Upload
others
View
12
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
REPUBLIK INDON
KEMENTERIANPERDAGANGAT\|
Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2017 llru|luilffittillili
ffi=E;ffi,+I" ISSN : 2579-9819
MINISTRY OF TRADE etrol I
IPenentuan Konstanta Planck UntukMendefinisikan Kilogram
Perhitungan Imbuh (I) Pada PengujianBejana Ukur Dengan Gravimetrik
Akurasi Pada Alatof FulI Scale YS % of
:E
{
#re
-!
Daftar IsiVolume 1 No. 3 Juli - September Tahun ZA17
Salam Redaksi
Metrologi Legal Kota Pekanbaru, Sebuah Keniscayaan
3
4Juarman, M.Si.
Perhitungan Imbuh (Ir) Pada Pengujian Bejana UkurDengan Gravimetrik
11Rifyan S Nasution, BA., M.Sc.& Suci Ingrid Daniati, M.Si.
Memahami Akurasi Pada Alat Ukur Tekanan(o/, of Full Scale VS % of Reading)
16Achsan Rifani, ST.
ANGGUNGJAWAB
ko,
s
,Insan
Kalibrasi Termometer Inframerah Menggunakan ASTM 82847 20Irwan Setiawan, MT.
Penelitian Pendahuluan Mengenai Potensi Kerugian AkibatKetidak Sesuaian Penimbangan Daging Sapi Di Pasar
Tradisional Studi Kasus : Kota Bandung27
Suci Ingrid Daniati, M.Si.
Perancangan Alat Uji Meter Taksi Metode Uji Jalan34
Herfin Yienda Prihensa, S.Si, M.T.
& Erwin Nur Pratomo, A.Md.
Penentuan Konstanta Planck UntukMendefi nisikan Kilo gram
41Edwin Masykuri, S.Si., M.T.
2llnsan Metrologi Votume 1 No.3 Juli - September Tahun2O17
fuh,"*
DiklatFungsional KemetrologianAngkatan II danUji Kompetensi PeriodeAgustus Gelombang I tahun
2017 teLah resmi dibuka oleh Bapak Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan,Karyanto Suprih, yang
diwakilkan kepada Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian, Bapak Hari prawoko, pada hariSenin tanggal T Agustus 20T7. Dalam sambutannya, Bapak Sekretaris Jenderal Kementerian perdagangan
berharap agar peserta diklat mampu berperan dan melakukan perubahan, terobos an, daninovasi dalamrangkamembangun fundamental kemetrologian Indonesia yang kuat dan tangguh.
Pada Diklat Fungsional Kemetrologian Angkatan ke II tahun 2017 ini, ppSDK menyeleng garakan 3jenis Diklat Fungsional Kemetrologian, yaitu Diklat Fungsional Penera Ahli, Diklat Fungsional penera
Terampil, dan Diklat Fungsional Pengamat Tera. Jumlah peserta Diklat Fungsional penera Ahli sebanyak 44
orang, yang berasal dari 36 pemerintah daerah kabupaten/kota dan seorang dari negara Timor Leste. Untukpeserta Diklat Fungsional Penera Terampil berjumlah 23 orang, berasal dari 15 pemerintah daerah
kabupaten/kota dan seorang dari Negara Timor Leste. Sedangkan Untuk peserta Diklat Fungsional pengamat
Tera berjumlah 45 orang, berasal dari: Direktorat Metrologi, 34 pemerintah daerah kabupaten/kota, dan
seorang dari Negara Timor Leste. Jumlah total peserta ll2 orang, dengan 80 orang menggunakan pendanaan
DIPAPPSDK, dan 32orangmenggunakan sumberpendanaanAPBD unitkerjamasing-masing.
Dengan semakin bertambahnya peserta diklat fungsional kemetrologian yang berasal dari beberapa
pemerintah daerah kabup aten/kota, semoga kendala dalam upaya pendirian Unit Metrologi Legal di pemerintah
daerahkabupaten/kotadari sisi ketersediaan sumber dayamanusia segerateratasi.
Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2017
K"ot"/",y;
Insan Metrologil 3
Metrologi Legal Kota Pekanbaru,Sebuah Keniscayaan
Oleh:Juarmfltr, M.Si.
4 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2O17
*$* Tt*{rea*fl:#ff,=ry. *i =.*tr*u''"+ ." j ;-
Birl ";'.
ft&
ii *€#
I
"Bancana Patukaran Pralayu Kapradanun".
Mungkin secuil saja orang yang paham dengan
bahasa Sanskerta diatas. Memperdaya ukuran
menghilangkan keperc ay aan. Itulah arti dari bahasa
tersebut. Dalam realitakehidupan, motto ini melekat
dalam setiap aktifitas selaku makhluk sosial dan
makhluk yang mempunyai kebutuhan. Lebih
spesifiknya, setiap kita pasti akan berhadapanyang
fiamanya alat ukur tersebut dan bahkan mungkin
kita punya pengalaman pahit dengan alat ukur itu
sendiri. Ketika kita naik taksi di negeri antah
berantah, ada y ang namanya argo kuda, artiny a argo
taksinya lompat lompat tak beraturan layaknya kuda
melompat sehingga merugikan penumpangnya.
Ketika kita mengisi minyak di SPBU di negeri nun
jauh di sana, kita beli BBM 1 liter, ternyata setelah
diukur ulang dengan alat ukur standar ternyata isinya
tidak sampai 1 liter. Ketika istri kita belanja ke pasar
rakyat membeli beras 1 kg, sesampainya dirumah
ditimbang ulang dengan timbangan standar terrryata
beras tersebutberatnyaberkurang, tidak sampai 1 kg
sebagaimana yaflg diharapkan. Begitu juga kalau
kita beli emas, antara 1 toko emas dengan toko emas
lain, berbedatakarannya. Ini yang sering kita alami,
bahkan alat ukur Tensimeter pasien yang digunakan
dokter pun pasti terjadi perbedaan hasil analisa
tekanan darahnya. Dan banyak fenomena fenomena
lain yang terjadi dalam kehidupan kita dimana
konsumenlah yang dirugikan dalam hal ini.Peristiwa ini pasti dialami oleh kita selaku konsumen
dan sangat merugikan sekali. Cara caraatau praktek
praktek yang tak terpuji dan tak jujur dalam takar
menakar, ukurmengukur ini haruslah kita lenyapkan
dari kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Harus
disadari bahwa memperdaya UTTP berartimelanggar hukum agama dan hukum negara
pemerintah selaku regulator melarang keras
terjadinya praktek kecurangan takaran ini dan setiap
agama manapun, juga melarang tindakan tidak
terpuji ini.
Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2017 Insan Metrologi lS
*,ffi,8€3.:':'r=*
Pemerintah Provinsi Riau memfasilitasi Kabupaten/Kota melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bidangmetrologi antara lokus Kota Pekanbaru dengan I 0 Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Riau Rabu 8 Maret 201 7 bertempat di
Balai Bupati Kampar.
B*lkiica pfiiir-i ilai'istirru;r ,-'ir i1t:is" aiilifiiera pen-iuai ciait
Frnrheli, ciierilai'lr lli-odusen r"'ran l<nnslit-ur-n keti li;t
terjadi {r;'risalisi lvl*ti:clogi hadir cliteng;rli-
tengahnya. Selanjutnya timbul pertanyaan, sudah
sejauh rnana tingkat kesadaran masyarakat selaku
pemililvpelaku usaha yang menggunakan alat ukur
untuk menera/tera ulang alat ukurnl,a di Metrologi
Legal secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku.
Dan sejauh mana kritik masyarakat selaku
konsumen atau pemakai alat ukur tersebut, jika
ternyata ditemukan di lapangan. Terakhir,bagaimana fungsi pemerintah selaku regulator yang
melegalkan setiap alat ukul yang sudah ditera/tera
ulang?
Untuk mer,yelami permasalahan diatas. mari
kita simak lebih dalam ikhu,al metrologi ini dengan
bahasa yang mudah dipahami sehari hari. Metrologi
berarti ilmu pengetahuan tentang ukur mengukur
-,cli.rr;i iLias , i i{ ; r,l I i,il"lilii I !;E i ). Serjanllirait s*ciii-il
tcrperinc; n-ieI:'{ilogi belertt ii;irit 1,11;1g ttt*mpe lulti.i
crrir-car'ti 1;ciigukuian. l<iiiibrasi rian ;rkurasi
dibidang industri dan Iptek. Ada 3 bidang nretrologi.
Yaitu metrologi ihniah vang berkaitan r,lengan
pengaturan dan pengembangan standar-standar
pengukuran. Metrologi industr-i vang lnemastiltan
bahwa sistem alat ukur industri berf-ungsi dengan
akurasi yang memadai, baik dalarn proses persiapan.
produksi ataupun pengujiannya. Mctrologi Legai
yakni berhubungan dengan pengukuran yang
berdampak pada transaksi ekonomi, kesehatan dan
keselarnatan. Dasar hukum yang dapat dipakai
sebagai acuan n-retrologi ini hukum adalah UU
nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi legal dan PP
no 2 tahuri 1985 tentang rva.iib dan pernbebasan
untuk ditera dan atau ditera ulang serta syarat-syarat
bagi alat ukur, takar, timbang clan perlengkapannya
disingkat UTTP.
6 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2O17
l::
#tr$&# rq
r#* *g F*r#*###
. .-r 1 r'c
ri.li i? i3i_1
Penandatangan dilakukan para Bupati dan Walikota se Plovinsi Riau dengan Walikota pekanbaru H. Edlr.ar Sanger SI{. M.Si dandisaksikan langsung oleh Gubernur Riau
H. .A.rsyajuliandi Rahman MBA.
Sedemikian pentingnya alat ukur tersebut dalam
perikehidupan di dunia ini agamapun mensyaratkan
berhati hatilah terhadap alat ukur tersebut. agama
Islam dalam surat Al-Isra :35 , Al An'am 152, Al-A'raf :85, Arrahman 8-9 dan Almutafifin ayat l-6yang mengatakan "celakalah bagi orang orang
yang curang dalam timbangan yalcni orang yang
apabila menerima takaran dari orang lain mereka
penuhi. Dan apabila mereka menakar ataumenimbong untuk orang lain mereka mengurangi.
Tidaklah mereka menyangka bahwa sesungguhnya
akan dibangkitkan pada yang besar yakni hariketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta
alem". Begifu juga dengan agania lain , seperti
Katolik (amsal 20:20) , Hindu (buku VIII serga
4030), dan agama Budha di ajaran kesepuluh
Gauthama yang intinya semua agama mengajarkan
kejujuran dalam bertransaksi menggunakan alat
ukur.
Di Indonesia lembaga yang berwenang
melakukan tera, tera ulang dan pengawasan
kemetrolog ian adalah direktorat Metrologi dibawah
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan
Tertib Niaga Kementrian Perdagangan RI. Untukwilayah Sumatera berada di bawah BalaiStandardisasi Metrologi Legal (BSML) Regional 1
yang berpusat di Medan. Untuk pelayananteknis di
lapangan yang semula kewenangan tersebut berada
dibawah UPT Metrologi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Riau, berdasarkan UU 23
tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah terhitung
tanggal 30 September 2016 kewenanganpenyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah
bidang Metrologi yang meliputi Tera, tera ulang dan
pengawasan Kemetrologian telah menjadi urusan
wajib kepada Pemerintah Kota Pekanbaru sesuai SE
Mendagri No 12015935/SJ tentang percepatan
pelaksanaan pengalihan urusan meliputi
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017 Insan Metrologi l7
! 1.
Dengan telah ditandatanganinl,a PKS tersebut menandai dimulainya pelaksanaan Tct'a tcra ltlans clan pl-llga\\asan L,PTD Nlctrologi Kota
Pekanbaru ke KabupatenKotauntukmengantisipasiStagnasi pclal,attattteraiteraulangpad:rLTTPrangadadi KabLrpateniKotase Provinsi RiaLr.
Sctelah penandatangan Perjanian Kerjasar-na dcngan kabupaten kota se Provinsi lliau dilanjutktut pertjelasan atas kesepakatanperjanjian tersebut oleh Kepala UPTD Nletrologi Legal Kota Peltanbaru Juarman S.Sos M.Si kepacla kepala Biclang Metrologi atau
UPTD Metrologi se Provinsi Riau agar Implclnentasi atas PKS tersebut dapat berjalan scba-saimana biasanya.(kiriman UPTD Metroiogi Kota Pckanbaru)
8llnsan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017
P3D (personil, pendanaan sarana, dan prasarana
serta dokumen). dari Gubernur kepadaBupati/Walikota. Dengan demikian pelayanan
dilaksanakan oleh UPTD Metrologi Legal Kota
Pekanbaru dibawah Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Pekanbaru dengan beralamat di
Jl. Ahmad Yani No. 128 samping kantor Camat
Sukajadi.
Di era sekarang ini kita masih berkeyakinan
bahwa sebagai makhluk ,yang beragama masih
barryakmanusia yang berintegritas dan menghindari
perilaku curang dalam bertransaksi baik berupajual
beli, menggunakan jasa dengan memakai alat ukur
UTTP ditengah masyarakat. Namun dengan
kemajuan teknologi, desakan kebutuhan, nafsu ingin
untung besar dan kepintaran adajuga oknum untuk
memanipulasi alat ukur dan berbuat curang untuk
menguntungkan pribadi dan korporasi dengan
memainkan alat ukur untuk mengurangi takaran,
mengurangi isi, serta mengurangi berat. banyak cara
yang mereka lakukan. Ada yang merusak segel dan
plombir, memalsukan stiker, memalsukan sertifikat,
menambah pemberat pada timbaflgan di pasar,
merusak bandul pada timbangan, memasang remote
pada alat pompa BBM serta banyak cara cara lainyatg pada intinya ingin memperoleh keuntungan
yang lebih, namun dengan cara yang melanggar
hukum dan merugikan konsumen. Untuk mendeteksi
kecurangan-kecurangan dimaksud ada ciri ciri yang
sederhana UTTP yang sudah dilakukan tera atalditera ulang oleh UPTD Metrologi Legal. Yang
pefiama tentunya kalau alat ukur tersebut tetap dan
gerak di teraltera ulang oleh tenaga penera yang
mempunyai kualiflkasi khusus penera yang telah
dididik di Pusat Pengembangan Sumber Daya
Kemetrologian (PPSDK) Bandung dengan
tingkatan Penera Tingkat Ahli, penera Tingkat
Terampil, Pengamat Tera, Pegawai Berhak untuk
penera yang sudah uji kompetensi. Dan PPNS untuk
pengawas kemetrologian.
Ciri fisik alat ukur yang sudah ditera, UTTPsetelah ditera atauteraulang di berikan segel berupa
kawat dan plombir bentuk bulat pipih dimana
dipermukaan piombir tersebut tertera tahun tera,
Jaminan (JP) dan inisial Penera. Kawat tersebut
diikat simpul kupu kupu, lalu di plombir. Jika kawat
ikat berubah lkatannya, atau kawat putus kemudian
disambung lagi, berarti segel tersebut dirusak.
Merusak segel berarti ptdana. Ini sesuai dengan
pasal25 sub (b) dan (c) UU no 2tahun 1981 tentang
metrologi legal. Ciri ciri lain alat UTTP yang sudah
diteraltera ulang adalah Ada Stiker berwarna hijau
tua bertutriskan UPTD Metrologi Kota Pekanbaru,
angka 16 yang berarti tera tahun 2016, dan tulisan
Bahwa UTTP telah diuji dan disahkan berdasarkan
UU no 2 tahun 1 98 1 tentang Metrologi Legal. Selain
stiker adalagiberupa Sertifikat Teraltera Ulang yang
dikeluarkan pejabat dan instansi berwenang dalam
hal ini UPTD Metrologi Legal dan Pengawas
kemetrologian Kota Pekanbaru. Ketiga ciri ciriUTTP tersebut mutlak harus kita*perhatikan disaat
hendak menggunakan UTTP tersebut sebagai media
bertransaksi.
Di Indonesia UTTP yang familiar berada
ditengah masyarakat terbilang banyak, namun
banyak masyarakat yang tidak tahu, atau apriori
dengan kehadiran alat tersebut dalam artianmenganggap alat ukur tersebut benar dan akurat,
tidak mungkin menipu. Jika ditemukan kecurangan,
masyarakat berhak melaporkannya di YLKI atau
instansi berwenang dalam hal ini pengawas
kemetrologian untuk ditindaklanjuti. Namunkenyataannya sekarang ini Budaya masyarakat
masih menganggap hal ini dianggap wajar, budaya
inilah yang harus kita kesampingkan. Paling tidak
sanksi sosial berupa tidak mau lagi memakai jasa
atau bertransaksi dengan oknum pelaku usaha
tersebut yang tidak pernah menera./tera ulang atau
merusak hasil tera. Budaya kritis inilah yang sama-
sama kita bangun ditengah goncangnya kondisi
ekonomi global yang terasa dampaknya ditengah
masyarakat.
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017 Insan Metrologi | 9
Selanjutnya untuk memberikan pemahaman
kepada pelaku usaha, pengusaha, pedagang,
korporasi angkutan menggunakan argo yang
menggunakan UTTP wajib ditera dan tera ulang oleh
iembaga Metrologi Legal sesuai amanah UU no 2
Tahun i981 tentang Metrologi Legal. salah satu
keuntungan usaha pelaku usaha di tera dan tera ulang
oleh lembaga metrologi legal adalah; yaitu
menumbuhkan kepercayaafi kepada masyarakat
bahwa alat ukur pelaku usaha sudah pas. Yang
meliputi; pas takarannya, pas isinya, pas panjangnya,
dan pas tekanannya. Para pelaku usaha dengan sikap
jujur dalam berusaha berarti hak hak konsumen
dalam hal ini masyarakat tidak dicederai oleh pelaku
usaha pemilik alat ukur. Masyarakat pun selaku
konsumen diharapkan juga j eli memilih bertransaksi
dengan memilih menggunak an alat ukur tersebut
yang sudah dr teraltera ulang karena dijamin aiat
ukur tersebut valid, akurat dan pasti dengan ciri ciri
yang sudah disebutkan diatas.
Berikutnya adalah UTTP yang wajib ditera
dan tera ulang diantaranya, timbangan dipasar
(tegak, duduk, dan gantung) timbangan plastik tidak
dibenarkan sebagai alat ukur di pasar, argo Taksi,
TUM (Tangki Ukur Mobil), tera SPBU, kalibrasi
tangki timbun, Tangki ukur bola, Tangki ukur tegak,
tangki ukur siiinder datar, Kwh meter listrik, Meter
arus BBM, timbangan mekanik, timbangan
elektronik, timbangan emas. meter air, pressure
gauge, meter prover, tienbangan jembatan,
timbansanTBS.Ifrand desain dari penyerahan urusan
kernetrologian kepada pemerintah kabupaten/ kota
adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat, karena kita rahu kabrupaten kota-lah
yang bersentuhan langsung rtrengan 1n35*73rakat.
Dengan semangat peiayanan publik sesuai amanah
uuD 1945 pasal 34 avat:" 3'ang 'menaungl semua
produk peraturan peruncianuan clibawatrnva :!e{\E
namanya pelayanan pubiik zaitu iJnciang I'indang
No 25 Tahun 2009 tentanE Pela*ranan Pu'blik"
masyarakat tidak rnau ta{ru cian iictak -lmbil pusurq
apakah pelayanan itu kewenangarrnya berada di
pemerintah tingkat pertama atau pemerintah
bawahan. Yang penting mereka minta dilayani
dengan baik. Intinya cuma satu, negara bertanggung
jawab atas pelayanan publik. Oleh karena itu mari
kita hentikan ego sektoral, legowo dan stop conflict
of interest kita berikan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat, tetap melakukan konsolidasi,
koordinasi dan sosialisasi' Meskipun dengan segala
keterbatasan, dan tantangan yar^g dihadapi
dilapangan. Selamat bertugas UPTD metrologi
kabupaten kota seluruh Indonesia.
* Juarman, M.Si. ASN Plt. Ka. UPTD Metrologi
Legal Dan Pengawasan Kemetrologian Kota
Pekanbaru, Provinsi Riau. Peserta Diklat MOK angk
L thn20l7 PPSDMK Kemendag RI
l0lInsan Metrologi Volume 1 ${o.-3 Juli- Septenrber Tahun 20'!7
Perhitungan Imbuh (Ir) PadaPengujian Bej ana [Ikur Dengan
Gravimetrik
Oleh:Rifyan S Nasution, BA., M.Sc.& Suci Ingrid Daniati, M.Si.
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017 Insan Metrotogi 111
I
Berdasarkan rumus Tanaka maka didapatkan tabel
massa jenis air suling sebagai berikut:
Tabel 1. Massa jenis air suling
Dari tabel tersebut dapat kita perhitungkan
jikapada suhu 28 "C, maka densitas air suling adalah
0.996235 glrrl,atau apabila kita ganti satuan dengan
kgl L adalah s eb ag ai b erikut :
o.ss623s -9 ,ML
= o.ee623s#
= 0.99623510bL
Dimana:t:zr:dz:
= 0.ee623 s F9,dm"
ko= 0.996235 ---j-
(10-'m)'
11ko= 0.996235---;-
= ss6.ns Im'
a3
a1
a5
water temperature, in oC
-3,983035'C30l,l9l "c522528,9 (Cf69,34881 0C
0,999914950 giml
2. FaktorBouyancyUdara
Gaya apung udara juga menjadi kontribusi
dimana air yang memiliki volume lebih besar dari
pada anak timbangan memiliki gaya apung lebih(EURAMET/cg- 1 9/v.0 1)
0 0.999843
4 4.99997s
10 0.999703
20 0.998207
28 0.996235
30 0.995649
12 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017
1. FaktorMassa JenisAir
Kilogram de archives merupakan awal
pembuatan standar yang diakui secara internasional.
Standar kilogram tersebut dibuat berdasarkan massa
dari 1 liter air. Air suling yang memiliki densitas
paling besar yaitu kurang lebih 4 "C dan memiliki
volume 1 dm', merupakan target dari pembuatan
standar kilogram. Namun berdasarkan hasil
penelitian belakangan ini, standar kilogrammenyimpang sebesar 25 per satu juta (Wikipedia).
Sehingga air suling pada4 'C tidak memiliki tepat 1
liter apabila menggunakan standar 1 kilogram.
Densitas air yang sering digunakan adalah
rumus Tanaka. Rumus Tanaka memerlukan
temperatur air suling yang akan menghasilkan
densitas air suling dalam satuan glmL. Rumusnya
adalah s eb agai b erikut :
l. (tt atflt+ a,yfp Tanaka : a,l l- | g/mL
L a,(t-+- a,) j "
besar dari pada anak timbangan standar. Hal inimenyebabkan air yang memiliki massa yang sama
dengan anak timbangan seakan-akan lebih ringan
dart pada anak timbangan pada saat penimbangafl
diudara.
Gambar 1 . Penimban gan pada udaraPenurunan rumus adalahsebagai berikut:
Dimana:rriAr: massa anak tirnbangan (kg r
g gravitasi (m s')
l', - densitas udara ( kg rn')
V,, : r olrrrnc anak timbangan (m'l
tn,i, : rnassaairsuling(kglm')
V",, : volume airsuling(mt)
ffirr. 9 - p, . Vor. 9l = //loi,. I - pu . V"o. I
rfr_.,, - p,, . V.,,, = ffiu,,.- {)r, . l',,,
Dari rumus diatas apabila kita masukkan
untuk volume air sebesar 5 liter, 10 liter, dan 20 liter
dengan massa jenis udara l,2kglm' ,massa jenis anak
timbangan 8000 kg/m3, dan massa jenis air pada
suhu 28 oC
maka kita akan dapatkan massa anak
timbangan sebagai berikut:
Tabel 2. Massa AI untuk nominal bejana ukur
Maka selisih dari masing-masing nominal
anak timbangan adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Massa imbuh untuk nominal bejana ukur
Sehingga imbuh untuk pengujian 5 L, 10 L,
dan20 L adalah 24.01 9,48.15 g, dan 96.3 g untuk
suhu air sama dengan 28 oC dan massa jenis udara
1,2 kglm'. Laboratorium di Indonesia memiliki
variasi massa jenis udara. Salah satu contoh adalah
laboratorium di Bandung yang memiliki massa jenis
yang lebih kecil dari I.2kglm'. Berikut perhitungan
massa anak timbangan yang diperlukan untuk massa
jenis udara berdasarkan tabel massa jenis tdarayang
didapatkandari CSIRO.
lm' \tn,r - P" '\;) = (P""'' v,,, ) - P"'I/.,,
ffi.tL' ' = (P,,,,.- p,), r,,,p,\- Porl
ffi'tr = ''""
'
l, +l(P"'' - P'')
1
5 0.005 4.915922882
10 9.9st8457640.0i
20 0.02 t9.90369t53
24.077t2
10 9951.845 48.15424
2A 19903.69 96.30841
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017 Insan Metrologi 113
:;;5
:2
I5
rLJr:i, a..: arr.. .ti....,.-. i.liri,,li,
4975.923
,,.,,: rr.lr.itri-..t, I -r r:rr. . i
rl. l.a'. r.rli.:.. ir.6.'l.rr'. ,r i r'i i :''':,. ,l ... 'l .l:r'..'.. I ' .. i.
497s.962 99st.925 t9903.849100 m di atas
permukaan laut I 1 9 1
19904.322200 641.1 4976.08t 99s2.161
9952.397 t9904.795400 r311I 4916.r99
4916.308 9952.616 t990s.233600 r.n2
800 1.086 4976.422 9952.844 19905.688
9953.054 1 9906.1091000 t.062 4976.s27
t.037 4976.637 99s3.213 19906.s461200
1400 1.014 4976.737 9953.475 t9906.949
Tabel4. Massa anak timbangan untuk variasi massa jenis udara
Berdasarkan tabel diatas, maka imbuh yang diperlukan untuk mengurangi massa anak tirnbangan 5 kg,
10 kg, dan20 kg adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Imbuh untuk variasi massa jenis udara
100 m di ataspermukaan laut 1.191 24.038 48.075 96.151
23.9t9 47.839 95.618200 641.1
23.801 41,603 95.205400 t.t37
600 1 1 1 2 23.692 47,384 94.161
800 1.086 23.s18 41.t56 94.312
93.8911000 1,062 23.473 46.946
23.363 46.121 93,454t200 1.037
1.014 23.263 46.525 93.0511400
14 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017
Kesimpulan
Pengujian bejana ukur dengan menggunakan
metode gravimetrik sangat dipengaruhi oleh massa
jenis udara yang mengakibatkan buoyancy udara.
Faktor yang menyebabkan diperlukannya imbuh
pada pengujian bejana ukur terdapat dari faktor
massa jenis air suling dan gaya apung udara. Imbuh
yang digunakan agar tercapai kesetimbangan pada
neraca berfungsi untuk menanggulangi efek dari
massa jenis air suling dan juga gaya ap:urrg udara.
Secara teori, massa dat', imbuh penyetimbang ini
dapat dihitung melalui penurunan rumus
penimbangan.Pada perhitungan secara teori,
variabel seperti massa jenis anak timbangan
diasumsikan memiliki nilai konvensional walaupun
pada kenyataannya tidak demikian. Namun
demikian, perhitungan secara teori dapat menjadi
acuan awal untuk imbuh penyetimbang pada
pengujian bejana ukur dengan gravimetikmenggunakan neraca.
Referensi
[1]. EURAMET/cg-191v.01. Guidelines on the
determination of uncertainty in gravimetric
volume calibration. September 2009
l2l. EC Morris and K Fen. The Calibration ofweights and Balance. National Measurement
Institute, cslRo, Linfield, NSW, Australia
[3]. Kilogram, Wikipedia,
https ://en.wikipedia.org/wiki/IGlogram
diakses tanggal 2 Jvri 2017
[4]. Keputusan DIRJEN PDN Nq.
23IPDN/KEP I 3 12010 tentang Syarat Teknis
Bejana Ukur
[5]. Litre,Wikipedia,
https ://en.wikipedia.org/wikilLitre diakses
tanggal 2 tuni 2017
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017 Insan Metrologilts
Memahami Akurasi Pada Alat [JkurTekanan
{% of Full Scale YS "/, of Readine)
Oleh:Achsan Rifani, ST.
1e I Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September TahunZO1V
Spesifikasi untuk alat ukur tekananterkadang tampak membingungkan. Ada alat ukur
tekanan yang meny atakat akurasinya menggunakan
% of Full Scale dan ada jtgayang menggunakano/o
of Reading. Jadi mengapa ada cara yang berbeda
untuk menentukan akurasi pada alat ukur tekanan?
Manakah yang lebih akurat? Apakah Akurasi dario/o
ofFull Scale atau akurasi dari%o ofReading. Tulisan
singkat ini akan membahas tentang dua perbedaan
tersebut.
Percentage of Reading Accuracy
Akurasi % of Reading didapatkan dengan
mengalikan antara o% akurasi alat dengan hasil
pembacaantekanan. Dengan demikian, semakin
rendah pengukuran tekanan, semakin baikkeakuratannya. Alat dengan jenis akurasi inibiasanya pada pengukuran tekanan rendah selalu
memasukkan resolusi alat dan getaran sebagai
bagian dari ketidakpastian pada display alat. Tetapi
sayangnya pada tekanan tinggi, resolusi alat dan
getar anb ias anya di ab aikan.
Misalnya dari Figure 1, akurasi alatakandidapatkan
sebesar 0,Io dari pembacaan untuk rentangpengukuran 20o/o sampai dengan l00o/o dan
didapatkan akurasi 0,020 di bawah n1lai20%o darirentangpengukuran
P ada rentangpengukuran sampai
dengan 20o/o sifatakurasinya adalahkonstan, sedangkan
pada rentang 20o/o
sampai dengan 100%
akurasinya bersifatlinier, artinya semakin
tinggi rentangpengukuran maka nilai
akurasinya juga akan semakin jauh berkurang.
Figures 1 dan graflk di bawah menunjukkan alat ukur
tekanan dengan rentang ukur 0 psig sampai dengan
100psig.
Accuracy 0.lo of Reading0.t2
0.1
a
otroo
0.08
0.06
0
0
04
02
0
010203040 50
pst
60 70 80 90 100
Psi Accuracy(Ppsi)
o o.0210 o.o220 o.o230 o.o340 o.o450 o.o560 o.o670 o.o780 0.o890 o.o9
100 o.10
Figur 1 - Percent Readingaccuraq) exampleFulI scale : Oto 100 psiAccuracy :
20 to 100%FS : 0.1%o ofreadingofFS
Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2O17 Insan MetrologiltZ
Contoh Pressure Gauge dengan %o of Reading Accuracy
Percentage of Full ScaleAccuracy
Akurasi yangdinyatakan dengan oh offull scale didapatkan
dengan mengalikan nilai
persentase akurasi alat
dengan kapasitasmaksimal dari alat ukur
tekanan. Alat ukurtekanan dengan jenis
akurasi ini menghasilkan
tingkat akurasi yargsamadi semuarentang
dan titik pengukuran. Dalam bahasa yang simpel
apabila dituangkan dalam grafik maka akan
didapatkan akurasi yang konstanlberupa garis lurus.
Karena alat ukur tekanan jenis ini lebih simpel,
seringkali alat ukur dengan percentage of full scale
accuracy menjadi pilihan di bidang industri. Karena
simpel dan kecil kemungkinannya untuk terjadi
kesalahan pembacaan oleh operator di lapangan.
Biasanya apablla pengukuran tekanan
menggunakan alat ini dilakukan pada lingkungan
yang mendekati tekanan I atm maka akan
didapatkan tekanan yang makin akurat. Alat jenis ini
juga menjadi pilihan yang umum di bidang industri
karena dapat dengan mudah dibandingkan dengan
pembacaan dal alat ukur tekanan yang lain. Pada
Figure 2 ditampllkan contoh alat ukur tekanan untuk
kapasitas 1 00 psig and tingkat akurasinya dalam psi.
Perbandingano/o of Full ScaleAccuracy dano/o ofReadingAccuracy
Accuracy (Ppsi)
Psi O.1"/" ofReading
o.5y"of FS
0 0.02 0.05
10 0.02 0.05
20 0.02 0.05
30 0.03 0.05.40 a.o4 0.05
50 0.05 0.05
60 0.06 0.05
fo 0.07 0.05
30 0.08 0.05
90 0.09 0.05100 0.10 0.05
Mana yang lebih akwat?
apakah oh of Full Scale
Accuracy atau o/o of Reading
Accuracy. Jawabanny a adalah
tergantun g darr besarnya
tekanan yang akan diukur.
Pada tabel di bawah inidibandingkan secara langsung
dua alat ukur tekanafl yafig
Accuracy(Ppsi)Psi
0 o.o2
10 0.02
0.0220
30 0.03
40 0.o40.0550
60 0.06
70 0.07BO
90C.OB
0.09100 010
Figur 2 - Percent 0f fullscale accuracy example
f,'ull scale : O to 100 psiAccuracy :0.05% ofFS
18 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2Ol7
.qRYll*!rr(m300 Pst
*w*'ffi ffiffi!e:r! q,:
-Yl
:3
r.rri:r*!E ,,91ffi-,...
ffi
{h
&)ntil:l:
;$ffiP:''r'r''
Kalibrasi Termometer lnframerahMenggunakan ASTM 82847
Oleh:
Irwan Setiawufr, MT.
zO I tnsan Metrologi Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2017
TI
Prosedur, peralatandan sumber ketidakpastianyang digunakan untuk kalibrasi termometer inframerah
menggunakan referensi ASTM E2847, "Standard Practice for Calibration and Accuracy Verification ofWid e b and Infr ared Th ermom et ers ."
Peralatan wajib kalibrasi termometer inframerah
Adapun peralatan yang wajib ada untuk kalibrasi termometer inframerah adalah:
1. Sumber radiasi termal
o Bentuk Flat plate atau cavity
. Penghasil radiasi termal
2. Standar transfer
3. Termometer (untuk monitoring suhu kamar)
4. Alat pengukur jarak
5. Alat pemegang termometer inframerah (tripod,fixture)
Gambar l. Sumberradiasi tennal lffuke culibration 1180 & 4181 precision inlrared calibrators)
=55?
=2
E
Pemilihan sumber radiasi termal bukan
kepada seberapa kuat sumber radiasinya, tetapi lebih
ke bidang pandang termometer inframerahnya,
misalkan suatu sumber radiasi termal yang
mempunyai ukuran diameter 125 mm bisadigunakan untuk semua model.
Sedangkan standar transfer digunakan untuk
mengkalibrasi sumber radiasi termal. Standar
transfer dapat berupa termometer korttak (PRT,
termistor, atau termokopel) atau termometer non
kontak (termometer radiasi).
Termometer digunakan untuk memantau
suhu di dalam lab. Penggunaan termometer inisangat penting karena untuk beberapa termometer
inframerah, suhu ruangan berpengaruh terhadap
ketidakpastiannya dan juga berpengaruh terhadap
suhu referensi termometer inframerah.
Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2O17 Insan Metrologil Zt
,.t
-,d* *
fffi ?"*11.:1', r.+ G .-'. ,G=..,€.*.'',@'-.,* '
@ffiffi@@+===
-1
::
::
?::==
.:
Gamhar 2. Contol-r telmonretel- untuk t.net.nantau suhu di dalam lab jlttkc l6)l)-11
Alat pengukur jarak digunakan untuk menentukan jarak pengukuran antara sumber radiasi dan
termometer inframerah (prosedur teknisnya ada di IEC 62492-l).
Cambar 3. Skema kalibrasr lcnroflleter intiarnelah
Skema Ketertelusuran
Terdapat dua skema ketertulusuran dalam hal kalibrasi termometer inframerah. Pada skema 1
temperatur sebenarnya ditentukan oleh termometer kontak (ketertelusuran kontak). Sedangkan pada skema 2
temperatur sebenarnya sumber ditentukan oleh termometer radiasi (ketertelusuran nonkontak/radiometrik).
Skema ketertelusuran 1 mempunyai ketidakpastian yang lebih besar, yang bersumber dari ketidakpastian
emisitivitas dan ketidakpastian sumber radiasi termal"
22 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2O17
Gambar 4. Skema keterlelusuran kontak dan non kontak (radiometrik)
Penataan Laboratorium
Penataan/pengaturan laboratorium bertujuan untuk meminimalisir ketidakpastian dan kesalahan.
Temperatur di sekitar pengujian dan di dalam laboratorium harus dljaga. Selain dari itu, posisi penempatan
peralatanharus ditempatkan sedemikianrupa agarpantulantemperaturtidakmempengaruhi terhadap kalibrasi,
terutama pada proses kalibrasi pada suhu rendah. Untuk proses kalibrasi di bawah 50 "C pembatas diperlukan
antar a orang yang mengkalibras i dan sumber radiasi.
Gambar 5. Penataan laboratorium kalibrasi termometer inframerah.
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2O17 Insan Metrologi lZf
Gambar 6. Mengontrol pantulan temperatur untuk kalibrasi suhu rendah.
Prosedur kalibrasi
Persiapan
1. Mengkondisikan termometer inframerah yang
akan dikalibrasi dengan suhu ruar'ganlaboratoriumkurang lebih selama 15 menit.
2. Membersihkan lensa termometer inframerah:
. Dibersihkanataspermintaanuser
. Dibersihkan jika ada instruksi daripembuatnya
3. Menyiapkan semua peralatanyangdiperlukan
4. Menentukan sumber radiasi ke temperatur yang
diinginkan
5. Menyetabilkan temperatur sumber radiasi
Titikkalibrasi
Titik kalibrasi ditentukan dengan cara:
1. Titik kalibrasi ditentukan oleh konsumen
2. Laboratorium bisa juga memberikan saran:
. Jika rentang pengukuran yang biasa
digunakan lebar, minimum 3 titik
. Jika rentang pengukurafi yang biasadigunakan sempit, I atau 2 titik tidakmasalah
3. Carayangterbaik melakukan kalibrasi dari titikterendah ke titik tertinggi
Prosedur
1. Jika termometer infrared memiliki pengaturan
suhu pantulan, maka diatur ke sumber radiasi
suhu pantulan (background temp erature).
2. Pengaturan emisitivitas termometer inframerah
harus sama dengan emisivitas sumber kalibrasi
(r,o, : er). Beberapa termometer inframerah
mempunyai emisivitas yiing tetaplpermanen
(maka terdapat perhitungan koreksi).
3. Sejajarkan termometer inframerah:
24 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun 2017
Gambar 7. Pengaturan jarak termometer inframerah dengan inframerah kalibrator,
o Setjarak (arah-Z)
. Sejajarkan sisi kanan-kiri dan atas-bawah (arah-Xdan arah-Y)
o Setelah jarak diatur, termometer inframerah harus berada di tengah permukaan kalibrator. Bisa juga
dilakukan dengan menggunakan laser yang terdapat pada termometer inframerah, atau dengan
memaksimalkan sinyal dengan cara menggerakan termometer ke arah kanan-kiri dan atas-bawah
(posisitermometer inframerah sebaiknyatidak lebih dari 5" terhadappermukaankalibrator)
Gambar 8. Memusatkan termometer infrared pada permukaan kalibrator.
4. Melakukanpengukuran: Analisis Ketidakpastian
. Lakukan pengukuran 10 kali waktu respon Analisis lengkap untuk ketidakpastiantermometerinframerah kalibrasi termometer infrared terdapat di ASTM
. Misalnya: waktu respons termometer E2847, "Standard Practice for Calibration and
inframerah 0,5 sekon, lalarkan pengukuran Accuracy Verification of Wideband Infrared
selama5sekon Thermometers". Contoh budget ketidakpastian
5. Untuk satu kali pengukuran tidak lebih dari 15 kalibrasitermometerinfraredsebagaiberikut:
sekon.
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017 Insan Metrologi IZS
I
,a!
Tabel 1. Contoh budget ketidakpastian kalibrasi termometer infrared
Referensi:
t1l. ASTM E2847, "Standard Practice for Calibration and Accuracy Verffication of Wdeband Infrared
Thermometers".
Lzl. Infrared Thermometer Calibration - A Complete Guide (Fluke Calibration).
[3]. How to Calibrate an Infrared Thermometer, Fluke Calibration Web Seminar Series, Fluke corporation
20t3.
Calibration temperature U lB 0,268
Source emissivity U, B 0.128
Reflected ambient radiation U.l
S 0.03 i
Source heat exchange uo B 0.0t2
U B 0.001Ambient condition
Source uniformity uu A 0.1 63
Seze-of-source effect U7 B 0.019
Ambient temperature U8
A 0.050
Atmospheric absorption U, B 0.020
Noise U l0 A 0.1 00
Display resolution11
U A 0.0s8
Combined expanded uncertainty (k=2) 0.364
26 | Insan Metrotogi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2Ol7
Penelitian Pendahuluan MengenaiPotensi Kerugian Akibat
Ketidaksesuaian PenimbanganDaging Sapi Di Pasar Tradisional
Studi Kasus : Kota Bandung
Oleh:Suci Ingrid Daniati, M.Si.
Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2017 Insan Metrologil2l
AbstrakBarang pokok daging sapi merupakan ienis
konsumsi masyarakat yang selalu masuk kategori
barang dipantau ketersediaan dan harganya, hal ini
menunjukkan bahwa barang konsumsi inimerupakan hal yang sangat luas diperlukan di
masyarakat meskipun harganya tinggi. Alat ukur
yang digunakan dalam proses transaksi daging sapi
adalah timbangan, sehingga timbangan inimempunyai peran yang sangat penting untttk
meminimalisir potensi kerugian yang dialami baik
oleh penjual maupun pembeli. Peran Unit Metrologi
Legal sangat besar untuk memastikan keakuratan
timbanganyang digunakan, namun dalam hal proses
penimbangan sangat dipengaruhi oleh pengguna
timbangan tersebut. Penelitian dilakukan dengan
menentukan sampel kios daging sapi kemudian
membeli sampel daging sapi masing-masing I kg
dengan harga rata-rata Rp. 115.000 lalu ditimbang
ulang. Penelitian menunjukkan bahwa selisih (+)
terbesar adalah +45 g (4,5%r) atau secara nominal
Rp. 6.757/kg sedangkan selisih (-) terbesar adalah
-l79 (1,75%o) atau secara nominal Rp. 2.550/kg.
Selisih tersebut masih di bawah toleransi yang
disyaratkan dalam Keputusan Dirjen PDN Nomor
32 Tahun 1999 tentang Pedoman Pos Ukur Ulang,
yaitu toleransi ukur ulang non-BDKT (Barang
Dalam Keadaan Terbungkus) untuk hasilpeternakan dengan berat 500 < X < 1000 g adalah
8%.
Kata kunci : Daging sapi, Penimbangan, Potensi
Kerugian
1. PendahuluanKehidupan masyarakat tidak bisa dilepaskan
dari kebutuhan pokok yang harus terpenuhi dengan
layak. Tedapat beberapa regulasi yang memuat
daftar komoditi bahan pangan pokok yang diatur
ketersediaan dan harga eceran tertinggi (HET) di
pasaran, pada tahun 1998 Menteri Perdagangan dan
Perindustrian mengeluarkan Surat Keputusan
Menteri Pedagangan dan Perindustrian no
115/MPP/KEPl2l1998 tentang Jenis Barang
Kebutuhan Pokok Masyarakat yang meliputi beras,
gula pasir, minyak goreng, mentega, daging sapi,
daging ay am,telur ayam, susu, j agung, minyak tanah
dan garam beryodium. Tahun 2010 Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian mengeluarkan
Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian No Kep-2S/M-EKON/O512010
tentang Tim Koordinasi Stabilisasi Pangan Pokok,
yang termasuk Bapok adalah beras, gula, minyak
goreng, terigu, kedelai, daging sapi,daging ayamdan
telurayam.
Tahun 2016 pemerintah menetapkan harga
acuan pembelian terhadap tujuh komoditas pangan
dengan tujuan untuk menjamin ketersediaan,
stabilitas dan kepastianhargapangan, baik di tingkat
petani maupun konsumen. Kebijakan tersebut
dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 63/M-DAG lPEP.l09l2016 tentang harga
acuan penjualan di konsumen yang ditandatangani
oleh Menteri Perdagan ganBnggargiasto Lukita pada
9 S eptembe r 20 I 6. Peraturan Menteri ini merup akan
tindak lanjut amanat Presiden Joko Widodo di dalam
Peraturan Presiden No 71 Tahun 2015 tentang
penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang
Penting. Tujuh komoditas pangan yang diatur
harganyayakni beras, jagung, kedelai, gula, bawang
merah, cabai dandaging sapi.
Terlihat bahwa dari tiga regulasi tersebut
daging sapi merupakan satu dari beberapa bahan
pokok yang konsisten dipantau harga dan
ketersediaannya, hal ini disebabkan karena daging
sapi merupakan salah satu primadona masyarakat
28 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017
terutama saat menghadapi perayaan hari-hari besar
keagamaan walaupun harganya relatif mahal yaitu
berkisar antara Rp. 50.000 sampai Rp. 120.000
tergantung jenis dagingnya. Pada proses transaksi
jual beli daging sapi alat ukur yang digunakan adalah
timbangan, sehingga j ika timbang an y atrgdigunakan
tidak akurat atau penggunaunya tidak tepat maka
akan berpengaruh terhadap kuantitas daging sapi
yang diterima oleh konsumen. Karena harganya
yang cukup mahal maka jlka ada ketidaksesuaian
maka akan berdampak siginifikan. Hal ini lah yang
menjadi latar belakang penelitian mengenai potensi
kerugian akibat ketidaksesuaian penimb angan pada
barang pokok daging sapi di pasar tradisional.
2. TujuanPenelitianPenelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengidentif,kasi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap potensi kerugiankonsumen barang pokok daging sapi.
2. Menghitung besaran potensi kerugiankonsumen barang pokok daging sapi akibat
ketidaksesuaian saat penimbangan.
3. BatasanMasalah
Penelitian ini dibatasi pada barang pokok
daging sapi j enis daging lamosir yang
diperjualbelikan di pasar tradisional di Kota
Bandung. Penelitian hanya dibatasi dengan lingkup
kuantitas hasil penimbangan dengan tidakmengikutsertakan penelitian mengenai kualitas dari
daging tersebut.
4. Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian analisis
yang dilakukan secara kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif dapat dilakukan melalui dua strategi yaitu
penelitian survei dan penelitian eksperimen.
Penelitian survei adalah proses unfuk memaparkan
secara kuantitatif kecenderungan, sikap atau opini
dari suatu populasi tertentu dengan meneliti sampel
dari popolasi tersebut. Penelitian survei biasanya
menggunakan kuesioner, wawancara dan proses
sampling terencana dalam pengumpulan data
dengan tujuan untuk menggeneralisasi populasi
berdasarkan sampel yang telah ditentukan.
Kerangka dan tahapan penelitian yang akan
dilakukan digambarkan dalam Gambar l. Tahapan
Penelitian.
Penyajian Data dan Kesimpulan
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Proses identiflkasi terhadap jumlah dan
lokasi pasar serta jumlah pedagang daging dilakukan
melalui koordinasi dengan pihak terkait seperti
Direktorat Metrologi, PD Pasar Kota Bandung dan
UPTD Metrologi Legal Kota Bandung. Setelah data
diperoleh maka dilakukan perhitungan jumlah
sampel yang representatif berdasarkan statistik
menggunakan rumus populasi kecil (kurang dari
1000) seperti pada persamaan berikut dengan asumsi
jumlah pedagang daging sapi kurang dari 1000
pedagang (Prijana, 2005):
n= fio
.,.[#](p.q)(.d2
Identifikasi
a. Jumlah dan Lokasi Pasar
Tradisionalb. Jumlah dan Lokasi Pasar Tertib
Ukur
Pengambilan Sampel
a. Perhitungan Statistikb. Penetapan Jumlah dan Lokasi
Sampel Pedagang
c. Pengambilan Sampei
d. Pendataan Timbang an yalng
digunakan
Pengolahan Data
Penimbangan Ulang dan AnalisisData
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2Ol7
no
Insan Metrologi IZS
Keterangan notasi :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
d : presisi yang ditetapkan: 0,1
t : nilai kritis kurva normal :1,96
p : parameter proporsi: 0,5
q : parameter proporsi : 0,5
Nilai d merupakan nilai presisi yang
ditetapkan yaitu LAo , nilai ini dipilih dalatiga
alternatif taraf signifikansi dari penelitian Isaac dan
Michael tahun 1981 yaitu lo ,5yo atau I0%o. Nilai t
yaiu t,96 diperoleh dari Tabel nilai kritis distribusi t
pada kurva normal dengan nilai s :0,0512 dan v :lebih dari 29 ata:u infinitive.
Analisis data yang terkumpul dilakukan
dengan penimbangan ulang di Pusat Pengembangan
Sumber Daya Kemetrologian (PPSDK) dan
dibandingkan dengan toleransi yang diperbolehkan
olehregulasi.
5. HasilPenelitianPenelitian yang telah dilakukan adalah
penelitian pendahuluan untuk mendapatkan data
awal dari penelitian keseluruhan.Data awal yang di
dapat meliputi jumlah pasar di kota bandun gyartu39
Pasar seperti tertera dalam Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Pasar di Kota Bandung
No Jenis Pasar Jumlah
1 Pasar Induk 2
2 Kelas I 6
J Keias II /.)
4 Kelas III 8
Total 39
Tabel tersebut hanya menggambarkan
jumlah pasar secara global tanpa rincian jumlah
pedagang daging sapi yang membuka kios di setiap
pasar, sehingga secara statistik belum memenuhi
kriteria data yang memadai sebagai populasi. Namun
karena penelitian ini bersifat penelitian pendahuluan
maka dari tabel tersebut dipilih 6 sampel lokasi pasar
yang mewakili regional di wilayah Kota Bandung
sepertipadaTabel2.
Tabel 2.Pasar Tempat Pengambilan Sampel
No Lokasi Pasar JumlahKros Wrlayah
1 Pasar Gede BagelJ Bandung Timur
2 Pasar Kembat Mas Moh. Toha 3 Bandung Selatan
J Pasar Cirovom J Bandung Barat
4 Pasar SederhanaaJ Bandung Utara
5 Pasm Baru 3 Bandung Tengah
6 Pasar Modem Batununggal Indah 2 Bandung Timur Laut
Dari setiap pasar dipilih tiga kios secara acak,
sampel daging sapi yang dibeli sebanyak masing-
masing kios 1 kg dengan waktu pembelian sekitar
pukul 06.00. Data tambahan yang didapat dari setiap
kios meliputi jenis timbangan yang digunakan,
kelengkapan tanda tera, harga jual dan jumlah
penjualan tiap harinya.Dagingsapi yang telah dibeli
ditimbang ulang di Laboratorium Massa PPSDK
menggunakan timbangan elektronik dengan
spesifikasi sebagai berikut :
Merk : MettlerToledo
Model : SB 8000
Kap Max: 8 1009 dengan e:d:l g
30 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017
HasilPengolahan Data
7
6
-5g4Lu1
E
Eo,.2-
1
0Rp 110.000 Rp 116.000 Rp 120.000 Rp 130.000
Gamtrar 2. Deskripsi Jumlah Kios Terhadap Harga Jual
Darill kios,2 drarfiaranyamenggunakan timbangan meja dalamjual beli dan 15 kios menggunakan timbangan
elektronik. Data kelengkapan timb anganyangdigunakan oleh para pe dagangdiuraikan dalam Tabel 3 .
Tabel3. Data Timbangan Yang Digunakan dalam Jual Beli Daging Sapi
No Nama Pasar Nama KiosJenis "'
TimbanganKapasitasMax (kg)
TandaTera
Tahun Sah
1Pasar IndukGede Bage
I T.M Tidak jelas
2 Toko Artadjl T.E 20ts
1J
Toko
MakmurT.E 20t5
2Pasar Moh.
Toha
4 CV.. T.E 25
5 Ibu T.E 25
6 Bapak T,E 25 2015
aJ Pasar Ciroyom
7 Ciroyom 1 T.E l08 Ciroyom 2 T.M 25
9 Ciroyom 3 T.E 25
4
10 Sederhana 1 TI] 30
11 Sederhana 2 T.E 10
12 Sederhana 3TFt.E l0 2016
5 Pasar Baru
13 Athar T.E 15
14 BISDT T"E 6lt5
15 DS T,E -10
5
Pasar ModerenBatununggal
Indah
16 Yuli TFI _i-, 40
11 Niadara T"E
Keterangan: T.M: TimbanganMejaT.E : TimbanganElektronik
Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2017 Insan Metrologi 131
Pasar
Sederhana
Setelah dilakukan penimbangan ulang maka diperoleh hasil bahwa selisih penimbangan baik itu
kelebihan maupun kekurangan berat daging sapi yang diambil sebagai sampel tidak terlalu signifikan.Tabel{'
di bawah ini menggambarkan selisih penimbangan dari tiap sampel dan potensi kerugian yang dialami oleh
penj ual maupun pembeli dengan asumsi harga daging sapi Rp' 1 1 5 . 000lkg.
Tabel4. Selisih Berat Daging Sapi serta Potensi Kerugiannya
No Nama Pasar Nama KiosPenimbangan
Ulang (g)Selisih o//o Kerugian/kg
1Pasar IndukGede Bage
1 t022 22 )) Rp 3.300
2 Toko Artadji 1025 25 )5 Rp 3.750
3TokoMakmur
I 003 1J 0,3 Rp 450
2Pasar MohToha
4 CV. 1045 45 4,5 Rp 6.750
5 Ibu 1011 11 1 ) 1 Rp 1.650
6 Bapak 984 -16 1 ,6 -Rp 2.400
aJ Pasar Ciroyom
1 Ciroyom 1 996 -4 -0,4 -Rp 600
8 Ciroyom2 t034 34 3,4 Rp 5.100
9 Ciroyom 3 1015 15 1 ) 5 Rp 2.250
4PasarSederhana
10 Sederhana 1 985 -15 1 5, -Rp 2.250
l1 Sederhana 2 999 1 -0 1) -Rp 150
12 Sederhana 3 1012 l2 1,2 Rp 1.800
5 Pasar Baru
13 Athar 984 -t6 -1,6 -Rp 2.400
14 BISDT 1009 9 0,9 Rp 1.350
15 DS 983 -11 -l,J -Rp 2.550
6
Pasar ModerenBatununggalIndah
16 Yuli 99s -5 -0,5 -Rp 750
l7 Niadara 1 00 11 0,1 Rp 150
Tanda O di kolom kerugiarVkg menggambarkan
kerugian yang dialami oleh pembeli, sedangkan
tanda (+) di kolom tersebut menggambarkan
kerugian yang dialami oleh penjual namun
menguntungkan p embeli. S eli sih (+) terbesar adalah
pada sampel no 4 yaitu + 45gatausecaranominal Rp.
6.750kg sedangkan selisih (-) terbesar adalahpada
sampel no 15 yaitu - l7g ata.u secara nominal Rp.
2.550kg. Sekilas nominal tersebut tidak signif,kan
dibandingkan dengan harga daging yang tinggi,
namun jika dikalikan dengan jumlah penjualan per
hari maka akan menghasilkan nominal yang besar.
Penjualan dalam sehari tiap pedagang dapat
mencap ai 5 0- 1 5 0 kg, j ika diamb rl r ata-r ata penj ualan
100 kg/hari maka kerugian pedagang jika menjual
daging dengan berat lebih dari semestinya adalah
Rp.5 1 7.500/hari. Jumlah tersebut sangat signifikan
bagi pedagang eceran daging sapi dibandingkan
dengan keuntun gany aflgdiperoleh per hari.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam
Negeri mengeluarkan aturan mengenai selisih yang
diperbolehkan dalam penimbangan yaitu Kep Dirjen
PDN Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pedoman Pos
Ukur Ulang, dalam attrantersebut dijelaskan bahwa
toleransi ukur ulang non-BDKT (Barang Dalam
Keadaan Terbungkus) untuk hasil peternakan
dengan berat 500 < X < 1000 g : 8% sehingga
perbedaan penimbangan masih masuk toleransi.
32 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017
6. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung
potensi kerugian yang diakibatkan ketidaksesuain
penimbangan pada barang pokok daging sapi,
metode yang dilakukan menggunakan metode
sampling yang representatif kemudian sarnpel
dianalisis melalui penimbangan ulang dan
dibandingkan dengan regulasi yang berlaku. Hasil
analisis data menyatakan bahwa terdapatkekurangan penimbangan paling besar (-) 17 glkgdan kelebihan penimbangan paling besar (+) 45 glkg,sehingga menimbulkan potensi kerugian Rp.5l7.500lhari jika diasumsikan pedagang menjual
daging sapi sebanyak 100 kg/hari. Walaupun
nominal tersebut signifikan secara finansial namun
selisih yang hanya 4,5 o% tersebut masih dalam
rentang toleransi penimbangan po s ukur ulang dalam
Kep Dirjen PDN Nomor 32 Tahun 1999 tentang
PedomanPosUkurUlang,
Kesimpulan lain bahwa dari data tersebut
menyatakan bahwa kondisi timbangan meja dan
elektronik yang digunakan oleh pedagang dalam
kondisi baik dan layak untuk digunakan walaupun
tidak terlihat j elas tanda tera s ahny a.
7. FenelitianLanjutanPenelitian pendahuluan ini perlu
ditindaklanjuti dengan menambah jumlah sampel
yang dianalisis. Sampel yang diambil dalampenelitian pendahuluan mewakili pasar-pasar be sar
yaitu pasar induk dan pasar kelas I di wilayah Kota
Bandung, perlu diambil sampel yang secara statistik
memadai dan mengikutsertakan pasar kelas II dan
III yang melayani pedagang kecil dan menjual
daging sapi pada konsumen akhir (end buyer).
8. DaftarPustaka
[1]. Indonesia, (2015) : Peraturan Presiden No 71
Tahun 2015 tentang penyimpanan Barang
Kebutuhan Pokok dan Barang Fenting
l2l. Indonesia, (1998) : Surat Keputusan Menteri
Peda gaflgan dan Perindustrian no115/MPP/KEPl2ll998 tentang Jenis Barang
Kebutuhan P okok Mas y ar akat.
[3]. Indonesia,. (2016) : Peraturan MenteriPerdagangan Nomor 63/M-DAG/P EP.I 09 I 201 6
tentang harga acuan perljualan di konsumen.
[4]. Indonesia,(1999); Kep Dirjen PDN Nomor 32
Tahun 1999 tentang Pedoman Pos Ukur Ulang,
[5]. Prijana. (2005) : Metode Sampling Terapan.
Bandung: Humaniora
Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2O17 Insan Metrologi 133
Perancangan Alat Uii Meter TaksiMetode Uji Jalan
.a
Oleh:Herfin Yienda Prihensa, S.Si, M.T& Erwin Nur Pratoffio, A.Md.
3+ | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli- September Tahun2O17
B. LatarBelakangMeter taksi merupakan salah satu alat ukur
timbang, takar, dan perlengkapannya (UTTP) yang
wajib ditera dan wajib ditera ulang. Berdasarkan SK
Dirjen PDN No. 27 Tahun 2010 tentang Syarar
Teknis Meter Taksi, pada tera dan tera ulang meter
taksi terdapat tiga metode pengujian yaitu: uji semu,
uji rangkai, dan uji jalan. Uji semu merupakan
pengujian meter taksi yang dipasang lengkap pada
kendaraan yang dijalankan di atas standar berupa
silinder yang dapat berputar (menggunakan rolltester). Uji rangkai merupakan pengujian meter taksi
yang tidak terpasang pada kendaraan tetapidilakukan secara bersamaan pada suatu instalasi uji(menggunakan test bench), sedangkan uji jalanmerupakan pengujian meter taksi yang dipasang
lengkap pada kendaraan yang dijalankan sewaktu
kendaraan berjalan di atas jalan yang lurus yangjaraknya diukur dengan suatu alat standar. Narnun
pada praktiknya, pengujian meter taksi yang sering
dilakukan adalah den gan metode p enguj ian uj i semu.
Hal tersebut dikarenakan pada metode uji jalan
terdapat beberapa kendala, diantaranya harus
tersedia jalan yang lurus dan bebas hambalan, serta
adanya kesulitan dalam menentukan berapa selisihjarak yang diukur oleh taksi dengan jaraksebenarnya. Padahal metode pengujian uji jalan
merupakan pengujian yang lebih mendekati k eadaan
yang sebenamy,a saat meter taksi dijalankan. Oleh
karena itu perlu adanya alat (instrumen) yang dapat
menentukan jarak sebefiarrrya yang telah dilewati
oleh taksi tersebut, sehingga dapat diketahuikesalahan meter taksi yan g ditera atauditera ulang.
.larak permulaan ( i km ) Pergantian ongkos berikutnya (min 2 km)
Gambar l. Deskripsi uji jalan
Alat uji meter taksi metoda uji jalan inisejenis counter meter dengan menggunakan sensor
optocoupler yang bekerja berdasarkan picu dari
cahaya optik. Optocoupler terdiri atas LED inframerah sebagai pemancar (transmitter) sinar inframerah dan phototransistor (receiver) yang akan
menghasilkan bias maju (ON) jika mendapatkan
cahaya infra merah dan menghasilkan cutoff(OFF)bila tidak mendapatkan cahaya infra merah. Hasil
keluaran dari optocoupler tersebut akan masuk ke
dalam rangkaian elektronik guna untukmemanipulasi keluaran tersebut agar dapal dibaca
oleh microcontroller. Di dalam microcontrollerkeluaran tersebut kemudian dikonversi menjadi
besaran panjang.
Tera dan tera ulang meter taksi merupakan salah
satu kegiatan yang dilakukan dalam bidangkemetrologian sehingga kebenaran dari pengujian
meter taksi tersebut dapat dipercaya dan
Volume 1 No.3 Juli- September Tahun2017 Insan Metrologil35
dipertanggungjawabkan serta tidak ada pihak yang
dirugikan, baik konsumen (penumpang taksi)
maupun produsen atau pemberi jasa (sopir taksi atau
pemilikagentaksi).
C. Perancangan
C.l PrinsipKerja
Alat uji meter taksi ini terdiri dari dua bagian
yaitu bagian sensor-unit dan bagian display-unit
(tampilan). Bagian sensor-unif terdiri dari sensor
optocoupler, roda pejal, dan konstruksi mekanik.
Pada roda pejal terdapat rotary encoder yang
berbentuk piringan yang mempunyai beberapa
lubang dengan diameter dan jarak antar lubang sama.
Sensor optik yang digunakan berupa sensor
optocoupler yaflg dapat mendeteksi perubahan
intensitas cahaya saat rotary encoder berputar.
Perubahan intensitas cahaya yang diterima oleh
optoc oupl er menyebabkan perbedaan nilai tegangan
yang berupa sinyal analog. Perubahan nilai
tegangan tersebut diubah menjadi sinyal pulsa
(digital) menggunakan rangkaian komparator.
Sinyal puisa tersebut dibaca dan dihitung oleh
microcontrollea jrtmlah sinyal pulsa yang terbaca
kemudian dikirimkan ke dkplay-unit melahti radio
frequency (RF).
Jumlah pulsa yang sudah dikirimkan dari
radio frequency (RF) pada konstruksi mekanik
diterima oleh radio frequency (RF) pada display-
unit. Jmlahpulsa tersebut dikonversikan ke dalam
besaran panjang yang menyatakanjarak yang telah
ditempuh oleh roda pada alat uji yang setara dengan
jarak yang telah ditempuh oleh mobil taksi. Jarak
tempuh tersebut kemudian ditampilkan pada LCD
4x16 secara real time. Pada bagian display-unit
ter dapat keyp ad y ang mempunyai dua fungsi, yaitu:
memilih menu dan mengunci jaraktempuh. Terdapat
dua menu awal yaitu: menu kalibrasi diameter roda
alat uji dan menu pengujian meter taksi. Pada menu
kalibrasi diameter roda alat $i, keypad jtga
berfungsi untuk mengubah diameter roda alat uji
yang sudah ada (diameter iama) ke diarneter baru
setelah roda alat uji dikalibrasi. Pada menu pengujian
metertaksi , kel,pad drgunakan untuk mengunci jarak
tempuh atrat pada saat oengujian meter taksi
(biasanya jarak tempuh yang dikunci adaiah pada
saat jarak tempuh mencapai 1 km, 2 km, dan 3 km).
Jarak yang dikunci tersebut akan digunakan sebagai
data untuk kegiatan tera ulang meter taksi dengarl
metocia uir Jalali l)ata tersebut kemucitan dihitung
cian drolah sehingga diperoleh keterangar: ban\^'a
rxeter taksi yang teiah drujr masih cialam keadaatr
baik (sah) atau dalam keadaan yang sudah tidak baiL
(batal).
C.7 Konfigurasi Sistem
C.2.t Sensor-unit
Sensrtr-unil ini merupakan unit yang akan
ciipasang pada mechanicai-hardv'are , yang
berfungsi untuk mendeteksr dan menghitung
banyaknya pulsa, serta mengrrimkan data tersebut
nrenuju display-unir. tserikut komponen-komponen
vanc tcrdapat pada s( n.\' (, t'- t t t t i I
C.2.1.1 Rotary Encoder
Rolan' enc:oder merupakan suatu piringan
berbentuk lingkaran yang dibuat celah atau lubang
pada bagiarr teftentu irang se-iajar dengan poros.
Ro{ctn, enc:ocler ini dipasang pada bagian poros roda.
Prinsip kerjanya adalah kctika roda berputar maka
t'otorr) ent:oderjuga ikut berpr-rtar dan bagian celah
dart encocler tersebut akan dideteksi oleh sensor
oplot'oupler'. Sensor c.tplocttupler akan mendeteksi
-iika lubang dari pasan-san sumber cahaya dan
delektor dalarn posisi satLr garis. Oleh karena itu
selama putaran roda akan teriadi periode gelap dan
terang secara bergantian. Rotar! enc'otler yang
digunakan pada alat uii ini memiliki 8 ceiah per
putaran. sehingga setiap satli putaran akan
rnenghasilkan delapan pulsa. Roturt, encoder yang
cligunakan adalah sebagai berikut :
36 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2O17
I
Gambar 2. Rotary Encoder pada Roda Alat Uji
C.2.1.2 Optocoupler
Optocoupler yang digunakan adalah jenis
OPB 743. Ketika optocoupler tidak mendeteksi
adanya lubang pada rotary encoder, maka sinar
infrared akan dipantulkan secara sempurna menuju
fototransistor. Akibatnya fototransistor mengalami
saturasi, sehingga output akan bernilai 0 V.
Sebaliknya, saat optocoupler mendeteksi adanya
lubang, maka simar infrared tidak dapat dipantulkan
menuju fototransistor. Fototransistor tidakmengalami saturasi, sehing ga output akan b ernilai
=Vcc Tegangan output ini selanjutnya akan masuk
ke rangkaian komparator. Rangkaian skematik pada
op t o c o up I er j enis OPB 7 43 adalah s ebagai berikut :
+5U
2 3 output
Gamtrar 3 Rangkaian Skematik Sensor Optocoupler
C.2.1.3 Rangkaian Komparator
Rangkaian komparator yang digunakan
merupakan rangkaian non-inverting sederhana
dengan tegangan referensi y ang dap at diatur melalui
multitune 50k. Rangkaian komparator yang
digunakan dapat dilihatpada gambar di bawah ini:*5v
MULTITUNE50k- -Output
Gambar 4 Rangkaian Komparator
Tegangan output dari optocouplerselanjutnya akan dibandingkan dengan tegangan
referensi. Jika tegangan output optocoupler >
tegangan referensi, maka output dari komparator
LM339N bernilai "HIGH". Sebaliknya, jrka
tegangan output optocoupler < tegangan referensi,
maka output dari komparator LM339N akanbernilai
"LO'W". LM339N sendiri merupakan salah satu IC
konrparator yang_ memiliki open-collector output
stage. Sehingga pengguna dapat mengatur output-
swing dengan menambahkan eksternal pull-up
resistor (1k) yang dihubungkan dengan tegangan
supply (5V). Adapunpenambahan LED hanyauntuk
keperluan troubleshooting jlka suatu saat sistem
tidak berj alan dengan semestinya.
C.2.1.4 Mikrokontroller Unit 1
Mikrokontroler yang digunakan disiniberbasis Atmel ATMega 328, dengan tegangan
operasi 5V (logic level), batas tegangan input 6-20Y,
memiliki 14 digital I/O dan 8 analog input, serta
clockspeed mencapai l6 MHz. Papanmikrokontroler ini dilengkapi dengan pin RX / TXyang berguna untuk komunikasi serial yang
terhubung dengan pin-pin dari FTDI USB to TTLSerial chip, mendukung komunikasi SPI (Serial
Peripheral Interface) dan IZC / TWI (Two Wire
Interface).
Mikrokontroler unit 1 ini digunakan untuk
membaca sinyal pulsa serta menghitung sinyal pulsa
tersebut menjadi jumlah pulsa yang telah dideteksi
-!zo-
CAco
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2Ol7 Insan MetrologilSZ
Mikrokontroler unit 1 ini digunakan untuk
membaca sinyal pulsa serta menghitung sinyal pulsa
tersebut menjadi jumlah pulsa yang telah dideteksi
oleh sensor optocoupler. Jurr'lah pulsa yang sudah
dihitung tersebut kemudian dikirimkan ke
mikrokontroler unit 2 dengan menggunakan Radio
Frequency (RF).
C.2.1.5 Radio Frequency (RF) Transceiver
RF Transceiver yang digunakan adalah
produk Nordic Semiconductor dengan seri
nRF24L01+, yang merupakan jenis slngle chip
transceiver dengan frekuensi operasi 2,4 -2,5 GHz
(ISM Band) yang memthki 126 channel frekuensi.
Untuk mengkonfigurasi nRF24L01* (termasuk
mengatur channel frekuensi) dapat dilakukan
dengan mengakses register map melalui SPI (Serial
P er ip h er al Int erfa c e) .
Modulasi data yangdilakukan menggunakan
metoda GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying),
dengan support datarate di udara pada250 kbps, 1
Mbps dan 2 Mbps. Salah satu keunggulan
nRF24L01+ ini adalah memiliki fltur 6 pipe-
Multiceiver, sehingga memungkinkan untuk
komunikasi dengan tipe l'.6 star' network.
Transceiver ini sering digunakan pada aplikasi
wireless untuk PC Peripheral, VoIP Headset, ,RF
remo t e c ontro I danlain-lain.
C.2.2 Display-unit
Display-unit ini berguna untuk mengatur
nilai diameter / keliling roda, menerima data dari
sensor-unit, Ialiu menampilkaunya dalam bentuk
jarak terukur, Display-unit ini jtgabersifat portable
sehingga memungkinkan untuk dioperasikan dari
dalam mobil taksi. Berikut merupakan beberapa
komponen y ang ter dap at dalam d i s p I ay -un i t :
C.2.2.1 Radio Frequency (RF) Transceiver
RF Transceiver yang digunakan pada
display-unit merupakan jenis single chip tiansceiver
yang sama seperti yang digunakan pada sensor-unit,
yaitunRF24L01+.
C.2.2.2 iVlikrokontroler Unit 2
Mikrokontroler yang digunakan kali ini juga
memiliki arsitektur dan karakteristik yang hampir
sama seperti pada mikrokontroler yang digunakan
pada sensor-unit, hanya saja papan mikrokontroler
jenis ini memiliki 14 pin digital IlO, 6 pin analog
input, ICSP header, ditambah dengan power jack
DC sebagai port untuk mendapat daya dari AC/DC
adapter atau dari b aterai.
Mikrokontroler unit 2 ini digunakan untuk
mengonversi sinyal pulsa yang telah diterima oleh
RF Transceiver pada display-unil menjadi besaran
panjang yang sesuai dengan jarak yang sudah di
tempuh oleh alatuji.
C.2.2.3 LCD4xl6
LCD yang digunakan pada display-unit
berbasis teks (karakter) berukuran 4 baris x 16
kolom, bekerja pada mode 4 atau 8 bit. LCD 4x16 ini
digunakan untuk menampilkan menu yang terdiri
dari menu kalibrasi diameter dan menu pengujian
meter taksi. Pada menu pengujian meter taksi;LCD
ini digunakan untuk menampilkan jarak tempuh
yang telah dilewati alat uji secarareal time.
C.2.2.4 Modul I2C
Modul I2C ini digunakan untuk mereduksi
pin LCD 4xl6yangberjumlah 16 pin menjadi 4 pin
yang kemudian dihubungkan ke mikrokontroler.
C.2.2.5 Keypad Matrix 4x4
Keypad matrix 4x4 ini berfungsi sebagai alat
komunikasi antaru pengguna (user) dengan alat
(mikrokontroler). Pengguna dapat mengubah
diameter roda alat uji dan mengunci jarak tempuh
alat uji dengan menggunakan keypad matrix 4x4
tersebut.
38 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2O17
C.2.3. Transmisi Data
RF Tr ans c e iv er y atg terpasang pada s ens or-
unit akan berperan sebagai transmitter, sedangkan
yang terpasang pada dis p I ay-unil berperan sebagai
receiver. Prinsip kerjanya adalah memodulasikan
data digital keluaran dari microcontroller unit l,kedalam bentuk sinyal analog yang berupa gelombang
elektromagnetik dengan c arrier frequency pada 2,4 *2,5 GHz. Proses modulasi tersebut menggunakan
metoda Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK),
yang merupakan pengembangan dari metoda
Frequency Shift Keying (FSK).
Sebelum transmisi data berlangsung, perlu
dilakukan pendefinisian address pipe pada masing-
masing unit R^F' Transceiver. Address pipe disrni
dapat berupa 5 byte unique-address, yang akan
digunakan sebagai jalur komunikasi. Pendefinisian
address pipe im sangat berguna jika terdapat
beberapa unit RF dalam suatu sistem. Dengan
adanya address pipe ini, tiap unit hanya dapat
berkomunikasi pada suatu address pipeyang sama.
Seperti terlihat pada Gambar 5,microcontroller unit I akan menghitung banyaknya
Sensor-unit
OptocouplerRangkaian
KomparatorRF
Transceiver
Gambar 5 Diagram Blok Transmisi Data
pulsa yang terdeteksi oleh sensor optocoupler.
Melalui unit RF Transceiver pada sensor unit, data
jumlah pulsa tersebut dikirimkan dalam bentuk
paket-paket data. Paket-paket data ini selanjutnya
akan dibroadcast pada suatu address pipe yang telah
didefinisikan sebelumnya. Sedangkan unit RF
Transceiver pada display unit akan menerima dan
mengonversi paket data tersebut agar dapat diolah
r-rntuk perhitungan j arak.
C.2.1. Rancang BangunAlatUji
Pen Baut 12 mm
15 mm
Pelat
Hous Pegas tarik
Lengan pembawa
Roda 8 "
Gambar 5 Desain roda alat uji
Rotary
Wireless
Connection
LCD4x16 Modul l:CMicrocontroller
Iinit 2
RF
Transceiver
Keypad matriks 4x4Displuy-unit
Volume 1 No. 3 Juli - Septernber Tahun 2O1V
Microcontroller
Unit 1
Stover Baut 8 rnm--,...-
4xM8 -...
.Insan Metrologi 139
Gambar 6 Desain pemasangan alat uji jalan
C. HasilPengujianAlat
Dari hasil pengujian, didapat beberapa
kesimpulan:
1. Alat uji yang dirancangdapat digunakan untuk
melakukan pengujian (tera ulang ) meter taksi
denganmetodeujijalan
2. Alat uji ini memiliki kelebihan yaitu mudah
dibawa, mudah dalam pefigoperasian, dan
memudahkan penera dalam mengetahui
kesalahan penunjukan dari meter taksi jika
dibandingkan dengan melihat rambu kilometer
jalan, karena penera cukup melihat argometer
dan menekan tombol latch (ketika argo
menunjuk hargayalgsetara dengan jarak 1 km,
2km, dan3 km) untuk mengetahu iberapa jarak
sebenarnya yang telah ditempuh oleh kendaran.
3. Kekurangan dari rancangan yang telah dibuat
antara lain: roda terlalu kecil dan ringan,
sehingga jika jalan tidak rata (terdapat lubang)
dapat menimbulkan kesalahan pengukuran.
Untuk itu perlu didesain roda yang lebih besar
(sama dengan ban kendaraan), penambahan
beban agar roda tetap bertumpu pada jalan,
sehingga diharapkan pengukuran jarak akan
lebih seksama, dan modiflkasi kpnstruksi
dudukan supaya dapatdipasang di berbagai tipe
kendaraantaksi.
Daftar Pustaka
t1l Albert Malvino, D. J. t2007). Electronic
Principles, Seventh Edition. McGraw-Hill
Higher Education.
l2l. Fairchild Semiconductor. (2012).LM3391LM339A, L}i4239A, LM290I Quad
Comparator.
I3l. Nordic Semiconductor. (2008, September).
nRF24L01+, Single Chip 2,4 GHzTransceiver, Product Spesification v1.0.
Norwegia.
l4l. Stallings, W. (2007). Data and Computer
Communication, Eight Edition. Pearson
Educationlnc.
t5l. Surat Keputusan Direktur JenderalPerdagangan Dalam Negeri Nomor27IPDN/KEP 13 12010 Tentang Syarat Teknis
MeterTaksi.
* Erwin Nur Pratomo, A.Md. Alumni D3
Metrologi& InstrumentasiAngkatan 20 1 1
It
c'e
E
.=E_=
40 | Insan Metrologi Volume 1 No.3 Juli- September Tahun2Ol7
x*.:;C,
6S
Penentuan Konstanta Planck UntukMendefinisikan Kilogram
Oleh:Edwin Masykuri, S.Si., M.T.
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017 Insan Metrologi l+t
OId SI
1. PendahuluanInternational Contmittee .fbr Weights *rtd
l4eosures (CIPM) telah mengajukan revisi definisi
dari unit dasar SI. Dehnisi ini akan diadopsi oleh
General Confbrence on Weights antl L4ecrstrres
(CGPM) ke-26 pada l6 Novernber 2018. Saat ini
hanya kilogram yang masih didefinisikanmenggunakan sebuah ar-tefak. Kalau proposai ir:i
disetujui maka semua unit sistern rnetrik akan
didefi nisikan dari alam.
Proposal perubahan delinisi ini rnasih akan
tetap menggunakan tujuh unit dasar (sekon. metcr.
kilogram, ampere, kelvin, mol, dan candela). Unti-rk
kilogram akan didefinisikan ulang dengan men.riliii
nilai pasti dari konstanta Planck. ampel": dari
elementary electric chctrge. kelvin ciari konstatliri
Boltzman dan mol dari konstanta Ar,'o-{adro. Untuk
sekon dan candela telah dideflnisikan clen_ean
konstanta fisika. Definisi baru ini akan rnempclbaiki
dehrrisi -u:ii tiinpa r:lcrubah ukuran dari setiap unir
sehingga keber'1:.ri:jiiian niai pengr.rkuran s.rilt ilrimasih tetap darpat digunakan ll). Perbetluatl (tiitdtt'u
hubungon de/ittisi unit metrik saat ini dan tle/utis'i
baru .t,ang cliujukan dapat dilihat pada Gambar 1.
Sebagai c'ontoh pada Gambar l.a definisi me{er
ditenttrkan oleh jctrak 1,ang diternpuh cahava dctlqnt
/raksi tertentu dari sekon.
New SI
dffi"W n-dffi
(a) (b)
Gambar 1. (a) Hubungan definisi rretrik saat ini (2017) (b) Proposal definisi metrik baru(Sumber: https:i/upload.wikimedia.org/rvikipcdiaicommons/thumb,'aiablUnit relations_in the neu, gl.svg/572px-
Unit_relations in the new SI.svg.png)
:!;1
.B@A
42 | Insan Metrologi Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2017
suatu
Pada tulisan ini yang akan menjadi bahasan adalahpenentuan konstanta Planck menggunakan Kibbleb al anc e y ang akan dapatdigunakan untuk mendefi nisikan kilogram.
2. Perubahan Massa Artefak Kilogram
Prototipe Kilogram Internasional (International Prototype of the Kilogram (IPK) atauLe Grand IQadalah suafu afiefak yang massanya mendeflnisikan satuan SI dari unit massa saat ini: "Kilogram adalahsafuan
massa, yang sama dengan massa prototipe kilogram internasional". IPK telah dikonservasi di InternationalBureau of Weights and Measures (Bureau International des Poids et Mesures, BIPM), sejaktahun 1889, ketikadisetujui oleh GeneralConference on Weights and Measures (Confdrence Generale des Poids et Mesures,
CGPM) ke- 1 . Bentuknya silindris, dengan diameter dan tinggi sekitar 39 mm, dan terbuat dari paduan platinum90o/o dan iridium 10% (Gambar 2). Awalnya IPK memiliki dua salinan resmi. Selama bertahun-tahun, satu
salinan resmi telah diganti dan empat lainnya telah ditambahkan, sehingga sekarang adaenamsalinan resmi [2].
Gambar 2. Prototipe kilogram yang disimpan di BIPM sesuai kondisi yang ditentukan oleh CGpM peftama tahun 1889
Sumber:https://physics.nist. gov/cuu/Images/kilogram.jpg
Selan-ra bertahur-tahun. drili hingga 2rl0'kilogram per tahun pada prototipe kilogram nasional
dibandingkan terhadap prototipe kilograrn intemasional telah terdeteksi" Ticlak ada suatu metode untuk
menentukan apakah prototipe nasional bertarnbah lnassanya ataLr apakah IPK kehilangan massa [3]. pada
pertemuan ke-21 CGPM ( 1999), laboratoriui.n nasional didesak untuk rnenyelidiki cara-cara memecahkan
hr-rbungan perubahan antara kilogram dan artefak tertentu. Peter Cr-rmpson seoran-q metroiogis dari Universitas
Newcastle telah r-r,engidentifikasi pen)/eraparl uap merkuri atau kontaminasi karbon sebagai kemungkinan
penyebab drifiini14).
Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2017 Insan Metrologi l+a
#''
6\s-L\
+75
+50
+25
0
-25
9s s SSeNSeN $ p$ *sYehr
Gambar 3. Pcrubahan (r/r/l) massa terhaclap IPK dari prototipe K2 I K40 dan drta salinan dari IPK K32 dan Kli('l1) (SLimber:
https ://en.wikipedia. orgiwi ki/File : Prototype mass_d rifts.j pg )
Ployek Avogadro dan pengembangan Ki bbl e
balance(dulu disebut Watt balance) rnenjanjikan
metode pengukr-rran massa secara tidak langsung
dengan presisi sangat tinggi. Proyek-proyek ini
menyediakan alat yang memungkinkan sarana
alternatif untuk mendeflnisikan ulangkilogram.Proyek Avogadro akan mewujudkan
kilogram rnelalui konstanta Avogadro (N.), dengan
menentukan jumlah atorn dalam suatu bola silikon.
Metode Kibble balance dilakukan dengan
membandingkan pengukuran daya listrik dan
mekanik dan mewujudkan kilograrn dalarn standar
listrikkuantum.
3. Massa, Planck, dan Einstein
Yang paling terkenal dari Einstein adalah
rumus E -mi, dimana E adalah energi, m adalah
massq, dan c adalqh kecepatan cqhctva. Rumus lqin
yctng kttrang dikenal mas,varakat umttm natnltn
penting bagi sains ruodern, adalah E : ht,, adalah
.\ t t ct I t t t t n gk up u tt " k t t ct t't t u /11 " p ert ct nt o d o I mtt s ej a r o h,
),ctng dirycttakctt oleh lfiar Planc'k pada tcrhun 1900"
E adalah energi, t, odalah .li'ekuen.si, dan h udulah
apa yang ,sekarang dilienal .sebcrgdi lion.stctnla
Planc:k.
P ers amaan Eins te in nten gun gk aplran b a h v, cr
nlassa dapat dipahami dan bahkan ditkur tlctri segi
energi. Persamaan Planck menunjuklictn btthv'a
energi dapat dihitung berdasarkan.fi'ekuensi 1v1 dari
beberapa entitas seperti /bton kali kelipatan
bilangan bulat dari h.
Dua persamaan tersebut saling terhubtutg.
A.4assa - bahkan pada skala benda sehuri-hari -
secara inheren terkait dengan h, yang pertanct kcili
digunakan Planck untttk menggambarkan energi
kecil vang hilang dari.fbton vang dipancarkan oleh
atompada objekpanas. l{i/ai h adalah 6,626069934
x 10-t* J.s. Joule adalah satLtan energi SI. Satu Joule
sama dengan I kg.m'.
Iii
I
.5
i
23(+r32)41)38
8(7)
24
.1tK
3437
. -.... -.;;K
44 llnsan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017
Pada tahun 1999, Peter Mohr dan BarryTaylor peneliti dari National Institute of Standardsand Technology (NIST) dalam sebuah tulisan ringkasyang diterbitkan dalam jurnal Metrologia, merekamengusulkan untuk menetapkan nilai tetap pada
konstanta Planck sebagai dasar untuk deflnisi baru.Mohr dan Tayl or b eral as an b ahwa j ika s ebuah Ki b b I e
balance dapat menggunakan massa yangdideflnisikan secara tepat untuk mengukur nllai h
yang tidak diketahui, maka prosesnya dapat dibalik.Dengan menetapkan nilai h yangpasti, sistem yang
sama dapat digunakan untuk mengukur massa yang
tidakdiketahui [5].
4. KibbleBalance
Kibble balance dulunya dikenal dengan
nama Watt balance. Kibble balance diciptakan olehDr Bryan Kibble pada tahun 1975 dan namanyadigunakan menggantikan watt balance setelahkematiannya pada tahun 2016. Kibble balanceadalah instrumen yang digunakan untuk membuatpengukuran yang sangat akrxat mengenai konstantafisik mendasar yaitu konstanta Planck.
Seperti satu set timbangan, Kibble balancemenggunak an gay a elektromagnetik yang dihasilkanoleh kawat pembawa arus di medan magnet untukmenyeimbangkan berat massa. Dengan mengambilpengukuran kuantitas unit lainnya, Kibble balancedapat digunakan untuk mengukur konstanta Plancksecara akurat sesuai dengan jumlah energielektromagnetik yang dibutuhkan untukmenyeimbangkan massa. Para ilmuwanmenggunakan Kibble balance sebagai bagian dariusaha mereka untuk mendeflnisikan ulang kilogram.
Gambar,l. Kibble balance generasi ke-:l rancangan NIST denganpenutup vakum Sumber:
https:/iwrvrv.nist.govisites,'defaultrfilesistylesi'2180 x 480 limitipublic,'imagesi201 6/1 0i 1 4/rvb-top-on-300 1.png?itok-CcDcXAqd
Gambar 5. Kibble balancc NIST-4 tanpa pcnutup
Surrbcr:
http:iiwww.nist.govisites/def-ault/filcistylcsi480 x .{80 limilpubliciin-ragesipliotogallcrytnis 4
"vatt balance jpg'?itok-Yqkr,THrZ
Volume 1 No. 3 Juli - September Tahun 2017 Insan Metrologilns
Redeflnisi akan memungkinkan pengukuran massa
yang lebih akurat,yang memiliki implikasi potensial
dalam banyak bidang studi, mulai dari mekanikakuantum sampai teknik mesin [6].
Setelah tahun 2018, Kibble balance akandigunakan di seluruh dunia untuk mewujudkan unitSI massa menggunakan nilai konstanta Planck.Sebelum redeflnisi, penting untuk memilikikonsensus mengenai nilai konstanta Planck yang
memenuhi persyaratan yang ditetapkan olehkomunitas ilmiah. Terdapat tiga hasil, denganmenggunakan dua teknik yang berbeda harus sesuai
dengan satu set ketidakpas tian y ang dip ersyaratkan.
Kelompok penelitian dari seluruh dunia telahmencapaihalini.
Pada 2016, semua persyaratan sudahterpenuhi. Ada dua Kibble balance yang utamadigunakan untuk mengukur konstanta Planck.Pertama adalah NIST-4 milik National Institute ofStandards and Technology (NIST) Amerika(Gambar 4-6), danyang kedua dr National Research
Council (NRC) Laboratory di Kanada. NRCmenggunakan Kibble balance Mark II milikNPl(Gambar 7-8) yang telah ditransfer ke NRC sejak20A9. Hasil ketiga diperoleh dari pengukurankonstanta Avogadro yang dibuat oleh InternationalAv o gadro C o ordin at ion.
Hasil terbaru pengukuran konstanta Planckoleh NIST adalah 6.626069934(39) x 10'o kg.m'lsdengan ketidakpastian 1 3 x 1 0" [7].
Hasil terbaru pengukuran konstanta Planckoleh NRC adalah 6.626070t33 x 10'o kg.m'lsdenganketidakpastian 9,1 x 10' [8].
t.
r-:,fi
Auxiliarydrive coil
Balancewheel
Laser interferometer(1 of 3)
Vacuum
chamber
Tes
mass
Induction coils
fixed
Superconductingmagnet
Gambar 6. Sketsa Kibble balance NIST-4
Sumber:https://www.researchgate.neVprofile/Beat_Jeckelmann/publicationl231144094lfigure/fi g5/AS :3933 1 63288535 1 4 @1 47 07 85328604/Figu re-6-Schematics-ofthe-
N IST-design-Notethe-balance-wheel-andthe-superconducting. png
Gambar 7; Kibble balance milik National Physical Laboratory (NPL) Inggns(Sumber : http://www.npl.co.uldupload/img/ian-robinson-kibble-balance.jpg)
46llnsan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017
irirl
-:.:*
:'1.
I!
*
I
:::lr
;E
*
Gambar 8. Dr Bryan Kibble dan Ian Robinson meningkatkankinerja Kibble balance Mark II
(Sumber: http://wmv. npl.co. uk/upload/img/kibble-with-balance.jpg)
Gambar 9. Kibble balance Mark II tanpa penutup
Sumber: http ://cd n. iopscience. com/i mages/0026-1 394 I 44 I 6 I 00 1 /Fu I l/metro259B77fig03.jpg)
ba
+
I
II
z
z
B B
--,- *e,.,..."{r
0 gR
I *...F..'
Feedbacka **a*e r r*
Gating signal
Gambar 10. Skema carakerja Kibble balance NPL(Sumber:https:i/www.researchgate.neUproflle/Stuart_Davidson3/publication/281058960ifigure/fig2lAS:30005
0694590474@14485490687721Fig-2-a-Principle-of-operation-of-the-watt-balance-moving-phase-b-Principle-of.prg)
Laser
Josephson
junction arry
voltage standard
Integrating
Voltmeter
Fringefrequency
measurement
\B
Laser
Josephson
junction arry
voltage standard
Integrating
Voltmeter
current source
Coil position
&velocity
measurement
Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2O17 Insan Metrologil+Z
J
lJ
1
IIt.ii"1,
i
mengatakan akan memerlukan tiga pengukuran Angeles:,4/1sl
denganketidakpastiandibawah50bagianperrniliar, [2J http://www.bipm.org/en/bipmimass/ipk/
5. Penutup
Ketika Ini,ternational Committee for Weights
and Measulres mengumumkan bahwa mereka akan
mempertimbangkan kembali deflnisi kilogram, ia
dan satu di bawah 20 ppb. Dunia sekarang memiliki'setidaknya tigapercobaan dibawah 20 ppb. Pertama
oleh NIST, kedua NRC, dan yang ketiga oleh
kelompok International Avogadro Coordination
yang menghitung konstanta Planck berdasarkan
jumlah atom dalam sebuah bola silikon murni.
Hasil terbaru pengukuran konstanta Planck
oleh NIST adalah 6.626069934 x I0'o kg.m'ls
dengan ketidakpastian 1 3 x 1 0'.
Hasil terbaru pengukuran konstanta Planck
oleh NRC adalah 6.626070133 x 10'o kg.m'ls
dengan ketidakpastian 9, 1 x 10-n.
Kedua hasil konstanta Planck tersebut masih
perlu disepakati.Setelah konsensus mengenai nilai
konstanta Planck tercapai, redeflnisi resmi kilogram
dalam hal nilai ini akan dibuat pada 2018. Setelah
hampir 130 tahun digunakan, Prototipe Kilogram
International akan dihentikan.
Daftar Pustaka
11) Kiihne, Michael (2 2 l,tarch 20 I 2 ). "Redefinition
of the SI". Kettnote address, 1fS' (l{inthInternational Temperature Svntposiunt). Lo,s
diakses 3 Agustus 2017
t3l Mohr, Peter (6 December 2010). "Recent
progres in fundamental constans and the
international system of unit" (PDF). Third
Workshop on Precision Physics ctnd
Fundamen t al P hys ic al C on.s tan t.s.
14) Ghose, Tia (6 Jantraru 2013). "the kilogram Has
Gained Weight" LiveScience
[5] http://www.nist.gov/physical-measurement-
laboratory/plancks-constan diakses 3 Agustus
2017
[6] http : //www. npl. co. uk/educate-exp 1 ore/kibbl e-
balance/ diakses 3 Agustus 2017
[7] Haddad,D, et al. 2011. Measurement of' the
Planc:h constanl at the National Institute of'
Standards and Technology .from 20 I 5 to 20I 7,
Metrologia, Volume 54, Number 5, Published 28
Iuly 2017
tSl Wood.B.M. et al. 2017 . A suntmary ol'rhe Planck
constont determinations using the hrRC Kibble
balance, Metrologia, Volume 54, Number 3,
Published 30May2017
48 llnsan Metrologi Volume 1 No.3 Juli - September Tahun2017
E