18
i NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL DI DESA KEDUNGOMBO BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH TH. 2014 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: Zakiyatun Muflikhah NIM: G000100120 NIRM: 10/X/02.2.1/T/4434 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

i

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI

SRANDUL DI DESA KEDUNGOMBO BATURETNO

KABUPATEN WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH TH.

2014

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Zakiyatun Muflikhah

NIM: G000100120

NIRM: 10/X/02.2.1/T/4434

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

ii

Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

iv

ABSTRAK

Nilai-Nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam Budaya Tari Srandul

di Desa Kedungombo Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri Provinsi

Jawa Tengah Th. 2014

ZAKIYATUN MUFLIKHAH

G000100120

Kesenian srandul termasuk jenis drama tari yang berasal dari

Wonogiri. Kesenian ini berbasis pada drama tradisional kerakyatan dan

memberikan tekanan pada unsur kesakralan ritual dan hiburan. Desa

Kedungombo Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa

Tengah, merupakan desa yang masih melestarikan tarian tersebut. Setiap

pementasan tari Srandul, terbukti selalu mendapatkan perhatian masyarakat,

hal ini dapat dimaklumi karena masyarakat Desa Kedungombo merupakan

daerah yang letaknya berada di pinggiran wilayah Kecamatan Baturetno

sehingga jauh dari berbagai macam bentuk hiburan. Melihat hal tersebut,

penulis tertarik untuk meneliti nilai-nilai pendidikan islam yang ada dalam

tari Srandul.

Permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah apa

saja nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam budaya tari Srandul

di Desa Kedungombo Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri Provinsi

Jawa Tengah th. 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-

nilai pendidikan yang terkandung dalam budaya tari Srandul. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Yang menjadi

subyek penelitian yaitu kepala desa, pemilik dan penari tari Srandul.

Metode penelitian dikumpulkan melalui metode observasi,

wawancara mendalam, dokumentasi. Metode analisis data menggunakan

metode analisis data tertata dalam situs untuk diskripsi. Data yang diperoleh

dari lapangan akan diolah dengan cara mengumpulkan semua data yang ada.

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, mendapatkan

data bahwa nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam Budaya Tari

Srandul di Desa Kedungombo Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri

Provinsi Jawa Tengah antara lain tentang ajaran hormat menghormati orang

lain, kewajiban memohon kepada Allah SWT, kewajiban menikah bagi yang

sudah dewasa, larangan hubungan di luar pernikahan, larangan perbuatan

merusak diri, ajaran hidup rukun, larangan perselingkuhan dan poligami,

larangan perbuatan mengejek dan mencemooh, hukuman bagi orang yang

berbuat dosa, pertobatan, dan kebebasan hidup.

Kata kunci: Nilai Pendidikan, Tari Srandul

Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

1

PENDAHULUAN

Perkembangan kesenian

Islam mengalami proses

penyesuaian atau percampuran

dengan kesenian setempat yang

telah dimiliki oleh masyarakat

Indonesia sebelum kedatangan

Islam. Kesenian yang

berkembang yaitu seni

bangunan, seni pahat, kaligrafi,

seni musik, seni sastra, dan

lain-lain. Seni bangunan dapat

kita lihat pada bentuk bangunan

keraton dan bangunan masjid.

Seni musik merupakan

salah satu bidang kesenian yang

tidak luput dari pengaruh

budaya Islam. Hal ini dapat kita

lihat dari munculnya kesenian

musik seperti terbangan,

qasidah, gambus, yang

berkembang di daerah Jawa dan

Sumatra. Jelas sekali bahwa

jenis-jenis musik yang

disebutkan di atas tidak pernah

dikenal sebelumnya pada masa

pra-Islam.

Hal ini dapat kita lihat

dari seni tembang terutama

dalam jenis Laras Madya yang

meskipun menggunakan teks-

teks Jawa tetapi berisi

shalawatan atau semacam puji-

pujian kepada Nabi Muhammad

saw. Bidang seni lainnya yang

berkembang pada masa Islam

adalah seni tari. Beberapa

contoh seni tari yang

dipengaruhi oleh budaya Islam

di antaranya adalah Tari

Srandul, Kuntulan, Emprak,

serta Seudati. Di beberapa

daerah terdapat seni tari yang

diiringi dengan pembacaan

shalawat dan bacaaan lainnya

dari Al-Qur an, seperti

Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

2

permainan debus dan Seudati

(Aceh).

Dalam berbagai sudut

pandang masyarakat, Srandul

dapat diartikan dengan berbagai

pengertian yang berbeda namun

pada umumnya intinya sama.

Kesenian ini berbasis pada

drama tradisional kerakyatan

yang menampilkan kisah-kisah

yang berhubungan dengan

persoalan-persoalan pertanian,

persoalan kesuburan,

kemakmuran, wabah, dan

bencana. Srandul dapat

dimanfaatkan di berbagai

kesempatan, antara lain:

pementasan, upacara-upacara

yang berkenaan dengan

pertanian dengan durasi waktu

sampai semalam suntuk dalam

beberapa episode. Kesenian ini

memberikan tekanan pada

unsur kesakralan ritual dan

hiburan.

Di Kabupaten Wonogiri

tepatnya di Desa Kedungombo

Kecamatan Baturetno

Kabupaten Wonogiri Provinsi

Jawa Tengah, tari Srandul

merupakan yang masih tetap

dilestarikan, setiap pementasan

tari Srandul, terbukti selalu

mendapatkan perhatian

masyarakat, hal ini dapat

dimaklumi karena masyarakat

Desa Kedungombo merupakan

daerah yang letaknya berada di

pinggiran wilayah Kecamatan

Baturetno sehingga jauh dari

berbagai macam bentuk

hiburan.

Untuk itu dalam

kesempatan ini peneliti ingin

mengkaji lebih dalam tentang

nilai-nilai pendidikan dalam

Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

3

budaya tari srandul di Desa

Kedungombo Kecamatan

Baturetno Kabupaten Wonogiri

Provinsi Jawa Tengah.

Adapun rumusan

masalah dalam penelitian ini

adalah “Apa saja nilai-nilai

pendidikan Islam yang

terkandung dalam budaya tari

Srandul di Desa

Kedungombo Kecamatan

Baturetno Kabupaten

Wonogiri Provinsi Jawa

Tengah?”. Sedangkan tujuan

dari penelitian ini adalah

untuk mengidentifikasi nilai-

nilai pendidikan Islam yang

terkandung dalam budaya tari

Srandul di Desa

Kedungombo Kecamatan

Baturetno Kabupaten

Wonogiri Provinsi Jawa

Tengah.

Ada beberapa

penelitian terdahulu yang

pernah ditulis peneliti

sebelumnya yang ada

hubungannya dengan

penelitian ini antara lain:

1. Jurnal Istiqro’ volume 06,

oleh Ahidul Asror tentang

Ritual Islam Tradisional

Rekonstruksi Nilai Lokal

dan Proses

Pembentukannya. Di

dalam bukunya tulisannya

beliau menguraikan

tentang interaksi Islam

dengan budaya lokal,

bahwasanya Islam datang

pun juga tidak pada ruang

yang hampa, sehingga

melahirkan rumusan

Islam kreatif yang

menjadi produk dari pola

keberislaman masyarakat

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

4

Islam santri tradisional.

Ini sebagai pluralisme

Islam dalam skala mikro

yang tentu tidak boleh

dikonotasikan,

direndahkan/sebagau

sesuatu yang mengada-

ada.

2. Jurnal Kependidikan

Islam volume 1, nomor 2,

Agustus 2003-Januari

2004 oleh Abdul Munir

Mulkhar tentang

Kecerdasan Ma’rifat dan

Revolusi Spiritual dalam

Tradisi Sufi yang berisi

tentang model pendekatan

pendidikan Islam

menggunakan maqomat

sebagai tahapan-tahapan

pengembangan

kepribadian dan

kecerdasan. Dengan

model ini pendidikan bisa

dipahami secara

menyeluruh, artinya

pendidikan dapat tercapai

dari 3 aspek: kognitif,

afektif dan psikomotorik.

3. Purwadi. (2005), dalam

bukunya yang berjudul

Upacara Tradisional

Jawa mengatakan bahwa

disamping pendidikan

formal dan nonformal

tersebut, ada suatu bentuk

sarana sosialisasi bagi

warga masyarakat

tradisional khususnya,

yang disebut upacara

tradisional.

Penyelenggaraan upacara

itu penting bagi

pembinaan sosial budaya

masyarakat yang

bersangkutan. Antara lain

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

5

salah satu fungsinya

adalah penguat norma-

norma, serta nilai-nilai

budaya yang telah berlaku

turun temurun.

4. Hadi, Sumandyo. (2006),

dalam bukunya yang

berjudul Seni dalam

Ritual Agama

mengatakan bahwa

kebudayaan sendiri dari

pandangan antropologi

dideskripsikan sebagai

keseluruhan sistem

gagasan, tindakan dan

hasil karya manusia

dalam rangka kehidupan

masyarakat yang

dijadikan milik dari

manusia dengan belajar.

Dari beberapa

penelitian diatas, penulis

menyimpulkan bahwa

belum ada yang

membahas tentang judul

yang penulis gunakan,

dan ini membuat penulis

menjadikan budaya tari

Srandul di Desa

Kedungombo Kecamatan

Baturetno Kabupaten

Wonogiri Provinsi Jawa

Tengah sebagai lokasi

penelitian dan pengurus

Tari Srandul sebagai

objek penelitian ini

merupakan penelitian asli.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini

adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menggunakan

pendekatan naturalistik untuk

mencari dan menemukan

pengertian atau pemahaman

tentang fenomena dalam

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

6

suatu latar yang berkonteks

khusus.

Digunakan pendekatan

kualitatif karena peneliti ingin

mendeskripsikan karakteristik nilai-

nilai pendidikan dalam budaya tari

srandul dan berusaha menganalisis

data dengan semua kekayaan

wataknya yang penuh nuansa,

sedekat mungkin dengan bentuk

aslinya seperti pada waktu dicatat.

Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Observasi

Teknik observasi digunakan

untuk menggali data dari sumber

yang berupa peristiwa, tempat

atau lokasi, dan benda, serta

bagan gambar.

Dalam penelitian ini dilakukan

observasi berperan serta, yaitu

dengan cara mendatangi

peristiwanya, kehadiran peneliti

di lokasi sudah menunjukkan

peran yang paling pasif. Kegiatan

observasi dimaksudkan untuk

mengamati dan mencatat semua

peristiwa terkait dengan nilai-

nilai pendidikan dalam budaya

Tari Srandul di Desa

Kedungombo Kecamatan

Baturetno Kabupaten Wonogiri

Provinsi Jawa Tengah.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan alat

pengumpul informasi dengan

cara mengajukan sejumlah

pertanyaan secara lisan untuk

dijawab secara lisan pula.

Metode ini ditujukan untuk

mencari informasi, tanggapan

dan penilaian dari pengurus

serta pengelola Tari Srandul

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

7

di Desa Kedungombo secara

langsung.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data

yang berupa dokumentasi

bisa berbentuk pencatatan,

gambar atau film. Pencatatan

yang dilakukan bukan

sekedar mencatat isi penting

yang tersurat dalam dokumen

atau arsip, tetapi juga tentang

maknanya yang tersirat.1

Adapun data dokumentasi

yang penulis dapatkan

diantaranya: catatan

pengurus, foto-foto, dan lain-

lain.

Setelah data

terkumpul, maka langkah

selanjutnya adalah

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2008) hlm. 72

menganalisis data untuk

memperoleh kesimpulan.

Dalam menganalisis data

tersebut, penulis

menggunakan metode analisis

data deduktif. Deduktif

merupakan metode yang

menggunakan logika untuk

menarik kesimpulan

berdasarkan seperangkat

premis yang diberikan.

Dalam sistem deduktif yang

kompleks, peneliti dapat

menarik lebih dari satu

kesimpulan. Metode deduktif

sering digambarkan sebagai

pengambilan kesimpulan dari

sesuatu yang umum ke

sesuatu yang khusus.

Adapun proses analisa

data yang penulis lakukan

yaitu dimulai dengan

menelaah seluruh data yang

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

8

tersedia dari berbagai sumber,

setelah data terkumpul dan

dipelajari maka langkah

selanjutnya adalah mereduksi

data atau memilah-milah data

dan membuang yang tidak

perlu. Yang selanjutnya

adalah penyajian data.

Penyajian data adalah

kegiatan berupa menyajikan

berbagai informasi yang

diperoleh dari reduksi data,

disusun secara sistematis

sehingga memberikan

kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Penggambaran Tari

Srandul di Desa

Kedungombo

Srandul sebagai salah

satu kesenian tradisional

rakyat, bentuk

pertunjukkannya merupakan

perpaduan antara gerak,

tembang, gendhing dan

dialog. Gerak yang digunakan

dalam Srandul sederhana,

cenderung spontanitas dan

ada unsur gevulan. Pemain

Srandul berjumlah 30 orang,

yaitu 13 orang sebagai penari.

Adapun penabuh iringan

berjumlah 11 orang dan 5

orang sebagai pengerong dan

1 orang wanita sebagai

penyanyi Campur Sari.

a. Tahap Persiapan

Sebelum pementasan

Srandul dilaksanakan, para

pengurus dan para anggota

kesenian Srandul melakukan

musyawarah dengan tujuan

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

9

untuk membicarakan rencana

pementasan serta pembagian

tugas dalam pelaksanaan

pentas. Musyawarah

dilakukan kurang lebih satu

minggu sebelum pementasan.

Dalam pelaksanaan tugas

tersebut, para pengurus dan

anggota kesenian srandul

juga dibantu oleh masyarakat

Kedungombo, Kecamatan

Baturetno. Pernyataan

tersebut dibenarkan oleh

Marsih2 mengemukakan

sebagai berikut:

Sebelum pementasan para

pengurus mengadakan

musyawarah dengan para

pemain untuk menjadwalkan

persiapan-persiapan yang

diperlukan dan rencana

latihan. Selain itu karena

persiapan cukup banyak,

maka ketua kelompok tani

melakukan koordinasi dengan

warga masyarakat, sehingga

2 Wawancara dengan Marsih, 4 Maret 2014

pertunjukan tari nantinya

dapat berjalan dengan lancar.

Persiapan untuk

pementasan dimulai terlebih

dahulu diadakan kegiatan

antara lain: penataan alat

musik dan penempatan sesaji

di atas meja yang

ditempatkan di tengah

panggung pertunjukan.

Pemain Srandul melakukan

persiapan seperti merias

wajah dan memakai busana

menurut peran masing-

masing. Kemudian setelah

semua anggota sudah siap

pentas, maka acara dapat

dimulai. Pertunjukan ini

dimulai pukul 20.00 WIB

diawali dengan doa yang

dilakukan oleh pimpinan

kesenian Srandul bersamaan

dengan membakar dupa atau

kemenyan, kemudian

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

10

dilanjutkan pementasan

Srandul.

b. Tahap Pementasan

Pelaksanaan

pementasan tari srandul

selalu diiringi dengan musik.

Musik iringan mempunyai

peranan penting dalam

kesenian Srandul karena

musik iringan merupakan

kesatuan yang tidak

dipisahkan pada sebuah

sajian atau pertunjukan.

Musik iringan yang

digunakan pada pementasan

kesenian Srandul berasal dari

dua sumber suara yaitu, suara

yang dihasilkan oleh alat

musik dan suara yang

dihasilkan oleh manusia

(vokal).

Menurut Sanusi3 diketahui bahwa

kesenian Srandul dalam

mengawali pertunjukan

menggunakan tetabuhan dengan

tujuan mengundang perhatian

masyarakat di sekitar dan sebagai

pertanda bahwa pertunjukan

Srandul akan segera dimulai.

Tabuhan tersebut menggunakan

gendhing dolanan seperti lir-ilir.

Setelah semua persiapan

dianggap cukup, pementasan

dilakukan. Pementasan kesenian

Srandul dilakukan dalam 12

adegan yang dalam setiap

adegannya memiliki arti

tersendiri.

Sebagai contoh penulis akan

menuliskan beberapa adegan

sebagai berikut.

Pada adegan I, semua

penari naik ke atas panggung

3 Wawancara dengan Sanusi, 5 Maret 2014

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

11

diperkenalkan satu persatu

dilanjutkan dengan memberikan

penghormatan kepada setiap

penonton dengan

membungkukkan badan pada

penonton sambil kedua tangan

seperti menyembah. Hal ini

dimaksudkan agar kita sama-

sama menghormati orang lain,

walaupun orang lain itu terdiri

dari berbagai macam karakter.

Pada adegan I ini di

tampilkan para penari tentang

menghormati penonton, hal

demikian merupakan tindakan

yang dilakukan sebagai

kebiasaan penari. Sementara itu

nilai-nilai pendidikan Islam yang

di paparkan pada bab II hal. 7

yang menjelaskan tentang

pengertian Syariah. Syariah

merupakan sistem (norma) yang

mengatur hubungan manusia

dengan Allah swt dengan sesama

manusia dan makhluk lainnya.

Dalam Islam menghormati

oranglain tidak harus dengan

membungkukkan badan, tetapi

dengan menghargai eksistensi

oranglain sudah menunjukkan

bahwa kita menghormatinya.

Oleh karena itu apa yang

dilakukan para penari Srandul

tidak sesuai dengan syariat Islam.

Pada adegan II,

menggambarkan kebersamaan

dalam satu keluarga, bersama

memuja yang Maha Kuasa,

memohon kepada Tuhan Yang

Maha Kuasa agar setiap pemain

diberikan kekuatan. Pada adegan

II ditampilkan tentang

kebersamaan keluarga memuja

yang Maha Kuasa. Pernyataan

tentang kebersamaan keluarga

merupakan syariah yang berarti

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

12

hubungan yang mengatur

manusia dengan Allah swt

dengan sesama manusia dan

makhluk lainnya seperti yang

sudah di jelaskan pada bab II hal.

7. Sedangkan pernyataan

“memuja yang Maha Kuasa” itu

menyimpang dari ajaran Islam,

karena kita umat Islam di

wajibkan menyembah hanya

kepada Allah swt. Jika di kaitkan

dengan teori bab II hal. 7 yang

menjelaskan tentang rukun iman,

maka pada adegan II ini tidak

ditemukan nilai-nilai pendidikan

Islam.

Adegan III, yaitu adegan

Semut Rambut, sesuai dengan

namanya Semut Rambut

memiliki karakter yang mau

menang sendiri, pada adegan III

ini menurut Rejo Darmanto

mempunyai makna bahwa di

dunia ini, walaupun satu bapak

satu itu tetapi ada pula di antara

keluarga yang mau menang

sendiri, hal ini seperti

digambarkan pada karakter

Semut Rambut, yang tentunya

dalam ajaran Islam hal ini tidak

dibenarkan.

Pada adegan ini

ditampilkan tentang karakter

yang mau menang sendiri. Pada

pernyataan bab II hal. 8 yang

menjelaskan bahwa Akhlak

Mahmudah (akhlak terpuji)

antara lain ridha kepada Allah,

taat beribadah, menepati janji,

melaksanakan amanah, dan

segala perbuatan yang baik

menurut pandangan Islam.

Menurut pernyataan di atas maka

adegan III tidak sesuai dengan

syariat Islam tetapi adegan ini

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

13

lebih menonjolkan pada nilai

kemanusiaan.

Adegan IV, adegan

Duhsimak yang menggambarkan

anak yang sedang menginjak

dewasa, yang minta dinikahkan,

dalam ajaran Islam menikahkan

anak yang sudah menginjak

dewasa adalah merupakan suatu

kewajiban. Pada adegan IV ini

ditampilkan tentang anak yang

menginjak dewasa yang minta

dinikahkan. Pada adegan ini

ditampilkan anak yang

menginjak dewasa yang minta

dinikahkan. Hal demikian

memang dibenarkan dalam Islam

tetapi penggambaran dalam

adegan IV ini tidak ditemukan

nilai-nilai pendidikan Islam yang

sesuai dengan teori pada bab II

tentang mendidik anak yang

terdapat pada hal. 8 dan hal. 10

yang tercantum dalam surat

Luqman ayat 13-19.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari deskripsi yang

sudah di jelaskan, tari srandul

adalah suatu tarian yang

muncul dari masyarakat

khususnya para petani yang

kemudian di jadikan sebuah

tontonan masyarakat.

Tembangnya berisi tentang

gambaran kehidupan

masyarakat yang di dalamnya

mengandung suatu amanah.

Dengan teori dan

analisis yang sudah ada, jadi

dapat disimpulkan bahwa tari

srandul kebanyakan

mengandung nilai-nilai

kemanusiaan yang relevan

dengan nilai-nilai pendidikan

Islam. Antara lain tentang

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

14

ajaran hormat menghormati

orang lain, kewajiban

memohon kepada Allah

SWT, kewajiban menikah

bagi yang sudah dewasa,

larangan hubungan di luar

pernikahan, larangan

perbuatan merusak diri,

ajaran hidup rukun, larangan

perselingkuhan dan poligami,

larangan perbuatan suka

mengejek dan mencemooh,

hukuman bagi orang yang

berbuat dosa, pertobatan, dan

kebebasan hidup.

B. Saran

Karena kurangnya

nilai-nilai pendidikan Islam

yang terkandung dalam tari

Srandul, disarankan agar tari

Srandul khususnya di daerah

Kabupaten Wonogiri agar

lebih diperhatikan.

Kepada Pemerintah

Daerah Kabupaten Wonogiri

disarankan untuk

memprakarsai pelestarian tari

Srandul dengan memberikan

kemudahan dan berbagai

fasilitas untuk perkembangan

tari Srandul dan menghindari

kepunahan regenerasi tari

Srandul.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman An Nahlawi. 2004.

Pendidikan Islam di Rumah,

Sekolah, dan Masyarakat.

Jakarta: Gema Insani.

Arifin Muzayyin. 2011. Ilmu

Pendidikan Islam. Jakarta:

Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Edisi Revisi IV.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

BAPPEDA (Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Kabupaten Wonogiri). 2013.

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA TARI SRANDUL …

15

Wonogiri Dalam Angka 2013.

Wonigiri: Badan Pusat Statistik

Kabupaten Wonogiri.

Hadi, Sumandyo. 2006. Seni Dalam

Ritual Agama. Yogyakarta:

Buku Pustaka.

Hafid. 2009. Pendidikan Islam

Antara Tradisi dan

Modernitas. Salatiga: STAIN

Prss.

Iwan. 2010. Srandul. (http://wazana-

wazana.blogspot.com/2010/12/

srandul.html), diakses pada

tanggal 31 Maret 2014

M. Anis Matta. 2006. Membentuk

Karakter Cara Islam. Jakarta:

Al-I’tison Cahaya Umat.

Muhaimin. 2002. Paradigma

Pendidikan Islam: Upaya

mengefektifkan pendidikan

agama Islam di sekolah.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Darajat, Zakiah. 2011. Ilmu

Pendidikan Islam. Jakarta:

Bumi Aksara