52
Model – Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si 1 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Melihat latar belakang ilmu komunikasi yang bersifat dinamis, model komunikasi tidaklah mudah untuk digambarkan. Sejauh ini telah terdapat ratusan model yang dibuat para ahli komunikasi, yang masing-masing mempunyai kekhasan yang dipengaruhi oleh latar belakang pembuat model, baik latar belakang keilmuan, paradigma yang digunakan, kondisi teknologis, dan zaman. Pada umumnya tidak ada suatu model yang berhasil dan muncul tiba-tiba. Suatu model yang baik hendaknya melewati banyak tahap ujian, yang mungkin memakan waktu puluhan tahun. Perlu ditegaskan lagi, tidak ada model yang sempurna atau final decision. Bahkan ketika model sudah diterima secara luas, ada saja nuansa baru yang muncul dari fenomena yang telah dimodelkan, sehingga dikembangkan lagi suatu model baru untuk mengakomodasikan nuansa baru tersebut. Begitu seterusnya, hal ini juga berlaku untuk pembuatan model dalam ilmu-ilmu sosial termasuk ilmu komunikasi. Suatu model sering menunjukkan kekurangan-kekurangan mengenai karateristik fenomena yang dimodelkan. Model suatu fenomena bisa diperbaiki berdasarkan model pertama tadi yang dari waktu ke waktu dihadapkan dengan data yang lebih baru yang ditemukan dilapangan. Berikut menurut para ahli yang mengemukakan definisi dari model tersebut yaitu : Om Sereno dan Mortensen Suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”.

negoisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah ini adalah artikel

Citation preview

Page 1: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

1

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Melihat latar belakang ilmu komunikasi yang bersifat dinamis, model komunikasi

tidaklah mudah untuk digambarkan. Sejauh ini telah terdapat ratusan model yang dibuat para

ahli komunikasi, yang masing-masing mempunyai kekhasan yang dipengaruhi oleh latar

belakang pembuat model, baik latar belakang keilmuan, paradigma yang digunakan, kondisi

teknologis, dan zaman.

Pada umumnya tidak ada suatu model yang berhasil dan muncul tiba-tiba. Suatu

model yang baik hendaknya melewati banyak tahap ujian, yang mungkin memakan waktu

puluhan tahun. Perlu ditegaskan lagi, tidak ada model yang sempurna atau final decision.

Bahkan ketika model sudah diterima secara luas, ada saja nuansa baru yang muncul dari

fenomena yang telah dimodelkan, sehingga dikembangkan lagi suatu model baru untuk

mengakomodasikan nuansa baru tersebut. Begitu seterusnya, hal ini juga berlaku untuk

pembuatan model dalam ilmu-ilmu sosial termasuk ilmu komunikasi. Suatu model sering

menunjukkan kekurangan-kekurangan mengenai karateristik fenomena yang dimodelkan.

Model suatu fenomena bisa diperbaiki berdasarkan model pertama tadi yang dari waktu ke

waktu dihadapkan dengan data yang lebih baru yang ditemukan dilapangan. Berikut menurut

para ahli yang mengemukakan definisi dari model tersebut yaitu :

Om Sereno dan Mortensen

Suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk

terjadinya komunikasi.

Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian

komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”.

Page 2: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

2

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

B. Aubrey Fisher

Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari fenomena

yang dijadikan model. Ada empat pendekatan psikologi pada komunikasi yang meliputi 4

tahapan yaitu :

• Penerimaan stimuli secara inderawi (sensory reception of stimuli)

• Proses yang mengantarai stimulus dan respon (internal mediation of stimuli)

• Prediksi respon (predictions of respon)

• Peneguhan respon (reinforcement of response)

Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr.

Model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena

hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori.

B. PENGERTIAN DAN MODEL KOMUNIKASI

Model adalah representasi simbolik dari suatu benda, proses, sistem, atau gagasan.

Model dapat berbentuk gambar-gambar grafis, verbal, atau matematikal. Perbedaan pokok

antara teori dan model adalah : teori merupakan penjelasan, sementara model hanya

merupakan representasi. Yang dimaksud model komunikasi adalah gambaran yang

sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen

komunikasi dengan komponen lainnya.

Menurut Littlejohn, dalam pengertian luas model menunjuk pada setiap representasi

simbolis dari suatu benda, proses atau gagasan ide. Biasanya model di pandang sebagai

analogi dari beberapa fenomena. Dengan demikian model dapat berbentuk gambar-gambar

grafis, verbal atau matematika.

Perbedaan teori dan model menurut Littlejohn dan Hawes (1983) adalah teori

merupakan penjelasan (explanation) sedangkan model hanya merupakan representasi.

Dengan demikian model dapat diartikan sebagai representasi dari suatu peristiwa komunikasi.

Melalui model-model komunikasi dapat terlihat faktor-faktor yang terlibat dalm proses

komunikasi. Akan tetapi, model tidak berisikan penjelasan mengenai hubungan dan interaksi

Page 3: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

3

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

antara faktor - faktor atau unsur - unsur yang menjadi bagian dari model, dimana

penjelasannya didapatkan pada teori. Model membantu merumuskan teori dan menyarankan

hubungan. Suatu model mengimplikasikan teori mengenai fenomena yang diteorikan.

Dalam ilmu komunikasi, biasanya model-model komunikasi dirancang dengan

menggunakan serangkaian blok, segi empat, lingkaran, panah, garis, spiral, dan lain-lain.

Model menguji suatu temuan dalam dunia nyata, walaupun tidak pernah final karena selalu

diuji dengan penemuan model terbaru.

C. FUNGSI DAN MANFAAT MODEL KOMUNIKASI

Model dapat berfungsi sebagai basis bagi teori yang lebih kompleks, alat untuk

menjelaskan teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep. Sebagai alat dapat

dipakai kata-kata, angka,simbol, dan gambar untuk melukiskan model suatu objek, teori, atau

proses.

Suatu Model memberi teoretikus suatu struktur untuk menguji temuan-temuan dalam

dunia nyata. Sehubungan dengan Model Komunikasi para ahli mengemukakan bahwa Model

Komunikasi mempunyai fungsi-fungsi yaitu menurut :

Gordon Wiseman dan Larry Barker

1. Melukiskan Proses Komunikasi

2. Menunjukkan hubungan visual

3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi

Deutsch

1. Mengorganisasikan ( kemiripan data dan hubungan ) yang tadinya tidak teramati.

2. Bersifat Heuristik yaitu menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak

diketahui.

3. Prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga

kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan seberapa banyak.

Page 4: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

4

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

4. Pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.

Irwin D.J Bross

1. Menyediakan kerangka rujukan untuk memikirkan masalah.

2. Dapat menyarankan kesenjangan informasional yang akan menganalisa suatu

model diuji dengan keberhasilan atau kegagalan.

3. Terbukanya problem abstraksi yaitu digunakan untuk mengambil suatu keputusan

dimana dari adanya fenomena komunikasi yang terjadi diimplementasikan ke dalam

sebuah model.

Raymond S. Ross

1. Memberikan penglihatan yang lain, berbeda dan lebih dekat.

2. Model menyediakan kerangka rujukan.

3. Menyarankan kesenjangan informasional.

4. Menyoroti problem abstraksi.

5. Menyatakan suatu problem dalam bahasa simbolik yaitu menggunakan gambar atau

simbol.

Harold Laswell

Adapaun fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagi berikut:

1. The surveillance of the invironment (pengamatan lingkungan).

2. The correlation of the parts of society in responding to the environment (koreksi

kelompok kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi ligkungan).

3. The transmission of the social heritage from one generation to the next (transmisi

warisan sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain).

Yang dimaksud dengan surveillance oleh Lasswell adalah kegiatan mengumpulkan

dan menyebarkan informasi mengenai peristiwa-peristiwa dalam suatu lingkungan, dengan

kata lain penggarapan berita.

Page 5: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

5

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Kegiatan yang disebut correlation adalah interpretasi terhadap informasi mengenai

peristiwa yang terjadi di lingkungan. Dalam beberapa hal, ini dapat didefinisikan sebagai

tajuk rencana atau propaganda.

Kegiatan transmission of culture difokuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan

informasi, nilai, dan norma sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain atau dari

anggota suatu kelompok kepada pendatang baru. Ini sama dengan kegiatan pendidikan.

Kegunaan model jelas memberikan manfaat, terutama kepada ilmuwan, untuk

memperjelas teori yang mereka kemukakan. Model juga memberikan kerangka rujukan untuk

memikirkan masalah yang mungkin timbul, memberi peluang akan terbukanya problem

abstraksi, dan memberi penglihatan berbeda atau lebih dekat.

Model-model komunikasi memberikan gambaran tentang struktur dan hubungan

fungsional dari unsur atau faktor yang ada dalam suatu sistem. Melalui model kita akan dapat

memahami dengan lebih mudah dan komprehensif mengenai struktur dan fungsi dari

unsur/faktor yang terlibat dalam proses komunikasi, baik dalam konteks individu, di antara

dua orang atau lebih, kelompok atau organisasi maupun dalam konteks komunikasi dengan

masyarakat secara luas.

1. Bagi diri manusia sendiri :

• Mengembangkan kreativitas imaji

• Mengendalikan diri

• Kematangan berpikir

2. Bagi diri manusia lain :

• Meningkatkan human relations

• Mengatasi konflik

• Berbagi pengalaman dan pengetahuan

3. Bagi Publik : Semangat solidaritas

4. Bagi Massa :

Page 6: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

6

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

• Memberi Informasi

• Mendidik

• Menghibur

BAB II

ISI

A. TIPOLOGI MODEL

Gerhard J. Hanneman dan William J. McEwen menggambarkan taksonomi model

yang mudah dipahami, dalam suatu grafik, yang melukiskan derajat abstraksi yang berlainan.

Penjelasan Bagan

1. Model Simbolik

Arti : suatu model yang dinyatakan berupa bentuk angka, simbol, dan rumus.

Manfaat : untuk memudahkan memaknai suatu objek tertentu yang disimbolkan.

Contoh : simbol lalu lintas, traffic lights, pemaknaan warna, rumus fisika.

Tokoh : para ahli, pembuat simbol

2. Model Fisik

Arti : suatu model yang dinyatakan dalam bentuk-bentuk fisik.

Manfaat : untuk tujuan pengajaran, melukiskan suatu fenomena sosial, dan menyajikan

suatu proses abstraksi.

Page 7: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

7

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Contoh : globe, model manusia beserta organ-organnya untuk penelitian, model tata

surya.

Tokoh : Gudykanst dan Kim

3. Model Mental

Arti : suatu model yang mempresentasikan proses mental internal pada manusia.

Manfaat : untuk mengetahui gambaran pola realitas kehidupan yang ada dalam pikiran

kita.

4. Model Matematik

Arti : model yang dinyatakan atau diwujudkan berdasar rumusan matematik.

Manfaat : membantu mengembangkan ilmu eksak dan ilmu alam.

Contoh : E = mc2, model Quantum.

Tokoh : Albert Einstein, Pytagoras, Isaac Newton.

5. Model Verbal

Arti : model atau teori yang dinyatakan dengan kata-kata, kalimat-kalimat dan

dibantu dengan grafik, diagram atau gambar.

Manfaat : berguna untuk menyatakan suatu hipotesis atau menyajikan hasil penelitian.

Contoh : model struktur organisasi, peta, kalender, dsbgnya.

Tokoh : Harold Laswell, Pearson dan Nelson, Stewart L. Tubbs, Moss, George

Gerbner, David Berlo, Raymond S. Ross.

6. Model Ikonik

Arti : model yang dinyatakan dalam bentuk rupa atau tanda-tanda yang

menyerupai objek yang dimodelkan.

Manfaat : memudahkan kita untuk melihat suatu objek secara menyeluruh dan

menyederhanakan objek – objek yang tampak rumit.

Contoh : model pesawat terbang, boneka, mannequin, dan maket sebuah gedung.

Tokoh : dikemukakan oleh Irwin DJ. Bross

7. Model Analog

Page 8: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

8

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Arti : model yang mempunyai fungsi serupa sebagai perbandingan dengan objek

yang dimodelkan. Meskipun bentuk fisiknya tidak serupa. Keadaan berubah menurut

waktu.

Manfaat : memberikan informasi tentang perbandingan suatu objek yang dimodelkan.

Contoh : komputer yang fungsinya menyerupai fungsi otak manusia, kurva, diagram

alir

Sementara itu, Denis McQuail dan Svan Windahl (1981) dalam buku mereka telah

menginventariskan dan menjelaskan 28 model komunikasi. Keduapuluh delapan model ini

dapat dibagi dalam lima kelompok, yaitu:

1) Kelompok pertama disebut sebagai model-model dasar.

2) Kelompok kedua menyangkut pengaruh personal, penyebaran dan dampak

komunikasi massa terhadap perorangan.

3) Kelompok ketiga meliputi model-model tentang efek komunikasi massa terhadap

kebudayaan dan masyarakat.

4) Kelompok keempat berisikan model-model yang memusatkan perhatian pada

khalayak.

5) Kelompok kelima mencangkup model-model komunikasi tentang sistem, produksi,

seleksi dan alur dari media massa.

B. MODEL DASAR KOMUNIKASI

� Model linear

Model komunikasi linear dikembangkan oleh Shannon and Weaver (1949) melalui

bukunya: The Mathematical Theory of Communication. Menurut pandangan linier,

komunikasi adalah kegiatan penyampaian informasi dari sumber kepada komunikan melalui

sarana tertentu, yang menimbulkan efek.

Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator

memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa

mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.

Komunikasi dianggap sebagai suatu fungsi linear, karena seseorang mengomunikasikan

pesan-pesannya melalui saluran kepada seorang penerima, yang kemudian memberikan

Page 9: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

9

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

umpan balik kepada pengirim. Model linear ini dikembangkan oleh claude Shannon dan

waren weaver (1949) atas dasar suatu model mekanis telepon.

Dengan demikian, komunikasi bersifat satu arah (dari komunikator ke komunikan), dan

efek selalu didapatkan oleh komunikan.

� Model Sirkuler

Komunikasi merupakan sebuah proses, orientasi pengertian komunikasi sebagai suatu

proses adalah bahwa komunikasi itu proses yang kompleks, berlanjut/continue dan tidak bisa

berubah dengan sendirinya. Itulah yang menyebabkan bahwa komunikasi selalu berkembang

dari waktu ke waktu.

� Model Konvergen

Kritik terhadap model linear terutama berisi pandangan kritis bahwa dalam setiap

komunikasi komunikator dan komunikan adalah 2 pihak yang aktif, dan melakukan tukar-

menukar informasi untuk tujuan saling pengertian bersama. Kesamaan pada satu tujuan

bersama ini disebut konvergensi.

Ada satu daerah ‘tumpang-tindih’ antara komunikator dan komunikan dalam proses

komunikasi atau penggunaan informasi bersama. Konvergensi antara satu orang dengan

orang lain tidak pernah lengkap dan sempurna, dan di sanalah terjadinya proses konvergensi

yang bersifat dinamis.

C. MODEL – MODEL KOMUNIKASI

� Model S – R

Stimulus Respon

Gambar 1. Model S - R

Page 10: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

10

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Model Stimulus – Respons (S - R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini

dipengaruhi oleh disiplin psikologi behavioristik. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi

itu sebagai suatu proses “aksi - reaksi” yang sangat sederhana. Jadi model ini

mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, gambar dan tindakan tertentu

akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Pertukaran

informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek dan setiap efek dapat

mengubah tindakan komunikasi ( communication act ).

Kelebihan • Memberikan respon ( pertukaran informasi ) terhadap orang lain sebagai

timbal balik aksi – reaksi.

• Dapat di terapkan pada system pengendalian suhu udara alih-alih pada

perilaku manusia.

• Model yang paling sederhana sehingga mudah di ingat atau mudah

dipahami.

Kekurangan • Komunikasi yang bersifat satu arah dimana tidak dijelaskan adanya

feedback dari pendengar / komunikan.

• Mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses khususnya yang

berkenaan dengan faktor manusia.

• Komunikasi dianggap statis.

• Komunikasi dianggap berperilaku karena kekuatan dari luar dan bukan

karena kehendak atau kemauan bebasnya.

• Terlalu sederhana sehingga belum dapat menjelaskan sepenuhnya atau

arti sebenarnya dalam hubungan komunikasi.

� Model Aristoteles

Model yang disuguhkan oleh Aristoteles pada dasarnya adalah model komunikasi paling

klasik, model ini disebut model retoris (rhetorical model). Inti dari model komunikasi ini

adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan

pembicaraannya kepada khlayak dalam upaya mengubah sikap mereka.

Page 11: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

11

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Gambar 2. Model Aristoteles

Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa

setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :

1. Pembicara ( Speaker ), yaitu orang yang menyampaikan pesan

2. Pesan ( Message ), yaitu apa yang akan dibicarakan (menyangkut pesan nya itu

sendiri)

3. Penerima ( Pendengar ), orang yang menerima pesan tersebut.

Aristoteles memfokuskan komunikasi pada komunikasi retoris atau yang saat ini dikenal

dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato. Sebab pada masa itu seni berpidato

merupakan suatu keterampilan penting yang digunakan di pengadilan dan di majelis

legislatilatur dan pertemuan-pertemuan masyarakat.

Kelebihan • Komunikasi publik melibatkan persuasi, yang dapat dicapai oleh siapa

anda ( etos kepercayaan anda ), argument anda ( logos-logika dalam

pendapat anda ), dan dengan emosi khalayak ( phatos emosi khalayak ).

Misalnya ; model ini digunakan sebagai pedoman seni berpidato.

• Dapat merangsang beberapa pertanyaan yang dapat menyempurnakan

proses komunikasi.

Kekurangan • Komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis.

• Model ini berfokus pada komunikasi yang bertujuan (disengaja) yang

terjadi ketika seseorang berusaha membujuk orang lain untuk menerima

pendapatnya.

• Tidak memuat unsur-unsur lainnya yang dikenal dalam model

komunikasi (seperti: saluran, umpan balik, efek, dan kendala atau

gangguan komunikasi).

Page 12: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

12

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

� Model Laswell

Model teori dari Harold Laswell ini dianggap oleh para pakar komunikasi sebagai

salah satu teori komunikasi yang paling awal dalam perkembangan teori komunikasi

(1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses

komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who Says What In Wich Channel To Whom

With What Effect (siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek

apa).

GAMBAR 3 . Model Komunikasi Lasswell ( Ruben , 1988 )

Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):

1. Who? (siapa/sumber).

Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk

berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang

individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.

2. Says What? (pesan).

Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari

sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non

verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen

pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.

3. In Which Channel? (saluran/media).

Page 13: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

13

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada

komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak

langsung(melalui media cetak/elektronik dll).

4. To Whom? (untuk siapa/penerima).

Orang / kelompok / organisasi suatu negara yang disebut tujuan ( destination ) /

pendengar ( listener ) / khalayak ( audience ) / komunikan / penafsir / penyandi

menerima pesan dari sumber balik ( decoder ).

5. With What Effect? (dampak/efek).

Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari

sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.

Bila dilihat lebih lanjut maksud dari model Lasswell ini akan kelihatan bahwa yang

dimaksud dengan pertanyaan who tersebut adalah menunjuk kepada siapa orang yang

mengambil inisiatif untuk memulai komunikasi. Yang memulai komunikasi ini dapat berupa

seseorang dan dapat juga sekelompok orang seperti organisasi persatuan.

Pertanyaan kedua adalah says what atau apa yang dikatakan. Pertanyaan ini adalah

berhubungan dengan isi komunikasi atau apa pesan yang disampaikan dlam komunikasi

tersebut.

Pertanyaan ketiga adalah to whom. Pertanyaan ini maksudnya menanyakan siapa yang

menjadi audience atau penerima dari komunikasi.

Pertanyaan keempat adalah through what atau melalui media apa. Yang dimaksudkan

dengan media adalah alat komunikasi, seperti berbicara, gerakan badan, kontak mata,

sentuhan, radio, televisi, surat, buku, dan gambar. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini

adalah tidak semua media cocok untuk maksud tertentu.

Pertanyaan terakhir dari model Lasswell ini adalah what effect atau apa efeknya dari

komunikasi tersebut. Pertanyaan mengenai efek komunikasi ini dapat menanyakan 2 hal yaitu

apa yang ingin dicapai dengan hasil komunikasi tersebut dan kedua, apa yang dilakukan

orang sebagai hasil dari komunikasi. Akan tetapi perlu diingat, bahwa kadang-kadang tingkah

Page 14: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

14

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

laku seseorang tidak hanya disebabkan oleh faktor hasil komunikasi tetapi juga dipengaruhi

faktor lain.

Kelebihan • Komunikasi bersifat dua arah yaitu melibatkan feedback dari komunikan

• Membantu mengkorelasikan atau mengumpulkan respons orang-orang

terhadap informasi baru.

• Memfokuskan perhatian pada aspek-aspek penting komunikasi

• Membantu masyarakat menemukan dan mengendalikan faktor-faktor

yang mungkin mengganggu komunikasi yang efisien.

• Diterapkan dalam komunikasi massa.

Kekurangan • Model ini juga terlalu menyederhanakan masalah.

• Model ini mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang

bertujuan.

� Model Shannon dan Weaver

Model komunikasi lain yang banyak digunakan adalah model komunikasi dari Claude

Shannon atau lebih dikenal dengan model Shannon Weaver. Model ini berbeda dengan

model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen seperti

dapat dilihat pada gambar 4.

Penyandian Signal Penerimaan Penginterpretasikan Pesan

Pesan Signal

Sumber Gangguan

GAMBAR 4. Model Komunikasi Shannon dan Weaver ( Forsdale, 1981 )

a. Sumber Informasi ( Information Source )

Page 15: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

15

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Dalam komunikasi manusia menjadi sumber informasi adalah otak. Pada otak ini

terdapat kemungkinan message / pesan yang tidak terbatas jumlahnya. Tugas utama dari otak

adalah menghasilkan suatu pesan atau suatu set kecil pesan dari berjuta-juta pesan yang ada.

b. Transmitter

Langkah kedua dari model Shannon adalah memilih transmitter. Pemilihan

transmitter ini tergantung pada jenis komunikasi yang digunakan. Kita dapat membedakan

dua macam komunikasi yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi mesin.

Pada komunikasi tatap muka yang menjadi transmitternya adalah alat-alat pembentuk

suara dan dihubungkan dengan otot-otot serta organ tubuh lainnya yang terlibat dalam

penggunaan bahasa nonverbal , sedangkan pada komunikasi yang menggunakan mesin-mesin

alat komunikasi yang berfungsi sebagai transmitter adalah alat itu sendiri seperti, telepon,

radio, televisi, foto, dan film.

c. Penyandingan (Encoding ) Pesan

Penyandingan ( encoding ) pesan diperlukan untuk mengubah ide dalam otak kedalam

suatu sandi yang cocok dengan Transmitter. Dalam komunikasi tatap muka signal yang

cocok dengan alat-alat suara adalah berbicara. Signal yang cocok dengan otot-otot tubuh dan

indera adalah anggukan kepala, sentuhan dan kontak mata.

Pada komunikasi yang menggunakan mesin, di mana alat-alat yang digunakan sebagai

perluasan dari indera, penyandian pesan juga berasal dari tubuh tetapi diperluas melalui jarak

jauh dengan transmitter. Misalnya radio adalah perluasan dari suara manusia, televisi

perluasan dari mata dan begitu juga dengan alat komunikasi lainnya.

d. Penerima dan Decoding

Istilah Shannon mengenai penerima dan decoding atau penginterpretasian pesan

seperti berlawanan dengan istilah penyandian pesan. Pada komunikasi tatap muka

kemungkinan transmitter menyandikan pesan dengan menggunakan alat-alat suara dan otot-

otot tubuh. Penerima dalam hal ini adalah alat-alat tubuh yang sederhana yang sanggup

mengamati signal. Misalnya telinga menerima dan menguraikan sandi pembicaraan, mata

Page 16: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

16

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

menerima dan menguraikan sandi gerakan badan dan kepala, kilatan mata dan signal lainnya

yang dapat dilihat mata. Jelaslah jika seorang individu pada komunikasi tatap muka

kekurangan satu atau lebih organ tubuh maka penerimaan pesan akan menjadi macet.

e. Tujuan (Destination)

Komponen terakhir dari Shanon adalah destination (tujuan) yang dimaksud oleh si

komunikator. Destination ini adalah otak manusia yang menerima pesan yang berisi

bermacam-macam hal, ingatan atau pemikiran mengenai kemungkinan dari arti pesan.

Penerima pesan telah menerima signal mungkin melalui pendengaran, penglihatan,

penciuman dan sebagainya kemudian signal itu diuraikan dan diinterpretasikan dalam otak.

f. Sumber Gangguan (Noise)

Dalam model komunikasi Shannon ini terlihat adanya faktor sumber gangguan pada

waktu memindahkan signal dari transmitter kepada si penerima. Misalnya pada waktu anda

berbicara dengan teman di jalan kedengarannya suara mobil lewat anak-anak berteriak yang

semuanya itu mengganggu pembicaraan anda sesaat dan gangguan itu dinamakan noise.

Gangguan ini selalu ada dalam tiap-tiap komunikasi. Oleh sebab itu kita harus siap

menetralkan gangguan dan tidak terkejut dengan kehadirannya. Untuk menetralkan gangguan

ini Shannon mengemukakan empat cara seperti berikut :

• Menambah kekuatan ( power ) dari signal. Misalnya kalau kita berbicara

dengan seseorang di jalan yang suasananya hiruk pikuk, kita perlu

memperkeras suara kita dalam berbicara supaya tidak diteln suara hiruk pikuk

dan agar dapat didengar oleh lawan kita berbicara.

• Mengarahkan signal dengan persis. Seperti halnya dalam pembicaraan diatas,

taktik lain yang bisa dipakai untuk mengatasi gangguan adalah berbicara dekat

sekali dengan lawan berbicara sehingga suara kita itu dapat menetralkan

gangguan suara lain.

• Menggunakan signal lain. Sebagai tambahan terhadap dasar pertama, dapat

digunakan taktik lain untuk menetralisir gangguan yaitu dengan memperkuat

Page 17: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

17

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

pesan dengan signal lain misalnya, dengan gerakan kepala, gerakan badan,

sentuhan, dan sebagainya.

• Redudansi. Redudansi dalam situasi yang normal kurang baik digunakan.,

tetapi dalam suasana yang hiruk pikuk pengulangan kata-kata kunci dalam

pembicaraan perlu dilakukan untuk membantu memperjelas pesn yang

disampaikan.

Kelebihan • Menitikberatkan perhatiannya langsung kepada saluran yang

menghubungkan pengirim (sender) dan penerima (receiver) atau dengan

kata lain, komunikator dan komunikan.

• Membedakan source dengan transmitter dan antara receiver dengan

destination. Dengan kata lain, dua fungsi dipenuhi pada sisi pengiriman

(transmitting) dan pada sisi penerimaan (receiving) dari proses.

• Digunakan dalam konteks-konteks komunikasi yaitu komunikasi antar

pribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa.

• Menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat

kecermatannya.

• Memiliki konsep penting yang tidak dimiliki oleh model komunikasi

lain yaitu : Noise (gangguan), yakni setiap rangsangan tambahan dan

tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang

disampaikan.

Kekurangan • Komunikasi dipandang sebagai fenomena yang statis.

• Komunikasi bersifat satu arah dengan tidak memiliki konsep feedback.

• Model ini memberikan gambaran yang parsial mengenai proses

komunikasi.

• Tidak ada konsep umpan balik atau transaksi yang terjadi dalam

penyandian dan penyadian balik dalam model tersebut.

• Tulisan-tulisan Weaver sangat sulit dipahami, misalnya formula yang

dikemukakannya.

� Model Schramm

Page 18: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

18

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Dalam sebuah artikel “How Communication Works” yang dipublikasikan tahun 1954,

Wilbur Schramm membuat 3 model yang dimulai dari komunikasi manusia yang sederhana,

kemudian mengembangkan dengan memperhitungkan pengalaman dua individu hingga

model komunikasi yang interaktif.

Menurut Schramm komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya 3 unsur :

� sumber bisa berupa : - seorang individual berbicara, menulis , menggambar,

bergerak.

- sebuah organisasi komunikasi (koran, rumah produksi,

televisi).

� pesan dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian

tangan, atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna.

� Sasaran dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca, anggota

dari sebuah kelompok seperti diskusi kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan,

khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton televisi,dll.

Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakan

commonness antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena komunikasi berasal dari kata

latin communis yang artinya common (sama).

Model pertama yang dibuat oleh Wilbur Schraumn dimulai pada tahun 1954 ini

merupakan komunikasi yang sederhana yang dianggap interaksi dua individu.

GAMBAR 5. Model Komunikasi Wilbur Schramm ( Model I )

Wilbur Schramm (1)

source

signal

destination encoder decoder

Page 19: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

19

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

GAMBAR 6. Model Komunikasi Wilbur Schramm ( Model I I )

Schramm mengenalkan konsep field of experience, yang menurut Schramm sangat

berperan dalam menentukan apakah komunikasi diterima sebagaimana yang diinginkan oleh

komunikan. Schramm menekankan bahwa tanpa adanya field of experience yang sama

(bahasa yang sama, latar belakang yang sama, kebudayaan yang sama, dll) hanya ada sedikit

kesempatan bahwa suatu pesan akan diinterpretasikan dengan tepat. Dalam hal ini model

schramm diatas adalh pengembangan dari model Shannon dan Weaver. Schramm

mengatakan bahwa pentingnya feedback adalah suatu cara untuk mengatasi masalah noise.

Menurut Schramm feedback membantu kita untuk mengetahui bagaimana pesan kita

diinterpretasikan.

• Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi balik pesan berdasarkan

pengalaman yang dimilikinya masing - masing.

• Jika wilayah irisan semakin besar, maka komunikasi lebih mudah dilakukan, efektif.

Wilbur Schramm (2)

source signal

destination encoder decoder

Field of Experience Field of Experience

Page 20: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

20

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

GAMBAR 7. Model Komunikasi Wilbur Schramm ( Model I II )

Pada model ini Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umban balik

maka ia akan berada pada posisi komunikator (source). Setiap individu dilihat sebagai

sumber sekaligus penerima pesan dan komunikasi dilihat sebagai suatu proses sirkular

daripada suatu proses satu arah seperti pada dua model Shramm sebelumnya. Model yang

ketiga ini disebut juga model Osgood dan Schramm.

Wilbur Schraumn memberikan model proses komunikasi yang agak berbeda sedikit

dengan dua model sebelumnya. Dia memperlihatkan pentingnya peranan pengalaman dalam

proses komunikasi. Bidang pengalaman akan menentukan apakah pesan dikirimkan diterima

oleh si penerima sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan. Schraumn

mengatakan jika tidak ada kesamaan dalam bidang pengalaman, bahasa yang sama, latar

belakang yang sama, kebudayaan yang sama, maka sedikit kemungkinan pesan yang

diterima diinterpretasikan dengan benar.

Wilbur Schramm (3)

message

message

Encoder

Decoder

Interpreter

Encoder

Decoder

Interpreter

Page 21: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

21

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Model ini sama dengan model-model sebelumnya yaitu memperlihatkan proses

komunikasi yang satu arah dan tidak dua arah. Oleh karena Schraumn menyadari pentingnya

balikan dalam komunikasi, akhirnya menyempurnakan model ini menjadi model dua arah.

Balikan adalah penting dalam proses komunikasi karena akan menceritakan kepada kita

bagaimana pesan yang dikirimkan diinterpretasikan oleh yang menerima pesan. Bila

penerima pesan memberikan balikan kepada si pengirim maka si penerima berubah menjadi

si pengirim atau sumber sehingga komunikasi tidak satu arah lagi tetapi satu lingkaran.

Seorang individu dapat dipandang sebagai pengirim atau penerima pesan.

Pada model ketiga ini, Schramm bekerjasama dengan Osgood sehingga dikenal

sebagai model sirkular Osgood dan Schramm (The Osgood and Schramm Circular Model).

Jika model Shannon dan Weaver merupakan proses yang linear, model ini dinilai sebagai

sirkular dalam derajat yang tinggi. Perbedaan lainnya ialah apabila Shannon dan Weaver

menitikberatkan perhatiannya langsung kepada saluran yang menghubungkan pengirim

(sender) dan penerima (receiver) atau dengan kata lain, komunikator dan komunikan.

Schramm dan Osgood menitikberatkan pembahasannya pada perilaku pelaku-pelaku utama

dalam proses komunikasi. Shannon dan Weaver membedakan source dengan transmitter dan

antara receiver dengan destination. Dengan kata lain, dua fungsi dipenuhi pada sisi

pengiriman (transmitting) dan pada sisi penerimaan (receiving) dari proses. Pada Schramm

dan Osgood ditunjukkan fungsinya yang hampir sama. Digambarkan dua pihak berperilaku

sama, yaitu encoding (menyandi), decoding (menyandi-balik) dan interpreting (menafsirkan).

Kelebihan • Memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman

sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena

bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran.

• Menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang

menyandi, menafsirkan, menyendi-balik, mentransmisikan dan

menerima sinyal. Di sini kita melihat umpan balik dan ”lingkaran” yang

berkelanjutan untuk berbagi informasi.

• Model ini memiliki unsur “Field Of Experience” yang tidak dimiliki

oleh model lain.

Kekurangan • Di dalam setiap konsep model yang ia buat selalu menunjukkan

Page 22: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

22

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

perubahan dan perkembangan yang relevan terhadap fenomena yang

terjadi dalam masyarakat.

� Model Newcomb

Model Komunikasi yang dikembangkan oleh Newcomb merupakan model komunikasi

antar pribadi. Melalui modelnya ini Newcomb menggambarkan tentang dinamika hubungan

komunikasi antara dua individu tentang suatu objek yang dipersoalkan.

Menurut Newcomb, yang kemudian dikenal dengan sebutan Model Keseimbangan, pola

komunikasi yang terjadi antara dua individu mempunyai dua bentuk atau situasi yaitu :

seimbang dan tidak seimbang.

Menurut Severin dan Tankard (1992) pada model newcomb ini komunikasi merupakan

cara yang biasa dan efektif dimana orang-orang mengorientasikan dirinya terhadap

lingkungannya.

Situasi Komunikasi seimbang akan terjadi apabila dua orang yang berkomunikasi tentang

suatu hal/objek sama-sama mempunyai sikap menyukai atau selera yang sama terhadap

hal/objek yang dibicarakan. Sedangkan keadaan seimbang terjadi apabila terdapat perbedaan

sikap diantara kedua orang tersebut. Namun, apabila keadaan tidak seimbang ini terjadi,

umumnya masing-masing pihak berupaya untuk mengurangi perbedaan sehingga keadaan

relative seimbang bisa tercapai. Menjaga keseimbangan merupakan hakikat utama dari

komunikasi antar pribadi.

Model ini memiliki pendekatan pada psikologi sosial mengenai interaksi antar manusia.

Interaksi manusia sederhana yang melibatkan dua orang yang membicarakan satu topik, maka

diantara ketiga unsur tersebut akan membentuk suatu korelasi dan menbentuk empat orientasi

(sikap) yaitu:

� 1. orientasi A terhadap X

� 2. orientasi A terhadap B

� 3. orientasi B terhadap X

� 4. orientasi B terhadap A

Page 23: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

23

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Menurut Newcomb bentuk situasi komunikasi yang paling sederhana digambarkan oleh

situasi dimana Mr. A berbicara dengan Mr.B tentang sesuatu hal yang dilabeli X atau dikenal

juga dengan “AtoBreX situation”. Model ini juga dikenal sebagai teori keseimbangan

(Bettinghaus, 1968:67).

A= Source

B = Receiver

X = Object / concept

Ada 6 situasi yang mungkin muncul dalam “AtoBreX situation” :

1.

Hal ini terjadi pada situasi dimana A dan B saling suka satu

sama lain dan mereka memiliki sikap yang sama terhadap X.

+ +

+

Balance

2. Hal ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B saling suka

Page 24: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

24

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

satu sama lain tetapi mereka tidak sependapat tentang X.

+ - + imbalance

3.

Hal ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B saling

suka satu sama lain dan mereka sama-sama tidak suka terhadap

X.

-- +balance

4.

Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B tidak memiliki

positive attitudde (tidak saling suka) tetapi mereka sama- sama

menyukai X.

+ + - imbalance

5.

Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama

Page 25: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

25

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

memiliki negative attitute dan mereka memiliki pandangan yang berbeda

terhadap X.

+ - - balance

6.

Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama

suka terhadap X. Tidak suka satu sama lain tetapi mereka juga

sama-sama tidak.

- - imbalance

Kelebihan • Model ini mengisyaratkan bahwa setiap sistem ditandai oleh suatu

keseimbangan atau simetri,karena ketidakkeseimbangan atau

kekurangan simetri secara psikologis tidak menyenangkan dan

menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan.

• Memandang komunikasi dari prespektif psikologi-sosial.

Kekurangan • Suatu keseimbangan yang asimetris akan menimbulkan tekanan internal

secara psikologis terhadap pihak lainnya.

� Model Westley dan Maclean

Westley dan Maclean merumuskan suatu model dan mencakup komunikasi antar pribadi

dan komunikasi massa dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses

komunikasi. Menurut kedua pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang

membedakan komunikasi antar pribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik dalam

komunikasi antar pribadi bersifat segera kepada si penerima sedangkan dalam komunikasi

massa bersifat minimal dan atau tertunda.

Page 26: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

26

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

GAMBAR 8. Model Komunikasi Westley dan MacLean

Dalam komunikasi antar pribadi sumber dapat langsung memanfaatkan umpan balik dari

penerima untuk mengetahui apakah pesannya mencapai sasaran dan sesuai dengan tujuan

komunikasinya atau tidak. Dalam komunikasi massa, sumber, misalnya calon presiden yang

berdebat dalam kampanye politik atau pemasangan iklan, yang disiarkan televisi tidak dapat

secara langsung mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak pemirsa. Umpan

balik dapat saja diterima pengirim pesan, namun mungkin beberapa hari atau beberapa

minggu kemudian.

Kelebihan • Model ini mencakup Model antarpribadi dan antar massa.

• Pesan ini juga membedakan pesan yang bertujuan dan pesan yang tidak

bertujuan.

• Memasukan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi.

• Membedakan pesan yang bertujuan (purposive) dan yang tidak bertujuan

(nonpurposif).

Kekurangan • Menambahkan “penjaga gerbang” dalam model ini, sehingga terjadi

sistem penyaringan karena penerima tidak memperoleh informasi

langsung dari sumbernya melainkan dari orang yang memilih informasi

dari berbagai sumber.

� Model Gerbner

Page 27: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

27

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Model Gerbner menjelaskan bahwa proses komunikasi diawali dengan suatu tindakan

pemahaman (persepsi). Dimensi pendekatan Gerbner terhadap persepsi ini dilukiskan melalui

dua pendekatan : pendekatan transaksional dan pendekatan psycophysical ( psikologi fisik ).

GAMBAR 9. Model Komunikasi Diagramatik

Model Gerbner merupakan perluasan dari model Laswell. Model ini terdiri dari model

verbal dan model diagramatik. Model Komunikasi verbal yang dikembangkan Gerbner

mencakup sepuluh ( 11 ) unsur sbb :

Someone ………………………………….. komunikator dengan komunikan

Object………………………………….. … objek peristiwa

Perceives an event ………………………… persepsi

And reacts ………………………………… reaksi

In a situation ……………………………… situasi fisik / psikologis / sosial

Trough some means ……………………… saluran / media

To make available materials……………… distribusi / administrasi

SOURCE

E

S E

M2

SE’

M3

S SE’

S SSE

RECEIVER

DESTINATION

Page 28: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

28

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

In some from …………………………….. bentuk, struktur, pola

And context ……………………………… konteks, setting

And content ………………………………yang mengandung isi

If some consequence …………………….. akibat, hasil

Dengan demikian, komunikasi menurut Gerbner adalah suatu proses di mana seseorang

( komunikator atau komunikan ) mempersepsikan suatu objek peristiwa, dan bereaksi dalam

suatu situasi, dengan menggunakan alat atau saluran tertentu agar sesuatu yang disampaikan

itu menjadi ada , dalam bentuk dan konteks tertentu, dengan makna atau arti tertentu, dan

dengan tujuan memperoleh suatu akibat atau hasil tertentu.

Kelebihan • Terdiri dari model verbal dan model diagramatik (perluasan dari model

Lasswell).

Kekurangan • Dalam transmisi, sinyal bisa saja mengalami gangguan.

� Model Berlo

Model-model komunikasi makin hari makin dikembangkan di antaranya yang paling

terkenal model yang dikembangkan oleh David Berlo pada tahun 1960. Modelnya hanya

memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu

sumber ( source ), pesan ( message), saluran ( channel ) dan penerima ( receiver ). Akan

tetapi pada masing-masing komponen tersebut ada sejumlah faktor kontrol.

Page 29: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

29

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

GAMBAR 10. Model Komunikasi Berlo ( Ruben, 1988 )

Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4

Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses

sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.

1. Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam

komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya

melibatkan individu, namun dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak individu.

Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering

dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.

2. Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan

disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif,

edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2

cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media

komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information.

3. Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3

bagian yaitu Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk

mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal), maka

media komunikasi yang digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media

telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang

bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran, surat

kabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk

Page 30: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

30

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena,

internet mencakup segalanya. Jika anda membuka www.kuliahkomunikasi.com maka

media ini bersifat massal, namun jika anda chattingh melalui yahoo messenger, maka

media ini bersifat interpersonal, dan jika anda menuliskan Blog (blogging atau

menulis diary), media ini bisa berubah menjadi media yang bersifat Intrapersonal

(kepada diri sendiri).

4. Receiver (Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari

komunikator melalui media. Penerima adalah elemen yang penting dalam

menjalankan sebuah proses komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari

komunikasi tersebut. Penerima dapat juga disebut sebagai public, khalayak,

masyarakat, dll.

Khusus mengenai istilah Channel yang disingkat C pada rumus S-M-C-R itu yang

berarti saluran atau media, komponen tersebut . Menurut Edward Sappir mengandung

dua pengertian, yakni primer dan sekunder. Media sebagai saluran primer adalah lambang,

misalnya bahasa, kial (gesture), gambar atau warna, yaitu lambang-lambang yang

dieprgunakan khusus dalam komunikasi tatap muka (face-to-face communication),

sedangkan media sekunder adalah media yang berwujud, baik media massa, misalnya

surat kabar, televisi atau radio, maupun media nir-massa, misalnya, surat, telepon atau

poster. Jadi, komunikator pada komunikasi tatap muka hanya menggunakan satu media

saja, misalnya bahasa, sedangkan pada komunikasi bemedia seorang komunikator,

misalnya wartawan, penyiar atau reporter menggunakan dua media, yakni media primer

dan media sekunder, jelasnya bahasa dan sarana yang ia operasikan.

Elemen Tambahan :

1. Feedback (Umpan Balik), Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan oleh

penerima. Penerima disini bukan dimaksudkan kepada penerima sasaran (khalayak),

namun juga bisa didapatkan dari media itu sendiri. Misal, kita sebagai seorang penulis

mengirimkan sebuah artikel kepada suatu media massa. Lalu, bisa saja kita artikel kita

ternyata bagus, namun ada beberapa hal yang harus di edit. Sehingga, pihak media

mengembalikan artikel kita untuk di edit ulang.

Page 31: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

31

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

2. Efek, sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi adalah

sebuah respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita mengalami perubahan

(baik itu negatif atau positif) setelah menerima pesan. Efek ini adalah sebuah

pengaruh yang dapat mengubah pengetahuan, perasaan, dan perilaku (Kognitif, afektif,

dan konatif)

3. Lingkungan, adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu

komunikasi.

Situasi Lingkungan terjadi karena adanya 4 faktor :

• Lingkungan Fisik (Letak Geografis dan Jarak).

• Lingkungan Sosial Budaya (Adat istiadat, bahasa, budaya, status sosial).

• Lingkungan Psikologis ( Pertimbangan Kejiwaan seseorang ketika menerima pesan).

• Dimensi Waktu (Musim, Pagi, Siang, dan Malam).

Menurut Model Berlo sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh :

1. Keterampilan komunikasi

2. Sikap

3. Pengetahuan

4. Sistem Sosial

5. Budaya

Faktor ketrampilan, sikap, pengetahuan, kebudayaan, dan sistem sosial dari sumber

atau orang yang mengirim pesan merupakan faktor penting dalam menentukan isi pesan,

perlakuan atau treatment dan penyandian pesan. Faktor-faktor ini juga berpengaruh kepada

penerima pesan dalam menginterpretasikan isi pesan yang dikirimkan. Saluran yang dapat

digunakan dalam komunikasi adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan

alat peraba.

Model komunikasi Berlo di samping menekankan ide bahwa meaning are in the

people atau arti pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-

kata pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa interpretasi pesan terutama

Page 32: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

32

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang di tafsirkan oleh si pengirim atau si

penerima pesan.

Kelebihan • Menggambarkan kebutuhan penyandi dan penyandi balik dalam proses

komunikasi.

• Menghubungkan sumber dan penerima pesan dengan panca indera.

• Tidak terbatas pada komunikasi public dan komunikasi massa, namun

juga komunikasi antar pribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis.

• Bersifat heuristik (merangsang penelitian), karena merinci unsur-unsur

penting dalam proses komunikasi.

Kekurangan • Lebih bersifat organisasional daripada mendeskripsikan proses karena

tidak menjelaskan umpan balik.

• Menyajikan komunikasi sebagai fenomena yang statis ketimbang

fenomena yang dinamis dan terus berubah.

• Umpan balik yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan

dalam model grafiknya.

• Komunikasi nonverbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi

orang lain.

� Model DeFleur

Menurut DeFleur komunikasi adalah terjadi lewat suatu operasi perangkat komponen

dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah isomorfisme diantara respons

internal terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima.

Page 33: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

33

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Gambar 11. Model DeFleur

Source dan Transmitter adalah dua fase yang berbeda yang dilakukan seseorang, fungsi

receiver dalam model ini adalah menerima informasi dan menyandi baliknya mengubah

peristiwa fisik informasi menjadi pesan.

Kelebihan • Model ini merupakan perluasan dari model-model yang dikemukakan

para ahli.

• Memasukkan perangkat media massa dan perangkat umpan balik.

Kekurangan • Menggambarkan komunikasi massa ketimbang komunikasi

antarpribadi.

Page 34: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

34

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

� Model Tubbs

Model ini menggambarkan komunikasi yang paling mendasar, yaitu komunikasi antar dua

orang. Komunikasi pada model ini diasumsikan sebagai transaksi antara kedua pelaku

komunikasi sebagai sumber merangkup sebagai sasaran dari sebuah pesan, kedua proses ini

bersifat timbal balik. Tanpa kita sadari bila kita melakukan sebuah aktifitas komunikasi maka

sebenarnya dalam proses mengamati lawan bicara dan memberikan respon tertentu terhadap

apa yang dilakukan oleh lawan bicara.

Stewart L. Tubbs menerangkan bahwa komunikasi merupakan transaksi yang

berkesinambungan, komunikasi bisa saja dimulai dari satu orang yang bisa sementara di

sebut sebagai sumber akan tetapi pada kenyataannya diantara kedua pelaku komunikasi akan

terjadi pengiriman dan penerimaan pesan secara terus menerus. Bisa disimpulkan bahwa

komunikasi yang terjadi di kehidupan nyaris tidak memiliki struktur utuh karena setiap

komunikasi yang terjadi merupakan sambungan dari komunikasi yang terjadi sebelumnya,

dan sesutu yang dianggap akhir dari komunikasi merupakan awal dari terjalinnya komunikasi

selanjutnya.

Saluran

Gangguan

Pesan

Saluran

Gangguan

Pesan

Penerima

Pengirim

Masukan

Penerima

Pengirim

Masukan

Gambar 12. Model Tubbs

Selain itu Tubss juga menambahkan adanya dua macam gangguan yang bisa saja terjadi

dalam proses komunikasi baik verbal maupun nonverbal, yang pertama adalah gangguan

teknis dan yang kedua adalah gangguan sematik. Gangguan teknis dalam proses ini berupa

Page 35: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

35

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

gangguan yang menyebabkan sumber merasakan ada suatu perubahan dalam informasi atau

rangsangan yang tiba, misalnya kesulitan mengucapkan atau kesalahan dalam mengucapkan

suatu kata. Sedangkan gangguan sematik adalah kekeliruan dalam memaknai pesan yang

diberikan, bisa dikatakan gangguan sematik berupa “salah persepsi”.

Kelebihan • Menggambarkan komunikasi paling mendasar yaitu komunikasi dua

orang (diadik).

Kekurangan • Kekeliruan dalam memaknai pesan yang diberikan, bisa dikatakan

gangguan sematik berupa “salah persepsi”.

� Model Gudykunst dan Kim

Merupakan model antar budaya, yakni komunikasi antara budaya yang berlainan, atau

komunikasi dengan orang asing.

Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian balik pesan

merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang

dikategprikan menjadi faktor-faktor budaya, sosial budaya, psikobudaya, dan faktor

lingkungan.

Gambar 13. Model Gudykunts dan Kim

Page 36: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

36

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengaruh budaya dalam model ini meliputi faktor – faktor yang menjelaskan

kemiripan dan perbedaan budaya, misalnya agama, bahasa, sikap kita terhadap manusia.

Pengaruh social budaya adalah pengaruh yang menyangkut proses penataan sosial.

Penataan sosial berkembang berdasarkan interaksi dengan orang lain ketika pola – pola

perilaku menjadi konsisten dengan berjalannya waktu.

Salah satu unsur yang melengkapi model Gudykunst dan Kim adalah lingkungan.

Lingkungan mempengaruhi kita dalam menyandi dan menyandi balik pesan. Lokasi

geografis, iklim, situasi arsitektural ( lingkungan fisik ), dan persepsi kita atas lingkungan

dapat mempengaruhi cara kita menafsirkan rangsangan yang datang dan prediksi yang

kita buat mengenai perilaku orang lain.

Kelebihan • Model komunikasi antar budaya.

• Sesuai untuk komunikasi tatap muka.

• Dapat merepresentasikan komunikasi antar siapa saja.

• Dapat menimbulkan kemungkinan kesalahpahaman karena memiliki

unsur persepsi dan orientasi.

Kekurangan • Jika terjadi pengaruh budaya yang tidak relevan dengan lingkungan

maka akan menciptakan budaya komunikasi yang tidak seimbang.

� Model Interaksional

Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada

tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat

dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada

satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.

Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para

ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik. Perspektif interaksi

simbolik lebih dikenal dalam sosiologi.

Menurut model ini para peserta komunikasi adalah orang-orang yang

mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang

disebut pengambilan peran orang lain. Diri berkembang lewat interaksi dengan orang lain,

dimulai dengan orang terdekatnya seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut tahap

Page 37: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

37

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap yang disebut

tahap pertandingan.

Dalam konteks ini Blumer mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini :

1. Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan

sosialnya ( symbol verbal, symbol nonverbal, lingkungan fisik ).

2. Makna berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan

lingkungan sosialnya.

3. Makna diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan

individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya.

Kelebihan • Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di

mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat

bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai

komunikan.

• Menggunakan perspektif interaksi simbolik

Kekurangan • Makna diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran

yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan

sosialnya. Makna yang salah dalam penafsiran maka akan menjadikan

salah persepsi

� Model Bardock

Model ini merupakan pembaharuan dari Model Laswell

Who Say What Through Which Medium To Whom

Page 38: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

38

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

� Model Seiler

William J. Seiler (1988) memberikan model komunikasi dua arah dan bersifat lebih

universal. Model tersebut adalah seperti terdapat pada gambar

GAMBAR 6. Model Komunikasi Dua arah ( Seiler, 1988)

� Model Barnlund

Seorang ahli komunikasi dari Amerika Serikat, Dean C. Barnlund, membuat dua

model komunikasi, yaitu : Model komunikasi antar intra-personal (intra-pribadi) dan

model komunikasi antar pribadi.

a. Model Komunikasi Intra-Pribadi

adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Komunikasi disini merujuk

pada proses pengolahan dan pembentukan informasi melalui system syaraf dan otak

manusia sehubungan dengan adanya stimulus yang ditangkap melalui panca indera.

Jalannya proses komunikasi intra pribadi menurut Barnlund dapat digambarkan

dengan menjelaskan bahwa pada dasarnya tingkah laku nonverbal seseorang, apakah

bervalensi positif, netral, negative, dipengaruhi oleh isyarat-isyarat dan publik yang

dialami atau yang sampai pada dirinya.

Dalam kenyataannya, seseorang tentu saja akan mengalami berbagai isyarat ( baik

pribadi ataupun publik ) yang bervalensi positif, netral, ataupun negative. Namun menurut

Page 39: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

39

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

model ini, semua isyarat ini setelah didecode, atau membentuk ( encode ) suatu isyarat

tingkah laku nonverbal tertentu ( positif, netral, atau negative ).

b. Model Komunikasi Antar Pribadi

Proses komunikasi antar pribadi pada dasarnya merupakan kelanjutan dari proses

komunikasi intra-pribadi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Ada dua elemen

tambahan, yakni pesan dan isyarat tingkah laku verbal.

Dengan demikian pola dan bentuk komunikasi yang terjadi antara dua orang

dipengaruhi oleh hasil proses komunikasi intrapribadi yang terjadi dalam dirinya masing-

masing.

Pendekatan komunikasi terdiri dari 3 asumsi yang meliputi :

a. Asumsi pertama : subjektivitas manusia berada secara bebas dalam bidang stimulus

yang mereka terima maupun yang mereka hasilkan. Titik berat asumsi ini

menekankan bahwa perilaku manusia dalam berkomunikasi merupakan hasil dari

penerimaan suatu stimulus. Teori ini menekankan pada rumusan sederhana S – R

(stimulus respon )

b. Asumi yang kedua bahwa setiap orang dapat memodifikasi setiap stimulus yang

diterimanya. Perilaku manusia dalam komunikasi semula dilukiskan sebagai sesuatu

yang sederhana S – R, namun respon sesungguhnya juga dimodifikasi oleh organisme

( O ) yang bersifat aktif mengolah stimulus yang datang. Rumusan asumsi disini

adalah S – O – R

c. Asumsi ke tiga bahwa persepsi yang datang bersama stimulus diterima secara selektif

karena organisme membuat pilihan terhadap apa yang perlu direspon akibat

pilihannya terhadap stimulus yang dipersepsi. Ini terjadi karena kmanusia sadar akan

perbedaan konsekuensi yang diterimamnya apabila memberikan respon yang

berbeda-beda pula. Penekanan pada asumsi ke tiga di sini adalah berorientasi pada S

– O – R – C (consequence)

Page 40: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

40

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

� Model S – O – R

Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semua berasal dari psikologi.

Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya

meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Menurut

stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus

sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan

reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah ;

Pesan (stimulus, S)

Komunikan (organism, O)

Efek (Response, R )

Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus

yang menerpa benar-benar melebihi semula. Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley

yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu :

(a) perhatian,

(b) pengertian, dan

(c) penerimaan.

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses

berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses

berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan

untuk mengubah sikap.

� Model Helical Dance

Model komunkasi helical ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari

Osggod dan Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linier dan sirkular, Dance

mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular

adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.

Page 41: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

41

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Heliks (helix), yakni suatu bentuk melingkar yang semakin membesar menunjukkan

perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang

dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikasi yang datang menyusul.

Dance menggarisbawahi sifat dinamik dari komunikasi.

Proses komunikasi, seperti halnya semua proses sosial, terdiri dari unsur-unsur, hubungan-

hubungan dan lingkungan-lingkungan yang terus menerus berubah. Heliks menggambarkan

bagaimana aspek-aspek dri proses berubah dari waktu ke waktu. Dalam percakapan ,misalnya

bidang kognitif secara tetap membesar pada mereka yang terlibat. Para aktor komunikasi

secara sinambung memperoleh informasi mengenai topik termasa tentang pandangan orang

lain, pengetahuan dan sebagainya.

� Model Bovee dan Thill

Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan bahwa

proses komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan :

1. Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan

dari seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.

2. Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak

dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut

menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi

suatu pesan dinamakan ENCODING.

3. Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut

harus dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal,

Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon,

surat, laporan, dll)

4. Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterima.

5. Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen

perantai pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya

dipikirkan oleh penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika pesan kita

ternyata tidak efektif, maka pesan harus diulang.

� Model Komunikasi Riley & Riley

Page 42: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

42

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Proses komunikasi pada model-model yang terdahulu sepertinya mengasumsikan

terjadinya suatu kevakuman sosial dimana penaruh lingkungan tidak perlu dipersoalkan.

Hal ini dikritik olej John W. Riley dan mathilda W. Riley ( 1959 ) dalam tulisannya

tentang Mass Communication and the Socisl System.

Manusia, menurut mereka, sebagai Homo Comunicas sebenarnya merupakan bagian

dari suatu lingkungan atau system dengan struktur yang berbeda-beda. Oleh karena itu

pengamatan terhadap tingkah laku komunikasi manusia perlu dipandang secara sosiologis.

Riley dan Riley mengatakan bahwa komunikan dalam menerima pesan yang disampaikan

oleh komunikator tidak langsung bereaksi begitu saja.

Ada faktor – faktor diluar dirinya yang turut mempengaruhi dan bahkan

mengendalikan aksi dan reaksinya terhadap suatu pesan yang diterimanya. Faktor – faktor

yang dimaksud terutama berkaitan dengan pesan dari kelompok primer ( misalnya

keluarga ) dan kelompok lainnya yang menjadi rujukan ( referensi ) dari si komunikasi.

Nilai – nilai yang berlaku pada kelompok primer dan kelompok rujukan inilah yang

lazimnya mempengaruhi komunikan dalam menentukan sikap dan tindakannya. Hal ini

terjadi karena umumnya orang akan selalu berusaha agar sikap dan tindakannya tidak

terlalu menyimpang dari nilai – nilai kelompok di lingkungannya.

( gambar )

Keterangan gambar sbb :

C : communicator ( komunikator )

R : receiver ( penerima/komunikator )

Message : pesan

Primary : kelompok primer seperti keluarga

Larger : struktur sosial yang lebih besar

Page 43: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

43

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

� Model Komunikasi Ritual

Seperti yang sudah dijelaskan pada model-model awal komunikasi bahwa proses

komunikasi bersifat linear (satu arah ). Proses dari sumber ke tujuan. Perkembangan terbaru

dari model komunikasi menawarkan adanya interaksi, umpan balik, dan paradigma

interpretative dalam komunikasi antar manusia. James Carey (1975) yang mulai mengkritisi

model “transmisi” . Dia memberikan pandangan alternatif yaitu model ritual. Karena

komunikasi berhubungan dengan berbagi (sharing), partisipasi, asosiasi, kenggotaan dan

kepercayaan yang sama.

Model Ritual tidak diarahkan untuk perluasan pesan tetapi kepada pemeliharaan

masyarakat dan bukan pada tindakan dalam memberikan/menyampaikan informasi tetapi

pada terciptanya kepercayaan bersama.

Ritual atau model komunikasi ekspresif bergantung pada berbagi makna / pemahaman.

Pesan dalam model komunikasi ritual biasanya bersifat laten dan ambigu tergantung pada

asosiasi-asosiasi pesan yang tidak dipilih oleh partisipan tetapi sudah tersedia / dikondisikan

oleh kebudayaan. Saluran dan pesan biasanya susah untuk dipisahkan. Komunikasi ritual juga

relatif tidak lekang dimakan waktu dan tidak berubah.

Model pohon natal dari komunikasi ritual menggambarkan hal tersebut, di dalam satu

kebudayaan sedikitnya, menandakan gagasan dan nilai-nilai keramahtamahan,

persahabatan/beasiswa dan perayaan yang (mana) secara luas dipahami bersama, sekalipun

hanya samar-samar dan dengan berbagai cara.

Model ini diterapkan pada periklanan dan politik. Prinsip-prinsip model ritual

seringkali dieksploitasi (penggunaaan simbol-simbol tertentu, tampilan-tampilan laten untuk

nilai-nilai budaya dan tradisi )

Page 44: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

44

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB III

PENUTUP

A. MODEL KOMUNIKASI SEBAGAI IDENTIFIKASI SEBUAH PROSES KOMUNIKASI

Komunikasi (communication) berasal dari perkataan latin communis, yang berarti

sama (common). Jika kita melakukan komunikasi, kita sedang berusaha mengadakan

kesamaan (commonness) dengan orang lain. Ini berarti kita sedang berusaha memberikan

informasi, gagasan atau sikap.

Komunikasi selalu menghendaki adanya paling sedikit tiga unsur yaitu sumber

(source), pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber dapat merupakan perorangan

atau sebuah organisasi komunikasi. Pesan atau message dapat berwujud tinta di atas kertas,

gelombang radio di udara, lambaian tangan, atau tanda-tanda lain, yang apabila

diinterprestasikan mempunyai arti tertentu. Sasaran dapat merupakan seseorang yang sedang

mendengarkan, memperhatikan atau membaca atau anggota suatu kelompok, seperti

kelompok diskusi atau seseorang anggota gerombolan (mob) atau seseorang anggota

kelompok khusus yang kita sebut massa (massa audience) seperti pembaca suratkabar atau

penonton televisi.

Pertama-tama sumber meng-encode pesannya, yaitu ia mengambil informasi yang

akan ia berikan, lalu ia tuangkan dalam bentuk yang dapat dikirimkan. “Gambaran dalam

otak kita” (pictures in our heads) tak mungkin dapat dioperkan atau disiarkan, kecuali kalau

sudah “dicode”. Sekali sebuah pesan di code dan dikirimkan, maka iaakan bebas dari

sumbernya,dan apa yang terjadi berada diluar kekuasaan sumbernya untuk merobahnya.

Sebenarnya dengan berbicara mengenai sesuatu yang menyerupai lingkaran (circuit) radio

atau telepon adalah sistem komunikasi antar manusia.

Dalam istilah tekhnis, pada suatu tahap akan “terdapat penyaringan” (“filtering”) atau

“perobahan” (“distortion”). Dalam istilah mengenai manusia, jika sumber tidak mempunyai

informasi yag setala dengan terang, jika pesan tidak diencode dengan sempurna, teliti dan

efektif kedalam isyarat yang dapat dioperkan, jika pesan itu tidak dioperkan dengan cukup

cepat dan teliti kendati menghadapi interferensi dan kompetisi, kepada sasaran yang dituju,

jika pesan tidak dicode kedalam pola yang sesuai, dan akhirnya jika sasarannya tidak dapat

Page 45: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

45

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

men-decode pesan sehingga tidak dapat menimbulkan tanggapan yang diinginkan, maka

jelaslah bahwa sistem itu tidak bekerja dengan cukup efisien.

Dalam system seperti itu akan terdapat kapasitas yang maksimal untuk

melangsungkan informasi, dan ini akan tergantung kepada kapasitas yang terpisah dari setiap

unit suatu rangkaian, umpamanya kapasitas dari saluran (channel) atau kapasitas dari encoder.

Jika mengcodenya baik, maka kapasitas saluran akan dapat didekati, tetapi tidak mungkin

dilampaui. Dan sebagaian ditentukan oleh sifat dari bahasa. Bahasa inggris, seperti bahasa

lainnya., meliputi rangkaian kata-kata dan suara yang dikontrol oleh kemungkinan-

kemungkinan tertentu. Sesungguhnya kita dapat memperhitungkan sejauh mana kebebasan

kita dalam menuliskan suatu bahasa.

Para teoritis komunikasi menjelaskan mengenai redundancy (kemubaziran) bahasa,

yang bererti persentase dari pesan yang tidak terbuka bagi pilihan yang bebas. Akan tetapi

selain itu ada juga redundancy pada komunikator, dan ini merupakan aspek yang penting

untuk menyusun suatu pesan. Dengan kata lain kita selalu dapat melakukan pilihan antara

memberikan atau menyiarkan informasi yang lebih banyak pada waktu tertentu, atau

memberikan informasi yang kurang tetapi diulang berulangkali dengan harapan akan

dimengertilebih baik. Mungkin hal yang terpenting dalam sistem tersebut ialah yang telah

kita bicarakan terlalu tergesa-gesa yaitu fakta, bahwa pihak penerima(receiver) dan pihak

pengirim (sender) harus berada dalam kesetalaan (in tune).

Kita melihat model schrman yang kedua. Kita bayangkan ada lingkaran-lingkaran

sebagai himpunan pengalaman dari dua orang yang sedang melakukan komunikasi. Sumber

dapat mengencode dan sasaran dapat mendecode semata-mata dalam istilah –istilah yang

pernah diketahuinya dalam pengalaman masing-masing. Jika lingkaran-lingkran tadi

mempunyai “daerah” yang sama luasnya, maka komunikasi akan berlangsung dengan mudah.

Jika lingkaran-lingkaran itu tidak bertemu dan tidak mempunyai pengalaman yang sama

maka komunikasi tidak mungkin berlangsung. Bila area yang sama pada lingkaran kecil yaitu

bila pengalaman-pengalaman dari sumber dan sasaran sangat berlainan, maka akan terdapat

kesukaran untuk mengerti satu sama lain.

Page 46: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

46

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Lalu sumber berusaha mengencode dengan cara agar sasarannya mudah memperoleh

kesesuaian dengan pesan yang dioperkan yakni menghubungkannya dengan bagian-bagian

pengalamannya yang mungkin banyak persamaan dengan pengalaman sumber.

Pesan diwujudkan dalam bentu tanda, tanda adalah isyarat yang mewakili sesuatu dari

pengalaman. Tetapi antara tanda dan objek terdapat perbedaan yang penting, tanda selamanya

mewakili objeknya dalam isyaratnya kadarnya kurang. Untuk mudahnya ini berarti bahwa

tanda tidak akan dapat menampilkan tanggapan-tanggapan yang ditimbulkan oleh objeknya

sendiri. Ini adalah nilai dari bahasa yand dapat dibawa-bawa. Kita mempunyai sistem tanda

yang dapat kita gunakan sebgai alat untuk pola yang tak dapat dibawa-bawa dengan mudah.

Akan tetapi system tanda itu hanyalah semacam tulisan cepat (shorthand). Si coder harus

mampu menulis cepat, dan si decoder harus mampu membacanya. Dan tidak ada dua orang

yang pernah belajar system yang benar-benar sama.

Sampailah kita pada suatu hal yang meminta sedikit lebih banyak perhatian kepada

diagram kita mengenai proses komunikasi. Adalah jelas bahwa dalam proses komunikasi,

setiap orang selain encoder, juga sebagai decoder. Dia menerima dan melontarkan kembali.

Daia harus mampu menulis tulisan cepat dan dapat dibaca dan mampu membaca tulisan cepat

orang lain. Ingatlah bahwa isyarat itu datang dalam bentuk tanda. Jika anda pernah

mengetahui tanda tersebut, maka anda pernah mengetahui tanggapan-tanggapan (responses)

tertentu yang ada hubungannya dengan tanda itu. Kita dapat menamakannya tanggapan

perantara, sebab dalam system persyaratan ia bertindak sebagai perantara antara pesan dan

apa yang terjadi.

Tanggapan perantara lalu akan menentukan apa yang anda perbuat dengan tanda

tersebut. Sebab anda telah mengetahui segi-segi lainnya dari reaksi yang berhubungan dengan

tanggapan perantara. Sebuah tanda yang bagi anda menimbulkan arti tertentu akan

menimbulakan proses-proses tertentu lainnya pada syaraf dan otot-otot anda. Dengan

perkataan alin, arti yang dari decoding anda itu menimbulkan sebuah tanda, akan membuat

anda encoding. Sesungguhnya, apa yang anda encode akan tergantung kepada pilihan

tanggapan yang terdapat pada suatu situasi dan yang berhubungan dengan arti dari tanda yang

anda terima. Sesungguhnya menyesatkan, kalau orang beranggapan bahwa proses

komunikasi dimulai di suatu tempat dan berakhir di tempat lain. Sebenarnya tidak ada

Page 47: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

47

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

akhirnya, kita adalah pusat pengatur hubungan (switchboard centers) yang mengatur arus

komunikasi yang tidak ada habis-habisnya.

Sekarang perlu kita tambahkan unsur lain pada gambaran proses komunikasi itu.

Bayangkan apa yang terjadi antara dua orang. Yang satu selalu melakukan komunikasi

kembali kepada yang seorang lainnya. Proses kembalinya dinamakan feedback (umpan balik)

yang memegang peranan penting dalam komunikasi, sebab ia menerangkan kepada kita

bagaimana pesan-pesan dinterprestasikan. Komunikator yang berpengalaman akan selalu

menaruh perhatian terhadap feedback dan selalu merobah pesannya sesuai dengan apa yang

ia lihat pada hadirin dan apa yang ia dengar dari padanya. Kita memperoleh feedback

daripesan kita sendiri. Kita akan mendengar suara kita sendiri dan akan memperbaiki ucapan-

ucapan kita yang salah.

Jelaslah bahwa dalam suatu komunikasi jaranglah kita mengirimkan pesan melalui

saluran tunggal. Jika anda berbicara pada saya, gelombang suara dari suara anda adalah pesan

yang pertama (primary message).pesan yang pertama membawa informasi dari berbagai taraf.

Jadi terhadap suatu saluran komunikasi kita dapat menggambarkan (visualize) tidak sebagai

circuit telegrap, diman arusnya berjalan atau tidak berjalan, melainkan lebih mendekati

sebagai kabel coaxial, dimana terdapat isyarat-isyarat yang berlaku secara paralel dari sumber

kepada sasarannya. Seorang komunikator dapat memberikan tekanan kepada sebuah hal

dengan menambahkan pesan-pesan secara parallel yang menurut perasaanya cukup memadai.

Hal yang sama dapat dilakukan dengan proses tercetak, dengan siaran radio, televisi,

atau film. Semua hal diatas adalah proses komunikasi,apakahkomunikasi massa, komunikasi

kelompok, atau komunikasi antar pribadi.

B. RELEVANSI MODEL KOMUNIKASI TERHADAP EFEK KOMUNIKASI

Alasan yang utama mengapa kita pelajari proses ini, ialah untuk mengetahui

bagaiman komunikasi itu mendapat efek. Terhadap suatu isi pesan (message content) yang

kita kirimkan, kita ingin dapat meramalkan efek apa yang akan timbul pada pihak

penerimanya.

Yang dimaksudkan dengan Komunikasi efektif menurut Steward L Tubbs dan Sylvia

Moss meliputi :

Page 48: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

48

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

a. Pengertian : adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang

dimaksudkan oleh komunikator.

b. Kesenangan pada dasarnya komunikasi bukan sekedar penyampaian informasi saja

dan membentuk adanya saling pengertian, namun komunikasi juga ditujukan untuk

mendapatkan kehangatan dalam interaksi dengan informasi atau pesan yang

menyenangkan orang lain.

c. Mempengaruhi sikap : domain utama proses komunikasi sesungguhnya adalah

mempengarhi sikap orang lain, untuk dapat mempengaruhi orang lain maka

diperlukan suatu pendekatan psikologis berupa emotional appeals, ini bisa

dilakukan apabila dalam komunikasi melakukan pendekatan psikologis.

d. Hubungan sosial yg baik : komunikasi ditujukan untuk mencipatakan hubungan

sosial yang terbina dengan baik. Pada konteks berserikat dan berasosiasi (inclusion)

maka diperlukan komunikasi untuk bisa meneguhkan hubungan antar anggota

kelompok. Pada konteks ingin menguasai dan dikuasai (control) maka dinbutuhkan

pula komunikasi anak ingin dikontrol dan dikendalikan oleh orang tuannya dan

orang tua ingin mengenadlikan ankanya ini bida terwujud melalui komunikasi.

Sementara itu pada konteks affection yaitu ingin dicintai dan mencintai perlu mutlak

komunikasi agar kebutuhan tersebut dapat terungkapkan.

e. Tindakan : mempengaruhi orang lain dapat berhasil apabila orang tersebut

melakukan tindakan nyata seperti apa yang di inginkan dan ini merupakan indikator

terkahir selain empat item terurai di atas. Tindakan merupakan akumulasi dari

rsoses komunikasi dan ini memerlukan pengetahuan mekanisme faktor-faktor

psikologi yang mempengaruhi tindakan seseorang.

Mungkin kita dapat menggambarkan secara sederhana apa yang kita namakan “the

condition of success in communication” (kondisi suksesnya komunikasi), yakni kondisi-

kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan

tanggapan yang kita kehendaki, yaitu;

Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik

perhatian sasaran yang dimaksud.

Page 49: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

49

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Pada kenyataannya tidaklah mudah semudah mengatakannya. Suatu hal ialah bahwa

pesan harus dapat disampaikan. Komunikasi tidak akan terjadi, apabila kita tidak berkata

cukup keras didengar, atau kalau surat kita tidak dikirimkan, atau bila kita tersenyum kepada

seseorang tetapi ia tidak melihat kepada kita. Kita masing-masing dapat menyediakan

komunikasi lebih banyak daripada apa yang mungkin kita terima atau decode. Kita

melakukan pilihan terhadap pesan-pesan yang sesuai dengan karakteistik kesan-kesan kita

secara umum, apakah ia sesuai dengan keperluan dan kepentingan kita atau tidak.

Biasanya kita melakukan pilihan berdasarkan kesan yang kita peroleh dari isyarat

suatu pesan. Apabila isyarat itu tidak merangsang kita, indera kita tidak mungkin tersentuh

oleh sesuatu pesan. Sudah tentu dalam situasi-situasi yang berbeda-beda, kita mengadakan

pilihan yang berbeda pula di antara isyarat-isyarat itu.

Maka dari itu, perancangan suatu pesan agar memperoleh perhatian, harus

memperhitungkan waktu (timing) dan tempat (placing) yang diperlengkapi dengan isyarat

yang dapat merangsang perhatian si penerima.

Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama

antara sumber dan sasaran, sehingga sama-sama dapat mengerti.

Marilah kita tambahkan bahwa sejalan dengan perkembangan pengalaman kita

dengan lingkungan, kita cenderung untuk mengadakan klasifikasi dan pencatatan pengalaman

kita, yakni bagaimana hubungannya dengan pengalaman-pengalaman lain dan dengan

kebutuhan-kebutuhan serta kepentingan-kepentingan kita. Sejalan dengan usia kita yang

semakin bertambah, sistem pencatatan tersebut semakin tegar dan kuat. Cenderung untuk

menolak pesan-pesan yang tidak sesuai dengan strukturnya, atau merobahnya sehingga

menjadi tidak sesuai.

Oleh karena itu dalam merancangkan suatu pesan kita harus merasa pasti bahwa kita

berbicara dengan bahasa yang sama, dengan pihak penerima dan mengemukakan hal-hal

yang ”tidak melebihi otaknya”, dan juga antara kita dengan cara menelaah dunia

sekelilingnya tidak terdapat pertentangan yang langsung.

Page 50: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

50

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan

beberapa cara untuk memperoleh kebutuhannya itu.

Kita melakukan sesuatu kegiatan, karena kita melakukan sesuatu dan karena kita

mempunyai suatu tujuan (goal). Dalam situasi-situasi yang lebih rumit, biasanya kita

mempunyai kebebasan memilih yang lebih banyak dan dalam situasi yang kita hadapi, kita

akan memikih kegiatan yang lebih dekat kepada kebutuhan dan tujuan kita. Oleh karena itu

syarat pertama bagi pesan yang efektif ialah adanya hubungan dengan kebutuhan pribadi kita

yakni kebutuhan akan keamanan, status, pengakuan (belongingness), pengertian, kebebasan

dari paksaan, kebebasan dari rasa cemas, cinta, dan sebagainya. Harus membangkitkan suatu

dorongan dan dapat membuat perasan pribadi kita jadi kebutuhan, atau ketegangan yang

dengan suatu kegiatan dapat menimbulkan kepuasan. Kemudian pesan dapat mengontrol

kegiatan yang dihasilkan dengan memberikan saran-saran kegiatan apa yang harus

dilaksanakan.

Jika ternyata ada kegiatan yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih leluasa untuk dilakukan

untuk tujuan yang sama, maka mungkin itulah yang dipilih.

Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi, yang layak

bagi situasi kelompok di mana sasaran berada pada saat ia digerakkan untuk

memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Kita hidup secara berkelompok. Kita memperoleh pendidikan yang pertama dalam

kelompok yang primer, keluarga kita. Kita mempelajari kebanyakan dari standar-standar dan

nilai-nilai kita dari kelompok kita. Kita melakukan berbagai peranan dalam kelompok-

kelompok, karena peranan-peranan itu memberikan kepada kita kebiasan-kebiasan hidup kita

yang teratur dan memuaskan. Kita membuat tanggapan-tanggapan komunikasi kita dalam

kelompok-kelompok. Dan jika komunikasi melakukan perubahan dalam tingkah laku kita,

tempat pertama yang kita cari untuk persetujuan terhadap tingkah laku yang baru itu ialah

kelompok. Ada dua hal yang dapat kita nyatakan secara meyakinkan mengenai ramalan efek

komunikasi itu.

Yang pertama ialah bahwa sebuah pesan lebih besar kemungkinannya akan berhasil,

apabila ia sesuai dengan pola-pola pengertian, sikap, nilai dan tujuan yang terdapat pada

Page 51: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

51

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

pihak penerima atau setidak-tidaknya jika ia memulai dengan pola tersebut dan berusaha

merobahnya sedikit demi sedikit. Para ahli penelitian komunikasi menamakan yang terakhir

ini proses ”canalizing” (melakukan penyaluran), yang berarti si penyampai (sender)

menyediakan saluran untuk mengarahkan motif-motif yang sudah ada kepada pihak penerima.

Kalau kita mengambil manfaat dari adanya pola pengertian, dorongan-dorongan, dan sikap-

sikap untuk menerima pesan kita maka kita dapat mempunyai harapan akan dapat

mengalihkan pola tadi ke arah yang kita inginkan.

Yang kedua ialah yang dapat kita katakan secara meyakinkan mengenai efek

komunikasi tersebut ialah bahwa ia adalah paduan sejumlah kekuatan, dari kekuatan mana

komunikator hanya dapat mengontrol satu kekuatan saja; ia selaku pihak penyampai (sender)

dapat membentuk pesannya, dan dapat menentukan bilamana serta dimana pesannya itu

disampaikan, pesan tersebut hanyalah salah satu dari paling sedikit 4 unsur penting yang

menentukan tanggapan yang timbul. Ketiga unsur lainnya ialah situasi dimana pesan diterima

dan dimana tanggapan akan muncul, keadaaan pribadi si penerima, serta hubungan dan taraf

kelompoknya.

Dengan lain perkataan komunikasi tidak akan mendapat efek kalau situasi,

kepribadian, dan norma-norma kelompok tidak mengizinkan. Jika situasi menjadi buruk,

pengaruh kelompok akan tergeser dan agresi pribadi akan hilang, maka disitu pesan akan

menimbulkan efek.

C. KESIMPULAN

Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan model komunikasi. Penyusun

tidak mungkin membahas model – model tersebut satu persatu. Setiap model mempunyai

kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Penyusun dapat mengkaji model – model

lain yang tidak kami bahas disini melalui buku – buku lain yang tersedia.

Dalam diskusi kelompok kami bahwa kami memilih Model Komunikasi DeFLeur

sebagai Model Komunikasi yang relevan dikarenakan Model DeFleur mengkomunikasikan

sesuatu hal kepada penerima pertama-tama akan terlibat dalam proses pengolahan atau

pembentukan pesan melalui transmitter sehingga menimbulkan suatu symbol yang bermakna,

diketahui bahwa dimana pun kita berkomunikasi maka terjadi setiap gangguan di sekeliling

Page 52: negoisasi

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si

52

Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi

kita tapi kita sebagai komunkator menyampaikan ke komunikan agar lebih efektif dan

mendapat efek yang baik pula.

Tidak ada model yang benar atau salah. Setiap model hanya dapat diukur berdasarkan

kemanfaatannya ketika dihadapkan dengan dunia nyata, khususnya ketika digunakan untuk

menjaring data dalam penelitian. Selain itu, model yang dirancang, unsure-unsur model dan

hubungan antara berbagai unsur tersebut, bergantung pada perspektif yang digunakan si

pembuat model.

Pandangan dari suatu perspektif akan menampilkan dimensi – dimensi tertentu,

sementara pengamatan dari sudut pandang berbeda akan menyoroti aspek – aspek

komunikasi yang berbeda pula.