21
Nikel laterite merupakan sumber bahan tambang yang sangat penting, menyumbang terhadap 40% dari produksi nikel dunia. Endapan nikel laterite terbentuk dari hasil pelapukan yang dalam dari batuan induk dari jenis ultrabasa. Umumnya terbentuk pada iklim tropis sampai sub-tropis. Saat ini kebanyakan nikel laterite memang terbentuk di daerah ekuator. Negara penghasil nikel laterite di dunia diantaranya New Caledonia, Kuba, Philippines, Indonesia, Columbia dan Australia. yang kaya akan Nikel; Garnierite ( max. Ni 40%). Ni terlarut (leached) dari fase limonite (Fe Oxyhydroxide) dan terendapkan bersama mineral silicate hydrous atau mensubtitusi unsure Mg pada serpentinite yang teralterasi (Pelletier,1996). Jadi, meskipun nikel laterite adalah produk pelapukan, tapi dapat dikatakan juga bahwa proses enrichment supergene sangat penting dalam pembentukan formasi dan nilai ekonomis dari endapan hydrous silicate ini. Type ini dapat ditemui dibeberapa tempat seperti di New Caledonia, Indonesia, Philippines.Dominika dan Columbia. Istilah “laterite” bisa diartikan sebagai endapan yang kaya akan iron-oxide, miskin unsure silica dan secara intensif ditemukan pada endapan lapukan di iklim tropis (eggleton, 2001). Ada juga yang mengartikan nikel laterite sebagai endapan lapukan yang mengandung nikel dan secara ekonomis dapat di tambang. Batuan induk dari endapan Nikel Laterite adalah batuan ultrabasa; umumnya harzburgite (peridotite yang kaya akan unsur ortopiroksen), dunite dan jenis peridotite yang lain. Proses Kimia Pembentukan Nikel Nikel terbentuk bersama mineral silikat kaya akan unsur Mg (ex;olivin). Olivin adalah jenis mineral yang tidak stabil selama pelapukan berlangsung. Saprolite adalah produk pelapukan pertama, meninggalkan sedikitnya 20% fabric dari batuan aslinya (parent rock). Batas antara batuan dasar, saprolite dan wathering front tidak jelas dan bahkan perubahannya gradasional. Endapan nikel laterite dicirikan dengan adanya speroidal weathering sepanjang joints dan fractures ( boulder saprolite). Selama pelapukan berlangsung, Mg larut dan Silika larut bersama groundwater. Ini

Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

Nikel laterite merupakan sumber bahan tambang yang sangat penting, menyumbang terhadap 40% dari produksi nikel dunia. Endapan nikel laterite terbentuk dari hasil pelapukan yang dalam dari batuan induk dari jenis ultrabasa. Umumnya terbentuk pada iklim tropis sampai sub-tropis. Saat ini kebanyakan nikel laterite memang terbentuk di daerah ekuator. Negara penghasil nikel laterite di dunia diantaranya New Caledonia, Kuba, Philippines, Indonesia, Columbia dan Australia.

yang kaya akan Nikel; Garnierite ( max. Ni 40%). Ni terlarut (leached) dari fase limonite (Fe Oxyhydroxide) dan terendapkan bersama mineral silicate hydrous atau mensubtitusi unsure Mg pada serpentinite yang teralterasi (Pelletier,1996). Jadi, meskipun nikel laterite adalah produk pelapukan, tapi dapat dikatakan juga bahwa proses enrichment supergene sangat penting dalam pembentukan formasi dan nilai ekonomis dari endapan hydrous silicate ini. Type ini dapat ditemui dibeberapa tempat seperti di New Caledonia, Indonesia, Philippines.Dominika dan Columbia.

Istilah “laterite” bisa diartikan sebagai endapan yang kaya akan iron-oxide, miskin unsure silica dan secara intensif ditemukan pada endapan lapukan di iklim tropis (eggleton, 2001). Ada juga yang mengartikan nikel laterite sebagai endapan lapukan yang mengandung nikel dan secara ekonomis dapat di tambang.

Batuan induk dari endapan Nikel Laterite adalah batuan ultrabasa; umumnya harzburgite (peridotite yang kaya akan unsur ortopiroksen), dunite dan jenis peridotite yang lain.

Proses Kimia Pembentukan Nikel

Nikel terbentuk bersama mineral silikat kaya akan unsur Mg (ex;olivin). Olivin adalah jenis mineral yang tidak stabil selama pelapukan berlangsung. Saprolite adalah produk pelapukan pertama, meninggalkan sedikitnya 20% fabric dari batuan aslinya (parent rock). Batas antara batuan dasar, saprolite dan wathering front tidak jelas dan bahkan perubahannya gradasional. Endapan nikel laterite dicirikan dengan adanya speroidal weathering sepanjang joints dan fractures ( boulder saprolite). Selama pelapukan berlangsung, Mg larut dan Silika larut bersama groundwater. Ini menyebabkan fabric dari batuan induknya is totally change. Sebagai hasilnya, Fe-Oxide mendominasi dengan membentuk lapisan horizontal diatas saprolite yang sekarang kita kenal sebagai Limonite. Benar bahwa Nikel berasosiasi dengan Fe-Oxide terutama dari jenis Goethite. Rata-rata nikel berjumlah 1.2 %.

Kondisi Mineralogy

Endapan nikel laterite terbentuk baik pada mineral jenis silicate atau oxide. Kemiripan radius ion Ni2+ dan Mg2+  memungkinkan substitusi ion diantara keduanya. Umumnya, mineral bijih dari jenis hidrous silicate seperti talc, smectite, sepiolite, dan chlorite terbentuk selama proses metamorphisme temperature rendah dan selama proses pelapukan dari batuan induk. Umumnya, mineral – mineral tersebut mempunyai variasi ratio Mg dan Ni. Mineral garnierite dari jenis silicate mempunyai ciri poor kristalin, texture afanitik, dan berstuktur seperti serpentinite (Brindley,1978).

Page 2: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

Genesis of Nikel Laterite

Umunya Nikel deposit terbentuk pada batuan ultrabasa dengan kandungan Fe di olivine yang tinggi dan Nikel berkadar antara 0.2% – 0.4% wt. Secara mineralogi nikel laterite dapat dibagi kedalam tiga kategori (Brand et all.,1998)

1. Hydrous Silicate Deposits

Profil dari type ini dari vertical dari bawah ke atas : Ore horizon pada lapisan saprolite (Mg-Ni silicate), grade Nikel antara 1.8% – 2.5%. Pada zona ini berkembang box-works (apa tuh..), veining, relic structure, fracture dan grain boundaries dan dapat terbentuk mineral

1. Clay Silicate Deposits

Pada jenis endapan ini, Si hanya sebagian terlarut oleh melalui groundwater. Si yang tersisa akan bergabung dengan Fe,Ni,dan Al untuk membentuk mineral lempung (clay minerals) seperti Ni-rich Notronite pada bagian tengah profil saprolite (see profile). Ni-rich serpentine juga dapat di replace oleh smectite atau kuarsa jika profile deposit ini tetap kontak dalam waktu lama dengan groundwater. Ni grade pada endapan ini lebih rendah dari Hydrosilicate deposit (1.2%;Brand et all,1998).

1. Oxide Deposits

Type terakhir adalah Oxide. Profile bawah menunjukkan Protolith dari jenis harzburgitic peridotites (mostly mineral olivine,serpentine, piroksen), sangat rentan terhadap pelapukan terutama di daerah tropis. Diatasnya terbentuk saprolite dan mendekati permukaan terbentuk limonite dan ferricrete (dipermukaan) ( see profile). Pada tipe deposit oxide ini, Nikel berasosiasi dengan Goethite (FeOOH) dan Mn Oxide.

Sebagai tambahan, Nikel laterite sangat jarang atau tidak sama sekali terbentuk pada batuan carbonate mengandung mineral talc.

Tektonik Setting

Nikel laterite berkembang di kompleks Ophiolite pada rentang waktu Phanerozoic, terutama Cretaseous-Miosen. Ophiolite ini telah mengalami fault dan joint sebagai efek dari tectonic uplift yang dapat memicu intensitas pelapukan dan perubahan pada water table level. Deposit Nikel lainnya ditemukan pada Archean Craton yang tergolong stabil berasosiasi dengan layer mafic complexes and komatiite (Butt,1975). Semakin banyak zona shear dan steep fault ( normal??), semakin tinggi pula tingkat enrichment proses untuk menghasilkan grade Nikel yang tinggi. Sebaliknya, zona thrust fault berasosiasi dengan emplacement kompleks ophiolite dan bersama dengan greenstone membentuk zona serpentine milonite atau talc-carbonates-altered ultramafic rocks. Komposisi seperti itu tidak memungkinkan terbentuknya Nikel pada endapan residu (regolith/lapukan).

Kondisi Topografi dan Morfologi

Page 3: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

Dua faktor tersebut sangat penting dalam endapan nikel laterit karena kaitannya dengan posisi water table, stuktur dan drainage. Zona enrichment nikel laterite berada di topografi bagian atas (upper hill slope,crest, plateau, atau terrace). Kondisi water table pada zona ini dangkal,apalagi ditambah dengan adanya zona patahan n shear or joint. In consequence, akan mempercepat proses palarutan kimia (leaching processes) yang pada akhirnya akan terbentuk endapan saprolite mengandung nikel yang cukup tebal. Kondisi seperti ini dapat dijumpai di beberapa tempat sepeti Indonesia,New Caledonia, Ural (Russia) dan Columbia. Sebaliknya, pada topografi yang rendah, water table yang dalam akan menghambat proses pelarutan unsur – unsur dari batuan induk (baca:enrichment proses).

Iklim

Tempat – tempat yang beriklim tropis seperti Indonesia, Columbia memungkinkan untuk terjadinya endapan Nikel laterite. Kondisi curah hujan yang tinggi,temperatur yang hangat ditambah dengan aktivitas biogenic akan mempercepat proses pelapukan kimia, dimana Nikel laterite bisa mudah terbentuk.

4. NIKELSifat-sifat nikel :• Putih mengkilat• Sangat keras• Tidak berkarat• Tahan terhadap asam encerBijih nikel yang utam adalah nikel sulfida . Nikel-nikel yang diekspor dalam bentuk 3 macam yaitu bijih, nikel kasar, dan ferronikel. Daerah penambangan nikel ada di Koala, Soroako, Maluku Utara. Cara penambangan nikel melalui berbagai cara , antara lain ;• Penebangan pohon dan semak• Pengupasan tanah permukaan• Penggalian dengan sistem tangga (benching system) yaitu dimulai dari bawah ke atas mengikuti garis kontur dengan alat gali power shovel atau dozer shovelPengolahan nikel melalui beberapa tahap , yaitu :• Pemanggangan• Peleburan• ElektrolisisPenggunaan Nikel• Untuk melapisi barang yang terbuat dari besi, tembaga, baja karena nikel mempunyai sifat keras, tahan korosi dan mudah mengkilap jika digosok.• Untuk membuat baja tahan karat (stailess stell)• Untuk membuat aliase dengan tembaga dan beberapa logam lain seperti :a. Monel (Ni, Cu, Fe)Digunakan untuk membuat instrumen tranmisi listrikb. Nikrom(Ni,Fe,Cr)Digunakan sebagai kawat pemanasc. Alniko (Al, Ni, fe, Co)Untuk membuat magnet.d. Palinit dan Invar yaitu paduan nikel yang mempunyai koefisien muai yang sama dengan gelas

Page 4: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

yang digunakan sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca, misalnya pada bolam lampu pijar.e. Serbuk nikel digunakan sebagai katalisator, misalnya pada hidrogenansi (pemadatan) minyak kelapa, juga pada cracking minyak bumi.

PROSES PENGOLAHAN NIKEL

Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan mineral berharga secara ekonomis berdasarkan teknologi yang ada sekarang. Berdasarkan tahapan proses, pengolahan bahan galian dapat dibagi menjadi tiga tahapan proses, yaitu tahap preparasi, tahap pemisahan dan tahap dewatering.

Tujuan dilakukannya kegiatan Pengolahan bahan galian ini yaitu untuk Membebaskan mineral berharga dari mineral pengotornya (meliberasi), Memisahkan mineral berharga dari pengotornya, Mengontrol ukuran partikel agar sesuai dengan proses selanjutnya (reduksi ukuran), Mengontrol agar bijih mempunyai ukuran yang relatif seragam, Mengontrol agar bijih mempunyai kadar yang relative seragam, Membebaskan mineral berharga, Menurunkan kandungan pengotor (menaikkan kadar mineral berharga). Dengan demikian kita akan mendapatkan keuntungan-keuntungan berupa Mengurangi ongkos / biaya pengangkutan, Mengurangi ongkos / biaya peleburan, serta Mengurangi kehilangan mineral berharga pada saat peleburan.

Preparasi merupakan proses tahap awal dalam pengolahan bahan galian yang meliputi :

Sampling merupakan pengidentifikasian bahan galian baik sifat fisik, kimia, kemagnetan, serta kelistrikan dari mineral yang terkandung dalam bahan galian diantaranya Macam dan komposisi mineral dalam bahan galian, Kadar masing-masing mineral dalam bahan galian, Besar ukuran dan distribusi ukuran, Distribusi mineral-mineralnya, Macam dan tipe ikatan mineral-mineralnya, Derajat liberasi mineral-mineralnya, Sifat-sifat fisik mineralnya seperti berat jenis, kemagnetan, konduktivitas listrik, sifat-sfat permukaan mineralnya dan sebagainya.Genesa Pembentukan Bijih Nickel

Nickel ore adalah bijih nikel, yaitu mineral atau agregat mineral yang mengandung nikel.

Ferronickel adalah produk metalurgi berupa alloy (logam paduan) antara besi (ferrum) dan nikel.

Baja menggunakan produk alloy ini Nickel bisa berasal dari Laterite (Ni Oxides) hasil

proses pelapukan batuan Ultramafik dan Sulfida (Ni Sulphides) hasil dari proses magmatisme.

Sumber batual Ultramafik bisa dari Dunite, Peridotite, Lherzolite,Serpentinite, dll.

Orebody dengan Ni grade yg tinggi umumnya didapat dari proses pelapukan batuan

(bedrock) yg kaya Olivine karena memang kandungan Ni di Olivine lebih tinggi dibanding

mineral mafik yg lain. Kandungan Ni di bedrock sebenar nya kecil sekali (<0.7%), kandungan

Page 5: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

dibedrock didominasi oleh silica (>40%) dan magnesia (>30%), proses pengkayaaan Ni terjadi

karena adanya proses Leaching dimana elemen-elemen yg mudah larut dan punya mobilitas

tinggi terutama SiO2 dan MgO dilarutkan oleh air sehingga %Ni yg tinggal di profile jadi tinggi

(>2%).

Proses leaching yg efektif biasanya terjadi pada Daerah tropis dimana curah hujan tinggi dan banyak vegetasi yang membentuk lingkungan asam. Morfologi yg "gentle" termasuk plateua karena sirkulasi air bagus untuk "mencuci/mengeluarkan" Silica dan magnesia, jika terlalu terjal hasil pelapukan akan tererosi sehingga profile yang akan dihasilkan tipis. Kalo terlalu landai seperti di lembah/dataran rendah sirkulasi air kurang bagus. Struktur geologi yang intensif karena penetrasi air ke bedrock akan lebih efektif.LAPISAN PENYUSUN BIJIH NICKEL

Proses leaching membentuk profile Limonite (bagian atas/zona oksidasi) dan Saprolite

(bagian bawah/zona reduksi) dimana pada lapisan limonite proses pelapukan sudah sangat lanjut

sehingga hampir semua Silica dan magnesia sudah tercuci dan sisa-sisa struktur/tekstur batuan

sudah boleh dikatakan hilang (semua lapisan bedrock sudah jadi tanah), lapisan limonite

mengandung Fe yang sangat tinggi karena memang Fe sangat suka lingkungan oksidasi. Kalo

saprolite boleh dikatakan setengah lapuk dimana masih ditemukan sisa-sisa batuan dasar.

Kandungan Ni tertinggi akan didapat pada zona saprolite karena Ni lebih stabil di zona reduksi.

Penambangan Nikel

Endapan nikel laterit terbentuk karena proses pelapukan dari batuan ultramafik yang

terbentang dalam suatu singkapan tunggal terbesar di dunia seluas lebih dari 120 km x 60 km.

Sejumlah endapan lainnya tersebar di provinsi Sulawesi Tengah dan Tenggara.

Operasi penambangan nikel biasanya digolongkan sebagai tambang terbuka dengan

tahapan sebagai berikut:

1. Pemboran

pada jarak spasi 25 - 50 meter untuk mengambil sample batuan dan tanah guna mendapatkan gambaran kandungan nikel yang terdapat di wilayah tersebut.

2. Pembersihan dan pengupasan

lapisan tanah penutup setebal 10– 20 meter yang kemudian dibuang di tempat tertentu

ataupun dipakai langsung untuk menutupi suatu wilayah purna tambang.

3. Penggalian

Page 6: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

lapisan bijih nikel yang berkadar tinggi setebal 5-10 meter dan dibawa ke tempat pengolahan.

Pengolahan Bijih Nickel

Setelah bahan galian ditambang dan lalu di dangkut dengan alat muat (wheel loader)

menuju ke stockfile. Dan setelah diangkut sebaiknya melakukan proses pengolahan nickel.

Dalam proses pengolahan bijih nickel meliputi beberapa tahapan proses utama (Gambar 3.2.)

yaitu :

NICKEL PROCESS ILLUSTRATION

Setelah bahan galian ditambang dan lalu di dangkut dengan alat muat (wheel loader)

menuju ke stockfile. Dan setelah diangkut sebaiknya melakukan

proses pengolahan nickel. Adapun tahap-tahap yang dilakukan untuk melakukan proses pengelolahan nikel melalui beberapa tahap utama yaitu, crushing, Pengering, Pereduksi, peleburan, Pemurni, dan Granulasi dan Pengemasan.

1. Crushing

Dimana proses ini bertujuan untuk reduksi ukuran dari ore agar mineral berharga bisa terlepas

dari bijihnya. Berbeda dengan pengolahan emas, dalam tahap ini untuk nikel ore ini hanya

dibutuhkan ukuran maksimal 30 mm sehingga hanya dibutuhkan crusher saja dan tidak

dibutuhkan grinder.

2. Pengeringan di Tanur Pengering (Dryer)

Dari stockpile, hasil tambang (ore) diangkut menuju apron feeder. Di apron feeder ore

mengalami penyaringan dan pengaturan beban sebelum diangkut dengan belt conveyor menuju

dryer atau tanur pengering. Diruang pembakaran tersebut terdapat alat pembakar yang

menggunakan high sulphur oil atau yang biasa disebut minyak residu sebagai bahan bakar.

Dalam tahap pengeringan ini hanya dilakukan penguapan sebagian kandungan air dalam bijih

basa dan tidak ada reaksi kimia. Ore kemudian dihancurkan dan kemudian dikumpulkan di

gudang bijih kering (Dry Ore Storage).

TANUR PENGERING DAN GUDANG BIJIH KERING

Page 7: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

3. Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Pereduksi

Tujuannya untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi. Setelah proses drying, bijih nikel yang tersimpan di gudang bijih kering pada dasarnya belumlah kering secara sempurna, karena itulah tahapan ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air bebas dan air kristal serta mereduksi nikel oksida menjadi nikel logam. Proses ini berlansung dalam tanur reduksi. Bijih dari gudang dimasukkan dalam tanur reduksi dengan komposisi pencampuran menggunakan ratio tertentu untuk menghasilkan komposisi silika magnesia dan besi yang sesuai dengan operasional tanur listrik. Selain itu dimasukkan pula batubara yang berfungsi sebagai bahan pereduksi pada tanur reduksi maupun pada tanur pelebur. Untuk mengikat nikel dan besi reduksi yang telah tereduksi agar tidak teroksidasi kembali oleh udara maka ditambahkanlah belerang. Hasil akhir dari proses ini disebut kalsin yang bertemperatur sekitar 700oC

TANUR REDUKSI

4. Peleburan di Tanur Listrik

Untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan Slag. Kalsin

panas yang keluar dari tanur reduksi sebagai umpan tanur pelebur dimasukkan kedalam surge bin

lalu kemudian dibawa dengan transfer car ke tempat penampungan. Furnace bertujuan untuk

melebur kalsin hingga terbentuk fase lelehan matte dan slag. Dinding furnace dilapisi dengan

batu tahan api yang didinginkan dengan media air melalui balok tembaga. Matte dan slag akan

terpisah berdasarka berat jenisnya. Slag kemudian diangkut kelokasi pembuangan dengan

kendaraan khusus.

PELEBURAN DITANUR LISTRIK

5. Pengkayaan di Tanur Pemurni

Bertujuan untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas

75 persen. Matte yang memiliki berat jenis lebih besar dari slag diangkut ke tanur pemurni /

converter untuk menjalani tahap pemurnian dan pengayaan. Proses yang terjadi dalam tanur

pemurni adalah peniupan udara dan penambahan sililka. Silika ini akan mengikat besi oksida dan

membentuk ikatan yang memiliki

TANUR PEMURNI

6. Granulasi dan Pengemasan

Page 8: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

Untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor

setelah dikeringkan dan dikemas. Matte dituang kedalam tandis sembari secara terus menerus

disemprot dengan air bertekanan tinggi. Proses ini menghasilkan nikel matte yang dingin yang

berbentuk butiran-butiran halus. Butiran-butiran ini kemudian disaring, dikeringkan dan siap

dikemas.

1.    Metode Penambangan

Metoda penambangan yang akan diusahakan untuk dilakukan dengan metode open pit

mining dengan system berjenjang dengan banyak muka kerja (multi bench system). Setiap

jenjang dihubungkan jalan masuk tambang dengan jalan utama tambang. Penambangan mulai

dari pengupasan overburden, limonit, saprolit dan berhenti pada batuan dasar (bed rock).

Pada setiap jenjang lapisan ore, akan dilakukan face sampling dan selanjutnya akan dipasang

patok dan diberi keterangan hasil dari face sampling, selanjutnya data ini akan dijadikan acuan

rencana (sequence) penambangan.

Dimensi desain tambang sebagai berikut :

Tinggi per jenjang (single bench) : 3.0 meter

Lebar jenjang : 20.0 meter

Kemiringan jenjang : 90 °

Jalan masuk tambang (mine acces road), lebar : 12 meter ( 2 jalur)

Jalan utama : 14 meter ( 2 jalur)

Namun bila kondisi lapangan belum memungkinkan untuk penerapan system berjenjang,

maka pihak perusahaan akan menerapkan metoda penambangan konvensional yaitu jenjang per

jenjang dengan kedalaman setiap penggalian sedalam 2 meter dan kemiringan dinding 60° dan

kemiringan keseluruhan untuk satu trap (bench) 52° dengan tinggi maksimum 6 meter, dengan

tetap menjaga lingkungan, produktifitas dan keselamatan kerja.

Page 9: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

Tabel 1 - Lingkup kerja Penambangan Bijih Nikel

Tabel 1 - Lingkup kerja Penambangan Bijih Nikel

AKTIVITAS

ASAL TUJUAN ALAT

EXC TRUCK Other

CLEARING Bulldozer

DIRECT DOZING Bulldozer

STRIPPING

OB/waste& Top

Soil

Front W/DUMP 320D DT Bulldozer

MINING

LIMONITE Front Stock

Yard

320D DT

SAPROLITE Front Stock File 320D DT

REMOVAL EFO

SAPROLITE GRIZLY EFO 320 D DT

REMOVAL OVER

SIZE

SAPROLITE +

LIMONITE

GRIZLY W/DUMP 330D DT

BARGE

LOADING

LIMONITE +

SAPROLIT

Stock

Yard

JETTY 320D DT

TRANSHIPMENT

LIMONIT +

SAPROLIT

JETTY KAPAL 320D TONGKANG

Page 10: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

SAPROLITE Stock

File

JETTY 320D DT

PROJECT

WORKS

W/DUMP  SK 220   Bulldozer

ROAD

MAINTENANCE

 Grader WaterTruck  Compactor

2.    Tahapan Kegiatan Penambangan

2.1 Clearing & Grubb

Pekerjaan Clear & Grubb membersihkan lahan dari semak-semak dan pohonan kecil

dipergunakan Bulldozer D85 dan chainshaw jika diperlukan untuk menebang pohon

besar.diameter >200 mm, target pekerjaan ini didasarkan atas rencana Land Clearing Plan dari

Perusahaan. Pemindahan batang kayu komersial meliputi semua jenis kayu yang berdiameter >

200mm dimana masih layak dipakai merupakan milik Perusahaan.

               2.2  Top Soil Removal

Pekerjaan pengalian lapisan Top Soil diperkirakan ketebalannya 1 meter, Top Soil ini l

merupakan lapisan tanah penutup bagian atas yang mengandung unsur hara yang berguna

sebagai media tumbuh dari tanaman.

Top soil ini harus diperlakukan secara baik dan akan ditempatkan pada Top Soil stock area,

dimana nantinya akan dipergunakan dan disebar untuk Reklamasi Tambang. Penimbunan Top

Soil peletakkannya harus diatur dengan ketinggian maksimum 2 meter berjajar, dan tiimbunan

diusahakan harus tetep stabil.

Peralatan yang dipergunakan untuk operasi pekerjaan pemindahan Top Soil adalah Excavator

320D untuk alat gali/muat dan Dump Truck sebagai alat angkutnya. Biaya pekerjaan ini

termasuk pada kegiatan pemindahan Overburden dan waste.

                 2.3  Overburden & Waste Removal

Dari data geologi yang kami peroleh, type tanah/batuan overburden dan waste karakteristik

adalah Overburden merupakan lapisan diantara lapisan atas/Top Soil dan lapisan bijih/Ore ,

Page 11: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

lapisan overburden ini mayoritas terdiri dari tanah laterit dan batuan lempungan yang mudah

untuk digali.

Untuk operasi pekerjaan pemindahan Overburden akan dipergunakan Buldozer 85,

Excavator 320 D sebagai alat gali/muat dan peralatan angkut Dump Truck atau dump truk 6 x 4,

dan batasan maksimum jarak angkut adalah 0.3 Km terukur dari front tambang ke waste dump

area. Apabila jarak angkut “overburden” melebihi dari rata-rata 0.3 Km,penambahan atau

pengurangan jarak angkut akan diperhitungkan dengan penambahan jarak angkut (incremenet

100 meter).

     Jarak angkut adalah jarak titik tengah lokasi penambangan menuju titik tengah lokasi

pembuangan material diukur mengikuti jalan sebenarnya yang sudah dibuat berdasarkan desain

tambang dan akan ditentukan dan disetujui di lapangan bersama-sama.

Sebagian volume material akan dilakukan Direct dozing diperkirakan volume direct dozing 25%

dari total overburden dan waste., Direct dozing merupakan kegiatan pendorongan material yang

dilakukan oleh bulldozer secara tuntas (backfill) ke lokasi area timbunan (dump area).

Volume Overburden dan waste serta penempatan material dan konfigurasi alat yang digunakan

harus sesuai dengan Rencana Tambang yang dibuat Perusahaan dengan acuan batasan Ratio

berdasarkan surveyor.

 2.4 Nickel Ore Mining (Penambangan Bijih Nikel)

Penambangan diklasifikasikan atas 2 jenis kualitas ore utama, yaitu limonit dan saprolit.

Sedangkan 1 jenis kualitas ore lagi yaitu low grade saprolit (LGSO) dimana kualitas ore

merupakan transisi antara saprolit dan limonit. Ke tiga jenis ore tersebut ditentukan oleh Tim

Eksplorasi dan Perencanaan Tambang. Pelaksanaan dilapangan akan diawasi oleh grade

controller.

Limonit ditambang dan diangkut langsung ke tempat pemisahan ukuran berdasarkan gravitasi

atau Grizzly portable.

Saprolit ditambang sebagian akan diangkut langsung ke tempat penyaringan tetap atau

disebut Grizzly portable . Pengambilan sample dilakukan diatas truk dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh perusahaan. Dan sebagian akan dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara

Page 12: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

atau disebut Stockyard dan pengambilan sample diatas truk atau pada tumpahan truk dengan

ketentuan yang ditetapkan sebelumnya.

Penentuan ore akan diangkut langsung ke grizzly atau diangkut ke stockyard oleh grade

control. Hal ini didasari oleh fackor kualitas. Penambangan harus mengikuti prosedur tersebut

dan penentuan lokasi stock akan ditentukan oleh pihak perusahaan.

Operator Tambang harus menjaga tidak terjadinya pengotoran ore baik limonit atau

saprolit pada saat penggalian di lokasi penambangan (front). Pembatuan jalan di front ataupun

tempat penggalian harus menggunakan batuan yang tidak mengandung silica tinggi diutamakan

menggunakan batuan/boulder sekitar area penggalian yang masih mengandung nikel.

Selama penggalian operator tambang harus memisahkan boulder yang berukuran besar

sehingga dipastikan tidak terangkut sebagai ore. Boulder dapat diangkut sebagai waste ataupun

dipindahkan ketempat aman yang tidak mengganggu kegiatan gali muat disekitar area

penambangan.

Saprolit yang disimpan di stockyard pada saat diangkut kembali ke grizlly portable dipastikan

diangkut bersih, tidak terjadi pengotoran dari material lain diluar tumpukan ore, dan boulder

yang besar dipisahkan sehingga tidak terangkut ke grizzly. Tidak ada pengambilan sample yang

dilakukan pada kegiatan ini.

3.        Peralatan Tambang

a)      Bulldozer, merek Cat dengan type D 85 – E. Fungsi utamanya adalah untuk

operasi pengupasan lapisan tanah tertutup (striping overburden), perataan kembali dan untuk

membantu perintisan pembukaan jalan tambang.

b)      Hydraulic Excavator, dengan type PC 200 .

c)      Stone Breaker, berkapasitas produksi 50 ton/jam. Peralatan tersebut berfungsi

d)     untuk penggalian pemecahan batuan mineralisasi yang mengandung galena.

e)      Dump Truck, merek Mitsubishi. Peralatan tersebut berfungsi

f)   Mengangkut nikel dari front penambangan ke tempat penimbunan. Bila dibutuhkan juga dapat

digunakan untuk ke tempat pembuangan sementara.

g) Stone Chruser, berkapasitas produksi 25 ton/jam. Peralatan tersebut digunakan. untuk

menghancurkan bongkah-bongkah batuan mengandung nikel dari front penambangan sampai

ukuran kerikil sampai kerakal.

h)        Whell Loader, berkapasitas produksi 25 ton/jam. Peralatan tersebut digunakan

Page 13: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

i)        Untuk pemuatan ore laterit dari penampungan ke pelabuhan.

4.      Sarana Penunjang

Sarana penunjang merupakan modal tetap berwujud, diperlukan untuk menunjang berbagai

kegiatan di lapangan pada operasi penambangan. Sarana penunjang yang dimaksud adalah :

a. Base Camp, berupa perumahan semi permanent, untuk staf karyawan di lapangan serta 

perlengkapannya.

b.  Perkantoran di sekitar areal penambangan yang berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan-  

kegiatan administrasi, penyusunan laporan atau data-data, tempat pertemuan staf dan menerima

tamu-tamu di lapangan.

c. Bengkel dan gudang, berfungsi untuk tempat perawatan atau perbaikan alat-alat berat serta

kendaraan-kendaraan dan alat perlengkapan lainnya, juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan

bahan/alat-alat yang diperlukan di lapangan.

d.   Kendaraan lapangan berupa, 1 unit mobil ford ranger gardan ganda, dan 2 unit taff/rocky.

e.   Generator mesin listrik dengan daya 500 kVA yang akan digunakan untuk penerangan

perumahan    (base camp) dan perkantoran, juga untuk menunjang perbengkelan seperti

pengelasan dan penambangan serta pengolahan.

f.     Jalan tambang, digunakan untuk menghubungkan front penambangan ke tempat penampungan

(stock pile) di Pelabuhan.

g.  Akses pelabuhan dan jalan, digunakan untuk jalur transport pengangkutan dan pengapalan batuan

Nikel.

h.  Alat komunikasi, digunakan untuk memperlancar hubungan komunikasi di lapangan antara lokasi

yang satu dengan lokasi lainnya yang letaknya cukup berjauhan dengan kantor pusat.

i.  Alat keselamatan kerja dan alat gali sederhana, termasuk di dalam hal ini seperti pemadam

kebakaran, helm, sepatu boots, peralatan PPPK, cangkul, sekop dan linggis.

j.      Pompa air, digunakan untuk pencucian Nikel, dan kebutuhan air untuk base camp dan

perkantoran.

Page 14: Nikel Laterite Merupakan Sumber Bahan Tambang Yang Sangat Penting

k.    Kompressor, digunakan untuk sirkulasi udara dalam lubang/terowongan.

  5 . Organisasi dan Tenaga Kerja Struktur organisasi adalah merupakan suatu bagian dari system manajemen yang sangat

penting, terutama dalam pengelolaan suatu perusahaan khususnya dalam bidang usaha

pertambangan.

Struktur organisasi bertujuan untuk mengatur setiap kegiatan dan personilnya, sehingga

pelaksanaan pekerjaan yang dibebankan kepada masing-masing personil dapat

dipertanggungjawabkan. Dengan adanya kegiatan pertambangan ini maka akan memerlukan

banyak tenaga kerja, baik tenaga kerja menengah maupun tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan

perusahaan. Tenaga kerja dapat dipenuhi sebagian dari daerah setempat dan sekitarnya,

sedangkan tenaga kerja dengan kualifikasi khusus bila tidak terdapat di daerah setempat akan di

peroleh dari tempat lain. Adapun struktur organisasi pada pertambangan Nikel di daerah studi

yang diusulkan adalah sebagai berikut :

a)    Direktur

b)    Kepala Teknik Tambang

c)    Site Manager

d)   Kepala Bagian

e)    Kepala Seksi

f)     Operator/Teknisi

g)    Staf.