 : zoosporayang dibebaskan

Jamur Pythium termasuk :

Kingdom : Fungi

Phycomycetes

Oomycetes

Peronosporales

Pythiaceae

Pythium

Pythium sp

Menurut Gupta (7978), jamur Pythium sp adalah jamur yang bersifat

soilborne, hidup dalam tanah sebagai parasit akar atau saprofit pada bahan-bahan

organik, menghasilkan zoospora dan klamidospora-nya untuk hidup beberapa tahun

lamanya.

Mekanisme penyerangan oleh penyakit ini bermula dari adanya zoospora atau

miseliurn dari Pythium sp yang bersentuhan dengan jaringan bibit atau biji-biji

tanaman inangnya. Inokulum ini bisa masuk dengan jalan penetrasi langsung ataupun

220

Page 13: off' AWAL KELAPA TAMBUSAT UJUNG, YUNEL YEITITA

dengan menembus celah-celah kulit biji. Selaqiutnya miselium akan masuk kedalam

embrio atau jaringan bibit yang sedang muncul ke atas permukaan tanah. Jamur.

Pythium sp menghancurkan dinding sel, mengkonsumsi beberapa substansi sel-seltanaman serta menggunakannya sebagai sumber energi untuk aktifitasmetabolismenya. Akibatnya sel-sel dan jaringan bibit menjadi, hancur sehingga

tanaman mati.

Hal ini sesuai dengan pendapat Robert (1975), penyakit akan terjadi apabila

zoospora bersentuhan dan melekat pada bagian tanaman yang peka. Selanjutnya

dijelaskan pula oleh Mardinus (2006), bahwa berhasilnya jamur menyerang tanaman

terganfung pada perkecambahan spora serta dapatnya patogen sementara bertahan

pada permukaan inang.

I(ESIMPULAAI DAN SARAN

Kesimpulan

1- Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan 3 (tiga) jenis jamur yang terdapat

pada biji kelapa sawit yang tidak tumbuh (serangal pre emergence) yaitu

Fusarium sp, Phoma sp dan Pythium sp, termasuk jenis patogen turnbuhan

yang bersifat parasit pada tanaman inang"

2" Satu jenis jamur yaittt Trichoderma harzianum adalah termasuk jamur saprofit

yang tidak termasuk jamur parasit tumbuhan. Jenis jamur ini dapat digunakan

sebagai agen hayati bagi jamur patogen, karena- sifatnya parasitisme,

kompetisi dan lisis bagi jamurpatogen.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan, untuk mendapatkan cara mencegah dan

memberantas yang terbaik jam* patogen tumbuharq khususnya pada pembibitan

kelapa sawit.

221