6
SEKILAS SEJARAH IARMI SEKILAS SEJARAH IARMI Widya Castrena Dharmasiddha Menyempurnakan Kewajiban dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan PENDAHULUAN Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) adalah sebuah wadah keberhimpunan para abituren atau alumni Resimen Mahasiswa (Menwa) yang tetap berkomitmen penuh akan integritas NKRI, Nilai-nilai dasar kejuangan 1945, Pancasila dan UUD 1945. Wadah ini berupa organisasi kemasyarakatan yang telah eksis cukup lama dan bukan sekedar sebuah kumpulan para eksponen anggota Menwa untuk bernostaligia semasa menjadi anggota Menwa aktif, namun lebih dari itu berkeinginan besar untuk turut memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa dan negara, dengan semangat pengabdian. Pengabdian kepada bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia tidak terbatas dalam lingkup tugas menjadi abdi negara baik dilingkungan sipil maupun militer (PNS, TNI dan POLRI). Sebagaimana halnya dengan Menwa yang merupakan wadah berhimpun pemuda-mahasiswa yang concern akan hakikat dan makna bela negara sesuai amanat konstitusi Pasal 30 UUD 1945, telah melahirkan kader-kader patriotis yang sangat cinta tanah air. Maka IARMI pun memiliki sikap kejuangan yang sama, sebagai sebuah organisasi yang merupakan penerus dari perjuangan Tentara Pelajar dan Corps Mahasiswa semasa revolusi fisik SEMANGAT BELA NEGARA NAN TAK KUNJUNG PADAM____________________________________________

New Sekilas Sejarah IARMI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sekilas Sejarah IARMI

Citation preview

Page 1: New Sekilas Sejarah IARMI

SEKILAS SEJARAH IARMI

SEKILAS SEJARAH IARMI

Widya Castrena DharmasiddhaMenyempurnakan Kewajiban dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan

PENDAHULUAN

Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) adalah sebuah wadah keberhimpunan para abituren atau alumni Resimen Mahasiswa (Menwa) yang tetap berkomitmen penuh akan integritas NKRI, Nilai-nilai dasar kejuangan 1945, Pancasila dan UUD 1945. Wadah ini berupa organisasi kemasyarakatan yang telah eksis cukup lama dan bukan sekedar sebuah kumpulan para eksponen anggota Menwa untuk bernostaligia semasa menjadi anggota Menwa aktif, namun lebih dari itu berkeinginan besar untuk turut memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa dan negara, dengan semangat pengabdian. Pengabdian kepada bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia tidak terbatas dalam lingkup tugas menjadi abdi negara baik dilingkungan sipil maupun militer (PNS, TNI dan POLRI). Sebagaimana halnya dengan Menwa yang merupakan wadah berhimpun pemuda-mahasiswa yang concern akan hakikat dan makna bela negara sesuai amanat konstitusi Pasal 30 UUD 1945, telah melahirkan kader-kader patriotis yang sangat cinta tanah air. Maka IARMI pun memiliki sikap kejuangan yang sama, sebagai sebuah organisasi yang merupakan penerus dari perjuangan Tentara Pelajar dan Corps Mahasiswa semasa revolusi fisik (1945-1950), dan tentunya para eksponen IARMI yang notabene adalah kader-kader bangsa yang terlahir dan dibentuk dari Resimen Mahasiswa, mempunyai tekad yang lebih besar untuk meneruskan estafet kepemimpinan bangsa dan terlibat dalam proses pembangunan, baik dibidang pemerintahan maupun perekonomian.

LATAR BELAKANG

Keberadaan Menwa itu sendiri pada dasarnya merupakan turunan atau pelanjut dari perjuangan Tentara Pelajar dan Corps Mahasiswa di era Perang Kemerdekaan 1945-1949, yang kemudian berlanjut dengan nama Wajib Latih Mahasiswa (Walawa) dan dikukuhkan oleh Menteri/Panglima Angkatan Darat (Menpagad) saat itu Jenderal A.H. Nasution. Masa Walawa itu

SEMANGAT BELA NEGARA NAN TAK KUNJUNG PADAM____________________________________________

Page 2: New Sekilas Sejarah IARMI

SEKILAS SEJARAH IARMI

sendiri berlangsung mulai akhir tahun 1950 hingga akhir 1960-an (atau kurang lebih satu dasa warsa) hingga kemudian terbentuklah Resimen Mahasiswa (Menwa) yang akhir tahun 1970-an, hingga saat ini telah memberikan kontribusi yang cukup banyak terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, meski nyaris tak tercatatdalam tinta emas sejarah. Militansi dan komitmen para abituren mantan anggota Menwa tetap kokoh seteguh karang, meski tidak lagi menjadi mahasiswa aktif sebagai anggota Menwa Diberbagai bidang profesi yang dijalani masing-masing, para alumni Menwa ini terutama dalam penerapan kedisiplinan, sikap kebangsaan, sikap patriotis dan nasionalisme serta sadar akan semangat bela negara, sedikit banyaknya sikap-sikap positif ini mempengaruhi lingkungan kerja masing-masing. Terlebih lagi, dalam periode awal pembentukan Menwa berdasarkan SKB 3 Menteri (Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri) Tahun 1975, dimana setelah itu Menwa dilibatkan pula dalam Rotasi darmabakti ke Timor Timur sejak tahun 1977 hingga tahun 1997 dan juga dalam Kontingen Pasukan Perdamaian dibawah bendera PBB ke gurun Sinai (konflik Arab-Israel) tahun 1978. Hal ini semakin meneguhkan pengabdian Menwa kepada bangsa dan negara dalam pengembangan semangat bela negara secara fisik.

Hingga memasuki tahun 1980-an, dimana jumlah para kader bangsa eksponen Menwa cukup melimpah dan bekerja diberbagai sektor kehidupan, maka keutuhan akah sebuah wadah berhimpun para mantan anggota Menwa inidirasakan sangat penting keberadaannya. Penyebaran kader-kader bangsa mantan anggota Menwa yang memiliki latar belakang multi-disiplin keilmuan ini telah berkiprah dengan baik dan bertanggung jawab di hampir semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegara. Para mantan anggota Menwa yang kemudian disebut para Alumni Menwa Indonesia saat ini terus berkiprah secara langsung dalam penyelenggaraan negara dan mewarnai roda kehidupan. Perkiraan jumlah para alumni Menwa saat ini mungkin sudah mencapai satu juta jiwa dan menyebar diberbagai bidang kehidupan serta bersama elemen masyarakat lainnya turut berkiprah membangun negeri, dengan beragam latar belakang profesi.

TERBENTUKNYA IARMI

Keberadaan IARMI sebagai sebuah organisasi tersendiri yang khusus menampung potensi alumni Menwa ini dirasakan perlu untuk eksis dan dikembangkan. Bermula dari serangkaian pertemuan informal beberapa tokoh alumni Menwa Mahadjaja (Jakarta) pada awal tahun 1979, seiring telah dikukuhkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri; Keputusan Bersama Menhankam/Pangab, Mendikbud dan Mendagri RI Nomor: Kep/02/I/1978, Nomor: 05/a/u/1978 dan Nomor: 17A Tahun 1978 tanggal 19 Januari 1978 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Organisasi Resimen Mahasiswa, yang mengatur eksistensi Menwa (sebagai pelanjut WALAWA) sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) di perguruan Tinggi, maka para alumni memandang penting untuk mengkonsolidasikan barisan. Dengan tujuan agar arah perjuangan para alumni Menwa untuk membangun bangsa tidak terdistorsi oleh kesibukan lingkungan kerja masing-masing. Rangkaian pertemuan itupun mencapai klimaksnya dengan penyelenggaraan REUNI ALUMNI MENWA/WALAWA di Balai Agung Gedung Pusat Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta diakhir tahun 1979 yang dihadiri oleh Kepala Pusat Cadangan Nasional-Departemen Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia (KAPUSCADNAS-DEPHANKAM RI). sekarang DIRJEN POTHAN-KEMENHAN RI, Red.Kemudian setelah acara reuni tersebut, Kapuscadnas saat itu, Bapak Mayjend TNI R.H.A Saleh langsung menunjuk Bapak Tjipto Sukardhono (salah seorang Alumni Men Mahadjaja) sebagai Ketua Tim Pembentukan organisasi Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) dengan diawali pertemuan berbagai organisasi Ikatan Alumni (IKA) Menwa Lintas Daerah, seperti; Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

Lebih lanjut, Puscadnas pun memfasilitasi tempat rapat untuk membahas pembentukan AD/ART IARMI di wisma Pucadnas di Bandung, Jawa barat. Setelah draf AD/ART selesai, maka Tim

SEMANGAT BELA NEGARA NAN TAK KUNJUNG PADAM____________________________________________

Page 3: New Sekilas Sejarah IARMI

SEKILAS SEJARAH IARMI

yang diketuai Bapak Tjipto Sukardhono kemudian menghadap Letjen TNI Widjojo Sujono (Pangkowilhan Jawa dan Madura) untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut. Pangkowilhan lalu mengarahkan agar segera menyelenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS I) Alumni Menwa se-Indonesia yang diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 28 Oktober 1980 dan dalam pelaksanaan MUNAS I itu terpilih sebagai Ketua Umum adalah Bapak Tjipto Sukardhono dengan Sekretaris Jenderal Bapak Susilo Raharjo. Dengan demikian beliau berdua tercatat sebagai Pimpinan Nasional IARMI yang pertama. Setelah terpilih menjadi Ketua Umum, Bapak Tjipto Sukardhono kemudian dipanggil menghadap Presiden RI Bapak Soeharto di kantornya, Bina Graha untuk mendapatkan arahan lebih lengkap lagi. Setelah itu, maka rangkaian kerja dan mekanisme berorganisasi para Alumni Menwa pun menjadi utuh dan bersatu, semua IKA-Alumni diberbagai perguruan tinggi pun menyatu dalam struktur organisasi IARMI.

KONSOLIDASI IARMI

Selanjutnya Kepemimpinan Pertama Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (DPN IARMI) mulai bekerja dan berkonsolidasi. Hasil konsolidasi-konsolidasi lanjutan organisasi IARMI adalah sbb;

1. Tahun 1981, Melaksanakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS I) di Hotel Indonesia yang dibuka oleh Kaskopkamtib Letjen TNI Widjojo Sujono.

2. Tahun 1985, melaksanakan Musyawarah Nasional yang Kedua (MUNAS II) di Magelang. Hasil Munas IARMI II ini memberikan kepercayaan kembali kepada Bapak Tjipto Sukardhono sebagai Ketua Umum untuk periode kedua dan Bapak Haryadi Suwandar sebagai Sekretaris Jenderal. Berbagai program dan prestasi kepengurusan awal ini telah menorehkan sinergitas potensi alumni menwa dengan Instansi pemerintah maupun swasta dalam menanamkan nilai-nilaikebangsaan untuk bela negara dan persatuan kesatuandalam bingkai NKRI.

3. Tahun 1990 dilaksanakan kembali Musyawarah Nasional yang Ketiga (MUNAS III) di Cipayung, Jawa barat. Dalam MUNAS III/1990 ini sempat dihadiri pula oleh “salah seorang pendiri” Resimen Mahasiwa Indonesia, Jenderal TNI (Purn) A.H. Nasution dan terpilihlah Bapak P.A. Rangkuti dan Sekretaris jenderal Bapak Parlin Simanjuntak.

4. Tahun 1995, Perjalanan organisasi dilanjutkan dengan Musyawarah Nasional Keempat (MUNAS IV) di Pondok Cabe dan terpilih Ketua Umum Bapak Haidar R.S. dan Sekretaris jenderalnya Bapak Parlin Simanjuntak.

5. Tahun 2000, Regenerasi kepemimpinan nasional dikalangan alumni Menwa pun terus berlangsung dengan baik dengan pelaksanaan Musyawarah Nasional Kelima (MUNAS V) yang dilaksanakan di Ciambeluit, Bandung. Dalam MUNAS V/2000 terpilih Ketua Umum Bapak Agustomo dan Sekretaris Jenderal Bapak Abidin M.Z. Periode ini merupakan periode transisi yang kritis, mengingat eksistensi Menwa terancam punah karena proses reformasi yang menyebabkan tanggung jawab negara untuk membina Menwa mengendur. Namun keadaan ini berangsur-angsur dapat dipulihkan, bahkan Menwa aktif mampu mengkonsolidasikan diri dalam wadah Badan Kordinasi Nasional (BAKORNAS) Menwa, dengan peran serta para Kepala Staf Resimen dari berbagai daerah. Terpilih sebagai pimpinan BAKORNAS adalah Bapak Wisnu Kumoro.

6. Tahun 2005, diselenggarakan Musyawarah Nasional Keenam (MUNAS VI). Dalam MUNAS VI/2005 ini kepercayaan forum diberikan kembali kepada Ketua Umum Bapak Agustomo (untuk kepengurusan lanjutan) dengan Sekretaris Jenderal Bapak Wisnu Kumoro. Dan didalam periode kepengurusan ini, konsolidasi Menwa aktif dalam BAKORNAS kian mengkristal dan melebur dalam Rapat Komando Nasional Menwa Indonesia diakhir tahun 2006 yang menghasilkan terbentuknya Komando Nasional Resimen Mahasiswa (KONAS MENWA) Indonesia sebagai yang semakin memantapkan peran dan eksistensi Menwa hingga saat ini. Terpilih untuk memimpin KONAS Menwa adalah Sdr. Ariza Patria sebagai

SEMANGAT BELA NEGARA NAN TAK KUNJUNG PADAM____________________________________________

Page 4: New Sekilas Sejarah IARMI

SEKILAS SEJARAH IARMI

Komandan Nasional (Dankonas) dan Sdr. Erwin H. Al-Jakartaty sebagai Wakil Komandan Nasional (Wadankonas).

7. Tahun 2009, Setelah berjalannya waktu periode yang kedua dari kepemimpinan Bapak Agustomo, akhirnya konsolidasi organisasi semakin dimantapkan dengan dilaksanakannya Musyawarah Nasional Ketujuh (MUNAS VII) pada 18 Desember 2009 di Wisma Bahtera, Cipayung, Bogor dan terpilihlah Bapak M.S. Kaban sebagai Ketua Umum dengan Sekretaris Jenderalnya Bapak ARiza Patria.

8. Tahun 2011, Selanjutnya DPN IARMI melaksanakan Seminar Nasional dan Rapat Pimpinan Nasional IARMI yang pertama (RAPIMNAS I IARMI) pada 2-4 Desember 2011 di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat Tangerang Selatan yang hasilnya kemudian diantaranya adalah menetapkan dua Peraturan Organisasi (PO) seperti; Peraturan Organisasi No.1 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Kerja Organisasi

Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia Peraturan Organisasi No.2 tentang Tata Kerja Organisasi Dewan Pimpinan Nasional,

Dewan Pimpinan Provinsi, Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota dan Dewan Pimpinan Komisariat Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia

Peraturan Organisasi ini pun difungsikan sebagai alat kelengkapan berorganisasi sesuai dengan aturan dan mekanisme yang disepakati bersama.

9. Tahun 2015, DPN IARMI menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) dan Silahturahmi Nasional (SILATNAS) IARMI se-Indonesia dibantu oleh DPP IARMI Jawa Timur sebagai panitia lokal. Kegiatan dilaksanakan pada 20-22 Februari 2015 di Gd. Chandra Surabaya. Rapimnas 2015 merupakan momentum penting perjalanan keorganisasian IARMI, selain untuk menyambut terbitnya Keputusan Bersama 4 Menteri (Menhan, Mendagri, Menristek Dikti dan Kemenpora) 2014 tentang pembinaan dan pemberdayaan Menwa Indonesia, juga forum ini dihadiri oleh Menkopolhukam RI Bpk. Laksamana Tejo Edhy Purjiyatno dan Panglima TNI Jenderal Joko Susilo yang dalam sambutannya mengatakan bahwa “Dalam tubuh Menwa dan Alumninya mengalir DNA TNI”..

IARMI pun kian memantapkan diri menyongsong era dimasa depan yang penuh tantangan. Periode kepengurusan wadah berhimpun para Alumni Menwa saat ini, telah mendorong penguatan peran organisasi dalam suatu format struktural organisasi ditingkat pusat dengan nama Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (DPN IARMI) dengan semakin menajamkan konsolidasi organisasi dengan menguatkan kepengurusan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga Alumni Menwa perguruan tinggi (Tingkat Komisariat). Regenerasi organisasi pun berjalan simultan di berbagai daerah dengan kepengurusan yang baru terbentuk secara betahap mulai tahun 2010 hingga sekarang. Hal ini perlu terus dilakukan mengingat kuatnya era desentralisasi dengan semangat otonomi daerah dan demokratisasi. Dalam proses itu penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) serta RAPAT PIMPINAN NASIONAL (RAPIMNAS) dan Rapat-rapat organisasi sesuai tingkatan struktural di daerah pun akan menjadi penting dan diharapkan peran alumni Menwa dapat tersalurkan untuk turut sera membangun daerah untuk penguatan integritas nasional dan daerah. Selain tentunya semakin memantapkan pembinaan terhadap adik-adik Menwa yang masih aktif dalam struktur organisasi yang semakin berkembang di berbagai tingkatan kepengurusan.

WCDS….Sekian, semoga bermanfaat.

*******************************************Sekedar CatatanErwin H. Al-Jakartaty

SEMANGAT BELA NEGARA NAN TAK KUNJUNG PADAM____________________________________________

Page 5: New Sekilas Sejarah IARMI

SEKILAS SEJARAH IARMI

Wadan Konas Menwa IndonesiaWaseksen DPN IARMI Bid Organisasi

SEMANGAT BELA NEGARA NAN TAK KUNJUNG PADAM____________________________________________