Nike Dan Adidas Bekerja Untuk Mencegah Praktek Sweatshop

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Nike Dan Adidas Bekerja Untuk Mencegah Praktek Sweatshop

    1/6

    Nike dan Adidas Bekerja untuk Mencegah Praktek Sweatshop

    Sebagaimana perusahaan meningkatkan sumber pabrikan dari semua jenis produk mulai dari sepatu

    olahraga hingga iPhones ke negara–Negara dengan biaya tenaga kerja rendah seperti Cina, Malaysia dan

    Vietnam, perilaku dari subkontraktor di negara ini sudah berada dalam peningkatan aktivitasnya. Nike,perusahaan besar pembuat sepatu olahraga dengan penjualan lebih dari $9 mili ar setahun, merupakan

    perusahaan pertama yang mengalami reaksi yang tidak menyenangkan ketika para pekerja di negara–

    negara ini diperlakukan tidak baik. Para pekerja di Indonesia membuat sepatu dalam linkungan pabrik

    yang panas, pabrik yang berisik dan hanya dibayar sekitar 80 sen per hari atau sekitar $18 per bulan. Para

    pekerja di Vietnam dan Cina dibayar lebih tinggi, mereka bisa mendapatkan gaji $1.60 per hari. Di semua

    kasus tersebut, para pekerja meminta gaji setidaknya sebesar $3 per hari sesuai dengan kebutuhan standar

    hidup yang layak.

    Kondisi ini menyebabkan keributan di Amerika, perusahaan Nike dihujat atas praktek kerjanya

    yang tidak baik. Semakin banyak kritikan yang mendesak perusahaan Nike untuk mengevaluasi kembali

    perlakuan terhadap buruhnya. Perusahaan Nike menyatakan bahwa mulai sekarang semua pabrik sepatudan pakaian akan dimonitor dan diinspeksi secara independen. Setelah mendapatkan

     

    kritikan yang sama,

    perusahaan Reebok (pesaing Nike) meningkatkan upah pekerjanya di Indonesia hingga 20%,

    sedangkan perusahaan Nike menaikannya hingga 23% sampai 25% per bulan. Angka tersebut

    nampaknya kecil, akan tetapi merupakan kenaikan yang cukup besar bagi para pekerja di negara–negara

    ini. Di Eropa, Perusahaan Adidas yang juga merupakan perusahaan sepatu olahraga terbebas dari kritikan

    tersebut. Tetapi pada tahun 1999 di El Savador dilaporkan bahwa, subkontraktor Adidas di Taiwan

    mempekerjakan para gadis muda berusia 14 tahun di pabriknya dan mempekerjakan mereka lebih dari 70

     jam seminggu. Mereka hanya diijinkan untuk pergi wc dua kali sehari, dan jika mereka ke wc lebih lama

    dari tiga menit maka mereka akan kehilangan upahnya sehari. Perusahaan Adidas bertidak cepat untuk 

    menghindari pengalaman buruk yang dialami perusahaan Nike. Perusahaan Adidas mengumumkan

    bahwa mulai sekarang, para subkontraktor harus mematuhi peraturan standar buruh. Oleh sebab itu,seluruh perusahaan industri diminta untuk mengevaluasi kembali etika praktek buruh mereka.

    Permasalahan seperti ini bisa ditemukan pada web pages, seperti Nike’s (www.nikebizz.com) dan The

    Gap’s (www.thegap.com ).

    Penolakan pada Perubahan

    Dalam dekade terakhir, banyak perusahaan yang terkenal dari Amerika (dan biasanya lebih kuat

    dan lebih berhasil) seperti GM, Kodak, Sun Microsystems, Ford dan Macy’s telah mengalami

    penurunan keuntungan dan sebagian telah bangkrut. Bagaimana mereka bisa kehilangan

    efektifitas mereka? Alasan utama penyebab penurunan ini adalah ketidakmampuan organisasi

    dalam me-respon perubahan (seperti peningkatan dalam kompetisi) di lingkungannya. Para

    peneliti menyatakan bahwa salah satu alasan ketidakmampuan organisasi untuk berubah adalah

    organizational inertia (ketidakinginan organisasi untuk berubah), kecenderungan organisasi

    untuk menolak perubahan dan mempertahankan status quo. Penolakan pada perubahan

    menyebabkan efektifitas organisasi lebih rendah dan mengurangi kesempatanya untuk bertahan.

  • 8/15/2019 Nike Dan Adidas Bekerja Untuk Mencegah Praktek Sweatshop

    2/6

    Penolakan atau hambatan pada perubahan yang menyebabkan ketidakmauan untuk berubah

    terjadi pada level organisasi, kelompok maupun individu.

    Level Penolakan pada Perubahan – Organisasi

    Banyak kekuatan didalam organisasi yang mempersulit organisasi tersebut untuk merespon

    perubahan dalam lingkungannya. Organisasi paling berpengaruh dalam tingkat penolakan

    terhadap perubahan, termasuk faktor kekuatan dan konflik, perbedaan dalam orientasi

    fungsional, struktur mekanistis dan budaya organisasi.

    Kekuatan dan Konflik

    Perubahan biasanya menguntungkan sebagian orang, fungsi atau divisi lainnya. Ketika

    perubahan menyebabkan perjuangan kekuatan dan konflik organisasi, organisasi kemungkinan

    akan menolak perubahan tersebut. Anggaplah suatu perubahan dalam prakteknya akan

    membantu manajemen untuk mencapai tujuannya dalam mengurangi biaya input, tetapi hal itu

    akan mempersulit bagi pabrik dalam mengurangi biaya produksi. Manajemen material akan

    mendorong perubahan, tetapi pabrikan akan menolaknya. Konflik antara dua fungsi akan

    melambankan proses perubahan dan mungkin menghambat terjadinya perubahan. Jika fungsi

    berpengaruh mencegah perubahaan, maka organisasi tersebut tidak akan berubah. Sebagaicontoh di perusahaan kekuasaan dalam organisasi, mereka berjuang untuk mengarahkan kembali

    perusahaan IBM untuk menghasilkan personal komputer atau mini-komputer yang diinginkan

    oleh konsumen. Kegagalan untuk berubah dalam merespon permintaan konsumen, mengurangi

    kecepatan IBM dalam merespon para pesaingnya.

    Perbedaan dalam Orientasi Fungsional

    Perbedaan dalam orientasi fungsional adalah hambatan utama lainnya pada perubahan dansumber dari kepasifan organisasi. Fungsi dan divisi berbeda sering menjadi sumber dari masalah

    yang berbeda karena mereka melihatnya sebagai isu atau masalah yang ada dari sudut pandang

    mereka sendiri. Visi hubungan ini meningkatkan kepasifan organisasi karena organisasi harus

    menghabiskan waktu dan usaha untuk menjamin kesepakatan tentang sumber masalah sebelum

    mempertimbangkan bagaimana organisasi perlu untuk berubah dalam merespon masalah.

  • 8/15/2019 Nike Dan Adidas Bekerja Untuk Mencegah Praktek Sweatshop

    3/6

    Struktur Mekanistis

    Mengingat dari Bab 4 bahwa struktur mekanistis dicirikan oleh hirarki yang tinggi, pengambilan

    keputusan tersentral dan standarisasi perilaku melalui aturan dan prosedur. Jelasnya, struktur

    organik adalah datar dan terdesentralisasi dan menyandarkan pada penyesuaian mutual antara

    orang–orang untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dimana kemungkinan strukturnya menjadi

    lebih menolak terhadap perubahan?

    Struktur mekanistis lebih resisten pada perubahan. Orang–orang yang bekerja dalam struktur

    mekanistis diharapkan untuk bertindak dalam ekstensif dari penyesuaian mutual dan kewenangan

    desentralisasi dalam sistim organik memperkirakan pengembangan keahlian yangmemungkinkan para pekerja untuk menjadi kreatif, responsif dan mampu untuk menemukan

    solusi pada masalah baru. Struktur mekanistis biasanya mengembangkan sebagaimana organisasi

    tumbuh dan sumber prinsip dari kepasifan, khususnya dalam organisasi besar.

    Wawasan Organisasi

    InBev Launches a Takeover Attempt for Anheuser - Bursch

    Perusahaan Inbev melakukan usaha ambil alih untuk perusahaan Anheuser-Bursch, perusahaan

    besar pembuat bir Amerika yang mengalami kerugian pada tahun 2000 dan harga saham telah

    menjadi stagnan/tetap. Analis mengklaim bahwa alasan utama adalah manajemen yang tidak

    baik, yang dimulai dari atas yaitu CEO nya, August Busch dari semua kepuasan direktur yang

    belum pernah menantang tim manajemen utamanya. Semua berubah pada tahun 2008 ketika

    perusahaan Brewer yang berada di Belgia, mengajukan pengambilalihan usaha Anheuser-Busch,

    dengan mengusulkan seharga $46,3 miliar. Dalam beberapa minggu, top manajer mengumumkan

    bahwa mereka telah melakukan evaluasi lengkap dari kinerja berbagai divisi bisnis dan

    memutuskan untuk membuat perubahan besar dengan meningkatkan kinerjanya. Untuk

    mengurangi dana biaya operasi sebesar 1 miliar per tahun, perubahan yang mereka ajukantermasuk dengan memberhentikan ribuan karyawan, memaksa pensiun dini, membeli kembali

    sahamnya, menghentikan penanaman yang tidak efisien dan menaikkan harga bir nya.

    Analis berkomentar bahwa hal ini terlalu sedikit terlambat. Mengapa top manajer tidak membuat

    perubahan sejak dulu ? Sekarang, perubahan tersebut hanya mengungkapkan bagaimana

    buruknya Anheuser - Bursch dikelola dan mereka meragukan perubahan ini akan menghentikan

  • 8/15/2019 Nike Dan Adidas Bekerja Untuk Mencegah Praktek Sweatshop

    4/6

    upaya pengambilalihan InBevs karena sepertinya perusahaan tersebut dikelola oleh fresh

    management team, didorong oleh nilai-nilai dan norma-norma yang berorientasi kinerja, yang

    mampu mengatasi kelambanan kinerja di perusahaan pembuatan bir dan dan dapat menghemat

    biaya, serta cara untuk berinovasi jenis baru produk. Meskipun analis percaya bahwa saat ini

    waktunya untuk melakukan perubahan, manajer puncak harus mengerahkan kekuatan untuk

    menggagalkan upaya pengambilalihan untuk melindungi posisi yang menguntungkan bagi

    mereka, dan di Juni 2008 hasilnya masih belum jelas.

    Budaya Organisasi

    Nilai dan norma dalam budaya organisasi bisa menjadi sumber lain penolakan pada perubahan.

    Sebagaimana hubungan peran dihasilkan dalam rangkaian harapan yang stabil antara orang -orang, sehingga nilai dan norma menyebabkan orang-orang untuk bertindak dalam cara - cara

    yang bisa diperkirakan. Jika perubahan organisasi mengganggu nilai dan norma yang telah ada

    dan memaksa orang - orang untuk merubah apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka

    melakukannya, budaya organisasi akan menyebabkan penolakan pada perubahan.

    Level Penolakan Pada Perubahan – Kelompok

    Banyak pekerjaan organisasi dilakukan oleh kelompok dan beberapa karakteristik kolompok

    yang bisa menghasilkan penolakan pada perubahan. Pertama, banyak kelompok

    mengembangkan norma informal yang kuat dan menentukan perilaku yang sesuai dan tidak

    sesuai serta mengatur interaksi antara anggota kelompok. Perubahan sering merubah tugas dan

    peran hubungan dalam kelompok; ketika demikian, gangguan diantara norma dan harapan

    informal dimiliki oleh anggota kelompok satu dengan kelompok yang lain. Sebagai hasilnya,

    para anggota kelompok bisa menolak perubahan karena seluruh set baru dari norma bisa

    mengembangkan kebutuhan dari situasi baru.

      Level Penolakan Perubahan – Individual

    Ada beberapa alasan mengapa individu dalam suatu organisasi bisa menolak perubahan.

    Pertama, orang – orang cenderung menolak perubahan karena mereka merasa tidak yakin dan

    tidak aman dengan hasil yang akan terjadi. Para pekerja bisa diberikan tugas - tugas baru.

  • 8/15/2019 Nike Dan Adidas Bekerja Untuk Mencegah Praktek Sweatshop

    5/6

    Hubungan peran bisa direorganisasikan. Sebagian pekerja bisa kehilangan pekerjaan pada

    perubahan. Ketidakhadiran dan pergantian bisa meningkat ketika perubahan terjadi dan para

    pekerja bisa menjadi tidak kooperatif, berusaha untuk menunda atau melambankan proses

    perubahan dan secara pasif menolak perubahan dan berusaha untuk menentangnya.

    Teori Perubahan Lewin Force-Field

    Sejumlah kekuatan yang dibuat organisasi untuk menolak pada perubahan dan sejumlah

    kekuatan mendorong organisasi menuju perubahan. Peneliti Kurt Lewin mengembangkan teori

    tentang perubahan organisasi. Menurut teori Force-field Lewin, dua faktor dari kekuatan ini

    selalu berlawanan dalam organisasi. Ketika kekuatan seimbang, organisasi dalam keadaan tetap

    dan tidak berubah. Untuk membuat organisasi berubah, manajer harus menemukan cara untukmeningkatkan kekuatan untuk berubah, mengurangi penolakan pada perubahan atau melakukan

    keduanya secara simultan, Strategi ini akan menyelesaikan ketetapan dan menyebabkan

    organisasi untuk berubah.

    Sebelum kita membahas lebih rinci mengenai teknik yang digunakan manajer untuk mengatasi

    penolakan dan memfasilitasi perubahan, kita perlu mengetahui tipe perubahan mereka bisa

    diimplementasikan untuk meningkatkan efektifitas organisasi.

    IMPLIKASI MANAJERIAL

    Kekuatan dan Penolakan pada Perubahan

    Secara periodik menganalisis lingkungan organisasi dan mengenali kekuatan pada perubahan.

  • 8/15/2019 Nike Dan Adidas Bekerja Untuk Mencegah Praktek Sweatshop

    6/6

    Menganalisis bagaimana kekuatan dalam merespon perubahan akan mempengaruhi orang -

    orang, fungsi dan divisi didalam organisasi.

    Menggunakan analisis ini untuk memutuskan tipe perubahan apa yang diinginkan dan

    mengembangkan rencana untuk menyelesaikan masalah penolakan pada perubahan danmeningkatkan usaha untuk perubahan.