10
APLIKASI ERGONOMI PADA BENGKEL LAS Disusun untuk memenuhi tugas mata Kuliah Ergonomi Pengampu : Drs.H.Wardoyo Disusun Oleh : TRI LUGIANTO K 2508030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

observasi bengkel las

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: observasi bengkel las

APLIKASI ERGONOMI PADA BENGKEL LAS

Disusun untuk memenuhi tugas mata Kuliah Ergonomi

Pengampu : Drs.H.Wardoyo

Disusun Oleh :

TRI LUGIANTO

K 2508030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

KATA PENGANTAR

Page 2: observasi bengkel las

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segenap nikmat, karunia serta

hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik- baiknya. Sholawat

serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang kita

nantikan Syafaatnya diyaumul qiyamah nanti. Telah menjadi harapan kami,tugas ini dapat

terselesaikan tepat waktu dan semoga bermanfaat bagi semua pihak terutama teman-teman PTM

2008.

Melaui tugas makalah ini, kami belajar dari sumber – sumber lain secara langsung

mengenai proses dalam pengelasan dan aplikasi ergonomisnya. Tugas makalah disusun untuk

memenuhi tugas mata kuliah Ergonom. Banyak sekali manfaat yang kami dapatkan, terutama

bertambahnya pengetahuan kami mengenai design ergonomi kerja dibengkel las yang dapat

menunjang teori. Dengan meninjau dari berbagai sumber dan pustaka serta

pengamatan(observasi) secara langsung dan secara luas kita menjadi lebih tahu bagaimana

bentuk, cara kerja serta sitem kerja yang ergonimis dibengkel produksi las. Oleh karena itu

menilik dari manfaat dan tujuan, maka kami harapkan agar tugas seperti ini dapat dilaksanakan

setiap perode tahun-tahun selanjutnya.

Terimakasih banyak kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu

kelancaran penyusunan makalah ini. Tidak lupa terimakasih juga kami haturkan kepada dosen

pembimbing kami Bapak Drs.,H.Wardoyo yang tiada henti – hentinya memberikan pengetahuan

baru ini pada kami,

Selain itu tidak terlepas dari keyakinan yang kami miliki ,sebagai makhluk Tuhan yang

lemah ,kami tetap menanti kritik dan saran demi peningkatan kualitas tugas ini.

Surakarta, 3 Maret 2009 Hormat Kami,

Penyusun

Page 3: observasi bengkel las

DAFTAR ISI

Page 4: observasi bengkel las

DAFTAR GAMBAR

Page 5: observasi bengkel las

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian bengkel las

Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas

dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan

metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sedangkan bengkel

adalah tempat bekerja, pengerjaan yang berhubungan dengan teknik, sehingga bengkel

las adalah sebuah bengkel yang digunakan atau pekerjaan didalamnya melakukan

pengerjaan pengelasan baik menyambung ataupun memotong benda kerja dengan

menggunakan las baik asitelin ataupun listrik atau las jenis lain.

B. Pengertian dan tujuan ergonomic

Ergonomic merupakan jenis ilmu yang mempelajari tentang pekerjaan ataupun

aktivitas manusia dengan alat yang ia gunakan guna mempermudah aktivitasnya.

Prinsip ergonomi yaitu :

1. Posisi kerja yang netral

2. Mengurangi tekanan yang berlebihan yang emneybabkan kelelah pada otot

3. Benda yang paling sering digunakan berada pada jangkauan posisi tangan

4. Pekerja pada posisi kerja yang sesuai ( ada pekerja yang lebih baik dalam

kondisi siku, seperti membubut dan mengelas)

5. Mengurangi gerakan yang berlebih

6. Mengurangi kelelahan dan beban berlebih

7. Berhati-hati pada tekanan yang berlebih

8. Cukup penerangan tempat dan ruanguntuk melakukan aktivitas

9. Penerangan yang sesuai.

Page 6: observasi bengkel las

Bab II

Pembahasan dan hasil observasi

1. Bagaimana bengkel las memenuhi syarat ergonomic

Adapun benda mati yang ada guna memenuhi kegiatan pengelasan seperti tabung asitelin

dan gas mempunyai persediaan lebih dari satu sehingga proses produksi tidak terganggu

dikarenakan kekurangan bahan buat mengelas. Posisis gudang penyimpanan bahan mentah

yang akan diproses dan tempat produksi serta penyimpanan hasil produksi tidak terlalu jauh,

sehingga mengurangi energy pengangkatan atau pemindahan barang produksi.

Ruangan tempat kita bekerja kitapun harus cukup sirkulasi serta penataan cahaya yang

cukup, sehingga tidak terlalu menggangu penglihatan para pekerjanya, adapun lantai yang

digunakan adalah lantai yang tidak berwarna gelap dan bukan jenis lantai yang licin

sehingga mampu meminimalisir kecelakaan pengerjaan dikarenakan terpelset dan

mempermudah mencari barang yang terjatuh.

Makhluk hidup yang ada di bengkel terdiri dari instruktur atau guru praktik, bagian

pelayanan dan tumbuhan di taman.

Keberadaan guru praktek ataupun instruktur kalau kita di bengkel umum sangat

membantu dan mempermudah pengerjaan proses produksi, karena dari sinilah para pekerja

mendapat pengarahan sehingga mereka mampu bekerja sesuai dengan ketentuan. Dan

kalaupun ada kebingunan yang para pekerja keluhkan mereka dapat dengan mudah bertanya

kepada instruktur yang selalu menunggu mereka.

Bagian pelayanan yaitu mereka yang bertugas menemui para tanu baik mereka yang akan

berinvestasi pada bengkel tersebut ataupun bagi mereka yang ingin memesan hasil produksi

atau mereka yang sekedar ingin observasi.

Tentunya sebuah pekerjaan mengelas sangat menguras tenaga dan fikiran, sehingga

keberdaan taman atau tanaman yang ada di sekitar bengkel mampu mengurangi kepenatan

aktivitas pengelasan baik secara psikis ataupun berguna menyerap udara kotor hasil

pengelasan. Sehingga keberadaan taman dan tanaman di sekitar bengkel las sangat

diperlukan

Page 7: observasi bengkel las

2. Uraian mengenai hasil observasi

a. Cara mengelas dan memotong

b. Prosedur dan teknik pengelasan

c. Tingkat ke ergonomisan dalam bengkel target.

Bab III

Penutup

A. Simpulan

B. Saran

Daftar Pustaka