Obat antihipertensi atun 2.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Obat antihipertensi atun 2.doc

    1/8

    Obat antihipertensi

    Pemilihan obat antihipertensi bergantung pada indikasi maupun kontraindikasi

    yang sesuia untuk pasien, beberapa indikasi dan kontraindikasi dari berbagai obat

    antihipertensi adalah sebagai berikut:

    a. Tiazid terutama diindikasikan untuk hipertensi pada lansia dan kontraindikasi

    pada goutb. Beta-bloker meskipun tidak lagi disukai untuk pengobatan awal hipertensi

    tanpa komplikasi, indikasi yang meliputi infark miokard, angina dan

    kontraindikasi meliputi asma, blokade jantung. Penghambat !"# indikasi meliputi gagal jantung, disfungsi $entrikel kiri dan

    nefropati akibat diabetes dan kontraindikasi meliputi penyakit reno$askular

    dan kehamiland. !ntagonis reseptor angiotensin %% merupakan alternatif untuk pasien yang

    tidak dapat mentoleransi penghambatan !"# karena efek samping batuk

    kering yang menetap, namun antagonis reseptor !ngiotensin %% mempunyai

    beberapa kontraindikasi yang sama dengan dengan penghambat !"#e. !ntagonis kalsium terdapat perbedaan yang penting antara berbagai

    antagonis kalsium dihidropiridin bermanfaat dalam hipertensi sistolik pada

    lansia&. 'asodilator

    Obat ini merupakan obat yang poten terutama jika dikombinasi dengan beta-

    bloker dan tiazid.a. Beraprost

    Indikasi: hipertensi baru primer, perbaikan tukak, nyeri dan rasa dingin

    yang disebabkan oleh oklusi arteri kronik.Peringatan: meningkatkan risiko perdarahan pada kondisi menstruasi,

    pengobatan sebaiknya dihentikan jika terjadi efek samping yang

    bermakna seara klinis, lansia, menyusui, anak.Interaksi : meningkatkan resiko perdarahan pada penggunaan bersama

    dengan antikoagulan (misal warfarin), antiplatelet (misal asetosal,

    tiklopidin), *brinolitik (misal urokinase), peningkatan efek penurunan

    tekanan darah pada penggunaan bersama dengan golongan

    prostaglandin %+.Kontraindikasi : perdarahan, kehamilanEfek samping : perdarahan, syok, pneumonia interstisial, gangguan

    fungsi hati, angina pektoris, infark miokard, reaksi hipersensiti$itas, sakit

    kepala, pusing, hot ushes, diare, mual, nyeri abdomen, anoreksia,

    peningkatan bilirubin, !T, !T, /0, trigliserida.Dosis : hipertensi baru primer : dosis awal 12 mg sehari dalam 3 dosis

    terbagi, sesudah makan, dapat ditingkatkan hingga maksimum &42 mg

    sehari dalam 3-5 dosis terbagi6 perbaikan tukak, nyeri dan rasa dingin

    yang disebabkan oleh oklusi arteri kronik : dewasa dosis lazim &+2 mg

    sehari dalam 3 dosis terbagi.Dorner (astellas indonesia) Tablet +2 mg (7)

  • 7/25/2019 Obat antihipertensi atun 2.doc

    2/8

    b. 0idralazin0idrokloridaIndikasi : hipertensi sedang hingga berat (sebagai terapi tambahan)6

    gagal jantung (dengan nitrat kerja panjang, tapi kombinasi ini sering tidak

    dapat ditoleransi)6 krisis hipertensi (sebagai terapi alternatif pada

    kehamilan).Peringatan : gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, penyakit

    arteri koroner (dapat menyebabkan angina, hindari penggunaannya

    setelah infark miokard, tunggal hingga stabil), penyakit serebro$askular,

    kadang, menyebabkan penurunan tekanan darah terlalu epat walaupun

    pada dosis rendah, kehamilan, menyusui.Interaksi :Kontraindikasi : lupus eritematosus sistemik idiopatik, takikardi berat,

    gagal jantung urah tinggi, insu*siensi miokard akibat obstruksi mekanik,

    or pulmonale, neurismaorta, por*ria.Efek samping : takikardi, palpitasi, wajah memerah, hipotensi, retensi

    airan, gangguan saluran erna, sakit kepala, pusing, sindroma sepertilupus eritematosus sistemik setelah penggunaan jangka panjang dengan

    dosis lebih dari &22 mg per hari (atau dengan dosis yang lebih rendah

    pada wanita dan indi$idu dengan asetilator lambat). 8arang terjadi : kulit

    kemerahan, demam, neuritis perifer, polineuritis, parestesia, artralgia,

    mialgia, lakrimasi yang meningkat, kongsti nasal, dispepsia, agitasi,

    ansietas, anoreksia, ada laporan gangguan darah (termaksuk leukopenia,

    trombositopenia, anemia hemolitik), abnormalisasi fungsi hati, jaundie,

    kreatinin plasma meningkat, proteinuria dan hematuri.Dosis : oral, hipertensi, +9 mg dua kali sehari, dapat ditingkatkan hingga

    maksimal 92 mg dua kali sehari, gagal jantung (dosis awal dilakukan

    dirumah sakit) +9 mg 3-5 kali sehari, jika diperlukan dosis dapat

    ditingkatkan setiap + hari6 dosis penunjang lazim 92-9 mg empat kai

    sehari. %njeksi intra$ena lamabat, hipertensi dengan kombinasi ginjal dan

    krisis hipertensi 9 ; &2 mg dienerkan dengan &2 m

  • 7/25/2019 Obat antihipertensi atun 2.doc

    3/8

    bawah 49 mg 0g), infeksi paru akut, kerusakan hari, gagal ginjal yang

    memerlukan dialisis.Interaksi : heparin, kumarin, asam asetilsalisilat, !%

  • 7/25/2019 Obat antihipertensi atun 2.doc

    4/8

    tidak nyaman pada bagian retrosternal, jarang terjadi: penurunan jumlah

    platelet, ebitis transien akut.Dosis : krisis hipertensi, seara infus intra$ena, dosis awal 2,9-&,9

    mg?kgbb?menit, kemudian ditingkatkan bertahap 922

    nanogram?kgbb?menit setiap 9 menit dalam kisaran 2,9-4 mg?kgbb?menit

    (dosis lebih rendah jika sudah mendapat antihipertensi lain), penggunaandihentikan jika dalam &2 menit, respons tidak memuaskan dengan dosis

    maksimal. Telah digunakan dosis awal lebih rendah 322

    nanogram?kgbb?menit6 menjaga tekanan darah diastolik 32-52> lebih

    rendah dari sebelum terapi, +2-522 mg?menit (dosis lebih rendah untuk

    pasien yang sudah mendapat antihipertensi lain). @engontrol hipotensi

    saat pembedahan, dengan infus intra$ena, maksimal &,9 mg?kgbb?menit6

    gagal jantung dengan infus intra$ena, dosis awal &2-&9 mg?menit,

    ditingkatkan setiap 9-&2 menit sesuai kebutuhan6 dosis lazim &2-+22

    mg?menit, maksimal 3 hari.Sodi!m "itropr!sside for in#etion $P (@ayne Pharma?Tempo an P)

    %njeksi 92 mg?$ial (7)+. Penghambat saraf adrenergik

    Obat golongan ini bekerja dengan ara menegah pelepasan noradrenalin

    dari saraf adrenergik pasa ganglion. Obat-obat golongan ini tidak

    mengendalikan tekanan darah pada posis berbarang dan dapat

    menyebabkan hipotensi postural. 7arena itu, obat-obat ini sudah jarang

    sekali digunakan, tetapi mungkin masih diperlukan bersama terapi lain pada

    hipertensi yang resisten, jarang digunakan pada anak.a. eserpin

    Indikasi : hipertensi ringan sampai sedangKontraindikasi : depresi, gagal ginjal berat

    Peringatan : ulkus peptik, kolitis ulserati$a, asma bronkial, kehamilan,menyusui, usia lanjutEfek samping : depresi (sampai bunuh diri) akibat dosis terlalu tinggi

    atau akibat akumulasi dari penggunaan setiap hari untuk jangka waktu

    lama (waktu paruhnya &-+ minggu), bronkospasme, eksaserbasi gagl

    jantung kongestif atau teretusnya gagal jantung yang laten, gejala-gelaja

    ekstra-piramidal (parkinsonisme, diskinesia, distosia), memburuknya ulkus

    peptikum, mengantuk di siang hari, gangguan tidur di malam hari, mimpik

    buruk, berak badan naik ( nafsu makan bertambah, retensi airan),

    kongesti nasal, dispepsia,Dosis : 2,29-2,&2 mg sebagai obat line kedua yang ditambahkan &-+

    minggu setelah pemberian tiazid?diuretika sebagai obat lini pertama.

    ebagai dosis awal dapat digunakan 2,+9 mg selama & minggu%eserpin(Cenerik) Tablet 2,& mg(7)%esapin(oho) Tablet 2,+9 mg (7)Serpasil(

  • 7/25/2019 Obat antihipertensi atun 2.doc

    5/8

    Ser Ap EsD(

  • 7/25/2019 Obat antihipertensi atun 2.doc

    6/8

    Peringatan:hindari alkohol (meningkatkan keepatan dan besarnya

    absorspi)6 mengendalikan gagal jantung yang baru mulai dengan

    dipresretika dan digoksin6 ganguan hati atau ginjal6 pasien usia lanjut6

    penyakit parkinson6 epilepsi (kejang pada perobaan hewan)6 riwayat

    depresi

    Interaksi:lihat lampiran & (alfa-bloker)

    Kontraindikasi:gagal jantung 6pasien yang menerima @!O%

    Efek samping: sedasi6juga pusing, depresi, gagal ejakulasi, mulut kering,

    kongesti nasal, efek ekstrapiramidal, kenaikan bobot badan

    Dosis:hipertensi, awalnya +9 mg + kali sehari, ditingkatkan +9-92 mg

    sehari dengan inter$al + minggu6 dosis maksimal +22 mg dalam +-3 dosis

    terbagi.

    Is!prel(!bbot E..!) "airan injeksi 2,+ mg?ml

    Prazosin 0idroklorida

    Indikasi : hipertensi, sindrom aynaud, gagal jantung bkongestif,

    hyperplasia prostat jinak.

    Peringatan :dosis pertama dapat menyebabkan kolaps karena hipotensi

    (karena itu harus diminum sebelum tidur) usia lanjut, kurangi dosis awal

    pada gangguan ginjal, gangguan hati, kehamilan dan menyusui

    %nteraksi :

    7ontraindikasi : tidak disarankan untuk gagal jantung kongestif akibat

    obstruksi mekanik (misal stenosis aortik)

    #fek samping : hipotensi postural, mengantuk, lemah, pusing, sakit

    kepala, tidak bertenaga, mual, palpitasi, sering kening, inkontinensia,

    dan priapismus.

    /osis : hipertensi, 2,9 mg +-3 kali sehari selama 3- hari, dosis awal

    diberikan sebelum tidur, tingkatnya sampai & mg +-3 kali sehari setelah 3-

    hari, bila perlu tingkatkan lebih lanjut sampai dosis maksimal +2 mg

    sehari. Cagal jantung kongestif 2,9 mg +-5 kali sehari (dosis awal sebelumtidur), bila perlu setelah 3- hari ditingkatkan hingga dosis penujang lazim

    &-+ mg + kali sehari.

    Prazosin (Cenerik) Tablet & mg (7)

    0yperal (Pharma !peA) Tablet & mg (7)

    @inipress (P*zer %ndonesia) Tablet & mg, + mg (7)

  • 7/25/2019 Obat antihipertensi atun 2.doc

    7/8

    7ombinasi dengan politiazid

    edupress (P*zar %ndonesia) Tablet (7)

    Terazosin

    %ndikasi : hipertesi ringan sampai sedang, hipertensi prostat jinak

    Peringatan : dosis pertama dapat menyebabkan kolap karena hipotensi

    (dalam 32-=2 menit, karena itu harus diminum sebelum tidur), (juga dapat

    terjadi dengan peningkatan dosis yang epat), kehamilan

    %nteraksi :

    #fek samping : mengantuk, pusing, tidak bertenaga,edema perifer, sering

    kening, dan priapismus

    /osis : hipertensi & mg sebelum tidur, bila perlu dosisditingkatkan menjadi

    + mg setelah hari, dosis penunjang lazim +-5 mg sekali sehari

    0ytrin (!bbot %ndonesia) Tablet & mg, + mg (7)

    Beta-bloker

    Colongan obat ini menghambat adrenoseptor beta (beta-bloker)

    menghambat adrenoreseptor beta di jantung, pembuluh darah perifer,

    bronkus, prankeas, dan hati.

    Penggunaan beta-bloker pada anak masih terbatas

    aat ini tersedia banyak beta-bloker yang pada umumnya menunjukkan

    efekti$itas yang sama.

  • 7/25/2019 Obat antihipertensi atun 2.doc

    8/8

    7ontraindikasi : asma, gagal jantung yang tak terkendali, bradikardi yang

    nyata, hipotensi, sindrom penyakit sinus, blok !' derajat dua atau tiga,

    syok kardiogenik, feokromositoma.

    #fek samping : bradikardi, gagal jantung, hipotensi, gangguan konduksi,

    bronkospame, $asokonstriksi perifer, gangguan saluran erna, fatigue,gangguan tidur, jarang ruam kulit dan mata kering (re$ersibl bila obat

    dihentikan), eksaserbasi psoriasis.

    /osis : hipertensi dosis awal 522 mg sekalis sehari atau +22 mg + kali

    sehari, jika perlu tingkatkan setelah + minggu sampai 522 mg + kali

    sehari.

    !ngina, dosis awal 522 mg sekali sehari atau +22 mg + kali sehari, 322

    mg 3 kalisehari, pada angina berat sampai &,+ g sehari telah digunakan

    !ritmia 2,5-&,+ g sehari dalam +-3 dosis terbagi

    "orbuto (Otto) Tablet 522 mg (7)

    etral (!$entis %ndonesia) 7apsul +22 mg6 tablet 522 mg (7)

    ytalol (/eAa @edia) Tablet +22 mg, 522 mg(7)