80
1 Oleh Putu Gde Rotha Arnada Pembimbing Dr. Kumara Tini, Sp.S

Neurofiologi Ekstrapiramidalis Rotha

Embed Size (px)

Citation preview

  • *OlehPutu Gde Rotha ArnadaPembimbingDr. Kumara Tini, Sp.S

  • PENDAHULUANGerakan dapat dibagi menjadi gerakan fasik dan gerakan tonik.Agar gerakan tangkas itu dapat berlangsung, otot-otot itu perlu memiliki tonus yang memadai.Tonus otot ditentukan oleh keadaan susunan ekstrapiramidalis.Susunan ekstrapiramidalis adalah susunan yang berada di luar susunan piramidalis Secara filogenetik susunan ekstrapiramidalis lebih tua daripada sistem kortikospinal.*

  • Fungsi utama sistem ekstrapiramidal, berhubungan dengan gerakan yang berkaitan dengan pengaturan sikap tubuh dan integrasi otonom.

    Lesi pada setiap tingkat dalam sistem ekstrapiramidal dapat menghilangkan gerakan di bawah sadar dan menggantikannya dengan gerakan di luar sadar (involunter movement). *

  • Gangguan fungsi sistem ekstrapiramidal dapat menyebabkan beberapa sindroma klinik, antara lain:

    Gangguan tonusGerakan involunterAtaxia*

  • Neurofisiologi Sistem EkstrapiramidalisGerakan tangkas dihasilkan oleh kerja-sama yang terintegrasi antara susunan piramidalis dan ekstrapiramidalis Dalam melakukan fungsinya, susunan ekstrapiramidal mengadakan persiapan bagi setiap gerakan voluntar. Pembagian tonus kepada otot-otot skeletal baik yang akan melakukan gerakan maupun memelihara sikap yang sesuai dengan gerakan yang akan diwujudkan *

  • Susunan ekrapiramidalis merupakan sistem fungsional yang terdiri :Inti-inti ektrapiramidalisArea 4 s, area 6 dan area 8Ganglia basalisInti-inti di diensefalon SerebelumInti-inti di batang otak

    *

  • MELALUI SEREBELUMMELALUI SUBSTANTIA NIGRAMELALUI GLOBUS PALIDUS DAN PUTAMENLINTASAN-LINTASAN EKSTRA PIRAMIDALIS

  • Lintasan Subkortikospinalis:Traktus RetikulospinalisTraktus RubrospinalisTraktus TektospinalisTraktus OlivospinalisTraktus Vestibulospinalis

    *

  • LINTASAN 1: SEREBELUMMardjono M, Sidharta P*

  • Ngoerah IGNG

  • Ganglia Basalis(H.J Groenewegen ; Y.C. Van Dongen, 2007)

  • Ganglia Basalis(H.J Groenewegen ; Y.C. Van Dongen, 2007)

  • Jalur langsung dan tidak langsung*(H.J Groenewegen ; Y.C. Van Dongen, 2007)

  • *Neurotransmiter pada jalur langsung

    PathwayTransmitter (main type)EffectCorticostriatalGlutaminergicExcitatoryStriatonigralGABAergicInhibitoryNigrostriatalDopaminergic (D1)ExcitatoryStriatopallidal(internal segment)GABAergicInhibitoryPallidothalamicGABAergicInhibitoryThalamocorticalGlutaminergicExcitatory(Net effect on cortical neurons positive)

  • Neurotransmiter pada jalur tidak langsung

    *

    PathwayTransmitter (main type)EffectCorticostriatalGlutaminergicExcitatoryStriatopallidal(external segment)GABAergicinhibitoryStriatonigralGABAergicinhibitoryNigrostriatalDopaminergic (D2)inhibitoryPallidosubthalamicGABAergicinhibitorySubthalamopallidal(internal segment)GlutaminergicExcitatoryPallidothalamicGABAergicinhibitoryThalamocorticalGlutaminergicExcitatory(Net effect on cortical neurons positive)

  • *(H.J Groenewegen ; Y.C. Van Dongen, 2007)

  • *(H.J Groenewegen ; Y.C. Van Dongen, 2007)

  • Prakontrol dan feedback*(H.J Groenewegen ; Y.C. Van Dongen, 2007)

  • LINTASAN YANG MEMBUJUR KE JURUSAN MOTOR NEURON

    Greenstein. 2000

  • *Sistem inhibisi dan eksitasi batang otakDiambil dari : Chusid JG, McDonald JJ. Correlative neuroanatomy and fungsional neurology. 12nd ed. New York: Lange Medical Publications; 1964: p.156 8

  • Lintasan Inhibisi:Kortiko-bulbo-reticularisKaudato-spinalisSerebelo-retikularisReticulo-spinalis

    Lintasan eksitasiRetikulo-spinalisVestibulo-spinalis

    *

  • Tonus otot dipengaruhi oleh traktus subkortiko spinalis yang bersifat inhibisi dan eksitasi

    jika terjadi kerusakan pada pusat inhibisi di serebelum sehingga dapat menimbulkan inhibisi yang berlebihan pada pusat inhibisi di traktus sub kortikospinalis sebagai akibat karena pusat inhibisi di serebelum yang bertugas untuk menginhibisi pusat inhibisi di traktus subkortiko spinalis sehingga tidak dapat menghambat inhibisi tersebut, sehingga dapat menimbulkan tonus otot yang menurun *

  • *Alfa motoneuron yang mensarafi otot ekstrafusal.Gama motoneuron yang mensarafi otot intrafusal dari kerucut otot/muscle spindle.Motoneuron di kornu anterior medula spinalis terdiri dari:

  • *

    Chusid JG, McDonald JJ. Correlative neuroanatomy and fungsional neurology. 12nd ed. New York: Lange Medical Publications; 1964: p.156 8.sistem lengkung gamma loop

  • Tonus otot akan terganggu bila ada:* Gangguan pada traktus ekstrapiramidalis (susunan gama).

    Gangguan pada gama loop yaitu lintasan lingkaran impuls melalui gama motor neuron otot intrafusal dari kerucut otot (muscle spindle) inti kerucut otot aferen kerucut otot alfa motor neuron.

  • *

  • *

  • Jalur langsung dan tidak langsungAsbury AK, Mc Kahan, Mc Donald. 2000

  • *

  • * TONUS OTOT (MUSCLE TONE).Otot ekstrafusal (otot lurik/otot rangka) (Extrafusal Muscle).Otot intrafusal adalah bagian kontraktil dari muscle spindle (kerucut otot)(Intrafusal Muscle).

  • *Alfa motoneuron yang mensarafi otot ekstrafusal.Gama motoneuron yang mensarafi otot intrafusal dari kerucut otot/muscle spindle.Motoneuron di kornu anterior medula spinalis (Anterior horn of spinal cord) terdiri dari:

  • *UPPER MOTOR NEURON (UMN):TRAKTUS KORTIKOSPINALIS.TRAKTUS KORTIKO BULBARIS.

    LOWER MOTOR NEURON (LMN)BAGIAN MOTORIK SARAF OTAK.BAGIAN MOTORIK SARAF SPINALIS(ALPA MOTOR NEURON).

  • *

  • *

  • *KERUSAKAN PADA SUSUNAN MOTORIK ALAN MENIMBULKAN KERUSAKAN (TENAGA) OTOT MENURUN (KELUMPUHAN):PLEGIA.PARESIS.

  • *SUSUNAN EKSTRA PIRAMIDALIS TERDIRI DARI:INTI-INTI EKSTRAPIRAMIDALIS.LINTASAN LINGKARAN EKSTRAPIRAMIDALIS.TRAKTUS SUBKORTIKO-SPINALIS (TRAKTUS EKSTRAPIRAMIDALIS

  • *

  • *TONUS OTOT TERGANTUNG DARI:TRAKTUS EKSTRAPIRAMIDALIS (SUSUNAN GAMA)GAMA LOOP YANG TERDIRI DARI:GAMA MOTOR NEURON ---- KERUCUT OTOT (MUSCLE SPINDLE) ---- EFEREN KERUCUT OTOT ----- ALFA MOTOR NEURON.

  • *

  • *

  • *

  • *TONUS OTOT MEURUN DAPAT DIKETEMUKAN PADA :LESI UMN YANG BARU (FASE SHOCK).LESI LMN YANG BARU MAUPUN YANG LAMA (FASE KRONIS).LESI DI RADIKS POSTERIOR MEDULA SPINALIS.LESI DI SEREBELLUM.

  • *TONUS OTOT YANG MENINGKAT DAPAT DIKETEMUKAN PADA:LESI UMN YANG LAMA (FASE KRONIS):SPATISISMUS (PUTAMENPISAN LIPAT).PENYAKIT PARKINSON: RIGIDITAS (FENOMENA RODA BERGIGI).

  • GERAKAN INVOLUNTER DAPAT TIMBUL BILA ADA GANGGUAN PADA LINTASAN LINGKARAN EKSTRAPIRAMIDALIS* Lintasan lingkaran pertama (melalui serebelum).

  • *

  • *2. Lintasan lingkaran Ke dua (melalui substasia nigra)Area 6 substasia nigra striatum dan globus palidus V.L. talami area 4 dan area 6.

  • *3. Lintasan lingkaran ke tiga (melalui nukleus kuadatus)Area 4s dan area 8 nukleus kaudatus dan putamen globus palidus ansa lantikularis V.L. talami area4 dan area 6.Disamping ini juga ada fasikulus subtalamikus yang terdiri dari serabut-serabut yang berasal dari globus palidus menuju nukleus subtalamikus (Luysi).Dari nukleus subtalamikus ada serabut-serabut yang menuju kembali ke globus palidus.

  • *

  • * TROPIK:Pusat tropik suatu otot adalah motoneuron otot itu sendiri di kornu anterior medula spinalis.

  • *I. Refleks fisiologik :1. Refleks tendon :a. Refleks regangb. Refleks periost2. Refleks kulit (refleks permukaan).3. Refleks postural.

    II. Refleks patologik

  • *REFLEKS REGANG.

  • *

  • *BEDA KELUMPUHAN AKIBAT LESI UMN DENGAN LESI LMN

    GEJALALESI L.M.N.LESI U.M.N. Yang BaruYang LamaYang baruYang lama1. TenagaMenurunMenurunMenurunMenurun2. TonusMenurunMenurunMenurunMeningkat3. TrofikNormalAtrofiNormalNormal4. Refleks - Fisiologik - Patologik/ -/ - / /+ ++ / ++++5. Fasikulasi-+--6. klonus---+

  • *MONOPARESIS/MONOPLEGI.STROKE DI KORTEKS SEREBRI AKAN MENIMBULKAN GEJALA:

  • *

  • *STROKE DI KAPSULA INTERNA AKAN MENIMBULKAN GEJALA HEMIPARESIS/HEMIPLEGIA.

  • *STROKE DI BATANG OTAK AKAN MENYEBABKAN GEJALA HEMIPLEGIA ALTERNANS

  • * Hemiparesis/hemiplegia alternans oculomotorius (sindrom Weber).

  • * Hemiparesis/hemiplegia alternans abducens fasialis (sindrom Milland Gubler)

  • * Hemiparesis/hemiplegia alternans hipoglosus (sindrom PraOlivar)

  • *KEADAAN VEGETATIF (SUSUNAN SARAF OTONOM)

  • *

  • *

  • *

    Tonus otot yang menurun (hipotoni) / hilang sama sekali (atoni) dapat kita temukan pada :1. Lesi U.M.N. yang baru (fase shock / fase diaskhisis).2. Lesi L.M.N. (yang baru maupun yang lama)3. Lesi pada radiks posterior

  • *

    Tonus otot yang menurun (hipotoni) / hilang sama sekali (atoni) dapat kita temukan pada :1. Lesi U.M.N. yang baru (fase shock / fase diaskhisis).2. Lesi L.M.N. (yang baru maupun yang lama)3. Lesi pada radiks posterior

  • *

    Kelumpuhan otot yang disertai dengan tonus yang meningkat disebut : Plegia / paresis spastik

    Kelumpuhan otot yang disertai dengan tonus yang menurun / hilang sama sekali disebut : Plegia / paresis flaksid

  • *

    Tonus otot yang meningkat ada 2 macam :

    Spastisitas (spasticity).

    2. Rigiditas (rigidity)

  • *Spastisitas (spasticity):- Timbul akibat adanya hiperaktivitas serabut fusimotor dinamik- Ada fenomen pisau lipat. (Clasp knife phenomenon)- Dapat diketemukan pada lesi U.M.N. yang lama (setelah 4 6 minggu)

  • *

    Rigiditas (regidity) :- Timbul akibat adanya hiperaktivitas serabut fusimotor statik.- Ada fenomen roda bergigi (cog wheel phenomenon).- Dapat diketemukan pada penyakit Pakinson.

  • * TROPIK.Pusat tropik suatu otot adalah motoneuron otot itu sendiri di kornu anterior medula spinalis.

  • *Bila ada kerusakan pada pusat tropik atau ada kerusakan pada serabut motorik yang menghubungkan pusat tropik dengan otot (denervasi) akan timbul: Gangguan tropik : atrofi. Fasikulasi : adalah gerakan involunter pada suatu fasikulus otot, yang timbul secara berulang-ulang. Gerakan ini tidak dapat menggerakkan sendi tetapi dapat dilihat pada permukaan kulit.

  • *Otot yang mengecil akibat gangguan trofik perlu dibedakan dengan otot mengecil akibat: Disuse atrofy. Distrofi.Cara pemeriksaan trofik : Inspeksi. Mengukur dengan pita pengukur dan bandingkan antara sisi kanan dan sisi kiri.

  • *

    Kelumpuhan otot yang disertai dengan tonus yang meningkat disebut : Plegia / paresis spastik

    Kelumpuhan otot yang disertai dengan tonus yang menurun / hilang sama sekali disebut : Plegia / paresis flaksid

  • *

    Tonus otot yang meningkat ada 2 macam :

    Spastisitas (spasticity).

    2. Rigiditas (rigidity)

  • *Spastisitas (spasticity):- Timbul akibat adanya hiperaktivitas serabut fusimotor dinamik- Ada fenomen pisau lipat. (Clasp knife phenomenon)- Dapat diketemukan pada lesi U.M.N. yang lama (setelah 4 6 minggu)

  • *

    Rigiditas (regidity) :- Timbul akibat adanya hiperaktivitas serabut fusimotor statik.- Ada fenomen roda bergigi (cog wheel phenomenon).- Dapat diketemukan pada penyakit Pakinson.

  • * TROPIK.Pusat tropik suatu otot adalah motoneuron otot itu sendiri di kornu anterior medula spinalis.

  • *Bila ada kerusakan pada pusat tropik atau ada kerusakan pada serabut motorik yang menghubungkan pusat tropik dengan otot (denervasi) akan timbul: Gangguan tropik : atrofi. Fasikulasi : adalah gerakan involunter pada suatu fasikulus otot, yang timbul secara berulang-ulang. Gerakan ini tidak dapat menggerakkan sendi tetapi dapat dilihat pada permukaan kulit.

  • *Otot yang mengecil akibat gangguan trofik perlu dibedakan dengan otot mengecil akibat: Disuse atrofy. Distrofi.Cara pemeriksaan trofik : Inspeksi. Mengukur dengan pita pengukur dan bandingkan antara sisi kanan dan sisi kiri.

  • *