10
JENIS-JENIS KURIKULUM Pergantian kurikulum adalah hal biasa dan keniscayaan dalam rangka merespon perkembangan masyarakat yang begitu cepat. Pendidikan harus mampu menyesuaikan dinamika yang berkembang, karena kurikulum peran utama dalam mencapai tujuan pendidikan.

Nurhayanti jenis jenis kurikulum

Embed Size (px)

Citation preview

JENIS-JENIS KURIKULUM

Pergantian kurikulum adalah hal biasa dankeniscayaan dalam rangka meresponperkembangan masyarakat yang begitu cepat.Pendidikan harus mampu menyesuaikandinamika yang berkembang, karena kurikulumperan utama dalam mencapai tujuanpendidikan.

Jenis kurikulum dari sudut guru sebagai pembimbing kurikulum:

1. Open curriculum (kurikulum terbuka)

2. Close curriculum (kurikulum tertutup)

3. Guide curriculum (kurikulum terbimbing)

A. Jenis-Jenis Kurikulum

Berdasarkan struktur mata pelajaran, ada tiga jenis kurikulum sebagai berikut:

1. Separated subject curriculum, yaitu semua bahan pelajaran terpisah.

2. Corelated curriculum, yaitu tiap-tiap mata pelajaran mempunyai hubungan.

3. Integrated curriculum, yaitu beberapa mata pelajaran dipadukan.

B. Jenis Kurikulum yang pernah diterapkan di

Indonesia

Kurikulum 1968 Kurikulum 1975

Tujuan pendidikan menurut kurikulum 1968 adalah

mempertinggi mental-moral budi pekerti dan memperkuat

keyakinan beragama, mempertinggi kecerdasan

dan keterampilan, serta membina atau

mengembangkan fisik yang kuat dan sehat.

Pada waktu diberlakukan Kurikulum 1968 yang

menjabat menteri pendidikan adalah Mashuri, S.H.

Kurikulum ini ditetapkan ketika menteri pendidikan

Letjen TNI Dr. Syarif Thajeb (1973-1978).

Kurikulum 1975 memiliki sifat integrated curriculum organization. Ketika belum

semua sekolah mengimplementasikan

Kurikulum 1975, dirasakan kurikulum ini tidak bisa

mengejar kemajuan pesat masyarakat.

Ditetapkan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto

seorang ahli sejarah Indonesia. Kurikulum 1984

memiliki pedekatan cara siswa belajar aktif. Dalam

perjalananannya, Kurikulum 1984 dianggap

oleh banyak kalangan sarat beban sehingga diganti dengan kurikulum 1994 yang lebih sederhana.

Kurikulum ini ditetapkan ketika menterui

pendidikan oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman

Djojonegoro. Ketika reformasi bergulir 1998,

kurikulum 1994 mengalami penyesuaian dalam rangka mengakomodasi tuntutan reformasi. Oleh karena itu,

muncul Suplemen Kurikulum 1994 yang lahir

pada tahun 1999.

Kurikulum 1984 Kurikulum 1994

Kurikulum Berbasis Kompetensi peserta didik diarahkan untuk menguasai sejumlah kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Kurikulum Berbasis Kompetensi digagas ketika Menteri Pendidikan dijabat oleh Prof. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. Ujicoba KBK menuai banyak kritik, baik para ahli pendidikan maupun para praktisi pendidikan. Beberapa kritik pada kurikulum ini yaitu:

a) Masih sarat dengan materi sehingga ketakutan

guru yang akan dikejar-kejar materi seperti

yang terjadi pada Kurikulum 1994 akan

terulang kembali.

b) Pemerintah pusat, dalam hal ini Departemen

Pendidikan Nasional masih terlalu intervensi

dalam kewenangan sekolah dan guru untuk

mengembangkan kurikulum tersebut.

c) Masih belum jelas (bias) pengertian

kompetensi sehingga ketika diterapkan pada

standar kompetensi kelulusan belum terlalau

aplikatif.

d) Sistem penilaian yang belum jelas terukur.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan revisi dari KBK. Dalam KTSP beban belajar siswa sedikit berkurang dan tingkat satuan pendidikan (sekolah, guru, dan komite sekolah) diberikan kewenangan untuk mengembangkan kurikulum, seperti membuat indikator, silabus, dan beberapa komponen lainnya. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya pencapaian materi.

PENUTUP

Kurikulum memiliki dimensi jangka panjang karena proses pendidikan

adalah mempersiapkan manusia untuk dapat hidup layak dimasa depan, suatu

masa tidak mesti sama bahkan cenderung berbeda dengan masa kini.

Oleh:

Nurhayanti Retnamasari