88
PENGARUH BERMAIN KARTU SCRAPBOOK TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN (Skripsi) Oleh Cici Novia Putri FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

  • Upload
    others

  • View
    28

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

PENGARUH BERMAIN KARTU SCRAPBOOK TERHADAP

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK

USIA 5-6 TAHUN

(Skripsi)

Oleh

Cici Novia Putri

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

ABSTRAK

PENGARUH BERMAIN KARTU SCRAPBOOK TERHADAP

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBAHASA

ANAK USIA 5-6 TAHUN

Oleh

CICI NOVIA PUTRI

Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan keterampilan berbahasa anak

usia 5-6 tahun belum sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh bermain kartu scrapbook terhadap pengembangan

keterampilan berbahasa anak usia 5-6 tahun. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode quasi eksperimen dengan desain one group pretest-postest design.

Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 30

anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan

dokumentasi, sedangkan analisisis data digunakan uji paired sample t-test .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam

bermain kartu scrapbook terhadap pengembangan keterampilan berbahasa anak

usia 5-6 tahun.

Kata Kunci : anak usia dini, kartu scrapbook, keterampilan berbahasa

Page 3: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

ABSTRACT

THE EFFECT OF PLAYING SCRAPBOOK CARDS ON DEVELOPING

LANGUAGE SKILLS OF CHILDREN AGED 5-6 YEARS

BY

CICI NOVIA PUTRI

The problem in this research is the ability of language skills of children aged 5-6

years not as expected. This reserach aims to determine the effect of playing

scrapbook cards on the development of language skills of children aged 5-6 years.

The research method used was a quasi experimental method with a design of one

group pretest-posttest design. The sample in this research were children aged 5-6

years with the 30 children total. Data collection techniques used are observation

and documentation, while data analysis is used paired sample test. The results

showed that there was a significant influence on the effect of playing scrapbook

cards on developing the language skills of children aged 5-6 years.

Keywords: early childhood, language skills , scrapbook,

Page 4: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

PENGARUH BERMAIN KARTU SCRAPBOOK TERHADAP

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK

USIA 5-6 TAHUN

Oleh

Cici Novia Putri

Skripsi

Skripsi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Anak

Pendidikan Anak Usia Dini

2019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

Page 5: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat
Page 6: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat
Page 7: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat
Page 8: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Cici Novia Putri dilahirkan di Kabupaten

Pringsewu pada tanggal 04 November 1996. Penulis

sebagai anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak

Petrus Purnomo dan Ibu Sustiyani .

Peneliti mengawali pendidikan formal di TK Dharma Wanita Persatuan Gumuk

Mas yang selesai pada tahun 2003, peneliti melanjutkan ke SD Negeri 1 Gumuk

Mas hingga tahun 2009, kemudian peneliti melanjutkan ke SMP Xaverius

Pagelaran hingga tahun 2012, dan pada tahun 2015, peneliti menyelesaikan

pendidikan formal di SMA Xaverius Pringsewu. Selanjutnya pada tahun 2015,

peneliti diterima sebagai mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, melalui jalur Seleksi

Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Tahun 2018 (semester VII), peneliti melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Pekon Kedaloman Kabupaten Tanggamus dan Program Pengalaman Lapangan

(PPL) di TK Dharma Wanita Kedalaoman Kabupaten Tanggamus.

Page 9: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

MOTTO

“Tak Ada Yang Mustahil Bagi Mu”

(Matius 17:20)

“Setiap orang memiliki parameter kesuksesan yang berbeda,sehingga tidak patut

memandang rendah terhadap segala urusan orang lain yang tidaklah sama dengan

berbagai usaha yang sedang kita tempuh.”

(Firma Lusia)

“setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing, tetap jalani hidupmu

dengan baik di jalan Allah,jangan takut dan ragu selama itu baik.”

(Reni Evionika)

“Orang hidup harus punya semangat”

(Cici Novia Putri)

Page 10: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati terucap rasa syukur kepada Tuhan Yang

MahaKuasa untuk segala nikmat, karunia, rahmat serta pertolongan yang telah

diberikan, sehingga atas izin-Nya selesai sudah karya kecil penuh kekurangan ini

dari kekuatan yang begitu banyak Engkau berikan kepada ku. Tulisan ini penulis

persembahkan dengan tulus teruntuk :

Kedua Orang Tuaku Bapak Petrus Purnomo Dan Ibu Sustiyani

Yang dengan tulus, ikhlas dan sabar mendidik, membesarkan, mendukung, dan

selalu mendoakanku.Tak pernah berhenti menasehati,mendukung,memenuhi

segala kebutuhanku dan memberikan kebebasan memilih jalan hidupku.

Adikku Tersayang Kristin Anggun Puspitasari

Terimakasih selalu mendukung keberhasilanku dan selalu mendoakan

keberhasilanku.

Yan Paskahadi

Terimakasih untuk selalu ada dan tak pernah lelah menemaniku dalam segala

prosesku.

Sahabat Tersayang Mery Elisabeth

Terimakasih untuk semua warna yang pernah terlukis, tak mampu ku hitung

berapa banyak tawa dan tangis antara kita, semoga kita bersua di surga-Nya.

Semua Guru, Dosen, Pendidik Dan Almamater Tercinta

Terimaksih Pak Bu sudah mengajarkan banyak hal kepadaku, aku takkan

sanggup membalas jasamu tapi doaku tak pernah padam, semoga Tuhan selalu

memberkati mu.

Page 11: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

SANWACANA

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat,

kasih sayang, dan kemurahan yang tiada pernah putus, hingga pada akhirnya

penulis dapat menyelesaikan karya sederhana ini dengan segala kekurangan dan

kelebihannya. Penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Bermain Kartu

Scrapbook Terhadap Pengembangan Keterampilan Berbahasa Anak Usia

5-6 Tahun” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidk Anak Usia Dini

Jurusan Ilmu Pendidikan (IP) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua

pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Riswandi M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 12: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

iii

3. Ibu Ari Sofia, S.Psi.,M.A. Psi., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru- Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung. dan sebagai pembimbing I yang telah memberikan pengarahan

dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

4. Ibu Rizky Drupadi M.Pd., selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan, dan nasehat

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

dan sebagai pembahas. Terimakasih untuk bantuannya dalam

menyempurnakan skripsi ini.

6. Teristimewa untuk kedua orang tua angkatku tercinta bapak Suyatin dan ibu

Tineke Lestari yang paling perhatian dan mendidik dengan cara terbaik

sehingga menjadikan saya seperti saat ini. Tanpa do’a dan dukungan kalian

saya tidak akan menjadi seperti sekarang ini.

7. Untuk partner kerja keluarga besar sekolah ECC Mutiara Bangsa

Pringsewu Mr. Alex, Ms. Wulan, Ms. Aisyah, Ms. Nita, Ms. Tiwi, Ms.

Ewi, Ms. Jihan, Ms. Nurul, Ms. Desi, Mr. Nasrul, Mr. Cahyadi, Bude

Darsinem, dan Mba Lina selalu memberikan motivasi untuk semangat

dalam menyelesaikan skripsi..

8. Untuk keluarga Kaum Muda Gereja Kerasulan Bandar Lampung tercinta

Febi Damaiyanti, Fenti, Lut Wili, Yan Paskahadi, Dedi Febryono,Kiki,

Villi, Ester, Meike, Yesi, Tia, Tika, Dini, Ika, Ayu Olga yang selalu

Page 13: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

iv

mendukung dan mendoakan segala keberhasilan saya. Semoga saya bisa

menjadi panutan bagi kalian.

9. Seluruh keluarga besar koordinator guru-guru Sekolah Minggu se-Distrik

Lampung Cecilia, Tino, Dwi yang selalu setia mendoakan agar

dipermudah dalam penyelesaian skripsi.

10. Seluruh keluarga besar guru - guru Sekolah Minggu Se-Distrik Pringsewu

Yudi, Hari, Very, Luvi, Tari, Kasih, Agis terima kasih atas dukungan dan

doa selama ini.

11. Sahabat-sahabatku Getri Novianti Pasaribu, Maria Sinaga, dan Aprilia

Tinus, yang banyak membatu dan selalu mendukung ku. Terimakasih

untuk semua warna yang pernah terlukis, tak mampu ku hitung berapa

banyak tawa dan tangis antara kita, semoga kita bersua di surga-Nya.

12. Sahabatku keluarga kost Melati, Nur, Ica, Iis, Desi, Eva, Chintya, Dina,

Yana terimakasih untuk do’a dan dukungan kalian.

13. Sahabat-sahabatku seperjuangan Luluk, Alifa, Chairany, Nadia, Novita,

Nabila terimakasih atas warna warni kisah perjalanan kuliah selama ini serta

dukungan dan semangatnya semoga silaturahmi tetap terjaga sampai tua.

14. Keluarga KKN-KT ku Heru Saputera, Nosya , Intan Arbain, Akda Fadilah,

Siti Marinda, Dina Puspita Sari terimaksih atas kebersamaannya selama ini

serta dukungan dan semangatnya.

15. Teman-teman KKN-KT ku sekecamatan Gunung Alip, Reni, Riski, Mail,

terimakasih untuk doa dan dukungannya.

16. Teman-teman Karang Tarunaku, Andi, Nita, Rudi Terimakasih untuk doa

dan dukungannya, begitu banyak canda tawa yang kita lewati bersama.

Page 14: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

v

17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak

dapat disebutkan namanya satu persatu, terimakasih atas doa dan

dukungannya.

18. Seluruh kakak dan adik tingkat 2014, 2016, 2017 dan 2018 PG-PAUD yang

sudah berkarya maupun yang masih berusaha berkarya semoga sukses

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada

penulis mendapat ridho dari Tuhan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Aamin.

Bandar Lampung, Juni 2019

Penulis,

Cici Novia Putri

Page 15: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 8

C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 9

D. Rumusan Masalah ................................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 10

F. Manfaat Peneltian .................................................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 12

A. Hakekat Pendidikan Anak Usia Dini ...................................................... 12

B. Hakekat Perkembangan Keterampilan Bahasa Anak Usia Dini ............. 14

1. Pengertian Keterampilan Bahasa Anak Usia Dini .............................. 14

2. Jenis Keterampilan Bahasa pada Anak ............................................... 16

3. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak ......................................... 17

4. Tahapan Mengungkapkan Bahasa Anak ............................................. 18

5. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Bahasa Anak ................... 20

C. Media Pembelajara .................................................................................. 22

1. Pengertian Media Pembelajaran .......................................................... 22

2. Prinsip Media Pembelajaran Anak Usia Dini .................................... 23

3. Manfaat Media Pembelajaran ............................................................. 25

4. Jenis – jenis Media Pembelajaran ..................................................... 26

D. Teori Belajar Behavioristik ..................................................................... 27

E. Bermain bagi Anak Usia Dini ................................................................. 30

1. Pengertian Bermain bagi Anak Usia Dini ........................................... 31

2. Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini ............................................... 32

Page 16: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

vii

3. Jenis - Jenis Bermain ........................................................................... 33

F. Kartu Scrapbook ...................................................................................... 34

1. Pengertian Scrapbook .......................................................................... 34

2. Manfaat Kartu Scrapbook ................................................................... 36

3. Langkah- langkah Bermain Kartu Scrapbook .................................... 38

G. Penelitian Relevan................................................................................... 39

H. Kerangka Pikir ........................................................................................ 41

I. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 43

III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 44

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 45

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 46

1. Populasi ............................................................................................... 46

2. Sampel ................................................................................................. 46

D. Variabel Penelitian .................................................................................. 46

E. Definisi Konseptual dan Operasional ...................................................... 48

1. Definisi Konseptual ............................................................................. 48

2. Definisi Operasional ............................................................................ 48

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 50

1. Observasi ............................................................................................. 51

2. Dokumentasi........................................................................................ 51

G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 52

H. Uji Instrumen .......................................................................................... 53

1. Uji Validitas ........................................................................................ 53

2. Uji Reliabilitas..................................................................................... 56

I. Teknis Analisis Data ................................................................................ 58

1. Analisis Tabel ...................................................................................... 58

2. Uji Prasyarat ........................................................................................ 59

3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 60

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 62

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................................... 62

B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 65

C. Pengambilan Data Penelitian .................................................................. 66

D. Hasil Analisis Data.................................................................................. 67

E. Hasil Uji Persyaratan Analisis Data ........................................................ 76

F. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................................... 78

G. Pembahasan Penelitian ............................................................................ 79

H. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 86

Page 17: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

viii

V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 87

A. Simpulan ................................................................................................. 87

B. Saran ........................................................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 89

LAMPIRAN.................................................................................................... 95

Page 18: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data keterlambatan berbicara anak usia dini ............................................. 5

3.1 Kategori Pedoman Observasi ................................................................... 51

3.2 Kisi- Kisi Instrumen X ............................................................................ 52

3.3 Kisi- Kisi Instrumen Y ........................................................................... . 53

3.4 Kriteria Reliabilitas ................................................................................. 57

4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 66

4.2 Hasil Analisis Data Variabel X ................................................................ 67

4.3 Distribusi Frekuensi Bermain Kartu Scrapbook ...................................... 68

4.4 Kategorisasi Aspek Aktivitas Bermain Kartu Scrapbook ......................... 69

4.5 Hasil Analisis Data Variabel Y ................................................................ 72

4.6 Distribusi Frekuensi Aspek Keterampilan Bahasa .................................. 73

4.7 Kategorisasi Aspek Perkembangan Keterampilan Bahasa ....................... 74

4.8 Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 77

4.9 Hasil Uji Homogenitas .............................................................................. 77

4.10 Hasil Uji t ............................................................................................... 78

Page 19: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Bagan kerangka pikir ................................................................. 43

Gambar 3.1. One Group Pre test-Post test Design ......................................... 44

Gambar 3.2 Alur Penelitian............................................................................. 45

Gambar 3.3 Rumus Korelasi Product Moment ............................................... 54

Gambar 3.4 Rumus Cronbach’s Alpha ........................................................... 56

Gambar 3.5 Rumus Interval ............................................................................. 59

Gambar 3.6 Rumus Uji Normalitas .................................................................. 59

Gambar 3.7 Rumus Beda Varians .................................................................... 60

Gambar 3.8 Rumus Paired sample t-tes ........................................................ 61

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Bermain Kartu Scrapbook ........... 69

Gambar 4.2 Kategorisasi Aktivitas Bermain Kartu Scrapbook ...................... 70

Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Keterampilan Berbahasa .............. 73

Gambar 4.4 Diagram Kategorisasi Keterampilan Berbahasa .......................... 74

Page 20: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Instrumen Bermain Kartu Scrapbook ........................................ 95

2. Kisi- Kisi Instrumen Keterampilan Berbahasa .......................................... 98

3. Data Uji Coba Validasi Instrumen Bermain Kertu Scrapbook ................. 117

4. Data Uji Realibilitas Bermain Kertu Scrapbook ....................................... 118

5. Data Uji Coba Instrumen Pengembangan Keterampilan Berbahasa......... 119

6. Data Uji Realibilitas Pengembangan Keterampilan Berbahasa ................ 121

7. Rekaptulasi Hasil Validasi Instrumen ....................................................... 123

8. Instrumen Penelitian Bermain Kartu Scrapbook ...................................... 124

9. Instrumen Penelitian Keterampilan Berbahasa ........................................ 126

10. Rekapitulasi Data Mentah Postest Bermain Kartu Scrapbook ................. 131

11. Rekapitulasi Data Mentah Pretest Keterampilan Berbahasa .................... 132

12. Rekapitulasi Data Mentah Postest Keterampilan Berbahasa ................... 134

13. Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 136

14. Hasil Uji Homogenitas ............................................................................. 139

15. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 141

16. Skenario Pembelajaran ............................................................................. 143

17. RPP ........................................................................................................... 151

18. Dokumentasi ............................................................................................ 176

19. Surat Izin Penelitian ................................................................................. 177

20.Surat Balasan Penelitian ............................................................................ 178

21. Surat Validasi Instrumen ......................................................................... 179

Page 21: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan sarana bagi anak untuk dapat memperoleh ilmu

pengetahuan dan teknologi yang akan sangat berguna bagi kehidupan anak

kelak. Melalui kemampuan berbahasa yang memadai, seorang anak akan dapat

mengikuti pelajaran dengan baik. Anak akan menjadi pembicara yang baik

(saat menjawab pertanyaan) dan juga akan menjadi pendengar yang baik (saat

mendengarkan penjelasan guru). Keterampilan berbahasa anak juga akan

berkaitan dengan pendidikan di sekolah nantinya.

Salah satu aspek penting dalam perkembangan anak adalah aspek bahasa.

Menurut pendapat (Gu, 2015:35) menyatakan bahwa kemampuan berbahasa

disebutkan sebagai serangkaian keterampilan atau komponen pengetahuan.

Sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Gallagher,2012:7)

menyatakan bahwa kemampuan keterampilan berbahasa penting untuk

kompetensi sosial anak. Karena anak-anak harus memahami orang lain dan

berkomunikasi secara efektif untuk menunjukkan keterampilan sosial mereka.

Keterampilan berbahasa anak sangat mempengaruhi penyesuaian sosial dan

pribadi anak kelak. Sejalan dengan penelitian (Kaseng, 2016:87) yang

Page 22: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

2

menyatakan bahwa kemampuan keterampilan berbahasa anak dapat dijadikan

modal dasar anak dalam mempelajari hal-hal di sekitarnya.

Menurut pendapat (Dhieni,2006 : 1.14) menyatakan bahwa bahasa berfungsi

sebagai salah satu alat komunikasi dan sarana penting dalam kehidupan anak.

Lebih lanjut (Dhieni, 2006 : 1.14) menyatakan bahwa bahasa adalah alat

penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari

individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya.

Lebih lanjut Badudu menyatakan bahwa bahasa pada hakikatnya adalah ucapan

pikiran dan perasaan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi

sebagai alatnya Artinya, melalui bahasa, orang dapat saling bertegur-sapa,

saling bertukar pikiran untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini juga yang

terjadi pada anak- anak. Anak juga membutuhkan orang lain untuk berinteraksi

mengungkapkan isi hati, pikirannya, serta keinginannya melalui bahasa baik

yang berlangsung di rumah, di lingkungan sekitar anak, ataupun di sekolah.

Bahasa memegang peranan penting bagi perkembangan anak. Hal ini sejalan

dengan pendapat (Tarigan 2014:24) menyatakan bahwa perkembangan bahasa

anak usia dini berperan penting karena dengan bahasa dapat meningkatkan

keterampilan berkomunikasi dengan orang lain, meningkatkan keterampilan

dalam melakukan kegiatan bersama, juga meningkatkan keterampilan

menyatakan perasaan, serta menyatakan gagasan atau pendapat secara verbal.

Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap

perkembangan dan pertumbuhan, baik secara fisik maupun mental. Menurut

pendapat (Solehuddin, 2016 : 62) menyatakan bahwa anak usia dini merupakan

Page 23: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

3

sosok individu yang mengalami suatu proses perkembangan dengan begitu

cepat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini memiliki

karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa. Hal ini

sejalan dengan pendapat (Sujiono, 2013 : 7) menyatakan bahwa Anak usia dini

memiliki ciri-ciri unik dan berbeda dengan orang dewasa, diantaranya yaitu

selalu aktif serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa yang dilihat

dan didengarnya, bersifat egosentris, unik dan kaya akan fantasi. Masa ini

adalah masa yang paling potensial untuk belajar.

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan awal dari perkembangan seorang

manusia yang menempati fase utama. Menurut pendapat (Santrock, 2011: 9)

menyatakan bahwa masa usia emas anak disebut sebagai golden age. Periode

ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan

berkembang secara cepat. Anak sangat membutuhkan stimulasi dan rangsangan

dari lingkungannya. Apabila anak mendapatkan stimulasi yang baik, maka

seluruh aspek perkembangan anak akan berkembang secara optimal. Golden

age juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan

kognitif, motorik, sosial emosional, agama, moral dan bahasa.

Didukung dengan (Kemendikbud 2014 :37) yang menyatakan bahwa

pengembangan kemampuan berbahasa di TK bertujuan agar anak didik mampu

berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya Lingkungan yang dimaksud

adalah lingkungan di sekitar anak antara lain lingkungan teman sebaya, teman

bermain, orang dewasa, baik yang ada di rumah, di sekolah, maupun dengan

tetangga di sekitar tempat tinggalnya.

Page 24: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

4

Konsep kemampuan berbahasa dibagi menjadi empat pendekatan keterampilan

yaitu mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Hal ini sejalan dengan

Permendikbud nomor 137 kelompok usia 5 sampai 6 tahun (2014 : 27) tentang

perkembangan bahasa yang meliputi tiga lingkup perkembangan bahasa yaitu

1) Menerima Bahasa, 2) Mengungkapkan Bahasa dan 3) Keaksaraan. Beberapa

tingkat pencapaian perkembangan (TPP) pada lingkup mengungkapkan bahasa

yaitu menjawab pertanyaan sederhana (apa, mengapa, kapan, bagaimana,

dimana dan siapa) mengungkapkan ide/gagasan atau mengungkapkan pendapat

kepada orang lain, mengulang kalimat sederhana, menyebutkan kata-kata yang

dikenal, menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan dan dapat

menceritakan pengalaman yang pernah dialami.

Jika perkembangan bahasa anak tidak berkembang dengan baik maka

mengakibatkan gangguan perkembangan bahasa. Menurut ( Depdikbud, 2009:

36) Gangguan perkembangan bahasa biasanya akan menimbulkan dampak

psikososial bagi anak, seperti kemampuan kognitif, sosialisasi atau emosinya

yang terbatas. Jika gangguan tersebut tidak ditangani dengan segera maka

dapat menghambat dan mengancam masa perkembangan anak di masa depan

Tidak hanya itu kemampuan berbahasa juga merupakan indikator seluruh

perkembangan anak karena sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan

pada sistem yang lainnya. Menurut pendapat ( Latifah, 2017 : 15) menyatakan

bahwa prevalensi gangguan bicara dan bahasa anak antara 1%-32%. Anak

yang mengalami kelainan berbahasa pada masa pra-sekolah, akan mengalami

kesulitan dalam bahasa tulisan dan mata pelajaran akademik sekitar 40% -

75%.

Page 25: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

5

Berdasarkan data dari Departemen IKTHT–KL RSUP Dr. Moh Hoesin

Palembang (Bawono, 2012 : 77) menunjukkan bahwa anak - anak penderita

keterlambatan bicara terbanyak adalah laki- laki, pada penelitian ini jumlah

anak laki-laki sebanyak 65,9% (298). Prevalensi pada Maret 2012 adalah

88,4%. Distribusi jenis kelamin laki-laki 343 pasien (66,9%) dan perempuan

170 pasien (33,1%). Persentasenya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Data Keterlambatan Berbicara anak usia dini

Usia Jumlah Persentase

0-1 36 7

>1-2 142 27,7

>2-3 128 24,9

>3-4 71 13,8

>4-5 43 8,4

>5-6 36 7

>6 57 11,1

Sumber : Bawono,2012:7)

Data yang diperoleh dari Jakarta, (Sihaloho, 2017:43) ditemukan keluhan

utama terbesar pasien saat memeriksakan anaknya adalah gangguan bicara

sebesar 46,8% (Dewanti et al, 2012 : 35) dan di Surakarta terdapat 595 anak

mengalami keterlambatan berbicara selama tahun 2016 di RSUD Moewardi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan di TK

Dharma Wanita Gumuk Mas, Pringsewu, pada tanggal 1-5 Oktober 2018,

ditemukan berberapa masalah. Data dari seluruh siswa usia 5-6 tahun yang

berjumlah 30 anak ditemukan ada 7 anak yang perkembangan bahasanya baik

terbukti dengan di tandai selalu aktif dalam menjawab pertanyaan guru dan

Page 26: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

6

bercerita tentang pengalamannya, menyebutkan apa saja yang dilihatnya, dan

bertanya mengenai benda dan apapun yang telah di lihatnya, mengulang

kalimat yang di ucapkan guru, menyatakan idenya kepada guru tanpa diminta

oleh guru selama observasi.

Beberapa anak terlihat dengan perkembangan bahasanya kurang, seperti ketika

diminta maju kedepan untuk menceritakan pengalamannya di depan kelas anak

masih memerlukan bantuan guru, anak berani menjawab pertanyaan guru tetapi

dengan suara yang kecil. Saat anak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru, anak masih menjawab dengan terbata-bata, anak masih ragu-ragu pada

saat bertanya, maupun mengungkapkan ige/gagasannya, dan ketika anak

diminta untuk bercerita berdasarkan pengalaman yang pernah dialami sebagian

anak hanya diam bahkan ada yang sampai menangis.

Berdasarkan dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru

kelas B di TK Dharma Wanita Gumuk Mas, ditemukan bahwa banyak anak

didik yang masih malu, ragu - ragu, tidak mau menjawab pertanyaan, tidak

mau bertanya kepada guru dan cenderung diam atau menangis. Guru

menegaskan bahwa sudah menggunakan media dalam pembelajaran yang

mengembangkan aspek ketrampilan bahasa tetapi jarang digunakan karena

tidak ada perubahan respon dari anak - anak di kelas. Beberapa data yang

diperoleh membuktikan bahwa disekolah tersebut terdapat beberapa

permasalahan anak dalam perkembangan keterampilan bahasanya.

Rendahnya perkembangan keterampilan bahasa yang terjadi disebabkan karena

pembelajaran pada anak usia dini belum ditekankan pada belajar melalui

Page 27: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

7

bermain. Bermain bukan sebagai wahana untuk belajar tetapi hanya apresiasi

yang diberikan guru setelah belajar pada saat anak istirahat. Media yang

digunakan untuk kegiatan pembelajaranpun belum membuat anak tertarik,

sehingga anak lebih cepat bosan. Akibat lain yang muncul dari pembelajaran

kurang menarik ini adalah anak memilih untuk bermain sendiri, anak ramai di

kelas, dan asik berbicara sendiri dengan teman, daripada mendengarkan guru di

kelas. Pendidik juga kurang memberikan kesempatan kepada anak untuk bebas

mengungkapkan pendapatnya, maupun menjawab pertanyaan dari guru.

Berdasarkan permasalahan di atas perlu strategi, metode, media yang

menyenangkan. Salah satunya melalui media pembelajaran kartu scrapbook.

Menurut pendapat (Solehuddin, 2016: 81) menyatakan bahwa media

pembelajaran itu sendiri sangat penting karena media merupakan suatu alat

perantara pembelajaran yang digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran

yang bertujuan agar anak didik dapat mengetahui, memahami, mempergunakan

dan menguasai bahan pelajaran tertentu.

Apalagi dunia anak usia dini adalah bermain dan belajar dilakukan dengan atau

sambil bermain yang melibatkan semua indra anak. Menurut (Sujiono,2013:14)

menyatakan bahwa salah satu metode yang dapat mendukung keterampilan

bahasa anak yaitu melalui bermain. Alat permainan yang diterapkan dalam

penelitian ini adalah media bermain kartu scrapbook yang berisikan gambar-

gambar timbul binatang yang menarik. Bermain kartu scrapbook diterapkan

dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk menstimulus keterampilan

berbahasa pada anak.

Page 28: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

8

Menurut (Solehudin 2016:54) menyatkan bahwa bermain adalah suatu kegiatan

yang dilakukan secara voluntir, spontan, terfokus pada proses, didorong oleh

motivasi instrinsik, menyenangkan,aktif, dan fleksibel. Melalui scrapbook ini

anak diajak untuk belajar sambil bermain. Memperlihatkan gambar timbul dan

kata pada media scrapbook yang akan membuat anak tertarik untuk belajar,

serta melatih anak untuk terampil dalam berbahasa. Permainan ini dapat

memberikan suatu situasi belajar yang santai, bebas dari ketegangan dan

kecemasan.

Anak dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan tanggapan dan

membuat keputusan. Melalui permainan ini anak-anak dapat melihat sejumlah

kata berkali-kali namun tidak dalam cara yang membosankan dan monoton.

Penerapannya, kartu scrapbook dikemas semenarik mungkin sehingga anak

tidak sekedar bermain tetapi juga belajar sehingga dapat diamati

pengembangan keterampilan berbahasa yang terjadi pada anak. Berdasarkan

latar belakang yang telah di sampaikan, maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “Pengaruh Bermain Kartu Scrapbook terhadap Pengembangan

Keterampilan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa masalah

yang terjadi yaitu :

a. Belum optimalnya pembelajaran keterampilan berbahasa pada anak

Page 29: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

9

b. Belum optimalnya pembelajaran keterampilan bahasa ditunjukkan

dengan jarangnya penggunaan media di sekolah

c. Anak belum diberikan kebebasan untuk bertanya dan mengungkapkan

pendapatnya

d. Anak masih terbata-bata ketika mengungkapkan ide atau gagasan

e. Anak masih ragu-ragu ketika bertanya dan menjawab pertanyaan

f. Anak belum berani bercerita berdasarkan pengalaman yang pernah

dialami

g. Kurangnya inovasi dalam pembelajaran, karena pengembangan

keterampilan berbahasa melalui pembelajaran konvensional

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti

membatasi penelitian ini yaitu variabel bermain kartu scrapbook dan variabel

pengembangan keterampilan berbahasa anak usia 5-6 tahun.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah

yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian

yaitu apakah terdapat pengaruh bermain kartu scrapbook terhadap

pengembangan keterampilan berbahasa anak usia 5-6 tahun ?

Page 30: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

10

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh

bermain kartu scrapbook terhadap pengembangan keterampilan berbahasa

anak usia 5-6 tahun.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara

praktis :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan data dan

referensi bagi peneliti lain terkait wawasan dibidang pendidikan anak,

khususnya keterampilan dalam berbahasa pada anak usia dini.

2. Secara Praktis

Manfaat praktis ini ditujukan bagi :

a. Para pendidik agar lebih kreatif dalam menerapkan pembelajaran

berbahasa dan menyediakan media pembelajaran atau alat

permainan edukatif (APE) sehingga anak akan lebih tertarik.

b. Kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah melalui

program-program kegiatan pembelajaran yang tepat dan menarik

baik bagi peserta didiknya.

Page 31: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

11

c. Peneliti lain dalam melakukan penelitian tentang perkembangan

keterampilan berbahasa anak usia dini dengan permainan kartu

scrapbook.

Page 32: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakekat Pendidikan Anak Usia Dini

Anak usia dini sangatlah penting mendapatkan pendidikan awal untuk

mendapatkan pengetahuan dalam perkembangan untuk merespon dan

menstimulus. Pendidikan anak usia dini merupakan dasar awal dan utama

dalam perkembangan pribadi anak. Menurut Sujiono (2013:27)

mengungkapkan bahwa

Pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk

menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan pemberian kegiatan

pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan

keterampilan anak yang dilakukan pada anak baru lahir sampai

dengan usia delapan tahun.

Pendidikan bagi anak dapat dimulai sejak usia dini. Pendidikan untuk anak

dalam periode ini akan mudah menyerap setiap pelajaran yang diberikan

oleh orangtua maupun guru. Hal ini merupakan awal untuk menyiapkan

generasi bangsa yang berkualitas dalam memasuki era globalisasi.

Pendidikan anak usia dini mengacu pada pendidikan yang diberikan

kepada anak usia 0 sampai 6 tahun atau sampai dengan 8 tahun. Anak usia

dini sangatlah penting untuk mendapatkan pendidikan agar anak menjadi

lebih berkembang dalam mendapatkan pengetahuan.

Page 33: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

13

Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi

“Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai

dengan enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti

pendidikan dasar”.

Selanjutnya pada Bab 1 pasal 1 ayat 14 ditegaskan bahwa :

“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut.”

Depdiknas USPN (2014 : 4 ) mengungkapkan bahwa :

“Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakkan

dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi

motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir dan daya cipta,

kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap

dan perilaku serta beragama).“

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk awal pendidikan

dasar menuju ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik,

agama, sosial emosional, kognitif, dan bahasa untuk mencapai tahapan

perkembangan anak usia dini. Pendidikan dimasa dini akan sangat

berpengaruh dimasa nantinya, karena pendidikan merupakan suatu upaya

untuk membantu perkembangan anak secara menyeluruh.

Secara keseluruhan pendidikan anak usia dini berfokus pada aspek

perkembangan, kecerdasan dan kehidupan sosial anak. Jadi pendidikan

anak usia dini adalah upaya pembinaan kepada anak usia 0 ampai 6 tahun

Page 34: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

14

dengan cara memberikan stimulus bagi anak untuk pertumbuhan,

pekembangan jasmani dan rohani sebelum memasuki pendidikan lebih

lanjut atau formal. Pendidikan yang diberikan pada anak usia disesuaikan

dengan kebutuhan anak karena sifat dan karakter anak yang berbeda

mengharuskan pendidik melakukan pemilihan cara yang berbeda yang di

sesuaikan dengan kebutuhan pendidikan anak usia dini yang dapat

meningkatkan kecerdasan, membentuk karakter dan perkembangan yang

optimal.

Berdasarkan definisi diatas dapat di simpulkan bahwa pendidikan anak

usia dini sangatlah penting diberikan pada anak karena awal dari

perkembangan anak usia dini . Pendidikan anak usia dini merupakan

pendidikan anak usia 0-6 tahun yang bertujuan untuk mempersiapkan anak

masuk kejenjang pendidikan selanjutnya, yang dapat mengembangan

aspek fisik motorik, agama, sosial emosional, kognitif, dan bahasa untuk

mencapai tahapan perkembangan anak usia dini.

B. Hakekat Perkembangan Keterampilan Bahasa Anak Usia Dini

1. Pengertian Keterampilan Bahasa Anak Usia Dini

Pengertian keterampilan menurut Yudha dan Rudhyanto (2015:7)

“Keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan berbagai

aktivitas seperti motorik, berbahasa, sosial-emosional, kognitif, dan

afektif (nilai-nilai moral)”.Berdasarkan Kamus besar Bahasa

Page 35: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

15

Indonesia (2001: 1180) keterampilan adalah kecakapan untuk

menyelesaikan tugas. Dapat disimpulkan keterampilan adalah

kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas dalam

usahanya untuk menyelesaikan tugas.

Depdikbud dalam Zubaedah (2013 : 8) menjelaskan bahwa “Bahasa

anak usia dini adalah ucapan pikiran dan perasaan secara teratur, yang

mempergunakan bunyi sebagai alatnya dengan demikian, melalui

bahasa, anak dapat saling bertegur-sapa, saling bertukar pikiran untuk

memenuhi kebutuhannya”

Sejalan dengan pendapat Suhartono (2015 : 8) menjelaskan bahwa

“Bahasa anak usia dini adalah rangkaian bunyi yang

melambangkan pikiran, perasaan serta sikap manusia yang

digunakan untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan,

permintaan, dan kepentingan pribadi lainnya. Berdasarkan

beberapa pendapat di atas, maka bahasa adalah ucapan pikiran dan

perasaan secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai

alatnya untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan,

permintaan, dan kepentingan pribadi lainnya”

Disimpulkan bahwa keterampilan bahasa adalah kemampuan dan

kecekatan anak dalam menggunakan ucapan pikiran dan perasaan

secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya untuk

menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan, dan

kepentingan pribadi lainnya.

Page 36: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

16

2. Jenis Keterampilan Bahasa Anak Usia Dini

Keterampilan berbahasa anak usia dini merupakan kemampuan yang perlu

dikembangkan pada kehidupan anak, terutama untuk kehidupan masa

depannya kelak. Hal ini sependapat dengan Milestones (2008 : 33)

menjelaskan bahwa :

“Keterampilan berbahasa terbagi menjadi dua yaitu produktif dan

reseptif. Keterampilan berbahasa ini mempunyai empat aspek, yaitu 1)

keterampilan berbicara (speaking skills), 2) keterampilan menulis

(writing skills) 3) keterampilan menyimak (listening skills); 4)

keterampilan membaca (reading skills); Setiap keterampilan

berhubungan erat dalam memperoleh keterampilan berbahasa. Pada

masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah

itu kita belajar membaca dan menulis yang akan berpengaruh bagi

kehidupan anak di masa yang akan datang.”

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun

2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia dini kelompok usia 5-6

tahun terdapat tiga lingkup perkembangan bahasa yaitu 1) Menerima

bahasa, 2) Mengungkapkan bahasa, dan 3) Keaksaraan.

Menurut Susanto (2011 : 77) menjelaskan bahwa :

“Anak usia dini berada dalam fase perkembangan bahasa secara

ekspresif, pada fase ini anak telah dapat mengungkapkan

keinginannya, penolakannya, maupun pendapatnya serta dapat

mengembangkan bahasanya dan memperoleh kosakata dari

lingkungan disekitarnya.”

Berdasarkan beberapa pendapat jadi dapat disimpulkan bahwa jenis

keterampilan bahasa anak usia dini ini dibagi menjadi dua yaitu ekspresif

dan reseptif. Dikelompokkan menjadi 4 aspek yaitu, menyimak, membaca,

menulis dan berbicara. Dibagi menjadi 3 ruang lingkup yaitu menerima

bahasa mengungkapkan bahasa dan keaksaraan.

Page 37: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

17

3. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Karakteristik perkembangan bahasa merupakan kualitas atau ciri khas dalam

perkembangan bahasa. Menurut Jamaris (2013 : 29) mengungkapkan bahwa

karakteristik perkembangan bahasa anak yaitu sebagai berikut :

a. Terjadi perkembangan yang cepat dalam perkembangan bahasa

anak.

b. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat

mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan

tersebut.

c. Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kosakata

d. Lingkup kosa kata yang dapat diucapkan anak menyangkut warna,

ukuran, bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan,

perbandingan, jarak, dan permukaan (kasar-halus)

e. Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai

pendengar yang baik

f. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat

mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan

tersebut.

g. Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 5-6 tahun telah

menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan

oleh dirinya sendiri dan orang lain, serta apa yang dilihatnya. Anak

pada usia 5-6 tahun ini sudah dapat melakukan ekspresi diri,

menulis, membaca dan bahkan berpuisi.

Adapun menurut Vygotsky dalam Susanto (2011 : 75) mengatakan bahwa pada

anak usia dini, perkembangan bahasa anak ditandai sebagai berikut :

a. Mampu menggunakan kata ganti saya dalam berkomunikasi.

b. Memiliki berbagai perbendaharaaan kata kerja, kata sifat, kata

keadaan, kata tanya, dan kata sambung.

c. Menunjukkan pengertian dan pemahaman tentang sesuatu.

d. Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan tindakan dengan

menggunakan kalimat sederhana.

e. Mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar.

Menurut Depdiknas (2007:05) mengungkapkan berdasarkan dimensi

perkembangan bahasa anak usia 5 sampai 6 tahun memiliki karakteristik

perkembangan bahasa, antara lain :

Page 38: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

18

1. Dapat mengulang kalimat sederhana

2. Mampu menjawab pertanyaan dari guru

3. Mampu menyebutkan kata-kata yang dikenal

4. Dapat mengutarakan pendapat kepada teman

5. Dapat mengutarakan pendapat terhadap keinginannya kepada guru

6. Berani mengutarakan ketidaksetujuan terhadap teman

7. Senang mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana

dengan urut dan mudah dipahami

8. Mampu menulis namanya sendiri

9. Dapat menulis susunan huruf

10. Mampu mendengarkan penjelasan guru

11. Senang mendengarkan teman berbicara

12. Mampu melaksanakan tiga perintah lisan secara berurutan dengan

benar.

13. Mengerti bentuk pertanyaan dengan menggunakan kata tanya (apa,

mengapa, siapa, kapan, dan bagaimana

14. Mampu membaca kata

15. Mampu membaca namanya sendiri

.

Karakteristik perkembangan bahasa ini dapat disimpulkan merupakan ciri-ciri

bidang pengembangan kemampuan bahasa yang dipersiapkan untuk

meningkatkan keterampilan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap

perkembangannya. Pengembangan keterampilan bahasa ini bertujuan agar anak

mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat,

mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat

berbahasa.

4. Tahapan Keterampilan Berbahasa Anak

Tahapan keterampilan anak dalam berbahasa yaitu tingkatan dalam

menggunakan bahasa lisannya seperti mengungkapkan pendapat dan berbicara.

Mengungkapkan bahasa pada anak usia dini berhubungan erat dengan

perkembangan berfikir anak. Menurut Suhartono (2015 : 41) ada lima tahapan

anak dalam keterampilan berbahasa anak yaitu :

Page 39: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

19

a. Mengucapkan satu kata

b. Mengucapkan dua kata

c. Anak dapat mengucapkan satu kalimat

d. Dapat membuat kalimat-kalimat pendek dan jenis berbeda-beda, dan

e. Dapat membuat kalimat panjang dengan berbagai formasi.

Selain itu Vygostky dalam Dimayati (2016 : 41) menjelaskan ada 3 tahapan

dalam keterampilan berbahasa pada anak yang berhubungan erat dengan

perkembangan berpikir anak yaitu :

a. Tahap eksternal yaitu terjadi ketika anak mengungkapkan bahasa

secara eksternal dimana sumber berpikir berasal dari luar diri anak

yang memberikan pengarahan, informasi dan melakukan suatu

tanggung jawab dengan anak.

b. Tahap ego sentris yaitu dimana anak berbicara sesuai dengan jalan

pikirannya dan dari pola bicara orang dewasa.

c. Tahap Internal yaitu dimana dalam proses berpikir anak telah

memiliki suatu penghayatan kemampuan berbahasa sepenuhnya

d. Tahapan mengungkapkan bahasa pada anak meliputi pemahaman

sebagai keterampilan memahami makna, perkembangan

perbendaharaan kata, penyusunan kata agar dapat mengucapkan

kalimat, dan dapat mengucapkan kalimat pendek.

Sependapat dengan Pateda dalam Suhartono (2015 : 49) menjelaskan bahwa

ada tiga tahapan dalam keterampilan berbahasa yaitu :

1. Tahap Penamaan

Pada tahap penamaan, anak baru mulai mampu mengujar urutan

bunyi kata tertentu dan anak belum mampu memaknainya.

2. Tahap Telegrafis

Pada tahap telegrafis ini anak sudah mulai bisa menyampaikan pesan

yang diinginkanya dalam bentuk urutan bunyi yang berwujud dua

atau tiga kata.

3. Tahap Transformasional

Pengetahuan dan penguasan kata-kata tertentu yang dimiliki anak

dapat dimanfaatkan untuk mengucapkan kalimat-kalimat yang lebih

rumit.

. Pencapaian perkembangan berbahasa anak taman kanak-kanak rentang usia 5

– 6 tahun dalam Permendiknas no. 58 tahun 2009 yaitu: 1) mengulang kalimat

Page 40: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

20

sederhana; 2) menjawab pertanyaan sederhana; 3) mengungkapkan perasaan

dengan kata sifat (baik, senang, nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb.);

4) menyebutkan kata-kata yang dikenal; 5) mengutarakan pendapat kepada

orang lain; 6) menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau

ketidaksetujuan; 7) menceritakan kembali cerita/ dongeng yang pernah

didengar (Depdiknas, 2009: 10-11).

Berdasarkan penjelasan di atas maka pada penelitian ini anak termasuk pada

tahap transformasional. Karena dalam meningkatkan keterampilan anak dalam

berbahasa akan terlihat saat anak mulai memberanikan diri untuk bertanya,

menyuruh, menyanggah, dan menginformasikan sesuatu. Berbagai kegiatan

anak dan aktivitasnya dikomunikasikan atau dibicarakan melalui kalimat-

kalimat.

5. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Bahasa Anak

Bahasa merupakan ekspresi seseorang yang menunjukkan keterampilannya

dalam mengungkapkan sesuatu. Hal tersebut diperoleh melalui proses belajar

yang cukup unik karena bahasa digunakan sehari-hari melalui proses informal.

Itulah yang disebut dengan pemerolehan bahasa. Seseorang dapat dan mampu

berbahasa dan berbicara bukan saja diperoleh secara menurun dari orang

tuanya namun melalui proses belajar yangalami dan melalui konteks yang

wajar. Menurut Tarmansyah dalam Zubaedah (2013 : 16) :

1. Kondisi Jasmani dan Kemampuan Motorik

Seorang anak yang mempunyai kondisi fisik sehat, tentunya

mempunyai kemampuan gerakan yang lincah, dan penuh energi.

Page 41: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

21

2. Kesehataan Umum

Anak yang sehat jasamani maupun rohani/ tidak berpenyakitan akan

mengenal lingkungannya secara utuh sehingga anak mampu

mengekspresikannya dalam bentuk bahasa dan bicaranya, namun anak

yang memiliki gangguan kesehatan secara umum tentunya tidak akan

mampu mengekspresikan.

3. Kecerdasan

Faktor kecerdasan sangat mempengaruhi perkembangan bahasa dan

bicara anak.

4. Sikap Lingkungan

Proses pemerolehan bahasa anak diawali dengan kemampuan

mendengar, kemudian meniru suara yang didengar dari lingkungannya.

5. Faktor Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan

bicara.

6. Jenis Kelamin

Secara biologis anak perempuan lebih cepat mencapai masa

kematangannya.

7. Kedwibahasaan

Kedwibahasaan atau bilingualism adalah kondisi di mana seseorang

berada di lingkungan orang yang menggunakan dua bahasa atau lebih.

8. Neurologi

Neuro adalah syaraf, dengan demikian neurologis merupakan suatu

keadaan dimana syaraf dipelajari sebagai suatu ilmu yang dapat

digunakan untuk mendukung dalam hal tertentu.

Selanjutnya Yamin (2010 : 144) berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi keterampilan bahasa pada anak usia diniyaitu :

a. Anak berada di dalam lingkungan yang bebas dari tekanan.

b. Menunjukkan sikap dan minat yang tulus pada anak.

c. Menyampaikan pesan verbal diikuti dengan pesan nonverbal.

d. Dalam bercakap-cakap dengan anak, orang dewasa perlu

menunjukkan ekspresi yang sesuai dengan ucapannya.

e. Melibatkan anak dalam berkomunikasi.

Berdasarkan pendapat dapat disimpulkan ada banyak faktor yang dapat

mempengaruhi ketrampilan bahasa anak usia dini baik dari internal maupun

eksternal. Faktor tersebut dapat mempengaruhi perkembangan anak untuk lebih

maju atau untuk menjadi jauh dari yang diharapkan.

Page 42: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

22

C. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media

Media adalah suatu perantara yang biasa digunakan oleh guru untuk

memudahkan penyaluran informasi kepada anak didik dalam suatu proses

pembelajaran. Menurut Khadijah (2016:124) menyatakan bahwa media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan minat serta perhatian anak usia dini sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi. Sejalan dengan Dhine (2012:205)

menyatakan bahwa media adalah berasal dari kata jamak medium, yang

berarti perantara. Media juga diartikan sebagai sesuatu yang terletak

ditengah-tengah. Maksudnya disini adalah suatu perantara yang

menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadiya suatu hubungan,

dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantuk komunikasi.

Sejalan dengan association for education and communication technology

(AECT) dalam Dheni (2007 : 89-91) media didefinisikan sebagai segala

bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.

Education association (NEA) mengartikan media sebagai benda yang dapat

dimanipulasi, dilihat, didengar dibaca dan dibicarakan beserta instrumen

yang digunakan baik dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat

mempengaruhi efektivitas program instruksional. Media adalah perantara

atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan sehingga dapat

Page 43: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

23

merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya

tujuan pendidikan.

Sepemikiran dengan Harjonto (2010:43) Media pengajaran dibagi dua

bagian yaitu media dalam arti sempit dan media dalam arti luas. Dalam arti

sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan

secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana, sedangkan dalam

arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang

kompleks akan tetapi juga mencakup alat-alat sederhana seperti slide,

fotogarfi, diagram dan bagan buatan guru. Media yang biasa digunakan pada

pendidikan anak usia dini adalah media yang dibuat sendiri oleh guru atau

media imitasi yang dibeli namun harus sesuai dengan tema yang ada pada

rancangan kegitan mingguan (RKM) dan rancangan kegiatan harian (RKH)

hari itu.

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa

media pembelajaran itu adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sertaperhatian

anak usia dini sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

2. Prinsip Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini

Setiap media pembelajaran memiliki acuan-acuan dalam pembuatannya

sehingga media tersebut memiliki tujuan untuk suatu pengembanagn

tertentu. Menurut Asnawir (2012:19-25) media pengajaran digunakan dalam

Page 44: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

24

rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar-

mengajar yang akan dillakukan disekolah. Oleh karena itu harus

diperhatikan beberapa prinsip-prinsip dalam penggunaanya antara lain:

1) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai

bagian penting yang harus ada dari suatu sistem pengajaran.

2) Media pengajaran harus dipandang sebagai sumber belajar yang

digunakan dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi dalam proses belajar-mengajar karena dalam proses belajar

mengajar guru benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu

media pengajaran yang digunakan.

3) Dalam penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara

sistematis bukan sembarang mengunakannya.

4) Guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan

memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang

anak aktif dalam belajar jika sekiranya suatu pokok bahasan

memerlukan lebih dari satu macam media pembelajaran.

Pembuatan media pembelajaran ini menurut Mansyur (2008:53) ada

beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu :

1. Media pembelajaran yang dibuat hendaknya dapat digunakan

untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak dan

dapat dijadikan sebagai media pembelajaran secara berulang

dengan tema dan sub tema yang berbeda.

2. Bahan mudah didapat di lingkungan sekitar lembaga PAUD dan

murah atau bisa dibuat dari bahan bekas/sisa.

3. Dapat menimbulkan kreativitas.

4. Dapat dimainkan sehingga menambah kesenangan bagi anak

menimbulkan daya khayal dan daya imajinasi serta dapat

digunakan untuk bereksperimen dan bereksplorasi.

5. Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana.

6. Dapat digunakan secara individual, kelompok, dan klasikal.

7. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan

media pembelajaran ada 7 prinsip yang harus diperhatikan yaitu media

pembelajaran yang dibuat hendaknya dapat digunakan untuk mengembangkan

6 aspek perkembangan anak dapat dijadikan sebagai media pembelajaran

Page 45: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

25

secara berulang dengan tema dan sub tema yang berbeda, bahan mudah didapat

di lingkungan sekitar lembaga PAUD dan murah atau bisa dibuat dari bahan

bekas/sisa, tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak, dapat

menimbulkan kreativitas, sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana. Sehingga

dapat digunakan secara individual, kelompok, dan klasikal. Serta dibuat sesuai

dengan tingkat perkembangan anak.

3. Manfaat Media Pembelajaran AUD

Media pembelajaran digunakan untuk mempermudah penyaluran informasi

yang akan disampaikan oleh seseorang kepada targetnya secara mudah dan

praktis. Manfaat media pembelajaran menurut Hamalik (2015:26) adalah

memperlancar interaksi antara guru dengan anak sehingga kegiatan

pembelajaran lebih afektif dan efisien. Khusus manfaat media pembelajaran

adalah dalam penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses

pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi

lebih interaktif karena dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara

aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah, dengan media

tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan

tenaga seminimal mungkin, meningkatkan kualitas hasil belajar anak, media

memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,

media dapat menumbuhkan sikap positif anak terhadap materi dan proses

belajar, serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Page 46: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

26

Peran guru dalam memilih dan menentukan media pembelajaran yang tepat

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak usia dini. Kesalahan dalam

memilih media mampu membuat anak tidak konsentrasi, tidak tertarik bahkan

merasa bosan dengan kegitan pembelajaran yang diberikan oleh karen itu

dalam memilih media pembelajaran anak usia dini hal yang utama perlu dikaji

dan diketahui adalah tahapan perkembangan anak karena anak dengan tahap

perkembangan yang berbeda harus menerima pembelajaran dengan

menggunakan media yang berbeda pula. Memilih media pembelajaran

memerlukan beberapa perencanaan dan pertimbangan, antara lain: guru merasa

sudah akrab dengan media pembelajaran sehingga memilih media tersebut,

guru merasa media pembelajaranya dapat menggambarkan dengan lebih baik

daripada dirinya, media dapat menarik minat dan perhatian siswa. Menurut

pendapat di atas maka dapat disimpulkan media memiliki banyak manfaat yang

dibagi menjadi dua yaitu manfaat secara umum daan manfaat secara khusus

dalam penggunaannya.

4. Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah media atau alat yang menjadi perantara dalam

menyampaikan pembelajaran pada anak usia dini karena anak usia dini tidak

bisa lepas dari media pembelajaran namun perinsipnya alat yang digunakan

sebagai media pembelajaran tersebut harus mampu menstimulasi semua aspek

perkembangan anak dan mampu mengatasi rasa bosan pada anak sehingga

pembelajaran berjalan dengan efektif. Berikut ini adalah jenis media dalam

Page 47: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

27

kegiatan bermain sambil belajar pada anak Taman Kanak-kanak, menurut

(Thoiruf, 2008:20) antara lain:

a. Media audio biasa disebut dengan media dengar yang dapat

menyampaikan pesan melalui suaradan bunyi seperti suara bahasa

musik, dan sound effect dapat dikombinasikan untuk menguatkan

isi pesan.

b. Media visual yaitu media yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan/informasi melalui penglihatan yang

berbentuk simbol-simbol visual.

c. Media audio visual adalah media yang dapat menyampaikan

pesan melalui suara, gambar, dan tulisan. Media audio visual di

bagi menjadi dua macam, yaitu media televisi dan film.

d. Media lingkungan adalah suatu tempat atau suasana (keadaan)

yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

usia dini.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ada 4 jenis media

pembelajaran yaitu jenis media dalam kegiatan bermain sambil belajar pada

anak Taman Kanak-kanak antara lain: media audio, media visual, media audio

visual dan media lingkungan.

D. Teori Belajar Behavioristik

Anak usia dini mempunyai kapasitas keterampilan berbahasa yang berbeda -

beda. Pada saat anak usia dini mulai memperoleh bahasa hal ini sangat penting

untuk diketahui sebagai tolak ukur untuk mengetahui perkembangan

bahasanya. Menurut pandangan kaum behavioristik atau kaum empiris bahwa

anak sejak lahir tidak membawa struktur linguistik. Artinya, anak lahir tidak

ada struktur linguistik yang dibawanya. Menurut Brown dalam Suhartono

(2015 : 72) menyatakan bahwa :

Page 48: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

28

“The extreme behavioristic position would be that the child comes into

the world with a tabularasa, a clean slate bearing no preconceived

notions about the world or about language, and this child is then ship

by his environment slowly conditioned through various chedule of

reinforcement.”

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa anak lahir ke dunia ini seperti kain

putih tanpa catatan-catatan, lingkungannya yang akan membentuknya

perlahan-lahan. Pengetahuan dan keterampilan berbahasa diperoleh melalui

pengalaman dan proses belajar. Pengalaman dan proses belajar yang akan

membentuk akuisisi bahasanya. Sepemikiran dengan Ivan Pavlov dalam

Djuanda (2016 : 23) “Teori behaviorisme berangkat dari pemahaman bahwa

stimulus yang dapat dilihat juga dapat menyebabkan adanya respon yang dapat

dilihat”. Stimulus yang bermakna dapat menghasilkan respon yang bermakna

pula. Memperoleh respon yang bermakna dibutuhkan kondisi tertentu.

Pemberian kondisi tersebut perlu memperhitungan kesesuaian antara stimulus

dengan gambaran pembiasan yang dihasilkan.

Gleason (2014:381) “Behavioristic theory is a habits emphasizes teory, where

the theory empharized that childrens language development is influenced by

the envirotment”. Menurut Skinner teori behavioristik yang pertama kali

dimunculkan oleh John B Watson kemudian diperkenalkan oleh Ivan P Pavlov

menyatakan bahwa teori perkembangan bahasa yang menekankan bahwa

proses perkembangan bahasa karena adanya rangsangan yang diberikan

melalui lingkungan.

Page 49: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

29

Mendefinisikan bahwa pembelajaran dipengaruhi oleh perilaku yang dibentuk

oleh lingkungan eksternalnya, artinya pengetahuan merupakan hasil dari

interaksi dengan lingkungannya melalui pengondisian stimulus yang

menimbulkan respons. Perubahan lingkungan pembelajaran dapat

memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku anak secara bertahap. Perilaku

positif pada anak cenderung akan diulang ketika mendapat dorongan yang

sesuai dengan kemampuan anak dari lingkungannya. Latihan untuk anak harus

menggunakan bentuk-bentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respons)

yang dikenalkan secara bertahap, mulai dari yang sederhana sampai pada yang

lebih rumit.

Teori yang mendukung penelitian ini adalah teori behavioristik, teori ini

menekankan pada konsep pembiasaan. Pembiasaan yang diterapkan berupa

aktivitas belajar seraya bermain menggunakan alat permainan edukatif yaitu

bermain kartu Scrapbook sehingga proses pembelajaran dapat menarik dan

menyenangkan. Pembiasaan pertama dibangun melalui lingkungan, mengingat

bahwa lingkungan adalah awal pembentukkan anak untuk belajar dan berlatih

dalam berbahasa, selanjutnya dengan adanya awal pembentukkan melalui

lingkungan yang mendukung dapat dijadikan anak belajar dan berlatih sebagai

pembiasaan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Pavlov dalam Sugiyono (2013 : 55) yang

menyatakan bahwa terkait dengan kegiatan belajar mengajar, agar anak belajar

dengan baik maka maka harus dibiaskkan. Melalui lingkungan dapat

membentuk pembiasaan anak untuk belajar. Pemberian rangsangan dapat

kepada anak dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak itu sendiri. Melalui

Page 50: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

30

rangsangan atau stimulasi belajar sambil bermain menggunakan kartu

Scrapbook anak dapat menciptakan suatu proses interaksi terhadap

lingkungannya serta dapat mendukung keterampilan berbahasanya karena

adanya interaksi ketika anak seperti mengungkapan dengan bahasa anak

masing-masing seperti bertanya, menjawab pertanyaan, mengungkapkan ide

atau gagasan dan bercerita tentang apa yang telah dilihat ataupun yang telah

didengar berdasarkan pengalamannya.

Kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan dengan menggunakan alat

permainan edukatif (APE) juga akan mengembangkan keterampilan

berbahasanya Mengingat bahwa dunia anak berada pada masa bermain

sebaiknya pembelajaran menggunakan kegiatan bermain sambil belajar.

Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak,

melalui kegiatan bermain anak dapat bereksplorasi dan mengembangkan

seluruh potensi yang dimiliki. Bermain juga merupakan tuntutan dan kebutuhan

yang esensial bagi anak, dengan bermain anak akan mengembangkan

kebutuhan fisik motorik, bahasa, sosial emosional, kognitif dan seni kreatifitas.

E. Bermain bagi Anak Usia Dini

Bermain merupakan alat yang paling kuat untuk menstimulasi keterampilan

bahasa anak. Melalui bermain anak dapat memperluas mengembangkan daya

penerimaan bahasa serta pengekspresian bahasa mereka melalui interaksi

dengan teman sebayanya maupun orang dewasa pada situasi yang spontan

dalam bermain.

Page 51: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

31

1. Pengertian Bermain bagi Anak Usia Dini

Bermain merupakan aktivitas yang sangat penting bagi tumbuh kembang

anak, bermain juga harus ada atas kemauan anak itu sendiri dan tanpa

adanya rasa paksaan dalam diri anak, agar anak senang dalam melakukan

kegiatan bermain. Sujiono (2013: 34) berpendapat bahwa :

“Bermain adalah kegiatan yang menimbulkan kenikmatan, dan

kenikmatan itulah yang akan menjadi perangsang bagi perilaku

lainnya. Misalnya ketika anak mulai mampu berbicara dan

berfantasi, fungsi kenikmatan meluas menjadi kenikmatan

berkreasi. Kegiatan aktivitas bermain diantaranya adalah

mengelompokkan, memilih, mengambil, menulis, atau bahkan anak

mengikuti aturan dalam bermain ”

Menurut NAEYC (National Association for The Education of Young

Children, 1997) bermain merupakan alat utama belajar anak. Demikian juga

pemerintah yang telah mencanangkan prinsip, bermain sambil belajar atau

belajar seraya bermain. Menurut Piaget dalam Madyawati (2016 : 144)

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi

kesenangan untuk membantu individu untuk mencapai perkembangan yang

utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moraldan emosional. Triharso (2013 : 11)

mengungkapkan bahwa “Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

tanpa mempergunakan alat, memberikan informasi, dan memberikan

kesenangan serta mengembangkan imajinasi”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bermain bagi anak

merupakan kegiatan untuk memilih segala kegiatan yang disukainya,

bereksperimen dengan bermacam-macam bahan dan alat, berimajinasi,

memecahkan masalah, bercakap-cakap secara bebas, bekerja sama dalam

Page 52: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

32

kelompok dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Jadi, bermain

bagi anak mampu membawa anak keperubahan yang baik dalam berbagai

aspek kehidupannya dan dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan

anak karena dengan bermain anak akan memajukan kecepatan rangsangan

stimulasi baik dari luar maupun dari dalam.

2. Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini

Bermain merupakan kegiatan yang memiliki manfaat terhadap

perkembangannya, sehingga dapat diidentifikasi menurut Mustafa (2010

:36) bahwa manfaat bermain yaitu memperkuat dan mengembangkan

ototdan koordinasinya melalui gerak, mengembangkan keterampilan

emosinya, rasa percaya diri, kemandirian, dan keberanian untuk berinisiatif,

mengembangkan kemampuan intelektualnya.

Menurut Yuliani (2014 : 33) mengungkapkan bahwa manfaat bermain bagi

anak yaitu :

a) menirukan apa yang dilakukan orang dewasa

b) melakukan berbagai peran yang ada di dalam kehidupan nyata

c) mencerminkan hubungan dalam keluarga dan pengalaman

hidupyang nyata

d) menyalurkan perasaan yang kuat seperti memukul-mukul

kaleng, menepuk-nepuk air dan sebagainya

e) melepaskan dorongan-dorongan yang tidak dapat diterima

seperti berperan sebagi pencuri

f) kilas balik peran-peran yang bisa dilakukan seperti gosok gigi,

cuci tangan dsb

g) Mencerminkan pertumbuhan

h) memecahkan masalah dan mencoba berbagai penyelesaian

masalah.

Page 53: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

33

Coughlin (2014 : 34) juga mengungkapkan bahwa :

“Bermain memiliki beberapa manfaat, yaitu mempertahankan

keseimbangan, membantu anak menghayati berbagai pengalaman yang

diperoleh dari kehidupan sehari-hari, mengantisipasi peran yang akan

dijalani di masa yang akan datang, menyempurnakan keterampilan-

keterampilan yang dipelajari, termasuk pula keterampilan memecahkan

masalah, meningkatkan keterampilan sosial anak.”

Manfaat yang telah diungkapkan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa aktivitas bermain memiliki berbagai manfaat untuk seluruh aspek

perkembangan anak, terkait dengan perkembangan fisik motorik halus atau

kasar anak yaitu anak dapat mempertahankan keseimbangan,

mengembangkan aspek sosial-emosional, aspek kognitif dan meningkatkan

keterampilan berbahasanya yang digunakan untuk mengkomunikasikan

pendapatnya kepada lingkungannya.

3. Jenis-Jenis Bermain

Jenis-jenis bermain dilihat dari aktivitas bermain yang dilakukan oleh anak.

Menurut Hurlock dalam Tedjasaputra (2015 : 52) ada bermain aktif dan

bermain pasif atau dikenal sebagai hiburan (amusement) :

a. Bermain Aktif

Bermain aktif adalah kegiatan yang memberi kesenangan dan

kepuasan kepada anak yang dilakukan melalui aktivitas langsung

oleh diri anak itu sendiri yang biasanya melibatkan lebih dari satu

orang. Dengan demikian, kegiatan bermain aktif akan banyak

melibatkan aktivitas tubuh. Terdapat berbagai faktor yang dapat

berpengaruh terhadap kondisi anak, seperti kesehatan, teman

bermain, tingkat kecerdasan, jenis kelamin, alat permainan yang

dimiliki, dan lingkungan bermain anak.

Page 54: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

34

b. Bermain Pasif

Disamping bermain aktif dimana anak secara langsung terlibat

dalam permainan tersebut, anak juga dapat bermain secara pasif.

Dalam bermain pasif, aktivitas fisik anak tidak banyak

dimanfaatkan, tetapi aspek lainnya seperti penglihatan dan

pendengaran yang dikembangkan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis bermain

dilihat dari aktivitas bermain yang dilakukan oleh anak yaitu ada dua

bermain aktif dan bermain pasif. Dalam kegiatan bermain aktif akan

banyak melibatkan aktivitas tubuh sedangkan dalam bermain pasif,

aktivitas fisik anak tidak banyak dimanfaatkan, tetapi aspek lainnya seperti

penglihatan dan pendengaran yang dikembangkan.

F. Kartu Scrapbook

1. Pengertian Scrapbook

Scrapbook adalah album yang berisikan gambar dan cerita yang

berkaitan dengan materi pembelajaran yang dihias dengan kreatif.

Ariyani (2014:3) juga menyatakan bahwa scrapbook adalah

sekumpulan memorabilia, narasi, puisi, quote, cerita, kliping, catatan,

foto, tiket, bon pembayaran dll yang disusun dan dirangkai dalam

sebuah album atau hand-made book. Salah satu kelebihan dari

scrapbook adalah sifatnya konkrit dan lebih realistis menunjukkan

pokok permasalahan yang dibahas.

Hal ini tentu akan sangat membantu anak dalam memahami konsep

materi pelajaran yang diajarkan guru (Nurdiana, 2017:278). Bagian

Page 55: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

35

yang menarik dari scrapbook adalah kita dapat menambahkan

sentuhan dan pemikiran pribadi dalam scrapbook. Penelitian ini

memasukkan materi yang cocok untuk keterampilan mengungkapkan

bahasa anak yang disesuaikan dengan target yang ingin dicapai.

Kartu scrapbook termasuk kedalam jenis bermain aktif karena dengan

kartu scrapbook anak dapat menggunakan koordinasi otot halus dan

otot kasarnya dalam aktivitas bermain. Bermain kartu scrapbook yaitu

aktivitas bermain yang menggunakan media kartu berisikan gambar-

gambar timbul binatang dan di sertai tulisan di mana setiap gambar

memiliki variasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Pendapat Djuanda (2016 : 104) menyatakan bahwa

“suatu alat permainan yang digunakan untuk bermain dengan

menggunakan media kartu gambar dapat mengalihkan pengalaman

belajar dari taraf belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang

lebih konkret”.

Suyadi (2013 : 13) berpendapat bahwa :

Media kartu bergambar adalah penyajian visual dua dimensi yang

di buat berdasarkan unsur dan prinsip rancangan gambar yang

berisi tentang unsur-unsur kehidupan sehari-hari

misalnya:manusia, benda-benda, binatang, tumbuhan, perasaan,

peristiwadan tempat.

Berdasarkan pendapat diatas maka kartu gambar scrapbook ini

merupakan salah satu jenis permainan aktif yang berbentuk media

pembelajaran visual, yaitu media yang dapat dilihat dan diraba,

dengan menggunakan suatu media pembelajaran yang digunakan

Page 56: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

36

dalam kegiatan belajar dapat menjadi suatu alat bantu dalam suatu

proses belajar mengajar.

2. Manfaat Bermain Scrapbook

Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai kegunaan

scrapbook, antara lain menurut Ariayani (2014) pembelajaran

menggunakan media scrapbook membuat siswa lebih berpartisipasi,

berantusias, berani menyatakan pendapat dalam proses pembelajaran

dan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran. Burnley (2014:45)

“That using scrapbook in learning can help evaluate the effectiviness

of learning.”

Pembuatan scrapbook sebagai media dalam belajar menunjukkan

banyak hal yang didapat sebagai pebelajar dan pengetahuan-

pengetahuan yang belum dipelajari sebelumya. Media pembelajaran

pop-up, yang sejenis dengan scrapbook dapat meningkatkan

perhatian, hubungan, kepercayaan, dan kepuasan terhadap hasil

pembelajaran. Media pop-up dapat dijadikan alternatif pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan spasial dan minat siswa dalam

belajar. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa

penggunaan scrapbook berdampak positif bagi pembelajaran, salah

satunya mampu meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar.

Permainan ini digunakan untuk menstimulus keterampilan bahasa

pada anak, pada masa ini anak masih berada pada tahap pra

Page 57: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

37

operasional yaitu anak belajar melalui benda konkret, dalam hal ini

kartu sebagai media/benda konkret yang dapat dilihat oleh anak,

sehingga kartu ini dapat multifungsi yang bertujuan untuk membantu

anak dalam mengenalkan berbagai gambar timbul binatang,

mengenalkan berbagai bentuk warna, mengenalkan berbagai bentuk

huruf alfabet a-z, mengenalkan berbagai kata, dan mengenalkan

gambar binatang.

Media ini memiliki berbagai jenis macam warna dan bentuk oleh

karena itu, dalam upaya mengembangkan keterampilan bahasa pada

anak media ini dipilih karena merupakan media atau benda konkret

yang dapat dilihat oleh anak, sehingga membantu anak dalam

mengungkapkan pendapatnya, mencoba menyusunnya dengan tepat

pada permainan yang telah dimainkan sesuai dengan aturannya.

Manfaat media dalam permainan ini yaitu sesuai dengan tahap usia

anak yaitu anak belajar menggunakan sesuatu yang dapat ia lihat agar

mudah diingat, dan dapat divariasikan warnanya serta diberikan

bentuk atau simbol huruf yang dapat digunakan dalam pembelajaran

terutama dalam mengembangkan keterampilan bahasanya.

Page 58: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

38

3. Langkah-langkah Bermain Kartu Scrapbook

Permainan dilakukan dengan 2 tahapan, yaitu tahap pra permainan

dan inti permainan. Berikut ini akan diuraikan mengenai tahapan

perlakuan permainan kartu scrapbook yang dilaksanakan yang

meliputi:

a. Kegiatan Pra Permainan

Pada kegiatan pra permainan guru melakukan tanya jawab

tentang binatang darat dan udara , mengenalkan gambar timbul

binatang dengan memperlihatkan kartu scrapbook pada anak-

anak. Guru memberi pengertian tentang tujuan bermain

scrapbook

b. langkah-langkah dan memberi contoh dalam permainan kartu

scrapbook sebagai berikut ini:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu scrapbook dengan gambar

binatang

2. Guru meminta anak untuk menebak apa yang dibawa guru.

3. Kemudian anak dibagi menjadi kelompok kecil 5-6 kelompok,

setiap kelompok ditentukan salah satu sebagai ketua kelompok.

c. Kegiatan Inti Permainan

1. Guru menunjukkan salah satu gambar kepada anak, setiap

ketua kelompok yang tercepat menjawab pertanyaan guru

(nama binatang sesuai gambar), anak diberikan kesempatan

untuk maju kedepan untuk memilih tumpukkan kartu di depan

Page 59: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

39

kelas yang sudah disediakan guru dan dibagikan ke teman-

temannya.

2. Anak diberikan kesempatan memilih kartu dan mengambilnya

sesuai dengan keinginannya

3. Anak diberikan pertanyaan sederhana tentang kartu yang telah

diambilnya sambil mengamati gambar kartu.

4. Ketika anak menjawab pertanyaan dengan benar anak diminta

untuk menuliskan kata yang tertera pada kartu.

5. Lalu guru mengintruksikan anak untuk mengelompokkan kartu

sesuai dengan huruf awalan yang sama.

G. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang yang dilakukan oleh Nurcahyani, (2016) di TK Astiti

Dharma Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase

ketuntasan kemampuan keaksaraan anak meningkat dari siklus 1

sebesar 42 %, pada siklus II terjadi peningkatan kemampuan

keaksaraan sebesar 50 %. Dengan kategori sedang 92 %, kategori

rendah 8%, dan tidak seorangpun anak dalam kategori rendah.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan metode permainan

menjepit kartu kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan

berbahasa anak, khususnya aspek keaksaraan anak kelompok B ajaran

2014/2015.

Page 60: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

40

2. Penelitian yang yang dilakukan oleh Tyas (2016) di TK Mutiara Insani

Langkapura Bandar Lampung. Hasil penelitian dianalisis dengan

Spearman Rank sebesar 0,817. Menunjukkan bahwa ariable bebasnya

menggunakan media kartu gambar berpengaruh dengan variable

terikatnya yaitu penguasaan kosakata anak.

3. Penelitian yang yang dilakukan oleh Damayanti (2017) di SD

Fransiskus. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh

yang signifikan dari pemberian perlakuan yang berupa penggunaan

media scrapbook terhadap hasil belajar siswa pada meteri keragaman

rumah adat Indonesia.

4. Penelitian yang yang dilakukan oleh Hanifah (2014) di TK Dharma

Wanita, Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dalam penerapan media pop-up book

berbasis tematik terhadap kecerdasan verbal-linguistik anak.

5. Penelitian yang yang dilakukan oleh Wulandari (2013) di TK

Shandy Putra Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui

metode bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak

kelompok B TK Sandhy Putra Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.

Peneliti menggunakan penelitian relevan diatas karena memiliki

persamaannya yaitu pada variabel bebasnya menggunakan kartu kata

bergambar, media Scrapbook, serta menggunakan media Pop-Up Book.

Persamaannya lainya yaitu penelitian pada variable terikatnya

kemampuan berbahasa.

Page 61: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

41

H. Kerangka Pikir

Salah satu bidang perkembangan dalam kemampuan dasar di taman kanak-

kanak adalah perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa merupakan

pembentukan konsep, informasi, dan pemecahan masalah pada anak.

Melalui perkembangan bahasa anak dapat memahami komunikasi dan

perasaan orang lain. Bahasa bagi anak usia dini adalah untuk

mengembangkan ekspresi atau perasaan, imajinasi dan pikiran, selain itu

sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan intelektual dan

berekspresi. Bahasa juga memberikan pengaruh yang besar dalam

perkembangan anak karena dengan menggunakan bahasa yang baik anak

akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang mampu

beradaptasi di tengah- tengah masyarakat.

Setiap anak memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang berbeda-beda

antara satu dengan yang lainnya, terutama pada perkembangan bahasanya.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia anak, maka perkembangan

bahasanya juga semakin berkembang, untuk mengoptimalkan

perkembangan bahasa anak diperlukan pemberian stimulasi berupa

pembelajaran bahasa bagi anak usia dini.

Perkembangan bahasa pada anak usia dini menekankan pada keterampilan

bahasa. Keterampilan bahasa anak usia dini ini mempunyai beberapa

tingkat pencapaian perkembangan yaitu dari menjawab pertanyaan

sederhana, mengulang kalimat sederhana, menyebutkan kata-kata yang

dikenal, mengutarakan pendapat kepada orang lain, menyatakan alasan

Page 62: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

42

terhadap sesuatu yang diinginkan, mengungkapkan perasaan, dan

menceritakan kembali cerita yang pernah dialami atau didengar. Standar

ini dapat menjadi acuan untuk mengukur keberhasilan keterampilan

bahasa anak. Pemberian stimulus yang baik dan sesuai dengan tahap

perkembangan anak maka pengembangan keterampilan berbahasa anak

akan berkembang secara optimal.

Bermain merupakan alat yang paling kuat untuk menstimulasi

keterampilan bahasa anak. Melalui bermain anak dapat memperluas

mengembangkan daya pengekspresian bahasa mereka melalui interaksi

dengan teman sebayanya maupun orang dewasa pada situasi yang spontan

dalam bermain. Perkembangan keterampilan bahasa dapat dikembangkan

melalui bermain Scrapbook. Dimana kartu scrapbook ini merupakan salah

satu jenis permainan aktif yang berbentuk media pembelajaran visual,

yaitu media yang dapat dilihat dan diraba, sehingga kartu ini dapat

membantu anak dalam mengenalkan berbagai jenis gambar timbul

binatang, mengenalkan berbagai bentuk warna,mengenalkan berbagai

bentuk huruf alfabet a-z, dan mengenalkan berbagai kata.

Hubungan antara bermain kartu scrapbook dengan pengembangan

keterampilan mengungkapkan bahasa adalah saat anak bermain kartu

scrapbook anak melakukan komunikasi verbal atau berbahasa lisan antara

anak dengan teman sebanyanya maupun dengan guru. Hal ini dapat

terlihat pada saat anak melakukan kegiatan bertanya kepada guru,

menjawab pertanyaan, mengungkapkan ide atau gagasan, bercerita tentang

apa yang dilihat dan bercerita tentang apa yang didengar tinggi, sehingga

Page 63: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

43

dengan menggunakan media pembelajaran sangat berkaitan dengan

perkembangan keterampilan bahasa pada anak.

Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mencoba melakukan sebuah

penelitian untuk meningkatkan kemampuan keterampilan bahasa terutama

dalam permainan kartu scrapbook, penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu

variabel bebas X (bermain kartu scrapbook) diduga berpengaruh terhadap

variabel terikat Y (pengembangan keterampilan berbahasa).

Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan secara sederhana

sebagai berikut :

Gambar 2.1. Bagan kerangka pikir

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh dalam bermain

kartu scrapbook terhadap pengembangan keterampilan berbahasa anak

usia 5-6 tahun”

Bermain Kartu

Scrapbook (X)

Pengembangan

keterampilan berbahasa

(Y)

Page 64: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen atau percobaan

semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang

timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu, dengan menggunakan

analisis data kuantitatif. Menurut Consuelo (2015:93) penelitian eksperimen

adalah satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji hipotesis

mengenai hubungan sebab akibat. Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah “One Groups Pretest-Posttest Design”, yaitu desain

penelitian yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest

setelah diberi perlakuan, dengan demikian dapat diketahui lebih akurat,

karena dapat membandingkan dengan diadakan sebelum diberi perlakuan

(Sugiyono, 2013: 64). Design ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1. One Group Pre test-Post test Design

O1 X O2

Page 65: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

45

Desain menurut Santoso (2010:102) dapat dijabarkan menjadi gambar 3.2

berikut:

Gambar 3.2 Alur Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian beralamat di Jalan Ampera Gumuk Mas Desa/Kelurahan

Gumuk Mas, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini

rencana akan dilaksanakan selama 6 kali pertemuan di TK Dharma Wanita

Gumuk Mas Pringsewu 2019 setelah disetujui. Peneliti memilih di TK ini

karena data yang diperlukan untuk penelitian tersedia di TK tersebut.

Pretest

Eksperimen 6X

Pertemuan

Postest

Analisis data

Hasil

Page 66: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

46

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya.

Penelitian ini mengambil populasi seluruh siswa yang berusia 5-6 tahun

di di TK Dharma Wanita Gumuk Mas Pringsewu 2018 yang berjumlah

30 anak.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2013:81) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Sukardi (2010:64)

total sampling adalah “Teknik penentuan sampel dengan menggunakan

seluruh populasi”. Berdasarkan pengertian di atas sampel dalam

penelitian ini yaitu berjumlah 30 anak dengan tujuan meningkatkan

kemampuan keterampilan berbahasa berdasarkan usia anak yaitu anak

yang berusia 5-6 tahun.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel

Page 67: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

47

adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan.

Penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel independen

(bebas) dan variabel dependen (terikat).

1. Variabel Independen (bebas)

Bermain Kartu Scrapbook (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel

bebas dalam penelitian ini yaitu Bermain Kartu Scrapbook sebagai

variabel (X) merupakan aktivitas bermain menggunakan media

scrapbook yang dapat membantu dalam proses meningkatkan

kemampuan keterampilan berbahasa anak.

2. Variabel Dependen (Terikat)

Kemampuan Keterampilan Berbahasa (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian

ini yaitu Kemampuan Keterampilan Berbahasa sebagai variabel (Y).

Keterampilan berbahasa anak usia dini sebagai variable Y merupakan

suatu kemampuan yang dimiliki seorang anak, jika anak telah mampu

mengungkapkan ide, keinginan, serta berkomunikasi melalui bahasa yang

sederhana dan membangkitkan minat untuk berkomunkasi dengan

lingkungannya.

Page 68: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

48

E. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

a. Variabel (X) Bermain Kartu Scrapbook

Bermain kartu Scrapbook merupakan aktivitas bermain yang

menggunakan kartu dimana alat permainan ini digunakan oleh anak

dalam suatu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kartu

untuk mengenalkan berbagai gambar timbul binatang yang dapat

dikreasikan dengan berbagai warna, huruf-huruf abjad, kata-kata

sederhana, ataupun kata secara utuh yang dapat memperluas

keterampilan berbahasa pada anak.

b. Variabel (Y) Pengembangan Keterampilan Berbahasa Anak

Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan anak

dalam menggunakan ucapan pikiran dan perasaan secara teratur untuk

menyampaikan keinginan, harapan, dan permintaan yang dapat

diperoleh secara produktif ( berbicara dan menulis) maupun secara

ekspresif (menyimak dan membaca).

2. Definisi Operasional

a. Variabel (X) Bermain Kartu Scrapbook

Bermain kartu scrapbook adalah salah satu media bermain yang

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kartu

yang berisikan gambar timbul binatang yang digunakan untuk

Page 69: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

49

mengenalkan gambar timbul binatang yang dapat menstimulus

keterampilan berbahasa anak.

Permainan ini dipandu oleh guru dan anak dibagi menjadi beberapa

kelompok yang nantinya akan menstimulasi perkembangan

keterampilan berbahasa. Aktivitas bermain kartu scrapbook ini dilihat

dari :

1. mengikuti peraturan permainan

2. memilih kartu,

3. mengambil kartu,

4. menuliskan kata yang tertera pada kartu

5. mengelompokkan kartu sesuai huruf awal.

b. Variabel (Y) Pengembangan Keterampilan Berbahasa

Keterampilan berbahasa anak usia dini merupakan kemampuan dan

kecekatan anak dalam menggunakan ucapan pikiran dan perasaan

secara teratur untuk menyampaikan keinginan, harapan, dan

permintaan. Keterampilan berbahasa dapat diperoleh secara reseptif

dan ekspresif.

1. Dimensi produktif terdiri dari dua aspek yaitu berbicara dan

menulis . Dengan indikator sebagai berikut :

a. Berbicara

1. Mengulang kalimat yang diucapkan guru

2. Menjawab pertanyaan dari guru

3. Menyebutkan kata-kata yang dikenal

4. Mengutarakan pendapat kepada teman

Page 70: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

50

5. Mengutarakan alasan terhadap keinginan kepada guru

6. Mengutarakan ketidaksetujuan kepada teman

7. Menceritakan kembali dongeng scrapbook yang telah

didengar

b. Menulis

1. Menulis namanya sendiri

2. Menulis susunan huruf

2. Dimensi reseptif terdiri dari dua aspek yaitu aspek menyimak dan

aspek membaca, dengan indikator sebagai berikut :

a. Menyimak

1. Mendengarkan penjelasan guru

2. Mendengarkan teman yang berbicara

3. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan

4. Mengerti bentuk pertanyaan dengan menggunakan kata

tanya

b. Membaca

1. Membaca kata

2. Membaca namanya sendiri

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan data yang

diperlukan dalam suatu penelitian dan akan mendukung suatu penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 71: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

51

1. Observasi

Menurut Noor (2015:140) Metode observasi adalah metode

pengumpulan data penelitian yang dilakukan baik secara langsung

maupun tidak langsung melaluipengamatan terhadap objek yang diteliti.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelas

B di TK Dharma Wanita Gumuk Mas Pringsewu Lampung pada Tahun

2018. Observasi ini merupakan participant observation karena

dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung terhadap aktivitas bermain yang dilakukan dalam penelitian ini

yakni bermain kartu scrapbook dan untuk mengamati perkembangan

keterampilan berbahasa anak usia dini.

Pedoman observasi yang dibuat dalam penelitian ini yaitu pedoman

yang disusun dalam bentuk rating scale. Ada 4 kategori pedoman

observasi penilaian) yaitu :

Tabel 3.1 Kategori Pedoman Observasi Variabel Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1

X Sangat Aktif

(SA)

Aktif

(A)

Kurang Aktif

(KA)

Tidak Aktif

(TA)

Y Berkembang

Sangat Baik

(BSB)

Berkembang

Sesuai

Harapan

(BSH)

Mulai

Berkembang

(MB)

Belum

Berkembang

(BB)

Hasil skor dari variabel X dan Y dapat dianalisisis secara kuantitatif

menggunakan analisis statistik.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan yang berupa

Page 72: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

52

laporan gambar, foto ataupun video yang diambil pada setiap pertemuan

saat proses pembelajaran berlangsung. Teknik dokumentasi digunakan

untuk mendapatkan informasi tentang sekolah yang dijadikan tempat

penelitian dan proses pembelajaran yaitu di TK Dharma Wanita Gumuk

Mas Pringsewu Tahun 2019.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini berupa lembar observasi dalam bentuk checklist (√).

Adapun skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Rating Scale.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel (X) Bermain Kartu

Scrapbook

Variabel X Dimensi Indikator No Item

Bermain Kartu Scrapbook Aktivitas

Bermain

Kartu

1.Aktivitas anak mengikuti

peraturan permainan

1

2. Aktivitas Memilih Kartu 2

3. Aktivitas Mengambil Kartu 3

4. Aktivitas menuliskan kata yang

tertera pada kartu

4

5. Aktivitas mengelompokkan kartu

sesuai huruf awal

5

Page 73: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

53

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel (Y)

Pengembangan Keterampilan Berbahasa

H. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau

kesahihan suatu alat ukur, valid berarti intstrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut

Arikunto (2014:136) bahwa: “sebuah instrumen dikatakan valid apabila

dapat diukur, apabila dapat diungkapkan data dari variabel yang hendak

diteliti dengan tepat.”

Variabel Y Dimensi Aspek Indikator No

Item

Pengembangan

keterampilan

berbahasa

Produktif Berbicara Mengulang kalimat yang

diucapkan guru

1,2,

Menjawab pertanyaan dari guru 3,4

Menyebutkan kata-kata yang

dikenal

5,6

Mengutarakan pendapat kepada

teman

7

Mengutarakan alasan terhadap

keinginan kepada guru

8,9

Mengutarakan ketidak setujuan

kepada teman

10

Menceritakan kembali dongeng

scrapbook yang telah didengar

11

Menulis Menuliskan nama sendiri 12

Menuliskan susunan huruf 13,14

Reseptif Menyimak Mendengarkan penjelasan guru 15,16

Mendengarkan teman yang

berbicara

17,18

Mengerti beberapa perintah secara

bersamaan

19,20

Mengerti bentuk pertanyaan dengan

menggunakan kata Tanya

21,22,2

3,24,25,

26

Membaca Membaca kata 27,28

Membaca namanya sendiri 29,30

Page 74: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

54

Penelitian ini menggunakan validitas isi dimana dalam pengujiannya

menggunakan alat ukur berupa kisi-kisi instrumen atau lembar observasi

yang telah diuji oleh para dosen ahli. Pedoman observasi yang digunakan

dalam penelitian ini berbentuk check list yang bersifat terstruktur dan

pengisiannya cukup dengan memberikan tanda ceklis (√) pada

pernyataan yang menunjukan perilaku anak. Lembar observasi yang

digunakan tersebut ditujukan pada anak kelompok B di TK Dharma

Wanita Gumuk Mas, Pringsewu yang sedang melakukan pembelajaran di

kelas menggunakan kartu scrapbook. Untuk mengetahui nilai validasi

menggunakan rumus Product Moment seperti yang dikatakan (Sugiyono,

2010).

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Gambar 3.3 Rumus Korelasi Product Moment

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara variable X dan Y

N : jumlah subyek

X : skor dari tiap-tiap item

Y : jumlah dari skor item

Menurut pendapat Sugiyono suatu instrumen dikatakan valid apabila

koefesien kolerasi diatas 0,30. Jika korelasi dibawah 0,30 maka

instrumen tersebut tidak valid.

Page 75: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

55

a. Hasil Uji Validitas Bermain Kartu Scrapbook (X)

Sebelum melakukan penelitian instrumen diuji cobakan kepada 18

anak di luar sampel penelitian yaitu di TK Mutiara Bangsa Pringsewu.

Validitas observasi diolah menggunakan program Microsoft Excel

2010. Uji validitas ini menggunakan rumus product moment. Dengan

taraf signifikansi 5% dan jumlah anak 18 orang, maka = 0,878

(Muncarno, 2016). Setiap butir soal dikatakan valid apabila

, jika nilainya 0,878 maka item dinyatakan valid, tetapi jika

nilai kurang dari 0,878 maka item dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan data perhitungan validitas instrumen dapat disimpulkan

bahwa dari setiap item variabel yang berjumlah 5, variabel bermain

kartu scrapbook yang diuji cobakan 5 valid dan dapat digunakan

dalam penelitian dapat dilihat pada (lampiran 3, hal 119).

b. Hasil Uji Validitas Observasi Pengembangan Keterampilan

Berbahasa (Y)

Sebelum melakukan penelitian instrumen diuji cobakan kepada 18

anak di luar sampel penelitian yaitu di TK Mutiara Bangsa Pringsewu

Validitas observasi diolah menggunakan program Microsoft Excel

2010 Uji validitas ini menggunakan rumus product moment. Dengan

taraf signifikansi 5% dan jumlah anak 18 orang, maka = 0,361

(Muncarno, 2016). Setiap butir soal dikatakan valid apabila

, jika nilainya 0,361 maka item dinyatakan valid, tetapi jika

nilai kurang dari 0,361 maka item dinyatakan tidak valid.

Page 76: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

56

Berdasarkan data perhitungan validitas instrument dapat disimpulkan

bahwa 30 butir pernyataan observasi pengembangan keterampilan

berbahasa yang telah diuji cobakan 20 valid dan dapat digunakan

dalam penelitian serta 10 tidak valid yang tidak dapat digunakan,

dapat dilihat pada (Lampiran 5, hal 121)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa alat ukur yang

digunakan dalam penelitian mempunyai keandalan sebagai alat ukur,

diantaranya diukur melalui konsistensi hasil pengukuran yang telah

divalidasi oleh ahlinya. Menurut Arikunto (2014:151) menyatakan

“bahwa untuk menumbuhkan kemantapan alat pengumpulan data maka

akan digunakan uji coba instrumen, reliabilitas menunjukkan bahwa

suatu instrumen tersebut sudah baik.”

Setelah melakukan uji validitas instrumen, peneliti melakukan uji

reliabilitas terhadap butir-butir soal yang sudah valid. Dalam penelitian

ini uji reliabilitasnya menggunakan rumus Alfa Cronbach. Adapun rumus

yang dipakai dalam uji reliabilitas seperti yang dikatakan Arikunto

(2006) adalah :

[[

] [

]

Gambar 3.4 Rumus Alpha Cronbach

Keterangan :

= Reliabilitas yang dicari

Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Page 77: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

57

∑ Jumlah varians skor tiap-tiap item

Varians total

Setelah diperoleh koefisien reliabilitas instrumen kemudian

diinterpretasi menggunakan kriteria seperti pada Tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas

a. Hasil Uji Reliabilitas Observasi Bermain Kartu Scrapbook

Uji reliabilitas observasi yang dilakukan diambil dari 18 responden

dari luar sampel penelitian yaitu di TK Mutiara Bangsa Pringsewu

dengan jumlah pernyataan sebanyak 5 butir. Reliabilitas dilakukan

dengan menggunakan rumus alpha cronbach’s pada program

Microsoft Excel 2010. Berdasarkan hasil analisis dapat diperoleh

bahwa nilai alpha cronbach’s sebesar 0,934. Kemudian harga

tersebut dibandingkan dengan kriteria menurut Suharsimi Arikunto

dan diperoleh kesimpulan bahwa item-item observasi tersebut

mempunyai kriteria reliabilitas sangat kuat sehingga instrumen

tersebut reliable dapat dipergunakan dalam penelitian ini. dapat

dilihat pada (lampiran 4, hal 120).

b. Hasil Uji Reliabilitas Observasi Pengembangan Keterampilan

Berbahasa

Uji reliabilitas soal yang dilakukan diambil dari 18 responden

penelitian yaitu di TK Mutiara Bangsa Pringsewu dengan jumlah

butir pernyataan sebanyak 30. Reliabilitas dilakukan dengan

Rentang Koefisien

(r11)

Kriteria

0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 ≤ r11 ≤ 0,80 Tinggi

0,40 ≤ r11 ≤ 0,60 Cukup

0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 Rendah

0,00 ≤ r11 ≤ 0,20 Sangat rendah

Page 78: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

58

menggunakan rumus alpha cronbach’s pada program Microsoft

Excel 2010. Berdasarkan analisis di atas dapat dilihat bahwa nilai

alpha cronbach’s sebesar 0,645. Kemudian harga tersebut

dibandingkan dengan kriteria menurut Suharsimi Arikunto dan

diperoleh kesimpulan bahwa item-item tersebut mempunyai kriteria

reliabilitas kuat sehingga instrumen tersebut reliable dapat

dipergunakan dalam penelitian ini. dapat dilihat pada (lampiran 6,

hal 123).

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu mengolah hasil data yang

diperoleh untuk mengetahui pengaruh penggunaan kartu scrapbook

terhadap perkembangan keterampilan berbahasa anak usia 5-6 tahun di

TK Dharma Wanita Gumuk Mas, Pringsewu. Data yang diperoleh

digunakan sebagai landasan dalam menguji hipotesis penelitian. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis tabel.

1. Analisis Tabel

Analisis tabel digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas bermain

kartu scrapbook dan keterampilan berbahasa anak usia 5-6 tahun yang

diperoleh dari hasil penelitian. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis,

maka dilakukan perhitungan rentang nilai interval menggunakan rumus

seperti yang dikatakan oleh Hadi (2006) adalah

Page 79: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

59

Gambar 3.5 Rumus Interval

Keterangan:

i = interval

NT = Nilai Tertinggi

NR = Nilai Terendah

K = Kategori

2. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Menurut Arikunto (2017 :41) uji normalitas digunakan untuk

mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau

tidak. Untuk mengetahui seberapa tiap variable normal atau tidak

menggunkan rumus Kolmogorov-Smirnov.

Kriterianya apabila l berarti data berdistribusi normal, sebaliknya

apabila apabila Dmax > Dtabel berarti data tidak berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji normalitas menggunakan rumus seperti yang

dikatakan oleh Arikunto adalah :

D =|Fs(ᵡ) – Ft(ᵡ)| max

Gambar. 3.6 Rumus Uji Normalitas

Keterangan

Fs(ᵡ) = Distribusi frekuensi komulatif sampel

Ft(ᵡ) = Distribusi frekuensi komulatif teoritis

Max = nilai maximal

Page 80: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

60

b. Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi

sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan rumus Beda

Varian. Kriteria pengujian apabila > dengan α = 0,05

maka homogen, dan sebaliknya apabila < maka tidak

homogen/heterogen. Hasil perhitungan uji menggunakan rumus

varians seperti yang dikatakan oleh Arikunto yaitu :

Gambar 3.7 Rumus uji homogenitas

Keterangan

F = Nilai Fhitung `

=

varians terbesar

= varians terkecil

2. Pengujian Hipotesis

a. Paired T Test

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh tidak pada

kelompok eksperimen sebelum dan setelah dilaksanakannya perlakuan

terhadap kelompok eksperimen ini. Adapun uji hipotesis ini

menggunakan paired sample t-test. Adapun hasil uji hipotesis dengan

menggunakan rumus seperti yang dikatakan oleh Arikunto yaitu:

Page 81: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

61

√ ⁄

Gambar 3.8 Rumus paired sample t-test

Keterangan

: selisih dari rata-rata data kemampuan awal bahasa dan

kemampuan bahasa setelah perlakuan

: standar deviasi dari selisih data antara kemampuan awal bahasa

dan kemampuan bahasa setelah perlakuan

n : banyaknya anak

Page 82: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

87

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di TK Dharma Wanita

Gumuk Mas, Pringsewu bermain kartu scrapbook dapat mempengaruhi

perkembangan keterampilan berbahasa anak usia 5-6 tahun. Hal ini terlihat

pada anak usia 5-6 tahun didominasi kategori terbanyak yaitu pada aspek

menulis hal ini berdasarkan data dan pengamatan peneliti karena anak lebih

suka dan aktif serta antusias ketika ada intruksi dari peneliti untuk menulis

nama sendiri dengan lengkap, nama hewan yang tertera di kartu scrapbook

serta dalam menulis yang telah dicontohkan oleh guru kepada siswa saat

pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh dalam bermain kartu scrapbook terhadap pengembangan

keterampilan berbahasa anak usia 5-6 tahun.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas yang menunjukan terdapat pengaruh

dalam kegiatan bermain kartu scrapbook terhadap pengembangan

keterampilan berbahasa anak usia 5-6 tahun, peneliti mengemukakan saran

yang ditujukan kepada :

Page 83: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

88

1. Pendidik

Diharapkan pendidik di sekolah dapat menggunakan kartu scrapbook

dalam mengembangkan keterampilan berbahasa anak usia dini.

Melalui bentuk yang menarik dan unik maka akan membuat anak

lebih tertarik dalam kegiatan belajar, dan anak tidak akan merasa

bosan datang ke sekolah jika pembelajaran yang dilakukan melalui

kegiatan bermain yang menggunakan media kartu scrapbook.

2. Kepala Sekolah

Diharapkan dapat membuka wawasan bagi kepala sekolah untuk

menggunakan kartu scrapbook dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah, karena dengan menggunakan kartu scrapbook anak dapat

mengembangkan berbagai macam aspek perkembangannya.

3. Peneliti Lain

Bagi peneliti lain diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini

sebagai acuan agar dapat menyusun penelitian yang lebih baik lagi

dan dapat mencoba menggunakan media scrapbook dalam

meningkatkan aspek perkembangan anak lainnya secara lebih

mendalam.

Page 84: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

89

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Ariyani. 2014. Pengaruh Media Scrapbook (Buku Tempel) Terhadap Hasil

Belajar Siswa Materi Keragaman Rumah Adat di Indonesia di

Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Koripan Poncosari

Srandakan Bantul. Jurnal Media Pembelajaran PAUD. 2:59-71.

Asnawir. 2012. Media Pengajaran AUD. Erlangga, Jakarta.

Ayuningtyas, D. 2016. Pengaruh Aktivitas Bermain Menggunakan

Media Kartu Kata Bergambar terhadap Penguasaan Kosakkata

Anak Usia 5-6 tahun di TK Mutiara Insani Langkapura Bandar

Lampung. Jurnal Ilmu Pendidikan. 2 : 1 - 25.

Ayiza, Y. 2010. Bermain dan Permainan AUD. Erlangga, Jakarta.

Azmi, S. 2014. Metodologi Penelitian. PT Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Burnley. 2014. The Theatrical Scarpbook. Journals Camridge Early

Childhood Education Papers.3 : 93 – 98.

Consuelo. 2015. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Coughlin. 2014. Menciptakan Kelas yang Berpusat pada Anak.

Wangshington, DC : Childrens Resources International, Inc.

Page 85: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

90

Dale. 2016. Development a Language of Childhood Education. The

Child Development Institute. 72 : 75 - 86.

Dheni. 2007. Mengajar Dengan Metode Kecerdasan Majemuk

Implementasi Multiple Intelegences. NUANSA, Bandung.

Dhine. 2012. Metode Pengembangan Bahasa. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Depdiknas, Jakarta.

Bawono. 2012. Studi Pendahuluan Disflasia. Palembang. Jurnal

Perkembangan Anak. 3 : 25 - 31.

Dewanti et al. (2012). Perkembangan Bicara Pada Anak. Refensi

Disflasia, Jakarta.

Damayanti. 2017. Pengaruh Media Scrapbook terhadap Hasil Belajar

Siswa materi Keragaman Rumah Adat Indonesia. Jurnal PAUD

Agapedia. 25 : 17- 45 hlm.

Djuanda, D. 2016. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif

dan Menyenangkan. Depdiknas , Jakarta.

Gallagher. 2012. College Student Employment, Academic Progress, and Postcollege Labor Market Succes. Journal of Student Financial Aid. 23 : 105 - 212.

Gu. 2015. Language Ability of Young English Language Learners :

Definition, configuration, and implications. Language Testing. 32 : 21-

38.

Hamalik. 2015. Media Pembelajaran Bahasa Untuk Usia 5-6 Tahun.

Rineka, Jakarta.

Hanifah, Trisna. 2014. Pemanfaatan Media Pop - Up Book Berbasis

Tematik. Jurnal Media Pendidikan. 3 : 67-72.

Harjonto. 2010. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. PT

Indeks, Jakarta.

Page 86: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

91

Jamaris. 2013. Perkembangan Bahasa AUD Usia 5-6 Tahun. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kaseng, A. 2016. Efektivitas Stimulus terhadap Bahasa

Akuisisi Anak Usia Dini. Jurnal Pengajaran dan Penelitian Bahasa.

5 : 71-76.

Khadijah. 2016. Media Pembelajaran AUD. Erlangga, Jakarta.

Latifah. 2017. Penerapan Media Kartu Kata Untuk Meningkatkan

Kemampuan Membaca Permulaan Kelompok B Di TK Yalista

Surabaya. Jurnal Pengembangan Media Pembelajaran. 7 : 88 - 91. .

Madyawanti. 2016. Psikologi Pengajaran. Media Abadi,

Yogyakarta.

Mansyur. 2018. Prinsip-Prinsip Pembuatan Media AUD. Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.

Milestones. 2018. Metode Pengajaran Bahasa Di Taman Kanak Kanak. PT Asdi Mahasatya, Jakarta.

Mustafa. 2010. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Noor. 2015. Metodologi Penelitian. PT Indeks, Jakarta.

Nurdiana. 2017. Pengembangan keterampilan bicara anak usia dini.

Depdiknas, Jakarta.

Nurcahyani, N. 2016. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia

Dini Melalui Permainan Menjepit Kartu Kata Bergambar Pada Anak

kelompok B TK Astiti Dharma. Lampung. Jurnal Pendidikan Anak

Usia Dini. 3 : 67 - 88.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 137 tahun 2014 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

Page 87: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

92

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 146 tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

Santrock. 2011. Perkembangan Anak.: Erlangga, Jakarta.

Santoso. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. : PT Indeks, Jakarta.

Sofia, A. 2018. Interaksi Sosial Antara Guru dan Anak dalam

pengembangan Berbicara Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 1 : 7-18.

Solehuddin, Ahmad. 2016. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Suhartono. 2015. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini.

Depdiknas, Jakarta.

Sugiyono. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi Aksara, Jakarta.

Sumijati,S. 2016. Aktivitas Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Referensial Anak-anak Prasekolah. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sujiono. 2013. Deteksi Minat, Bakat Anak. Media Pressindo, Jakarta.

Suyadi. 2013. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tarigan. 2008. Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. PT Indeks,

Jakarta.

Thoiruf. 2008. Media Instruksional Edukatif. PT Rineka Cipta, Jakarta

Triharsono. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif

Dan Menyenagkan. Departemen Pendidikan, Jakarta.

Page 88: New Oleh Cici Novia Putridigilib.unila.ac.id/57746/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 12. · 17. Teman-teman kelas PG-PAUD dan teman-teman angkatan 2015 yang tidak dapat

93

Tedjasaputra. 2015. Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana Prenada.

Media Group, Jakarta.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wulandari, N. 2013. Upaya Meningkatkan Kecerdasan Verbal-

Linguistik Melalui Metode Bernyanyi Pada Anak Kelompok A

TK Sandhy Putra Sukarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal

Forum Pendidikan. 24: 84-90.

Yamin. 2010. Perkembangan Bahasa AUD. Erlangga, Jakarta.

Yudha. 2015. Keterampilan Bahasa AUD. PT Gelora Aksara Pratama,

Jakarta.

Yuliani. 2014. Strategi Pembelajaran. Pusat Penerbitan, Universitas

Terbuka.

Zubaedah, E. 2013. Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini.

FIP UNY, Yogyakarta.